B. Metode perhitungan
➢ Ada berbagai metode statistik yang dapat digunakan untuk
menentukan debit andal dengan keandalan (peluang) tertentu.
Pada penerapan metode statistik langkah pertama yang harus
ditentukan adalah pemilihan model distribusi yang sesuai, dan
selanjutnya dari model distribusi tersebut dapat ditentukan debit
andalnya.
C. Metode Grafis
No Urut Debit,
m Q(m 3/detik)
m
2 p= 100 %
N +1
3
N
Menentukan Q andal dari Lengkung Debit
80
70
60
Q (m3/detik)
50
40
30 Q80
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
p (% )
Contoh Soal: Tentukan debit andal 80% (Q80) dan debit
andal 90% (Q90) dari data debit berikut ini.
Debit
Bulan
(m3/det)
Jan 67,2
Feb 42,7
Mar 36,3
Apr 25,0
Mei 30,1
Jun 22,4
Jul 27,8
Ags 28,0
Sep 29,5
Okt 45,6
Nop 55,3
Des 70,5
TAHAPAN / PROSEDUR DALAM PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN / WATER AVAILABILITY
DEBIT DIURUT
DARI BESAR KE KECIL
HITUNG FREKWENSI
FN [x(i)] = (i-) / (N+1-2)
100
TENTUKAN RENCANA
50 AIR IRIGASI
PEMANFAATAN AIR
Q80
Q95
PLTA PLTA Q95 DAN Q50
0 95
POTENSI AIR / IRIGASI Q80
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00
Persentasi Waktu Terjadi / Terlampaui (%) DEBIT ANDALAN
Perhitungan Debit Andalan (MENERUS)
No. Data Debit Data Diurut dari Hitung Frekwensi (F) Hitung Frekwensi (F) Hitung Frekwensi (F)
(i) Besar Ke Kecil F = (i-α)/(N+1-2α) F = (i-α)/(N+1-2α) F = (i-α)/(N+1-2α)
α = 0 ( Weibull ) α = 0.44 ( Gringgroten ) α = 3/8 ( Normal )
F = ( i / (N+1)) x 100% F =(( i-0.44 )/(N+0.12))x100% F = (( i-0.375 )/(N+0.25))x100%
1 9.01 34.5 4 2.32 2.58
2 9.46 21.6 8 6.47 6.70
3 3.86 19.9 12 10.61 10.82
4 5.7 14.7 16 14.76 14.95
5 3.61 13.1 20 18.91 19.07
6 1.25 12.5 24 23.05 23.20
7 1.9 11.4 28 27.20 27.32
8 0.62 9.46 32 31.34 31.44
9 0.94 9.01 36 35.49 35.57
10 5.01 8.7 40 39.64 39.69
11 8.7 8.59 44 43.78 43.81
12 1.57 7.61 48 47.93 47.94
13 21.6 5.7 52 52.07 52.06
14 34.5 5.01 56 56.22 56.19
15 14.7 4.19 60 60.36 60.31
16 19.9 3.86 64 64.51 64.43
17 11.4 3.61 68 68.66 68.56
18 12.5 2.47 72 72.80 72.68
19 7.61 2.46 76 76.95 76.80
20 4.19 1.9 80 81.09 80.93
21 2.46 1.57 84 85.24 85.05
22 8.59 1.25 88 89.39 89.18
23 13.1 0.94 92 93.53 93.30
24 2.47 0.62 96 97.68 97.42
Flow Duration Curve
40
35
30
Debit (m3/det)
25
Weibull
20 Gringgroten
Normal
15
10
5
Qandalan
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Persentasi Terjadi / Terlampaui (%) Irigasi
Debit Andalan 13
Debit Andalan 14
Debit Andalan 15
Debit Andalan 16
Debit Andalan 17
Debit Andalan 18
Debit Andalan 19
Debit Andalan 20
Debit Andalan FJ Mock
21
Debit Andalan 22
KETENTUAN
1. Data Meteorologi
a) Data presipitasi : data curah hujan bulanan dan data curah hujan harian.
b) Data klimatologi : data kecepatan angin, kelembapan udara, temperatur
udara dan penyinaran matahari untuk menentukan Evapotranspirasi Potensial
(Eto) yang dihitung berdasarkan metode “Penman Modifikasi”.
2. Evapotranspirasi Aktual (Ea)
Penentuan harga evapotranspirasi aktual ditentukan berdasarkan persamaan :
Debit Andalan 23
Kreteria dan Asumsi
Evapotranspirasi terbatas (Et)
Merupakan evaporasi aktual dengan mempertimbangkan kondisi
vegetasi dan permukaan tanah serta frekuensi curah hujan.
Curah hujan bulanan (R) dan jumlah hari hujan (n) pada bulan yang
bersangkutan
Debit Andalan24
Debit Andalan 25
Debit Andalan 26
Debit Andalan 27
Evapotranspirasi terbatas
evaporasi aktual dengan mempertimbangkan kondisi vegetasi
dan permukaan tanah serta frekuensi curah hujan.
dimana
E = Perbedaan evapotranspirasi potensial dengan evapotranspirasi terbatas.
Ep = Evapotranspirasi potensial.
d = Jumlah hari kering tanpa hujan selama 1 bulan.
m = Prosentase lahan yang tidak tertutup vegetasi, dari peta tata guna lahan
Debit Andalan 28
Nilai m
No m Daerah
1 0% Hutan Primer, sekunder
2 10 % - 40 % Daerah Tererosi
3 30 % - 50 % Daerah ladang
pertanian
Debit Andalan 29
Kondisi di Indonesia
Berdasar frekuensi curah hujan di Indonesia dan
sifat infiltrasi dan penguapan dari tanah permukaan
didapat hubungan sbb:
d = 1,5 (18 – n)
n = jumlah hari hujan
Sehingga
E/Ep = (m/20)(18 – n)
Et = Ep – E
Et = Evapotranspirasi terbatas.
Debit Andalan
30
3. Keseimbangan Air Dipermukaan Tanah (ΔS)
a) Air hujan yang mencapai permukaan tanah dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bila harga positif (R > Ea) maka air akan masuk ke dalam tanah bila kapasitas
kelembapan tanah belum terpenuhi. Sebaliknya, jika kondisi kelembapan tanah
sudah tercapai maka akan terjadi limpasan permukaan (surface run off).
Bila harga tanah ΔS negative (R > Ea), air hujan tidak dapat masuk ke dalam tanah
(infiltrasi) tetapi air tanah akan keluar dan tanah akan kekurangan air (defisit).
Debit Andalan 31
b) Perubahan kandungan air tanah (soil storage) tergantung dari harga ΔS.
Bila ΔS negatif, maka kapasitas kelembapan tanah akan kekurangan
Bila harga ΔS positif akan menambah kekurangan kapasitas kelembapan
tanah bulan sebelumnya.
Debit Andalan 32
Debit Andalan 33
Soil surplus
Soil surplus adalah volume air yang akan masuk ke permukaan tanah
Soil surplus = (R – Et) – Soil Storage
0 jika = (R – Et ) < Soil Storsge
Initial storage
Besarnya volume air pada saat permulaan perhitungan
Ditaksir sesuai dengan keadaan musim
Debit Andalan 34
Soil Moisture Capacity
Tanaman berakar pendek
Type Tanah Zone Akar Soil Moisture Capacity
Debit Andalan 35
Tanaman berakar dalam
Type Tanah Zone Akar Soil Moisture Capacity
Debit Andalan 36
Tanaman hutan alam
Debit Andalan 37
Keseimbangan Air Permukaan
a. Curah hujan yang mencapai muka tanah
S = R – Et
Harga positif air masuk ke dalam tanah
Harga negatif sebagian air tanah akan keluar
b. Perubahan kandungan air tanah, soil
storage (Sm ) = selisih antara
c. Soil Moinsture Capacity bulan sekarang dan
sebelumnya, ditaksir berdasar kondisi porositas
lapisan tanah atas dari DAS.
Debit Andalan
38
4. Limpasan dan Penyimpanan Air Tanah (Run Off dan
Ground Water Storage)
a) Infiltrasi (i)
• Infiltrasi ditaksir berdasarkan kondisi porositas tanah dan kemiringan
daerah pengaliran. Daya infiltrasi ditentukan oleh permukaan lapisan
atas dari tanah.
• Misalnya kerikil mempunyai daya infiltrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan tanah liat yang kedap air.
• Untuk lahan yang terjal dimana air sangat cepat menipis diatas
permukaan tanah sehingga air tidak dapat sempat berinfiltrasi yang
menyebabkan daya infiltrasi lebih kecil.
• Rumusan dari infiltrasi adalah sebagai berikut :
i = koefisien infiltrasi x WS
Dimana :
i = Infiltrasi (koefisien infiltrasi, (i) = 0 s/d 1,0)
WS = Kelebihan air
Debit Andalan 39
b) Penyimpanan air tanah (ground water storage)
Pada permulaan perhitungan yang telah ditentukan penyimpanan air
awal yang besarnya tergantung dari kondisi geologi setempat dan waktu.
Persamaan yang digunakan adalah :
Debit Andalan 40
Debit dan Storage Air
Tanah
Vn = k(Vn – 1) + ½ (1 + k).In
Dimana
Vn = Volume air tanah
k = qt/qo = faktor resesi aliran air tanah
qt = aliran air tanah pada waktu t (bulan ke t)
qo = aliran air tanah pada waktu 0 (bulan ke 0)
Vn = Volume air tanah bulan ke n
Vn-1 = volume air tanah pada bulan ke n-1
Debit Andalan41
c) Limpasan (run off)
• Air hujan atau presipitasi akan menempuh tiga jalur menuju ke sungai.
• Satu bagian akan mengalir sebagai limpasan permukaan dan masuk ke dalam
tanah lalu mengalir ke kiri dan kanan nya membentuk aliran antara.
• Bagian ketiga akan ber-perkolasi jauh ke dalam tanah hingga mencapai
lapisan air tanah.
• Aliran permukaan tanah serta aliran antara sering digabungkan sebagai
limpasan langsung (direct run off).
• Untuk memperoleh limpasan, maka persamaan yang digunakan adalah :
Debit Andalan 42
Besar Aliran Sungai
ditentukan berdasar formula
sbb
BF = I – (Vn – Vn-1)
DRO = WS – I
QRO = (DRO + BF) x A
Dimana:
BF = Base Flow
DRO = Aliran Permukaan (Direct Run Off)
WS = Water Surplus
QRO = Debit Efektif
A = Luas Daerah Tangkapan
Debit Andalan
43
Debit Andalan 44
Debit Andalan PERTEMUAN KE 6 45
Data hujan(R) dan hari hujan(HH)
Hujan Rerata Bulanan (mm ) dan hari hujan
Bulan Jan Feb Mart Aprl Mei Jun Jul Agst Sept Okb Nop Des
Th 1 R 223 317 465 238 188 235 86 117 93 114 138 263
HH 20 20 21 21 6 10 4 8 6 12 10 11
Th 2 R 349 158 266 135 304 200 177 139 149 157 238 251
HH 9 1 8 6 6 10 9 8 8 8 12 11
Th 3 R 79 154 140 434 152 211 24 58 56 60 59 194
HH 4 4 5 10 7 3 1 3 2 3 6 6
Th 4 R 33 28 5 12 52 0 65 88 106 121 51 180
HH 3 3 1 1 5 0 3 2 4 7 2 8
Th 5 R 8 84 224 222 168 304 70 24 27 75 150 202
HH 1 4 8 4 8 9 3 2 3 3 7 12
Debit Andalan 47