Anda di halaman 1dari 4

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN

Nama Pekerjaan : Sungai Blukar


Tahun Anggaran : 2015
Lokasi : Kabupaten Kendal

Pekerjaan Pemeliharaan Sungai Blukar merupakan Bagian Kegiatan dari Dinas PSDA Provinsi
Jawa Tengah Jl. Madukoro Blok AA – BB Semarang, Tahun Anggaran 2015.

A.Informasi Lapangan :

Pekerjaan paket ini meliputi pemasangan leydam bronjong dengan panjang ± 150 m
terletak di Desa Kedung Sari Kecamatan Ringinarum Kabupaten Kendal.

B. Scope Pekerjaan meliputi :

NO. U R A I A N PEKERJAAN SATUAN SAT KUANTITAS

I. PEKERJAAN PERSIAPAN
2 Mobilisasi dan Demobilisasi ls 1,00

II. PEKERJAAN KONSTRUKSI


1 Galian Tanah Mekanis m3 4.012,00
2 Timbunan tanah kembali dirapikan m3 1.069,20
3 Pekerjaan Bronjong dari kawat galvanis m3 3.564,00
( pabrikan ) Ø 2,7 mm
4 Geotextile non woven T.150 gram / m2 m2 1.881,00
5 Pancang bambu petung Ø15 cm L = 5 m btg 198,00

Untuk menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan phisik, perlu dipersiapkan pekerjaan


pendukung ( non phisik ) antara lain pekerjaan – pekerjaan sebagai berikut :

a. Pengukuran / Mutual Chek


b. Administrasi / Dokumentasi
c. Papan Nama Proyek
d. Direksi Keet / Brak Kerja
e. Pre Constuction Meeting ( PCM )

Penjelasan pekerjaan persiapan ini adalah sebagai berikut :

a. Pengukuran / Mutual Chek


Pekerjaan ini untuk menempatkan patok – patok Bouwplank, membuat profil tanggul ,Pasangan
letyam/ bronjong dan menentukan lokasi pekerjaan sesuai gambar tender. Pelaksanaan ini
dilakukan oleh juru ukur bersama-sama dengan Pengawas / Direksi, hasil pengukuran ini
diploting dalam gambar tender sehingga menjadi gambar kerja ( Construction Drawing ), sebagai
acuan pelaksanaan pekerjaan dengan persetujuan Direksi dan dilanjutkan perhitungan bersama
volume pekerjaan ( Perhitungan Mutual Chek 0% ), sosialisasi dengan kepala desa dan aparatnya
sesuai data yang ada dalam pengukuran untuk disampaikan warganya. Kemudian Mutual Chek
100 % apabila pekerjaan telah selesai sebagai dasar gambar As Built Drawing.
b. Administrasi / Dokumentasi
Administrasi dilaksanakan sebelum dan sesudah pelaksanaan yang meliputi Perijinan, Cheklist,
ijin pasang, laporan harian, mingguan dan bulanan, Mutual Chek dan Time Schedule, untuk
Dokumentasi foto – foto pelaksanaan mulai dari kondisi lapangan 0% ( sebelum
dimulai pelaksanaan ), 50% ( saat dalam pelaksanaan ) dan 100% ( pekerjaan setelah selesai
dilaksanakan ). Foto Dokumentasi akan dibuat rangkap sesuai permintaan dari Pengguna Jasa.

c. Papan Nama Proyek


Papan nama ini akan dibuat satu atau dua menyesuaikan kebutuhan dengan ukuran standart dari
Pengguna Jasa tersebut, terbuat dari kayu kamper yang cukup kuat dan penyokong kasau 5/7.
Warna maupun redaksi yang dimuat akan menyesuaikan standart dokumen lelang. Pekerjaan
tersebut dilaksanakan selambat – lambatnya 7 hari setelah diterbitkannya SPMK.

d. Direksi Keet / Brak Kerja


Pelaksana akan menyewa rumah penduduk sekitar untuk direksi keet / brak kerja dengan ukuran
minimal ± 21 m2 yang terbagi 3 ruang, ( tergantung kondisi dan keperluan proyek ) masing –
masing berfungsi sebagai Direksi keet, ruang pelaksana dan gudang sementara untuk
penempatan matrial atau alat lain – lainnya.
Maksudnya untuk menunjang pelaksanaan selama dalam pelaksanaan pekerjaan. Keet ini
dilengkapi fasilitas meja tulis, kursi, meja kursi tamu, papan tulis, tempat penempelan gambar
kerja, Time Schedulle dan buku – buku tamu serta buku instruksi Pengawas / Direksi Pekerjaan.

e. Pra Cronstruction Meeting ( PCM )


Penyedia Jasa akan membuat dan memaparkan Quality Assurans atau Rencana Mutu Kontrak
( RMK )yang berisi tentang informasi pengadaan Jasa Konstruksi,organisasi Proyek Pengguna
Jasa dan Penyedia Jasa,jadwal pelaksanaan,prosedur pelaksanaan,prosedur intruksi kerja dan
Bagan alir. Hasilnya berupa buku RMK untuk acuan pelaksanaan dilapangan.Hal ini
dilaksanakan paling lambat 7 hari setelah menerima SPMK.

Penjelasan Methode Pelaksanaan untuk Paket pekerjaan tersebut diatas adalah Sbb :

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Mobilisasi dan demobilisasi alat


a. Pra Pelaksanaan
Sambil melakukan uitzet dan Pengukuran , maka Pelaksana akan mengajukan ijin
kepada kepala Desa atau aparat setempat untuk pemberitahuan pelaksanaan pekerjaan
dan jalan yang akan digunakan untuk mobilisasi alat berat dan matrial.

b. Metode Pelaksanaan
Alat berat Excavator dan alat – alat lain di datangkan dari Work shop ke lokasi
setelah semuanya siap meliputi ( matrial dan tenaga untuk pelaksanaan )

c. Pasca Pelaksanaan
Setelah pelaksanaan fisik selesai sebagian alat bisa di Demobilisasi atas persetujuan
Pengawas lapangan

II. PEKERJAAN KONSTRUKSI

1. Galian tanah biasa


a. Pra Pelaksanaan
Pada sebagian besar lokasi ini adalah galian normalisasi alur pekerjaan dengan alat
Excavator kemudian hasil galian ditempat dilokasi Soil Bank atau pembuangan akhir.
b. Metode Pelaksanaan
Galian tanah pada paket ini ada 2 type yaitu galian pondasi dan galian alur atau
sedimen, pelaksanaa dikerjakan dengan alat Excavator tanah hasil galian ditempatkan
ketempat pembungan sementara untuk selanjutnya dibentuk didorong atau
ditempatkan ketempat pembuangan akhir yang telah mendapat persetujuan Direksi ,
Pekerjaan galian ini dibantu tenaga manusia untuk pasang profil dan oilman. Langkah
awal adalah pembersihan lokasi dan membuat kedudukan kerja alat untuk mencapai
elevasi galian peil dasar sungai sehingga memudahkan pelaksanaan operasional
Excavator. Pekerjaan ini dikerjakan dari alur paling hilir kehulu kemudian hasil galian
diestafet ketempat pembuangan. Juru ukur akan selalu memantau kedalaman elevasi
galian atau lereng seperti yang diminta dalam gambar kerja, pada lokasi pasangan
bronjong galian tanah dirapikan dengan tenaga manusia.

c. Pasca Pelaksanaan
Hasil galian tanah tersebut diestafet untuk di selanjutnya ditempatkan diluar lokasi
pembuangan akhir diratakan dan dirapikan atas petunjuk Direksi.

2. Pancang bambu dia. 15 cm, L = 5,00 m

a. Pra Pelaksanaan
Bersamaan dengan proses perhitungan MC O , Logistik akan melakukan order bambu
pancang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi teknik atau gambar kerja.bambu
dikirim langsung kelapangan.

b. Metode Pelaksanaan
Setelah pemasangan kisdam selesai, maka pekerjaan pancang bambu ini di laksanakan
urutannya sebagai berikut :

- Bambu pancang dilancipi.


- Titik – titik pancang ditentukan sesuai dengan jarak horisontal dan fertikal
- Pemancangan dikerjakan oleh manpower dengan alat tripot dan hammer sebagai
pemukul. Sampai kedalaman yang ditentukan.
- Bambu yang patah akibat pemancangan diganti dengan yang baru.

c. Pasca Pelaksanaan
Setelah pemancangan selesai dilanjutkan dengan perapihan galian tanah pondasi
bronjong.

3. Pekerjaan Pasangan Bronjong Kawat Galvanis Pabrikan Ø 2,7 mm

a. Pra Pelaksanaan
Pelaksana mengajukan sample bronjong ukuran ( 2,00 x 1,00 x 0,50 ) m diameter
kawat 2,7 mm, kepada Direksi dan memberikan informasi mengenai spesifikasi
barang yang akan didatangkan untuk pelaksanaan pekerjaan.
Bersamaan dengan pelaksanaan pancang bambu logistik juga melakukan droping batu
kali atau belah sebagai bahan pengisi.

b. Metode Pelaksanaan
Dengan selesainya pemancangan dan pemasangan geotextile maka pemasangan
brojong kawat ini dimulai .
Pertama adalah kawat bronjong dibentuk kubus terbuka sesuai dimensi barang
kemudian dipasang pada lapis bawah sebagai koperan atau lidah sesuai konstruksi
gambar kerja, dilanjutkan dengan pengisian batu belah sedemikian rupa sehingga
membentuk baris atau lapis yang rapi diameter batu yang digunakan tidak kurang dari
15 cm dan tidak melebihi 25 cm , tiap jarak 1 m akan dipasang sekat dan ditutup
dengan dikunci ,diteruskan dengan lapis diatasnya dan masing – masing bronjong
yang telah diisi dikunci dan ikat dengan kawat sehingga menjadi satu kesatuan yang
kuat dan kokoh.
c. Pasca Pelaksanaan
Untuk menjaga kestabilan kawat bronjong yang telah diisi pada belakang pasangan
bronjong dipasang geotex dan ditimbun dengan hati – hati lapis demi lapis sehingga
kelurusan tetap terjaga dan dipadatkan.

4. Timbunan tanah kembali dirapikan

a. Pra Pelaksanaan
Pelaksana dari penyedia jasa mengajukan ijin timbunan dan lokasi timbunan telah di bersihkan
sebatas lebar timbunan.tanah yang digunakan adalah hasil galian yang memenuhi spesifikasi
teknik.

b. Metode Pelaksanaan
Penimbunan dibelakang pasangan dikerjakan dengan tenaga manusia dan dipadatkan dengan
alat pemadat / Stamper , setelah tanah dasar distriping atau dikupas lalu tanah urugan
dihampar merata horizontal perlapis max 15 cm digilas dengan alat pemadat hidrolis sampai
beberapa lintasan hingga dinyatakan padat oleh Pengawas atau sesuai standart proctor. Untuk
pekerjaan. pada daerah lereng sebelumnya dibuat terasering sehingga tanah dasar dan bahan
timbunan menyatu homogin, selanjutnya untuk perapian kemiringan di slope dengan tenaga
manual..

c. Pasca Pelaksanaan
Elevasi timbunan biasanya dibuat lebih tinggi dari peil rencana , hal ini untuk menjaga agar
apabila terjadi penurunan atau seatle ketepatan peil tanggul tetap terjaga

Demikian methode pelaksanaan ini diajukan untuk acuan kerja dilapangan agar tmendapatkan
hasil pekerjaan yang tepat Biaya, Mutu, Waktu dan Manfaat.

Semarang, 17 Maret 2015


CV. DWI KARYA MANDIRI.

SRI MULARTI
Direktur

Anda mungkin juga menyukai