Anda di halaman 1dari 2

Perencanaan Sudetan dengan Kali Kemuning Eksisting

Sudetan dilakukan mengingat kapasitas Kali Kemuning tidak lagi mampu mencukupi dan
menampung debit banjir rencana yang terjadi sehingga diperlukan saluran baru yang mampu
menampung debit banjir tersebut. Rencana alur sudetan memotong kelurahan polagan dan pada
akhirnya disalurkan ke Kali Madegan sebelum berakhir ke laut.

Dalam perencanaan sudetan ini, penampang direncanakan berbentuk trapesium dengan spesifikasi
sebagai berikut :

Lebar alur = 25 m
Kemiringan Tanggul = 2
Tinggi alur = 4.5 m
Kemiringan saluran
- Sudetan Bawah = 0.0002
Panjang alur
- Sudetan Bawah = 2700 m
Kekasaran permukaan =: 0.0275 (saluran tanah dan plengsengan beton)

Berikut adalah alur yang direncanakan untuk sudetan Kali Kemuning :

Rencana Alur Sudetan


Setelah direncanakan dimensi serta alurnya, maka langkah selanjutnya adalah menghitung kapasitas
dari sudetan yang telah direncanakan. Dari gambar dimensi penampang alur sudetan, didapatkan
besarnya nilai luasan basah alur sebesar 207,75 m2 dan keliling basah penampang sebesar 51,84 m
sehingga besarnya nilai jari-jari hidrolis sebesar 4 m. Berikut adalah perhitungan kapasitas alur
sudetan yang telah direncanakan :

A = 207.75 m2
P = 51.84 m
R = 4.0075231
�=1/𝑛 . 𝐴 .𝑅^(2/3) . 𝐼^(2/3)

Q = 269.55084 m3/det
�=1/𝑛 .𝑅^(2/3) . 𝐼^(2/3)

V = 1.297477 m/det

Setelah diketahui nilai kapasitas dari alur sudetan, maka diasumsikan bahwa debit yang terjadi, akan
langsung terbagi kearah alur sudetan dan alur Kali Kemuning.

Langkah selanjutnya adalah memasukkan input alur sudetan yang telah direncanakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh dari sudetan itu dalam usaha pengendalian banjir. Hasil output
dari program bantu Hec-Ras 4.1.0 akan ditampilkan dalam gambar dan tabel di bawah ini.

Untuk alur dari Kali Kemuning tidak banyak terjadi perubahan profil muka air setelah atau sebelum
alur sudetan dilaksanakan dan profil muka air hampir sama dengan saat perhitungan keadaan
eksisting Kali Kemuning.

Mengacu pada hasil output Hec-Ras setelah dilakukan alternatif 1 yaitu membuat sudetan ternyata
langkah ini dinilai belum efektif dalam usaha pengendalian banjir kota Sampang. Hal karena masih
terjadi luapan banjir di beberapa ruas Kali Kemuning. Dari analisa yang telah dilakukan, banjir yang
terjadi pada alternatif I ini adalah terjadinya backwater pada beberapa ruas kali Kemuning yang
tidak mampu menampung debit rencana yang terjadi dan akhirnya masuk di sudetan yang secara
langsung dapat mengurangi kapasitas sudetan sehingga sudetan juga tidak mampu menampung debit
rencana banjir. Sedangkan untuk pasang surut tidak menimbulkan backwater karena tinggi muka air
yang terjadi akibat banjir rencana lebih tinggi daripada elevasi muka air akibat pasang surut air laut.

Anda mungkin juga menyukai