Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 2 :

1. Laili Zahratul R (03211740000004)


2. Desy Prastitianti (03211740000020)
3. Siti Rohanawati (03211740000026)
4. Niswah Nafiat (03211740000063)
5.
6.
Proses penyerapan air tanah
secara alami

Daya serap tinggi


(tanah berpori-pori)

Contoh :
1. Sawah
2. Permukaan tanah terbuka
3. Lapangan
4. Hutan
1.1 Proses Mengalirnya dan Terbentuknya Air
Tanah
Mengalirnya air tanah terjadi secara horisontal yang
artinya dari suatu titik daerah imbuh* atau pengisian
ketika hujan turun berlangsung.
Proses ini membutuhkan waktu yang bervariasi (harian,
tahunan, bahkan ribuan tahun) tergantung dari kedudukan
zona jenuh air, topografi, kondisi iklim dan sifat-sifat
hidrolika aquifer. Air tanah yang terbentuk tinggal di
dalam aquifer** sebelum muncul kembali secara alami di
titik atau daerah pengeluaran.

*Daerah imbuhan atau recharge area adalah suatu kawasan pokok


yang menyediakan kecukupan air tanah. Daerah imbuhan alami yang
baik adalah daerah dimana proses perkolasi air permukaan.
**Aquifer adalah lapisan bawah tanah yang mengandung air dan mampu
mengalirkan air.
Berkurangnya air tanah

Peningkatan penggunaan Peningkatan koefisien


air tanah limpahan (Runoff)

Perubahan tataguna
lahan
Kegiatan menjaga
kelestarian air tanah Metode-Metode Pengisian
Air Tanah Buatan

Artificial recharge of 1. Surface Water Spreading Techniques


ground water 2. Recharge Through Pits
3. Recharge Through Injection Well
4. Induced Recharge
2.1 Proses Berkurangnya Air Tanah

Proses berkurangnya air tanah terjadi karena ketidak-


seimbangan antara jumlah pemakaian air tanah dan jumlah
air hujan yang meresap (recharge). Berkurangnya jumlah
air yang meresap di area resapan air karena perubahan tata
guna lahan di perkotaan, yang menjadi faktor
meningkatnya koefisien limpasan (runoff). Meningkatnya
koefisien limpasan (runoff) ini menyebabkan jumlah air
hujan yang meresap kedalam tanah berkurang akibat
daerah resapan air tertutup oleh bangunan.
2.2 Pengertian pengisian air tanah secara
buatan atau Artificial recharge

Artificial recharge adalah


kegiatan yang dilakukan pada air
hujan atau kelebihan air
permukaan untuk diresapkan
maupun dimasukkan kedalam
tanah, dengan cara
menyebarkannya di permukaan,
menggunakan sumur resapan,
atau mengubah kondisi alami
untuk meningkatkan infiltrasi
yang bertujuan untuk mengisi
kembali aquifer.
2.3 Metode-Metode Pengisian Air Tanah Buatan

2.3.1 Metode Penyebaran Air di Permukaan tanah (Surface


Water SpreadingTechniques)
Metode ini sama dengan proses peresapan air hujan secara alami ke
dalam tanah yaitu dengan cara menggenangkan air di atas permukaan
tempat pengisian (recharge) agar jumlah peresapan air dari
permukaan ke dalam tanah menjadi bertambah. Metode ini meliputi
metode :
2.3.1.1 Cekungan (basin method)
Metode ini dilakukan dengan cara membuat tanggul atau dam kecil.
Air yang akan digunakan untuk merecharge berasal dari
pemompaan sumber air permukaan yang berada di dekat cekungan
2.3.1.2 Parit (furrow method)
Metode ini dilakukan dengan cara mendirtibusikan air permukaan
pada suatu alur atau parit kecil yang relatif sejajar, dangkal, dan
mempunyai dasar yang rata dan daerah yang tertutup.

2.3.1.3 Saluran alami (natural channel method)


Metode ini dilakukan dengan memanfaatkan aliran sungai yang
ada. Aliran tersebut akan dibangun beberapa check dam secara
melintang memotong aliran yang dimaksudkan untuk
memperlambat jalannya aliran sungai dan memperpanjang waktu
kontak antara air dan dasar sungai yang akan memper besar
jumlah peresapan air ke dalam tanah.
2.3.1.4 Perendaman (flooding method)
Metode ini akan efektif jika diterapkan pada daerah dengan
topografi datar dan luas. Dengan topografi datar dan luas, air
permukaan yang akan disebarkan untuk mengisi air tanah akan
terserap dengan optimal karena pengaliran permukaan (run off)
sangat kecil.Untuk menghindari aliran permukaan dibuat parit-
parit. Air yang mengalir ke parit-parit di alirkan kembali pada
saluran induk dan selanjutnya disebarkan kembali pada daerah
resapan.

2.3.1.5 Irigasi (irigation method)


Metode ini sering diterapkan pada daerah pertanian maupun
persawahan yang luas. Selain untuk kebutuhan irigasi pertanian,
metode ini juga bertujuan untuk memperbesar cadangan air
tanah dengan cara menyalurkan air secara sistematis pada tanah
yang dibentuk seperti saluran sehingga dapat menambah jumlah
cadangan air tanah disekitar daerah irigasi.
2.3.2 Metode Pengisian Melalui Lubang Galian
(Recharge Through Pits)

Metode ini dilakukan dengan cara pembuatan lubang/sumur sampai


mencapai lapisan tanah yang lolos air. Dasar sumur dapat diisi
dengan kerikil, ijuk, batuan, atau koral yang digunakan sebagai filter
alami untuk menyaring air dari permukaan. Metode ini memiliki
berbagai manfaat diantaranya sebagai resapan air, penyimpan air saat
musim hujan, dan memperlambat aliran air limpasan air sehingga
dapat mencegah banjir. Metode ini dapat diterapkan pada daerah
yang memiliki ciri-ciri tanah kedap air dan di wilayah pemukiman
untuk meresapkan air hujan yang berasal dari talang-talang rumah
kemudian mengubungkannya dengan pipa menuju ke sumur resapan.
2.3.3 Metode Pengisian Melalui Sumur Injeksi (Recharge
Through Injection Well)

Sumur injeksi adalah sumur yang digunakan untuk memasukkan atau


meresapkan air permukaan kedalam lapisan tanah (akuifer), baik
akuifer tak tertekan maupun akuifer tertekan. Konstruksi sumur
kurang lebih sama dengan sumur pompa (pumping well),hanya arah
alirannya merupakan kebalikan dari pada sumur pompa. Jika air
dimasukkan ke dalamsumur injeksi, maka akan terbentuk rembesan
air kedalam tanah yang daerah rembesannya berbentuk kerucut (cone
of recharge).
2.3.4 Metode Induced Recharge

metode ini dilakukan secara tidak langsung


dengan cara memompa air tanah dekat aliran
sungai, danau atau sumber air permukaan
lainnya. Dengan adanya pemompaan air tanah
tersebut, muka air tanah akan turun sehingga
dengan adanya penurunan air tanah ini,jumlah
air permukaan yang meresap kedalam tanah
menjadi lebih besar. Dengan cara ini maka air
tanah akan mengalami proses mineralisasi yang
lebih intensif dari pada airpermukaan dan air
tanah yang didapat dari hasil pemompaan
mengalami penyaringan yang baik selama
peresapan.
2.4 Manfaat Pengisian Air Tanah Buatan
 Tidak dibutuhkan struktur penyimpanan yang besar
untuk menyimpan air. Struktur yang dibutuhkan kecil
dan hemat biaya
 Meningkatkancadangan air tanah atau meningkatkan
permukaan air tanah
 Kerugian dapat diabaikan jika dibandingkan dengan
kerugian pada penyimpanan air dipermukaan tanah
 Meningkatkan kualitas air tanah akibat pengenceran
bahan kimia/garam berbahaya
 Tidak ada efek samping seperti penggenangan daerah
permukaan yang luas dan kehilangan atau kerusakan
tanaman
 Tidak ada pemindahan penduduk setempat
 Pengurangan biaya energi untuk mengankat atau
memompa air tanah terutama pada tempat dimana
kenaikan permukaan air tanah cukup besar
 Memanfaatkan kelebihan limpasan air permukaan,
sehingga air hujan tidak terbuang secara sia sia.
2.5 Identifikasi Area Resapan

Langkah pertama dalam merencanakan skema resapan buatan adalah


ini adalah membatasi luas daerah resapan. Daerah tersebut sedapat
mungkin, berupa daerah aliran sungai mikro (micro-watershed)
(2.000-4.000ha) atau minimal(20-50ha). Namun, skema lokal juga
dapat digunakan untuk kepentingan sebuah dusun tunggal atau desa.
Dalam kedua kasus, pembatasan daerah harus didasarkan pada
kriteria berikut:

 Dimana permukaan air tanah menurun akibat eksploitasi berlebihan


 Dimana bagian substansial dari akuifer telah di-desaturasi, yaitu
regenerasi air dalamsumur dan pompa tangan yang lambat setelah air
diambil
 Dimana ketersediaanair tanah atau air sumur tidak mencukupi
terutama selama bulan-bulan kering
 Dimana kualitas air tanah buruk dan tidak ada alternative sumber air
lain
2.6 Sumber Air Untuk Resapan
Sebelum melakukan skema pengisian air tanah buatan, terlebih
dahulu dilakukan pengkajian ketersediaan air untuk peresapan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :

 Curah hujan di daerah yang di daerah resapan


 Luas atap dimana air hujan dapat dikumpulkan dan dialihkan
untuk pengisian air tanah buatan
 Kanal dari waduk besar dimana air tersedia untuk pengisian air
tanah buatan
 Sungai alami yang mana kelebihan airnya bisa dialihkan untuk
pengisian air tanahtanpamelanggar hak pengguna lain
 Air limbah perkotaan dan industriyang diolah dengan baik. Air
ini hanya dapatdigunakan setelah kualitasnya dipastikansudah
mememenuhi persyaratan sesuai peraturan yang berlaku

Anda mungkin juga menyukai