BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIS
8. PENJELASAN RKS DAN 8.1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar kerja,
GAMBAR Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS); termasuk
tambahan dan perubahannya dalam Berita
Acara Penjelasan Pekerjaan yang dibantu
Konsultan Pengawas/Direksi.
8.2. Ukuran.
Pada dasarnya semua ukuran utama yang
tertera dalam Gambar Kerja meliputi :
As - As
Luar - Luar
Dalam - Dalam
Luar - Dalam
11. TEMPAT TINGGAL 11.1. Untuk menjaga kemungkinan kerja diluar jam
(DOMISILI) kerja apabila terjadi hal-hal yang mendesak,
KONTRAKTOR Kontraktor dan Pelaksana wajib memberitahukan
secara tertulis alamat dan nomor telepon di lokasi
kepada Tim Pengelola Teknis setempat dan
Konsultan Pengawas/Direksi.
15. PEMERIKSAAN 15.1 Semua bahan dan material dan komponen jadi
BAHAN DAN yang didatangkan harus memenuhi syarat-syarat
KOMPONEN JADI yang ditentukan dalam buku RKS ini.
16. PEMERIKSAAN HASIL 16.1. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah
PEKERJAAN dilakukan Kontraktor tetapi karena
bahan/material ataupun komponen jadi,
maupun mutu pekerjaannya sendiri ditolak oleh
Konsultan Pengawas/Direksi harus segera
dihentikan dan selanjutnya dibongkar atas biaya
Kontraktor.
d. Pengamanan
Kontraktor harus melindungi dan
mengamankan dari segala kerusakan
selama pelaksanaan pekerjaan terhadap
segala sesuatu yang dinyatakan oleh
Konsultan Pengawas/Direksi tidak boleh
dibongkar, baik berupa bangunan,
bagian dari bangunan, jaringan listrik, gas,
saluran air minum, drainase, maupun
pepohonan yang telah ada.
Apabila terjadi kerusakan atas segala
sesuatu yang dinyatakan dipertahankan,
Kontraktor wajib memperbaiki hingga
keadaan semula.
c. Pekerjaan Penggalian
Tanah humus digali dan dipisahkan dari
lapisan tanah dibawahnya. Pengupasan
(stripping) dengan kedalaman rata-rata 10
cm dan akan digunakan sebagai lapisan
penutup untuk urugan tanah subur/sekeliling
bangunan atau ditempatkan langsung
berdekatan fungsi tersebut.
Sisa tanah humus harus diambil dan dibuang
keluar halaman. Pembuangan dan
pengangkutan adalah menjadi
tanggungjawab Kontraktor. Biaya apapun
untuk pembuangan dan pengangkutan
dianggap sudah termasuk dalam seluruh
kontrak.
Semua penggalian harus dikerjakan sesuai
dengan panjang, kedalaman, kemiringan
dan lingkungan yang diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan seperti dinyatakan
dalam gambar.
Persetujuan terhadap tempat pengambilan
tanah untuk memenuhi keperluan
pengurugan seluruhnya harus dari kualitas
yang sama dan hanya dapat dipakai jika
ada persetujuan dari Konsultan
Pengawas/Direksi terlebih dahulu.
Galian tanah dilaksanakan untuk semua
galian pondasi dan semua pasangan
lainnya di bawah tanah seperti : rollag atau
sloof dan lainnya harus dilakukan sesuai
rencana gambar.
Semen Portland
a. PC/semen : digunakan satu jenis semen
sekualitas TIGA RODA atau yang
memenuhi persyaratan dalam peraturan
Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM
C-150 Type I Atau Standard Inggris BS-12.
b. Semen yang telah mengeras sebagian /
seluruhnya,tidak diperkenankan untuk
digunakan.
c. Tempat penyimpanan semen harus
diusahakan sedemikian rupa sehingga
semen bebas dari kelembapan
d. Konsultan pengawas dapat memeriksa
semen yang disimpan dalam gudang
pada setiap waktu sebelum
dipergunakan. Kontraktor harus bersedia
untuk memberi bantuan yang dibutuhkan
oleh Konsultan pengawas Pekerjaan untuk
pengambilan contoh-contoh tersebut,
semen yang tidak dapat diterima sesuai
pemeriksaan oleh Konsultan Pengawas,
harus tidak dipergunakan/diafkir
Baja Tulangan
a. Baja tulangan yang dipakai harus dari
mutu U-32 untuk baja diameter lebih besar
atau sama dengan 12 dan U-24 untuk baja
diameter lebih kecil 12, kecuali untuk
diameter 16 keatas harus menggunakan
U-32 (ulir) sesuai dengan PBI 1971, JIS SR 24
British Standard No 785 atau ASTM
Designation A-15. dan harus disetujui oleh
Konsultan Pengawas.
Bekisting
a. Bekisting dibuat dari panel multiplex 12 mm
atau papan borneo tenal minimal 2 cm
dengan rangka penguat penyokong dan
penyangga dibuat dari kayu borneo 5/7,
5/10 secukupnya, sehingga mampu
mendapatkan kekuatan dan kekakuan
mendukung beton sampai selesai proses
ikatan beton. Untuk kolom struktur dipakai
papan borneo tebal 3/20.
b. Steger cetakan / Bekisting dipakai kayu
borneo dengan ukuran minimum 5/10 cm
atau pipa besi (scaffolding). Tidak
diperkenankan memakai bamboo.
c. Khusus cetakan bekisting untuk beton
pracetak harus dibuat lebih kokoh dan
lebih kaku, permukaan panel lurus, halus
sehingga menghasilkan bidang yang rata
dan halus.
Mengaduk
a. Bahan-bahan pembentuk beton harus
dicampur dan diaduk dalam mesin
pengaduk beton yaitu “ Batch Mixer”.
Konsultan pengawas berwenang untuk
menambah waktu pengadukan jika
pemasukan bahan dan cara pengadukan
gagal untuk mendapatkan hasil adukan
dengan susunan kekentalan dan warna
yang merata dalam komposisi dan
konsistensi dari adukan ke adukan,kecuali
bila diminta adanya perubahan dalam
komposisi atau konsistensi.
Air harus dituang lebih dahulu selama
pekerjaan penyerpurnaan.
b. Tidak diperkenankan melakukan
pengadukan beton yang berlebih-lebihan
(lamanya) yang membutuhkan
penambahan air untuk mendapatkan
konsistensi beton yang dikehendaki.
Messin pengaduk yang memproduksi hasil
yang tidak memuaskan harus diganti.
Mesin pengaduk tidak boleh dipakai
melebihi dari kapasitas yang telah
ditentukan
22.9 Suhu
Suhu beton sewaktu dituang tidak boleh lebih
dari 32o C dan tidak kurang dari 4,50 C.
Bila suhu dari Beton yang dituang berada
antara 270 C dan 320 C, beton harus diaduk
ditempat pekerjaan untuk kemudian langsung
dicor.
Bila beton dicor pada waktu iklim sedemikian
rupa,sehingga suhu dari beton melebihi 32 0 C,
sebagai yang ditetapkan oleh konsultan
pengawas, kontraktor harus mengambil
langkah - langkah yang efektif, upamanya
mendinginkan agregat, mencampur dengan es
dan mengecor pada waktu malam hari bila
perlu, untuk mempertahankan suhu beton,
waktu dicor pada suhu dibawah 320 C.
Pengecoran
a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua
pekerjaan cetakan,ukuran dan letak baja
tulangan beton sesuai gambar rencana/
pelaksanaan, pemasangan sparing-
sparing instalasi, penyokong,pengikat dan
lain-lainnya selesai dikerjakan. sebelum
pengecoran dimulai permukaan -
permukaan yang berhubungan dengan
pengecoran harus sudah disetujui oleh
konsultan pengawas.
b. Segera sebelum pengecoran beton
dimulai ,semua permukaan pada tempat
pengecoran beton (cetakan) harus bersih
dari air yang tergenang, reruntuhan atau
bahan lepas.
Permukaan bekisting dengan bahan-
bahan yang menyerap pada tempat-
tempat yang akan dicor harus dibasahi
dengan merata sehingga kelembaban/air
dari beton yang baru dicor tidak akan
diserap.
c. Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan
lebih dari 2 meter,semua penuangan
beton harus selalu lapis-perlapis horizontal
dan tebalnya tidak lebih dari 50 cm.
Konsultan pengawas berhak untuk
mengurangi tebal tersebut apabila
pengecoran dengan tebal 50 cm, tidak
dapat memenuhi spesifikasi ini.
22.14 Perlindungan
Kontraktor harus melindungi semua beton
terhadap kerusakan-kerusakan sebelum
penerimaan terakhir oleh Konsultan Pengawas.
23. PEKERJAAN DINDING DAN 23.1 Yang termasuk Lingkup Pekerjaan Dinding dan
PLESTERAN Plesteran Meliputi :
a. Pasangan dinding bata merah
b. Plesteran dan Acian dinding bata merah
c. Dinding Keramik 20/25 cm
d. Pemasangan Indogress 40/40 cm exterior
Sambungan-sambungan
pertemuan dan sudut harus benar-
benar tegak lurus, kokoh dan tidak
dapat digerak-gerakkan, serta
pengerjaannya harus rapi. sesuai
gambar kerja atau petunjuk
konsultan pengawas/Direksi
d. Pekerjaan Kusen Pintu ,Jendela Alumunium
dan Kaca :
Bentuk profil yang dipakai untuk kusen,
Frame pintu dan jendela adalah
Bahan Kayu
a. Sebelum pelaksanaan kayu disimpan dan
dikumpulkan pada tempat yang tertutup
dari cahaya lansung/hujan dan
mempunyai sirkulasi udara yang baik
dengan alas yang cukup tinggi/tidak
bersentuhan langsung dengan tanah.
c. Engsel
Pemasangan engsel pintu 30 cm
dari permukaan atas dan bawah
pintu.
Pemasangan engsel Whitco Stay
(gesek) adalah dipasang atas dan
bawah yang pada posisi 1/3 lebar
jendela atau sesuai spesifikasi dari
Pabrik.
Type bahan
kaca bening
tebal 5 mm : untuk jendela, pintu kaca
dan bovenlich.
kaca riben
tebal 5 mm : untuk bouvenlichgt km/wc
atau sesuai gambar.
cermin
Tipe Clear Glass Float Type tebal 5 mm
dengan salah satu permukaan dilapisi
perak (Chemical Depositosital Silver)
b. Las perapat/Pengendap
Dalam setiap posisi dimana dua bagian
(dari suatu benda) saling berdekatan,
harus digunakan las perapat/pengendap
guna mencegah masuknya lengas
terlepas apakah diberikan detailnya atau
tidak dalam Gambar Kerja apakah
barang tersebut terkena cuaca luar atau
tidak dan Kontraktor tidak dapat
mengklaim pekerjaan ini sebagai
pekerjaan tambah.
d. Perbaikan Las
Bila pekerjaan las ternyata memerlukan
perbaikan, maka harus dilakukan oleh
Kontraktor sebagaimana yang
diperintahkan oleh Konsultan
Pengawas/Direksi dan tidak dapat diklaim
sebagai pekerjaan tambah. Las yang
menunjukan cacat harus dipotong dan
dilas kembali atas biaya Kontraktor
e. Mur dan Baut :
Mur dan Baut yang digunakan harus
mempunyai ukuran yang sesuai
dengan yang tercantum dalam
gambar rencana
Pemasangan Mur dan Baut harus
benar-benar kokoh serta mempunyai
kekokohan yang merata antara satu
dengan yang lainnya
d. Panel Kalsiboard
Mempunyai standar SII
Ukuran panel Standard atau sesuai
gambar Kerja
Tebal panel 3 mm
Bahan yang akan dipakai harus siku
pada sudut-sudutnya, permukaan rata
tidak bergelombang, tidak ada
tonjolan atau lekukan; dan bebas dari
cacat, noda dan pecah.
Merk sekualitas “Kalsiboard”.
e. Panel Kalsiboard 3 mm
Memenuhi persyaratan SII-0015-76
Ukuran panel standard /sesuai Gambar
kerja
Tebal Kalsiboard 6 mm
Bahan yang akan dipakai harus siku
pada sudut-sudutnya, permukaan rata
tidak bergelombang, tidak ada
tonjolan atau lekukan dan bebas dari
cacat, noda dan pecah.
c. Pekerjaan rabat
30. PEKERJAAN PEMASANGAN 30.1. Lingkup Pekerjaan dalam pasal ini yang akan di
SANITARY uraiakan hanya pekerjaan pemasangan
Sanitary, sedangkan untuk instalasi air bersih
dan air kotor akan di uraikan terpisah dalam
Spesifikasi Teknis Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal,
Pllumbing, Tata Udara dan Ventilasi.
30.2. Lingkup Pekerjaan Ini meliputi pengadaan dan
pemasangan antara lain:
a. Pemasangan Sanitary
b. Alat Sanitair
Pekerjaan Alat sanitair Pemasangan
Kloset Jongkok, kloset duduk dan
Washtafel yang digunakan adalah
sekualitas merk „TOTO”
31. PEKERJAAN ELEKTRIKAL 31.1. Lingkup Pekerjaan ini diuraikan dalam RKS
Khusus Spesifikasi, TeknisPekerjaan, Mekanikal,
Elektrikal, Plumbing, Tata Udara dan Ventilasi.
33.3. Pengujian
a. Bila diperlukan, wajib mengadakan test
bahan tersebut pada laboratorium yang
Independent, baik mengfenai Komposisi,
konsentrasi, dan hasil yang
ditimbulkannya. Untuk ini Kontraktor/
Supplier harus menunjuk syarat
rekomendasi dari lembaga resmi yang
ditunjuk tersebut sebelum memulai
pekerjaan.
34. PEKERJAAN
PEMBONGKARAN ,
PENGAMAN DAN
PEMBERSIHAN SETELAH
PEMBANGUNAN
34.1 Lingkup Pekerjaan
a. Pembersihan tapak Konstruksi dan pada
semua pekerjaan yang termasuk dalam
lingkup pekerjaan seperti tercantum di
gambar kerja dan terurai dalam buku RKS
ini dari semua barang atau bahan
bangunan lainnya yang dinyatakan tidak
digunakan lagi setelah pekerjaan selesai
menjadi tanggung jawab kontraktor.
35. PEKERJAAN LAIN -LAIN 35.1 Hal-hal yang timbul pada pelaksanaan yang
memerlukan penyelesaian di lapangan akan
diatur/dibicarakan dilapangan oleh konsultan
pengawas dan kontraktor, bila diperlukan akan
dibicarakan dengan konsultan perencana.
35.2 Selain persyaratan teknis yang tercantum di
atas, pemborong diwajibkan pula mengadakan
pengurusan -pengurusan perizinan antara lain:
- Pembuatan izin Mendirikan bangunan
(IMB) dari PEMDA setempat, Surat
perizinan ini harus sudah diserahkan
kepada Pemimpin Pelaksana Kegiatan
sebelum serah terima Pekerjaan
pertama.
- Surat Bukti Keer Listrik/Pengetesan dari
PLN, dan pengetesan lainnya bila
diperlukan.