KOTA MADIUN
REHAB/RENOVASI
GEDUNG KANTOR PERTANAHAN
KOTA MADIUN 2017
KONSULTAN PERENCANA :
2. PENJELASAN UMUM
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
II. PEKERJAAN TANAH
III. PEKERJAAN STRUKTUR
IV. PEKERJAAN ARSITEKTUR
V. PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL, PLUMBING
VI. PEKERJAAN LAIN - LAIN
4. URAIAN PEKERJAAN
1. Kontraktor / Rekanan harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan secara baik, sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk alat -
alat pembantu yang dipergunakan seperti Concrete Mixer (Beton Molen), Penggentar
Beton (Vibrator), Pompa Air, Pemadat (Compactor), alat pengangkat (Hoist) dan
sebagainya yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.
7. PERSIAPAN DILAPANGAN.
1. Rekanan / Kontraktor Pelaksana diwajibkan membuat bouwkeet / Bangunan Sementara
untuk kantor pegawainya dan gudang untuk bahan - bahan yang diperlukan agar terhindar
dari kerusakan atau hujan.
2. Bila dianggap perluoleh Konsultan Pengawas / Direksi Lapangan, Rekanan / Kontraktor
Pelaksana harus membuat los kerja untuk tempat pekerja, sehingga terhindar dari huj an,
matahari dan angin
3. Jalan masuk ketempat pekerjaan yang telah ditetapkan harus diadakan oleh Rekanan /
Kontraktor Pelaksana bilamana diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan
proyek tanpa dimasukkan didalam anggaran biaya / kontrak.
4. Direksi Keet atau Kantor Direksi. Rekanan / Kontraktor Pelaksana harus penyediaan
ruangan yang cukup untuk disewa guna Kantor Direksi denganperlengkapannya meja,
kursi, papan tulis.
5. Rekanan / Kontraktor Pelaksana setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK )
segera membuat Time Schedule berupa Bar Chart yang terinci untuk dapat diikuti lebih
awal perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dan apabila terdapat / terlihat
adanya indikasi keterlambatan pekerjaan diperlukan koordinasiatau langkah - langkah
untuk menanggulangi hambatan / keterlambatan yang akan terjadi.
1.11. Jalan masuk ke tempat pekerjaan yang telah ditentukan harus diadakan oleh rekanan
biladiperlukan, sesuai kebutuhan dan kepentingan proyek.
1.14. Sambungan listrik, air dan transportasi pelaksanaan agar dipersiapkan dengan baik
dan berkoordinasi dengan pihak Kantor Pertanahan. Bila pihak Kantor Pertanahan
tidak dapat memenuhi, maka rekanan (Pemborong) harus menyediakan sendiri.
Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran kontraktor harus mendapatkan ijin dari pihak Kantor
Pertanahan dan Direksi Pengawas. Pembongkaran genteng harus dilaksanakan dengan hati hati
supaya genteng tidak pecah / rusak karena genteng akan digunakan / dipasang kembali sesuai dengan
gambar rencana. Semua Sisa material hasil pembongkaran disimpat di tempat yang aman dan ditata.
Lokasi letak material hasil pembongkaran harus mendapatkan persetujuan dari pihak Kantor
Pertanahan dan direksi pengawas.
Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan Kontraktor, Kontraktor
harus segera mengganti kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang atau alat
yang rusak akibat pekerjaan Kontraktor.
Sarana yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan dibawah tanah dan terletak di
dalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ke tempat yang disetujui oleh
Direksi Pengawas atas tanggungan Kontraktor.
2. Persyaratan Bahan
a. Ukuran urugan pasir urug dan sirtu sesuai dengan gambar rencana, dan harus diadakan
pemadatan dengan cara disirami, diratakan dan dipadatkan.
b. Di bawah lapisan pasir urug tersebut, urugan yang dipakai adalah sirtu.
c. Direksi Pengawas mengharuskan agar supaya semua urugan bahan keras hanya terdiri dari
mutu bahan yang terbaik yang dapat diperoleh.
5. PEKERJAAN STRUKTUR
KETENTUAN UMUM
1. Apabila terjadi perubahan gambar sehubungan dengan pelaksanaan, sebelum
pekerjaan dimulai harus mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas.
2. Proses mendapatkan persetujuan tertulis dari Pengawas harus melalui mekanisme
yang disepakati kedua belah pihak, misalnya denganpengajuan proposal tertulis
tentang alternatif yang diusulkan.
3. Apabila terjadi perbedaan ukuran dalam gambar maka pelaksana harus menanyakan
terlebih dahulu kepada Pengawas.Ukuran yang tertulis menjadi acuan dibanding
ukurandalam skala.
4. Apabila terjadi perbedaan antara RKS dan gambar kerja, maka pelaksana segera
melaporkannya kepada pengawas untuk mendapat penyelesaian.
5. Segala perubahan gambar yang disetujui pengawas dan berdampak kepada besarnya
pembiayaan, harus diperhitungkan atas pekerjaan tambah kurang.
6. Kesalahan pelaksanaan yang berakibat pada penambahan biaya dan waktu
pelaksanaan pekerjaan, maka seluruh biaya tersebutsepenuhnya menjaditanggungan
pelaksana.
Ruang Lingkup
Pekerjaan SIPIL meliputi :
a. Pekerjaan pondasi dan kelengkapannya.
b. Pekerjaan struktur atas yang meliputi :
a. Struktur utama : kolom, balok dan pelat lantai.
b. Struktur sekunder : kolom praktis, listplank dsb.
c. Penguatan struktur pada balok, plat lantai dan kolom
c. Pekerjaan atap.
Catatan
Pada dasarnya pekerjaan struktur terdiri : struktur beton
Standard Rujukan
Rujukan utama :
1. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPIUG) 1987
2. Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untukBangunan Gedung (SNI 03 - 1726 -
2002
3. Tata cara Perencanaan Struktur Beton untuk BangunanGedung (SNI 03 - 2847 -
2002),beserta seluruh acuan yang dirujuknya seperti :
a. SNI 03-1974-1990, Methode pengujian kuat tekan beton.
b. SNI 03-2458-1991, Methode pengujian pengambilan contoh untuk campuran beton
segar.
c. SNI 03-2492-1991,Methode pembuatan dan perawatan benda uji di laboratorium
d. SNI 03-2834-1992,Tata cara pembuatan rencana campuran untuk beton normal.
e. SNI 03-4810-1998,Methode pembuatan dan perawatan benda uji di lapangan.
f. Dan lainnya, sesuai kebutuhan.
g. Tata cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002).
2. Pengujian
a. Pengawas lapangan berhak memerintahkan diadakan pengujian pada setiap bahan
yang digunakan pada pelaksanaan konstruksi beton iniuntuk menentukan apakah
bahan yang dipakai mempunyai mutu sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan.
b. Pengujian bahan dan beton harus dilakukan sesuai SNI 03 - 2847 - 2002
c. Tempat pengujian bahan dan beton harus dilakukan di Laboratorium independent yang
memenuhi syarat, dan mendapat persetujuan tertulis Pengawas
d. Laporan lengkap pengujian bahan dan pengujian beton harus selalu tersedia di
lapangan (on site) untuk pemeriksaan selama pekerjaan berlangsung, dan tersimpan
selama 2 (dua) tahun setelah selesainnya pekerjaan pembangunan.
e. Penyedia Jasa harus menanggung semua biaya pengujian. Apabila hasil
pengujian tidak memenuhi syarat yang ditentukan maka Penyedia Jasa harus
membongkar, dan mengecor lagi sampai pengujian memenuhi syarat yang
ditentukan atas biaya Penyedia Jasa sendiri
3. Semen
a. Semen yang dipakai adalah semen Portland type satu, sesuai SNI 03 - 2847 - 2002
b. Merek semen yang akan dipakai harus mendapat persetujuan tertulis dari
Pengawas.Untuk mendapat persetujuan, kontraktor harus dapat menunjukan sertifikat
tentang semen yang diusulkan untuk dipakai. Sertifikat ini bisa diproleh dari pabrik
semen yang bersangkutan atau dari laboratorium yang mempunyai kewenangan.
c. Pengawas berhak menolak semen yang dikirim ke Proyek, jika atas dasar pemeriksaan
tidak memenuhi persyaratan.
d. Penyimpanan Semen harusmemenuhi syarat:
1. Terlindung dari pengaruh iklim dan kelembaban;
2. Semen harus disimpan sedemikian rupa, sehingga semen yang datang /
diproduksi lebih dulu terpakai lebih awal.
3. Semen yang mempunyai gejala membatu / terkontaminasi bahan yang dapat
merusak tidak boleh digunakan.
4. Pemakaian semen lebih dari satu merek tidak diijinkan, kecuali ada alasan
khusus dan mendapat persetujuan tertulis Pengawas
4. Agregat
1. Agregat untuk beton harus memenuhi syarat ASTM C 33
2. Agregat kasar dapat berasal langsung dari alam (agregat alam),atau agregat yang
berasal dari batu pecah.
3. Ukuran maximum nominal agregat kasar harus tidak melebihi:
- Seperlima(1 / 5) jarak terkecil sisi - sisi cetakan;
- Sepertiga (1 / 3) ketebalan pelat lantai.
4. Penyimpanan agregat kasar dan halus harus terpisah agar memudahkan tugas
Pengawasan,tidak terintrusi bahan yang dapat merusak / menggangu.
5. Barang yang telah terkontaminasi bahan yang merusak tidak dapat digunakan
5. Air
a. Air pencampur beton harus bersih dan bebas dari bahan - bahan yang dapat beton,
seperti: oli, asam, alkali, garam, bahan organik .
b. Kecuali air yang berasal dari PDAM, maka sebelum dipakai harus diuji
kelayakannya, seperti yang ditentukan dalam SNI 03 - 2847 - 2002 PASAL 5.4
6. Baja Tulangan
1. Semua baja tulangan yang dipakai harus baru,bebas dari karat
9. Pekerjaan Persiapan
a. Pengajuan rencana pelaksanaan
Untuk mendapat persetujuan pelaksanaan suatu pekerjaan,Pelaksana harus
mnyampaikan usulannya terlebih dahulu mencakup gambar gambar pelaksanaan,
daftar personel, kelengkapan peralatan beserta kondisinya.
b. Keamanan Proyek
Pelaksana harus melengkapi Proyek dengan system pengamanan yang semestinya,
harus atas persetujuan Pengawas, pemakaian sabuk pengaman dsb ,sesuai ketentuan
ketenaga kerjaan yang berlaku.
d. Perlindungan cuaca.
Perlu dipersiapkan ataskemungkinan adanya gangguan cuaca, lingkungan terhadap
bahan, yang dapat mengganggu mutu beton.
10. Toleransi
1. Dimensi
Untuk panjang sampai dengan 10 meter 10 mm
Untuk panjang keseluruhan lebih 10 meter 15 mm
c. Siar pelaksanaan.
a. Penempatan siar pelaksanaan harus dirancang sebelum pekerjaan pengecoran
dilaksanakan, dengan pertimbangan tidak mengurangi kekuatan struktur.
Perangkat untuk menyalurkan geser atau gaya lain melalui siar pelaksanaan
harus melalui analisa sebagai mana mestinya.
12. Penulangan
a. Pemotongan tulangan
Semua pemotongan tulangan tidak diperkenankan memakai mesin las atau
yang sejenis.
b. Pengiriman tulangan
Semua tulangan saat pengiriman tidak boleh ditekuk kecuali untuk tulangan
berdiameter lebih kecil 19 mm.
c. Pembengkokan tulangan.
Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali
disetujui dengan cara lain oleh Pengawas. Tulangan yang sudah tertanam dalam
beton tidak boleh dibengkokkan dilapangan.
d. Permukaan tulangan.
Pada saat beton di cor, keadaan permukaan tulangan harus bersih, bebas
dari lumpur, minyak, atau segala jenis zat / benda pelapis bukanlogam yang dapat
mengurangi lekatan beton terhadap tulangan.
e. Penempatan tulangan.
Semua tulangan harus ditempatkan / disetel sesuai gambar. Tulangan
ditempat kan sedemikian rupa agar tetap terjamin ditempatnya, tidak mudah
tergeser akibat adanya pekerjaan pengecoran.
b. Komposisi campuran
Komposisi campuran harus berdasarkan atas perbandingan berat.
c. Cara mencampur
Beton harus dicampur dengan menuangkan seluruh unsur pembentuknya kedalam
satu wadah pengaduk,dengan proses pengadukan secara terus menerus selama
sekurang - kurangnya 1,5 menit, setelahseluruh bahan dimasukan.
d. Penambahan air.
Penambahan air pada beton yang sudah selesai proses pengadukannya tidak diijinkan
15. Pengecoran
a. Persetujuan tertulis pengecoran oleh Pelaksana harus sudah selesai paling lambat
24 jam sebelum waktu pelaksanaan Pengecoran tidak dapat dilaksanakan apabila
tidak dihadiri oleh Pengawas.
b. Sebelum pengecoran dimulai, cetakan harus dibasahi air atau bahan bahan lain
untuk menghindari hilangnya air dalam campuran dan sekaligus untuk
mengantisipasi kemudahan pembukaan cetakan dan untuk memproleh kwalitas
permukaan beton yang disyaratkan.
c. Selama pengecoran sampai dengan proses pengerasan selesai, beton harus tetap
terlindungi oleh kemungkinan adanya gangguan external maupun internal (hujan,
getaran, tumbukan dsbnya)
d. Adukan beton harus selesai dicorkan paling lambat sebelum waktu pengerasan
(setting time berakhir). Waktu setting time harus ditetapkan secara tertulis terlebih
dahulu oleh Pengawas atas usul Pelaksana.
e. Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi segregasi.
Penuangan beton harus sedekat mungkin,. Tinggi jatuh bebas beton tidak boleh
melampaui 1,5 m.
f. Pemberhentian pengecoran (siar pelaksanaan) sesuai rencana yang telah mendapat
pesetujuan pengawas.
g. Tebal pengecoran harus mempertimbangkan adanya proses pemadatan, pengaruh
panas hydrasi (dengan maximum beda panas tertinggididalam beton dan
dipermukaan sebesar 20 derajat Celsius).
h. Khusus pada pemberhentian pengecoran elemen vertical misal kolom, sebelum
dilakukan pengecoran sambungan berikutnya, bagian atas beton harus dikepras
setebal minimal 50mm, untuk mendapatkan mutubeton yang sesuai.
i. Selama proses pengecoran harus dijaga agar tidak terjadi perubahan letak
penulangan,antisipasi terhadap hal ini harus diambil sebelum persetujuan
pengecoran dikeluarkan.
c. Pengujian tambahan.
Pengawas berhak memerintahkan Pelaksana untuk melakukan pengujian
tambahan apabila ada hal - hal yang diluar ketentuan yang berlaku.
a. Persyaratan Umum
Kontraktor harus menyediakan semua keperluan bahan, tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan serta melaksanakan semua pekerjaan yang diminta untuk penyelesaian pekerjaan
Pondasi Strous.
Segala biaya untuk perencanaan ulang, penggambaran ulang atau perbesaran dari ukuran pile
cap dan ground beam yang diperlukan akan menjadi tanggung jawab Kontraktor Pondasi Bore
Pile.
5.3. Sloof
a. Urutan pengecoran.
Khusus untuk balok - balok sloof yang menyatu secara keseluruhan dengan bangunan
diatasnya, pemberhentian pengecorannya, sifat permukaan beton, sarat pengecoran
berikutnya harus sedemikian rupa (sesuai ketentuan SNI) agar tidak menjadi titik lemah
bagian struktur,untuk itu diperlukan Persetujuan tertulis Pengawas.
b. Pelindung beton.
Apabila balok sloof dicor dengan menggunakan acuan permanent misal dari pasangan
batu - bata / batako, permukaan beton tidak dapat dikontrol, maka penutup betonnya
harus dirubah menjadi 75 mm.
5.4. Poer
Posisi pile caps berada pada posisi -60 cm dari muka tanah asli atau lebih dalam daripada
itu. Untuk pekerjaan ini rencana pemberhentian pengecorannya harus mendapat pe rsetujuan
tertulis Pengawas.
5.5. Kolom
a. Pengecoran.
Mengingat ukuran kolom yang ada, pengecoran dengan menggunakan bantuan tremi
dapat menjadi salah satu pilihan. Penggunaan cara ini harus tetap menjamin bahwa mutu
beton yang didapat tidak lebih rendah dari yang dipersyaratkan. Tinggi jatuh pengecoran
tidak boleh melampaui 1,5 meter.
b. Sambungan tulangan.
Untuk menghindari kesulitan dalam pengecoran, penyambungan tulangan perlu dirancang
sedemikian rupa,misalnya tidak dalamsatu potongan.
c. Sarang tawon.
Untuk menghindari terjadinya sarang tawon pada bagian bawahkolom antisipasi untuk
mencegahnya harus ditetapkan terlebih dahulu.
5.6. Balok
Antisipasi akan terjadinya lendutan balok oleh beban yang bekerja maka perl u adanya
langkah antisipasi pada waktu memasang kerangka acuan / bekisting berupa kontra
lendutan.
5.7. Pelat
a. Kontra lendutan.
Seperti pada balok,antisipasi terhadap terjadinya lendutan harus diantisipasi sebelum
pengecoran dilaksanakan.
b. Posisi tulangan.
Pengalaman menunjukan bahwa saat pengecoran pelat, para pekerja pengecoran sering /
sulit menghindar untuk tidak menginjak tulangan pelat, sehingga letak / kelurusan
tulangan terganggu. Untuk menghindari menurunnya kemampuan pikul pelat khususnya
diatas tumpuan, antisipasi kearah itu harus ditetapkan sebelum pelaksanaanpengecoran.
5.8. Tangga
Antisipasi akan terjadinya lendutan balok tangga oleh beban yang bekerja, maka perlu
adanya langkah antisipasi pada waktu memasang kerangka acuan / bekisting berupa kontra
lendutan. Antisipasi terhadap terjadinya lendutan harus dilakukan sebelum pengecoran
dilaksanakan.
Pengalaman menunjukan bahwa saat pengecoran pelat tangga, para pekerja pengecoran
sering / sulit menghindar untuk tidak menginjak tulangan pelat, sehingga letak / kelurusan
tulangan terganggu. Untuk menghindari menurunnya kemampuan pikul pelat khususnya
diatas tumpuan, antisipasi kearah itu harus ditetapkan sebelum pelaksanaan pengecoran.
a. Peraturan-peraturan :
i. Semua peraturan-peraturan/normalisasi-normalisasi yang dipakai harus yang
berlaku di Indonesia seperti PMI, dan lain-lain.
ii. Semua pekerjaan baja pada bangunan ini harus memenuhi persyaratan dari AISC
'Specification for Fabrication and Erection', 12 Pebuari 1969.
iii. Semua pekerjaan baut (bolt) pada bangunan ini juga harus memenuhi syarat dari
AISC 'Specification for Structural Joint Bolts'.
iv. Semua pekerjaan las harus mengikuti 'American Welding Society Code for Arc
Welding in Building Construction Section 4'.
b. Teknis
i. Pemborong wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua
ukuran-ukuran yang tercantum dalam Gambar Rencana.
ii. Perhitungan detail dan sambungan dari bagian-bagian konstruksi baja yang tidak
tercantum dalam Gambar Rencana harus dilengkapi oleh Pemborong dan harus
dinyatakan pada Gambar Pelaksanaan. Untuk itu Pemborong harus memintakan
persetujuan dari pengawas sebelum memulai pekerjaan tersebut.
iii. Perubahan bahan atau perubahan detail berhubung alasan-alasan tertentu yang
berat dan dapat diterima harus diajukan dan diusulkan kepada Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas dan Perencana.
iv. Semua perubahan-perubahan yang disetujui ini dapat dilaksanakan tanpa ada
biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan yang
mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurang.
vii. Semua baut, baik yang dikerjakan di workshop maupun dilapangan harus selalu
memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada lubang baut
tersebut.
ix. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan dilapangan pada waktu pemasa ngan
yang diakibatkan oleh kurang teliti atau kelalaian Pemborong harus dilaksanakan
atas beban biaya Pemborong.
a. Shop Drawing
i. Shop Drawing yang dibuat harus memperlihatkan semua informasi mengenai
dimensi pelat, tebal dan jenis sambungan las yang dipergunakan.
ii. Pada setiap shop drawing harus dilengkapi dengan daftar material yang gunakan
berserta berat material yang dipakai.
iii. Pada setiap shop drawing harus dicantumkan kualitas dari material baja dan las
yang digunakan.
iv. Semua pekerjaan pemotongan dan fabrikasi baja harus terlebih dahulu disetujui
oleh Pengawas yang dalam hal ini adalah persetujuan shop drawing.
b. Pengelasan
i. Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman. Pemborong
wajib menyerahkan sertifikat keahlian-keahlian dari masing-masing tukang
lasnya.
ii. Sertifikat kelas A untuk tenaga ahli yang mengerjakan bagian -bagian konstruksi
ini
iii. Walaupun demikian apabila ternyata pada saat pengerjaan yang sebenar nya
dicapai hasil yang kurang memuaskan, maka tenaga pengelasan tersebut harus
diganti.
iv. Semua pengerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapih tanpa meni mbulkan
kerusakan-kerusakan pada bahan bajanya.
v. Elektode las yang dipergunakan harus disimpan pada tempat yang dapat
menjamin komposisi dan sifat-sifat dari elektrode tersebut selama masa
penyimpanan.
vi. Pengelasan haru menjamin pengaliran yang rata dari cairan elektrode ters ebut.
viii. Permukaan dari daerah yang akan dilas harus bebas dari kotoran-kotoran, cat-cat,
minyak-minyak, karat-karat dan kotoran dalam ukuran kecil harus dibersihkan,
terutama kotoran yang memberi pengaruh besar pada kawat las. Permukaan yang
akan dilas juga harus bersih dari aspal.
x. Pemberhentian las, harus pada tempat yang ditentukan dan harus dijamin t idak
akan berputar atau membengkok.
xii. Semua jenis pengelasan pada profil I yang tersusun dari pelat tidak boleh
memotong/bertemu pada pertemuan antara web dan flens dan pengelasan harus
dihentikan pada jarak 20 mm dari tepi web dan flens.
xiii. Semua profil I yang tersusun dari pelat harus merupakan suatu batang yang utuh
(tanpa sambungan) kecuali jika tercantum dalam Gambar Rencana.
c. Sambungan
ii. Lubang baut harus lebih besar 0,5 mm dari pada diameter luar dari baut. Jika baut
dikerjakan di workshop,maka cara melubangi boleh langsung dengan alat
pengerek
iii. Daerah-daerah yang berbatasan antara profil dengan lubang baut dan antara baut
itu sendiri harus dapat memikul gaya-gaya dan dapat dengan cepat meneruskan
gaya tersebut.
iv. Khusus untuk lubang baut dengan bentuk oval harus dijamin dapat terjadi perge -
seran kearah memanjang dari bentuk oval tersebut.
d. Pengecatan
i. Semua bahan setruktur baja harus dicat MENI SINCROMAT, sebelum dicat
semua permukaan baja harus bersih dari kotoran-kotoran ataupun minyak-
minyak. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan Wire Brush dengan
minimum mencapai SA-2, terkecuali untuk profil baja yang merupakan cold
formed steel dengan tebal lebih kecil dari 4 mm, pembersihan permukaannya
menggunakan wire brush sampai mencapai ST-3.
ii. Permukaan profil setelah di sand blast, pengecatan dasar pertama sudah harus
dilakukan paling lambat 4 jam setelah dilaksanakannya sand blast.
iii. Sebelum mulai pengecatan, Pemborong harus memberitahukan kepada Pengawas
untuk mendapat persetujuan.
iv. Cat dasar pertama dengan merk seperti tercantum dalam persyaratan bahan,
dilakukan di work shop dengan sistem air less spray, dengan cat dasar kedua dan
cat finish dilakukan di site dengan sistem air less spray atau sesuai dengan
persyaratan cat yang dipakai.
v. Pada lubang-lubang high strength bolt dan unfinished bolt sesudah dibersihkan,
permukaan baja dilapisi 1 (satu) kali dengan cat yang ditentukan sebelum pema -
sangan dan 1 (satu) kali setelah selesai bolt dipasang.
i. Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan baja harus dimungkinkan untuk
diperiksa atau ditest baik work shop lapangan maupun pada Le mbaga/Instansi
yang berwenang untuk menguji (DPMB, LIPI, dsb).
ii. Untuk profil-profil yang tersusun dari pelat (built up) harus diadakan pengujian
non destructive testing. Apabila dalam pengujian non destructive testing timbul
keraguan mengenai mutu baja, mutu pengelasan, maka pengawas berhak untuk
meminta diadakan pengujian destructive testing. Semua biaya pengujian ini
ditanggung oleh Pemborong.
Destructive testing
o Pengujian las antara web dan flens.
Metoda dan prosedur pengujian berdasarkan JIS G 3353 (1978) yang secara prinsip
dapat digambarkan sebagai berikut :
Profil yang diuji dipotong memanjang minimum 30 mm
in )
(m
m
3 0m
l l = 1 ,5 x te b a l fle n s
P P
Pembebanan dilakukan sampai terjadi retak pada bagian web dan flens.
Metoda dan prosedur pengujian mengikuti JIS Z 2202 (1980) dan JIS Z 2241(1980)
Elemen yang akan diuji diambil pada bagian flens dari profil :
1/4 B
Bentuk dan ukuran dari test piece mengikuti pengujian nomor 1 A dari JIS Z 2201 :
P R
f. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan untuk mengelas harus memakai type yang sesuai dengan yang
dibutuhkan, sehingga penyambungan dengan las dapat memuaskan.
Peralatan tersebut harus mencapai kapasitas 25 - 40 volt dan 200 - 400 ampere.
2. Bahan - bahan
1. Kuda kuda menggunakan bahan dari baja dengan profil WF.150.75.5.7
2. Gording menggunakan bahan dari baja dengan profil CNP 150.65.20.3,2
3. Listplank menggunakan bahan dari kalsiplank ukuran 30 cm tebal 12 mm
4. Usuk Gavalum C 75 dengan tebal min 0.7 mm dan reng galvalum B40 tebal 0.5 mm
5. Genteng dan Bubungan menggunakan x. Karang pilang.
3. Pelaksanaan
1. Bagian-bagian profil baja harus diangkat dengan baik, dan tidak boleh terjadi puntiran
puntiran pada waktu pengangkatan.
2. Ikatanikatan sementara harus digunakan untuk mencegah tegangan yang melewati
tegangan ijin dan ikatan sementara tersebut dibiarkan terpasang sampai pemasangan
konstruksi selesai.
3. Bajabaja konstruksi harus diberi lapisan cat sesuai dengan persyaratan pekerjaan
pengecatan
4. Pemasangan kuda kuda dilengkapi dengan mor bout, beugel dan plat besi / penguat
kuda kuda. konstruksi rangka atap harus sesuai dengan gambar rencana.
5. Atap genteng harus dipasang menurut keahlian dan sedemikian rupa sehingga betul -
betul tersusun rapi dalam segala arah, kaitan dan saling menutupnya harus cocok dan
rapat.
6. Kaitan dan kedudukan genteng pada reng dan usuk galvalum masing - masing berjarak
antara 24 s / d 28 cm atau sesuai dengan ketentuan pabrik.
3. Teknik pemasangan dan penyelesaian detail - detail yang belum jelas dalam gambar,
harus diikuti ketentuan dari pabrik genteng tersebut. Tidak boleh memotong genteng ke
arah pinggir atau ujungnya untuk disesuaikan dengan ukuran atap tapi ukuran atap dan
bagian - bagian atap harus diatur supaya cocok dengan ukuran - ukuran genteng.
4. Genteng - genteng hanya boleh dipotong pada pinggul - pinggul atau lembah - lembah
atap tapi harus sedemikian rupa, sehingga bagian untuk menempatkan kedudukannya
tidak boleh dibuang.
2. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland
Memakai Semen Portland ex Gresik atau semen Portland lain yang mempunyai mutu terbaik
dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan Perencana / Direksi Pengawas dan harus
memenuhi NI - 8, Semen yang telah mengeras sebagian / seluruhnya tidak dibenarkan untuk
digunakan. Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas
dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpukkan sesuai
dengan syarat penumpukan semen.
2. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir - butir yang bersih dan bebas dari bahan - bahan organik, lumpur
dan sebagainya, dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan
dalam PBI 1988.
4. A i r
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali
dan bahan - bahan organik / bahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI - 3
pasal 10. Apabila dipandang perlu Konsultan Perencana / Direksi Pengawas dapat minta
kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang
resmi dan sah atas biaya Kontraktor.
5. Besi Beton
Digunakan mutu U - 24 untuk < 12 mm, U - 39 untuk > 12 mm. Besi harus bersih dari
lapisan minyak / lemak dan bebas dari cacat seperti serpih - serpih. Penampang besi harus
bulat serta memenuhi persyaratan NI - 2 (PBI 1988). Bila dipandang perlu Kontraktor
diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi
dan sah atas biaya Kontraktor.
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
1. Peraturan - peraturan / standard setempat yang biasa dipakai
2. Peraturan - peraturan Beton Bertulang Indonesia 1988, NI - 2
3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI - 5.
4. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972, NI - 8
5. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat
6. Ketentuan - ketentuan Umum untuk pelaksanaan Pemborongan Pekerjaan Umum (AV)
No.9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 1457
7. Petunjuk - petunjuk dan peringatan - peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan
Direksi Pengawas.
8. American Society for Testing and Material (ASTM) 9. American Concrete Institute
(ACI)
6. Kawat Pengikat
Kawat pengikat besi beton / rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng, diameter
kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton / rangka harus
memenuhi syarat - syarat yang ditentukan dalam NI - 2 (PBI tahun 1988).
2. Pembesian
- Pembuatan tulangan - tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan,
sambungan kait - kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai
dengan PBI - 1988.
- Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus sesuai dengan gambar konstruksi.
- Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak
berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan acuan atau lantai
kerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI - 1988.
- Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja
dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi Pengawas.
3. Cara Pengadukan
- Cara pengadukan beton harus menggunakan beton molen.
- Takaran perbandingan untuk Semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih
dahulu olehkonsultan Perencana / Direksi Pengawas.
- Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan memeriksa
slump pada setiap campuran baru. Pengujian slump, minimum 5 cm dan maksimum
10 cm.
4. Pengecoran Beton
- Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan
dan menyiram cetakan - cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran - ukuran dan
ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
- Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas petunjuk Direksi Pengawas.
- Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat
pada beton seperti keropos dan rongga - rongga koral / split yang dapat
memperlemah konstruksi.
- Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya,
maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Direksi Pengawas.
5. Pekerjaan Bekisting
- Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran - ukuran yang telah
ditetapkan dan atau diperlukan dalam gambar.
- Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan - perkuatan, sehingga
cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama
pengecoran dilakukan.
- Bekisting harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran -
kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah / lumpur dan sebagainya, sebelum
pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
- Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat.
Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan dan
dipersiapkan.
8. Contoh Bahan
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh - contoh
material misalnya: besi, koral, pasir, PC - untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi Pengawas..
- Contoh - contoh bahan yang telah disetujui oleh Direksi Pengawas, akan dipakai
sebagai standar / pedoman untuk memeriksa / menerima material yang dikirim oleh
Kontraktor ke.tempat pekerjaan.
3. Pelaksanaan
1. Beton rabat adalah campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr, tebal 7 cm dilaksanakan
pada seluruh lantai kerja pondasi poer dan sloof.
2. Pelaksanaan beton rabat dilaksanakan juga di lantai dasar sebelum
pemasangan penutup lantai keramik dengan tebal 7 cm.
2. Persyaratan Bahan
1. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk lokal dan yang disetujui Direksi .
Syarat - syarat batu bata harus memenuhi ketentuan - ketentuan dalam NI - 10.
2. Batu bata / batu merah yang digunakan ukuran 5x12x22 cm denganmutu terbaik, siku dan sama
ukuran, sama warna serta disetujui Direksi .
3. Semen Portland yang digunakan adalah ex Gresik atau semen Portland lain yang mempunyai
mutu terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan Perencana / Direksi Pengawas dan
memenuhi syarat - syarat dalam NI - 8.
4. Pasir aduk harus memenuhi NI - 3 Pasal 14 ayat 2.
5. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur / minyak / asam
basa serta memenuhi PUBI - 1982 Pasal 9.
Untuk pasangan setengah batu yang luasnya lebih besar dari 12 meter persegi tanp a
adanya pertemuan dinding apabila tidak tegambar harus dipasang kolo m praktis dari
beton dengan campuran beton 1pc:2ps:3kr .
Pengamanan
Pemborong wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk dapat
dihindarkan dari kerusakan.
Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.
5. Syarat Penerimaan
1. Pemborong harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan
yang tercantum dalam RKS.
2. Hasil pemasangan pasangan dinding, harus lurus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada disekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
3. Toleransi kemiringan untuk penerimaan pasangan dinding: 1 mm / m2 luas permukaan bidang
kerja.
4. Pelaksanaan dinding, harus rata, sambungan satu dengan lainnya rapih.
5. Hasil akhir harus konstruktip yang kokoh. Penyelesaian hubungan dinding dengan perkerjaan
finishing lainnya harus rapih.
4. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan:
1. Pemborongan wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat.
Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
2. Kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan, maka pemborong
wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.
5. Syarat Penerimaan
1. Pemborong harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan
ketentuan perencanaan serta persetujuan Direksi.
2. Hasil pemasangan pasangan, plester dan acian harus lurus tepat pada sudut sikunya serta tegak
lurus terhadap lantai yang ada disekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
3. Toleransi kemiringan untuk penerimaan pasangan dinding : 1 mm / m2 permukaan bidang kerja.
4. Pelaksanaan plesteran harus rata, sambungan satu dengan lainnya rapih, melekat dengan baik
pada pasangan bata.
5. Hasil akhir tanpa cacat dan merupakan satu kesatuan konstruktip yang kokoh. Penyelesaian
hubungan dinding panel dengan pekerjaan finishing lainnya harus rapih.
2. Persyaratan Bahan
1. Jenis : Granite Tile uk. 60x60
Keramik Tile uk. 30x30
Keramik Tile uk. 20x20
Keramik Tile uk. 25x25
2. Warna : a. Untuk masing - masing warna harus seragam
b. Warna yang tidak seragam harus diganti / dibongkar.
3. Merk : Ex. Cina untuk Granit
: Ex. Asia , Ex. Arwana atau Ex. Mulia untuk Keramik
4. Ukuran / jenis dan pemakaian : 60 x 60 cm motif/warna untuk lantai sedang untuk KM Ukuran
20 x 20 cm motif/warna, 25 x 25 cm motif/warna atau segala ukuran yang tertera pada gambar /
ketentuan Konsultan Perencana. Dipasang sebagai finishing lantai pada seluruh detail yang
ditunjukan / disebutkan dalam gambar. Pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam detail
gambar.
5. Bahan pengisi : Grout / pengisi semen berwarna
6. Bahan perekat : Adukanspesi 1pc:4ps diberi bahan tambahan penguat berupa bahan perekat
untuk meningkatkan kekedapan terhadap air dan menambah daya lekat dengan jumlah
pengunaan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat bahan perekat tersebut.
7. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan - peraturan ASTM, NI - 19,
PUBI 1982 pasal 31 dan SII - 0023 - 81.
8. Semen Portland yang digunakan adalah ex Gresik atau semen Portland lain yang mempunyai
mutu terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan Perencana / Direksi Pengawas
dan memenuhi syarat - syarat dalam NI - 8, pasir harus memenuhi PUBI1982 pasal 11dan air
harus memenuhi syarat - syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
9. Untuk bahan pengisi / grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat produk dari pabrik
sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan dilapangan.
4. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan lantai keramik yang rusak. Perbaikan harus
dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
2. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan,
maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi. Biaya
yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.
Pengamanan
1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
terhadap kerusakan - kerusakan
2. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan lantai keramik selesai terpasang, permukaannya
dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada
permukaannya.
3. Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan keramik yang sama sebanyak 0,1%
dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk
dalam penawaran.
5. Standar Penerimaan
1. Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan
pengarahan serta persetujuan Direksi.
2. Pelaksanaan pekerjaan lantai keramik harus dipasang rata (water pass) pada permukaan peilnya
datar, tidak bergelombang, warnanya seragam serta tidak cacat / tidak bernoda.
3. Toleransi kemiringan untuk permukaan yang dapat diterima adalah 1 mm / m2; kecuali
kemiringan lantai pada permukaan lantai toilet / ruang wudhu yang harus dibuat miring
permukaan lantainya ke arah floor drain (sesuai gambar rancangan).
4. Pemborong wajib menyerahkan keramik tile sejumlah 0,1% dari jumlah yang terpasang kepada
Pemberi Tugas, dinyatakan dengan Surat Penyerahan Material.
1.Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat -alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik
dan rapi.
2.Pekerjaan meliputi seluruh detail seperti yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.
b.Persyaratan Bahan
Pekerjaan ini meliputi :
1.Rangka dinding
Rangka yang digunakan adalah rangka dari bahan metalstud kua litas baik, dengan
ukuran sesuai gambar.
7. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
a. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan dinding keramik dan ACP yang rusak. Perbaikan harus
dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
b. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan, maka
Pemborong Wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi. Biaya yang timbul
untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.
Pengamanan
1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan terhadap
kerusakan - kerusakan.
2. Selama 7 x 24 jam sesudah pekerjaan dinding keramik selesai terpasang, permukaanya dihindarkan
dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada permukannya.
3. Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan keramik yang sama sebanyak 0,1%
dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk
dalam penawaran.
8. Standar Penerimaan
1. Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan
pengarahan serta persetujuan Direksi .
1. Lingkup Pekerjaan
- Meliputi pengadaan material/bahan dan pemasangan dinding partisi, pintu dan back drop seperti
tertera dalam gambar atau disebutkan dalam persyaratan.
- Adapun yang termasuk ke dalam pekerjaan ini adalah :
a. Pas. Pintu rangka kayu kamper lapis double teakwood, kunci dan penggantung (Pintu
tunggal ukuran 80 x 210 cm)
b. Pas. Partisi back drop multiplex t = 12 mm finish HPL
c. Pembuatan meja multiplek t = 12 mm lapis HPL untuk ruang resepsionis
d. Pas. Logo instansi, bahan Acrilic t = 3 mm
e. Pas. Huruf timbul Acrylic t = 3 mm, tulisan nama instansi
2. Persyaratan Bahan
3.Syarat-syarat Pelaksanaan
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar- gambar yang
ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. Juga terlebih dahulu
harus memeriksa untuk dikoordinasikan dengan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan partisi,
diantaranya adalah :
- Pekerjaan Instalasilistrik pada dinding back drop
- Pekerjaan kosen, dan lain sebagainya yang terkait dalam terlaksananya pekerjaan ini.
- Multiplex yang dipasang adalah yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing
unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
- Sebelum pemasangan rangka partisi dam meja recepsionist dibuat tanda/marking terlebih dahulu di
atas bidang lantai sesuai gambar rencana dan diajukan untuk diperiksa terlebih dahulu oleh
Konsultan Pengawas.
- Bahan penutup multiplex dengan mutu bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola
pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Penutup partisi dipasang dengan sekrup khusus,
dengan menggunakan alat bor listrik dan setiap pemasangan masing-masing sekrup sejajar minimal
berjarak 500 mm.
- Setelah panel board terpasang, bidang permukaan partisi harus rata, lurus dan siku, dan antara unit-
unit tidak terlihat bergelombang dan sambungan.
- Untuk menguji kesikuan/kerataan bidang partisi, dilakukan dengan menggunakan waterpas khusus,
dan diperiksa bersama-sama Konsultan Pengawas.
- Modul rangka vertikal untuk back drop adalah setiap berjarak per as = 75 cm.
- Rangka harus siku, tegak, kaku dan kuat.
- Proses laminasi sebaiknya dipress secara hydrolis (High Pressure system ) di bengkel / work-shop
Kontraktor.
- Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana/pilihan owner.
- Permukaan HPL dilarang keras diamplas.
- Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja /credenza, diberi edging berbahan
PVC tebal minimal 2 mm. Warna dan motif disesuaikan dengan warna HPL nya atau sesuai petunjuk
gambar rencana/ pilihan owner.
- Pada permukaan kaca yang akan dilapisi stiker, permukaannya kering dan bersih (bebas debu dan
kotoran lainnya).
- Sebelum pemotongan pola dan warna harus diperiksa dan dicocokkan dengan contoh yang telah
disetujui Konsultan Pengawas.
- Semua bagian stiker, terutama pada bagian tepi dan antar sambungan vertikal dengan stiker
selanjutnya, terpasang sama rekat dan hasilnya tidak bergelembung.
- Pemotongan stiker harus dilakukan secara hati-hati dan rapih dengan menggunakan alat
potong (cutter) yang tajam.
- Awal pemasangan dan sisa buangan harus dikoordinasikan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.
2. Persyaratan bahan
1. Bahan : Profil aluminium ex Indalex atau sekualitas
2. Tebal profil : 1,2 - 1,6 mm
3. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat - syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan - ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
4. Pekerjaan kusen harus dilaksanakan sesuai dengan ukuran - ukuran yang ada dalam
gambar
4. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan kosen yang rusak / cacat / kena noda.
Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Direksi. dan tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.
2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan
dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Direksi. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan
perbaikan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.
Pengamanan
1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap permukaan kosen yang sudah
terpasang.
2. Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab Pemborong,
sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).
3. Bahan - bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan pada
persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik).
5. Syarat Penerimaan
Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut :
1. Hasil pekerjaan kosen yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat satu sama lainnya,
terjamin kerapihannya, dan tidak cacat; dan merupakan satu kesatuan dengan jenis pintu
yang telah ditetapkan pada gambar rancangan dan spesifikasi bahan.
2. Persyaratan Bahan
1. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai
ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses -
proses tarik tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses - proses tarik, gilas dan
pengambangan (Float glass).
2. Toleransi lebar dan panjang. Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui
toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik.
3. Kesikuan Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi
potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum yang diperkenankan
adalah 1,5 mm per meter.
4. Cacat - cacat
- Cacat - cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari
pabrik.
- Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang - ruang yang berisi
gas yang terdapat pada kaca).
5. Bahan :
a. Kaca :
Bahan kaca harus sesuai SII 0189 / 78 dan PBVI 1982. Digunakan produksi dalam
negeri, ex ASAHIMAS atau yang setara dan disetujui oleh Owner / Konsultan
Perencana.
- Bahan kaca untuk interior, pintu & jendela menggunakan Clear Float Glass
ukuran tebal 5 mm dan tempered dengan ukuran tebal 10 mm atau sesuai
dengan gambar.
1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan barang, tenaga kerj a peralatan dan
alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini secara
lengkap meliputi :
b. Pekerjaan metal lainya yang diperlukan walaupun tidak tercantum pada gambar
kerja
2. Persyaratan Bahan
Semua metal / besi yang dipakai harus dalam keadaan baik bebas karat cacat akibat
benturan atau cacat dari pabrik.
Mutu dan kualitas mengikuti persyaratan pemakaian bahan bangunan yang sesuai
standard spesifikasi pabrik.
Jenis ukuran bentuk profil sesuai dengan yang diperlukan untuk menunjang
pekerjaan yang harus menggunakan bahan metal ini.
- Bahan bahan pelengkap seperti sekrup baut mur paku metal fitting yang akan
berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang digalvanisasi.
- Pekerjaan kawat BJLS diameter 4 mm (atau sesuai dengan spesifikasi produsen)
untuk penggantung rangka langit langit
- Cat dasar yang dipilih adalah sesuai dengan yang disyaratkan dalam pekerjaan
pengecatan.
- Semua material yang terpasang harus disetujui secara tertulis oleh Pengguna J asa
Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
4. Persyaratan Pelaksanaan
2. Persyaratan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, seragamdalam pemilihan
warnanya serta dari bahan - bahan yang telah disetujui Direksi.
2. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan pabrik.
3. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda terbuat dari pelat aluminium yang tertera nomor
pengenalnya.
4. Hardware pintu kaca frameless menggunakan produk Ex. Dekson :
FLOOR HINGE DEKKSON FH 84 SSS
PATCH FITTING DEKKSON PT 10 SSS
PATCH FITTING DEKKSON PT 20 SSS
PATCH FITTING DEKKSON PT 40 SSS
PATCH FITTING DEKKSON US 10 SSS
PULL HANDLE DEKKSON PH 815 20x40x600 SSS
5. Penggantung dan pengunci menggunakan produk Ex. Dekson :
Mortise Lock MTS L DKS 8430 SN atau setara
Lockcase Cylinder CYL DKS DC 400 mm SN atau setara,
Lever handle Plate LHP DKS AZ 520 100 028 SN+NP atau setara
dan harus dengan persetujuan Direksi.
6. Pada setiap daun pintu dipasang 3 engsel kuningan ex ARCH atau setara.
7. Pada setiap daun jendela alumunium dipasang 2 engsel geser / Friction stay dengan
ukuran 12 dan 16 ex. Dekson
8. Pada setiap daun jendela alumunium dipasang 1 handle casement CH 428 silver.
9. Pada setiap daun jendela kayu dipasang 2 engsel jendela.
10. Pada setiap daun jendela kayu dipasang grendel kecil dan hak angin sikutan.
4. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
1. Pemasangan hardware yang tidak rapih dan mengalami cacat atau terkena noda pada
permukaannya harus segera diperbaiki dan dibersihkan kembali.
2. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing
lainnya, apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan ini maka
kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus segera diperbaiki atas biaya pemborong
5. Standar Penerimaan
Hasil pekerjaan pemasangan hardware, harus dapat berfungsi dengan sempurna dan tidak cacat.
2. Persyaratan Bahan
1. Primer Coat
2. Cat Vinyil Arcylic digunakan sebagai cat finishing langit - langit
3. Merk : Ex Catylac, Vinylex, Decolith, Metrolite atau setara.
4. Warna : Ditentukan.
5. Pengencer : Air bersih 20 %.
6. Pengeringan : Minimum setelah 2 jam lapis berikutnya dapat dilakukan.
7. Sistem Pengecatan: Minimal 2 lapis atau sampai benar benar rata.
4. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
Apabila pada permukaan dinding yang telah dicat terkena noda / kotoran, maka harus segera
dibersihkan.
Pengamanan
Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan tembok / dinding yang sudah selesai dilaksanakan
sehingga terhindar dari kejadian - kejadian yang bisa menimbulkan pengotoran pada tembok /
dinding.
5. Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada setiap permukaan dinding dan logam harus rapi dan rata (tidak belang -
belang).
1. Pasangkan greenlam laminates pada panel gypsum dengan lem kuning (kami
sarankan jenis Fox Prima D), dengan dioleskan 2x pada masing -masing bidang
gypsum dan hpl, tunggu hingga cukup kering sentuh, kemudian tempelkan hpl pada
gypsum perlahan-lahan dan ditekan secara berurutan ke arah luar , supaya udara
tidak terjebak didalam sampai hpl merekat kuat dan rata pada multiplex
2. Potong panel gypsum sesuai ukuran yang kita inginkan .
3. Setelah mendapat ukuran panel yang kita inginkan, bersihkan dengan amplas
bagian pinggiran bekas potongnya
4. Siapkan edging yang akan ditempel ke pinggiran panel, dan berikan lem kuning 2x
pada masing-masing permukaan, tunggu hingga cukup kering sentuh, setelah itu
tempelkan edging secara hati -hati ke pinggiran panel dan tekan -tekan secara
berurutan ke arah pinggir, hingga cukup kuat
5. Potong sisa pinggiran hpl dengan router, dengan tipe mata pisau samping, dan
bentuk edging yang sudah rata dengan panel hpl tersebut dengan sedikit pingul
supaya tidak terlalu runcing, haluskan dengan amplas
Pengamanan
Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan tembok / dinding yang sudah selesai dilaksanakan
sehingga terhindar dari kejadian - kejadian yang bisa menimbulkan pengotoran pada tembok /
dinding.
7. Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada setiap permukaan dinding dan logam harus rapi dan rata (tidak belang -
belang).
2. Persyaratan Bahan
1. Digunakan ex Emco atau bahan cat produk dalam negeri yang bermutu jenis Super gloss dan
disetujui Direksi.
2. Bahan untuk cat dasar di gunakan dari bahan sesuai yang disyaratkan oleh pabrik yang
bersangkutan.
3. Bahanyangdi gunakan harus memenuhi syarat - syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982
pasal 53, BS No. 3900 : 1970 / 1971, AS. K - 41 dan NI.4. serta mengikuti ketentuan -
ketentuan daripabrik yang bersangkutan.
4. Warna akan ditentukan kemudian.
5. Ketebalan : 2 x 30 micron dengan interval 2 jam.
4. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
11. Apabila pada permukaan logam yang telah dicat terkena noda / kotoran, maka harus segera
dibersihkan.
Pengamanan
Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan logam yang sudah selesai dilaksanakan sehingga
terhindar dari kejadian - kejadian yang bisa menimbulkan pengotoran pada logam.
5. Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada setiap permukaan logam harus rapi dan rata (tidak belang - belang).
2. Persyaratan Bahan
a. Persyaratan standar mutu bahan.
Standar dari bahan dan produser yang ditentukan oleh pabrik dan standar - standar lainnya seperti : NI
- 3, ASTM 828, ASTME, TAPP 1803 dan 407. Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan
cara apapun tanpa ijin dari Konsultan Perencana / Direksi Pengawas.
d. Pengujian
Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan - percobaan dengan cara memberi air diatas
permukaan yang diberi lapisan kedap air dan pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas.
5. Contoh
a. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan dari
pabrik.
b. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock - up sebelum pekerjaan dimulai.
6. Cara Pelaksanaan
Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli berpengalaman (ahli dari pihak pemberi garansi
pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan "metode pelaksanaan" sesuai dengan spesifikasi
pabrik untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas. Khusus untuk bahan waterproofing yang
dipasang ditempat yang berhubungan langsung dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapis
pelindung terhadap ultra violet atau apabila disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi
arsitektur, maka dibagian lapisan atas dari lembar waterproofing ini harus ditebari lapisan pelindung
sesuai gambar pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa screed maupun material finishing.
7. Pengamanan Pekerjaan
a. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah dilakukan,
terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.
b. Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau pemakai pada
waktu pekerjaan ini dilakukan maka Kontraktor harus memperbaiki / mengganti sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Direksi Pengawas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan ini
adalah tanggung jawab Kontraktor.
a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya peralatan dan
alat-alat bantu yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna
2. Pekerjaan, peralatan dan perlengkapan sanitair ini sesuai dengan yang dinyatakan /
ditunjukkan dalam gambar-gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku ini
1. Perlengkapan Sanitair yang digunakan yaitu produk dalam negeri ex. TOTO atau produk
lain yang setara.
2.Bahan sanitair :
- Closet duduk lengkap dengan asesoris ex. TOTO / setara
- Kran Logam ex.Washer , ex. Honda atau ex. Aersher
- Floor Drain Stainlessteel ex. Washer , ex. Honda atau ex. Aersher
3. Semua material harus memenuhi ukuran standart dan mudah didapatkan dipasaran
kecuali bila ditentukan lain
4. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapann ya, sesuai dengan
yang telah disediakan oleh pabrik
5. Barang yang dipakai adalah produk yang telah diisyaratkan dalam uraian dan syarat -
syarat dalam buku ini
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua barang sebelum terpasang harus ditunjukkan kepada Konsultan pengawas beserta
persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan.
2.Jika setelah dipasang perlu diadakan penukaran / penggantian, maka bahan pengganti
harus disetujui Konsultan pengawas terlebih dahulu berdasarkan contoh yang diajukan
Kontraktor
3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar -gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan
dan detail-detail sesuai gambar
4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antar gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka kontraktor harus segera melaporka nnya
kepada Konsultan Pengawas
5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan
perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan
6. Selama pelaksanaan selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan
7. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan disebabkab oleh tidakan Pemilik / Pemakaian / Pemberi Tugas
Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor yang harus mengikuti segala aturan dan
standard yang berlaku dan dilengkapi dengan segala peralatan untuk kesempurnaan operasi,
kemudahan pengaturan dan perawatan, keamanan operasi sistem sesuai dengan salah satu atau
lebih dari peraturan peraturan yang tertulis dibawah ini.
- ANSI, American Nastional Standard Oeganization
- ASME, American Society of Mechanicel Enginnering
- ASTM, American Society of Testing of Material
- BS, Britis Standard Institution
- ISO, International Standardization Organization
- JIS, Japanes Industrial Standard
- JEC, Japanis Electroteknical Commotte
- NEC, National Electrotec Codes
- NEPA, National Fire Protection Association
- NPC, National Plumbing Codes
- PPI, Pedoman Plambing Indonesia
- SII, Standard Industri Indonesia
- SKBI, Standard Kontruksi Bangunan Indonesia
- Peraturan Umum Instalsi Listrik (PUIL) 2011
- SMACNA,Sheet Metal and AirConditiong Contractor National Assosociation
- Peraturan Depnaker tentang Keselamatan tenaga kerja.
- Peraturan lain yang berlaku.
Kontraktor diwajibkan mentaati dan mengikuti tata cara pelaksanaan sesuai dengan yang tertulis pada peraturan -
peraturan tersebut dan disesuaikan dengan bahan, unit mesin atau peralatan yang dipasangnya.
B i l a t er j ad i ke si mp a n g s i u r a n da l a m h a l s t a n d a r d ya n g h a r u s di i ku t i , ko n t r a kt or h ar us
me l a p o r p a da D i r e ks i P r o ye k u n t u k me n d a p a t kej el a sa n t e n t a n g h a l t e r s e b ut .
Penentuan standard yang setara :
- Dalam penentuan dan persetujuan untuk standard yang diikuti atau standard yang disebut oleh
material, peralatan, unir mesin dan lainnya, kontraktor harus dapat menunjukkan dan
menyerahkan copy dari standard yang dianut / disebut untuk diperiksa dan diteliti oleh Direksi
Proyek sebelum dikeluarkan persetujuan.
- Apabila standard yang diikuti ternyata memberikan persyaratan yang lebih ringan atau lebih
rendah maka standard tersebut dinyatakan sebagai standard yang tidak setaraf dengan standard
yang ditentukan oleh persyaratan teknis ini.
- Segala sesuatu yang diperlukan untuk pembuktian dan pemeriksaan ini menjadi tanggung
jawab kontraktor yang bersangkutan.
- Apabila perlu pengujian oleh lembaga lain di luar proyek, kontraktor harus menyelesaikan
segala sesuatu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil dari lembaga penguji tersebut dalam
waktu secepatnya sehingga tidak menghambat jadwal pelaksanaan proyek.
Lingkup pekerjaan
Pekerjaan instalasi listrik adalah pengadaan dan pemasangan termasuk testing dan commissioning
peralatan dan bahan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lainnya, sehingga diperoleh
instalasi listrik yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama siap untuk digunakan, baik instalasi
tenaga maupun instalasi penerangan pengadaan dan pemasangan yang terdiri dari :
Persyaratan Bahan
Konstruksi Panel Listrik
a. Panel harus terbuat dari plat baja, dengan rangka yang terbuat dari besi siku atau besi plat yang
dibentuk dan diberi cat dasar dengan meni tahan karat serta difinish dengan cat bakar warna abu-abu.
b. Ketebalan plat baja harus mengikuti ketentuan dibawah ini :
c. Dalam box panel harus disediakan sarana pendukung kabel yang diketanahkan (grounding) dan
busbar pentanahan, yang berfungsi untuk dudukan ujung kabel pentanahan.
d. Pada dinding panel bagian sisi kiri dan kanan, harus disediakan lubang ventilasi dengan dibagian
dalamnya diberi plat/lapisan pelindung, sehingga dapat dicegah kemungkinan terjadinya tusukan
secara langsung terhadap bagian-bagian dalam panel yang bertegangan.
e. Untuk pemasangan kabel incoming dan outgoing harus disediakan terminal penyambung yang
disusun rapi dan ditempatkan pada lokasi yang tepat dalam arti kata pada bagian panel dimana kabel
incoming itu datang dan kabel outgoing itu meninggalkan panel.
f. Pada circuit breaker dan terminal penyambung harus diberi indikasi/label/sign plates mengenai nama
beban atau kelompok beban yang dicatat daya listriknya. Label itu harus dibuat dari plat aluminium
atau standar DIN 4070
g. Panel mempunyai tutup bagian dalam dan pintu luar yang dilengkapi dengan kunci dan handle pintu.
Handle itu dipasang baik untuk tutup bagian dalamnya panel maupun tutup bagian luar (pintu) panel.
h. Pada bagian atas panel (dari ambang atas sampai dengan 12 cm di bawah ambang atas panel) harus
disediakan tempat untuk pemasangan lampu, indikator, fuse dan alat-alat ukur. Bagian tersebut
merupakan bagan terpisah dari pintu panel dan kedudukannya menetap (fixed). Ukuran panel tidak
mengikat dan dapat disesuaikan dengan ukuran komponen yang dipilih dan standard pabrik pembuat.
i. Pada bagian dalam pintu panel harus digambarkan diagram sistem instalasi panel tersebut secara
lengkap dan baik serta harus dilaminasi
j. Busbar dan terminal penyambung panel harus sesuai untuk sistim 3 phase, 4 kawat dan mempunyai 5
busbar dimana busbar pentanahan terpisah.
k. Busbar dari bahan tembaga yang digalvanisasi dengan perak. Galvanisasi ini, termasuk pula bagian
yang menempel pada busbar, seperti sepatu kabel.
l. Pemasangan kabel pada busbar dan terminal penyambung harus disusun dan dipegang oleh isolator
dengan baik, sehingga mampu menahan elekton mechanikal force akibat arus hubungan singkat
terbesar yang mungkin terjadi.
Circuit Breaker
a. Circuit breaker yang digunakan dari type MCCB dan MCB yang dilengkapi dengan thermal
overcurrent release dan electromagnetic overcurrent release yang ranting amper trip dapat disetel
(adjustable). Merk setara Schneider.
b. Outgoing circuit breaker dari Main Distribution Switch Board harus dilengkapi dengan proteksi
kehilangan arus satu phase.
c. Cirkuit Breaker untuk proteksi motor motor listrik harus menggunakan Circuit Breaker yang
dirancang khusus untuk pengamanan motor (Circuit Breaker type G)
d. Breaker Capacity dan ranting CB yang digunakan harus sebesar yang tercantum dalam gambar
Perencanaan.
Kabel
a. Persyaratan teknis ini berlaku untuk :
- Kabel daya
- Instalasi daya
- Instalasi penerangan
b. Kabel daya adalah kabel yang menghubungkan antara panel satu dengan panel yang
lainnya termasuk peralatan bantu yangdibutuhkannya. Yang dimaksud dengan instalasi
daya adalah kabel yang menghubungkan yang menghubungkan panel panel daya
dengan beban beban stop kontak, peralatan tata udara (exhaust fan, air conditioning)
pompa pompa listrik (pompa air bersih, pompa kebakaran, pompa hydrant, pompa
jockey, pompa bahan bakar) lift, dan lain lainnya sesuai dengan gambar
perencanaan. Dalam instalasi daya ini harus sudah termasuk outlet daya, conduit,
sparing, doos penyambung, doos pemasang, dan peralatan bantu lainnya yang
dibutuhkan untuk kesempurnaan instalasi daya.
c. Instalasi penerangan adalah kabel kabel yang menghubungkan antara panelpanel
penerangan dengan fixture penerangan. Dalam instalasi penerangan ini harus termasuk
juga peralatan peralatan bantu instalasi seperti conduit, sparing, doos penyambung,
doos pemasangan dan lain lain yang dibutuhkan untuk kesempurnaan instalasi
penerangan.
d. Kabel kabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan standart SII dan SPLN.
Ukuran kabel untuk instalasi listrik TR yang digunakan minimal harus sesuai dengan
Persyaratan pemasangan
a. Panel
1. Konstruksi, penempatan peralatan dan kabel harus rapi, kuat terpasang, aman dan
mudah diperbaiki.
2. tiap tiap panel harus ditanahkan dengan kawat BC tahanan maximum 2 ohm
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan
altematif lain yang setarafdengan yang dispesifikasikan. Pemborong bani bisa mengganti bila ada
persetuJuan resmi dan tertulis.Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah ;
2. Panel AC/Penerangan
Ukuran : Akan ditentukan kemudian
Tebal Panel : 2 mm (baja)
Warna : abu-abu (powder coating)
Protection CB :Thermal overload
Merk (seluruh komponen) :Scheinder / ABB.
SYARAT-SYARAT UMUM
G a mb a r - ga mb a r d a n Sp e s i f i ka si
a . G a mb a r - ga mb a r d a n s p e si f i ka s i p er e nc a n aa n i ni me r u p a ka n s ua t u ke s at u a n
ya n g t i d a k d a p a t d i pi s a h -p i s a h ka n . A p a bi l a a d a s e s ua t u ba gi an p e ke r j aa n
a t a u b ah a n ya n g d i p e r l u ka n a ga r i n st al a si i n i d a pa t b e ke r j a d e nga n b a i k d a n
h a n ya d i n ya t a ka n d al a m s a l a h s a t u n ya ga mb a r a t a u s p es i f i ka si p e r e nc a n aa n
s aj a. K o n t r a kt o r h a r us t et a p me l a ks a n a ka nn ya t a n p a a d a bi a ya t a mb a h a n .
G a mb a r p e r e n c an a a n t i da k d i ma ks u d ka n u n t u k me n u n j u ka n s e mu a p i p a , f i t t i n g,
ka t u b - ka t u b d a n f i xt ur e se c ar a t er p e r i n ci . S e mu a b a gi a n -b a gi a n t er s e b ut di at as
w a l a u p un t i d a k d i gamb a r ka n a t a u di s eb u t ka n s e c ar a s p e si f i k h a r u s d i s e di a ka n
d a n d i pa s a n g o l e h ko n t r a kt or a p a bi l a d i per l u ka n a ga r i ns t al as i i n i l e n gka p d a n
d a p a t be ke r j a d e n ga n b a i k s e s u ai d e n ga n pe l a ks a n aa n ya n g w a j ar b e r l a ku u n t u k
p e ke r j aa n p a da u mu m n ya d a n s e su a i / me m e n u h i ke p ua s a n p e mi l i k.
P e r s et uj u a n b a h a n -b a h a n d a n a l a t .
a . D a l a m w a kt u 1 0 h a r i s et el a h ko n t r a kt o r me mp e r o l e h ko n t r ak p e ke r j a an
p l u mb i n g i n i ko n t r a kt o r h ar u s me n ga j u kan d a f t a r ya n g l e n gka p , t e r ma s u k
b r o s ur -b r o s u r d a n / a t a u ga mb a r ke r j a ( r a n gka p ) d a r i p a br i k - p a b r i k a t au
p e r u sa h aa n ya n g me mb u a t b a h a n -b a h a n d a n a l at -a l a t ya n g a ka n d i p a s a n g
d a l a m i n st al a si i n i , se s u ai d e n ga n a p a ya ng t e l a h di aj u ka n d al am p e n a w a r a n
u n t u k me mp e r o l e h per s et uj ua n a kh i r d ar i Pe mi l i k d a n a hl i n ya .
b . K o nt r a kt or b er t an ggu n g j a w a b a t as p el a ks a n a a n da n p e mb i a ya an ya n g p e r l u
ka r e n a t i mb u l n ya p e r u b a ha n -p e r u b a h a n ya n g p e r l u , se b a ga i a ki b a t d ar i
a d a n ya b a h a n/ p er a l a t a n l a i n a t au p e n gga n t i ya n g d i s e t uj u i t et a pi b e r be da
d a l a m ga mb a r a t au s pe s i f i ka s i p er e n ca n a an.
P e l a ks a n aa n p e ma s an ga n h a r u s di r e n c ana ka n d e n ga n b a i k -b a i k, d a n s e mu a
b a gi a n -b a gi a n b a n gu n a n h a n ya b ol e h d i l a ku ka n s e t e l ah i j i n t e r t u l i s d ar i D i r e ks i
p r o ye k. G a mb a r - ga m b a r pe ma s a n ga n i n st a l a si se c ar a de t a i l ha r u s d i b ua t o l e h
ko n t r a kt o r , s a mb i l st r u kt u r b a n gu n a n di l a ks a n a ka n . H a l i ni a ga r d a p a t d i ke t ah u i
d e n ga n t ep a t l e t a k / u ku r a n l u ba n g -l u b a n g p a d a di n di n g da n l a n t a i ya n g
d i p er l u ka n u nt u k l ew a t n ya p i p a. K on t r akt o r b e r t a n ggu n g j aw a b a t as u ku r a n
( d i me n s i ) d an l o ka s i l u b a n g -l u b a n g t er s e b ut , d an a pa b i l a p e r l u ha r u s me l a ku ka n
p e mb o b o ka n / p e n a mb a l a n t an p a pe n a mb a h a n b i a ya .
K o nt r a kt or pl u mb i n g b e r t a n ggu n g j a wa b a t a s pe n ce ga h a n bah a n / p er al at a n
u n t u k i n st al a si i ni d ar i p en c ur i an a t a u p er u s a ka n . B a h a n pe r a l at a n ya n g h i l a n g
a t a u r u sa k h a r u s d i gan t i ol e h ko n t r a kt or t an p a t a mb a h a n b i a ya .
K o nt r a kt or h ar u s me n g gu n a ka n t e n a ga -t e n a ga a h l i d al a m b i da n gn ya ( s ki l l e d
l a b o ur ) a ga r d a p at me mb e r i ka n h a si l ke r j a ya n g b a i k d a n r ap i . S e b el u m s u a t u
p i p a d i t u t u p ( o l eh di n d i n g, l an gi t -l a n gi t , d a n l a i nn ya ) h ar u s d i uj i d a n d i se t uj ui
o l e h Di r e ks i p r o ye k.
Pengecatan
a. Semua pipa dari besi / baja yang dilapis dengan tar (tar coating) harus dicat dengan dua
lapis shield dan dua lapis cat minyak ( oil paint ).
b. Semua pipa-pipa yang terlihat (exposed) dan tidak dilapisi chromium atau nikel harus
dapat dikenali dengan mengecatnya dengan warna-warna yang berbeda, dengan macam
warna dan disesuaikan dengan sitem pipa yang sudah terpasang pada bangunan lama.
Untuk itu kontraktor harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan pemilik.
PENGUJIAN
Pengujian sitem pembuangan.
a. Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup
(plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat di isi dengan air sampai lubang vent
tertinggi.
b. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisi seperti tersebut diatas minimum 30
menit dan penurunan selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm.
c. Apabila pada waktu pemilik menginginkan pengujian lain disamping pengujian diatas,
kontraktor harus melakukan tanpa tambahan biaya.
Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai berikut:
1. ASHRAE, ARI ASTM, ASME dan SMACNA.
2. Petunjuk dan Pabrik Pembuat Peralatan.
3. Keputusan Gubemur Kepala Daerah lbukota Jakarta No. 1173 tahun 1982.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. OS/MEN/I 982.
5. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti PLN, Dinas
Pemadam Kebakaran dll.
Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki Surat ljin Pemasangan
Instalasi Tata Udara dari instansi yang berwenang dan telah biasa mengerjakannya Suatu daftar
referensi pemasangan harus dilampirkan dalam surat penawaran.
1.3.0. KOORDINASI
9. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan \ Pemborong instalasi lainnya, agar
seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan .
10. Koordinasi yang baik pertu ada, agar instalasi yang satu tidak menghafangi kemajuan instalasi
yang lain.
11. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya
menjadi tanggung jawab Pemborong.
13. Pemborong wajjb mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan
yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang djragukan, Pemborong harus segera
menghubungi Konsultan Pengawas.
14. Beberapa peralatan tertentu (a. I seperti Pompa, Fan, dll.) ada asurnsi yang diambil Konsultan
dalam menentukan performancenya. Asumsi-asurnsi ini hams diganti oleh Kontraktor sesuai
aktual dari peralatan yang dipilih maupun kondisi lapangan yang tidak memungkinkan. Untuk
itu Kontraktor wajib menghitung kembali performance dari peralatan tersebut dan memintakan
persetujuan Konsultan Pengawas sebelum dilakukan pementasan.
6.14.1 Instalasi
Instalasi penangkal petir, harus dapat melindungi bangunan beserta semua isinya (manusia,
peralatan-peralatan yang ada didalamnya) dari akibat sambaran petir. Sistim ini bekerja
menangkap tegangan petir dan menyalurkannya ke tanah.
1. Pemasangan
a. Pemasangan sekering cast, titik lampu dan stop kontak baru, penyambungan instalasi
listrik dengan instalasi yang sudah ada termasuk penyempurnaan instalasi pada
bangunan yang direhabilitasi dan jenis lampu dan besaran wattnya yang dipasang
dilaksanakan pada ruangan atau tempat sesuai yang ditunjuk pada gambar.
b. Untuk bangunan instalasi listrik disambung dengan kabel udara diambilkan dari tiang
terdekat.
c. Pemakaian bahan-bahan harus barang baru dan tidak cacat, bermutu baik memenuhi
syarat keamanan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh PLN.
d. Pemakaian pipa-pipa listrik pada tembok harus ditanam dan dipergunakan pipa listrik
PVC yang tertutup.
e. Kawat yang dipergunakan ialah kawat kwalitas terbaik dengan jenis dan ukurannya
menurut fungsi dan syarat-syarat teknis yang telah lazim disyaratkan/ disetujui oleh
PLN (sesuai gambar).
1. Umum.
Dalam jangka waktu 90 hari setelah menerima SPK, dan sebelum memulai pekerjaan instalasi
peralatan ataupun material, Kontraktor harus menyerahkan shop drawing, daftar peralatan dan
bahan yang akan digunakan pada Proyek ini untuk disetujui oleh MK/Konsultan Perencana. MK
tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang akan dipakai dan semua biaya yang berkenaan
dengan penyerahan dan pengambilan contoh/dokumen ini.
2. Shop Drawings.
Pemborong harus mengajukan gambar kerja berikut detail dan potongan yang diperlukan untuk
diperiksa dan disetujui.
Dengan mengajukan gambar-gambar kerja ini berarti Kontraktor sudah mempelajari keadaan
setempat lapangan, gambar-gambar Struktur, Arsitek maupun gambar-gambar instalasi lainnya.
Suatu daftar yang lengkap untuk peralatan dan bahan yang akan digunakan pada Proyek ini harus
diserahkan untuk mendapat persetujuan MK / Konsultan perencana dengan dilampiri brosur -
brosur yang lengkap dengan data-data teknis, performance dari peralatan.
Daftar peralatan dan bahan yang diajukan harus memenuhi sesuai dengan spesifikasi.
4. Seleksi Data.
Untuk persetujuan bahan dan peralatan, Kontraktor harus melengkapi dengan seleksi data dan
menyerahkan dalam rangkap 4.
Kontraktor harus menunjukkan dalam brosur unit yang dipilih dengan memberikan tanda.
Data-data pemilikan meliputi :
Manufacturer Data.
Meliputi brosur-brosur, spesifikasi dan informasi-informasi yang tercetak jelas cukup detail
sehubungan dengan pemenuhan spesifikasi.
Performance Data
Data-data kemampuan dari unit yang terbaca dan suatu tabel atau curva yang meliputi informasi
yang diperlukan dalam menseleksi peralatan-peralatan lain yang ada kaitannya dengan unit
tersebut.
Quality Asurance
Suatu pembuktian dan Pabrik atau Supplier setempat terhadap kualitas dari unit berupa produk
dari unit ini sudah diproduksi beberapa tahun, telah terpasang di beberapa lokasi, dan telah
beroperasi dalam jangka waktu tertentu dengan baik.
Umum.
Semua peralatan dan bahan maupun komponennya harus barn dan sesuai dengan brosur yang
dipublikasikan dan sesuai dengan spesifikasi sebagai yang diuraikan maupun pada gambar -gambar
rencana dan merupakan produk yang masih beredar dan diproduksi secara teratur.
Untuk peralatan dan bahan sejenis yang fungsi penggunaannya sama harus diproduksi pabrik
(merk), sehingga memberikan kemungkinan saling dapat dipertukarkan.
Semua peralatan dan bahan yang diajukan dalam tender harus sudah memenuhi spesifikasi
walupun dalam pengajuan saat tender kemungkinan ada peralatan dan bahan belum memenuhj
spesifikasj, tetapi tetap harus djpenuhi sesuai spesifikasi bila sudah ditunjuk sebagai K ontraktor
Pelaksana Pekenaan. Untuk peralatan dan bahan yang sudah memenuhj spesitikasi, karena sesuatu
hal yang tidak bisa dihindari terpaksa harus diganti, maka sebagai penggantinya harus dan jenis
setaraf atau lebih baik (equal or better) yang disetujui. Bila pihak Konsultan Pengawas
membuktikan bahwa penggantinya itu betul setaraf atau lebih baik, maka biaya yang menyangkut
pembuktian tersebut harus ditanggung oleh Kontraktor.
Kontraktor harus menyerahkan 1 (satu) set as built drawings berupa gambar transparant (Sipia)
dan 4 set gambar cetak birunya. Gambar as built drawing ini lengkap untuk seluruh instalasi
terpasang pada proyek ini, benkut gambar-gambar detail dan gambar potongan. As built ini harus
menunjukkan lokasi dan posisi yang tepat dan seluruh bagian-bagian instalasi referensi yang
digunakan seperti kolom, dinding dan lain sebagainya.
Kontraktor harus menunjukkan pada satu set gambar cetak biru dari Gambar Kontrak terhadap,
deviasi-deviasi, pengembangan dan revisi-revisi yang terjadi semasa pelaksanaan.
Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan
berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan, yang bertindak sebaga i wakil dan Pemborong
dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung jawab
penuh dalam menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Konsultan Pengawas.
Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada saat diperlukan /
dikehendaki oleh Pihak Konsultan Pengawas.
Pemborong wajib membuat taporan harian dan laporan mingguan yang memberikan gambaran
mengenai:
Kegiatan fisik
Catatan dan perintah Konsutan Pengawas yang disampaikan secara lisan maupun secara
tertulis.
Jumlah material masuk / ditolak
Jumlah tenaga kerja
Keadaan cuaca, dan Pekerjaan tambah / kurang
Laporan mingguan merupakan rjngkasan dan laporan harian dan setelah ditanda tangani oleh
Project Manager/ Direktur harus diserahkan kepada owner untuk diketahui / disetujui.
2. Laporan Pengetesan
Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Owner dalam rangkap 3 (tiga)
mengenai hal-hal sebagai benkut:
Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
Hasil pengetesan peralatan
Hasil pengetesan kabel
Hasil Uji Lab. Beton dan Uji Lab Besi ( diameter dan berat besi )
dan lain-lain.
Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan oleh pihak Konsultan
Pengawas.
1.10.0. GARANSI
a. Semua peralatan, bahan dan mutu hasil pekerjaan harus digaransi selama 1 (satu) tahun
terhitung semenjak tanggal penyerahan pertama.
b. Semenjak penyerahan pertama tersebut sampai masa garansi berakhir, bila terjadi kerusakan
atau kegagalan pekerjaan instalasi, Kontraktor wajjb mengganti atau memperbaiki
kerusakan atas biaya sendiri.
c. Bila terdapat kerusakan pada peralatan sehingga perlu diperbaikatau diganti maka garansi
tetap berlaku semenjak penggantian atau perbaikan tersebut. Bila terjadi kerusakan pada
peralatan-peralatan utama (contoh : motor compressor chiller tertoakar) maka motor tersebut
harus diganti baru dan tidak boleh wiringnya di gulung baru.
1. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama enam bulan terhitung sejak saat
penyerahan pertama.
2. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini djwajibkan memperbaiki dan
melaksanakan bagian-bagian pekerjaan yang tidak sempuma untuk yang belum atau yang
sudah diperingatkan sebelumnya tanpa adanya tambahan biaya.
3. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan
masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.
4. Pemborong harus menyerahkan dokumen-dokumen lengkap pada saat serah terima pekerjaan
pertama berupa :
a. as built drawing ( lihat para 1.7 )
b. brosur-brosur peralatan dan kontrol yang berisi antara lain :
- brosur teknis (performance, curva)
Semua point a s/d f harus dibundel dalam satu bundel dan diserahkan sebanyak 3 (tiga) sets.
1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dan rencana yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan, harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Pihak MK yang akan membicarakan
dengan Perencana.
2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada kepada pihak
Konsultan Pengawas / Owner dalam rangkap 3 (tiga).
3. Perubahan material, dan lain-lainnya, harus mendapat instruksi dari Konsultan Pengawas
secara tertulis sebelum dilaksanakan. Dan pekerjaan tambah / kurang / perubahan yang ada
harus disetujui oleh Konsultan Pengawas secara tertulis.
Pengurusan ijin-ijin yang diperiukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang
diperiukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.
1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperiukan dalam pelaksanaan
instalasi ini, harus dikembalikan kekondisi semula dan menjadi lingkup pekenaan instalasi ini.
3. Teknisi pelaksana pekerjaan ini harus sudah tiba di lapangan bila ada kerusakan dalam
waktu 1 x 24 jam sejak waktu dipanggil. Bila tidak, maka perbaikan dapat diberikan kepada
orang lain dengan beban biaya djtanggung oleh Pemborong.
1. Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk pekerjaan ini adalah sistem instalasi listrik secara
lengkap sehingga instalasi ini dapat berjalan dengan baik dan aman, sehingga pada waktu
serah terima pertama instalasi tersebut harus sudah dapat dipergunakan oleh Pemilik.
2. Seluruh peralatan yang direncanakan dalam instalasi ini adalah untuk bekerja pada frekwensi
50 Hz 2Hz dan tegangan 220/380 Volt 10 %
Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan Instalasi Tata
Udara ( Air Conditioning ), Ventilasi Mekanis (Mechanical Ventilation) secara lengka p
termasuk semua perlengkapan dan sarana penunjangnya, sehingga diperoleh suatu instalasi yang
lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siap untuk dipergunakan.
Lingkup pekerjaan instalasi ini secara garis besarnya adalah sebagai benkut:
- Pengadaan dan pemasangan semua peralatan air conditioning seperti : Air cooled split unit,
fan, thermostat, kontrol dll.
- Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi Exhaust Fan ducting.
- Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pemipaan refrigeran dan pipa conde nsat Komplet
dengan Insulasi.
- Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi kontrol, katup, thermostat, humidistat dll.
- Pengadaan dan pemasangan sumber daya listrik bagi instalasi ini seperti kabel dan panel AC
(Pekerjaan elektrikal)
- Melaksanakan pekerjaan Testing Adjusting dan Balancing dan semua instalasi yang terpasang,
sehingga instalasi bekerja dengan sempuma, sesuai dengan kriteria-kriteria design
- Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang dipertukan untuk instalasi ini seperti
yang tercantum dan diuraikan dalam dokumen ini
- Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang diakibatkan oleh pekerjaan instalasi
ini.
- Mendidik petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik mengenai cara-cara menjalankan dan
memelihara instalasi ini, sehingga petugas tersebut betui-betui dapat menjalankan dan
memelihara instalasi dengan benar.
- Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan memelihara serta data
teknis lengkap peralatan instalasi yang terpasang.
- Mengadakan pemetiharaan instalasi ini secara berkala selama masa pemeliharaan.
- Memberikan garansi terhadap mesin/peratatan yang terpasang.
- Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini beserta
addendumnya.
Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan Split Unit Air Cooled yang
terdiri atas Indoor Unit dan Outdoor unit berikut pemipaan refrigerant komplit dengan insulasinya
dan kedua unit tersebut. Kapasitas masing-masing unit seperti tertera pada gambar rencana dan
"Daftar Peralatan" yang melengkapj dokumen ini.
2.2.2. U m urn
Spesifikasj teknis yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap type dan kemampuan unit (performance) dapat
dilihat pada lembar gambar "Daftar Peralatan" atau data sheet yang menyertai dokumen ini.
a. Unit memakai Refrigerant 22 yang bekerja pada saturated discharge temperature kira-
kira 40,5 C (105 F). Kapasitas unit berdasarkan kepada:
b. Outdoor Unit.
Kompressor dari jenis reciprocating, rotary, scroll dan hermetically sealed. Masing -masing
kompressor dilengkapi dengan "spring vibration isolators", crankcase, automatic reversible oil
pump, crankcase heater untuk pengaturan kelarutan minyak selama shut down.
Casing dari outdoor unit harus weather proof, galvanized steel yang difinish memakai blanked
enamel.
Semua pipa suction hendaknya djisolasi dengan "close fitting circular insulation".
Masing-masing unit dilengkapi dengan factory wired panel control terhadap overload dan
pembatas arus.
Control pengaman terdiri atas low pressure switch, high pressure switch, oil pressure safety
switch, compressor motor protector dan heater control relay.
Fan dari condensing unit dari jenis propeller dengan hubungan langsung dan djiengkapi dengan
pengaman.
c. Indoor Unit.
Blower dari Indoor unit type centrifugal forward curve dan digerakan langsung oleh motor atau
memaka! fan belt untuk duct connection type. Refrigerant liquid line dilengkapi dengan sight
glass dan moisture indicator, refrigerant fitter drier, thermostatic expansion valve.
Indoor unit harus dilengkapi pula dengan drain pan dan pipa pembuang yang dapat menampung
air kondensasi pada keadaan maximum.
d. Peratatan Pengaturan
Suatu room thermostat jenis electronic yang dilengkapi dengan switch On/Off, Pengatur putaran
Pan, Room temperatur setting yang akan mengoperasikan unit dengan balk.
- Out Door Unit diletakan diatas Lantai yang djiengkapi dengan pondasi beton tebal 15 cm.
- Memakai vibration isolator steel spring hjngga getaran tidak diteruskan kepada struktur
bangunan.
- Pemakaian tipe vibration isolation in! harus diajukan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.
f. Filter
- Filter dari jenis washable, fire resistant, media dari sintetic fibre, tebal 2". Efficiency filter 30
% berdasarkan Standard ASHRAE 52-76 Atmosphere dust spot, average arrestance 90-95%,
pada keadaan low velocity 500 fpm.
- Filter electronic air cleaner dapat digunakan sebagai altematif yang sangat dipertimbangkan
mengingat efisiensinya yang tinggi dengan loses static pressure yang rendah dan dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama.
- Filter harus terpasang rapat satu sama lainnya dan begitu juga terhadap frame. Tidak
dibolehkan adanya celah yang ditutup dengan plat disebabkan kurangnya ukuran filter.
- Filter yang akan dipasang harus dapat dibuktikan dari brosur merk filter tersebut terhadap tipe
dan effisiensinya.
Pengadaan dan pemasangan peralatan ventilasi (fan) untuk proyek ini seperti yang ditunjukkan
dalam gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.
2.3.2. U m um
Spesifikasi teknis yang diuraikan dibawah ini, adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus diikuti.
Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap tipe, kemampuan (performance) peralatan,
kelengkapan dan lainnya dapat dilihat pada lembar gambar rencana "Daftar Peralatan" ataupun
data sheet bila dilampirkan.
- Fan harus sudah mendapatkan sertifikat, sesuai standard yang berlaku dinegara dimana fan
tsb. dibuat untuk testing dan rating (performance) seperti sebagai contoh AMCA standard
211-311 di Amerika.
- Sound pressure level harus dilengkapi dalam DB dengan Re - 10E12 watt pada octave band
mid freq.63 -8000 hz.
- Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam operasinya, dan dalam
batas batas yang normal dan harus dilengkapi dengan Vibro isolating rubber.
Axial Fan
- Fan dan tipe propeller untuk dinding maupun ceiling, kecuali bila dinyatakan ceiling fan
seperti ditunjukkan dalam gambar atau data sheet.
- Rangka untuk dudukan fan pada dinding dari besi siku atau kanal C yang di cat tahan karat
dengan baut-baut yang tahan karat.
Lingkup pekeriaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan termasuk fabrikasi)
pekerjaan duct lengkap dengan isolasi/tanpa isolasi, damper, grilles, register, berikut alat -alat
bantu yang menunjang pekerjaan tersebut seperti ditunjukkan dalam gambar rencana yang
melengkapi dokumen ini.
2.4.3. Umum
a. Jika tidak diterangkan secara khusus istilah ducting secara umum berarti pekerjaan duct,
fitting, damper, support dan lain-lain komponen / accessories yang diperlukan untuk
melengkapi instalasi ini.
b. Jalur-jalur dueling yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar yang
menunjukkan route dan ukuran ducting. Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan
setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-
potongan yang diperlukan dan mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan sebelum
dilaksanakan.
a. Konstruksi duct adalah untuk low velocity (low pressure duct) dengan static pressure didalam
duct sampai 3" WG.
b. Konstruksi duct harus mengikuti standard SMACNA, kecuali kalau ditentukan hal -hal yang
harus dipenuhi diluar standard tersebut.
c. Hubungan antara dimensi duct dengan pemakaian sheet metal adalah sebagai benkut:
d. Semua sambungan dueling (sambungan flange, slip joint, pitsburg lock seam, dan lain-lain)
harus betul-betui rapat udara dengan menggunakan sealant yang mencegah terjadinya
kebocoran udara.
e. Percabangan (take off) harus memakai splitter damper yang dapat diatur dan dikunci pada
kedudukannya.
g. Jika dimensi dan kedua ujung duct berlainan maka untuk ketebalan ducting (jenis BJLS)
diambil berdasarkan ukuran ujung terbesar
h. Penggantung duct.
Cara penggantungan duct harus sedemikian rupa sehingga praktis tidak terjadi lendutan-
lendutan getaran-getaran dan deformasi.
k. Semua elbow harus dari tipe full radius elbow, jari-jari dalam (R = t) sama dengan lebar duct.
Untuk keadaan dimana harus menggunakan short radius elbow (R < t) lebih kecil dari lebar
duct harus memakai turning vanes. Turning vanes jumlah dan posisinya ditentukan dengan
chart logaritma atas dasar(RT)/(RH).
Untuk elbow tegak lurus harus memakai guide vanes double thickness, sesuai gambar detail.
Untuk mengikat konstruksi penggantung ke beton dipergunakan ramset/dynabolt.
l. Sambungan flexible
- Pemborong harus memasang sambungan flexi'ble connection dari bahan double sheet glass
cloth tebal 0,65 mm atau lebih, fire resistant ke duct yang masuk / ketuar dari fan atau Indoor
unit).
- Panjang flexible connection tak lebih dari 20 cm, dan tidak menimbulkan kebocoran pada
sambungan.
- Cara pemasangan harus dalam satu garis lurus sedemikian rupa, sehjngga tidak menyebabkan
pengecilan luas penampang.
Alumunium flexible round duct dari tipe 2 lapis alumunium laminate incapsulating dengan steel
spring helix dan wire spacing 2 mm jenis fire resistance. Tekanan kerja max. 5 in WG. Flexible
duct ke peralatan memakai klem khusus (quick klem) dari bahan plastic.
a. Grille dan register harus terbuat dari bahan alumunium anodized profile.
Lingkup pekerjaan pada butir ini adalah pengadaan dan pemasangan instalasi pemipaan tengkap
dengan fitting-fitting, alat-alat bantu, dengan isolasi atau tanpa isolasi sesuai seperti yang
ditunjukkan pada gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.
2.5.2. U mum
Seperti apa yang ditunjukkar) dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang tercantum adalah
gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa. Pemborong wajjb menyesuaikan dengan
keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, benkut detail atau
potongan-potongan yang diperlukan dan mendapat persetujuan dan Direksi sebelum
dilaksanakan.
2.5.3. Material
d. Setiap potongan pipa dengan las/gergaji harus dibersihkan dulu dari sisa-sisa las (gumpalan
las) sebelum disambung, diratakan (reamed) sesudah digergaji, sehingga mencapai ukuran
asli.
e. Setiap sambungan sehabis dilas, harus dibersihkan dari kerak-kerak dan setelah dingin
langsung dimenie.
f. Untuk sambungan ulir, harus memakai seal tape untuk mencegah kebocoran dan tidak
diperkenankan memakai plumber rope.
g. Setiap ujung pipa yang belum akan disambung hams ditutup dengan plat (metal) yang dilas.
h. Pipa-pipa yang menembus dinding/plat beton harus memakai sleeve dan sekitamya diisi
dengan bahan caulking umpamanya compriband atau building sealant yang tahan api.
i. Pipa-pipa sebelum djisolasi harus dicat dengan cat anti karat (cat menie 2 lapis).
k. Gantungan pipa sesuai dengan gambar detail, jarak gantungan pipa / penyangga
pipa tidak boleh lebjh dari :
l. Penggantung pipa pada plat beton memakai ramset untuk pipa dia. 1/2" s/d 21/2" dan
expansion bolt (dyna-bolt) untuk pipa diatas dia. 3".
m. Pipa-pipa yang ditahan lantai, ditunjang pakai clamp atau collar yang dipasang erat pada pipa
dan menumpu pada floor memakai rubber pad.
n. Pipa-pipa diruang mesin chiller dan dilantai atap menggunakan support dan mamakai
vibration isolator.
o. Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan dinding / bagian dari bangunan pada arah
horizontal maupun vertikal.
p. Sudut belokan yang djperbolehkan ialah 90 dan 45 pada dasarnya untuk sudut belokan 90 dan
45 terutama untuk pipa pembuangan digunakan long radius dan dalam hal kondisi setempat
tidak memungkinkan maka penggunaan short radius harus mendapat persetujuan tertulis dari
MK dan Konsultan Perencana.
q. Sebelum pipa dipasang, supports harus dipasang dulu dalam keadaan baik.
t. Pipa dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari bahan yang
dipaksakan.
Lingkup pekerjaan untuk isolasi ini adalah pengadaan dan pemasangan isolasi untuk pipa
refigerant lengkap dengan material lainnya yang menunjang bagi keperluan isolasi ini.
2.6.2. Material
- Isotasi pipa/Peralatan : Elastomeric nitrile rubber atau Polythelene Foam, Density > 2,2
lb/ft 3 (35 kg / m3 , Thermal Conductivity : 0,23 Btu in/ft 2 h 0 F
Semua accessories pipa refrigerant seperti valve, strainer, dll sejenisnya diisolasi dengan
polyethelene. Cara pengisolasian sedemikian rupa sehingga tidak merusak isolasi bila peralatan
tersebut perfu untuk diperbaiki / diservice.
Untuk pipa dan alat bantu pipa (accessories) yang diisolasi dan berada di :
harus memakai pelindung metal jecketing dari bahan alluminium sheet tebat 0,5 mm untuk R.
mesin dan tebal 0,8 mm untuk ruang lainnya dengan sistem sambungan yang sedemikian rupa
sehingga air hujan tidak bisa merembes kedalam, atau manggunakan fine cover.
Untuk alat bantu pipa cara pelaksanaan pelindungan dengan metal jecketing sedemikian rupa
sehingga mudah dilepas/dibuka tanpa merusak pelindungnya, bila ada perbaikan.
Setiap gantungan pipa yang djisolasi, tapi tanpa memakai metal jecketing, antara klem gantungan
dan isolasi hams memakai metal dudukan (saddle) dari BJLS 80 selebar 6" dan setengah lingkaran
atau penuh sesuai tipe gantungan dan yang sisi-sisinya dilipat agar tidak tajam.
- Pemborong AC harus menyediakan dan memasang (sesuai dengan gambar rencana, atau
gambar kerja yang djsetujuj) semua dudukan (support) atau penggantung (hanger) untuk
mesin-mesin, alat-alat, pipa kabel dan duct yangdipertukan.
Untuk menyesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat, dudukan-dudukan atau penggantung-
penggantung tersebut harus dibuat dan konstruksi pipa, profil, batang (rod) atau strip sesuai
dengan gambar rencana atau kerja yang disetujui. Semua support yang menumpu pada lantai
harus mempunyai pelat (flanges) yang kuat pada titik tumpuannya pada lantai.
Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja dan harus berkonsultasi
dengan MK dan Pemborong Sipil.
Pembebanan pada balok atau pelat struktur yang ditimbulkan oleh dudukan - dudukan atau
penggantung-penggantung tersebut hendaknya dijaga agar dapat terbagi cukup merata
sehingga tidak menimbulkan tegangan-tegangan yang tidak wajar.
Pemborong AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak akan menyebabkan
penerusan suara dan getaran (vibration & noise transmission) kedalam ruangan-ruangan yang
dihuni. Dalam hal ini dilakukan oleh ahli atau tenaga ahli yang ditunjuk.
Pemborong harus bertanggung jawab atas modifikasi-modifikasi yang perlu untuk memenuhi
syarat tersebut.
2.7.2. Pengecatan
- Semua pipa-pipa besi yang terpasang harus dicat dasar, (kecuali pipa galvanis) sebelum dicat
finish, demikian juga dengan penggantungan, penyangga, mur baut.
- Untuk penggantungan / penyangga setelah dicat dasar harus dicat dengan cat aluminium.
- Semua Peralatan, disebabkan gangguan cuaca atau gangguan setempat atau karat yang
merusak sebagian atau seluruh cat aslinya, harus dicat lagi dengan wama yang sesuai secara
keseluruhan atau wama yang diminta Konsultan Pengawas (MK).
- Cat dasar, dan finishing dan merk ICI atau yang setarap yang dapat disefujui.
2.8.1. LingkupPekerjaan
Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing, adjusting dan balancing untuk seluruh sistem
tata udara dan ventilasi mekanis sehingga didapatkan besaran -besaran pengukuran yang sesuai
seperti yang terlihat dalam gambar- gambar rencana sehingga sistem betul-betui dapat berfungsi
dengan baik dan sesuai dengan rencana.
2.8.2. Umum
Pelaksanaan TAB (testing adjusting dan balancing) secara mendasar maksimal h arus mengjkuti
standard/atau petunjuk yang berlaku secara umum seperti tandard NEBB , ASHRAE dan
SMACNA dengan menggunakan peralatan - peralatan ukur yang memenuhi untuk pelaksanaan
TAB tersebut.
3. Pengukuran listrik:
- Voltmeter
- Ampermeter / ampertang
4. Tool (alat-alat kerja) yang diperlukan dalam merubah setting / kedudukan dari peralatan
balancing.
5. Portable.
- Secara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh sistim dan bagian- bagiannya,
sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai atau mendekati besaran besaran
yang ditentukan dalam rencana.
- Dalam pelaksanaan TAB, disamping pengukuran yang dilakukan terhadap besaran -besaran
yang ditentukan dalam design, juga diwajibkan melaksanakan pengukuran terhadap
besaran-besaran yang tidak tercantum dalam gambar rencana, tapi besaran ini sangat
diperlukan dalam penentuan kondisi dan kemampuan peralatan dan juga sebagai data data
yang diperlukan bagi pihak maintenance dan operation.
- Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran-pengukuran terhadap besaran- besaran lainnya
yang tidak tercantum dalam gambar rencana harus dituangkan dalam suatu laporan yang
bentuknya (formnya) sudah djsetujui oleh pengawas.
- Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineer yang betul-betui sudah berpengalaman
dalam pelaksanaan TAB ini.
- Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi oleh tenaga pengawas, dimana hasil -hasil
pengukuran dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan oleh pengawas tsb dan dalam
laporannya ikut menanda tangani.
- Sebelum melaksanakan TAB, Kontrator harus membuat suatu rencana kerja, mengenai
prosedure pelaksanaan TAB untuk masing-masing bagian pekerjaan, dan prosedure ini agar
dibicarakan dengan pjhak MK untuk mendapatkan persetujuannya.
- Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor sudah harus menyiapkan suatu bentuk formulir yang
berisi item-item yang akan dilakukan untuk masing- masing system yang akan dilakukan
pengetesan.
2.9.0 PRODUK
Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan
altematif lain yang setaraf dengan yang dispesitikasikan ke MK. Pemborong baru bisa mengganti
bila ada persetujuan resmi dan tertulis dan MK.
2. P e mb e r s i h a n l o ka si
P e mb e r s i h a n L o ka si s e t el a h pe ke r j a a n di l a ks a n a ka n d e n ga n m e n ga n g ku t /
me mb u a n g s i s a ma t e r i a l a t a u b ar a n g - b a r an g l a i n ya n g s u d a h t i d a k
d i gu n a ka n s e hi n gga t i d a k me n u t u p i at a u me r u s a k h as i l p e ke r j a an ya n g t e l a h
d i l a ks a n a ka n . P e mb e r si h a n l o ka si j u ga d i l aks a n a ka n u n t u k me n ge mb a l i ka n
ko n d i s i l o ka si ya n g t i d a k d i ke r j a ka n s e p er t i ke a d a a n s eb e l u m p e l a ks a n aa n
p e ke r j aa n .
Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS) ini untuk uraian bahan - bahan,
pekerjaanpekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat diselenggarakan oleh
Kontraktor maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.
Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian - bagian yang nyata termasuk dalam
pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini, haruslah
diselenggarakan oleh pemborong dan diterima sebagai hal yang disebutkan.
Hal - hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pelaksana
Kegiatan, bilamana perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.