Anda di halaman 1dari 10

PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

1. UMUM

Pada dasarnya layanan konsultansi yang dilakukan oleh Konsultan Supervisi memiliki
tujuan untuk membantu Pemimpin kegiatan dalam hal pengawasan fisik, agar pelaksanaan
pekerjaan proyek sesuai dengan:
 Perencanaan
 Spesifikasi
 Dokumen Kontrak
Pada pekerjaan pengawasan teknik ini, koordinasi kegiatan akan dilakukan oleh seorang
Team Leader yang nantinya akan dibantu oleh staf-staf pendukungnya.
Dalam pekerjaan pengawasan teknik secara umum ada tiga (3) tahapan pelaksanaan
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan pengawasan antara lain:
 Tahapan Pekerjaan Persiapan
 Tahapan Pengawasan Teknik
 Tahapan Penyelesaian Konstruksi
Tujuan dan sasaran pekerjaan pengawasan teknik ini adalah untuk menjamin penyelesaian
pekerjaan konstruksi sesuai dengan ketentuan persyaratan yang ada didalam Dokumen
Kontrak, Seperti:
 Jaminan mutu atas bahan/material konstruksi yang terlaksana
 Perhitungan volume pekerjaan yang teliti
 Perhitungan biaya proyek secara teliti dan efektif
 Kemajuan pekerjaan yang tepat waktu dalam pelaksanaan konstruksi
 Administrasi yang baik
 Koordinasi kerja yang baik.

2. PENDEKATAN MASALAH DAN METODOLOGI

Alokasi personil konsultan supervisi yang telah ditentukan dalam Kerangka Acuan
Kerja diatur sedemikian rupa sehingga pekerjaan yang ditugaskan kepada konsultan dapat
dilakukan seefektif dan seefisien mungkin. Untuk mendukung kelancaran pekerjaan, dimana
segala permasalahan dilapangan dapat teratasi dengan baik, konsultan akan menggunakan
pendekatan dan metode yang tepat dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan.
Pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh Konsultan Supervisi adalah:
1. Hubungan dan komunikasi yang baik dan lancar akan selalu dilakukan oleh Konsultan
dan dibina dengan baik antara staff Konsultan, pihak employer yang dalam hal ini
diwakili oleh Pemimpin Kegiatan, maupun pada kontraktor.
2. Dengan adanya informasi yang lancar diantara semua pihak yang terkait, diharapkan
segala informasi, transfer teknologi dan hal-hal yang berhubungan dengan
kelancaran pekerjaan dapat berjalan dengan lancar.
3. Melakukan tinjauan ulang desain/review design sesuai dengan kondisi lapangan.
Review design ini pelaksanaanya dilakukan selama periode mobilisasi. Dengan
adanya perencanaan dan pelaksanaan yang baik akan mempengaruhi produk yang
akan dihasilkan dan nantinya akan sangat bermanfaat untuk perencanaan proyek
yang serupa dimasa yang akan datang.
4. Melakukan kesepakatan mengenai urutan pekerjaan dengan pihak kontraktor.
Konsultan akan melakukan diskusi dan akan mengadakan persetujuan dengan
kontraktor mengenai pekerjaan dan peraturan pekerjaan termaksud prosedur
pengecekan, criteria penolakan pekerjaan, metode penyelesaian dari pekerjaan yang
ditolak dan pelaksanaan pekerjaan pada musim hujan dan lain-lain yang dianggap
perlu diadakan suatu kesepakatan.
5. Dalam melakukan kontrol pekerjaan, konsultan akan melakukan pengendalian mutu
(Quality Control) yang effektif untuk menjamin bahwa pekerjaan yang dilakukan
kontraktor telah sesuai dengan spesifikasi yang ada pada Dokumen Kontrak.
6. Pada setiap kesempatan, Konsultan akan melakukan transfer pengetahuan terhadap
kontraktor maupun pada staf bersangkutan pada Dinas Perhubungan Kabupaten
Kupang.
Beberapa kesempatan akan dilakukan secara rutin dalam proyek yang dilaksanakan.
Untuk itu diperlukan jadwal aktvitas khusus seperti kegiatan rapat, diskusi pada
aspek control kualitas dan pada saat asistensi.

Didalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi Gedung ini, Konsultan pengawas akan memakai
metodologi sebagai berikut:
1. Pemeriksaaan Material di Lapangan
Pemeriksaan material harus diperhatikan baik masalah kuantitas yang diperlukan
untuk keseimbangan pekerjaan juga kualitas dari material itu sendiri.
2. Pemeriksanaan Alat yang Dipakai
Peralatan yang dipergunakan didalam pelaksanaan pekerjaan struktur harus dalam
kondisi baik untuk menjaga keseimbangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi
mutu pekerjaan.
3. Kesiapan Dalam Melaksanakan Pekerjaan
Untuk melaksanakan pekerjaan struktur perlu diperhatikan kesiapan didalam
melaksanakan pekerjaan tersebut baik material maupun peralatan pekerjaan
tersebut.
4. Pemerikasaan Metode Pekerjaan
Setiap pekerjaan kontraktor akan mendapatkan perhatian khusus dalam masalah
metode pelaksanaan. Kesalahan didalam metode pelaksanaan dapat mempengaruhi
berbagai hal, baik biaya maupun mutu dan waktu pelaksanaan.
5. Pemeriksaan Mutu Pelaksanaan
Urutan pelaksanaan yang digambarkan oleh pelaksana perlu ditinjau kembali sesuai
dengan point – point seperti diatas tadi, sehingga pekerjaan tersebut dapat
terlaksana dengan baik.

3. PROGRAM KERJA

Dalam melakukan kegiatannya, konsultan supervisi akan selalu bekerja sama dengan Dinas
Perhubungan Kabupaten Kupang dan instansi terkait lainnya. Disamping itu, konsultan
melaksanakan pengawasan teknik dengan penuh rasa tanggung jawab sesuai dengan
kebijakan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Penanganan pelaksanaan pengawasan yang
dilakukan konsultan supervise adalah sebagai berikut:
3.1. Pekerjaan Persiapan
Melakukan rapat pra pelaksanaan yang dihadiri oleh Konsultan, Kontraktor dan
Pemimpin Kegiatan untuk menyatukan kesamaan pengertian mengenai pasal-pasal
dalam dokumen kontrak, membuat kesepakatan tentang tata cara dan prosedur
administrasi, membuat kesepakatan tentang tata cara dan prosedur teknis pelaksanaan
pekerjaan mayor, serta kemungkinan adanya perubahan komposisi/jumlah peralatan
yang telah dituangkan dalam program mobilisasi atau urutan kegiatan pekerjaan.
Secara umum, pekerjaan persiapan ini mencakup evaluasi data kondisi lapangan yang
ada, mobilisasi dan koordinasi awal. Pada tahap pekerjaan persiapan ini pihak konsultan
akan memulai pekerjaannya sebagai berikut:
1. Koordinasi Awal
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi diperlukan suatu hubungan kerja yang baik
antara pihak Pemimpin Kegiatan, Konsultan dan Kontraktor. Hubungan kerja ini
diperlukan untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan. Untuk itu diperlukan suatu
penjelasan tentang tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing pihak.
Dalam hal ini Konsultan akan bertugas membantu pemimpin kegiatan dalam
melaksaakan kegiatan teknis, memberikan nasehat maupun saran dalam
penyelesaian masalah yang timbul. Untuk menjalin hubungan kerja yang baik perlu
diadakan koordinasi pertemuan berkala selama pelaksanaan konstruksi.
2. Evaluasi Dokumen Kontrak
Konsultan akan melakukan pengecekan seluruh kelengkapan data yang akan
diergunakan sebagai pedoman pelaksanaan konstruksi yaitu:
 Kontrak
 Spesifikasi
 Gambar-gambar Kerja/Rencana Kerja

3. Mobilisasi Kontraktor
Konsultan akan melakukan pengecekan terhadap peralatan dan perlengkapan teknis
kontraktor dan memberikan saran –saran kepada kontraktor dalam proses mobilisasi
yang dilakukan. Selain itu konsultan juga memeriksa dan mengevaluasi terhadap
rencana kontraktor, sebagai berikut:
- Jadwal pelaksanaan pekerjaan
- Rencana anggaran biaya
- Metode pelaksanaan
- Metode pengujian mutu dan bahan serta pengujian terhadap pekerjaan yang
telah selesai dilaksanakan
- Prosedur pengajuan dan memberikan persetujuan melaksanakan pekerjaan
- Sistem pelaporan
- Rapat koordinasi berkala
Dari perihal tersebut diatas konsultan akan membuat koreksi perbaikan dan
memberikan usulan dan saran-saran kepada kontraktor, untuk mendapat hasil
effisiensi waktu dan biaya pelaksanaan konstruksi dengan pertimbangan yang dapat
diterima secara teknis oleh kedua pihak.
4. Persiapan Konsultan Supervisi
Konsultan akan mempersiapkan buku standard untuk dipergunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan yaitu buku-buku:
- Format laporan harian mingguan
- Format laporan pengujian bahan
- Format pengukuran topografi
- Format pengukuran dan perhitungan kwantitas pekerjaan
- Format permohonan dan persetujuan melaksanakan pekerjaan
- Format pemakaian peralatan dan kendaraan
- Format surat-menyurat proyek.

3.2. Pengawasan Teknik


Konsultan akan melaksanakan pengawasan dan memeriksa secara rutin terhadap seluru
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor. Secara garis besar kegiatan pengawasan
teknik meluputi hal-hal berikut:
1. Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu merupakan salah satu aspek yang terpenting dalam pengawasan
teknik, konsultan akan metode langkah pengawasan dan bentuk system pelaporan
yang baik dan teliti agar dapat menjamin setiap pekerjaan kontaktor sesuai dengan
spesifikasi teknik. Pekerjaan pengendalian mutu akan diuraikan sebagai berikut:

 Penentuan titik referensi pengukuran


Sebelum melaksanakan pekerjaan konstruksi, Konsultan bersama dengan Kontraktor
memeriksa semua patok-patok Bench Mark (BM) dan kontrol vertical dan horizontal.
Untuk memudahkan pelaksanaan dapat ditambahkan patok-patok bench mark lagi.
Team konsultan akan memeriksa seluruh ketepatannya. Apabila terjadi kesalahan
atau penyimpangan akan dicatat dan diperbaiki bersama dengan kontraktor. Data-
data yang akan dirangkumkan dalam bentuk buku lapangan.

 Pengujian bahan material dan pekerjaan terlaksana


Pengujian mutu dilakukan secara rutin yang dilaksanakan oleh kontraktor dengan
mengikuti standard-standard dan persyaratan teknis yang tercantum di dalam
kontrak, secara garis besarnya pengujian akan mencakup:
 Pengujian Material dari pekerjaan terlaksana
Pengujian ini adalah pengujian penentuan kehancuran agregat, bahan diambil dari
tempat pengambilan agregat.
 Pengujian hasil pekerjaan
Pengujian ini merupakan pengujian terhadap kepadatan, analisa butiran, stabilitas,
perkerasan, dan beton.
 Pengujian bahan campuran
Pengujian terhadap bahan campuran beton
Konsultan akan terus mengawasi, memeriksa dan mengevaluasi suluruh kegiatan
pengujian terhadap material yang digunakan. Dari hasil pengujian tersebut konsultan
akan memberikan rekomendasi atau menolak material yang digunakan, sesuai
dengan spesifikasi teknis dan Dokumen Kontrak.

 Pengawasan dan Inspeksi


Untuk menghindari kesalahan pelaksanaan konstruksi, Konsultan melakukan
pengawasan rutin dilapangan dan selalu mengadakan inspeksi terhadap pekerjaan
yang dilaksanakan.
Setiap pelaksanaan yang dilakukan oleh Kontraktor, Kontraktor wajib melaporkan
kepada konsultan serta mengajukan surat permintaan untuk melaksanakan jenis
pekerjaan tersebut yang dilengkapi dengan penjelasan tentang lokasi, gambar kerja
dan perkiraan volume, rencana kerja dan peralatan yang digunakan. Apabila
persyaratan dipenuhi maka konsultan akan menerbitkan surat persetujuan untuk
memulai kerja.

Konsultan akan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan, peralatan yang


dipergunakan, hasil produksi, penggunaan material, mutu bahan dan hasil pengujian
serta memperhatikan keselamatan kerja.
Konsultan akan memberikan saran dan pemecahannya apabila terjadi masalah
terhadap mutu pekerjaan, mutu material dan mutu yang digunakan tidak sesuai
dengan spesifikasi teknis dan dokumen kontrak. Konsultan selalu memonitor seluruh
tingkat produksi dan kemajuan pekerjaan untuk disesuakan dengan rencana kerja.
Konsultan akan membuat laporan harian tentang kegiatan pelaksanaan pekerjaan
antara lain: lokasi kerja, kondisi cuaca, jenis dan jumlah peralatan yang dipergunakan
dan jumlah tenaga kerja, volume hasil pelaksanaan yang akan dituangkan dalam
laporan bulanan. Apabila terjadi hal-hal khusus yang perlu segera diselesaikan akan
dilaporkan secara tertulis dan akan diadakan pertemuan untuk membahas
permasalahan yang ada serta usulan pemecahannya.
Setiap bagian pekerjaan yang telah selesai, maka Konsultan akan melakukan
pemeriksaan akhir. Apabila pekerjaan tersebut dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi
teknis maupun ketentuan yang ada dalam Dokumen Kontrak, maka Konsultan akan
segera menerbitkan surat rekomendasi penerimaan pekerjaan secara resmi kepada
pemimpin bagian proyek. Apabila pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi
teknis, Konsultan akan membuat surat penolakan dan penjelasan penolakan kepada
Pemimpin bagian proyek.

2. Pengendalian Biaya Konstruksi


Sebelum konsultan menyetujui sertifikat pembayaran bulanan, Konsultan akan
melakukan pengendalian biaya dari awal proyek sampai akhir proyek. Pengontrolan
biaya optimal tanpa mengakibatkan keterlambatan kemajuan pekerjaan.

Konsultan akan memeriksa dokumen-dokumen surat penagihan dan menghitung


pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan diterima volumenya, maupun hasil
pengujian mutu yang disetujui oleh konsultan dan pemimpin bagian proyek. Apabila
hal tersebut diterima maka Konsultan menyetujui dan menandatangani sertifikat
pembayaran bulanan yang telah disiapkan oleh Kontraktor kemudian diteruskan
kepada Pemimpin Kegiatan beserta persetujuan pembayaran.

Setiap data-data pembayaran tersebut akan disimpan oleh konsultan dan


menjumlahkan secara akumulasi sampai pada pembayaran terakhir.
Konsultan akan membuat evaluasi terhadap pekerjaan sisa yang akan masih
dilaksanakan untuk membuat perkiraan biaya. Perkiraan biaya pekerjaan sisa akan
dilaporkan kepada Pemimpin Proyek. Konsultan menyiapkan jadwal pembayaran
berdasarkan kemajuan pekerjaan setiap bulannya.

3. Pengendalian Jadwal Pelaksanaan Kontraktor

Jadwal pelaksanaan kontraktor telah ditetapkan pada tahap pekerjaan persiapan,


demikian tahap tahap jadwal kerja untuk setiap jenis pekerjaan harus diajukan oleh
kontraktor dalam surat permohonan memulai pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.

Konsultan akan memonitor jadwal kerja Kontraktor dan mengevaluasi sisa pekerjaan
setiap satu minggu, agar konsultan mendapatkan data kemajuan pekerjaan,
mendeteksi kemungkinan keterlambatan termaksud faktor penyebab dan
menentukan langkah perbaikannya. Konsultan akan mengadaakan rapat khusus serta
mendiskusikannya apabila kertelambatan sangat mempengaruhi kemajuan pekerjaan,
Konsultan akan memberikan pengarahan dan pemecahannya menginstruksikan
Kontraktor untuk mengambil tindakan.
Dalam rapat koordinasi dikonfirmasikan masalah pengendalian waktu, tingkat
kemajuan, penentuan rencana kerja, pengambilan langkah-langkah perbaikan.
Dengan koordinasi yang baik dan terarah, maka pengendalian waktu pelaksanaan
akan tercapai.

4. Pekerjaan Tambah Kurang

Apabila terjadi pekerjaan tambah kurang, maka konsultan akan melakukan


evaluasi terhadap perencana perubahan pekerjaan tersebut, sebagai bahan evaluasi
Konsultan akan menyiapkan data penunjang dan membuat analisanya yaitu:

- Rencana pendahuluan
- Perkiraaan volume pekerjaan
- Perkiraan biaya konstruksi
- Kebutuhan peralatan
- Kebutuhan personil
- Perkiraan waktu pelaksanaan
- Persyaratan umum dan spesifikasi teknik
- Aspek-aspek yang dapat mempengaruhi proyek

Hasil analisa ini akan disampaikan kepada Pemimpin kegiatan sebagai pengambil
keputusan. Apabila rencana perubahan pekerjaan ini disetujui, maka konsultan
menyiapkan Surat Perintah Perubahan Pekerjaan.
Seluruh pekerjaan yang tercakup dalam perubahan pekerjaan, akan dinilai dengan
harga satuan yang tercantum dalam kontrak. Maka Konsultan akan membuat harga
satuan baru sebagai pedoman Pemimpin Kegiatan untuk menentukan harga.

5. Koordinasi Kerja
Untuk mendapatkan hasil yang yang baik perlu dijalin hubungan kerja yang baik
dan harmonis antara Pemimpin Kegiatan dengan Konsultan dan Kontraktor. Untuk
menjalin hubungan kerja tersebut perlu diadakan :

 Rapat Mingguan
Konsultan melakukan rapat intern untuk membahas seluruh kegiatan Kontraktor,
untuk menyiapkan data-data permasalahan yang ada dilapangan.
Rapat koordinasi antara Konsultan, Kontraktor dan Pemimpin Kegiatan, dimana
Konsultan menjelaskan seluruh program kerja, masalah-masalah yang timbul
dan pemecahannya. Konsultan membuat risalah rapat tersebut dan merupakan
salah satu arsip proyek.

 Rapat Bulanan
Rapat ini dilakukan sekali setiap bulannya, pihak konsultan akan melaporkan
hasil pengawasan berupa hasil kemajuan pekerjaan, mutu pekerjaan, dan
kendala-kendala atau hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan
konstruksi.
Konsultan menyiapkan Berita Acara Rapat Bulanan dan merupakan arsip proyek.

4. PENYELESAIAN KONSTRUKSI

Konsultan akan memberikan langkah-langkah pada kontraktor untuk membantu


penyelesaian pekerjaan. 30 (Tiga puluh) hari sebelumnya Konsultan Memeriksa rencana
demobilisasi peralatan, personil, gambar kerja dan As Bulit Drawing. Konsultan konsultan
akan melakukan pemeriksaan pendahuluan dengan membuat daftar kekurangan yang ada.
Pemeriksaan akhir dilakukan untuk menjamin bahwa penyelesaian konstruksi telah sesuai
dengan Dokumen Kontrak. Konsultan membuat surat rekomendasi kepada Pemimpin
Kegiatan dalam menyiapkan seluruh kelengkapan data teknis dan administrasi untuk
melakukan Povisional Hand Over (PHO). Setelah PHO dilaksanakan, Konsultan melakukan
pengawasan pemeliharaan sampai tugas team Konsultan selesai.
Dalam pelaksanaan pengawasan pemeliharaan, Konsultan akan menyusun laporan akhir
dan menyiapkan surat demobilisasi serta membantu Pemimpin Kegiatan dalam melengkapi
data teknis dan administrasi untuk pelaksanaan Final Hand Over (FHO).

5. PELAPORAN

Konsultan akan menyusun dan menyerahkan laporan-laporan sebagai berikut:

1. Laporan Awal
Laporan awal ini berisikan rencana program kerja konsultan pengawas, jadwal
penugasan personil dan jadwal peralatan, serta konsepsi pekerjaan pengawasan.
Laporan ini akan disampaikan kepada tim teknis atau pengguna anggaran dalam
rangkapan sesuai kebutuhan.
2. Buku Harian
Buku harian ini memuat tentang perintah/petunjuk solusi teknis yang penting dari
konsultan pengawas dan direksi pekerjaan yang berkaitan dengan pencapaian
sasaran pelaksanaan pekerjaan.
3. Laporan Harian berisi tentang:
a. Rencana kerja Harian/Metode Pelaksanaan
b. Shop Drawing
c. Tenaga Kerja
d. Bahan-Bahan Yang Datang, Diterima Atau Ditolak
e. Alat-alat
f. Pekerjaan-Pekerjaan Yang Diselenggarakan
g. Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
h. Laporan Testing Dan Comitioning
4. Laporan Bulanan dan Mingguan Sesuai Resume Laporan Harian
5. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran
6. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan, Berita Acara Pekerjaan Tambah Kurang
7. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings) dan manual
peralatan – peralatan yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana
8. Laporan Rapat di lapangan (Site Meeting) dan weekly Instruction/weekly request
9. Gambar Rincian Pelaksanaan (Shop Drawing) dan realisasi time schedule yang dibuat
oleh kontaktor pelaksana
10. Foto Pelaksanaan Pekerjaan
11. Laporan Akhir Pekerjaan

Anda mungkin juga menyukai