3 BAB IIi
SURVEY TOPOGRAFI &
ANALISA TOPOGRAFI
3.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENGUKURAN
Sesuai hasil koordinasi dengan Direksi Pekerjaan SID Air Baku Morotai Selatan
Barat Kabupaten Pulau Morotai. Survey Topografi dilakukan di sungai Tiley
yang berada di Desa Tiley tepatnya di lokasi Air terjun Tiley. Lokasi tersebut
dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
7.7 Km
Way Tiley/Air
Terjun Tiley
Survey topografi dilaksanakan oleh tim survey konsultan dengan urutan sebagai
berikut : Keterangan :
B
Sungai Dumagin
1. Persiapan
2. Pemasangan Bench Mark (BM) dan Control Point (CP) C
Sungai Onggunoi
3. Pengukuran Kerangka Horizontal D
Sungai Molotai
4. Pengukuran Kerangka Vertikal (Sipat Datar) E
E
5. Pengukuran Situasi dan Profil Sungai Posilagon
Sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat teknis, titik tetap yang dipasang
terdiri dari dua jenis, yaitu :
a. Benchmark (BM).
Benchmark (BM) merupakan pilar beton yang dipasang pada kondisi aman
(tidak terganggu) di sekitar rencana bangunan utama, dilalui oleh
pengukuran poligon utama dan sipat datar utama. Bench Mark ini
berbentuk pilar beton dengan penampang bujur sangkar berukuran 20 x
20 cm, tinggi dari atas tanah 30 cm tertanam sedalam 70 cm dan
mempunyai nilai koordinat X, Y, Z.
Pengukuran sipat datar ini dilakukan melalui titik-titik poligon dan patok
lainnya yang digunakan untuk pengukuran situasi dan profil.
Bidang proyeksi yang digunakan adalah awal proyeksi UTM, koordinat sebagai
acuan diambil mengunakan GPS, dimana harga koordinat merupakan satu
sistem dengan lokasi – lokasi lainnya.
n = jumlah titik
Sebagai contoh :
n = 90 titik
Maka :
Dimana :
Sdt bacaan = Hasil rata-rata sudut bacaan antara “biasa” dan “luar biasa”
Metode yang dipakai untuk menentukan koreksi pada tiap sisi, adalah metode
perataan Bouditch, yaitu jarak pada sisi berbanding lurus dengan jumlah jarak
d = jumlah jarak
dimana :
fx + x = 0
fy + y = 0
Sebagai Contoh :
d = …… m
d = 6150 m
x = 0,286m
y = 0,145 m
maka :
d d
Fx =
d x fx = …… m ; Fy =
d x fy = …… m
1
rumus : x 2 y 2 , dimana d adalah jumlah jarak. Sebagai contoh :
d
x2 = 0.286 ; x2 = 0.145, maka :
1
ketelitian liner = 0,2862 0,1452 = 19,179
6150
Toleransi salah linier ditentukan 1 : 7.500 maka dari contoh hitungan
ketelitian linier pada pengukuran poligon utama adalah : 1 : 19.179 berarti
dapat digunakan.
dimana :
Az.Ak dan Az.Aw didapat dari hasil hitungan koordinat (Polygon Utama)
∑ f Sdt
f =
n
dimana :
Hasil perhitungan polygon ini dapat dilihat pada Buku Data Ukur.
b. Jarak tiap slag , didapat dari jumlah jarak ke belakang ditambah jarak ke
muka.
SP
d. Menghitung tinggi : Hj = hi + hij + Dij
D
4 Rumus :
7 Dimana :
8 H = beda tinggi
10 BA = benang atas
12 BB = benang bawah
13 H = tinggi alat
14 D = jarak datar
3.5 PENGGAMBARAN
3.5.1 Penggambaran
Ketentuan penggambaran :
a. Garis silang untuk grid koordinat dibuat dengan jarak 10 cm.
b. Gambar draft lapangan / konsep dibuat di atas kertas millimeter.
c. Posisi Semua BM, CP harus digambar, dengan legenda yang telah
ditentukan serta dilengkapi dengan Elevasi dan koordinat
d. Interval kontur dibuat tebal setiap 5 meter dan dicantumkan
ketinggiannya.
e. Pencantuman legenda pada gambar sesuai dengan yang ada di lapangan.
f. Garis sambung (overlap) peta selebar 5 cm.