BAB I
SYARAT-SYARAT UMUM
A. Umum
Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk beluk pekerjaan ini,
Kontraktor diwajibkan mempelajari secara seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta
uraian pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan seperti yang diuraikan didalam buku ini.
Bila terdapat ketidak jelasan dan atau perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Perencanaan atau Pengawas untuk mendapatkan
penyelesaian.
B. Lingkup Pekerjaan
Penyelesaian tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang dibutuhkan dalam
melaksanakan pekerjaan ini serta mengamankan, mengawasi, dan memelihara bahan-
bahan, alat kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan berlangsung sehingga
seluruh pekerjaan-pekerjaan dapat selesai dengan sempurna.
C. Sarana Kerja
Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja. Kontraktor juga wajib memasukkan
identifikasi dari tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing anggota pelaksana
pekerjaan, serta inventarisasi peralatan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.
Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan bahan/material dilokasiyang aman dari
segala kerusakan, kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu pekerjaan lain. Semua
sarana persyaratan kerja, sehingga kelancaran dan memudahkan kerja dilokasi dapat
tercapai.
D. Gambar-Gambar Dokumen
Dalam hal terjadi perbedaan dan atau pertentangan dalam gambar-gambar yang ada
(Arsitektur, Struktur dan ME) dalam buku uraian pekerjaan ini, maupun pekerjaan yang
terjadi akibat keadaan di lokasi, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/Pengawas secara tertulis untuk mendapatkan keputusan pelaksanaan dilokasi
setelah Pengawas berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Ketentuan tersebut diatas
tidak dapat dijadikan alasan oleh Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.
1) Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran jadi, dalam keadaan selesai
terpasang.
2) Bila ada keraguan mengenai ukuran mana yang akan dipakai dan dijadikan pegangan
Kontraktor wajib berunding terlebih dahulu dengan Perencana. Mengingat masalah
ukuran ini sangat penting, Kontraktor diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih
dahulu semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian, lebar ketebalan, luas
penampang dan lain-lainnya sebelum memulai pekerjaan.
3) Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti ukuran-ukuran yang
tercantum didalam gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan Pengawas.
4) Kontraktor harus menyediakan dengan lengkap masing-masing dua salinan, segala
gambar-gambar, spesifikasi teknis, agenda, berita-berita perubahan dan gambar-
gambar pelaksanaan yang telah disetujui ditempat pekerjaan. Dokumen-dokumen ini
harus dapat dilihat Pengawasan Direksi setiap saat sampai dengan serah terima
F. Jaminan Kualitas
Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas, bahwa semua bahan
dan perlengkapan untuk pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta
Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat
teknis dan estetis serta sesuai dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor
sanggup memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini. Sebelum
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas, bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan
sempurna, semua pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
H. Contoh-Contoh
1) Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas atau wakilnya harus
segera disediakan atas biaya Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan
jalan atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa bahan atau pekerjaan
tersebutlah yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh- contoh
tersebut jika telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya untuk
dijadikan dasar penolakan tidak sesuai dengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.
2) Kontraktor diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample) dari materialyang
akan dipakai / dipasang, untuk mendapatkan persetujuan Manajemen Konstruksi.
3) Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti / sertifikat
pengujian dan spesifikasi teknis dari barang-barang / material-material tersebut.
4) Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (melalui pemesanan),
maka Kontraktor diwajibkan menyerahkan :
Brochure, katalogue, gambar kerja atau shop drawing dan sample, yang dianggap perlu
oleh Perencana / Pengawas dan harus mendapatkan persetujuan Perencana / Pengawas.
I. Subtitusi
1) Produk yang disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris yang disebutkan nama pabriknya dalam RKS,
Kontraktor harus melengkapi produk yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau
dapat mengajukan produk pengganti yang berstandar SNI, disertai data-data yang
lengkap untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Perencana sebelum pemesanan.
2) Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya :
Material, peralatan, perkakas, aksesoris dan produk-produk yang tidak disebutkan nama
pabriknya didalam Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis
nama negara dari pabrik yang menghasilkannya katalog dan selanjutnya
L. Koordinasi Pekerjaan
1) Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari seluruh bagian yang
terlibat didalam kegiatan proyek ini.
Seluruh aktifitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir lebih dahulu
agar gangguan dan konflik satu dengan yang lainnya dapat dihindarkan. Melokalisasi
/ memerinci setiap pekerjaan sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan
konflik, serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan / Pengawas.
2) Kontraktor harus melaksanakan segala pekerjaan menurut uraian dan syarat-syarat
pelaksanaan, gambar-gambar dan instruksi-instruksi tertulis dari Pengawas.
3) Pengawas berhak memeriksa pekerjaan yang dilakukan oleh Kontraktor pada setiap
waktu. Bagaimanapun juga kelalaian Pengawas dalam pengontrolan terhadap
kekeliruan-kekeliruan atas pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor, tidak berarti
Kontraktor bebas dari tanggung jawab.
4) Pekerjaan yang tidak memenuhi uraian dan syarat-syarat pelaksanaan (spesifikasi) atau
gambar atau instruksi tertulis dari Pengawas harus diperbaiki atau dibongkar. Semua
biaya yang diperlukan untuk ini menjadi tanggung jawab Kontraktor.
O. Iklan
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun didalam sempadan
(batas) site atau ditanah yang berdekatan tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas.
Q. Shop Drawing
1) Harus selalu dibuat gambar pelaksanaan dari semua komponen struktur berdasarkan
disain yang ada dan harus dimintakan persetujuan tertulis dari Pengawas.
2) Gambar pelaksanaan ini harus memberikan semua data-data yang diperlukan termasuk
keterangan produk bahan, keterangan pemasangan, data-data tertulis, dan hal-hal lain
yang diperlukan.
3) Kontraktor bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan detailing fabrikasi
dan ketepatan penyetelan / pemasangan semua bagian konstruksi baja.
4) Semua bahan untuk pekerjaan baja difabrikasikan di workshop, kecuali atas persetujuan
Pengawas.
5) Semua baut, baik yang dikerjakan di workshop maupun dilapangan harus selalu
memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada lubang baut tersebut.
6) Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan dilapangan pada waktu pemasangan yang
diakibatkan oleh kurang teliti atau kelalaian Kontraktor, harus dilakukan atas biaya
Kontraktor.
7) Keragu-raguan terhadap kebenaran dan kejelasan gambar dan spesifikasi harus
ditanyakan kepada Pengawas/ Perencana.
8) Kontraktor diwajibkan untuk membuat gambar-gambar "As Built Drawing" sesuai
dengan pekerjaan yang telah dilakukan dilapangan secara kenyataan. Untuk kebutuhan
pemeriksaan dikemudian hari.
Gambar-gambar tersebut diserahkan kepada Pengawas.
BAB II
SYARAT – SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN PERSIAPAN
h. Peti PPPK dengan isinya yang selalu lengkap, guna keperluan pertolongan
pertama pada kecelakaan harus selalu ada di tempat pekerjaan.
i. Secara garis besar alat-alat pelindung anggota badan yang wajib
disediakan dilapangan adalah meliputi :
- Pakaian kerja.
- Pelindung tangan, berupa sarung tangan dan sejenisnya :
- Metal mesh, sarung tangan yang tahan terhadap ujung bnda tajam dan
melindungi tangan dari terpotong.
- Leather gloves, melindungi tangan dari permukan yang kasar.
- Vinyl dan neoprene gloves, melindungi tangan dari bahan kimia
beracun.
- Padded doth gloves, melindungi tangan dari sisi yang tajam,
bergelombang dan kotor.
- Heat resistant gloves, melindungi tangan dari panas dan api.
- Latex disposable gloves, melindungi tangan dari bakteri dan kuman.
j. Pelindung kaki, sepatu boot dengan jenis yang sesuai dengan kondisi di
lapangan.
k. Pelindung kepala, wajib menggunakan topi/helm proyek.
l. Pelindung mata, kaca mata safety yang sesuai pada konsisi masing- masing
pekerjaan.
m. Pelindung wajah, seperti helm pengelas yang wajib digunakan saat pelaksanaan
pekerjaan las.
n. Pelindung bahaya jatuh. Pelaksanaan pekerjaan dengan fungsi ketinggian wajib
menggunakan pakaian penahan bahaya jatuh. Pakaian ini juga dilengkapi
dengan tali kaitan lentur dan tempat penyangkut kaitan yang mampu menahan
beban minimal 500 kg.
B. Pengukuran Tapak Kembali
1) Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai ruangan, letak batas-
batas ruang dengan alat-alat yang sudah ditera kebenarannya
2) Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang
sebenarnya harus segera dilaporkan kepada perencana / pengawas untuk dimintakan
keputusannya
3) Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat
waterpas/theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggungjawabkan
4) Kontraktor harus menyediakan theodolith/waterpass beserta petugas yang melayaninya
untuk kepetingan pemeriksaan perencana/pengawas selama pelaksanaan proyek
5) Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh perencana/pengawas
6) Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan kontraktor
C. Papan dasar Pelaksanaan (BOUWPLANK)
1) Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kasau, tertancap di tanah sehingga
tidak bias digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimum 2m satu sama lain
2) Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali dikehendaki
lain oleh perencana/pengawas
BAB III
PEKERJAAN STRUKTUR
PASAL I
PEKERJAAN PONDASI STROUSS PILE
- Jaminan pekerja :
1. Pekerjaan pemancangan tiang ini harus dikerjakan oleh tenaga kerja dan
pengawas yang berpengalaman dalam pembuatan plat menerus.
2. Kontraktor harus menyerahkan pernyataan tertulis kepada Engineer untuk
menunjukkan bahwa pekerja yang akan terlibat dalam pekerjaan ini
berpengalaman untuk pekerjaan demikian.
- Persyaratan lapangan :
1. Kontraktor bertanggung jawab untuk memasang plat setempat dengan
ukuran dan detail seperti disyaratkan pada posisi seperti dinyatakan pada
gambar denah lokasi plat setempat, seperti yang telah disetujui oleh Engineer
PASAL II
PEKERJAAN FOOT PLATE,
SLOOF, KOLOM, BALOK DAN PELAT
d) Aditive/admixture
- Pada umumnya dengan pemilihan bahan-bahan yang seksama, cara mencapur
dan mengaduk yang baik dan cara pengecoran yang cermat tidak diperlukan
penggunaan sesuatu admixture.
- Jika penggunaan admixture masih dianggap perlu, Kontraktor diminta terlebih
dahulu mendapatkan persetujuan dari Direksi Pengawas mengenai hal
tersebut. Untuk itu Kontraktor diharapkan memberitahukan nama
perdagangan admixture tersebut dengan keterangan mengenai tujuan, data-
data bahan, nama pabrik produksi, jenis bahan mentah utamanya, cara-cara
pemakaiannya, resiko-resiko dan keterangan- keterangan lain yang dianggap
perlu.
- Penggunaan bahan-bahan additive dalam pencampuran beton harus sudah
ditentukan dalam mix disign.
- Bahan additive hanya dipergunakan dengan tujuan untuk mempercepat proses
pengeringan.
- Pekerjaan berton bertulang ini juga harus disesuaikan dengan P.B.I.1971.
e) Penyimpanan
- Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan, pada umumnya harussesuai
dengan waktu dan urutan pelaksanaan.
- Semen harus didatangkan dalam zak yang tidak pecah/utuh, tidak terdapat
kekurangan berat dari apa yang tercantum pada zak segera setelah diturunkan
dan disimpan dalam gudang yang kering, terlindung dari pengaruh cuaca,
berventilasi secukupnya dan lantai yang bebas dari tanah. Semen masih harus
dalam keadaan fresh (belum mulai mengeras).
- Besi beton harus ditempatkan bebas dari tanah dengan menggunakan
bantalan-bantalan kayu dan bebas dari lumpur atau zat-zat asing lainnya
(misalnya minyak dan lain-lain).
- Agregat harus ditempatkan dalam bak-bak yang cukup terpisah menurut jenis
dan gradasinya serta harus beralaskan lantai beton untuk menghindari
tercampurnya dengan tanah.
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan
memeberikan kepada Direksi/Konsultan Pengawas “Certificate Test” dari
bahan-bahan besi dan Portland Cement dari produsen/pabrik.
F. Kualitas Beton
a) Kecuali yang ditentukan lain dalam gambar, kualitas beton adalah f‟c 19,3 Mpa
kuat tekan beton untuk benda uji silinder diameter 150 mm, tinggi 300 mm pada
usia 28 hari. Dengan jumlah semen minimal 350 kg/m3 beton. Mutu beton
K.100 digunakan pada umumnya untuk lantai dasar pilecap/poer.
b) Kontraktor harus memberikan jaminan atas kemampuannya membuat kualitas
beton ini dengan memperhatikan data-data pengalaman pelaksanaan dilain
tempat atau dengan mengadakan trial-mix dilaboratorium yang ditunjuk oleh
Direksi/Konsultan Pengawas.
c) Selama pelaksanaan harus dibuat benda-benda uji menurut ketentuan-ketentuan
yang disebut dalam pasal 4.7 dan 4.9 dari P.B.I.1971 mengingat bahwa W/C
factor yang sesuai disini adalah sekitar 0.52 - 0.55 maka pemasukan adukan ke
dalam cetakan benda uji dilakukan menurut pasal 4.9.
- Prosedur persetujuan adukan beton ready mix tiap mutu beton tidak
berbeda bila beton dilaksanakan sendiri oleh Kontraktor.
- Kontraktor bertanggung jawab penuh, atas kualitas beton ready mix sesuai
dengan syarat-syarat dalam spesifikasi ini.
- Dalam hal penggunaan truck mixer, penambahan air tidak dapatdilakukan
setelah kendaraan tiba di lapangan, dan beton yang dihasilkan harus
mempunyai tingkat kualitas yang sama seperti adukan beton yang
dihasilkan di lapangan.
- Tidak ada tambahan biaya untuk Kontraktor untuk memakai beton ready
mix.
G. Siar-siar Pelaksanaan
- Pembongkaran acuan dan penempatan siar-siar pelaksanaan, sepanjang tidak
ditentukan lain dalam gambar, harus mengikuti pasal 5.8. dan 6.5. dari P.B.I.
1971.
- Siar-siar tersebut harus dibasahi lebih dahulu dengan air semen tepatsebelum
pengecoran lanjutan dimulai. Letak siar-siar tersebut harus disetujui oleh Direksi
Pengawas.
H. Perawatan
a) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan
cepat.
b) Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus
diperhatikan
c) Beton harus dibasahi paling sedikit selama 7 hari setelah pengecoran
I. Perbaikan Permukaan Beton
a) Penambahan pada daerah yang tidak sempurna, kropos dengan cara grouting
setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan
dan sepengetahuan Direksi/Konsultan Pengawas. Bahan grouting yang akan
dipergunakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi
Pengawas.
b) Jika ketidak-sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan
permukaan yang diharapkan dan diterima oleh Direksi Pengawas, maka harus
dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali atas beban biaya Kontraktor
c) Ketidak-sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur,
pecah/retak, ada gelembung udara, kropos, berlubang, tonjolan dan yang lain
yang tidak sesuai dengan bentuk yang diharapkan/diinginkan.
J. Penyambungan Beton dan Water Stop
a) Setiap penyambungan beton, permukaan harus dibersihkan/dikasarkan dan
diberi bahan bonding agent seperti: EMAGG atau sejenis yang dapat menjamin
kontinuitas adukan beton lama dengan yang baru
b) Tempat-tempat penyambungan pengecoran yang terletak dibawahpermukaan
tanah atau tempat-tempat yang berhubungan dengan genangan air hujan/air
kotor harus diberi PVC water stop LWG (9") dan dipasang sesuai dengan
petunjuk KONSULTAN PENGAWAS/produsen.
BAB IV
PEKERJAAN BESI
PASAL I
PEKERJAAN PINTU
- Untuk menghindarkan adanya baut yang belum dikencangkan maka baut-baut yang
sudah dikencangkan harus diberi tanda dengan cat dan diproteksi dengan penutup
plastik.
PASAL II
PEKERJAAN TANAH
A. PEKERJAAN GALIAN
a) Lingkup Pekerjaan
- Penyediaan tenaga kerja, peralatan, fasilitas pelaksanaan dan kebutuhan-
kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan tanah yang
sesuai dengan gambar-gambar dan spesifikasi
- Pekerjaan galian tanah meliputi pekerjaan penggalian atau pembuangan
tanah, batu-batuan atau material lain yang tidak berguna dari tempat proyek,
pembuangan lapisan tanah atas (top soil), pembuangan bekas- bekas
longsoran, yang kesemuanya disesuaikan dengan spesifikasi ini
b) Prosedur Penggalian
- Sebelum mulai pekerjaan penggalian, lapisan humus dan rumput harus
dibersihkan dari sisa-sisa tanah bawah (sub soil) bekas-bekas pohon, akar-
akar, batu-batuan, atau bahan – bahan lain
- Humus yang didapat dari pengupasan tersebut harus dibuang ketempat yang
sudah disetujui oleh Pengawas, atas biaya Kontraktor.
- Selama proses penggalian, lapangan harus di jaga agar selalu mendapatkan
sistem drainage yang baik
- Penggunaan mesin untuk penggalian di perbolehkan, kecuali untuk tempat-
tempat di mana penggunaan mesin-mesin tersebut dapat merusak benda-
benda yang berada didekatnya, bangunan-bangunan ataupun pekerjaan yang
telah rampung. Dalam hal ini metode pekerjaan dengan tangan yang
harusdilaksanakan
- Kontraktor harus melakukan perlindungan dan perawatan yang cukup untuk
bagian-bagian pekerjaan diatas maupun di bawah tanah, drainage, saluran-
saluran pembuang dan rintangan-rintangan yang dihadapi dalam
pelaksanaan pekerjaan lapangan. Semua biaya yang ditimbulkan menjadi
tanggung jawab kontraktor
- Kemiringan galian harus dibuat seminimal mungkin dengan perbandingan
1 (satu) horisontal dengan 1 (satu) vertikal, kecuali diperlihatkan lain dalam
gambar
- Penggalian dibagi hanya dalam satu macam/jenis yaitu galian tanah keras
- Sebelum memulai pekerjaan galian, Kontraktor harus memberitahukan
Pengawas, sehingga penampang, peil dan pengukurannya dapat dilakukan
pada keadaan tanah belum terganggu
- Galian untuk pondasi foot plat (pelat setempat), balok sloof ataukonstruksi
lainnya harus digali sampai pada batas-batas kemiringan dan peil yang
tercantum pada gambar rencana atau atas petunjuk
B. PEKERJAAN PENGURUGAN/TIMBUNAN
a) Lingkup Pekerjaan
• Penyediaan tenaga kerja, bahan urugan, fasilitas pelaksanaan dan kebutuhan-
kebutuhan lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan timbunan
batu dan tanah, timbunan pasir urug dan timbunan sirtuyang sesuai dengan
gambar-gambar dan spesifikasi.
• Pekerjaan timbunan batu dan tanah, timbunan pasir urug dan timbunansirtu
meliputi pekerjaan penggalian, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan yang kesemuanya disesuaikan dengan spesifikasi ini.
b) Bahan Timbunan
• Bahan timbunan yang dipakai adalah. Tanah Taman yang memenuhi
persyaratan sebagai bahan timbunan.
BAB V
PEKERJAAN ARSITEKTUR
PASAL 1
PEKERJAAN PASANGAN DINDING
pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 30 cm kecuali ditentukan lain.
11) Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5%.
Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh dipergunakan.
PASAL II
PEKERJAAN DINDING
C. PERSYARATAN BAHAN
1) Dinding pagar taman yang digunakan :
Bahan : Andesit Bakar
Ukuran : 15 x 30 cm
Warna : Hitam
Kualitas : Kelas I
Finishing Permukaan : RTM
Bahan Perekat : Spesi 1 pc : 3 pasir
Produksi : Lokal
2) Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan
contoh-contohnya (MOCK UP) kepada Pengawas/ Pemberi tugas
D. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1) Sebelum dimulai pekerjaan Kontraktor diwajibkan membuat shop drawing
mengenai pola keramik .
2) Batu Alam Andesit yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan
bernoda.
3) Adukan pasangan / pengikat dengan aduk campuran 1 PC : 3 pasir pasang dan
ditambah bahan perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC
murni dan ditambah bahan perekat.
4) Hasil pemasangan lantai granit harus merupakan bidang permukaan yang benar- benar
rata, tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan di daerah basah dan
teras.
5) Pola, arah dan awal pemasangan lantai granit harus sesuai gambar detail atau sesuai
petunjuk Perencana. Perhatikan lubang instalasi dan drainase / bak kontrol sebelum
pekerjaan dimulai.
6) Jarak antara unit-unit pemasangan granit satu sama lain (siar-siar), harus sama
lebarnya, maksimum 2 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama
lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut
sikut yang saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
7) Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan seperti
yang telah diisyaratkan di atas.
8) Pemotongan unit-unit granit harus menggunakan alat pemotong granit khusus sesuai
persyaratan dari pabrik.
PASAL III
PEKERJAAN PENGECATAN
BAB IV
PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL
PASAL I
LINGKUP PEKERJAAN
Kontraktor harus melaksanakan pengadaan, pemasangan, pengujian dan serah terima di lapangan
instalasi listrik seperti yang disebutkan di bawah ini dan/atau diperlihatkan dalam gambar.
Sebelum serah terima dilakukan seluruh sistem beserta komponen-komponennya harus lengkap,
bekerja dengan baik sesuai dengan unjuk kerja yang diinginkan, dan lulus dalam pengujiannya.
a. Sistim distribusi daya terdiri dari :
- Panel-panel tegangan rendah
- Instalasi tegangan rendah
- Sistem pentanahan (Grounding)
- Semua material Bantu yang diperlukan supaya peralatan di atas terpasang dan
bekerja dengan baik
b. Sistim penerangan
Sistim penerangan terdiri dari lampu-lampu beserta fixturenya, sakelar, kabel-kabel dan
conduit, serta material bantuannya.
PASAL II
PERATURAN DAN STANDARD
- Semua bahan-bahan, komponen dan peralatan harus diproduksi memenuhi standar negeri
asal dan/atau standar internasional yang telah dikenal dan berlaku di Indonesia. Kontraktor
harus membuat daftar barang-barang yang diadakan beserta dengan standar produksinya
- Pada umumnya dan Jika tidak disebutkan lain dalam. spesifikasi ini, instalasi listrik harus
dilaksanakan sesuai dan memenuhi Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) Indonesia
edisi terakhlr (1987).
- Peraturan lain, pedoman dan panduan yang dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan
Umum, Departemen Perhubungan , Departemen Tenaga Kerja, dan Perum Listrik Negara
harus ditaati selama ada hubungannya dengan pekerjaan ini
- Kontraktor harus memiliki Surat Pengesahan Instalatir (SPI) dan Surat Ijin Kerja (SIKA)
dari Perum Listrik Negara yang masih berlaku. Kontraktor wajib menunjukkan dan/atau
menyerahkan salinan surat-surat ini bila diminta oleh Pemberi Tugas, pengawas/atau
pihak-pihak yang berwenang lainnya.
PASAL III
DOKUMEN DAN INFORMASI
Kontraktor harus menyerahkan dokumen dan informasi yang disebutkan di bawah ini kepada
pengawas sebagai bahan pemeriksaan dan persetujuan, masing-masing sebanyak 3 (tiga) set.
a. Shop Drawings
Gambar-gambar ini menunjukkan dimensi, diagram, uraian dan data peralatan,material,
komponen dan sistem secara lengkap dan terperinci, serta sudah disesuaikan dengan
kondisi lapangan dan slap untuk dilaksanakan
b. Brosur-brosur Teknis
Dokumen ini dicetak oleh pabrik pembuat komponen, peralatan dan material,yang
memperlihatkan dengan tepat mengenal jenis dan kapasitas barang-barang yang akan
diadakan dan dipasang. Dokumen harus asli, bukan fotocopy
c. Metoda Pelaksanaan dan Pengujian
Uraian lengkap dan terperinci mengenai tata cara perakitan, pemasangan dan pengujian
yang akan dilaksanakan, dan disertai cara perlindungan dari kecelakaan, baik terhadap
peralatan maupun personil
d. As-Built Drawing
Garnbar-gambar ini memperlihatkan keseluruhan sistim, peralatan, komponen dan
material sesuai dengan yang terpasang di lapangan
e. Buku Petunjuk Operasi dan Perawatan
Uraian dan instruksi mengenai cara mengoperasikan dan merawat sistim dan peralatan,
termasuk jadwal pemeliharaan dan daftar suku cadang yang diperlukan dalam perawatan
f. Program Pelatihan
Kontraktor harus membuat program pelatihan (training) untuk operator Pemberi Tugas,
dimana pelaksanaannya diatur oleh pengawas. Program ini terutama berisi penjelasan
dan/atau peragaan materi yang disebutkan dalam buku petunjuk operasi dan perawatan.
PASAL IV
BAHAN, PERALATAN DAN TENAGA PELAKSANA
a. Semua bahan./material dan peralatan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik, 100
% baru, dan lulus pengujian di pabrik dan/atau di lapangan
PASAL V
SPESIFIKASI UMUM PEKERJAAN LISTRIK
box) dan amature lampu. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan. stopkontak
menggunakan pipa PVC.
g. Lain-lain
Pengetesan
- Kontraktor pekerjaan instalasi ini harus melakukan semua. testing dan pengukuran-
pengukuran yang dianggap perlu untuk memeriksa/mengetahui apakah seluruh
instalasi telah dapat berfungsi dengan baik dan memenuhi semua persyaratan.
- Semua tenaga, bahan dan perlengkapannya yang perlu untuk testing tersebut
merupakan tanggung jawab Kontraktor. Termasuk peralatan khusus yang perlu
untuk testing dari seluruh sistim ini, seperti dianjurkan oleh pabrik, harus
disediakan Kontraktor.
- Semua pengetesan dan atau. pengukuran tersebut harus disaksikan oleh team
pelaksana. pembangunan.
PASAL VI
INSTALASI TEGANGAN RENDAH
a. Kabel-kabel yang akan dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan min.0,6 KV
dan 0,5 KV untuk kabel NYA
b. Pada prinsipnya kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis kabel NYM
c. Sebelum dipergunakan kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan persetujuan
terlebih dahulu pada pengawas
d. Penampang kabel minimum yang dapat dipakai 2,5 mm2.
PASAL VII
INSTALASI DRAINASE
A. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya peralatan dan alat-
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
B. Persyaratan bahan
a. Perlengkapan drainase yang digunakan yaitu produk dalam negeri atau produk lain
yang berstandar SNI.
b. Semua material harus memenuhi ukuran standart dan mudah didapatkan dipasaran
kecuali bila ditentukan lain.
- Bak Kontrol (45x45x50cm) & Plat penutup Tb. 6cm
- Pipa PVC 4” Type AW Ex. Rucika, Maspion
c. Semua matrial dan peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapannya,
sesuai dengan yang telah disediakan oleh pabrik dan mudah didapatkan dipasaran
kecuali bila ditentukan lain.
d. Barang yang dipakai adalah produk yang telah diisyaratkan dalam uraian dan syarat-
syarat dalam buku ini.
e. Pekerjaan pemasangan pipa dikerjakan sesuai gambar kerja :
Pipa-pipa PVC tersebut hasil produksi Ex. Rucika, Maspion, atau merk lain yang
sudah mendapat klasifikasi SII. Fitting-fittingnya harus standart, dikeluarkan oleh
pabrik yang disetujui dan harus disambungkan dengan memakai lem/solvent cement
khusus atau cara lain sesuai instruksi pabrik.
BAB V
PENUTUP
a. Apabila dalam rencana kerja dan syarat-syarat (RKS) ini untuk uraian bahan-bahan,
pekerjaan-pekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat " diselenggarakan oleh
pemborong " maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
b. Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian-bagian yang nyata termasuk
didalam pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini,
haruslah diselenggarakan oleh pemborong dan diterima sebagai " hal " yang disebutkan
dan segala biaya yang timbul menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Kontraktor harus memasukkan segala resiko kekeliruan perhitungan kubikasi dan lain- lain
sebagainya sehubungan dengan keadaan setempat yang memungkinkan tidak sesuai
dengan dugaan Kontraktor. Dan segala kerusakan jalan masuk akibat dari lewatnya
kendaraan-kendaraan dan lain-lain sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
Hal-hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh pihak
Direksi/ Pemberi Tugas, bila perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.