Anda di halaman 1dari 79

KANTOR PERTANAHAN

KOTA MADIUN

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

REHAB/RENOVASI
GEDUNG KANTOR PERTANAHAN
KOTA MADIUN 2017

KONSULTAN PERENCANA :

CV. NISCALA KONSULANT


BAB VI
SPESIFIKASI TEKNIS

A. URAIAN TEKNIS UMUM


1. LINGKUP PEKERJAAN :
Lingkup pekerjaan pada kegiatan ini adalah :
Nama Pekerjaan : Rehab / Renovasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun
Lokasi : Jln. Dr. Sutomo No. 11, Kota Madiun
Tahun Anggaran : 2017

2. PENJELASAN UMUM
I. PEKERJAAN PENDAHULUAN
II. PEKERJAAN TANAH
III. PEKERJAAN STRUKTUR
IV. PEKERJAAN ARSITEKTUR
V. PEKERJAAN MEKANIKAL, ELEKTRIKAL, PLUMBING
VI. PEKERJAAN LAIN - LAIN

3. JENIS DAN MUTU BAHAN


1. Jenis dan mutu bahan yang dilaksanakan harus diutamakan bahan - bahan produksi dalam
negeri, sesuai dengan keputusan bersama Menteri Perindustrian dan Menteri Penertiban
Aparatur Negara Tgl. 23 Desember 1980, Keppres 16 / 1994 dan Keppres No.24 / 1995.
2. Bahan - bahan bangunan atau tenaga kerja lokal / setempat yang memenuhi syarat teknis
sesuai dengan peraturan yang ada (RKS) dianjurkan untuk dipergunakan dengan
mendapatkan ijin tertulis dari Pejabat Pembuat Komitmen / Konsultan Pengawas.
3. Bila bahan - bahan bangunan yang memenuhi spesifikasi teknis terdapat beberapa /
bermacam - macam jenis (merk) diharuskan untuk memakai jenis dan mutu bahan dipilih
satu jenis.
4. Bahan - bahan bangunan yang telah ditetapkan jenisnya, apabila bahan bangunan tersebut
mempunyai beberapa macam mutu, maka harus ditetapkan untuk dilaksanakan
dipergunakan yang mutu / kwalitas kelas I (KW. I).
5. Bila Rekanan / Kontraktor sudah menandatangani untuk dilaksanakan jenis dan mutu
bahan untuk pekerjaan atau bagian pekerjaan tidak sesuai dengan yang ditetapkan, harus
ditolak dan dikeluarkan dari lokasi proyek paling lambat 24 jam setelah ditolak atas biaya /
tanggung jawab Kontraktor Pelaksana .
6. Contoh / sample yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas / Kontraktor harus segera
disediakan tanpa kelambatan atas biaya Kontraktor dan harus sesuai dengan ketetapan
(RKS).
7. Bila dalam uraian dan syarat - syarat disebutkan nama pabrik / produk dari suatu barang,
maka ini hanya dimaksudkan untuk menunjukkan kwalitas dan tipe dari barang - barang
yang dikehendaki Pemberi Tugas / Pejabat Pembuat Komitmen..
8. Kontraktor Pelaksana harus menawarkan harga - harga barang / bahan tersebut sesuai RKS
dan Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan dan bahan yang ditawarkan dalam harga
satuan pekerjaan dan atau harga satuan bahan / upah adalah mengikat.

4. URAIAN PEKERJAAN
1. Kontraktor / Rekanan harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan secara baik, sempurna dan efisien dengan urutan yang teratur, termasuk alat -
alat pembantu yang dipergunakan seperti Concrete Mixer (Beton Molen), Penggentar
Beton (Vibrator), Pompa Air, Pemadat (Compactor), alat pengangkat (Hoist) dan
sebagainya yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.

2. Kuantitas dan Kwalitas Pekerjaan :


a. Kuantitas pekerjaan yang berkwalitas baik yang termasuk dalam harga kontrak harus
dianggap seperti apa yang tertera dalam Gambar - gambar Bestek atau diuraikan dalam
Rencana Kerja dan Syarat - syarat dan Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan ,
kecuali yang disebut diatas, apa yang tertera dalam uraian dan syarat - syarat dalam
kontrak itu. Bagaimanapun tidak boleh menolak,merubah atau mempengaruhi
penerapan atau interprestasi dari apa yang tercantum dalam syarat - syarat ini.
b. Kekeliruan / perbedaan dalam uraian pekerjaan dan kuantitas baik pengurangan
maupun penambahan bagian - bagian dari gambar dan uraian syarat - syarat tidak

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 1


boleh merusak (membatalkan) Perjanjian / Kontrak ini, tetapi hendaknya diperbaiki
dan dianggap suatu perubahan yang dikehendaki oleh Pemberi Tugas / Pejabat
Pembuat Komitmen.

3. Gambar - gambar Pekerjaan :


a. Gambar - gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar bestek, gambar detail
konstruksi, gambar situasi dan sebagainya yang dilaksanakan oleh perencana telah
disampaikan kepada rekanan / kontraktor beserta dokumen - dokumen lain. Rekanan /
kontraktor tidak boleh mengubah atau menambah tanpa persetujuan tertulis dari
Pejabat Pembuat komitmen / Direksi. Gambar - gambar tersebut tidak boleh diberikan
kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan pemborongan ini
atau dipergunakan untuk maksud - maksud lain.
b. Bila Direksi menganggap perlu maka Konsultan Perencana harus membuat tambahan
gambar detail (gambar penjelasan) yang diperiksa dan disyahkan oleh Direksi dan
gambar - gambar tersebut menjadi milik Direksi.
c. Untuk semua pekerjaan yang belum terdapat dalam gambar bestek baik penyimpangan
atau perubahan atas perintah Pemberi Tugas atau tidak, Rekanan / Kontraktor harus
membuat gambar kerja atau gambar penjelasan (Shop Drawing) untuk mendapatkan
persetujuan dari Pemberi Tugas / Pejabat Pembuat Komitmen.
d. Rekanan / Kontraktor Pelaksana harus menyediakan dilokasi pekerjaan 1 (satu)
Dokumen Kontrak lengkap termasuk Gambar bestek, Rencana Kerja dan Syarat -
syarat (RKS), Berita Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan, Time Schedule yang telah
disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen / TPTP / Konsultan Pengawas dalam masa
pelaksanaan pekerjaan.
e. Rekanan / Kontraktor Pelaksana dianggap sudah mempelajari / memahami maksud dan
tujuan perencana Rekanan / Kontraktor Pelaksana harus membuat gambar yang sesuai
dengan apa yang dilaksanakan (As Built Drawing) yang jelas, memperhatikan
perbedaan atau perubahan antara gambar - gambar dalam Dokumen Kontrak dan
pekerjaan yang dilaksanakan.
f. Gambar - gambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 5 (lima) sebelum Serah
Terima Tahap I (STT I).

5. PERATURAN TEKNIS YANG DIPERGUNAKAN


a. Pedoman Pelaksanaan APBN / Keppres 18 tahun 2000 dan Keppres No. 24 tahun 1995
b. Peraturan Beton Indonesia (PBI) 1971 dan SK - SNI T15 - 1991 - 03
c. Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan - bahan Bangunan (PUBB NI - 3 / 56).
d. Peraturan Muatan Indonesia (PMI NI - 18 / 1970).
e. Peraturan Umum Instalsi Listrik (PUIL) 2011
f. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (PKKI NI - 5 / 1961)
g. Algemene Voorwaarder Voor de uitvoering bij aanneming van open werken (AV) yang
disahkan dengan Surat Keputusan Pemerintah No. 9 tanggal 28 Mei 1994 dan Tambahan
lembaran Negara No. 1457
h. Algemene Voorschriften Voor Drinkwater Instalaties 1946
i. Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja) antara lain tentang
larangan mengerjakan anak - anak dibawah umur.
j. Peraturan - peraturan Pemerintah Kota Madiun tentang Bangunan Gedung

6. PENJELASAN RKS DAN GAMBAR


1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail, maka gambar detail
yang dipakai / diikuti.
2. Bila terdapat skala gambar dan ukuran dalam gambar tidak sesuai, maka u kuran dengan
angka dalam gambar yang dipakai / diikuti.
3. Bila ukuran - ukuran jumlah yang diperlukan dan bahan - bahan / barang yang dipakai
dalam RKS tidak sesuai dengan gambar, maka RKS yang diikuti / dipakai.
4. Rekanan / Kontraktor berkewajiban untuk mengadakan penelitian tentang hal - hal tersebut
diatas. Setelah Rekanan / Kontraktor menerima Dokumen dari Panitia Pengadaan / Pemberi
Tugas dan hal tersebut akan dibahas dalam rapat penjelasan pekerjaan (Aanwijzing).

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 2


5. Sebelum melaksanakan pekerjaan Rekanan / kontraktor diharuskan menelitii kembali
semua dokumen yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat Penjelasan
Pekerjaan.

7. PERSIAPAN DILAPANGAN.
1. Rekanan / Kontraktor Pelaksana diwajibkan membuat bouwkeet / Bangunan Sementara
untuk kantor pegawainya dan gudang untuk bahan - bahan yang diperlukan agar terhindar
dari kerusakan atau hujan.
2. Bila dianggap perluoleh Konsultan Pengawas / Direksi Lapangan, Rekanan / Kontraktor
Pelaksana harus membuat los kerja untuk tempat pekerja, sehingga terhindar dari huj an,
matahari dan angin
3. Jalan masuk ketempat pekerjaan yang telah ditetapkan harus diadakan oleh Rekanan /
Kontraktor Pelaksana bilamana diperlukan disesuaikan dengan kebutuhan dan kepentingan
proyek tanpa dimasukkan didalam anggaran biaya / kontrak.
4. Direksi Keet atau Kantor Direksi. Rekanan / Kontraktor Pelaksana harus penyediaan
ruangan yang cukup untuk disewa guna Kantor Direksi denganperlengkapannya meja,
kursi, papan tulis.
5. Rekanan / Kontraktor Pelaksana setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK )
segera membuat Time Schedule berupa Bar Chart yang terinci untuk dapat diikuti lebih
awal perkembangan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dan apabila terdapat / terlihat
adanya indikasi keterlambatan pekerjaan diperlukan koordinasiatau langkah - langkah
untuk menanggulangi hambatan / keterlambatan yang akan terjadi.

8. PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN


1. Selama pelaksanaan pekerjaan rekanan / kontraktor diwajibkan mengadakan segala
keperluan untuk keamanan dan kesejahteraan para pekerja dan tamu, sep erti PPPK,
sanitasi, air minum dan fasilitas - fasilitas kesejahteraan. Juga diwajibkan memenuhi
segala peraturan, tata tertib, koordonansi pemerintah atau Pemerintah Daerah setempat.
2. Rekanan / Kontraktor diharuskan membatasi daerah operasinya disekitar lokasi pekerjaan
dan harus mencegah para pekerjanya melanggar wilayah orang lain.
3. Rekanan / Kontraktor harus menjaga agar jalanan umum, jalan kecil dan hak pemakai jalan
bersih dari bahan - bahan bangunan dan sebagainya dan memelihara kelancaran lalu lintas,
baik bagi kendaraan maupun pejalan kaki selama pekerjaan berlangsung.
4. Selama masa pelaksanaan pekerjaan, Rekanan / Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
segala kerusakanbangunan yangadadisekitarnya ,utilitas, jalan - jalan, saluran - saluran
pembuangan dan sebagainya dilokasi dan kerusakansejenis yang disebabkan karena
pelaksanaan pekerjaan Kontraktor dalam artiyang luas. Itu semua diperbaiki kontraktor
hingga dapat diterima oleh Pemberi Tugas / Pejabat Pembuat Komitmen.
5. Kontraktor bertanggung jawab atas keamanan dan kerusakan seluruh pekerjaan termasuk
bahan bahan bangunan dan perlengkapan instalasi,
6. hingga Kontrak selesai dan diterima baik oleh Direksi.

9. JAMINAN DAN KESELAMATAN BURUH.


1. Air Minum dan Air Kerja.
a. Kontraktor harus senantiasa menyediakan air minum yang cukup bersih ditempat
pekerjaan untuk para pekerjanya.
b. Kontraktor harus mengadakan air kerja untuk keperluan pekerjaan selama pelaksanaan
dapat mempergunakan atau menyambung pipa air yang telah ada dengan meteran air
sendiri (guna memperhitungkan pembayarannya) atau air sumur yang bersih / jernih
dan air tawar, bila hal ini meragukan harus diperiksa dilaboratorium.
2. Kecelakaan Kerja.
a. Apabila terjadi kecelakaan pada tenaga kerja pada waktu melaksanakan pekerjaan,
kontraktor harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan sikorban.
Biaya pengobatan dan lain - lain menjadi tanggung jawab Kontraktor dan harus segera
melaporkan kepada Instansi yang berwenang dan Direksi.
b. Dilokasi pekerjaan harus disediakan kotak obat - obatan untuk PPPK yang selalu
tersedia dalam saat dan berada ditempat Direksi Keet / Bouwkeet.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 3


10. ALAT - ALAT PELAKSANAAN DAN PENGUKURAN.
a. Selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan / menyiapkan alat - alat baik
untuk sarana / peralatan pekerjaannya maupun peralatan - peralatan yang diperlukan untuk
memenuhi kwalitas hasil pekerjaan antara lain : Mesin pengaduk beton, mesin penggetar
beton, mesin pemadatan tanah, pompa air dan alat - alat lainnya yang berkaitan dengan
pekerjaan tersebut.
b. Penentuan titik duga letak bangunan ,siku - siku bangunan maupun level (elevasi 0,00)
dan tegak lurusnya bangunan harus ditentukan memakai alat yang tepat atau alat ukur
(waterpass dan theodolite).
c. Penentuan atau batasan pekerjaan sesuai gambar atau menurut instruksi Pejabat Pembuat
Komitmen / Konsultan Pengawas

11. SYARAT - SYARAT CARA PEMERIKSA BAHAN BANGUNAN.


1. Rekanan harus selalu memegang teguh disiplin kerja, dan tidak memperkerjakan tenaga
yang tidak sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang diserahkan kepadanya.
2. Pemborong menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang disediakan
menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan akan berkualitas baik.
Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar dapat ditolak.
3. Pengujian Hasil Pekerjaan
a. Dalam pengajuan penawaran, Pemborong harus memperhitungkan semua biaya
pengujian, pemeriksaan berbagai bahan pekerjaan, Pemborong tetap bertanggung
jawab atas biaya - biaya pengiriman yang tidak memenuhi syarat - syarat (penolakan
bahan) yang dikehendaki.
b. Kecuali dipersyaratkan lain, maka semua pekerjaan akan diuji dengan cara dan Tolok
Ukur Pengujian yang dipersyaratkan dan ditetapkan dalam Persyaratan Teknis
c. Kecuali dipersyaratkan lain, maka Badan / Lembaga yang akan melakukan Pengujian
dipilih atas persetujuan kedua pihak.
d. Semua Biaya Pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi beban
Kontraktor.

4. Penutupan hasil Pelaksanaan Pekerjaan.


a. Sebelum menutup suatu Bagian Pekerjaan dengan Bagian Pekerjaan yang lain,
sehingga secara visuil menghalangi Direksi Pekerjaan untuk memeriksa Bagian
Pekerjaan yang terdahulu, Kontraktor wajib melaporkan secara tertulis kepada Direksi
Pekerjaan mengenai rencananya untuk melaksanakan Bagian Pekerjaan yang pertama
tersebut, sehingga Direksi Pekerjaan berkesempatan secara wajar melakukan
pemeriksaan pada bagian yang bersangkutan untuk dapat disetujui kelanjutan
pekerjaannya.
b. Kelalaian Kontraktor untuk menyampaikan laporan diatas, memberikan hak kepada
Direksi Pekerjaan untuk memerintahkan pembongkaran kembali Bagian Pekerjaan
yang menutupi tersebut, guna pemeriksaan Pekerjaan yang terdahulu dengan resiko
pembongkaran dan pemasangannya kembali menjadi tanggung jawab Kontraktor.
c. Apabila laporan telah disampaikan dan Direksi Pekerjaan tidak mengambil langkah
untuk menyelesaikan pemeriksaan tersebut dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja
sejak laporan disampaikan, maka Kontraktor berhak melanjutkan Pelaksanaan
Pekerjaan serta menganggap Direksi Pekerjaan telah menyetujui Bagian Pekerjaan
yang ditutup tersebut.
d. Pemeriksaan dan Persetujuan oleh Direksi Pekerjaan terhadap suatu pekerjaan, tidak
melepaskan Kontraktor dari kewajibannya untuk melaksanakan seluruh pekerjaan
sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan atau Kontrak Pekerjaan.

12. PEKERJAAN YANG TIDAK BAIK.


a. Pemberi Tugas / Pejabat Pembuat Komitmen berhak mengeluarkan instruksi agar
Kontraktor membongkar pekerjaan apa saja yang telah ditutup untuk diperiksa atau
mengatur untuk mengadakan pengujian bahan - bahan atau barang - barang, baik yang
sudah maupun yang belum dimasukkan dalam pekerjaan atau yang sudah dilaksanakan.
Biaya untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi beban kontraktor untuk disempurnakan
sesuai dengan dokumen kontrak.
b. Pemberi Tugas / Pejabat Pembuat Komtmen berhak mengeluarkan instruksi untuk
menyingkirkan dari tempat pekerjaan, pekerjaan - pekerjaan, bahan - bahan atau barang
apa saja yang tidak sesuai dengan dokumen kontrak.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 4


c. Pemberi Tugas / Pejabat Pembuat komitmen berhak mengeluarkan perintah yang
dikehendaki pemecatan siapa saja dari pekerjaan.

13. PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG


1. Pemborong wajib sesuai dengan pekerjaan yang diterimanya menurut ketentuan pada AV
pasal 2 ayat 3 dan gambar detail yang telah disahkan Direksi, melaksanakan secara
keseluruhan atau dalam bagian - bagian menurut semua persyaratan teknis untuk
mendapatkan pekerjaan yang baik. Pemborong selanjutnya wajib pula tanpa tambahan
biaya mengerjakan segala sesuatu demi kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan yang
tepat, walaupun satu dan lain hal tidak dicantumkan dengan jelas dalam gambar dan
bestek.
2. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan tertulis
dari Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan pengurangan pekerjaan dilakukan atas
dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak, jika tidak tercantum dalam daftar harga
upah dan satuan pekerjaan.
3. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tanpa ijin tertulis Pengawas adalah tidak sah
dan menjadi tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 5


B. SYARAT SYARAT PELAKSANAAN DILAPANGAN
1. PEKERJAAN PENDAHULUAN
1.1. Pengukuran tanah kembali
1. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan dengan dilengkapi keterangan - keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak
pohon, letak batas - batas tanah dengan alat - alat yang sudah tertera kebenarannya.
2. Ketidak - cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya
harus segera dilaporkan kepada Direksi Pengawas untuk dimintakan keputusannya.
3. Penentuan titik ketinggian dan sudut - sudut hanya dilakukan dengan alat - alat waterpas /
theodolith yang ketepatannya dapat dipertanggung - jawabkan.
4. Kontraktor harus menyediakan Theodolith / waterpas beserta Petugas yang melayaninya untuk
kepentingan pemeriksaan Direksi Pengawas selama Pelaksanaan Proyek.
5. Pengukuran sudut siku prisma atau benang secara azas segitiga phytagoras hanya
diperkenankan untuk bagian - bagian kecil yang disetujui oleh Direksi Pengawas.
6. Hasil pengukuran harus dilaporkan kepada Pengawas / Direksi Pekerjaan agar dapat
ditentukan sebagai pedoman atau referensi dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan gambar Rencana dan Persyaratan Teknis.
7. Segala pekerjaan pengukuran persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.

1.2. Tugu patokan dasar (Bench Mark)


1. Letak dan jumlah patokan dasar ditentukan oleh Direksi Pengawas.
2. Tugu patokan dasar dibuat dari beton berpenampang sekurang - kurangnya 20 x 20 cm,
tertancap kuat kedalam tanah sedalam 1 meter dengan bagian yang menonjol diatas muka
tanah sekurang - kurangnya setinggi 40 cm.
3. Tugu patokan dasar dibuat permanen, tidak bisa diubah, diberi tanda yang jelas dan dijaga
keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari Direksi Pengawas untuk membongkarnya.
4. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan tugu patokan dasar termasuk tanggungan
Kontraktor.
5. Pada waktu pematokan (penentuan) peil dan setiap sudut - sudut tapak (perpindahan),
Kontraktor wajib membuat Shop Drawing dahulu sesuai keadaan lapangan.

1.3. Papan Dasar Pelaksanaan (Bouwplank)


1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu semutu Meranti Merah ukuran (5 / 7 cm),
yang tertancap dalam tanah sehingga tidak bisa digerak - gerakkan atau diubah - ubah,
berjarak maksimum 1,50 meter satu sama lain.
2. Pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan (bouwplank) termasuk pekerjaan
Kontraktor dan harus dibuat dari kayu jenis Merantiukuran 5 / 7, papan 2 / 20 dari kayu meranti
lurus, cukup kuat, diketam halus dan pada bagian atasnya harus dipasang datar dengan kontrol
instrumen water pass. Pemasangan harus kuat dan bouwplank dipasang sekeliling luar
bangunan dengan jarak 2 m dari as bangunan.
3. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali dikehendaki lain oleh
Direksi Pengawas.
4. Setelah selesai pemasangan papan dasar pelaksanaan Kontraktor harus melaporkan kepada
Direksi Pengawas.
5. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan papan dasar pelaksanaan termasuk tanggungan
Kontraktor.
6. Kontraktor harus menyediakan alat - alat ukur sepanjang masa pelaksanaan berikut ahli ukur
yang berpengalaman dan setiap kali apabila dianggap perlu siap untuk mengadakan pengukuran
ulang.
7. Pada papan dasar pelaksanaan (bouwplank) harus dibuat tanda - tanda yang menyatakan as - as
dan atau level / peil - peil dengan warna yang jelas dan tidak mudah hilang jika terkena air /
hujan.
8. Bouwplank tidak boleh dilepas / dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya hingga
pekerjaan lantai satu selesai seluruhnya.
9. Di atas papan bouwplank dipasang nama dengan duga 0.00 bangunan. Bila terjadi
ketidaksesuaian antara batas - batas tanah yang tersedia dan yang tertera dalam gambar maka
Pemborong harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Pimpinan Proyek dan Direksi
untuk mendapatkan keputusan.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 6


1.4. Sarana Air Kerja dan Penerangan
1. Untuk kepentingan pelaksanaan pekerjaan selama proyek berlangsung, Kontraktor harus
memperhitungkan biaya penyediaan air bersih guna keperluan air kerja, air minum
untuk pekerja dan air kamar mandi / WC selama berlangsungnya proyek.
2. Air yang dimaksud adalah air bersih, baik yang berasal dari PAM atau sumber lain,
serta pengadaan dan pemasangan pipa distribusi air tersebut bagi keperluan pelaksanaan
pekerjaan termasuk keperluan Kantor Direksi Pekerjaan, kantor pelaksana, kamar mandi
/ wc atau tempat - tempat lain yang dianggap perlu.
3. Kontraktor juga harus menyediakan Sumber Tenaga Listrik untuk keperluan
pelaksanaan pekerjaan, kebutuhan kantor Direksi Pekerjaan dan penerangan proyek
pada malam hari sebagai keamanan selama proyek berlangsung. Penyediaan penerangan
/ Tenaga listrikberlangsung selama 24 jam penuh dalam sehari.
4. Pengadaan penerangan dapat diperoleh dari sambungan PLN atau dengan Generator set,
dan semua perijinan untuk pekerjaan tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor.
Pengadaan fasilitas penerangan termasuk instalasi dan armateur stop kontak serta
sakelar / panel.

1.5. Keamanan Proyek


1. Kontraktor harus bisa menjamin keamanan proyek baik untuk barang - barang
Kontraktor, milik Pengawas / Direksi Pekerjaan, serta menjaga keutuhan bangunan -
bangunan yang ada dari gangguan para pekerja ataupun kerusakan akibat pelaksanaan
pekerjaan.
2. Kontraktor harus bisa menempatkan petugas keamanan selama 24 jam penuh setiap hari
yang dibagi dalam 3 gelombang waktu bekerja (shift), dan harus melakukan
pemeriksaan pengamanan setiap hari setelah selesai pekerjaan.
3. Untuk menjaga ketertiban maka para pekerja diharuskan menggunakan tanda pengenal
pada bagian badan yang mudah terlihat oleh petugas keamanan yang sedang bertugas.

1.6. Bangunan Sementara (Bouwkeet)


Pemborong harus menyediakan dan mendirikan bangunan sementara untuk gudang
penyimpanan dan perlindungan bahan bangunan dengan. Rekanan harus pula menyediakan
ruangan untuk keperluan Pengawas dengan perlengkapan papan tulis, meja dan kursi, buku
harian, serta buku catatan harian pengawasan seperlunya. Semua bouwkeet perlengkapan
rekanan Pemborong dan sebagainya, pada waktu selesainya pekerjaan harus dibongkar dan
harus disingkirkan dari tapak / lokasi, dan semua bangunan eksisting yang terganggu harus
diperbaiki. Semua biaya menjadi beban Pemborong.
Pembongkaran bangunan sementara tersebut hanya dengan persetujuan Pimpinan Proyek
atau Pengawas.

1.7. Direksi Keet


Untuk pembangunan proyek ini, pemborong harus membuat direksi keet ukuran 32 m
atau disesuaikan kebutuhan dengan konstruksi yang disetujui oleh Pengawas Lapangan.
Bangunan tersebut berfungsi atau digunakan sebagai gudang, ruang pelaksana, ruang
penjaga, ruang rapat, ruang tamu, ruang gambar, dapur kecil dan KM / WC.
Pondasi dari pasangan batu belah dengan spesi 1 pc : 6 ps.
Kolom dari kayu kamper ukuran 8 x 12 cm dipasang vertikal pada jarak 3 m.
Dinding dilapis triplek 4 mm dan dicat.
Lantai bangunan bagian bawah terbuat dari rabat beton yang diyiyit halus.
Penutup atap dari asbes gelombang kecil atau seng gelombang warna BJLS 40.
Langit - langit dari triplek 4 mm, dicat dan dipasang setinggi 3 m dari lantai.
Kusen pintu / jendela dibuat dari kayu kamper 6 / 12 yang dicat. Daun pintu terbuat dari
teakwood panil ganda yang dilengkapi kunci Union atau setara dengan dua kali putar,
sedangkan jendela naco dilengkapi teralis.
Untuk perlengkapan Direksi, Pemborong harus menyediakan antara lain:
1. Peralatan obat - obatan
2. Peralatan keselamatan kerja : topi; jaket; sepatu; dll.
3. Sarana penerangan listrik, lampu - lampu, dll.
4. Perlengkapan kebutuhan KM / WC, dapur kecil, wastafel, dll.
5. Kebutuhan konsumsi sederhana untuk rapat lapangan / Direksi.
6. Perabot meja dan kursi gambar.
7. Peralatan tulis dan papan tulis.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 7


8. Peralatan meja dan kursi untuk rapat.
9. Meja / rak untuk menyimpan barang - barang contoh.
10. Buku direksi untuk mencatat semua instruksi dari Direksi Pekerjaan
11. Helm
Semua peralatan dalam Direksi Keet harus baru dan layak dipakai. Dan semua biaya
dibebankan pada Pemborong. Barang - barang tersebut diatas tetap milik Kontraktor dan
harus dikeluarkan dari lokasi proyek apabila bangunan telah selesai.

1.8. Alat Komunikasi dan Transportasi


1. Untuk memudahkan komunikasi dengan pihak - pihak yang terkait Kontraktor wajib
mengadakan alat komunikasi
2. Untuk melancarkan jalannya proyek maka Kontraktor diwajibkan menyediakan 1
kendaraan roda empat untuk keperluan transportasi Kontraktor dalam pengangkutan
barang - barang kantor misalnya pengangkutan benda - benda uji dan lain - lain atau
untuk persediaan apabila terjadi keperluan yang sangat mendadak, serta 1 kendaraan
roda empat untuk keperluan transportasi Pengawas.
3. Kontraktor diwajibkan untuk menyediakan komsumsi dalam pertemuan - pertemuan
rutin atau tamu - tamu Pemberi Tugas yang mempunyai kepentingan dengan proyek dan
semua biaya dibebankan pada Pemborong.

1.9. Pagar Pengaman Proyek.


Sebelum melaksanakan pekerjaan apapun, Pemborong harus membuat / memasang pagar
pengaman sebagai batas antara daerah proyek dan daerah umum, dengan biaya dibebankan
pada Pemborong. Pagar kerja ini terbuat dengan konstruksi :
1. Tiang kayu bulat (dolken) ditanam sedalam 60 cm dan dicor dengan campuran 1 pc : 3
ps pada setiap jarak 3 m.
2. Tinggi kayu yang kelihatan minimal 2.40 m dari muka tanah.
3. Untuk perangkai tiang satu dengan lainnya, digunakan 3 deret kayu meranti merah 5 /
7 yang dipasang horisontal sejajar atas, bawah dan tengah.
4. Bagian luar pagar ditutup seng gelombang warna BJLS 40 yang dipasang vertikal
dengan konstruksi rangka dan paku payung.
5. Pada daerah - daerah tertentu sesuai petunjuk Pengawas, diberi pintu untuk
kepentingan proyek, yang lebarnya disesuaikan kebutuhan Pemborong.

1.10. Pemadam Kebakaran


1. Selama pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menyiapkan alat pemadam kebakaran
yang dapat digunakan untuk memadam api akibat listrik, minyak dan gas dengan
kapasitas 7 kg.
2. Pada tiap lantai bangunan dengan radius 50 m disediakan 1 unit tabung pemadam
kebakaran demikian juga untuk Direksi Pekerjaan keet kantor Kontraktor dan gudang
penyimpanan.

1.11. Jalan masuk ke tempat pekerjaan yang telah ditentukan harus diadakan oleh rekanan
biladiperlukan, sesuai kebutuhan dan kepentingan proyek.

1.12. Pembuatan Los Kerja dan Tempat Istirahat


I. Kontraktor harus membuat los kerja dan bangunan untuk tempat istirahat dan tempat
sholat bagi para pekerja.
II. Los kerja merupakan bangunan yang cukup memadai untuk bekerja bagi tukang /
pekerja yang mempunyai kondisi cukup baik, terlindung dari pengaruh panas atau hujan
yang dapat menghambat kelancaran pekerjaan.

1.13. Pemborong harus menyediakan WC untuk pekerja maupun karyawannya.

1.14. Sambungan listrik, air dan transportasi pelaksanaan agar dipersiapkan dengan baik
dan berkoordinasi dengan pihak Kantor Pertanahan. Bila pihak Kantor Pertanahan
tidak dapat memenuhi, maka rekanan (Pemborong) harus menyediakan sendiri.

1.15. Di dalam melaksanaan proyek, kontraktor tidak boleh mengganggu / merusak


bangunan yang sudah ada / disekitarnya, bilamana terjadi kerusakan maka
kontraktor wajib memperbaikinya kembali.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 8


2. PEKERJAAN PEMBONGKARAN BANGUNAN LAMA
Lingkup Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, alat - alat dan pengangkutan yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan semua pekerjaan pembongkaran bangunan lama seperti tertera pada
gambar rencana dan juga pembersihan lokasi pembongkaran dari sisa material lama. Pekerjaan
pembongkaran bangunan lama ini meliputi :
1. Pembongkaran punutup atap genteng beserta rangka atapnya.
2. Pembongkaran plafond + rangka kayu
3. Pembongkaran tembok dan kusen, daun pintu jendela.
4. Perataan tanah bekas bongkaran.
5. Pembongkaran lantai keramik

Sebelum memulai pekerjaan pembongkaran kontraktor harus mendapatkan ijin dari pihak Kantor
Pertanahan dan Direksi Pengawas. Pembongkaran genteng harus dilaksanakan dengan hati hati
supaya genteng tidak pecah / rusak karena genteng akan digunakan / dipasang kembali sesuai dengan
gambar rencana. Semua Sisa material hasil pembongkaran disimpat di tempat yang aman dan ditata.
Lokasi letak material hasil pembongkaran harus mendapatkan persetujuan dari pihak Kantor
Pertanahan dan direksi pengawas.

3. PEKERJAAN TANAH UNTUK LAHAN BANGUNAN


3.1. Pekerjaan Galian
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan galian harus memenuhi syarat - syarat seperti yang ditentukan dalam gambar.
Kontraktor harus menjaga supaya tanah dibawah dasar elevasi seperti pada gambar rencana atau
ditentukan oleh Direksi Pengawas tidak terganggu. Jika terganggu, Kontraktor harus menggalinya
dan mengurugnya kembali, lalu dipadatkan sesuai syarat yang tertera dalam spesifikasi dibawah ini.

2. Syarat - syarat Pelaksanaan


1. Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat - syarat yang ditentukan
dalam Spesifikasi Teknis dan atau petunjuk Direksi Pengawas.
2. Dasar dari semua galian harus waterpas. Bilamana pada dasar setiap galian masih terdapat akar
- akar tanaman atau bagian - bagian gembur, maka ini harus digali keluar sedang lubang -
lubang tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan dipadatkan sehingga mendapatkan kembali
dasar yang waterpas.
3. Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktu penggalian maupun pada
waktu pekerjaan pondasi harus disediakan pompa air atau pompa lumpur yang jika diperlukan
dapat bekerja terus menerus untuk menghindari tergenangnya air pada dasar galian.
4. Kontraktor harus memperhatikan pengamanan terhadap dinding tepi galian agar tidak longsor
dengan memberikan suatu dinding penahan atau penunjang sementara atau lereng yang cukup.
5. Juga kepada Kontraktor diwajibkan mengambil langkah - langkah pengamanan terhadap
bangunan lain yang berada dekat sekali dengan lubang galian yaitu dengan memberikan
penunjang sementara pada bangunan tersebut sehingga dapat dijamin bangunan tersebut tidak
akan mengalami kerusakan.
6. Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai jumlah tertentu
harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat yang dianggap perlu dan atas
petunjuk Direksi Pengawas.
7. Bagian - bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih, bebas dari
segala kotoran dan memenuhi syarat - syarat sebagai tanah urug. Pelaksanaannya secara
berlapis - lapis dengan. penimbrisan lubang - lubang galian yang terletak di dalam garis
bangunan harus diisi kembali dengan pasir urug yang diratakan dan diairi serta dipadatkan
sampai mencapai 100 % kepadatan kering maksimum yang dibuktikan dengan test
laboratorium.
8. Perlindungan terhadap benda - benda berfaedah.
Kecuali ditunjukkan untuk dipindahkan, seluruh barang - barang berharga yang mungkin
ditemui di lapangan harus dilindungi dari kerusakan, dan apabila sampai menderita kerusakan
harus direparasi / diganti oleh Kontraktor atas tanggungannya sendiri. Bila suatu alat dari Dinas
Pelayanan Umum yang sedang bekerja ditemui di lapangan dan hal tersebut tidak tertera pada
gambar atau dengan cara lain yang dapat diketahui oleh Kontraktor dan ternyata diperlukan
perlindungan atau pemindahan, Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 9


langkah apapun untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak
terganggu.

Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan Kontraktor, Kontraktor
harus segera mengganti kerugian yang terjadi yang dapat berupa perbaikan dari barang atau alat
yang rusak akibat pekerjaan Kontraktor.
Sarana yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan dibawah tanah dan terletak di
dalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ke tempat yang disetujui oleh
Direksi Pengawas atas tanggungan Kontraktor.

3.2. PEKERJAAN URUGAN DAN PEMADATAN


1. Lingkup Pekerjaan
- Yang dimaksud disini adalah pekerjaan pengurugan dan pemadatan tanah dengan
menggunakan sirtu dan pasir urug di daerah bawah pondasi, bawah lantai bangunan (Sesuai
dengan gambar rencana) sedangkan untuk disamping pondasi mengunakan urug tanah
kembali.
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan, dan alat - alat bantu
yang dibutuhkan demi terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.
- Pekerjaan galian ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar atau
sesuai petunjuk Direksi Pengawas.
- Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan kembali, juga seluruh sisa -
sisa puing - puing, sampah - sampah harus disingkirkan dari lapangan pekerjaan. Seluruh
biaya untuk ini adalah tanggung jawab Kontraktor.

2. Persyaratan Bahan
a. Ukuran urugan pasir urug dan sirtu sesuai dengan gambar rencana, dan harus diadakan
pemadatan dengan cara disirami, diratakan dan dipadatkan.
b. Di bawah lapisan pasir urug tersebut, urugan yang dipakai adalah sirtu.
c. Direksi Pengawas mengharuskan agar supaya semua urugan bahan keras hanya terdiri dari
mutu bahan yang terbaik yang dapat diperoleh.

3. Syarat syarat Pelaksanaan


1. Semua bagian / daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis sedemikian, sehingga
dicapai suatu lapisan yang sesuai dengan gambar rencana dalam keadaan padat. Tiap lapis
harus dipadatkan sebelum lapisan berikutnya di urug.
2. Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan alat pemadat / compactor
vibrator type yang disetujui oleh Direksi Pengawas. Pemadatan dilakukan sampai mencapai
hasil kepadatan lapangan tidak kurang dari 95 % dari kepadatan maksimum hasil
laboratorium.
3. Kepadatan maksimum terhadap kadar air optimum dari percobaan Proctor : Kontraktor harus
melaksanakan penelitian kepadatan maksimum terhadap kadar air optimum minimal satu kali
untuk setiap jenis tanah yang dijumpai di lapangan. Contoh tanah tersebut harus disimpan
dalam tabung gelas atau lastic untuk bukti penunjukan / referensi dan diberi label yang
berisikan nomor contoh, kepadatan kering maksimum dan kadar air optimumnya. Penelitian
harus mengikuti prosedur yang umum dipakai yaitu ASTM D - 1557 - 70.
4. Pengeringan / pengaliran air harus diperhatikan selama pekerjaan tanah supaya daerah yang
dikerjakan terjamin pengurasan airnya.
5. Apabila material urugan mengandung batu - batu, tidak dibenarkan batu - batu yang besar
menumpuk menjadi satu, dan semua rongga - rongga harus diisi dengan batu - batu kecil dan
tanah yang dipadatkan.
6. Kelebihan material galian harus dibuang oleh Kontraktor ke tempat pembuangan yang
ditentukan oleh Direksi Pengawas.
7. Jika material galian tidak cukup, material tambahan harus didatangkan dari tempat lain, tanpa
tambahan biaya.

4. Pengujian Mutu Pekerjaan


1. Konsultan Pengawas harus diberitahu bila penelitian di lapangan sudah dapat dilaksanakan
untuk menentukan kepadatan relatif yang sebenarnya di lapangan.
2. Jika kepadatan di lapangan kurang dari 95 % dari kepadatan maksimum, maka Kontraktor
harus memadatkan kembali tanpa biaya tambahan sampai memenuhi syarat kepadatan,. yaitu
tidak kurang dari 95 % dari kepadatan maksimum di laboratorium.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 10


3. Penelitian kepadatan di lapangan harus mengikuti prosedur ASTM D1556 - 70 atau prosedur
lainnya yang disetujui Direksi Pengawas. Penunjukan laboratorium harus dengan persetujuan
Direksi Pengawas dan semua biaya yang timbul untuk keperluan ini menjadi beban
Kontraktor.
4. Penelitian kepadatan di lapangan tersebut dilaksanakan setiap 500 meter persegi dari daerah
yang dipadatkan atau yang ditentukan lain oleh Direksi Pengawas.
5. Penentuan kepadatan di lapangan dapat mempergunakan salah satu dari cara / prosedur di
bawah ini :
"Density of soil inplace by sand - cone method" AASHTO.T.191.
"Density of soil inplace by driven cylinder method" AASHTO.T.204.
"Density of soil inplace by the rubber balloon method" AASHTO.T.205. atau cara - cara
lain yang harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi Pengawas.

5. PEKERJAAN STRUKTUR
KETENTUAN UMUM
1. Apabila terjadi perubahan gambar sehubungan dengan pelaksanaan, sebelum
pekerjaan dimulai harus mendapat persetujuan tertulis dari Pengawas.
2. Proses mendapatkan persetujuan tertulis dari Pengawas harus melalui mekanisme
yang disepakati kedua belah pihak, misalnya denganpengajuan proposal tertulis
tentang alternatif yang diusulkan.
3. Apabila terjadi perbedaan ukuran dalam gambar maka pelaksana harus menanyakan
terlebih dahulu kepada Pengawas.Ukuran yang tertulis menjadi acuan dibanding
ukurandalam skala.
4. Apabila terjadi perbedaan antara RKS dan gambar kerja, maka pelaksana segera
melaporkannya kepada pengawas untuk mendapat penyelesaian.
5. Segala perubahan gambar yang disetujui pengawas dan berdampak kepada besarnya
pembiayaan, harus diperhitungkan atas pekerjaan tambah kurang.
6. Kesalahan pelaksanaan yang berakibat pada penambahan biaya dan waktu
pelaksanaan pekerjaan, maka seluruh biaya tersebutsepenuhnya menjaditanggungan
pelaksana.

Ruang Lingkup
Pekerjaan SIPIL meliputi :
a. Pekerjaan pondasi dan kelengkapannya.
b. Pekerjaan struktur atas yang meliputi :
a. Struktur utama : kolom, balok dan pelat lantai.
b. Struktur sekunder : kolom praktis, listplank dsb.
c. Penguatan struktur pada balok, plat lantai dan kolom
c. Pekerjaan atap.

Catatan
Pada dasarnya pekerjaan struktur terdiri : struktur beton

Standard Rujukan
Rujukan utama :
1. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPIUG) 1987
2. Tata cara Perencanaan Ketahanan Gempa untukBangunan Gedung (SNI 03 - 1726 -
2002
3. Tata cara Perencanaan Struktur Beton untuk BangunanGedung (SNI 03 - 2847 -
2002),beserta seluruh acuan yang dirujuknya seperti :
a. SNI 03-1974-1990, Methode pengujian kuat tekan beton.
b. SNI 03-2458-1991, Methode pengujian pengambilan contoh untuk campuran beton
segar.
c. SNI 03-2492-1991,Methode pembuatan dan perawatan benda uji di laboratorium
d. SNI 03-2834-1992,Tata cara pembuatan rencana campuran untuk beton normal.
e. SNI 03-4810-1998,Methode pembuatan dan perawatan benda uji di lapangan.
f. Dan lainnya, sesuai kebutuhan.
g. Tata cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002).

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 11


Acuan tambahan :
Apabila ada hal - hal yang tidak termuat dalam SNI tetapi harus dikerjakan maka dapat
dipakai Standard / Peraturan / Pedomanyang sebelum lahirnya SNI tersebutsepertiSK
SNI T - 15 - 1991 - 3, bahkan bisadari PBBI 1971 NI - 2selama tidak bertentangan
dengan SNI ataustandard lainyang banyak digunakanmasyarakat konstruksi asal tidak
bertentangan dengan SNI tersebut diatas,misal sepertiACI318 - 99 ,UBC 1977,AISC 1994
dsb ,atas persetujuan Pengawas.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 12


5.1. PEKERJAAN STRUKTUR BETON
Ketentuan Bahan
1. Mutu beton
Selain untuk tiang pancang,semua beton untuk struktur bemutu fc = 18,675 Mpa setara
dengan K - 225, dengan tambahan ketentuan bahwa semua unsur struktur yang
berhubungan dengan air, campuran betonnya harus kedap air seperti pelat untuk kamar
mandi dan wc, pelat atap, dsb.

2. Pengujian
a. Pengawas lapangan berhak memerintahkan diadakan pengujian pada setiap bahan
yang digunakan pada pelaksanaan konstruksi beton iniuntuk menentukan apakah
bahan yang dipakai mempunyai mutu sesuai dengan mutu yang telah ditetapkan.
b. Pengujian bahan dan beton harus dilakukan sesuai SNI 03 - 2847 - 2002
c. Tempat pengujian bahan dan beton harus dilakukan di Laboratorium independent yang
memenuhi syarat, dan mendapat persetujuan tertulis Pengawas
d. Laporan lengkap pengujian bahan dan pengujian beton harus selalu tersedia di
lapangan (on site) untuk pemeriksaan selama pekerjaan berlangsung, dan tersimpan
selama 2 (dua) tahun setelah selesainnya pekerjaan pembangunan.
e. Penyedia Jasa harus menanggung semua biaya pengujian. Apabila hasil
pengujian tidak memenuhi syarat yang ditentukan maka Penyedia Jasa harus
membongkar, dan mengecor lagi sampai pengujian memenuhi syarat yang
ditentukan atas biaya Penyedia Jasa sendiri

3. Semen
a. Semen yang dipakai adalah semen Portland type satu, sesuai SNI 03 - 2847 - 2002
b. Merek semen yang akan dipakai harus mendapat persetujuan tertulis dari
Pengawas.Untuk mendapat persetujuan, kontraktor harus dapat menunjukan sertifikat
tentang semen yang diusulkan untuk dipakai. Sertifikat ini bisa diproleh dari pabrik
semen yang bersangkutan atau dari laboratorium yang mempunyai kewenangan.
c. Pengawas berhak menolak semen yang dikirim ke Proyek, jika atas dasar pemeriksaan
tidak memenuhi persyaratan.
d. Penyimpanan Semen harusmemenuhi syarat:
1. Terlindung dari pengaruh iklim dan kelembaban;
2. Semen harus disimpan sedemikian rupa, sehingga semen yang datang /
diproduksi lebih dulu terpakai lebih awal.
3. Semen yang mempunyai gejala membatu / terkontaminasi bahan yang dapat
merusak tidak boleh digunakan.
4. Pemakaian semen lebih dari satu merek tidak diijinkan, kecuali ada alasan
khusus dan mendapat persetujuan tertulis Pengawas

4. Agregat
1. Agregat untuk beton harus memenuhi syarat ASTM C 33
2. Agregat kasar dapat berasal langsung dari alam (agregat alam),atau agregat yang
berasal dari batu pecah.
3. Ukuran maximum nominal agregat kasar harus tidak melebihi:
- Seperlima(1 / 5) jarak terkecil sisi - sisi cetakan;
- Sepertiga (1 / 3) ketebalan pelat lantai.
4. Penyimpanan agregat kasar dan halus harus terpisah agar memudahkan tugas
Pengawasan,tidak terintrusi bahan yang dapat merusak / menggangu.
5. Barang yang telah terkontaminasi bahan yang merusak tidak dapat digunakan

5. Air
a. Air pencampur beton harus bersih dan bebas dari bahan - bahan yang dapat beton,
seperti: oli, asam, alkali, garam, bahan organik .
b. Kecuali air yang berasal dari PDAM, maka sebelum dipakai harus diuji
kelayakannya, seperti yang ditentukan dalam SNI 03 - 2847 - 2002 PASAL 5.4

6. Baja Tulangan
1. Semua baja tulangan yang dipakai harus baru,bebas dari karat

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 13


2. Semua tulangan dari jenis baja ulir(BJTD) dan polos harus memenuhi ketentuan
SNI03 - 2487 - 2002 pasal 5.5.
3. Baja ulir dipakai untuk seluruh elemen strutur, dengan mutu fy =400 MPa
4. Baja polos dipakai hanya untuk elemen non structural dengan mutu fy=240 MPa
5. Sambungan las baja tulangan tulangan tidak diijinkan,kecuali ada pertimbangan
khusus dan harus mendapat persetujuan tertulis Pengawas.
7. Bahan Tambahan
a. Penggunaan bahan tambahan untuk pembuatan beton harus mendapat persetujuan
tertulis Pengawas.
b. Untuk keseluruhan pekerjaan, bahan tambahan yang digunakan harus mampu secara
konsisten menghasilkan komposisi dan kinerja yang sama dengan yangdihasilkan
oleh produk yang digunakan dalam menentukan komposisi beton diawal penentuan
campuran

8. Ketentuan Teknik Pelaksanaan Pekerjaan Beton


Termasuk dalam lingkup pekerjaan ini adalah pekerjaan - pekerjaan yang menunjang
terealisasinya pekerjaan struktur beton yaitu:
a. Persiapan
b. Toleransi
c. Cetakan, pipa tertanam, dan siar pelaksanaan.
d. Penulangan
e. Pelindung beton
f. Campuran beton
g. Pengecoran
h. Perawatan
i. Evaluasi dan penerimaan mutu beton

9. Pekerjaan Persiapan
a. Pengajuan rencana pelaksanaan
Untuk mendapat persetujuan pelaksanaan suatu pekerjaan,Pelaksana harus
mnyampaikan usulannya terlebih dahulu mencakup gambar gambar pelaksanaan,
daftar personel, kelengkapan peralatan beserta kondisinya.

b. Keamanan Proyek
Pelaksana harus melengkapi Proyek dengan system pengamanan yang semestinya,
harus atas persetujuan Pengawas, pemakaian sabuk pengaman dsb ,sesuai ketentuan
ketenaga kerjaan yang berlaku.

c. Penentuan titik titik tetap (uitset)


Untuk pelaksanaan pekerjaan ini Pelaksana harus mendapat persetujuan tertulis
Pengawas.

d. Perlindungan cuaca.
Perlu dipersiapkan ataskemungkinan adanya gangguan cuaca, lingkungan terhadap
bahan, yang dapat mengganggu mutu beton.

10. Toleransi
1. Dimensi
Untuk panjang sampai dengan 10 meter 10 mm
Untuk panjang keseluruhan lebih 10 meter 15 mm

2. Kedudukan (dari titik patokan)


Kedudukan permukaan horizontal 10 mm
Kedudukan permukaan vertical 10 mm

3. Alinement verticallistplang / sirip 10 mm


4. Penutup / selimut beton
Selimut beton tebal sampai dengan 30 mm 5 mm
5. Dimensi balok
Ukuran sampai dengan 500 mm 5 mm
Ukuran lebih besar 500 mm 10 mm

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 14


6. Toleransi Besi

Diameter, ukuran sisi ( atau jarak Variasi berat Toleransi


antara dua permukaan yang yang diberikan
diameter
berlawanan)
Dibawah 10 mm 7% 0,4 mm
10 mm sampai dengan 16 mm ( tapi 5% 0,4 mm
tidak termasuk 16 mm )
16 mm sampai 28 mm 5% 0,5 mm
29 mm da 32 mm 4% -

7. Dan Lain - lain


Apabila ada toleransi yang belum disebutkan akan ditetapkan kemudian
ataspersetujuan Pengawas.

11. Cetakan,pipa tertanam,dan siar pelaksanaan


a. Cetakan
1. Cetakan harus mampu menghasilkan struktur akhir yang memenuhi bentuk,
garis, dan dimensi komponen struktur seperti yang disyaratkan seperti dalam
gambar.
2. Cetakan harus mantap, kaku dan kuat untuk mencegah kebocoran mortar,
perubahan posisi dan perubahan bentuk elemen struktur.
3. Pemasangan cetakan tidak boleh merusak struktur yang sudah terpasang
sebelumnya.
4. Perencanaan cetakan harus mempertimbangkan faktor - faktor sebagai berikut:
a. Kecepatan dan methode pengecoran
b. Beban selama konstruksi
c. Kemudahandan kecepatan pembongkaran,
5. Waktu pembongkaran cetakan harus berdasarkan analisa bahwa akibat
pembongkaran ini tidak mengakibatkan kerusakan pada elemen struktur atau
dapat mengurangi kemampuanya.
6. Sebelum dimulainya pekerjaan konstruksi pelaksana harus mem buat prosedur
dan jadwal pelaksanaan pemasangan, pembongkaran cetakan, untuk mendapat
persetujuan Pengawas.

b. Saluran dan pipa yang ditanam dalam beton.


1. Bahan saluran dan pipa yang ditanam tidak boleh membahayakan beton dalam
waktu umur struktur, misal seperti aluminium kecuali diambil tindakan
pengamannya. Keberadaan saluran atau pipa tidak boleh dianggap mempunyai
kekuatan secara structural.
2. Saluran dan pipa yang dipasang tidak boleh menurukan kekuatan struktur.Pipa
atau saluran yang ditanam dalam kolom tidak bolehmelebibihi 4% luas
penampang yang diperlukan untuk kekuatan atau untuk perlindungan terhadap
korosi atau kebakaran.
3. Dimensi maksimum pipa / saluran tidak boleh lebih besar dari 1 / 3 (sepertiga)
tebal pelat, dinding, balok ataupun kolom. Pemasangannya tidak boleh berjarak
sumbu ke sumbu kurang dari 3 (tiga) diameter / lebar

c. Siar pelaksanaan.
a. Penempatan siar pelaksanaan harus dirancang sebelum pekerjaan pengecoran
dilaksanakan, dengan pertimbangan tidak mengurangi kekuatan struktur.
Perangkat untuk menyalurkan geser atau gaya lain melalui siar pelaksanaan
harus melalui analisa sebagai mana mestinya.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 15


b. Sebelum pengecoran, permukaan beton harus dibersihkan dari serpihan dan
kotoran, dibasahi sampai jenuh dan dibebaskan dari kemungkinan air yang
menggenang.
c. Siar pelaksanaan pada system pelat lantai harus ditempatkan dalam daerah
sepertiga bentang tengah pelat dan balok. Siar pelaksanaan balok induk harus
diletakan pada jarak minimum sebesar dua kali lebar balok yang memotongnya
dari posisi muka perpotongan tsb.
d. Siar pelaksanaan tidak boleh ditempatkan pada struktur yang harus kedap
air,seperti didaerah kamar mandi dan kamar kecil (KM / WC) atau pada pelat
atap

12. Penulangan
a. Pemotongan tulangan
Semua pemotongan tulangan tidak diperkenankan memakai mesin las atau
yang sejenis.

b. Pengiriman tulangan
Semua tulangan saat pengiriman tidak boleh ditekuk kecuali untuk tulangan
berdiameter lebih kecil 19 mm.

c. Pembengkokan tulangan.
Semua tulangan harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, kecuali
disetujui dengan cara lain oleh Pengawas. Tulangan yang sudah tertanam dalam
beton tidak boleh dibengkokkan dilapangan.

d. Permukaan tulangan.
Pada saat beton di cor, keadaan permukaan tulangan harus bersih, bebas
dari lumpur, minyak, atau segala jenis zat / benda pelapis bukanlogam yang dapat
mengurangi lekatan beton terhadap tulangan.

e. Penempatan tulangan.
Semua tulangan harus ditempatkan / disetel sesuai gambar. Tulangan
ditempat kan sedemikian rupa agar tetap terjamin ditempatnya, tidak mudah
tergeser akibat adanya pekerjaan pengecoran.

f. Batasan spasi tulangan.


Jarak bersih antara dua tulangan sejajar dalam lapis yang sama tidak kurang
dari diameter tulangan yang besangkutan dengan minimal25 mm. Bila tulangan
sejajar tersebut diletakan dalam dua lapis atau lebih, tulangan pada lapis bawah
harus tepat dibawah tulangan diatasnya, dengan spasi bersih minimal 25 mm.

g. Sambungan / pengangkuran tulangan.


Sambungan lewatan tulangan yang menerus dan pengangkuran tulangan
yang berakhir pada pertemuan kolom balok harus dilindungi dengan sengkan
pengikat. Sengkang ini dapat berupa sengkang pengikat tertutup internal atau spiral
tertutup

13. Pelindung beton


a. Tahu beton
Tahu - tahu beton yang dipakai sebagai penahan tulangan sementara untuk
mendapatkan tebal pelindung beton yang disyaratkan harus mempunyai mutu sama
dengan betonnya sendiri.

b. Tebal pelindung beton secara umum ditetapkan sebagai berikut.


Poer = 50 mm Pelat = 20 mm
Sloof = 50 mm Dinding = 20 mm
Kolom = 50 mm Balok = 50 mm

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 16


14. Campuran beton
a. Rencana campuran (mix design)
Rencana campuran / mix design harus dilakukan dengan methoda yang disetujui oleh
Pengawas sebelum keputusan komposisi ditetapkan, untuk mendapatkan beton
dengan kelecakan dan konsistensi yang menjadikan beton mudah untuk dicor tanpa
terjadi segregasi.

b. Komposisi campuran
Komposisi campuran harus berdasarkan atas perbandingan berat.

c. Cara mencampur
Beton harus dicampur dengan menuangkan seluruh unsur pembentuknya kedalam
satu wadah pengaduk,dengan proses pengadukan secara terus menerus selama
sekurang - kurangnya 1,5 menit, setelahseluruh bahan dimasukan.

d. Penambahan air.
Penambahan air pada beton yang sudah selesai proses pengadukannya tidak diijinkan

15. Pengecoran
a. Persetujuan tertulis pengecoran oleh Pelaksana harus sudah selesai paling lambat
24 jam sebelum waktu pelaksanaan Pengecoran tidak dapat dilaksanakan apabila
tidak dihadiri oleh Pengawas.
b. Sebelum pengecoran dimulai, cetakan harus dibasahi air atau bahan bahan lain
untuk menghindari hilangnya air dalam campuran dan sekaligus untuk
mengantisipasi kemudahan pembukaan cetakan dan untuk memproleh kwalitas
permukaan beton yang disyaratkan.
c. Selama pengecoran sampai dengan proses pengerasan selesai, beton harus tetap
terlindungi oleh kemungkinan adanya gangguan external maupun internal (hujan,
getaran, tumbukan dsbnya)
d. Adukan beton harus selesai dicorkan paling lambat sebelum waktu pengerasan
(setting time berakhir). Waktu setting time harus ditetapkan secara tertulis terlebih
dahulu oleh Pengawas atas usul Pelaksana.
e. Pengecoran harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi segregasi.
Penuangan beton harus sedekat mungkin,. Tinggi jatuh bebas beton tidak boleh
melampaui 1,5 m.
f. Pemberhentian pengecoran (siar pelaksanaan) sesuai rencana yang telah mendapat
pesetujuan pengawas.
g. Tebal pengecoran harus mempertimbangkan adanya proses pemadatan, pengaruh
panas hydrasi (dengan maximum beda panas tertinggididalam beton dan
dipermukaan sebesar 20 derajat Celsius).
h. Khusus pada pemberhentian pengecoran elemen vertical misal kolom, sebelum
dilakukan pengecoran sambungan berikutnya, bagian atas beton harus dikepras
setebal minimal 50mm, untuk mendapatkan mutubeton yang sesuai.
i. Selama proses pengecoran harus dijaga agar tidak terjadi perubahan letak
penulangan,antisipasi terhadap hal ini harus diambil sebelum persetujuan
pengecoran dikeluarkan.

16. Perawatan (curing)


1. Perawatan biasa.
Segera setelah pengecoran, beton harus dilindungi terhadap pengeri ngan dini,
temperature terlalu panas, dan gangguan mekanis. Beton harus berada dalam
kondisi lembab terus menerus sekurang - kurangnya selama 7 hari setelah
pengecoran selesai, kecuali menggunakan perawatan dipercepat.

2. Perawatan dipercepat / khusus.


1. Metode perawatan ini harus mendapat persetujuan tertulis pihak Pengawas.
2. Perawatan dipercepat (misal dengan uap bertekanan tinggi) dapat dilaksanakan
asal dengan perawatan ini beton yang dihasilkan sekurang - kurangnya
mempunyai mutu sama dengan yang disyaratkan, baik kekuatan dalam jangka
pendek, jangka panjang, maupun yangmenyangkut tingkat keawetannya.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 17


3. Proses perawatan khusus dengan mengganti kehadiran air denganmaterial
tertentu (misal seperti curring compound), harus tetap juga memenuhi syarat
seperti pada perawatan yang dipercepat diatas yaitu beton yang dihasilkan
minimum mutunya tidak lebih rendah
4. Pengawas dapat menambah jumlah benda uji dari jumlah yang disyaratkan
untuk evaluasi mutu beton, untuk menjamin bahwa proses perawatan yang
dilakukan memenuhi persyaratan.
5. Selama cuaca panas maka perhatian harus lebih diberikan sejak dimulainya
proses, seperti perlindungan terhadap bahan dasar, cara produksi, serta
penangan pengecoran. Perlindungan yang merupakan bagian dari perawatan
harus dapat mencegah temperatur beton melebihi yang seharusnya, sehingga
dapat memberi pengaruh negatif pada mutubeton yang dihasilkan atau
kemampuan layan komponen struktur.

17. Evaluasi dan Penerimaan Mutu Beton


Evaluasi dan penerimaan Mutu Betonsesuai dengan SNI 03 - 2487 - 2002 (butir 7.6
: Evaluasi dan Penerimaan Mutu Beton), kecuali pasal7.6.2)butir (1) diganti
menjadi (diambilkan dariPeraturan Beton Indonesia 1971 / PBI 71 NI - 2) yaitu:

1. Frekwensi pengambilan benda uji.


Selama pelaksanaan, mutu beton harus diperiksa secara kontinu dari hasil
pemeriksaan benda uji. Untuk masing - masing mutu beton harus dibuat 3 (tiga)
benda uji setiap 1 truk mixer beton dengan volume 6 (enam) m 3 .

2. Hal - hal lain perlu diperhatikan:


a. Tenaga
Tenaga pengujian / Teknisi lapangan yang memenuhi syarat kualifikasi,
harus melakukan pengujian beton segar di lokasi konstruksi, menyiapkan
contoh uji silinder yang diperlukan dan mencatat segala sesuatunya yang
diperlukan seperti suhu beton segar pada saat menyiapkan contoh uji untuk
pengujian tekan. Pengujian di Laboratorium harusdilakukan oleh tenaga
Teknisiyang memenuhi persyaratan atas persetujuan Pengawas.
b. Laboratorium.
Semua benda uji harus dites sesuai persyaratan di Laboratorium Independen
yang memenuhikwalifikasi baik personel maupun peralatannya, atas
persetujuan tertulis Pengawas. Saat pengujian harus disaksikan oleh
Pengawas.

c. Pengujian tambahan.
Pengawas berhak memerintahkan Pelaksana untuk melakukan pengujian
tambahan apabila ada hal - hal yang diluar ketentuan yang berlaku.

18. Ketentuan Tambahan pada Masing - masing Bagian Pekerjaan Beton


Pekerjaan ini meliputi :
a. Pondasi Strouss
b. Balok sloof
c. Poer
d. Kolom
e. Balok
f. Pelat
g. Siar Dilatasi dan Siar Pelaksanaan

5.2. Pekerjaan Pondasi Strouss 30 Kedalaman 4 Meter

a. Persyaratan Umum
Kontraktor harus menyediakan semua keperluan bahan, tenaga kerja, peralatan dan
perlengkapan serta melaksanakan semua pekerjaan yang diminta untuk penyelesaian pekerjaan
Pondasi Strous.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 18


Semua peralatan harus dalam keadaan dan kondisi yang baik dan harus
mempunyai kapasitas yang cukup untuk melakukan semua pekerjaan yang sesuai
dengan gambar dan kontrak.

Kontraktor berkewajiban untuk segera menggantikan peralatan yang tidak dapat


beroperasi dengan baik dan mencukupi semua kebutuhan lainnya bila diperlukan
sesegera mungkin tanpa mengakibatkan keterlambatan schedule pekerjaan.

b. Setting Out & Pengukuran


Kontraktor harus membuat setting out peralatan tepat pada titik-titik yang diminta
dan di bawah pengawasan surveyor yang berpengalaman.

c. Toleransi & Deviasi


Posisi vertikal pondasi tidak boleh melebihi 2% maksimum dan deviasi horisontal tidak boleh
melebihi dari posisi maksimum 10 cm.

d. Kegagalan Pondasi Bore Pile


Apabila terdapat satu titik pengeboran di luar titik rencana sesuai gambar (di luar toleransi)
maka Kontraktor harus mengganti dengan dua titik pengganti (atau lebih) dan atas persetujuan
Direksi Pengawas dengan biaya Kontraktor.

Segala biaya untuk perencanaan ulang, penggambaran ulang atau perbesaran dari ukuran pile
cap dan ground beam yang diperlukan akan menjadi tanggung jawab Kontraktor Pondasi Bore
Pile.

5.3. Sloof
a. Urutan pengecoran.
Khusus untuk balok - balok sloof yang menyatu secara keseluruhan dengan bangunan
diatasnya, pemberhentian pengecorannya, sifat permukaan beton, sarat pengecoran
berikutnya harus sedemikian rupa (sesuai ketentuan SNI) agar tidak menjadi titik lemah
bagian struktur,untuk itu diperlukan Persetujuan tertulis Pengawas.

b. Pelindung beton.
Apabila balok sloof dicor dengan menggunakan acuan permanent misal dari pasangan
batu - bata / batako, permukaan beton tidak dapat dikontrol, maka penutup betonnya
harus dirubah menjadi 75 mm.

5.4. Poer
Posisi pile caps berada pada posisi -60 cm dari muka tanah asli atau lebih dalam daripada
itu. Untuk pekerjaan ini rencana pemberhentian pengecorannya harus mendapat pe rsetujuan
tertulis Pengawas.

5.5. Kolom
a. Pengecoran.
Mengingat ukuran kolom yang ada, pengecoran dengan menggunakan bantuan tremi
dapat menjadi salah satu pilihan. Penggunaan cara ini harus tetap menjamin bahwa mutu
beton yang didapat tidak lebih rendah dari yang dipersyaratkan. Tinggi jatuh pengecoran
tidak boleh melampaui 1,5 meter.

b. Sambungan tulangan.
Untuk menghindari kesulitan dalam pengecoran, penyambungan tulangan perlu dirancang
sedemikian rupa,misalnya tidak dalamsatu potongan.

c. Sarang tawon.
Untuk menghindari terjadinya sarang tawon pada bagian bawahkolom antisipasi untuk
mencegahnya harus ditetapkan terlebih dahulu.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 19


d. Pemberhentian pengecoran
Pada bagian atas pemberhentian pengecoran kolom sering terjadi penurunan kwalitas
beton ditandai adanya retak dibawah sengkang, karena kurang perawatan, adanya
phenomena konsolidasi pada pengecoran beton yang relative tebal,maka permukaan itu
harus dikepras minimum setebal 50 mm.

5.6. Balok
Antisipasi akan terjadinya lendutan balok oleh beban yang bekerja maka perl u adanya
langkah antisipasi pada waktu memasang kerangka acuan / bekisting berupa kontra
lendutan.

5.7. Pelat
a. Kontra lendutan.
Seperti pada balok,antisipasi terhadap terjadinya lendutan harus diantisipasi sebelum
pengecoran dilaksanakan.

b. Posisi tulangan.
Pengalaman menunjukan bahwa saat pengecoran pelat, para pekerja pengecoran sering /
sulit menghindar untuk tidak menginjak tulangan pelat, sehingga letak / kelurusan
tulangan terganggu. Untuk menghindari menurunnya kemampuan pikul pelat khususnya
diatas tumpuan, antisipasi kearah itu harus ditetapkan sebelum pelaksanaanpengecoran.

5.8. Tangga
Antisipasi akan terjadinya lendutan balok tangga oleh beban yang bekerja, maka perlu
adanya langkah antisipasi pada waktu memasang kerangka acuan / bekisting berupa kontra
lendutan. Antisipasi terhadap terjadinya lendutan harus dilakukan sebelum pengecoran
dilaksanakan.
Pengalaman menunjukan bahwa saat pengecoran pelat tangga, para pekerja pengecoran
sering / sulit menghindar untuk tidak menginjak tulangan pelat, sehingga letak / kelurusan
tulangan terganggu. Untuk menghindari menurunnya kemampuan pikul pelat khususnya
diatas tumpuan, antisipasi kearah itu harus ditetapkan sebelum pelaksanaan pengecoran.

5.9. Siar Pelaksanaan


Siar pelaksanaan adalah siar yang terpaksa diadakan atas dasar alasan keterbatasan
pengecoran (pemberhentian pengecoran sementara) : harus memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
1. Permukaan beton pada siar pelaksanaan, harus dibersihkan dari serpihan dan kotoran
lainnya.
2. Sesaat sebelum beton baru di cor, semua siar pelaksanaan harus dibasahi, dan jika ada
air yang tergenang harus dibersihkan.
3. Siar pelaksanaan pada sistim pelat harus ditempatkan dalam daerah sepertiga bentang
tengah pelat, balok balok, balok induk. Siar pelaksanaan pada balok induk harus
diletakan pada jarak minimum sebesar dua kali lebar balok yang memotongnya dari
posisi muka perpotongan tersebut.
4. Balok, balok induk, atau pelat yang ditumpu oleh kolom atau dinding tidak boleh di cor
atau dipasang hingga beton pada komponen struktur vertikal penumpu tidak lagi bersifat
plastis.
5. Balok, balok induk dan kepala kolom harus dicor monolit sebagai bagian sistem pelat
lantai.

5.10. Kegagalan Pengecoran


Yang dimaksud dengan kegagalan pengecoran disini antara lain :
1. Diperoleh mutu beton lebih rendah dari yang dipersyaratkan. Apabila hal semacam ini
terjadi, maka penyelesiannya merujuk pada SNI 03 - 2487 - 2002 pasal 7.6.butir 5
(Penyelidikan untuk hasil uji kuat tekan beton rendah).
2. Terjadi keropos (sarang tawon).
Untuk menyelesaikan masalah ini harus mendapat persetujuan Pengawas. Penyelesaian
dengan cara mechanical grouting dengan menggunakan produk sejenis Embeco Grout,

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 20


Materfloow Grout, Sika dan yang sejenisnya harus dilakukan. Kuat tekan hasil
grouting harus mencapai mutu minimal sama dengan mutu beton yang dipersyaratkan.

I. PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA

1.1. LINGKUP PEKERJAAN

a. Semua pekerjaan pengadaan bagian-bagian konstruksi baja seperti pelat-pelat, profil-


profil, baut-baut, angker-angker menurut kebutuhan sesuai dengan gambar rencana
serta persyaratan pelaksanaan dan uraian pekerjaan.

b. Semua pekerjaan pembuatan bagian konstruksi baja seperti sambungan -sambungan


pengelasan baik las sudut maupun las penuh dan lain-lain sesuai dengan gambar
rencana serta persyaratan pelaksanaan dan uraian pekerjaan.

c. Semua pekerjaan pemasangan dan penyelesaian konstruksi baja seperti pemasangan


semua elemen-elemen rangka baja, pengecatan dan lain-lain sesuai gambar rencana
serta persyaratan pelaksanaan dan uraian pekerjaan.

1.2. PERSYARATAN UMUM

a. Peraturan-peraturan :
i. Semua peraturan-peraturan/normalisasi-normalisasi yang dipakai harus yang
berlaku di Indonesia seperti PMI, dan lain-lain.

ii. Semua pekerjaan baja pada bangunan ini harus memenuhi persyaratan dari AISC
'Specification for Fabrication and Erection', 12 Pebuari 1969.

iii. Semua pekerjaan baut (bolt) pada bangunan ini juga harus memenuhi syarat dari
AISC 'Specification for Structural Joint Bolts'.

iv. Semua pekerjaan las harus mengikuti 'American Welding Society Code for Arc
Welding in Building Construction Section 4'.

b. Teknis
i. Pemborong wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua
ukuran-ukuran yang tercantum dalam Gambar Rencana.

ii. Perhitungan detail dan sambungan dari bagian-bagian konstruksi baja yang tidak
tercantum dalam Gambar Rencana harus dilengkapi oleh Pemborong dan harus
dinyatakan pada Gambar Pelaksanaan. Untuk itu Pemborong harus memintakan
persetujuan dari pengawas sebelum memulai pekerjaan tersebut.

iii. Perubahan bahan atau perubahan detail berhubung alasan-alasan tertentu yang
berat dan dapat diterima harus diajukan dan diusulkan kepada Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan dari Pengawas dan Perencana.

iv. Semua perubahan-perubahan yang disetujui ini dapat dilaksanakan tanpa ada
biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan yang
mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurang.

v. Pemborong bertanggung jawab terhadap semua kesalahan-kesalahan detailing,


fabrikasi dan ketepatan penyetelan/pemasangan semua bagian -bagian konstruksi.

vi. Bahan struktur baja harus difabrikasi di Workshop.

vii. Semua baut, baik yang dikerjakan di workshop maupun dilapangan harus selalu
memberikan kekuatan yang sebenarnya dan masuk tepat pada lubang baut
tersebut.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 21


viii. Ketinggian dasar kolom yang telah ditentukan dan ketinggian daerah-daerah lain-
nya harus diukur dengan Theodolite oleh Pemborong dan disetujui oleh
Pengawas.

ix. Pekerjaan perubahan dan pekerjaan tambahan dilapangan pada waktu pemasa ngan
yang diakibatkan oleh kurang teliti atau kelalaian Pemborong harus dilaksanakan
atas beban biaya Pemborong.

x. Kekurang tepatan pemasangan karena kesalahan fabrikasi harus dibetulkan,


diper- baiki dan bila perlu diganti dengan yang baru kesemuanya atas biaya
Pemborong.

1.3. PERSYARATAN PELAKSANAAN.

a. Shop Drawing
i. Shop Drawing yang dibuat harus memperlihatkan semua informasi mengenai
dimensi pelat, tebal dan jenis sambungan las yang dipergunakan.

ii. Pada setiap shop drawing harus dilengkapi dengan daftar material yang gunakan
berserta berat material yang dipakai.

iii. Pada setiap shop drawing harus dicantumkan kualitas dari material baja dan las
yang digunakan.

iv. Semua pekerjaan pemotongan dan fabrikasi baja harus terlebih dahulu disetujui
oleh Pengawas yang dalam hal ini adalah persetujuan shop drawing.

b. Pengelasan
i. Pengelasan harus dikerjakan oleh tenaga ahli dan berpengalaman. Pemborong
wajib menyerahkan sertifikat keahlian-keahlian dari masing-masing tukang
lasnya.

ii. Sertifikat kelas A untuk tenaga ahli yang mengerjakan bagian -bagian konstruksi
ini

iii. Walaupun demikian apabila ternyata pada saat pengerjaan yang sebenar nya
dicapai hasil yang kurang memuaskan, maka tenaga pengelasan tersebut harus
diganti.

iv. Semua pengerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapih tanpa meni mbulkan
kerusakan-kerusakan pada bahan bajanya.

v. Elektode las yang dipergunakan harus disimpan pada tempat yang dapat
menjamin komposisi dan sifat-sifat dari elektrode tersebut selama masa
penyimpanan.

vi. Pengelasan haru menjamin pengaliran yang rata dari cairan elektrode ters ebut.

vii. Teknik/cara pengelasan yang dipergunakan harus memeperlihatkan mutu dan


kualitas dari las yang dikerjakan.

viii. Permukaan dari daerah yang akan dilas harus bebas dari kotoran-kotoran, cat-cat,
minyak-minyak, karat-karat dan kotoran dalam ukuran kecil harus dibersihkan,
terutama kotoran yang memberi pengaruh besar pada kawat las. Permukaan yang
akan dilas juga harus bersih dari aspal.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 22


ix. Pengelasan tidak boleh dilakukan jika temperatur Bace Metal lebih rendah dari 0
F. Pada temperatur 0 F - 32 F, permukaan las dari titik dimulainya las sampai
sejauh 7,5 cm juga harus dijaga temperaturnya sampai dengan waktu pengelasan.

x. Pemberhentian las, harus pada tempat yang ditentukan dan harus dijamin t idak
akan berputar atau membengkok.

xi. Setelah pengelasan, maka sisa-sisa/kerak-kerak las harus dibersihkan dengan


baik.

xii. Semua jenis pengelasan pada profil I yang tersusun dari pelat tidak boleh
memotong/bertemu pada pertemuan antara web dan flens dan pengelasan harus
dihentikan pada jarak 20 mm dari tepi web dan flens.

xiii. Semua profil I yang tersusun dari pelat harus merupakan suatu batang yang utuh
(tanpa sambungan) kecuali jika tercantum dalam Gambar Rencana.

c. Sambungan

i. Sambungan-sambungan yang dibuat harus mampu memikul gaya-gaya yang be-


kerja, selain berguna untuk tempat pengikatan dan untuk menahan le nturan
batang.

ii. Lubang baut harus lebih besar 0,5 mm dari pada diameter luar dari baut. Jika baut
dikerjakan di workshop,maka cara melubangi boleh langsung dengan alat
pengerek

iii. Daerah-daerah yang berbatasan antara profil dengan lubang baut dan antara baut
itu sendiri harus dapat memikul gaya-gaya dan dapat dengan cepat meneruskan
gaya tersebut.

iv. Khusus untuk lubang baut dengan bentuk oval harus dijamin dapat terjadi perge -
seran kearah memanjang dari bentuk oval tersebut.

d. Pengecatan
i. Semua bahan setruktur baja harus dicat MENI SINCROMAT, sebelum dicat
semua permukaan baja harus bersih dari kotoran-kotoran ataupun minyak-
minyak. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan Wire Brush dengan
minimum mencapai SA-2, terkecuali untuk profil baja yang merupakan cold
formed steel dengan tebal lebih kecil dari 4 mm, pembersihan permukaannya
menggunakan wire brush sampai mencapai ST-3.

ii. Permukaan profil setelah di sand blast, pengecatan dasar pertama sudah harus
dilakukan paling lambat 4 jam setelah dilaksanakannya sand blast.
iii. Sebelum mulai pengecatan, Pemborong harus memberitahukan kepada Pengawas
untuk mendapat persetujuan.

iv. Cat dasar pertama dengan merk seperti tercantum dalam persyaratan bahan,
dilakukan di work shop dengan sistem air less spray, dengan cat dasar kedua dan
cat finish dilakukan di site dengan sistem air less spray atau sesuai dengan
persyaratan cat yang dipakai.

v. Pada lubang-lubang high strength bolt dan unfinished bolt sesudah dibersihkan,
permukaan baja dilapisi 1 (satu) kali dengan cat yang ditentukan sebelum pema -
sangan dan 1 (satu) kali setelah selesai bolt dipasang.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 23


e. Persyaratan pengujian

i. Semua bahan yang dipergunakan dalam pekerjaan baja harus dimungkinkan untuk
diperiksa atau ditest baik work shop lapangan maupun pada Le mbaga/Instansi
yang berwenang untuk menguji (DPMB, LIPI, dsb).

ii. Untuk profil-profil yang tersusun dari pelat (built up) harus diadakan pengujian
non destructive testing. Apabila dalam pengujian non destructive testing timbul
keraguan mengenai mutu baja, mutu pengelasan, maka pengawas berhak untuk
meminta diadakan pengujian destructive testing. Semua biaya pengujian ini
ditanggung oleh Pemborong.

Non destructive testing


Pada metoda ini bertujuan untuk melihat kualitas dari las yang harus dilakukan sebagai
berikut :
o Pemeriksaan visual, pemriksaan ini harus dilakukan pada semua bagian dari
struktur baja.
o Pemeriksaan dengan X-Ray
Pemeriksaan ini dilakukan pada sambungan las antara web dan flens pada profil
dari pelat tersusun dan pengelasan dengan full penetration. Untuk pemeriksaan
sambungan pada pembuatan dari pelat tersusun dilaksanakan secara random
dengan jumlah 5 % dari banyak pengelasan.

Destructive testing
o Pengujian las antara web dan flens.

Metoda dan prosedur pengujian berdasarkan JIS G 3353 (1978) yang secara prinsip
dapat digambarkan sebagai berikut :
Profil yang diuji dipotong memanjang minimum 30 mm

in )
(m
m
3 0m

Bagian dari flens diberi beban tarik melalui tumpuan A dan B.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 24


P P

l l = 1 ,5 x te b a l fle n s

P P

Pembebanan dilakukan sampai terjadi retak pada bagian web dan flens.

o Pengujian tarik pada elemen profil (test piece)

Metoda dan prosedur pengujian mengikuti JIS Z 2202 (1980) dan JIS Z 2241(1980)

Elemen yang akan diuji diambil pada bagian flens dari profil :

1/4 B

Bentuk dan ukuran dari test piece mengikuti pengujian nomor 1 A dari JIS Z 2201 :

P R

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 25


Width Gauge Length Parallel Length Radius of Fillet Thickness
W L P R T
40 200 200approx 25 (min) Thickness of material

f. Peralatan
Peralatan yang dipergunakan untuk mengelas harus memakai type yang sesuai dengan yang
dibutuhkan, sehingga penyambungan dengan las dapat memuaskan.

Peralatan tersebut harus mencapai kapasitas 25 - 40 volt dan 200 - 400 ampere.

6.1. PEKERJAAN RANGKA ATAP + PENUTUP ATAP


1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan meliputi pemasangan penutup atap; usuk, reng, bubungan nok, dan lain - lain
pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini. Pekerjaan yang berhubungan dengan ini:
a. Pekerjaan konstruksi Atap;
b. Pekerjaan kerangka untuk atap;
c. Pekerjaan lisplank

2. Bahan - bahan
1. Kuda kuda menggunakan bahan dari baja dengan profil WF.150.75.5.7
2. Gording menggunakan bahan dari baja dengan profil CNP 150.65.20.3,2
3. Listplank menggunakan bahan dari kalsiplank ukuran 30 cm tebal 12 mm
4. Usuk Gavalum C 75 dengan tebal min 0.7 mm dan reng galvalum B40 tebal 0.5 mm
5. Genteng dan Bubungan menggunakan x. Karang pilang.

3. Pelaksanaan

1. Bagian-bagian profil baja harus diangkat dengan baik, dan tidak boleh terjadi puntiran
puntiran pada waktu pengangkatan.
2. Ikatanikatan sementara harus digunakan untuk mencegah tegangan yang melewati
tegangan ijin dan ikatan sementara tersebut dibiarkan terpasang sampai pemasangan
konstruksi selesai.
3. Bajabaja konstruksi harus diberi lapisan cat sesuai dengan persyaratan pekerjaan
pengecatan
4. Pemasangan kuda kuda dilengkapi dengan mor bout, beugel dan plat besi / penguat
kuda kuda. konstruksi rangka atap harus sesuai dengan gambar rencana.
5. Atap genteng harus dipasang menurut keahlian dan sedemikian rupa sehingga betul -
betul tersusun rapi dalam segala arah, kaitan dan saling menutupnya harus cocok dan
rapat.
6. Kaitan dan kedudukan genteng pada reng dan usuk galvalum masing - masing berjarak
antara 24 s / d 28 cm atau sesuai dengan ketentuan pabrik.
3. Teknik pemasangan dan penyelesaian detail - detail yang belum jelas dalam gambar,
harus diikuti ketentuan dari pabrik genteng tersebut. Tidak boleh memotong genteng ke
arah pinggir atau ujungnya untuk disesuaikan dengan ukuran atap tapi ukuran atap dan
bagian - bagian atap harus diatur supaya cocok dengan ukuran - ukuran genteng.
4. Genteng - genteng hanya boleh dipotong pada pinggul - pinggul atau lembah - lembah
atap tapi harus sedemikian rupa, sehingga bagian untuk menempatkan kedudukannya
tidak boleh dibuang.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 26


6. PEKERJAAN ARSITEKTUR
6.2. PEKERJAAN BETON NON STRUKTURAL
1. Lingkup Pekerjaan
1. Menyediakan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat - alat bantu lainnya untuk
melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar, untuk mencapai hasil yang baik
dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi kolom praktis, rabat beton, lantai kerja dan semua pekerjaan beton
yang bukan struktur, seperti yang ditunjukkan pada gambar.

2. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland
Memakai Semen Portland ex Gresik atau semen Portland lain yang mempunyai mutu terbaik
dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan Perencana / Direksi Pengawas dan harus
memenuhi NI - 8, Semen yang telah mengeras sebagian / seluruhnya tidak dibenarkan untuk
digunakan. Penyimpanan semen Portland harus diusahakan sedemikian rupa sehingga bebas
dari kelembaban, bebas dari air dengan lantai terangkat dari tanah dan ditumpukkan sesuai
dengan syarat penumpukan semen.

2. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir - butir yang bersih dan bebas dari bahan - bahan organik, lumpur
dan sebagainya, dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan
dalam PBI 1988.

3. Koral Beton / Split


Digunakan koral yang bersih, bermutu baik, tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan
sesuai dengan syarat - syarat PBI 1988. Penyimpanan / penimbunan pasir dan koral beton
harus dipisahkan satu dari yang lain, hingga kedua bahan tersebut dijamin menghasilkan
perbandingan adukan beton yang tepat.

4. A i r
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak, asam, alkali
dan bahan - bahan organik / bahan lain yang dapat merusak beton dan harus memenuhi NI - 3
pasal 10. Apabila dipandang perlu Konsultan Perencana / Direksi Pengawas dapat minta
kepada Kontraktor supaya air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang
resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

5. Besi Beton
Digunakan mutu U - 24 untuk < 12 mm, U - 39 untuk > 12 mm. Besi harus bersih dari
lapisan minyak / lemak dan bebas dari cacat seperti serpih - serpih. Penampang besi harus
bulat serta memenuhi persyaratan NI - 2 (PBI 1988). Bila dipandang perlu Kontraktor
diwajibkan untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi
dan sah atas biaya Kontraktor.
Pengendalian pekerjaan ini harus sesuai dengan :
1. Peraturan - peraturan / standard setempat yang biasa dipakai
2. Peraturan - peraturan Beton Bertulang Indonesia 1988, NI - 2
3. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961, NI - 5.
4. Peraturan Semen Portland Indonesia 1972, NI - 8
5. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat
6. Ketentuan - ketentuan Umum untuk pelaksanaan Pemborongan Pekerjaan Umum (AV)
No.9 tanggal 28 Mei 1941 dan Tambahan Lembaran Negara No. 1457
7. Petunjuk - petunjuk dan peringatan - peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan
Direksi Pengawas.
8. American Society for Testing and Material (ASTM) 9. American Concrete Institute
(ACI)

6. Kawat Pengikat
Kawat pengikat besi beton / rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuh seng, diameter
kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kawat pengikat besi beton / rangka harus
memenuhi syarat - syarat yang ditentukan dalam NI - 2 (PBI tahun 1988).

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 27


3. Syarat syarat Pelaksanaan
1. Mutu Beton
Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah campuran 1pc:2ps:3kr
dan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam PBI - 1988.

2. Pembesian
- Pembuatan tulangan - tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan,
sambungan kait - kait dan pembuatan sengkang (ring), persyaratannya harus sesuai
dengan PBI - 1988.
- Pemasangan dan penggunaan tulangan beton harus sesuai dengan gambar konstruksi.
- Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besi tersebut tidak
berubah tempat selama pengecoran, dan harus bebas dari papan acuan atau lantai
kerja dengan memasang selimut beton sesuai dengan ketentuan dalam PBI - 1988.
- Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lapangan kerja
dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis dari Direksi Pengawas.

3. Cara Pengadukan
- Cara pengadukan beton harus menggunakan beton molen.
- Takaran perbandingan untuk Semen Portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih
dahulu olehkonsultan Perencana / Direksi Pengawas.
- Selama pengadukan kekentalan adukan beton harus diawasi dengan jalan memeriksa
slump pada setiap campuran baru. Pengujian slump, minimum 5 cm dan maksimum
10 cm.

4. Pengecoran Beton
- Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan
dan menyiram cetakan - cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran - ukuran dan
ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
- Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas petunjuk Direksi Pengawas.
- Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya cacat
pada beton seperti keropos dan rongga - rongga koral / split yang dapat
memperlemah konstruksi.
- Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya,
maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Direksi Pengawas.

5. Pekerjaan Bekisting
- Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran - ukuran yang telah
ditetapkan dan atau diperlukan dalam gambar.
- Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan - perkuatan, sehingga
cukup kokoh dan dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selama
pengecoran dilakukan.
- Bekisting harus rapat (tidak bocor), permukaannya licin, bebas dari kotoran -
kotoran (tahi gergaji), potongan kayu, tanah / lumpur dan sebagainya, sebelum
pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.
- Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi penguapan cepat.
Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan, harus diperhatikan dan
dipersiapkan.

6. Pekerjaan Pembongkaran Bekisting


Pembongkaran bekisting hanya boleh dilakukan dengan ijin tertulis dari Diieksi
Pengawas. Setelah bekisting dibuka, tidak diijinkan mengadakan perubahan apapun pada
permukaan beton tanpa persetujuan dari Direksi Pengawas.

7. Kontraktor dan Kualifikasi Pelaksanaan / Kontraktor


- Pelaksanaan / Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya
sampai dengan saat - saat penyerahan (selesai).
- Pekerjaan harus dilakukan oleh tenaga - tenaga ahli pada bidangnya. Tenaga
pelaksana dari Kontraktor harus yang memenuhi syarat, minimum STM 3 (tiga)
tahun pengalaman kerja.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 28


- Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada Uraian dan
syarat - syarat maupun yang tercantum dalam gambar - gambar atau peraturan yang
berlaku baik didalam negeri maupun luar negeri yang diberlakukan.
- Kontraktor mengikuti kontrak - kontrak yang akan disusun ke.mudian dengan
pemilik, baik mengenai hal - hal pembayaran maupun hal teknis dan non teknis
lainnya.
- Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat diperlukan
untuk dapat berdiskusi dan dapat membuat keputusan administratif.

8. Contoh Bahan
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh - contoh
material misalnya: besi, koral, pasir, PC - untuk mendapatkan persetujuan dari
Direksi Pengawas..
- Contoh - contoh bahan yang telah disetujui oleh Direksi Pengawas, akan dipakai
sebagai standar / pedoman untuk memeriksa / menerima material yang dikirim oleh
Kontraktor ke.tempat pekerjaan.

9. Syarat - syarat Pengiriman dan Penyimpanan Bahan


- Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidak cacad.
Beberapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak / kemasan aslinya yang masih
tersegel dan berlabel pabriknya.
- Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup, kering, tidak lembab
dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik pembuat bahan
tersebut.
- Tempat penyimpanan harus mencukupi bagi bahan yang ditempatkan dan dilindungi
sesuai dengan jenisnya.
- Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengiriman dan
penyimpanan. Bila ada kerusakan, Kontraktor wajib menggantinya atas beban
Kontraktor.

10. Pengujian Mutu Pekerjaan


- Sebelum dilaksanakan pemasangan, Kontraktor diwajibkan untuk memberikan pada
Direksi Pengawas "Test Certificate" bahan besi dari produsen / pabrik.
- Bila tidak ada "Test Certificate", maka Kontraktor harus melakukan pengujian atas
besi / kubus beton di laboratorium yang akan ditunjuk kemudian.
- Mutu beton tersebut harus dibuktikan oleh Kontraktor dengan mengambil benda uji
berupa kubus / silinder yang ukurannya sesuai dengan syarat - syarat / ketentuan
dalam PBI - 1988. Pembuatannya harus disaksikan oleh Direksi Pengawas yang akan
ditunjuk. Jumlah dan frekwensi pembuatan kubus beton serta ketentuan - ketentuan
lainnya sesuai PBI - 1988.
- Kontraktor diwajibkan membuat "Trial Mix" terlebih dahulu, sebelum memulai
pekerjaan beton.
- Hasil pengujian dari laboratorium diserahkan kepada Direksi Pengawas secepatnya.
- Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengujian bahan tersebut, menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

11. Syarat - syarat Pengamanan Pekerjaan


- Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam
setelah pengecoran.
- Beton dilindungi dari kemungkinan cacad yang diakibatkan dari pekerjaan -
pekerjaan lain.
- Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak
mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
- Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahi dengan
air terus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai ketentuan dalam PBI -
1988).

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 29


12. Pekerjaan Beton Rabat Dan Lantai Kerja.
1. Ruang Lingkup
Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan lantai kerja, lantai dasar sebelum
pemasangan keramik dan tempat lain yang telah ditunjukkan didalam
gambar
2. Bahan - bahan
a. Semen PC : hasil produksi lokal ex Gresik atau merk lain sesuai syarat
- syarat ini yang telah mendapat persetujuan Pengawas dan tidak boleh
memakai semen PC yang telah mengeras.
b. Air yang digunakan haruslah air bersih yang bebas dari bahan - bahan
yang merusak misalnya minyak, asam dan unsur organik lainnya.
Kontraktor harus menyediakan air kerja ini atas biaya sendiri.
c. Pasir harus bersih, bebas dari kotoran,dan tidak boleh mengandung
lumpur lebih dari 5%
d. Kerikil harus kasar dan keras tidak berpori

3. Pelaksanaan
1. Beton rabat adalah campuran 1 pc : 3 ps : 5 kr, tebal 7 cm dilaksanakan
pada seluruh lantai kerja pondasi poer dan sloof.
2. Pelaksanaan beton rabat dilaksanakan juga di lantai dasar sebelum
pemasangan penutup lantai keramik dengan tebal 7 cm.

6.3. PEKERJAAN DINDING


6.2.1. Pekerjaan Dinding Batu Bata
1. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat - alat bantu
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan dan seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Direksi .

2. Persyaratan Bahan
1. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk lokal dan yang disetujui Direksi .
Syarat - syarat batu bata harus memenuhi ketentuan - ketentuan dalam NI - 10.
2. Batu bata / batu merah yang digunakan ukuran 5x12x22 cm denganmutu terbaik, siku dan sama
ukuran, sama warna serta disetujui Direksi .
3. Semen Portland yang digunakan adalah ex Gresik atau semen Portland lain yang mempunyai
mutu terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan Perencana / Direksi Pengawas dan
memenuhi syarat - syarat dalam NI - 8.
4. Pasir aduk harus memenuhi NI - 3 Pasal 14 ayat 2.
5. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung lumpur / minyak / asam
basa serta memenuhi PUBI - 1982 Pasal 9.

3. Syarat - syarat Pelaksanaan


1. Bahan - bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus diserahkan contoh -
contohnya kepada Direksi .
2. Seluruh dinding dari pasangan batu bata / bata merah,dengan aduk campuran 1pc:6ps, kecuali
pasangan batu bata semen trasram / rapat air.
3. Untuk dinding semen trasram / rapat air dengan adukan campuran 1pc : 3ps pasang,
yakni pada dinding dari atas permukaan sloof sampai 50 cm di atas permukaan lantai
setempat. Untuk daerah KM / WC, Urinoir dan Wastafel tinggi dinding trasram adalah
150 cm dari lantai sesuai dengan yang tercantum didalam gambar. Pasangan ini
digunakan untuk sekeliling dinding ruang - ruang basah serta pasangan batu bata
dibawah permukaan tanah jika ada.
4. Sebelum digunakan,batu bata harus direndam air dalam bak atau drum hingga jenuh.
5. Dinding batu bata yang akan diplester minimal telah berumur 7 hari dan harus dibasahi
dengan air terlebih dahulu dan siar - siar dibersihkan sebelum diplester.
6. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap maksimum 24 lapis
perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding batu bata tebal 1 / 2 batu
yang luasnya maksimal 12 m2 harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan
kolom ukuran 11 x 11 cm, dari tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 8 mm

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 30


jarak 15 cm untuk tumpuan dan 20 cm untuk lapangan, jarak antara kolom satu dengan yang
lain dibuat maksimal 3(tiga) meter.Mutu besi U - 24
7. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama sekali tidak
diperkenankan.
8. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus diberi
penguat stek - stek besi beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu
ditanamdengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan
bata sekurang - kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain oleh Direksi.
9. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih dari dua atau lebih.
10. Pasangan dinding batu bata tebal1 / 2 batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm
setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah sisinya. Pelaksanaan pasangan harus
cermat, rapi dan benar - benar tegak lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
11. Pasangan batu bata semen trasram bawah permukaan tanah / lantai harus diberi pen dengan
adukan 1pc:3ps
12. Pasangan batu bata dapat diterima / diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal
dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum diaci / diplester). Adapun toleransi
terhadap as dinding yang diizinkan maksimal 1cm (sebelum diaci / diplester).
13. Pada ambang atas kusen dengan lebar lebih kecil atau sama dengan 1,20 m dipasang
rolag batu merah, apabila lebih dari ketentuan tersebut, harus dipasang balok latei
dengan ukuran sesuai pada gambar.

Untuk pasangan setengah batu yang luasnya lebih besar dari 12 meter persegi tanp a
adanya pertemuan dinding apabila tidak tegambar harus dipasang kolo m praktis dari
beton dengan campuran beton 1pc:2ps:3kr .

4. Syarat - Syarat Pemeliharaan


Perbaikan
1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat.
2. Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
3. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan, maka
pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan diterima oleh Konsultan MK.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.

Pengamanan
Pemborong wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk dapat
dihindarkan dari kerusakan.
Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.

5. Syarat Penerimaan
1. Pemborong harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan
yang tercantum dalam RKS.
2. Hasil pemasangan pasangan dinding, harus lurus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus
terhadap lantai yang ada disekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
3. Toleransi kemiringan untuk penerimaan pasangan dinding: 1 mm / m2 luas permukaan bidang
kerja.
4. Pelaksanaan dinding, harus rata, sambungan satu dengan lainnya rapih.
5. Hasil akhir harus konstruktip yang kokoh. Penyelesaian hubungan dinding dengan perkerjaan
finishing lainnya harus rapih.

6.2.2. Pekerjaan Plesteran Dinding


1. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pengadaan tenaga kerja,bahan - bahan, peralatan dan alat -
alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini,sehingga dapat tercapainya
hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata bagian dalam dan bagian luar
bangunan serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar dan sesuai dengan pengarahan
direksi dilapangan .
3.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 31


2. Persyaratan Bahan
1. Semen Portland yang digunakan adalah ex Gresik atau semen Portland lain yang
mempunyai mutu terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan Perencana /
Direksi Pengawas dan memenuhi syarat - syarat dalam NI - 8.
2. Pasir harus memenuhi NI - 3 Pasal 14 dan PUBI 1982.
3. Air harus memenuhi NI - 3 Pasal 10. - Campuran (aggregate) untuk plester harus
dipilih yang benar - benar bersih dan bebas dari segala macam kotoran, harus bersih dan
melalui ayakan 1,6 - 2,0 mm.

3. Syarat - syarat Pelaksanaan


1. Pekerjaan plester dilakukan setelah pasangan bata cukup kuat minimum 7 hari setelah selesai
pemasangan
2. Seluruh plesteran dinding batu bata dengan aduk campuran 1pc:6ps, kecuali pada dinding batu
bata trasram / rapat air.
3. Pada dinding batu bata trasram / rapat air di plester dengan aduk campuran 1pc:3ps (yang
dilakukan pada sekeliling kamar mandi, WC, dan bagian - bagian yang ditentukan / disyaratkan
dalam detail gambar serta atas petunjuk Direksi).
4. Pada beton kolom yang terekspose (terlihat) diplester menggunakan campuran 1pc:2ps dengan
tebal 1 cm.
5. Pasir pasang yang di gunakan harus di ayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti yang
dipersyaratkan.
6. Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan di atas tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian
/ penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus bermutu baik dari jenisnya dan di setujui
Direksi.
7. Semen Portland yang di kirim ke proyek lapangan harus dalam keadaan tertutup atau dalam
kantong yang masih disegel dan berlabel pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam
keadaan utuh dan tidak ada cacat.
8. Bahan harus disimpan di tempat yang kering, berventilasi baik, terlindung, dan bersih. Tempat
penyimpanan bahan harus cukup menampung kebutuhan bahan, dan dilindungi sesuai dengan
jenisnya seperti yang disyaratkan dari pabrik.
9. Semua bahan sebelum di kerjakan harus ditunjukkan kepada Konsultan Pengawas / Direksi
untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan / persyaratan dari pabrik yang
bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang mutunya
sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
10. Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor diharuskan memeriksa site / lapangan yang telah
disiapkan apakah sudah memenuhi persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
11. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor harus
segera melaporkan kepada Direksi, Kontraktor tidak diperkenankan melakukan pekerjaan
ditempat tersebut sebelum kelainan / perbedaan diselesaikan.
12. Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai yang
ditunjukkan dalam detail gambar.
13. Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus diberi kawat ayam untuk membantu dan
memperkuat daya lekat plesteran pada bagian yang diijinkan Direksi.
14. Plesteran halus (acian) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang
homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering betul).
15. Kelembaban plesteran harus dijaga sehingga pengeringan berlangsung wajar tidak terlalu tiba -
tiba, dengan membasahi permukaan plesteran setiap kali terlihat kering dan melindungi dari
terik panas matahari langsung dengan penutup yang bisa mencegah penyerapan air secara cepat.
16. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulang / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama
masa pelaksanaan (dan masa garansi), atas biaya Kontraktor selama kerusakan bukan
disebabkan oleh tindakan Pemilik / Pemakai.

4. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan:
1. Pemborongan wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak / cacat.
Perbaikan dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
2. Kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pelaksanaan, maka pemborong
wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 32


Pengamanan
Pemborong wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan untuk dapat
dihindarkan dari kerusakaan. Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi
tanggung jawab pemborong.

5. Syarat Penerimaan
1. Pemborong harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan
ketentuan perencanaan serta persetujuan Direksi.
2. Hasil pemasangan pasangan, plester dan acian harus lurus tepat pada sudut sikunya serta tegak
lurus terhadap lantai yang ada disekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
3. Toleransi kemiringan untuk penerimaan pasangan dinding : 1 mm / m2 permukaan bidang kerja.
4. Pelaksanaan plesteran harus rata, sambungan satu dengan lainnya rapih, melekat dengan baik
pada pasangan bata.
5. Hasil akhir tanpa cacat dan merupakan satu kesatuan konstruktip yang kokoh. Penyelesaian
hubungan dinding panel dengan pekerjaan finishing lainnya harus rapih.

6.4. PEKERJAAN LANTAI


6.2.1. Pekerjaan Lantai (Keramik Tile)
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat - alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan lantai dan plint keramik dari masing - masing jenis dan ukuran ini dilakukan pada
ruang yang disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar dan sesuai dengan petunjuk Direksi.

2. Persyaratan Bahan
1. Jenis : Granite Tile uk. 60x60
Keramik Tile uk. 30x30
Keramik Tile uk. 20x20
Keramik Tile uk. 25x25
2. Warna : a. Untuk masing - masing warna harus seragam
b. Warna yang tidak seragam harus diganti / dibongkar.
3. Merk : Ex. Cina untuk Granit
: Ex. Asia , Ex. Arwana atau Ex. Mulia untuk Keramik
4. Ukuran / jenis dan pemakaian : 60 x 60 cm motif/warna untuk lantai sedang untuk KM Ukuran
20 x 20 cm motif/warna, 25 x 25 cm motif/warna atau segala ukuran yang tertera pada gambar /
ketentuan Konsultan Perencana. Dipasang sebagai finishing lantai pada seluruh detail yang
ditunjukan / disebutkan dalam gambar. Pola pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam detail
gambar.
5. Bahan pengisi : Grout / pengisi semen berwarna
6. Bahan perekat : Adukanspesi 1pc:4ps diberi bahan tambahan penguat berupa bahan perekat
untuk meningkatkan kekedapan terhadap air dan menambah daya lekat dengan jumlah
pengunaan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat bahan perekat tersebut.
7. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai dengan peraturan - peraturan ASTM, NI - 19,
PUBI 1982 pasal 31 dan SII - 0023 - 81.
8. Semen Portland yang digunakan adalah ex Gresik atau semen Portland lain yang mempunyai
mutu terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan Perencana / Direksi Pengawas
dan memenuhi syarat - syarat dalam NI - 8, pasir harus memenuhi PUBI1982 pasal 11dan air
harus memenuhi syarat - syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
9. Untuk bahan pengisi / grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat produk dari pabrik
sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan dilapangan.

3. Syarat - Syarat Pelaksanaan


a. Bahan bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh -
contohnya kepada Direksi.
b. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shopdrawing dari pola keramik
yang disetujui Direksi.
c. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidakretak,tidak cacat dan tidak bernoda.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 33


d. Adukan pengikat dengan campuran 1pc:4ps dan di tambah bahan perekat seperti yang
disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar benar rata, adukan harus
terpasang merata di bawah permukaan keramik.
e. Jarak antara unit - unit pemasangan keramik yang terpasang(lebarsiar - siar), harus sama lebar
maksimum 3mm dan kedalaman maksimum2 mm, atau sesuai detail gambar serta Direksi, yang
membentuk garis - garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar - siar
yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
f. Siar siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan / persyaratan,warna bahan pengisi sesuai
dengan warna keramik yang dipasangnya.
g. Pemotongan unit - unit keramik harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai
persyaratan dari pabrik yang bersangkutan
h. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada permukaan
keramik,hingga betul - betul bersih.
i. Sebelum keramik di pasang, terlebih dahulu unit - unit keramik direndam dalam air sampai jenuh.
j. Kontraktor wajib mengadakan pembuatan mock - up untuk mendapatkan persetujuan Direksi .
sebelum perkerjaan di mulai. Biaya pengadaan mock - up menjadi tanggungan pemborong. Mock
- up yang disetujui akan dipakai sebagai bahan patokan pemeriksaan dan penerimaan hasil
perkerjaan ini.
k. Tepat diatas delatasi sub lantai, pasangan ubin harus diberi nat selebar 1 cm, kemudian kedalam
nat selebar 1 cm tersebut dimasukkan grouting dari silikon rubber sealant dengan warna yang
sama dengan warna grouting nat.

4. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan lantai keramik yang rusak. Perbaikan harus
dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
2. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan,
maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi. Biaya
yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.

Pengamanan
1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan
terhadap kerusakan - kerusakan
2. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan lantai keramik selesai terpasang, permukaannya
dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada
permukaannya.
3. Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan keramik yang sama sebanyak 0,1%
dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk
dalam penawaran.

5. Standar Penerimaan
1. Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan
pengarahan serta persetujuan Direksi.
2. Pelaksanaan pekerjaan lantai keramik harus dipasang rata (water pass) pada permukaan peilnya
datar, tidak bergelombang, warnanya seragam serta tidak cacat / tidak bernoda.
3. Toleransi kemiringan untuk permukaan yang dapat diterima adalah 1 mm / m2; kecuali
kemiringan lantai pada permukaan lantai toilet / ruang wudhu yang harus dibuat miring
permukaan lantainya ke arah floor drain (sesuai gambar rancangan).
4. Pemborong wajib menyerahkan keramik tile sejumlah 0,1% dari jumlah yang terpasang kepada
Pemberi Tugas, dinyatakan dengan Surat Penyerahan Material.

6.2.2. Pekerjaan Dinding


1. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan peralatan dan alat - alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat diperoleh hasil
pekerjaan yang bermutu baik dansempurna.
2. Pekerjaan dinding keramik tile ini dilakukan pada ruangan atau seluruh bidang yang disebutkan
/ ditunjukkan dalam gambar (bila ada) dan sesuai dengan petunjuk Konsultan Perencana dan
Direksi.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 34


2. Persyaratan Bahan
1. Jenis : Keramik Tile uk. 20 x 25 cm
Keramik Tile uk. 25 x 40 cm
List Keramik uk. 10 x 20 cm
Keramik tile buatan dalam negeri yang disetujui Konsultan Pengawas dan atau Direksi.
2. Warna :
1. Warna yang ditentukan harus sesuai dengan ketentuan perencana / sesuai gambar.
2. Warna ditentukan Perencana atau dalam gambar / setelah diputuskan bersama dalam rapat
direksi.
3. Merk : Ex. Asia tile atau setara.
4. M u t u : Tingkat I (satu)
5. Bahan pengisi : Grout semen berwarna
6. Bahan perekat: Adukan spesi 1pc:4ps diberi bahan tambahan penguat berupa bahan perekat
untuk meningkatkan kekedapan terhadap air dan menambah daya lekat dengan jumlah
pengunaan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat bahan perekat tersebut.
7. Ukuran : 20 x 25 cm dan 25 x 40 cm serta 10 x 20 cm untuk list keramik atau
ditentukan dalam gambar perencana dengan pola pemasangan sesuai detail gambar.
8. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai peraturan - peraturan ASTM,NI - 19, PUBI
1982 pasal 31 dan SII - 0023 - 81.
9. Semen Portland yang digunakan adalah ex Gresik atau semen Portland lain yang mempunyai
mutu terbaik dari satu jenis merk atas persetujuan Konsultan Perencana / Direksi Pengawas
dan memenuhi syarat - syarat dalam NI - 8, pasir harus memenuhi PUBI1982 pasal 11 dan air
harus memenuhi syarat - syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982 pasal 9.
10. Bahan - bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh -
contohnyakepada Direksi .
11. Untuk bahan pengisi / grouting dan bahan perekat dilengkapi sertifikat produk dari pabrik
sebagai bukti penggunaan produk tersebut pada pelaksanaan dilapangan, dengan campuran
sesuai dengan ketentuan pabrik.

3. Syarat - syarat Pelaksanaan


1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat gambar dari pola keramik yang
disetujui Direksi.
2. Keramikyang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak,tidak cacat dan tidak bernoda.
3. Adukan pengikat dengan campuran 1pc:4ps dan ditambah bahan perekat seperti yang telah
disyaratkan dan harus terpasang merata di bawah permukaan keramik.
4. Bidang permukaan pasangan dinding keramik, harus benar - benar rata.
5. Jarak antara unit unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar - siar), harus sama lebar
maksimum 3 mmdan kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk
Direksi, yang membentuk garis - garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya,
untuk siar - siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak
lurussesamanya.
6. Siar - siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan bahan, warna bahan pengisi
sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
7. Pemotongan unit - unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus sesuai
persyaratan daripabrikyangbersangkutan.
8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam noda pada permukaan
keramik,hingga betul betul bersih.
9. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan pasangan dinding atau hal - hal
lain seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
10. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit - unit keramik direndam dalam air sampai
jenuh.
11. Pingulan pasangan keramik harus di lakukan dengan alat gurinda, sehingga diperoleh hasil
pengerjaan yang rapi,siku dan tepian yang sempurna.
12. Keramik yang terpasang harus di hindarkan dari pengaruh pekerjaan lain selama 3 x 24jam dan
dilindungi dari kemungkinan cacat pada permukaannya.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 35


4. Bahan penutup Allumunium Composite Panel
1.Bahan Allumunium Composite Panel (ACP) yang digunakan harus memenu hi
persyaratan spesifikasi teknis adapun susunan rangka tersebut adalah sebagai berikut ;
- Tebal Panel ditentukan 4 mm dengan toleransi 0.02mm
- Tebal Allumunium sheet ; 0.2 mm s/d 0.5 mm
- Polyethylene Core 0.1mm s/d 0.25 mm
2.Permukaan terdiri dari permukaan halus serta tidak boleh terdapat cacat bawaan.
3.Harus menggunakan mutu bahan yang baik dan teliti cara pelaksanaannya.
4.Bahan yang digunakan ;
- Allumunium Composite ex.cina
- Angle Support
- Steel Plate Strip
- Sealing Material
- Plastic lining bar
- Accessories
- Bullen Screw
- Angle Bar
- Above mentioned accessories are used for low building
- Lining material

5. Pemasangan Allumunium Composite Panel


- Dipasang tegak (vertikal) pada rangka penyangga yang sesuai sisi permukaan ya ng
diletakkan dibagian luar.
- Bidang permukaan dinding yang harus tampak lurus dan rata.
- Pertemuan dua sudut harus siku tidak boleh terdapat dua celah.
- Bidang yang akan dipasang rangka dasar bracket rata (waterpass).
- Sebelum bracket terpasang di bor, guna memasang Anchor Bolt dengan ukuran
8 x75 mm. adapun jarak sesuai dengan gambar rencana.
- Setelah pemasangan Bracket siku selesai tahap selanjutnya dipasang frame besi siku
ukuran 40x40x4, adapun untuk penguat dipasang mur baut 8 x 25 mm dengan jarak
0,6 m untuk selanjutnya dikerjakan sesuai gambar.

6. Dinding Partisi Gypsum


a. Lingkup Pekerjaan

1.Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat -alat bantu lainnya
untuk melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik
dan rapi.
2.Pekerjaan meliputi seluruh detail seperti yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar.

b.Persyaratan Bahan
Pekerjaan ini meliputi :

1.Rangka dinding
Rangka yang digunakan adalah rangka dari bahan metalstud kua litas baik, dengan
ukuran sesuai gambar.

2.Pengisi partisi / panel


Digunakan gypsum board, produk Elephant, Knauff atau produk lain y ang setara,
dengan tebal = 9 mm, dengan bagian bawah h = 10 cm menggunakan BRC Kalsibord
3.Accessorries

a. Angker, sekrup, pelat, baut jika harus digalvanis.


b. Pelat penyiku dan penyambung antar rangka (connecting plate), dipakai galvanis
stell plate tebal 2 mm
c. Bahan pengisi sambungan (jointing coumpound), jika diperlukan, harus
menggunakan bahan yang direkomendasikan oleh pabrik.
d. Kelengkapan lain mengikuti persyaratan pabrik, sesuai dengan ukuran, bentuk dan
jenis material rangka /panel yang telah terpasang.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 36


4. Bahan finishing
a. Setelah panel terpasang dilakukan pengecatan sebagai finishing akhir. Cat yang digunakan
adalah produk ICI atau setara, dengan jenis dan proses pengecatan seperti diatur
b. Tipe dan dan warna yang dipakai akan ditentukan kemudian.
5. Bahan untuk naad
Digunakan sealant produk down corning atau setara, dan di atasnya diberi compound
cement, warna ditentukan kemudian dan sesuai petunjuk perencana.
c. Syarat- syarat Pelaksanaan
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar yang
ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola lay out /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar.
2. Kontraktor diwajibkan untuk membuat shop drawing sesuai ukuran, bentuk, dan mekanisme kerja
yang telah ditentukan oleh Perencana dan Konsultan pengawas, dan yang telah disesuaikan
dengan keadaan di lapangan.
3. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock-up sebelum pekerjaan dimulai dan dipasang.
4. Sebelum pemasangan, penimbunan Rangka Metal Stud, Gypsum Board dan material yang lain di
tempat pekerjaan harus diletakkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak
terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
5..Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut, angker-angker dan
penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatan serta kerapiannya, terutama untuk bidang-
bidang tampak, tidak diperkenankan terdapat lubang-lubang atau bekas penyetelan.
6. Desain dan produksi dari sistem partisi harus mendapat persetujuan dari Konsultan
pengawas sesuai gambar.
7. Pemasangan partisi tidak boleh menyimpang dari ketentuan pemasangan yang dikeluarkan oleh
pabrik.
8. Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dari pabrik pembuatnya.

7. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
a. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan dinding keramik dan ACP yang rusak. Perbaikan harus
dilaksanakan sedemikian rupa hingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
b. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan dilaksanakan, maka
Pemborong Wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima oleh Direksi. Biaya yang timbul
untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab pemborong.

Pengamanan
1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan terhadap
kerusakan - kerusakan.
2. Selama 7 x 24 jam sesudah pekerjaan dinding keramik selesai terpasang, permukaanya dihindarkan
dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada permukannya.
3. Untuk pemeliharaan, Pemborong harus menyediakan bahan keramik yang sama sebanyak 0,1%
dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk
dalam penawaran.

8. Standar Penerimaan
1. Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan; sesuai dengan
pengarahan serta persetujuan Direksi .

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 37


2. Pelaksanaan pekerjaan dinding keramik harus dipasang rata pada seluruh permukaan tidak
bergelombang, warnanya seragam serta tidak cacat / tidak bernoda.
Tolerasi rata permukaan yang dapat diterima adalah 1 mm / m2.
3. Pemborong wajib menyerahkan keramik tile sejumlah 0,1% dari jumlah yang terpasang kepada
Pemberi Tugas, dinyatakan dengan surat Penyerahan material.

9. Pekerjaan Dinding Partisi Back Drop dan Meja Resepsionis

1. Lingkup Pekerjaan

- Meliputi pengadaan material/bahan dan pemasangan dinding partisi, pintu dan back drop seperti
tertera dalam gambar atau disebutkan dalam persyaratan.
- Adapun yang termasuk ke dalam pekerjaan ini adalah :

a. Pas. Pintu rangka kayu kamper lapis double teakwood, kunci dan penggantung (Pintu
tunggal ukuran 80 x 210 cm)
b. Pas. Partisi back drop multiplex t = 12 mm finish HPL
c. Pembuatan meja multiplek t = 12 mm lapis HPL untuk ruang resepsionis
d. Pas. Logo instansi, bahan Acrilic t = 3 mm
e. Pas. Huruf timbul Acrylic t = 3 mm, tulisan nama instansi

2. Persyaratan Bahan

- Rangka back drop dari multiplek t = 12 mm


- Penutup partisi back drop adalah multiplex tebal 12 mm
- High Pressure Laminate ( HPL ) yang dipakai adalah ex Taco atau Grassmerino motif kayu dan
warna solid atau Setara, warna sesuai dengan skema warna dan material yang diminta owner
- Tebal HPL yang disyaratkan adalah minimum 0,6 mm. Untuk finishing HPL dengan profil
post forming adalah dengan ketebalan maksimal 0,8 mm
- Kesemua bahan di atas harus disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas
- Bahan yang telah diterima Sub-Kontraktor di lapangan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Kontraktor.

3.Syarat-syarat Pelaksanaan

- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar- gambar yang
ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay-out /
penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. Juga terlebih dahulu
harus memeriksa untuk dikoordinasikan dengan pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan partisi,
diantaranya adalah :
- Pekerjaan Instalasilistrik pada dinding back drop
- Pekerjaan kosen, dan lain sebagainya yang terkait dalam terlaksananya pekerjaan ini.
- Multiplex yang dipasang adalah yang telah dipilih dengan baik, bentuk dan ukuran masing-masing
unit sama, tidak ada bagian yang retak, gompal atau cacat-cacat lainnya dan telah mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.
- Sebelum pemasangan rangka partisi dam meja recepsionist dibuat tanda/marking terlebih dahulu di
atas bidang lantai sesuai gambar rencana dan diajukan untuk diperiksa terlebih dahulu oleh
Konsultan Pengawas.
- Bahan penutup multiplex dengan mutu bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola
pemasangan sesuai yang ditunjukkan dalam gambar. Penutup partisi dipasang dengan sekrup khusus,
dengan menggunakan alat bor listrik dan setiap pemasangan masing-masing sekrup sejajar minimal
berjarak 500 mm.
- Setelah panel board terpasang, bidang permukaan partisi harus rata, lurus dan siku, dan antara unit-
unit tidak terlihat bergelombang dan sambungan.
- Untuk menguji kesikuan/kerataan bidang partisi, dilakukan dengan menggunakan waterpas khusus,
dan diperiksa bersama-sama Konsultan Pengawas.
- Modul rangka vertikal untuk back drop adalah setiap berjarak per as = 75 cm.
- Rangka harus siku, tegak, kaku dan kuat.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 38


4. Finishing HPL :

- Proses laminasi sebaiknya dipress secara hydrolis (High Pressure system ) di bengkel / work-shop
Kontraktor.
- Arah serat dari HPL, sesuai yang ditunjukkan dalam gambar rencana/pilihan owner.
- Permukaan HPL dilarang keras diamplas.
- Bagian tepi (edging) dari daun pintu, bidang atas/top meja /credenza, diberi edging berbahan
PVC tebal minimal 2 mm. Warna dan motif disesuaikan dengan warna HPL nya atau sesuai petunjuk
gambar rencana/ pilihan owner.

5. Finishing stiker kaca :

- Pada permukaan kaca yang akan dilapisi stiker, permukaannya kering dan bersih (bebas debu dan
kotoran lainnya).
- Sebelum pemotongan pola dan warna harus diperiksa dan dicocokkan dengan contoh yang telah
disetujui Konsultan Pengawas.
- Semua bagian stiker, terutama pada bagian tepi dan antar sambungan vertikal dengan stiker
selanjutnya, terpasang sama rekat dan hasilnya tidak bergelembung.
- Pemotongan stiker harus dilakukan secara hati-hati dan rapih dengan menggunakan alat
potong (cutter) yang tajam.
- Awal pemasangan dan sisa buangan harus dikoordinasikan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

6.5. PEKERJAAN KUSEN, PINTU & JENDELA


6.4.1. Pekerjaan Kusen Aluminium, Daun Jendela
1. Lingkup pekerjaan
a. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat
- alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan, hingga dapat dicapai hasil
pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen dan daun pintu, jendela dan sun screen serta seluruh
detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai dengan petunjuk Direksi

2. Persyaratan bahan
1. Bahan : Profil aluminium ex Indalex atau sekualitas
2. Tebal profil : 1,2 - 1,6 mm
3. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian dan syarat - syarat dari
pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan - ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan.
4. Pekerjaan kusen harus dilaksanakan sesuai dengan ukuran - ukuran yang ada dalam
gambar

3. Syarat - syarat Pelaksanaan


1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar - gambar dan
kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang danmembuat contoh jadi dengan skala
gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe kusen yang ditentukan oleh Direksi.
2. Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan dengan teliti sesuai ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
3. Pintu dan jendela dibuat dalam beberapa tipe sesuai dengan gambar rencana, bila
terdapat kelainan bentuk antara gambar dan gambar detail Pemborong harus
melaporkan kepada Pengawas.
4. Semua kusen pintu dan jendela dibuat dari aluminium ukuran sesuai gambar dan
dilapisi seal dari karet mengelilingi kusen pintu dan jendela.
5. Rangka daun pintu dan daun jendela dibuat dari aluminium ukuran - ukuran untuk
ambang daun pintu dan jendela sesuai gambar dan harus disetujui Pengawas.
6. Pekerjaan kusen dan daun - daun pintu & jendela harus dilaksanakan dengan halus,
rapi, siku, dan baik.
7. Frame terdiri dari Aluminium tebal 1,2 1,6 mm produk ex Alexindo, anodized warna
coklat tual, atau yang sejenis dan setara, dengan sistem YF - 100 / 70 - E., kaca tebal 5
mm, produksi dalam negeri produk Asahi Mas atau yang sejenis dan setara.
8. Seluruh pekerjaan pembuatan, penyetelan dan pemasangan kusen aluminium harus
dilaksanakan oleh ahli dalam bidangnya, berdasarkan petunjuk pabrik. Ketepatan

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 39


ukuran didasarkan pada hasil pengukuran di tempat pekerjaan. Pemasangan kaca pada
bingkai aluminium harus menggunakan seal berupa alur karet yang harus terjamin
tidak bocor / tembus air.
9. Kontraktor wajib mengadakan pembuatan mock - up untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas . sebelum perkerjaan di mulai. Biaya pengadaan mock - up
menjadi tanggungan pemborong. Mock - up yang disetujui akan dipakai sebagai bahan
patokan pemeriksaan dan penerimaan hasil perkerjaan ini.

4. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
1. Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan kosen yang rusak / cacat / kena noda.
Perbaikan dilaksanakan sesuai pengarahan Direksi. dan tidak mengganggu pekerjaan
finishing lainnya.
2. Bila kerusakan pekerjaan ini bukan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan
dilaksanakan maka Pemborong wajib memperbaiki pekerjaan tersebut sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Direksi. Biaya yang ditimbulkan untuk pekerjaan
perbaikan ini menjadi tanggung jawab Pemborong.

Pengamanan
1. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap permukaan kosen yang sudah
terpasang.
2. Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi tanggung jawab Pemborong,
sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik (Serah Terima II).
3. Bahan - bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan pada
persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik).

5. Syarat Penerimaan
Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai berikut :

1. Hasil pekerjaan kosen yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat satu sama lainnya,
terjamin kerapihannya, dan tidak cacat; dan merupakan satu kesatuan dengan jenis pintu
yang telah ditetapkan pada gambar rancangan dan spesifikasi bahan.

2. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar perancangan, show


drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Direksi.

6.4.2. Pekerjaan Kaca


1. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah menyediakan tenaga kerja, bahan - bahan,
peralatan dan alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan . seperti dinyatakan
dalam gambar dengan hasil yang baik dan rapi.
2. Pekerjaan kaca meliputi seluruh detail yang disebutkan dalam gambar dan pekerjaan
cermin meliputi pemasangan cermin pada toilet dan daerah lain yang ditentukan
dalam gambar atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pengawas.

2. Persyaratan Bahan
1. Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai
ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses -
proses tarik tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses - proses tarik, gilas dan
pengambangan (Float glass).
2. Toleransi lebar dan panjang. Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui
toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik.
3. Kesikuan Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi
potongan yang rata dan lurus, toleransi kesikuan maximum yang diperkenankan
adalah 1,5 mm per meter.
4. Cacat - cacat
- Cacat - cacat lembaran bening yang diperbolehkan harus sesuai ketentuan dari
pabrik.
- Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang - ruang yang berisi
gas yang terdapat pada kaca).

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 40


- Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat
mengganggu pandangan.
- Kaca harus bebas dari keretakan (garis - garis pecah pada kaca baik sebagian
atau seluruh tebal kaca).
- Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar
kearah luar / masuk).
- Harus bebas dari cacat benang (string) dan cacat gelombang (wave) benang
adalah cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah
permukaan kaca yang berubah dan mengganggu pandangan.
- Harus bebas dari bintik - bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).
- Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).
- Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA.
- Ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi yang
ditentukan oleh pabrik.
- Untuk ketebalan kaca 5 mm kira - kira 0,3 mm.

5. Bahan :
a. Kaca :
Bahan kaca harus sesuai SII 0189 / 78 dan PBVI 1982. Digunakan produksi dalam
negeri, ex ASAHIMAS atau yang setara dan disetujui oleh Owner / Konsultan
Perencana.
- Bahan kaca untuk interior, pintu & jendela menggunakan Clear Float Glass
ukuran tebal 5 mm dan tempered dengan ukuran tebal 10 mm atau sesuai
dengan gambar.

3. Syarat - Syarat Pelaksanaan


1. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat -
syarat pekerjaan dalam buku ini.
2. Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian.
3. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Direksi Pengawas.
4. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda untuk mudah diketahui. Tanda - tanda tidak boleh menggunakan kapur. Tanda -
tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem
aci.
5. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat - alat pemotong
kaca khusus.
6. Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 mm masuk kedalam
alur kaca pada kosen.
7. Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca.
8. Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa melalui kosen,
harus diisi dengan lem silikon warna transparant. Cara pemasangan dan persiapan
persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
9. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, diharuskan menggunakan alat
- alat pemotong khusus kaca, Tidak diperkenankan retak dan pecah pada sealant /
tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.
10. Kaca yang terpasang sesuai dengan contoh yang telah diserahkan dan semua yang
terpasang harus disetujui Direksi Pengawas, jenis cermin sesuai dengan yang telah
disebutkan dalam syarat pemakaian bahan material dalam uraian dan syarat pekerjaan
tertulis ini type WV polished, tebal 5 mm.
11. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat potong kaca
khusus.

6.4.3. PEKERJAAN METAL

1. Lingkup pekerjaan

Pekerjaan yang dimaksud meliputi penyediaan barang, tenaga kerj a peralatan dan
alat bantu lainnya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini secara
lengkap meliputi :

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 41


a. Pipa untuk railing tangga, sunscreen dari besi hollow stenless 20x40 dan 40x40
dengan ketebalan 1,6 mm
Pipa untuk pagar, dari besi hollow 20x40, 40x40dan 50x80 dengan ketebalan 1,6
mm

b. Pekerjaan metal lainya yang diperlukan walaupun tidak tercantum pada gambar
kerja

2. Persyaratan Bahan

Semua metal / besi yang dipakai harus dalam keadaan baik bebas karat cacat akibat
benturan atau cacat dari pabrik.
Mutu dan kualitas mengikuti persyaratan pemakaian bahan bangunan yang sesuai
standard spesifikasi pabrik.
Jenis ukuran bentuk profil sesuai dengan yang diperlukan untuk menunjang
pekerjaan yang harus menggunakan bahan metal ini.

3. Metal yang dipakai

- Bahan bahan pelengkap seperti sekrup baut mur paku metal fitting yang akan
berhubungan dengan udara luar dibuat dari besi yang digalvanisasi.
- Pekerjaan kawat BJLS diameter 4 mm (atau sesuai dengan spesifikasi produsen)
untuk penggantung rangka langit langit
- Cat dasar yang dipilih adalah sesuai dengan yang disyaratkan dalam pekerjaan
pengecatan.
- Semua material yang terpasang harus disetujui secara tertulis oleh Pengguna J asa
Tim Teknis / Konsultan Pengawas.

4. Persyaratan Pelaksanaan

a. Pekerjaan dilaksanakan mengikuti petunjuk dalam gambar kerja persyaratan


pemakai bahan yang berlaku uraian dan syarat pekerjaan serta petunjuk Pengguna
Jasa / Tim Teknis / Konsultan Pengawas.
b. Penyedia Jasa/Rekanan wajib menyediakan peralatan yang lengkap seperti alat
pemotong di tempat alat pemasang anker baut ramset dan lain lainnya agar
pekerjaan dasar dapat berjalan lancar.
c. Sebelum pelaksanaan dan pemasangan Penyedia Jasa/Rekanan wajib mengadakan
penelitian ukuran yang cermat di tempat kerja untuk mendapatkan ukuran yang
sama.
d. Perhatikan semua ukuran sambungan dan hubungannya dengan material lain dengan
mengikuti semua petunjuk gambar kerja secara seksama.
e. Untuk unit yang akan dipasang harus diberi tanda tanda agar tidak terjadi
kesalahan pemasangan.
f. Penyedia Jasa/Rekanan diminta menyiapkan shop drawing untuk pekerjaan
pekerjaan tertentu dengan petunjuk Pengguna Jasa / Tim Teknis / Konsultan
Pengawas.
g. Pekerjaan pengelasan harus dikerjakan dengan rapi dan tidak menimbulkan
kerusakan pada bahan yang dilas. Penghentian pengelasan harus pada tempat yang
tertentu dan harus dijamin tidak akan berputar atau membengkok, bila terjadi cacat
pada pengelasan harus diperbaiki atas tanggung jawab Penyedia Jasa/Rekanan
bekas pengelasan / pemotongan harus dikikir sampai halus dan rata permukaan,
sisasisa kerak las harus dibersihkan dengan baik (dengan wirebrush/sikat kawat
dan amplas).
h. Tambahan anker dimana diperlukan harus digunakan walaupun tidak termasuk
dalam gambar kerja (lengkap dengan pemakaian ramset untuk beton).

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 42


6.6. PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI
1. Lingkup Pekerjaan
1. Yang termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan,
perlengkapan dan alat alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan hingga
dapat tercapainya hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi pengadaan, pemasangan, pengamanan dan perawatan dari seluruh alat - alat yang
dipasang pada daun pintu dan daun jendela serta seluruh detail yang di sebutkan / ditentukan
dalamgambar.

2. Persyaratan Bahan
1. Semua hardware dalam pekerjaan ini, dari produk yang bermutu baik, seragamdalam pemilihan
warnanya serta dari bahan - bahan yang telah disetujui Direksi.
2. Mekanisme kerja dari semua peralatan harus sesuai dengan ketentuan pabrik.
3. Semua anak kunci harus dilengkapi dengan tanda terbuat dari pelat aluminium yang tertera nomor
pengenalnya.
4. Hardware pintu kaca frameless menggunakan produk Ex. Dekson :
FLOOR HINGE DEKKSON FH 84 SSS
PATCH FITTING DEKKSON PT 10 SSS
PATCH FITTING DEKKSON PT 20 SSS
PATCH FITTING DEKKSON PT 40 SSS
PATCH FITTING DEKKSON US 10 SSS
PULL HANDLE DEKKSON PH 815 20x40x600 SSS
5. Penggantung dan pengunci menggunakan produk Ex. Dekson :
Mortise Lock MTS L DKS 8430 SN atau setara
Lockcase Cylinder CYL DKS DC 400 mm SN atau setara,
Lever handle Plate LHP DKS AZ 520 100 028 SN+NP atau setara
dan harus dengan persetujuan Direksi.
6. Pada setiap daun pintu dipasang 3 engsel kuningan ex ARCH atau setara.
7. Pada setiap daun jendela alumunium dipasang 2 engsel geser / Friction stay dengan
ukuran 12 dan 16 ex. Dekson
8. Pada setiap daun jendela alumunium dipasang 1 handle casement CH 428 silver.
9. Pada setiap daun jendela kayu dipasang 2 engsel jendela.
10. Pada setiap daun jendela kayu dipasang grendel kecil dan hak angin sikutan.

3. Syarat - syarat Pelaksanaan


1. Semua peralatan yang akan di gunakan dalam pekerjaan ini, sebelum dipasang terlebih dahulu
diserahkan contoh - contohnya kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.
2. Pengajuan / penyerahan harus disertai brosur / spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
3. Apabila di anggap perlu, Direksi dapat meminta mengadakan tes - tes laboratorium yangdi
lakukan terhadap contoh - contoh bahan yang diajukan sebagai dasar persetujuan.
4. Seluruh biaya tes laboratorium menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.
5. Engsel atas di pasang tidak lebih dari 28 cm (as) dari sisi atas pintu ke bawah. Engsel bawah di pasang
tidak lebih dari 32 cm (as)dari permukaan lantai ke atas. Engsel tengah dipasang di tengah - tengah
antara kedua engsel tersebut.
6. Handel pintu harus terpasang kuat pada rangka daun pintu.
7. Setelah kunci terpasang, noda - noda bekas cat atau bahan finish lainnya yang menempel pada
kunci harus di bersihkan dan dihilangkan sama sekali.
8. Penarik pintu ( handle ) dipasang 100 cm ( as ) dari permukaan lantai setempat.
9. Posisi pemasangan Lockcase dan Double Cylinder harus rapi dan benar serta di ajukan kepada
Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

4. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
1. Pemasangan hardware yang tidak rapih dan mengalami cacat atau terkena noda pada
permukaannya harus segera diperbaiki dan dibersihkan kembali.
2. Perbaikan harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing
lainnya, apabila ada pekerjaan finishing yang rusak akibat perbaikan pekerjaan ini maka
kerusakan pekerjaan finishing tersebut harus segera diperbaiki atas biaya pemborong

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 43


Pengamanan
Pemborong harus menjaga pekerjaan hardware yang sudah selesai dilaksanakan, sehingga terhindar
dari kejadian - kejadian yang bisa menimbulkan kerusakan.

5. Standar Penerimaan
Hasil pekerjaan pemasangan hardware, harus dapat berfungsi dengan sempurna dan tidak cacat.

6.7. PEKERJAAN LANGIT - LANGIT


6.6.1. Pekerjaan Langit - Langit Beton Exposed Finishing Cat
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan - bahan, peralatan dan alat - alat bantu lainnya
yang diperlukan dalam pekerjaan ini sehingga dicapai hasil pekerjaan yang baik. Meliputi
pekerjaan langit - langit finishing cat seperti yang disebutkan dan ditunjukkan dalam gambar dan
sesuai dengan petunjuk Direksi.

2. Persyaratan Bahan
1. Primer Coat
2. Cat Vinyil Arcylic digunakan sebagai cat finishing langit - langit
3. Merk : Ex Catylac, Vinylex, Decolith, Metrolite atau setara.
4. Warna : Ditentukan.
5. Pengencer : Air bersih 20 %.
6. Pengeringan : Minimum setelah 2 jam lapis berikutnya dapat dilakukan.
7. Sistem Pengecatan: Minimal 2 lapis atau sampai benar benar rata.

3. Syarat - syarat Pelaksanaan


- Bahan - bahan yangdi pergunakan,sebelum di gunakan terlebih dahulu harus di serahkan
contoh Catuntuk mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan Konsultan Perencana.
- Kontraktor harus menyerahkan contoh hasil pengecatan dalam bentuk contoh kepada Direksi /
Perencana. untuk mendapat persetujuan.
- Bidang pengecatan siap di cat setelah diplamir terlebih dahulu.Sebelum diplamir,plesteran
harus betul - betul kering, tidak ada retak - retak dan telah disetujui Direksi.
- Sebelum pengecatan di lakukan, Kontraktor di wajibkan membuat contoh - contoh warna,
untuk disetujui Direksi.
- Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda - bendadan
pengaruh pekerjaan - pekerjaansekelilingnya selama 2 jam.

4. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
Apabila pada permukaan dinding yang telah dicat terkena noda / kotoran, maka harus segera
dibersihkan.

Pengamanan
Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan tembok / dinding yang sudah selesai dilaksanakan
sehingga terhindar dari kejadian - kejadian yang bisa menimbulkan pengotoran pada tembok /
dinding.

5. Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada setiap permukaan dinding dan logam harus rapi dan rata (tidak belang -
belang).

6.6.2. Pekerjaan Langit - Langit (Plafond) Gypsum dan Kalsiboard


1. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat -
alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pekerjaan ini sehingga dicapai hasil
pekerjaan yang baik.
2. Pekerjaan penutup plafon dikerjakan pada ruang ruang yang sudah tertera / sesuai
dalam gambar rencana.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 44


2. Persyaratan Bahan
1. Gypsum board menggunakan Ex. Jaya board tebal 9 mm
2. Kalsiboard menggunakan Ex. Jaya board dengan tebal 6 mm
3. Rangka plafon menggunakan rangka hollow uk.20x40 dan 40x40
4. Plafon harus rata, tanpa nat dan tidak menggelembung / melengkung.
5. Semua bahan yang digunakan harus baru dan tidak cacat.
6. Penutupan plafon dapat dilaksanakan setelah semua pekerjaan yang ada di bagian
tersebut selesai dilaksanakan serta telah disetujui Direksi.
7. Bahan list plafond dari gypsum dengan tinggi 12 cm profil atau sesuai dengan gambar.
8. Semua Bahan rangka plafond harus memiliki permukaan yang rata, halus, rata dan siku-siku
satu sama lain sisinya. Untuk permukaan yang menempel pada lapisan eternit harus diserut
halus agar permukaan plafond eternit yang terpasang memiliki permukaan yang rata

3. Syarat - syarat Pelaksanaan


1. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar - gambar
yang ada dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil), termasuk mempelajari bentuk, pola lay
- out / penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail - detail sesuai gambar.
2. Kontraktor wajib membuat shop drawing sesuai ukuran / bentuk / mekanisme kerja yang
disesuaikan gambar rencana dan telah disesuaikan keadaan di lapangan, shop drawing harus
mendapat persetujuan Konsultan Perencana dan Direksi Pengawas.
3. Kontraktor harus mengajukan 3 buah contoh untuk disetujui oleh Konsultan Perencana dan
Direksi Pengawas.
4. Sebelum pemasangan, penirnbunan bahan rangka, gypsum dan material yang lain ditempat
pekerjaan harus diletakkan pada ruang / tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak
terkena cuaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
5. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos - klos, dan penguat lain
yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapihan
terutama untuk bidang - bidang tampak.
6. Pemakaian bahan dan pola pemasangan langit - langit tidak boleh menyimpang dari
persyaratan.
7. Untuk pemasangan eternit harus dipaku dengan jarak maksimal 10 cm secara teratur. Antar
eternit diusahakan seminimal mungkin (max. 0.5 cm) untuk bagian tepi eternit yang saling
berhubungan harus benar benar lurus rata dan halus.
8. Semua rangka harus terpasang siku, rata pada permukaan bawahnya dan sesuai peil dalam
gambar dan datar (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diijinkan dari masing -
masing bahan yang digunakan), kecuali bila ditentukan lain sesuai gambar.
9. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut - sudut pertemuan dengan bidang
lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal ini
kepada Direksi Pengawas.
10. Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap benturan -
benturan, benda - benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan
yang timbul adalah tanggung jawab Kontraktor.

6.8. PEKERJAAN FINISHING DINDING


6.7.1. Pekerjaan Pengecatan Dinding
1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja,bahan - bahan, peralatan dan alat - alat bantu
lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna.
b. Meliputi pengecatan dinding / beton bagian luar dan dalam serta seluruh detail yang ditunjukan
/ disebutkan dalam gambar dan sesuai dengan Direksi.

2. Persyaratan Bahan Pengecatan


1. Bahan lapisan / coating dasar
2. Cat Vinyil Arcylic Emulsion digunakan sebagai cat finishing dinding dalam dan untuk dinding
luar.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 45


3. Finishing lantai dan dinding yang menggunakan epoxy product Polyfloor
4. Merk : Ex Catylac, Vinylex, Decolith, Metrolite atau setara
untuk interior dan exsterior.
5. Warna : Ditentukan.
6. Pengencer : Air bersih 20 %
7. Pengeringan : Minimum setelah 4 jam lapis berikutnya dapat
dilakukan.
8. Sistem Pengecatan: Minimal 3 lapis

3. Persyaratan Bahan High Pressure Laminated (HPL).


1. Bahan lapisan : Gypsum Board 9 mm ex. Jaya board
Lem fox prima D
2. Cat Vinyil Arcylic Emulsion digunakan sebagai cat finishing dindi ng sisi luar.
3. Merk HPL : Ex TACO
4. Warna : Ditentukan

4. Syarat syarat Pelaksanaan


1. Bahan - bahan yang di pergunakan,sebelum di gunakan terlebih dahulu harus di serahkan contoh
- contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan Konsultan Perencana.
2. Kontraktor harus menyerahkan contoh hasil pengecatan dalam bentuk dami / contoh kepada
Direksi. untuk mendapat persetujuan.
3. Bidang pengecatan siap di cat setelah di plamuur terlebih dahulu. Sebelum di plamir,plesteran
harus betul - betul kering, tidak ada retak - retak dan telah disetujui Direksi.
4. Sebelum pengecatan di lakukan, Kontraktor di wajibkan membuat contoh - contoh warna, untuk
disetujui Direksi.
5. Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan benda - bendadan
pengaruh pekerjaan - pekerjaan sekelilingnya selama 2 jam.
6. Pekerjaan pengecatan tidak diperkenankan dilaksanakan dalam cuaca lembab / hujan
atau angin berdebu bertiup.
7. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat dan sebagainya, harus tersedia dari kualitas
/ mutu terbaik dan jumlahnya cukup untuk melaksanakan pekerjaan ini.
8. Kontraktor wajib mengadakan pembuatan mock - up untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
sebelum perkerjaan di mulai. Biaya pengadaan mock - up menjadi tanggungan pemborong.
Mock - up yang disetujui akan dipakai sebagai bahan patokan pemeriksaan dan penerimaan
hasil perkerjaan ini.

5. Pemasangan HPL pada panel Gypsum

1. Pasangkan greenlam laminates pada panel gypsum dengan lem kuning (kami
sarankan jenis Fox Prima D), dengan dioleskan 2x pada masing -masing bidang
gypsum dan hpl, tunggu hingga cukup kering sentuh, kemudian tempelkan hpl pada
gypsum perlahan-lahan dan ditekan secara berurutan ke arah luar , supaya udara
tidak terjebak didalam sampai hpl merekat kuat dan rata pada multiplex
2. Potong panel gypsum sesuai ukuran yang kita inginkan .
3. Setelah mendapat ukuran panel yang kita inginkan, bersihkan dengan amplas
bagian pinggiran bekas potongnya
4. Siapkan edging yang akan ditempel ke pinggiran panel, dan berikan lem kuning 2x
pada masing-masing permukaan, tunggu hingga cukup kering sentuh, setelah itu
tempelkan edging secara hati -hati ke pinggiran panel dan tekan -tekan secara
berurutan ke arah pinggir, hingga cukup kuat
5. Potong sisa pinggiran hpl dengan router, dengan tipe mata pisau samping, dan
bentuk edging yang sudah rata dengan panel hpl tersebut dengan sedikit pingul
supaya tidak terlalu runcing, haluskan dengan amplas

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 46


6. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
Apabila pada permukaan dinding yang telah dicat terkena noda / kotoran, maka harus segera
dibersihkan.

Pengamanan
Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan tembok / dinding yang sudah selesai dilaksanakan
sehingga terhindar dari kejadian - kejadian yang bisa menimbulkan pengotoran pada tembok /
dinding.

7. Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada setiap permukaan dinding dan logam harus rapi dan rata (tidak belang -
belang).

6.7.2. Pekerjaan Pengecatan Besi dan meni


1. Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan
alat - alat bantu lainnya yangdiperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi pengecatan railing tangga, railing pagar selasar dan rangka atap penahan tampias atau
pada seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai dengan petunjuk
Direksi.

2. Persyaratan Bahan
1. Digunakan ex Emco atau bahan cat produk dalam negeri yang bermutu jenis Super gloss dan
disetujui Direksi.
2. Bahan untuk cat dasar di gunakan dari bahan sesuai yang disyaratkan oleh pabrik yang
bersangkutan.
3. Bahanyangdi gunakan harus memenuhi syarat - syarat yang ditentukan dalam PUBI 1982
pasal 53, BS No. 3900 : 1970 / 1971, AS. K - 41 dan NI.4. serta mengikuti ketentuan -
ketentuan daripabrik yang bersangkutan.
4. Warna akan ditentukan kemudian.
5. Ketebalan : 2 x 30 micron dengan interval 2 jam.

3. Syarat - syarat Pelaksanaan


1. Bahan sebelum di gunakan harus di serahkan contoh - contohnya kepada Direksi. untuk
mendapatkan persetujuannya.
2. Bidang permukaan pengecatan harus siap untuk dimulai pekerjaan pengecatan dan telah
disetujui Direksi.
3. Permukaan yang akan dicat harus bersih dari debu, minyak / lemak dan "karat" serta dalam
keadaan kering.
4. Permukaan pengecatan di amplas dengan amplas yang halus untuk memperoleh permukaan
yang halus,rata dan ber sih dari karat.
5. Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian, sampai jenuh.
6. Ulaskan satu atau dua lapis Metal Primer Red (menie besi) dari produk seperti jenis yang
disyaratkan di atas atau sesuai persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang bersangkutan.
7. Selanjutnya setelah pengecatan menie besi telah rata dan kering,barulah cat akhir di lakukan
dengan persyaratan sesuaiyang ditentukan dari pabrik yang bersangkutan.
8. Cat akhir dapat dilakukan bila cat dasar telah kering sempurna serta telah mendapat
persetujuan Direksi.
9. Bidang pengecatan harus rata dan sama warnanya.

4. Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
11. Apabila pada permukaan logam yang telah dicat terkena noda / kotoran, maka harus segera
dibersihkan.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 47


12. Pekerjaan logam yang telah dicat sebelum dikirim ke tempat pekerjaan harus diperiksa terlebih
dahulu oleh Direksi., dan kalau tidak memenuhi syarat pekerjaan tersebut harus diperbaiki
dengan cara seluruh catnya dibuang dengan digosok, semua karat - karat yang terdapat
dipermukaan logam harus dibersihkan dengan sikat kawat hingga terlihat permukaan logam
yang bersih lalu segera permukaan luarnya diberi cat dasar dengan cara seperti tersebut diatas.

Pengamanan
Pemborong harus menjaga pekerjaan pengecatan logam yang sudah selesai dilaksanakan sehingga
terhindar dari kejadian - kejadian yang bisa menimbulkan pengotoran pada logam.

5. Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada setiap permukaan logam harus rapi dan rata (tidak belang - belang).

6.9. PEKERJAAN WATER PROOFING


1. Lingkup Pekerjaan
1. Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat -
alat bantu lainnya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan ini sesuai dengan yang
dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat - syarat dibawah ini serta memenuhi
spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.
2. Bagian yang di waterproofing
- Plat atap dan over stek.
- Bagian - bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.

2. Persyaratan Bahan
a. Persyaratan standar mutu bahan.
Standar dari bahan dan produser yang ditentukan oleh pabrik dan standar - standar lainnya seperti : NI
- 3, ASTM 828, ASTME, TAPP 1803 dan 407. Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan
cara apapun tanpa ijin dari Konsultan Perencana / Direksi Pengawas.

b. Jaminan Pemeliharaan dan Tenaga Ahli.


Pekerjaan ini harus dilaksanakan oleh tenaga ahlinya yang ditunjuk penyalur dan pekerjaan harus
mendapat sertifikat jaminan pemeliharaan secara cuma - cuma selama 5 (lima) tahun berupa :
- Jaminan ketepatan pemakaian bahan (Producer's Process Performance Warranty) dan
- Jaminan ketepatan aplikasi (Aplicator's Workmanship Warranty).

c. Waterproofing untuk atap.


1. Bagian - bagian yang diberi waterproofing adalah pelat - pelat beton yang berfungsi sebagai
atap dan sebagai talang.
2. Lapisan waterproofing merupakan produk SIKKA TOP 107 CEMENT BASE .
3. Sebelum pemasangan dimulai, pemborong harus memastikan bahwa kemiringan plat beton
sudah cukup untuk mengalirkan air hujan ke pipa - pipa pembuangan (kemiringan minimal 2 %).
4. Semua cara pemasangan, cara - cara pelapisan sampai dengan perlindungan permukaan setelah
pemasangan harus mengikuti petunjuk - petunjuk yang dikeluarkan pabrik / proilusen.
5. Warna bahan waterproofing akan ditentukan kemudian oleh Konsultan Perencana / Direksi
Pengawas, dari pilihan warna yang tersedia.

d. Pengujian
Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan - percobaan dengan cara memberi air diatas
permukaan yang diberi lapisan kedap air dan pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan setelah
mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas.

e. Pengiriman dan penyimpanan bahan


a. Bahan harus didatangkan ketempat pekerjaan dalam keadan baik dan tidak bercacat. beberapa
bahan tertentu harus masih tersegel dan berlabel pabriknya.
b. Bahan harus disimpan ditempat yang terlindung, tertutup, tidak lembab, kering dan bersih, sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan.
c. Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuai dengan jenisnya.
d. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan bahan - bahan yang disimpan, baik sebelum atau
selama pelaksanaan.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 48


3. Syarat - syarat pelaksanaan
1. Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Direksi Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan / persyaratan pabrik yang bersangkutan.
2. Sebelum pekerjaan dimulai permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini harus dibersihkan
sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Direksi Pengawas. Peil dan ukuran harus sesuai
gambar.
3. Cara - cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari pabrik yang
bersangkutan, dan atas petunjuk Direksi Pengawas.
4. Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya, Kontraktor harus
segera melaporkan kepada Direksi Pengawas sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor tidak
dibenarkan memulai pekerjaan disuatu tempat dalam hal ada kelainan / perbedaan ditempat itu,
sebelum kelainan tersebut diselesaikan.

4. Gambar detail pelaksanaan


a. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan) berdasarkan pada gambar
dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan di lapangan.
b. Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail - detail khusus yang belum tercakup
lengkap dalam gambar kerja / dokumen kontrak.
c. Dalam shop drawing harus dicantumkan semua data yang diperlukan termasuk keterangan
produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap didalam
gambar kerja / dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik.
d. Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi
Pengawas.

5. Contoh
a. Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkap dan jaminan dari
pabrik.
b. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock - up sebelum pekerjaan dimulai.

6. Cara Pelaksanaan
Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli berpengalaman (ahli dari pihak pemberi garansi
pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan "metode pelaksanaan" sesuai dengan spesifikasi
pabrik untuk mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas. Khusus untuk bahan waterproofing yang
dipasang ditempat yang berhubungan langsung dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapis
pelindung terhadap ultra violet atau apabila disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi
arsitektur, maka dibagian lapisan atas dari lembar waterproofing ini harus ditebari lapisan pelindung
sesuai gambar pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa screed maupun material finishing.

7. Pengamanan Pekerjaan
a. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasangan yang telah dilakukan,
terhadap kemungkinan pergeseran, lecet permukaan atau kerusakan lainnya.
b. Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilik atau pemakai pada
waktu pekerjaan ini dilakukan maka Kontraktor harus memperbaiki / mengganti sampai
dinyatakan dapat diterima oleh Direksi Pengawas. Biaya yang timbul untuk pekerjaan ini
adalah tanggung jawab Kontraktor.

6.10. PEKERJAAN SANITARY

a. Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya peralatan dan
alat-alat bantu yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang
bermutu baik dan sempurna
2. Pekerjaan, peralatan dan perlengkapan sanitair ini sesuai dengan yang dinyatakan /
ditunjukkan dalam gambar-gambar, uraian dan syarat-syarat dalam buku ini

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 49


b. Persyaratan Bahan

1. Perlengkapan Sanitair yang digunakan yaitu produk dalam negeri ex. TOTO atau produk
lain yang setara.

2.Bahan sanitair :
- Closet duduk lengkap dengan asesoris ex. TOTO / setara
- Kran Logam ex.Washer , ex. Honda atau ex. Aersher
- Floor Drain Stainlessteel ex. Washer , ex. Honda atau ex. Aersher

3. Semua material harus memenuhi ukuran standart dan mudah didapatkan dipasaran
kecuali bila ditentukan lain
4. Semua peralatan dalam keadaan lengkap dengan segala perlengkapann ya, sesuai dengan
yang telah disediakan oleh pabrik
5. Barang yang dipakai adalah produk yang telah diisyaratkan dalam uraian dan syarat -
syarat dalam buku ini

c. Syarat-syarat Pelaksanaan

1. Semua barang sebelum terpasang harus ditunjukkan kepada Konsultan pengawas beserta
persyaratan / ketentuan pabrik untuk mendapatkan persetujuan.
2.Jika setelah dipasang perlu diadakan penukaran / penggantian, maka bahan pengganti
harus disetujui Konsultan pengawas terlebih dahulu berdasarkan contoh yang diajukan
Kontraktor
3. Sebelum pemasangan dimulai, Kontraktor harus meneliti gambar -gambar yang ada dan
kondisi di lapangan, termasuk mempelajari bentuk, pola, penempatan, cara pemasangan
dan detail-detail sesuai gambar
4. Bila ada kelainan dalam hal apapun antar gambar dengan gambar, gambar
dengan spesifikasi dan sebagainya, maka kontraktor harus segera melaporka nnya
kepada Konsultan Pengawas
5. Kontraktor tidak dibenarkan memulai pekerjaan di suatu tempat bila ada kelainan
perbedaan di tempat itu sebelum kelainan tersebut diselesaikan
6. Selama pelaksanaan selalu diadakan pengujian / pemeriksaan untuk kesempurnaan hasil
pekerjaan
7. Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang
terjadi selama masa pelaksanaan dan masa garansi, atas biaya Kontraktor, selama
kerusakan bukan disebabkab oleh tidakan Pemilik / Pemakaian / Pemberi Tugas

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 50


6.10. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Lingkup pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal meliputi :


1. Pekerjaan Instalasi Listrik
3. Pekerjaan Instalasi Air Bersih
4. Pekerjaan Instalasi Plumbing
5. Pekerjaan Instalasi AC
6. Pekerjaan Penangkal Petir

STANDARD DAN ATURAN YANG HARUS DIIKUTI

Seluruh pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor yang harus mengikuti segala aturan dan
standard yang berlaku dan dilengkapi dengan segala peralatan untuk kesempurnaan operasi,
kemudahan pengaturan dan perawatan, keamanan operasi sistem sesuai dengan salah satu atau
lebih dari peraturan peraturan yang tertulis dibawah ini.
- ANSI, American Nastional Standard Oeganization
- ASME, American Society of Mechanicel Enginnering
- ASTM, American Society of Testing of Material
- BS, Britis Standard Institution
- ISO, International Standardization Organization
- JIS, Japanes Industrial Standard
- JEC, Japanis Electroteknical Commotte
- NEC, National Electrotec Codes
- NEPA, National Fire Protection Association
- NPC, National Plumbing Codes
- PPI, Pedoman Plambing Indonesia
- SII, Standard Industri Indonesia
- SKBI, Standard Kontruksi Bangunan Indonesia
- Peraturan Umum Instalsi Listrik (PUIL) 2011
- SMACNA,Sheet Metal and AirConditiong Contractor National Assosociation
- Peraturan Depnaker tentang Keselamatan tenaga kerja.
- Peraturan lain yang berlaku.

Kontraktor diwajibkan mentaati dan mengikuti tata cara pelaksanaan sesuai dengan yang tertulis pada peraturan -
peraturan tersebut dan disesuaikan dengan bahan, unit mesin atau peralatan yang dipasangnya.
B i l a t er j ad i ke si mp a n g s i u r a n da l a m h a l s t a n d a r d ya n g h a r u s di i ku t i , ko n t r a kt or h ar us
me l a p o r p a da D i r e ks i P r o ye k u n t u k me n d a p a t kej el a sa n t e n t a n g h a l t e r s e b ut .
Penentuan standard yang setara :
- Dalam penentuan dan persetujuan untuk standard yang diikuti atau standard yang disebut oleh
material, peralatan, unir mesin dan lainnya, kontraktor harus dapat menunjukkan dan
menyerahkan copy dari standard yang dianut / disebut untuk diperiksa dan diteliti oleh Direksi
Proyek sebelum dikeluarkan persetujuan.
- Apabila standard yang diikuti ternyata memberikan persyaratan yang lebih ringan atau lebih
rendah maka standard tersebut dinyatakan sebagai standard yang tidak setaraf dengan standard
yang ditentukan oleh persyaratan teknis ini.
- Segala sesuatu yang diperlukan untuk pembuktian dan pemeriksaan ini menjadi tanggung
jawab kontraktor yang bersangkutan.
- Apabila perlu pengujian oleh lembaga lain di luar proyek, kontraktor harus menyelesaikan
segala sesuatu yang diperlukan untuk mendapatkan hasil dari lembaga penguji tersebut dalam
waktu secepatnya sehingga tidak menghambat jadwal pelaksanaan proyek.

6.11. PEKERJAAN MEKANIKAL ELEKTRIKAL

Lingkup pekerjaan
Pekerjaan instalasi listrik adalah pengadaan dan pemasangan termasuk testing dan commissioning
peralatan dan bahan, bahan-bahan utama, bahan-bahan pembantu dan lain-lainnya, sehingga diperoleh
instalasi listrik yang lengkap dan baik serta diuji dengan seksama siap untuk digunakan, baik instalasi
tenaga maupun instalasi penerangan pengadaan dan pemasangan yang terdiri dari :

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 51


a. Panel
- Papan Pembagi utama (SDP-2)
- Sub Panel
- Panel-panel
b. Kabel
- Kabel utama dari Papan Pembagi Utama ke jaringan PLN (Existing)
- Kabel pembagi dari SDP-2 ke panel-panel
- Perawatan dan peralatan dari sub panel kepemakaian
c. Lampu-lampu (Lighting Fixtures)
d. Pentanahan.

Persyaratan Bahan
Konstruksi Panel Listrik
a. Panel harus terbuat dari plat baja, dengan rangka yang terbuat dari besi siku atau besi plat yang
dibentuk dan diberi cat dasar dengan meni tahan karat serta difinish dengan cat bakar warna abu-abu.
b. Ketebalan plat baja harus mengikuti ketentuan dibawah ini :

Panel Dinding Pintu


SDP, Panel Tenaga 2.0 mm 3.0 mm
Panel Penerangan 1.6 mm 3.0 mm

c. Dalam box panel harus disediakan sarana pendukung kabel yang diketanahkan (grounding) dan
busbar pentanahan, yang berfungsi untuk dudukan ujung kabel pentanahan.
d. Pada dinding panel bagian sisi kiri dan kanan, harus disediakan lubang ventilasi dengan dibagian
dalamnya diberi plat/lapisan pelindung, sehingga dapat dicegah kemungkinan terjadinya tusukan
secara langsung terhadap bagian-bagian dalam panel yang bertegangan.
e. Untuk pemasangan kabel incoming dan outgoing harus disediakan terminal penyambung yang
disusun rapi dan ditempatkan pada lokasi yang tepat dalam arti kata pada bagian panel dimana kabel
incoming itu datang dan kabel outgoing itu meninggalkan panel.
f. Pada circuit breaker dan terminal penyambung harus diberi indikasi/label/sign plates mengenai nama
beban atau kelompok beban yang dicatat daya listriknya. Label itu harus dibuat dari plat aluminium
atau standar DIN 4070
g. Panel mempunyai tutup bagian dalam dan pintu luar yang dilengkapi dengan kunci dan handle pintu.
Handle itu dipasang baik untuk tutup bagian dalamnya panel maupun tutup bagian luar (pintu) panel.
h. Pada bagian atas panel (dari ambang atas sampai dengan 12 cm di bawah ambang atas panel) harus
disediakan tempat untuk pemasangan lampu, indikator, fuse dan alat-alat ukur. Bagian tersebut
merupakan bagan terpisah dari pintu panel dan kedudukannya menetap (fixed). Ukuran panel tidak
mengikat dan dapat disesuaikan dengan ukuran komponen yang dipilih dan standard pabrik pembuat.
i. Pada bagian dalam pintu panel harus digambarkan diagram sistem instalasi panel tersebut secara
lengkap dan baik serta harus dilaminasi
j. Busbar dan terminal penyambung panel harus sesuai untuk sistim 3 phase, 4 kawat dan mempunyai 5
busbar dimana busbar pentanahan terpisah.
k. Busbar dari bahan tembaga yang digalvanisasi dengan perak. Galvanisasi ini, termasuk pula bagian
yang menempel pada busbar, seperti sepatu kabel.
l. Pemasangan kabel pada busbar dan terminal penyambung harus disusun dan dipegang oleh isolator
dengan baik, sehingga mampu menahan elekton mechanikal force akibat arus hubungan singkat
terbesar yang mungkin terjadi.
Circuit Breaker
a. Circuit breaker yang digunakan dari type MCCB dan MCB yang dilengkapi dengan thermal
overcurrent release dan electromagnetic overcurrent release yang ranting amper trip dapat disetel
(adjustable). Merk setara Schneider.
b. Outgoing circuit breaker dari Main Distribution Switch Board harus dilengkapi dengan proteksi
kehilangan arus satu phase.
c. Cirkuit Breaker untuk proteksi motor motor listrik harus menggunakan Circuit Breaker yang
dirancang khusus untuk pengamanan motor (Circuit Breaker type G)
d. Breaker Capacity dan ranting CB yang digunakan harus sebesar yang tercantum dalam gambar
Perencanaan.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 52


e. Semua CB harus diidentifikasi dengan jelas. Identifikasi ini meliputi Capacitynya, Voltage ranting
Ampere-nya dan Ampere Trip-nya.
f. Pemasngan MCB harus menggunakan omega rail sedangkan MCCB dan komponen-komponen lain
seperti relay contractor, time switch lain harus menggunakan dudukan plat.
g. Pemasangan komponen-komponen tersebut harus rapi dan kokoh sehingga tidak akan lepas oleh
gangguan mekanis dan thermis. Jika dalam gambar perencanaan dinyatakan ada spare tersebut harus
terpasang secara lengkap. Semua CB harus diberi label/sign plate yang terbuat dari aluminium .

Alat ukur / Indikator


a. Panel LVMDP dilengkapi dengan alat alat ukur seperti :
- Volt meter + selector switch
- Ampere meter pada masing masing phase
- Frekuensi meter
- Trafo arus
- Kwh mater
- Indicator lamp. & Fuse
b. Tidak semua panel dilengkapi peralatan di atas melainkan harus disesuaikan dengan gambar
perencanaan. Voltmeter dilengkapi dengan selector switch yang mempunyai mode 7 posisi.
- 3 Kali phase terhadap netral
- 3 Kali phase terhadap phase
- Posisi Off
c. Ampere meter yang digunakan mempunyai range pengukur sesuai dengan ranting incoming CBnya.
d. Lampu indikator yang digunakan adalah :
- Warna merah untuk phase R
- Warna Kuning untuk phase S
- Warna hijau untuk phase T
- Lampu lampu indikator harus diproteksi dengan menggunakan fuse jenis diazed.
e. Panel jenis Free Standing dipasang pada lantai kerja dengan lokasi seperti pada gambar perencanaan.
Pemasangan panel harus menggunakan dudukan konstruksi baja dan harus diperkuat dengan mur
baut atau dyna bolt sehingga tidak akan berubah posisi oleh gangguan mekanis.
f. Panel jenis wall mounting dipasang flush mounting pada dinding tembok dengan lokasi
sesuai Gambar perencanaan. Pemasangan panel pada dinding harus diperkuat dengan
baut tanah (anchor bolt) sehingga tidak tidak akan rusak oleh gangguan mekanis.
g. Box panel dan semua material yang bersifat konduktif yang berada di sekitar panel
harus dihubungkan ke sistem pengaman pentanahan gambar skema rangkaian listrik
panel harus dilengkapi dengan gambar -gambar skema rangkai listrik, lengkap dengan
keterangan mengenai bagian bagian instalasi yang diatur oleh panel tersebut. Gambar
skema rangkaian listrik dibuat dengan baik dan dilaminasi plastik. Ditempatkan pada
panel bagian dalam.

Kabel
a. Persyaratan teknis ini berlaku untuk :
- Kabel daya
- Instalasi daya
- Instalasi penerangan
b. Kabel daya adalah kabel yang menghubungkan antara panel satu dengan panel yang
lainnya termasuk peralatan bantu yangdibutuhkannya. Yang dimaksud dengan instalasi
daya adalah kabel yang menghubungkan yang menghubungkan panel panel daya
dengan beban beban stop kontak, peralatan tata udara (exhaust fan, air conditioning)
pompa pompa listrik (pompa air bersih, pompa kebakaran, pompa hydrant, pompa
jockey, pompa bahan bakar) lift, dan lain lainnya sesuai dengan gambar
perencanaan. Dalam instalasi daya ini harus sudah termasuk outlet daya, conduit,
sparing, doos penyambung, doos pemasang, dan peralatan bantu lainnya yang
dibutuhkan untuk kesempurnaan instalasi daya.
c. Instalasi penerangan adalah kabel kabel yang menghubungkan antara panelpanel
penerangan dengan fixture penerangan. Dalam instalasi penerangan ini harus termasuk
juga peralatan peralatan bantu instalasi seperti conduit, sparing, doos penyambung,
doos pemasangan dan lain lain yang dibutuhkan untuk kesempurnaan instalasi
penerangan.
d. Kabel kabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan standart SII dan SPLN.
Ukuran kabel untuk instalasi listrik TR yang digunakan minimal harus sesuai dengan

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 53


gambar Perencanaan. Kabel listrik yang digunakan harus mempunyai rated voltage
sebesar 600 volt/1000 volt.
Kabelkabel yang digunakan adalah kabel yang sesuai dengan fungsi dan lokasi
pemasangannya seperti table dibawah ini / sesuai dengan gambar Perencanaan :
Pemakaian Jenis Kabel
Instalasi penerangan didalam NYM
bangunan
Instalasi penerangan diluar bangunan NYM, NYY,
NYFGbY
Instalasi kabel tenaga didalam NYM, NYY
bangunan
Instalasi kabel daya didalam NYY
bangunan
Instalasi kabel daya diluar bangunan NYFGbY

e. Lampu lampu ( lighting Fixture )


Merk dan jenis yang diperkenankan adalah sebagai berikut :
- Lampu tabung : type cool day light
- Ballast : merk Philips atau setara
- starter : Philips atau setara
- Kapasitor : Philips
- Body lampu : Artolite, Lomm atau LUMILite type RM (Recesses
Mouted) dengan cover Acrylic putih, dan untuk Down
light dengan cover glass.
- Lampu holder : buatan Philips atau setara
- Lampu PL Esential : Philips

g. Saklar dan Stop kontak


a. Socket Outlet / Stop Kontak
Outlet daya dan plug yang digunakan merk CLIPSAL, ABB / setara dan harus
memenuhi standard SII dan SPLN.
Outlet daya dan plug harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
Rated Voltage : 500 volt
Rated Cutled : 10 A, 13A, 16A, atau lebih seperti pada gambar
perencanaan,
Type pemasangan : recessed
Outlet daya dan plug harus mempunyai label yang menunjukkan merk pabrik
pembuat, standard produk, type dan ranting arus serta tegangannya. Outlet da ya
dipasang pada dinding atau partisi harus menggunakan metal electric box (doos)
dengan ketinggian pemasangan 30 cm dari permukaan lantai atau ditentukan oleh
perencana Interior. Lay out daya sesuai dengan gambar Perencanaan dan harus
dikoordinasikan dengan tata letak furnitures.
b. Switches / Saklar
Saklar yang digunakan ex CLIPSAL, ABB / setara dan sesuai dengan standard SII
atau SPLN. Saklar harus mempunyai spesifikasi :
Rated Voltage : 500 volt
Rated Current : minimal 10 A
Type : recessed
Saklar harus dipasang pada dinding atau partisi dengan ketinggian 150 cm dari
permukaan lantai atau ditentukan oleh perencana interior.
Pemasangan saklar harus menggunakan doos. Lay out saklar harus sesuai dengan
gambar perencanaan.

Persyaratan pemasangan
a. Panel
1. Konstruksi, penempatan peralatan dan kabel harus rapi, kuat terpasang, aman dan
mudah diperbaiki.
2. tiap tiap panel harus ditanahkan dengan kawat BC tahanan maximum 2 ohm

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 54


b. Kabel
- Pemasangan kabel harus memenuhi persyaratan dari pabrik kabel dan persyaratan
umum yang berlaku.
- Semua penarikan kabel harus menggunakan sistem roll untuk memudahkan pekerjaan
dan kabel tidak rusak karena tekukan dan puntiran.
- Sebelum penarikan kabel dimulai, pemborong harus menunjukkan kepada Direksi
Proyek alat roll tersebut serta alat alat lainnya.
- Setiap kabel distribusi yang berada dalam bangunan tidak boleh ada sambungan.

c. Commissioning dan testing


1. Kabelkabel distribusi sebelum dioperasikan keperalatan harus diukur tahanan
isolasinya.
2. Setelah semua instalasi selesai dipasang dan aliran listrik telah dimasukan, maka
jaringan instalasi harus dites terhadap group group yang dipasang apakah telah
sesuai dengan gambar.
3. Setelah jaringan dibebani dengan beban penuh, maka perlu diadakan balancing beban
terhadap masing masing fase.
4. Semua bahan bahan peralatan dan perbaikan, atas kerusakan yang timbul sepenuhnya
menjadi tanggung jawab pemborong.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 55


Rekomendasi Produk.

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi. Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan
altematif lain yang setarafdengan yang dispesifikasikan. Pemborong bani bisa mengganti bila ada
persetuJuan resmi dan tertulis.Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah ;

1. Panel Utama MDP-1


Ukuran : Akan ditentukan kemudian
Tebal Panel : 2 mm (baja)
Warna : abu-abu (powder coating)
Protection CB :Thermal overload
Merk (seluruh komponen) : Scheinder / ABB

2. Panel AC/Penerangan
Ukuran : Akan ditentukan kemudian
Tebal Panel : 2 mm (baja)
Warna : abu-abu (powder coating)
Protection CB :Thermal overload
Merk (seluruh komponen) :Scheinder / ABB.

3. Kabel Tegangan Rendah


Kabel Main Power :Lihat gambar
Kabel Sub distribusi :Lihat gambar
Kabel Instalasi final :Lihat gambar
Merk :Supreme/Tranka/Kabel Metal/Kabelindo

6.12. PEKERJAAN PLUMBING


Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dimaksud disini ialah penyediaan bahan-bahan, tenaga, perabotan yang perlu
agar seluruh instalasi penyediaan dan pembuangan air dapat dipasang, diuji dan siap
digunakan, dengan kualitas bahan dan kualitas pekerjaan / pemasangan yang terbaik, sesuai
dengan gambar-gambar dan spesifikasi yang ditentukan.

Pekerjaan ini terutama meliputi :


a. Sistem pipa air untuk pengisi dan distribusi di dalam bangunan sampai dengan sanitari
fixtures dan penyambungan ke saluran induk yang terdekat.
b. Sistem pipa pembuang air kotor dari sanitari fixture dalam bangunan sampai ke bak-bak
penampungan atau kesaluran pembuangan utama di luar bangunan utama.
c. Peralatan-peralatan pembantu lainnya agar instalasi tersebut seluruhnya dapat bekerja
dengan sempurna.
d. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah semua perlengkapan sanitari dan kran airnya.

Kontraktor harus mempelajari dan memahami gambar -gambar dan spesifikasi-spesifikasi


perencanaan untuk pekerjaan arsitektur, struktur elektrikal agar dapat mengetahui hal -hal
yang akan mengganggu / mempengaruhi pekerjaan plumbing ini.
Apabila timbul persoalan, kontraktor wajib mengajukan saran penyelesaian paling lambat 1
minggu sebelum bagian itu dilaksanakan.

Kontraktor diwajibkan membuat dan menyerahkan gambar-gambar pelaksanaan (shop


drawing), 2 minggu sebelum pekerjaan dilaksanakan untuk mendapat persetujuan.

SYARAT-SYARAT UMUM
G a mb a r - ga mb a r d a n Sp e s i f i ka si
a . G a mb a r - ga mb a r d a n s p e si f i ka s i p er e nc a n aa n i ni me r u p a ka n s ua t u ke s at u a n
ya n g t i d a k d a p a t d i pi s a h -p i s a h ka n . A p a bi l a a d a s e s ua t u ba gi an p e ke r j aa n
a t a u b ah a n ya n g d i p e r l u ka n a ga r i n st al a si i n i d a pa t b e ke r j a d e nga n b a i k d a n
h a n ya d i n ya t a ka n d al a m s a l a h s a t u n ya ga mb a r a t a u s p es i f i ka si p e r e nc a n aa n
s aj a. K o n t r a kt o r h a r us t et a p me l a ks a n a ka nn ya t a n p a a d a bi a ya t a mb a h a n .

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 56


b . L o ka s i ya n g t e pa t d a r i p er al at a n s a ni t a i r , f i x t ur e f l o o r d r ai n d a n R o o f dr ai n ,
p i p a ut a ma d a n p i pa c a d a n ga n ha r u s d i p e r i ks a da n d i s e su a i ka n d e n ga n
ga mb a r p e r e nc a na a n a r si t e kt ur d a n di se s ua i ka n d e n ga n u ku r a n -u ku r a n ya n g
d i b er i ka n ol e h pa b r i k p e mb u a t a l a t t er s e but .
c . D i d al a m me n ga j u ka n r e nc a n a a n gga r a n b i a ya u n t u k p e na w a r a n, ko n t r a kt or
d i h ar u s ka n me n ye b u t ka n s e c ar a j el a s me r k - me r k s e r t a s pe si f i ka s i da r i
b a h a n -b a h a n / ma t er i a l se r t a p er al at a n ya ng d i t a w a r ka n .

G a mb a r p e r e n c an a a n t i da k d i ma ks u d ka n u n t u k me n u n j u ka n s e mu a p i p a , f i t t i n g,
ka t u b - ka t u b d a n f i xt ur e se c ar a t er p e r i n ci . S e mu a b a gi a n -b a gi a n t er s e b ut di at as
w a l a u p un t i d a k d i gamb a r ka n a t a u di s eb u t ka n s e c ar a s p e si f i k h a r u s d i s e di a ka n
d a n d i pa s a n g o l e h ko n t r a kt or a p a bi l a d i per l u ka n a ga r i ns t al as i i n i l e n gka p d a n
d a p a t be ke r j a d e n ga n b a i k s e s u ai d e n ga n pe l a ks a n aa n ya n g w a j ar b e r l a ku u n t u k
p e ke r j aa n p a da u mu m n ya d a n s e su a i / me m e n u h i ke p ua s a n p e mi l i k.

P e r s et uj u a n b a h a n -b a h a n d a n a l a t .
a . D a l a m w a kt u 1 0 h a r i s et el a h ko n t r a kt o r me mp e r o l e h ko n t r ak p e ke r j a an
p l u mb i n g i n i ko n t r a kt o r h ar u s me n ga j u kan d a f t a r ya n g l e n gka p , t e r ma s u k
b r o s ur -b r o s u r d a n / a t a u ga mb a r ke r j a ( r a n gka p ) d a r i p a br i k - p a b r i k a t au
p e r u sa h aa n ya n g me mb u a t b a h a n -b a h a n d a n a l at -a l a t ya n g a ka n d i p a s a n g
d a l a m i n st al a si i n i , se s u ai d e n ga n a p a ya ng t e l a h di aj u ka n d al am p e n a w a r a n
u n t u k me mp e r o l e h per s et uj ua n a kh i r d ar i Pe mi l i k d a n a hl i n ya .
b . K o nt r a kt or b er t an ggu n g j a w a b a t as p el a ks a n a a n da n p e mb i a ya an ya n g p e r l u
ka r e n a t i mb u l n ya p e r u b a ha n -p e r u b a h a n ya n g p e r l u , se b a ga i a ki b a t d ar i
a d a n ya b a h a n/ p er a l a t a n l a i n a t au p e n gga n t i ya n g d i s e t uj u i t et a pi b e r be da
d a l a m ga mb a r a t au s pe s i f i ka s i p er e n ca n a an.

P e l a ks a n aa n p e ma s an ga n h a r u s di r e n c ana ka n d e n ga n b a i k -b a i k, d a n s e mu a
b a gi a n -b a gi a n b a n gu n a n h a n ya b ol e h d i l a ku ka n s e t e l ah i j i n t e r t u l i s d ar i D i r e ks i
p r o ye k. G a mb a r - ga m b a r pe ma s a n ga n i n st a l a si se c ar a de t a i l ha r u s d i b ua t o l e h
ko n t r a kt o r , s a mb i l st r u kt u r b a n gu n a n di l a ks a n a ka n . H a l i ni a ga r d a p a t d i ke t ah u i
d e n ga n t ep a t l e t a k / u ku r a n l u ba n g -l u b a n g p a d a di n di n g da n l a n t a i ya n g
d i p er l u ka n u nt u k l ew a t n ya p i p a. K on t r akt o r b e r t a n ggu n g j aw a b a t as u ku r a n
( d i me n s i ) d an l o ka s i l u b a n g -l u b a n g t er s e b ut , d an a pa b i l a p e r l u ha r u s me l a ku ka n
p e mb o b o ka n / p e n a mb a l a n t an p a pe n a mb a h a n b i a ya .

K o nt r a kt or pl u mb i n g b e r t a n ggu n g j a wa b a t a s pe n ce ga h a n bah a n / p er al at a n
u n t u k i n st al a si i ni d ar i p en c ur i an a t a u p er u s a ka n . B a h a n pe r a l at a n ya n g h i l a n g
a t a u r u sa k h a r u s d i gan t i ol e h ko n t r a kt or t an p a t a mb a h a n b i a ya .

K o nt r a kt or h ar u s me n g gu n a ka n t e n a ga -t e n a ga a h l i d al a m b i da n gn ya ( s ki l l e d
l a b o ur ) a ga r d a p at me mb e r i ka n h a si l ke r j a ya n g b a i k d a n r ap i . S e b el u m s u a t u
p i p a d i t u t u p ( o l eh di n d i n g, l an gi t -l a n gi t , d a n l a i nn ya ) h ar u s d i uj i d a n d i se t uj ui
o l e h Di r e ks i p r o ye k.

KETENTUAN / STANDAR BAHAN


1. Untuk Penyediaan air bersih
a. Service pipe atau cabang pipa utama dan pipa-pipa utamanya serta fittings
dibuat dari Pvc AW, untuk air bersih.
b. Fixtures toilet dari merk TOTO atau merk lain yang setara.
2. Untuk Pembuangan air hujan
a. Pipa-pipa pembuangan air hujan sampai kesaluran luar dibuat dari buis beton
sesuai gambar kerja.
b. Roof drain yang dipasang pada atap beton dibuat dari Kawat RAM uk. 5x5 mm.
Talang tegak dari roof drain sampai kesaluran pembuangan dibuat dari PVC klas
D.
c. Semua cabang harus dibuat dengan sudut lebih dari 90 derajat (cabang Y).
d. Pipa pembuangan dari bangunan disambungkan ke saluran utama diluar bangunan
dengan bak cabang (juction box) dari beton.
3. Untuk Pembuangan air kotor (sanitair).

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 57


a. Semua pipa saniatir dan fitting dibuat dengan PVC klas D Maspion, Wavin
(setara).
b. Semua cabang harus dibuat dengan cabang Y.
c. Semua lavatory, urinals dan floor drain harus diberi watertrap yang dibuat
khusus dari galvanized iron .
d. Semua foor drain yang dipasang pada lantai dengan lapisan water proofing harus
dibuat dengan konstruksi sedemikian, sehingga dapat mencegah perembesan air
kedalam konstruksi lantai maupun perembesan air sepanjang pipanya sendiri.
4. Setiap bahan pipa (satu panjang utuh), fitting, fixtures dan peralatan-peralatan yang
akan dipasang pada instalasi ini harus mempunyai tanda-tanda merk yang jelas dari
pabrik pembuatnya. Fitting dan fixtures yang tidak memiliki tanda -tanda tersebut
harus diganti atas tanggung jawab kontraktor.
5. Pemasangan :
a. Semua fixtures harus dipasang dengan baik dan bebas dari kotoran yang akan
mengganggu aliran atau kebersihan air dan terpasang dengan kokoh (rigit)
ditempatnya dengan tumpuan yang sesuai (bracket, Cleat, plate, anchor).
b. Kontraktor bertanggung jawab atas komponen-komponen yang perlu (misalnya :
fixture trims) untuk melengkapi instalasi.
c. Pada setiap riser harus dipasang katup-katup untuk mengisolir riser tersebut dari
sistem keseluruhan, agar dapat dilakukan reparasi yang perlu untuk fixtures pada
riser tersebut, tanpa mengganggu pelayanan yang lain.
6. Roughing - in untuk pipa-pipa dan fixtures harus dibuat bersama dengan
pelaksanaan konstruksi bangunan. Kontraktor harus memberikan informasi tentang
lubang-lubang pipa pada dinding dan lantai pada kontraktor utama apabila diperlukan.
Semua pipa-pipa dan fitting yang harus ditanam dalam beton harus dibersihkan benar -
benar dan bebas dari karat dan cat.
7. Fittings.
a. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa yang berbeda harus digunakan
reducing fitting.
b. Sedapat mungkin harus digunakan belokan-belokan dengan jenis long radius.
Belokan-belokan dari jenis short radius hanya dipakai apabila kondisi tempat
tidak memungkinkan penggunaan jenis long radius dan kontraktor harus
memberitahukan hal ini kepada Direksi proyek untuk mendapat persetujuan.

Sleeves & support


1. Umum
a. Kontraktor bertanggung jawab atas penyediaan bahan-bahan sparing dan lokasi
pemasangan yang tepat. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum dilaksanakan,
pemasangan pada konstruksi bangunan yang akan dicor dengan beton
dilaksanaakan oleh kontraktor sipil.
b. Pipa-pipa tidak boleh menembus kolom, kaki kolom, kepala beton ataupun balok,
tanpa mendapat ijin tertulis dariDireksi proyek.
2. Sleeve untuk pipa-pipa.
a. Sleeve untuk pipa-pipa harus dipasang baik setiap kali pipa tersebut menembus
konstruksi beton.
b. Sleeve harus mempunyai ukuran yang cukup untuk memberikan kelonggaran kira-
kira 5 mm diluar pipa atau isolasinya .
c. Sleeve untuk dinding dibuat dari besi tuang atau pipa baja.
d. Rongga antara pipa dan sleeves harus dibuat kedap air dengan mengisi gasket atau
caulk.
3. Support untuk fixtures dan alat-alat.
a. Semua fixtures dan alat-alat harus ditumpu (supported) dan ditetapkan dengan baik
dan kuat.
b. Insert (tempat menyekrupnya) harus tertanam dengan baik dalam dinding atau
lantai dan rata dengan akhir (finish) dari dinding atau lantai lantai tersebut dan
setelah alat-alat tersebut terpasang, insert harus tidak kelihatan.
c. Apabila digunakan baut tembus (through bolt) harus ditanam dipasang plat
penahan pada sisi yang lain dari dinding atau lantai tersebut.
d. Semua baut, mur dan sekrup yang kelihatan (exposed) harus dibuat dengan dilapis
chromium atau nikel / atau bahan anti karat lainnya, demikian pula cincin (washer)
untuk pemasangannya.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 58


PIPA DALAM TANAH
1. Galian pipa dalam tanah dibuat dengan kedalaman dan kemiringan yang tepat.
2. Dasar lubang galian cukup stabil sehingga seluruh panjang pipa terletak / tertumpu
dengan baik.
3. Pipa-pipa air bersih dan pipa pembuangan air kotor tidak boleh diletakkan pada lubang
galian yang sama.
4. Setelah pipa dipasang pada lubang galian & setelah diperiksa oleh pemilik atau wakil
yang ditunjuk, semua kotoran harus dibuang dari lubang galian dan lubang galian
ditimbun dengan baik dengan tanah galian tersebut atau dengan bahan lainnya yang
disetujui.
5. Penimbunan lubang galian harus sedemikian sehingga tidak mengganggu / merubah
letak pipa.

PEMBERSIHAN DAN PENGECATAN


Pembersihan
a. Semua bagian logam yang tidak terlindung dinding harus bebas dari lemak dan kotoran -
kotoran lainnya. Semua bagian yang dilapis chromium atau nikel harus digosok bersih /
mengkilat setelah selesai pemasangan instalasi. Semua bagian pipa, katup -katup, alat-
alat dll nya harus bersih dari lemak, lumpur dan kotoran-kotoran lainnya yang telah
terbawa masuk.
b. Apabila terjadi kemacetan, pengotoran atas bagian bangunan atau finish arsitektural
atau timbulnya kerusakan atas kelalaian kontraktor karena tidak membersihkan sistem
pemipaan dengan baik, maka semua perbaikannya adalah menjadi tanggung jawab
kontraktor.
c. Penggantung/penumpu pipa dan peralatan logam lainnya, yang akan tertutup oleh
tembok/bangunan lainnya harus dilapisi dengan cat meni atau penahan karat.

Pengecatan
a. Semua pipa dari besi / baja yang dilapis dengan tar (tar coating) harus dicat dengan dua
lapis shield dan dua lapis cat minyak ( oil paint ).
b. Semua pipa-pipa yang terlihat (exposed) dan tidak dilapisi chromium atau nikel harus
dapat dikenali dengan mengecatnya dengan warna-warna yang berbeda, dengan macam
warna dan disesuaikan dengan sitem pipa yang sudah terpasang pada bangunan lama.
Untuk itu kontraktor harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan pemilik.
PENGUJIAN
Pengujian sitem pembuangan.
a. Seluruh sistem pembuangan air harus mempunyai lubang-lubang yang dapat ditutup
(plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat di isi dengan air sampai lubang vent
tertinggi.
b. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisi seperti tersebut diatas minimum 30
menit dan penurunan selama waktu tersebut tidak lebih dari 10 cm.
c. Apabila pada waktu pemilik menginginkan pengujian lain disamping pengujian diatas,
kontraktor harus melakukan tanpa tambahan biaya.

Pengujian sistem distribusi air


a. Setelah roughing in selesai dipasang dan sebelum memasang fixtures seluruh
sistem distribusi air harus diuji dengan dua tekanan hidrostatik sebesar dua setengah
kali tekanan kerjanya (working pressure) dan tanpa mengalami kebocoran selama 24
jam.
b. Apabila sesuatu bagian instalasi pipa akan tertutup oleh tembok atau konstruksi
bangunan lainnya , maka bagian dari instalasi tersebut harus diuji dengan cara yang
sama seperti tersebut diatas sebelum ditutup dengan tembok atau bangunan tersebut.

Kerusakan atau kegagalan uji.


a. Apabila pada waktu pemeriksaan dan pengujian ada kerusakan atau kegagalan da ri
suatu bagian instalasi atau sesuatu bahan dari instalasi, maka kontraktor harus
mengganti bagian atau bahan yang rusak / gagal tersebut dan pemeriksaan / pengujian
dilakukan lagi sampai memuaskan.
b. Penggantian atas bagian pipa atau bahan yang rusak / gagal tersebut harus dengan pipa
atau bahan baru. Penambalan (caulking) dengan bahan apapun tidak diperkenankan.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 59


Kontraktor harus memberikan garansi tertulis kepada pemilik bahwa seluruh instalasi
penyediaan dan distribusi air bersih dan instalasi pembuangan air kotor akan bekerja
memuaskan. Dan bahwa kontraktor akan menanggung semua biaya atas kerusakan
penggantian yang diperlukan selama jangka waktu 3 bulan.

6.13. PEKERJAAN AIR CONDITIONER / AC


1. KEBUTUHAN UMUM.

1.1.0. PERATURAN PEMASANGAN.

Pemasangan instalasi ini pada dasarnya harus memenuhi peraturan-peraturan sebagai berikut:
1. ASHRAE, ARI ASTM, ASME dan SMACNA.
2. Petunjuk dan Pabrik Pembuat Peralatan.
3. Keputusan Gubemur Kepala Daerah lbukota Jakarta No. 1173 tahun 1982.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. OS/MEN/I 982.
5. Peraturan lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, seperti PLN, Dinas
Pemadam Kebakaran dll.

Pekerjaan instalasi ini harus dilaksanakan oleh perusahaan yang memiliki Surat ljin Pemasangan
Instalasi Tata Udara dari instansi yang berwenang dan telah biasa mengerjakannya Suatu daftar
referensi pemasangan harus dilampirkan dalam surat penawaran.

1.2.0. GAMBAR RENCANA.


6. Gambar-gambar rencana dan persyaratan- persyaratan ini merupakan suatu kesatuan yang
saling melengkapi dan sama mengikatnya.
7. Gambar-gambar sistim ini menunjukkan secara umum tata letak dari peralatan, sedangkan
pemasangan harus dikerjakan dengan memperhatikan kondisi dari bangunan yang ada.
8. Gambar-gambar Arsitek, Struktur / Sipit maupun Interior harus dipakai sebagai referensi
untuk pelaksanaan.

1.3.0. KOORDINASI
9. Pemborong instalasi ini hendaknya bekerja sama dengan \ Pemborong instalasi lainnya, agar
seluruh pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan .
10. Koordinasi yang baik pertu ada, agar instalasi yang satu tidak menghafangi kemajuan instalasi
yang lain.
11. Apabila pelaksanaan instalasi ini menghalangi instalasi yang lain, maka semua akibatnya
menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.4.0. PELAKSANAAN PEMASANGAN


12. Sebelum pelaksanaan pemasangan instalasi ini dimulai, Pemborong harus menyerahkan
gambar kerja dan detailnya kepada Konsultan Pengawas dalam rangkap 4 (empat) untuk
disetujui. Yang dimaksud gambar kerja disini adalah gambar yang menjadi pedoman dalam
pelaksanaan, lengkap dengan dimensi peralatan, jarak peralatan satu dengan lainnya, jarak
terhadap dinding, jarak pipa terhadap lantai, dinding dan peralatan, dimensi accessories yang
dipakai. Pengawas berhak menolak gambar kerja yang tidak men gikuti ketentuan tsb. diatas.

13. Pemborong wajjb mengadakan pemeriksaan ulang atas segala ukuran dan kapasitas peralatan
yang akan dipasang. Apabila ada sesuatu yang djragukan, Pemborong harus segera
menghubungi Konsultan Pengawas.
14. Beberapa peralatan tertentu (a. I seperti Pompa, Fan, dll.) ada asurnsi yang diambil Konsultan
dalam menentukan performancenya. Asumsi-asurnsi ini hams diganti oleh Kontraktor sesuai
aktual dari peralatan yang dipilih maupun kondisi lapangan yang tidak memungkinkan. Untuk
itu Kontraktor wajib menghitung kembali performance dari peralatan tersebut dan memintakan
persetujuan Konsultan Pengawas sebelum dilakukan pementasan.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 60


6.14. PEKERJAAN PENANGKAL PETIR

6.14.1 Instalasi
Instalasi penangkal petir, harus dapat melindungi bangunan beserta semua isinya (manusia,
peralatan-peralatan yang ada didalamnya) dari akibat sambaran petir. Sistim ini bekerja
menangkap tegangan petir dan menyalurkannya ke tanah.

6.14.2.Standar dan Peraturan


(1). Instalasi dan semua peralatan penangkal petir harus memenuhi standar yang berlaku (PUIL
2011), juga semua standar-standar internasional yang tidak bertentangan dengan aturan PUIL.
(1) Peraturan-peraturan pemerintah dan pemerintah daerah yang mengatur tentang persyaratan
Instalasi Penangkal Petir.

6.14.3.Bahan-Bahan, Tenaga dan Peralatan


Semua bahan yang akan dipasang harus dalam keadaan baik. Penyedia Jasa harus mengajukan
contoh material yang akan dipasang pada Direksi.
Penyedia Jasa harus menempatkan tenaga-tenaga pelaksana yang sudah berpengalaman dan sudah
biasa mengerjakan pekerjaan yang sama dengan baik dan rapi.

6.14.4.Komponen Utama Penangkal Petir


(1). Penghantar Penangkap, yaitu instalasi penangkap petir, terdiri dari : Elektroda
Logam (air terminal) dipasang tegak dan Elektroda Logam yang dipasang
mendatar (BC 50mm2) di atas atap.
(2). Penghantar penyalur arus petir ke tanah berupa instalasi logam (BC 50 mm2) di
dinding dan di dalam pipa galvanis setinggi dua meter diatas permukaan tanah
untuk melindungi manusia dan makhluk hidup lainnya dari akibat tegangan
sentuh.
(3). Elektroda pentanahan berfungsi membuang arus petir ke bumi. Elektroda
pentanahan ini dilengkapi dengan bak kontrol, tempat dimana dilakukan
penyambungan instalasi penyalur dan Elektroda Pentanahan. Sekaligus tempat
pengukuran besaran tahanan (resistan) pentanahan sebagaimana yang
disyaratkan sebesar < 5 ohm.
(4). Instalasi pentanahan penangkal petir dan pentanahan pengaman harus dilengkapi
bak kontrol terbuat dari pasangan batu bata ukuran lebar 300 mm x panjang
300 mm dan tinggi 300 mm dan pada bagian atas diberi penutup (gambar detail
bak kontrol). Pada bak kontrol terdapat tempat dimana instalasi penghantar dan
instalasi pentanahan disambung, sekaligus tempat dimana pengukuran besaran
tahanan pentanahan.
(5). Jumlah titik instalasi penangkal petir lengkap dengan detail pemasangan dapat
dilihat pada gambar perencanaan.
(6). Material utama penangkal petir yang terpasang minimal
Splitzen dari tembaga dengan ukuran 30 cm
Cabel grounding BCC 50 mm2
Copper Road diameter minimal inchi

1. Pemasangan
a. Pemasangan sekering cast, titik lampu dan stop kontak baru, penyambungan instalasi
listrik dengan instalasi yang sudah ada termasuk penyempurnaan instalasi pada
bangunan yang direhabilitasi dan jenis lampu dan besaran wattnya yang dipasang
dilaksanakan pada ruangan atau tempat sesuai yang ditunjuk pada gambar.
b. Untuk bangunan instalasi listrik disambung dengan kabel udara diambilkan dari tiang
terdekat.
c. Pemakaian bahan-bahan harus barang baru dan tidak cacat, bermutu baik memenuhi
syarat keamanan dan syarat-syarat yang ditentukan oleh PLN.
d. Pemakaian pipa-pipa listrik pada tembok harus ditanam dan dipergunakan pipa listrik
PVC yang tertutup.
e. Kawat yang dipergunakan ialah kawat kwalitas terbaik dengan jenis dan ukurannya
menurut fungsi dan syarat-syarat teknis yang telah lazim disyaratkan/ disetujui oleh
PLN (sesuai gambar).

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 61


f. Saklar dan stop kontak dipasang inbow/ rata dinding, rapi, tidak miring dan dipakai
merk Broco atau sekualitas, dengan ketinggian pemasangan sesuai dengan yang
dipersyaratkan PLN/ sesuai gambar.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 62


1.5.0. PERSETUJUAN MATERIAL, PERALATAN DAN DOKUMEN YANG SERAHKAN.

1. Umum.

Dalam jangka waktu 90 hari setelah menerima SPK, dan sebelum memulai pekerjaan instalasi
peralatan ataupun material, Kontraktor harus menyerahkan shop drawing, daftar peralatan dan
bahan yang akan digunakan pada Proyek ini untuk disetujui oleh MK/Konsultan Perencana. MK
tidak bertanggung jawab atas contoh bahan yang akan dipakai dan semua biaya yang berkenaan
dengan penyerahan dan pengambilan contoh/dokumen ini.

2. Shop Drawings.

Pemborong harus mengajukan gambar kerja berikut detail dan potongan yang diperlukan untuk
diperiksa dan disetujui.
Dengan mengajukan gambar-gambar kerja ini berarti Kontraktor sudah mempelajari keadaan
setempat lapangan, gambar-gambar Struktur, Arsitek maupun gambar-gambar instalasi lainnya.

3. Daftar Peralatan dan Bahan.

Suatu daftar yang lengkap untuk peralatan dan bahan yang akan digunakan pada Proyek ini harus
diserahkan untuk mendapat persetujuan MK / Konsultan perencana dengan dilampiri brosur -
brosur yang lengkap dengan data-data teknis, performance dari peralatan.
Daftar peralatan dan bahan yang diajukan harus memenuhi sesuai dengan spesifikasi.

4. Seleksi Data.

Untuk persetujuan bahan dan peralatan, Kontraktor harus melengkapi dengan seleksi data dan
menyerahkan dalam rangkap 4.
Kontraktor harus menunjukkan dalam brosur unit yang dipilih dengan memberikan tanda.
Data-data pemilikan meliputi :

Manufacturer Data.

Meliputi brosur-brosur, spesifikasi dan informasi-informasi yang tercetak jelas cukup detail
sehubungan dengan pemenuhan spesifikasi.

Performance Data

Data-data kemampuan dari unit yang terbaca dan suatu tabel atau curva yang meliputi informasi
yang diperlukan dalam menseleksi peralatan-peralatan lain yang ada kaitannya dengan unit
tersebut.

Quality Asurance

Suatu pembuktian dan Pabrik atau Supplier setempat terhadap kualitas dari unit berupa produk
dari unit ini sudah diproduksi beberapa tahun, telah terpasang di beberapa lokasi, dan telah
beroperasi dalam jangka waktu tertentu dengan baik.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 63


1.6.0. PERALATAN DAN BAHAN

Umum.

Semua peralatan dan bahan maupun komponennya harus barn dan sesuai dengan brosur yang
dipublikasikan dan sesuai dengan spesifikasi sebagai yang diuraikan maupun pada gambar -gambar
rencana dan merupakan produk yang masih beredar dan diproduksi secara teratur.

Peralatan dan Bahan Sejenis.

Untuk peralatan dan bahan sejenis yang fungsi penggunaannya sama harus diproduksi pabrik
(merk), sehingga memberikan kemungkinan saling dapat dipertukarkan.

Penggantian Peralatan dan Bahan.

Semua peralatan dan bahan yang diajukan dalam tender harus sudah memenuhi spesifikasi
walupun dalam pengajuan saat tender kemungkinan ada peralatan dan bahan belum memenuhj
spesifikasj, tetapi tetap harus djpenuhi sesuai spesifikasi bila sudah ditunjuk sebagai K ontraktor
Pelaksana Pekenaan. Untuk peralatan dan bahan yang sudah memenuhj spesitikasi, karena sesuatu
hal yang tidak bisa dihindari terpaksa harus diganti, maka sebagai penggantinya harus dan jenis
setaraf atau lebih baik (equal or better) yang disetujui. Bila pihak Konsultan Pengawas
membuktikan bahwa penggantinya itu betul setaraf atau lebih baik, maka biaya yang menyangkut
pembuktian tersebut harus ditanggung oleh Kontraktor.

1.7.0. AS BUILT DRAWING (Gambar Instalasi Terpasang).

Kontraktor harus menyerahkan 1 (satu) set as built drawings berupa gambar transparant (Sipia)
dan 4 set gambar cetak birunya. Gambar as built drawing ini lengkap untuk seluruh instalasi
terpasang pada proyek ini, benkut gambar-gambar detail dan gambar potongan. As built ini harus
menunjukkan lokasi dan posisi yang tepat dan seluruh bagian-bagian instalasi referensi yang
digunakan seperti kolom, dinding dan lain sebagainya.
Kontraktor harus menunjukkan pada satu set gambar cetak biru dari Gambar Kontrak terhadap,
deviasi-deviasi, pengembangan dan revisi-revisi yang terjadi semasa pelaksanaan.

Pada setiap gambar "as built", harus tercantum :


Nama Pemilik.
Nama Konsultan Perencana.
Nama Konsultan Pengawas.
Judul gambar/dan bagian dan bangunan.
Nama Kontraktor.
Nomor Gambar.
Nomor lembar gambar dan jumlah lembar gambar.
Tanggal.

1.8.0. PENANGGUNG JAWAB PELAKSANAAN

Pemborong instalasi ini harus menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yang ahli dan
berpengalaman yang harus selalu berada dilapangan, yang bertindak sebaga i wakil dan Pemborong
dan mempunyai kemampuan untuk memberikan keputusan teknis dan yang bertanggung jawab
penuh dalam menerima segala instruksi yang akan diberikan oleh pihak Konsultan Pengawas.
Penanggung jawab tersebut diatas juga harus berada ditempat pekerjaan pada saat diperlukan /
dikehendaki oleh Pihak Konsultan Pengawas.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 64


1.9.0. LAPORAN-LAPORAN

1. Laporan harian dan Mingguan.

Pemborong wajib membuat taporan harian dan laporan mingguan yang memberikan gambaran
mengenai:
Kegiatan fisik
Catatan dan perintah Konsutan Pengawas yang disampaikan secara lisan maupun secara
tertulis.
Jumlah material masuk / ditolak
Jumlah tenaga kerja
Keadaan cuaca, dan Pekerjaan tambah / kurang

Laporan mingguan merupakan rjngkasan dan laporan harian dan setelah ditanda tangani oleh
Project Manager/ Direktur harus diserahkan kepada owner untuk diketahui / disetujui.

2. Laporan Pengetesan

Pemborong instalasi ini harus menyerahkan kepada Owner dalam rangkap 3 (tiga)
mengenai hal-hal sebagai benkut:
Hasil pengetesan semua persyaratan operasi instalasi.
Hasil pengetesan peralatan
Hasil pengetesan kabel
Hasil Uji Lab. Beton dan Uji Lab Besi ( diameter dan berat besi )
dan lain-lain.

Semua pengetesan dan pengukuran yang akan dilaksanakan harus disaksikan oleh pihak Konsultan
Pengawas.

1.10.0. GARANSI

a. Semua peralatan, bahan dan mutu hasil pekerjaan harus digaransi selama 1 (satu) tahun
terhitung semenjak tanggal penyerahan pertama.
b. Semenjak penyerahan pertama tersebut sampai masa garansi berakhir, bila terjadi kerusakan
atau kegagalan pekerjaan instalasi, Kontraktor wajjb mengganti atau memperbaiki
kerusakan atas biaya sendiri.
c. Bila terdapat kerusakan pada peralatan sehingga perlu diperbaikatau diganti maka garansi
tetap berlaku semenjak penggantian atau perbaikan tersebut. Bila terjadi kerusakan pada
peralatan-peralatan utama (contoh : motor compressor chiller tertoakar) maka motor tersebut
harus diganti baru dan tidak boleh wiringnya di gulung baru.

1.11.0. MASA PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA PEKERJAAN

1. Masa pemeliharaan untuk instalasi ini adalah selama enam bulan terhitung sejak saat
penyerahan pertama.

2. Selama masa pemeliharaan ini, Pemborong instalasi ini djwajibkan memperbaiki dan
melaksanakan bagian-bagian pekerjaan yang tidak sempuma untuk yang belum atau yang
sudah diperingatkan sebelumnya tanpa adanya tambahan biaya.

3. Selama masa pemeliharaan ini, seluruh instalasi yang telah selesai dilaksanakan
masih merupakan tanggung jawab Pemborong sepenuhnya.

4. Pemborong harus menyerahkan dokumen-dokumen lengkap pada saat serah terima pekerjaan
pertama berupa :
a. as built drawing ( lihat para 1.7 )
b. brosur-brosur peralatan dan kontrol yang berisi antara lain :
- brosur teknis (performance, curva)

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 65


- maintenance manual
- operation manual
- elektrikal wiring/kontrol
c. nama-nama supplier peralatan dan kontrol yang terlibat dalam proyek ini lengkap dengan
alamat dan nomor telepon.
d. data test report
e. sertifikat jaminan peralatan dan instalasi.
f. spare parts dan tools.

Semua point a s/d f harus dibundel dalam satu bundel dan diserahkan sebanyak 3 (tiga) sets.

1.12.0. PENAMBAHAN/PENGURANGAN/PERUBAHAN INSTALASI

1. Pelaksanaan instalasi yang menyimpang dan rencana yang disesuaikan dengan kondisi
lapangan, harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Pihak MK yang akan membicarakan
dengan Perencana.

2. Pemborong instalasi ini harus menyerahkan setiap gambar perubahan yang ada kepada pihak
Konsultan Pengawas / Owner dalam rangkap 3 (tiga).

3. Perubahan material, dan lain-lainnya, harus mendapat instruksi dari Konsultan Pengawas
secara tertulis sebelum dilaksanakan. Dan pekerjaan tambah / kurang / perubahan yang ada
harus disetujui oleh Konsultan Pengawas secara tertulis.

1.13.0. IJIN - IJIN

Pengurusan ijin-ijin yang diperiukan untuk pelaksanaan instalasi ini serta seluruh biaya yang
diperiukannya menjadi tanggung jawab Pemborong.

1.14.0. PEMBOBOKAN, PENGELASAN DAN PENGEBORAN

1. Pembobokan tembok, lantai dinding dan sebagainya yang diperiukan dalam pelaksanaan
instalasi ini, harus dikembalikan kekondisi semula dan menjadi lingkup pekenaan instalasi ini.

2. Pembobokan / pengelasan / pengeboran tersebut diatas baru dapat dilaksanakan


apabila sudah ada persetujuan dari pjhak MK secara tertulis.

1.15.0. PEMERIKSAAN RUTIN DAN KHUSUS

1. Pemeriksaan rutin dalam masa pemeliharaan harus dilaksanakan oleh Pemborong


instalasi secara periodik dan minimum 1 kali tiap minggu.

2. Pemeriksaan khusus dalam waktu pemeliharaan harus dilaksanakan oleh Pemborong


instalasi ini, apabila ada permintaan dari pihak Konsultan Pengawas/Pemilik dan atau bila ada
gangguan dalam instalasi ini.

3. Teknisi pelaksana pekerjaan ini harus sudah tiba di lapangan bila ada kerusakan dalam
waktu 1 x 24 jam sejak waktu dipanggil. Bila tidak, maka perbaikan dapat diberikan kepada
orang lain dengan beban biaya djtanggung oleh Pemborong.

1.16.0. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Pekerjaan instalasi listrik yang termasuk pekerjaan ini adalah sistem instalasi listrik secara
lengkap sehingga instalasi ini dapat berjalan dengan baik dan aman, sehingga pada waktu
serah terima pertama instalasi tersebut harus sudah dapat dipergunakan oleh Pemilik.

2. Seluruh peralatan yang direncanakan dalam instalasi ini adalah untuk bekerja pada frekwensi
50 Hz 2Hz dan tegangan 220/380 Volt 10 %

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 66


2. PERSYARATAN TEKNIS PERALATAN DAN INSTALASI

2.1.0. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan Instalasi Tata
Udara ( Air Conditioning ), Ventilasi Mekanis (Mechanical Ventilation) secara lengka p
termasuk semua perlengkapan dan sarana penunjangnya, sehingga diperoleh suatu instalasi yang
lengkap dan baik serta diuji dengan seksama dan siap untuk dipergunakan.

Lingkup pekerjaan instalasi ini secara garis besarnya adalah sebagai benkut:

- Pengadaan dan pemasangan semua peralatan air conditioning seperti : Air cooled split unit,
fan, thermostat, kontrol dll.
- Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi Exhaust Fan ducting.
- Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pemipaan refrigeran dan pipa conde nsat Komplet
dengan Insulasi.
- Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi kontrol, katup, thermostat, humidistat dll.
- Pengadaan dan pemasangan sumber daya listrik bagi instalasi ini seperti kabel dan panel AC
(Pekerjaan elektrikal)
- Melaksanakan pekerjaan Testing Adjusting dan Balancing dan semua instalasi yang terpasang,
sehingga instalasi bekerja dengan sempuma, sesuai dengan kriteria-kriteria design
- Pengadaan dan pemasangan semua pekerjaan sipil yang dipertukan untuk instalasi ini seperti
yang tercantum dan diuraikan dalam dokumen ini
- Perbaikan kembali semua kerusakan dan finishing yang diakibatkan oleh pekerjaan instalasi
ini.
- Mendidik petugas-petugas yang ditunjuk oleh Pemilik mengenai cara-cara menjalankan dan
memelihara instalasi ini, sehingga petugas tersebut betui-betui dapat menjalankan dan
memelihara instalasi dengan benar.
- Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan memelihara serta data
teknis lengkap peralatan instalasi yang terpasang.
- Mengadakan pemetiharaan instalasi ini secara berkala selama masa pemeliharaan.
- Memberikan garansi terhadap mesin/peratatan yang terpasang.
- Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini beserta
addendumnya.

2.2.0. AIR COOLED SPLIT UNIT

Wall Mounted dan Cassette Type.

2.2.1. Lingkup Pekerjaan.

Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan Split Unit Air Cooled yang
terdiri atas Indoor Unit dan Outdoor unit berikut pemipaan refrigerant komplit dengan insulasinya
dan kedua unit tersebut. Kapasitas masing-masing unit seperti tertera pada gambar rencana dan
"Daftar Peralatan" yang melengkapj dokumen ini.

2.2.2. U m urn

Spesifikasj teknis yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap type dan kemampuan unit (performance) dapat
dilihat pada lembar gambar "Daftar Peralatan" atau data sheet yang menyertai dokumen ini.

2.2.3. Spesifikasi Teknis

a. Unit memakai Refrigerant 22 yang bekerja pada saturated discharge temperature kira-
kira 40,5 C (105 F). Kapasitas unit berdasarkan kepada:

- Udara Pendingin kondensor 33 C

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 67


- Temperatur Ruang (77) F ; (55 10) % RH

b. Outdoor Unit.

Kompressor dari jenis reciprocating, rotary, scroll dan hermetically sealed. Masing -masing
kompressor dilengkapi dengan "spring vibration isolators", crankcase, automatic reversible oil
pump, crankcase heater untuk pengaturan kelarutan minyak selama shut down.

Casing dari outdoor unit harus weather proof, galvanized steel yang difinish memakai blanked
enamel.

Semua pipa suction hendaknya djisolasi dengan "close fitting circular insulation".

Masing-masing unit dilengkapi dengan factory wired panel control terhadap overload dan
pembatas arus.

Control pengaman terdiri atas low pressure switch, high pressure switch, oil pressure safety
switch, compressor motor protector dan heater control relay.

Fan dari condensing unit dari jenis propeller dengan hubungan langsung dan djiengkapi dengan
pengaman.

c. Indoor Unit.

Blower dari Indoor unit type centrifugal forward curve dan digerakan langsung oleh motor atau
memaka! fan belt untuk duct connection type. Refrigerant liquid line dilengkapi dengan sight
glass dan moisture indicator, refrigerant fitter drier, thermostatic expansion valve.
Indoor unit harus dilengkapi pula dengan drain pan dan pipa pembuang yang dapat menampung
air kondensasi pada keadaan maximum.

d. Peratatan Pengaturan

Suatu room thermostat jenis electronic yang dilengkapi dengan switch On/Off, Pengatur putaran
Pan, Room temperatur setting yang akan mengoperasikan unit dengan balk.

e. Perletakan Out Door Unit

- Out Door Unit diletakan diatas Lantai yang djiengkapi dengan pondasi beton tebal 15 cm.
- Memakai vibration isolator steel spring hjngga getaran tidak diteruskan kepada struktur
bangunan.
- Pemakaian tipe vibration isolation in! harus diajukan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan.

f. Filter

- Filter dari jenis washable, fire resistant, media dari sintetic fibre, tebal 2". Efficiency filter 30
% berdasarkan Standard ASHRAE 52-76 Atmosphere dust spot, average arrestance 90-95%,
pada keadaan low velocity 500 fpm.

- Filter electronic air cleaner dapat digunakan sebagai altematif yang sangat dipertimbangkan
mengingat efisiensinya yang tinggi dengan loses static pressure yang rendah dan dapat
digunakan dalam jangka waktu yang lama.

- Filter harus terpasang rapat satu sama lainnya dan begitu juga terhadap frame. Tidak
dibolehkan adanya celah yang ditutup dengan plat disebabkan kurangnya ukuran filter.

- Filter yang akan dipasang harus dapat dibuktikan dari brosur merk filter tersebut terhadap tipe
dan effisiensinya.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 68


2.3.0. FAN

2.3.1. Lingkup Pekerjaan

Pengadaan dan pemasangan peralatan ventilasi (fan) untuk proyek ini seperti yang ditunjukkan
dalam gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

2.3.2. U m um

Spesifikasi teknis yang diuraikan dibawah ini, adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus diikuti.
Sedangkan ketentuan-ketentuan spesifik terhadap tipe, kemampuan (performance) peralatan,
kelengkapan dan lainnya dapat dilihat pada lembar gambar rencana "Daftar Peralatan" ataupun
data sheet bila dilampirkan.

- Fan harus sudah mendapatkan sertifikat, sesuai standard yang berlaku dinegara dimana fan
tsb. dibuat untuk testing dan rating (performance) seperti sebagai contoh AMCA standard
211-311 di Amerika.

- Sound pressure level harus dilengkapi dalam DB dengan Re - 10E12 watt pada octave band
mid freq.63 -8000 hz.

- Dasarnya semua fan harus mempunyai noise level yang rendah dalam operasinya, dan dalam
batas batas yang normal dan harus dilengkapi dengan Vibro isolating rubber.

2.3.3. Spesifikasi Teknis

Axial Fan

- Fan dan tipe propeller untuk dinding maupun ceiling, kecuali bila dinyatakan ceiling fan
seperti ditunjukkan dalam gambar atau data sheet.

- Rangka untuk dudukan fan pada dinding dari besi siku atau kanal C yang di cat tahan karat
dengan baut-baut yang tahan karat.

2.4.0. Pekerjaan Ducting

2.4.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekeriaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan termasuk fabrikasi)
pekerjaan duct lengkap dengan isolasi/tanpa isolasi, damper, grilles, register, berikut alat -alat
bantu yang menunjang pekerjaan tersebut seperti ditunjukkan dalam gambar rencana yang
melengkapi dokumen ini.

2.4.2. Publikasi, standard yang digunakan.

- SMACNA (Sheet Metal and Air Conditioning Contractors National Association).

2.4.3. Umum

a. Jika tidak diterangkan secara khusus istilah ducting secara umum berarti pekerjaan duct,
fitting, damper, support dan lain-lain komponen / accessories yang diperlukan untuk
melengkapi instalasi ini.

b. Jalur-jalur dueling yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar yang
menunjukkan route dan ukuran ducting. Pemborong wajib menyesuaikan dengan keadaan
setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-
potongan yang diperlukan dan mendapatkan persetujuan dari Direksi / Konsultan sebelum
dilaksanakan.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 69


c. Ukuran seperti yang ditunjukkan pada gambar adalah ukuran bersih dan penampang laluan
udara. Jika diperlukan lining untuk ukuran duct tersebut, berarti penampang harus diperbesar
sesuai ketebalan lining.

d. Bahan ducting dari Baja lapis seng atau zinkallum

2.4.4. Konstruksi Duct

a. Konstruksi duct adalah untuk low velocity (low pressure duct) dengan static pressure didalam
duct sampai 3" WG.

b. Konstruksi duct harus mengikuti standard SMACNA, kecuali kalau ditentukan hal -hal yang
harus dipenuhi diluar standard tersebut.

c. Hubungan antara dimensi duct dengan pemakaian sheet metal adalah sebagai benkut:

Ukuran sisi terpanjang Galvanized sheet metal

sampai dengan 12" BJLS 50


13" sampai dengan 30" BJLS 60
31 "sampai dengan 54" BJLS 80
54" sampai dengan 84" BJLS 100
85" keatas BJLS 120
Thermal cond. 2,26 BTU/ft 2 h 0 F

d. Semua sambungan dueling (sambungan flange, slip joint, pitsburg lock seam, dan lain-lain)
harus betul-betui rapat udara dengan menggunakan sealant yang mencegah terjadinya
kebocoran udara.

e. Percabangan (take off) harus memakai splitter damper yang dapat diatur dan dikunci pada
kedudukannya.

f. Reducer (transition), kemiringan duct dibuat tidak lebih dan 15.

g. Jika dimensi dan kedua ujung duct berlainan maka untuk ketebalan ducting (jenis BJLS)
diambil berdasarkan ukuran ujung terbesar

h. Penggantung duct.

Cara penggantungan duct harus sedemikian rupa sehingga praktis tidak terjadi lendutan-
lendutan getaran-getaran dan deformasi.

i. Persyaratan penggantungan harus mengjkuti :

Ukuran duct Penggantung Trapeze Jarak duct

s/d 12" iron rod 25 x 25 x 3 2m


~0~ 5/16"

13" s/d 30" iron rod 25x25x3 2m


~0~ 5/16"

31 " s/d 54" iron rod 30 x 30 x 3 1,5m


~0~ 3/8"

55" s/d 84" iron rod 40 x 40 x 3 1,5m


~0~ 1/2"

85" s/d keatas iron rod 40 x 40 x 5 1,5m

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 70


j. Elbow, dibuat sesuai gambar spesifikasi atau gambar detail.

k. Semua elbow harus dari tipe full radius elbow, jari-jari dalam (R = t) sama dengan lebar duct.
Untuk keadaan dimana harus menggunakan short radius elbow (R < t) lebih kecil dari lebar
duct harus memakai turning vanes. Turning vanes jumlah dan posisinya ditentukan dengan
chart logaritma atas dasar(RT)/(RH).
Untuk elbow tegak lurus harus memakai guide vanes double thickness, sesuai gambar detail.
Untuk mengikat konstruksi penggantung ke beton dipergunakan ramset/dynabolt.

l. Sambungan flexible

- Pemborong harus memasang sambungan flexi'ble connection dari bahan double sheet glass
cloth tebal 0,65 mm atau lebih, fire resistant ke duct yang masuk / ketuar dari fan atau Indoor
unit).

- Panjang flexible connection tak lebih dari 20 cm, dan tidak menimbulkan kebocoran pada
sambungan.

- Cara pemasangan harus dalam satu garis lurus sedemikian rupa, sehjngga tidak menyebabkan
pengecilan luas penampang.

m. Alumunium Flexible Round Duct :

Alumunium flexible round duct dari tipe 2 lapis alumunium laminate incapsulating dengan steel
spring helix dan wire spacing 2 mm jenis fire resistance. Tekanan kerja max. 5 in WG. Flexible
duct ke peralatan memakai klem khusus (quick klem) dari bahan plastic.

2.4.5. Exhaust Fan

a. Grille dan register harus terbuat dari bahan alumunium anodized profile.

b. Warna akan ditentukan kemudian oleh Arsitek/Direksi.

2.5.0. Pekerjaan Pemipaan

2.5.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada butir ini adalah pengadaan dan pemasangan instalasi pemipaan tengkap
dengan fitting-fitting, alat-alat bantu, dengan isolasi atau tanpa isolasi sesuai seperti yang
ditunjukkan pada gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

2.5.2. U mum

Seperti apa yang ditunjukkar) dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang tercantum adalah
gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa. Pemborong wajjb menyesuaikan dengan
keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, benkut detail atau
potongan-potongan yang diperlukan dan mendapat persetujuan dan Direksi sebelum
dilaksanakan.

2.5.3. Material

Pipa Refrigerant : Deoxidized phosphorus seamless cooper pipe


Pipa condensasi : Pipa PVC klas AW

2.5.4. Konstruksi Pemasangan Pipa

a. Pipa dengan diameter sampai 2 1/2" - sambungan ulir.

b. Pipa diatas diameter 2 1/2" - sambungan flens/las.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 71


c. Pipa sebelum dipasang harus dibersihkan dulu bagian dalam dari kotoran- kotoran yang
melekat.

d. Setiap potongan pipa dengan las/gergaji harus dibersihkan dulu dari sisa-sisa las (gumpalan
las) sebelum disambung, diratakan (reamed) sesudah digergaji, sehingga mencapai ukuran
asli.

e. Setiap sambungan sehabis dilas, harus dibersihkan dari kerak-kerak dan setelah dingin
langsung dimenie.

f. Untuk sambungan ulir, harus memakai seal tape untuk mencegah kebocoran dan tidak
diperkenankan memakai plumber rope.

g. Setiap ujung pipa yang belum akan disambung hams ditutup dengan plat (metal) yang dilas.

h. Pipa-pipa yang menembus dinding/plat beton harus memakai sleeve dan sekitamya diisi
dengan bahan caulking umpamanya compriband atau building sealant yang tahan api.

i. Pipa-pipa sebelum djisolasi harus dicat dengan cat anti karat (cat menie 2 lapis).

j. Pipa sebelum diisolasi harus ditest sampai 20 kg/cm' selama 2 jam.

k. Gantungan pipa sesuai dengan gambar detail, jarak gantungan pipa / penyangga
pipa tidak boleh lebjh dari :

sampai 1/2" berjarak 2,0 m


diameter 3/4 s/d 1" berjarak 2,5 m
diameter 1 1/4 s/d 21/2" berjarak 3,0 m
diameter 3" s/d 5" berjarak 3,5 m
diameter 6" keatas berjarak 4,5 m

l. Penggantung pipa pada plat beton memakai ramset untuk pipa dia. 1/2" s/d 21/2" dan
expansion bolt (dyna-bolt) untuk pipa diatas dia. 3".

m. Pipa-pipa yang ditahan lantai, ditunjang pakai clamp atau collar yang dipasang erat pada pipa
dan menumpu pada floor memakai rubber pad.

n. Pipa-pipa diruang mesin chiller dan dilantai atap menggunakan support dan mamakai
vibration isolator.

o. Semua pipa harus dipasang lurus sejajar dengan dinding / bagian dari bangunan pada arah
horizontal maupun vertikal.

p. Sudut belokan yang djperbolehkan ialah 90 dan 45 pada dasarnya untuk sudut belokan 90 dan
45 terutama untuk pipa pembuangan digunakan long radius dan dalam hal kondisi setempat
tidak memungkinkan maka penggunaan short radius harus mendapat persetujuan tertulis dari
MK dan Konsultan Perencana.

q. Sebelum pipa dipasang, supports harus dipasang dulu dalam keadaan baik.

r. Sebelum dipasang supports harus dicat dengan ICI zinchromate primer.

s. Semua pipa harus bertumpu dengan baik pada supports.

t. Pipa dan fitting harus bebas dari tegangan dalam yang diakibatkan dari bahan yang
dipaksakan.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 72


2.6.0. Pekerjaan Isolasi

2.6.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk isolasi ini adalah pengadaan dan pemasangan isolasi untuk pipa
refigerant lengkap dengan material lainnya yang menunjang bagi keperluan isolasi ini.

2.6.2. Material

- Isotasi pipa/Peralatan : Elastomeric nitrile rubber atau Polythelene Foam, Density > 2,2
lb/ft 3 (35 kg / m3 , Thermal Conductivity : 0,23 Btu in/ft 2 h 0 F

- Adhesive tape : adhesive aluminium foil, fire resistant.

2.6.3. Isolasi Pipa

- Pipa yang diisolasi adalah pipa refrigerant & condensat .


- Ketebalan isolasi pipa refrigerant & condensat chilled adalah :

diameter s/d 3" tebal 1"


diameter 4" s/d 12" tebal 1 1/4"
diameter diatas 12" tebal 1 1/2"

- Ketebalan isolasi pipa condensat - tebal 1"


- Untuk pipa yang berhubungan dengan udara terbuka dan terkena hujan dan panas matahari,
setelah djisolasi dilapisi memakai alluminium sheet dengan ketebalan 0,8 mm
- Untuk pipa dalam tanah setelah diisolasi dilapisi memakai alluminium sheet dengan ketebalan
1,5 mm.
- Cara melekatkan isolasi kepipa memakai perekat yang dianjurkan pabrik pembuat isolasi,
demikian juga dengan sambungan antara.
- Pada setiap gantungan pipa, harus memakai block kayu berbentuk lingkaran penuh dan kayu
jati selebar 2" dan setebal sama dengan isolasi. Ukuran diameter dalam kayu tepat sama
dengan diameter luar pipa. Sambungan antara kayu dan isolasi harus rapat dan memakai
perekat. Selanjutnya pada sambungan tsb. dibalut dengan adhesive aluminium foil tape
selebar 8", atau memakai gantungan pipa yang dianjurkan oleh pembuat isolasi pipa.

2.6.4. Isolasi Alat Bantu Pipa

Semua accessories pipa refrigerant seperti valve, strainer, dll sejenisnya diisolasi dengan
polyethelene. Cara pengisolasian sedemikian rupa sehingga tidak merusak isolasi bila peralatan
tersebut perfu untuk diperbaiki / diservice.

2.6.5. Perlindungan Isolasi Terhadap Kerusakan

Untuk pipa dan alat bantu pipa (accessories) yang diisolasi dan berada di :

- ruang terbuka (pipa terlihat)


- ruang terbuka yang terkena hujan

harus memakai pelindung metal jecketing dari bahan alluminium sheet tebat 0,5 mm untuk R.
mesin dan tebal 0,8 mm untuk ruang lainnya dengan sistem sambungan yang sedemikian rupa
sehingga air hujan tidak bisa merembes kedalam, atau manggunakan fine cover.

Untuk alat bantu pipa cara pelaksanaan pelindungan dengan metal jecketing sedemikian rupa
sehingga mudah dilepas/dibuka tanpa merusak pelindungnya, bila ada perbaikan.

Setiap gantungan pipa yang djisolasi, tapi tanpa memakai metal jecketing, antara klem gantungan
dan isolasi hams memakai metal dudukan (saddle) dari BJLS 80 selebar 6" dan setengah lingkaran
atau penuh sesuai tipe gantungan dan yang sisi-sisinya dilipat agar tidak tajam.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 73


2.7.0. Pekerjaan Lain-Lain
2.7.1. Pondasi
- Semua pondasi beton yang diperlukan untuk mesin-mesin pendingin, kompressor, kipas angin
(fan), motor-motor listrik, panel-panel listrik tidak termasuk dalam pekerjaan pemborong AC.
Pemborong AC harus menyerahkan gambar layout beserta ukuran pondasi atau ukuran
concrete house keeping pad untuk masing-masing peralatan sebelum dilaksanakan oleh pjhak
lain kepada MK untuk diperiksa dan disetujui.
Pondasi peralatan-peralatan lainnya harus mengikuti petunjuk-petunjuk / pedoman pabrik
pembuat peralatan-peralatan tersebut.

- Termasuk pekerjaan pemborong AC untuk menyediakan inertia concrete block (seperti


ditunjukkan dalam gambar rencana) untuk dipasang dibawah peralatan yang ditentukan.

- Pemborong AC harus menyediakan dan memasang peredam getaran (vibration eliminators)


untuk melindungi, bangunan dari suara berisik dan getaran yang ditimbulkan oleh mesin -
mesin.

- Pemborong AC harus menyediakan dan memasang (sesuai dengan gambar rencana, atau
gambar kerja yang djsetujuj) semua dudukan (support) atau penggantung (hanger) untuk
mesin-mesin, alat-alat, pipa kabel dan duct yangdipertukan.
Untuk menyesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat, dudukan-dudukan atau penggantung-
penggantung tersebut harus dibuat dan konstruksi pipa, profil, batang (rod) atau strip sesuai
dengan gambar rencana atau kerja yang disetujui. Semua support yang menumpu pada lantai
harus mempunyai pelat (flanges) yang kuat pada titik tumpuannya pada lantai.
Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja dan harus berkonsultasi
dengan MK dan Pemborong Sipil.
Pembebanan pada balok atau pelat struktur yang ditimbulkan oleh dudukan - dudukan atau
penggantung-penggantung tersebut hendaknya dijaga agar dapat terbagi cukup merata
sehingga tidak menimbulkan tegangan-tegangan yang tidak wajar.
Pemborong AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak akan menyebabkan
penerusan suara dan getaran (vibration & noise transmission) kedalam ruangan-ruangan yang
dihuni. Dalam hal ini dilakukan oleh ahli atau tenaga ahli yang ditunjuk.
Pemborong harus bertanggung jawab atas modifikasi-modifikasi yang perlu untuk memenuhi
syarat tersebut.

2.7.2. Pengecatan

- Semua pipa-pipa besi yang terpasang harus dicat dasar, (kecuali pipa galvanis) sebelum dicat
finish, demikian juga dengan penggantungan, penyangga, mur baut.
- Untuk penggantungan / penyangga setelah dicat dasar harus dicat dengan cat aluminium.
- Semua Peralatan, disebabkan gangguan cuaca atau gangguan setempat atau karat yang
merusak sebagian atau seluruh cat aslinya, harus dicat lagi dengan wama yang sesuai secara
keseluruhan atau wama yang diminta Konsultan Pengawas (MK).
- Cat dasar, dan finishing dan merk ICI atau yang setarap yang dapat disefujui.

2.8.0. Testing Adjusting Dan Balancing

2.8.1. LingkupPekerjaan
Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing, adjusting dan balancing untuk seluruh sistem
tata udara dan ventilasi mekanis sehingga didapatkan besaran -besaran pengukuran yang sesuai
seperti yang terlihat dalam gambar- gambar rencana sehingga sistem betul-betui dapat berfungsi
dengan baik dan sesuai dengan rencana.

2.8.2. Umum
Pelaksanaan TAB (testing adjusting dan balancing) secara mendasar maksimal h arus mengjkuti
standard/atau petunjuk yang berlaku secara umum seperti tandard NEBB , ASHRAE dan
SMACNA dengan menggunakan peralatan - peralatan ukur yang memenuhi untuk pelaksanaan
TAB tersebut.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 74


2.8.3. Peralatan Ukur
Minimal peralatan ukur sperti dibawah ini harus dimiliki oleh kontraktor ybs. antara lain:

1. Pengukuran laju aliran udara


- Pitot tube dengan indined manometer
- Anemometer dan sejenisnya

2. Pengukuran temperatur udara/air:


- Sling psychrometric
- Thermometer

3. Pengukuran listrik:
- Voltmeter
- Ampermeter / ampertang

4. Tool (alat-alat kerja) yang diperlukan dalam merubah setting / kedudukan dari peralatan
balancing.

5. Portable.

2.8.4. Pelaksanaan TAB

- Secara detail TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh sistim dan bagian- bagiannya,
sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai atau mendekati besaran besaran
yang ditentukan dalam rencana.
- Dalam pelaksanaan TAB, disamping pengukuran yang dilakukan terhadap besaran -besaran
yang ditentukan dalam design, juga diwajibkan melaksanakan pengukuran terhadap
besaran-besaran yang tidak tercantum dalam gambar rencana, tapi besaran ini sangat
diperlukan dalam penentuan kondisi dan kemampuan peralatan dan juga sebagai data data
yang diperlukan bagi pihak maintenance dan operation.
- Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran-pengukuran terhadap besaran- besaran lainnya
yang tidak tercantum dalam gambar rencana harus dituangkan dalam suatu laporan yang
bentuknya (formnya) sudah djsetujui oleh pengawas.
- Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineer yang betul-betui sudah berpengalaman
dalam pelaksanaan TAB ini.
- Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi oleh tenaga pengawas, dimana hasil -hasil
pengukuran dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan oleh pengawas tsb dan dalam
laporannya ikut menanda tangani.
- Sebelum melaksanakan TAB, Kontrator harus membuat suatu rencana kerja, mengenai
prosedure pelaksanaan TAB untuk masing-masing bagian pekerjaan, dan prosedure ini agar
dibicarakan dengan pjhak MK untuk mendapatkan persetujuannya.
- Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor sudah harus menyiapkan suatu bentuk formulir yang
berisi item-item yang akan dilakukan untuk masing- masing system yang akan dilakukan
pengetesan.

2.9.0 PRODUK

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi Pemborong dimungkinkan untuk mengajukan
altematif lain yang setaraf dengan yang dispesitikasikan ke MK. Pemborong baru bisa mengganti
bila ada persetujuan resmi dan tertulis dan MK.

Produk bahan dan peralatan pada dasarnya adalah sebagai benkut:

No. Bahan/Peralatan Merk / Pembuat

1. AC Split Daikin atau setara kualitas


2. AC Split Duct Trane, Acson atara setara kualitas
3. AC Package Daikin atau setara kualitas

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 75


4. Fan S&P, Wood, National atau setara kualitas
5. Komponen Panel Scheider, ABB, Siemens
6. Pembuat Panel Metsa, Metro, Grameko
7. Kabel Listrik Kabelindo, Tranka, Supreme, Kabelmetal, IKI
8. Full two-way system National, Hitachi
9. Seng (Baja Lapis Seng) Lockforn, Kemasu, Zinkallum
10. Kain CP Lokal
11. Flexible Round Duct DEC, Handyflex, Insflex,
12. Diffuser, Grille SPLN
13. Isolasi
- Pipa dan Peralatan Pembantu Thermaflex, Armaflex.
14. Pipa PVC Wafin, Pralon, Rucika
15. Flexible Joint Pipe Toefle, Tozen
16. Peredam Getaran Kinetic, Mason, National

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 76


7. PEKERJAAN LAIN LAIN
1. Air kerja
A i r ke r j a u nt u k ke p e r l u an p e ke r j aan s e l a ma p e l a ks an a a n d a p at
me mp e r gu n a ka n a t a u me n ya mb u n g p i p a a i r ya n g t e l a h a d a d en ga n me t e r a n
a i r se n di r i ( gu n a me mp e r h i t u n gka n p e mb a ya r a n n ya ) a t a u a i r s u mu r ya n g
b e r si h / j e r ni h d a n t a w a r , b i l a h al i ni me r a gu ka n h a r u s d i p e r i ks a d i
l a b or a t o r i u m

2. P e mb e r s i h a n l o ka si
P e mb e r s i h a n L o ka si s e t el a h pe ke r j a a n di l a ks a n a ka n d e n ga n m e n ga n g ku t /
me mb u a n g s i s a ma t e r i a l a t a u b ar a n g - b a r an g l a i n ya n g s u d a h t i d a k
d i gu n a ka n s e hi n gga t i d a k me n u t u p i at a u me r u s a k h as i l p e ke r j a an ya n g t e l a h
d i l a ks a n a ka n . P e mb e r si h a n l o ka si j u ga d i l aks a n a ka n u n t u k me n ge mb a l i ka n
ko n d i s i l o ka si ya n g t i d a k d i ke r j a ka n s e p er t i ke a d a a n s eb e l u m p e l a ks a n aa n
p e ke r j aa n .

8. PEMBERITAHUAN PENYERAHAN PEKERJAAN YANG PERTAMA


Apabila dalam waktu pelaksanaan dalam kontrak atau tanggal baru akibat perpanjangan
waktu sesuai dengan addendum kontrak telah berakhir, pemborong harus segera
menyerahkan hasil pekerjaannya dengan baik sesuai dengan kontrak kepada Pemimpin
Proyek secara tertulis dan pengawas berkewajiban:
1. Membuat evaluasi tentang hasil seluruh pelaksanaan sesuai dengan kontrak
pemborongan.
2. Menanggapi / melaporkan kepada Pemimpin Proyek tentang hasil pekerjaan
pemborong tersebut secara tertulis.

Pemimpin proyek akan mengadakan rapat proyek mengenai pekerjaan penyerahan


tersebut diatas berdasarkan :
a. Surat penyerahan Pekerjaan dari pemborongan
b. Surat tanggapan dari Pengawas lapangan, setelah dapat menerima penyerahan
pekerjaan tsb.

9. PEMELIHARAAN BANGUNAN SEBELUM PENYERAHAN KEDUA :


Terhitung mulai dari tanggal diterimanya penyerahan pekerjaan yang pertama, hi ngga
masa pemeliharaan berakhir masih menjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya,
antara lain :
1. Keamanan dan penjagaan.
2. Penyempurnaan dan pemeliharaan.
3. Pembersihan.
Apabila pemborong telah melaksanakan hal tersebut diatas sesuai dengan kontrak,
maka penyerahan pekerjaan yang kedua dapat dilaksanakan seperti pada tata cara
(prosedur) pada penyerahan pekerjaan yang pertama.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 77


PENUTUP

Apabila dalam Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS) ini untuk uraian bahan - bahan,
pekerjaanpekerjaan, yang tidak disebut perkataan atau kalimat diselenggarakan oleh
Kontraktor maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.

Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik, maka bagian - bagian yang nyata termasuk dalam
pekerjaan ini, tetapi tidak dimasukkan atau disebut kata demi kata dalam RKS ini, haruslah
diselenggarakan oleh pemborong dan diterima sebagai hal yang disebutkan.

Hal - hal yang tidak tercantum dalam peraturan ini akan ditentukan lebih lanjut oleh Pelaksana
Kegiatan, bilamana perlu diadakan perbaikan dalam RKS ini.

Rehabilitasi Gedung Kantor Pertanahan Kota Madiun 78

Anda mungkin juga menyukai