Anda di halaman 1dari 86

Instrumentasi geoteknik dan

cuaca untuk plta


Daftar isi

1 Latar Belakang dan Tujuan 6 Alat Ukur Rembesan

2 Jenis dan Fungsi Instrumentasi 7 Alat Ukur Muka Air Tanah

3 Alat Ukur Tekanan 8


3 Alat Ukur Temperature

34 Alat Ukur Deformasi 39 Alat Ukur Hidrometri

5
3 Alat Ukur Regangan 10
3 Alat Ukur Kegempaan
1 Latar Belakang
Gambaran Umum Geoteknik Instrumentasi

 APA ITU INSTRUMENTASI GEOTEKNIK ?

 KENAPA PERLU DILAKUKAN INSTRUMENTASI


GEOTEKNIK ?

????
 KAPABILITAS APA YANG HARUS KITA MILIKI?

 KAPABILITAS APA YANG HARUS INSTRUMEN MILIKI?


 APA ITU INSTRUMENTASI GEOTEKNIK ?

• Instrumentasi geoteknik adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur


parameter geoteknik seperti tekanan, regangan, rembesan, muka air tanah,
temperature, hidrometri dan kegempaan.

• Praktek teknik instrumentasi geoteknik melibatkan gabungan antara


kemampuan alat ukur dan kemampuan pengukurnya.

• Secara umum ada 2 kategori pengukuran instrument yaitu :


 Instrumen penentuan lapangan untuk propertis tanah dan batuan
 Instrumen untuk monitoring performance
 APA ITU INSTRUMENTASI GEOTEKNIK ?
 Instrumen penentuan lapangan untuk propertis tanah dan batuan

Piezocone : Combine static con and pore Self-boring pressuremeter (courtesy of


pressure probe ( courtesy of Cambridge Insitu, Cambridge, England )
Geotechniques International)

Vane shear equipment : ( courtesy of Borehole Deformation gage (courtesy of


Geonor A/S, Oslo, Norway) Geokon, Inc., Lebanob, NH).)
 APA ITU INSTRUMENTASI GEOTEKNIK ?
Instrumen untuk monitoring field performance

Vibrating wire piezometer (Courtesy of Vibrating wire stressmeter ( Courtesy of


Telemac, Asnieres, France ) Geokon, Inc., Lebanon, NH.

Load cell (courtesy of proceq SA, Zurich, Embedment earth pressure cell ( Courtesy
Switzerland) of Thor International, Inc., Seattle, WA)
 Kapabilitas Apa Yang Harus Dimiliki?

• Kemampuan dasar yang dibutuhkan untuk personil instrumentasi


adalah kehandalan dan kesabaran, ketekunan, background
pengeteahuan tentang dasar-dasar geoteknik, kemampuan
mekanikal dan elektrikal detail serta memiliki tingkat motivasi yang
tinggi .
 Kapabilitas Apa Yang Harus Instrumen Miliki?

• Kemampuan suatu alat instrument untuk bisa bekerja secara


maksimal pada umumnya harus memiliki sensor optik, kemampuan
mekanikal, hidrolika, pneumatika, dan elektrikal.

• Tingkat akurasi dan kalibrasi

• Cost
 Contoh Instrumentasi

Installing twin-tube hydraulic Installing fixed embankment extensometer with


vibrating wire transducer. Balderhead Dam, England
piezometer. Usk Dam England, 1952 1963

• M
Measuring load in a timber strut, using a hydraulic Determination of load in a stell strut, using a mechanical
jack. Open cut for station in clay, Chicago Subway strain gauge. Open cut for station in clay, Chicago Subway.

Bonded resistace strain gages on segmented steel liner


for soft ground tunnel. Port Richmond water pollution
control project, Staten Island
 Contoh Instrumentasi

Installing fixed embankment extensometer in Installing multipoint fixed borehole extensometer Pneumatic piezometer and earth preassure cell on
embankment dam. Ludington Pumped Storaged above alignment of rock tunnel. East 63rd Street opposite faces of precast concrete pile, prior to
Project, Ludington, MI 1972 concreting. Keehi Interchange, Honolulu, HI, 1977
Subway, New York, NY, 1976.
 Keuntungan Instrumentasi

 Pada saat design


a. Defenisi kondisi awal lokasi proyek
b. Bukti pengujian
c. Menemukan fakta kondisi lapangan yang krisis
 Pada saat konstruksi
a. Keselamatan kerja
b. Metode observasi
c. Kontrol konstruksi
d. Memberikan perlindungan hukum
e. Pengukuran volume kuantitas
f. Meningkatkan hubungan masyarakat
g. Meningkatkan nilai seni konstruksi
 Setelah konstruksi selesai
a. Pengukuran jangka panjang tingkat kebocoran dam, pore water preassure,
b. Penentuan support permanen slope pada saat ekskavasi
c. Pengukuran deformasi surface dan subsurface
d. Memonitor jangka panjang umur rocbolt
 Pertimbangan umum
 Manfaat Instrumentasi

Pemasangan instrumentasi geoteknik pada pembangunan PLTA maupun bendungan


mempunyai arti yang sangat penting karena dapat berfungsi sebagai alat :
 Perkiraan secara analitis kemananan PLTA / bendungan
1. Verifikasi parameter desain
2. Verifikasi asumsi desain dan Teknik konstruksi
3. Analisis untuk kondisi yang merugikan
4. Verifikasi perubahan kinerja secara historis
 Perkiraan kinerja yang akan datang
 Evaluasi legal (Sah)
 Pengembangan, dan verifikasi design yang akan datang
 Desain Sistem Instrumentasi

Dalam desain sistem instrumentasi beberapa langkah-langkah yang diajurkan


Dunnicliff (1988 dan 1990) yaitu sebagai berikut :
1. Perkiraan mekanisme untuk mengontrol perilaku
 Desain Sistem Instrumentasi

1. Perkiraan mekanisme untuk mengontrol perilaku


 Desain Sistem Instrumentasi

2. Tujuan Instrumentasi
Tujuan utama instrumentasi adalah untuk menghasilkan data yang berguna dalam
menentukan apakah bendungan atau pondasi berfungsi sesuai dengan aspek
keamanan yang telah ditentukan.
3. Permasalahan Geoteknik
 Desain Sistem Instrumentasi

4. Pemilihan Parameter yang Perlu Dipantau


Beberapa parameter yang harus dipantau meliputi
 Tekanan air
 Deformasi
 Tegangan total
 Temperatur
 Kejadian gempa
 Kebocoran, dan
 Muka air
 Desain Sistem Instrumentasi

5. Perkiraan besaran perubahan


Kisaran dan kepekaan instrument pada tahap awal perlu diperkirakan besaran
perubahan yang akan diukur. Perkiraan nilai maksimum yang mungkin terjadi akan
mempengaruhi pemilihan kisaran instrument.
Nilai minimumnya akan mempengaruhi pemilihan kepekaan dan ketelitian instrument
yang akan digunakan
 Desain Sistem Instrumentasi

6. Pemilihan lokasi instrumen


Pendekatan praktis untuk mimilih lokasi instrument mencakup :
1) Identifikasi zona zona bagian khusus misalnya daerah yang strukturnya lemah yang dibebani
sangat berat, harus ditempatkan instrumentasi yang cocok
2) memilih zona yang dapat mewakili penampang melintang tipikal, yang diperkirakan dapat
mewakili perilaku keseluruhan.
3) identifikasi zona-zona yang mengandung diskontinuitas dalam fondasi atau ebatmen.
4) memasang beberapa instrumen tambahan pada lokasi-lokasi lain yang berpotensi kritis sekunder
untuk menunjukkan perilaku pembanding
5) menempatkan patok-patok tanda survei pada jarak interval dalam arah memanjang (longitudinal)
pada elevasi yang tepat.
 Desain Sistem Instrumentasi

7. Pemilihan instrumen
Pemilihan instrumen yang akan digunakan didasarkan atas pertimbangan
berbagai hal yaitu :
1) Ketelitian data yang akan dihasilkan untuk jangka waktu tertentu
2) Alat yang sederhana dan mudah digunakan
3) Pemilihan alat yang lebih kompleks. Misalnya pisometer yang lebih komplekss namun dapat
memberikan data yang akurat, seperti pisometer pneumatik, pisometer vibrating, pisometer tabung
ganda, dan jenis lainnya
4) Jika biaya menjadi pertimbangan, instrument dengan total biaya termurah akan menjadi pilihan.
Biaya biaya yang dipertimbangkan termasuk
 Kemudahan dalam mendapatkan instrumen dan perlengkapannya
 Kalibrasi
 Pemasangan
 Pemeliharaan selama instrument digunakan
 Pembacaan
 Pengolahan data
 Desain Sistem Instrumentasi

8. Pertimbangan sistem otomatisasi instrument


Sistem Akuisisi Data Otomatisasi (automated data acquisition system, ADAS) merupakan cara
pengumpulan data instrumentasi geoteknik yang penting, dan perlu dipertimbangkan.
9. Desain pencatatan factor-factor yang mempengaruhi pengukuran
10. Pengadaan prosedur untuk menentukan keabsahan data
11. Penentuan biaya
12. Desain pemasangan
13. Desain perlindungan jangka panjang
14. Desain kalibrasi dan pemeliharaan yang teratur (regular)
15. Penentuan biaya umur layanan
 Kualifikasi personil dan pertanggung jawaban
 Pembagian penugasan untuk owner program instrumen
 Perencanaan program monitoring

 Menentukan kondisi area proyek / Pemetaan umum


 Prediksi dan hipotesis
 Menentukan pertanyaan geoteknik yang perlu di jawab
 Menentukan tujuan instrumentasi
 Memilih parameter yang akan di monitor
 Prediksi besarnya perubahan
 Menyusun tindakan perbaikan
 Menetapkan tugas untuk tahap konstruksi dan operasi design
 Memilih instrumen
 Memilih lokasi instrument
 Merencanakan pencatatan factor yang dapat mempengaruhi data terukur
 Menentukan prosedur untuk kebenaran pembacaan data
 Perencanaan program monitoring

 Membuat daftar tujuan spesifik masing-masing instrumen


 Menyiapkan anggaran
 Perencanaan instalasi
 Perencanaan kalibrasi dan perawatan rutin
 Perencanaan pengumpulan data, pengolahan, presentase, interpretasi, laporan
dan implementasi
 Membuat perjanjian kontrak untuk kontraktor layanan instrumentasi lapangan
 Update anggaran
 Ketidakpastian Pengukuran

 Kesesuaian
 Akurasi
 Presisi
 Resolusi
 Sensivitas
 Linearitas
 Histeresis
 Kebisingan
 Kesalahan
2 Jenis dan Fungsi Alat Instrumentasi
Secara Umum ada beberapa jenis alat instrumentasi yaitu :

1. MEKANIKAL INSTRUMEN

2. HIDROLIK INSTRUMEN

3. ELEKTRIKAL INSTRUMEN
1. MEKANIKAL INSTRUMEN

Ada dua perangkat mekanis yang paling sering digunakan dalam


instrumentasi geoteknik yaitu :

 Dial Indicators

Dial indicators merupakan alat ukur dengan skala


pengukuran yang sangat kecil.

Secara umum, fungsi dial indikator adalah untuk mengukur


kerataan permukaan bidang datar, kebulatan sebuah poros,
mengukur kerataan permukaan dan mengukur kerataan
permukaan dinding Cylinder.
 MEKANIKAL INSTRUMEN

 Micrometers

Micrometers merupakan alat ukur panjang yang


ketelitian dalam pengukurannya amat teliti bisa
mencapai 0,01 millimeter

Alat ini berfungsi untuk mengukur panjang,


ketebalan serta diameter luar suatu benda. Alat ini
terdiri dari rahang utama yang berperan sebagai
skala utama dan rahang putar berperan sebagai
skala nonius.
 MEKANIKAL INSTRUMEN

 Secara umum mekanikal instrumen digunakan untuk :

Mechanical crack gages

Convergence gages

Mechanical tiltmeters

Fixed borehole extensometers

Mechanical strain gages

Mechanical load cells


2. HIDROLIK INSTRUMEN

perangkat hidrolik yang paling umum digunakan untuk geoteknik instrument yaitu :

 Bourdon Tube Pressure Gage

Bourdon tube merupakan tabung dengan ujung tertutup yang apabila diberikan pressure,
bentuknya akan meregang sesuai besarnya pressure yang diberikan, serta dapat kembali
ke bentuk semula. Terdapat beberapa bentuk bourdon tube, yaitu

 Bourdon C

 Bourdon spiral

 Bourdon helix
 HIDROLIK INSTRUMEN

 Cara Kerja Bourdon Tube Pressure Gage

Perubahan tekanan yang dideteksi oleh tabung Bourdon akan menyebabkan tabungnya
bergerak. Kemudian gerakan tabung tersebut ditransmisikan untuk menggerakkan jarum
meter. Biasanya skala meter tekanan ini dikalibrasi dalam beberapa ukuran antara lain :
PSI, kPa, Bar ad Kg/cm2. Tekanan gauge merupakan ukuran relatif. Misalnya meter
gauge menunjukkan skala : 0 PSI. Ini bukan berarti di dalam bejana yang diukurnya
vakum atau tidak ada gas. Secara absolut di dalam bejana yang diukurnya masih ada gas
tetapi tekanannya sama dengan tekanan atmosfir atau 1 Bar. Tekanan tersebut disebut
sebagai tekanan absolut. Dari fenomena tersebut maka dapat ditentukan hubungan
antara tekanan gauge dan tekanan absolut, yaitu :

Tekanan (absolut) = Tekanan (atmosfir) + Tekanan (gauge)


 HIDROLIK INSTRUMEN

 Manometer

Manometer merupakan alat untuk mengukur tekanan fluida pada ketinggian tertentu
atau untuk mengukur perbedaan tekanan yang ada pada dua titik yang berlawanan
3. ELEKTRIKAL INSTRUMEN

Instrumentasi elektronik terdiri dari tiga komponen yaitu transduser, sistem data
akusisi (pengumpulan), dan penyambung antara dua komponen.

 Alat ukur pneumatic


 Alat ukur kawat getar (vibrating wire)
 Alat duga regangan tahanan listrik ( electrical resistance strain gage
devices )
 Transducer listrik untuk mengukur perpindahan linier ( Electrical
transducer for measuring linear displacement)
 METODE PENGUKURAN UNTUK INSTRUMEN
PEMANTAUAN
3 Alat Ukur Tekanan
Alat yang paling umum digunakan untuk parameter-parameter tekanan
air pori, tekanan gas pori, muka air tanah yaitu pisometer.
piezometer adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan cairan statis di sistem dengan mengukur ketinggian yang kolom cairan
naik melawan gravitasi, atau perangkat yang mengukur tekanan (lebih
tepatnya, kepala pisometrik) dari tanah pada titik tertentu
Penggunaan pisometer dibagi atas dua kelompok umum yaitu :
1. Memantau pola aliran air, terdiri dari penentuan kondisi tekanan
pisometer sebelum pelaksanaan, pemantauan rembesan, dan efektivitas
drainase, sumur observasi, dan dinding-halang.
2. Memberikan indeks kekuatan geser tanah, pemantauan tekanan air pori
menghasilkan perkiraan tegangan efektif, dan perkiraan kekuatan geser
 SUMUR OBSERVASI
Skema sumur observasi, elevasi muka air dalam pipa tegak (riser) ditentukan menggunakan alat duga air (water level indicator) dengan

sebuah penunjuk elavasi air.


 PISOMETER PIPA TEGAK TERBUKA

skema pisometer pipa tegak terbuka (pisometer Casagrande) yang dipasang dalam
lubang bor. Komponennya secara prinsip identik dengan komponen sumur observasi
dengan tambahan seal kedap bawah permukaan yang dilapisi atau ditutupi zona terkait.
Pembacaan dapat dilakukan menggunakan sounding dengan indikator muka air dengan
tranduser tekanan yang ditempatkan dalam pipa tegak di bawah elevasi pisometer
terendah atau dengan tranduser sonik

Skematik Open standpipe


pisometer pipa piezometer with
tegak terbuka porous
pada lubang borc polyethylene
filter and self
sealing threaded
PVC
 PISOMETER HIDRAULIK TABUNG GANDA

Penggunaan sistem pisometer hidraulik tabung ganda dijelaskan sebagai berikut :


Elevasi pisometer ditentukan dengan menambahkan hasil pembacaan manometer
tekanan ditambah dengan beda elevasi pisometer. Jika kedua tabung plastik diisi penuh
dengan cairan, kedua alat duga tekanan akan menunjukkan tekanan yang sama.
 PISOMETER PNEUMATIK

Penggunaan sistem pisometer pneumatic terlihat pada skema dibawah

Pneumatic piezometer
 PISOMETER PNEUMATIK

Pisometer pneumatic tipe dorong digunakan untuk


memantau konsolidasi tekanan air pori yang terjadi
dibawah tanggul yang mempunyai tekanan vertical
material fondasi cukup berat.
 PISOMETER KAWAT GETAR (VIBRATING WIRE PIEZOMETERS)

Skema alat vibrating wire dalam lubang bor (Dunnicliff 1988)

Vibrating wire piezometers

Vibrating wire piezometers with feature for


checking calibration in place (courtesy of
Geonor A/S, Oslo, Norway)
 PISOMETER TAHANAN LISTRIK (ELECTRICAL RESISTANCE PIEZOMETER)

Ada dua skematik pisometer tahan listrik


 PISOMETER TAHANAN LISTRIK (ELECTRICAL RESISTANCE PIEZOMETER)

Contoh alat pisometer tahanan listrik

Unbonded electrical resistance strain gage Bonded electrical resistance strain gage
piezometer (pore pressure cell) piezometer
 ALAT UKUR TEKANAN PISOMETRIK
Keuntungan dan keterbatasan jenis jenis alat pisometer
 PEMILIHAN ALAT UKUR TEKANAN PISOMETRIK DALAM TANAH JENUH

1. Keandalan, dan daya tahan alat biasanya lebih penting daripada kepekaan,
dan ketelitian yang tinggi.
2. sumur observasi hanya digunakan untuk mengukur muka air tanah. Untuk
mengukur tekanan pisometrik dalam tanah jenuh, harus digunakan
pisometer pipa tegak terbuka sebagai pilihan utama.
3. Untuk penggunaan jangka pendek yang memerlukan data terpercaya untuk
beberapa tahun (misalnya selama periode konstruksi tipikal), pada
umumnya dipilih pisometer pneumatik atau pisometer kawat getar
4. Untuk penggunaan jangka panjang pemilihan kriteria tetap sama. Namun
karena alasan kemudahan, dan kepercayaan, pilihan yang signifikan adalah
pisometer hidraulik tabung ganda, dan pisometer Casagrande.
5. Untuk pemantauan konsolidasi tekanan air pori di bawah tanggul, yang
mempunyai tekanan vertikal dari material fondasi cukup besar, pilihan
yang terbaik adalah pisometer pneumatik yang didorong ke dalam atau
pisometer kawat getar
 PEMILIHAN ALAT UKUR TEKANAN AIR PORI DALAM TANAH TIDAK JENUH

1. Umumnya pemilihan untuk penggunaan jangka pendek meliputi pisometer


pipa tegak terbuka, pneumatik, dan kawat getar
2. Untuk aplikasi jangka panjang daya tahan kejenuhan filter tidak menentu
sebab adanya kemungkinan gas masuk ke dalam filter melalui difusi
3. Tekanan, dan waktu yang diperlukan untuk penjenuhan tergantung pada
jenis tanah, derajat pemadatan, dan derajat penjenuhan awal. Oleh. Oleh
karena itu, tekanan gas pori akan tetap lebih tinggi secara signifikan
daripada tekanan air pori untuk jangka waktu lama, bahkan mungkin secara
permanen. Dengan demikian, pisometer pneumatik, dan pisometer kawat
getar tidak dapat diandalkan untuk pemantauan tekanan air pori jangka
panjang.
4. Jadi pemilihan alat ukur tekanan air pori yang terpercaya untuk jangka
panjang meliputi pisometer pipa tegak terbuka, dan pisometer hidraulik
tabung ganda.
4 Alat Ukur Deformasi
Alat ukur deformasi dapat dibagi dalam kategori dibawah.
1. METODE SURVEI (EXTERNAL DEFORMATION)

Metode survei biasa digunakan untuk memantau besaran, dan laju deformasi horizontal, dan
vertical dari patok geser di permukaan pada kaki bendungan urugan dan tanggul

Ada beberapa jenis metode survei (external deformasi ) yaitu :

1. Elevation by Optical leveling


2. Distance measurement by taping
3. Offsets from a baseline using theodolite and scale
4. Traverse lines
5. Triangulation
6. Laser beam leveling and offsets
7. Electronic distance measurement
8. Trigonometric leveling
9. Photogrammetric methods
10. Global positioning system
1. METODE SURVEI (EXTERNAL DEFORMATION)

Semua metode survei harus mengacu pada datum referensi yang tetap: benchmark untuk pengukuran
deformasi vertikal, dan alat kontrol horizontal untuk pengukuran deformasi horizontal. Untuk
memastikan kestabilan datum referensi, harus dilakukan pemasangan benchmark yang dalam dengan
pengeboran sampai dengan ke lapisan dasar yang tetap
2. ALAT PROBE EKSTENSOMETER

Alat ini merupakan alat untuk memantau perubahan jarak antara dua atau lebih titik sepanjang sumbu
biasa dengan memasukkan probe melewati pipa.

Titik-titik pengukuran sepanjang pipa dibedakan secara mekanik atau elektrik dengan probe ukur atau
duga, dan jarak antara titik ditentukan dengan mengukur posisi probe
2. ALAT PROBE EKSTENSOMETER

Alat probe ekstensometer digunakan untuk memantau besaran deformasi vertikal dari tubuh atau fondasi
bendungan urugan, dan tanggul. Empat jenis alat duga ekstensometer yaitu

1. Alat duga lengan melintang (crossarm gage)

2. Probe mekanik (mechanical probe)

3. Alat duga koil induksi (induction coil gage )

4. Alat duga magnet kabel bertombol (magnet/reel switch gage)


2. ALAT PROBE EKSTENSOMETER

Skema sondex probe extensiometer (slope Skema alat ukur probe ekstensiometer dengan
indicator company) terpasang dalam lubang magnet kabel bertombol dipasang dalam
bor. lubang bor.
3. ALAT UKUR EKSTENSOMETER URUGAN TETAP

Ekstensometer urugan tetap merupakan alat yang dipasang dalam tubuh bendungan maupun
pada proses pengisian untuk memantau perubahan jarak antara dua atau lebih alat ukur
sepanjang sumbu tanpa menggunakan alat duga yang dapat bergerak. Tiga jenis alat tersebut
yaitu:

1. Pelat penurunan (settlement plate), digunakan untuk memantau penurunan material


fondasi tanggul.

2. Alat duga listrik dengan tranduser yang bergeser linier digunakan untuk memantau
pergerakan horizontal dalam bendungan urugan
3. ALAT UKUR EKSTENSOMETER URUGAN TETAP

Skema alat ekstensometer timbunan tetap


Alat pelat penurunan (Dunnicliff 1988) dengan electrical linear displacement
transducer
4. ALAT UKUR EKSTENSOMETER LUBANG BOR TETAP

Ekstensometer lubang bor tetap merupakan alat yang dipasang di lubang bor dalam tanah
atau batu untuk memantau perubahan jarak antara dua atau lebih alat ukur sepanjang sumbu
lubang bor, tanpa menggunakan alat duga yang dapat bergerak.

Jika lokasi alat ukur ditentukan sesuai dengan datum referensi tetap, alat duga akan
memberikan data deformasi absolut

Prinsip dasar alat


ekstensometer
lubang bor tetap
5. INKLINOMETER

Inklinometer didefinisikan sebagai alat untuk memantau deformasi sejajar, dan normal pada
sumbu pipa fleksibel dengan cara memasukkan alat duga melewati pipa

Prinsip operasi
inclinometer
(Dunnicliff 1988)
6. ALAT DUGA BATAS CAIRAN (LIQUID LEVEL GAGES)

Alat duga batas cairan merupakan instrumen yang menggabungkan pipa atau tabung berisi
cairan untuk menentukan deformasi vertikal relative

Elevasi relatif ditentukan dari keseimbangan batas cair dalam manometer atau dari tekanan
yang diteruskan oleh cairan.

Skema alat overflow liquid level dengan elevasi sama


ALAT UKUR DEFORMASI YANG COCOK UNTUK BENDUNGAN URUGAN DAN TANGGUL
5 Alat Ukur Regangan

 Regangan adalah perubahan dimensi yang dialami oleh suatu benda akibat
sebuah gaya yang berlawanan arah (menjauhi pusat benda) dikenakan pada
ujung – ujung benda.

Ilustrasi Regangan
5 Alat Ukur Regangan

Sensor Pengukur Regangan


Strain gauge adalah transduser yang
banyak dipakai untuk mendeteksi dan
mengukur gaya, beban torsi dan regangan.
Unit dasar dari peralatan ini terdiri dari
jalur resistif yang direkatkan pada dasar
bahan isolasi yang fleksibel. Bilah ini
dilekatkan pada bagian / obyek mekanis yang
akan diukur regangannya.
5 Alat Ukur Regangan
5 Alat Ukur Regangan

Contoh pemasangan alat ukur regangan tanah pada lubang bor


5 Alat Ukur Regangan

Contoh pemasangan alat ukur regangan Contoh tempat terminal kabel


tanah alat ukur regangan
5 Alat Ukur Regangan

Contoh unit alat baca pengukur


regangan tanah
6 Alat Ukur Rembesan
Secara Umum ada beberapa jenis instrumentasi yaitu :
7 Alat Ukur Muka Air Tanah
Air tanah merupakan semua air yang terdapat pada lapisan pengandung air (akuifer) di
bawah permukaan tanah, termasuk mata air yang muncul di permukaan tanah.
Untuk pengukuran muka air tanah bisa dengan cara konvesional dengan menggunakan
pita meter dengan bandul pada ujungnya untuk mengetahui kedalaman air tanah pada sumur
lubang bor.
Sedangkan untuk sistem otomatis pemantauan level air tanah biasa menggunakan
Automatic Water Level Monitoring System (AWLMS) merupakan prototipe peralatan uji
pemompaan untuk memantau dan merekam data debit aliran air tanah dan level muka air tanah
secara otomatis saat aktivitas uji pemompaan bertahap (step drawdown test) dan uji kambuh
(recovery test), baik pada sumur produksi maupun sumur pantau.
7 Alat Ukur Muka Air Tanah

Peralatan ini menggunakan mechanic automatic


water level yang dilengkapi dengan sensor non
kontak yang dapat digunakan untuk
memantau/mengukur fluktuasi muka air tanah
secara otomatis tanpa dipengaruhi oleh suhu
atau fiskositas serta memiliki jangkauan
pengukuran lebih dalam.

Peralatan Automatic Water Level Monitoring System (AWLMS)


7 Alat Ukur Muka Air Tanah

Keuntungan penggunaan peralatan AWLMS


 Sistem otomatisasi pengambilan data
 Selain mengukur muka air juga bisa memantau produksi
air tanah beberapa sumur
 Menghitung debit dan volume air yang di pompa dari
setiap sumur
 Mudah pelaksanaan uji pemompaan
 Dilengkapi dengan AWLMS Software untuk
pengambilan dan pengolahan data.

Mekanisme uji simulasi step-draw down dan debit


pemompaan
7 Alat Ukur Muka Air Tanah

Pemasangan pipa jalur pelampung


8 Alat Ukur Temperatue
Aplikasi alat ukur temperatur dapat dibagi dalam dua kelompok umum.
Pertama, selama percobaan untuk mendeteksi rembesan, dan memantau
perubahan pola rembesan dari bendungan urugan, dan memantau temperatur
internal di dalam tubuh bendungan
Alat ukur temperature pada umumnya menggunakan thermometer yang
dapat diamati setiap hari dan ditentukan temperature terendah, tertinggi dan rata-
rata.
8 Alat Ukur Temperatue
Jenis jenis instrument pengukur temperature yaitu
1. Thermistor, merupakan material yang terdiri dari semi-konduktor yang dapat
mengubah perlawanan temperatur dengan baik.
2. Thermocouple, terdiri dari dua kawat logam yang tidak sama dengan satu
ujung dari masing-masing kawat saling berhubungan untuk membentuk
sambungan pengukuran
3. Resistance temperature devices (RTDS), tergantung pada prinsip bahwa
perubahan perlawanan listrik dari kawat berbanding lurus dengan perubahan
temperatur
8 Alat Ukur Temperatue
Contoh jenis instrumen temperatur

Thermistor, for use as a portable probe or for Thermocouple (courtesy of Conax Buffalo
permanent embedment Corporation, Buffalo, NY).

Resistance temperature device (courtesy of


Omega Engineering., Stamford, CT
9 Alat Ukur Hidrometri
Hidrometri merupakan pengukuran dan pembahasan masalah air termasuk
metode dan peralatan yang akan terpakai dalam hidrologi. Pengertian praktis
hidrometri mencakup pengetahuan tentang pengukuran dan pengolahan data air
sungai, meliputi jenis :
1. Pengukuran Geodetik
2. Pengukuran Elevasi muka air
3. Pengukuran kedalaman
4. Pengukuran kecepatan
5. Pengukuran debit
6. Pengukuran transport sedimen
1. Pengukuran Geodetik

Pengukuran geodetik sungai terdiri dari pemetaan situasi sungai,


pengukuran tampangn melintang, pengukuran tampang memanjang.
Sesuai dengan keperluannya, pengukuran tersebut dapat mempunyai
spesifikasi yang berbeda-beda, antara lain spesifikasi dalam interval
waktu pengukuran, syarat pengikatan, ataupun skala penggambaran
yang disyaratkan.
2. Pengukuran elevasi muka air

 Pengukuran elevasi muka air dengan mengunakan papan duga

 Pengukuran elevasi muka air dengan menggunakan AWLR


(automatic water level recorder)

 Pengukuran elevasi muka air dengan model telemetri


2. Pengukuran elevasi muka air

Contoh pos pengukuran muka air dengan pos bak


ukur dan AWLR
3. Pengukuran kedalaman

Pengukuran kedalaman ada tiga metode yang biasa digunakan:

1. Pengukuran kedalaman dengan metode tangkai

2. Pengukuran kedalaman dengan model kabel pemberat

3. Pengukuran kedalaman dengan model echosounding

Mengukur kedalaman sungai dengan metode tangkai


3. Pengukuran kedalaman

Alat ukur kedalaman echosounder Metode pembacaan echosounder


4. Pengukuran kecepatan

Pengukuran kecepatan ada beberapa model yaitu :


1. Pengukuran kedalaman dengan model pengapung
2. Pengukuran kedalaman dengan model pengapung hidrodinamik
Terdiri dari pemberat yang dirangkai dengan kabel baja membentuk pendulum,
sehingga disebut pendulum meter
5. Pengukuran Debit

Pengukuran debit secara langsung dengan Current meter.


Pengukuran current meter dilakukan dengan cara merawas dari jembatan, perahu,
menggunakan winch cable way.

Pengukuran dengan merawas dilakukan


apabila kedalaman air tidak lebih dari
1,2 m dan kecepatan air lebih kecil dari
1 m/detik, apabila kedalaman dan
kecepatan arus air lebih dari kriteria
tersebut maka pengukuran dapat
dilakukan dengan menggunakan alat
bantu pengukuran yang lain
5. Pengukuran Debit

Penggunaan alat ukur current meter pada sungai dengat debit rendah
5. Pengukuran Transport sedimen

Alat dan metode untuk pengukuran transport sedimen yaitu :


 BTMA adalah alat untuk mengukur sedimen dasar yan berupa pasir dan kerikil
yang berada pada dasar sungai/ saluran.

Bedload Transport Meter Arnhem (Nedco, 1973)


5. Pengukuran Transport sedimen

Alat dan metode untuk pengukuran transport sedimen yaitu :


 Botol Delft (Delftsen Fles, D.F) adalah alat untuk mengukur sedimen layang/
suspensi pada sungai.

Sketsa botol delft


10 Alat Ukur Kegempaan

Ada beberapa istilah pada instrumen gempa bumi


 Seismometer, alat atau sensor getaran yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa
bumi
 Seismogram, merupakan hasil rekaman dari alat seismometer
 Seismograf, perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi.
 Skala Ritcher, merupakan logaritme yg dirancang untuk menunjukkan kekuatan gempa
10 Alat Ukur Kegempaan
11 TERIMA KASIH

ULET , SABAR DAN TEKUN…….

Anda mungkin juga menyukai