Anda di halaman 1dari 73

Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
LOKASI : Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat

I. URAIAN SINGKAT

1.1. Pemberi Tugas


Pemberi Tugas (Owner) adalah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

1.2. Sumber Dana


APBD Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2019

1.3. Lokasi Pekerjaan


Jl. Cijenuk-Sarinagen Kabupaten Bandung Barat

1.4. Waktu Pelaksanaan


Waktu Pelaksana Pekerjaan selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender dengan masa
pemeliharaan 180 (seratur delapan puluh) hari kalender.

1.5. Pengendalian Waktu Pelaksanaan


dan Jadwal Waktu Pelaksanaan menggunakan Bar Chart dan S-Curve.

1.6. Pengendalian Mutu Pelaksanaan


Untuk menjamin mutu pekerjaan maka dalam pelaksanaannya akan mengacu pada
spesifikasi teknis yang ada didalam dokumen tender, Berita acara rapat tinjauan
lapangan, adendum (jika ada) dan dikendalikan dengan Quality Control Plan.
Persiapan pelaksanaan merupakan bagian yang penting untuk dilakukan adalah
melakukan koordinasi dengan polisi, peraturan yang berkaitan tatacara dan
Pengendalian Traffic kendaraan/ peralatan proyek dan penjaminan keamanan dan
keselamatan oleh team K-3 proyek.

II. LINGKUP PEKERJAAN


1. Metode Kontruksi
Metoda konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan pelaksanaan konstruksi yang
mengikuti prosedur serta telah dirancang sesuai dengan pengetahuan atau standar
yang telah diuji cobakan. Cara atau metoda tersebut tidak terlepas dari
penggunaan teknologi sebagai pendukung dan mempercepat proses pembuatan
suatu bangunan, agar kegiatan pembangunan dapat berjalan sebagaimana mestinya
sesuai dengan yang diharapkan dan lebih ekonomis dalam biaya pemakain bahan,
misalnya bahan bangunan yang umum dipakai pada struktur bangunan gedung adalah
beton dan baja, kemajuan teknologi pada proses pembuatan baja dan beton
berdampak pada peningkatan kekuatan kedua bahanini yaitu beton dan baja seperti
pembuatan kabel baja bermutu tinggi yang selanjutnya digunakan dalam peningkatan
teknologi beton pratekan yang lebih ekonomis. Berbagai aspek yang mempengaruhi
metode konstruksi dapat digambarkan dalam gambar 2.1 berikut.

1
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

gambar 2.1 Aspek – Aspek yang Mempengaruhi Metoda Konstruksi

2. Pekerjaan Pembagunan ini, meliputi semua pekerjaan yang tercantum dalami :


• Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
• Gambar-gambar Rencana Pelaksanaan
• Berita Acara Penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) + Adenda-adenda ataupun salah
satu dari padanya.

2. Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan, peralatan, berikut alat
bantu lainnya, pengangkutan, pemasangan dan semua pelayanan yang diperlukan bagi
pelaksanaan pekerjaan hingga selesai dengan sempurna, kecuali bila ditentukan lain
dalam Dokumen Kontrak.

Pekerjaan Terdiri atas :


1. Pekerjaan Struktur
2. Pekerjaan Arsitektur
3. Pekerjaan Mekanikal Elektrikal

2
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

Jenis pekerjaan secara keseluruhan yang akan dikerjakan adalah sebagai berikut :

3
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

4
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

5
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

6
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

7
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

8
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

2.1. Pekerjaan Persiapan


Kegiatan ini merupakan bagian yang penting termasuk perijinan dsb serta pekerjaan
persiapan itu sendiri yang dibagi menjadi 2 tahapan yaitu :
 Persiapan pada tahap untuk memulai pekerjaan fisik
 Persiapan untuk pelaksanaan pekerjaan

2.1.1. Persiapan pada tahap untuk memulai pekerjaan fisik,meliputi :


a.Memobilisasi keperluan untuk memulai pekerjaan fisik,termasuk :
- pengiriman material untuk gudang dan kantor,
- pengiriman alat-alat gambar,
- pengiriman alat-alat kerja,
- pengiriman alat-alat keselamatan.

b.Manajemen Proyek,memobilisasi team manajemen proyek baik untuk di kantor


maupun di lapangan dengan asumsi diperlukan team tambahan untuk keperluan
penyelesaian pekerjaan.

c.Peralatan,memobilisasi peralatan berat beserta operatornya, seperti pada table berikut


:
NO JENIS PERALATAN Volume Kapasitas Kepemilikan
1 Theodholite 1 Unit - Milik / sewa
2 Water Pass 2 Unit - Milik / sewa
3 Concrate Mixer 3 Unit 0.3 m3 Milik / sewa
4 Bar Cutter 1 Unit - Milik / sewa
5 Bor Listrik 3 Unit - Milik / sewa
6 Pompa Air 2 Unit 2-6’’ Milik / sewa
7 Exavator 1 Unit PC 200-8 Milik / sewa
8 Bulldozer 1 Unit Milik / sewa
9 Dump Truck 2 Unit 3 Ton Milik / sewa
10 Scafholding 100 Set Milik / sewa

d.Asuransi, penyediaan dan pembiayaan asuransi sesuai syarat umum kontrak.

e.Gudang,pengadaan gudang termasuk personil pengelola dan pembiayaan


penyimpanannya.
f. Kantor proyek, penyediaan kantor proyek lengkap dengan furniture, penerangan,
telephone, air conditioning, papan petunjuk, pengadaan daya listrik sementara (untuk
kerja, kantor, gudang lengkap kabel dan panelnya), Pengadaan Air kerja dan
pemipaannya, mck lengkap dengan septic tank.
g.Pembersihan & pemeliharaan serta pengadaan jalan masuk kantor/ ke lokasi
pekerjaan dan saluran sementara.

h.Pagar dan pos jaga sementara,pembuatan pagar keliling proyek dengan menggunakan
seng gelombang tinggi 2 m

i. Penyediaan tenaga kerja, peralatan dan pengadaan bahan.

9
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

2.1.2. Persiapan untuk pelaksanaan pekerjaan


Untuk menjamin pelaksanaan fisik pekerjaan sesuai dengan yang di persyaratkan dalam
dokumen kontrak maka kegiatan yang harus dilaksanakan termasuk proses dan
persetujuan material.
Dokumen Kontrak dan Dokumentasi : sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan maka
dilakukan pembuatan dokumen kontrak,pengadaan shop drawing & asbuilt drawing,
manual operation, dokumentasi, laporan.

Keselamatan dan Keamanan Kerja (K-3), yang dimaksud kan adalah penyediaan
peralatan dan kelengkapannya seperti yang dipersyaratkan dalam Keselamatan dan
Keamanan Kerja.

Dalam pelaksanaannya diperlukan beberapa manajemen pelaksanaan sebagai


penunjang dalam rangka mencapai target pelaksanaan proyek, yaitu:

 Manajemen Koordinasi Pekerjaan

 Manajemen Kualitas
Spesifikasi teknik dari proyek adalah dokumen yang menjadi kualitas standar dari
material, metode konstruksi, tes dan hasil konstruksi yang harus dilaksanakan oleh
yang dibutuhkan oleh owner dari proyek.
Target kualitas membuat hasil standar dari pekerjaan dan meningkatkan kualitas dan
menyeragamkan benchmark kualitas yang diinginkan.
Managemen dari kualitas (quality management) adalah pengaturan dari kualitas yang
harus dilakukan oleh tim proyek berdasarkan dari rencana kualitas, terget kualitas,
papan penilaian, spesifikasi teknik. Managemen dari kualitas terdiri dari rencana
kualitas, jaminan kualitas dan kontrol kualitas

 Manajemen K3
Spesifikasi teknik proyek adalah dokumen yang menjadi standar keselamatan dari
konstruksi yang harus dilakukan oleh yang dibutuhkan oleh pemilik proyek. Target
keselamatan adalah standar keselamatan konstruksi yang ditetapkan oleh dengan
tujuan untuk standarisasi keselamatan dan meningkatkan kondisi keselamatan dan
menyeragamkan benchmark keselamatan yang diinginkan.
Manajemen keselamatan adalah pengaturan dari keselamatan yang harus dilakukan oleh
tim proyek berdasarkan dari rencana keselamatan, terget keselamatan, papan penilaian,
spesifikasi teknik. Managemen keselamatan terdiri dari rencana keselamatan,
pelaksanaan, administrasi dan laporan rencana keselamatan. Penjelasan detail tentang
rencana keselamatan dijelaskan dalam bagian lain dalam metode pelaksanaan ini.

 Manajemen Housekepping
Proyek konstruksi membutuhkan pengaturan untuk menyusun kondisi lapangan yang
bersih dan rapi. Penataan kondisi lapangan tersebut umumnya disebut sebagai
Manajemen Housekeeping.
Manajemen Housekeeping ini meliputi pengelolaan kebersihan area proyek termasuk
siklus pengelolaan sampah proyek, kebersihan kantor, gudang, penataan siklus material,
dll.

 Manajemen Tim Pelaksana Proyek/ Tim Manajemen Proyek


Dalam pelaksanaan proyek ini, Tim manajemen proyek dibuat berdasarkan standar
struktur organisasi . Di samping itu, Tim manajemen proyek juga disesuaikan dengan
kebutuhan dari kondisi proyek yang dapat berupa lingkup pekerjaan, kompleksitas,

10
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

tingkat kesulitan, koordinasi dan komunikasi yang diperlukan, dan pertimbangan yang
lainnya.
Tim proyek yang ditempatkan merupakan personil yang telah terseleksi dan dianggap
mampu dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan jabatan dan posisinya di
dalam struktur organisasi proyek tersebut dalam rangka mencapai target proyek yang
telah ditentukan.

Untuk proyek ini, tim manajemen proyek yang direncanakan untuk melaksanakan
proyek diberikan dalam struktur organisasi proyek dalam lampiran. Pada lampiran
diberikan pula data yang lebih detil mengenai personil yang akan ditugaskan pada
proyek ini.

 Manajemen Masa Pemeliharaan  Akhir Proyek (masa Pemeliharaan).


Sistem manajemen selama masa pemeliharaan adalah sistem manajemen proyek
selama masa pemeliharaan yang dilakukan oleh yang berhubungan dengan peraturan
untuk memenuhi klausul kontrak. Kontraktor bertanggung jawab untuk melaksanakan
pemeliharaan yang dimulai saat tanggal dari penandatanganan Provisional Hand Over
(PHO) sampai waktu yang telah diterangkan di dokumen kontrak (Masa Pemeliharaan).
Periode ini akan berakhir dengan Final Hand Over (FHO). Adapun prosedur standar dari
masa pemeliharaan ini adalah sebagai berikut:

1. Kontraktor mempunyai tim yang dibentuk secara khusus untuk menangani proyek
yang sedang dalam masa pemeliharaan.
2. Tim ini akan bekerja sama dengan tim proyek yang dipimpin oleh PM selama masa
pemeliharaan proyek
3. Sebelum masa pemeliharaan dimulai, PM menyampaikan pesan tertulis kepada
manajemen konstruksi / wakil pemilik proyek yang berisi informasi relevan dari
masa pemeliharaan proyek
4. PM adalah pegawai yang bertanggung jawab selama masa pemeliharaan proyek
5. Tanggung jawab Kontraktor selama masa pemeliharaan proyek adalah :
- Memperbaiki kerusakan atau ketidaksempurnaan pekerjaan yang terdapat di dalam
daftar kerusakan yang ada dalam Provisional Hand Over (PHO)
- Membuat laporan yang dibutuhkan untuk dihubungkan dengan administrasi
pekerjaan pemeliharaan
6. Variation order (VO) yang diminta oleh owner selama periode ini harus mengikuti
kondisi dari dokumen kontrak
7. Kontraktor akan memperbaiki pekerjaan yang tidak memuaskan berdasarkan
spesifikasi teknik, dokumen kontrak dan standar kualitas dari dari Kontraktor.
8. Aspek Keselamatan, housekeeping dan lingkungan akan dipertimbangkan secara
konsisten oleh tim selama masa pemeliharaan ini.
9. Jika tim yang ditugaskan tidak bisa melaksanakan tugas-tugas mereka berdasar
pada prosedur dengan baik, PM akan menyusun pengganti.
10. Ketika masa pemeliharaan berakhir dan pekerjaan perbaikan dalam list kerusakan
dan komplain telah dilaksanakan menurut standar dan spesifikasi, PM akan
menyampaikan laporan bahwa periode kewajiban telah selesai dan menyertakan
informasi terkait tentang penyelesaian dari daftar kerusakan dan komplain lainnya.
11. Owner / managemen konstruksi akan memeriksa laporan bersama-sama dengan
Kontraktor
12. Hasil dari pemeriksaan yang dibuat dalam form “minutes of inspection” akan
ditandatangani bersama oleh owner / manajemen konstruksi dan Kontraktor
13. Final Hand Over ( FHO ) ditandatangani oleh owner dan Kontraktor

Adapun personil dan deskripsi tugasnya adalah sebagai berikut:

11
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

1. Kontraktor akan menempatkan personil dan tenaga kerja selama masa pemelihraan
di bawah tanggung jawab dari PM
2. Tim akan selalu siap di lokasi selama masa pemeliharaan
3. Tugas utama dari tim ini adalah untuk menjamin perbaikan dari pekerjaan cacat
selama masa konstruksi untuk pekerjaan yang tidak sempurna
4. Tim ini bertugas :
a. Mengkoordinasi pekerja untuk memperbaiki pekerjaan cacat
b. Mengikuti inspeksi yang berhubungan dengan temuan pekerjaan cacat
c. Membuat laporan

II. PENGENDALIAN TEKNIS / PENGUASAAN TEKNIS LAPANGAN


Pengendalian teknis adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk menjamin suatu
hasil pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratakan di dalam dokumen kontrak.
Kepuasan suatu hasil pekerjaan untuk selanjutnya diwujudkan dalam bentuk diterbitkan
Sertifikat Serah Terima Pertama / Provisional Hand Over (PHO) dan Serah Terima
Terakhir / Final Hand Over (FHO). Kelompok kegiatan yang menjadi dasar pengendalian
teknis adalah sebagai berikut :

3.1. Dokumen Kontrak Pekerjaan,terdiri atas :


Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan, Bill of Quantity, Gambar kontrak, Spesifikasi
Teknis (RKS), Tata cara pembayaran dan pengukuran, Addendum Kontrak(jika ada),
Kerangka Acuan kerja, Addendum Kontrak(jika ada).

3.2. Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama,
pengecekan kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt Drawing,
proses usulan / persetujuan material konstruksi, dokumentasi, Quality Control Plan
(QCP), test, inspection & cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan dan pengadaan
barang/bahan,peraturan dan perijinan yang berlaku.

3.3. Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan :


Manajemen Pelaksanaan Pekerjaan ini dikelola oleh team manajemen proyek yang
terdiri dari personal inti. Team manajemen proyek membuat rancangan urutan
pekerjaan mengacu pada denah pentahapan yang ada di dalam dokumen kontrak.
Untuk selanjutnya berdasar pada urutan pelaksanaan pekerjaan tersebut dibuat metode
kerja sesuai dengan item pembayaran sesuai bill of quantity (daftar kuantitas)
dimaksudkan untuk mendapatkan suatu cara pelaksanaan yang effektif dan effisien
berdasarkan kondisi lapangan yang ada dengan tetap mengendalikan resiko selama
pelaksanaan hingga selesai pekerjaan.

3.3.1. Pengaturan Lokasi


Kegiatan ini merupakan penataan penempatan peralatan,bahan dan tenaga yang
disesuaikan dengan urutan pekerjaan dan metode kerja yang akan diterapkan.

3.3.2. Urutan pekerjaan


Urutan pekerjaan ini merupakan urutan pelaksanaan fisik pekerjaan dilapangan dan
sangat penting dan sebagai dasar untuk memobilisasi/ demobilisasi tenaga, alat,
material sesuai dengan ukuran dan waktu pada saat dibutuhkan.

12
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

3.3.3. Metode kerja


Berdasarkan urutan pekerjaan tersebut selanjutnya dibuat metode kerja secara rinci
sesuai dengan persyaratan teknis konstruksi dan persyaratan lain yang dicantumkan
didalam dokumen kontrak. Metode kerja ini dimaksudkan untuk menentukan keperluan
alat, material dan tenaga untuk mencapai suatu target produktivitas yang telah
dirancang dan juga berfungsi untuk tools pengendalian mutu dan pengendalian waktu
untuk memenuhi target komitment kontrak.

3.3.4. Rencana Kendali Mutu (Quality Control Plan)


Untuk menjamin tercapainya suatu mutu pekerjaan sesuai yang dipersyaratkan maka
dibuatlah pedoman pengendalian mutu pekerjaan yaitu Rencana Kendali Mutu (Quality
Control Plan) yang dimulai dari proses kegiatan pembuatan shop drawing, proses
pengadaan dan mobilisasi material, alat dan proses pemilihan tenaga pelaksana trampil.

3.3.5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3)


Keamanan dan keselamatan baik bagi tenaga kerja proyek maupun pihak lain harus
dijamin yaitu dengan mengadakan team K-3 proyek.

3.4. Pengendalian Waktu


Berdasar metode kerja yang telah dipilih maka baik keterurutan, produkstivitas dan
keperluan alat, bahan dan tenaga dapat diendalikan sehingga waktu yang yang telah
dirancang juga secara otomatis dapat dikendalikan dengan benar.

3.5. Pemeliharaan pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan(PHO/ FHO)


Sesuai dengan ketentuan didalam dokumen lelang maupun dokumen kontrak maka
pekerjaan dapat diserah terimakan jika telah selesai dan sesuai dengan persyaratan
teknisnya.
Tahapan serah terima pekerjaan yaitu Serah Terima Pertama (disebut PHO) kemudian
diikuti dengan pemeliharaan dan perbaikan minor pekerjaan untuk selanjutnya sesuai
dengan batas waktu masa pemeliharaan dan jika pekerjaan telah dapat diterima dengan
baik oleh pemilik proyek maka akan dilakukan Serah Terima Kedua (disebut FHO).
Dengan telah diterbitkannya Sertifikat FHO maka seluruh tanggung jawab telah
diserahkan kepada pemilik proyek dan kontraktor pelaksana dibebaskan dari segala
macam tuntutan.

13
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

Flow Chart Pengendalian Teknis/ Penguasaan Teknis Pelaksanaan

START

Dokumen Kontrak
Pemborongan

Koordinasi/rundingan dg Direksi Pemahaman Ketentuan Perijinan dg Pihak Terkait


pengawas & Konsultan Dokumen Kontrak - Owner & Polisi
Pengawas - dsb

Survey Bersama & Pengukuran


Lihat Keterangan :
halaman
berikutnya Engineering & Addendum Pelaksanaan Item Pekerjaan Pelaksanaan Item
Kontrak Berikutnya Pekerjaan

No No
PELAKSANAAN
PEKERJAAN Ok Ok
Request Item Pekerjaan
Berikutnya dan seterusnya = Cek :
Request For Inspection/work - Shop Drawing &
BQ
Pelaksanaan Item Pekerjaan
Berikutnya dan seterusnya
Pelaksanaan Item Pekerjaan - Spesifikasi teknis
No (termasuk Inspeksi
& Test 
No Ok Pengendalian
Ok Mutu)
FINISH
Request Item Pekerjaan - Approved
Berikutnya Konsultan
Pengawas &
No
Owner
Ok

14
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

FLOW CHART PENYIAPAN GAMBAR PELAKSANAAN (SHOP DRAWINGS)

START

Selesai Survey dan


Pengukuran  disetujui
- Stake Out
- Bowplank
- dsb

ENGINEERING
Proses pengajuan /
persetujuan Pekerjaan
Struktur

Proposal / pengajuan Desain Compare dan checking terhadap


Konstruksi baru utk beberapa item tender drawing (dokumen tender )
pekerjaan atau seluruh item
pekerjaan

Che Perubahan
ck

Gambar Pelaksanaan / Shop


Drawing

Persetujuan Konsultan
Pengawas
Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan
Che
ck
Repair Ok
Final
Check
Approved for Construction
issued

FINISH

Reference to next Construction


(same work)

15
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

FLOW CHART PELAKSANAAN FISIK / KONSTRUKSI PEKERJAAN

FLOW CART PELAKSANAAN FISIK PEKERJAAN

START

Dokumen Kontrak Pemborongan

Koord.Pemilik proyek/ Cek Lokasi Pemahaman


Konsult.Pengawas Dokumen Kontrak

PERSIAPAN
Mobilisasi :Kantor,Site manajemen,alat,material,tenaga
Persiapan Pelaksanaan :perijinan,dinding pembatas,pagar
Survey Bersama,detail lokasi kerja

ENGINEERING
Persetujuan material pek. (struktur,arsitek/finishing,mekanikal Pengajuan ulang
,elektrikal,dan Bar Bending Schedule,mile sertificate,dll.).
Elevasi struktur,arsitek/finishing.Pola finishing,elev. M/E

Konsultan Pengawas NO

OK
Shop Drawing (Struktur,arsitek,mekanikal, NO
Pengadaan Material
elektrikal,dll.

OK koreksi
Shop Drawing Approved for construction awal

Request For Inspection/Construction OK


Shop Drawing Approved for construction selanjutnya
OK
Pelaksanaan konstruksi awal NO
Shop Drawing untuk coordination Drawing
OK
SD App.for construction selanjutnya

OK
Request For Inspection/Construction

OK
Pelaksanaan konstruksi selanjutnya

OK
Pekerjaan Selesai Perbaikan sesuai defect list selesai
OK
Pengajuan Persiapan PHO
Perbaikan sesuai defect list
Pengecekan bersama
NO
Teat and Commisioning
OK
Sertifikat PHO

Masa pemeliharaan Asbuilt Drawing + Operation Manual (OM)


OK
Pengajuan Persiapan FHO
OK Pengadaan Material
Pengecekan bersama
OK
Sertifikat FHO
START

Pekerjaan Tanggung Jawab Pemilik Proyek


Dokumen Kontrak Pemborongan

SELESAI

ENGINEERING
Persetujuan material pek. (struktur,arsitek/finishing,mekanikal
,elektrikal, dll.).
16
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

IV. IDENTIFIKASI DAN PENGUASAAN LAPANGAN

4.1. Identifikasi Lapangan


Lokasi Proyek adalah Di Kawasan Jalan Aruman, Kelurahan Pasirkaliki, Kecamatan
Cimahi Utara.

PETA LOKASI PEKERJAAN

Catatan;
- Layout / foto dibawah ini bukan sebagai gambaran Kondisi
Lokasi Pekerjaan pada ini (kondisi pada saat Pelelangan)
- Layout / Foto dibawah hanya sebagai Petunjuk lokasi pekerjaan
yang akan dilaksanakan

KABUPATEN JAWA BARAT, JAWA BARAT

17
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

4.2. Penguasaan Lapangan dan pekerjaanLOKASI


PEKERJAAN

START

Persiapan / Pendahuluan

Pekerjaan Struktur

PEMBAGUNAN USB SMK Negeri


CIPONGKOR

- Group Pekerja =>


memadai utk
melaksanaakn tepat
waktu
- Peralatan Kerja

Pelaksanaan Konstruksi

FINISH

18
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

4.3. Jalan Kerja, Pengendalian Lalu Lintas dan Penguasaan Lapangan

4.3.1. Jalan Kerja


1. Jalan akses Yang dapaat dilewati kendaraan besar menuju proyek menggunakan Jalan Existing
sesuai lokasi pekerjaan (melalu jl cijenuk pamoyanan dengan lebar +- 6 m)

4.3.2. Pengendalian lalu Lintas Awal Proyek – Proyek Berlangsung – Akhir Proyek
Pengaturan lalu lintas dilaksanakan dengan cara:
1. Secara Umum, pengendalian lalu lintas dilaksanakan pada lokasi keluar masuk antara Jalan
existing dan Jalan masuk ke lokasi pekerjaan / Acces Road.
2. Petugas Pengatur lalu lintas (flag man).
3. Rambu-rambu lalu lintas, Lampu Rotary dan peralatan lainnya yang diperlukan
4. Pembuatan Gardu Pengaman & Pengaman Proyek dipintu masuk proyek

V. MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1. Squence Pekerjaan

5.1.1 Pentahapan

- Pekerjaan Perkerasan Jalan


(untuk akses kendaraan
proyek )
- Pekerjaan dinding penahan
tanah

19
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

- Pekerjaan Bangunan
Ruang Kantor, Ruang Kelas
Baru 4 unit, Ruang praktek
1 unit, Ruang
perpustakaan 1 unit,
Bangunan Mesjid, Kamar
Mandi,

- Pekerjaan Lapangan
Upacara

20
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

V. MANAJEMEN PELAKSANAAN PEKERJAAN

5.1.2. Flow Chart Pekerjaan Secara Lingkup Besar

START

KONTRAK KERJA

MOBILISASI
TENAGA KERJA DAN ALAT

DIREKSI KEET
FASILITAS P3K SOSIALISASI K3

JOB MIX DESIGN & PENGADAAN AIR PEMBONGKARAN


PEMBERSIHAN SITE SURVEY
TRIAL MIX BERSIH & LISTRIK GARASI
LOKASI,PENGUKURAN,
PEMATOKAN(BOUWPL
ANK

METODE PELAKSANAAN

KAMAR MANDI
KAWASAN RKB 1 UNIT R PERPUSTAKAAN MESJID GEDUNG KANTOR R PRAKTEK SISWA

SHOP
PEK DINDING PEK ELEKTRIKAL & DRAWING
STRUKTUR ARISTEKTUR
PENAHAN TANAH STRUKTUR ARISTEKTUR PEK ELEKTRIKAL STRUKTUR ARISTEKTUR PEK ELEKTRIKAL STRUKTUR ARISTEKTUR PEK ELEKTRIKAL STRUKTUR ARISTEKTUR PEK ELEKTRIKAL STRUKTUR ARISTEKTUR PEK ELEKTRIKAL MEKANIKAL

PEK PERKERASAN PENGAJUAN BROSUR


PEK TANAH PEK
JALAN PEK DINDING MATERIAL STRUKTUR,
PLN PEK TANAH PEK PEK TANAH PEK PEK TANAH PEK PEK TANAH PEK PENGECATAN PLN
PEK TANAH PEK PEK DINDING PEK DINDING PEK DINDING PEK DINDING ARSITEKTUR, DAN ME
PEK DINDING PENGECATAN PLN PENGECATAN PLN PENGECATAN PLN PENGECATAN PLN
PENGECATAN
PEK INTALASI PEK URUGAN PEK INTALASI
PEK PAVING BLOK PEK URUGAN PEK INTALASI PEK URUGAN PEK INTALASI PEK URUGAN PEK INTALASI PEK URUGAN PEK INTALASI PENUTUP LANTAI KABEL FEEDER NO
PEK URUGAN KABEL FEEDER PENUTUP LANTAI PENUTUP LANTAI PENUTUP LANTAI PENUTUP LANTAI TANAH PENINGGI PLESSTERAN
PLESSTERAN PENUTUP LANTAI TANAH PENINGGI KABEL FEEDER TANAH PENINGGI KABEL FEEDER TANAH PENINGGI KABEL FEEDER TANAH PENINGGI KABEL FEEDER
TANAH PENINGGI PLESSTERAN PLESSTERAN PLESSTERAN PLESSTERAN LANTAI PEK PANEL
PEK PANEL CEK
LANTAI LANTAI PEK PANEL LANTAI PEK PANEL LANTAI PEK PANEL LANTAI PEK PANEL BOX
BOX
PEK BOX BOX BOX BOX
PENYAMBUNGAN PEK PONDASI ACIAN,OPENING
ACIAN,OPENING MCB ACIAN,OPENING ACIAN,OPENING ACIAN,OPENING ACIAN,OPENING MCB
DAYA BARU PLN PEK PONDASI PEK PONDASI MCB PEK PONDASI MCB PEK PONDASI MCB PEK PONDASI MCB PEK PLAFOND OK
PEK PLAFOND PEK PLAFOND PEK PLAFOND PEK PLAFOND
PEK PLAFOND
PENGAJUAN BROSUR
PEK INSTALASI PEK SLOOF PEK INSTALASI PEK INSTALASI
PEK SLOOF PEK SLOOF PEK SLOOF PEK SLOOF PEK KUSEN KABEL
MATERIAL STRUKTUR,
PEK SLOOF KABEL PEK INSTALASI PEK INSTALASI PEK INSTALASI PEK INSTALASI AIR BERSIH
PEK KUSEN KABEL PEK KUSEN KABEL PEK KUSEN KABEL PEK KUSEN KABEL PINTU DAN PENERANGAN ARSITEKTUR, DAN ME
PEK KUSEN PENERANGAN JENDELA
PINTU DAN PENERANGAN PINTU DAN PENERANGAN PINTU DAN PENERANGAN PINTU DAN PENERANGAN
PINTU DAN JENDELA JENDELA JENDELA JENDELA
JENDELA PEK KOLOM
PEK KOLOM PEK KOLOM PEK KOLOM PEK KOLOM PEK KOLOM PEK TITIK PEK INSTALASI
PEK TITIK ORDER MATERIAL
LAMPU PEK TITIK PEK TITIK PEK TITIK PEK TITIK LAMPU AIR KOTOR
LAMPU LAMPU LAMPU LAMPU MATERIAL STRUKTUR,
PEK RING BALOK & ARSITEKTUR, DAN ME
PEK RING BALOK & PEK RING BALOK & PEK RING BALOK & PEK RING BALOK & PEK RING BALOK & LINTEL
LINTEL TEST & LINTEL LINTEL LINTEL LINTEL
COMISIONING PEK FINSIHING, TEST & TEST & TEST & TEST &
REPAIR COMISIONING COMISIONING COMISIONING COMISIONING TEST &
PEK FINSIHING, PEK RANGKA ATAP
PEK FINSIHING, PEK RANGKA ATAP PEK RANGKA ATAP PEK RANGKA ATAP PEK RANGKA ATAP REPAIR COMISIONING GUDANG MATERIAL
PEK RANGKA ATAP PEK FINSIHING,
REPAIR PEK FINSIHING,
REPAIR REPAIR
PEK PENUTUP ATAP
PEK PENUTUP ATAP PEK PENUTUP ATAP PEK PENUTUP ATAP PEK PENUTUP ATAP PEK PENUTUP ATAP

FINISH

21
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

5.2. Metode Kerja

5.2.1. Pekerjaan Pendahuluan/ Persiapan

1. Pekerjaan Pembersihan Lokasi dan Pembongkaran


Sebelum mulai kegiatan pekerjaan dilapangan, maka pada tahap pertama dilakukan persiapan
awal yaitu : Pembersihan lokasi semak-semak rumput dan pohon, yang akan dipergunakan
untukpenempatan Direksi Keet, Keet Kontraktor, Transit Material, Gudang, Barak dll. Adapun
pembersihan lokasi tersebut untuk persiapan penempatan peralatan, Material dan lokasi Gudang
dan Pos Jaga dll.

2. Access Road/ Jalan kerja sementara


Akses atau jalan kerja di dalam proyek dibuat untuk lalu lintas pekerjaan di lapangan
yang meliputi alat-alat berat, concrete pump, concrete mixer, dump truck dan juga
kendaraan pengangkut material yang lain.
Pada proses pembuatannya, jalan kerja ini harus dibuat dengan baik dan kuat meskipun
bersifat sementara karena jalan kerja yang baik akan sangat membantu dalam proses
pekerjaan di lapangan sehingga tidak menimbulkan masalah pada saat lalu lintas
pekerjaan di lapangan berlangsung. Jalan kerja ini dibuat dengan perkerasan sirtu
padat dan juga lapisan lain yang tidak mudah rusak jika terjadi hujan, bisa juga
berupa beton bertulang dengan proses konvensional atau pun precast

22
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

3. Mobilisasi dan Demobilisasi


Kegiatan mobilisasi meliputi :
- Mobilisasi personil kontraktor yang cakap dan berpengalaman baik staff kantor maupun pelaksana
lapangan yang diusulkan.
- Mobilisasi peralatan kerja dan material ke lokasi proyek.
- Demobilisasi lapangan pada akhir kontrak juga merupakan bagian dari mobilisasi yaitu meliputi
kegiatan: pembongkaran semua instalasi dan peralatan yang sudah tidak digunakan, serta
pemulihan lokasi pekerjaan seperti kondisi semula. Pekerjaan ini dilaksanakan secara bertahap,
untuk peralatan yang sudah tidak dibutuhkan dalam pelaksanaan akan segera dikembalikan ke
pool dengan persetujuan Direksi/Pimpro.

4. Pembuatan Kantor Direksi, Base camp, Barak Pekerja dan Gudang Material
Kantor proyek (direksi keet) dan Gudang Material berupa bangunan sementara. Untuk bangunan
sementara dibuat bangunan yang cukup mudah dalam pembongkarannya jika proyek telah
selesai.

1 = Pos Keamanan / Satpam


2 = Direksi Keet MK + Kontraktor
3 = Workshop
4 = Gudang / Storage
5 = Tower Crane
dsb

Ukuran hanya sebagai Contoh (bukan acuan), untuk ukuran sebenarnya sesuai yang
dipersyaratkan atau sesuai kondisi dilapangan.

23
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

BARAK PEKERJA/BASE CAMP


DIREKSI KEET

GUDANG/STORAGE BENGKEL KERJA/WORK SHOP

> Worshop and office Fabrication

Gudang/Storage

5. Pembuatan Papan Nama Proyek dan Pagar Proyek

Papan Nama Proyek


Setelah Direksi keet selesai selanjutnya dipasang papan nama proyek yang terbuat dari papan dan
rangka dari kayu balok yang tertuliskan nama proyek, nomor proyek, Biaya Proyek, Tahun
Anggaran dan nama kontraktor pelaksana atau ditentukan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Pagar Proyek.
Untuk mengamankan Lingkungan Proyek dari gangguan keamanan di lingkungan sekitar
Proyek maka diperlukan pengamanan dengan memasang Pagar Proyek.
Penempatan pagar proyek disesuaikan dengan kebutuhan area yang tidak terlindungi.
Apabila sudah terdapat bangunan eksisting yang sudah bisa dianggap sebagai pagar
maka pada area tersebut tidak perlu dipasang pagar. Pada beberapa kasus Proyek ada

24
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

yang sudah dipasang pagar oleh pemiliknya maka dalam hal ini tidak diperlukan lagi
memasang pagar,

kecuali terdapat bebrapa pagar yang rusak dan tidak layak pakai maka diperlukan
perbaikan pagar.
Material pagar terbuat dari seng gelombang dan tiang kaso, pagar sementara didirakan
mengelilingi batas area lokasi pekerjaan. Untuk sirkulasi keluar masuk proyek pada
bagian depan pagar pengaman proyek dibuat pintu lengkap dengan pengunci. Pagar
pengaman proyek dapat dibongkar setelah pelaksanaan pekerjaan proyek selesai.

6. Penyediaan Air Kerja dan Listrik Kerja


Penyediaan air kerja dari air Jababeka atau dengan membuat Sumur pantek/ sumur bor , untuk
keperluan air kerja dan dalam lingkungan Base camp, air bersih dari lumpur, minyak dan bahan
kimia lainnya untuk keperluan MCK pekerja.
Penyediaan listrik dari penyambungan sementara PLN setempat selama masa pembangunan
dengan daya cukup atau pengadaan listrik swadaya dengan menggunakan Genset yang akan
dimobilisasi dengan daya yang cukup selama masa pelaksanaan pekerjaan.

25
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

7. Dokumentasi dan Administrasi Proyek


Selama pelaksanaan proyek perlu dokumentasi foto yang yang mengambarkan pekerjaan dari 0%
sampai 100% , yang terkumpul dalam album untuk laporan Mingguan dan bulanan atau
ditentukan sesuai spesifikasi teknis dan akan diserahkan kepada pemilik proyek.

Semua adminsitrasi proyek dari ; Kontrak kerja, Perijinan, Shop drawing, Request pekerjaan,
Progress pekerjaan berupa harian , mingguan dan bulanan, surat-menyurat, As build drawing,
Pengarsipan, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kelancaran proses pekerjaan dsb
dilaksanakan oleh pihak kontraktor secara sistemmatis, rapi dan akurat dengan melaksanakan
prosedur-prosedur yang ada pada sistem Standard ISO 9001-2000 dan ISO-14001:2004

8. Pekerjaan Pengukuran dan Pasang Bowplank

Untuk pengukuran elevasi ini mengacu pada bench mark kawasan yang
sudah ada, dengan memindahkan elevasi ke patok beton yang tertanam
dengan baik dan benar.

Bahan dan alat yang dipakai untuk pekerjaan pengukuran ini adalah :

a. Bahan : Cat/ penanda, Balok kayu 6/12, papan kayu


b. Alat : Theodolite, untuk menentukan titik koordinat
Autolevel, untuk menentukan elevasi dan

Metoda Pelaksanaan :
Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh tem survey.
- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon dan waterpass
sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang sesungguhnya lalu dibandingkan
dengan data-data titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah titik BM tersebut masih baik
atau sudah rusak.

- Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh direksi pekerjaan bersama
dengan kontraktor/pemborong yang berguna untuk mempermudah kegiatan staking out selama
pelaksanaan pekerjaan.

- Titik ini dibuat permanent dari patok beton bertulang ukuran 30x30x100 cm dengan pondasi
tapak ukuran 40x40 cm tebal 10 cm atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis dan petunjuk
direksi.

- Pembuatan Patok kayu setiap jarak 75 m s/d 100 m, dimana ukuran patok kayu 0.40 x 0.80 x
0.30, atau ditentukan lain sesuai sesuai spesifikasi teknis dan gambar kerja.

- Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang dikoordinir oleh seorang
surveyor yang sudah berpengalaman pada bidangnya dengan menggunakan peralatan-peralatan
antara lain :

 Total Station atau EDM, untuk pengukuran polygon.


 Automatic Level wild NAK 2 lengkap dengan statisnya dan baak ukur aluminium panjang 4 meter
untuk pengukuran waterpass.

Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk mendapatkan
26
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

comments atau approval. Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut
dapat dipakai sebagai bahan untuk menyiapkan rekayasa engineering, dan perhitungan volume
MC0, serta sebagai acuan dalam pelaksanakan pekerjaan fisik seperti : Pekerjaan Tanah,
Pekerjaan Struktur Gedung dsb, sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan.

Untuk tujuan keamanan selama pelaksanaan pengukuran di lapangan kontraktor akan


berkoordinasi dengan Pihak Owner. Pekerjaan pengukuran dilaksanakan sesuai spesifikasi teknis
dan sampai mendapat persetujuan dari engineer lapangan.

FLOW CHART

PENGECEKAN TITIK
REFERENSI BM (BENCH MARK)

PEMBUATAN DAN
PEMASANGAN PATOK-PATOK
TBM ( TEMPORARY BENCH
MARK), JIKA DIPERLUKAN

PENGUKURAN KONDISI SURVEY DAN PENANDAAN


EXISTING LOKASI PEKERJAAN.

9. Tanggap lingkungan dan Periijinan


Kontraktor akan melakukan ijin – ijin yang berkaitan langsung dan tidak langsung ke Pihak Terkait
(juga pihak-pihak yang terkait disekitar lingkungan proyek / sosialisasi), Ini penting dilakukan
untuk menjamin “Kelancaran Proses” pelaksanaan pekerjaan agar dapat dicapai “Tepat Waktu”
sesuai jadwal / schedule pelaksanaan. Dalam pelaksanaan perijinan ini, kontraktor akan meminta
kerjasama dan bantuan dari Pihak pemilik Proyek untuk memudahkan Proses perijinan terkait.

10. Pemasangan jaring Pengaman


Pekerjaan ini dilakukan di awal pelaksanaan pekerjaan. Jaring pengaman dipasang pada lokasi
pekerjaan dimana diperkirakan jaring pengaman tersebut dapat melindungi tempat umum/ publik
dan lalu lintas pemakai tempat umum dari akibat proses pekerjaan yang tidak diinginkan (misal:
serpihan-serpihan material yang terlepas, dsb) atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan

11. Pek. Persiapan Lainnya


Pihak kontraktor akan mengadakan perlengkapan untuk menunjang kelancaran dalam
pelaksanaan pekerjaan seperti :
- Pengadaan alat komunikasi lapangan lengkap
- Pembuatan dan pengadaan As built Drawing.
- Perlengkapan lainnya yang diminta dalam dokumen pelelangan.

27
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

12. Pek. Pengetesan


Pekerjaan pengetesan di awal proyek yaitu pengetesan material salah satu contohnya
yaitu tulangan dan beton yang akan digunakan (telah disetujui).

5.2.2. Peralatan K3 (yang akan digunakan pekerja)

Dalam bidang konstruksi, ada beberapa peralatan yang digunakan untuk melindungi seseorang
dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa terjadi dalam proses konstruksi.
Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalan suatu lingkungan konstruksi.
Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalam suatu lingkungan konstruksi.

Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang sangat penting. Oleh karenanya, semua
perusahaan konstraktor berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/ perlengkapan
perlindungan diri atau personal protective Equipment (PPE) untuk semua karyawan yang bekerja,
yaitu :

28
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

DETAIL

1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap
pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan.
Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya
mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang
digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan
yang bekerja di kantor. Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya
menyediakan sebanyak 3 pasang dalam setiap tahunnya.

2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap
pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa
bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau
kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup
keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.

3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu,
atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel
debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh
karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang
membutuhkan kacamata adalah mengelas.

4. Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan
utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-
benda keras dab tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan
yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu.
Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong gerobag cor secara terus-
menerus dapat mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan
besi pada gerobag.

5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah
merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya
dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala
dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan
atau material konstruksi yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat
kedisiplinan para pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang
tentunya dapat membahayakan diri sendiri.

29
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

6. Sabuk Pengaman
Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada
ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan
tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama tali pengaman ini dalah menjaga
seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja, misalnya saja
kegiatan erection baja pada bangunan tower/ gedung bertingkat.

7. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan
oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising.
Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar suara
bising tanpa penutup telinga ini.

8. Masker
Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja konstruksi
mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri. Berbagai material konstruksi
berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu kegiatan,
misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong, mengampelas, mengerut
kayu.

9. Tangga
Tangga merupakan alat untuk memanjat yang umum digunakan. Pemilihan
dan penempatan alat ini untuk mecapai ketinggian tertentu dalam posisi aman
harus menjadi pertimbangan utama.

10. APAR (Alat Pemadam Api Ringan)


Apabila terjadi kebakaran di lokasi kerja, segera dilakukan tindakan dengan
memadamkan alat pemadam ringan sebagai tindakan awal. Jika tidak
memadai, segera hubungi Pihak pemadam kebakaran.

30
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

11. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada
pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di
proyek. Untuk itu, pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang
digunakan untuk pertolongan pertama.
Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada dan
disediakan oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat tindakan preventif
jauh lebih baik dan murah ketimbang sudah kejadian.

12. Jaring Pengaman


Pekerjaan ini dilakukan di awal pelaksanaan pekerjaan. Jaring pengaman
dipasang pada lokasi pekerjaan dimana diperkirakan jaring pengaman tersebut
dapat melindungi tempat umum/ publik dan lalu lintas pemakai tempat umum
dari akibat proses pekerjaan yang tidak diinginkan (misal: serpihan-serpihan
material yang terlepas, dsb) atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan

13. Rambu dan Petunjuk Safety


Pekerjaan ini dilakukan di awal dan selama proses pekerjaan berlangsung.
pelaksanaan pekerjaan. Rambu dan petunjuk dipasang pada lokasi dimana
rambu dimaksud dan berguna sebagai Tanda / peringatan para pekerja atau
pihak lain.

14. Jalur Evakuasi


Pada proses pekerjaan berlangsung, dipasang tanda jalur evakuasi bila terjadi
masalah yang membahayakan jiwa pekerja. Tanda dipasang pada lokasi yang
mudah dibaca dan dimengerti oleh pekerja

15. Area smoking


Banyak sekali pekerja yang merokok, sehingga area smoking harus di
sediakan agar tidak merokok sembarangan yang membahayakan.

31
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

16. Trafic Cone


Berikut fungsi alat ini yaitu ;
1. Mengatur batas arus atau arah jalur kendaraan
2. Alat bantu memberi tanda-tanda area berbahaya missal ada pekerjaan
lubang.

5.2.3. Pekerjaan Tanah

1. Pekerjaan Galian Tanah Biasa


Galian biasa (manual) adalah pekerjaan galian dengan material hasil galian berupa tanah pada
umumnya, yang dengan mudah dapat dilakukan dengan Excavator. Seluruh galian dikerjakan
sesuai dengan garis-garis dan bidang-bidang yang ditunjukkan dalam gambar atau sesuai dengan
yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan yang diarahkan / ditunjukkan oleh
Direksi. Galian tanah biasa dimaksudkan untuk daerah yang bahan hasil galiannya terdiri dari
tanah, pasir dan kerikil. Bila ada galian yang perlu disempurnakan seharusnya diinformasikan ke
Direksi untuk ditinjau. Tidak ada galian yang langsung / ditutupi dengan tanah / beton tanpa
diperiksa terlebih dahulu oleh Direksi. seluruh proses pekerjaan menjadi tanggung-jawab
Penyedia Jasa.
Kemiringan yang rusak atau berubah, karena kesalahan pelaksanaan harus diperbaiki oleh dan
atas biaya Penyedia Jasa. Apabila pada saat pelaksanaan penggalian terdapat batu-batu besar
dengan diameter lebih besar dari 1.00 m yang tidak dapat disingkirkan dengan alat Excavator,
maka pembayaran volume ini akan termasuk kedalam pembayaran item Galian Batu atas
sepengetahuan Direksi pekerjaan.
Selama proses penggalian tanah agar secara langsung dipisahkan dan ditumpuk pada suatu
tempat yang disetujui Direksi. Penyedia Jasa harus menguasai medan kerja sehingga penumpukan
material yang bisa dipakai untuk timbunan ditempatkan pada lokasi yang sedekat dekatnya
dengan lokasi yang memerlukan timbunan dan bisa langsung ditebar pada bagian yang akan
ditimbun.

32
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

BAGAN ALIR PELAKSANAAN

- Pelaksana
- Petugas K3
BAHAN TENAGA - Tenaga Kerja
- Operator

-excavator Pc 200 - Helm


-Dump Truck - Sepatu Safety
ALAT - Pilox Warna Putih ASPEK K3 - Rambu peringatan
- Alat Lainnya

1. Urugan Tanah
Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras.Tanah hasil galian
dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi.Tanah tersebut dipadatkan lapis demi
lapis baik dengan cara manual ataumenggunakan alat stamper.Selain itu urugan tanah juga
dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yangperlu ditinggikan di urug dengan tanah urug.
Tanah urug yang dipakai dapatberasal dari hasil galian ataupun tanah urug yang didatangkan.
Tanahdihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatandan
ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.

2. Urugan Pasir
Tahapan pekerjaan ini dilakukanpada dasar/bawah pasangan pondasi atau bagian lainnya yang
sesuai dengan gambar, khusus untuk dasar galian pondasi diberi urugan pasir padat setebal 10
cm padat. Pasir diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol ketebalan dari
pasir tersebut, kemudianpasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata.

33
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

3. Lantai Kerja
Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai kerjadengan mutu beton
K-100 (1 PC : 3 PS : 5 KRKL). Sebelum campuran beton diletakkan, dasartanah diratakan terlebih
dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm diletakkan diatas permukaan tanah, setelahlantai
kerja mengeras barulah diatasnya diletakkan pondasi /Pondasi Poer/Sloof.

5.2.4. Pekerjaan Pondasi

1. Pondasi Pas Aanstamping

a. Persiapan
i. Gambar Kerja (shop Drawing) Telah disetujui direksi
ii. Galian untuk pasangan batu kosong sudah siap sesuai dengan gambar dan bebas dari sampah
dan tidak tergenang air.
iii. Bahan yang digunakan sudah disetujui direksi/konsultan pengawas baik kualitas maupun
ukuran.
iv. Pasang Rambu-rambu keselamatan dan pita pengaman/batas area kerja
v. Alat kerja layak digunakan dan kondisi pekerja layak untuk melakukan pekerjaan
vi. Gunakan APD

b. Pengerjaan
i. Tempatkan batu yang akan dipasang disamping galian pasangan batu kosong. Pastikan material
tidak menyebabkan longsor ke dalam galian.
ii. Pasang benang untuk mengatur ketinggian dan kelandaian pasangan batu agar diperoleh hasil
yang sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam gambar kerja.
iii. Hamparkan pasir urug secara merata dan padat pada galian setebal 5 cm atau sesuai gambar
atau instruksi direksi/konsultan pengawas.
iv. Pasang Batu mulai dari dari salah satu sisi menuju ke sisi yang lain secara melintang kemudian
memanjang atau sesuai tingkat kemudahan pelaksanaan pekerjaan. Pasangan batu dimulai dari
sisi yang lebih rendah kearah yang lebih tinggi agar tidak terjadi longsor atau pasangan batu
menjadi roboh.
v. Pastikan pasangan batu saling mengunci satu sama lain, jika diperlukan, tambahkan batu
dengan ukuran yang lebih kecil agar diperoleh perkuatan tambahan.

c. Pemeriksaan/pengakhiran
i. Ukuran dimensi dan volume Pasangan batu kosong harus sesuai dengan gambar kerja.
ii. Buat Catatan dan dokumentasi sebagai bahan pelaporan

34
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

- Batu Belah - Pelaksana


- Petugas K3
BAHAN TENAGA - Tenaga Kerja
- Operator

- Cangkul - Helm
- Excavator PC200 - Sepatu Safety
ALAT - Martil ASPEK K3 - Rambu peringatan
- Alat Lainnya

2. Pondasi Pas Pondasi Belah 1:3

- Siapkan alat-alat yang diperlukan


- Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan
kedalaman yang disyaratkan
- Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.
- Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan
- Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.

- Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang
optimum untuk pemadatan.
- Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
- Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug seperti yang
direncanakan.
- Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang pada setiap
ujung lajur pondasi.
- Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
- Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik tengah profil
tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
- Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar lebih
kuat.
- Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil, sehingga
menjadi kuat dan kokoh.
- Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak tepat,demikian
juga peilnya.
- Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan pasir

35
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

- Siapkan adukan 1:3 untuk melekatkan batu-batu tersebut.


- Susun batu-batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan tinggi 25cm dan
isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu kemudian
siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.
- Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai ketinggian
benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

36
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

5.2.5. Pekerjaan Beton

1. Sloof

Berikut langkah-langkah dalam pekerjaan sloof beton.

1. Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula untuk
pekerjaan sloof beton.
2. Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik koordinatnya sesuai
dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya menggunakan besi stek yang dibor pada
lantai.
3. Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
4. Memasang bekisting sloof seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton decking atau tahu
beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar
tidak berubah selama proses pengecoran.
5. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat.
6. Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap kolom.Untuk mendapatkan
sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh
karena itu pemasangan pipa support dinilai sangat penting.
7. Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan mendapatkan
persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis beton yang
diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate
vibrator.

- Beton Site Mix - Pelaksana


- Tulangan - Petugas K3
BAHAN - Beksiting TENAGA - Tenaga Kerja
- Paku - Operator

- Cangkul - Helm
- Excavator PC200 - Sepatu Safety
ALAT - Martil ASPEK K3 - Rambu peringatan
- Alat Lainnya

37
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

2. Kolom

Persiapan

 Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan kolom


 Persiapan lahan kerja.
 Persiapan material kerja, antara lain : semen PC, pasir, split, kaso, multiplek, besi beton, kawat
beton, paku, air, dll.
 Persiapan alat bantu kerja, antara lain : theodolith, waterpass, meteran, bor listrik, gunting besi,
pembengkok besi, gergaji, unting-unting, benang, selang air, dll.

Pengukuran

 Surveyor melakukan pengukuran dengan theodolith dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik
perletakan kolom

Fabrikasi besi tulangan

 Fabrikasi besi beton untuk tulangan dengan mutu, ukuran dan panjang dibuat sesuai gambar kerja
yang telah disetujui.
 Fabrikasi besi beton untuk tulangan kolom
 Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya tidak
membingungkan pada saat akan dipasang.
 Posisi besi beton untuk tulangan pada kolom dibuat stek

Fabrikasi bekesting

 Fabrikasi bekesting untuk kolom menggunakan bahan dari multiplek dan perkuatan dengan
menggunakan kaso.
 Potong multiplek untuk bekesting kolom praktis Pasang bekesting pada lokasi besi beton tulangan
kolom dengan dimensi dibuat sesuai ukuran gambar kerja.
 Pasang perkuatan/support pada bekesting.
 Bekesting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat
menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/unting-unting untuk pengecekan.
 Beton decking dipasang secara merata dan sesuai dengan kebutuhan.

Pengecoran beton

 Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /
difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.

38
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

 Setelah area siap, lakukan pengecoran beton. Tuang adukan beton ke area pengecoran, adukan
beton diratakan dan dipadatkan sehingga beton tidak ada sarang tawon/keropos.

- Beton Site Mix - Pelaksana


- Tulangan - Petugas K3
BAHAN - Beksiting TENAGA - Tenaga Kerja
- Paku

- Cangkul - Helm
- Ember - Sepatu Safety
ALAT - Martil ASPEK K3 - Rambu peringatan
- Alat Lainnya

3. Ring Balok

A. Pekerjaan persiapan
· Siapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan dalam proses pelaksanaan pekerjaan.
· Singkirkan hal hal yang dirasa mengganggu proses pelaksanaan.

B. Pekerjaan pembesian
· Pembesian dilakukan terpisah, jadi perakitan pembesian tidak dirakit pada area kerja ring balok.
· Setelah semua peralatan tersedia pada lokasi yang jauh dari area kerja ring balok, selanjutnya
pekerjaan pembesian siap dimulai.
· Sama seperti begel ring balok tumpuan, begel ring balok lapangan juga diikatkan dengan kawat
bendrat sebagai pengkakuan ring balok, pengikatan juga dibantu dengan tang.
· Setelah semua pembesian selesai, pastikan kembali posisi dan ukuran tiap komponen pembesian
sesuai, serta pastikan juga bahwa kawat bendrat telah terikat dengan sempurna.

C. Pekerjaan Bekisting
· Selanjutnya siapkan cetakan atau bekisting untuk ring balok sebagai cetakan selimut beton
· Bekisting dipasang dalam 3 sisi, sisi kanan, sisi kiri dan sisi bawah, dipasang dengan multiplek
sebagai bahan bekisting.
· Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu kemudian
letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
· Bekisting diberikan skoor dari kayu reng sebagai penguat tekanan saat coran dituangkan, antar
skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
· Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian paku dipakukan
dengan menggunakan palu.

D. Pekerjaan pengecoran
· Setelah bekisting terpasang dengan baik, kemudian lektakkan pembesian ring balik pada
posisinya tepat didalam bekisting.
39
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

· Pastikan pembesian telah terletak dengan sempurna pada posisinya didalam bekisting
· Selanjutnya lakukan pegecoran dengan menuangkan spasi coran yangdiadok dalam molen yang
terdiri dari campuran semen, pasir, kerikil dan air.
· Setelah campuran tersebut teraduk rata dan telah benjadi beton cair, kemudian coran atau beton
cair dapat dituangkan kedalam bekisting secara merata.
· Ratakan spasi coran dalam bekisting mengunakan stek besi yang ditusuk tusukkan.

5.2.6. Pekerjaan Arsitektur

1. Pekerjaan Pasangan Bata

40
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

2. Pekerjaan Plesteran dan Acian

3. Pekerjaan Kusen

41
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

4. Pekerjaan Pengecatan

42
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

5. Pekerjaan Plafond

43
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

6. Pekerjaan Keramik Lantai dan Dinding

44
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

7. Pekerjaan Rangka Atap Baja Ringan

Ada tiga tahap yang utama dalam cara memasang baja ringan ini khususnya pada rangka atap,
yaitu:

1. Persiapan.
2. Levelling dan marking (penyamarataan dan penandaan).
3. Pemasangan.

Dan dibawah ini kami memberikan penjelasan uraian diatas bagaimana cara pemasangan rangka
baja ringan dari tiga tahapan tersebut:

Persiapan

Pada tahapan yang pertama perlu dipersiapkan adalah:

1. Gambaran perencanaan atap yang akan di gunakan dan perletakan kuda kuda
2. Perlengkapan peralatan yang digunakan dalam pemasangan kuda-kuda.
3. Pentingnya Peralatan K3 (kesehatan & keselamatan kerja) sebagai persyaratan utama melakukan
pekerjaan di atas ketinggian.

Leveling dan Marking (Penyamarataan dan Penadaan)

Setelah persiapan sudah terpenuhi, cara pemasangan rangka baja ringan selanjutnya adalah
kegiatan leveling dan marking, yaitu:

1. Pastikan meratanya permukaan ring balok dan siku.


2. Pastikan rangkaian ring balok telah terikat secara keseluruhan pada bagian bangunan. Dan sudah
tersambung dengan benar pada kolom di bawahnya.

45
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

3. Pengukuran jarak antar truss, lalu tandai posisi untuk meletakkan truss sesuai dengan gambar
rencana kerja.

Pemasangan Kuda Kuda

Sampailah kita pada tahap ketiga yaitu pemasangan kuda kuda:

1. Setelah kuda kuda terpasang sama dengan nomor urutan yang telah di tandai. pada waktu
memasang, memastikan posisi kana dan kiri kuda-kuda agar tidak terbalik.
2. Mengecek kuda-kuda yang sudah berdiri agar tegak lurus dengan ring balok.
3. Untuk pengencangan kuda kuda menggunakan plat L.
4. Untuk pengencangan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan tambahkan balok
untuk menjaga sebagai penopang sementara, supaya kuda-kuda tidak berubah posisinya.

5. Pemasangan material balok nok.


6. Pemasangan bracing sebagai penguatan.
7. Pemasangan reng pada jarak yang telah di sesuaikan penutup atap yang digunakan. Di setiap
pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai sekrup (screw) ukuran 10-16×16 sebanyak 2
buah.

46
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

8. Pemasangan outrigger (Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk rangka batang
berdimensi besar).
9. Pemasangan reng langit-langit di permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di sekrup
(screw) berjarak masing masing 120 cm

8. Pekerjaan Penutup Atap

9. Pekerjaan Sanitary

Tenaga Kerja
- Pelaksana
- Pekerja
- K3

Peralatan;
- alat bantu

Bahan;
- Semua material ; Ukuran, standard mudah didapat dan merk yang cukup dikenal atau sesuai
yang ditentukan dalam dokumen pelelngan (BQ, Spek. Teknis dan Gambar)
- Material tidak cacat

Pelaksanaan

1. Dudukan / lokasi pekerjaan (pek. Struktur & Sparing ) telah selesai dilaksanakan
47
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

2. Check lapngan perihal Gambar (type, bentuk dsb) dan jika ada perbedaan (antara gambar –
spek dan BQ) dikonsultasikan terlebih dahulu dengan MK.

3. Pekerjaan pemasangan dilanjutkan dengan pelaksanaan pekerjaan mengacu pada detail


gambar kerja.
4. Pemasangan dengan ketinggian dan konstruksi pemasangan mengacu pada gambar kerja
serta petunjuk-petunjuk pemasangan dari prosedusen yang diterangkan dalam brosur-
brosur.
5. Pemasangan oleh tenaga ahli yang berpengalaman
6. Pemasangan baik, rapi, lurus, waterpass dan bersih dari kotoran, noda, serta
penyambungangan instalasi plumbing tidak bocor.
7. Selama Pelaksanaan akan selalu dilakukan pengujian / pemeriksaan untuk kesempurnaan
hasil pekerjaan dan fungsinya.

48
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

5.2.6. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal

1. Pekerjaan Air Bersih dan Kotor

49
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

2. Pekerjaan Kabel

50
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

3. Pekerjaan Instalasi Lampu Penerangan

4. Pekerjaan Saklar dan Stop Kontak

51
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

52
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

53
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

5.2.7. Pekerjaan Kawasan

1. Pekerjaan Kansteen

1. Cleaning (Pembersihan) lapangan area untuk pekerjaan kanstin, pastikan permukaan


tanah sudah rata dan padat.
2. Pemasangan secara berurutan yang dimulai dari satu sisi dan hindarkan pemasangan
secara acak.
3. Agar pemasangan bisa dilaksankan secara baik dan cermat, maka perlu ada alat
pembantu yaitu benang pembantu. Benang pembantu dapat dipasang setiap jarak 4 m
sampai 5 m. Bilamana pada lokasi pemasangan terdapat lubang saluran, bak bunga atau
konstruksi lain, maka harus ada benang pembantu tambahan agar pola tetap dapat
dipertahankan.
4. Pada pemasangan kanstin berikan jarak 1 – 2 CM untuk spasi antar kanstin.
5. Pemasangan baris pertama harus dijaga dengan hati-hati. Untuk membentuk pola yang
baik pemasangan kanstin harus mengikuti alur pemasangan kanstin.
6. Lubang-lubang pinggir kemudian diisi dengan pemadatan.
7. Pola Pemasangan kanstin harus sesuai urutan secara teratur agar pemasangan dapat
tersusun rapi dan baik.

54
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

2. Pekerjaan Aspal

Pelaksanaan pekerjaan laston secara umum ini dapat diuraikan dengan proses sebagai berikut :
1. Proses penyediaan material
2. Proses produksi laston
3. Proses penghamparan laston

PROSES PENYEDIAAN MATERIAL AGREGAT, FILLER DAN ASPAL CURAH

Proses produksi aggregate untuk laston pada proyek ini menggunakan peralatan yang berada di
jawa barat, dengan perincian sebagai berikut :
1. Stone Crusher
2. Generator Set
3. Wheel Loader

Tahap-tahap proses produksi aggregate di base camp quary adalah sebagai berikut :
a. Mendatangkan bahan baku aggregate dari quary dengan volume disesuaikan kebutuhan
pekerjaan perkerasan berbutir di lokasi pekerjaan.
b. Penyeleksian bahan baku, bahan baku (batu) keras dan bersih.
c. Bahan baku diangkut dengan Wheel Loader ke hooper stone crusher.
d. Bahan baku dihooper selanjutnya dimasukkan ke Jaw Primery untuk dipecah.
e. Batu yang telah pecah (aggregate) dipisahkan antara aggregate kasar dan halus dengan
menggunakan screen feeder.
f. Aggregate yang tidak lolos di screen feeder akan dipecah kembali dengan menggunakan
jaw scundery dan cone, sampai dengan aggregate lolos screen feeder.
g. Aggregate hasil proses produksi stone crusher diangkut dengan menggunakan wheel
loader untuk distock dilokasi yang tidak mengganggu produksi aggregate, penempatannya
disesuaikan dengan jenis aggregatenya.
h. Hasil produksi akan diuji/dicek secara berkala kualitasnya, gradasi dari masing-masing jenis
aggregate dan kuat tekan serta ukuran/kepipihan aggregate.

PROSES PRODUKSI HOTMIX

Proses produksi Hotmix pada proyek ini menggunakan peralatan yang berada di base camp jawa
barat, dengan perincian sebagai berikut :
1. Asphalt Mixing Plant set
2. Generator Set
3. Wheel Loader
55
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

Tahap-tahap proses produksi hotmix dapat diuraikan sebagai berikut :


a. Pengangkutan material agregate dan filler ke cold bin dengan menggunakan wheel loader.
b. Memanaskan aspal curah dengan batas panas maksimal 1700C.
c. Setelah semua material siap maka proses produksi siap dilaksanakan.
d. Material yang berada di cold bin diturunkan ke kompayor untuk selanjutnya
dibakar/dikeringkan/dihilangkan kadar airnya di drayer.
e. Material yang telah kering kemudian diangkat dengan elevator ke screen feeder untuk
memisahkan antara agregat yang akan dipergunakan dan tidak dipergunakan. Material
yang lolos screen feeder akan diteruskan prosesnya dihotbin, sedangkan material yang
tidak lolos screen feeder akan dibuang.
f. Material yang telah berada di hotbin kemudian ditimbang sebelum memasuki proses
selanjutnya yaitu masuk mixer untuk pencampuran dengan aspal curah panas.
g. Aspal panas diambil dari ketel aspal dengan menggunakan pompa, kemudian ditimbang
dan dicampur dengan agregat di mixer.
h. Proporsi campuran hotmix ini ditentukan dengan uji laboratorium yang disaksikan dan
disetujui oleh direksi dan konsultan, setelah uji lab selesai maka akan diterbitkan JOB MIX
formula aspal sesuai dengan jenis aspal yang akan dipergunakan dalam pekerjaan.
i. Setelah agregat, filler dan aspal tercampur. Material hotmix akan diturunkan/dimuatkan ke
dalam truck yang telah siap.
METODE PENGHAMPARAN LASTON

Penghamparan aspal hotmix atau overlay pada umumnya dilaksanakan pada separuh/setengah
lebar badan jalan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai mutu hotmix, hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Pembersihan Lokasi Hamparan
2. Penghamparan Lapis Perekat (Tack Coat)
3. Penghamparan Aspal Hotmix

PEMBERSIHAN LOKASI HAMPARAN


Pembersihan lokasi hamparan dilakukan dengan menggunakan Air Compresor yang diletakkan di
atas truck. Pemebersihan ini harus dilakukan dengan hati-hati agar debu-debu yang menempel di
permukaan aspal eksisting dapat terangkat secara sempurna.

PENGHAMPARAN LAPIS PEREKAT (TACK COAT)

56
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

Penghamparan lapis perekat di lakukan setelah pekerjaan pembersihan selesai dilaksanakan.


Penghamparan lapis perkat menggunakan aspalt spreyer dan disemprotkan melalui batang
spreyer. Tebal lapis perekat sesuai dengan yang dipersyarakan oleh speifikasi 2018.

PENGHAMPARAN ASPAL HOTMIX


Pada pekerjaan penghamparan aspal hotmix ini mempergunakan peralatan sebagai berikut :
1. Asphalt finisher
2. P. Tyre roller
3. Tandem Roller
4. Alat pendukung lainnya

Awal pekerjaan ini adalah mobilisasi peralatan paving unit ke lokasi pekerjaan. Setelah semua
pekerjaan awal pekerjaan selesai tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan penghamparan aspal hotmix
adalah sebagai berikut :
1. Penempatan aspahlt finisher di lokasi pekerjaan.
2. Penyetelan atau adjust screw disesuaikan dengan lebar hamparan yang akan dikerjakan atau
disesuaikan dengan tali/tanda yang telah dipasang.
3. Checked Screed Plate harus bersih dan juga harus dipanasi agar material tidak lengket pada
awal hamparan. Setel atau adjust ketinggian screed plate dengan menggunakan spasi balok.
Hopper dari asphalt finisher harus bersih dan terhindar dari material dingin. Pada saat dump
truck menurunkan hotmix, hooper asphalt finisher diusahakan sedekat mungkin untuk
menghindari tumpahnya aspal hotmix.
Pada saat dump truck menurunkan hotmix, posisi gigi perseneleng harus netral. Supaya dapat
didorong oleh aspahlt finisher sampai muatan benar-benar kosong.
Pekerjaan ini dilaksanakan secara terus menerus. Pengawasan suhu (temperatur) minimal
pada dilakukan secara berkala, suhu minimal aspal hotmix dalam posisi siap gelar adalah
1300C.
3. Tahap pertama pemadatan dilakukan dengan tandum roller, terlebih dahulu periksa roda
cukup bersih supaya tidak berbekas, kemudian periksa penyiraman air roda apakah berfungs

4. atau tidak. Untuk lintasan pertama adalah dari pinggir luar (tepi) dari setengah badan jalan
dan yang kedua dicenter line dan selanjutnya pada lintasan harus overlap dengan lintasan.
Setiap pada akhir lintasan kecepatan dikurangi sehingga tidak menimbulkan kejutan.
5. Tahap kedua pemadatan dilakukan dengan Tyre Roller, terlebih dahulu periksa terdahulu roda
ban supaya tetap bersih dan tidak lengket dengan campuran aspal, kemudia periksa tekanan
angin pada ban harus sama semua dan setera 6 kg/cm2 pada saat panas, selanjutnya untuk

57
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

lintasan yang pertama dimulai dari pinggir luar (tepi)dari setengan badan jalan dan yang
kedua adalah di center line kemudian lintasan berikutnya harus overlap dengan lintasan.
6. Untuk setiap alat pemadat (roller) jumlah lintasan yang diperlukan tergantung pada type
material dan tebal hamparan, hal ini ditentukan oleh Engineer (pengawas), selanjutnya
semua bekas yang ditinggalkan oleh Tyre Roller harus dihilangkan dengan pemadatan roda
besi (tandum roller atau lainnya).
7. Untuk pekerjaan the transverse joint (sambungan melintang) tahap pelaksanaannya yang
pertama adalah pembuangan ujung yang akan disambung panjang kurang lebih 1 meter
dipotong dengan cutter agar mendapatkan potongan yang tegak, sebelum memulai
penghamparan pasang balok pada screed plate yang tebalnya setebal penurunan akibat
pemadatan. Balok ditempatkan antara screed plate dengan permukaan yang akan disambung.
Sambungan dipadatkan sepanjang 30 - 40 cm dengan tandem roller. Pemeriksaan
sambungan dengan straight edge dan water pass, pemeriksaan lain dengan uji kepadatan
dan ketebalan laboratory.

BAGAN ALIR PELAKSANAAN

ANALISA ALAT DAN BAHAN


Alat yang diperlukan : Bahan yang diperlukan :
 Aspalt Finiser  Agregate Halus dan Kasar
 Tandem Roller  Aspal Pen 60/70
 P. Tyre Roller  Aspal
 Dump Truck  Semen
 AMP  Material lainnya
 Alat lainnya

58
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

ANALISA PERSONIL DAN K3


Personil yang diperlukan : Aspek K3
 Pelaksana  Memasang rambu peringatan
 Petugas K3 Rambu Peringatan :
 Tenaga Kerja “ HATI – HATI ADA PEKERJAAN
ASPAL “
 Menggunakan alat pelindung diri
(APD)
 Sarung Tangan
 Helm
 Sepatu Safety

M ETODE PRODUKSI AGGREGATE

W HEEL LOADER

B ATU BLONDOS

JAW P RIM ERY

SCR EEN

AGGR EGATE
JAW SC UNDERY

Produksi aggregate

59
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

Produksi Laston

M E T O D E P E N G H A M P A R A N H O T M IX

A IR C O M P R ESSO R A S P H A L T SP R A Y ER

T A C K C O A T = 0 ,6 L T R / M 2
P R IM E C O A T = 0,60 L T R /M 2

D U M P T R U C K M U A T A N A SP H A LT
M A T ER IA L A P H A LT D IT U T U P T ER P A L SE B E LU M D IB O N G K A R
1 P A S IN G / 2 LIN T A SA N

A SP H A LT H O T M IX D IG ELA R T A N D U M R O LL ER
P ER A P IH A N G EL A R A N
D EN G A N A S P H A L T FIN ISH ER A SP H A LT O LE H P E K E R JA

1 0 P A SIN G / 2 0 LIN T A S A N
P . T Y R E R O LLER 1 P A S IN G / 2 LIN T A SA N
T A N D U M R O LL ER

K ET EB A L A N A SP H A LT H O T M IX P A D A T
- L a sto n La p is A u s (A C -W C ) = 0 ,0 4 M T R
- L a sto n La p is A n ta ra (A C -B C ) = 0 ,06 M T R
- L a sto n La p is P o n d a si (A C -B a se ) = 0,06 M T R

60
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

5.3. Pengendalian Mutu

Pengendalian Mutu (Quality Control)


Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang
disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) dengan cara melakukan
pemeriksaan secara teratur, baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam
pelaksanaan pekerjaan, maupun terhadap cara pelaksanaan pekerjaan sendiri Alat -alat
ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat berfungsi dengan akurat. Peralatan yang
lain setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian-bagian yang perlu secara berkala
dilumasi. Setiap bagian diperiksa barangkali ada suku cadang yang perlu atau sudah
waktunya diganti agar peralatan tersebut dapat beroperasi dengan baik selama
digunakan dan tidak mengalami kerusakan secara tiba-tiba ditengah-tengah pelaksanaan
pekerjaan. Meskipun untuk hal-hal tersebut di atas sudah ada penanggung jawabnya
langsung, kiranya perlu ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasi oleh
bagian teknik.

Planning
•PembentukanTim Juklak Procurement
Spesialis • Seleksi Vendor
Manajer Profesional • Seleksi Subkontraktor
Tim proyek •Seleksi Mandor
• Pembuatan Juklak
Standard Format
BankDataEngineering
Quality Target
•Presentasi danPersetujuan Juklak
Di depan Direksi Project Execution
Early Warning System • Training
Juklak
Quality Target
Safety
QIP
• Quality Control
Assessment Board
Procedures/WI
• Monitoring
Handing Over Head Office
• Defect Form BranchandDVO
• Continuous Improvement
• Customer Satisfaction

61
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

QUALITY TARGET PEK. BETON

Usulan rencana mutu proyek ini dimaksudkan adalah cara untuk mengarahkan kegiatan
organisasi di lapangan dengan tujuan untuk mencapai mutu hasil kerja seperti yang telah
ditetapkan berdasarkan :

Standar produk yaitu spesifikasi Standar proses kerja, misalnya metoda kerja
Standar system

1. Standar Produk
Standar produk telah dituangkan dalam gambar dan spesifikasi, seperti misalnya pada
pekerjaan pemasangan dinding batu bata, standar produknya antara lain :
a. Memakai mortar 1 : 3
b. Plesteran padat dan halus
c. Toleransi kerataan plesteran 2,5 mm.

2. Standar Proses
Standar proses akan ditungkan dalam metoda kerja, seperti misalnya untuk pekerjaan
pasangan dinding batu bata, standar prosesnya antara lain :
a. Standar cara membuat mortar.
b. Standar cara menentukan as dan elevasi
c. Standar cara pemasangan bata.

3. Standar System
Standar system dituangkan dalam system mutu (quality system). Misalnya untuk
pekerjaan pemasangan batu bata tersebut, standar system yang diperlukan antara lain :
a. Sistem pelatihan bagi para tukang dan pengawas.
b. Sistem seleksi material yang dipakai.
c. Sistem inspeksi sebelum, selama dan sesuadah pelaksanaan.

Dengan standar standar tersebut kami akan menerapkan di pelaksanaan proyek


Pembangunan Gedung sehingga pekerjaan repair, rewors dan reject dan dihindari dan
memberika kepuasan kepada Owner terhadap produk yang kami kerjakan yaitu tepat
mutu, tepat biaya, dan tepat waktu

62
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

A. DAFTAR PROSEDUR MUTU YANG AKAN DITERAPKAN

No. Klausul JUDUL PROSEDUR KODE DOKUMEN


1 4.1.3 Tinjauan Manajemen PM 01
2 4.2.3 Rencana Mutu PM 02
3 4.5 Pengendalian Dokumen dan Data PM 05
4 4.6 Pembelian PM 06
5 4.8 Identifikasi dan Mampu Telusur Produk PM 08
6 4.9 Pengendalian Proses PM 09
7 4.1 Inspeksi dan Tes PM 10
8 4.11 Peralatan Inspeksi,Pengukuran dan Tes PM 11
9 4.12 Status Inspeksi dan Tes PM 12
10 4.13 Pengendalian Produk yang Tidak Sesuai PM 13
11 4.14 Tindakan Perbaikan dan Pencegahan PM 14
Penanganan, Penyimpangan, Perlindungan dan
12 4.15 Penyerahan PM 15
13 4.16 Pengendalian Catatan Mutu PM 16
14 4.17 Audit Mutu Internal PM 17
15 4.18 Pelatihan PM 18

B. DAFTAR INSTRUKSI KERJA SISTEM MANAJEMAN MUTU YANG DITERAPKAN DI PROYEK

No. JUDUL INSTRUKSI KERJA KODE DOKUMEN


1 Pemberian Nomor Kopi Dokumen IK - 05 - 001
2 Pembuatan dan Distribusi Instruksi Kerja Spesifik IK - 05 - 002
3 Pengukuran Sudut IK - 09 - 003
4 Pengukuran Elevasi IK - 09 - 005
5 Penulangan Beton IK - 09 - 007
6 Plesteran IK - 09 - 008
7 Dinding Penyekat ( Pas Bata ) IK - 09 - 011
8 Inspeksi Pengukuran Menjelang Pengecoran Beton Kolom IK - 10 - 003
Inspeksi Pengukuran Menjelang Pengecoran Beton Lantai &
9 Balok IK - 10 - 005
10 Inspeksi Pemasangan Besi IK - 10 - 006
11 Inspeksi Pra Pengecoran Beton IK - 10 - 007
12 Inspeksi Pelaksanaan Pengecoran Beton IK - 10 - 008
13 Inspeksi Finishing Pengecoran Beton IK - 10 - 009
14 Kalibrasi Internal Meteran IK - 11 - 001
15 Kalibrasi Internal Mistar Level IK - 11 - 002
16 Verifikasi Sertifikat Kalibrasi alat ukur optik Waterpass IK - 11 - 005
17 Verifikasi Kelaikan Kalibrasi alat ukur optik Waterpass IK - 11 - 006
18 Koreksi Alat Ukur Optik Waterpass IK - 11 - 007
19 Verifikasi Sertifikat Kalibrasi alat ukur optik Theodolite IK - 11 - 008
20 Verifkasi Kelaikan alat ukur Theodolite IK - 11 - 009

63
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

21 Koreksi Alat Ukur Optik Theodolite IK - 11 - 010


22 Penyimpanan dan Perawatan alat ukur Optik IK - 11 - 013

C. DAFTAR FORMULIR LAIN YANG DIGUNAKAN

No. NAMA FORMULIR KODE FORMULIR


1 Surat Permohonan Ijin Pelaksanaan
2 Laporan
3 Detail Schedule
4 Risalah Rapat Koordinasi
5 Trasmital
6 Inspeksi dan Test IT - 03 / LOG
7 Inspeksi dan Test IT - 03 / Mekanikal
8 Inspeksi dan Test IT - 03 / Elektrikal
9 Progres Mingguan

D. SISTEM PENOMORAN SHOP DRAWING

SD . A 0001 - R . 0

Nomor Revisi Gambar Shop


Drawing

Nomor Gambar Shop Drawing 4


Angka

Bagian Gambar :
S = Strukur
A = Arsitektur
M = Mekanikal
E = Elektrikal

SHOP DRAWING

64
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

5.4. Keselamatan Kesehatan Kerja

A. PENDAHULUAN

Kegiatan konstruksi adalah suatu kegiatan yang kompleks, yaitu perpaduan antara
kondisi lingkungan dan tuntutan spesifikasi teknis bangunan yang didalamnya
banyak terjadi interaksi antara alat -alat / bahan - bahan kerja dan sumber daya
manusia.
Interaksi antar alat-alat / bahan - bahan kerja dan sumber daya manusia ini
berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, penurunan kualitas
lingkungan akibat pembuangan limbah dari proses produksi dan ketidaksesuaian
mutu produk dengan spesifikasi teknisnya.
Oleh karenanya, perlu dilakukan upaya pencegahan sejak dini sebagai langkah awal
untuk meminimalisir resiko kerja, mencegah polusi & meningkatkan efisiensi kerja
serta kualitas produk.

B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan Rencana K3L adalah untuk memastikan :
1. Proyek telah menerapkan K3L yang terdapat dalam Kebijakan , sebagai perwujudan
komitmen perusahaan
2. K3L yang dibuat telah mampu memenuhi sasaran proyek yang ingin dicapai.
3. Proyek telah memenuhi peraturan dan persyaratan yang sesuai dengan K3L
4. Proyek telah melakukan upaya pencegahan awal untuk meminimalisir resiko yang
berhubungan dengan K3L semaksimal mungkin.
Tujuan dan Sasaran K3L adalah :
menciptakan suatu sistem K3L di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajementenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka
mencegah dan mengurangi kecelakan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

C. PERENCANAAN K3L
Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3L yang ada di Proyek ini .Kegiatan
K3L direncanakan sesuai dengan kondisi pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar
proyek.
Perencanaan meliputi :
1. Struktur Organisasi K3 Di Proyek
2. Alat Pelindung Diri
3. Pencegahan Kecelakaan di Proyek
4. Penanganan Kecelakaan Ringan
5. Penanganan Kecelakaan Berat
6. Penanganan Korban Meninggal

65
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

1. Struktur Organisasi K3L di Proyek

Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran, tanggung jawab, akuntabili tas dan
mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi K3L yang efektif.

66
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

1. Alat Pelindung Diri dan Safety induction

Alat Pelindung Diri (APD) untuk K3 – Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal
Protective Equipment adalah alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan
untuk melindungi dan menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan
yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan kerja. Alat -alat Pelindung
Diri (APD) yang digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko
pekerjaannya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai penggunanya.
Di dalam Perusahaan Manufakturing terutama yang bergerak dalam Produksi
Perakitan Elektronika, beberapa resiko pekerjaan yang berpotensi
membahayakan keselamatan dan kesehatan serta berpotensi menimbul kan
kecelakan kerja antara lain proses menyolder, proses pemotongan
kaki Komponen Elektronika, proses penggunaan bahan-bahan kimia, suara-
suara yang timbul akibat mesin produksi, pembuangan limbah dan kegiatan
pemindahan bahan-bahan produksi. Oleh karena itu, pekerja-pekerja yang
mengerjakan proses tersebut memerlukan perlengkapan atau alat untuk
melindungi dirinya sehingga mengurangi resiko bahaya dan kecelakaan kerja.
Alat Pelindung Diri atau APD ini merupakan salah satu syarat penting dalam
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau SMK3.
Alat Pelindung Diri (APD) dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Alat Pelindung Kepala antara lain : Helmet (Topi Pengaman), Safety Glass
(Kacamata Pengaman), Masker, Respirator, Ear Plugs (Penutup Telinga).
2. Alat Pelindung Badan antara lain : Apron, Jas Laboratorium
3. Alat Pelindung Anggota Badan diantaranya adalah : Sepatu Pelindung (Safety
Shoes/Boot), Sarung Tangan (Hand Gloves).

67
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

2. Pencegahan Kecelakaan Di Proyek

Terdapat risiko terjadinya kecelakaan yang tinggi pada kegiatan pelaksanaan


proyek konstruksi, maka tidak heran banyak berita yang memberitakan sebuah
kecelakaan ringan sampai kecelakaan berat pada kegiatan proyek tersebut. Hal
tersebut tentunya hal yang tidak diinginkan, pada satu sisi pelaksanaan
pembangunan diharapkan bisa rampung secepat mungkin akan tetapi dari segi
kecelakaan pun ditekan seminimal mungkin. Berikut merupakan satu langkah
pencegahan kecelakaan selain APD:

3. Penanganan Kecelakaan Ringan

68
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

4. Penanganan Kecelakaan Berat

5. Penanganan Korban Meninggal

69
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

D. PEMBIAYAAN KESELEMATAN KESEHATAN KERJA

Biaya operasional kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja harus sudah


diantisipasi sejak dini yaitu pada saat Pengguna Jasa mempersiapkan
pembuatan desain dan perkiraan biaya Suatu pekerjaan konstruksi.
Sehingga pada saat pelelangan menjadi salah satu item pekerjaan yang perlu
menjadi bagian evaluasi dalam penetapan pemenang lelang. Pada proyek
Pembangunan ini pekerjaan setiap item pekerjaan sudah include dengan
biaya K3L tersebut.

70
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

5.5. Hub Fungsional Dalam Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung ini terlibat beberapa pihak
dalam posisi dan fungsi masing-masing yang pada dasarnya memiliki komitmen bersama
atas kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan proyek dimaksud. Namun demiklan
perhatian utama tetap ditujukan kepada Pihak Kontraktor Pelaksana, sehubungan
dengan perannya yang secara langsung dalarn pengerahan dan pengolahan seluruh
kinerjanya sehingga Proyek ini dapat terwujud.
Keterlibatan antar pihak ini tercermin di dalam hubungan fungsional dengan kapasitas
yang bervariasi, ditunjukkan adanya 3 (tiga) macam garis hubungan, yakni : garis
Instruksi, garis konsultasi, dan garis koordinasi. Hal ini tidak dapat dibandingkan secara
langsung terhadap hubungan kerjasama kontraktual antara Kontraktor Pelaksana
dengan Pemimpin proyek yang memiliki kesetaraan secara hukum.
Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagal berikut :
Ketua Panitia Pembangunan/Kepala Satuan Kerja adalah pihak yang ditunjuk
oleh untuk memimpin penyelenggara proyek dimaksud.
Tim Monitoring adalah pihak - pihak yang memiliki kompetensi untuk memantau
perkembangan pelaksanaan proyek ini.
Konsultan Perencanaadalah konsultan yang ditunjuk oleh Ketua Panitia untuk
memberikan layanan jasa perencanaan konstruksi pada proyek ini
Konsultan Pengawasadalah konsultan yang ditunjuk oleh Ketua Panitia untuk
memberikan layanan jasa pengawasan konstruksi pada proyek ini
Kontraktor Pelaksana adalah kontraktor yang ditunjuk oleh Panitia untuk memberikan
layanan jasa pelaksanaan konstruksi pada proyek ini
Pemasok Material dan Logistik adalah mitra kerja Kontraktor Pelaksana dalam
konstelasi pemberdayaan masyarakat, pemberian peluang usaha, sekaligus untuk
mempercepat proses pelaksanaan konstruksi
Sub Kontraktor untuk sebagian pekerjaan atau tenaga kerja borongan adalah mitra
kerja Kontraktor Pelaksana dalam konstelasi pemberdayaan masyarakat, pemberian
kesempatan kerja dan peluang usaha, sekaligus untuk mempercepat proses
pelaksanaan konstruksi
Selanjutnya keterkaitan antar pihak tersebut diatas secara fungsional, khususnya dalam
hubungan dengan pihak kontraktor pelaksana ditujukan pada gambar berikut :

71
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

72
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor

73

Anda mungkin juga menyukai