Anda di halaman 1dari 43

MAKALAH

ANALISA STABILITAS BENDUNGAN MENINTING


PARAMETER GEMPA TERMODIFIKASI
DENGAN PETA GEMPA 2010 DAN PETA GEMPA 2017

Mohamad Hartadi
PT. Indra Karya, Supervisi Pembangunan Bendungan Meninting
Jl. Surabaya No.3A, Gading Kasri, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65115,
Indonesia
E‐mail: adiunlimited@qmail.id

Webiner Nasional Bendungan Besar 2021

1
ANALISIS STABILITAS LERENG BENDUNGAN
MENINTING DENGAN PARAMETER GEMPA
TERMODIFIKASI DENGAN PETA GEMPA 2010
DAN PETA GEMPA 2017

Mohamad Hartadi, ST.


PT. Indra Karya, Supervisi Pembangunan Bendungan Meninting
Jl. Surabaya No.3A, Gading Kasri, Kec. Klojen, Kota Malang, Jawa Timur 65115,
Indonesia
E‐mail: adiunlimited@qmail.id

ABSTRAK
Stabilitas suatu bendungan merupakan salah satu persyaratan
yang harus dipenuhi dalam pembangunannya. Bendungan Meninting
adalah bendungan dengan tinggi 79 meter dari galian terdalam dengan
tampungan sebesar 12,18 juta meter kubik. Merupakan bendungan
terbesar kedua di provinsi Nusa Tenggara Barat membuat Bendungan
Meninting sangat diperhatikan dalam perhitungan stabilitasnya yang
mencakup aspek keamanan teknis dan non teknis. Adapun pembahasan
kestabilan lereng Bendungan Meninting lebih lanjut mengenai pengaruh
gempa bumi yang mungkin terjadi di daerah bendungan tersebut,
dengan menggunakan metode parameter gempa termodifikasi terhadap
kestabilan bendungan. Simulasi yang digunakan adalah dengan
menggunakan gempa kala ulang 100 tahun (OBE) dan gempa kala
ulang 10,000 tahun, Kondisi yang dianalisis yaitu saat selesai
konstruksi, muka air normal, muka air maksimum. Dimana akselerasi
percepatan gempa yang digunakan mulai dari yang terkecil 0.15 g
hingga 0.60 g yang tertinggi, akselerasi gempa tersebut didapatkan dari
perhitungan menggunakan peta gempa 2010 dan 2017.
Analisis dengan gempa pseudostatik. Hasil analisis berupa
faktor keamanan (FK) terkritis di hilir terjadi pada kondisi muka air
maksimum 1,79 sebelum ada gempa. Faktor keamanan yang dianalisis
memenuhi kriteria yang mengacu pada SNI 8064 - 2016, dimana nilai
faktor keamanan yang diperoleh lebih besar dari kriteria minimum yang
disyaratkan. Adapun dengan melakukan simulasi ini dapat diketahui
potensi longsoran Bendungan di hulu dan hilir juga deformasi pada
tubuh Bendungan Meninting. Untuk kondisi yang tidak aman, dapat
dilakukan perhitungan lanjutan dengan metode Grid Search dan
Optimizing.

2
Kata kunci: Stabilitas Bendungan, Metode Gempa Termodifikasi,
Faktor Keamanan, Simulasi Stabilitas.

3
ABSTRACT
A stability of a dam is one of the minimum requirements that
must be calculated in its construction. Jatigede Dam is on of the dam
with 79 meters height from the lowest excavation and with water
reservoir about 12,18 million meters cubic in it. To be the second
biggest dam in Nusa Tenggara Barat province makes Meninting
Dam must have a perfect calculation in its stability which consist of
technical and non technical aspects. Morover, deep study about
Meninting Dam’s slope stability about earthquake aspect is needed,
within an earthquake modificated method for slope stability. The
simulation is using earthquake period 100 years (OBE) and
earthquake period 10,000 years (MDE) The conditions to be
analyzed are after construction, normal water level, high water level,
Where the earthquake acceleration used in the simulation are
beginning from the lowest is 0.15 g until the highest 0.60 g, which
these accelaration calculated from earthquake map Hazard 2010 and
2017.
Analysis with pseudostatic earthquakes. The results of the
analysis are in the form of a critical safety factor (FK) downstream
which occurs at a maximum water level of 1.79 before the
earthquake. The safety is analyzed according to the criteria that refer
to SNI 8064 - 2016, where the value of the safety factor obtained is
greater than the minimum required criteria. Meanwhile, by carrying
out this simulation, it can be seen the potential for landslides of the
dam upstream and downstream as well as deformation of the body of
the Meninting Dam. For unsafe conditions, further calculations can
be done using the Grid Search and Optimizing methods.
Keywords: Dam Stability, Earthquake Modificated Method, Safety
Factor, Stability Simulation.

4
DAFTAR ISI

ANALISIS STABILITAS LERENG BENDUNGAN MENINTING DENGAN


PARAMETER GEMPA TERMODIFIKASI DENGAN PETA GEMPA 2010 DAN
PETA GEMPA 2017.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
DATA TEKNIS BENDUNGAN MENINTING...........................................................1
A. DATA GEOMETRI BENDUNGAN....................................................................1
B. DATA PROPERTIES MATERIAL TIMBUNAN..............................................2
C. STANDAR PERSYARATAN KEAMANAN MINIMUM UNTUK
STABILITAS BENDUNGAN TIPE URUGAN..................................................3
D. TINJAUAN PARAMETER PETA HAZARD GEMPA INDONESIA.............4
INPUT PARAMETER MATERIAL BENDUNGAN..................................................7
GRAFIS HASIL ANALISA STABILITAS................................................................16
HASIL ANALISA STABILITAS BENDUNGAN MENINTING............................27
KESIMPULAN..............................................................................................................28
SARAN...........................................................................................................................30
UCAPAN TERIMA KASIH........................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................31
LAMPIRAN...................................................................................................................34

5
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

DATA TEKNIS BENDUNGAN MENINTING

A. DATA GEOMETRI BENDUNGAN

Gambar 1. Geometri Desain Awal Bendungan Meninting


Sumber: Data Teknis Perencanaan

Gambar 2. Geometri Perubahan Desain Bendungan Meninting


Sumber: Data Teknis Konsultan Supervisi

1
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

B. DATA PROPERTIES MATERIAL TIMBUNAN

No gsat gwet gd C’ Φ‘ C Φ K
Material
Zona (gr/cm )3
(gr/cm )3
(gr/cm )3
(kg/cm ) 2
(o) (kg/cm ) 2
(o) (cm/dt)

1 inti 1.651 1.616 1.155 0.123 25.50 0.198 19.59 1.95E-07

2a filter halus 1.890 1.575 1.429 0 36.19 0.0 29 1.99E-03


2b filter kasar 1.990 1.780 1.612 0 39.29 0.0 31 1.04E-03
Timbunan
3a 2.614 2.454 2.576 0 39,29 0.0 31 5.17E-05
Batu
Random
3b 1.890 1.742 1.362 0.1 33.00 0.1 28 5.17E-05
Tanah
Timbunan
4 Batu 2.614 2.454 2.576 0 40.00 0.0 32 5.08E-03
Selektif
5 Rip-Rap 2.623 2.492 2.580 0 40.00 0.0 32 1.00E-02

KONVERSI METRIK

No gsat gwet gd C’ Φ‘ C Φ K
Material
Zona (kN/m3) (kN/m3) (kN/m3) (kPa) (o) (kg/cm2) (o) (cm/dt)

1 inti 16.191 15.848 11.327 12.062 25.50 19.417 19.59 1.95E-07

2a filter halus 18.535 15.445 14.014 0 36.19 0.0 29 1.99E-03


2b filter kasar 19.515 17.456 15.808 0 39.29 0.0 31 1.04E-03
Timbunan
3a 25.635 24.065 25.262 0 39,29 0.0 31 5.17E-05
Batu
Random
3b 18.535 17.083 13.357 9.807 33.00 9.807 28 5.17E-05
Tanah
Timbunan
4 25.635 24.065 25.262 0 40.00 0.0 32 5.08E-03
Batu Selektif
5 Rip-Rap 25.723 24.438 25.301 0 40.00 0.0 32 1.00E-02

C. STANDAR PERSYARATAN KEAMANAN MINIMUM UNTUK STABILITAS

2
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

BENDUNGAN TIPE URUGAN


Menurut SNI - 8064 - 2016 Metode Stabilitas Lereng Statik Bendungan Tipe Urugan, adalah
sebagai berikut ini,

Tabel Persyaratan faktor keamanan minimum untuk stabilitas bendungan tipe urugan
menurut SNI – 8064 - 2016

Kuat FK Tanpa FK dengan


No Kondisi Geser Tekanan Air Pori Gempa Gempa *
1. Selesai konstruksi 1. Efektif Peningkatan tekanan air 1,30 1,20
tergantung : pori pada urugan dan
1. Jadwal konstruksi. fondasi dihitung
2. Hubungan antara tekanan menggunakan data lab.
air pori dan waktu. dan pengawasan
instrumen.
Lereng U/S dan D/S. Idem hanya tanpa 1,40 1,20
pengawasan instrumen.
Dengan gempa tanpa Hanya pada urugan 1,30 1,20
kerusakan digunakan 50 % tanpa data lab. dan
koefisien gempa desain. dengan/tanpa
pengawasan instrumen.
2. Total Tanpa pengawasan 1,30 1,20
instrumen.
2. Aliran langgeng 1. Efektif Dari analisis rembesan 1,50 1,20
tergantung:
1. Elevasi muka air normal
sebelah udik.
2. Elevasi muka air sebelah
hilir.
Lereng U/S dan D/S. Dengan
gempa tanpa kerusakan
digunakan 100 % koef.
gempa desain.
3. Pengoperasian waduk 1. Efektif Surut cepat dari El. 1,30 1,10
tergantung : muka air normal sampai
1. Elevasi muka air El. muka air minimum.
maksimum di udik Lereng U/S dan D/S.
Lereng U/S harus dianalisis Surut cepat dari El. MA 1,30 -
untuk kondisi surut cepat maksimum sampai El.
MA minimum. Pengaruh
gempa diambil 0 % dari
koefisien gempa desain.
4. Kondisi darurat tergantung: 1. Efektif Surut cepat dari El. MA 1,20 -
1. Pembuntuan pada sistem maksimum sampai EL.
drainase terendah bangunan
2. Surut cepat karena pengeluaran.
penggunaan Pengaruh gempa
air melebihi kebutuhan. diabaikan.
3. Surut cepat keperluan
darurat.
* Catatan: Periksa standar tentang metode analisis stabilitas lereng dinamik bendungan tipe urugan.

3
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

D. TINJAUAN PARAMETER PETA HAZARD GEMPA INDONESIA

Koefisien gempa untuk stabilitas lereng bendungan dihitung berdasarkan Peta Hazard Gempa Indonesia Tahun 2010.
Stabilitas lereng tubuh bendungan bagian hulu dan bagian hilir bendungan ditinjau pada gempa OBE dan MDE

Lokasi Bendungan
Meninting

Gambar 2. Lokasi Bendungan Meninting dengan Peta Gempa 2010 Periode Ulang Gempa 100 Tahun
Sumber: Pedoman Peta Hazard Gempa Indonesia 2010

4
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

Lokasi Bendungan Meninting

Gambar 3. Lokasi Bendungan Meninting pada Peta Gempa 2010 Periode Ulang Gempa 10.000 Tahun
Sumber: Pedoman Peta Hazard Gempa Indonesia 2010

5
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

Koefisien gempa untuk stabilitas lereng bendungan dihitung berdasarkan Peta Hazard Gempa Indonesia Tahun 2017.
Stabilitas lereng tubuh bendungan bagian hulu dan bagian hilir bendungan ditinjau pada gempa OBE dan MDE

Lokasi Bendungan Meninting

Gambar 3. Lokasi Bendungan Meninting pada peta percepatan puncak dibatuan dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui 2% dalam
100 tahun
Sumber: Pedoman Peta Hazard Gempa Indonesia 2017

6
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

INPUT PARAMETER MATERIAL BENDUNGAN


1. INPUT PARAMETER MATERIAL BENDUNGAN
1. INTI (Zona 1)

Soil Parameter Inti (Zona 1)

7
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

2. FILTER HALUS (2a)

Soil Parameter Filter Halus (2a)

8
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

3. FILTER KASAR (2b)

Soil Parameter Filter Kasar (2b)

9
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

4. RANDOM BATU (3a)

Soil Parameter Random Batu (3a)

10
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

5. RANDOM TANAH (3b)

Soil Parameter Random Tanah (3b)

11
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

6. BATU ALUVIAL / SELEKTIF (4)

Soil Parameter Batu / Aluvial Selektif (4)

12
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

7. RIP-RAP (5)

Soil Parameter Rip-Rap (5)

13
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

8. ANDESIT

Soil Parameter Andesit

14
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

9. BETON

Rigid body Parameter (Beton K-225)

15
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

GRAFIS HASIL ANALISA STABILITAS


GRAFIS ANALISA STABILITAS KONDISI TANPA GEMPA HULU (UPSTREAM) Software Geo5 ver.2020

Tinjauan Surface bidang kelongsoran kondisi


pada upstream (hulu) Bendungan

16
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

Analisa Stabilias Bendungan Meninting (Hulu) dengan tanpa Gempa

17
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

GRAFIS ANALISA STABILITAS KONDISI TANPA GEMPA HILIR (DOWNSTREAM) Software Geo5 ver.2020

Tinjauan Surface bidang kelongsoran kondisi


pada downstream (hilir) Bendungan

Analisa Stabilias Bendungan Meninting (Hilir) dengan tanpa Gempa

18
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

GRAFIS ANALISA STABILITAS KONDISI DENGAN GEMPA (UPSTREAM) Kh=0,15 Kv=0,15 dengan Peta Gempa 2010 Periode Ulang Gempa 100 Th.
Faktor keamanan (FK) minimum : 1,10 (menurut SNI – 8064 – 2016)
Horizontal Seismic Coefficient : Kh=0,15
Vertical Seismic Coefficient : Kv=0,15

Tinjauan Surface bidang kelongsoran


kondisi pada upstream (hulu) Bendungan

Analisa Stabilias Bendungan Meninting (Hulu) dengan dengan Peta Gempa 2010 Periode Ulang Gempa 100 Tahun

19
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

GRAFIS ANALISA STABILITAS KONDISI DENGAN GEMPA HILIR (DOWNSTREAM) K h=0,15 Kv=0,15 dengan Peta Gempa 2010 Periode Ulang
Gempa 100 Th.
Faktor keamanan (FK) minimum : 1,10 (menurut SNI – 8064 – 2016)
Horizontal Seismic Coefficient : Kh=0,15
Vertical Seismic Coefficient : Kv=0,15

Tinjauan Surface bidang kelongsoran kondisi


pada downstream (hilir) Bendungan

Analisa Stabilias Bendungan Meninting (Hilir) dengan dengan Peta Gempa 2010 Periode Ulang Gempa 100 Tahun

20
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

Dengan Simulasi case atau kondisi,

1. Coefficient Ru, = 1 tekanan pori diperhitungkan dengan kondisi 100%

21
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

2. Tekanan Air tanah (pore pressure), = 2 kPa

22
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

3. Analyze earthquake, Kh= 0,15, Kv= 0,15

Analyze earthquake (Kondisi Gempa)


Kh= 0,15, Kv= 0,15
dengan Peta Gempa 2010 Periode Ulang Gempa 100 Th.

Dengan Simulasi kondisi,

1. Tekanan Air tanah (pore pressure), 2 kPa 4. Sesaat setelah selesai konstruksi (just after construction)
2. Coefficient Ru, 1 5. Pada saat terjadi banjir rencana (during flood)
3. Analyze earthquake, Kh= 0,15, Kv= 0,15 6. Pada saat terjadi aliran turun tiba-tiba (rapid drawdown)

23
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

GRAFIS ANALISA STABILITAS KONDISI DENGAN GEMPA HULU (UPSTREAM) K h=0,60 Kv=0,60 peta percepatan puncak dibatuan dasar (SB) untuk
probabilitas terlampaui 2% dalam 100 tahun
Sumber: Pedoman Peta Hazard Gempa Indonesia 2017 Periode Ulang Gempa 100 Th.
Faktor keamanan (FK) minimum : 1,10 (menurut SNI – 8064 – 2016)
Horizontal Seismic Coefficient : Kh=0,6
Vertical Seismic Coefficient : Kv=0,6

Tinjauan Surface bidang kelongsoran


kondisi pada upstream (hulu) Bendungan

24
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

GRAFIS ANALISA STABILITAS KONDISI DENGAN GEMPA HILIR (DOWNSTREAM) K h=0,60 Kv=0,60 peta percepatan puncak dibatuan dasar (SB)
untuk probabilitas terlampaui 2% dalam 100 tahun
Sumber: Pedoman Peta Hazard Gempa Indonesia 2017 Periode Ulang Gempa 100 Th.
Faktor keamanan (FK) minimum : 1,10 (menurut SNI – 8064 – 2016)
Horizontal Seismic Coefficient : Kh=0,6
Vertical Seismic Coefficient : Kv=0,6

Tinjauan Surface bidang kelongsoran kondisi


pada downstream (hilir) Bendungan

25
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

Hasil Analisa Stabilitas Bendungan Meninting, kondisi Gempa dengan peta percepatan puncak dibatuan dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui
2% dalam 100 tahun Kh=0,60 Kv=0,60, Pedoman Peta Hazard Gempa Indonesia 2017 dalam 100 Tahun
dengan Metode Bishop Analysis tipe Optimization (untuk mengetahui bidang paling lemah pada lereng Bendungan potensi longsor, berdasarkan
input properties material. Dengan hasil,

Tinjauan Surface potensi bidang kelongsoran


kondisi pada upstream (hulu) Bendungan

Sesuai dengan Pedoman Analisis Dinamik Bendungan Urugan No. 27/KPTS/D/2008, tanggal 31 Januari 2008. Besarnya alihan tetap yang terjadi
harus < dari 1/2 tinggi jagaan atau < 3,00 m. Besarnya tinggi jagaan Bendungan Meninting adalah 6,00 m.
Dari grafis analisa stabilitas diatas diperoleh potensi longsor sepanjang 1,11 m < 3,00m, sehingga dalam batas AMAN

26
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

Hasil Analisa Stabilitas Bendungan Meninting, kondisi gempa dengan peta percepatan puncak dibatuan dasar (SB) untuk probabilitas terlampaui
2% dalam 100 tahun Kh=0,60 Kv=0,60, Pedoman Peta Hazard Gempa Indonesia 2017 dalam 100 Tahun
dengan Metode Bishop Analysis tipe Optimization (untuk mengetahui bidang paling lemah pada lereng Bendungan potensi longsor, berdasarkan
input properties material. Dengan hasil,

Tinjauan Surface potensi bidang kelongsoran


kondisi pada downstream (hilir) Bendungan

Sesuai dengan Pedoman Analisis Dinamik Bendungan Urugan No. 27/KPTS/D/2008, tanggal 31 Januari 2008. Besarnya alihan tetap yang terjadi
harus < dari 1/2 tinggi jagaan atau < 3,00 m. Besarnya tinggi jagaan Bendungan Meninting adalah 6,00 m.
Dari grafis analisa stabilitas diatas diperoleh potensi longsor sepanjang 2,74 m < 3,00m, sehingga dalam batas AMAN

27
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

HASIL ANALISA STABILITAS BENDUNGAN MENINTING


Dari hasil Analisa stabilitas bendungan Meninting dengan Software Geo.5 Versi 2020 dapat penulis simpulkan dalam tabel berikut ini,
Tabel Hasil Analisa Stabilitas Bendungan Meninting

Kondisi Tanpa Gempa Kondisi


Faktor Faktor dengan Gempa
Keamanan Keamanan
No Kondisi minimal minimal Peta Gempa Peta Gempa Keterangan
FK Tanpa FK dengan Metode U/S D/S 2010 2017
Gempa Gempa Kh=0,15, Kv=0,15 Kh=0,6, Kv=0,6
U/S D/S U/S D/S
1. Selesai konstruksi 1,3 1,1 Bishop : 1,99 1,79 1,21 1,12 0,20 0,22

Fellenius/ 1,96 1,78 1,19 1,12 0,18 0,22


Petterson
Spencer 1,99 1,79 1,21 1,12 - -

Janbu 1,99 1,79 1,21 1,12 0,23 -

Morgenstern- 1,99 1,79 1,21 1,12 0,23 -


Price

Sumber: Hasil Analisa stabilitas dengan Geo 5 versi 2020 Slope Stability

28
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

KESIMPULAN
Hasil analisis stabilitas tubuh bendungan Meninting dengan menggunakan metode Bishop,
Fellenius/Petterson, Spencer, Janbu, Morgenstern-Price dengan bantuan program komputer
Geo5 2020 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kondisi selesai konstruksi Bendungan Meninting dari hasil Analisa stabilitas tanpa
Gempa diperoleh hasil analisa stabilitas sebagai berikut ini,
Untuk Hasil Analisa Stabilitas pada hulu (upstream) dan hilir (downstream) dapat
didapatkan hasil Analisa stabilitas Bendungan Meninting kondisi aman (acceptable)
dengan parameter gempa termodifikasi peta gempa 2010 dan peta gempa 2017
2. Kondisi selesai konstruksi Bendungan Meninting dari hasil Analisa stabilitas dengan
kondisi Gempa diperoleh hasil sebagai berikut ini,
Untuk Hasil Analisa Stabilitas pada hulu (upstream) dan hilir (downstream) dapat
didapatkan hasil Analisa stabilitas Bendungan Meninting kondisi tidak aman (not
acceptable), berdasarkan Pedoman Analisis Dinamik Bendungan Urugan No.
27/KPTS/D/2008, tanggal 31 Januari 2008. Besarnya alihan tetap yang terjadi harus
kurang dari 1/2 tinggi jagaan atau < 3,00 m (besarnya tinggi jagaan Bendungan
Meninting adalah 6,00 m.)
Dari grafis analisa stabilitas pada hulu (upstream) diperoleh potensi longsor lereng
bendungan sepanjang 1,11 m kurang dari 3,00m, sehingga dalam masih dalam batas
Aman (acceptable)
Dari grafis analisa stabilitas pada hilir (downstream) diperoleh potensi longsor lereng
bendungan sepanjang 2,74 m kurang dari 3,00m, sehingga dalam masih dalam batas
Aman (acceptable)
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai stabilitas keamanan lereng bendungan adalah
sebagai berikut ini,
1. Faktor Gempa,
Dengan bertambahnya parameter nilai gempa maka berpengaruh pula terhadap
Analisa stabilitas Bendungan, perbedaaan Peta Hazard Gempa Indonesia
Tahun 2010 dan 2017, dari referensi yang penulis baca adalah sebagai
berikut ini,
a. Telah diperbaruinya data katalog 2010 (1900-2009 - belum derelokasi),
menjadi katakog PuSGeN 2016 (1900-2016 – sudah direlokasi)

29
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

b. Diperbaruinya data sesar aktif yg sebelumnya 81 menjadi 251 sesar aktif.


c. Diperbaruhinya data & parameter Subduksi, baik jumlah segmentasi, Mmax,
maupun a-b value-nya.
d. Hasil pemutakhiran peta gempa akan berdampak pada perubahan standar
perencanaan yang berlaku saat ini, sehingga diperlukan revisi standar tersebut.
e. Untuk struktur & Infrastruktur, upaya mitigasi bahaya gempa dari sisi
engineering adalah memahami beban gempa dan kondisi tanah setempat
sehingga bangunan didesain mampu menahan beban gempa tersebut dengan
aman.
f. Updating Peta Gempa mengikuti Standar Internasional yang biasanya di-update
setiap 3 tahun, untuk Indonsia diupayakan paling lama setiap 5 tahun.
g. Kaidah untuk perencanaan bangunan tahan gempa umumnya didasarkan atas
ketentuan sebagai berikut:
1. Akibat gempa ringan: bangunan tidak terjadi kerusakan baik elemen
struktural mahupun non struktural.
2. Akibat gempa sedang: elemen struktural tidak boleh mengalami kerusakan
dan non struktural boleh mengalami kerusakan tetapi masih dapat
diperbaiki.
3. Akibat gempa kuat: elemen struktural dan non struktural rusak (terjadi
sendi plastis pada struktur) tetapi struktur tidak roboh (mekanisme roboh
didesain) sehingga korban jiwa dapat dihindari.
h. Penambahan beban gempa (pseudostatic) berpotensi dan berpengaruh sangat
besar bagi kestabilan tubuh bendungan, dimana nilai faktor keamanan yang
diperoleh pada keseluruhan kondisi analisis akan lebih kecil dibanding analisis
tanpa beban gempa, tetapi tetap aman berdasarkan pedoman yang berlaku di
Indonesia.
2. Kemiringan lereng
Semakin besar sudut lereng, semakin besar pula daya dorong yang disebabkan
meningkatnya tegangan geser (shearing stress) berbanding terbalik dengan
tegangan normal (normal strength) berupa kekuatan penahannya.
3. Litologi
Tergantung mudah/tidaknya batuan mengalami pelapukan batuan, besar kecilnya
porositas/permeability. Semakin mudah batuan melapuk, semakin mengurangi
kohesi dan kekuatan batuan penyusun kondisi stratigrafi batuan, terutama jika

30
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

lapisan batuan keras berselang-seling dengan lapisan batuan lunak, maka batuan
yang lunak dapat menjadi faktor penyebab tanah longsor.
4. Struktur geologi dan batuan.
Zona sesar merupakan zona batuan yang mengalami penghancuran disebabkan
pergeseran blok-blok batuan pada bidang patahan. Pada zona sesar tersebut daya
tahan menjadi lemah, sehingga lebih mudah mengalami proses pelapukan, erosi dan
tanah longsor.Bidang permukaan sesar, lapisan batuan, kekar, retakan, zona bidang
batas soil dan batuan dasar, kontak batuan merupakan bidang diskontibuitas, dapat
menjadi bidang gelincir apabila arah kemiringannya searah dengan kemiringan
lereng.
5. Kandungan air pori
Tinggi rendahnya permukaan air tanah (water table), terhadap bidang
diskontinuitas dan permukaan lereng juga merupakan salah satu faktor pendorong
terjadinya gesekan massa.
6. Kondisi Eksternal lainnya
Beberapa macam kondisi eksternal lainnya yang dapat memicu potensi terjadinya
proses kelongsoran lereng, diantaranya:
a. Infiltrasi air kedalam lereng
b. Pembebanan lereng
c. Perubahan fisik lereng
d. Getaran mesin, alat berat dan gaya berat.

SARAN
Saran-saran yang dapat diberikan setelah melakukan proses analisis stabilitas tubuh bendungan
Meninting adalah sebagai berikut:
1. Untuk analisis selanjutnya disarankan menggunakan software lain sebagai pembanding
hasil kalkulasi program.
2. Pemodelan 3D sebaiknya dilakukan agar hasil kalkulasi program mendekati kondisi
sebenarnya untuk dibandingkan dengan pemodelan 2D yang lebih konservatif.
3. Perlu dilakukan pemodelan akibat pengaruh phreatic line yang terbentuk berdasarkan
kekedapan material.
4. Perlu dianalisa lebih lanjut seperti kondisi pengoperasian waduk surut cepat, Aliran
langgeng (steady flow), dll.

31
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terimakasih haturkan dari penulis makalah kepada semua pihak yang membantu dalam
penulisan makalah ini, Kerjasama, saran dan masukan data untuk pengkajian, beserta support
rekan-rekan tim tenaga ahli dan semua pihak tim dari supervisi Bendungan Meninting sukses
dan sehat selalu dan tetap jaga selalu protokol kesehatan dimasa pandemi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II. (2014). Google. Dipetik September 2017, dari Balai
Wilayah Sungai Nusa Tenggara II: http://bwsnt2.org/web/?q=raknamo
RSNI M-03-2002. (2002). Metode Analisis Stabilitas Lereng Statik Bendungan Tipe Urugan.
Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Soedarmo, G. D. dan Purnomo, S. J. E. (1997). Mekanika Tanah 1. Yogyakarta: Kanisius.
SNI - 8064 - 2016 Metode Stabilitas Lereng Statik Bendungan Tipe Urugan Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional.
Carlina Soetjiono, 2008a. Application of Risk Indexing Tool for Evaluation of Constructed
Dam Safety in Java. Journal of Applied Sciences in Environmental Sanitation, Volume
3, Number 2: 63-72 May-August, 2008, ISSN 0126-2807, International indexing
ICV 4.82 (2007).
Carlina Soetjiono, 2009. Penerapan Metode Indeks Risiko untuk Evaluasi Tingkat Keamanan
Bendungan Urugan. Prosiding Kolokium Hasil Litbang SDA Bekasi, 22-23 April
2009, ISSN: 1829-9644.
Carlina Soetjiono dan Najoan, T.F., 1993. Instrumentasi Geoteknik dalam Evaluasi Keamanan
Bendungan Tipe Urugan. Jurnal Litbang Pengairan No.26/1993; ISSN 0215-1111.
Carlina Soetjiono dan Nugroho, Cl., 1993. Tingkat Kerawanan Beberapa Bendungan di
Indonesia. Jurnal Informasi Teknik No.11/1993; ISSN 0215-1928.
Carlina Soetjiono dan Sunarto, 1998. Analisis Penurunan Bendungan Urugan Berdasarkan Data
Instrumen di Pulau Jawa dan Bali. Proceeding PIT XV HATHI Bandung 10-12 Des.
1998 ISSN 0853-6457.

32
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

Carlina Soetjiono dan Sunarto, 2000. Metode Analisis Desain Perbaikan Bendungan Samboja
Berkaitan dengan Standar Tinggi Jagaan. Kumpulan makalah (Proceeding)
Seminar Nasional Bendungan Besar 2000, Jakarta tgl. 8-9 Maret 2000.
Carlina Soetjiono dan Sunarto, 2002. Inventarisasi Biaya Operasi dan Pemeliharaan Bendungan
di Indonesia. Jurnal Informasi Teknik No. 25/2002 ISSN: 0215-1928.
Departemen Kimpraswil, 2002. Pedoman Desain Tubuh Bendungan Tipe Urugan. RSNI T- 01-
2002.
Departemen Kimpraswil, 2002a. Pedoman Metode Analisis dan Cara Pengendalian Rembesan
Air untuk Bendungan Tipe Urugan. RSNI M-02-2002.
Departemen Kimpraswil, 2002b. Pedoman Metode Stabilitas Lereng Statik Bendungan Tipe
Urugan. RSNI M-03-2002.
Departemen Kimpraswil, 2004. Pedoman Uji Mutu Konstruksi Tubuh Bendungan Tipe
Urugan. Pd M-01-2004-A, Kep. Men Kimpraswil No: 260/ KPTS / M /2004, Jakarta,
10 Mei 2004.
Departemen Kimpraswil, 2004a. Pedoman Instrumentasi Tubuh Bendungan Tipe Urugan dan
Tanggul. Pd T-08-2004-A, Kep. Men Kimpraswil No: 260/KPTS/M/2004,
Jakarta, 10 Mei 2004.
Departemen Kimpraswil, 2004b. Pedoman Analisis Stabilitas Bendungan Tipe Urugan akibat
Beban Gempa. Pd T-14-2004-A Kep Men Kimpraswil No: 260/ KPTS/M/2004,
Jakarta, tgl. 10 Mei 2004.
Departemen Pekerjaan Umum, 1989. Pedoman Keamanan Bendungan. SNI 03-1731.
Departemen Pekerjaan Umum, 1997. Peraturan Menteri PU No. 72/PRT/1997 tentang
Keamanan Bendungan. Dep. PU, 1 Juli 1997, 16 halaman.
Departemen Pekerjaan Umum, 2005. Pedoman Penyelidikan Geoteknik untuk Fondasi
Bangunan Air, Vol. 1 : Penyusunan Program Penyelidikan, Metode Pengeboran
dan Deskripsi Log Bor. PdT- 03.1-2005-A Kep. Men PU No: 498/KPTS/M/2005,
Jakarta, tgl. 22 Nov 2005.
Departemen Pekerjaan Umum, 2005a. Pedoman Penyelidikan Geoteknik untuk Fondasi
Bangunan Air, Vol. 2: Pengujian Lapangan dan Laboratorium. PdT-03.2- 2005-A
Kep. Men PU No: 498/KPTS/M/2005, Jakarta, tgl. 22 Nov 2005.
Departemen Pekerjaan Umum, 2005b. Pedoman Penyelidikan Geoteknik untuk Fondasi
Bangunan Air, Vol. 3: Interpretasi Hasil Uji dan Penyusunan Laporan Penyelidikan

33
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

Geoteknik. PdT-03.3-2005-A Kep. Men PU No : 498/KPTS/M/2005, Jakarta, tgl. 22


Nov 2005.
Departemen Pekerjaan Umum, 2006. Pedoman Perencanaan Penanggulangan Bahaya
Longsoran. Pd-Longsor RPT3, KepMen PU No: /KPTS/T/2008, Jakarta, 2008.
Departemen Pekerjaan Umum, 2008. Pedoman Analisis Dinamik Bendungan Urugan. Kep.
DirJen SDA No. 27/KPTS/D/2008, Jakarta, 2008.
Ibnu Kasiro, 1998. Ragam Kerusakan dan Keruntuhan Bendungan di Indonesia. Bahan Kursus
Dam Safety (O&P) di Udiklat PLN, Semarang, 26 Okt - 5 Nov 1998.
Najoan, T.F., 2002. Penentuan Beban Gempa pada Bangunan Pengairan. Seri Bangunan Air,
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air 2002, ISBN 979-3197-19-6.
Najoan, T.F. dan Carlina Soetjiono, 2006. Tingkat Keamanan Bendungan di Jawa Vol. I: Jawa
Timur. Perpustakaan Nasional R.I. 333 halaman; ISBN 979-3197-46-3 (Jilid 1), th
2006.
Najoan, T.F. dan Carlina Soetjiono, 2006a. Tingkat Keamanan Bendungan di Jawa Vol. II:
Jawa Tengah. Perpustakaan Nasional R.I. 521 halaman; ISBN 979-3197-46-3 (Jilid 2),
th 2006.
Najoan, T.F. dan Carlina Soetjiono, 2006b. Tingkat Keamanan Bendungan Besar Tipe Urugan
di Pulau Jawa. Apresiasi Karya Ilmiah, Badan Litbang Departemen Pekerjaan Umum
Tahun 2006; 174 halaman. SK Balitbang No. 11B/KPTS/KL/2006, Jkt, 1 Desember
2006.
Najoan, T.F. dan Carlina Soetjiono, 2007. Tingkat Keamanan Bendungan di Jawa Vol. III:
Jawa Barat. Perpustakaan Nasional R.I. 367 halaman; ISBN 978-979-3197-56-2 (Jilid
3), th 2007.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2010 tentang Bendungan
(Lembaran Negara RI Tahun 2010 No. 45, Tambahan Lembaran Negara RI No. 5117).
Presiden Republik Indonesia, ditetapkan di Jakarta, tanggal 18 Februari 2010, 172
halaman.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
(Lembaran Negara RI Tahun 2004 No. 32, Tambahan Lembaran Negara RI No. 4377).
Presiden Republik Indonesia, disahkan dan diundangkan di Jakarta, tanggal 18 Maret
2004, 105 halaman.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
(Tambahan Lembaran Negara RI No. 6405). Presiden Republik Indonesia, disahkan

34
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

tanggal 15 Oktober 2019 dan diundangkan di Jakarta, tanggal 16 Oktober 2019, 54


halaman.

LAMPIRAN

35
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

Tabel Hasil Perhitungan Stabilitas Lereng Bendungan Utama, Beban Normal dan Beban Gempa OBE
Sumber: Data Teknis Perencanaan, Software Geostudio versi 2012

No Kondisi FK Percepatan y/H k kv Angka Keterangan


. syarat gempa (g) Keamanan
(FK)
Hulu Hilir Hulu Hilir
1 Sesaat setelah selesai pembangunan, kondisi
tidak ada gempa. tekanan air pori di inti 1,30 - - - - 2,124 1,599 Aman Aman
lempung 50% kali berat tanah
2 Sesaat setelah selesai pembangunan, kondisi 1,20 0,25 0,076 0,038 1,797 1,443 Aman Aman
  ada gempa. (0,50 koef. gempa OBE) tekanan air 1,20 0,50 0,063 0,032 1,788 1,303 Aman Aman
pori di inti lempung 50% kali berat tanah 0,075
  1,20 0,75 0,058 0,029 1,748 1,377 Aman Aman
  1,20 1,00 0,052 0,026 1,795 1,393 Aman Aman
3 Aliran langgeng (steady flow) muka air normal
NHWL muka air normal El. 196.00 m, tidak ada 1,50 - - - -  2,719 2,053 Aman Aman
gempa
4 Aliran langgeng (steady flow) muka air normal 1,20 0,25 0,152 0,076 1,464 1,526 Aman Aman
  NHWL muka air normal El. 196.00 m, ada 1,20 0,50 0,127 0,063 1,517 1,472 Aman Aman
gempa OBE 0,149
  1,20 0,75 0,115 0,058 1,507 1,609 Aman Aman
  1,20 1,00 0,104 0,052 1,590 1,557 Aman Aman
5 Pengoperasian waduk surut cepat dari muka
air normal NHWL El. 196.00 m ke muka air
1,30 - -  -  - 1,935 2,033 Aman Aman
Operasi Minimum,LWL El. 169.00 m, tidak ada
gempa
6 Pengoperasian waduk surut cepat dari muka 1,10 0,25 0,152 0,076 1,477 1,541 Aman Aman
  air normal NHWL El. 196.00 m ke muka air 1,10 0,50 0,127 0,063 1,429 1,469 Aman Aman
Operasi Minimum,LWL El. 169.00 m, ada gempa 0,149
  1,10 0,75 0,115 0,058 1,382 1,604 Aman Aman
OBE
  1,10 1,00 0,104 0,052 1,469 1,573 Aman Aman

36
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

No Kondisi FK Percepatan y/H k kv Angka Keterangan


. syarat gempa (g) Keamanan
(FK)
Hulu Hilir Hulu Hilir
7 Pengoperasian waduk muka air maksimum/
1,30 - -  -  - 2,746 2,050 Aman Aman
banjir FWL El. 198,80 m, tidak ada gempa
8 Kondisi darurat, muka air maksimum/banjir ke
El. 198.80 m, ke Elevasi muka air terendah pada 1,20 - - -   - 1,913 2,053 Aman Aman
bangunan keluaran El.168.00 tidak ada gempa

37
Webiner Nasional Bendungan Besar 2021 Analisa Stabilitas Bendungan Meninting
Parameter Gempa Termodifikasi Dari Peta Gempa 2010 Dan 2017

Table Hasil Perhitungan Stabilitas Lereng Bendungan Utama Meninting, Kondisi Beban Gempa MDE
Sumber: Data Teknis Perencanaan, Software Geostudio versi 2012
Angka Keamanan Keterangan
No Percepatan (FK)
Kondisi FK syarat y/H k kv
. gempa (g)
Hulu Hilir Hulu Hilir
1 Sesaat setelah selesai 0,25 0,314 0,157 0,950 0,819 Tidak Aman
  pembangunan, kondisi ada 0,50 0,262 0,131 1,028 0,803 Aman
  gempa. (0,50 koef. gempa 1,00 0,308 0,75 0,239 0,119 1,060 0,871 Aman Tidak Aman
  OBE) tekanan air pori di inti
lempung 50% kali berat tanah 1,00 0,216 0,108 1,141 0,924 Aman
2 Aliran langgeng (steady flow) 0,25 0,627 0,314 0,305 0,578
  muka air normal NHWL muka 0,50 0,523 0,262 0,358 0,616 Tidak Aman Tidak Aman
air normal El. 196.00 m, ada 1,00 0,615
  0,75 0,477 0,239 0,344 0,698
gempa MDE
  1,00 0,431 0,216 0,455 0,732
3 Pengoperasian waduk surut 0,25 0,627 0,314 0,277 0,586
  cepat dari muka air normal 0,50 0,523 0,262 0,344 0,614 Tidak Aman Tidak Aman
  NHWL El. 196.00 m ke muka 1,00 0,615
0,75 0,477 0,239 0,291 0,738
air Operasi Minimum, LWL El.
  169.00 m, ada gempa MDE 1,00 0,431 0,216 0,403 0,758

38

Anda mungkin juga menyukai