2 Comments
Friday, 14 April 2017
Ø DIVISI 1. UMUM
v Mobilisasi & Demobilisasi
Sebelum memulai pekerjaan, atas persetujuan direksi terlebih dahulu dilakukan
mobilisasi alat yang digunakan dalam pekerjaan seperti : Galian tanah berbatu
dengan alat berat excavator. Untuk demobilisasi atau pemulangan alat excavator ke
besecamp. Selain itu pada pekerjaan persiapan awal ini yang paling penting adalah
mempelajari situasi lapangan dan melengkapi persyaratan yang sudah
ditentukan dalam bestek, untuk pertama pemasangan plang proyek selanjutnya
memulai pengukuran pada lokasi pekerjaan, yaitu berupa situasi, potongan
memanjang, potongan melintang, yang dituangkan dalam gambar,
termasuk gambar konstruksi, yang disesuaikan dengan lapangan, dan
disertai dengan foto dokumentasi, juga gambar-gambar kerja (shop Drawing).
Pada bagian-bagian konstruksi yang kurang jelas harus diperjelas.
Kemudian perlu diadakan koordinasi dengan pihak proyek beserta
masyarakat setempat (pemuka masyarkat setempat), guna dapat membicarakan
masalah-masalah yang mungkin timbul apabila pekerjaan ini dimulai, baik
menyangkut teknis maupun non teknis.
v Manajemen Dan Keselamatan Lalu Lintas
Dalam melaksanakan pekerjaan Peningkatan Jalan setiap tahapan pekerjaan yang
akan dilaksanakan mulai dari awal. Pelaksanaan Pekerjaan sampai dengan akhir
kegiatan di lapangan diusahakan tidak mengganggu arus lalu lintas. Aktifitas arus
lalu lintas yang terhambat akibat adanya kegiatan proyek akan merugikan pengguna
jalan raya.
§ Menyiapkan perlengkapan keselamatan jalan selama periode kontruksi sesuai
ketentuan.
§ Membuat rencana kerja manajemen lalu lintas sesuai schedule pekerjaan dan
koordinasikan dengan seluruh personil yang terkait.
§ Mengatur secara tepat jadwal pelaksanaan setiap jenis pekerjaan di lapangan.
§ Memasang rambu-rambu di sekitar lokasi pekerjaan, dan menempatkannya secara
tepat dan benar.
§ Menempatkan petugas pengatur lalu lintas untuk mengatur dan mengarahkan arus
lalu lintas.
Peralatan Keselamatan Lalu Lintas
§ Rambu penghalang lalu lintas jenis plastik
§ Rambu peringatan
§ Peralatan komunikasi dan lainnya
Tenaga yang terdiri dari:
§ Pekerja
§ Koordinator
§ Pada saat pekerjaan, rambu-rambu diletakkan sepanjang daerah galian, tujuannya
agar lalu lintas tidak masuk atau terperosok ke dalam daerah galian. Rambu-rambu
yang dipasang haruslah mempunyai cat dengan pantulan cahaya, guna menghindari
kecelakaan di malam hari.
madatan Tanah Dasar
Hal hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemadatan adalah:
§ Pemadatan dilakukan segera setelah dilakukan penggalian.
§ Apabila diperlukan lakukan penyiraman terhadap material tanah dasar Untuk
mencapai kadar air optimum sehingga didapatkan kepadatan yang sesuai dengan
spesifikasi.
Kecepatan alat harus diperhatikan agar tidak membahayakan pengguna jalan eksisting.
v Pemotongan Pohon Pilihan Diameter 15-30 cm
A. Peralatan yang digunakan
B. Metode pelaksanaan
§ Menentukan pohon yang akan di potong, kemudian dilakukan kordinasi dengan pihak
terkait seperti Dinas Pertamanan dan instansi terkait lainnya..
§ Penebangan pohon dilaksanakan dengan menggunakan mesin pemotong kayu,
untuk membersihkan akar- akar pohon digunakan excavator sehingga akar pohon
tidak tertinggal didalam permukaan tanah.
§ Kayu hasil pemotongan diangkut keluar lokasi pekerjaan dengan menggunakan
dump truck
§ Pengangkutan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pihak pengawas.
§ Pekerjaan ini dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan galian.
v Patok Pengarah
Pekerjaan patok pengarah patok yang terbuat dari beton bertulang pracetak dengan
mutu K175 (15 MPa) yang diberi cat sedemikian rupa mengikuti Spesifikasi dan
sesuai gambar dengan tinggi total sesuai ditunjukkan dalam gambar.
Pekerjaan ini dilakukan secara manual dengan urutan pekerjaan sebagai berikut :
1. Patok beton dicetak dilokasi pembuatan, kemudian patok-patok beton dimuat dari
lokasi pembuatan dengan Dump Truck menuju lokasi pemasangan. Patok dipasang
dilokasi yang telah digali yang ditentukan dengan jarak-jarak antara patok mengacu
pada gambar rencana.
2. Peralatan yang digunakan adalah : Dump Truck dan alat bantu
v Patok Kilometer
Patok Kilometer dipasang pada titik yang sudah ditentukan dan harus terlihat jelas oleh
pengguna jalan.
Alat yang dikerahkan:
1. Dump Truck
2. Alat bantu
Material:
1. Beton K-125
2. Baja Tulangan
3. Cat dan material lainnya
v Rel pengaman
Spesifikasi.
Spesifikasi teknisnya mengacu kepada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM
3 Tahun 1993 Tentang Alat Pengendalian dan Pengaman Pemakai Jalan dan Surat
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor AJ.409/1/1/DRJD/2007 tanggal 15
Januari 2007 perihal petunjuk penyelenggaraan perlengkapan jalan di jalan
Nasional.
1. Ukuran Pagar Pengaman
Lempengan Besi (Beam) adalah merupakan suatu plat besi yang bergelombang dan
memanjang, dimana pada ujungnya disambungkan dengan lempengan besi yang
melengkun yang bisa disebut terminal end.
2. Panjang Lempengan dengan ukuran minimal :
3. Tiang penyangga (Post) adalah merupakan suatu tiang berbentuk “letter U” yang
kokoh dengan ketebalan penampang plat minimal 4,5 mm dan berfungsi untuk
menegakkan dan memperkokoh berdirinya lempengan besi.
4. Besi Pengikat (Blocking) adalah profil baja berbentuk “letter U” dengan ketebalan
penampang plat minimal 4,5 mm, panjang 300 mm lebar 180 mm dan ketebalan
blocking 4,5 mm yang berfungsi sebagai pengikat antar tiang penyangga dengan
lempengan besi (Beam).
Bahan Pagar Pengaman Jalan
1. Lempengan besi
- Terbuat dari besi propile design galvanis dengan ketebalan minimal 381
gram/m2
- Sifat mekanis tegangan leleh tidak kurang dari 35,2 kg/mm2 atau 50.000 psi,
tegangan tarik tidak kurang dari 49,2 kg/mm2 atau 70.000 psi serta perpanjangan 50
mm dari kurang dari 1,2 %.
- Lengan lempengan besi (Sleeve Beam) memilki bahan yang sama dengan
lempengan besi (Beam)
5. Post (Tiang Penyangga)
- Terbuat dari besi atau pipa St. 32 yang digulvanis minimal 381 gram/m2
- Sifat mekanis tegangan leleh tidak kurang dari 35 kg/mm2 atau tegangan tarik
tidak kurang dari 41 kg/mm2 dan panjang tidak kurang dari 1,2%
6. Besi pengikat (Bracket) adalah berupa baut dan mur diameter 12 mm untuk beam,
14 mm untuk blocking dan 16 mm untuk tiang serta besi pengikat yang berfungsi
untuk menyambung dab melekatkan lempengan besi ke tiang penyangga dengan
mempunyai bahan yang sama dengan lempengan besi.
7. Semua bahan agar pengaman Jalan terbuat dari besi baja galvanis standar ISO
9002
Warna Pagar Pengaman Jalan:
- Pagar pengaman Jalan (Post, Blocking Post, Beam) tetap menggunakan warna
asli.
- Pada setiap lempengan / bahan pagar dipakukan bahan yang sifatnya
memantulkan cahaya ketentuan:
§ Sebelah kanan arah lalu lintas berwarna merah
§ Sebelah kiri arah lalu lintas berwarna kuning.
Tahapan Pelaksanaan Pekerjaannya sebagai berikut :
1. Survey
- Tahap pertama yang harus dilakukan adalah survey lapangan berdasarkan
gambar apakah lokasi tersebut perlu untuk dipasang pagar pengaman atau tidak
apabila lokasi tersebut tidk perlu dipasang pagar pengaman maka perlu dilaporkan
pengawas untuk dibuatkan gambar baru khususnya lokasi pemasangannya.
- Dan hasil survey tersebut maka kita dapat menghitung berapa jumlah masing-
masing material seperti : Post beam, blocking piece, baut, T end, reflector. Untuk
setiap lokasinya dan untuk menentukan base camp tempat menaruh material
guardrail.
2. Pengukuran
Untuk pengukuran harus disesuaikan dengan gambar rencana seperti jarak post,
bentuk lengkungan apabila lokasi atau jalan berbelok dan ketinggian pagar
pengaman dari permukaan jalan.
3. Persiapan Material
Menghitung kembali jumlah material yang diperlukan untuk masing-masing lokasi
seperti sebagai berikut:
- Beam
- Post
- Blocking Piece
- Reflektor
- T. end
- Mur baut dan Ring
- Material Cor