Anda di halaman 1dari 34

RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM

A. Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta
uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang diuraikan didalam buku ini.
Bila terdapat ketidak jelasan dan atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencanaan atau Pengawas untuk mendapatkan
penyelesaian.

B. Lingkup Pekerjaan
Penyelesaian tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi, dan memelihara bahan-
bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga
seluruh pekerjaan-pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.

C. Sarana Kerja
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan
identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana
pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material dilokasiyang aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua
sarana persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja dilokasi dapat
tercapai.

D. Gambar-Gambar Dokumen
Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada
(Arsitektur, Struktur dan ME) dalam buku uraian pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang
terjadi akibat keadaan di lokasi, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan dilokasi
setelah Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Ketentuan tersebut diatas
tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.
1) Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai
terpasang.
2) Bila ada keraguan mengenai ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan
Kontraktor wajib berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Mengingat masalah
ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih
dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian, lebar ketebalan, luas
penampang dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan.
3) Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas.
4) Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan, segala
gambar-gambar, spesifikasi teknis, agenda, berita-berita perubahan dan gambar-
gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan. Dokumen-dokumen ini
harus dapat dilihat Pengawasan Direksi setiap saat sampai dengan serah terima

1 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

kesatu. Setelah serah terima kesatu, dokumen-dokumen tersebut akan di


dokumentasikan oleh Pemberi Tugas.

E. Gambar-Gambar Pelaksanaan & Contoh-Contoh


1) Gambar-gambar pelaksanaan (shop drawing) adalah gambar-gambar, diagram, ilustrasi
jadwal, brosur atau data yang disiapkan Kontraktor atau sub Kontraktor, supplier atau
produsen yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian pekerjaan.
2) Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan Kontraktor untuk menunjukan
bahan, kelengkapan dan kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Pengawas untuk menilai
dahulu.
3) Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan dan menyerahkan dengan
segera semua gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh yang diisyaratkan dalam
Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas. Gambar-gambar pelaksanaan dan
contoh-contoh harus diberi tanda-tanda sebagaimana ditentukan Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis mengenai setiap perbedaan dengan
Dokumen Kontrak jika ada hal-hal demikian.
4) Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh- contoh
dianggap Kontraktor telah meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh
tersebut dengan Dokumen Kontrak.
5) Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan menolak atau menyetujui
gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya,
sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan mempertimbangkan syarat-
syarat keindahan.
6) Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang diminta Konsultan Konsultan
Pengawas dan menyerahkan kembali segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-
contoh sampai disetujui.
7) Persetujuan Pengawas terhadap gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh tidak
membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas perbedaan tersebut tidak
diberitahukan secara tertulis kepada Konsultan Pengawas.
8) Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh
yang harus disetujui Konsultan Pengawas, tidak boleh dilaksanakan sebelum ada
persetujuan dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
9) Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus dikirim kepada Konsultan
Pengawasan dalam dua salinan, Konsultan Pengawas akan memeriksa dan
mencantumkan tanda-tanda yang "Telah Diperiksa Tanpa Perubahan" atau "Telah
Diperiksa Dengan Perubahan" atau "Ditolak".
Satu salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk arsip, sedangkan yang kedua
dikembalikan kepada Sub Kontraktor atau yang bersangkutan lainnya.
10) Sebutan Katalog atau barang cetakan, hanya boleh diserahkan apabila menurut
Konsultan Pengawas hal-hal yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan
tersebut sudah jelas dan tidak perlu dirubah.
Barang cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk masing- masing
jenis dan diperlukan sama seperti butir diatas.
11) Contoh-contoh ( Mock Up ) yang disebutkan dalam Spesfikasi Teknis harus dikirim
oleh Kontraktor kepada Konsultan Pengawasan.

2 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

12) Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-contoh, katalog-katalog


kepada Konsultan Pengawas dan Perencanaan menjadi tanggungan Kontraktor.

F. Jaminan Kualitas
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan
dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta
Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat
teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor
sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini. Sebelum
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan
sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

G. Nama Pabrik I Merk Yang Ditentukan


Apabila pada spesifikasi teknis ini disebutkan nama pabrik / merk dari suatu jenis bahan /
komponen, maka Kontraktor menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan.

H. Contoh-Contoh
1) Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus
segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan
jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan
tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh- contoh
tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk
dijadikan dasar penolakan tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.
2) Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample) dari materialyang
akan dipakai / dipasang, untuk mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi.
3) Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti / sertifikat
pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang / material-material tersebut.
4) Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (melalui pemesanan),
maka Kontraktor diwajibkan menyerahkan :
Brochure, katalogue, gambar kerja atau shop drawing dan sample, yang dianggap perlu
oleh Perencana / Pengawas dan harus mendapatkan persetujuan Perencana / Pengawas.

I. Subtitusi
1) Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS,
Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau
dapat mengajukan produk pengganti yang berstandar SNI, disertai data-data yang
lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
2) Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris dan produk-produk yang tidak disebutkan nama
pabriknya didalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis
nama negara dari pabrik yang menghasilkannya katalog dan selanjutnya

3 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

menguraikan data-data yang menunjukan secara benar bahwa produk-produk yang


dipergunakan adalah sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk
mendapatkan persetujuan dari pemilik / Perencana / Konsultan Pengawas.

J. Material Dan Tenaga Kerja


Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus baru. Seluruh
peralatan harus dilaksanakan dengan cara yang benar dan setiap pekerja harus mempunyai
ketrampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi pekerja sangat diperlukan dan
Kontraktor harus melaksanakannya.

K. Klausal Disebutkan Kembali


Apabila dalam Dokumen Tender ini ada klausal-klausal yang disebutkan kembali pada butir
lain, maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi dengan pengertian lebih
menegaskan masalahnya.
Jika terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap Spesifikasi Teknis,
maka diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi.
Pemilik proyek dibebaskan dari hak patent dan lain-lain untuk segala "Claim" atau tuntutan
terhadap hak-hak asasi manusia.

L. Koordinasi Pekerjaan
1) Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktifitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu
agar gangguan dan konflik satu dengan yang lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi
/ memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan
konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan / Pengawas.
2) Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat-syarat
pelaksanaan, gambar-gambar dan instruksi-instruksi tertulis dari Pengawas.
3) Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor pada setiap
waktu. Bagaimanapun juga kelalaian Pengawas dalam pengontrolan terhadap
kekeliruan-kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor, tidak berarti
Kontraktor bebas dari tanggung jawab.
4) Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat pelaksanaan (spesifikasi) atau
gambar atau instruksi tertulis dari Pengawas harus diperbaiki atau dibongkar. Semua
biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.

M. Perlindungan Terhadap Orang, Harta Benda Dan Pekerjaan


1) Perlindungan terhadap milik umum :
Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan bersih dari alat-alat mesin,
bahan-bahan bangunan dan sebagainya serta memelihara kelancaran lalu lintas, baik
bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak berlangsung.
2) Orang-orang yang tidak berkepentingan :
Kontraktor harus melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki tempat
pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah kepada ahli tekniknya yang bertugas
dan para penjaga.

4 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

3) Perlindungan terhadap bangunan yang ada:


Selama masa-masa pelaksanaan kontrak, Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas, jalan-jalan, saluran-saluranpembuangan
dan sebagainya ditempat pekerjaan, dan kerusakan-kerusakan sejenis yang disebabkan
operasi-operasi Kontraktor, dalam arti kata yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh
Kontraktor hingga dapat diterima oleh Pemberi Tugas.
4) Penjagaan dan perlindungan pekerjaan :
Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap
pekerjaan yang dianggap penting selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam.
Pemberi Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor, atas kehilangan atau
kerusakan bahan-bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang sedang dalam
pelaksanaan.
5) Kesejahteraan Keamanan dan Pertolongan Pertama :
Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas kesejahteraan dan tindakan
pengaman yang layak untuk melindungi para pekerja dan tamu yang akan datang
kelokasi. Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan harus
memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut (memenuhi) ketentuan Undang-
Undang yang berlaku pada waktu itu.
Dilokasi pekerjaan, Kontraktor wajib mengadakan perlengkapan yang cukup untuk
pertolongan pertama, yang mudah dicapai.
6) Gangguan pada tetangga :
Segala pekerjaan yang menurut Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya
gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya dilaksanakan pada waktu
sebagainya Pemberi Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan, yang
mungkin ia keluarkan.

N. Peraturan Hak Paten


Kontraktor harus melindungi Pemilik (owner) terhadap semua "claim" atau tuntutan,
biaya atau kenaikan harga karena bencana, dalam hubungan dengan merk dagang atau
nama produksi, hak cipta pada semua material dan peralatan yang digunakan dalam
proyek ini.

O. Iklan
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun didalam sempadan
(batas) site atau ditanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.

P. Peraturan Teknis Pembangunan Yang Digunakan


1) Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja
dan Syarat-syarat (RKS) ini, berlaku dan mengikat ketentuan-ketentuan yang ada di
dalam SNI (Standard Nasional lndonesia).
2) Untuk melaksanakan pekerjaan dalam butir tersebut diatas, berlaku dan mengikat
pula.
a. Gambar bestek yang dibuat Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh
Pemberi Tugas termasuk juga gambar-gambar detail yang diselesaikan oleh
Kontraktor dan sudah disahkan / disetujui Direksi.

5 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan.


c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Berita Acara Penunjukan.
e. Surat Keputusan Pemimpin Proyek tentang Penunjukan Kontraktor.
f. Surat Perintah Kerja ( SPK)
g. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya.
h. Jadwal Pelaksanaan (Tentative Time Schedule) yang telah disetujui.
i. Kontrak / Surat Perjanjian Kontraktoran

Q. Shop Drawing
1) Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur berdasarkan
disain yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari Pengawas.
2) Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data-data yang diperlukan termasuk
keterangan produk bahan, keterangan pemasangan, data-data tertulis, dan hal-hal lain
yang diperlukan.
3) Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan detailing fabrikasi
dan ketepatan penyetelan / pemasangan semua bagian konstruksi baja.
4) Semua bahan untuk pekerjaan baja difabrikasikan di workshop, kecuali atas persetujuan
Pengawas.
5) Semua baut, baik yang dikerjakan di workshop maupun dilapangan harus selalu
memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada lubang baut tersebut.
6) Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan dilapangan pada waktu pemasangan yang
diakibatkan oleh kurang teliti atau kelalaian Kontraktor, harus dilakukan atas biaya
Kontraktor.
7) Keragu-raguan terhadap kebenaran dan kejelasan gambar dan spesifikasi harus
ditanyakan kepada Pengawas/ Perencana.
8) Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar "As Built Drawing" sesuai
dengan pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara kenyataan. Untuk kebutuhan
pemeriksaan dikemudian hari.
Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada Pengawas.

6 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

BAB II
SYARAT – SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN PERSIAPAN

A. Pembersihan Tapak Proyek


1) Area terbangun terlebih dahulu harus dibersihkan dari sampah, barang tidak terpakai
dan bekas bongkaran
2) Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan aman
dari pegawai dan masyarakat
3) Segala macam sampah-sampah dan barang-barang bongkaran harus dikeluarkan dari
tapak proyek, dan tidak dibenarkan untuk di timbun di luar pagar meskipun untuk
sementara
4) Semua sisa-sisa bongkaran bangunan lama, seperti jaringan listrik / pipa-pipa-pipa,
rabat beton dan lain-lain yang masih ada menurut penilaian Konsultan Pengawas jika
dibiarkan ditempat akan mengganggu pekerjaan tapak, dan lain-lain harus dibongkar
dan dikeluarkan dari tapak. Semua biaya pembongkaran sisa-sisa tersebut di atas
adalah persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas /Pengawas (Bongkaran di pakai
kembali)
5) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)
a. Kontraktor harus menerapkan standar Protokol Tatalaksana COVID 19
b. Kontraktor harus menerapkan standar K3 dalam pelaksanaan baik
persiapan, maupun pelaksanaan konstruksi bangunan
c. Mengikuti program Jaminan Keselamatan Kerja BPJS Ketenagakerjaan
d. Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui kerjasama
dengan instansi yang terkait K3, yaitu depnaker, polisi dan rumah sakit.
e. Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan :
- Safety patrol, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang yang
melaksanakan patroli untuk mencatat hal-hal yang tidak sesuai ketentuan
K3 dan yang memiliki resiko kecelakaan.
- Safety supervisor; adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek untuk
mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilihatdari segi
K3.
- Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil laporan
safety patrol maupun safety supervisor.
f. Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri dari :
- Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
- Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat
- Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal
- Pelaporan dan penanganan kecelakaan peralatan berat
g. Jika terjadi kecelakaan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini,
maka Kontraktor diwajibkan segera mengambil segala tindakan guna
kepentingan si korban atau para korban, serta melaporkan kejadian tersebut
kepada instansi dan departement yang bersangkutan/berwenang (dalam hal ini
Polisi dan Department Tenaga Kerja) dan mempertanggung jawabkan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.

7 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

h. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan
pertama pada kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.
i. Secara garis besar alat-alat pelindung anggota badan yang wajib
disediakan dilapangan adalah meliputi :
- Pakaian kerja.
- Pelindung tangan, berupa sarung tangan dan sejenisnya :
- Metal mesh, sarung tangan yang tahan terhadap ujung bnda tajam dan
melindungi tangan dari terpotong.
- Leather gloves, melindungi tangan dari permukan yang kasar.
- Vinyl dan neoprene gloves, melindungi tangan dari bahan kimia
beracun.
- Padded doth gloves, melindungi tangan dari sisi yang tajam,
bergelombang dan kotor.
- Heat resistant gloves, melindungi tangan dari panas dan api.
- Latex disposable gloves, melindungi tangan dari bakteri dan kuman.
j. Pelindung kaki, sepatu boot dengan jenis yang sesuai dengan kondisi di
lapangan.
k. Pelindung kepala, wajib menggunakan topi/helm proyek.
l. Pelindung mata, kaca mata safety yang sesuai pada konsisi masing- masing
pekerjaan.
m. Pelindung wajah, seperti helm pengelas yang wajib digunakan saat pelaksanaan
pekerjaan las.
n. Pelindung bahaya jatuh. Pelaksanaan pekerjaan dengan fungsi ketinggian wajib
menggunakan pakaian penahan bahaya jatuh. Pakaian ini juga dilengkapi
dengan tali kaitan lentur dan tempat penyangkut kaitan yang mampu menahan
beban minimal 500 kg.
B. Pengukuran Tapak Kembali
1) Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai ruangan, letak batas-
batas ruang dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya
2) Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada perencana / pengawas untuk dimintakan
keputusannya
3) Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpas/theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggungjawabkan
4) Kontraktor harus menyediakan theodolith/waterpass beserta petugas yang melayaninya
untuk kepetingan pemeriksaan perencana/pengawas selama pelaksanaan proyek
5) Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh perencana/pengawas
6) Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan kontraktor
C. Papan dasar Pelaksanaan (BOUWPLANK)
1) Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau, tertancap di tanah sehingga
tidak bias digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 2m satu sama lain
2) Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali dikehendaki
lain oleh perencana/pengawas

8 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

3) Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan, kontraktor harus melaporkan


kepada perencana/pengawas
4) Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan kontraktor
D. Pekerjaan Penyediaan Air & Daya Listrik untuk Bekerja
1) Air untuk bekerja harus disediakan kontraktor dengan membuat sumur pompa di tapak
proyek atau disuplai dari luar. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur,
minyak dan bahan kimia lainnya yang merusak. Penyediaan harus sesuai dengan
petunjuk dan persetujuan perencana/pengawas
2) Listrik untuk bekerja harus disediakan kontraktor dan kontraktor dan diperoleh dari
sambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan, dengan daya sekurang-
kurangnya (minimum) 20 Kva
3) Penggunaan disel untuk pembangkit listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan
sementara atas persetujuan Konsultan Pengawas. Daya listrik juga disediakan untuk
suplai Kantor Direksi Lapangan
4) Segala biaya atas pemakaian daya listrik dan air di atas adalah beban kontraktor

9 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

BAB III
PEKERJAAN STRUKTUR

PASAL I
PEKERJAAN PONDASI STROUSS PILE

1.1 PERSYARATAN –PERSYARATAN UMUM


- Kecuali ditentukan lain semua pekerjaan pada bab ini, seperti terlihat atau terperinci
harus sesuai dengan persyaratan dari seluruh bagian dari kontrak dokumen.
- Pekerjaan ini meliputi pekerjaan setting out (penentuan titik posisi pondasi plat
menerus dilapangan sesuai dengan gambar rencana), mobilisasi dan demobilisasi
alat..
1.2 LINGKUP PEKERJAAN
- Pekerjaan yang berhubungan :
Kontraktor bertanggung jawab atas fasilitas-fasilitas yang berkepentingan untuk
pekerjaan ini seperti jalan-jalan diproyek, tempat penumpukan tulangan untuk plat
setempat, galian pada setiap titik, perlindungan terhadap fasilitas-fasilitas yang telah
ada seperti pipa air, kabel telpon, kabel listrik, pipa gas, saluran-saluran umum dan
fasilitas-fasilitas lainnya baik yang berada dilokasi proyek maupun dilokasi yang
bersebelahan dengan proyek
- Pekerjaan yang termasuk :
Pekerjaan Pondasi Plat Menerus ini harus terdiri dari hal-hal berikut :
1. Pekerjaan penggalian dengan alat-alat yang sesuai untuk itu
2. Pembuangan tanah sisa galian.
1.3 JAMINAN MUTU
- Standar-standar
Semua bahan-bahan dan pengerjaan harus sesuai dengan standar-standar berikut :
1. SNI 2847:2013 : Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Bertulang
Untuk Bangunan Gedung
2. SNI 1727:2013 : Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan
Gedung dan Stuktur Lain
3. ACI 318-08 : American Concrete Institute Building Code

- Jaminan pekerja :
1. Pekerjaan pemancangan tiang ini harus dikerjakan oleh tenaga kerja dan
pengawas yang berpengalaman dalam pembuatan plat menerus.
2. Kontraktor harus menyerahkan pernyataan tertulis kepada Engineer untuk
menunjukkan bahwa pekerja yang akan terlibat dalam pekerjaan ini
berpengalaman untuk pekerjaan demikian.
- Persyaratan lapangan :
1. Kontraktor bertanggung jawab untuk memasang plat setempat dengan
ukuran dan detail seperti disyaratkan pada posisi seperti dinyatakan pada
gambar denah lokasi plat setempat, seperti yang telah disetujui oleh Engineer

10 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

Kontraktor harus didukung oleh team supervisi yang dapat dipertanggung


jawabkan yang dilengkapi dengan peralatan yang presisi dan sedikitnya dua
orang memeriksa kelurusan dari setiap tiang pedestal/kolom.
2. Plat Setempat harus dipasang sesuai dengan gambar atau sesuai dengan
petunjuk “pengawas yang ditunjuk”
3. Urutan pemasangan Plat Setempat dalam satu kelompok harus sesuai
dengan petunjuk „pengawas yang ditunjuk‟
4. Besi tulangan yang cacat atau ditolak menjadi tanggung jawab Kontraktor
dan harus disingkirkan dari proyek
1.4 BAHAN-BAHAN/PRODUKSI
3.1 Spesifikasi oer
Mutu beton = K-225
Ukuran = P. 257 cm, L.136 cm, T. 50 cm
Mutu baja tulangan = d < 12 mm fy = 240 Mpa (polos)
3.2 Bahan-bahan lain yang harus disediakan
Penggunaan bahan-bahan khusus :
Kontraktor harus mendapatkan persetujuan tertulis dalam penggunaan bahan
khusus seperti bahan tambahan, perlengkapan las, pencegah karat dan semua
bahan lain yang tidak disyaratkan disini.
Percobaan-percobaan ataupun biaya tambah lainnya sehubungan dengan
pemakaian dari bahan-bahan tersebut diatas adalah sepenuhnya tanggung jawab
Kontraktor
1.5 PELAKSANAAN
1. Kontraktor harus mengukur kembali posisi titik-titik pondasi dan kolom apabila ada
perbedaan dengan gambar rencana, maka harus segera dikonsultasikan dengan
Perencana/Konsultan Pengawas
2. Jika pada waktu pengeboran didapati berkas-berkas saluran, septic tank, dan berkas-
berkas konstruksi lain, maka konstruksi tersebut harus dibongkar, kemudian bekas
lubangnya diisi dengan tanah yang dipadatkan, atau bahan lain yang disetujui
direksi.
3. Dasar pondasi harus masuk ke dalam tanah keras(qc > 150 kg/cm²) sedikitnya
sebesar diameter pondasi
4. Ketentuan mengenai tanah keras tsb. dapat mengacu pada hasil penyelidikan tanah,
dan jenis tanah yang diperoleh dari pengeboran
5. Dalam segala hal, dasar pondasi harus benar-benar besih dari lumpur sisa galian atau
pengeboran. Pembersihan lumpur sisa galian ini dilakukan baik pada saat
pengeboran maupun pada saat pengecoran (dengan tremie)
6. Dinding lubang bor harus dijaga agar tidak runtuh, apabila perlu harusdipergunakan
casing untuk sepanjang lubang
7. Dalam segala hal, didekat permukaan lubang harus di pasang casing untuk
mencegah runtuhnya, tanah permukaan akibat beban pada saat pelaksanaan.
Panjang casing ini disesuikan dengan kebutuhan dan atas persetujuan direksi

11 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

1.6 PENGECORAN PLAT SETEMPAT


1. Slump beton harus sedemikian rupa sehingga, memudahkan pengecoran, dan
untuk setiap kali mencampur beton harus dilakukan dua kali pengujian slump
2. Pemasangan tulangan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu
tanah.

PASAL II
PEKERJAAN FOOT PLATE,
SLOOF, KOLOM, BALOK DAN PELAT

2.1 PEKERJAAN BETON


A. Lingkup Pekerjaan
Meliputi semua tenaga alat-alat dan bahan untuk menyelesaikan semua pekerjaan
beton sesuai dengan gambar-gambar. Konstruksi dengan memperhatikan ketentuan-
ketentuan tambahan dari Arsitek dalam uraian syarat-syarat pelaksanaan
B. Pedoman Pelaksanaan
Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya, maka sebagai
dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :
a) SNI 1727:2013 tentang Beban Minimun untuk Perancangan Bangunan Gedung
dan Struktur Lain.
b) SNI 2847:2013 tentang Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
c) SNI 1726:2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
d) SNI 03-6816-2002 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
e) SNI 2052:2017 tentang Baja Tulangan Beton
f) Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung 1987
g) Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982) NI-3
h) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5)
i) Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat
j) Pentujuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang
diberikan Direksi/Konsultan Pengawas
k) SII 0013-81 “Mutu dan Cara Uji Semen Portland
l) SII 0052-80 “Mutu dan Cara Uji Agregat Beton”
m) SII 0784-83 “Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton”
n) SNI 2049:2015 tentang Semen Portland
o) SNI 03-1974-1990 tentang Metode Pengujian Kuat Tekan Beton
p) SNI 03-2834-200 tentang Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton
Normal
q) SNI 8140:206 tentang Persyaratan Beton Strukturan untuk Rumah Tinggal
C. Peraturan yang diperlukan supaya disediakan Kontraktor dilapangan (site)
a) Keahlian dan Pertukangan
b) Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton sesuai
dengan kententuan-ketentuan yang di syaratkan, termasuk kekuatan toleransi
dan penyelesaiannya

12 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

c) Khususnya untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung diatas


tanah, harus dibuatkan lantai kerja dari beton tak bertulang dengan mutu
minimal K-100. Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau
tukang-tukang yang berpengalaman dan mengerti benar akan pekerjaannya
d) Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sebanding
dengan standar yang umum berlaku. Apabila Direksi Pengawas memandang
perlu. Kontraktor dapat meminta nasihat-nasihat dari tenaga ahli yang ditunjuk
Direksi Pengawas atas beban Kontraktor
D. Gambar Kerja
Sebelum pekerjaan dilapangan dimulai, kontraktor harus menyiapkan gambar-
gambar kerja yang menunjukan detail-detail lengkap dari semua komponen, panjang
serta ukuran dan detail-detail lain yang lazimnya diperlukan untuk pekerjaan beton
E. Bahan-Bahan
a) Portland cement :
- Digunakan Portland Cement jenis I menurut NI-8 atau type-I menurut ASTM
dan memenuhi S.400 menurut standard Portland cement yang digariskan oleh
Asosiasi Semen Indonesia serta memenuhi persyaratan SII 0013-16, atau ber
SNI
- Untuk pekerjaan beton yang berhubungan langsung dengan tanah, dimana
air tanah mengandung kadar sulfat lebih dari 300 ppm, maka harus digunakan
semen khusus yang memiliki ketahanan terhadap sulfat (semen type V)
- Merek yang di pilih tidak dapat ditukar-tukar dalam pelaksanaan kecuali
dengan persetujuan tertulis dari Direksi Pengawas. Pertimbangan Direksi
Pengawas hanya dapat dilakukan dalam keadaan tidak adanya persediaan
dipasaran dari merek yang telah dipilih. Usulan merek lain tersebut harus
disertai dengan data-data teknis yang menunjukan bahwa mutu semen tersebut
adalah sesuai dengan ketentuan-ketentuan tersebut di atas
b) Agregat
- Kualitas agregat harus memenuhi syarat-syarat P.B.I. 1971. Agregat kasar
harus berupa koral atau batu pecah yang mempunyai susunan gradasi yang
baik, cukup syarat kekerasannya dan padat (tidak porous). Kadar lumpur dari
pasir beton tidak boleh melebihi dari 4% berat
- Dimensi maksimum dari anggregat kasar tidak lebih dari 2,5cm dan tidak
lebih dari seperempat dimesi beton yang terkecil dari bagian konstruksi yang
bersangkutan
- Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih tajam dan bebas dari bahan-
bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya
c) Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam alkali, dan bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat
menurunkan mutu pekerjaan. Apabila dipandang perlu, Direksi Pengawas dapat
minta kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium
pemeriksaan bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

13 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

d) Aditive/admixture
- Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara mencapur
dan mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat tidak diperlukan
penggunaan sesuatu admixture.
- Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu, Kontraktor diminta terlebih
dahulu mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas mengenai hal
tersebut. Untuk itu Kontraktor diharapkan memberitahukan nama
perdagangan admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-
data bahan, nama pabrik produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-cara
pemakaiannya, resiko-resiko dan keterangan- keterangan lain yang dianggap
perlu.
- Penggunaan bahan-bahan additive dalam pencampuran beton harus sudah
ditentukan dalam mix disign.
- Bahan additive hanya dipergunakan dengan tujuan untuk mempercepat proses
pengeringan.
- Pekerjaan berton bertulang ini juga harus disesuaikan dengan P.B.I.1971.
e) Penyimpanan
- Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harussesuai
dengan waktu dan urutan pelaksanaan.
- Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah/utuh, tidak terdapat
kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak segera setelah diturunkan
dan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca,
berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah. Semen masih harus
dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras).
- Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan
bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya
(misalnya minyak dan lain-lain).
- Agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut jenis
dan gradasinya serta harus beralaskan lantai beton untuk menghindari
tercampurnya dengan tanah.
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan
memeberikan kepada Direksi/Konsultan Pengawas “Certificate Test” dari
bahan-bahan besi dan Portland Cement dari produsen/pabrik.
F. Kualitas Beton
a) Kecuali yang ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah f‟c 19,3 Mpa
kuat tekan beton untuk benda uji silinder diameter 150 mm, tinggi 300 mm pada
usia 28 hari. Dengan jumlah semen minimal 350 kg/m3 beton. Mutu beton
K.100 digunakan pada umumnya untuk lantai dasar pilecap/poer.
b) Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas
beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman pelaksanaan dilain
tempat atau dengan mengadakan trial-mix dilaboratorium yang ditunjuk oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
c) Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-ketentuan
yang disebut dalam pasal 4.7 dan 4.9 dari P.B.I.1971 mengingat bahwa W/C
factor yang sesuai disini adalah sekitar 0.52 - 0.55 maka pemasukan adukan ke
dalam cetakan benda uji dilakukan menurut pasal 4.9.

14 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

ayat 3 P.B.I. 1971 tanpa menggunakan penggetar. Pada masa-masa pembetonan


pendahuluan harus dibuat minimum 1 benda uji per 1,5 m3 beton hingga dengan
cepat dapat diperoleh 20 benda uji yang pertama. Bisa juga dibuat benda uji
untuk setiap beton struktur yang dipakai seperti Beton Pondasi Strous, Beton
Poer, Sloof, Kolom lantai 1 dan lantai 2, Balok, Plat Lantai dan Tangga yang
masing masing tergantung pada kebutuhan. Pengambilan benda uji harus
dengan periode antara yang disesuaikan dengan kecepatan pembetonan
d) Kontraktor harus membuat laporan tertulis atas data-data kualitas beton yang
dibuat dengan disahkan oleh Direksi Pengawas dan laporan tersebut harus
dilengkapi dengan nilai karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertai
sertifikat dari laboratorium. Penunjukan laboratorium harus dengan persetujuan
Direksi Pengawas.
e) Selama pelaksanaan harus ada pengujian slump, minimum 7,5cm dan
maksimum 10 cm, cara pengujian slump adalah sebagai berikut :
Contoh : beton diambil tepat sebelum dituangkan kedalam cetakan beton
(bekisting). Cetakan slump dibasahkan dan ditempatkan diatas kayu yang rata
atau plat beton. Cetakan disi sampai kurang lebih sepertiganya. Kemudian
adukan tersebut ditusuk-tusuk 25 kali dengan besi diameter 16 mm panjang
30cm dengan ujung yang bulat (seperti peluru). Pengisian dilakukan dengan
cara serupa untuk dau lapisan berikutnya. Setiap lapisan ditusuk-tusuk 25 kali
dan setiap tusukan harus masuk dalam satu lapisan yang dibawahnya. Setelah
atasnya diratakan, segera cetakan diangkat perlahan-lahan dan diukur
penurunannya (nilai slumpnya).

f) Pengujian kubus/silinder percobaan harus dilakukan dilaboratorium yang


disetujui oleh Direksi Pengawas.
g) Perawatan benda uji tersebut adalah dalam pasir bawah tapi tidak tergenang air,
selama 7 (tujuh) hari dan selanjutnya dalam udara terbuka yang terlindung dari
sinar matahari langsung.
h) Jika dianggap perlu, maka digunakan juga pembuatan silinder percobaan untuk
umur 7 (tujuh) hari dengan ketentuan bahwa hasilnya tidak boleh kurang dari
65% kekuatan yang diminta pada 28 hari. Jika hasil kuat tekan benda-benda uji
tidak memberikan angka kekuatan yang diminta, maka harus dilakukan
pengujian beton setempat dengan cara-cara seperti yang ditetapkan dalam
P.B.I.1971 / SNI 2847:2013 dengan tidak menambah beban biaya bagi pemberi
tugas.
i) Pengadukan beton dalam mixer tidak boleh kurang dari 75 detik terhitung
setelah seluruh komponen adukan masuk kedalam mixer.
j) Penyampaian beton (adukan) dari mixer ketempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang tidak mengakibatkan terjadinya pemisahan komponen-
komponen beton.
k) Harus digunakan vibrator/drill untuk pemadatan beton.
l) Harus menggunakan mesin trowel untuk merapikan lantai plat beton
m) Penggunaan Beton Ready Mix dapat diijinkan, dengan catatan :

15 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

- Prosedur persetujuan adukan beton ready mix tiap mutu beton tidak
berbeda bila beton dilaksanakan sendiri oleh Kontraktor.
- Kontraktor bertanggung jawab penuh, atas kualitas beton ready mix sesuai
dengan syarat-syarat dalam spesifikasi ini.
- Dalam hal penggunaan truck mixer, penambahan air tidak dapatdilakukan
setelah kendaraan tiba di lapangan, dan beton yang dihasilkan harus
mempunyai tingkat kualitas yang sama seperti adukan beton yang
dihasilkan di lapangan.
- Tidak ada tambahan biaya untuk Kontraktor untuk memakai beton ready
mix.
G. Siar-siar Pelaksanaan
- Pembongkaran acuan dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak
ditentukan lain dalam gambar, harus mengikuti pasal 5.8. dan 6.5. dari P.B.I.
1971.
- Siar-siar tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air semen tepatsebelum
pengecoran lanjutan dimulai. Letak siar-siar tersebut harus disetujui oleh Direksi
Pengawas.
H. Perawatan
a) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan
cepat.
b) Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus
diperhatikan
c) Beton harus dibasahi paling sedikit selama 7 hari setelah pengecoran
I. Perbaikan Permukaan Beton
a) Penambahan pada daerah yang tidak sempurna, kropos dengan cara grouting
setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan
dan sepengetahuan Direksi/Konsultan Pengawas. Bahan grouting yang akan
dipergunakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi
Pengawas.
b) Jika ketidak-sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan
permukaan yang diharapkan dan diterima oleh Direksi Pengawas, maka harus
dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali atas beban biaya Kontraktor
c) Ketidak-sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur,
pecah/retak, ada gelembung udara, kropos, berlubang, tonjolan dan yang lain
yang tidak sesuai dengan bentuk yang diharapkan/diinginkan.
J. Penyambungan Beton dan Water Stop
a) Setiap penyambungan beton, permukaan harus dibersihkan/dikasarkan dan
diberi bahan bonding agent seperti: EMAGG atau sejenis yang dapat menjamin
kontinuitas adukan beton lama dengan yang baru
b) Tempat-tempat penyambungan pengecoran yang terletak dibawahpermukaan
tanah atau tempat-tempat yang berhubungan dengan genangan air hujan/air
kotor harus diberi PVC water stop LWG (9") dan dipasang sesuai dengan
petunjuk KONSULTAN PENGAWAS/produsen.

16 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

K. Contruction joint (Sambungan Beton)


a) Rencana atau schedule pengecoran harus dipersiapkan untuk penyelesaian satu
struktur secara menyeluruh.
b) Dalam schedule tersebut KONSULTAN PENGAWAS/perencana akan
memberikan persetujuan dimana letak construction joints tersebut
c) Dalam keadaan mendesak KONSULTAN PENGAWAS/perencana dapat
merubah letak construction joints.
d) Permukaan construction joints harus bersih dan dibuat kasar dengan mengupas
seluruh permukaan sampai didapat permukaan beton yang padat dengan
menyemprotkan air pada permukaan beton, sesudah 2 jam tapi kurang dari 4
jam sejak beton dituang.
e) Bila pada sambungan beton/coran timbul retak atau bocor, perbaikan dilakukan
dengan CONCRESIVE SGB Process.
L. Bagian yang tertanam dalam beton
Pasang angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan beton
bertulang.

2.2 BAJA TULANGAN


A. Baja Tulangan/Besi Beton
a) Besi beton harus bebas dari karat, sisik da lain-lain lapisan yang dapat
mengurangi lekatnya pada beton. Memenuhi syarat SNI 2052:2017. Kecuali
ditentukan lain dalam gambar, digunakan besi dari jenis BJTP. 24 untuk
diameter lebih kecil atau sama dengan 12 mm dan besi dari jenis BJTD.40
untuk diameter lebih besar dengan 12 mm, (Kontraktor harus menunjukkan
hasil test laboratorium untuk masing-masing diameter tulangan). Semua besi
beton harus memenuhi Standar Nasional Indonesia ( SNI ).
b) Perlengkapan besi beton, meliputi semua peralatan yang diperlukan untuk
mengatur jarak tulangan/besi beton dan mengikat tulangan-tulangan pada
tempatnya. Besi tulangan harus terpasang dengan kokoh sehingga tidak terjadi
pergerakan/pergeseran pada saat pengecoran, ukuran, bentuk dan posisi spacer
harus memperoleh persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas sebelum
pekerjaan dimulai
B. Penggantian Besi
a) Kontraktor harus mengusahakan supaya besi yang dipasang adalah sesuai
dengan apa yang tertera pada gambar.
b) Dalam hal dimana berdasarkan pengalaman Kontraktor atau pendapatnya
terdapat kekeliruan atau kekurangan atau perlu penyempurnaan pembesian
yang ada maka :
- Kontraktor dapat menambah ekstra besi dengan tidak mengurangi
pembesian yang tertera dalam gambar, secepatnya hal ini diberitahukan
pada Perencana Konstruksi untuk sekedar informasi.
- Jika hal tersebut diatas akan dimintakan oleh Kontraktor sebagai
pekerjaan lebih, maka penambahan tersebut hanya dapat dilakukan
setelah ada persetujuan tertulis dari Perencana Konstruksi.
- Jika diusulkan perubahan dari jalannya pembesian maka perubahan
tersebut hanya dapat dijalankan dengan persetujuan tertulis dari

17 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

Perencana Konstruksi. Mengajukan usul dalam rangka tersebut diatas


adalah merupakan juga keharusan dari Kontraktor
c) Jika Kontraktor tidak berhasil mendapatkan diameter besi yang sesuai dengan
yang ditetapkan dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran diameter
besi dengan diameter yang terdekat dengan catatan :
- Harus ada persetujuan dari Direksi Pengawas
- Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat tersebut tidak
boleh kurang dari yang tertera dalam gambar (dalam hal ini yang
dimaksudkan adalah jumlah luas). Khusus untuk balok induk, jumlah luas
penampang besi pada tumpuan juga tidak boleh lebih besar jauh dari
pembesian aslinya
d) Toleransi Besi
Diameter, ukuran sisi Variasi dalam berat Toreransi diameter (atau jarak
antara dua yang diperbolehkan permukaan yang berlawanan)
dibawah 10 mm +/- 7% +/- 0.4 mm
10 mm sampai 16 mm

(tapi tidak +/- 5% +/- 0.4 mm


termasuk diameter
16 mm)
16 mm sampai 28 mm

(tapi tidak termasuk +/- 4% +/- 0.5 mm


diameter 28 mm)
28 mm sampai dengan 32 mm +/- 2%
+/- 0.6 mm

2.3 PEKERJAAN ACUAN DAN PERANCAH


A. Type
a) Acuan yang dipergunakan dapat dalam bentuk : beton, baja, pasangan bata
diplester atau kayu/multiplex. Lain-lain jenis bahan yang akan dipergunakan
harus mendapat persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas terlebih dahulu
b) Sebelum mulai pekerjaan Kontraktor berkewajiban memeriksa gambar arsitek
dan bila terdapat perbedaan bentuk antara gambar arsitek dengan gambar
struktur, maka Kontraktor harus melaporkan hal ini pada Direksi Pengawas untuk
menentukan gambar yang harus diikuti
B. Perencanaan Acuan :
a) Acuan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak ada perubahan bentuk
yang dapat mempengaruhi bentuk maupun kekuatan struktur dan cukup kuat
menampung beban-beban sementara maupun tetap sesuai dengan jalannya
pengecoran beton. Beton acuan harus diberi penguat datar dan silang sehingga
kemungkinan bergeraknya acuan selama pelaksanaan pekerjaan dapat
dihindarkan, juga harus cukup rapat untuk mencegah kebocoran bagian cairan
dari adukan beton (mortar leakage). Susunan acuan dengan penunjang-
penunjang harus diatur sedemikian rupa sehingga kemungkinan dilakukannya
inspeksi dengan mudah oleh Direksi/Konsultan Pengawas. Penyusunan acuan

18 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

harus sedemikian rupa hingga pada waktu pembongkarannya tidakmenimbulkan


kerusakan pada bagian beton yang bersangkutan
b) Kekuatan penyanggah, silangan-silangan, kedudukan serta dimensi yang tepat
dari pada acuan adalah merupakan tanggung jawab Kontraktor.
c) Pada bagian terendah (dari setiap phase pengecoran) dari acuan kolom atau
dinding harus ada bagian yang mudah dibuka untuk inspeksi dan pembersihan
d) Kayu acuan harus bersih dan dibasahi terlebih dulu sebelum pengecoran. Harus
diadakan tindakan untuk menghindarkan terkumpulnya air pembasahan tersebut
pada sisi bawah
e) Penggunaan kertas semen untuk penyumbat pada sambungan acuan tidak
diperkenankan. Terutama pada sambungan pengecoran kolom
f) Setelah pekerjaan di atas selesai dan siap untuk pengecoran, harus diperoleh
persetujuan Direksi/Konsultan Pengawas untuk dapat melangkah kepekerjaan
selanjutnya
g) Perencanaan acuan dan konstruksinya harus direncanakan untuk dapat menahan
beban-beban, tekanan lateral dan tekanan yang diizinkan seperti pada
“Recommended Practice for Concrete formwork” (ACI.347-68) dan peninjauan
terhadap beban angin dan lain-lain peraturan dikontrol terhadap Peraturan
Pembangunan Pemerintah Daerah setempat
C. Pembongkaran Cetakan/Acuan
a) Pembongkaran acuan harus dengan cara-cara yang menjamin akan keamanan
struktur, tanpa getaran keras atau kejutan pada beton
b) Acuan hanya boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut telah mencapai
kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban- beban pelaksanaan
yang bekerja padanya
c) Kecuali ditentukan lain, maka waktu minimum yang dibutuhkan untuk
pembongkaran acuan/cetakan adalah sebagai berikut :
1. Sisi - sisi kolom pedestal : 3 hari
Tidak diperkenankan mempergunakan kembali hasil pembongkaran begesting
yang telah lapuk.

d) Kecuali ditentukan lain, maka waktu minimum yang dibutuhkan sebelum


dibebani dengan beban-beban luar (kecuali berat sendiri) adalah 21 hari pada
kolom pedestal.
D. Alternatif Acuan :
Kontraktor dapat mengusulkan alternatif jenis acuan yang akan dipakai, dengan
melampirkan brosur acuan tersebut untuk mendapat persetujuan dari
Direksi/Konsultan Pengawas.

19 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

BAB IV
PEKERJAAN BESI

PASAL I
PEKERJAAN PINTU

1.1 PERSYARATAN –PERSYARATAN UMUM


A. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya untuk pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil
pekerjaan yang baik dan sempurna.
B. Persyaratan Bahan
- Besi Hollow 60.60.2,5 mm
- Mur Baut m.10
- Papan Kayu Bengkirai 20x2 cm
- Roda Besi
- Besi Siku L.70.70.7
- Besi Polos Ø 16 mm
C. Syarat-syarat Pelaksanaan

a. Gambar kerja/ shop drawing.


Sebelum fabrikasi dimulai, Kontraktor harus membuat dan mengajukan gambar-
gambar kerja yang diperlukan dan menyerahkan gambar kerja untuk diperiksa dan
disetujui Konsultan / Direksi. Bilamana disetujui, Kontraktor dapat mulai pekerjaan
fabrikasinya.
- Ukuran/dimensi profil, ketebalan, ukuran/jumlah baut/las, tebal pengelasan.
Ketepatan ukuran-ukuran panjang, lebar, tinggi atau posisi dari elemen-elemen
konstruksi besi/bajayang berhubungan dengan pengangkutan menjadi tanggung
jawab Kontraktor. Dengan kata lain walaupun semua gambar kerja telah disetujui
Konsultan / Direksi, tidaklah berarti mengurangi atau membebaskan Kontraktor
dari tanggung jawab ketidak tepatan serta kemudahan dalam erection elemen-
elemen konstruksi besi/baja.
b. Fabrikasi
- Fabrikasi dari elemen-elemen konstruksi besi/baja harus dilaksanakan oleh tukang-
tukang yang berpengalaman dan diawasi oleh mandor-mandor yang ahli dalam
konstruksi baja.
- Semua elemen-elemen harus difabrikasi sesuai dengan ukuran-ukuran dan/atau
bentuk yang diinginkan tanpa menimbulkan distorsi-distorsi atau kerusakan-
kerusakan lainnya dengan memperhatikan persyaratan untuk penanganan
sambungan-sambungan serta las di lapangan dan sebagainya.
- Pemotongan-pemotongan elemen-elemen harus dilaksanakan dengan rapi dan
pemotongan besi harus dilakukan dengan alat pemotong (brender) atau gergaji besi.
Pemotongan dengan mesin las sama sekali tidak diperbolehkan.
c. Tanda-tanda pada konstruksi baja

20 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

-Semua konstruksi besi/bajayang telah selesai difabrikasi harus dibedakan dengan


kode yang jelas sesuai bagian masing-masing agar dapat dipasang dengan mudah.
- Kode tersebut ditulis dengan cat agar tidak mudah terhapus.
- Pelat-pelat sambungan dan bagian elemen lain yang diperlukan untuk sambungan-
sambungan di lapangan, harus dibaut/diikat sementara dulu pada masing-masing
elemen dengan tetap diberi tanda-tanda.
d. Pengelasan
- Pengelasan harus dilaksanakan sesuai AWS atau AISC Specification dan baru
dapat dilaksanakan setelah mendapatkan ijin tertulis dari Konsultan / Direksi.
Pengelasan harus dilakukan dengan las listrik, bukan dengan las karbit.
- Kontraktor harus menyediakan tukang las yang berpengalaman dengan hasil
pengalaman yang baik dalam dalam melaksanakan konstrksi baja sejenis.
- Permukaan bagian yang akan dilas harus dibersihkan dari cat, minyak, karat dan
bekas-bekas potongan api yang kasar dengan menggunakan mechanical wire brush
dan untuk daerah-daerah yang sulit dapat digunakan sikat baja. Bekas potongan api
harus dihaluskan dengan menggunakan gurinda agar permukaan baja menjadi baik.
Kerak bekas pengelasan harus dibersihkan dan disikat.
- Metode pengelasan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak timbul distorsi
dan tegangan residual pada elemen konstruksi besi/bajayang dilas. Pengelasan pada
pertemuan elemen-elemen yang padat seperti pada tumpuan harus dilakukan
dengan teknik preheating.
- Pada pekerjaan las dimana terjadi banyak lapisan las (pengelasan lebih dari satu
kali), maka sebelum dilakukan pengelasan berikutnya lapisan terdahulu harus
dibersihkan dahulu dari kerak-kerak las/slag dan percikan-percikan logam yang
ada. Lapisan las yang berpori-pori atau retak atau rusak harus dibuang sama sekali.
- Untuk memudahkan pelaksanaan serta mendapatkan mutu pengelasan yang baik,
maka pada dasarnya semua pekerjaan pengelasan harus dilakukan di bengkel. Bila
akan mengadakan pengelasan lapangan harus seijin tertulis dari Konsultan /
Direksi.
e. Baut penyambung dan Angkur.
- Posisi lubang-lubang baut harus benar-benar tepat dan sesuai dengan diameter baut.
Jika tidak disebutkan secara khusus di dalam gambar, maka diameter lubang baut
maksimal 1.60 mm (1/16 inci) lebih besar dari diameter baut. Kontraktor tidak
boleh membuat lubang baru di lapangan tanpa seijin Konsultan / Direksi.
- Pembuatan lubang baut harus memakai bor, untuk konstruksi yang tipis,
maksimum 10 mm, boleh memakai mesin pons. Membuat lubang baut dengan api
sama sekali tidak diperkenankan.
- Setiap pengencangan baut harus dilakukan sampai mencapai gaya tarik bautsesuai
dengan spesifikasi AISC. Pelaksanaannya harus diawasi secara langsung oleh
Konsultan / Direksi.
- Panjang baut harus sedemikian rupa, sehingga setelah dikencangkan masih dapat
paling sedikit 4 ulir yang menonjol pada permukaan, tanpa menimbulkan
kerusakan pada ulir baut tersebut. Panjang baut yang tidak memenuhi syarat ini
harus diganti dan tidak boleh digunakan.

21 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

- Untuk menghindarkan adanya baut yang belum dikencangkan maka baut-baut yang
sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat dan diproteksi dengan penutup
plastik.

PASAL II
PEKERJAAN TANAH

2.1 PEKERJAAN TANAH

A. PEKERJAAN GALIAN
a) Lingkup Pekerjaan
- Penyediaan tenaga kerja, peralatan, fasilitas pelaksanaan dan kebutuhan-
kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan tanah yang
sesuai dengan gambar-gambar dan spesifikasi
- Pekerjaan galian tanah meliputi pekerjaan penggalian atau pembuangan
tanah, batu-batuan atau material lain yang tidak berguna dari tempat proyek,
pembuangan lapisan tanah atas (top soil), pembuangan bekas- bekas
longsoran, yang kesemuanya disesuaikan dengan spesifikasi ini
b) Prosedur Penggalian
- Sebelum mulai pekerjaan penggalian, lapisan humus dan rumput harus
dibersihkan dari sisa-sisa tanah bawah (sub soil) bekas-bekas pohon, akar-
akar, batu-batuan, atau bahan – bahan lain
- Humus yang didapat dari pengupasan tersebut harus dibuang ketempat yang
sudah disetujui oleh Pengawas, atas biaya Kontraktor.
- Selama proses penggalian, lapangan harus di jaga agar selalu mendapatkan
sistem drainage yang baik
- Penggunaan mesin untuk penggalian di perbolehkan, kecuali untuk tempat-
tempat di mana penggunaan mesin-mesin tersebut dapat merusak benda-
benda yang berada didekatnya, bangunan-bangunan ataupun pekerjaan yang
telah rampung. Dalam hal ini metode pekerjaan dengan tangan yang
harusdilaksanakan
- Kontraktor harus melakukan perlindungan dan perawatan yang cukup untuk
bagian-bagian pekerjaan diatas maupun di bawah tanah, drainage, saluran-
saluran pembuang dan rintangan-rintangan yang dihadapi dalam
pelaksanaan pekerjaan lapangan. Semua biaya yang ditimbulkan menjadi
tanggung jawab kontraktor
- Kemiringan galian harus dibuat seminimal mungkin dengan perbandingan
1 (satu) horisontal dengan 1 (satu) vertikal, kecuali diperlihatkan lain dalam
gambar
- Penggalian dibagi hanya dalam satu macam/jenis yaitu galian tanah keras
- Sebelum memulai pekerjaan galian, Kontraktor harus memberitahukan
Pengawas, sehingga penampang, peil dan pengukurannya dapat dilakukan
pada keadaan tanah belum terganggu
- Galian untuk pondasi foot plat (pelat setempat), balok sloof ataukonstruksi
lainnya harus digali sampai pada batas-batas kemiringan dan peil yang
tercantum pada gambar rencana atau atas petunjuk

22 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

Pengawas. Galian tersebut harus mempunyai ukuran yang cukup agar


penempatan konstruksi dengan dimensi yang sesuai dengan gambar rencana,
dapat dengan mudah dikerjakan. Pengawas dapat menentukan perubahan
dimensi atau peil dari dasar galian bila dipandang perlu. Sesudah galian
selesai dilaksanakan, Kontraktor harus memberitahukankepada Pengawas
c) Pengukuran dan Pembayaran
• Galian di luar garis yang ditunjukkan dalam profil dan penampang melintang
yang disetujui tidak akan dimasukkan dalam volume yang diukur untuk
pembayaran.
• Dasar perhitungan volume galian haruslah gambar penampang melintang
profil tanah asli sebelum digali yang telah disetujui dan gambar pekerjaan
galian akhir dengan garis, kelandaian dan elevasi yang disyaratkan atau
diterima. Metode perhitungan haruslah metoda luas ujung rata-rata
menggunakan penampang melintang pekerjaan dengan jarak tidak lebih dari
25 meter
• Pekerjaan galian struktur yang diukur adalah volume dari prisma yang
dibatasi oleh bidang-bidang sebagai berikut :
a. Bidang atas adalah bidang horizontal seluas bidang dasar pondasi
yang melalui titik terendah dari terrain tanah asli. Diatas bidang
horizontal ini galian tanah diperhitungkan sebagai galian tanah biasa
b. Bidang bawah adalah bidang dasar pondasi
c. Bidang tegak adalah bidang vertical keliling pondasi.
Pengukuran volume tidak diperhitungkan di luar bidang-bidang yang
diuraikan di atas atau sebagai pengembangan tanah selama pemancangan,
tambahan galian karena kelongsoran, bergeser, runtuh atau karena sebab-
sebab lain
• Kuantitas galian yang diuukur menurut ketentuan di atas, akan
dibayar menurut satuan pengukuran pekerjaan galian tanah biasa,
dengan satuan m3

B. PEKERJAAN PENGURUGAN/TIMBUNAN
a) Lingkup Pekerjaan
• Penyediaan tenaga kerja, bahan urugan, fasilitas pelaksanaan dan kebutuhan-
kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan
batu dan tanah, timbunan pasir urug dan timbunan sirtuyang sesuai dengan
gambar-gambar dan spesifikasi.
• Pekerjaan timbunan batu dan tanah, timbunan pasir urug dan timbunansirtu
meliputi pekerjaan penggalian, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan yang kesemuanya disesuaikan dengan spesifikasi ini.
b) Bahan Timbunan
• Bahan timbunan yang dipakai adalah. Tanah Taman yang memenuhi
persyaratan sebagai bahan timbunan.

23 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

• Lokasi sumber jenis bahan timbunan tersebut diatas harus mendapatkan


persetujuan dari Direksi Pengawas. Tanah bekas galian pada umumnya tidak
boleh di pakai lagi untuk bahan timbunan, kecuali apabila tanah tersebut
memenuhi persyaratan sebagai bahan timbunan dan mendapat persetujuan
dari Direksi Pengawas
• Sumber bahan urugan ini harus mempunyai jumlah yang cukup untuk
menjamin penyediaan bahan urugan yang bias mencukupi kebutuhan seluruh
proyek
• Semua bahan timbunan, harus mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas,
baik mengenai kwalitas bahan maupun sumber bahan itu sendiri sebelum
dibawa atau digunakan di dalam lokasi pekerjaan
• Bahan timbunan yang mengandung tanah organis, akar-akaran sampah dan
lain-lain tidak boleh dipergunakan untuk timbunan. Bahan-bahan seperti ini
harus dipindahkan dan harus ditempatkan pada daerah pembuangan yang
disetujui atau ditunjuk oleh Direksi Pengawas
• Bahan-bahan timbunan yang sudah ditempatkan di lokasi pengurugan tetapi
tidak memenuhi standar, harus dibuang dan diganti oleh Kontraktor atas
biaya sendiri
c) Penghamparan dan Pemadatan Timbunan
• Lapisan tanah lunak (lumpur) yang ada harus dihilangkan dengan dikeruk,
sebelum pekerjaan penimbunan dimulai. Pada saat pengerukan dan
pengurugan, daerah ini harus dikeringkan.
• Penghamparan timbunan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan
ketebalan tiap lapisan 20 (dua puluh) cm
• Kontraktor harus bertanggung jawab atas ketepatan, penempatan dan
pemadatan bahan-bahan timbunan dan juga memperbaiki kekurangan-
kekurangan akibat pemadatan yang tidak cukup
• Pemadatan tanah harus dilakukan lapis demi lapis dengan ketebalan tiap
lapisan maksimum 20 (dua puluh) cm dan dipadatkan sampai mencapai
paling sedikit 95% (Modified Proctor) dari kepadatan kering maksimum
seperti yang ditentukan dalam AASHTO- T99
• Tidak boleh dilakukan penimbunan atau pemadatan selama hujan deras. Jika
permukaan lapisan yang sudah dipadatkan tergenang oleh air, Kontraktor
harus membuat alur-alur pada bagian teratas untuk mengeringkan sampai
mencapai kadar air yang benar dan dipadatkan kembali

24 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

BAB V
PEKERJAAN ARSITEKTUR

PASAL 1
PEKERJAAN PASANGAN DINDING

1.1 LINGKUP PEKERJAAN


Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam, gambar dengan hasil yang baik dan
rapi
1.2 STANDARD
1) Batu bata harus memenuhi NI-10
2) Semen Portland harus memenuhi NI-8
3) Semen Mortar harus memenuhi SNI 6882:2014
4) Air harus memenuhi PVBI-1982 Pasal 9
1.3 BAHAN/PRODUK
Semua bata harus baru dan bermutu paling baik. Bata-bata itu harus keras utuh dan
diproses dengan baik, sama ukurannya, kuat, lurus dan tajam sudut-sudutnya atau yang
ditentukan oleh Direksi atau disesuaikan yang ada di pasar local
- Bata merah lokal kualitas 1 utk pasangan 1 bata dan pagar ½ bata.
- Bata merah pres ex. Tuban Duta utk pasangan ½ bata Gapura & pagar.
- Semen Mortar MU
- Pasangan bata merah komposisi 1 PC : 5 PS.
1.4 PELAKSANAAN
1) Pasangan bata, dengan menggunakan aduk campuran 1 PC : 5 pasir pasang.
2) Pasangan Bata merah pres ex. Tuban menggunakan semen Mortar MU.
3) Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai dari permukaan sloof
sampai ketinggian 30 cm diatas permukaan lantai dasar, dinding didaerah basah
setinggi 160 cm dari permukaan lantai, serta semua dinding yang pada gambar
menggunakan simbol aduk trassram / kedap air digunakan aduk rapat air
dengan campuran 1 pc : 2 pasir pasang.
4) Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air atau drum hingga
jenuh.
5) Setelah bata terpasang dengan aduk, nad / siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm
dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
6) Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan.
7) Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum
24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis.
8) Bidang dinding % batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom
dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 11 x 11 cm, dengan tulangan
pokok diameter 10 mm, beuge/ diameter 6 mm jarak 20 cm.
9) Pembuatan lubang pada pasangan untuk perancah / steiger sama sekali tidak
diperkenankan.
10) Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian
pekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6 mm
jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian

25 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
11) Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5%.
Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh dipergunakan.

PASAL II
PEKERJAAN DINDING

2.1 PASANGAN BATU ALAM


A. LINGKUP PEKERJAAN
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat
bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.
2) Pasangan keramik untuk lantai, koridor dan dinding luar kelas dikerjakan dan
dipasang pada seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
B. STANDARD
1) PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982 (NI - 3)
2) ANSI : American National Standard Institute
3) TCA : Tile Council of America, USA.
TCA 137.1 - Recommended Standard Spesification for
Ceramic Tile.

C. PERSYARATAN BAHAN
1) Dinding pagar taman yang digunakan :
Bahan : Andesit Bakar
Ukuran : 15 x 30 cm
Warna : Hitam
Kualitas : Kelas I
Finishing Permukaan : RTM
Bahan Perekat : Spesi 1 pc : 3 pasir
Produksi : Lokal
2) Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya (MOCK UP) kepada Pengawas/ Pemberi tugas

D. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1) Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing
mengenai pola keramik .
2) Batu Alam Andesit yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
3) Adukan pasangan / pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 3 pasir pasang dan
ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC
murni dan ditambah bahan perekat.
4) Hasil pemasangan lantai granit harus merupakan bidang permukaan yang benar- benar
rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan
teras.

26 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

5) Pola, arah dan awal pemasangan lantai granit harus sesuai gambar detail atau sesuai
petunjuk Perencana. Perhatikan lubang instalasi dan drainase / bak kontrol sebelum
pekerjaan dimulai.
6) Jarak antara unit-unit pemasangan granit satu sama lain (siar-siar), harus sama
lebarnya, maksimum 2 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama
lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut
sikut yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
7) Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan seperti
yang telah diisyaratkan di atas.
8) Pemotongan unit-unit granit harus menggunakan alat pemotong granit khusus sesuai
persyaratan dari pabrik.

27 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

PASAL III
PEKERJAAN PENGECATAN

3.1 LINGKUP PEKERJAAN


1) Persiapan permukaan yang akan diberi cat.
2) Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah ditentukan.
3) Pengecatan semua permukaan dan area yang ada gambar tidak disebutkan secara
khusus, dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Konsultan Perencana.
3.2 STANDAR PENGERJAAN (MOCK UP)
1) Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan pada satu
bidang untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan
dijadikan contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang- bidang
yang akan dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
2) Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh Pengawas dan Perencana,
bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal keseluruhan pekerjaan
pengecatan.
3.3 CONTOH DAN BAHAN UNTUK PERAWATAN
1) Semua bidang contoh tersebut harus diperlihatkan kepada Konsultan Pengawas dan
Perencana. Jika contoh-contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Pengawas
dan Perencana, barulah Kontraktor melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti
tercantum pada 11.2) di atas.
2) Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan, untuk kemudian diteruskan
kepada Pemberi Tugas, minimal 5 galon tiap warna dan jenis cat yang dipakai.
Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas
identitas cat yang ada di dalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk
perawatan, oleh Pemberi Tugas.
3) Pekerjaan Cat Dinding
a) Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan seluruh plesteran
bangunan dan/atau bag ian-bagian lain yang ditentukan gambar.
b) Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat jenis Solvent base,
Glossy
c) Untuk warna-warna dan jenis, Kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-
kaleng dengan percampuran (batch number) yang sama.
d) Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata,
licin, tidak ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap
pengotoran-pengotoran.
e) Cat Coating : Avian, Propan
f) Cat Wood Stain : Mowilex, Impra

28 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

BAB IV
PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

PASAL I
LINGKUP PEKERJAAN

Kontraktor harus melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengujian dan serah terima di lapangan
instalasi listrik seperti yang disebutkan di bawah ini dan/atau diperlihatkan dalam gambar.
Sebelum serah terima dilakukan seluruh sistem beserta komponen-komponennya harus lengkap,
bekerja dengan baik sesuai dengan unjuk kerja yang diinginkan, dan lulus dalam pengujiannya.
a. Sistim distribusi daya terdiri dari :
- Panel-panel tegangan rendah
- Instalasi tegangan rendah
- Sistem pentanahan (Grounding)
- Semua material Bantu yang diperlukan supaya peralatan di atas terpasang dan
bekerja dengan baik

b. Sistim penerangan
Sistim penerangan terdiri dari lampu-lampu beserta fixturenya, sakelar, kabel-kabel dan
conduit, serta material bantuannya.

PASAL II
PERATURAN DAN STANDARD

- Semua bahan-bahan, komponen dan peralatan harus diproduksi memenuhi standar negeri
asal dan/atau standar internasional yang telah dikenal dan berlaku di Indonesia. Kontraktor
harus membuat daftar barang-barang yang diadakan beserta dengan standar produksinya

- Pada umumnya dan Jika tidak disebutkan lain dalam. spesifikasi ini, instalasi listrik harus
dilaksanakan sesuai dan memenuhi Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Indonesia
edisi terakhlr (1987).

- Peraturan lain, pedoman dan panduan yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan
Umum, Departemen Perhubungan , Departemen Tenaga Kerja, dan Perum Listrik Negara
harus ditaati selama ada hubungannya dengan pekerjaan ini

- Kontraktor harus memiliki Surat Pengesahan Instalatir (SPI) dan Surat Ijin Kerja (SIKA)
dari Perum Listrik Negara yang masih berlaku. Kontraktor wajib menunjukkan dan/atau
menyerahkan salinan surat-surat ini bila diminta oleh Pemberi Tugas, pengawas/atau
pihak-pihak yang berwenang lainnya.

29 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

PASAL III
DOKUMEN DAN INFORMASI

Kontraktor harus menyerahkan dokumen dan informasi yang disebutkan di bawah ini kepada
pengawas sebagai bahan pemeriksaan dan persetujuan, masing-masing sebanyak 3 (tiga) set.
a. Shop Drawings
Gambar-gambar ini menunjukkan dimensi, diagram, uraian dan data peralatan,material,
komponen dan sistem secara lengkap dan terperinci, serta sudah disesuaikan dengan
kondisi lapangan dan slap untuk dilaksanakan
b. Brosur-brosur Teknis
Dokumen ini dicetak oleh pabrik pembuat komponen, peralatan dan material,yang
memperlihatkan dengan tepat mengenal jenis dan kapasitas barang-barang yang akan
diadakan dan dipasang. Dokumen harus asli, bukan fotocopy
c. Metoda Pelaksanaan dan Pengujian
Uraian lengkap dan terperinci mengenai tata cara perakitan, pemasangan dan pengujian
yang akan dilaksanakan, dan disertai cara perlindungan dari kecelakaan, baik terhadap
peralatan maupun personil
d. As-Built Drawing
Garnbar-gambar ini memperlihatkan keseluruhan sistim, peralatan, komponen dan
material sesuai dengan yang terpasang di lapangan
e. Buku Petunjuk Operasi dan Perawatan
Uraian dan instruksi mengenai cara mengoperasikan dan merawat sistim dan peralatan,
termasuk jadwal pemeliharaan dan daftar suku cadang yang diperlukan dalam perawatan
f. Program Pelatihan
Kontraktor harus membuat program pelatihan (training) untuk operator Pemberi Tugas,
dimana pelaksanaannya diatur oleh pengawas. Program ini terutama berisi penjelasan
dan/atau peragaan materi yang disebutkan dalam buku petunjuk operasi dan perawatan.

PASAL IV
BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA

a. Semua bahan./material dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, 100
% baru, dan lulus pengujian di pabrik dan/atau di lapangan

b. Kontraktor harus menyerahkan contoh (sample) bahan/material sesuai dengan yang


disyaratkan dalam spesifikasi ini kepada pengawas sebelum pengadaannya. Pengawas
berhak menolak pengadaan bahan/matenial yang tidak sesual dengan spesifikasi atau yang
sudah disetujui (approved sample)

c. Kontraktor harus mengerahkan teknisi dan/atau tenaga pelaksana yang berpengalaman


dalam bidang pekerjaan ini. Mereka harus berada. di tempat pada saat pekerjaan
berlangsung, dan bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan tersebut.

30 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

PASAL V
SPESIFIKASI UMUM PEKERJAAN LISTRIK

A. Kabel Daya Tegangan Rendah


a. Kabel daya. tegangan rendah yang dipakal adalah berdasarkan ukuran dan type yang
sesuai dengan gambar. Kabel daya tegangan rendah ini harus sesuai standar SIl atau
standar PLN.
b. Sebelum dan sesudah dipasang, kabel TR harus ditest dengan pengujian-pengujian
sebagai berikut:
▪ Test insulasi
▪ Test kontinuitas
▪ Test tahanan pentanahan

B. Panel Tegangan Rendah


a. Umum
Type panel adalah tertutup (metal enclosed), wall mounting, lengkap dengan semua
komponen-komponen pasangan dalam panel sesuai gambar rencana.
b. Accessories
Bus bar, terminal-terminal, isolator switch dan perlengkapan lainnya harus sesuai SNI
dan dipasang di dalam panel dengan kuat dan tidak boleh ada bagian yang bergetar.
c. Penerangan
▪ Lampu dan armaturenya harus sesuai dengan dimaksudkan, seperti pada gambar.
▪ Semua armature lampu yang terbuat dari metal harus mempunyai terminal
pentanahan (grounding).
▪ Pasang titik lampu NYM 2 x 1.5 mm2. Kabel Ex. Supreme, Kabelindo
▪ Pipa Conduit 20mm Ex. BOSS, LEGRAND
▪ Lampu Floodlight LED 10 watt, Ex. Philips
d. Saklar
Menggunakan merk Broco Atlantic
e. Kabel Instalasi
Kabel instalasi penerangan dan instalasi stop kontak harus sesuai dengan standar PLN,
kabel inti dari tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA/NYM). Kode
warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL sebagai berikut :
▪ Fasa 1 merah
▪ Fasa 2 kuning
▪ Fasa. 3 hitam
▪ Netral biru
▪ Tanah (ground) hijau – kuning
▪ Merek kabel Supreme, Kabelindo, Kabel metal / standar PLN
f. Pipa Instalasi Pelindung Kabel
Adalah pipa PVC kelas AW, elbow, socket, Junction box, clamp dan accessories
lainnya harus sesuai yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari ¾”. Pipa
fleksible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung (Junction

31 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

box) dan amature lampu. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan. stopkontak
menggunakan pipa PVC.
g. Lain-lain
Pengetesan
- Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua. testing dan pengukuran-
pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh
instalasi telah dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.
- Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk testing tersebut
merupakan tanggung jawab Kontraktor. Termasuk peralatan khusus yang perlu
untuk testing dari seluruh sistim ini, seperti dianjurkan oleh pabrik, harus
disediakan Kontraktor.
- Semua pengetesan dan atau. pengukuran tersebut harus disaksikan oleh team
pelaksana. pembangunan.

PASAL VI
INSTALASI TEGANGAN RENDAH

a. Kabel-kabel yang akan dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min.0,6 KV
dan 0,5 KV untuk kabel NYA
b. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis kabel NYM
c. Sebelum dipergunakan kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan
terlebih dahulu pada pengawas
d. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2.

PASAL VII
INSTALASI DRAINASE

A. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya peralatan dan alat-
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
B. Persyaratan bahan
a. Perlengkapan drainase yang digunakan yaitu produk dalam negeri atau produk lain
yang berstandar SNI.
b. Semua material harus memenuhi ukuran standart dan mudah didapatkan dipasaran
kecuali bila ditentukan lain.
- Bak Kontrol (45x45x50cm) & Plat penutup Tb. 6cm
- Pipa PVC 4” Type AW Ex. Rucika, Maspion
c. Semua matrial dan peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya,
sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik dan mudah didapatkan dipasaran
kecuali bila ditentukan lain.

32 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

d. Barang yang dipakai adalah produk yang telah diisyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku ini.
e. Pekerjaan pemasangan pipa dikerjakan sesuai gambar kerja :
Pipa-pipa PVC tersebut hasil produksi Ex. Rucika, Maspion, atau merk lain yang
sudah mendapat klasifikasi SII. Fitting-fittingnya harus standart, dikeluarkan oleh
pabrik yang disetujui dan harus disambungkan dengan memakai lem/solvent cement
khusus atau cara lain sesuai instruksi pabrik.

Saluran pipa dan sambungan-sambungan harus dibuat dengan cermat hingga


menjamin bahwa air mengalir dengan lancar dan memungkinkan drainase total dan
pengontrolan sistemnya. Jika diperlukan, lubang pemeriksaan atau lubang untuk
membersihkan pipa-pipa buangan harus ditiadakan.

Ujung-ujung pipa dan lubang-lubang harus ditutup selama pemasangan, untuk


mencegah kotoran memasuki pipa.

33 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO
RENCANA KERJA DAN SYARAT – SYARAT ( RKS ) 2021

BAB V
PENUTUP

a. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan,
pekerjaan-pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat " diselenggarakan oleh
pemborong " maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
b. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk
didalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini,
haruslah diselenggarakan oleh pemborong dan diterima sebagai " hal " yang disebutkan
dan segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Kontraktor harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain- lain
sebagainya sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak sesuai
dengan dugaan Kontraktor. Dan segala kerusakan jalan masuk akibat dari lewatnya
kendaraan-kendaraan dan lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh pihak
Direksi/ Pemberi Tugas, bila perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.

Mengetahui, Dibuat Oleh


CAMAT KRANGGAN
Selaku Konsultan Perencana
Pejabat Pembuat Komitmen CV. MEDIA PRIMA KONSULTAN

RACHMI WIDJAJATI, S.Sos, MM BAGUS SADWI PAMUNGKAS, ST


Penata Tk. I Direktur
Nip. 19700113 198903 2 003

34 PEMBANGUNAN GAPURA MOJOPAHITAN


KECAMATAN KRANGGAN KOTA MOJOKERTO

Anda mungkin juga menyukai