Anda di halaman 1dari 44

Institut Teknologi Bandung

Mekanika Fluida dan Hidraulika

Kuliah 5 (UTS s/d UAS)


Dr. Eng. Eka Oktariyanto Nugroho

Water Flow in Open Channels

1
1
Pendahuluan
• Batasan suatu aliran seragam dan tidak seragam adalah suatu
kontrol dalam menentukan hubungan antara kedalaman dan debit.
Aliran seragam itu sendiri dapat dianggap sebagai kontrol, karena
dari persamaan resistensi seperti Manning kedalaman dan debit
adalah sudah tertentu.
• Namun, aliran seragam, tentu saja, tidak terkait dengan fitur lokal
tertentu di saluran, inilah keadaan yang cenderung diasumsikan
saluran yang seragam bila tidak ada KONTROL LAINNYA. Jika ada
kontrol lain, mereka cenderung merubah aliran dari kondisi seragam,
dan akan ada transisi - yang mungkin bertahap atau mendadak
antara dua keadaan aliran.
• Dalam bab ini, arus yang berangsur-angsur bervariasi akan
dipertimbangkan.
Sf

So

Total energi H dan ketinggian datum Z berkurang


dalam arah aliran, bentuk-bentuk diferensial dH/dx
dari dZ/dx masing-masing mewakili kemiringan garis
energi dan kemiringan dasar saluran, keduanya adalah
negatip.

01
01

Berbagai kemungkinan harga dy/dx :


1.dy/dx = 0, kemiringan permukaan air sama dengan kemiringan dasar
saluran. Jadi permukaan air // dasar saluran (aliran seragam).
2.dy/dx > 0, kemiringan muka air < kemiringan dasar saluran. Jadi profil
alirannya adalah backwater curve (permukaan air bertambah pada arah aliran)
3.dy/dx < 0, kemiringan muka air > kemiringan dasar saluran. Jadi profil
alirannya adalah draw down curve (Permukaan air menurun pada arah aliran).

Catatan :
Harus dibedakan antara kemiringan muka air terhadap dasar saluran (dy/dx) dan
kemiringan muka air terhadap horizontal (Sw). Hubungan antara Sw dan dy/dx sebagai
berikut :
Catatan :
Harus dibedakan antara kemiringan muka air terhadap dasar saluran (dy/dx) dan
kemiringan muka air terhadap horizontal (Sw). Hubungan antara Sw dan dy/dx sebagai
berikut :
Berbagai bentuk persamaan GVF :

01

02
Berbagai bentuk persamaan GVF :

01

03
Berbagai bentuk persamaan GVF :

01

04
Berbagai bentuk persamaan GVF :

01

05

06
Penggolongan Kemiringan Saluran
Bila debit aliran dan kekasaran saluran diberikan, baik rumus Chezy atau rumus
Manning dapat digunakan untuk menentukan kemiringan saluran.
 
Kemiringan kritis (Sc) adalah kemiringan saluran yang dapat memungkinkan suatu
debit Q sebagai aliran seragam pada kedalaman kritis Yc. Dalam pembahasan berikut
Yc diambil sebagai kedalaman normal apabila debit Q mengalir sebagai aliran seragam
pada kemiringan saluran So. Untuk suatu debit khusus dan suatu harga kekasaran
saluran, kemiringan saluran kritis (Sc) bisa digunakan sebagai suatu patokan untuk
penggolongan dari kemiringan saluran.
Kemiringan saluran dapat digolongkan sebagai berikut :
•Mild Slope (kemiringan landai)
•Critical Slope (kemiringan kritis)
•Steep Slope (kemiringan curam)
•Horizontal Slope (kemiringan datar)
•Adverse Slope (kemiringan menaik)
Sifat-sifat dari bentuk-bentuk profil aliran
Persamaan dinamis GVF menyatakan kemiringan permukaan aliran pada arah
memanjang terhadap kemiringan dasar saluran. Oleh sebab itu dapat digunakan
untuk menggambarkan berbagai bentuk aliran dari permukaan air. Untuk
penyederhanaan, saluran dianggap prismatic dan persamaan (9-8) digunakan
sebagai bahan diskusi. Bentuk aliran adalah backwater curve, jika kedalaman
aliran bertambah pada arah aliran (dy/dx positive) dan draw down curve jika
kedalaman aliran berkurang pada arah aliran (dy/dx negative). Besaran K dan Z
dimisalkan bertambah atau berkurang secara menerus dengan bertambah atau
berkurangnya kedalaman aliran. Hal ini benar untuk seluruh penampang saluran
terbuka kecuali gorong-gorong (conduit) dengan permukaan (atas) yang tertutup
secara lambat laun.
Catatan :
Beberapa hal yang penting dalam mempelajari bentuk-bentuk permukaan
aliran :
1.Bentuk permukaan aliran mendekati garis kedalaman normal Yn adalah
tangensial, kecuali saluran kemiringan kritis (C-Slope).
2.Bentuk permukaan aliran mendekati kedalaman kritis adalah tegak lurus,
kecuali pada saluran kemiringan kritis (C-Slope).
3.Bentuk permukaan aliran cenderung menjadi tangensial terhadap suatu
permukaan horizontal dari suatu genangan pada kedalaman yang cukup
tinggi.
4.Semua bentuk permukaan aliran dalam zone 1 dan zone 3 adalah
backwater curves.
5.Semua bentuk permukaan aliran dalam zone 2 adalah draw down curves.
6.Secara teoritis semua bentuk permukaan aliran dalam zone 3 mulai dari
dasar saluran.
7.C1 dan C3 profiles secara praktis adalah horizontal.
Metoda Langkah langsung (Direct Step Method)

V12 hf = Sf dx
2g Sf

V22
Y1 2g

Y2

z1 = So dx So

dx (2)
(1) Horizontal
Contoh Perhitungan direct step method :
Suatu saluran trapesium dengan lebar B = 20 kaki, z = 2, I o = 0,0016 dan n =
0,025 mengalirkan air dengan debit Q = 400 ft3/d. Hitunglah profil air balik yang
terbentuk oleh bendung yang menahan air sampai kedalaman 5 kaki tepat
sebelum bendung. Ujung hulu profil dianggap pada kedalaman 1% lebih besar
dari kedalaman normal. a = 1,1.
muka air
dasar Profil Aliran metode Direct Step
y normal
y kritis
8.00
7.00
6.00
5.00
4.00

y
3.00
2.00
1.00
0.00
2500 2000 1500 1000 500 0 -500
x
V12 hf = Sf dx
Sf
Standar Step Method 2g

V22
Y1 2g

Y2

z1 = So dx So

dx (2)
(1) Horizontal
Contoh Perhitungan :
Suatu saluran berpenampang trapesium mempunyai lebar dasar B =6m,
kemiringan tebing z =2 , kemiringan dasar saluran (longitudinal) I b = 0,0169
mengalirakan air sebesar 11m3/det. Aliran di dalam saluran ini terbendung di
ujung hilirnya oleh suatu bendung tetap sehingga tinggi permukaan air menjadi
1,5 m di atas bendung.
Apabila koefisien kekasaran Manning n = 0,025, hitung dan gambar profil aliran
dengan cara tahapan standar (standard step method), mulai dari bendung
sampai ke penampang hulu dimana kedalaman alirannya sama dengan
kedalaman kritis.
2
Stasiun Z y A V V /2g  P R R^(4/3) Sf Sf x hf he H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
0 + # 0.00 181.500 1.50 13.50 0.815 0.0372 181.537 12.7082 1.062 1.084 0.0003828 181.537
3 + # 0.40 181.497 1.44 12.78 0.861 0.0415 181.539 12.4378 1.028 1.037 0.0004464 0.000415 3.40 0.0014 0 181.539
6 + # 0.70 181.494 1.38 12.10 0.909 0.0464 181.540 12.1750 0.994 0.992 0.0005211 0.000484 3.30 0.0016 0 181.540
10 + # 0.00 181.490 1.32 11.42 0.964 0.0521 181.542 11.9077 0.959 0.945 0.0006138 0.000567 3.30 0.0019 0 181.542
13 + # 0.30 181.485 1.26 10.74 1.024 0.0588 181.544 11.6359 0.923 0.898 0.0007301 0.000672 3.30 0.0022 0 181.544
16 + # 0.60 181.480 1.20 10.07 1.092 0.0668 181.547 11.3641 0.886 0.852 0.0008750 0.000803 3.30 0.0026 0 181.547
19 + # 0.80 181.474 1.14 9.43 1.166 0.0762 181.550 11.0955 0.850 0.805 0.0010554 0.000965 3.20 0.0031 0 181.550
24 + # 0.40 181.462 1.05 8.50 1.294 0.0939 181.556 10.6941 0.795 0.736 0.0014209 0.001238 4.60 0.0057 0 181.556
31 + # 0.50 181.432 0.90 7.02 1.568 0.1378 181.570 10.0234 0.700 0.622 0.0024713 0.001946 7.10 0.0138 0 181.570
35 + # 0.00 181.402 0.81 6.18 1.781 0.1778 181.580 9.6247 0.642 0.554 0.0035807 0.003026 3.50 0.0106 0 181.580
36 + # 0.90 181.373 0.75 5.62 1.957 0.2148 181.588 9.3514 0.601 0.507 0.0047225 0.004152 1.90 0.0079 0 181.588
37 + # 0.60 181.356 0.72 5.36 2.052 0.2360 181.592 9.2224 0.581 0.485 0.0054212 0.005072 0.70 0.0036 0 181.592
37 + # 0.80 181.349 0.71 5.27 2.087 0.2443 181.593 9.1760 0.574 0.477 0.0057046 0.005563 0.20 0.0011 0 181.593
38 + # 0.00 181.332 0.69 5.09 2.161 0.2618 181.594 9.0849 0.560 0.462 0.0063179 0.006011 0.20 0.0012 0 181.594
38 + # 0.20 181.305 0.66 4.83 2.279 0.2913 181.596 8.9490 0.539 0.439 0.0073964 0.006857 0.20 0.0014 0 181.595
Contoh Perhitungan :
Suatu saluran segi empat dengan lebar dasar B = 10 m. Kedalaman air normal y n
= 2,71 m dan kedalaman air di batas hilir adalah 4,87 m. Kemiringan saluran I o =
0,0005. Koefisien kekasaran Chezy C = 50 m 2/d. Koefisien Coriolis  = 1,11 dan
percepatan gravitasi g = 9,81 m/d2. Hitung profil muka air dengan metode
integrasi grafis.
yn= 2,71 y1= 3,0
y2= 3,5
x1 y3= 4,0
1 y4= 4,5 y5= 4,87
X2 2
X3 3
X4 4 5
Xmax
Gradually Varied Flow:
Find Change in Depth at x
direction
V12 V22 Energy equation for non-uniform,
y1   So x  y2   S f x steady flow
2g 2g

 V22 V12 
So dx   y2  y1       S f dx
Shrink control volume
 2g 2g  T
dy  y2  y1
dy
V 2
dy  d    S f dx  S o dx y A
 2g 
P
dy d  V 2  dx dx
  Sf  So

dy dy  2 g   dy dy
T
dy

Gradually Varied Flow: y A dA


P

Derivative of KE wrt Depth


d  V 2  d  Q 2    2Q 2  dA   Q 2T 
         Fr 2
dy  2 g  dy  2 gA2   2 gA3  dy
 
 gA3 
 
Change in KE
dy d  V 2  dx dx Change in PE
dA  Tdy
  Sf  So

dy dy  2 g  dy dy
We are holding Q constant!
dx dx
1  Fr  S f
2
 So
dy dy Is V ┴ A?
Does V=Q/A?_______________

dy So  S f The water surface slope is a function of:



dx 07 1  Fr 2 bottom slope, friction slope, Froude number
Gradually Varied Flow:
Governing equation
dy So  S f Governing equation for gradually
 varied flow
dx 1  Fr 2 07

• Gives change of water depth with distance along channel


• Note
– So and Sf are positive when sloping down in
direction of flow
– y is measured from channel bottom
– dy/dx =0 means water depth is _______

constant
yn is when So = S f
Surface Profiles
• Mild slope (yn>yc)
– in a long channel subcritical flow will occur
• Steep slope (yn<yc)
– in a long channel supercritical flow will occur
• Critical slope (yn=yc)
– in a long channel unstable flow will occur
• Horizontal slope (So=0)
– yn undefined
• Adverse slope (So<0)
– yn undefined Note: These slopes are f(Q)!
Surface Profiles
Normal depth Obstruction
Sluice gate Steep slope (S2)
Steep slope Hydraulic Jump

dy So  S f
 S0 - Sf 1 - Fr2 dy/dx
dx 1  Fr 2
4

+ + +
yn 3

yc
2

y
- + -
1

- - + 0
0 1 2 3 4
E
More Surface Profiles
dy So  S f
S0 - Sf 1 - Fr2 dy/dx 
4
dx 1  Fr 2
1 + + + 3

yc
2

y
2 + - -
yn 1

3 - - + 0
0 1 2 3 4
E

Anda mungkin juga menyukai