Anda di halaman 1dari 35

GALIAN, URUGAN KEMBALI DAN PEMADATAN

(Pekerjaan Parkir 1 dan 2)


Pekerjaan ini meliputi pada hal – hal berikut :
a. Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai, bahan – bahan, tenaga kerja yang
cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan termasuk pelat turap sementara dan bendungan
sementara jika diperlukan.
b. Penggalian, pengurugan kembali dan pemadatan semua pekerjaan yang membutuhkan
galian dan / atau urugan tanah kembali seperti basement, jalan, saluran terbuka, gorong –
gorong, jalur utilitas, pondasi dan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.
c. Membuang semua bahan galian yang tidak memenuhi persyaratan ke suatu tempat
pembuangan yang telah ditentukan.
d. Penggalian dan pengangkutan bahan timbunan dari suatu tempat galian. Prosedur
pelaksanaan yang harus dilakukan;
a. Penggalian;
• Penggalian harus dikerjakan sesuai garis dan kedalaman seperti ditunjukkan dalam Gambar
Kerja atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas. Lebar galian harus dibuat cukup lebar untuk
memberikan ruang gerak dalam melaksanakan pekerjaan.
• Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan rencana awal dan Konsultan
Pengawas dapat menginstruksikan perubahan – perubahan bila dianggap perlu.
• Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor/penyedia jasa wajib melaporkannya kepada
Konsultan Pengawas untuk diperiksa sebelum melaksanakan pekerjaan selanjutnya.
• Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali harus bebas dari bahan lepas,
bersih dan dipotong mendatar atau miring sesuai Gambar Kerja atau sesuai petunjuk
Konsultan Pengawas sebelum menempatkan bahan urugan.
• Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian rencana, Kontraktor/penyedia
jasa harus melakukan penggalian tambahan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas, sampai
kedalaman dimana daya dukung yang sesuai tercapai.
• Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak boleh diselesaikan sebelum pekerjaan
berikutnya siap dilaksanakan, sehingga air hujan atau air permukaan lainnya tidak merusak
permukaan galian. Untuk menggali tanah lunak, Kontraktor/penyedia jasa harus memasang
dinding penahan tanah sementara untuk mencegah longsornya tanah kedalam lubang galian.
Kontraktor/penyedia jasa harus melindungi galian dari genangan air atau air hujan dengan
menyediakan saluran pengeringan sementara atau pompa.
• Galian di bawah elevasi rencana karena kesalahan dan kelalaian Kontraktor/penyedia jasa
harus diperbaiki sesuai petunjuk Konsultan Pengawas tanpa biaya tambahan dari Pemilik
Proyek. Diasumsikan bahwa penggalian pada lokasi kerja dapat dilakukan dengan peralatan
standar seperti power shovel, bulldozer atau excavator. Bila ditemukan batu – batuan,
Kontraktor/penyedia jasa harus memberitahukannya kepada Konsultan Pengawas yang akan
mengambil keputusan, sebelum penggalian dilanjutkan. Sesudah setiap pekerjaan penggalian
selesai, Kontraktor/penyedia jasa harus memberitahu Konsultan Pengawas, dan pekerjaan
dapat dilanjutkan kembali setelah Konsultan Pengawas menyetujui kedalaman penggalian
dan
sifat lapisan tanah pada dasar penggalian tersebut.
b. Urugan dan Timbunan
• Sebelum dilakukan pengurugan kembali pekerjaan galian, seluruh galian sekeliling tepi luar
bangunan, harus dilakukan penyempkayu anti rayap hingga rata. Penyempkayu harus
dilakukan oleh perusahaan khusus dengan jaminan sekurang kurangnya 5 tahun.
• Pekerjaan urugan dan timbunan hanya dapat dimulai bila bahan urugan dan lokasi
pengerjaan urugan telah disetujui Konsultan Pengawas.
• Kontraktor/penyedia jasa tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan pengurugan sebelum
pekerjaan terdahulu disetujui Konsultan Pengawas.
• Bahan galian yang sesuai untuk bahan urugan dan timbunan dapat disimpan oleh
Kontraktor/penyedia jasa di tempat penumpukan pada lokasi yang memudahkan
pengangkutan selama pekerjaan pengurugan dan penimbunan berlangsung. Lokasi
penumpukan harus disetujui Konsultan Pengawas.
• Pengurugan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan ketika umur beton minimal 14 hari, dan
ketika pekerjaan pasangan berumur minimal 7 hari, atau setelah mendapat persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
c. Pemadatan
Kontraktor/penyedia jasa harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai untuk
memadatkan urugan maupun daerah galian. Untuk pemadatan tanah kohesif digunakan self
propelled tamping rollers atau towed sheep roller. Smooth steel wheel vibratory roller
diguanakan untuk memadatkan bahan urugan berbutir. Pemadatan dengan menyiram dan
menyemprot tidak diijinkan. Bila tingkat pemadatan tidak memenuhi, perbaikan harus
dilakukan sampai tercapai nilai pemadatan yang disyaratkan. Bahan yang ditempatkan di atas
lapisan yang tidak dipadatkan dengan baik harus disingkirkan dan harus dipadatkan kembali
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas

PERSIAPAN TANAH DASAR


(pekerjaan parker 1 dan 2)
Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pengerjaan persiapan permukaan tanah untuk lapis
pondasi bawah seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Permukaan tanah yang telah
disiapkan harus dilindungi terhadap pengeringan dan retak. Setiap kerusakan yang
ditimbulkan karena keteledoran Kontraktor/penyedia jasa, harus diperbaiki atas biaya
Kontraktor/penyedia jasa sepenuhnya. Pelaksanaan pekerjaan;
a. Umum
Daerah yang akan disiapkan permukaannya harus dibersihkan dari bahan–bahan yang tidak
diinginkan. Permukaan tanah harus dibuat sesuai dengan elevasi dan kemiringan serta
dipadatkan sampai 90% - 95% kepadatan kering maksimal, sehingga lapisan pondasi jalan
ketika dipadatkan, akan memberikan formasi yang sama pada semua elevasi. Semua bahan
sampai kedalaman 150 mm di bawah tanah permukaan pada galian dan sampai kedalaman
300 mm pada timbunan harus benar–benar dipadatkan sampai minimal 90% - 95%
persyaratan kepadatan kering AASHTO T 99.

b. Permukaan Tanah pada Galian Tanah


Bila permukaan tanah berada di daerah galian, maka permukaan tanah harus dibentuk sesuai
bentuk melintang dan memanjang, seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Tanah harus
dipadatkan dengan alat yang disetujui. Sebelum pemadatan, kadar air bahan timbunan harus
diatur sedemikian rupa sampai mendekati Kadar Air Optimum (W0), sehingga diperoleh
tingkat kepadatan yang disyaratkan. Tanah yang tidak sesuai tersebut harus dikeluarkan dari
lokasi dan diganti dengan yang sesuai, atau dengan cara stabilisasi tanah seperti yang
disyaratkan. Pembuangan tanah yang tidak sesuai tersebut akan digolongkan seperti galian
umum. Pada elevasi permukaan tanah, Kontraktor / penyedia jasa harus mengisi lubang –
lubang yang disebabkan oleh pembongkaran akar – akar, bonggol tanaman dan batu – batu
besar, dengan bahan pengisi yang sesuai.
c. Permukaan Tanah pada Timbunan
Bila permukaan tanah berada pada daerah timbunan, persyaratan – persyaratan berikut harus
dipenuhi;
• Sebelum pelaksanaan penimbunan, daerah yang akan ditimbun harus dipadatkan dan
dilindas sesuai ketentuan dan / atau petunjuk Konsultan Pengawas.
• Bahan timbunan yang telah disetujui harus disebarkan secara merata sampai ketebalan lepas
maksimum 200 mm setiap lapisnya dengan menggunakan alat perata jalan / gradder dan
digilas secara terus menerus.
• Rata–rata kecepatan penggilas jalan adalah 5 km/jam dan kecepatan ini harus tetap terjaga
sampai pekerjaan selesai. Selama pemadatan dengan mesin gilas, kadar air bahan timbunan
harus tetap terjaga. Jumlah lintasan harus minimal 6 (enam) kali sampai maksimal 8
(delapan) kali, atau sesuai ketentuan Konsultan Pengawas.
• Pelaksanaan pemadatan harus dilanjutkan dengan prosedur yang sama dengan diatas sampai
pekerjaan urugan selesai dan disetujui Konsultan Pengawas.
d. Permukaan Subgrade pada Batu Bila permukaan berada di atas potongan batu, batu
tersebut harus dipotong sehingga membentuk profil yang sesuai dengan yang diinginkan.
Kontraktor/penyedia jasa harus menyingkirkan semua bahan lepas dan membentuk
permukaan dengan menambah bahan pengisi, dipadatkan dan dibentuk sesuai ketentuan
dalam Gambar Kerja. Tidak boleh ada batu yang menonjol pada permukaan tanah.
e. Perlindungan Pekerjaan
Setiap bagian permukaan yang telah selesai dan disetujui Konsultan Pengawas harus
dilindungi dari kekeringan / retak dan air. Setiap kerusakan yang diakibatkan karena kelalaian
Kontraktor/penyedia jasa, harus diperbaiki sesuai petunjuk Konsultan Pengawas tanpa biaya
tambahan.
PEKERJAAN PASANGAN
PEMASANGAN DINDING BATA RINGAN (AAC)
(PEKERJAAN STUDIO DAN RUANG KARAOKE)
a. Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi hal-hal mengenai pengadaan bahan-bahan dan pemasangan semua
pekerjaan pasangan Bata Ringan / Autoclaved Aerated Concrete (AAC) seperti yang tertera
daftar perincian lingkup pekerjaan yang dilaksanakan dan pada gambar-gambar. Pelaksanaan
pemasangan harus benar-benar mengikuti gari-garis ketinggian, bentuk-bentuk seperti yang
terlihat dalam gambargambar dan persyaratan di sini.
b. Pengendalian Pekerjaan
Persyaratan-persyaratan standar mengenai pekerjaan ini tertera pada:
PUBB-1982
NI-3-1970
NI-10-1973
SII-0021-78
c. Bahan-bahan
1. Bata yang digunakan adalah bata ringan dengan kualitas yang baik. Produk ini harus baru,
dan yang terpilih harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan dalam DIN (Deutsch Industrie
Norm) yang menjamin mutu produk memenuhi persyaratan teknis struktur bangunan. Dengan
standar mutu yang sudah diakui secara Internasional, Mortar Utama merupakan satu-satunya
semen instan dari Indonesia yang dapat diterima di pasar lokal dan Internasional sekaligus.
Bilamana tidak terdapat bahan-bahan yang sesuai standar tersebut di atas, maka Konsultan
Pengawas menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal dengan persyaratan yang
ditentukan.
2. Adukan pasangan bata ringan untuk seluruh dinding harus berupa bahan semen instant baik
untuk perekat, plester dan acian.
3. Bagian yang harus kedap air harus menggunakan bahan plester instant khusus kedap air
semen instan, Cementitious Waterproofing dan bagian yang harus dilakukan plester khusus
yaitu;
• Mulai permukaan beton sloof, balok dan plat beton sampai tinggi 30 cm di atas permukaan
lantai.
• Di bawah dudukan kusen dan pasangan Bata Ringan yang melekat ke beton minimal 3
(tiga) lapis/lajur.
4. Contoh Bahan
Panjang (l) (mm) 600
Tinggi (h) (mm) 200; 400
Tebal (t) (mm) 75; 100; 125; 150; 175; 200
Berat jenis kering P (kg/m3 ) 530
Berat jenis normal P (kg/m3) 600
Kuat tekan Ï•(N/mm2) 4,0
Konduktivitas Termis λ (W/MK) 0,14
Bahan bata ringan yang digunakan ukuran 200 x 600 x 100 mm. Contoh-contoh bahan yang
diusulkan untuk dipakai harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas. Persetujuan atas
bahan-bahan tersebut harus sudah didapat sebelum bahan yang dimaksud dibawa ke lapangan
kerja untuk dipasang. Pengambilan contoh atas bahan-bahan yang telah berada di lapangan
akan dilakukan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan Konsultan Pengawas guna
keperluan pengujian. Bahan yang tidak sesuai dengan produk yang di atas akan ditolak dan
harus segera disingkirkan dari lapangan.
d. Pengerjaan dan Penyimpanan
Bahan-bahan untuk pekerjaan harus disimpan ditempat yang baik dan aman dengan cara-cara
yang disetujui oleh Konsultan Pengawas, untuk menghindari dari segala hal yang dapat
mengakibatkan kerusakan terhadap bahan tersebut.
e. Pelaksanaan
1. Siapkan sloof dan pondasi terlabih dahulu, tarik benang menggunakan water pass.
2. Lapisan dasar menggunakan semen instan dan sebarkan secara merata.
3. Letakkan bata ringan diatas adukan semen instan.
4. Pasangan bata ringan yang dilaksanakan harus rata, tegak dan lajur penaikannya diukur
tepat dengan tiang lot, dan bila tidak diperlihatkan di dalam gambar-gambar maka setiap lajur
naik, bata ringan harus putus sambungan dengan lajur di bawahnya.
5. Bata Ringan yang dipasang rata tengah dengan jarak antara Bata Ringan yang satu dengan
yang lainnya (nat) adalah 3 mm.
6. Tekan permukaan bata menggunakan palu karet agar rata sesuai dengan tarikan benang.
7. Periksa kerataan dengan water pass.
8. Rekatkan bagian vertikal bata ringan dengan thin bed mortar.
9. Letakkan balok pada masing-masing ujung dinding periksa keretakan dengan water pass.
10. Letakkan adukan thin bed mortar dengan trowel ke arah vertikal lalu horisontal. Pastikan
seluruh permukaan bata tertutup adukan.
11. Rangka pengaku berupa kolom praktis ukuran setebal 110 x 110 mm dari beton bertulang
campuran 1 pc : 2 ps : 3 kr dipasang untuk setiap luas dinding maksimum 9 m2, dan setiap
sudut sambungan dinding bata/beton ringan.
12. Pemasangan dinding Bata Ringan setinggi max. 1 m harus disertai dengan pengecoran
kolom praktis sebagai pengikat.
13. Stek stiap 3 tingkat bata ringan menggunakan besi beton Ø 8-10 mm, dengan panjang
angkur min. 1m.
14. Pada setiap jendela dan pintu dengan bentangan lebih dari 1,2 m harus dipasang balok
latai, meskipun tidak tertera dalam gambar.
15. Setiap selesai pemasangan batu Bata Ringan, dinding harus dibersihkan dari spesi yang
keluar ke samping kanan-kirinya agar nampak bersih dan rapi.
f. Perlindungan
Seusai jam kerja, seluruh lajur pasangan bata ringan yang belum selesai, harus ditutup
(dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas. Siar atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan bukaan
dinding atau dinding dengan peralatan, harus ditutup dengan bahan pengisi celah

ADUKAN DAN PLESTERAN


(PEKERJAAN RUANG BAND KARAOKE)
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa-jasa lainnya,
sehubungan dengan pekerjaan adukan dan plesteran seperti yang tertera pada gambar-gambar
dan petunjuk dari Konsultan Pengawas.
b. Pengendalian Pekerjaan
Sesuai dengan standar:
American Society for Testing and Materials (ASTM) C 150-1995
American Concrete Institute (ACI)
Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 15-2049-1994
c. Prosedur Umum
1. Contoh Bahan
Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Pengawas Lapangan/ Konsultan
Pengawas untuk disetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.
2. Pengiriman dan Penyimpanan
Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari aliran air, dengan kata lain daerah
sekitar penyimpanan dilengkapi saluran pembuangan yang memadai, dan bebas dari benda –
benda asing. Tinggi penimbunan tidak lebih dari 1200 mm agar tidak berhamburan.
d. Bahan-bahan
1. Adukan dan Plesteran dibuat di tempat
• Semen
Semen tipe I harus memenuhi standar SNI 15-2049-1994 atau ASTM C 150-1995.
• Pasir
Pasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung lumpur atau kotoran lain yang
merusak. Perbandingan butir – butir harus seragam mulai dari yang kasar sampai pada yang
halus, sesuai dengan ketentuan ASTM C 33.

• Bahan tambahan
Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedapan terhadap air dan menambah daya lekat.
2. Adukan dan Plesteran siap pakai
• Pasangan bata dan plesteran
Semen instan dengan formula khusus untuk pekerjaan pasangan bata merah dan plester
dengan ketebalan 10 mm.
• Perekat bata ringan
Semen instan dengan formula khusus untuk pekerjaan pasangan bata ringan dengan ketebalan
3 mm .
• Plester
Semen instan dengan formula khusus untuk pekerjaan plesteran pada dinding. Dapat di
aplikasikan dengan mesin spray atau manual pada dinding eksterior dan interior untuk
menghasilkan permukaan yang lebih halus dan padat. Atau bahan plester dengan ketebalan 3-
8 mm pada bata ringan yang menghasilkan permukaan halus dan siap untuk di cat.
• Plester trasram
Semen instan dengan formula khusus untuk pekerjaan plesteran yang mempunyai sifat kedap
terhadap air (trasram). Sangat baik untuk area dinding luar, area basah (kamar mandi), area
fondasi dan lain-lain. Kepadatan dan kerapatan sangat tinggi, sehingga dapat menghambat
masuknya air (kapilarisasi) bersifat kedap air.
• Pelapis kedap air
Semen instan dengan formula khusus untuk pekerjaan kedap terhadap air, dan dilakukan
sebelum dilakukan pemasangan keramik, granit / HT, batu alam. Sangat baik untuk area
dinding luar, area basah (kamar mandi), area fondasi dan lain-lain. Kepadatan dan kerapatan
sangat tinggi, sehingga dapat menghambat masuknya air (kapilarisasi) bersifat kedap air.
• Acian plesteran beton
Semen instan dengan formula khusus untuk pekerjaan acian pada permukaan dinding
plesteran dan beton baik untuk eksterior maupun interior. Mencegah terhadinya retak rambut
pada dinding akibat penyusutan.
e. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Perbandingan campuran adukan dan plesteran
• Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan untuk adukan kedap air, adukan kedap air 150
mm di bawah permukaan tanah sampai 200 mm di atas lantai.
• Campuran 1 semen dan 5 pasir untuk semua pekerjaan adukan dan plesteran selain tersebut
di atas.
• Bahan tambahan untuk menambah daya lekat dan meningkatkan kekedapan terhadap air
harus digunakan dalam jumlah yang sesuai dengan petunjuk penggunaan dari pabrik
pembuat.

2. Pencampuran
• Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau alat pencampur yang
disetujui sampai diperoleh campuran yang merata, untuk kemudian ditambahkan sejumlah air
dan pencampuran dilanjutkan kembali. Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu
pencampuran minimal 1 sampai 2 menit sebelum pengaplikasian. Adukan yang tidak
digunakan dalam jangka waktu 45 menit setelah pencampuran tidak diijinkan digunakan.
• Adukan khusus untuk pasangan batu bata maupun bata beton ringan harus dicamput sesuai
petunjuk dan rekomendasi dari pabrik pembuatnya.
3. Persiapan dan pembersihan permukaan
• Semua permukaan yang akan menerima adukan dan / atau plesteran harus bersih, bebas dari
serpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang mengganggu.
• Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainya pemasangan instalasi listrik dan
air dan seluruh bagian yang akan menerima plesteran telah terlindung di bawah atap.
Permukaan yang akan diplester harus telah berusia tidak kurang dari dua minggu. Bidang
permukaan tersebut harus disiram air terlebih dahulu dengan air hingga jenuh dan siar telah
dikerok sedalam 10 mm dan dibersihkan.
4. Pemasangan
• Semua Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan pembersihan
selesai.
• Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi, kecuali bila pasangan akan dilapis dengan
bahan lain.
• Sisa – sisa pekerjaan yang telah selesai harus segera dibersihkan.

f. Pemeriksaan dan Pengujian


Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dan diuji, Bagian yang ditemukan
tidak memuaskan harus diperbaiki dan dikerjakan tanpa biaya tambahan.
PEKERJAAN PENGENDALIAN KELEMBABAN DAN SUHU
PELAPIS KEDAP AIR (WATER PROOFING)
(PEKERJAAN GEDUNG F)
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan penyediaan alat bantu
lainnya.memuat semua pekerjaan system pengendalian pada atap beton dan list plank beton,
dan turap batu kali penahan tanah, seperti tertera di dalam gambar-gambar Konsultan
Pengawasan.
b. Pengendalian Pekerjaan
Sesuai rekomendasi pabrik, Persyaratan teknis ini, dan ditunjukan ke Konsultan Pengawas.
Persyaratan mutu bahan: Standar dari bahan dan prosedur yang ditntukan oleh pabrik dan
standar lainnya seperti: NI 3, ASTM C230, ASTM C321, ASTM C109. kontraktor/penyedia
jasa tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari Konsultan
Pengawas.
c. Bahan-Bahan
1. Untuk dinding menggunakan Lapisan Waterproofing coating digunakan Acrylic minimal 3
lapis dengan ketebalan sesuai ketentuan pabrik.
2. Pelapis kedap air untuk lantai toilet/Kamar Mandi dan ground water reservoir seperti
tertera pada gambar terdiri dari lapisan-lapisan polimer dan/atau cement base ketebalan 1.5
mm berikut primernya dan ketebalan 3 mm berikut primernya.
3. Serat febre glass (coating) setebal minimal 0.6 mm atau kawat ayam (cement based) atau
sesuai rekomendasi produsen.
4. Untuk plat beton (atap beton), menggunakan 2 lapis waterproofing, yaitu dengan
menggunakan beton integral pada campuran beton, dan dengan sistem coating polimer dan
semen (min. 3 lapis) atau coating modified polyurethane (min. 3 lapis) atau membrane bakar
bitumen (tebal 3mm ± 5%).
d. Contoh Bahan
Pelaksana harus mengajukan contoh-contoh dari bahan-bahan yang akan dipakainya terlebih
dulu, untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
e. Pemasangan
1. Semua pemasangan harus didasarkan pada petunjuk dari pabrik pembuat bahan-bahan
tersebut.
2. Sebelum pemasangan lapisan kedap air, Pelaksana harus memeriksa seluruh keadaan
permukaan yang akan dipasang bahan ini dan harus memperbaiki kondisi permukaan yang
dianggap dapat merusak lapisan kedap air ini.
3. Permukaan beton yang akan diberi lapisan kedap air harus bersih, kering dan rata.
4. Pelapis kedap air ini tidak boleh pecah-pecah atau berubah bentuk oleh pengaruh sinar
matahari.
5. Lapisan kedap air tidak boleh terjadi gelembung-gelembung udara yang dapat merusak
lapisan kedap air itu sendiri. Lapisan ini juga harus dapat menolak sebagian besar panas yang
didapat dari matahari. Permukaan luar pelapis kedap air tersebut harus dilindungi dengan
plesteran setebal 3 cm, perbandingan campuran 1PC:3 pasir (volume), ditambah concrete
water proofing admixture.
6. Bagian bawah lantai toilet harus dilapisi dengan bahan pelapis kedap air tersebut dan naik
kedinding setinggi 60 cm. Pelaksana diwajibkan melakukan test uji kebocoran terhadap lapis
kedap air tersebut. Uji bisa dilakukan dengan memberi air diatas permukaan yang telah di
pasang waterprofing dengan mendiaannya selama 1 x 24 jam. Pengujian ini harus
sepengetahuan/ijin Konsultan Pengawas.
7. Pada bagian-bagian sudut atau bidang-bidang patah, di bawah lapisan kedap air harus
dipasang serat-serat Fibre glass setebal minimal 0.6 mm.
f. Jaminan
Sistem pelapisan kedap air yang dipilih harus dapat memberikan jaminan dari
produsen/pabrik pembuat mutu bahan selama minimal 5 tahun. Pelaksana harus memberikan
sertifikat jaminan terhadap kemungkinan kebocoran, karena pelaksanaan pekerjaan.

PEKERJAAN PINTU, JENDELA DAN KACA


PINTU, JENDELA DAN KUSEN ALUMINIUM
(PEKERJAAN GEDUNG F DAN RUANNG BAND KARAOKE)
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan, termasuk seluruh pekerjaan
alumuniumyang berhubungan dengan pekerjaan kusen, pintu dan jendela seperti ditunjukkan
dalam gambar termasuk perlengkapan/asesoris dan bahan penutup dan atau pengisi (sealant)
seperti tertera pada gambar-gambar. Sebagai Pekerjaan yang disyaratkan di sub kontrakkan.
b. Pengendalian Pekerjaan
Semua pekerjaan pintu jendela aluminium yang disebutkan dalam bagian ini harus dikerjakan
menurut petunjuk pabrik/produsen dan disesuaikan dengan salah satu standar : American
Society for Testing Materials (ASTM).
c. Bahan-Bahan
1. Persyaratan Bahan
• Bahan dari aluminium framing system, aluminium ekstrusi sesuai SII extrusi 0695-82 tidak
terbuat dari scrapt (bahan bekas). Dari produk yang disetujui Konsultan Pengawas.
• Nilai deformasi maksimal 2mm. Warna standar anodize.
• Jenis yang dipakai: kusen, daun pintu dan daun jendela ditentukan memakai type AP, daun
pintu memakai ukuran SF-100, t = 1.35 dan jendela memakai ukuran SF-70, t = 1.20 atau
fility 70 seperti ditunjukkan dalam gambar.
• Frame alumunium khusus untuk curtain wall type back mulion dan louvre alumunium.
• Warna, ditentukan oleh Konsultan Pengawas , tebal minimal lapisan anodize 18 micron
untuk exterior dan interior.
• Sealant (bahan penutup) dari jenis “polysulfide”.
• Seluruh celah antara aluminium dan kaca ditutup dengan sealant (tidak diperkenankan
menggunakan karet)
2. Seluruh bagian aluminium harus datang di lokasi dilengkapi dengan pelindung/lapisan
plastik yang melekat disetiap batang aluminium dan baru boleh dibuka setelah mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas.
3. Pemasangan kusen dan daun pintu/ jendela aluminium pada dinding harus dalam kondisi
plastik pelindung tetap melekat pada setiap batang aluminium, dan baru boleh dibuka setelah
semua pekerjaan finishing dinding selesai seluruhnya, dengan persetujuan Konsultan
Pengawas.
4. Pemotongan aluminium mengunakan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian rupa
sehingga memperoleh hasil yang sudah dirangkai.
5. Untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai toleransi ukuran tinggi dan lebar 1 mm dan
diagonal 2 mm, kecuali bagian bawah pintu 1 – 3 mm.
6. Aksesoris: Skrup harus dari galvanized steel, dengan kepala tertanam, penggantung yang
dihubungkan dengan aluminium harus ditutup dengan coulking dan sealant. Angkur untuk
rangka kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2 mm.
7. Pengujian Bahan Bahan bahan aluminium harus mendapat test dari laboratorium pabrik
meliputi
• Ketebalan lapisan
• Staining
• Berat
Pelaksana harus menyerahkan sertifikat pengujian tersebut kepada Konsultan Pengawas
selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan.
8. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan, dan setiap bahan
yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
9. Penyimpanan
Penyimpanan harus di ruang yang beratap, bersih, kering, serta dijaga agar tidak terjadi abrasi
atau kerusakan lain dan dijauhkan dengan tempat-tempat pembakaran.
d. Pelaksanaan
1. Gambar Kerja
Pelaksana (Spesialis) harus membuat gambar kerja (shop drawings)yang menunjukan jenis
type profil, ukuran, besaran, ketebalan, alloy dan detail-detail tertentu dengan skala 1:10
selambatlambatnya 2 (dua) minggu sebelum pekerjaan dilaksanakan untuk mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas .
2. Contoh Bahan dan Mock-up
Kontraktor/penyedia jasa membuat contoh bahan (mock-up) pengerjaan kepada Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya, contoh moke-up dibuat masing masing type,
sebelum memproduksi dalam jumlah yang banyak. Moke-up yang sudah disetujuii Konsultan
Pengawas/Konsultan Pengawas harus selalu tersedia di ruang Rapat Proyek sebagai acuan
kualitas pengerjaan.
3. Pengerjaan
• Semua frame kusen, jendela, dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti sesuai
dengan ukuran dan sesuai kondisi lapangan.
• Lakukan pengukuran seteliti mungkin di tempat pemasangan.
• Semua pertemuan harus runcing, halus dan rata (adu manis) bersih dari segala goresan dan
cacat-cacat lain yang mempengaruhi permukaan alumunium. Sambungan harus dibuat
dengan toleransi kecil, hingga menghasilkan sambungan yang rapat dan baik.
• Sepanjang sisi kusen harus dilengkapi dengan Weather Seal (batching strip) di dalam dan
diluar sebagai lapisan pengisi sehingga sealant tidak boleh lebih dari 1 (satu) cm.
• Pemasangan sealant harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuatnya. Selama permukaan
alumunium yang akan di sealant harus bersih dari segala benda-benda atau kotoran yang
mungkin masih tertinggal.
• Pemasangan kaca harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat kaca. Tebal kaca adalah 5
mm, kecuali terdapat beberapa bagian dalam gambar yang ditentukan lain.
• Seluruh celah antara aluminium dan kaca ditutup dengan sealant (tidak diperkenankan
menggunakan karet)
• Perhatikan sisi-sisi daun pintu terhadap kusen dan ambang bawah pintu terhadap permukaan
lantai.
• Dapatkan persetujuan Konsultan Pengawas sebelum pekerjaan tersebut dimulai.
4. Pemasangan daun-daun pintu
• Kerenggangan daun pintu tunggal terhadap kusen sisi engsel 1.5 mm – 2 mm, sisi kunci 1.5
mm - 2 mm sedangkan ambang atas dan ambang bawah masing-masing 1.5 mm dan 2.5 mm.
• Pasangkan kusen aluminium rata dengan permukaan dinding, disyaratkan tali air, maka tali
air harus rapi, dan sejajar dengan permukaan kusen.
• Engsel atas dipasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari atas pintu, engsel bawah dipasang tidak
lebih dari 35 cm (as) dari permukaan lantai, dan ditengah (3 engsel).
• Handle pintu dipasang setinggi  100 cm (as) dari atas permukaan lantai.
• Pemasangan daun-daun pintu harus rapih, bersih, dan tidak menimbulkan getaran apabila
diketuk dengan tangan atau benda-benda ringan.
• Untuk pekerjaan jendela mati dengan penutup kaca harus dibuat sesuai dengan ukuran
gambar kerja.
• Engsel Daun Pintu disekrup dengan aluminium, ditempat kusen yang akan dipasang engsel,
kusen harus diperkuat dengan klos kayu jati panjang 30 cm (balok kayu jati), yang dipasang
di dalam profil kusen aluminium, sebagai pegangan sekrup angsel. Ukuran menyesuaikan
kusen dan persetujuan Konsultan Pengawas.

PEKERJAAN KACA
(PEKERJAAN LOBBY)
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan, peralatan, tenaga dan pemasangan kaca-kaca pada
daunpintu dan jendela dan kaca cermin dan partisi kaca seperti yang tertera dalam gambar-
gambar.
b. Pengendalian Pekerjaan
NI-3-1970SII-0189-78
BS-476
c. Bahan-bahan
1. Persyaratan Bahan
• Digunakan kaca jenis clear float glass tebal 5 mm, (untuk dimensi kaca diatas 1500x
2000mm), dengan toleransi ketebalan maksimum 3% peruntukan ketebalan kaca disesuaikan
dengan gambar.
• Untuk pintu-pintu tertentu yang sudah ditunjukkan pada gambar menggunakan lapisan
stiker sandblas.
• Untuk boven pintu dan jendela dipakai kaca dengan ketebalan 5 mm
• Kaca tempered lapis sandblas tebal 10 mm untuk jendela ruang-ruang tertentu. Dan tebal 12
mm untuk pintu. Sedangkan kaca tempered grey reflection / panasharp tebal 8 mm untuk
curtain wall.
• Digunakan cermin dari “Float Glass” tebal 5 mm dengan permukaan dilapis :
a. Lapisan perak terpasang secara kimiawi di permukaan yang tercermin tidak boleh cacat
bebas dari sulfida atau noda-noda lain
b. Cooper backing” secara elektrolisasi setebal 0.04 mm langsung di atas permukaan perak.
c. Dua lapis Vernis bening atau cat untuk melindungi lapisan di atas setebal 40 mikron.
d. Sealant dari jenis “plysulfide”.
• Kaca laminated tebal 12 mm (2 x 6 mm) untuk kanopi gedung, dan rumah kaca.
a. Bahan kaca menggunakan PVB atau butiran film polyvinyl.
b. Ketebalan film 30 mil (0,75 mm)
b. Lapisan berada di dalam kaca yang fungsinya merekatkan kaca.
c. Catatan: hindari proses lanjut pada kaca laminated seperti pemotongan, pembuatan lubang
dan aksesoris lain, walaupun mungkin dapat dikerjakan, tapi akan sangat sulit dan tidak rapi.
Semua ukuran dan aksesoris harus sudah tepat, sebelum proses laminate dikerjakan.
2. Pengujian Bahan
Kaca dan sealant yang akan digunakan untuk pekerjaan harus sudah lulus test/pengujian dari
pabrik pembuatnya berdasarkan standar yang berlaku.
3. Contoh Bahan
• Pelaksana harus menyerahkan contoh bahan untuk pekerjaan kaca, berukuran 20 cm x 20
cm dan sealant dalam tabung untuk disetujui Konsultan Pengawas.
• Contoh bahan harus sesuai dengan contoh yang telah diuji/diperkirakan selambat-lambatnya
2 (dua) minggu sebelum pelaksanaan pekerjaan untuk menapatkan persetujuan dari
Konsultan Pengawas.
4. Penyimpanan
Kaca disimpan di tempat yang disediakan lepas dari tanah dan kelembaban dan ditumpuk
sampai setinggi tiak lebih dari 1,00 m. Tempat penyimpanan harus terlindung dari cuaca akan
tetapi tetap mendapatkan aliran udara secukupnya.
9.3. AKSESORIS PINTU DAN JENDELA
(PEKERJAAN GEDUNG F DAN RUANG BAND KARAOKE)
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan, pengamanan dan perawatan dari semua alat-
alat penggantung dan kunci-kunci yang dipasang di pintu dan jendela yang ditentukan dalam
gambar.
b. Pengendalian Pekerjaan
Sesuai dengan SNI atau disesuaikan dengan salah satu standar ASTM, JIS, AAMA.
c. Bahan-Bahan
1. Persyaratan Bahan
• Semua hardmare dalam pekerjaan ini, adalah yang berkuaitas baik, seragam dalam
pemilihan bahan dan warna, selaras bentuknya, dengan persetujuan Konsultan Pengawas.
• Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda pengenal yang tertera nomor
pengenalnya. Plat ini dihubungkan ke masing masing anak kunci dengan cincin. Untuk anak
kunci harus disediakan sebuah almari anak kunci yang dilengkapi pengait anak kunci lengkap
dengan nomor-nomor pengenal.
• Bahan untuk kunci (handle, backplate, lockcase, cylender) sekurang-kurangnya memenuhi
yang di tentukan dalam daftar spesifikasi teknis. Aksesoris untuk pintu dan jendela;
Accesories pintu ;
- Engsel pintu
- Lever handle
- Flush handle untuk pintu shaft
- Pull handle untuk pintu kaca
- Lockcase
- Double Cyinder
- Knob cylinder untuk pintu toilet
- Flush bolt
- Escutcheon
- Door closer tanam
- Material : Stainless Steel
- Pintu kaca doble swing
- Kaca tempered lapis sandblas tebal 12 mm
- Top patch fitting
- Patch lock
- Top pin
- Floor hinge
- Glass handle door
- Floor hinge
Untuk jendela dan bouvent ;
- Casement stay / friction stay 16” (untuk jendela) & CMT 12” (untuk bouvent)
- Rambuncis
2. Pengujian bahan
Pelaksana harus menyampaikan secara tertulis bahwa bahan-bahan yang akan digunakan
sudah melalui test yang diadakan di pabrik dengan disertai sertifikat pengujian.
3. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-cntoh kunci, alat penggantung dan perlengkapan
lainnya yang akan digunakan. Setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-
contoh yang telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas.
4. Penyimpanan
Alat perlengkapan pintu dan jendela harus disimpan di tempat yang telah disediakan dan
harus bebas dari genangan-genangan air dan diusahakan agar mudah untuk diadakan
pemeriksaan dan pengamatan.
d. Pelaksanaan
Pengerjaan
1. Semua pemasangan harus dilaksanakan oleh Sub kontraktor/penyedia jasa pintu automatic
door yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas .
2. Untuk pemasangan engsel-engsel pintu adalah sebagai berikut
• Engsel atas dipasang 30 cm (as) di atas pintu.
• Engsel bawah dipasang 30 cm dari permukaan lantai.
• Engsel tengah dipasang di tengah-tengah kedua engsel atas dan bawah.
• Apabila tidak ditentukan lain, kunci-kunci dan handle pintu dipasang setinggi  90 cm (as)
dari permukan lantai.
3. Penarikan pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari permukaan lantai.
4. Pemasangan lock-case, handle dan back plate serta door closer harus rapi, lurus, dan sesuai
dengan letak posisi yang telah ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
5. Door stoper di pasang pada lantai, letaknya di atur sedemikian rupa sehingga agar hande
dan kunci tidak membentur tembok.
6. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik

PEKERJAAN CAT
(PEKERJAAN RUANG BAND DAN GEDUNG F)
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga dan pekerjaan pengecatan pada
seluruh permukaan dinding, logam, kayu, gypsump, dan pipa-pipa railing, permukaan-
permukaan lain sesuai dengan gambar-gambar serta yang ditunjukkan Konsultan Pengawas.
b. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar sebagai berikut:
NI-3-1970
NI-4-1972
c. Bahan-Bahan
Cat serta pelapis-pelapis lain yang akan digunakan disini, adalah;
1. Cat Besi
Besi yang akan dicat harus dibersihkan dari karat, minyak dan kerak dengan cara menggosok,
menyikat dengan sikat baja kemudian harus segera ditutup dengan cat dasar, meni dan cat
akhir dengan lapisan sebagai berikut:
• 2 lapis Quick Drying Metal Primer Red Lead sampai rata
• 1 lapis Undercoat
• 1 lapis weather Resistant Paint sampai rata, dan didapat warna yang sama.
• Cat dasar besi yang dipakai cat zink chromate cat dasar jenis sintetis alkyd, anti karat dan
korosi.
• Cat finishing yang dipakai Cat meni besi Sinthetic Emulsion.
• Warna untuk tiap lapisan primer, under coat dan finish harus dibedakan.
2. Cat Tembok
Cat tembok bagian dalam menggunakan cat khusus interior dan cat tembok bagian luar cat
khusus exterior. Setelah plesteran tembok kering maka pengecatan tembok baru dapat
dilaksanakan dengan cara sebagai berikut:
• 1 lapis alkali resisting primer
• Acrylic Wall Filler untuk meratakan permukaan tembok bagian dalam bangunan (dilarang
menggunakan filler buatan sendiri/campuran cat+semen putih+lem)
• Untuk dinding luar dilarang menggunakan Filler, dinding baru cukup digosok halus dan rata
dibersihkan dan dilapis Alkali primer.
• Minimal 2 lapis Acrylic Emulsion untuk dinding dalam dan
• Minimal 2 lapis Wheathercoat/Weathershield Acrylic Emulsion untuk dinding luar. Untuk
cat tembok dalam maupun luar agar dilakukan pengecatan sampai merata dan didapat warna
akhir yang sama.
3. Cat Melamine Lack Kayu
Lingkup pekerjaan ini mencakup daun pintu kayu jati dan plint kayu. Biarkan permukaan
yang akan dicat mengering, bersihkan permukaan kayu/kayu lapis dari kotoran, debu,
minyak, gemuk, dsb. Amplas permukaannya, kemudian dilap bersih setelah dilakukan,
lahkah langkah sesuai ketentuan dari pabrik:
• 1 (satu) lapis wood filler , digosok halus dengan amplas no:400 hingga serat-serat pori kayu
nampak
• 1 (satu) lapis wood filler, digosok halus dengan amplas no:400 hingga serat-serat pori kayu
nampak
• disemprot Melamine lack, Ketiga lapisan tersebut harus dari satu merk.
4. Cat Coating Texture
Lingkup pekerjaan ini mencakup area fasad bangunan. Permukaan yang akan dicat harus rata
dan kering, proses pengerjaan sesuai pabrik:
• Sealer coat dengan metode roll atau brush.
• Beri tanda untuk area yang akan di coating texture sesuai desain.
• Coating dasar dengan mencampur material texture 24 kg dan air 0.15 lt, cakupan area
coating 2.60-4.50 kg/m. Menggunakan texture spray gun (stucco/mortar), nozzle diameter 4-
6.5 mm.
• Coating middle dengan mencampur material texture, accent warna 24 kg dan air 0.05 lt,
cakupan area coating 0.30-0.45 kg/m. Menggunakan texture spray gun (stucco/mortar),
nozzle diameter 4-6.5 mm.
• Finishing Coating dengan mencampur tipe seri texture 20 kg dengan thinner 10 lt. Cakupan
area coating 0.20-0.35 kg/m. Menggunakan spray
• Ketiga lapisan tersebut harus dari satu merk
5. Pelaksanaan
• Laksanakan pengecatan atas semua permukaan sesuai dengan aturan pakai yang dijelaskan
oleh pabrik pembuat cat.
• Lapisan pengecatan jenis Vinyl synthetic emulsion dan polyurethan harus mencapai
minimal 2 (dua) kali.
• Pelaksana harus membersihkan bagian dari baja yang akan dicat anti karat dengan cara
melakukan Sand-blasting yang sesuai dengan SA.21/2, BS. 4232 second quality, SSPC-SP10.
• Khusus pelaksanaan pekerjaan cat dengan cat tahan karat harus menggunakan airless spray.
• Pelaksana harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas aturan pemakaian cat dari
pabrik pembuatnya yang disetujui.
• Pelaksana pekerjaan cat harus aplikator resmi yang di tunjuk oleh pabrik, yang di buktikan
dengan surat resmi.
• Aplikator harus menyerahkan surat garansi hasil pekerjaan selama 5 tahun pada akhir
kontrak.
6. Persetujuan Konsultan Pengawas
• Semua cat yang akan digunakan harus mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas
/Konsultan Pengawas sebelum boleh dipakai di dalam pekerjaan.
• Cat didatangkan ke lapangan pekerjaan harus dalam kaleng-kaleng asli dari pabrik, lengkap
dengan label perusahaan, merk dan sebagainya.

PEKERJAAN ATAP
PEKERJAAN ATAP WATERPROOFING BETON EKSPOSE
(PEKERJAAN GEDUNG F)
a. Lingkup Pekerjaan
Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan, alat-
alat bantu termasuk pengangkutan yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai
dengan yang dinyatakan dalam gambar, serta memenuhi spesifikasi pabrik pembuatnya.
Bagian yang di waterproofing ialah:
- Plat atap beton
- Talang dak beton
b. Standar Mutu Bahan
Berdasarkan : EN 1848-1, ENV 1187.
c. Bahan-bahan
1. Bahan
Expose Composite Membrane dengan standart mutu bahan EN 1848-1, ENV 1187 warna
dengan komposisi modified Bitumen,SBSdanTPO,diperkuat dengand ual reinforcement
system pasang Mecano / Torching dengan Jaminan Asuransi 15 Tahun,dengan jenis
membrane atau bahan lainnya yang memenuhi persyaratan sebagai berikut;
a. Merupakan “Waterprofing Membrane Torching System” atau sistem pemanasan tebal 4
mm dengan Composite ReinfoMat 180 gr/m2, uk. 8 m x 1 m
b. Tebal bahan minimum 4 mm, karakteristik fisik, kimiawi dan kepadatan yang merata dan
konstan.
c. Kedap air dan uap, termasuk bagian-bagian yang akan disusun overlapping nanti.
d. Memiliki ketahanan yang baik terhadap gesekan dan tekanan.
e. Susunan polimer tidak berubah akibat perubahan cuaca.
d. Spesifikasi Bahan
a. Dimensi : 1000x8000x4 mm
b. Kadar Tulangan fiberglass danpolyester : 180 gr/M2
c. DayaTarik : 880 N/50 mm
d. Elongation : 50%
e. Flesxibilitas pada suhu rendah : -15 sd -20
f. Ketahanan sambungan di permukaan : 150N/50 mm
g. Ketahanan sambungan pergeseran : 750N/50 mm
h. Water tighnest : 10%
i. Perekatan pada granule : 10%
e. Cara Pemasangan
1. Torching
Sistem pemasangan Torching seaming atau dengan pamanasan pada setiap
sambunganyadengan lebar overlap 8 cm, material yang di gunakan memiliki dimensi 8 x 1 m
dengan ketebalan konstan 4 mm. Seluruh sudut harus di buat edge fillet dengan sudut 45
derajat lebar 5 cm, seluruh permukaan di lapisi dengan bitu primer termasuk bagian dinding
dengan ketinggian minimum 25 cm. Membrane di pasang dengan cara di bakar pada bagian
bawahnya dengan mengikuti alur overlap dengan lebar 8 cm dan di pasang dengan metode T
joint atau susun silang Pada bagian pertemuan bidang lantai dengan dinding overlap
minimum 15 cm dan di pasang C Profile berbahan dasar plat zincalum lebar 5cm dengan
ketebalan 0,4mm di sepanjang keliling bangunan dengan perkuatan skrup,permukaan atas di
tutupi dengan kit sealent.

2. Mecanichal Attached System


Sistem pemasangan Mechanical Attached System atau dengan skrup pada setiap
Sambunganya dengan lebar overlap 13cm, material yang di gunakan memiliki dimensi 8 x 1
m dengan ketebalan konstan 4 mm. Seluruh sudut harus di buat edge fillet dengan sudut 45
derajat lebar 5 cm, seluruh permukaan dinding upstand di lapisi bitu primer dengan
ketinggian minimum 25 cm. Membrane di pasang dengan cara di skrup dengan spindle pin
pada bagian overlap dan mengikuti alur overlap dengan lebar 13 cm dan di pasang dengan
metode T joint atau susun silang, untuk perkuatan overlap membrane di bakar sambung
dengan teknik bakar Pada bagian pertemuan bidang lantai dengan dinding overlap minimum
15 cm dan di pasang C Profile berbahan dasar plat zincalum lebar 5cm dengan ketebalan
0,4mm di sepanjang keliling bangunan dengan perkuatan skrup, permukaan atas di tutupi
dengan kit sealent.
f. Syarat-Syarat pelaksanaan
1. Pengujian
a. Bila diperlukan Kontraktor wajib mengadakan test bahan sebelum dipasang, padal
aboratorium yang ditunjuk pengawas. Dan sebelum dimulai pemasangannya Kontraktor harus
menunjukkan sertifikat keaslian barang dari supplier disertai datadata teknis komposisi unsur
material pembentuknya.
b. Sewaktu penyerahan hasil pekerjaan, kontraktor wajib memberikan jaminan atas produk
yang digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, selama 15 (Lima
belas) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.
Jaminan yang diminta adalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu materialberupa polis
asuransi, serta jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk mutu pelaksanaan
pemasangannya.
c. Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan/pengujian dengan melakukan penyemprotan
langsung dengan air serta menggenanginya dengan air di atas permukaan yang diberi lapisan
composite membrane.
g. Pengiriman dan Penyimpanan Bahan
a. Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh(belum dibuka) dan
masih tersegel dan berlabel sesuai pabriknya.
b. Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab, kering dan bersih.
c. Kontraktor bertanggungjawab atas kerusakan bahan-bahan yang disimpannya, baik
sebelum atau selama pelaksanaan.
h. Syarat-syarat pelaksanaan
a. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada pengawas, lengkap dengan
ketentuan / persyaratan pabrik yang bersangkutan untuk mendapatkan persetujuan Pengawas.
b. Material yang tidak disetujui harus diganti segera tanpa biaya tambahan. Jika dipandang
perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan pengganti harus telah mendapat
persetujuan dari pengawas.
c. Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan harus
dibersihkan sampai kondisi yang dapat disetujui oleh pengawas. dan ukuran harus sesuai
dengan gambar.
d. Cara-cara dan pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik
yang bersangkutan serta petunjuk dari pengawas.
e. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, kontraktor
harus segera melaporkan kepada pengawas sebelum pekerjaan dimulai.
f. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan dalam hal terdapat kelainan/perbedaan
ditempat itu.
i Gambar detail pelaksanaan / shop-drawing
a. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan gambar
dokumen kontrak dan keadaan lapangan, untuk memperjelas detai-detail khusus yang
diperlukan pada saat pelaksanaan di lapangan.
b. Shop drawing harus mencantumkan semua data termasuk tipe bahan keterangan produk,
cara pemasangan atau persyaratan khusus.
c. Shop drawing belum dapat dilaksanakan sebelum mendapatkan persetujuan dari pengawas.
j Contoh
a. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, disertai brosur lengkap dan
jaminan keaslian material dari pabrik.
b. Contoh bahan harus diserahkan minimal sebanyak 2 (dua) buah yang setara mutunya.
c. Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merk akan diberitahukan oleh pengawas dalam
jangka waktu tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender terhitung sejak penyerahan contohcontoh
bahan tersebut.
d. Pengawas mempunyai hak untuk meminta kontraktor mengadakan mock-up guna
memperjelas usulan material yang diajukannya.
k. Cara pelaksanaan Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman
dan sesuai dengan "metode pelaksanaan" berdasarkan spesifikasi pabrik.

PEKERJAAN ATAP METAL


(PEKERJAAN LOBBY)
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan serta pemasangan atap metal (metal
shet zincalume) pada atap gedug aula. Hal ini sudah tertuang dalam dokumen gambar sesuai
perencana. Pelaksana wajib melaksanakan pekerjaan penutup atap hingga memperoleh hasil
yang baik.
b. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan pada bagian ini sesuai dengan :
SNI 03-1588-1989
c. Persyaratan Bahan
1. Persyaratan Bahan
- Type trimdeck lebar 760 mm.
- Baja mutu tinggi lapis paduan Seng dan Aluminium, dengan komposisi minimal aluminium
sebesar 55% dan 43% Zinc. Tebal 0.4 mm BMT.
2. Pengujian Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan ini harus sudah lulus test/pengujian dari
pabrik pembuatnya berdasarkan standar yang berlaku atau sesuai dengan petunjuk Konsultan
Pengawas.
3. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh bahan yang akan digunakan dan setiap bahan yang
disertakan harus sesuai dengan contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
4. Penyimpanan
Material disimpan di tempat yang disediakan.
5. Tempat penyimpanan harus terlindung dari cuaca akan tetapi tetap mendapatkan aliran
udara secukupnya.
6. Genteng Keramik memiliki bahan tanah liat yang bermutu tinggi, diproses secara mekanis
didalam pabrik dan dibakar didalam oven dengan suhu yang sesuai.
7. Permukaan genteng di glazuur sehingga memperoleh warna yang mengkilap dan rata
(lapisan permukaan dari kelas heavy duty).
d. Persiapan Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pekerjaan, penyedia jasa harus membuat contoh pemasangan yang
memperlihatkan dengan jelas pola dan metode pemasangan, perletakan, pelekatan bahan,
serta kaitannya dengan komponen bangunan lainnya.Mock-up yang telah disetujui akan
dijadikan standard minimal untuk pemasangan penutup atap.
2. Pekerjaan Konstruksi Rangka Atap tempat penutup atap akan dipasang sudah harus dalam
keadaan selesai / finish.
3. Penyedia jasa wajib meneliti gambar-gambar dan kesesuaian kondisi lapangan sebelum
memulai pelaksanaan pekerjaan. Apabila terjadi kekurang rataan kondisi permukaan, kurang
waterpass, ataupun ketidak sesuaian ukuran, elevasi, ukuran lebar, dan posisi terhadap
keseluruhan disain, maka Kontraktor Pelaksana wajib menyesuaikannya dengan membuat
shop drawing.
4. Seluruh bahan yang didatangkan di lapangan harus masih dalam kemasan pabrik, lengkap
dengan instruksi-instruksi pemasangannya.
5. Penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan diberi suport dan perlindungan yang
memadai untuk melindungi material dari perubahan bentuk ataupun dari kerusakan.
e. Pelaksanaan Pekerjaan
1. Semua pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga berpengalaman sesuai rekomendasi
produsen pembuat bahan zincalume penutup atap, dan dengan standard pengerjaan yang telah
disetujui oleh Pengawas proyek.
2. Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah.
3. Semua detail pertemuan harus rata dan bersih dari cacat-cacat yang mempengaruhi
permukaan.
4. Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pelaksanaan dan persyaratan teknis
yang benar.
5. Clip-clip pemegang harus dipasang dengan jarak sesuai yang direkomendasikan produsen
penutup atap.
6. Semua sambungan antar bahan penutup atap harus dikunci dan saling dilekatkan sesuai
rekomendasi produsen penutup atap.
7. Setiap kali selesai pemasangan penutup atap dalam 1 hari, Penyedia jasa harus
membersihkan permukaan bidang atap yang sudah terpasang dari semua kotoran sisa
pelaksanaan pekerjaan maupun dari kotoran-kotoran lain yang melekat.

PEKERJAAN TALANG
(PEKERJAAN LOBBY)
a. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini penyediaan tenaga, bahan material, peralatan, dan
alat bantu lainnya sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.
2. Meliputi pelaksanaan pengadaan dan pemasangan Talang-talang beserta perlengkapan
lainnya.
b. Material
1. Pipa tegak PVC tipe D
2. Pipa datar Metal sheet Zincalume 0.75 mm
3. Klem Besi Strip 2 x 40 x 2 mm
4. Rangka talang datar konstruksi besi siku 50 x 50 mm
c. Alat kerja
1. Penyedia jasa harus menyediakan seluruh peralatan dan juga perlengkapan kerja untuk
keperluan pekerja pelaksananya.
2. Selain peralatan penyedia jasa juga harus menyediakan semua sarana yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan ini.
d. Persiapan
1. Guna mendapat persetujuan Pengawas proyek, Penyedia jasa harus menyerahkan contoh-
contoh semuai bahan yang akan dipakai.
2. Penyedia jasa wajib meneliti gambar-gambar dan kesesuaian kondisi lapangan sebelum
memulai pelaksanaan pekerjaan. Apabila terjadi ketidak sesuaian ukuran, elevasi, dan posisi
terhadap keseluruhan disain, maka Penyedia Jasa wajib menuangkannya dalam shop drawing
dan melaporkannya kepada Pengawas proyek.
3. Penyimpanan bahan material ditempat yang rata dan diberi perlindungan yang memadai
untuk melindungi material dari perubahan bentuk ataupun dari kerusakan.
e. Pelaksanaan
1. Talang di pasang pada bangunan dengan menggunakan klem-klem yang telah diberi
lapisan Galvanis. Klem dipasang 4 buah untuk setiap lonjor pipa.
2. Pemasangan pipa tegak talang harus sejajar dengan garis vertikal bangunan.
3. Talang-talang datar dari metal sheet zincalume dibentuk sesuai gambar rencana dengan
kedalaman dasar talang dari bibir talang terendah sedalam sesuai gambar.
4. Pemasangan talang harus menghasilkan hasil akhir yang rapi dan teratur.
5. Sambungan antara pipa satu dengan yang lain adalah sesuai gambar rencana.
6. Sebelum pelaksanaan finishing cat, permukaan bidang yang berkarat pada sambungan pipa
harus dibersihkan dari karat atau harus dimatikan sifat karatnya dengan sand blasting SA 2½
atau cairan penutup karat.

PEKERJAAN RANGKA ATAP BAJA RINGAN


(PEKERJAAN PARKIR 1)
a. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga, dan pemasangan pekerjaan, usuk dan
reng baja ringan, rangka lisplank atap, klos-klos pengait dan pekerjaan baja ringan lainnya
sesuai gambar dan petunjuk Konsultan Pengawas .
b. Pengendalian Pekerjaan
Semua bahan baja harus sesuai dengan standar-standar :
SNI.03-1727-1989
AZ/NZs 1170-2002. AZ/NZs 1170.1-2002, AZ/NZs 1170.2-2002
ASTM: A 1003/A 1003M-05
AS 3565.1-2002, AS3566.2-2002

c. Bahan-Bahan
1. Persyaratan Bahan
• Gording atap utama menggunakan C 150 x 50 x 20 x 3.2.
• Spesifikasi Bahan Usuk baja ringan terbuat dari baja ringan mutu tinggi G 550 tebal C-
75.75 (0,80mm tct) , Tegangan maksimum 550 Mpa, modulus elastisitas 200.000 Mpa,
dengan lapisan anti karat AZ 150 ketebalan lapisan 150 gr/m2, ukuran sesuai gambar.
• Spesifikasi Baut (screw), Sekrup khusus berlapis galvanis untuk struktur baja ringan dengan
kelas ketahanan korosi tingkat 2 berlapis zinc, panjang 16 mm, kepadatan alur 16 alur,
diameter badan dengan alur 4,80 mm tanpa alur 3,8 mm. Kekuatan mekanikal gaya geser 5,1
kN, gaya aksial 8,6 kN, gaya torsi 6,5 kN.
• Reng baja ringan profil U dengan ukuran TS 40.45 (0,50 mm).
2. Pengujian Bahan
Bahan-bahan yang akan digunakan harus sudah lulus test pengujian dari pabrik pembuatnya.
3. Contoh Bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan, brosur-brosur dan peraturan teknis
(regulation codes) yang berlaku dan setiap bahan yang diserahkan harus sesuai dengan
contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas.
4. Penyimpanan
Untuk Seng baja ringan harus disimpan pada tempat tertutup/terlindung kering dan tidak
lembab, terlindung dari benturan, beban, untuk menjaga agar tidak rusak pada saat
digunakan.
d. Pelaksanaan
1. Jarak antar Usuk Baja Ringan maksimal 800 mm, dengan jarak reng menyesuaikan
genteng atap
2. Ikatan antara usuk dengan gording dengan menggunakan klos/potongan baja ringan dari
profil C yang digunakan untuk bahan usuk dengan ikatan menggunakan baut/screw.
3. Ikatan antara reng dengan usuk menggunakan baut/screw.
4. Contoh Pengerjaan Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dapat meminta
Pelaksana untuk mengadakan contoh pengerjaan, khususnya untuk pekerjaan sambungan-
sambungan dan harus diperlihatkan kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
5. Pengerjaan sambungan/ikatan Semua sambungan antara usuk dan reng, kecuali ditunjukan
lain, harus memakai baut atau kait dengan bahan yang sama (baja ringan). Seluruh pekerjaan
harus dilakukan di lapangan. Penyimpangan dari persetujuan ini harus seijin Konsultan
Pengawas.
6. Persyaratan Kerja
• Pelaksana harus mempelajari dan memahami keadaan tempat yang ada, agar dapat
mengetahui hal-hal yang akan mempengaruhi/ mengganggu kelangsungan pekerjaan.
• Pelaksana harus menyediakan peralatan, alat-alat pengatur dan alat-alat pengaman
tambahan yang diwajibkan oleh ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan yang berlaku di
Indonesia.
• Pelaksanaan pekerjaan hanya boleh dilaksanakan bila wakil Konsultan Pengawas hadir di
lapangan.
7. Pengujian Pekerjaan
• Pengujian dan pemeriksaan hasil pekerjaan oleh Konsultan Pengawas dilakukan secara
berkala selama masa pelaksanaan dalam hal penyambungan.
• Konsultan Pengawas akan menguji kekuatan, kualitas dan kerapihan pekerjaan atas biaya
kontraktor/penyedia jasa.

PEKERJAAN ALUMUNIUM COMPOSITE PANEL


(PEKERJAAN LOBBY)
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan-bahan, tenaga kerja dan jasa-jasa lainnya, sehubungan
dengan pemasangan ACP pada fasad bangunan lobby bssn sentul atau sesuai dengan yang
tertera pada gambar.
b. Standar Rujukan
SNI 07-0603-1989 Produk Alumunium untuk Arsitektur
c. Pengendalian Pekerjaan
Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standar-standar yang diterapkan dalam ketentuan
pemasangan dari pabrik.
Persyaratan umum:
1. Pekerjaan ini harus ditangani oleh sub-kontraktor khusus.
2. Pekerjaan finishing ACP baru boleh dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan pemasangan
rangka baja kanopi selesai dikerjakan.
3. Sebelum pekerjaan ini dilakukan. Kontraktor wajib mengadakan pengecekan rangka atap
kanopi terhadap kelurusan dan kemiringannya.
4. Pelaksanaan pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga/tukang yang ahli atau oleh sub-
Kontraktor khusus yang berpengalaman dan mempunyai reputasi hasil pekerjaan yang baik.
5. Permukaan yang akan dipasang ACP harus bersih dan bebas dari kontaminasi material
yang mengandung bahan kimia.
6. Material harus disimpan sesuai petunjuk dari pabrik.
7. Sebelum pemasangan kontraktor harus mengajukan dulu contoh bahan yang akan dipasang
untuk mendapat persetujuan Perencana.
8. Kontraktor harus mengusulkan shop drawing pemasangan ACP secara detil, sebelum
pemasangan dan harus dimintakan persetujuan Perencana dan Konsultan Pengawas.
d. Bahan-banan
1. Pelapis Alumunium Composite Panel (ACP) yang dipasang ukuran tebal 4 mm, dipasang
sesuai pola rencana, dipasang pada daerah-daerah seperti tertera dalam gambar. Warna dan
pola akan ditentukan oleh Perencana.
2. Bahan kerangka untuk ACP yang dipergunakan untuk pemasangan pada dinding
mempergunakan rangka hollow galvalum 40 x 40 mm tebal 4 mm dengan perkuatan tumpuan
rangka besi siku 50 x 50 x 5 mm, rangka besi harus dicat dengan zincchromate.
3. Contoh bahan: Pelaksana harus mengadakan dan menyerahkan contoh-contoh ACP yang
akan dipakainya kepada Konsultan Pengawas untuk mendapat persetujuannya.
4. Paku sekrup (screw) yang dipagai harus galvanized/ anti karat.
5. The outer aluminum skin for exterior grade Alubond U.S.A Panels is coated with PVDF
Kynar 500 fluorocarbon coatings. The lower aluminum skin is chromate treated and polyester
coated.
6. Spesifikasi teknis komposisi lapisan ACP
e. Pemasangan
1. Persetujuan. Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan
(mock up) yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna, dan sealant-nya.
2. Kontraktor harus menyediakan brosur untuk pemilihan Alumunium Composite Panel yang
dipakai dan dimintakan persetujuan Konsultan Pengawas.
3. Jarak rongga yang terjadi antara ACP dengan rangka dibuat sesuai ketentuan pemasangan
dari pabrik.
4. Pengisi celah antara sambungan ACP, digunakan sealant sesuai dengan warna ACP yang
dipasang atau warna lain atas persetujuan Konsultan Pengawas.
5. Pemasangan harus tegak lurus dan waterpass, dan ukuran ukuran jadi sesuai dalam gambar.
6. Naat-naat vertikal dan horizontal yang terjadi harus benar-benar lurus.dan ukuran lebar
naat harus sama. Pelaksana harus melindungi ACP yang telah dipasang, lapisan plastik
pelindung boleh dibuka setelah tidak lagi ada kemungkinan rusak karena pekerjaan lain dan
harus mengganti, atas biaya sendiri setiap kerusakan yang terjadi, penyerahan pekerjaan
dilakukan dalam keadaan bersih.
PEKERJAAN HALAMAN
PENANAMAN TANAMAN & RUMPUT
(PEKERJAAN KANSTIN)
Rumput yang ditanam adalah rumput gadjah mini. Media tanam digemburkan, lapisan bawah
diangkat dan lapisan atas ditimbun dengan lapisan bawah, kemudian ditaburkan pupuk
kandang pada permukaannya (+ 40 gram/m2). Lahan penanaman yang telah disiapkan harus
disirami terus untuk memastikan tanah yang akan ditanami dalam keadaan basah. Hal ini
penting, untuk mempercepat akar rumput mengikat tanah sebagai media tanamnya.
Lempengan rumput ditanam dengan cara memukul-mukul lempengan tersebut agar
menempel pada tanahnya. Lempengan tersebut disusun dengan jarak 35 cm. Ketinggian areal
penanaman setelah ditanami rumput sebaiknya lebih tinggi 2,5 cm dari pada area dengan
perkerasan yang letaknya berdampingan. Kontraktor hendaknya menyirami rumput sesering
mungkin untuk memastikan agar akarnya segera mengikat tanah. Semua celah yang terjadi
akibat penanaman yang tidak rapat harus segera ditambal dengan penambahan lempengan
rumput pada bagian tersebut agar dihasilkan permukaan yang penuh tertanam rumput.
Kontraktor bertanggung jawab terhadap segala bentuk perawatan selama masa kontrak
termasuk pemotongan rumput setinggi 10 cm dan disiangi setiap 3 bulan sekali (rumput liar
dicabuti). Pada kesempatan khusus, yaitu pemindahan rumput existing ke lahan penanaman
baru, lempeng rumput lama dikupas dari tanah hingga akarnya tetap utuh dengan ukuran + 30
x 30 cm. Jika lokasi penanaman baru belum siap, pembentukan level tanah masih dalam
pengerjaan, maka lempengan rumput dapat disimpan dalam tumpukan yang teratur.
Tumpukan rumput tersebut tidak lebih dari 1 m dan dilindungi dengan peneduh berupa kassa
ayam atau dibawah pohon peneduh. Tumpukan rumput ini hanya dapat bertahan selama + 3
minggu dengan
penyiraman 2 - 3 kali sehari.
a. Penyiraman setelah penanaman
Segera setelah penanaman, semua tanaman hendaknya disiram secukupnya hingga kebutuhan
akar tercukupi. Adalah tanggung jawab kontraktor untuk memastikan persediaan air yang
cukup untuk keperluan penyiraman selama masa kontrak berlangsung. Rumput harus
mendapat perhatian lebih karena setelah penanaman merupakan masa dimana kondisi tanah
harus selalu lembab. Kekeringan akan mengakibatkan rumput rumput tersebut mati.
b. Pekerjaan Pemeliharaan
1. Pembersihan
Setelah pelaksanaan penanaman ulang atau pelaksanaan lainnya selama masa pertanggung
jawaban kerusakan, kontraktor hendaknya secara berkala membersihkan seluruh area
perkerasan dan memperbaiki daerah-daerah yang rawan akibat pekerjaannya. Kontraktor
bertanggung jawab untuk menyingkirkan bahan-bahan yang tersisa akibat penyimpanan pada
lahan dan hendaknya meninggalkan lokasi dan seluruh area penanaman dalam keadaan yang
rapi.
2. Masa pertanggung jawaban kerusakan
Masa pertanggung jawaban kerusakan adalah 3 bulan terhitung setelah seluruh penanaman
selesai dilaksanakan. Selama masa ini, seluruh area penanaman hendaknya dijaga dan
dibersihkan oleh kontraktor sehingga bebas dari rumputrumput liar dan sampah. Seluruh
tanaman disiram secukupnya untuk memastikan pertumbuhan yang sempurna. Penyiraman
hanya dilakukan pagi dan sore hari. Steger pohon dan tali pengikatnya harus diperiksa ulang
agar tetap terikat kuat. Jika steger dan talinya ada yang merusak kulit kayu, kedudukannya
harus diperbaiki untuk menghindari kerusakan yang lebih dalam dan membuang daerah yang
luka. Kontraktor harus bertanggung jawab atas penggantian tanaman-tanaman yang mati,
akibat kesalahannya, sebagai tanggung jawabnya atas pekerjaan yang jelek, kualitas bahan
yang jelek atau karena kelalaiannya. Kontraktor tidak harus bertanggung jawab untuk
mengganti tanaman yang rusak disebabkan oleh angin topan, banjir atau bencana alam
lainnya. Pada akhir dari masa pertanggung jawaban kerusakan, pekerjaan akan diperiksa dan
pengecekan formal dilakukan bersama-sama antara kontraktor dengan manajer proyek.
Pelaksanaan penanaman ulang akan disetujui sebelum penyerahan lahan kepada kontraktor.
c. Pemeliharaan berkala
Setelah masa pertanggung jawaban kerusakan selesai, developer bertanggung jawab untuk
meneruskan kegiatan pemeliharaan. Adapun kegiatan-kegiatan pemeliharaan tersebut
mencakup :
1. Pembabatan rumput
2. Pembabatan rumput dilakukan 1 - 2 minggu sekali tergantung pada kecepatan tumbuhnya.
Kecepatan tumbuh ini tergantung pada kerapatan tanam, pemupukan dan penyiraman yang
sesuai.
3. Penyapuan dan Pengangkutan sampah Dilaksanakan setiap hari.
4. Penyiraman dan Pemberantasan hama. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyiraman
ialah waktu, jumlah teratur, tidak menunggu tanaman mengalami kekeringan dan tidak
menyebabkan tanah menjadi padat. Penyiraman dilakukan 2 x sehari untuk rumput dan
tanaman hias yaitu pada pagi dan sore hari kecuali bila hujan. biasanya pagi hari antara jam
07.00 - 09.00 dan sore hari antara jam 15.00 - 18.00.
Penyiraman dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
• Dengan menggunakan tangki dan alcon (pompa air). Dilakukan pada lahan
• yang terjangkau kendaraan.
• Dengan menggunakan alcon yang mengambil air dari kolam. Dilakukan pada
• lahan yang dekat dengan kolam, jarak yang terjangkau oleh alcon kurang lebih 20-50 m.
• Dengan sprinkle. Merupakan alat yang statis dengan radius pancaran kurang
• lebih 5 - 6 m. Besar radius pancaran tergantung dari besar daya dari alat tersebut.
a. Pemupukan
Tanaman yang hidup membutuhkan zat makanan untuk kelangsungan hidupnya. Zat-zat
makanan yang mutlak diperlukan untuk pertumbuhan tanaman adalah unsur-unsur C, H, O,
N, P dan K.
1. Unsur C dan O diambil berupa gas CO2 dari udara.
2. Unsur H berupa air tanah sedangkan N, P, K dan S berupa garam-garam yang
3. terlarut dalam air tanah.
4. Unsur C dan O bersama-sama H yang berupa air dipergunakan dalam proses
5. fotosintesa.
6. Unsur N dipergunakan untuk sel pertumbuhan, menyehatkan pertumbuhan,
7. membuat daun-daun sehat dan segar serta memperbanyak anakan.
8. Unsur P dipergunakan untuk pembentukan inti sel dan pembagian sel,
9. pembentukan lemak, pembentukan akar, merangsang pembentukan biji dan
10.membentuk daya tahan terhadap penyakit.
11.Unsur K dan S dipergunakan untuk proses pertumbuhan dan ketahanan
12. terhadap hama dan penyakit

Persediaan unsur-unsur tersebut di dalam tanah akan berkurang habis jika diambil
oleh tanaman terus menerus. Tanaman akan kehabisan unsur-unsur makanan dalam tanah
sehingga pertumbuhannya merana, daun-daun menguning dan tidak sehat. Penambahan zat-
zat makanan atau pemupukan yang berupa unsur-unsur ke dalam tanah untuk diserap akar
atau langsung dengan menyemprotkan cairan makanan ke daun adalah cara untuk
mengatasinya. Pemupukan jenis dapat dipakai urea dan NPK dengan dosis seperti yang
tercantum dalam kemasannya dan juga pupuk kandang, sedangkan untuk rumput setelah
berumur 2 minggu penanaman dengan menggunakan pupuk buatan, untuk selanjutnya
pemupukan dilakukan setiap 1 bulan sekali. Jenis pupuk yang dipakai adalah :
urea dengan dosis 0,1 kg/m dan NPK 0,075 kg/m.
Pemupukan dilakukan dengan cara :
• disebar dalam tanah (broadcast), tanah didangir sedalam 15-20 cm dan pupuk
• disebarkan dalam tanah, lalu ditutup dan disiram agar cepat larut.
• ditabur dalam lajur di antara barisan tanaman (band placement/furrow
• placement).
• disebar sekeliling tanaman (metode perforasi), untuk tanaman yang tidak terlalu
• besar dibuat saluran sekeliling tanaman. Pupuk ditabur dalam saluran tersebut
• dan kemudian ditutup dengan tanah. Untuk pohon yang besar dibuat saluran
• sekeliling proyeksi tajuk dan (pohon).
• disiram di sekeliling tanaman, contoh pupuk Pokon dan Hyponex.
• pupuk dilarutkan dalam air dan disemprotkan pada daun (foliar fertilizer/foliar application),
contoh : pupuk Wuxal, Bayfolan, Welgro, Hyponex, dan Trimogreen.

PEKERJAAN PAVEMNET (CONBLOCK)


(PEKERJAAN PARKIR 1 DAN 2)
Meliputi bahan, peralatan, tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan concrete
blockpavement (conblock):
1. Pemasangan sirtu yang dipadatkan dengan stamper dan mesin wales/giling.
2. Pemasangan pasir yang dipadatkan setebal 5 cm di atas sirtu.
3. Pemasangan pasir pada celah-celah paving.
4. Perataan permukaan paving.
5. Pekerjaan yang berhubungan: pemasangan sirtu, pemasangan pasir beton, pemasangan
kanstin.
a. Pengendalian Pekerjaan
Sesuai dengan standar :
NI-2-1971 SII-0013-81
NI-3-1970 PUBI-1982
Persetujuan:
1. Contoh bahan guna persetujuan Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencanan,
Kontraktor/penyedia jasa harus menyerahkan contoh-contoh semua bahan yang akan dipakai
2. Mock-up/Contoh pemasangan: Sebelum memulai pemasangan, kontraktor/penyedia jasa
harus membuat contoh pemasangan yang memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan dan
warnanya. Mock-up yang telah disetujui harus dibubuhkan tanda tangan Konsultan Pengawas
dan akan dijadikan standar minimal untuk pemasangan.
3. Brosure: Kontraktor/penyedia jasa harus menyediakan brosur bahan guna pemilihan jenis
bahan yang akan dipakai
b. Bahan-Bahan
1. Persyaratan Bahan
Ukuran: - Type holland ukuran 21 x 10.5 cm tebal 8 cm.
- Type grass block ukuran 40 x 20 cm tebal 8 cm.
Pedoman Kualita, Bentuk dan Warna sesuai gambar dengan persetujuan Pengawas dan
Konsultan Pengawas. Pola pemasangan: sesuai gambar
2. Estetis
a. Kuat tidak mudah rusak/pecah terkena beban, tahan lama.
b. Pemeliharaan mudah.
c. Pembuatan dengan mesin.
d. Mempunyai bentuk yang merata (bagian tengah, tepi dan sudut) sehingga dapat
mengahasilkan hubungan yang rapat dan kompak tidak terjadi celah-celah.
e. Untuk Paving Blok menggunakan produk lokal dengan warna natural dengan nilai albedo
minimal 0.3
3. Pengujian Bahan
Bahan harus mempunyai kekuatan tekan K 300
4. Contoh bahan
Pelaksana harus menyerahkan contoh-contoh bahan yang akan digunakan, dan setiap bahan
yang diserahkan harus sesuai dengan contoh-contoh yang telah diuji/diperiksa dan telah
mendapatkan persetujuan dari Konsultan Pengawas .
c. Pelaksanaan
1. Persiapan Pemasangan.
2. Pengurugan tanah.
a. Pemadatan tanah dengan mesin wales/giling/stamper.
b. Penambahan dan pemadatan base course setebal 15 cm dan sub base setebal 20 cm.
c. Penebalan dan pemadatan pasir pasang/beton setebal 5 cm.
d. Pemotongan paving harus menggunakan alat potong mesin.
e. Kemiringan pavement untuk keperluan mengalirkan air hujan disesuaikan dengan gambar.
3. Pemasangan:
a. Blok-blok dipasang di atas lapisan pasir yang sudah dipadatkan setebal 5 cm.
b. Pola pemasangan disesuaikan dengan gambar, demikian juga as pemasangannya.
c. Pemasangan blok-blok ini diatur sedemikian sehingga bagian memanjang daripada blok
membentuk sudut 90 derajat terhadap garis tengah jalan.
d. Blok-blok dipasang saling mengikat.
e. Pada bagian tepi blok-blok di batasi oleh kerb (penghalang) yang dicetak dengan ukuran
tertentu/standar.
f. Pemasangan kerb ini sedemikian sehinga tidak terjadi pemotongan.
g. Bilamana ternyata diperlukan juga pemotongan kerb, maka harus dilakukan dengan
pembelah hidraulic.
h. Bidang permukaan kemudian diratakan dengan stamper.
i. Pasir halus yang baik disapukan kedalam celah celah antar paving, sehingga celah terisi
penuh dengan pasir dan pasangan menjadi kencang dan kuat/mantap.

PEKERJAAN KANSTEN
PEKERJAAN KANSTIN
a. Lingkup Pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan, tenaga, peralatan dan pemasangan semua kansten
sesuaidengan gambar perencanaan serta persyaratan-persyaratan teknis ini.
b. Pengendalian pekerjaan
Beton rabat dari beton dicetak bagian perbagian, memenuhi syarat PUBB (NI-31957) dan
PBI (NI.2- 1971). Bentuk Pola dan Ukuran sesuai dengan gambar dan mendapat petunjuk-
petunjuk serta persetujuan Konsultan Pengawas. Kansten dicetak di Pabrik dengan cetakan
besi agar mendapat ukuran yang sama rata (mutu beton: K 250). Bentuk tipe/bentuk dan
Ukuran sesuai dengan gambar dan mendapat petunjuk-petunjuk serta persetujuan Konsultan
Pengawas. Kontraktor harus mengadakan contoh untuk mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas.
c. Pemasangan
Pekerjaan harus sesuai dengan gambar dan sesuai petunjuk serta persetujuan Konsultan
Pengawas.
1. Kansteen dipasang pada tepi perkerasan/pavement sesuai ditunjukkan pada gambar.
2. Pemasangan kansten dipasang diatas permukaan sirtu yang telah dipadatkan dan dipasang
diatas adukan spesi setebal 5 cm campuran spesi 1 Pc : 5 Ps, diatas sirtu yang telah
dipadatkan.
3. Naat-naat antara kansten 3 - 4 mm, dan diisi dikolot acian semen.
4. Pemasangan kanstin harus rapih ,tegak dan lurus.

Anda mungkin juga menyukai