Bab 8
KAJIAN HIDROLOKA DAN PERENCANAAN DASAR
RENCANA BENDUNGAN
8 - 1
- Kampung Saui
- Kampung Salem
Tata letak rencana bangunan utama tubuh bendungan atau bendungan dan bangunan fasilitas
dapat dikelompokkan dalam 4 bagian yaitu:
1) Tubuh bendungan/bendungan
2) Bangunan pelimpah/spillway
3) Bangunan pengelak banjir
4) Bangunan pengambilan
B. Tinggi Bendungan
Tinggi Bendungan dihitung dari elevasi dasar sungai pada bagian hulu kaki
bendungan hingga elevasi puncak bendungan yaitu El. +83.00 – El. +49.00 =
34.00 m.
8.1.6. Lebar Puncak Bendungan Warsamson
Lebar puncak bendungan direncanakan berdasarkan persamaan-persamaan sebagaimana
ditentukan didalam Pedoman Perencanaan Bendungan Tipe Urugan. Adapun tujuan
perencanaan ini untuk mendapatkan suatu desain yang memadai dari segi keamanan dan
juga dari aspek estetikanya.
Lebar puncak bendungan minimum ditentukan dengan persamaan-persamaan sebagai
berikut :
dimana : b = lebar puncak bendungan
H = tinggi bendungan (m)
Tinggi bendungan = 34.00 m, maka
b = 3,6 * (34.00)1/3 – 3,0 =8.66~ 9,00 m
Berdasarkan Panduan Perencanaan Bendungan Urugan, lebar puncak bendungan dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
Bt = (Sumber: PPBU, 1999)
Bt = = 12,25 ~ 13,00 m
Dihitung dengan menggunakan persamaan USBR, sebagai berikut :
B = 1.65 (H + 1.50)1/3
= 1,65 (34,00 +1.5) 1/3 = 5.42 m ~ 6,00 m
Ditinjau dari persamaan ke pertama dan dua dari Pedoman Perencanaan Bendungan
Urugan, lebar bendungan yang direncanakan sebesar 10 m.
Tabel 8. 2. Tinggi Jagaan dan Lebar Puncak Bendungan Urugan untuk daerah bergempa kuat
(Zona D, E dan F)
dimana,
FS hulu = faktor keamanan lereng hulu = 1.5
FS hilir = faktor keamana lereng hilir = 1.5
m = kemiringan lereng hulu
n = kemiringan lereng hilir
= sudut geser dalam material timbunan (30o)
k = koefisien gempa horizontal
Untuk lereng/talud bagian hulu tubuh bendungan, sesuai dengan rencana awal akan
menyatu dengan tubuh cofferdam, sehingga diharapkan dengan konstruksi tubuh bendungan
yang menyatu dengan cofferdam tersebut akan terbentuk konstruksi berm yang akan
menambah tingkat stabilitas dari tubuh bendungan dengan kemiringan 1 : 2.5.
Dengan konstruksi ini diharapkan luas tapak pondasi menjadi semakin besar sehingga tegangan
tanah yang timbul semakin kecil dan lebih kecil dibandingkan dengan daya dukung tanah
yang ada.
8.1.9. Perlindungan Lereng Bendungan Warsamson
1. Perlindungan Lereng Hulu Bendungan
Guna pengamanan terhadap hempasan ombak serta penurunan mendadak
permukaan air waduk dapat menggerus permukaan lereng tersebut, diperlukan
suatu hamparan pelindung dengan konstruksi yang berupa hamparan batu
pelindung (rip-rap).
Rip-rap dianggap merupakan pelindung lereng yang paling baik,
dengan
karakteristik sebagai berikut ( Suyono Sosrodarsono,1977) :
- Dapat mengikuti proses penurunan tubuh bendung
- Mempunyai daya reduksi yang besar terhadap jangkauan hempasan ombak
- Tahan lama di bawah tekanan air besar
- Biaya rendah.
Kriteria ukuran batu untuk pelindung lereng hulu disajikan pada tabel di bawah
ini.
Tabel 8. 3. Ukuran Batu dan Ketebalan Hamparan Pelindung Lereng Hulu Bendungan
Ketebalan
Tinggi Diameter rata-rata batu Ketebalan minimum hamparan
minimum
gelombang ( m hamparan pelindung batu pelindung ( cm )
( D50 cm ) lapisan filter (
)
cm )
0.0 ~ 0.6 25 40 15
0.6 ~ 1.2 30 45 15
1.2 ~ 1.8 38 60 23
1.8 ~ 2.4 45 75 23
2.4 ~ 3.0 52 90 30
8 - 10
Saluran pengelak terletak pada sisi kiri tebing sungai dengan pertimbangan morfologi
sungai dan struktur geologi yang mendukung dan pertimbangan bagian outlet saluran
pengelak digunakan untuk bangunan pengaturan air baku dan irigasi. Saluran
pengelak berbentuk tapal kuda berdiameter 8.00 m. Saluran pengelak mempunyai
panjang 440,00 m. Saluran pengelak direncanakan menggunakan debit banjir rencana
dengan periode ulang 25 tahun (Q25th). Dimensi Terowongan pengelak dipilih dari
beberapa alternatif dimensi dengan memperhitungkan kecukupan tinggi jagaan.
Setelah konstruksi saluran pengelak selesai, aliran sungai dialihkan menuju saluran
pengelak dengan pembuatan bendung pengelak/cofferdam sehingga pekerjaan
konstruksi bendungan utama, bangunan pelimpah dapat dilaksanakan. Pada akhir
konstruksi saluran pengelak bagian inlet dan outlet terowongan di plugging dan
dimanfaatkan sebagai saluran pembawa untuk : air baku dan irigasi melalui
bangunan pengambilan / intake.
DEBIT ( M3/dt )
3000
2500
2000 QINFLOW
1500
1000 QOUTFLOW
500
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
WAKTU ( Jam )
3
- Debit Inflow Maksimum = 2610.56 m /dt.
3
- Debit Outflow Maksimum = 407.88 m /dt.
- Elevasi Muka Air Maksimum = 79.38 m.
-+ Tinggi jagaan (Hf) = 0.75 m.
- Elevasi Muka Air + FB = 80.13 m.
- Elevasi Rencana Bendungan = 83.00 m.
Gambar 8. 2. Gambar Hidrograf Debit Inflow dan outlow Hasil Penelusuran Banjir Di atas Pelimpah Bendungan Warsamson Q 2th
8 - 13
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 5. Hasil Penelusuran Banjir di atas Mercu Pelimpah Bendungan Warsamson Q25th
- Lokasi Waduk Wa rsa m son
- Elevasi Crest Spill =+ 77.00 m
- Lebar Spillway = 60.00 m
3
- Q inflow maksimu = 890.09 m /det
3
- Q outflow maksim = 109.47 m /det
- H maksimum = 1.03 m
- Elev.muka air wad =+ 78.03 m
8 - 14
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
8 - 15
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 6. Hasil Penelusuran Banjir di atas Mercu Pelimpah Bendungan Warsamson Q100th
- Lokasi Waduk = Wa rsa m son
- Elevasi Crest Spill =+ 77.00 m
- Lebar Spillway = 60.00 m
3
- Q inflow maksimu = 1215.29 m /det
3
- Q outflow maksim = 157.35 m /det
- H maksimum = 1.31 m
- Elev.muka air wad =+ 78.31 m
8 - 16
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
DEBIT ( M3/dt )
1400
1200
1000 QINFLOW
800
QOUTFLOW
600
400
200
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
WAKTU ( Jam )
8 - 17
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 7. Hasil Penelusuran Banjir di atas Mercu Pelimpah Bendungan Warsamson Q1000th
- Lokasi Waduk = Wa rsa m son
- Elevasi Crest Spillway =+ 77.00 m
- Lebar Spillway = 60.00 m
3
- Q inflow maksimum = 1886.63 m /det
3
- Q outflow maksimum = 270.45 m /det
- H maksimum = 1.84 m
- Elev.muka air waduk =+ 78.84 m
8 - 18
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
DEBIT ( M3/dt )
2000
1500
500
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
WAKTU ( Jam )
8 - 19
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 8. Hasil Penelusuran Banjir di atas Mercu Pelimpah Bendungan Warsamson QPMF
- Lokasi Waduk = Wa rsa m son
- Elevasi Crest Spillway =+ 77.00 m
- Lebar Spillway = 60.00 m
3
- Q inflow maksimum = 2610.56 m /det
3
- Q outflow maksimum = 407.88 m /det
- H maksimum = 2.38 m
- Elev.muka air waduk =+ 78.81 m
8 - 20
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
DEBIT ( M3/dt )
3000
2500
2000 QINFLOW
1500
QOUTFLOW
1000
500
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
WAKTU ( Jam )
8 - 21
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
8 - 22
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
8 - 23
2) Perhitungan dimensi ambang pelimpah
Axis of weir
(a) Perhitungan lengkung mercu bagian hulu
Origin of coordinates
R1 = 0.5 h d = 0.92 m H1 Xc2=0.282hd
hd
R2 = 0.2 hd = 0.37 m Xc1=0.175hd
Yc1 Y = 0.5 X1.85 hd0.85
Yc2 X
n
Y / h d = (1/K) ( X / h d )
n 1-n 1.85 -0.85 1.85
\ Y = (1/K) X hd = 0.5 X hd = 0.2974 X
Y= X-C
1.85
Y= 0.2974 X
1.85
0.2974 X - X + C =0
0.85
1.85 x 0.2974 X1 -1=0
0.85
X1 = 1.8174
Y1 = 0.2974 X 1 1.85
= 1.09 m
C = X1 - Y1 = 0.93 m
8 - 24
8.1.12. Hidrolika Aliran Pada Saluran Samping
Dengan diketahuinya kedalaman air di titik akhir transisi (das) dan kemiringan dasar saluran
samping, maka profil muka air di sepanjang saluran samping dapat dihitung dengan sistem coba
banding (trial and error) menggunakan persamaan berikut : (Sosrodarsono, 1989:228)
Rumus perbedaan tinggi muka air antara 2 penampang hulu dan hilir pada titik tinjau secara
hidrolik
adalah sebagai berikut :
( + )
∆ = ( − )+ ( − )
( + )
Dengan:
y = perbedaan tinggi muka air pada penampang 1 dan 2
= Koefisien (1 s/d 1,1)
Q1 = Debit pada penampang 1
Q2 = Debit pada penampang 1
V1 = Kecepatan aliran pada penampang 1
V2 = Kecepatan aliran pada penampang 2
g = Percepatan gravitasi bumi ( 9,81 m/det 2)
8.1.13. Hidrolika Aliran Pada Saluran Transisi
Hidrolika aliran pada saluran transisi secara hidrolik adalah dengan pengaliran sub kritis,
sedangkan pada saluran peluncur adalah super kritis. Dengan demikian maka pada peralihan
aliran tersebut terdapat aliran kritis yang merupakan titik kontrol hidrolis yang terletak di akhir
saluran transisi atau awal saluran peluncur.
Saluran transisi perlu dibuat apabila :
1. Ada perbedaan lebar antara ambang dan peluncur (ambang selalu saluran peluncur).
2. Ada perbedaan bentuk antara penampang ambang dan peluncur. Seringkali
ambang berbentuk trapesium dan peluncur berbentuk segi empat.
3. Menenangkan aliran yang mempunyai turbulensi tinggi (contoh side channel Spillway).
4. Membuat kontrol hidraulis.
Sistem saluran transisi dapat dilakukan dengan pengaturan kemiringan dasar atau membuat
ambang kecil di ujung hilir saluran transisi. Kedua sistem tersebut untuk menciptakan aliran kritis
di ujung hilir saluran transisi.
Saluran transisi direncanakan dengan lebar 50 ke 30 m dengan kemiringan dasar 1 : 500.
Pada akhir saluran transisi terdapat end sill setinggi 0,80m.
Q2 =½{ } Q2x
4x n2 n2 n 2
hf = 4/3 2 dx 4/3 2 4/3 2
0
R A R1 A1 R2 A2
R = radius hidrolik
A = luas penampang
n = koefisien kekasaran Manning
Hasil perhitungan hidrolika pada saluran transisi dan peluncur untuk banjir kala ulang 100 tahun,
1000 tahun dapat disajikan pada tabel berikut :
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 10. Perhitungan Profil Muka Air di Pelimpah Samping Bendungan Warsamson Untuk Q 100th
Lokasi waduk = Warsamson
Debit Q100 th (outflow) = 157.35 m3 /dt
Elevasi Mercu = 77.00 m
Elevasi Muka Air Q100 th = 78.31 m
Lebar spillway (B) = 60.00 m
Lebar dasar hulu dan hilir (b) = 30 50 m
Kemiringan talud (z) = 0
Kemiringan saluran (So) = 0.017
Debit per satuan lebar (q) = 2.62 m3 /dt/m'
Elevasi dasar saluran u/s = 72.00
Elevasi dasar saluran d/s = 71.00
Koefisien debit (C) = 1.76
Gaya grafitasi (g) = 9.81
Stasiun DX Kom DX Elevasi trial Elevasi d b A Q v Q 1+Q 2 Q1/(g(Q1+Q2)) v1+v2 v2-v1 Q 2-Q 1 (Q2- Q1)/Q1 v2(Q2- (15)+(18) dy Chek F
dasar dy muka air Q1)/Q1 (13)x(14)x(19)
2 3 3 3
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m ) (m /dt) (m/dt) (m /dt) (m/dt) (m/dt) (m /dt) (m/dt) (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
B= 60 m
El. 83.0
0
El . 78. 3 FWL 78.31 83.00 El. 83.
00
El. 78.31
El. 77.0 El . me r cu S pi l l wa y El.
77.0 El. 72.0 76.25 El. 75.
61
El. 72.
0
So= 0.0166 d= 4. 6 0 7 m 72.00 El. 71.
7 00
7 2 .0 0 30 m 50 m
b b=
El . 71. 00
Sta.0 Sta. 60
8 - 27
Tabel 8. 11. Perhitungan Profil Muka Air di Saluran Transisi Bendungan Warsamson Untuk Q 100th
B= 60 m
Data : Warsamson E l . 8 3 .0 0 m
0 0 70.70 70.71 1.41 2.54 30.00 30.75 - 3.72 2.02 1.00 0.71 0.21 42.30 78.02 32.82 35.83 1.29 2.18 0.00285 0.00042 72.82 73.46 -0.63
5.64 5.64 70.71 71.00 2.54 4.61 30.75 50.00 - 2.02 0.68 0.40 0.21 0.02 78.02 230.37 35.83 59.21 2.18 3.89 0.00042 0.00002 0.001633 0.009212 73.49 75.63 -2.14
150.00 144.36 71.00 4.61 50.00 - 0.68 0.10 0.02 230.37 0.00 59.21 3.89 0.000219 0.031650 75.63
Tabel 8. 12. Perhitungan Profil Muka Air di Saluran Peluncur Bendungan Warsamson Untuk Q100th
B= 60 m
El. 83.00
E l. 7 8 .3 m El . mer cu S pi l l wa y
E l. 7 7 .0 m
Sal . t ran s i
si Sal.peluncur
So= 0 .0 1 d= 4 .6 1 m yc = 1 .4 1 m
E l. 7 2 .0 5
E l. 7 1 .0 0 So = 1 : 500
Sta.0 Sta. 6 0 m El. 7 0 .7 0 Peredam
energy escape ch annel
Dh = 18.31 m
El. 60.00 m
Data : Warsamson
Q 100 th = 157.35 m3/det
q = 2.62 m3/det/m'
z1 = 0 (0 = dinding Tegak)
z2 = 0 (0 = dinding Tegak)
n Manning = 0.017
Zo = 70.70 m elevasi dasar transisi
hulu
Ya = 1.41 m kedalaman awal ujung hulu
transisi
So = 0.125 kemiringan dasar sal
transisi
B-sal 1 = 50 m lebar transisi hulu
B-sal 2 = 30 m lebar transisi hilir (menuju ke sal
peluncur) L-trans = 150 m
sudut a = 3.81 derajat
C = 0.1
yc = (q 2/g)(1/ = 1.41 m Ec = yc + Vc2/2g 2.12 m
1
Vc = (g yc)1/2 = 3.72 m 4 yc = 5.64 m
0 0 70.70 69.45 1.41 1.93 30.00 31.33 - 3.72 2.60 1.00 0.71 0.35 42.30 60.43 32.82 35.19 1.29 1.72 0.00285 0.00095 72.82 71.74 1.07
10.00 10 69.45 68.20 1.93 1.76 31.33 30.00 - 2.60 2.99 0.60 0.35 0.45 60.43 52.68 35.19 33.51 1.72 1.57 0.00095 0.00141 0.001901 0.019013 71.72 70.42 1.30
20.00 10 68.20 66.95 1.76 1.58 30.00 30.00 - 2.99 3.31 0.72 0.45 0.56 52.68 47.52 33.51 33.17 1.57 1.43 0.00141 0.00196 0.001182 0.011815 70.41 69.11 1.30
30.00 10 66.95 65.70 1.58 1.47 30.00 30.00 - 3.31 3.58 0.84 0.56 0.65 47.52 43.97 33.17 32.93 1.43 1.34 0.00196 0.00252 0.001686 0.016860 69.09 67.84 1.25
40.00 10 65.70 64.45 1.47 1.38 30.00 30.00 - 3.58 3.81 0.94 0.65 0.74 43.97 41.33 32.93 32.76 1.34 1.26 0.00252 0.00307 0.002239 0.022395 67.82 66.59 1.22
50.00 10 64.45 63.20 1.38 1.31 30.00 30.00 - 3.81 4.00 1.04 0.74 0.82 41.33 39.29 32.76 32.62 1.26 1.20 0.00307 0.00362 0.002794 0.027943 66.57 65.36 1.21
60.00 10 63.20 61.95 1.31 1.26 30.00 30.00 - 4.00 4.18 1.12 0.82 0.89 39.29 37.67 32.62 32.51 1.20 1.16 0.00362 0.00414 0.003343 0.033432 65.33 64.13 1.19
70.00 10 61.95 60.70 1.26 1.21 30.00 30.00 - 4.18 4.33 1.19 0.89 0.96 37.67 36.34 32.51 32.42 1.16 1.12 0.00414 0.00465 0.003880 0.038796 64.09 62.91 1.18
80.00 10 60.70 59.45 1.21 1.17 30.00 30.00 - 4.33 4.46 1.26 0.96 1.02 36.34 35.24 32.42 32.35 1.12 1.09 0.00465 0.00514 0.004398 0.043982 62.87 61.69 1.18
90.00 10 59.45 58.20 1.17 1.14 30.00 30.00 - 4.46 4.58 1.32 1.02 1.07 35.24 34.32 32.35 32.29 1.09 1.06 0.00514 0.00560 0.004895 0.048953 61.64 60.47 1.17
100.00 10 58.20 55.70 1.14 1.10 30.00 30.00 - 4.58 4.79 1.37 1.07 1.17 34.32 32.88 32.29 32.19 1.06 1.02 0.00560 0.00644 0.005368 0.053678 60.42 58.08 2.33
120.00 20 55.70 53.20 1.10 1.06 30.00 30.00 - 4.79 4.95 1.46 1.17 1.25 32.88 31.81 32.19 32.12 1.02 0.99 0.00644 0.00716 0.006017 0.120335 57.96 55.64 2.32
140.00 20 53.20 51.95 1.06 1.05 30.00 30.00 - 4.95 5.01 1.53 1.25 1.28 31.81 31.38 32.12 32.09 0.99 0.98 0.00716 0.00748 0.006800 0.135994 55.51 54.35 1.16
150.00 10 51.95 1.05 30.00 30.00 - 5.01 1.57 1.28 31.38 0.00 32.09 30.00 0.98 0.00 0.00748 0.007324 0.073241 54.28
Tabel 8. 13. Perhitungan Profil Muka Air di Pelimpah Samping Bendungan Warsamson Untuk Q 1000th
B= 60 m
El. 83.0
0
El . 78. 8 FWL 78.84 83.00 El. 83.
00
El. 78.84
El. 77.0 El . me r cu S pi l l wa y El.
77.0 El. 72.0 78.53 El. 77.
62
El. 72.
0
So= 0.0166 d= 6.622 m 72.00 El. 71.
7 00
7 2 .0 0 30 m 50 m
b b=
El . 71. 00
Sta.0 Sta. 60
8 - 30
Tabel 8. 14. Perhitungan Profil Muka Air di Saluran Transisi Bendungan Warsamson Untuk Q1000th
B= 60 m
Data : Warsamson E l . 8 3 .0 0 m
Q 1000 = 270.45 m3/det E l. 7 8 .8 m El . me r cu S pi l l w a y 7 7 .0 0 m
q = 4.51
z1 = 0 (0 = dinding Tegak) E l. 7 7 .0 m
z2 = 0 (0 = dinding Tegak) Sal .t ran s i s i
n Manning = 0.017 Sal .p el u n c u r
Zo = 71.00 m elevasi dasar transisi hulu So= d=
0 .0 1 6 .6 2 m yc = 2 .0 2 m
Ya = 2.02 m kedalaman awal ujung hulu transisi 5 El. 7 0 .7 0
E l. 7 2 .0
So = 0.002 kemiringan dasar sal transisi E l. 7 1 .0 0 So = 1 : 500 7 0 .7 0
B-sal 1 = 50 m lebar transisi hulu Sta.0
Sta. 6 0 m St 210 m
B-sal 2 = 30 m lebar transisi hilir (menuju ke sal peluncur)
L-trans = 150 m h = E l .c res t s p i l l - E l .s al .s amp i n g h i l i r = 6. 000 m
sudut a = 3.81 derajat
C = 0.1
yc = (q12/g)(1/3 = 2.02 m Ec = yc + Vc 2/2g 3.04 m
Vc = (g yc)1/2 = 4.46 m 4 yc = 8.09 m
0 0 70.70 70.72 2.02 3.47 30.00 31.08 - 4.46 2.51 1.00 1.01 0.32 60.70 107.94 34.05 38.03 1.78 2.84 0.00265 0.00045 73.75 74.51 -0.76
8.09 8.09 70.72 71.00 3.47 6.62 31.08 50.00 - 2.51 0.82 0.43 0.32 0.03 107.94 331.12 38.03 63.24 2.84 5.24 0.00045 0.00002 0.001552 0.012565 74.54 77.66 -3.11
150.00 141.91 71.00 6.62 50.00 - 0.82 0.10 0.03 331.12 0.00 63.24 5.24 0.000236 0.033535 77.66
Tabel 8. 15. Perhitungan Profil Muka Air di Saluran Peluncur Bendungan Warsamson Untuk Q1000th
B= 60 m
E l . 8 3 .0 0
E l. 7 8 .3 m El . me r cu S pi l l wa y
E l. 7 7 .0 m
Sal .t ran s i
si Sal.pel uncur
So= 0 .0 1 d= 4 .6 1 m yc = 2 .0 2 m
E l. 7 2 . 5
0
E l. 7 1 .0 0 So = 1 : 8
Sta.0 Sta. 6 0 m El. 7 0 .7 0 Peredam
en ergy escape ch annel
Dh = 1 8 .3 1 m
El. 6 0 .0 0 m
Data : Warsamson
Q 1000 th = 270.45 m3/det
q = 4.51 m3/det/m'
z1 = 0 (0 = dinding Tegak)
z2 = 0 (0 = dinding Tegak)
n Manning = 0.017
Zo = 71.00 m elevasi dasar transisi hulu
Ya = 2.02 m kedalaman awal ujung hulu transisi
So = 0.125 kemiringan dasar sal transisi
B-sal 1 = 50 m lebar transisi hulu
B-sal 2 = 30 m lebar transisi hilir (menuju ke sal
peluncur) L-trans = 150 m
sudut a = 3.81 derajat
C = 0.1
yc = (q1 2/g)(1/3 = 2.02 m Ec = yc + Vc2/2g 3.04 m
Vc = (g yc)1/2 = 4.46 m 4 yc = 8.09
m
0 0 70.70 69.45 2.02 2.95 30.00 31.33 - 4.46 2.92 1.00 1.01 0.44 60.70 92.56 34.05 37.24 1.78 2.49 0.00265 0.00073 73.74 72.86 0.88
10 10 69.45 68.20 2.95 2.75 31.33 30.00 - 2.92 3.28 0.54 0.44 0.55 92.56 82.38 37.24 35.49 2.49 2.32 0.00073 0.00101 0.001693 0.016932 72.84 71.50 1.34
20 10 68.20 66.95 2.75 2.50 30.00 30.00 - 3.28 3.61 0.63 0.55 0.66 82.38 74.95 35.49 35.00 2.32 2.14 0.00101 0.00136 0.000873 0.008733 71.50 70.12 1.37
30 10 66.95 65.70 2.50 2.32 30.00 30.00 - 3.61 3.88 0.73 0.66 0.77 74.95 69.65 35.00 34.64 2.14 2.01 0.00136 0.00172 0.001188 0.011884 70.11 68.81 1.31
40 10 65.70 64.45 2.32 2.19 30.00 30.00 - 3.88 4.12 0.81 0.77 0.87 69.65 65.60 34.64 34.37 2.01 1.91 0.00172 0.00208 0.001540 0.015403 68.79 67.52 1.27
50 10 64.45 63.20 2.19 2.08 30.00 30.00 - 4.12 4.34 0.89 0.87 0.96 65.60 62.38 34.37 34.16 1.91 1.83 0.00208 0.00243 0.001896 0.018962 67.50 66.26 1.24
60 10 63.20 61.95 2.08 1.99 30.00 30.00 - 4.34 4.53 0.96 0.96 1.04 62.38 59.73 34.16 33.98 1.83 1.76 0.00243 0.00279 0.002255 0.022546 66.24 65.01 1.23
70 10 61.95 60.70 1.99 1.92 30.00 30.00 - 4.53 4.70 1.02 1.04 1.13 59.73 57.52 33.98 33.83 1.76 1.70 0.00279 0.00315 0.002613 0.026134 64.99 63.77 1.21
80 10 60.70 59.45 1.92 1.85 30.00 30.00 - 4.70 4.86 1.08 1.13 1.20 57.52 55.64 33.83 33.71 1.70 1.65 0.00315 0.00350 0.002971 0.029705 63.74 62.54 1.20
90 10 59.45 58.20 1.85 1.80 30.00 30.00 - 4.86 5.01 1.14 1.20 1.28 55.64 54.03 33.71 33.60 1.65 1.61 0.00350 0.00384 0.003324 0.033240 62.51 61.31 1.19
100 10 58.20 55.70 1.80 1.71 30.00 30.00 - 5.01 5.26 1.19 1.28 1.41 54.03 51.39 33.60 33.43 1.61 1.54 0.00384 0.00451 0.003672 0.036721 61.28 58.91 2.37
120 20 55.70 53.20 1.71 1.64 30.00 30.00 - 5.26 5.48 1.28 1.41 1.53 51.39 49.33 33.43 33.29 1.54 1.48 0.00451 0.00514 0.004178 0.083560 58.82 56.47 2.35
140 20 53.20 51.95 1.64 1.62 30.00 30.00 - 5.48 5.58 1.36 1.53 1.59 49.33 48.47 33.29 33.23 1.48 1.46 0.00514 0.00544 0.004826 0.096516 56.38 55.21 1.17
150 10 51.95 1.62 30.00 30.00 - 5.58 1.40 1.59 48.47 0.00 33.23 30.00 1.46 0.00 0.00544 0.005289 0.052893 55.15
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
8 - 33
Perhitu ngan Hidrolik kolam peredam enregi (kolam olak)
- Kecepatan awal Loncatan hidrolis
v1 = {2 g (1/2 H1 + z)}0.5
dimana
v1 : kecepatan awal loncatan hidrolis (m/s)
2
g : Percepatan gravitasi (m/s )
H1 : Tinggo garis energi diatas mercu (m)
z : Tinggi jatuh (m)
- Angka Frou de
Fr = v1 / (g yu)0.5
Dimana
Fr : Angka Froude
v1 : Kecepatan awal loncatan hidrolis (m/s)
2
g : Percepatan gravitasi (m/s )
yu : Kedalam air awal loncatan hidrolis (m)
n : Tinggi end sill (m) n = yu (18 + Fr) / 18 untuk USBR Type III
n = 1.25 yu untuk USBR Type IV
n = 0 to yu / 2 untuk kolam tanpa chute blocks
- Tinggi mu ka air diatas end sill
WLd = n + y2 + EL5 = y2 + EL6
Dimana
WLd : Tinggi muka air diatas end sill (m)
n : Tinggi end sill (m)
y2 : Kedalaman air diatas sill (m)
EL5 : Elevasi lantai kolam olak = 47.00 m
EL6 : Elevasi Sill kolam olak = 48.00 m (same EL as d/s ground sill)
47 0 0 0
48 1 6.074 5
49 2 18.667 26
50 3 35.999 65
51 4 57.365 125
52 5 82.340 207
53 6 110.627 314
54 7 142.002 446
55 8 176.289 604
56 9 213.342 790
57 10 253.040 1005
58 11 295.279 1248
59 12 339.969 1522
60 13 387.028 1826
61 14 436.387 2162
62 15 487.982 2530
63 16 541.753 2931
64 17 597.649 3364
65 18 655.621 3832
66 19 715.625 4334
67 20 777.618 4871
68 21 841.563 5444
69 22 907.423 6052
70 23 975.165 6697
8 - 40
Hs = peningkatan tinggi muka air karena tiupan angin
8 - 41
He = tinggi ombak akibat gempa
Hr = tinggi rayapan gelombang
hu = tinggi tambahan untuk ketidak pastian
d) Tinggi jangkauan ombak yang disebabkan oleh angin (Hw)
Tinggi jangkauan ombak yang disebabkan oleh angin
- kecepatan angin 80.5 km/jam
- jarak ketepi waduk berhadapan F = 1,371 m
- kemiringan lereng 1 : 2.5
- lereng dengan hamparan batu pelindung
14
H w 0.17 V.F 2.5 F (feet)
dimana,
F = panjang efektif “fetch” (miles) V =
kecepatan angin (miles/hour)
didapatkan tinggi ombak Hw = 0.13 m
e) Peningkatan tinggi muka air karena tiupan angin (Hs)
V 2F
Hs D cos A (feet)
1400
dimana,
F = panjang efektif “fetch” (miles)
V = kecepatan angin (miles/hour)
D = kedalaman rata-rata sepanjang fetch
A = sudut antara bidang tegak lurus sumbu
bendungan dengan arah gelombang (derajat).
didapatkan tinggi kenaikan muka air Hs = 0.08 m
d) Tinggi ombak akibat gempa
K .T
He x g Ho
2
dimana :
he = tinggi ombak (m)
K = intensitas gempa horisontal (0.124)
T = periode gelombang gempa (1 detik)
Ho = kedalaman air didalam waduk (18.0 – 7.5 = 10.50)
0,124 .1
He = 9,81x42,50
(2 X 22 /
7)
didapatkan tinggi ombak akibat gempa (He) = 1.32 m
e) Tinggi Rayapan Gelombang (Hr)
2
V
g
Hr
2g
dimana :
Vg = kecepatan gelombang (ft/det) ~ 5+2 Hd (Gaillard)
Hd = 1.3 Hw
g = percepatan gravitasi
didapatkan tinggi akibat rayapan gelombang (Hr) = 0.18 m
f) Tambahan tinggi jagaan untuk ketidak pastian (hu)
Pada keadaan muka air normal (HWL) hu = 1.0 m
Pada keadaan banjir Q1000 hu = 0.5 m
Sehingga Tinggi jagaan yang dibutuhkan untuk masing-masing kondisi yang ditinjau
adalah sebagai berikut :
4. Pada kondisi muka air normal
Hj = ¾ Hw + Hs + Hr + He + hu
= ¾ 0.13 + 0.08 + 1.32 + 0.18 + 1.0
= 2.68 m
5. Pada kondisi banjir 1000 tahun
Hj = ¾ Hw + Hs + Hr + hu
= ¾ 0.13 + 0.08 + 1.32 + 0.5
= 1.99 m
6. Pada kondisi PMF
Hj = 0.75 m
D. Tinggi Bendungan
Tinggi Bendungan dihitung dari elevasi dasar sungai pada bagian hulu
kaki bendungan hingga elevasi puncak bendungan yaitu El. +68.00 – El. +47.00 =
21.00 m.
dimana,
FS hulu = faktor keamanan lereng hulu = 1.5
FS hilir = faktor keamana lereng hilir = 1.5
m = kemiringan lereng hulu
n = kemiringan lereng hilir
= sudut geser dalam material timbunan (30o)
k = koefisien gempa horizontal
Untuk lereng/talud bagian hulu tubuh bendungan, sesuai dengan rencana awal akan
menyatu dengan tubuh cofferdam, sehingga diharapkan dengan konstruksi tubuh bendungan
yang menyatu dengan cofferdam tersebut akan terbentuk konstruksi berm yang akan
menambah tingkat stabilitas dari tubuh bendungan dengan kemiringan 1 : 2.5.
Dengan konstruksi ini diharapkan luas tapak pondasi menjadi semakin besar sehingga tegangan
tanah yang timbul semakin kecil dan lebih kecil dibandingkan dengan daya dukung tanah
yang ada.
DEBIT ( M3/dt )
100
75
QOUTFLOW
50 QINFLOW
25
0
0 5 10 15 20 25 30
WAKTU ( Jam )
8 - 47
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 18. Hasil Penelusuran Banjir di atas Mercu Pelimpah Bendungan Remu Q25th
- Lokasi Waduk = Remu
- Elevasi Crest Spillway =+ 65.00 m
- Lebar Spillway = 50.00 m
3
- Q inflow maksimum = 194.59 m /det
3
- Q outflow maksimum = 17.32 m /det
- H maksimum = 0.34 m
- Elev.muka air waduk =+ 65.34 m
8 - 48
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
DEBIT ( M3/dt )
250
200
150 QINFLOW
100 QOUTFLOW
50
0
0 5 10 15 20
WAKTU ( Jam )
8 - 49
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 19. Hasil Penelusuran Banjir di atas Mercu Pelimpah Bendungan Remu Q100th
8 - 50
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
DEBIT ( M3/dt )
300
250
200 QINFLOW
150 QOUTFLOW
100
50
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
24
WAKTU ( Jam )
8 - 51
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 20. Hasil Penelusuran Banjir di atas Mercu Pelimpah Bendungan Remu Q1000th
- Lokasi Waduk = Remu
- Elevasi Crest Spillway =+ 65.00 m
- Lebar Spillway = 50.00 m
3
- Q inflow maksimum = 408.21 m /det
- Q outflow maksimum = 50.04 m3 /det
- H maksimum = 0.68 m
- Elev.muka air waduk =+ 65.68 m
8 - 52
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
DEBIT ( M3/dt )
500
400
300
200 QINFLOW QOUTFLOW
100
0
-100 0 5 10 15 20 25 30
WAKTU ( Jam )
8 - 53
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 21. Hasil Penelusuran Banjir di atas Mercu Pelimpah Bendungan Remu QPMF
8 - 54
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
DEBIT ( M3/dt )
1000
800
QINFLOW
600
400 QOUTFLOW
200
0
-1 4 9 14 19 24
WAKTU ( Jam )
8 - 55
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
8 - 56
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
8 - 57
2) Perhitungan dimensi ambang pelimpah
Axis of weir
(a) Perhitungan lengkung mercu bagian hulu
Origin of coordinates
R1 = 0.5 hd = 0.34 m H1 Xc2=0.282hd
hd
R2 = 0.2 h d = 0.14 m Xc1=0.175hd
Yc1 Y = 0.5 X1.85 hd0.85
X
Xc1 = 0.175 h d = 0.12 m Point of contact (X 1,Y1)
R2=0.2hd
Xc2 = 0.282 h d = 0.19 m Y 1
Xc3 = Xc1 (R1-R2) / R1 1
R1=0.5hd
Xc3=0.105hd
= 0.105 h d = 0.07 m
2 2 0.5
Yc1 = R1-(R1 -Xc1 ) = 0.02 m
2 2 0.5 2 2 2 0.5
Yc2 = R1 - {R1-R2 ) -Xc3 } - {R2 -(Xc2 -Xc3 ) } = 0.09 m
Y= X-C
1.85
Y= 0.6940 X
1.85
0.6940 X - X + C =0
C = X1 - Y1 = 0.34 m
8 - 58
8.2.12. Hidrolika Aliran Pada Saluran Samping
Dengan diketahuinya kedalaman air di titik akhir transisi (das) dan kemiringan dasar saluran
samping, maka profil muka air di sepanjang saluran samping dapat dihitung dengan sistem coba
banding (trial and error) menggunakan persamaan berikut : (Sosrodarsono, 1989:228)
Rumus perbedaan tinggi muka air antara 2 penampang hulu dan hilir pada titik tinjau secara
hidrolik
adalah sebagai berikut :
( + )
∆ = ( − )+ ( − )
( + )
Dengan:
y = perbedaan tinggi muka air pada penampang 1 dan 2
= Koefisien (1 s/d 1,1)
Q1 = Debit pada penampang 1
Q2 = Debit pada penampang 1
V1 = Kecepatan aliran pada penampang 1
V2 = Kecepatan aliran pada penampang 2
g = Percepatan gravitasi bumi ( 9,81 m/det2)
8.2.13. Hidrolika Aliran Pada Saluran Transisi
Hidrolika aliran pada saluran transisi secara hidrolik adalah dengan pengaliran sub kritis,
sedangkan pada saluran peluncur adalah super kritis. Dengan demikian maka pada peralihan
aliran tersebut terdapat aliran kritis yang merupakan titik kontrol hidrolis yang terletak di akhir
saluran transisi atau awal saluran peluncur.
Saluran transisi perlu dibuat apabila :
5. Ada perbedaan lebar antara ambang dan peluncur (ambang selalu saluran peluncur).
6. Ada perbedaan bentuk antara penampang ambang dan peluncur. Seringkali
ambang berbentuk trapesium dan peluncur berbentuk segi empat.
7. Menenangkan aliran yang mempunyai turbulensi tinggi (contoh side channel Spillway).
8. Membuat kontrol hidraulis.
Sistem saluran transisi dapat dilakukan dengan pengaturan kemiringan dasar atau membuat
ambang kecil di ujung hilir saluran transisi. Kedua sistem tersebut untuk menciptakan aliran kritis
di ujung hilir saluran transisi.
Saluran transisi direncanakan dengan lebar 50 ke 30 m dengan kemiringan dasar 1 : 500.
Pada akhir saluran transisi terdapat end sill setinggi 0,80m.
Q2 =½{ } Q2x
4x n2 n2 n 2
hf = 4/3 2 dx 4/3 2 4/3 2
0
R A R1 A1 R2 A2
R = radius hidrolik
A = luas penampang
n = koefisien kekasaran Manning
Hasil perhitungan hidrolika pada saluran transisi dan peluncur untuk banjir kala ulang 100 tahun,
1000 tahun dapat disajikan pada tabel berikut :
8 - 60
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 23. Perhitungan Profil Muka Air di Pelimpah Samping Bendungan Remu Untuk Q100th
B= 50 m
El. 67.0
0
El . 65. 5 FWL 6 5 . 45 67.00 El. 67.
00
E l . 6 5 . 45
El. 65.0 El . me r cu S pi l l wa y El.
65.0 El. 63.0 63.20 El. 63.
15
El. 63.
0
So= 0.0200 d= 1.151 m 63.00 El. 62.
0 00
6 3 .0 0 10 m 30 m
b b=
El . 62. 00
Sta.0 Sta. 50
8 - 61
Tabel 8. 24. Perhitungan Profil Muka Air di Saluran Transisi Bendungan Remu Untuk Q100th
B= 50 m
Data : Remu E l . 6 7 .0 0 m
Q 1 0 0 th = 2 6 .5 6 m 3 / det E l. 6 5 .5 m El . mercu Spi l l wa y 65
.0 0 m q = 0 .5 3
z1 = 0 (0 = din din g Tegak) E l. 6 5 .0 m
z2 = 0 (0 = din din g Tegak) Sal .tran sisi
n Man n in g = 0 .0 1 7 Sal .pel u n cu r
Zo = 6 2 .0 0 m el evasi dasar tran sisi h u So= 0 .0 1 d= 1 .1 5 m yc = 0 .9 0 m
lu 5
Ya = 0 .9 0 m kedal aman aw al u ju n g h u l u tran sisi E l. 6 3 .0 El. 6 1 .8 0
So = 0 .0 0 2 kemirin gan dasar sal tran sisi E l. 6 2 .0 0 So = 1 : 500 6 1 .8 0
B-sal 1 = 30 m l ebar tran sisi h u l u Sta. 5 0 m St 1 5 0 m
Sta.0
B-sal 2 = 10 m l ebar tran sisi h il ir (men u ju ke sal pel u n
cu r) s
L-tran = 100 m h = E l .crest spil l - E l .sal .sampin g h il ir 3. 000 m
su du t = 5 .7 1 derajat = 0 .0 0 2
Ca = 0 .1 0 .2
2 (1/ 2
yc = (q 1 / g) = 0 .9 0 m E c = yc + Vc / 2 g 1 .3 4
Vc = (g yc) 1/ 2 = 2 .9 6 m 4 yc = 3m.5 8 (estimasi jarak pengaru h tarikan yc ke arah hu lu )
m
Ko mu l DX E l .1 E l .2 y1 y2 b1 b2 tal u v1 v2 F1 h v1 h v2 A1 A2 P1 P2 R1 R2 Sf 1 Sf 2 Sf -rata hf E1 E2 Ch ek
atif jarak (trial) d
dari h il l ir h il ir hulu z 1 ,z 2
X(m ) (m ) (m ) (m ) (m ) (m ) (m ) (m ) (-) m/ det ) ( m/ det ) (-) (m ) (m ) (m2 ) (m2 ) (m ) (m ) (m ) (m ) (-) (-) (-) (m ) (m ) (m ) (m )
El. 67.00
El. 65.5 m El. mercu Spillway
El. 65.0 m
Sal.transisi
Sal.peluncur
So= 0.015 d= 1.15 m yc = 0.90 m
El. 63.0
El. 62.00 So = 1 : 500
Sta.0 Sta. 50 m El. 61.80 Peredam
energy escape channel
h= 42.45 m
El. 23.00 m
Data : Remu
Q 100 th = 26.56 m 3/det
q = 0.53 m3 /det/m'
z1 = 0 (0 = dinding Tegak)
z2 = 0 (0 = dinding Tegak)
n Manning = 0.017
Zo = 61.80 m
elevasi dasar transisi hulu
Ya = 0.90 m
kedalaman awal ujung hulu transisi
So = 0.125 kemiringan dasar sal transisi
B-sal 1 = m30 lebar transisi hulu
B-sal 2 = m10 lebar transisi hilir (menuju ke sal
peluncur) L-trans = 100 m
sudut a = 5.71 derajat
C = 0.1
yc = (q1 2/g)(1/ = 0.90 m Ec = yc + Vc2/2g 1.34 m
Vc = (g yc)1/2 = 2.96 m 4 yc = 3.58 m (estimasi jarak pengaruh tarikan yc ke arah hulu)
0 0 61.80 61.55 0.90 1.13 10.00 10.40 - 2.96 2.26 1.00 0.45 0.26 8.96 11.74 11.79 12.66 0.76 0.93 0.00366 0.00164 63.14 62.94 0.20
2.00 2 61.55 61.30 1.13 1.41 10.40 10.00 - 2.26 1.88 0.68 0.26 0.18 11.74 14.09 12.66 12.82 0.93 1.10 0.00164 0.00090 0.002650 0.005300 62.94 62.89 0.05
4.00 2 61.30 61.05 1.41 1.68 10.00 10.00 - 1.88 1.58 0.51 0.18 0.13 14.09 16.80 12.82 13.36 1.10 1.26 0.00090 0.00053 0.001270 0.002541 62.89 62.86 0.03
6.00 2 61.05 60.80 1.68 1.94 10.00 10.00 - 1.58 1.37 0.39 0.13 0.10 16.80 19.42 13.36 13.88 1.26 1.40 0.00053 0.00035 0.000718 0.001437 62.86 62.84 0.02
8.00 2 60.80 60.55 1.94 2.20 10.00 10.00 - 1.37 1.21 0.31 0.10 0.07 19.42 22.00 13.88 14.40 1.40 1.53 0.00035 0.00024 0.000439 0.000878 62.84 62.83 0.01
10.00 2 60.55 60.30 2.20 2.46 10.00 10.00 - 1.21 1.08 0.26 0.07 0.06 22.00 24.57 14.40 14.91 1.53 1.65 0.00024 0.00017 0.000292 0.000585 62.82 62.82 0.01
12.00 2 60.30 60.05 2.46 2.71 10.00 10.00 - 1.08 0.98 0.22 0.06 0.05 24.57 27.11 14.91 15.42 1.65 1.76 0.00017 0.00013 0.000206 0.000413 62.82 62.81 0.01
14.00 2 60.05 59.80 2.71 2.96 10.00 10.00 - 0.98 0.90 0.19 0.05 0.04 27.11 29.64 15.42 15.93 1.76 1.86 0.00013 0.00010 0.000152 0.000304 62.81 62.80 0.00
16.00 2 59.80 59.80 2.96 2.96 10.00 10.00 - 0.90 0.90 0.17 0.04 0.04 29.64 29.64 15.93 15.93 1.86 1.86 0.00010 0.00010 0.000116 0.000232 62.80 62.80 0.00
16.00 0 59.80 59.80 2.96 2.96 10.00 10.00 - 0.90 0.90 0.17 0.04 0.04 29.64 29.64 15.93 15.93 1.86 1.86 0.00010 0.00010 0.000101 0.000000 62.80 62.80 0.00
16.00 0 59.80 59.80 2.96 2.96 10.00 10.00 - 0.90 0.90 0.17 0.04 0.04 29.64 29.63 15.93 15.93 1.86 1.86 0.00010 0.00010 0.000101 0.000000 62.80 62.80 0.00
16.00 0 59.80 59.80 2.96 2.96 10.00 10.00 - 0.90 0.90 0.17 0.04 0.04 29.63 29.63 15.93 15.93 1.86 1.86 0.00010 0.00010 0.000101 0.000000 62.80 62.80 0.00
16.00 0 59.80 59.80 2.96 2.96 10.00 10.00 - 0.90 0.90 0.17 0.04 0.04 29.63 29.63 15.93 15.93 1.86 1.86 0.00010 0.00010 0.000101 0.000000 62.80 62.80 0.00
16.00 0 59.80 2.96 10.00 10.00 - 0.90 0.17 0.04 29.63 0.00 15.93 10.00 1.86 0.00 0.00010 0.000101 0.000000 62.80
Tabel 8. 26. Perhitungan Profil Muka Air di Pelimpah Samping Bendungan Remu Untuk Q1000th
B= 50 m
El. 67.0
0
El . 65. 7 FWL 65.68 67.00 El. 67.
00
El. 65.68
El. 65.0 El . me r cu S pi l l wa y El.
65.0 El. 63.0 63.76 El. 63.
69
El. 63.
0
So= 0.0200 d= 1.694 m 63.00 El. 62.
0 00
6 3 .0 0 10 m 30 m
b b=
El . 62. 00
Sta.0 Sta. 50
Tabel 8. 27. Perhitungan Profil Muka Air di Saluran Transisi Bendungan Remu Untuk Q1000th
B= 50 m
Data : Remu E l . 6 7 .0 0 m
Q 1000 = 50.04 m3/det E l. 6 5 .7 m El . me r cu S pi l l w a y 6 5 .0 0 m
q = 1.00
z1 = 0 (0 = dinding Tegak) E l. 6 5 .0 m
z2 = 0 (0 = dinding Tegak) Sal .t ran s i s i
n Manning = 0.017 Sal .p el u n c u r
Zo = 62.00 m elevasi dasar transisi hulu So=
0 .0 1 d= 1 .6 9 m yc = 1 .3 7 m
5
Ya = 1.37 m kedalaman awal ujung hulu transisi E l. 6 3 .0 El. 6 1 .8 0
So = 0.002 kemiringan dasar sal transisi E l. 6 2 .0 0 So = 1 : 500 6 1 .8 0
B-sal 1 = 30 m lebar transisi hulu Sta.0
Sta. 5 0 m St 150 m
B-sal 2 = 10 m lebar transisi hilir (menuju ke sal peluncur)
L-trans = 100 m h = E l .c res t s p i l l - E l .s al .s amp i n g h i l i r = 3. 000 m
sudut a = 5.71 derajat
C = 0.1
yc = (q1 2/g)(1/3 = 1.37 m Ec = yc + Vc2 /2g 2.05 m
Vc = (g yc)1/2 = 3.66 m 4 yc = 5.47 m (estimasi jarak pengaruh tarikan yc ke arah h ulu)
0 0 61.80 61.81 1.37 0.76 10.00 11.09 - 3.66 5.96 1.00 0.68 1.81 13.67 8.40 12.73 12.61 1.07 0.67 0.00353 0.01762 63.91 64.38 -0.47
5.47 5.47 61.81 62.00 0.76 1.69 11.09 30.00 - 5.96 0.98 2.19 1.81 0.05 8.40 50.83 12.61 33.39 0.67 1.52 0.01762 0.00016 0.010573 0.057798 65.22 63.74 1.47
100.00 94.53 62.00 1.69 30.00 - 0.98 0.24 0.05 50.83 0.00 33.39 1.52 0.008890 0.840420 63.74
Tabel 8. 28. Perhitungan Profil Muka Air di Saluran Peluncur Bendungan Warsamson Untuk Q1000th
B = 50 m
E l . 6 7.0 0
E l. 6 5 .5 m El . me r cu S pi l l wa y
E l. 6 5 .0 m
Sal .tran si si
Sal .pel un cur
So= 0 .0 1 5 d= 1 .1 5 m yc = 1 .3 7 m
E l. 6 3 .0
E l. 6 2 .0 0 So = 1 : 8
Sta.0 Sta. 5 0 m El. 6 1 .8 0 Peredam
energy escape ch annel
Dh= 42 .45 m
El. 2 3 .0 0 m
Data : Remu
Q 1000 th = 50.04 m3/det
q = 1.00 m3/det/m'
z1 = 0 (0 = dinding Tegak)
z2 = 0 (0 = dinding Tegak)
n Manning = 0.017
Zo = 62.00 m elevasi dasar transisi hulu
Ya = 1.37 m kedalaman awal ujung hulu transisi
So = 0.125 kemiringan dasar sal transisi
B-sal 1 = 30 m lebar transisi hulu
B-sal 2 = 10 m lebar transisi hilir (menuju ke sal peluncur)
L-trans = 100 m
sudut a = 5.71 derajat
C = 0.1
2 (1/3 2
yc = (q1 /g) = 1.37 m Ec = yc + Vc /2g 2.05 m
Vc = (g yc)1/2 = 3.66 m 4 yc = 5.47 m (estimasi jarak pengaruh tarikan yc ke arah hulu)
Ko mu DX E l. 1 E l. 2 y1 y2 b1 b2 talu d v1 v2 F1 h v1 h v2 A1 A2 P1 P2 R1 R2 Sf 1 Sf 2 Sf-rata hf E1 E2 Ch ek
latif (trial) z 1 ,z 2
dari h u lu
jarak h u lu h ilir
X (m ) (m ) (m ) (m ) (m ) (m ) (m ) (m ) (- ) m/ det ( m/ det ) (- ) (m ) (m ) ( m2 ) ( m2 ) (m ) (m ) (m ) (m ) (- ) (- ) (- ) (m ) (m ) (m ) (m )
0 0 61.80 61.55 1.37 1.57 10.00 10.40 - 3.66 3.06 1.00 0.68 0.48 13.67 16.36 12.73 13.55 1.07 1.21 0.0035 0.002 63.85 63.61 0.24
2 2 61.55 61.30 1.57 1.87 10.40 10.00 - 3.06 2.68 0.78 0.48 0.37 16.36 18.67 13.55 13.73 1.21 1.36 0.0021 0.001 0.003 0.006 63.60 63.54 0.06
4 2 61.30 61.05 1.87 2.15 10.00 10.00 - 2.68 2.32 0.63 0.37 0.28 18.67 21.53 13.73 14.31 1.36 1.51 0.0014 0.001 0.002 0.003 63.53 63.48 0.05
6 2 61.05 60.80 2.15 2.43 10.00 10.00 - 2.32 2.06 0.51 0.28 0.22 21.53 24.27 14.31 14.85 1.51 1.63 0.0009 0.001 0.001 0.002 63.48 63.45 0.03
8 2 60.80 60.55 2.43 2.69 10.00 10.00 - 2.06 1.86 0.42 0.22 0.18 24.27 26.93 14.85 15.39 1.63 1.75 0.0006 0.000 0.001 0.002 63.44 63.42 0.02
10 2 60.55 60.30 2.69 2.96 10.00 10.00 - 1.86 1.69 0.36 0.18 0.15 26.93 29.56 15.39 15.91 1.75 1.86 0.0005 0.000 0.001 0.001 63.42 63.40 0.02
12 2 60.30 60.05 2.96 3.21 10.00 10.00 - 1.69 1.56 0.31 0.15 0.12 29.56 32.15 15.91 16.43 1.86 1.96 0.0004 0.000 0.000 0.001 63.40 63.39 0.01
14 2 60.05 59.80 3.21 3.47 10.00 10.00 - 1.56 1.44 0.28 0.12 0.11 32.15 34.71 16.43 16.94 1.96 2.05 0.0003 0.000 0.000 0.001 63.39 63.38 0.01
16 2 59.80 59.80 3.47 3.47 10.00 10.00 - 1.44 1.44 0.25 0.11 0.11 34.71 34.72 16.94 16.94 2.05 2.05 0.0002 0.000 0.000 0.001 63.38 63.38 0.00
16 0 59.80 59.80 3.47 3.47 10.00 10.00 - 1.44 1.44 0.25 0.11 0.11 34.72 34.72 16.94 16.94 2.05 2.05 0.0002 0.000 0.000 0.000 63.38 63.38 0.00
16 0 59.80 59.80 3.47 3.47 10.00 10.00 - 1.44 1.44 0.25 0.11 0.11 34.72 34.72 16.94 16.94 2.05 2.05 0.0002 0.000 0.000 0.000 63.38 63.38 0.00
16 0 59.80 59.80 3.47 3.47 10.00 10.00 - 1.44 1.44 0.25 0.11 0.11 34.72 34.72 16.94 16.94 2.05 2.05 0.0002 0.000 0.000 0.000 63.38 63.38 0.00
16 0 59.80 59.80 3.47 3.47 10.00 10.00 - 1.44 1.44 0.25 0.11 0.11 34.72 34.72 16.94 16.94 2.05 2.05 0.0002 0.000 0.000 0.000 63.38 63.38 0.00
16 0 59.80 3.47 10.00 10.00 - 1.44 0.25 0.11 34.72 0.00 16.94 10.00 2.05 0.00 0.0002 0.000 0.000 63.38
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
8 - 67
Perhitu ngan Hidrolik kolam peredam enregi (kolam olak)
- Kecepatan awal Loncatan hidrolis
0.5
v1 = {2 g (1/2 H1 + z)}
dimana
v1 : kecepatan awal loncatan hidrolis (m/s)
2
g : Percepatan gravitasi (m/s )
H1 : Tinggo garis energi diatas mercu (m)
z : Tinggi jatuh (m)
8 - 70
y2 space w5 (m) =
0.50 edge space w6 (m) =
0.25 distance from u/s end L3 (m) =
1.45
dibulatkan = 5.00
8 - 71
End sill =
height h3 (m) = 0.12
dibulatkan = 0.80
top length L4 (m) = 0.50
bottom length L5 (m) = 0.50
upstream slope = vertical
Check sill elevation EL5+h3(m) = 46.80
Check EL 6 = EL 5 + h 3 = OK
8.3. BENDUNGAN WAREN
8.3.1. Informasi umum Rencana Bendungan Waren
Berada di koordinat 1° 36' 48.72"LS dan 134° 06' 18.52"BT pada administrari wilayah Kabupaten
Manokwari Selatan. Bangunan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sumber energi listrik
dengan salah satu fungsinya sebagai PLTA, mengatasi banjir di musim penghujan,
pengembangan lahan irigasi, dan dapat dimanfaatkan sebagai penyediaan air baku Luas. DAS
Sungai Waren 144.93 km2 Rencana pelimpah bendungan pada el. +59.00 dengan volume
tampungan 24.52 Juta m3 dan area genangan 122.36 Ha meliputi :
a) Distrik Neney
- Kampung Taherharbu
b) Distrik Momiwaren
- Kampung Waren
- Kampung Sjeri
8.3.2. Volume Waduk Waren
Pada lokasi rencana bendungan ini memiliki lebar sungai sekitar 726 meter dengan
ketinggian sandaran kiri dan sandaran kanan berkisar 32 m dari dasar sungai. Penentuan
volume dan luas genangan didekati dari peta rupa bumi skala 1 : 50.000 yang dikombinasi
dengan data DEM dari BIG, hasil perhitungan kapasitas volume waduk dapat dilihat pada tabel dan
gambar berikut :
Tabel 8. 29. Luas Dan Volume Tampungan Waduk Remu
Elevasi Tinggi El. Luas Volume
m m (Ha) 10^4 (m³)
37 0 0 0.0
38 1 1.029 22.0
39 2 3.005 63.2
40 3 5.624 117.4
41 4 8.773 182.0
42 5 12.387 255.8
43 6 16.420 337.8
44 7 20.838 427.4
45 8 25.615 524.0
46 9 30.730 627.1
47 10 36.166 736.5
48 11 41.907 851.7
49 12 47.941 972.7
50 13 54.255 1099.0
51 14 60.840 1230.5
52 15 67.688 1367.1
53 16 74.789 1508.6
54 17 82.137 1654.7
55 18 89.724 1805.5
56 19 97.546 1960.7
57 20 105.595 2120.3
58 21 113.867 2284.2
59 22 122.357 2452.2
60 23 131.061 2624.2
61 24 139.973 2800.2
62 25 149.091 2980.2
63 26 158.410 3163.9
64 27 167.926 3351.4
65 28 177.637 3542.6
66 29 187.539 3737.5
67 30 197.630 3935.8
68 31 207.905 4137.7
69 32 218.363 4343.1
70 33 229.001 4551.8
Gambar 8. 13. Lengkung Kapasitas Waduk Waren
8.3.3. Tata Letak Bangunan Fasilitas Bendungan Waren
Berdasarkan kondisi geologi dan topografi calon lokasi Bendungan Waren, konstruksi
bendungan yang sesuai adalah bendungan tipe urugan dengan zona inti tegak.
1) Bangunan Pelimpah
Peletakan bangunan pelimpah ini utamanya ditentukan dari berbagai aspek, antara lain
geologi, topografi, hidrolika dan regime sungai. Untuk mendapatkan efektifitas dan
efisiensi kinerja bangunan, desain bangunan pelimpah akan diletakkan disamping kiri
tubuh bendungan.
2) Bangunan Pengelak Banjir
Bangunan pengelak banjir berupa terowongan dengan jumlah dua buah direncanakan
disisi sebelah kanan tubuh bendungan. Bangunan ini berfungsi untuk mengalirkan air
banjir pada saat pelaksanaan konstruksi, mulai dari hulu ke hilir lokasi bangunan
bendungan. Bangunan pengelak banjir direncanakan mampu mengalirkan banjir
dengan asumsi jika pelaksanaan konstruksi di badan sungai adalah 2.5 tahun
maka digunakan debit banjir rencana 25 tahunan. Bangunan pengelak banjir biasanya
terdiri
dari dua kelompok bangunan yaitu bangunan penghalang atau disebut cofferdam di
bagian hulu, dan bangunan saluran pengelak banjirnya sendiri, yang mana dapat
dibangun berupa saluran terbuka atau tertutup, dan umumnya dibuat saluran tertutup
berupa terowongan.
Alternatif perencanaan bangunan saluran pengelak atau pengaliran banjir sementara /
diversion direncanakan dengan sistem terowongan dan di bagian hulunya berupa
saluran terbuka.
3) Bangunan Pengambilan
Bangunan pengambilan pada pekerjaan ini akan direncanakan berupa menara air yang
akan menggunakan terowongan pengelak sebagai waterway nya. Sesuai dengan
perhitungan sediment level maka elevasi dasar intake direncanakan pada elevasi
+
44.00 m.
4) Bangunan Pelengkap
Bangunan fasilitas seperti kantor gudang dan rumah jaga akan diletakkan pada tebing
sebelah kanan dekat dengan bangunan pelimpah.
c. Tinggi Bendungan
Tinggi Bendungan dihitung dari elevasi dasar sungai pada bagian hulu
kaki bendungan hingga elevasi puncak bendungan yaitu El. +62.00 – El. +37.00 =
25.00 m.
dimana,
FS hulu = faktor keamanan lereng hulu = 1.5
FS hilir = faktor keamana lereng hilir = 1.5
m = kemiringan lereng hulu
n = kemiringan lereng hilir
= sudut geser dalam material timbunan (30o)
k = koefisien gempa horizontal
Untuk lereng/talud bagian hulu tubuh bendungan, sesuai dengan rencana awal akan
menyatu dengan tubuh cofferdam, sehingga diharapkan dengan konstruksi tubuh bendungan
yang menyatu dengan cofferdam tersebut akan terbentuk konstruksi berm yang akan
menambah tingkat stabilitas dari tubuh bendungan dengan kemiringan 1 : 2.5.
Dengan konstruksi ini diharapkan luas tapak pondasi menjadi semakin besar sehingga tegangan
tanah yang timbul semakin kecil dan lebih kecil dibandingkan dengan daya dukung tanah
yang ada.
8 - 80
Tabel 8. 30. Hasil Penelusuran Banjir di atas Mercu Pelimpah Bendungan Waren Q2th
- Lokasi Waduk = W aren
- Elevasi Crest Spillw =+ 59.00 m
- Lebar Spillway = 80.00 m
3
- Q inflow maksimum = 53.83 m /det
3
- Q outflow maksimu = 7.62 m /det
- H maksimum = 0.10 m
- Elev.muka air wadu =+ 59.10 m
DEBIT ( M3/dt )
60
50
QOUTFLOW
30
QINFLOW
20
10
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
WAKTU ( Jam )
8 - 82
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 31. Hasil Penelusuran Banjir di atas Mercu Pelimpah Bendungan Waren Q25th
- Lokasi Waduk Wa ren
- Elevasi Crest Spill =+ 59.00 m
- Lebar Spillway = 80.00 m
3
- Q inflow maksimu = 217.62 m /det
3
- Q outflow maksim = 31.71 m /det
- H maksimum = 0.37 m
- Elev.muka air wad =+ 59.37 m
8 - 83
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
DEBIT ( M3/dt )
250
200
150 QINFLOW
100 QOUTFLOW
50
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
WAKTU ( Jam )
8 - 84
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 32. Hasil Penelusuran Banjir di atas Mercu Pelimpah Bendungan Waren Q100th
- Lokasi Waduk = Wa ren
- Elevasi Crest Spill =+ 59.00 m
- Lebar Spillway = 80.00 m
3
- Q inflow maksimu = 366.07 m /det
3
- Q outflow maksim = 63.89 m /det
- H maksimum = 0.59 m
- Elev.muka air wad =+ 59.59 m
8 - 85
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
DEBIT ( M3/dt )
400
350
300
QINFLOW
200 QOUTFLOW
150
100
50
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
WAKTU ( J am )
8 - 86
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 33. Hasil Penelusuran Banjir di atas Mercu Pelimpah Bendungan Waren Q1000th
- Lokasi Waduk = Wa ren
- Elevasi Crest Spillway =+ 59.00 m
- Lebar Spillway = 80.00 m
3
- Q inflow maksimum = 728.81 m /det
3
- Q outflow maksimum = 144.77 m /det
- H maksimum = 0.98 m
- Elev.muka air waduk =+ 59.98 m
8 - 87
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
DEBIT ( M3/dt )
800
700
600
500
400 QINFLOW QOUTFLOW
300
200
100
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
WAKTU ( Jam )
8 - 88
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 34. Hasil Penelusuran Banjir di atas Mercu Pelimpah Bendungan Waren QPMF
- Lokasi Waduk = Wa ren
- Elevasi Crest Spillway =+ 59.00 m
- Lebar Spillway = 80.00 m
3
- Q inflow maksimum = 854.40 m /det
3
- Q outflow maksimum = 179.61 m /det
- H maksimum = 1.12 m
- Elev.muka air waduk =+ 60.12 m
8 - 89
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
DEBIT ( M3/dt )
1000
800
QINFLOW
600
400 QOUTFLOW
200
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
WAKTU ( Jam )
8 - 90
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
8 - 91
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
8 - 92
b. Perhitungan dimensi ambang pelimpah
Perhitungan lengkung mercu Pelimpah
Axis of weir
(a) Perhitungan lengkung mercu bagian hulu
Origin of coordinates
R1 = 0.5 hd = 0.49 m H1 Xc2=0.282hd
hd
R2 = 0.2 h d = 0.20 m Xc1=0.175h
Yc1 d Y = 0.5 X1.85 hd0.85
Yc2 X
Y / h d = (1/K) ( X / h d )n
1.85
\ Y = (1/K) X n hd1-n = 0.5 X 1.85 hd-0.85 = 0.5089 X
Y= X-C
1.85
Y= 0.5089 X
1.85
0.5089 X - X + C =0
C = X1 - Y1 = 0.49 m
8 - 93
8.3.12. Hidrolika Aliran Pada Saluran Samping
Dengan diketahuinya kedalaman air di titik akhir transisi (das) dan kemiringan dasar saluran
samping, maka profil muka air di sepanjang saluran samping dapat dihitung dengan sistem coba
banding (trial and error) menggunakan persamaan berikut : (Sosrodarsono, 1989:228)
Rumus perbedaan tinggi muka air antara 2 penampang hulu dan hilir pada titik tinjau secara
hidrolik
adalah sebagai berikut :
( + )
∆ = ( − )+ ( − )
( + )
Dengan:
y = perbedaan tinggi muka air pada penampang 1 dan 2
= Koefisien (1 s/d 1,1)
Q1 = Debit pada penampang 1
Q2 = Debit pada penampang 1
V1 = Kecepatan aliran pada penampang 1
V2 = Kecepatan aliran pada penampang 2
g = Percepatan gravitasi bumi ( 9,81 m/det 2)
8.3.13. Hidrolika Aliran Pada Saluran Transisi
Hidrolika aliran pada saluran transisi secara hidrolik adalah dengan pengaliran sub kritis,
sedangkan pada saluran peluncur adalah super kritis. Dengan demikian maka pada peralihan
aliran tersebut terdapat aliran kritis yang merupakan titik kontrol hidrolis yang terletak di akhir
saluran transisi atau awal saluran peluncur.
Saluran transisi perlu dibuat apabila :
9. Ada perbedaan lebar antara ambang dan peluncur (ambang selalu saluran peluncur).
10. Ada perbedaan bentuk antara penampang ambang dan peluncur. Seringkali
ambang berbentuk trapesium dan peluncur berbentuk segi empat.
11. Menenangkan aliran yang mempunyai turbulensi tinggi (contoh side channel Spillway).
12. Membuat kontrol hidraulis.
Sistem saluran transisi dapat dilakukan dengan pengaturan kemiringan dasar atau membuat
ambang kecil di ujung hilir saluran transisi. Kedua sistem tersebut untuk menciptakan aliran kritis
di ujung hilir saluran transisi.
Saluran transisi direncanakan dengan lebar 50 ke 30 m dengan kemiringan dasar 1 : 500.
Pada akhir saluran transisi terdapat end sill setinggi 0,80m.
Q2 =½{ } Q2x
4x n2 n2 n 2
hf = 4/3 2 dx 4/3 2 4/3 2
0
R A R1 A1 R2 A2
R = radius hidrolik
A = luas penampang
n = koefisien kekasaran Manning
Hasil perhitungan hidrolika pada saluran transisi dan peluncur untuk banjir kala ulang 100 tahun,
1000 tahun dapat disajikan pada tabel berikut :
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
Tabel 8. 36. Perhitungan Profil Muka Air di Pelimpah Samping Bendungan Waren Untuk Q100th
Stasiu DX Kom DX Elevasi trial Elevasi d b A Q v Q1 +Q2 Q1 /(g(Q1 +Q2)) v1 +v2 v2-v1 Q2-Q1 (Q2-Q1 )/Q v2(Q2-Q1 )/Q1 (15)+(18) dy Chek F
dasar dy muka air (13)x(14)x(19)
2 3 3 3
(m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m) (m ) (m /dt) (m/dt) (m /dt) (m/dt) (m/dt) (m /dt) (m/dt) (m)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22)
B= 80 m
El. 62.0
0
El . 59. 6 FWL 59.59 62.00 El. 62.
00
El. 59.59
El. 59.0 El . me r cu S pi l l wa y El.
59.0 El. 56.0 60.25 El. 59.
61
El. 56.
0
So= 0.0125 d= 4. 6 0 7 m 56.00 El. 55.
0 00
5 6 .0 0 30 m 60 m
b b=
El . 55. 00
Sta.0 Sta. 80
8 - 96
Tabel 8. 37. Perhitungan Profil Muka Air di Saluran Transisi Bendungan Waren Untuk Q100th
B= 80 m
Data : Waren E l . 6 2 .0 0 m
0 0 54.82 54.83 0.77 2.54 30.00 31.03 - 2.75 0.81 1.00 0.39 0.03 23.20 78.72 31.55 36.1 0.74 2.18 0.00330 0.00007 55.99 57.40 -1.41
3.09 3.09 54.83 55.00 2.54 4.61 31.03 60.00 - 0.81 0.23 0.16 0.03 0.00 78.72 276.45 36.1 69.21 2.18 3.99 0.00007 0.00000 0.001685 0.005212 57.40 59.61 -2.21
90.00 86.91 55.00 4.61 60.00 - 0.23 0.03 0.00 276.45 0.00 0
69.21 3.99 0.000035 0.003031 59.61
Tabel 8. 38. Perhitungan Profil Muka Air di Saluran Peluncur Bendungan Waren Untuk Q100th
B= 80 m
E l . 6 2 .0 0
E l. 5 9 .6 m El . me r cu S pi l l w a y
E l. 5 9 .0 m
Sal .tran si
si Sal.pel u ncu r
So= 0 .0 1 d= 4 .6 1 m yc = 0 .7 7 m
E l. 5 6 .0 5
E l. 5 5 .0 0 So = 1 : 500
Sta.0 Sta. 8 0 m El. 5 4 .8 2 Peredam
en ergy escape chann el
(- )
0 0 54.82 53.5 0.77 1.93 30.00 33.33 - 2.7 0.9 1.0 0.3 0.0 23.2 64.2 31.5 37.1 0.7 1.7 0.0033 0.0001 55.9 55.5 0.4
10.00 10 53.57 7
52.3 1.93 1.76 33.33 30.00 - 5
0.9 91.21 0
0.2 9
0.0 5
0.0 0
64.2 952.6 5
37.1 9
33.5 41.7 3
1.5 00.0001 4
0.0002 0.00172 0.01720 8
55.5 754.1 1
1.40
20.00 10 52.32 251.0 1.76 1.58 30.00 30.00 - 91.21 1.34 3
0.2 5
0.0 7
0.0 952.6 8
47.5 9
33.5 1
33.1 3
1.5 7
1.43 4
0.0002 3
0.0003 0
0.00018 20.00185 554.1 5
52.7 1.40
30.00 10 51.07 7
49.8 1.58 1.47 30.00 30.00 - 1.34 1.45 9
0.34 7
0.0 90.11 8
47.5 2
43.9 133.1 7
32.9 7
1.43 1.34 3
0.0003 2
0.0004 5
0.00027 1
0.00278 5
52.7 551.4 1.3
40.00 10 49.82 2
48.5 1.47 1.38 30.00 30.00 - 1.45 1.5 0.3 90.11 0.1 2
43.9 741.3 7
32.9 3
32.7 1.34 1.2 2
0.0004 20.0005 8
0.00036 0
0.00369 551.3 0
50.0 5
1.3
50.00 10 48.57 7
47.3 1.38 1.31 30.00 30.00 - 1.5 5
1.6 8
0.4 0.1 2
0.1 741.3 3
39.2 3
32.7 6
32.6 1.2 6
1.2 20.0005 1
0.0006 9
0.00046 3
0.00460 9
50.0 7
48.7 2
1.3
60.00 10 47.32 2
46.0 1.31 1.26 30.00 30.00 - 5
1.6 3
1.7 2
0.4 2
0.1 3
0.1 3
39.2 9
37.6 6
32.6 232.5 6
1.2 01.16 1
0.0006 0
0.0006 10.00055 70.00551 7
48.7 7
47.4 0
1.29
70.00 10 46.07 7
44.8 1.26 1.21 30.00 30.00 - 3
1.7 0
1.7 5
0.4 3
0.1 5
0.1 9
37.6 7
36.3 232.5 1
32.4 01.16 1.12 0
0.0006 8
0.0007 1
0.00064 2
0.00639 6
47.4 8
46.2 1.28
80.00 10 44.82 2
43.5 1.21 1.17 30.00 30.00 - 0
1.7 61.81 80.5 5
0.1 6
0.1 7
36.3 4
35.2 1
32.4 2
32.3 1.12 1.0 8
0.0007 7
0.0008 0
0.00072 7
0.00725 746.1 0
44.9 1.27
90.00 10 43.57 7
42.3 1.17 1.14 30.00 30.00 - 61.81 1.8 1
0.5 6
0.1 7
0.1 4
35.2 4
34.3 2
32.3 5
32.2 1.0 9
1.0 7
0.0008 5
0.0009 5
0.00080 2
0.00807 9
44.9 2
43.6 1.26
100.00 10 42.32 2
39.8 1.14 1.10 30.00 30.00 - 1.8 6
1.94 3
0.5 7
0.1 8
0.1 4
34.3 232.8 5
32.2 932.1 9
1.0 6
1.0 5
0.0009 20.0010 7
0.00088 20.00885 1
43.6 541.1 2.51
120.00 20 39.82 2
37.3 1.10 1.06 30.00 30.00 - 6
1.94 2.01 6
0.5 8
0.1 9
0.21 232.8 831.8 932.1 9
32.1 6
1.0 2
0.9 20.0010 60.0011 5
0.00099 10.01984 441.11 3
38.6 2.5
140.00 20 37.32 2
36.0 1.06 1.05 30.00 30.00 - 2.01 2.04 9
0.6 9
0.21 0.21 831.8 1
31.3 9
32.1 2
32.0 2
0.9 9
0.9 60.0011 8
0.0012 20.00112 1
0.02242 38.5 1
37.3 01.25
150.00 10 36.07 7 1.05 30.00 30.00 - 2.04 2
0.64 0.21 1
31.3 80.0 2
32.0 9
30.0 9
0.9 8
0.0 8
0.0012 3 1
0.00120 30.01207 9
37.3 4
8 0 9 0 8 0 3 8 6 3
Tabel 8. 39. Perhitungan Profil Muka Air di Pelimpah Samping Bendungan Waren Untuk Q1000th
B= 80 m
El. 62.0
0
El . 60. 0 FWL 59.98 62.00 El. 62.
00
El. 59.98
El. 59.0 El . me r cu S pi l l wa y El.
59.0 El. 56.0 62.53 El. 61.
62
El. 56.
0
So= 0.0125 d= 6.622 m 56.00 El. 55.
0 00
5 6 .0 0 30 m 60 m
b b=
El . 55. 00
Sta.0 Sta. 80
Tabel 8. 40. Perhitungan Profil Muka Air di Saluran Transisi Bendungan Waren Untuk Q1000th
B= 80 m
Data : Waren E l . 6 2 .0 0 m
Q 1000 = 144.77 m3/det E l. 6 0 .0 m El . mer cu S pi l l wa y 5 9 .0 0 m
q = 1.81
z1 = 0 (0 = dinding Tegak) E l. 5 9 .0 m
z2 = 0 (0 = dinding Tegak) Sal .t ran s i s i
n Manning = 0.017 Sal .p el u n c u r
Zo = 55.00 m elevasi dasar transisi hulu So=
0 .0 1 d= 6 .6 2 m yc = 1 .3 3 m
5
Ya = 1.33 m kedalaman awal ujung hulu transisi E l. 5 6 .0 El. 5 4 .8 2
So = 0.002 kemiringan dasar sal transisi E l. 5 5 .0 0 So = 1 : 500 5 4 .8 2
B-sal 1 = 60 m lebar transisi hulu Sta. 8 0 m St 170 m
Sta.0
B-sal 2 = 30 m lebar transisi hilir (menuju ke sal peluncur)
L-trans = 90 m h = E l .c res t s p i l l - E l .s al .s amp i n g h i l i r = 4. 000 m
sudut a = 9.46 derajat
C = 0.1
yc = (q1 2/g)(1/3 = 1.33 m Ec = yc + Vc2/2g 2.00 m
Vc = (g yc)1/2 = 3.62 m 4 yc = 5.34 m
0 0 54.82 54.83 1.33 3.47 30.00 31.78 - 3.62 1.31 1.00 0.67 0.09 40.02 110.37 32.67 38.72 1.23 2.85 0.00289 0.00012 56.83 58.39 -1.56
5.34 5.34 54.83 55.00 3.47 6.62 31.78 60.00 - 1.31 0.36 0.22 0.09 0.01 110.37 397.34 38.72 73.24 2.85 5.42 0.00012 0.00000 0.001504 0.008026 58.40 61.63 -3.23
90.00 84.66 55.00 6.62 60.00 - 0.36 0.05 0.01 397.34 0.00 73.24 5.42 0.000064 0.005380 61.63
8 - 100
Tabel 8. 41. Perhitungan Profil Muka Air di Saluran Peluncur Bendungan Warenn Untuk Q1000th
B= 80 m
E l . 6 2 .0 0
E l. 5 9 .6 m El . mer cu S pi l l wa y
E l. 5 9 .0 m
Sal .tran si
si Sal.p elun cu r
So= 0 .0 1 d= 4 .6 1 m yc = 1 .3 3 m
E l. 5 6 . 5
0
E l. 5 5 .0 0 So = 1 : 2 .5
Sta.0 Sta. 8 0 m El. 5 4 .8 2 Peredam
energ y escape chan nel
Dh = 2 3 .5 9
m El. 3 6 .0 0 m
Data : Waren
Q 1000 th = 144.77
3
m /det
q = 1.81
3
m /det/m'
z1 = 0 (0 = dinding
Tegak) z2 = 0 (0 =
dinding Tegak) n Manning = 0.017
Zo = 55.00 m elevasi dasar transisi hulu
Ya = 1.33 m kedalaman awal ujung hulu
transisi
So = 0.125 kemiringan dasar sal
transisi
B-sal 1 = 60 m lebar transisi hulu
B-sal 2 = 30 m lebar transisi hilir (menuju ke sal
peluncur) L-trans = 90 m
sudut a = 9.46 derajat
C =
0.1Ko mu l at DX El.1 El.2 y1 y2 b1 b2 t al u v1 v2 F1 h v1 h v2 A1 A2 P1 P2 R1 R2 Sf 1 Sf 2 Sf -rat a hf E1 E2 C h ek
yc =i f (q 2
1 /g)
j arak (1/3 = 1.33 m Ec = yc + Vc2(tri
/2gal) 2.00 m d z1 ,
Vcd ari
= (gh yc)
u l u1/2
= h u l 3.62
u mh i l i r 4 yc = 5.34 m z2
X ( m) (m) (m) ( m) ( m) ( m) (m) (m) ( m/ d et ) ( m/ d et ) (- ) ( m) (m) ( m2 ) ( m2 ) (m) (m) (m) (m) (- ) (- ) (- ) (m) (m) (m) ( m)
0 0 54.82 53.57 1.33 2.95 30.00 33.33 - 3.62 1.47 1.00 0.67 0.11 40.02 98.46 32.67 39.24 1.23 2.51 0.00289 0.00018 56.82 56.65 0.17
10 10 53.57 52.32 2.95 2.75 33.33 30.00 - 1.47 1.76 0.27 0.11 0.16 98.46 82.38 39.24 35.49 2.51 2.32 0.00018 0.00029 0.001534 0.015342 56.63 55.23 1.41
20 10 52.32 51.07 2.75 2.50 30.00 30.00 - 1.76 1.93 0.34 0.16 0.19 82.38 74.95 35.49 35.00 2.32 2.14 0.00029 0.00039 0.000237 0.002368 55.22 53.76 1.46
30 10 51.07 49.82 2.50 2.32 30.00 30.00 - 1.93 2.08 0.39 0.19 0.22 74.95 69.65 35.00 34.64 2.14 2.01 0.00039 0.00049 0.00034 0.003405 53.76 52.37 1.39
(- ) 40 10 49.82 48.57 2.32 2.19 30.00 30.00 - 2.08 2.21 0.44 0.22 0.25 69.65 65.60 34.64 34.37 2.01 1.91 0.00049 0.00059 1
0.00044 0.004414 52.36 51.01 1.35
50 10 48.57 47.32 2.19 2.08 30.00 30.00 - 2.21 2.32 0.48 0.25 0.27 65.60 62.38 34.37 34.16 1.91 1.83 0.00059 0.00070 1
0.000543 0.005434 51.00 49.68 1.32
60 10 47.32 46.07 2.08 1.99 30.00 30.00 - 2.32 2.42 0.51 0.27 0.30 62.38 59.73 34.16 33.98 1.83 1.76 0.00070 0.00080 0.000646 0.006460 49.67 48.37 1.31
70 10 46.07 44.82 1.99 1.92 30.00 30.00 - 2.42 2.52 0.55 0.30 0.32 59.73 57.52 33.98 33.83 1.76 1.70 0.00080 0.00090 0.000749 0.007489 48.36 47.07 1.29
80 10 44.82 43.57 1.92 1.85 30.00 30.00 - 2.52 2.60 0.58 0.32 0.35 57.52 55.64 33.83 33.71 1.70 1.65 0.00090 0.00100 0.000851 0.00851 47.06 45.78 1.28
90 10 43.57 42.32 1.85 1.80 30.00 30.00 - 2.60 2.68 0.61 0.35 0.37 55.64 54.03 33.71 33.60 1.65 1.61 0.00100 0.00110 0.000952 2
0.009525 45.77 44.50 1.27
100 10 42.32 39.82 1.80 1.71 30.00 30.00 - 2.68 2.82 0.64 0.37 0.40 54.03 51.39 33.60 33.43 1.61 1.54 0.00110 0.0012 0.00105 0.010522 44.49 41.96 2.53
120 20 39.82 37.32 1.71 1.64 30.00 30.00 - 2.82 2.93 0.69 0.40 0.44 51.39 49.33 33.43 33.29 1.54 1.48 0.0012 9
0.00147 20.00119 0.023944 41.94 39.43 2.51
140 20 37.32 36.07 1.64 1.62 30.00 30.00 - 2.93 2.99 0.73 0.44 0.45 49.33 48.47 33.29 33.23 1.48 1.46 9
0.00147 0.00156 7
0.00138 0.027657 39.40 38.16 1.25
150 10 36.07 1.62 30.00 30.00 - 2.99 0.75 0.45 48.47 0.00 33.23 30.00 1.46 0.00 0.00156 30.00151 0.015156 38.14
6
Laporan AKHIR
Studi Potensi Bendungan WS Kamundan Sebyar Provinsi Papua Barat
8 - 102
Perhitu ngan Hidrolik kolam peredam enregi (kolam olak)
- Kecepatan awal Loncatan hidrolis
v1 = {2 g (1/2 H1 + z)}0.5
dimana
v1 : kecepatan awal loncatan hidrolis (m/s)
2
g : Percepatan gravitasi (m/s )
H1 : Tinggo garis energi diatas mercu (m)
z : Tinggi jatuh (m)
- Angka Frou de
Fr = v1 / (g yu)0.5
Dimana
Fr : Angka Froude
v1 : Kecepatan awal loncatan hidrolis (m/s)
2
g : Percepatan gravitasi (m/s )
yu : Kedalam air awal loncatan hidrolis (m)