Anda di halaman 1dari 15

PASAL 1

PEKERJAAN PERSIAPAN

1.

UMUM
a.

LingkupPekerjaan
Spesifikasi ini mencakup persyaratan - persyaratan dasar yang diperlukan dalam
kegiatan PERENCANAAN DERMAGA APUNG (DAK) DESA MELINTANG KECAMATAN
MUARA WIS, yang meliputi dan tidak terbatas pada penyediaan bahan (material),
tenagakerja yang cakap dan semua peralatan Bantu, serta mesin yang diperlukan.

b.

Peraturan (codes). Referensidan Standard.


(1).

PBI 1971 (NI . 2) :


Peraturan Beton Indonesia tahun 1971.

(2).

PPBBI 1983 :
Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia tahun 1983.

(3).

PPIUG 1983 :
PeraturanPembebanan Indonesia UntukGedungtahun 1983.

(4).

PKKI 1961 :
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia tahun 1961.

(5).

PUBI 1982 :
Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia tahun 1982.

(6).

SII :
Standard Industri Indonesia.

(7).

ACI :
American Concrete Institute tahun 1983.

(8).

ASTM :
The American Sociaty For Testing Materials.

(9).

BS 1985 :
British Standard Institution.

c.

PersetujuanPengawas
Yang merupakan Persetujuan Pengawas adalah merupakan Persetujuan Pengawas
Secara Tertulis yang berisi persetujuan untuk sesuatu hal yang termasuk dalam
persyaratan ini.

d.

Daerah Proyek
Adalah daerah termasuk segala sesuatu yang ada di dalam daerah tersebut yang
dikuasai untuk segala keperluan kegiatan.

e.

Rencana Kerja
Dalam waktu 1 minggu setelah SPK, Kontraktor wajib menyerahkan suatu Rencana
Kerja yang meliputi :
(1).

Tanggal yang diusulkan untuk memulai dan menyelesaikan pembangunan


masing masing bagian pekerjaan.

(2).

Tanggal yang diusulkan untuk memperoleh bahan - bahan.

(3).

Jam kerja yang diusulkan untuk pekerjaan - pekerjaan dilapangan.

(4).

Jumlah pegawai kontraktor yang diusulkan, selama pekerjaan berlangsung,


dengan disebutkan fungsi atau keahliannya.

(5).
f.

Data sub-kontraktor specialist yang akan digunakan.

Buku Harian
Kontraktor harus menyediakan buku harian untuk mencatat semua petunjukpetunjuk, keputusan-keputusan dan dengan detail-detail penting dari pekerjaan.

g.

Quality Control
Kontraktor harus sudah memperhitungkan semua biaya-biaya untuk Quality
Control kepada Pihak Ketiga.

h.

Ukuran
Ukuran dengan angka adalah yang harus diikuti dari pada ukuran pada skala
Gambar Rencana. Jika terjadi keragu-raguan tentang ukuran-ukuran, harus segera
dilaporkan kepada pengawas untuk mendapat petunjuk lebih lanjut.

i.

Peralatan
(1).

Kontraktor diharuskan mengajukan daftar terperinci tentang peralatan yang


akan digunakan untuk melaksanakan pekerjaan. Daftar tersebut harus
disetujui pengawas dalam hal tahun pembuatannya, pabrik pembuatnya,
nomor pengenal, kondisi dan rencana waktu tiba ditempat

pekerjaan.

Kontraktor wajib mendatangkan alat tersebut tepat pada waktunya dan


dalam keadaan apapun tidak dibenarkan memindahkan alat-alat tersebut
sebagian atau seluruhnya tanpa persetujuan dari pengawas.
(2).

Kontraktor diharuskan mempersiapkan alat-alat yang diperlukan untuk


melaksanakan tiap tahap pekerjaan sebelum pekerjaan tersebut dimulai,
Kerusakan pada bagian atau keseluruhan dari alat-alat tersebut yang akan
mengganggu pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti sehingga
pengawas menganggap pekerjaan tersebut dapat dimulai.

j.

Material
(1).

Sumber dan Macam Material.


Kontraktor harus mengajukan daftar tertulis kepada pengawas untuk
mendapatkan persetujuan tentang nama perusahaan, tempat asal (sumber)
material.
Sebelum member persetujuan, pengawas dapat meminta didatangkan contoh
material/barang/bahan baku, untuk keperluan pemeriksaan.

(2).

Penyimpanan Material.
Material harus disimpan sedemikian rupa agar mutunya tidak menjadi
berkurang. Penyimpanan hendaknya dilandasi dengan lantai yang keras,
bersih, diberi atap dan dinding.
Cara penyusunan material harus diatur sedemikian sehingga mudah untuk
diadakan pemeriksaan sewaktu-waktu. Demikian juga penyimpananya diatur
sehingga pengambilannya dapat diatur menurut datangnya material tersebut
(First in First out).

k.

Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan


(1).

Kontraktor diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya,


tentang langkah-langkah yang akan diambil untuk suatu tahap pekerjaan
yang akan dimulai pelaksanaannya.

(2).

Dalam keadaan apapun tidak boleh memulai pekerjaan yang sifatnya


permanent tanpa terlebih dahulu mendapat persetujuan dari pengawas.

l.

Mutu Tenaga Kerja


Tenaga kerja yang digunakan hendaknya dari tenaga-tenaga ahli/terlatih dan
berpengalaman pada bidangnya dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik
sesuai dengan ketentuan dalam spesifikasi maupun petunjuk pengawas.

m.

Perlindungan Terhadap Cuaca


Kontraktor harus mengusahakan, atas tanggungannya, langkah-langkah dan
peralatan yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan yang
digunakan agar tidak rusak oleh cuaca.

n.

Pekerjaan dan Bahan-bahan


Pekerjaan dan bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan macam-macamnya
seperti yang disebut dalam spesifikasi ini, gambar rencana, petunjuk pengawas
dilapangan harus tercakup dalam pembiayaan, untuk tenaga kerja, harga bahan,
organisasi kerja, biaya tak terduga, keuntungan, biaya pengganti atas kerusakan

milik pihak ketiga dan kerja-kerja lain yang dissebut dalam spesifikasi ini untuk
kesempurnaan hasil kerja.
o.

GambarRencana
Gambar rencana untuk kegiatan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
Dokumen Kontrak. Harus juga disadari bahwa revisi-revisi masih mungkin
diadakan dalam masa pelaksanaanya.
Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana dan
spesifikasi ini maupun spesifikasi yang lainnya dan tidak dibenarkan menarik
keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan pada gambar
rencana atau perbedaan antara gambar rencana dan isi spesifikasi.
Pengawas akan mengoreksi dan menjelaskan gambar rencana tersebut untuk
kelengkapan yang telah disebut dalam spesifikasi. Dimensi dalam gambar harus
dihitung dengan teliti dan tidak dibenarkan untuk menganggap bahwa gambar
rencana tersebut dibuat pada skala yang benar, kecuali atas petunjuk pengawas.
Penyimpangan antara keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan
selanjutnya oleh pengawasdan akan disampaikan kepada kontraktor secara tertulis.
Kontraktor harus membuat shop drawing sebelum memulai suatu pekerjaan untuk
mendapatkan persetujuan dari pengawas.

p.

Tanggung Jawab Kontraktor


Pada Keadaan apapun, dimana pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan
mendapatkan persetujuan pengawas tidak berarti membebaskan kontraktor dari
tanggung jawab pada pekerjaan tersebut sesuai dengan kontrak maupun peraturan
pemerintah yang berlaku.

q.

KetidakSesuaian Antara Gambar Rencana, Uraian dan Syarat-Syarat


Bilamana ada ketidak sesuaian antara gambar-gamabar rencana dan spesifikasi
pekerjaan dengan syarat syarat umum atau syarat-syarat khusus, maka hal ini
harus segera dilaporkan kepada pengawas untuk selanjutnya diputuskan oleh
pemberi tugas.

r.

Perbedaan Antara Item Pekerjaan Dengan Gambar Rencana Dan Spesifikasi


Bilamana ada ketidak sesuaian antara gambar-gamabar rencana dan spesifikasi
Kontraktor tidak dibenarkan mengajukan biaya tambahan atau menarik
keuntungan apabial dalam hal ini terdapat perbedaan antara item pekerjaan dengan
gambar rencana dan spesifikasi. Dalam hal ini kontraktor wajib melaksanakan
pekerjaan tersebut sesuai dengan gambar rencana dan spesifikasi ini tanpa biaya
tambahan.

s.

Contoh-Contoh
Contoh-contoh material/bahan yang dikehendaki oleh pemberi tugas atau wakilnya
harus segera disediakan tanpa kelambatan atas biaya kontaktor, dan contoh-contoh
material/bahan tersebut harus sesuai dengan standard yang ditentukan dalam
spesifikasi ini.
Contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan atau cara sedemikian rupa sehingga
dapat dianggap bahwa material/bahan tersebutlah yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti.

2.

PEKERJAAN PERSIAPAN
a.

Batas dan Lingkup Pekerjaan


Kontraktor harus menyediakan bahan/material, peralatan dan tenaga kerja yang
diperlukan untuk kelancaran dan keselamatan pelaksanaan pekerjaan tepat pada
waktunya.
Dalam penyusunan penawaran kontraktor harus mengenal betul keadaan lapangan,
jalam masuk dan tidak dibenarkan mengajukan claim apabila ada perbedaan antara
gambar rencana dan keadaan lapangan.
(1).

Pemeriksaan tempat-tempat pekerjaan.


Sebelum memulai suatu pekerjaan yang ada dalam kontrak, kontraktor harus
meninjau lapangan atau tempat-tempat pekerjaan untuk melihat kondisi
(keadaan) serta bahan-bahan yang akan ditemukan.

(2).

Pembersihan tempat - tempat pekerjaan.


Tempat tempat dari pekerjaan - pekerjaan yang dimaksud harus bersih dari
segala tumbuh tumbuhan dan lain - lain rintangan yang terdapat disekitar
daerah pekerjaan tersebut dan siap untuk dilaksanakan pengukuran.

b.

Mobilisasi dan Demobilisasi


Meliputi dan tidak terbatas pada pengadaan/penyediaan maupun pengembalian
tenaga, alat pada saat yang telah ditentukan dan segala resiko yang diakibatkan
menjadi tanggung jawab kontraktor.

PASAL 2
PIPA BAJA
2.1

UMUM
1)

Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan, fabrikasi dan pemasangan Pipa baja untuk
Tiang Atap Ponton, Ringbalk, Pagar, dan pekerjaan lainnya, sebagaimana yang
ditunjukkan dalam Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan
memenuhi Spesifikasi ini.

2)

Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil akhir harus dipantau dan
diken-dalikan sebagaimana yang disyaratkan dalam Standar Rujukan dalam
Pasal 2.1.(4)

3)

Toleransi
Diameter lubang
Tiang
Tampak

4)

Standar Rujukan
SNI 03-6764-2002
AASHTO M111 - 87
AASHTO M160 - 90
ASTM A307
AWS
D210

5)

6)

: + 1 mm, - 0,4 mm
: Akan dipasang baris demi baris serta ketinggian, tiangtiang harus tegak dengan toleransi tidak melampaui 3 mm
per meter tinggi.
: Pekerjaan akhir harus menunjukkan penampilan yang
halus dan seragam jika dalam posisi akhir.

:
:
:
:
:

Spesifikasi Baja Struktural.


Galvanizing.
General Requirement for Delivery of Structural Steel.
Mild Steel Nuts and Dolts.
Welded Highway and Steel Bridges.

Pengajuan Kesiapan Kerja


a)

Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar kerja untuk disetujui Direksi


Pekerjaan untuk setiap jenis Pipa baja yang akan dipasang. Fabrikasi tidak
boleh dimulai sebelum gambar kerja disetujui.

b)

Penyedia Jasa harus menyerahkan sertifikat pabrik pembuat Pipa baja


yang menunjukkan mutu baja, pengelasan, dan sebagainya.

Penyimpanan dan Penanganan Bahan


Bagian-bagian Pipa baja harus ditangani dan disimpan dengan hati-hati dalam
tempat ter-tentu, rak atau landasan, dan tidak boleh bersentuhan langsung dengan
permukaan tanah serta harus dilindungi dari korosi. Bahan harus dijaga agar bebas
dari debu, minyak, gemuk dan benda-benda asing lainnya. Permukaan yang dicat
harus dilindungi baik di bengkel maupun di lapangan. Sekrup-sekrup harus
dilindungi dari kerusakan.

7)

8)

Perbaikan Terhadap Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan


a)

Selama pengangkutan, penyimpanan, penanganan atau pemasangan, setiap


san-daran yang mengalami kerusakan berat seperti melengkung atau
penyok, harus diganti. Sandaran yang mengalami kerusakan pada
pengelasan harus dikem-balikan ke bengkel untuk diperbaiki
pengelasannya dan ulang.

b)

Pipa Baja yang mengalami kerusakan atau pengecatan harus dikembalikan


ke bengkel dan diperbaiki sampai baik. Kerusakan kecil pada pekerjaan cat
mungkin dapat diperbaiki di lapangan, sesuai dengan persetujuan dari
Direksi Pekerjaan.

Pemeliharaan Pekerjaan Yang Telah Diterima


Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia Jasa untuk melaksanakan perbaikan
terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan atau gagal sebagaimana
disyaratkan dalam Pasal di atas, Penyedia Jasa juga harus bertanggungjawab atas
pemeliharaan rutin dari semua Pipa yang telah selesai dan diterima selama
Periode Pelaksanaan

2.2

BAHAN
1)

Baja
Bahan untuk Pipa Baja harus baja rol dengan tegangan leleh 2800 kg/cm2
memenuhi SNI 03-6764-2002 atau standar lain yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan. Atas perintah Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa harus menguji baja rol di
instasi pengujian yang disetujui bilamana tidak terdapat sertifikat pabrik
pembuatnya.

2.3

PERALATAN
1)

Umum
Fabrikasi umumnya harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari Seksi Baja
Struktur. Pipa Baja harus difabrikasi di bengkel yang disetujui. Sambungan pada
panel yang berbatasan harus sangat tepat (match-marked) untuk maksud
pemasangan.

2)

Pengelasan
Pengelasan harus dilaksanakan oleh tenaga yang trampil, dengan cara yang ahli,
mengetahui detil semua sifat-sifat bahan. Lapisan yang terekspos harus dikupas,
digosok, dikikir dan dibersihkan untuk mendapatkan penampilan yang bersih
sebelum digalvanisasi.
Pelat dasar harus dilas ke tiang-tiang untuk menghitung setiap ketinggian yang
diberi-kan dalam Gambar dan dengan cara yang sedemikian hingga tiang-tiang
ini akan tegak jika dalam posisi akhir.

2.4

PELAKSANAAN
Pemasangan harus sesuai dengan Seksi Baja Struktur. Pipa harus dipasang
dengan hati-hati sesuai dengan garis dan ketinggian yang ditunjukkan dalam
Gambar. Pipa harus disetel dengan hati-hati sebelum dimatikan agar dapat
memperoleh sambungan yang tepat, alinyemen yang benar dan lendutan balik
(camber) pada seluruh panjang. Persetujuan dari Direksi Pekerjaan harus
diperoleh sebelum Pipa dimatikan. Penyedia Jasa akan memberitahukan Direksi
Pekerjaan bilamana pemeriksaan dan persetujuannya diperlukan.

PASAL 3
PEKERJAAN PEMBUATAN PONTON
3.1

UMUM
1)

Uraian
Pekerjaan ini terdiri dari penyediaan, fabrikasi dan pemasangan Pelat Baja Merin
untuk Rangka, Dinding Ponton, dan pekerjaan lainnya, sebagaimana yang
ditunjukkan dalam Gambar atau diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan dan
memenuhi Spesifikasi ini.

2)

Jaminan Mutu
Mutu bahan yang dipasok, kecakapan kerja dan hasil akhir harus dipantau dan
diken-dalikan sebagaimana yang disyaratkan dalam Standar Rujukan

3)

Standar Rujukan
SNI 03-6764-2002
AASHTO M111 - 87
AASHTO M160 - 90
ASTM A307
AWS
D210

5)

6)

:
:
:
:
:

Spesifikasi Baja Struktural.


Galvanizing.
General Requirement for Delivery of Structural Steel.
Mild Steel Nuts and Dolts.
Welded Highway and Steel Bridges.

Pengajuan Kesiapan Kerja


a)

Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar kerja untuk disetujui Direksi


Pekerjaan untuk Pelat merin yang akan dipasang. Fabrikasi tidak boleh
dimulai sebelum gambar kerja disetujui.

b)

Penyedia Jasa harus menyerahkan sertifikat pabrik pembuat Pelat Merin


yang menunjukkan mutu baja, pengelasan, dan sebagainya.

Penyimpanan dan Penanganan Bahan


Bagian-bagian Pipa baja harus ditangani dan disimpan dengan hati-hati dalam
tempat ter-tentu, rak atau landasan, dan tidak boleh bersentuhan langsung dengan
permukaan tanah serta harus dilindungi dari korosi. Bahan harus dijaga agar bebas
dari debu, minyak, gemuk dan benda-benda asing lainnya. Permukaan yang dicat
harus dilindungi baik di bengkel maupun di lapangan. Sekrup-sekrup harus
dilindungi dari kerusakan.

7)

Perbaikan Terhadap Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan


a)

Selama pengangkutan, penyimpanan, penanganan atau pemasangan, setiap


san-daran yang mengalami kerusakan berat seperti melengkung atau
penyok, harus diganti. Sandaran yang mengalami kerusakan pada
pengelasan harus dikem-balikan ke bengkel untuk diperbaiki
pengelasannya dan ulang.

b)

8)

Pelat Merin yang mengalami kerusakan atau pengecatan harus


dikembalikan ke bengkel dan diperbaiki sampai baik. Kerusakan kecil pada
pekerjaan cat mungkin dapat diperbaiki di lapangan, sesuai dengan
persetujuan dari Direksi Pekerjaan.

Pemeliharaan Pekerjaan Yang Telah Diterima


Tanpa mengurangi kewajiban Penyedia Jasa untuk melaksanakan perbaikan
terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi ketentuan atau gagal sebagaimana
disyaratkan dalam Pasal di atas, Penyedia Jasa juga harus bertanggungjawab atas
pemeliharaan rutin dari semua Pelat yang telah selesai dan diterima selama
Periode Pelaksanaan

3.2

BAHAN
1)

Pelat Merin
Bahan untuk Pelat Baja Merin dengan ukuran 6FT X 20 FT dengan Tebal 8 mm
dengan tegangan leleh 2800 kg/cm2 memenuhi SNI 03-6764-2002 atau standar
lain yang disetujui oleh Direksi Peker-jaan. Atas perintah Direksi Pekerjaan,
Penyedia Jasa harus menguji Pelat di instasi pengujian yang disetujui bilamana
tidak terdapat sertifikat pabrik pembuatnya.

3.3

PERALATAN
1)

Umum
Fabrikasi umumnya harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari Seksi Baja
Struktur. Pelat Baja harus difabrikasi di bengkel atau di dok yang disetujui.
Sambungan pada panel yang berbatasan harus sangat tepat (match-marked)
untuk maksud pemasangan.

2)

Pengelasan
Pengelasan harus dilaksanakan oleh tenaga yang trampil, dengan cara yang ahli,
mengetahui detil semua sifat-sifat bahan. Lapisan yang terekspos harus dikupas,
digosok, dikikir dan dibersihkan untuk mendapatkan penampilan yang bersih
sebelum dipasang.
Sambungan-sambungan material pelat/profil baja dalam pembuatan pontoon ini
pada dasarnya menggunakan 2 (dua) jenis bentuk las, yaitu las sudut dan las
tumpul. Ukuran ketebalan las harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Tebal las sudut adalah 70 % dari tebal pelat/profil baja yang akan
disambung.

Tebal las tumpul disesuaikan dengan tebal pelat/profil baja yang akan
disambung dengan las bentuk I atau V.

Semua sambungan-sambungan pelat baja dan profil baja harus dengan las
listrik (minimum 300 Amp) dan harus memenuhi persyaratan-persyaratan

3)

teknis sehingga tidak terjadi perlemahan pada bagian yang disambung.


Setelah pipa baja disambung, sisa-sisa las, kotoran-kotoran lain yang
melekat padanya harus dibersihkan dengan sikat baja sehingga bersih
kemudian dicat dengan epoxytar paint sebanyak 3 (tiga) kali.
Profil baja dan pelat baja sebelum disambung harus dipegang erat-erat
selama pengelasan dengan rangka pendukung yang kaku dan di clamp
kerangka untuk menjamin bahwa profil baja dan pelat baja disambungkan
dengan baik.
Setiap sudut Sambungan Dilapis dengan Besi Ulir
Banyaknya sambungan harus minimal mungkin dan lokasi penyambungan
harus dengan persetujuan Direksi.

Pemeriksaan Hasil Pengelasan


Terhadap hasil pekerjaan las harus diperiksa dan ditest untuk menjamin bahwa
hasil pengelasan cukup memenuhi syarat yaitu padat dan tidak porous serta
ukurannya sesuai dengan gambar kerja. Untuk itu kontraktor harus
menyediakan tenaga ahli, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan
testing tersebut.
Hasil pengelasan harus ditest secara visual dengan menggunakan metode Liquid
Penetran dan contrast sesuai dengan prosedur AWS.
Hasil pengelasan dilaporkan secara tertulis kepada Direksi dalam waktu lama 24
jam untuk dievaluasi dan mendapatkan persetujuan.
Hasil yang tidak memenuhi persyaratan yang ditentukan harus diperbaiki,
diperkuat atau dipotong dan dilas kembali sesuai petunjuk Direksi.

3.4

PELAKSANAAN
Sebagai dinding, lunas, lantai atas dan sekat memanjang (pelat gading) ponton
tambat digunakan pelat baja marine dengan tebal 8 mm, dan untuk sekat
melintang digunakan pelat baja marine tebal 8 mm dengan ukuran detail
pembuatan pontoon tambat sesuai gambar.
Coating dilakukan dapat beriringan dengan waktu pembuatan ponton dan untuk
itu kontraktor harus menyediakan tempat yang baik untuk pengecatan
sedemikian rupa sehingga selama pengecatan dan masa pengeringan plat baja
dan profil ponton tidak terganggu.
Pengecatan dilakukan setelah permukaan profil baja dan plat baja betul-betul
bersih dari segala kotoran. Setelah pengecatan, pelat/profil baja harus dijaga
dengan baik sehingga tidak terjadi cacat-cacat, goresan-goresan pada
profil/pelat baja waktu penempatan di lapangan atau pada waktu pemindahan.
Setiap kali ada kerusakan coating atau cacat waktu pemindahan/pembuatan.
Kontraktor harus memperbaikinya dengan cara yang sama seperti diuraikan
diatas.
Sebelum melakukan coating, kontraktor wajib menyerahkan keteranganketerangan yang lengkap mengenai metoda pelaksanaan coating dan jenis

material yang akan dipakai untuk mendapat persetujuan Direksi. Pelaksanaan


coating harus menurut petunjuk produsen yang bersangkutan.
Kontraktor wajib menyediakan peralatan yang diperlukan untuk pemeriksaan
tebal coating pada permukaan profil baja/pelat baja, apabila Direksi menilai
perlu diadakan pengukuran.

PASAL 4
KUDA-KUDA BAJA RINGAN DAN PENUTUP ATAP

1.

KUDA-KUDA ATAP BAJA RINGAN


Spesifikasi Bahan
Terbuat dari baja berkualitas tinggi ringan Hi-Ten G550 sebagai struktur kekuasaan dasar
bahan dengan kualitas yang konsisten dan seragam dengan tegangan maksimum 550 Mpa
sedang dalam proses pelapisan tahan karat, yang dihasilkan oleh mesin mesin khusus
dengan presisi tinggi dan bentuk dimensi material lebih akurat sebagai penunjang
penggunaan system kuda atap struktur rangka kuda untuk solusi yang lebih inovatif
"Rayap& Karat". Dengan Pilihan bahan Zincalum baja lapis campuran baja alumanium dan
zink seng baja galvanis dilapisi dengan Hot Dip.

2.

PERSYARATAN UMUM BAHAN


a.

15 tahun garansi

b.

Sertifikasi

c.

Berpengalaman tenaga kerja

d.

Penataan aturan Asossiasi Konstruksi Indonesia

e.

Instalasi tanpa ketebalan gabungan dari bahan Zincalume Produk Kualitas Tinggi
dan galvanis 0,8-1 milimeter.

f.

Lebih Ringan dan Kuat Struktur / Kokoh

g.

Stabil dan aman konstruksi,

h.

High Precision Dan Kokoh

i.

Berpengalaman SDM

j.

Desainnya lebih fleksibel sesuai permintaan / Komputerisasi (Roof Desain fleksibel)

k.

Mudah Instalasi dan Minim Kesalahan dalam Instalasi (Instalasi Cepat)

l.

Bahan dibuat dipabrik dengan presisi tinggi,

m.

Anti Rayap (Lifetime),

n.

Tahan Api (Merambatkan Api Tidak)

o.

Rust resisten (tahan cuaca & kelembaban)

p.

Instalasi tanpa kombinasi Bahan Bahan Tebal

q.

Lebih dari Konsumsi Kayu Ekonomi Harga (Long-Term Investment)

r.

Bebaskan Pemeliharaan

s.

Gunakan Jenis Berbeda Untuk Tile

Untuk masing-masing jenis penutup atap (genteng keramik/beton/metal, seng


aluminium, onduline, fiberglass atau asbes), ukuran/dimensi, ketebalan serta konstruksi
rangka kuda-kuda atap baja ringan yang digunakan berbeda disesuaikan dengan berat
material penutup atap. Semakin berat material penutup atap, semakin besar/tebal pula
rangka

yang

dipakai.

Begitu

pula

sebaliknya.

ketelitian sebelum membeli atap baja sangat diperlukan. Mintalah informasi


ukuran/dimensi Reng (roof batten) dan Kanal C (c channel) rangka yang akan dipasang.
Semakin besar/tebal Reng dan Kanal C rangka, semakin besar pula beban yang dapat
ditanggung oleh rangka. Semakin kecil ukuran/dimensi C channel, semakin minim pula
kesanggupan rangka untuk menanggung total beban penutup atap. Seperti contoh
rekomendasi untuk 3 jenis C channel (kanal C) ZincAlum maupun Galvanis adalah sebagai
berikut :
(1).

C71.075
Direkomendasikan untuk rangka atap dengan jenis penutup genteng metal, seng,
fiberglass, Onduline, asbes dan jenis penutup atap lainnya yang bersifat ringan.
Pemakaian C71.075 dengan bentangan lebar tetap aman karena kekuatan
rangka/kuda-kuda sebanding dengan beban total penutup atap.

(2).

C75.080
Direkomendasikan untuk rangka atap dengan jenis penutup genteng metal, keramik
dan beton. Pemakaian C75.080 dengan bentangan lebar tetap aman bila mengikuti
rekomendasi oleh desain software dengan bentang atap kurang dari 9 meter.

(3).

C75.100
Direkomendasikan untuk rangka atap dengan jenis penutup genteng metal, keramik
dan beton. Pemakaian C75.100 dengan bentangan lebar tetap aman bila mengikuti
rekomendasi oleh desain software dengan bentang atap lebih dari 9 meter.

(4).

C81.075
Selain direkomendasikan untuk rangka atap dengan jenis penutup seperti tersebut
di atas dengan bentangan lebar, C81.075 juga dapat diaplikasikan untuk jenis
penutup genteng keramik dengan bentang atap kurang dari 9 meter.

(5).

C81.095
Direkomendasikan untuk rangka atap baja dengan jenis penutup genteng keramik
dan genteng beton dengan bentang atap yang panjang (> 9 meter).

3.

PEKERJAAN PENUTUP ATAP


a.

Batasan dan Lingkup Pekerjaan


Yang termasuk dalam lingkup pekerjaan penutup atap meliputi :
(1).

Penutup Atap Spandek uk. 0,7 X 5,8 Meter Tebal 0,45 mm

(2).

Pemasangan penutup genteng dengan lisplank accessories slainnya.

Kontraktor harus menyediakan material, peralatan dan tenaga ahli yang cakap
untuk mengerjakan penutup atap sehingga dapat menjamin kelancran dan
keamanan dalam pelaksanaan pekerjaan penutup atap dan talang.
b.

Syarat-syarat
(1).

Bahan penutup atap dan sudut kemiringan harus sesuai dengan rencana,
demikian pula dengan jumlah ,ukuran, perletakkan gording, serta profil.

(2).

Setiap jenis pengunaan bahan untuk penutup atap dan perlengkapannya


harus berasal dari satu pabrik dengan mutu terbaik dan harus mendapat
persetujuan dari Konsultan Pengawas.

(3).

Pelaksanaan pekerjaan penutup atap harus menghindari masuknya air hujan


kedalam atap.

(4).

Pemasangan penutup atap sedemikian rupa, sehingga susunannya lurus,


datar dan rapat secara horizontal, vertical dan diagonal.

(5).

Penjelasan teknik terperinci lainnya mengikuti standar pabrik pembuatnya.

(6).

Spesifikasi Bahan
Bahan Baku : Clean Color Bond AZ 150 (Zincalume : 55 % Alumunium)
Lebar : 70 cm
Panjang : 5,8 Meter
Tebal : 0,45
SudutKemiringan : 12 90
Ringan, Anti karat, Anti Bocor, Lebih Mudah Pemasangannya, Aman untuk
Daerah Gempa, Selain itu, teknologi khusus pengecatan yang membuat
keindahan warna nya tidak pudar.

Anda mungkin juga menyukai