Anda di halaman 1dari 10

METODE PELAKSANAAN

PEKERJA AN
LOKASI

: : : :

KOTA T.A

PEMBUATAN SALURAN TERBUKA DAN PLAT BETON 700 m` KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH V MAKASSAR MAKASSAR 2012
:

Metode pelaksanaan, dilakukan dengan penjelasan sebagai berikut I. LINGKUP PEKERJAAN I. PEKERJAAN PENDAHULUAN II. PEKERJAAN KONSTRUKSI III.PEKERJAAN AKHIR II. WAKTU PELAKSANAAN

Waktu yang direncanakan untuk pekerjaan ini adalah 180 (seratus Delapan puluh) hari kalender. B. Jam Kerja Jam kerja normal : jam kerja normal yaitu dimulai dari jam 08.00 s/d 17.00 atau rata-rata 8 jam waktu kerja dalam sehari. ( 7 jam waktu kerja efektif + 1 jam waktu istirahat ) Jam kerja tambahan : jam kerja tambahan dimulai dari jam18.00 s/d 22.00.(4 jam), Pada item pekerjaan pemancangan Jam kerja tambahan akan diterapkan apabila proses pemancangan telah melewati tahapan Pengukuran / Positioning titik Pancang. C. Untuk pekerjaan yang berkaitan dengan air, maka jam kerja untuk pelaksanaan kontruksi akan disesuaikan. III. URAIAN TEKNIS Pada pelaksanaan ini yang harus dipersiapkan sebelum memulai pekerjaan adalah antara lain : A. Bahan Bahan : Bahan-bahan yang akan digunakan adalah : 1. Pasir Kasar,Beton ,dan Pasangan Pasir yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus bersih dan bebas dari lempung / zat-zat organik lainnya, mempunyai gradasi sedemikian rupa dan apabila dicampur dengan agregat kasar akan menghasilkan beton dengan kerapatan maksimum. Penambahan pasir dari pecahan batu kedalam pasir alami, untuk memperoleh gradasi yang memenuhi syarat dan penyimpanan agregat dengan ukuran tertentu, haruslah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada persyaratan RKS dan telah disetujui oleh Konsultan Pengawas/Engineer. 2. Plat Plat yang dipergunakan dalam pekerjaan ini, harus mengikuti syarat-syarat yang ditentukan dalam RKS, memiliki sifat-sifat mekanis terhadap kekuatan Tarik, Yield Point, Perpanjangan dan komposisi kimia sesuai standart, dengan toleransi bentuk dan dimensi yang telah ditetapkan.Memiliki sertifikasi pabrik dan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas/Engineer, sehingga stock dan mutunya bisa dipertanggung jawabkan. Semen Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan ini haruslah sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan pada persyaratan RKS, dari merek - merek fabrikasi yang ditunjuk, yaitu : Portland Cement tahan Sulfate atau Portland Cement Type I ditambah bahan additive yang sesuai. METODE PELAKSANAAN CV. HANAKO

A.

3.

Memiliki sertifikasi pabrik untuk pengujian dan analisa dan harus disetujui oleh Konsultan Pengawas/Engineer. 4. 5. Besi Beton Per Kg, yang memiliki kualitas bahan dan berat sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam RKS dan telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. Kawat Beton Per Kg, yang memiliki kualitas bahan dan berat sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam RKS dan telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

6. Papan Multiplex ,Tripleks,Teakwood yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah yang telah mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan, sehingga stock dan mutunya bisa dipertanggungjawabkan. Untuk bagian yang diekspose menggunakan multiplex dengan lapis kaca film. 7. Bahan pendukung lainnya, seperti air, paku, kayu kelas 1, Lem Beton (Strobon), oxigen, acetelyn, cat anti karat untuk baja, perancah, olie, papan tripex, solar ,Concrete Bonding Agent, Epoxy Ressin Bonding Agent, dan Cat anti karat WP HCL. B. Peralatan Ada beberapa jenis peralatan yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan seperti yang tertera di data peralatan CV.HANAKO

C. Tenaga Kerja 1. 2. 3. Dalam pelaksanaannya tenaga yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah Tenaga yang berpengalaman dalam bidang konstruksi Dermaga, baik Crew pancang, Crew beton, crew besi maupun Crew pengukuran. Dalam Pelaksanaannya sebelum memulai akan diberi pengarahan terlebih dahulu oleh Site Manager ataupun Pelaksana Lapangan. Tenaga Kerja yang terlibat dalam pekerjaan ini antara lain pekerja, tukang batu, tukang cat, tukang kayu, tukang besi, tukang las, kepala tukang, mandor, operator, mekanik, juru ukur dan juru gambar.

IV A.

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Metode pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan sebagaimana terkonsep di : Urutan Pekerjaan

bawah

ini

Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Struktur Pekerjaan Pendahuluan

Papan Nama Proyek Pengukuran & Bouwplank Mobilisasi & Demobilisasi Direksi Keet,Gudang dan Bangsal Kerja Administrasi dan Dokumentasi Gambar Kerja & Asbuilt Draw

1. Pembuatan Saluran Terbuka


Galian Tanah Membuat Saluran Galian & Perataan Tanah dengan mekanis Pengurugan Kembali &Dipadatkan2. Pembuatan

Pelat Pelintas
Galian Tanah Urugan Sirtu Galian /Bongkaran/ & Pembuangan

Pekerjaan Akhir

Pembersihan
Timbunan tanah dari hasil galian Timbunan tanah didatangkan & dipadatkan pasangan batu campuran 1Pc : 4Ps Plasteran 1 : 3 siaran 1 : 2 Beton

Pas. Batu 1 PC : 4 Ps
METODE PELAKSANAAN CV. HANAKO Plesteran 1 : 2

Pembesian Tulangan

Bertulangk.225 Rip-Rap (pasangan Batu Kosong) pembuatan, pengadaan Pemasangan Pintu sorong B=0.82m pembuatan, pengadaan Pemasangan Pintu sorong B=0.78m perbaikan rumah pelindung pintu air Bo MCB

Acian / Bekisting Beton Struktur Beton Struktur 225

Saklar

Sedangkan tahapan pelaksanaan pekerjaan secara garis besar Metode Pelaksanaan masingmasing dapat dijelaskan sebagai berikut: :

PEKERJAAN PERSIAPAN
Pekerjaan Persiapan harus sudah dilaksanakan sebelum 14 (empat belas) hari, terhitung setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sebagaimana Keppres. Sebagai pekerjaan awal yang harus dilakukan adalah : 1. Membuat rencana kerja yang lebih terperinci termasuk schedule mobilisasi peralatan dan personil di lokasi. 2. Melakukan pengurusan Administrasi Proyek meliputi jaminan pelaksanaan, surat permohonan untuk serah terima lokasi lahan proyek, juga data dukung seperti data cuaca, kondisi tanah serta pendekatan dengan masyarakat setempat dan menjelaskan pentingnya proyek sehingga informasi ini sebagai acuan dalam membuat schedule kegiatan proyek. 3. Mengajukan Shop Drawing kepada pengawas pekerjaan untuk mendapat persetujuannya menyangkut lay-out dan penempatan dilokasi dari Direksi Keet pengawas, kantor kontraktor, barak pekerja, gudang dan bengkel serta pagar pengawas proyek. *. Pembersihan Lokasi/Lapangan Pembersihan lokasi bertujuan agar mempermudah dalam pekerjaan dan pengukuran. a. Tahapan Pekerjaan: Pemotongan Pohon-pohon besar Pemangkasan rumput-rumput ilalang Pemindahan / penyingkiran material keras (Batu) yang dapat mengganggu pekerjaan. b. Cara Pelaksanaan : 1) Pemotongan Pohon-pohon besar dapat dilakukan dengan menggunakan alat berat ataupun dengan menggunakan alat-alat tukang (tergantung dari tingkat kesulitannya). 2) Pemangkasan rumput-rumput ilalang dapat dilakukan hanya dengan menggunakan alat-alat tukang atau bisa langsung dicabut dengan menggunakan tangan. Prosesnya ini biasanya tidak mengalami tingkat kesulitan yang tinggi. 3) Pemindahan Material Keras (Batu) dapat dilakukan oleh 1-10 orang tenaga pekerja ( Ukuran skala kecil ) namun dapat juga dengan menggunakan alat berat ( Ukuran skala besar ). Material Keras dipindahkan sejauh mungkin dari lokasi pekerjaan agar tidak mengganggu kelancaran pekerjaan. c. Keterkaitan Pelaksanaan Dengan Penggunaan Alat : 1) Pemotongan Pohon-pohon besar dapat dilakukan dengan menggunakan gergaji, kapak, gergaji mesin dsb, atau dengan menggunakan Buldozer dan Exavator tergantung dari besar kecilnya pohon di areal tersebut. 2) Pemangkasan rumput atau ilalang di areal lokasi dapat dibersihkan dengan menggunakan arit, parang, cangkul dsb 3) Pemindahan material keras seperti batu (ukuran skala besar) atau pohonpohon yang sudah di tumbangkan dapat dipindahkan dengan menggunakan METODE PELAKSANAAN CV. HANAKO

Exavator ataupun dinaikkan kedalam Truk untuk dapat dipindahkan keluar dari lokasi pekerjaan. Pemasangan Bowplank Bowplank berupa tonggak yang ditancapkan ditanah pada beberapa titik diluar bangunan yang dihubungkan dengan benang atau papan. Bowplang berguna sebagai penentu titik ukur posisi-posisi denah bangunan dan ketinggian elevasi antar lantai. Untuk bangunan yang tidak terlalu luas, cukup dengan penarikan benang untuk posisi dan menggunakan pipa berisi air untuk pengukuran elevasi. Bowplank dipasang dengan jarak 1 meter diluar denah bangunan . Peralatan yang digunakan : 1. 2. 3. 4. 5. Meteran Palu Tang Kakatua (gegep/catut) Benang

Tahapan Pekerjaan : a. Melakukan pengukuran, b. pemasangan patok, yang diawali dengan pengukuran areal yang akan dibersihkan dengan menggunakan alat ukur / meteran. c. Setelah mendapatkan persetujuan Direksi/Engineer/Pengawas Lapangan, maka pemasangan bouwplank dapat dilaksanakan. Mengingat pentingnya pekerjaan ini yang secara langsung berdampak pada hasil pekerjaan fisik, maka untuk pemasangannya harus sesuai dengan rencana pekerjaan/gambargambar kerja. Pemasangan Bowplank atau Patok dilakukan dengan menancapkan patok sebagai batas ukuran yang akurat setelah mengalami proses pengukuran. Keterkaitan Pelaksanaan dengan Penggunaan Alat : Untuk menentukan suatu ukuran harus menggunakan alat Bantu ukur / meteran. Sedangkan Theodolite digunakan untuk menentukan titik pancang, dimana penentuan titik pancang harus dengan memperhitungkan sudut dan itu hanya bisa dilakukan dengan menggunakan alat Theodolite. Echosounder digunakan untuk mengukur kedalaman laut.

b. 1) 2) 3) *

Papan Nama proyek * Setelah SPMK deterbitkan maka segera dilakukan pembuatan Papan Nama Kegiatan dan Pemasangan Pagar Pengaman Lokasi yang mana penempatan posisinya sesuai dengan petunjuk dari direksi. Papan nama proyek sangat penting dilakukan untuk memberikan informasi tentang proyek yang dilaksanakan meliputi : Nama proyek : Pemilik proyek : Pemilik pekerjaan : Kontraktor pelaksana : Konsultan pengawas : Jangka waktu pelaksanaan : Sumber Dana : a. Tahapan pelaksanaan pekerjaan : Melakukan pengukuran/Mall ukuran papan; Bahan-bahan yang digunakan adalah : 1. Papan ( papan kayu kelas III ) Ukuran 1,6 m x 1.6 m x 0,02 m 2. Cat Kayu ( 2.4 Kg) 3. Paku (1.25 Kg) Pemotongan papan dan kayu Penulisan dan pengecatan METODE PELAKSANAAN CV. HANAKO

Pemasangan b. Peralatan yang digunakan 1. Alat-alat standar tukang : - Meteran - Tang - Alat potong (gergaji) - Kakatua ( gegep ) - Palu - Kuas Pembuatan Barak Pekerja dan Gudang Pembangunan Barak pekerja dirancang sedemikian rupa sehingga memberi kenyamanan bagi pekerja untuk istirahat, hal ini penting karena pekerja merupakan komponen produksi utama bagi penyelesaian pekerjaan proyek. Sedangkan gudang diperlukan sebagai tempat penyimpanan peralatan dan bahan serta bengkel diperlukan sebagai tempat pemeliharaan / perbaikan alat yang rusak. Bangunan ini sifatnya sementara sehingga pada saat proyek selesainya pelaksanaan pekerjaan perlu dibongkar kembali. a. b. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan: Penentuan panjang dan lebar barak; Penetapan di lapangan sesuai ukuran; Pembuatan kolom pada masing-masing titik kolom; Pemuatan slop kayu; Pembuatan gording; Pembuatan dinding dengan papan kayu; Pembuatan atap dari seng. Peralatan yang digunakan : Peralatan yang digunakan adalah peralatan standart tukang, seperti : 1. Gergaji 5. Meteran 9. Skop 2. Palu 6. Pemotong besi 10. Golok 3. Tang 7. Cangkul 11. Sendok semen 4. Kakatua (Gegep) 8. Linggis 12. Alat bantu lainnya

Gbr. Barak Kerja dan Gudang Gunting seng digunakan untuk memotong seng gelombang sebagai lapisan luar dari pagar pengaman. Alat tukang lainnya digunakan sesuai fungsi dengan kebutuhannya. * Suplai Air Kerja Supply air bersih dan air kerja untuk pelaksanaan pekerjaan akan digunakan sumber air tanah dengan membangun sumur bor, atau mencari sumber lain yang memenuhi syarat untuk pelaksanaan pekerjaan. Keperluan air bersih, meliputi : Air untuk bahan campuran adukan beton, untuk plesteran dan untuk adukan pasangan bata. Untuk perawatan beton (curing), untuk perawatan batu bata Untuk toilet dan MCK pekerja Untuk keperluan tes peralatan mekanikal, tes instalasi plumping Keperluan pekerjaan lainnya. Dokumentasi Kegiatan Ini diperlukan untuk melakukan dokumentasi kegiatan proyek pada saat awal pekerjaan yang dimulai dari 0 (nol) persen hingga 100 (seratus) persen.

o o o o o *

METODE PELAKSANAAN CV. HANAKO

Selanjutnya dengan dokumentasi yang ada dilakukan proses administrasi terhadap semua pekerjaan termasuk bukti progres kerja. Shop Drawing : Shop Drawing adalah gambar rencana yang menjadi acuan pelaksanan dalam mengerjakan suatu pekerjaan dan dibuat setelah gambar rencana dari konsultan perencana mendapat persetujuan dan pengesahan Peralatan yang digunakan : - 1 set kamera - 1 set meja gambar beserta peralatannya - Kertas kalkir / gambar Waktu yang dibutuhkan, sama dengan waktu pengerjaan ( umur ) proyek PEKERJAAN BETON

PEKERJAAN BETON
- Tahapan pelaksanaan : Buat daftar potong bengkok besi sesuai gambar pembesian struktur Potong besi beton sesuai dengan panjang rencana yang tertera pada daftar potong bengkok Bentuk/bengkokkan besi sesuai bentuk yang tercantum dalam daftar Besi beton yang telah dipabrikasi tersebut ditumpuk pada tempat yang terlindung, diberi tanda/label untuk mempermudah saat dipasang dilapangan serta tidak tercampur dengan besi struktur lain. Pada waktu akan dipasang, besi beton diangkut kelokasi pemasangan dengan ponton. Untuk memudahkan kelurusan dimarking dulu dengan benang dan kapur tulis. Setiap persilangan besi diikat dengan ikatan silang supaya jarak tidak bergeser. Pekerjaan Bekisting Bekisting harus dipasang pada bidang yang tepat tanpa celah pada sambungan dan penyangga direncanakan dengan aman serta dibagi sehingga tidak dapat berubah bentuk Defleksi yang terjadi selama pengecoran dan pemadatan beton. dan harus dibuat sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadi kebocoran-kebocoran cairan dari beton.

- Tahapan Pelaksanaan : Bekisting sebelum digunakan untuk pengecoran beton harus dibersihkan dengan baik untuk terhindar dari debu gergaji, serutan dan semua bahan asing lainnya. Bekesting hanya boleh dibuka/dilepas dengan cara sedemikian rupa, sehingga tidak menyebabkan rusaknya beton. Bekesting tidak boleh dilepas sebelum beton cukup umur, Jangka waktu minimum antara pengecoran beton dan pelepasan bekesting dari berbagai struktur harus memenuhi persyaratan dalam spesifikasi teknik dan Peraturan Beton Indonesia PBI 1971.

Pemasangan Bekisting dan Tulangan Balok Pasang tali penggantung (besi beton diameter 16 Inch) Pasang kayu ukuran 7/10 pada tali penggantung penyangga plat form Pasang plat form dari multiplek 12 mm Pasang tulangan di atas plat form METODE PELAKSANAAN CV. HANAKO

sebagai

Pasang bekisting panel Mutu beton yang digunakan

Untuk Memperoleh mutu beton yang dipersyaratkan disini maka sebelumnya dibuat Mix design. Mutu beton ini tergantung dari mutu unsur-unsur pendukungnya yaitu Agregat (batu pecah dan pasir), semen dan air. Agregat harus memenuhi persyaratan dari Peraturan Beton Indonesia (PBI 1971 Ni-2 dan SK.SNI 1991 T.15.1991.03) baik gradasi maupun kekerasannya. Demikian pula untuk semen dan air harus memenuhi persyaratan teknisnya. Beton bertulang terdiri dari penggabungan matrial agregat kasar dan halus dan diperkuat dengan kekuatan baja yang bekerja bersama dalam menerima gaya gaya yang muncul akibat beban hidup, beban mati dan beban sementara. Syarat-syarat : Dalam pemilihan pemakain material yang jenisnya material yang berkwalitas dan memperhatikan syarat kwalitas material sesuai petunjuk teknis. Pemeriksaan material Semen, Agregat kasar (Split), Pasir dan air kerja harus memenuhi syarat..PBI.71 Semen harus mempunyai daya ikat sesuai persyaratan teknis..PBI.71 Agregat kasar /Split kwalitas keras dan tidak mengandung tanah atau Lumpur dan kadar lumpur yang diijinkan maximum 1 %. (ketentuan dalam PBI.71) Pasir Cor harus mempunya kwalitas yang baik keras dan kadar lumpur yang diijinkan maximum 5 % (ketentuan dalam PBI.71) Untuk mendapatkan mutu Beton yang baik dalam pelaksanaan pengecoran setiap pengecoran 5 M3 diambil sample 2 buah kubus dijaga / dipelihara selama dalam proses pengeringan selanjutnya diuji kekuatan tekan betonnya dilaboratorium. Selama proses pengeringan beton harus selalu dilindungi dengan penyiraman air atau ditutup dengan karung yang senantisa dibasahi atau menggunakan bahan additive dan umur beton maximun dapat dicapai setelah berumur 28 hari. Air kerja digunakan yang berkualitas baik terhindar dari pengaruh air garam dan bahan kimia lainnya. Pekerjaan pengecoran dilaksanakan dibutuhkan ketelian dan pengawsan untuk mendapatkan mutu Beton yang baik setiap pengecoran 5 M3 diambil sample 2 buah kubus dijaga / dipelihara selama dalam proses pengeringan. Selanjutnya diuji kekuatan tekan betonnya dilaboratorium. Selama proses pengeringan beton harus selalu dilindungi dengan air bersih atau ditutup dengan karung yang senantisa dibasahi atau dapat juga menggunakan bahan additive untuk mempercepat proses pengeringan. Dan umur beton maximun adalah 28 hari. Pendekatan pelaksanaan dilapangan dilakukan dengan proses sebagai berikut :

Perancah + Bekesting

Tanah Isian Tiang


Semen PC Pasir Beton Pengadaan Bahan Batu Pecah 1-2
Skema Tahapan

Poer / Pile Cap Balok Plat Lantai + Kerb Plat Sayap + Injak

Air

Zat Adittife
METODE PELAKSANAAN CV. HANAKO

Besi Tulangan

Pengecoran Beton Pengecoran beton Pekerjaan pengecoran dilaksanakan setelah pekerjaan pembesian selesai serta telah disetujui oleh Direksi Pengawas Pekerjaan. Pengecoran beton dilakukan dengan molen (Concrete Mixer) bila volume beton yang akan dicor sedikit, sedangkan penggunaan beton ready mix akan menjadi pilihan untuk volume pengecoran yang besar.

Gambar Proses Pembetonan

Urutan Pelaksanaan Pengecoran : Pembuatan Job Mix Formula (JMF) sesuai contoh material agregat yang akan dipakai. Perbandingan campuran agregat dalam JMF yang menggunakan takaran berat dikonversikan ke perbandingan volume (bila pengecoran dengan molen) Selanjutnya buat alat penakar sesuai dengan hasil konversi. Pemasangan besi beton tulangan dan bekesting Juru ukur akan memberi tanda elevasi beton yang akan dicor Pemasangan tenda pelindung (bila diperlukan) Proses pengadukan beton dengan menggunakan molen Beton dituang dilokasi pekerjaan serta dipadatkan dengan vibrator. Beton diratakan sesuai dengan batas elevasi yang telah ditentukan. Perawatan beton agar sampai batas umur yang diisyaratkan.

Persiapan Teknis : Pegujian material ( Uji Laboratorium ) Perhitungan Rencana Campuran ( Jobmix Formula ) Melakukan Percobaan campuran Melakukan pengujian terhadap hasil jobmix. Persiapan Pelaksanaan : Pengadaan bahan ( semen, split, air, zat aditif ) harus cukup Kotak aduk sudah sesuai dengan jobmix formula Alat Bantu skop, cangkul, riskam dll Concrete mixer, vibrator, dan alat transport ( pontoon ) Perlengkapan lainnya seperti tremi, talang cor, panggung cor

Gbr. Proses pengadukan dan pengecoran beton Cara Pelaksanaan :

Gbr. Proses pengecoran

METODE PELAKSANAAN CV. HANAKO

Setiap campuran beton harus diaduk dalam pengaduk (mixer) sehingga merata/homogen dan waktu pengadukan minimum adalah 2 menit untuk setiap kali mencampur. Segera setelah beton siap dituangkan, maka dilakukan uji slump tes. Selanjutnya dituangkan ke dalam begesting, dan adukan beton harus dipadatkan dengan concrete vibrator yang jumlahnya harus mencukupi. Pengecoran harus dilakukan menerus dan hanya boleh berhenti pada tempattempat yang diperhitungkan aman dan telah direncanakan terlebih dahulu. Untuk menyambung suatu pengecoran dari pengecoran sebelumnya harus dibersihkan permukaannya dan dibuat kasar, agar sempurna sambungannya. Sebelum adukan beton dituangkan, permukaan harus disiram dengan air semen dengan campuran 1 pc : 0,5 air. Selama pengecoran beton perlu diambil/dibuatkan sample kubus sebanyak 2 buah untuk setiap 5 m3 pengecoran dan sample kubus tersebut harus di jaga/dipelihara dan selanjutnya diuji kekuatan tekan betonnya di laboratorium. Pemeliharaan Beton (Curring) Selama proses pengerasan dari beton yang selesai di cor, beton harus dilindungi dengan air bersih atau ditutup dengan karung yang senantiasa di basahi atau menggunakan bahan additive.

Pekerjaan struktur beton dapat diuraikan sebagai berikut : a. b. c. d. e. Beton isian tiang menggunakan beton mutu K-325 Pelaksanaannya sesuai ukuran yang ada dalam gambar rencana yaitu setinggi 1,8 m. Pembesian dirakit diluar sesuai gambar, dengan bagian ujung bawah tulangan dilas pada besi pelat t = 12 mm sehingga dapat berfungsi sebagai bekesting dasar. Pengecoran beton dilakukan dengan menggunakan tremi agar tidak terjadi segregasi beton. Pengisian tiang pancang dengan beton diawali dengan penutupan tiang dengan plat baja (Concrete Stopper) yang digantung / dilas pada ujung bagian bawah tulangan isian , setelah besi tulangan isian dimasukkan maka selanjutnya dapat dilakukan pengecoran adukan beton. Tahapan Pelaksanaan : Proses ini dilaksanakan setelah pipa pancang terpancang secara keseluruhan, kemudian dengan memberikan tulangan baja sebagai struktur tarik dan sebagai stek pengikat poer, dilanjutkan dengan pemberian adukan campuran beton K-325. Pembentukan Besi Tulangan.( Sesuai Gambar Rencana )

Gbr. Isian tiang

Pengelasan Concrete Stopper Pada Besi Tulangan Semua ukuran yang dipergunakan di dalam pelaksanaan haruslah mengacu kepada Gambar Kerja yang telah ditetapkan dan disetujui oleh Pengawas Pekerjaan. pengawas pekerjaan sebelum diterapkan dilapangan dan juga mengacu pada peraturan-peraturan yang ditetapkan di dalam RKS dan Gambar Kerja. Untuk masing-masing item pekerjaan yang menggunakan campuran beton K-325 haruslah dibuatkan sempel beton untuk pengujian kuat METODE PELAKSANAAN CV. HANAKO

tekan beton. Jumlah sample yang disediakan untuk tiap seri pengetesan sebanyak 10 (Sepuluh) buah dengan nilai maximum Slump 7 cm.

Makassar, 3 Januari 2012 CV. HANAKO

WAHYU SURYA PUTRA Direktur

METODE PELAKSANAAN CV. HANAKO

Anda mungkin juga menyukai