Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN

PEKERJAAN BATIMETRI HILIR DAM PLTA KERINCI

1. Latar Belakang
Simulasi terjadi dambreak bendungan Kerinci menyebabkan banjir dan genangan di hilir sungai
Batang Merangin. Tentunya hal ini akan mengancam pemukiman penduduk yang berada dijalur
kanan kiri sungai Batang Merangin sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan supaya
meminimalisir dampak kerugian akibat banjir. Upaya pencegahan dampak negatif dambreak
dengan menyusun panduan Rencana Tanggap Darurat hilir bendungan dan menverifikasi
penampang sungai di pemukiman hilir bendungan.

2. Data Lokasi Desa dan Jembatan Pengukuran


Lokasi pengukuran survei batimetri dihilir bendungan Kerinci direncanakan pada segmen-
segmen sungai yang terdapat bangunan jembatan. Letak area lokasi survei batimetri disajikan
pada gambar dibawah ini dan lokasi area batimetri dipilih desa dihilir sungai Batang Merangin
ditunjukkan pada tabel dibawah.

Area kawasan jalur sungai


hilir bendungan

Gambar. Lokasi area hilir bendungan Kerinci

1
Gambar. Lokasi rencana pengukuran batimetri
Tabel Lokasi jembatan yang berada di desa-desa hilir bendungan Kerinci

N Koordinat Kecamata Ket.


Nama Desa Administrasi
o X Y n Infrastruktur
1 Parit Ujung Tanjung 839244 9761463 1 jembatan
Pulau Rengas dan Pulau
2 Rengas Ulu 857956 9765626 1 jembatan
3 Kungkai 860773 9765961 1 jembatan
4 Dusun Bangko 864674 9770461 Kabupaten 1 jembatan
Merangin
5 Tanjung lamin 876070.69 9774338.24 Merangin 1 jembatan
6 Limbur Merangin 881174 9773333 1 jembatan
7 Karang Berahi 886052 9771786 1 jembatan
8 Jelatang 888569 9771487 1 jembatan
9 Pamenang/Keroya 892058 9766085 1 jembatan
10 Tanjung Gedang 898938.92 9764649.70 1 jembatan
11 Pangkal Bulian 907765 9764687 1 jembatan
12 Pauh/Danau Serdang 924203 9763783 1 jembatan
Gurun Tuo/Gurun Tuo Kabupaten
Sorolangun
13 Simpang 933479 9771247 Batang Hari 1 jembatan
Mandiangin
14 Tuo/Mandiangin Pasar 941141 9775062 1 jembatan
15 Kertopati 941589 9779779 1 jembatan
16 Muaro Ketalo 943585 9782628 1 jembatan

3. Metodologi Pekerjaan
Metodologi pekerjaan meliputi kegiatan sbb;
a. Persiapan kantor/alat, tenaga ahli dan administrasi perijinan
 Pengecekan personil, kantor / perlengkapan
 Koordinasi dengan instansi terkait
 Administrasi perijinan

2
Melakukan dialog langsung dengan masyarakat di lokasi pekerjaan untuk menyerap dan
respon terhadap pekerjaan batimetri sungai batang Merangin.

b. Pengumpulan data sekunder dan sosialisasi


 Melakukan dialog langsung dengan masyarakat dilokasi pekerjaan untuk melihat respon
masyarakat terhadap pekerjaan batimetri
 Pengumpulan data-data sekunder seperti peta topografi dan data-data lainnya yang
berkaitan.
 Pengumpulan informasi masyarakat disekitar lokasi pekerjaan batimetri dengan
melakukan wawancara tentang kejadian banjir dilokasi pekrjaan.
 Pengumpulan dokumentasi area lokasi batimetri.

c. Survei pengukuran
1.1 Pedoman yang digunakan sbb;
Pekerjaan yang dilaksanakan mengikuti ketentuan sebagaimana tersebut dibawah ini,
dengan berpedoman pada;
a. SNI 7646:2010, Survei Hidrografi menggunakan singglebeam Echosounder
b. SNI 19-6724-2002, Jaring kontrol horisontal.
c. SNI 19-6988-2004, Jaring kontrol vertikal dengan metode sipat data.
d. PD T-10-2004-A, Pengukuran dan pemetaan terestris sungai.
1.2 Lingkup pekerjaan yang dilaksanakan
- Pengukuran dilaksanakan pada lokasi area sungai Batang Merangin yang terdapat
bangunan jembatan.
- Batas pengukuran 50 m ke arah hulu dan 50 m ke hilir.
1.3 Jenis Pekerjaan yang dilaksanakan
Jenis pekerjaan yang dilaksanakan meliputi ;
a. Survei pendahuluan
b. Pemasangan patok-patok tetap (BM/CP) dan patok-patok sementara.
c. Pengukuran kerangka kontrol horisontal dan vertikal
d. Pengukuran situasi.
e. Pengukuran memanjang dan melintang dasar sungai
f. Pengolahan data
g. Penggambaran dan penyusunan laporan.
4. Pekerjaan Batimetri
1. Survei pendahuluan
Survei pendahuluan meliputi;
a. Pengumpulan peta-peta dan data pendukung yang diperlukan untuk perencanaan survei
pengukuran
b. Peninjauan lokasi, untuk mengetahui kondisi titik-titik ikat pengukuran yang diperlukan
dan titik lokasi yang memungkinkan untuk pemasangan patok BM/CP, serta mengetahui
kondisi lokasi untuk keperluan perencanaan jalur survei.
2. Pemasangan BM/CP
Pemasangan BenchMark (BM) dan Control Poin (CP) di lapangan dilakukan dengan
ketentuan sebagai berikut;
a. BenchMark (BM) dan Control Poin (CP) dibuat dari beton tulangan/dari pipa PVC yang
diisi beton.
b. Ukuran BM adalah 20 x 20 x100 cm dengan sayap bagian bawah ukuran 40 x 40 15 cm.
Ukuran CP adalah 15 x 15 x 100 cm dengan sayap bagian bawah ukuran 35 x 35 x 15
cm.

3
c. BM dan CP dipasang pada tempat yang stabil, aman dari ganguaan mudah dicari, bercat
warna biru dan diberi notasi.
d. Pemasangan BM adalah pada kerangka pengukuran vertikal/horisontal dan CP dipasang
pada area pengukuran yg lokasinya disesuaikan dengan kebutuhan survei.
e. Setiap patok BM/CP yang dipasang dibuatkan dokumentasi dan deskripsi lokasi.

3. Pengukuran batimetri
Pengukuran batimetri mengacu pada SNI 7646;2010 Survei Hidrografi mnggunakan
Singglebeam echosounder. Koordinat planimetris titik fix (X,Y) apabila tidak dapat
diikatkan dengan titik kontrol horisontal di darat, maka ditentukan secara lokal dengan
menggunakan GPS, sedangkan untuk pengukuran kedalaman dilakukan dengan
menggunakan bak ukur, atau kabel baja, maupun echosounder sesuai dengan keperluan dan
efektifitas penggunaan alat.

4. Pengolahan data
Pengolahan data mengacu pada dengan kriteria dan spesifikasi yang ditentukan untuk
masing-masing pekerjaan berdasarkan SNI atau Pedoman teknis.

5. Penggambaran dan pelaporan


Penggambaran dan pelaporan meliputi :
1. Albun peta ukuran A2. Penyajian hasil pada peta mengacu pada KP-07, kriteria
perencanaan bagian standar penggambaran, dengan sistem grid UTM dan standar
ketelitian penggambaran bagaimanan tersebut ada PT-02, persyaratan teknis bagian
pengukuran topografi. Penggambaran peta dan potongan-potongan memanjang serta
melintang ditentukan sebagai berikut :
a. Peta iktisar dibuat skala 1:10.000, 1:20.0000
b. Peta lokasi (Site Survey) skala 1:100; 1:200; 1:500
c. Potongan memanjang dibuat dengan ketentuan:
i. Skala horisontal: 1:1000; 1:2000
ii. Skala vertikal; 1;100; 1:200
d. Potongan melintang dibuat dengan ketentuan;
i. Skala horisontal 1:100; 1;200; 1;400
ii. Skala vertikal 1:100; 1;200; 1;400
2. Buku ukur: data hasil pengukuran lapangan (raw data) data terkoreksi (hasil hitungan)
3. Buku laporan pengukuran GPS, berisi tentang rencana dan persiapan survei, penentuan
titik lokasi yang diamati, koordinat-koordinat dan lampiran-lampiran terkait. Lampiran -
lampiran terdiri dari hasil download dan pengolahan data, dokumentasi kegiatan dan
deskripsi titik pengamatan dan formulir2 terkait peralatan, catatan lapangan dan formulir
download data.

Anda mungkin juga menyukai