Anda di halaman 1dari 71

g

Pola Jaringan Drainase

Pola jaringan drainase terdiri dari ;


 daerah distribusi drainase perkotaan dan
 daerah aliran sungai.
Daerah Distribusi Drainase Perkotaan
Siku
Pola ini dibuat pada daerah yang mempunyai
topografi sedikit lebih tinggi dari pada sungai. Sungai
sebagai saluran pembuang akhir berada di tengah kota.
Permukaan drainase

Saluran cabang
Saluran cabang

Saluran utama Saluran utama

Saluran cabang Saluran cabang


Paralel
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang.
Dengan saluran cabang (sekunder) yang cukup banyak
dan pendek-pendek, apabila terjadi perkembangan kota,
saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri. Saluran
ini biasa dijumpai pada daerah dengan topografi yang
cenderung datar dan terletak jauh dari sungai dan
danau.

Saluran cabang

Saluran utama
Saluran utama
Saluran cabang

Saluran cabang
Grid Iron
Pola jaringan ini terjadi pada daerah dimana sungai
terletak di pinggir kota, saluran-saluran cabang
dikumpulkan terlebih dahulu pada saluran pengumpul

Saluran cabang

Sal
ura
n pen
gum

Saluran utama
p ul
Alamiah
Pola jaringan alamiah sama seperti pola siku, hanya
beban sungai pada pola alamiah lebih besar.

b a ng
ca
l uran
Sa
Saluran utama
Sal
ura
n c ab
ang
Radial
Pola jaringan radial terjadi pada daerah berbukit,
sehingga pola aliran memencar ke segala arah
Jaring-jaring
Pola ini mempunyai saluran-saluran pembuang yang
mengikuti arah jalan raya, dan cocok untuk daerah
dengan topografi datar.
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Jaringan drainase perkotaan meliputi seluruh alur air,
baik alur alam maupun alur buatan yang hulunya
terletak di kota dan bermuara di sungai yang melewati
kota tersebut, atau bermuara ke laut tepi kota tersebut.

Daerah Pedesaan

Daerah
Perkotaan

Saluran cabang

Legenda:
Batas kota
Sungai (bagian dari sistem pengendalian banjir)
Jaringan drainase
KONSEP DRAINASE DAHULU
Konsep drainase yang dulu Upaya yang dilakukan
digunakan sampai sekarang adalah membuat jaringan
adalah drainase/pematusan
yaitu mematuskan air kelebihan saluran dan bangunan
terutama air hujan ke badan air pelengkapnya untuk
terdekat. Air kelebihan membuang sesegera
secepatnya dialirkan ke saluran
drainase kemudian ke sungai mungkin air genangan ke
dan akhirnya ke laut. saluran.

Masalah banjir, genangan dan kekeringan masih


dipandang sebagai masalah lokal dan sektoral yang dapat
diselesaikan secara lokal dan sektoral tanpa
memperhatikan kondisi sumber daya air dan lingkungan di
hulu, tengah dan hilir secara komprehensif
Antisipasi perubahan iklim dan perubahan
tata guna lahan serta pengembangan
perkotaan
Dengan perkembangan berfikir
komprehensif serta didorong oleh
semangat antisipatif perubahan iklim yang
dewasa ini terjadi dan perubahan tata guna
lahan yang tidak terkendali, maka
diperlukan perubahan konsep drainase
menuju ke drainase yang berwawasan
lingkungan atau eko-drainase (ecodrain)
EKO DRAINASE
DRAINASE BERWAWASAN LINGKUNGAN
Drainase perkotaan berwawasan lingkungan
adalah prasarana drainase di wilayah kota
yang berfungsi mengelola/mengendalikan
air permukaan (limpasan air hujan) sehingga
tidak menimbulkan masalah genangan,
banjir, dan kekeringan bagi masyarakat, dan
bermanfaat bagi kelestarian lingkungan
hidup;
EKO-DRAINASE

 Sistem drainase berkelanjutan: tidak


mengganggu siklus hidrologi
 Sistem drainase ramah lingkungan:
bersih dari pencemaran limbah
padat dan cair
PENGERTIAN
Pengelolaan drainase perkotaan secara
terpadu berwawasan lingkungan (ecodrain)
adalah upaya mengelola air kelebihan dengan
cara menampung, meresapkan, mengalirkan
dan memelihara sehingga tidak menimbulkan
genangan dan bahaya bagi lingkungan.
Dari pengertian ini dapat diuraikankan 4 (empat)
klasterisasi penanganan drainase, yaitu
Tampung (T), Resapkan (R), Alirkan (A) dan
Pelihara (P).
MANFAAT EKO-DRAINASE
1. Mengurangi ketinggian muka air banjir pada jaringan
drainase;
2. Pengaturan aliran yang lebih baik akan mengurangi
resiko genangan;
3. Melindungi sungai dan anak sungai dari erosi dan banjir;
4. Suplai air tanah (Groundwater recharge);
5. Menyediakan tempat untuk keberlangsungan habitat
air/keuntungan ekologis;
6. Meningkatkan jumlah biota air;
7. Mengurangi waterborne diseases;
8. ....
MANFAAT EKO-DRAINASE
8. Memproteksi air yang dapat digunakan untuk
kepentingan rekreasi;
9. Mengurangi kemungkinan kerusakan properti
akibat genangan;
10. Meningkatkan nilai estetika untuk perumahan
lokal (local residence);
11. Meningkatkan nilai NJOP tanah dan bangunan
untuk wilayah yang tidak terkena genangan;
12. Memberikan pendidikan kepada masyarakat; dan
13. Operasi dan Pemeliharaan yang lebih mudah.
PRINSIP EKO-DRAINASE
1. mengendalikan laju limpasan, mengurangi
dampak urbanisasi terhadap debit banjir;
2. melindungi atau memperbaiki kualitas air;
3. lebih memperhatikan kondisi lingkungan dan
kebutuhan masyarakat setempat;
4. menyediakan habitat bagi hewan dan
tumbuhan liar bagi badan air di perkoaan;
dan
5. mendorong berlangsungnya imbuhan air
tanah.
CARANYA??
1) mengelola limpasan sedekat mungkin
dengan tempat di mana hujan jatuh;
2) mengelola potensi pencemaran pada
sumbernya saat ini dan di masa yang
akan datang; dan
3) melindungi sumber daya air dari sumber
pencemar.
STRATEGI PENGELOLAAN AIR HUJAN
 Tata ruang yang terintegrasi untuk mencapai
penggunaan multi guna pada lahan perkotaan;
 Tangkap dan simpan limpasan atap dalam
rangka menurunkan menurunkan debit banjir
sekaligus menurunkan kebutuhan air bersih;
 Tahan limpasan air hujan pada kolam (pond)
untuk pemakaian di luar air minum;
 Gunakan fasilitas infiltrasi untuk mengurang
limpasan permukaan langsung dan
meningkatkan aliran sungai.
PEMANENAN AIR HUJAN

Tampung & manfaatkan


Resapkan
Alirkan
Pelihara
Pola yang digunakan untuk mengelola
drainase yang berwawasan lingkungan
Pola Retensi
Pola Detensi Selain menampung
Menampung air juga meresapkan
(misalnya dengan
sementara
membuat sumur
(misalnya dengan
resapan, saluran
membuat kolam resapan, bidang
penampung) resapan atau kolam
Kolam detensi resapan) Kolam retensi
TAMPUNG DAN
MANFAATKAN
PEMANENAN AIR HUJAN = RAINWATER HARVESTING
 Menyimpan semaksimal mungkin air hujan melalui fasilitas
pemanenan air hujan (PAH)
Tampungan air hujan
Penyimpanan di untuk penyediaan air
dalam lokasi bersih: individual, di atas
permukaan tanah, atau di
(In-site Storage) bawah pemukaan tanah
Tipe
Simpanan Taman kota, halaman
(Storage sekolah, taman parkir, dll.
Type)
Penyimpanan di Belumbang, saluran
luar lokasi buntu, lumbung air,
Fasilitas embung, kolam retensi, dll
(Off-site Storage)
Pemanenan Air
Hujan (PAH): Waduk, waduk estuari,
waduk lepas pantai
Rainwater
Harvesting
Facilities Sumur Resapan (Recharge Wells)
Parit Resapan (Infiltration Trenches)
Tipe
Resapan Kolam Resapan (Infiltration Ponds)
(Infiltration Perkerasan Resapan (Infiltration Pavement)
Type)
Bioretensi (Bioretention)
Biopori
BAK TAMPUNG RUMAH TANGGA

Bak tampungan air hujan untuk rumah tangga

Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing


BAK TAMPUNG RUMAH TANGGA
(BAWAH TANAH)

Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing


Rainwater harvesting tanks
Rainwater harvesting tanks
Rainwater harvesting tanks
BAK TAMPUNG RUMAH TANGGA

Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing


BAK TAMPUNG RUMAH TANGGA

Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing


BAK TAMPUNG RUMAH TANGGA

Kolam tampungan air hujan untuk rumah tangga


BAK TAMPUNG RUMAH TANGGA
(BAWAH TANAH)

Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing


PAH TIPE TAMPUNGAN BAWAH TANAH

• Bak tampungan dapat


dibuat dari pasangan
bata, beton, atau bahan
lain.
• Dapat dibuat di
basement, di bawah
taman, di bawah
halaman, dll.
TAMPUNGAN
AIR HUJAN
UNTUK
INDUSTRI

Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing


Rainwater harvesting tanks
TAMPUNGAN AIR HUJAN
UNTUK INDUSTRI

talang

kolam tando tertutup (menghindari


lumut)

Kolam tampungan air hujan untuk Industri

48
Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing
air hujan dari atap-atap industri ini perlu ditampung untuk
kebutuhan air industri itu sendiri
KOLAM TAMPUNGAN AIR HUJAN

bekas galian C yang dimanfaatkan


sebagai kolam tampungan air sekaligus
untuk rekreasi masyarakat

kolam konservasi di areal pertanian /


perkebunan

Kolam penampung air hujan dan drainase ramah


lingkungan pada pemukiman dan areal
pertanian/perkebunan.
Rainwater from Sky
KOLAM TAMPUNG AIR HUJAN
PERTANIAN
sempadan
sungai

sawah /
tegalan
sungai

kolam
selokan tampung
menuju kolam an air

Kolam konservasi air hujan di areal pertanian (kiri), dan pertanian


tanpa kolam konservasi (kanan, daerah Klaten, Jawa Tengah)
52
KOLAM TAMPUNG AIR HUJAN
PERTANIAN

53
Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing
DANAU, TELAGA TAMPUNGAN
SITU AIR HUJAN
Angin tertahan

Ring Pertama Ring Kedua


Ring Ketiga

Cara Eko-hidraulik: Suhu muka air rendah, kecepatan angin rendah , evaporasi rendah, zone
perakaran hidup; qualitas ekosistem tinggi, pasokan air tinggi, umur tampungan panjang

Penguapan tinggi

Cara hidraulik murni; suhu muka air tinggi, kec angina tinggi, dan
evaporasi tinggi, umur tampungan pendek

Ilustrasi telaga lestari dengan konsep Ekologi-hidraulik


dan telaga tidak lestari hidraulik murni.
Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing
Telaga Tampungan Air Lestari

Gambar 25. Kiri: telaga Towet dan Tengah: telaga Endog Gede;
dua telaga lestari di Kabupaten Gunungkidul. Kanan: telaga Jrakah,
contoh telaga dengan tidak lestari-talud-reservoir di Gunungkidul DIY

55
Salah satu telaga yang ada di Surabaya Barat
MENAMPUNG DI BAWAH TANAH
RESAPKAN
SUMUR RESAPAN
(Sumber Meneg LH; Suripin dan Kurniani, 2004)

Sumur resapan
efektif diterapkan di
wilayah dengan
kondisi:
•Muka air tanah berada
> 3 m di bawah muka
tanah
•Permeabilitas tanah >
2 cm/jam.
•Tidak di daerah rawan
longsor (kemiringan >
30o)
BAK TAMPUNG DAN SUMUR RESAPAN

talang

kolam tando

sumur resapan

Kolam tampungan air hujan dan sumur resapan untuk rumah tangga

Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing


Bak Tampung Vertikal

talang

kolam tando

sumur resapan

Kolam tampungan vertikal dan sumur resapan

62
BIOPORI
LUBANG RESAPAN BIOPORI
• Lubang berdiameter 10 -30 cm. dalam < 100 cm. diisi sampah organik
• Diameter kecil mengurangi beban resapan (volume air/luas permukaan
resapan). Dapat dibuat menyebar.
• Isi sampah organik untuk habitat fauna tanah pembuat liang. Laju resapan
meningkat

65
PARIT/KOLAM RESAPAN/”BOEZEM”

parit / kolam
parit / kolam

parit / kolam parit / kolam


FASILITAS PAH

Sumber: http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum
FASILITAS PAH

Sumber: http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum
GRASS BLOCK
GRASS BLOCK
GRASS BLOCK RESAPAN

a b

a. Konblok tidak ramah lingkungan. b. Grass block.

Anda mungkin juga menyukai