Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INSTRUMENTASI KEAMANAN BENDUNGAN

Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Instrumentasi Keamanan Bendungan

DISUSUN OLEH :
ALFIAN ARBIE SIMBOLON (21010122413033)

MAGISTER TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2022
Tugas Instrumentasi Keamanan Bendungan Kelompok 5 MRIKB MTS UNDIP 2022

SOAL
1. Berikan tanggapan/alasan mengapa peletakan Instrumentasi dipilih ditempat itu,
apakah ada usulan untuk tambahan Instrumen di Bendungan Ciawi tersebut?

PEMBAHASAN:

1. PELETAKAN INSTRUMENTASI
Dasar pemilihan tempat peletakan instrumentasi terpasang pada Bendungan
Ciawi sesuai dengan nama instrument adalah sebagai berikut.

Gambar 1. Denah Bendungan Ciawi

2
Tugas Instrumentasi Keamanan Bendungan Kelompok 5 MRIKB MTS UNDIP 2022

a. Pore Pressure Meter

Berfungsi untuk mengukur tekanan air pori dan dapat digunakan juga
untuk menentukan angka permeabilitas material disekitarnya (dalam
Pedoman Operasi, Pemeliharaan dan Pengamatan Bendungan Bagian 3
Sistem Instrumentasi dan Pemantauan (Direktorat Bina Teknik:2003)).
Pada Bendungan Ciawi, pipa tegak terbuka berlokasi pada STA 0 + 285
sebanyak tujuh buah dengan kode P1 s.d. P7. Penempatan pore pressure
meter dimaksudkan untuk mengukur tekanan air pori dan garis freatik pada di
lokasi tersebut.

3
Tugas Instrumentasi Keamanan Bendungan Kelompok 5 MRIKB MTS UNDIP 2022

Pada gambar denah dan potongan hanya ditemukan pada STA 0 + 285.
Oleh karena itu, disarankan penambahan pada STA 0 + 220 dan STA 0 + 360
masing-masing 3 buah.

b. Pore Pressure Meter di Pondasi


Berfungsi untuk mengukur tekanan air pori dan dapat digunakan juga
untuk menentukan angka permeabilitas material di area pondasi
Pada Bendungan Ciawi, Pore Pressure Meter di Pondasi berlokasi pada
STA 0 + 285 sebanyak dua buah dengan kode PP1 s.d. PP2.

c. Earth Pressure Meter dan Pore Pressure Meter

Earth Pressure Meter Berfungsi untuk mengetahui tegangan-tegangan


pada bidang pertemuan antara suatu konstruksi yang kaku dengan timbunan
tanah dan tegangan yang terjadi di dalam tanah/batuan pada kondisi
pembebanan tertentu. Menurut Pedoman Operasi, Pemeliharaan dan
Pengamatan Bendungan Bagian 3 Sistem Instrumentasi dan Pemantauan
(Direktorat Bina Teknik:2003), pada umumnya alat ukur tekanan tanah total
ditempatkan searah dengan tekanan terbesar dan terkecil yang arah-arahnya
telah diperkirakan terlebih dulu. Namun bila arah-arah ini sulit diprediksi,
misalnya terletak pada bidang batas zona-zona urugan, ditetapkan sistem
rosette yang biasanya terdiri atas lima buah alat ukur tekanan tanah total yang
tersebar dengan posisi berlainan.
Alat ukur tekanan tanah total pada Bendungan Ciawi yang terpasang
berjumlah 9 buah yang terletak pada diantara STA 0 + 285
Pemasangan alat ukur tekanan tanah total hanya dipasang pada
permukaan pondasi bendungan sisi kiri saja, sedangkan pada sisi kanan
maupun tumpuan kanan Bendungan Ciawi tidak dipasang alat ukur tekanan
tanah. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari penulis untuk berpendapat
tentang alat ukur tekanan tanah yang tidak dipasang pada tumpuan kanan,
mengingat secara visual dari ABD Potongan Memanjang AS Bendungan
Bendo perlakuan pondasi tumpuan kanan dan kiri sama-sama dilakukan
pekerjaan beton. Adapun poin-poin opsional sebagai berikut:

4
Tugas Instrumentasi Keamanan Bendungan Kelompok 5 MRIKB MTS UNDIP 2022

1) Berdasarkan penjelasan pustaka pada paragraf pertama, pemilihan titik


alat ukur tekanan tanah ditentukan dari searah dengan tekanan terbesar
dan terkecil yang arah-arahnya telah diperkirakan terlebih dulu, dimana
kemungkinan penyedia jasa dan pengguna jasa telah menentukan
perkiraan arah tekanan-tekanan tersebut. Sehingga alat ukur tekanan
tanah yang telah terpasang berjumlah dua buah pada tumpuan kiri tubuh
bendungan.
2) Berdasarkan penjelasan pustaka pada paragraf pertama, namun bila arah-
arah ini sulit diprediksi, ditetapkan sistem rosette yang biasanya terdiri
atas lima buah alat ukur tekanan tanah total yang tersebar dengan posisi
berlainan. Jika pada Bendungan Bendo sulit untuk diprediksi arah
tekanannya, maka perlu juga melakukan studi dan kajian tentang
pemasangan sistem rosette.
3) Jika tumpuan kiri dipasang sebanyak dua alat ukur tekanan tanah total,
dapatkah dua titik alat ukur tekanan tanah total tersebut dapat mewakili
tekanan yang berada pada tumpuan tekanan kanan. Sehingga penulis
beranggapan perlu melakukan studi dan kajian terkait satu alat ukur
tekanan tanah total dapat mewakili berapa volume bidang tekanan tanah
total.

Vibrating Wire Piezometer atau Piezometer Kawat Getar berfungsi


sebagai alat untuk mengukur/memantau bidang pisometrik dan muka air
tanah dengan sistem seutas kawat getar direntangkan pada pusat diafragma di
dalam TIP pada bagian tengahnya ditempatkan sebuah massa kecil.
Adapun kelebihan dan kekurangan dari Piezometer Kawat Getar menurut
Pedoman Operasi, Pemeliharaan dan Pengamatan Bendungan Bagian 3
Sistem Instrumentasi dan Pemantauan (Direktorat Bina Teknik:2003) adalah
sebagai berikut:
1) Pembacaannya cepat, mudah dan akurat serta tergolong respon yang
tinggi, sehingga sering kali digunakan untuk mencek ketepatan
pembacaan instrumen didekatnya.
2) Pemeliharaan relatif murah.
3) Bisa digunakan untuk mengukur tekanan pori negatif.

5
Tugas Instrumentasi Keamanan Bendungan Kelompok 5 MRIKB MTS UNDIP 2022

4) Rayapan atau geseran yang terjadi pada kawat getar seringkali tidak
terdeteksi sehingga menyebabkan kesalahan pembacaan. Demikian pula
kerusakan pada sistem elektrik akibat pergeseran yang terjadi pada tubuh
bendungan, terkena petir atau terpengaruh oleh sumber listrik lokal yang
lokasinya berdekatan. Masalah-masalah tersebut bisa dikurang dengan
pemilihan kabel jenis spiral.
5) Posisi kabel, unit pembacaan dan TIP tidak saling tergantung satu sama
lain.
6) Bila TIP-nya tidak bebas udara, maka pembacaan tekanan pori negatif
membutuhkan waktu yang relatif lama.
Berdasarkan beberapa kelebihan dan kekurangan yang telah disebutkan,
adapun pemilihan lokasi Vibrating Wire Piezometer yang terpasang pada
Bendungan Bendo telah dilakukan pertimbangan oleh penyedia jasa dan
pengguna jasa pada pekerjaan Bendungan Bendo tersebut. Pertimbangan
yang dimaksudkan menurut penulis adalah pertimbangan terhadap pengaruh
kondisi geoteknik dari tubuh Bendungan, lokasi dari Bendungan tersebut,
maksud dan tujuan dibangunnya Bendungan serta geometri dari Bendungan
Bando tersebut. Sehingga jika skala lokasi dari Vibrating Wire Piezometer
yang telah terpasang tidak sama, kemungkinan tanggapan yang telah
dijabarkan tadi merupakan suatu pertimbangan yang telah dilakukan dengan
tepat. Jika ada penambahan piezometer lagi, maka perlu dilakukan investigasi
kembali berdasarkan pertimbangan beberapa aspek yang telah disebutkan
yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
d. Crest Settlement Survey Point.
Crest Settlement Survey Point atau Patok geser pada puncak tubuh
bendungan yang berfungsi sebagai pengukuran terhadap pergerakan luar yang
terjadi pada puncak tubuh bendungan.
Patok geser pada puncak tubuh bendungan di Bendungan Bendo
berlokasi pada AS STA 3 - STA 13 (berdasarkan legenda ABD Lay Out
Instrumentasi Bendungan Bendo) berjumlah 12 buah yang mempunyai jarak
40 meter pada tiap-tiap patok gesernya. Kode patok geser puncak tubuh
bendungan untuk sisi hulu adalah CSPU1, CSPU2, CSPU3, CSPU4, CSPU5
dan CSPU6. Sedangkan pada sisi hilir CSPD1, CSPD2, CSPD3, CSPD4,
CSPD5 dan CSPD6.

6
Tugas Instrumentasi Keamanan Bendungan Kelompok 5 MRIKB MTS UNDIP 2022

Hasil pengamatan pada patok geser puncak tubuh bendungan ini adalah
sebagai berikut:
1) Perlu ditambah patok geser pada STA 1 yang berjarak 40 meter dari STA
3 sebanyak dua patok geser, yaitu satu patok geser pada sisi hulu (kode
U) dan satu patok geser pada sisi hilir (kode D) dikarenakan area pada
STA 1 merupakan area peralihan dari tubuh bendungan yang timbunan
menuju area fasilitas umum yang keadaanya bukan timbunan, serta talud
atau lereng pada STA 0 terdapat pekerjaan beton/caping concrete yang
dimana daya ikat/kohesi antara caping terhadap material timbunan
nilainya kecil.
2) Perlu ditambah patok geser pada STA 16 yang berjarak 30 meter dari
STA 13 sebanyak dua patok geser, yaitu satu patok geser pada sisi hulu
(kode U) dan satu patok geser pada sisi hilir (kode D) dikarenakan area
pada STA 15 merupakan area peralihan dari tubuh bendungan terhadap
jalan akses serta talud atau lereng pada STA 16 terdapat pekerjaan
beton/caping concrete yang dimana daya ikat/kohesi antara caping
terhadap material timbunan nilainya kecil.
3) Area fasilitas umum (fasum) diharapkan terdapat patok BM sebagai
patok kontrol terhadap patok geser puncak tubuh bendungan.
e. Surface Settlement Survey Point.
Surface Settlement Survey Point adalah Patok geser pada permukaan
tubuh bendungan yang berfungsi sebagai pengukuran terhadap pergerakan
luar yang terjadi pada area tubuh bendungan selain puncak bendungan.
Patok geser pada permukaan tubuh bendungan di Bendungan Bendo
berlokasi pada STA 3 - STA 13 bagian lereng hulu dan hilir dari tubuh
bendungan (berdasarkan legenda ABD Lay Out Instrumentasi Bendungan
Bendo) berjumlah 25 buah. Kode patok geser pada lereng hulu adalah SSPU1
s.d. SSPU6. Sedangkan pada sisi hilir adalah SSPD1 s.d. SSPD19.
Hasil pengamatan pada patok geser permukaan tubuh bendungan ini
adalah sebagai berikut:
1) Perlu ditambah patok geser pada STA 1 yang berjarak 40 meter dari STA
3 sebanyak dua patok geser, yaitu satu patok geser pada sisi hulu (kode
SSPU) dan satu patok geser pada sisi hilir (kode SSPD) dikarenakan area
pada STA 1 merupakan area peralihan dari tubuh bendungan yang

7
Tugas Instrumentasi Keamanan Bendungan Kelompok 5 MRIKB MTS UNDIP 2022

timbunan menuju area fasilitas umum yang keadaanya bukan timbunan,


serta talud atau lereng pada STA 0 terdapat pekerjaan beton/caping
concrete yang dimana daya ikat/kohesi antara caping terhadap material
timbunan nilainya kecil. Patok geser yang ditambah segaris dengan patok
geser SSPU1 untuk bagian hulu, sedangkan pada bagian hilir segaris
dengan patok geser SSPD1.
2) Pada STA 15, patok geser permukaan tubuh bendungan dapat ditambah
namun disesuaikan dengan kebutuhan. Jika dianggap patok geser SSPU6
dan SSPD6 maupun patok geser puncak tubuh bendungan CSPU6 dan
CSPD6 sudah dapat mewakilkan, maka jika tidak dipasang tidak apa.
f. Seepage Measuring Device.
Pemantauan rembesan pada Bendungan Bendo menggunakan Seepage
Measuring Device yang berjumlah empat, terletak pada kaki bendungan
(berdasarkan legenda ABD Lay Out Instrumentasi Bendungan Bendo). Untuk
instrumen rembesan yang terdapat pada bendungan, disesuaikan dengan
geoteknik dan lokasi dari tubuh bendungan tersebut. Sehingga menurut
penulis, pemasangan dari seepage measuring instrument ini telah
dipertimbangkan oleh penyedia jasa dan pengguna jasa pada pekerjaan
pembangunan Bendungan Bendo tersebut.
g. Observation Well.
Observation Well merupakan pipa atau sumur pengamatan yang
berfungsi untuk mengukur muka air tanah. Biasanya sumur pengamatan ini
berlokasi pada bukit tumpuan dan hilir kaki bendungan dengan jumlahnya
disesuaikan dengan kondisi geologi dan topografi dari bendungan yang
dibangun.
Pada Bendungan Bendo, sumur pengamatan (observation well) terletak
pada sebagai berikut (berdasarkan legenda ABD Lay Out Instrumentasi
Bendungan Bendo):
1) Bukit tumpuan hilir kiri arah jalan akses sebanyak dua dengan kode OW7
dan OW8.
2) Kaki Bendungan Bendo hilir sebanyak tiga dengan kode OW4, OW5 dan
OW6.
3) Bukit tumpuan hilir kanan sebanyak dua dengan kode OW2 dan OW3.

8
Tugas Instrumentasi Keamanan Bendungan Kelompok 5 MRIKB MTS UNDIP 2022

4) Bukit tumpuan kanan dekat area fasilitas umum sebanyak satu dengan
kode OW1.
Pemasangan sumur pengamatan (observation well) pada bendungan
bendo secara jarak tidak mempunyai interval jarak yang berulang. Pemilihan
titik pada instrumentasi ini menurut penulis berdasarkan hasil investigasi
tanah, investigasi geologi maupun topografi dari Bendungan Bendo tersebut
yang disesuaikan secara efisien untuk periode operasi, pemeliharaan dan
pemantauan berdasarkan hasil kesepakatan penyedia jasa dan pengguna jasa.
Jika diperlukan penambahan sumur pengamatan tersebut, maka perlu dikaji
terlebih dahulu sumur pengamatan yang sudah terbangun yang mewakili
berapa cakupan terhadap muka air tanahnya.
h. Automatic Water Level Recorder (AWLR).
Automatic Water Level Recorder (AWLR) berfungsi sebagai instrumen
untuk mengetahui tinggi air yang terdapat pada suatu cakupan sungai maupun
tampungan yang dapat dipakai sebagai acuan untuk mengetahui debit pada
cakupan tersebut.
Bendungan Bendo memiliki satu AWLR yang terletak pada bangunan
pengambilan (berdasarkan legenda ABD Lay Out Instrumentasi Bendungan
Bendo). Menurut penulis, ada opsional pemilihan titik lokasi AWLR yang
berada pada dekat dengan pintu saluran pelimpah yang disesuaikan dengan
jarak amannya dikarenakan air yang akan dilimpahkan sebaiknya diketahui
terlebih dahulu sehingga debit dan muka air yang dijaga tetap dapat dikontrol.
Jika saluran pelimpah dan saluran pengambil berdekatan, pemilihan titik
AWLR juga dapat diletakkan pada saluran pengambil. Dikarenakan pada saat
setelah pengisian awal dapat mengetahui muka air tampungan sebelum
dimulainya periode pengoperasian.
i. Total Stress Cell.
Total Stress Cell merupakan alat ukur tekanan tanah total (Total Pressure
Cell) yang berfungsi untuk mengetahui tegangan-tegangan pada bidang
pertemuan antara suatu konstruksi yang kaku dengan timbunan tanah dan
tegangan yang terjadi di dalam tanah/batuan pada kondisi pembebanan
tertentu. Menurut Pedoman Operasi, Pemeliharaan dan Pengamatan
Bendungan Bagian 3 Sistem Instrumentasi dan Pemantauan (Direktorat Bina
Teknik:2003), pada umumnya alat ukur tekanan tanah total ditempatkan

9
Tugas Instrumentasi Keamanan Bendungan Kelompok 5 MRIKB MTS UNDIP 2022

searah dengan tekanan terbesar dan terkecil yang arah-arahnya telah


diperkirakan terlebih dulu. Namun bila arah-arah ini sulit diprediksi, misalnya
terletak pada bidang batas zona-zona urugan, ditetapkan sistem rosette yang
biasanya terdiri atas lima buah alat ukur tekanan tanah total yang tersebar
dengan posisi berlainan.
Alat ukur tekanan tanah total pada Bendungan Bendo yang terpasang
berjumlah dua buah yang terletak pada diantara STA 11 dan 12 (kode TSC1)
dan diantara STA 13 dan 14 (kode TSC2) (berdasarkan legenda ABD Lay
Out Instrumentasi Bendungan Bendo). Pemasangan alat ukur tekanan tanah
total hanya dipasang pada permukaan pondasi bendungan sisi kiri saja,
sedangkan pada sisi kanan maupun tumpuan kanan Bendungan Bendo tidak
dipasang alat ukur tekanan tanah. Hal ini menimbulkan pertanyaan dari
penulis untuk berpendapat tentang alat ukur tekanan tanah yang tidak
dipasang pada tumpuan kanan, mengingat secara visual dari ABD Potongan
Memanjang AS Bendungan Bendo perlakuan pondasi tumpuan kanan dan kiri
sama-sama dilakukan pekerjaan beton. Adapun poin-poin opsional sebagai
berikut:
4) Berdasarkan penjelasan pustaka pada paragraf pertama, pemilihan titik
alat ukur tekanan tanah ditentukan dari searah dengan tekanan terbesar
dan terkecil yang arah-arahnya telah diperkirakan terlebih dulu, dimana
kemungkinan penyedia jasa dan pengguna jasa telah menentukan
perkiraan arah tekanan-tekanan tersebut. Sehingga alat ukur tekanan
tanah yang telah terpasang berjumlah dua buah pada tumpuan kiri tubuh
bendungan.
5) Berdasarkan penjelasan pustaka pada paragraf pertama, namun bila arah-
arah ini sulit diprediksi, ditetapkan sistem rosette yang biasanya terdiri
atas lima buah alat ukur tekanan tanah total yang tersebar dengan posisi
berlainan. Jika pada Bendungan Bendo sulit untuk diprediksi arah
tekanannya, maka perlu juga melakukan studi dan kajian tentang
pemasangan sistem rosette.
6) Jika tumpuan kiri dipasang sebanyak dua alat ukur tekanan tanah total,
dapatkah dua titik alat ukur tekanan tanah total tersebut dapat mewakili
tekanan yang berada pada tumpuan tekanan kanan. Sehingga penulis
beranggapan perlu melakukan studi dan kajian terkait satu alat ukur

10
Tugas Instrumentasi Keamanan Bendungan Kelompok 5 MRIKB MTS UNDIP 2022

tekanan tanah total dapat mewakili berapa volume bidang tekanan tanah
total.
j. Strong Motion Accelerograph.
Strong Motion Accelerograph merupakan alat ukur gempa yang
digunakan pada bendungan urugan yang disesuaikan dengan kondisi
topografi maupun peta gempa yang terkini. Pada Bendungan Bendo, Strong
Motion Accelerograph yang terpasang berjumlah 3 buah dengan lokasi titik
pada lereng bendungan (kode SMA1, SMA2 dan SMA3) (berdasarkan
legenda ABD Lay Out Instrumentasi Bendungan Bendo). Menurut penulis,
pemilihan titik telah dipertimbangkan oleh penyedia jasa dan pengguna jasa
Bendungan Bendo dengan melakukan kajian berdasarkan studi literatur yang
ada dan peta gempa yang terkini. Jadi, jika kemungkinan akan ada
penambahan instrumen tersebut maka perlu dilakukan kajian lanjutan
berdasarkan peta gempa terkini sesuai dengan tahun dilakukannya kajian.
k. Rumah Instrumentasi.
Rumah instrumentasi berfungsi sebagai tempat untuk memfasilitasi
instalasi instrumentasi yang terdapat pada suatu bendungan. Rumah
instrumentasi pada Bendungan Bendo dibangun pada puncak tubuh
bendungan dengan kode RU (berdasarkan legenda ABD Lay Out
Instrumentasi Bendungan Bendo).
Pemilihan rumah instrumen pada Bendungan Bendo sebaiknya dilakukan
berdasarkan penyesuaian instalasi elektronik instrumentasi yang
menggunakan sistem perekaman dari masing-masing fungsi
instrumentasinya. Sebaiknya rumah instrumentasi dibangun tidak pada
puncak tubuh bendungan, dikarenakan beban sendiri dari rumah
instrumentasi dapat mempengaruhi struktur bendungan itu sendiri.
Jika penyedia jasa dan pengguna jasa pada Bendungan Bendo telah
melakukan pertimbangan terhadap beban rumah instrumentasi tersebut, maka
struktur bendungan tersebut sudah dianggap aman. Tetapi sebaiknya tetap
tidak ditempatkan pada puncak bendungan demi keamanan struktur tubuh
bendungan.
l. Open Stand Pipe.
Open Stand Pipe (Pipa Tegak Terbuka) adalah piezometer dengan sistem
terbuka yang berfungsi untuk mengukur tekanan air pori dan dapat digunakan

11
Tugas Instrumentasi Keamanan Bendungan Kelompok 5 MRIKB MTS UNDIP 2022

juga untuk menentukan angka permeabilitas material disekitarnya (dalam


Pedoman Operasi, Pemeliharaan dan Pengamatan Bendungan Bagian 3
Sistem Instrumentasi dan Pemantauan (Direktorat Bina Teknik:2003)).
Pada Bendungan Bendo, pipa tegak terbuka berlokasi pada lereng
bendungan STA 7+2 s.d. 12+2 sebanyak sepuluh buah dengan kode OSP1
s.d. OSP10 (berdasarkan legenda ABD Lay Out Instrumentasi Bendungan
Bendo). Ada beberapa titik pipa tegak terbuka Bendungan Bendo yang
terpasang berdekatan, sebaiknya pemasangan tersebut perlu ditinjau dan
dialihkan pada titik lereng tubuh bendungan yang lain. Sehingga
ketercukupan instrumen untuk mengukur air pori dapat dibagi berdasarkan
area yang lainnya.
m. Automatic Rain Recorder.
Automatic Rain Recorder merupakan penakar hujan sistem otomatis yang
berfungsi untuk mengukur jumlah curah hujan yang turun kepermukaan tanah
persatuan luas. Penakar hujan di Bendungan Bendo menggunakan sistem
otomatis yang terletak pada area fasilitas umum. Penentuan titik ARR
sebaiknya telah melakukan analisa maupun kajian stasioning terhadap pos
hujan sekitarnya dengan beberapa variabel yang dibutuhkan.
Jika pada Bendungan Bendo sudah dilakukan analisa stasioning untuk
penentuan titik ARRnya, maka perlu diperhatikan juga untuk area hulu dari
Bendungan Bendo sebagai sumber air yang mempengaruhi tampungan
waduk. Jika pada hulu Bendungan tersebut sudah mempunyai pos hujan,
ARR cukup dipasang pada area fasum saja sebagai penakar hujan area tubuh
bendungan dan dapat dibandungkan dengan pos hujan hulu bendungan
tersebut. Bila hulu belum terdapat pos hujan, maka kebalikannya.
Terkait dengan ARR, sebaiknya ARR tersebut dilengkapi juga dengan
stasiun klimatologi dan instrumen hidrometrologi yang lainnya. Sehingga
tidak hanya dapat mengukur intensitas hujan pada waduk tersebut, tetapi juga
dapat mengetahui evavorasi dan evapotranspirasi dari waduk dan sekitarnya
serta kebutuhan lainnya.

2. PEMILIHAN SKALA YANG BERBEDA PADA PIEZOMETER


Pada pemasangan pisometer, pemasangan dengan skala berbeda antara yang
berada diatas dengan dibawah karena kebutuhan pengamatan perilaku yang

12
Tugas Instrumentasi Keamanan Bendungan Kelompok 5 MRIKB MTS UNDIP 2022

terjadi. Pada vibrating piezometer, semakin ke bawah maka pemasangan semakin


rapat tetapi ketelitiannya bisa dikurangi karena kemungkinan bacaan angkanya
akan lebih besar dibanding yang diatas. Sedangkan untuk bagian atas tidak perlu
terlalu rapat, tetapi bacaannya harus teliti karena angka yang dibaca oleh
instrumen kemungkinan akan cukup kecil perbedaannya. Oleh karena itu
diperlukan alat yang teliti

13

Anda mungkin juga menyukai