Saluran cabang
Saluran cabang
Saluran cabang
Saluran utama
Saluran utama
Saluran cabang
Saluran cabang
Grid Iron
Pola jaringan ini terjadi pada daerah dimana sungai
terletak di pinggir kota, saluran-saluran cabang
dikumpulkan terlebih dahulu pada saluran pengumpul
Saluran cabang
Sal
ura
n pen
gum
Saluran utama
p ul
Alamiah
Pola jaringan alamiah sama seperti pola siku, hanya
beban sungai pada pola alamiah lebih besar.
b a ng
ca
l uran
Sa
Saluran utama
Sal
ura
n c ab
ang
Radial
Pola jaringan radial terjadi pada daerah berbukit,
sehingga pola aliran memencar ke segala arah
Jaring-jaring
Pola ini mempunyai saluran-saluran pembuang yang
mengikuti arah jalan raya, dan cocok untuk daerah
dengan topografi datar.
Daerah Aliran Sungai (DAS)
Jaringan drainase perkotaan meliputi seluruh alur air,
baik alur alam maupun alur buatan yang hulunya
terletak di kota dan bermuara di sungai yang melewati
kota tersebut, atau bermuara ke laut tepi kota tersebut.
Daerah Pedesaan
Daerah
Perkotaan
Saluran cabang
Legenda:
Batas kota
Sungai (bagian dari sistem pengendalian banjir)
Jaringan drainase
KONSEP DRAINASE DAHULU
Konsep drainase yang dulu Upaya yang dilakukan
digunakan sampai sekarang adalah membuat jaringan
adalah drainase/pematusan
yaitu mematuskan air kelebihan saluran dan bangunan
terutama air hujan ke badan air pelengkapnya untuk
terdekat. Air kelebihan membuang sesegera
secepatnya dialirkan ke saluran
drainase kemudian ke sungai mungkin air genangan ke
dan akhirnya ke laut. saluran.
talang
48
Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing
air hujan dari atap-atap industri ini perlu ditampung untuk
kebutuhan air industri itu sendiri
KOLAM TAMPUNGAN AIR HUJAN
sawah /
tegalan
sungai
kolam
selokan tampung
menuju kolam an air
53
Sumber: Agus Maryono, Dr. Ing
DANAU, TELAGA TAMPUNGAN
SITU AIR HUJAN
Angin tertahan
Cara Eko-hidraulik: Suhu muka air rendah, kecepatan angin rendah , evaporasi rendah, zone
perakaran hidup; qualitas ekosistem tinggi, pasokan air tinggi, umur tampungan panjang
Penguapan tinggi
Cara hidraulik murni; suhu muka air tinggi, kec angina tinggi, dan
evaporasi tinggi, umur tampungan pendek
Gambar 25. Kiri: telaga Towet dan Tengah: telaga Endog Gede;
dua telaga lestari di Kabupaten Gunungkidul. Kanan: telaga Jrakah,
contoh telaga dengan tidak lestari-talud-reservoir di Gunungkidul DIY
55
Salah satu telaga yang ada di Surabaya Barat
MENAMPUNG DI BAWAH TANAH
RESAPKAN
SUMUR RESAPAN
(Sumber Meneg LH; Suripin dan Kurniani, 2004)
Sumur resapan
efektif diterapkan di
wilayah dengan
kondisi:
•Muka air tanah berada
> 3 m di bawah muka
tanah
•Permeabilitas tanah >
2 cm/jam.
•Tidak di daerah rawan
longsor (kemiringan >
30o)
BAK TAMPUNG DAN SUMUR RESAPAN
talang
kolam tando
sumur resapan
Kolam tampungan air hujan dan sumur resapan untuk rumah tangga
talang
kolam tando
sumur resapan
62
BIOPORI
LUBANG RESAPAN BIOPORI
• Lubang berdiameter 10 -30 cm. dalam < 100 cm. diisi sampah organik
• Diameter kecil mengurangi beban resapan (volume air/luas permukaan
resapan). Dapat dibuat menyebar.
• Isi sampah organik untuk habitat fauna tanah pembuat liang. Laju resapan
meningkat
65
PARIT/KOLAM RESAPAN/”BOEZEM”
parit / kolam
parit / kolam
Sumber: http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum
FASILITAS PAH
Sumber: http://storage.jak-stik.ac.id/ProdukHukum
GRASS BLOCK
GRASS BLOCK
GRASS BLOCK RESAPAN
a b