Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN PENDAHULUAN | i

CV. Firma Karya Cipta

KATA PENGANTAR

Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin melalui Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Selatan bekerjasama dengan

Konsultan Perencana CV. FIRMA KARYA CIPTA untuk layanan jasa

konsultasi Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1

Paket, tahun anggaran 2018. Konsultan sebelum memulai kegiatan terlebih

dahulu membuat Laporan Pendahuluan.

Laporan ini menerangkan mengenai latar belakang, maksud dan

tujuan pekerjaan, ruang lingkup kerja, organisasi dan rencana kerja

konsultan.

Nantinya diharapkan laporan ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam

pelaksanaan tahapan pekerjaan selanjutnya. Untuk itu diperlukan tanggapan,

saran dan masukan dari berbagai pihak terutama Pemberi Tugas sehingga

dapat diperoleh pedoman bersama yang lengkap dan baik serta mudah

dipahami.

Tak lupa pula dalam kesempatan ini kami ucapkan terima kasih

pada Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera

Selatan atas kepercayaan yang diberikan kepada kami.

Palembang, 2018
CV. FIRMA KARYA CIPTA

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | ii
CV. Firma Karya Cipta

DATA PROYEK

Nama Pekerjaan : Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT

Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin

Pemberi Tugas : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi

Sumatera Selatan

Konsultan : CV. FIRMA KARYA CIPTA

Tahun Anggaran : 2018

Sumber Dana : APBD

Jangka Waktu : 60 (enam puluh) hari kalender

Lokasi Proyek : JUD Nganti Kabupaten Musi Banyuasin

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 1
CV. Firma Karya Cipta

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Umum

Laporan ini dibuat oleh CV. FIRMA KARYA CIPTA sebagai

Laporan Pendahuluan pada layanan jasa konsultansi “Pengukuran dan

Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi

Banyuasin” Dalam melaksanakan pekerjaan ini, konsultan melakukan

pendekatan umum dan teknis yang meliputi metodologi dan analisa

teknis secara terperinci. Berdasarkan ini, konsultan menyusun program

pelaksanaan pekerjaan lengkap beserta jadwal pelaksanaannya.

Untuk melaksanakan pekerjaan ini konsultan menggunakan

spesifikasi teknis yang sesuai dengan kerangka Acuan yang diberikan

serta mengacu kepada standar-standar bidang pekerjaan umum

(standar Nasional Indonesia) yang berlaku.

Konsultan juga telah menyusun tim kerja yang dipimpin oleh

seorang Ketua Tim dan beranggotakan tenaga ahli yang mempunyai

latar belakang pendidikan yang sesuai dan telah berpengalaman dalam

bidang pekerjaan masing-masing.

1.2 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan Laporan Pendahuluan ini adalah sebagai

berikut:

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 2
CV. Firma Karya Cipta

BAB I. Pendahuluan

Membahas mengenai uraian pendahuluan dan sistematika

pembahasan.

BAB II. Uraian Proyek

Membahas latar belakang proyek, uraian Proyek, maksud dan

tujuan proyek, Analisa Dampak Lingkungan, drainase,

penghijauan serta jenis dan lingkup pekerjaan yang menjadi

tugas dan tanggung jawab konsultan.

BAB III. Metodologi dan Rencana Kerja

Membahas ruang lingkup perencanaan Lahan, metode kerja

dan rencana pelaksanaannya.

BAB IV. Tim Pelaksana Proyek

Menjelaskan mengenai susunan tim kerja, struktur organisasi

konsultan, serta tugas dan tanggung jawab masing-masing

tenaga ahli yang menangani pekerjaan ini.

BAB V. Pelaporan

Menguraikan jenis laporan dan jumlahnya masing-masing serta

deskripsi isi dari masing-masing laporan.

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 3
CV. Firma Karya Cipta

BAB II
URAIAN PROYEK

2.1. LATAR BELAKANG

Tujuan resmi program ini adalah untuk mengurangi kemiskinan dan


kepadatan penduduk di pulau Jawa [1], memberikan kesempatan bagi orang
yang mau bekerja, dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah
sumber daya di pulau-pulau lain seperti Papua, Kalimantan, Sumatra,
dan Sulawesi. Kritik mengatakan bahwa pemerintah Indonesia berupaya
memanfaatkan para transmigran untuk menggantikan populasi lokal, dan
untuk melemahkan gerakan separatis lokal. Program ini beberapa kali
menyebabkan persengketaan dan percekcokan, termasuk juga bentrokan
antara pendatang dan penduduk asli setempat.

Seiring dengan perubahan lingkungan strategis di Indonesia, transmigrasi


dilaksanakan dengan paradigma baru sebagai berikut:

1. Mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan


2. Mendukung kebijakan energi alternatif (bio-fuel)
3. Mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia
4. Mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan
5. Menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan
kemiskinan

Transmigrasi tidak lagi merupakan program pemindahan penduduk,


melainkan upaya untuk pengembangan wilayah. Metodenya tidak lagi bersifat
sentralistik dan top down dari Jakarta, melainkan berdasarkan Kerja sama
Antar Daerah pengirim transmigran dengan daerah tujuan transmigrasi.
Penduduk setempat semakin diberi kesempatan besar untuk menjadi
transmigran penduduk setempat (TPS), proporsinya hingga mencapai 50:50
dengan transmigran Penduduk Asal (TPA).

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 4
CV. Firma Karya Cipta

Dasar hukum yang digunakan untuk program ini adalah Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian
(sebelumnya UU Nomor 3 Tahun 1972)dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi
(Sebelumnya PP Nomor 42 Tahun 1973), ditambah
beberapa Keppres dan Inpres pendukung. Syarat untuk menjadi
Transmigran :

1. Warga Negara Indonesia adalah setiap warga negara yang berdomisili


di wilayah Negara Republik Indonesia.
2. Berkeluarga dibuktikan dengan Surat Nikah dan Kartu Keluarga.
3. Memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
4. Berusia antara 18 sampai dengan 50 tahun sesuai dengan Kartu Tanda
Penduduk (KTP), kecuali diatur lain dalam perjanjian kerja sama antar
daerah.
5. Belum pernah bertransmigrasi yang dibuktikan dengan Surat
Keterangan dari Kepala Desa/Lurah di mana pendaftar berdomisili.
6. Berbadan sehat yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Dokter.
7. Memiliki keterampilan sesuai kebutuhan untuk mengembangkan
potensi sumber daya yang tersedia di lokasi tujuan sebagaimana diatur
dalam perjanjian kerja sama antar daerah.
8. Menandatangani Surat Pernyataan kesanggupan melaksanakan
kewajiban sebagai transmigran.
9. Lulus seleksi yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Lulus dari Tim

yang diberikan wewenang untuk melaksanakan seleksi.

2.2. URAIAN PROYEK

2..2.1. NAMA PEKERJAAN

Nama pekerjaan adalah Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas

UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin.

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 5
CV. Firma Karya Cipta

2..2.2. PEMBERI DAN ORGANISASI KUASA PENGGUNA ANGGARAN

Nama Pengguna anggaran adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Selatan. Organisasi jasa adalah

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera Selatan.

2..2.3. SUMBER DANA

Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan biaya yang

dibiayai oleh APBD Tahun Anggaran 2018.

2..2.4. LOKASI PEKERJAAN

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1

Paket Kabupaten Musi Banyuasin ini berada di lokasi Kabupaten Musi

Banyuasin, tepatnya titik awal pada JUD Nganti Kabupaten Musi

Banyuasin.

2..5.1. SURVEY PENGUKURAN TOPOGRAFI


Pengukuran topografi ini dimaksudkan untuk mengumpulkan

data topografi untuk keperluan perencanaan dan dilakukan pada

sepanjang ruas Lahan yang direncanakan.

Detail pengukuran ini adalah sebagai berikut :

- Pengukuran polygan dengan ketelitian 1 : 1.000 dan patok-

patok permanen (BM) harus dipasang dengan interval tidak

lebih dari 500 m serta dapat dilihat dengan mudah.

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 6
CV. Firma Karya Cipta

- Pengukuran jarak dapat dilakukan secara langsung atau

menggunakan titik-titik sementara dengan bantuan alat ukur

elektronis.

Patok-patok pengukuran dapat berupa :


- Patok beton bertulang dengan ukuran 10 x 10 x 60 cm

dipasang ditempat yang bebas dari gangguan lalu lintas atau

lainnya selama pelaksanaan.

- Paku yang dipasang pada beton atau cara lainnya, pada

bangunan-bangunan tetap.

Pengukuran harus meliputi :


a. Titik-titik kontrol vertikal dan horizontal berupa patok-patok kayu

dipasang setiap interval 50 m pada rencana as Lahan.

Ukuran patok kayu adalah 1x7x60 cm dan dapat ditancapkan ke

tanah sedalam 50 cm.

Pada pengukuran polygon:

- Titik kontrol horizontal

Pengukuran menggunakan theodolit dengan ketelitian bacaan 1

detik dan ketelitian orde ketiga.

- Titik kontrol vertikal:

Pengukuran menggunakan waterpass dengan ketelitian bacaan

1,5 – 2,5 mm/km, pengukuran dilakukan dua arah.

b. Titik-titik penting pada tikungan (CS, ST, PI, TS, SC) harus

ditentukan dengan teliti. Pada titik tersebut, dibuat pula patok-patok

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 7
CV. Firma Karya Cipta

pembantu dan perlu dipasang 1 patok pada titik Pl nya jika titik

tersebut diluar daerah pengukuran Lahan harus dibuat patok

pembantu.

c. Pengukuran lebar right of way (ROW) dengan menyebutkan tata

guna tanah serta data lainnya seperti : pemukiman, sawah, dll.

d. Cross Section

Cross Section dibuat untuk setiap interval 50 m pada tiap-tiap titik

control. Lebar cross section minimal adalah 25 m kekanan dan

kekiri dari as Lahan.

Perhitungan dan penggambaran peta topografi berdasarkan atas

koordinat titik-titik kontrol di atas.

Gambar peta topografi dibuat pada kertas millimeter dengan

skala 1 : 1000 dengan garis contur tiap interval 1 meter. Semua

titik-titik kontrol harus dicantumkan dalam gambar.

2..5.2. DYNAMIC CONE PENETROMETER (DCP)


Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menilai CBR lapisan dasar

yang dilakukan pada ruas-ruas Lahan yang belum beraspal,

seperti Lahan tanah, Lahan kerikil atau Lahan aspal yang telah

rusak hingga tampak lapisan pondasinya.

1) Alat DCP yang dipakai akan sesuai dengan ketentuan-

ketentuan ukuran seperti yang diberikan dalam

gambar.

2) Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan

200 m

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 8
CV. Firma Karya Cipta

3) Pemeriksaan dilakukan pada sumbu Lahan dan pada

permukaan lapisan tanah dasar.

4) Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan

perkerasan yang ada seperti lapisan sirtu, lapisan

Telford, lapisan pasir dan sebagainya.

5) Pemeriksaan dilakukan hingga kedalaman 90 cm dari

permukaan lapisan tanah dasar, kecuali bila dijumpai

lapisan tanah yang sangat keras (lapisan batuan).

6) Selama pemeriksaan akan dicatat keadaan-keadaan

khusus yang perlu diperhatikan seperti timbunan,

kondisi drainase, cuaca, waktu dan sebagainya.

7) Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat

dengan jelas.

8) Data yang diperbolehkan dari pemeriksaan ini, dicatat

dalam formulir.

2.3. LOKASI KEGIATAN

Kegiatan jasa konsultansi ini dilaksanakan di dalam Kabupaten Musi

Banyuasin.

2.4. DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

Penyedia jasa harus menyediakan data dan fasilitas penunjang, yang

tidak disediakan oleh pengguna jasa, dan memelihara semua fasilitas

dan peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran – kelancaran

pekerjaan.

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 9
CV. Firma Karya Cipta

2.5. ALIH PENGETAHUAN

Apabila dipandang perlu oleh pengguna jasa, maka penyedia jasa harus

mengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait

dengan substansi pelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih

pengetahuan kepada staf konsultan.

2.6. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 60 (enam puluh)

hari kalender.

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 10
CV. Firma Karya Cipta

BAB III
CARA DAN RENCANA KERJA

3.1. KRITERIA PERENCANAAN

Kriteria Perencanaan sebagai berikut :

 Menentukan batas kepemilikan Lahan Pekarangan, Lahan


Usaha I dan Blok Lahan Usaha II untuk Pola TPLB.
 Membagikan Lahan kepada Transmigran yang berhak sesuai
dengan ketentuan yeng berlaku, serta menyusun dokumen untuk
menunjang proses sertifikasi.
 Menentukan tata letak, luas dan batas – batas setiap persil
Lahan Pekarangan, Lahan Usaha I dan Blok Lahan Usaha
Iisecara fisik dilapangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
serta digambarkan diatas peta, untuk proses kepastian hak atas
tanah.

3.2. PERSIAPAN PERALATAN SURVEI DAN MOBILISASI

Setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) Konsultan

mulai melaksanakan kegiatan antara lain penyiapan personil lapangan

dan peralatan survei. Sebelum dimobilisasi peralatan survey dikalibrasi

terlebih dahulu sebelum dimobilisasi. Tujuan dari kalibrasi tersebut

adalah untuk mendapatkan data survei yang akurat dari hasil

pengukuran dilapangan. Apabila semua peralatan dan personil yang

terlibat sudah siap maka jadwal dan rencana kerja peralatan dan

personil tersebut akan dimobilisasi.

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 11
CV. Firma Karya Cipta

3..4.1. SURVEI TOPOGRAFI

Pengukuran topografi dilakukan pada jalur rintisan Lahan yang

telah dirintis dan dipatok. Pekerjaan pengukuran terdiri dari :

Pengukuran Poligon

Kegiatan yang dilakukan pada pengukuran polygon pada trase

Lahan adalah sebagai berikut :

o Alat yang digunakan Theodolith To atau sejenisnya dan

perhitungan perataanya menggunakan metode Bowditch.

o Pengukuran polygon harus diikatkan pada titik-titik tetap

yang diketahui koordinatnya. Bila titik tetap tidak ada

disekitar lokasi maka pengukuran dan perhitungan polygon

dapat menggunakan koordinat lokal yang dimulai dari awal

proyek.

o Pengukuran azimuth astronomi menggunakan theodolit

dengan ketelitian 30 detik dari 2 seri pembacaan.

o Jarak diukur dengan pita ukur dalam satu arah, dikontrol

dengan pembacaan kemuka dan kebelakang dari jarak

optis.

o Kontrol azimuth dilakukan pada setiap 5 detik pengikat

tetap (BM) dengan pengamanan matahari atau dengan

polygon tertutup.

o Ketelitian yang disyaratkan :

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 12
CV. Firma Karya Cipta

- Kesalahan penutup sudut < 1” √n; dimana n =

banyaknya titik polygon

- Kesalahan jarak linier = 1 : 2000

Pengukuran Waterpass

Kegiatan yang dilakukan pada pengukuran trase Lahan adalah

sebagai berikut :

o Pengukuran beda tinggi dilakukan dengan dobel stand

atau 2 kali berdikari alat.

o Alat yang digunakan adalah Wild Nak 2/ Zeiss NI2 atau

alat sipat datar otomatik lainnya yang sejenis.

o Pengukuran beda tinggi, titik ikatnya diambil sama dengan

yang digunakan pada pengukuran poligon (BM) yang

sudah diketahui ketinggiannya.

o Kasalahan penutup yang disyaratkan 25√D mm; dimana D

= jarak dalam Km.

Pengukuran Cross section

Kegiatan yang dilakukan pada pengukuran cross section pada

Lahan sebagai berikut :

o Pengukuran dilakukan dengan alat To atau yang

sejenisnya.

o Dilakukan setiap jarak interval 50 meter pada bagian lurus

dan alternatif datar, 25 meter pada bagian berbelok/rolling.

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 13
CV. Firma Karya Cipta

o Lebar koridor pengukuran adalah 25 meter sebelah kanan

dan kiri sumbu Lahan pada bagian Lahan yang lurus, 25

meter kesisi luar dan 50 meter kesisi dalam pada Lahan

yang menikung.

o Untuk daerah pegunungan yang masih belum dapat

ditentukan rancana as Lahannya, koridor perlu diperlebar

sehigga diperoleh gambaran medan sekitarnya.

Pengukuran Situasi Sungai/Jembatan

Kegiatan yang dilakukan pada pengukuran situasi

sungai/jembatan adalah sebagai berikut :

o Pengukuran situasi sungai meliputi daerah sejauh 50 m ke

hilir dan 50 m ke hulu sampai 25 m dari masing-masing

tepinya. Untuk bentang sungai > 10 m tidak perlu disituasi,

tetapi dibuat pengukuran melintangnya saja pada rencana

As Lahan/jembatan.

o Pengukuran melintang sungai pada setiap 25 m sampai

daerah 25 m dari masing-masing tepinya.

o Gambar detil sungai harus meliputi keadaan topografi

dasar, tebing dan tepi sungai serta daerah sekitarnya.

o Ketinggian muka air banjir, muka air normal dan muka air

terendah harus diketahui dan dicatat.

o Jembatan dan gorong-gorong yang ada harus dibuat

sketsa dan dimensinya, dicantumkan juga keterangan

mengenai material yang digunakan.

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 14
CV. Firma Karya Cipta

Pemasangan Patok Kayu dan BM

Kegiatan yang dilakukan pada pemasangan patok kayu dan BM

adalah sebagai berikut :

1. Pemasangan Patok Kayu

o Digunakan sebagai patok pengukuran, dengan tinggi

60 cm Ø 5 cm.

Dipasang pada setiap jarak 100 meter.

o Diberi nomor urut.

o Ditanam sedalam 50 cm.

2. Pemasangan Patok Beton (BM)

o BM digunakan sebagai titik pengikat tetap terbuat dari

beton ukuran 10 x 10 x 60 cm.

o Diletakkan pada tempat yang aman dan mudah terlihat,

dipasang tiap interval 500 m.

o Pemberian nama BM dan nomor urut I, II dan III dan

seterusnya.

o Ditanam sedalam 40 cm hingga yang nampak

dipermukaan tanah 20 cm.

o Patok beton diberi tulangan Ø ½ ” x 60 cm, muncul 1

cm diatas permukaan patok.

o Titik awal dan titik akhir dipasang patok beton masing-

masing 2 buah.

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 15
CV. Firma Karya Cipta

o Titik awal dan titik akhir pada bagian ruas Lahan yang

sudah ada badan Lahannya, dipasang patok beton

masing-masing 2 buah.

Dokumentasi Foto Survei Topografi

Foto lapangan diperlukan untuk memberikan gambaran kondisi

medan disekitar rencana Lahan, seperti: batas dan jenis kebun,

rawa, ladang, alang-alang, hutan, perkampungan desa, bukit,

sungai dan lain-lain.

Kegiatan dokumentasi yang perlu dilakukan pada trase Lahan

sebagai berikut:

o Di titik awal dan titik akhir rencana trase Lahan

o Patok batu, patok beton tiap 500 m dan patok

jembatan/sungai pada saat perintisan/penetapan arah

trase Lahan rencana. Nomor , patok dan sekitarnya terlihat

jelas.

o Di setiap lokasi jembatan/sungai dilakukan 4 kali foto yang

diambil dari arah survei (kemuka) dan arah kebelakang,

dari arah hulu dan arah hilir sungai mengarah ke jembatan

atau rencana jembatan.

o Daerah longsoran atau spot yang memerlukan perhatian

khusus.

o Mendokumentasi lokasi sumber material (quarry)

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 16
CV. Firma Karya Cipta

o Daerah tikungan tajam pada bagian trase Lahan yang

sudah ada badan Lahannya.

3.3. TAHAP PEKERJAAN KANTOR/STUDIO

Tahap pekerjaan kantor terdiri dari penyusunan data lapangan,

pekerjaan penggambaran topografi, analisis laboratorium tanah, analisis

hidrologi, perencanaan teknis, perhitungan volume pekerjaan,

perhitungan biaya, pembuatan dokumen tender dan pelaporan. Untuk

pekerjaan pelaporan dibahas pada bab tersendiri di Laporan

Pendahuluan ini.

3.5.1 PENGGAMBARAN TOPOGRAFI

Pekerjaan penggambaran topografi mengacu kepada stándar

penggambaran yang berlaku di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Sumatera Selatan dan tidak perlu dibahas lebih dalam.

Sebagai pedoman umum penggambaran akan diurai di bawah ini.

o Pembuatan peta situasi skala 1 : 1000 diatas kertas milimeter

dengan interval garis tinggi 1 meter.

o Pencantuman semua patok dan titik detail dengan dilengkapi

tanda nomor, ketinggian koordinatnya

o Pencantuman detail situasi yang ada seperti: batas rawa, lebar

sungai dan saluran, ukuran jembatan dan gorong-gorong dan

objek yang dianggap penting.

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 17
CV. Firma Karya Cipta

o Pembuatan disain alinyemen horizontal dengan bentuk

tikungan full circle lengkap dengan data stationing dan data

lengkungan.

o Penggambaran peta situasi Lahan skala 1 : 5000 yang

mencakup informasi as Lahan dan data koordinat dari semua

titik pengukuran dan tikungan.

3.5.2 PERENCANAAN TEKNIS (FULL DESIGN)

1. Pembuatan Nota Disain


Nota disain perencanaan teknis Lahan didasarkan pada standar

yang berlaku di Indonesia yang terdiri dari:

o Kriteria Penentuan Perencanaan Tebal

Lapisan Perkerasan Direktorat Jenderal Bina Marga.

o Pedoman Penentuan Tebal Perkerasan

Lentur Lahan Nomor: 4/PD/BM/74;

o Perencanaan Geometrik Lahan Raya

Nomor 13/1970 dari Direktorat Bina Marga;

o Peraturan pemerintah tentang Lahan No.26

tahun 1985 mengenai kelas Lahan, alinyemen dan lebar

Lahan;

o Standar drainase Lahan;

o Penerangan Lahan Raya;

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 18
CV. Firma Karya Cipta

o Peraturan Beton Bertulang Indonesia, NI

2,1974;

o Jembatan Lahan Raya;

o Pedoman Perncanaan Pembebanan

Jembatan Lahan Raya SKBI Nomor: 1.3.28.1987, UDC:

624.042.624.21;

o Buku Petunjuk Perencanaan Tahan Gempa

untuk Jembatan Lahan Raya; Produk Standar untuk Lahan

Perkotaan.

Untuk standar khusus yang belum tercakup dalam

standar yang diuraikan di atas, maka Konsultan akan

menggunakan Spesifikasi Teknis yang diterbitkan oleh

ASTM/AASHTO (Amerika Serikat), BS (Inggris) atau sesuai

arahan dari Pemberi Tugas.

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 19
CV. Firma Karya Cipta

3.4. JADWAL PELAKSANAAN

Rencana pelaksanaan pekerjaan Pengukuran dan Pemasangan

Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin

sebagai berikut :

JADUAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bulan ke
No Kegiatan I II Ket.
1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan/Mobilisasi Personil

2 Melakukan Survey dan Pengumpulan data Lapangan

3 Identifikasi dan Evaluasi Data

4 Melakukan koordinasi dan diskusi

5 Tahap Perencanaan (Design)

6 Pelaporan

a. Laporan Pendahuluan

b. Laporan Antara

c. Laporan Akhir

d. Cetak Gambar dll

Pengukuran dan Pemasangan Tanda Batas UPT Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin
LAPORAN PENDAHULUAN | 20
CV. Firma Karya Cipta

BAB IV
PELAKSANA PROYEK

4.1 UMUM

Untuk dapat melaksanakan pekerjaan ini dengan baik, efektif dan

efisien, maka diperlukan organisasi pelaksanaan pekerjaan kuat, kompak

dan teratur. Dengan demikian semua aktifitas dan alur pekerjaan dapat

terkoordinir secara baik dan lancar. Dalam organisasi tersebut terangkum

semua komponen penunjang kelancaran pekerjaan, mulai dari Team Leader,

tenaga ahli, asisten tenaga ahli sampai dengan dukungan tenaga

administrasi.

Struktur organisasi dibuat sedemikian sehingga alur perintah dan alur

koordinasi kerja antar komponen jelas berakhirnya.

Struktur organisasi konsultan dapat dilihat pada di bawah ini.

Pekerjaan Pengukuran Lahan Usaha II Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin


LAPORAN PENDAHULUAN | 21
CV. Firma Karya Cipta

1.2. JADWAL PENUGASAN PERSONIL


Waktu yang disediakan untuk pelaksanaan pekerjaan adalah 45 (empat

puluh lima). Semua personil baik tenaga ahli, tenaga teknisi dan tenaga

penunjang beserta man-monthnya diatur jadwalnya sesuai dengan jadwal

pelaksanaan pekerjaan.

4.4 URAIAN TUGAS TENAGA AHLI

Agar supaya pekerjaan terlaksana dengan baik, maka perlu dibuat uraian

tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota tim sebagi berikut:

1. Ketua Tim (Team Leader/Highway Engineer)

Ketua tim (Team Leader/Hightway Engineer) harus seorang Sarjana

Teknik Sipil dan berpengalaman professional yang lebih lama dari

kebanyakan tenaga ahlinya, berpengalaman dalam berbagai disiplin ilmu

yang dicakup dalam pekerjaan, berpengalaman dalam

mengkoordinasikan dan melaporkan pekerjaan orang lain tergantung

pada besarnya dan kerumitan pekerjaan, maka Ketua Tim diharapkan

telah pernah memimpin dari satu atau dua pekerjaan yang serupa.

Ketua tim atau Team leader yang disyaratkan Seorang sarjana Teknik

Sipil Strata Satu (S1) Jurusan Tehnik Sipil Universitas Negeri atau yang

telah disamakan dan memiliki sertifikat Keahlian ( SKA) dari Asosiasi

Profesi terkait dan registrasi Lembaga Pengembangan Jasa Kontruki

(LPJK) dan berpengalaman dalam pelaksanaan dibidang Perencanaan

Teknis Lahan sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.

Sudah biasa bekerja dengan metoda desain yang dikembangkan oleh

Bina Marga / Departemen Pekerjaan Umum maupun metode teknik

perkerasan khusus yang dipakai pada kondisi tertentu.

Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Tim (Team Leader) meliputi :

 Mengkoordinasi semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini

sehingga bisa menghasilkan pekerjaan yang diinginkan .

Pekerjaan Pengukuran Lahan Usaha II Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin


LAPORAN PENDAHULUAN | 22
CV. Firma Karya Cipta

 Mempersiapkan petunjuk teknis dari setiap pekerjaan baik

pengambilan data, pengolahan maupun penyajian akhir seluruh hasil

pekerjaan .

 Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan gambar-

gambar.

2. Ahli Pengukuran (Pavement Engineer)

Tenaga Ahli yang disyaratkan Seorang Sarjana Teknik Strata satu (S1)

Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri atau yang telah disamakan dan

memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) dari Asosiasi Profesi terkait dan di

registrasi Lembaga Pengembangan Jasa Konstruki (LPJK) dan

berpengalaman melaksanakan pekerjaaan dibidang Perencanaan Teknis

Lahan dan Jembatan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

Sudah biasa bekerja dengan metode desain yang dikembangkan oleh

Bina Marga maupun metode teknik perkerasan khusus yang dipakai pada

kondisi tertentu.

Tugas dan kewajibannya meliputi:

 Bertanggung jawab atas semua hasil desain yang telah

direncanakan

3. CAD Operator

Mempunyai latar belakang pendidikan SLTA, berpengalaman dalam

bidang pembuatan gambar-gambar teknik sipil khususnya Lahan raya

serta dapat bekerja dengan cepat dan tingkat ketelitian yang tinggi.

Tugas dan tanggung jawab adalah :

 Melaksanakan pembuatan gambar – gambar teknik Lahan raya

sebagaimana tugasnya dan bertanggungjawab atas pembuatan

gambar – gambar yang dibutuhkan.

4. Operator Komputer

Pekerjaan Pengukuran Lahan Usaha II Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin


LAPORAN PENDAHULUAN | 23
CV. Firma Karya Cipta

Adalah lulusan lembaga pendidikan/kursus komputer yang sudah

berpengalaman dalam menggunakan komputer sesuai dengan

perkembangan kemajuan komputer.

Tugas dan Tanggung Jawab Adalah :

 memasukan data kedalam komputer dan menganalisis sesuai

dengan petunjuk engineer.

Pekerjaan Pengukuran Lahan Usaha II Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin


LAPORAN PENDAHULUAN | 24
CV. Firma Karya Cipta

BAB V
PELAPORAN

5.1 KOORDINASI DAN PELAPORAN

Dalam hubungannya dengan koordinasi dan pelaporan, keduanya

akan dilaksanakan sesuai kebutuhan dalam layanan jasa konsultan dan

seefektif mungkin mengikuti kerangka acuan kerja.

Koordinasi dan pelaporan ini di harapkan dapat menghubungkan suatu

hubungan yang harmonis antara instansi dan bagian-bagian yang terkait

dalam kerangka hubungan yang telah ditetapkan.

Pelaporan akan disampaikan dengan tepat waktu sesuai dengan

mekanisme yang telah ditetapkan seperti yang tercantum dalam kerangka

acuan kerja. Jenis laporan dan jumlahnya adalah sebagai berikut.

a. Laporan Pendahuluan = 5 Buku

b. Laporan Antara = 5 Buku

c. Laporan Akhir = 5 Buku

Pekerjaan Pengukuran Lahan Usaha II Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin


LAPORAN PENDAHULUAN | 25
CV. Firma Karya Cipta

DOKUMENTASI KEGIATAN

Pekerjaan Pengukuran Lahan Usaha II Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin


LAPORAN PENDAHULUAN | 26
CV. Firma Karya Cipta

DOKUMENTASI KEGIATAN

Pekerjaan Pengukuran Lahan Usaha II Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin


LAPORAN PENDAHULUAN | 27
CV. Firma Karya Cipta

DOKUMENTASI KEGIATAN

Pekerjaan Pengukuran Lahan Usaha II Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin


LAPORAN PENDAHULUAN | 28
CV. Firma Karya Cipta

DOKUMENTASI KEGIATAN

Pekerjaan Pengukuran Lahan Usaha II Sebanyak 1 Paket Kabupaten Musi Banyuasin

Anda mungkin juga menyukai