Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN

METODE PELAKSANAAN DAN METODE KERJA


I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Pembersihan Lokasi
Pekerjaan pembersihan meliputi pembersihan lokasi dari pohon-pohon/semak, sampah, sisa
bangunan dan lain-lain yang sekiranya dapat mengganggu dalam pengukuran dan pemasangan
bouplank.

b. Uitzet Dan Bouplank


Adalah Pekerjaan awal, yaitu melakukan pengukuran ulang lokasi dan dilanjutkan dengan
pembuatan berita acara MC 0% dan dilanjutkan dengan pembuatan Bouplank sebagai acuan
posisi bangunan. Pembuatan bouplank meliputi :
- Peralatan dan bahan : kayu usuk 5/7, papan kayu, paku, palu, cat meni, benang
- Tenaga yang dipakai : Mandor, Tukang dan pekerja
- Waktu pelaksanaan : minggu pertama sampai selesai

c. Papan Nama Proyek


Adalah Pekerjaan awal, yaitu melakukan pemasangan papan nama proyek sesuai dengan
kegiatan dan pekerjaan yg ada dalam kontrak , papan nama diletakkan pada tempat yg mudah
dilihat dan terbaca. Pembuatan papan nama meliputi :
- Peralatan dan bahan : kayu usuk 5/7, papan kayu, paku, palu, banner
- Tenaga yang dipakai : Tukang dan pekerja
- Waktu pelaksanaan : minggu pertama

d. .Mobilisasi dan Pengadaan material dan alat bantu

Mobilisasi Bahan / Material


Kontraktor melaksanakan Mobilisasi Bahan / Material atau yang biasa disebut
Dropping Material.
Mobiliasi bahan yang dilakukan meliputi material : besi bronjong, batu kali belah,
pasir pasang , – bahan pendukung lainnya.

Mobilisasi Bahan / Material

Pada mobilisasi material, Kontraktor juga memperhitungkan dan merencanakan


akses jalan masuk, serta tetap menjaga kelancaran lalu lintas sekitar proyek, dan
keamanan proyek.

Dropping material ditempatkan pada lokasi yang mudah dijangkau dalam


pelaksanaan pekerjaan, dalam pekerjaan ini material juga dilangsir menuju masing-
masing item pekerjaan.
Mobilisasi Alat
Setelah mobilisasi bahan material, maka Kontraktor melaksanakan Mobilisasi Alat
/ Peralatan.
Mobiliasi peralatan meliputi : pompa air, Mesin Genset maupun peralatan
pertukangan, dan peralatan bantu lainnya.

Mobilisasi Tenaga Kerja / Personil


Setelah mobilisasi bahan material dan alat , maka Kontraktor melaksanakan
Mobilisasi Personil.
Kontraktor juga memobilisasi tenaga kerja : Site manager , Pelaksana lapangan,
ahli electrical mandor, tukang dan pekerja.
Kontraktor juga membuat struktur organisasi pekerjaan dan jadwal waktu
penugasan. Hal ini dilakukan untuk memudahkan personil dalam tugas dan
tanggung jawab serta koordinasi.

II. PEKERJAAN TANAH


1. Galian Tanah
Setelah melakukan pengukuran dan bouplank dilanjutkan dengan penggalian saluran dengan
menggunakan tenaga manusia dengan memakai seperangkat alat gali.

Pekerjaan galian tanah meliputi :


- Peralatan yang digunakan : cangkul, sekop, lempak, keranjang, kereta dorong, dan lain-lain
- Tenaga ; diperlukan pekerja dan mandor dengan jumlah disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi lapangan pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
- Waktu pelaksanaan ; dilakukan setelah bouplank selesai dikerjakan ( minggu ke II dan ke III
dan IV )
- Cara pelaksanaan ; peralatan harus sudah siap dilapangan pada waktu pelaksanaan pekerjaan,
pekerja menggali tanah sesuai dengan gambar dan teknis penggalian berdasarkan petunjuk
mandor.

2. Pekerjaan Cerucuk Kayu

Persiapan :
1. Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya.
2. Menyerahkan Gambar detail penampang melintang (Shop Drawing) kepada Direksi
Pekerjaan.
3. Cek dan amati ulang kesiapan alat, pastikan tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah
dilakukan.
4. Cek ulang kesiapan tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya pastikan tidak ada perubahan
dari kesiapan yang telah dilakukan.
5. Pastikan ada penanggung jawab dari penyedia jasa untuk mengatasi kondisi khusus.
6. Pastikan ada pengendalian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3).
7. Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas.Staking-out dimensi, bentuk dan lokasi
sesuai gambar rencana
8. Pasang patok-patok ukur untuk menentukan lebar dan panjang pondasi.
9. Lakukan penyiapan tanah dasar sesuai dengan gambar rencana dan lhal-hal sebagai berikut:
10. Bersihkan tanah dasar yang dapat mengganggu pelaksanaan.
11. Ratakan lahan dengan cara Penyiapan lahan Tanpa Bakar (PLTB).
12. Bila muka air mencapai pcrmukaan tanah, maka timbun tanah dasar sehingga muka tanah
timbunan di atas muka air.
13. Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan dipancang dan diberi tanda
dengan menggunakan patok-patok

Pelaksanaan :

Runcingkan bagian ujung bawah cenrcuk kayu agar mudah rnenembus ke dalam tanah.
1. Pasang perancah atau platform sedemikian rupa sehingga orang dapat dengan mudah
2. Memukul kepala tiang pada ketinggian tertentu (lihat Gambar 2).
3. Ratakan bagian ujung tiang yang akan dipukul dan beri topi tiang.
4. Tegakkan tiang cerurcuk dan masukkan sedikit ke dalarn tanah agar dapat dipukul dcngan
stabil dan tetap tegak lurus.
5. Pukul tiang dengan palu pcmukul pada ujung atas cenrcuk yang sudah diberi topi sampai
kedalaman rencana.

III. PEKERJAAN PASANGAN BORONJONG KAWAT GALVANIS

1. Spesifikasi
Bronjong adalah batu-batu yang diisi ke dalam jaring berbentuk keranjang yang terbuat dari besi yang
telah digalvanisir yang digunakan untuk menstabilkan tanah dan mencegah erosi. Keranjang dari jaring
tersebut mempunyai berbagai ukuran tapi pada prinsipnya untuk menciptakan suatu kepadatan, fleksibel,
permeable dan membentuk suatu batuan yang besar yang disatukan oleh sebuah jaring. Bronjong
digunakan untuk menstabilisasikan slope untuk mencegah longsor yang disebabkan oleh erosi atau
berdasarkan desain perencanaan tangga slope. Contohnya digunakan untuk tepi sungai, timbunan jalan,
timbunan rel, dinding/tepi laut dan dinding penahan dari erosi dan kontrol banjir. Seandainya bronjong
mempunyai nilai ketinggian yang kecil dalam hubungannya ke dimensi lateral, ini disebut gabion
mattress. Worksheet ini menggambarkan prosedur dasar dari pembangunan sebuah bronjong termasuk
penggalian, pemasangan bronjong dan pelaksanaan penggalian kembali.

2. Metode Kerja :
I. Lakukan pemasangan patok dan benang untuk menandakan daerah penggalian untuk pemasangan
bronjong berdasarkan dimensi jarring dan desain. Termasuk tempat ruangan untuk pemadatan
merial pada bagian luar penenpatan bronjong, dianjurkan lebar tempat 500 mm diukur dari bagian
bawah area bronjong. Pastikan kemiringan yang tepat dibuat pada saat penggalian, paling tidak
1:2 (45º). Seandainya dibutuhkan gunakan penopang dan lembaran papan untuk penahan.
Pastikan daerah penggalian selalu kering dengan menggunakan pompa air listrik dan generator.
II. Selama penggalian, letakkan jarring bronjong pada pinggir slope dan mulai pembentukan jaring.
Biasanya jaring bronjong dikirim dalam bentuk memanjang (seperti ditunjukkkan pada gambar),
dan dengan ukuran lebar x tinggi yaitu 1000 x 500. Bungkus jarring hingga berbentuk kotak dan
ikatkan bersama bagian tepinya menggunakan kawat yang telah digavanisir d = 3 mm, jepit dan
ikatkan serta dipotong dengan menggunakan tang.

III. Lanjutkan perletakan dan pengisian jarring bronjong dan tumpukan dan ikatkan semua sesuai
dengan gambar. Semakin banyak dinding bagian dalam di dapat, maka bronjong semakin kuat,
karena itu maka setiap bronjong harus diikatkan secara bersama-sama dengan sebelumnya secara
sejajar. Bronjong yang diletakkan diatas untuk setiap susunan harus dihubungkan juga dengan
yang lainnya. Seandainya bronjong mempunyai bentuk memanjang sisi bagian baah jaring
harusdipasang daya tahan dan memperkuat struktur.
IV. Rongga antara bagian belakang dinding bronjong dengan kemiringan bekas galian harus ditimbun
kembali dan dilakukan pemadatan dengan menggunakan material berukuran 0-150mm.
Seandainya menggunakan stamper, yaitu alat yang paling sesuai digunakan untuk memadatkan
material, tuangkan material setebal 40 cm disekeliling bronjong.

V. Ketika struktur bronjong telah selesai, pastikan semua celah disekeliling bronjong ditimbun
kembali dan dipadatkan dengan baik dan semua sambungan diikatkan dengan baik.

3. Tenaga Kerja :
 1 Orang pengawas
 2 Orang pekerja untuk melakukan setting out.
 1 Grup pekerja untuk melaksanakan penggalian
 1 Grup pekerja untuk memasang jarring kawat bronjong, mengikat dan mengisi batu.

4. Peralatan dan Alat bantu :


 Meteran 30 M dan 5 M
 Patok Kayu
 Papan profil
 Benang tukang
 Sekop
 Cangkul
 Stemper
 Pompa Air, dll.

5. Material :
 Jaring dari besi yang telah digalvanisir diameter 2,5 - 3mm, ukuran jaring 120 mm
 Batu d >150mm

6. Quality Control :

- Sebelum aktifitas dilaksanakan:

 Pastikan semua material, peralatan dan alat bantu lainnya tersedia dan dalam kondosi baik serta
sesuai dengan spesifikasi;
 Pastikan setting out dilakukan dengan benar dan berdasarkan suatu ketinggian yang telah
ditentukan sebelumnya;
 Kontrol jaring bronjong, perletakan batu, diameter lubang jaring, diameter kawat dan volume
untuk perencanaan pekerjaan.

- Ketika aktifitas dilaksanakan:

 Pastikan semua tanah dipindahkan dari galian sampai dengan kedalaman yang tepat;
 Pastikan semua bongkahan dan batu-batu besar dipindahkan dari bawah tempat penggalian dan
seandianya dibutuhkan, ratakan dengan material yang lebih baik;
 Periksa dinding penggalian dan kemiringan dinding galian 1:2 untuk mencegah terjadinya
longsor.
 Menjaga hasil galian agar dalam selalu dalam keadaan kering sebisa mungkin;
 Pastikan pengikat dilakukan dengan kawat yang telah digalvanisir d>3mm dan dengan jumlah
kawat yang cukup;
 Pastikan batu dan kerikil yang digunakan mempunyai kualitas yang baik dan dengan ukuran yang
sesuai;
 Pastikan bronjong terkunci dengan mengikatkannya secara bersamaan;
 Pastikan dilakukan pemadatan yang cukup di sekeliling bronjong
- Pencegahan Akhir :

 Pastikan bronjong diisi dengan cukup, timbunan kembali yang dibuat dipadatkan dengan baik
sehingga tidak ada lagi yang tidak padat;
 Periksa semua sambungan yang terlihat apakah sudah terikat dengan baik.

Makassar 10 Mei 2019


CV. Timur Engginering

Direktur

Anda mungkin juga menyukai