T.A : 2016
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1) Pembersihan Lahan Jalur Pipa
Untuk pembersihan ini akan dilakukan pada saat mulai melaksanakan pekerjaan ataupun
setelah pelaksanaan pekerjaan. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan jalur pipa,
pembersihan lokasi pekerjaan dari semua tumbuhan harus dikerjakan maka terlebih dahulu
harus mendapat persetujuan dari Direksi. Pembersihan terdiri dari penebangan pohon-
pohon perdu, semak belukar,rumput, termasuk lapisan tanah humus/top soil yang
mengganggu yang ada di lokasi pekerjaan. Kami akan membongkar akar-akar, mengisi
lubang-lubangnya dengan tanah kemudian membuang dari tempat pekerjaan semula
bahan-bahan hasil pembersihan lapangan. Untuk semua pohon dan semak-semak yang
tidak harus dibersihkan / tidak harus ditebang dan tetap berada di tempatnya, maka kami
akan melindunginya dari kerusakan.
Setelah pelaksanaan pekerjaan selesai semua, lokasi areal pekerjaan juga harus dibersihkan
dari sisa-sisa semua material yang tidak terpakai, serta areal diratakan dan dirapikan kembali
sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan
- Pemasangan bouwplank
Setelah pekerjaan pangukuran (survey) lokasi proyek selesai,
keterangan titik ketinggian peil dan sudut - sudut fisik bangunan
sudah didapatkan maka pekerjaan selanjutnya adalah
Pemasangan Bouwplank, Bouwplank sendiri merupakan patok kayu
sementara yang berfungsi untuk menentukan titik As bangunan
yang akan dibangun.
Adapun Syarat-syarat memasang bouwplank adalah sebagai
berikut:
Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah.
Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank
tidak goyang akibat pelaksanaan galian tanah.
Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda.
Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal)
dengan papan bouwplank lainnya.
Letak kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap
kedalam bangunan semua).
Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah)
daripada pondasi dan dinding batu bata.
- Semen yang kami digunakan adalah Portland Semen dan sesuai dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam Standar
Indonesia Menurut N I.8.
- Bila ada semen kami yang diragukan mutunya, maka Direksi berhak untuk
menolak penggunaan semen tersebut dan kami segera menggantikannya
dengan semen lain yang mutunya lebih baik.
Kerikil :
- Kerikil yang kami gunakan cukup keras dan telah disetujui oleh Direksi.
- Kerikil telah bersih dari kotoran seperti lumut atau bahan-bahan lainnya
yang dapat merusak. Kadar kotorannya ditentukan oleh Direksi.
- Gradasi dari kerikil harus bergradasi baik dan berkisar antara 5 (lima) mm
sampai 30 (tiga puluh) mm.
Pasir:
- Pasir yang kami gunakan adalah hasil proses alami yang berasal dari sungai.
- Pasir telah bersih dan bebas dari kotoran seperti lumut atau bahan-bahan
lainnya yang dapat mengurangi kekuatan beton, dimana kadar kotoran harus
sesuai dengan PBI-1971 atau dengan persetujuan lain dari Direksi.
Air:
- Air yang kami gunakan untuk pengecoran beton, spesi atau keperluan lain
telah bersih dan tidak mengandung bahan yang dapat merusak beton.
c. Mutu beton yang kami gunakan dengan komposisi campuran semen : batu
pecah/kerikil : pasir atau juga menurut pentunjuk Direksi.
d. Kekentalan beton disesuaikan dengan jenis pekerjaan beton serta sesuai
dengan PBI 1971
- Besi telah bersih dari karat, minyak atau bahan-bahan lainnya yang dapat
merusakkan dengan beton.
Potongan besi kami lakukan dengan gergaji dalam keadaan dingin, dan
pemotongan dengan cara lain perlu mendapatkan persetujuan dari
Direksi.
Hasil potongan harus rapi dan disetujui oleh Direksi.
Pemasangan angkur kami lakukan sesuai dengan petunjuk direksi dan
sesuai dengan gambar kerja pemasangan angker yang tertera pada
gambar rencana.
- Semen yang kami digunakan adalah Portland Semen dan sesuai dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam Standar
Indonesia Menurut N I.8.
- Semen yang telah keras dan membatu tidak dapat digunakan lagi
- Bila ada semen kami yang diragukan mutunya, maka Direksi berhak untuk
menolak penggunaan semen tersebut dan kami segera menggantikannya
dengan semen lain yang mutunya lebih baik.
Kerikil :
- Kerikil yang kami gunakan cukup keras dan telah disetujui oleh Direksi.
- Kerikil telah bersih dari kotoran seperti lumut atau bahan-bahan lainnya
yang dapat merusak. Kadar kotorannya ditentukan oleh Direksi.
- Gradasi dari kerikil harus bergradasi baik dan berkisar antara 5 (lima) mm
sampai 30 (tiga puluh) mm.
Pasir:
- Pasir yang kami gunakan adalah hasil proses alami yang berasal dari sungai.
- Pasir telah bersih dan bebas dari kotoran seperti lumut atau bahan-bahan
lainnya yang dapat mengurangi kekuatan beton, dimana kadar kotoran harus
sesuai dengan PBI-1971 atau dengan persetujuan lain dari Direksi.
Air:
- Air yang kami gunakan untuk pengecoran beton, spesi atau keperluan lain
telah bersih dan tidak mengandung bahan yang dapat merusak beton.
c. Mutu beton yang kami gunakan dengan komposisi campuran semen : batu
pecah/kerikil : pasir atau juga menurut pentunjuk Direksi.
d. Kekentalan beton disesuaikan dengan jenis pekerjaan beton serta sesuai
dengan PBI 1971
Metode Pelaksanaan
Acian dibuat dalam campuran 1 Pc : 2 Air, dengan cara; air
dimasukkan terlebih dahulu kedalam tempat yang telah disediakan
untuk membuat acian sampai kira-kira kapasitas tempat, baru
kemudian semen dimasukkan sesuai dengan kebutuhan dan
dibiarkan sampai mendidih kira-kira 15 menit setelah itu air
kelebihannya boleh dibuang tanpa membuang semennya itu
sendiri. Cara ini dipakai untuk menghindari pengerasan. Semen
sewaktu -waktu ditaburkan kebagian yang akan diaci dan
terjaminnya kerataan acian itu sendiri.
Tebal acian 1,5 mm
kelokasi proyek harus dalam keadaan baik dan diterima oleh direksi atau
pengawas proyek.
pengawas proyek.
b. Pemasangan Saluran Pipa
pengawas proyek.
b. Pemasangan Saluran Pipa
3) Pekerjaan Beton
a. Beton Cor yang akan kami dikerjakan sesuai dengan spesifikasi dan untuk
semua maksud yang berhubungan dan sebagaimana yang diminta oleh
Direksi harus terdiri dari bahan-bahan yang terinci dan harus dicampur
dengan perbandingan yang sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
disyaratkan dan juga sesuai dengan syarat-syarat lainnya yang sudah baku
digunakan.
b. Bahan-bahan yang kami gunakan untuk pekerjaan beton cor adalah sebagai
berikut :
Semen :
- Semen yang kami digunakan adalah Portland Semen dan sesuai dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam Standar
Indonesia Menurut N I.8.
- Semen yang telah keras dan membatu tidak dapat digunakan lagi
- Bila ada semen kami yang diragukan mutunya, maka Direksi berhak untuk
menolak penggunaan semen tersebut dan kami segera menggantikannya
dengan semen lain yang mutunya lebih baik.
Kerikil :
- Kerikil yang kami gunakan cukup keras dan telah disetujui oleh Direksi.
- Kerikil telah bersih dari kotoran seperti lumut atau bahan-bahan lainnya
yang dapat merusak. Kadar kotorannya ditentukan oleh Direksi.
- Gradasi dari kerikil harus bergradasi baik dan berkisar antara 5 (lima) mm
sampai 30 (tiga puluh) mm.
Pasir:
- Pasir yang kami gunakan adalah hasil proses alami yang berasal dari sungai.
- Pasir telah bersih dan bebas dari kotoran seperti lumut atau bahan-bahan
lainnya yang dapat mengurangi kekuatan beton, dimana kadar kotoran harus
sesuai dengan PBI-1971 atau dengan persetujuan lain dari Direksi.
Air:
- Air yang kami gunakan untuk pengecoran beton, spesi atau keperluan lain
telah bersih dan tidak mengandung bahan yang dapat merusak beton.
c. Mutu beton yang kami gunakan dengan komposisi campuran semen : batu
pecah/kerikil : pasir atau juga menurut pentunjuk Direksi.
d. Kekentalan beton disesuaikan dengan jenis pekerjaan beton serta sesuai
dengan PBI 1971
- Besi yang dimaksud adalah semua jenis besi yang terdapat dipasaran.
- Besi telah bersih dari karat, minyak atau bahan-bahan lainnya yang dapat
merusakkan dengan beton.
Potongan besi kami lakukan dengan gergaji dalam keadaan dingin, dan
pemotongan dengan cara lain perlu mendapatkan persetujuan dari
Direksi.
Hasil potongan harus rapi dan disetujui oleh Direksi.
Pemasangan angkur kami lakukan sesuai dengan petunjuk direksi dan
sesuai dengan gambar kerja pemasangan angker yang tertera pada
gambar rencana.
5) Pekerjaan Bekisting
kelokasi proyek harus dalam keadaan baik dan diterima oleh direksi atau
pengawas proyek.
kelokasi proyek harus dalam keadaan baik dan diterima oleh direksi atau
pengawas proyek.
- Semen yang kami digunakan adalah Portland Semen dan sesuai dengan
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam Standar
Indonesia Menurut N I.8.
- Semen yang telah keras dan membatu tidak dapat digunakan lagi
- Bila ada semen kami yang diragukan mutunya, maka Direksi berhak untuk
menolak penggunaan semen tersebut dan kami segera menggantikannya
dengan semen lain yang mutunya lebih baik.
Kerikil :
- Kerikil yang kami gunakan cukup keras dan telah disetujui oleh Direksi.
- Kerikil telah bersih dari kotoran seperti lumut atau bahan-bahan lainnya
yang dapat merusak. Kadar kotorannya ditentukan oleh Direksi.
- Gradasi dari kerikil harus bergradasi baik dan berkisar antara 5 (lima) mm
sampai 30 (tiga puluh) mm.
Pasir:
- Pasir yang kami gunakan adalah hasil proses alami yang berasal dari sungai.
- Pasir telah bersih dan bebas dari kotoran seperti lumut atau bahan-bahan
lainnya yang dapat mengurangi kekuatan beton, dimana kadar kotoran harus
sesuai dengan PBI-1971 atau dengan persetujuan lain dari Direksi.
Air:
- Air yang kami gunakan untuk pengecoran beton, spesi atau keperluan lain
telah bersih dan tidak mengandung bahan yang dapat merusak beton.
4) Pek. Bekisting
Metode Pelaksanaan
Acian dibuat dalam campuran 1 Pc : 2 Air, dengan cara; air
dimasukkan terlebih dahulu kedalam tempat yang telah disediakan
untuk membuat acian sampai kira-kira kapasitas tempat, baru
kemudian semen dimasukkan sesuai dengan kebutuhan dan
dibiarkan sampai mendidih kira-kira 15 menit setelah itu air
kelebihannya boleh dibuang tanpa membuang semennya itu
sendiri. Cara ini dipakai untuk menghindari pengerasan. Semen
sewaktu -waktu ditaburkan kebagian yang akan diaci dan
terjaminnya kerataan acian itu sendiri.
Tebal acian 1,5 mm
pengawas proyek.
b. Pemasangan Saluran Pipa
8. PEKERJAAN FINISHING
1. Pengecatan Penutup Bak Penampung
Pengecatan dilakukan pada seluruh penutup pak penampung
3. Pengetesan Jaringan
Prosedur yang kita bahas hanyalah yang berkaitan dengaan jalur pipa.
Pengetesan jaringan perpipaan selalu dikaitkan dengan konstruksi pemasangan serta
material yang digunakan dalam jaringan pipa tersebut.
Pengetestan yang disyaratkan berdasarkan ASME B31.3 adalah 125% dari tekanan
operasional maksimum.
Test kebocoran dilakukan dengan memperhatikan perubahan tekanan pada nano meter. Jika
terjadi perubahaan yang drastis maka dipastikan ada pipa pecah pada jalur tersebut.
Mengetahui kekuatan jaringan maupun pipa sehingga dapat dicegah apabila ada
kebocoran maupun tekanan yang berlebih.
Mengetahui bagian yang bocor atau terlemah dari suatu jaringan
Untuk mengetahui bagian yang bocor, biasanya dapat dengan mudah dipantau dari
penurunan tekanan yang mendadak / drastis.