METODE PELAKSANAAN
PEKERJAAN : Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
LOKASI : Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
I. URAIAN SINGKAT
1
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
2. Pekerjaan meliputi pengadaan tenaga kerja, penyediaan bahan, peralatan, berikut alat
bantu lainnya, pengangkutan, pemasangan dan semua pelayanan yang diperlukan bagi
pelaksanaan pekerjaan hingga selesai dengan sempurna, kecuali bila ditentukan lain
dalam Dokumen Kontrak.
2
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Jenis pekerjaan secara keseluruhan yang akan dikerjakan adalah sebagai berikut :
3
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
4
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
5
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
6
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
7
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
8
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
h.Pagar dan pos jaga sementara,pembuatan pagar keliling proyek dengan menggunakan
seng gelombang tinggi 2 m
9
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Keselamatan dan Keamanan Kerja (K-3), yang dimaksud kan adalah penyediaan
peralatan dan kelengkapannya seperti yang dipersyaratkan dalam Keselamatan dan
Keamanan Kerja.
Manajemen Kualitas
Spesifikasi teknik dari proyek adalah dokumen yang menjadi kualitas standar dari
material, metode konstruksi, tes dan hasil konstruksi yang harus dilaksanakan oleh
yang dibutuhkan oleh owner dari proyek.
Target kualitas membuat hasil standar dari pekerjaan dan meningkatkan kualitas dan
menyeragamkan benchmark kualitas yang diinginkan.
Managemen dari kualitas (quality management) adalah pengaturan dari kualitas yang
harus dilakukan oleh tim proyek berdasarkan dari rencana kualitas, terget kualitas,
papan penilaian, spesifikasi teknik. Managemen dari kualitas terdiri dari rencana
kualitas, jaminan kualitas dan kontrol kualitas
Manajemen K3
Spesifikasi teknik proyek adalah dokumen yang menjadi standar keselamatan dari
konstruksi yang harus dilakukan oleh yang dibutuhkan oleh pemilik proyek. Target
keselamatan adalah standar keselamatan konstruksi yang ditetapkan oleh dengan
tujuan untuk standarisasi keselamatan dan meningkatkan kondisi keselamatan dan
menyeragamkan benchmark keselamatan yang diinginkan.
Manajemen keselamatan adalah pengaturan dari keselamatan yang harus dilakukan oleh
tim proyek berdasarkan dari rencana keselamatan, terget keselamatan, papan penilaian,
spesifikasi teknik. Managemen keselamatan terdiri dari rencana keselamatan,
pelaksanaan, administrasi dan laporan rencana keselamatan. Penjelasan detail tentang
rencana keselamatan dijelaskan dalam bagian lain dalam metode pelaksanaan ini.
Manajemen Housekepping
Proyek konstruksi membutuhkan pengaturan untuk menyusun kondisi lapangan yang
bersih dan rapi. Penataan kondisi lapangan tersebut umumnya disebut sebagai
Manajemen Housekeeping.
Manajemen Housekeeping ini meliputi pengelolaan kebersihan area proyek termasuk
siklus pengelolaan sampah proyek, kebersihan kantor, gudang, penataan siklus material,
dll.
10
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
tingkat kesulitan, koordinasi dan komunikasi yang diperlukan, dan pertimbangan yang
lainnya.
Tim proyek yang ditempatkan merupakan personil yang telah terseleksi dan dianggap
mampu dalam melaksanakan tugas-tugasnya sesuai dengan jabatan dan posisinya di
dalam struktur organisasi proyek tersebut dalam rangka mencapai target proyek yang
telah ditentukan.
Untuk proyek ini, tim manajemen proyek yang direncanakan untuk melaksanakan
proyek diberikan dalam struktur organisasi proyek dalam lampiran. Pada lampiran
diberikan pula data yang lebih detil mengenai personil yang akan ditugaskan pada
proyek ini.
1. Kontraktor mempunyai tim yang dibentuk secara khusus untuk menangani proyek
yang sedang dalam masa pemeliharaan.
2. Tim ini akan bekerja sama dengan tim proyek yang dipimpin oleh PM selama masa
pemeliharaan proyek
3. Sebelum masa pemeliharaan dimulai, PM menyampaikan pesan tertulis kepada
manajemen konstruksi / wakil pemilik proyek yang berisi informasi relevan dari
masa pemeliharaan proyek
4. PM adalah pegawai yang bertanggung jawab selama masa pemeliharaan proyek
5. Tanggung jawab Kontraktor selama masa pemeliharaan proyek adalah :
- Memperbaiki kerusakan atau ketidaksempurnaan pekerjaan yang terdapat di dalam
daftar kerusakan yang ada dalam Provisional Hand Over (PHO)
- Membuat laporan yang dibutuhkan untuk dihubungkan dengan administrasi
pekerjaan pemeliharaan
6. Variation order (VO) yang diminta oleh owner selama periode ini harus mengikuti
kondisi dari dokumen kontrak
7. Kontraktor akan memperbaiki pekerjaan yang tidak memuaskan berdasarkan
spesifikasi teknik, dokumen kontrak dan standar kualitas dari dari Kontraktor.
8. Aspek Keselamatan, housekeeping dan lingkungan akan dipertimbangkan secara
konsisten oleh tim selama masa pemeliharaan ini.
9. Jika tim yang ditugaskan tidak bisa melaksanakan tugas-tugas mereka berdasar
pada prosedur dengan baik, PM akan menyusun pengganti.
10. Ketika masa pemeliharaan berakhir dan pekerjaan perbaikan dalam list kerusakan
dan komplain telah dilaksanakan menurut standar dan spesifikasi, PM akan
menyampaikan laporan bahwa periode kewajiban telah selesai dan menyertakan
informasi terkait tentang penyelesaian dari daftar kerusakan dan komplain lainnya.
11. Owner / managemen konstruksi akan memeriksa laporan bersama-sama dengan
Kontraktor
12. Hasil dari pemeriksaan yang dibuat dalam form “minutes of inspection” akan
ditandatangani bersama oleh owner / manajemen konstruksi dan Kontraktor
13. Final Hand Over ( FHO ) ditandatangani oleh owner dan Kontraktor
11
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
1. Kontraktor akan menempatkan personil dan tenaga kerja selama masa pemelihraan
di bawah tanggung jawab dari PM
2. Tim akan selalu siap di lokasi selama masa pemeliharaan
3. Tugas utama dari tim ini adalah untuk menjamin perbaikan dari pekerjaan cacat
selama masa konstruksi untuk pekerjaan yang tidak sempurna
4. Tim ini bertugas :
a. Mengkoordinasi pekerja untuk memperbaiki pekerjaan cacat
b. Mengikuti inspeksi yang berhubungan dengan temuan pekerjaan cacat
c. Membuat laporan
3.2. Engineering :
Kegiatan meliputi dan tidak terbatas pada Pengukuran / perhitungan bersama,
pengecekan kesiapan Lahan, proses Approved Shop Drawing dan Asbuilt Drawing,
proses usulan / persetujuan material konstruksi, dokumentasi, Quality Control Plan
(QCP), test, inspection & cek untuk pekerjaan. Proses persetujuan dan pengadaan
barang/bahan,peraturan dan perijinan yang berlaku.
12
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
13
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
START
Dokumen Kontrak
Pemborongan
No No
PELAKSANAAN
PEKERJAAN Ok Ok
Request Item Pekerjaan
Berikutnya dan seterusnya = Cek :
Request For Inspection/work - Shop Drawing &
BQ
Pelaksanaan Item Pekerjaan
Berikutnya dan seterusnya
Pelaksanaan Item Pekerjaan - Spesifikasi teknis
No (termasuk Inspeksi
& Test
No Ok Pengendalian
Ok Mutu)
FINISH
Request Item Pekerjaan - Approved
Berikutnya Konsultan
Pengawas &
No
Owner
Ok
14
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
START
ENGINEERING
Proses pengajuan /
persetujuan Pekerjaan
Struktur
Che Perubahan
ck
Persetujuan Konsultan
Pengawas
Pedoman Pelaksanaan
Pekerjaan
Che
ck
Repair Ok
Final
Check
Approved for Construction
issued
FINISH
15
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
START
PERSIAPAN
Mobilisasi :Kantor,Site manajemen,alat,material,tenaga
Persiapan Pelaksanaan :perijinan,dinding pembatas,pagar
Survey Bersama,detail lokasi kerja
ENGINEERING
Persetujuan material pek. (struktur,arsitek/finishing,mekanikal Pengajuan ulang
,elektrikal,dan Bar Bending Schedule,mile sertificate,dll.).
Elevasi struktur,arsitek/finishing.Pola finishing,elev. M/E
Konsultan Pengawas NO
OK
Shop Drawing (Struktur,arsitek,mekanikal, NO
Pengadaan Material
elektrikal,dll.
OK koreksi
Shop Drawing Approved for construction awal
OK
Request For Inspection/Construction
OK
Pelaksanaan konstruksi selanjutnya
OK
Pekerjaan Selesai Perbaikan sesuai defect list selesai
OK
Pengajuan Persiapan PHO
Perbaikan sesuai defect list
Pengecekan bersama
NO
Teat and Commisioning
OK
Sertifikat PHO
SELESAI
ENGINEERING
Persetujuan material pek. (struktur,arsitek/finishing,mekanikal
,elektrikal, dll.).
16
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Catatan;
- Layout / foto dibawah ini bukan sebagai gambaran Kondisi
Lokasi Pekerjaan pada ini (kondisi pada saat Pelelangan)
- Layout / Foto dibawah hanya sebagai Petunjuk lokasi pekerjaan
yang akan dilaksanakan
17
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
START
Persiapan / Pendahuluan
Pekerjaan Struktur
Pelaksanaan Konstruksi
FINISH
18
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
4.3.2. Pengendalian lalu Lintas Awal Proyek – Proyek Berlangsung – Akhir Proyek
Pengaturan lalu lintas dilaksanakan dengan cara:
1. Secara Umum, pengendalian lalu lintas dilaksanakan pada lokasi keluar masuk antara Jalan
existing dan Jalan masuk ke lokasi pekerjaan / Acces Road.
2. Petugas Pengatur lalu lintas (flag man).
3. Rambu-rambu lalu lintas, Lampu Rotary dan peralatan lainnya yang diperlukan
4. Pembuatan Gardu Pengaman & Pengaman Proyek dipintu masuk proyek
5.1.1 Pentahapan
19
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
- Pekerjaan Bangunan
Ruang Kantor, Ruang Kelas
Baru 4 unit, Ruang praktek
1 unit, Ruang
perpustakaan 1 unit,
Bangunan Mesjid, Kamar
Mandi,
- Pekerjaan Lapangan
Upacara
20
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
START
KONTRAK KERJA
MOBILISASI
TENAGA KERJA DAN ALAT
DIREKSI KEET
FASILITAS P3K SOSIALISASI K3
METODE PELAKSANAAN
KAMAR MANDI
KAWASAN RKB 1 UNIT R PERPUSTAKAAN MESJID GEDUNG KANTOR R PRAKTEK SISWA
SHOP
PEK DINDING PEK ELEKTRIKAL & DRAWING
STRUKTUR ARISTEKTUR
PENAHAN TANAH STRUKTUR ARISTEKTUR PEK ELEKTRIKAL STRUKTUR ARISTEKTUR PEK ELEKTRIKAL STRUKTUR ARISTEKTUR PEK ELEKTRIKAL STRUKTUR ARISTEKTUR PEK ELEKTRIKAL STRUKTUR ARISTEKTUR PEK ELEKTRIKAL MEKANIKAL
FINISH
21
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
22
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
4. Pembuatan Kantor Direksi, Base camp, Barak Pekerja dan Gudang Material
Kantor proyek (direksi keet) dan Gudang Material berupa bangunan sementara. Untuk bangunan
sementara dibuat bangunan yang cukup mudah dalam pembongkarannya jika proyek telah
selesai.
Ukuran hanya sebagai Contoh (bukan acuan), untuk ukuran sebenarnya sesuai yang
dipersyaratkan atau sesuai kondisi dilapangan.
23
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Gudang/Storage
24
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
yang sudah dipasang pagar oleh pemiliknya maka dalam hal ini tidak diperlukan lagi
memasang pagar,
kecuali terdapat bebrapa pagar yang rusak dan tidak layak pakai maka diperlukan
perbaikan pagar.
Material pagar terbuat dari seng gelombang dan tiang kaso, pagar sementara didirakan
mengelilingi batas area lokasi pekerjaan. Untuk sirkulasi keluar masuk proyek pada
bagian depan pagar pengaman proyek dibuat pintu lengkap dengan pengunci. Pagar
pengaman proyek dapat dibongkar setelah pelaksanaan pekerjaan proyek selesai.
25
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Semua adminsitrasi proyek dari ; Kontrak kerja, Perijinan, Shop drawing, Request pekerjaan,
Progress pekerjaan berupa harian , mingguan dan bulanan, surat-menyurat, As build drawing,
Pengarsipan, dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kelancaran proses pekerjaan dsb
dilaksanakan oleh pihak kontraktor secara sistemmatis, rapi dan akurat dengan melaksanakan
prosedur-prosedur yang ada pada sistem Standard ISO 9001-2000 dan ISO-14001:2004
Untuk pengukuran elevasi ini mengacu pada bench mark kawasan yang
sudah ada, dengan memindahkan elevasi ke patok beton yang tertanam
dengan baik dan benar.
Bahan dan alat yang dipakai untuk pekerjaan pengukuran ini adalah :
Metoda Pelaksanaan :
Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh tem survey.
- Pengecekan titik-titik referensi (existing BM) dengan pengukuran polygon dan waterpass
sehingga dapat diketahui koordinat (x,y,z) titik-titik BM yang sesungguhnya lalu dibandingkan
dengan data-data titik BM dalam gambar untuk mengetahui apakah titik BM tersebut masih baik
atau sudah rusak.
- Pembuatan / pemasangan titik duga pokok yang ditentukan oleh direksi pekerjaan bersama
dengan kontraktor/pemborong yang berguna untuk mempermudah kegiatan staking out selama
pelaksanaan pekerjaan.
- Titik ini dibuat permanent dari patok beton bertulang ukuran 30x30x100 cm dengan pondasi
tapak ukuran 40x40 cm tebal 10 cm atau ditentukan lain sesuai spesifikasi teknis dan petunjuk
direksi.
- Pembuatan Patok kayu setiap jarak 75 m s/d 100 m, dimana ukuran patok kayu 0.40 x 0.80 x
0.30, atau ditentukan lain sesuai sesuai spesifikasi teknis dan gambar kerja.
- Pelaksanaan pengukuran akan dilakukan team pengukuran yang dikoordinir oleh seorang
surveyor yang sudah berpengalaman pada bidangnya dengan menggunakan peralatan-peralatan
antara lain :
Hasil pengukuran akan dilaporkan kepada Konsultan Pengawas dan Pimpro untuk mendapatkan
26
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
comments atau approval. Untuk selanjutnya data hasil pengukuran/survey lapangan tersebut
dapat dipakai sebagai bahan untuk menyiapkan rekayasa engineering, dan perhitungan volume
MC0, serta sebagai acuan dalam pelaksanakan pekerjaan fisik seperti : Pekerjaan Tanah,
Pekerjaan Struktur Gedung dsb, sesuai dengan pekerjaan yang dilelangkan.
FLOW CHART
PENGECEKAN TITIK
REFERENSI BM (BENCH MARK)
PEMBUATAN DAN
PEMASANGAN PATOK-PATOK
TBM ( TEMPORARY BENCH
MARK), JIKA DIPERLUKAN
27
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Dalam bidang konstruksi, ada beberapa peralatan yang digunakan untuk melindungi seseorang
dari kecelakaan ataupun bahaya yang kemungkinan bisa terjadi dalam proses konstruksi.
Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalan suatu lingkungan konstruksi.
Peralatan ini wajib digunakan oleh seseorang yang bekerja dalam suatu lingkungan konstruksi.
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dua hal yang sangat penting. Oleh karenanya, semua
perusahaan konstraktor berkewajiban menyediakan semua keperluan peralatan/ perlengkapan
perlindungan diri atau personal protective Equipment (PPE) untuk semua karyawan yang bekerja,
yaitu :
28
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
DETAIL
1. Pakaian Kerja
Tujuan pemakaian pakaian kerja adalah melindungi badan manusia terhadap
pengaruh-pengaruh yang kurang sehat atau yang bisa melukai badan.
Megingat karakter lokasi proyek konstruksi yang pada umumnya
mencerminkan kondisi yang keras maka selayakya pakaian kerja yang
digunakan juga tidak sama dengan pakaian yang dikenakan oleh karyawan
yang bekerja di kantor. Perusahaan yang mengerti betul masalah ini umumnya
menyediakan sebanyak 3 pasang dalam setiap tahunnya.
2. Sepatu Kerja
Sepatu kerja (safety shoes) merupakan perlindungan terhadap kaki. Setiap
pekerja konstruksi perlu memakai sepatu dengan sol yang tebal supaya bisa
bebas berjalan dimana-mana tanpa terluka oleh benda-benda tajam atau
kemasukan oleh kotoran dari bagian bawah. Bagian muka sepatu harus cukup
keras supaya kaki tidak terluka kalau tertimpa benda dari atas.
3. Kacamata Kerja
Kacamata pengaman digunakan untuk melidungi mata dari debu kayu, batu,
atau serpih besi yang beterbangan di tiup angin. Mengingat partikel-partikel
debu berukuran sangat kecil yang terkadang tidak terlihat oleh mata. Oleh
karenanya mata perlu diberikan perlindungan. Biasanya pekerjaan yang
membutuhkan kacamata adalah mengelas.
4. Sarung Tangan
Sarung tanga sangat diperlukan untuk beberapa jenis pekerjaan. Tujuan
utama penggunaan sarung tangan adalah melindungi tangan dari benda-
benda keras dab tajam selama menjalankan kegiatannya. Salah satu kegiatan
yang memerlukan sarung tangan adalah mengangkat besi tulangan, kayu.
Pekerjaan yang sifatnya berulang seperti medorong gerobag cor secara terus-
menerus dapat mengakibatkan lecet pada tangan yang bersentuhan dengan
besi pada gerobag.
5. Helm
Helm (helmet) sangat pentig digunakan sebagai pelindug kepala, dan sudah
merupakan keharusan bagi setiap pekerja konstruksi untuk mengunakannya
dengar benar sesuai peraturan. Helm ini diguakan untuk melindungi kepala
dari bahaya yang berasal dari atas, misalnya saja ada barang, baik peralatan
atau material konstruksi yang jatuh dari atas. Memang, sering kita lihat
kedisiplinan para pekerja untuk menggunakannya masih rendah yang
tentunya dapat membahayakan diri sendiri.
29
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
6. Sabuk Pengaman
Sudah selayaknya bagi pekerja yang melaksanakan kegiatannya pada
ketinggian tertentu atau pada posisi yang membahayakan wajib mengenakan
tali pengaman atau safety belt. Fungsi utama tali pengaman ini dalah menjaga
seorang pekerja dari kecelakaan kerja pada saat bekerja, misalnya saja
kegiatan erection baja pada bangunan tower/ gedung bertingkat.
7. Penutup Telinga
Alat ini digunakan untuk melindungi telinga dari bunyi-bunyi yang dikeluarkan
oleh mesin yang memiliki volume suara yang cukup keras dan bising.
Terkadang efeknya buat jangka panjang, bila setiap hari mendengar suara
bising tanpa penutup telinga ini.
8. Masker
Pelidung bagi pernapasan sangat diperlukan untuk pekerja konstruksi
mengingat kondisi lokasi proyek itu sediri. Berbagai material konstruksi
berukuran besar sampai sangat kecil yang merupakan sisa dari suatu kegiatan,
misalnya serbuk kayu sisa dari kegiatan memotong, mengampelas, mengerut
kayu.
9. Tangga
Tangga merupakan alat untuk memanjat yang umum digunakan. Pemilihan
dan penempatan alat ini untuk mecapai ketinggian tertentu dalam posisi aman
harus menjadi pertimbangan utama.
30
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
11. P3K
Apabila terjadi kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan ataupun berat pada
pekerja konstruksi, sudah seharusnya dilakukan pertolongan pertama di
proyek. Untuk itu, pelaksana konstruksi wajib menyediakan obat-obatan yang
digunakan untuk pertolongan pertama.
Demikianlah peralatan standar k3 di proyek yang memang harus ada dan
disediakan oleh kontraktor, barangkali sifatnya wajib. Ingat tindakan preventif
jauh lebih baik dan murah ketimbang sudah kejadian.
31
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
32
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
- Pelaksana
- Petugas K3
BAHAN TENAGA - Tenaga Kerja
- Operator
1. Urugan Tanah
Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras.Tanah hasil galian
dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi.Tanah tersebut dipadatkan lapis demi
lapis baik dengan cara manual ataumenggunakan alat stamper.Selain itu urugan tanah juga
dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai yangperlu ditinggikan di urug dengan tanah urug.
Tanah urug yang dipakai dapatberasal dari hasil galian ataupun tanah urug yang didatangkan.
Tanahdihamparkan kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatandan
ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi teknis.
2. Urugan Pasir
Tahapan pekerjaan ini dilakukanpada dasar/bawah pasangan pondasi atau bagian lainnya yang
sesuai dengan gambar, khusus untuk dasar galian pondasi diberi urugan pasir padat setebal 10
cm padat. Pasir diratakan dengan menggunakan tarikan kayu dan selalu dikontrol ketebalan dari
pasir tersebut, kemudianpasir dibasahi dengan air agar pasir benar-benar padat dan rata.
33
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
3. Lantai Kerja
Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai kerjadengan mutu beton
K-100 (1 PC : 3 PS : 5 KRKL). Sebelum campuran beton diletakkan, dasartanah diratakan terlebih
dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm diletakkan diatas permukaan tanah, setelahlantai
kerja mengeras barulah diatasnya diletakkan pondasi /Pondasi Poer/Sloof.
a. Persiapan
i. Gambar Kerja (shop Drawing) Telah disetujui direksi
ii. Galian untuk pasangan batu kosong sudah siap sesuai dengan gambar dan bebas dari sampah
dan tidak tergenang air.
iii. Bahan yang digunakan sudah disetujui direksi/konsultan pengawas baik kualitas maupun
ukuran.
iv. Pasang Rambu-rambu keselamatan dan pita pengaman/batas area kerja
v. Alat kerja layak digunakan dan kondisi pekerja layak untuk melakukan pekerjaan
vi. Gunakan APD
b. Pengerjaan
i. Tempatkan batu yang akan dipasang disamping galian pasangan batu kosong. Pastikan material
tidak menyebabkan longsor ke dalam galian.
ii. Pasang benang untuk mengatur ketinggian dan kelandaian pasangan batu agar diperoleh hasil
yang sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam gambar kerja.
iii. Hamparkan pasir urug secara merata dan padat pada galian setebal 5 cm atau sesuai gambar
atau instruksi direksi/konsultan pengawas.
iv. Pasang Batu mulai dari dari salah satu sisi menuju ke sisi yang lain secara melintang kemudian
memanjang atau sesuai tingkat kemudahan pelaksanaan pekerjaan. Pasangan batu dimulai dari
sisi yang lebih rendah kearah yang lebih tinggi agar tidak terjadi longsor atau pasangan batu
menjadi roboh.
v. Pastikan pasangan batu saling mengunci satu sama lain, jika diperlukan, tambahkan batu
dengan ukuran yang lebih kecil agar diperoleh perkuatan tambahan.
c. Pemeriksaan/pengakhiran
i. Ukuran dimensi dan volume Pasangan batu kosong harus sesuai dengan gambar kerja.
ii. Buat Catatan dan dokumentasi sebagai bahan pelaporan
34
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
- Cangkul - Helm
- Excavator PC200 - Sepatu Safety
ALAT - Martil ASPEK K3 - Rambu peringatan
- Alat Lainnya
- Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban yang
optimum untuk pemadatan.
- Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.
- Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug seperti yang
direncanakan.
- Pasang patok batu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). Profil dipasang pada setiap
ujung lajur pondasi.
- Pasang bilah batu datar pada kedua patok,setinggi profil.
- Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik tengah profil
tepat pada tengah-tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai peil pondasi.
- Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar lebih
kuat.
- Pasang patok sokong, miring pada tebing galian pondasi dan ikatkan dengan profil, sehingga
menjadi kuat dan kokoh.
- Cek ketegakan / posisi profil dan ukuran-ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak tepat,demikian
juga peilnya.
- Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan pasir
35
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
36
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
1. Sloof
1. Menyiapkan Papan Bekisting, Besi Beton, dan Job Mix Design dan Job Mix Formula untuk
pekerjaan sloof beton.
2. Menyiapkan sepatu kolom. Fungsinya agar bekisting tepat berada pada titik koordinatnya sesuai
dengan gambar perencanaan. Sepatu kolom biasanya menggunakan besi stek yang dibor pada
lantai.
3. Melakukan perakitan besi sesuai dengan soft drawing.
4. Memasang bekisting sloof seperti pada gambar di samping. Jangan lupa beton decking atau tahu
beton penyangga besi tulangan. Tujuan beton decking ini untuk menjaga jarak selimut beton agar
tidak berubah selama proses pengecoran.
5. Memasang sabuk sloof pada bekisting kolom untuk memperkuat.
6. Memasang pipa support Untuk menjaga horizontal dari sloof terhadap kolom.Untuk mendapatkan
sloof struktur yang sempurna, bekisting tidak boleh miring ataupun goyang saat pengecoran Oleh
karena itu pemasangan pipa support dinilai sangat penting.
7. Setelah kompenen bekisting dan besi serta celah bekisting dirapatkan dan mendapatkan
persetujuan dari direksi, maka dilakukanlah pengecoran beton sesuai dengan jenis beton yang
diinginkan. Untuk hasil pengecoran merata harus dibantu dengan menggunakan alat concreate
vibrator.
- Cangkul - Helm
- Excavator PC200 - Sepatu Safety
ALAT - Martil ASPEK K3 - Rambu peringatan
- Alat Lainnya
37
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
2. Kolom
Persiapan
Pengukuran
Surveyor melakukan pengukuran dengan theodolith dan memberi tanda (marking) untuk posisi titik
perletakan kolom
Fabrikasi besi beton untuk tulangan dengan mutu, ukuran dan panjang dibuat sesuai gambar kerja
yang telah disetujui.
Fabrikasi besi beton untuk tulangan kolom
Besi beton yang telah difabrikasi diberi tanda sesuai dengan penempatannya, supaya tidak
membingungkan pada saat akan dipasang.
Posisi besi beton untuk tulangan pada kolom dibuat stek
Fabrikasi bekesting
Fabrikasi bekesting untuk kolom menggunakan bahan dari multiplek dan perkuatan dengan
menggunakan kaso.
Potong multiplek untuk bekesting kolom praktis Pasang bekesting pada lokasi besi beton tulangan
kolom dengan dimensi dibuat sesuai ukuran gambar kerja.
Pasang perkuatan/support pada bekesting.
Bekesting dipasang harus rapih, siku dan lurus sehingga hasil pengecoran beton dapat
menghasilkan bidang yang flat/maksimal. Gunakan waterpass/unting-unting untuk pengecekan.
Beton decking dipasang secara merata dan sesuai dengan kebutuhan.
Pengecoran beton
Sebelum pengecoran terlebih dahulu harus diperiksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /
difabrikasi, semua ukuran sudah sesuai rencana.
38
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Setelah area siap, lakukan pengecoran beton. Tuang adukan beton ke area pengecoran, adukan
beton diratakan dan dipadatkan sehingga beton tidak ada sarang tawon/keropos.
- Cangkul - Helm
- Ember - Sepatu Safety
ALAT - Martil ASPEK K3 - Rambu peringatan
- Alat Lainnya
3. Ring Balok
A. Pekerjaan persiapan
· Siapkan semua peralatan dan bahan yang diperlukan dalam proses pelaksanaan pekerjaan.
· Singkirkan hal hal yang dirasa mengganggu proses pelaksanaan.
B. Pekerjaan pembesian
· Pembesian dilakukan terpisah, jadi perakitan pembesian tidak dirakit pada area kerja ring balok.
· Setelah semua peralatan tersedia pada lokasi yang jauh dari area kerja ring balok, selanjutnya
pekerjaan pembesian siap dimulai.
· Sama seperti begel ring balok tumpuan, begel ring balok lapangan juga diikatkan dengan kawat
bendrat sebagai pengkakuan ring balok, pengikatan juga dibantu dengan tang.
· Setelah semua pembesian selesai, pastikan kembali posisi dan ukuran tiap komponen pembesian
sesuai, serta pastikan juga bahwa kawat bendrat telah terikat dengan sempurna.
C. Pekerjaan Bekisting
· Selanjutnya siapkan cetakan atau bekisting untuk ring balok sebagai cetakan selimut beton
· Bekisting dipasang dalam 3 sisi, sisi kanan, sisi kiri dan sisi bawah, dipasang dengan multiplek
sebagai bahan bekisting.
· Ukur bekisting menggunakan meteran agar mendapatkan hasil yang sesuai, setelah itu kemudian
letakkan bekisting pada tempat yang sudah ditentukan.
· Bekisting diberikan skoor dari kayu reng sebagai penguat tekanan saat coran dituangkan, antar
skoor diberi jarak sekitar 30cm dengan skoor lainnya.
· Pemasangan skoor dapat menggunakan paku sebagai perekatnya, kemudian paku dipakukan
dengan menggunakan palu.
D. Pekerjaan pengecoran
· Setelah bekisting terpasang dengan baik, kemudian lektakkan pembesian ring balik pada
posisinya tepat didalam bekisting.
39
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
· Pastikan pembesian telah terletak dengan sempurna pada posisinya didalam bekisting
· Selanjutnya lakukan pegecoran dengan menuangkan spasi coran yangdiadok dalam molen yang
terdiri dari campuran semen, pasir, kerikil dan air.
· Setelah campuran tersebut teraduk rata dan telah benjadi beton cair, kemudian coran atau beton
cair dapat dituangkan kedalam bekisting secara merata.
· Ratakan spasi coran dalam bekisting mengunakan stek besi yang ditusuk tusukkan.
40
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
3. Pekerjaan Kusen
41
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
4. Pekerjaan Pengecatan
42
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
5. Pekerjaan Plafond
43
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
44
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Ada tiga tahap yang utama dalam cara memasang baja ringan ini khususnya pada rangka atap,
yaitu:
1. Persiapan.
2. Levelling dan marking (penyamarataan dan penandaan).
3. Pemasangan.
Dan dibawah ini kami memberikan penjelasan uraian diatas bagaimana cara pemasangan rangka
baja ringan dari tiga tahapan tersebut:
Persiapan
1. Gambaran perencanaan atap yang akan di gunakan dan perletakan kuda kuda
2. Perlengkapan peralatan yang digunakan dalam pemasangan kuda-kuda.
3. Pentingnya Peralatan K3 (kesehatan & keselamatan kerja) sebagai persyaratan utama melakukan
pekerjaan di atas ketinggian.
Setelah persiapan sudah terpenuhi, cara pemasangan rangka baja ringan selanjutnya adalah
kegiatan leveling dan marking, yaitu:
45
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
3. Pengukuran jarak antar truss, lalu tandai posisi untuk meletakkan truss sesuai dengan gambar
rencana kerja.
1. Setelah kuda kuda terpasang sama dengan nomor urutan yang telah di tandai. pada waktu
memasang, memastikan posisi kana dan kiri kuda-kuda agar tidak terbalik.
2. Mengecek kuda-kuda yang sudah berdiri agar tegak lurus dengan ring balok.
3. Untuk pengencangan kuda kuda menggunakan plat L.
4. Untuk pengencangan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan tambahkan balok
untuk menjaga sebagai penopang sementara, supaya kuda-kuda tidak berubah posisinya.
46
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
8. Pemasangan outrigger (Outrigger adalah suatu struktur tambahan berbentuk rangka batang
berdimensi besar).
9. Pemasangan reng langit-langit di permukaan bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di sekrup
(screw) berjarak masing masing 120 cm
9. Pekerjaan Sanitary
Tenaga Kerja
- Pelaksana
- Pekerja
- K3
Peralatan;
- alat bantu
Bahan;
- Semua material ; Ukuran, standard mudah didapat dan merk yang cukup dikenal atau sesuai
yang ditentukan dalam dokumen pelelngan (BQ, Spek. Teknis dan Gambar)
- Material tidak cacat
Pelaksanaan
1. Dudukan / lokasi pekerjaan (pek. Struktur & Sparing ) telah selesai dilaksanakan
47
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
2. Check lapngan perihal Gambar (type, bentuk dsb) dan jika ada perbedaan (antara gambar –
spek dan BQ) dikonsultasikan terlebih dahulu dengan MK.
48
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
49
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
2. Pekerjaan Kabel
50
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
51
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
52
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
53
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
1. Pekerjaan Kansteen
54
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
2. Pekerjaan Aspal
Pelaksanaan pekerjaan laston secara umum ini dapat diuraikan dengan proses sebagai berikut :
1. Proses penyediaan material
2. Proses produksi laston
3. Proses penghamparan laston
Proses produksi aggregate untuk laston pada proyek ini menggunakan peralatan yang berada di
jawa barat, dengan perincian sebagai berikut :
1. Stone Crusher
2. Generator Set
3. Wheel Loader
Tahap-tahap proses produksi aggregate di base camp quary adalah sebagai berikut :
a. Mendatangkan bahan baku aggregate dari quary dengan volume disesuaikan kebutuhan
pekerjaan perkerasan berbutir di lokasi pekerjaan.
b. Penyeleksian bahan baku, bahan baku (batu) keras dan bersih.
c. Bahan baku diangkut dengan Wheel Loader ke hooper stone crusher.
d. Bahan baku dihooper selanjutnya dimasukkan ke Jaw Primery untuk dipecah.
e. Batu yang telah pecah (aggregate) dipisahkan antara aggregate kasar dan halus dengan
menggunakan screen feeder.
f. Aggregate yang tidak lolos di screen feeder akan dipecah kembali dengan menggunakan
jaw scundery dan cone, sampai dengan aggregate lolos screen feeder.
g. Aggregate hasil proses produksi stone crusher diangkut dengan menggunakan wheel
loader untuk distock dilokasi yang tidak mengganggu produksi aggregate, penempatannya
disesuaikan dengan jenis aggregatenya.
h. Hasil produksi akan diuji/dicek secara berkala kualitasnya, gradasi dari masing-masing jenis
aggregate dan kuat tekan serta ukuran/kepipihan aggregate.
Proses produksi Hotmix pada proyek ini menggunakan peralatan yang berada di base camp jawa
barat, dengan perincian sebagai berikut :
1. Asphalt Mixing Plant set
2. Generator Set
3. Wheel Loader
55
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Penghamparan aspal hotmix atau overlay pada umumnya dilaksanakan pada separuh/setengah
lebar badan jalan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai mutu hotmix, hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Pembersihan Lokasi Hamparan
2. Penghamparan Lapis Perekat (Tack Coat)
3. Penghamparan Aspal Hotmix
56
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Awal pekerjaan ini adalah mobilisasi peralatan paving unit ke lokasi pekerjaan. Setelah semua
pekerjaan awal pekerjaan selesai tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan penghamparan aspal hotmix
adalah sebagai berikut :
1. Penempatan aspahlt finisher di lokasi pekerjaan.
2. Penyetelan atau adjust screw disesuaikan dengan lebar hamparan yang akan dikerjakan atau
disesuaikan dengan tali/tanda yang telah dipasang.
3. Checked Screed Plate harus bersih dan juga harus dipanasi agar material tidak lengket pada
awal hamparan. Setel atau adjust ketinggian screed plate dengan menggunakan spasi balok.
Hopper dari asphalt finisher harus bersih dan terhindar dari material dingin. Pada saat dump
truck menurunkan hotmix, hooper asphalt finisher diusahakan sedekat mungkin untuk
menghindari tumpahnya aspal hotmix.
Pada saat dump truck menurunkan hotmix, posisi gigi perseneleng harus netral. Supaya dapat
didorong oleh aspahlt finisher sampai muatan benar-benar kosong.
Pekerjaan ini dilaksanakan secara terus menerus. Pengawasan suhu (temperatur) minimal
pada dilakukan secara berkala, suhu minimal aspal hotmix dalam posisi siap gelar adalah
1300C.
3. Tahap pertama pemadatan dilakukan dengan tandum roller, terlebih dahulu periksa roda
cukup bersih supaya tidak berbekas, kemudian periksa penyiraman air roda apakah berfungs
4. atau tidak. Untuk lintasan pertama adalah dari pinggir luar (tepi) dari setengah badan jalan
dan yang kedua dicenter line dan selanjutnya pada lintasan harus overlap dengan lintasan.
Setiap pada akhir lintasan kecepatan dikurangi sehingga tidak menimbulkan kejutan.
5. Tahap kedua pemadatan dilakukan dengan Tyre Roller, terlebih dahulu periksa terdahulu roda
ban supaya tetap bersih dan tidak lengket dengan campuran aspal, kemudia periksa tekanan
angin pada ban harus sama semua dan setera 6 kg/cm2 pada saat panas, selanjutnya untuk
57
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
lintasan yang pertama dimulai dari pinggir luar (tepi)dari setengan badan jalan dan yang
kedua adalah di center line kemudian lintasan berikutnya harus overlap dengan lintasan.
6. Untuk setiap alat pemadat (roller) jumlah lintasan yang diperlukan tergantung pada type
material dan tebal hamparan, hal ini ditentukan oleh Engineer (pengawas), selanjutnya
semua bekas yang ditinggalkan oleh Tyre Roller harus dihilangkan dengan pemadatan roda
besi (tandum roller atau lainnya).
7. Untuk pekerjaan the transverse joint (sambungan melintang) tahap pelaksanaannya yang
pertama adalah pembuangan ujung yang akan disambung panjang kurang lebih 1 meter
dipotong dengan cutter agar mendapatkan potongan yang tegak, sebelum memulai
penghamparan pasang balok pada screed plate yang tebalnya setebal penurunan akibat
pemadatan. Balok ditempatkan antara screed plate dengan permukaan yang akan disambung.
Sambungan dipadatkan sepanjang 30 - 40 cm dengan tandem roller. Pemeriksaan
sambungan dengan straight edge dan water pass, pemeriksaan lain dengan uji kepadatan
dan ketebalan laboratory.
58
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
W HEEL LOADER
B ATU BLONDOS
SCR EEN
AGGR EGATE
JAW SC UNDERY
Produksi aggregate
59
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Produksi Laston
M E T O D E P E N G H A M P A R A N H O T M IX
A IR C O M P R ESSO R A S P H A L T SP R A Y ER
T A C K C O A T = 0 ,6 L T R / M 2
P R IM E C O A T = 0,60 L T R /M 2
D U M P T R U C K M U A T A N A SP H A LT
M A T ER IA L A P H A LT D IT U T U P T ER P A L SE B E LU M D IB O N G K A R
1 P A S IN G / 2 LIN T A SA N
A SP H A LT H O T M IX D IG ELA R T A N D U M R O LL ER
P ER A P IH A N G EL A R A N
D EN G A N A S P H A L T FIN ISH ER A SP H A LT O LE H P E K E R JA
1 0 P A SIN G / 2 0 LIN T A S A N
P . T Y R E R O LLER 1 P A S IN G / 2 LIN T A SA N
T A N D U M R O LL ER
K ET EB A L A N A SP H A LT H O T M IX P A D A T
- L a sto n La p is A u s (A C -W C ) = 0 ,0 4 M T R
- L a sto n La p is A n ta ra (A C -B C ) = 0 ,06 M T R
- L a sto n La p is P o n d a si (A C -B a se ) = 0,06 M T R
60
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Planning
•PembentukanTim Juklak Procurement
Spesialis • Seleksi Vendor
Manajer Profesional • Seleksi Subkontraktor
Tim proyek •Seleksi Mandor
• Pembuatan Juklak
Standard Format
BankDataEngineering
Quality Target
•Presentasi danPersetujuan Juklak
Di depan Direksi Project Execution
Early Warning System • Training
Juklak
Quality Target
Safety
QIP
• Quality Control
Assessment Board
Procedures/WI
• Monitoring
Handing Over Head Office
• Defect Form BranchandDVO
• Continuous Improvement
• Customer Satisfaction
61
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Usulan rencana mutu proyek ini dimaksudkan adalah cara untuk mengarahkan kegiatan
organisasi di lapangan dengan tujuan untuk mencapai mutu hasil kerja seperti yang telah
ditetapkan berdasarkan :
Standar produk yaitu spesifikasi Standar proses kerja, misalnya metoda kerja
Standar system
1. Standar Produk
Standar produk telah dituangkan dalam gambar dan spesifikasi, seperti misalnya pada
pekerjaan pemasangan dinding batu bata, standar produknya antara lain :
a. Memakai mortar 1 : 3
b. Plesteran padat dan halus
c. Toleransi kerataan plesteran 2,5 mm.
2. Standar Proses
Standar proses akan ditungkan dalam metoda kerja, seperti misalnya untuk pekerjaan
pasangan dinding batu bata, standar prosesnya antara lain :
a. Standar cara membuat mortar.
b. Standar cara menentukan as dan elevasi
c. Standar cara pemasangan bata.
3. Standar System
Standar system dituangkan dalam system mutu (quality system). Misalnya untuk
pekerjaan pemasangan batu bata tersebut, standar system yang diperlukan antara lain :
a. Sistem pelatihan bagi para tukang dan pengawas.
b. Sistem seleksi material yang dipakai.
c. Sistem inspeksi sebelum, selama dan sesuadah pelaksanaan.
62
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
63
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
SD . A 0001 - R . 0
Bagian Gambar :
S = Strukur
A = Arsitektur
M = Mekanikal
E = Elektrikal
SHOP DRAWING
64
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
A. PENDAHULUAN
Kegiatan konstruksi adalah suatu kegiatan yang kompleks, yaitu perpaduan antara
kondisi lingkungan dan tuntutan spesifikasi teknis bangunan yang didalamnya
banyak terjadi interaksi antara alat -alat / bahan - bahan kerja dan sumber daya
manusia.
Interaksi antar alat-alat / bahan - bahan kerja dan sumber daya manusia ini
berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, penurunan kualitas
lingkungan akibat pembuangan limbah dari proses produksi dan ketidaksesuaian
mutu produk dengan spesifikasi teknisnya.
Oleh karenanya, perlu dilakukan upaya pencegahan sejak dini sebagai langkah awal
untuk meminimalisir resiko kerja, mencegah polusi & meningkatkan efisiensi kerja
serta kualitas produk.
B. TUJUAN
Tujuan dari pembuatan Rencana K3L adalah untuk memastikan :
1. Proyek telah menerapkan K3L yang terdapat dalam Kebijakan , sebagai perwujudan
komitmen perusahaan
2. K3L yang dibuat telah mampu memenuhi sasaran proyek yang ingin dicapai.
3. Proyek telah memenuhi peraturan dan persyaratan yang sesuai dengan K3L
4. Proyek telah melakukan upaya pencegahan awal untuk meminimalisir resiko yang
berhubungan dengan K3L semaksimal mungkin.
Tujuan dan Sasaran K3L adalah :
menciptakan suatu sistem K3L di tempat kerja dengan melibatkan unsur
manajementenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka
mencegah dan mengurangi kecelakan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
C. PERENCANAAN K3L
Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3L yang ada di Proyek ini .Kegiatan
K3L direncanakan sesuai dengan kondisi pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar
proyek.
Perencanaan meliputi :
1. Struktur Organisasi K3 Di Proyek
2. Alat Pelindung Diri
3. Pencegahan Kecelakaan di Proyek
4. Penanganan Kecelakaan Ringan
5. Penanganan Kecelakaan Berat
6. Penanganan Korban Meninggal
65
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran, tanggung jawab, akuntabili tas dan
mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi K3L yang efektif.
66
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Alat Pelindung Diri (APD) untuk K3 – Alat Pelindung Diri (APD) atau Personal
Protective Equipment adalah alat-alat atau perlengkapan yang wajib digunakan
untuk melindungi dan menjaga keselamatan pekerja saat melakukan pekerjaan
yang memiliki potensi bahaya atau resiko kecelakaan kerja. Alat -alat Pelindung
Diri (APD) yang digunakan harus sesuai dengan potensi bahaya dan resiko
pekerjaannya sehingga efektif melindungi pekerja sebagai penggunanya.
Di dalam Perusahaan Manufakturing terutama yang bergerak dalam Produksi
Perakitan Elektronika, beberapa resiko pekerjaan yang berpotensi
membahayakan keselamatan dan kesehatan serta berpotensi menimbul kan
kecelakan kerja antara lain proses menyolder, proses pemotongan
kaki Komponen Elektronika, proses penggunaan bahan-bahan kimia, suara-
suara yang timbul akibat mesin produksi, pembuangan limbah dan kegiatan
pemindahan bahan-bahan produksi. Oleh karena itu, pekerja-pekerja yang
mengerjakan proses tersebut memerlukan perlengkapan atau alat untuk
melindungi dirinya sehingga mengurangi resiko bahaya dan kecelakaan kerja.
Alat Pelindung Diri atau APD ini merupakan salah satu syarat penting dalam
penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau SMK3.
Alat Pelindung Diri (APD) dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
1. Alat Pelindung Kepala antara lain : Helmet (Topi Pengaman), Safety Glass
(Kacamata Pengaman), Masker, Respirator, Ear Plugs (Penutup Telinga).
2. Alat Pelindung Badan antara lain : Apron, Jas Laboratorium
3. Alat Pelindung Anggota Badan diantaranya adalah : Sepatu Pelindung (Safety
Shoes/Boot), Sarung Tangan (Hand Gloves).
67
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
68
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
69
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
70
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
Dalam pelaksanaan pekerjaan Proyek Pembangunan Gedung ini terlibat beberapa pihak
dalam posisi dan fungsi masing-masing yang pada dasarnya memiliki komitmen bersama
atas kelancaran dan kesuksesan pelaksanaan proyek dimaksud. Namun demiklan
perhatian utama tetap ditujukan kepada Pihak Kontraktor Pelaksana, sehubungan
dengan perannya yang secara langsung dalarn pengerahan dan pengolahan seluruh
kinerjanya sehingga Proyek ini dapat terwujud.
Keterlibatan antar pihak ini tercermin di dalam hubungan fungsional dengan kapasitas
yang bervariasi, ditunjukkan adanya 3 (tiga) macam garis hubungan, yakni : garis
Instruksi, garis konsultasi, dan garis koordinasi. Hal ini tidak dapat dibandingkan secara
langsung terhadap hubungan kerjasama kontraktual antara Kontraktor Pelaksana
dengan Pemimpin proyek yang memiliki kesetaraan secara hukum.
Pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagal berikut :
Ketua Panitia Pembangunan/Kepala Satuan Kerja adalah pihak yang ditunjuk
oleh untuk memimpin penyelenggara proyek dimaksud.
Tim Monitoring adalah pihak - pihak yang memiliki kompetensi untuk memantau
perkembangan pelaksanaan proyek ini.
Konsultan Perencanaadalah konsultan yang ditunjuk oleh Ketua Panitia untuk
memberikan layanan jasa perencanaan konstruksi pada proyek ini
Konsultan Pengawasadalah konsultan yang ditunjuk oleh Ketua Panitia untuk
memberikan layanan jasa pengawasan konstruksi pada proyek ini
Kontraktor Pelaksana adalah kontraktor yang ditunjuk oleh Panitia untuk memberikan
layanan jasa pelaksanaan konstruksi pada proyek ini
Pemasok Material dan Logistik adalah mitra kerja Kontraktor Pelaksana dalam
konstelasi pemberdayaan masyarakat, pemberian peluang usaha, sekaligus untuk
mempercepat proses pelaksanaan konstruksi
Sub Kontraktor untuk sebagian pekerjaan atau tenaga kerja borongan adalah mitra
kerja Kontraktor Pelaksana dalam konstelasi pemberdayaan masyarakat, pemberian
kesempatan kerja dan peluang usaha, sekaligus untuk mempercepat proses
pelaksanaan konstruksi
Selanjutnya keterkaitan antar pihak tersebut diatas secara fungsional, khususnya dalam
hubungan dengan pihak kontraktor pelaksana ditujukan pada gambar berikut :
71
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
72
Metode Kerja Pembangunan USB SMK Negeri Cipongkor
73