LAPORAN PENDAHULUAN
tersusunnya Laporan Pendahuluan berisi rencana kerja penelitian lapangan dan pemilihan lokasi rencana jalan lingkar yang akan disurvei pendahuluan dan orientasi/tinjauan lapangan serta berisi rencana kerja, metode dan volume pelaksanaan yang akurat berdasarkan kondisi lapangan untuk masing-masing kegiatan survei. Untuk menyusun lokasi pasti dari lokasi survei dan
IV - 1
LAPORAN PENDAHULUAN
rencana kerja yang lebih akurat, konsultan terlebih dahulu akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait yaitu Dinas Pekerjaan Umum Kota Lhokseumawe. b. Tahapan kegiatan survei lapangan, evaluasi dan analisa data, dimana sasarannya adalah tersedianya data lapangan untuk dianalisa dan dievaluasi. Adapun pelaksanaan kegiatan pada tahapan ini meliputi : survei topografi. survei investigasi geoteknik survei hidrologi dan hidrolika analisa topografi analisa hidrologi dan hidrolika c. Tahap Penyusunan dan Perencanaan Detail Desain, yang meliputi kegiatan : desian criteria, review kondisi Layout Jalan Lingkar Kota Lhokseumawe, penyusunan Desain Note, penggambaran detail desain, penyusunan Bill of Quantity (BoQ) dan Engineering Estimate, Penyusunan Dokumen Tender. Disamping kegiatan-kegiatan yang disebutkan di atas pada tahapan ini juga akan dilakukan asistensi dan diskusi sebagai kontrol dan arahan direksi terhadap pelaksana atas kegiatankegiatan yang telah dan akan dilanjutkan yaitu berupa : Diskusi konsep laporan pendahuluan dimana akan ditentukan lokasi yang diprioritaskan untuk ditindaklanjuti dengan survei dan investigasi baik untuk detail desain. Asistensi konsep alternatif rencana jalan lingkar, dalam hal menentukan lokasi trase jalan yang akan direncanakan, serta pembahasan atas alternatif-alternatif desain. Diskusi konsep laporan akhir, yang membahas hasil studi keseluruhan untuk mendapatkan masukan dari pihak yang
IV - 2
LAPORAN PENDAHULUAN
terkait sehingga konsep laporan ini dapat disempurnakan menjadi laporan akhir.
Hubungan dan urutan kegiatan serta produk yang diharapkan akan dapat dihasilkan digambarkan pada bagan alir di bawah ini.
MULAI
REVIEW DESAIN MASTERPLAN / TATA RUANG KOTA LHOKSEUMAWE STUDI LITERATUR KOLEKSI DATA
DATA PRIMER - Survey Topografi dan Geometrik Jalan - Survey Hidrometri - Survey Geoteknik - Identifikasi Fasilitas Yang Ada DATA TEROLAH
DATA SEKUNDER - Data Geologi - Data Pasang Surut - Data Angin - Data Hujan - Rencana Tata Ruang - Dll
ANALISA KEBUTUHAN (Pemb. Jangka Pendek /Menengah/Panjang) PENYUSUNAN LAYOUT & OPTIMASI DESAIN RINCI / DED
PRODUK
- Laporan Pendahuluan - Laporan Bulanan - Laporan Antara - Laporan Akhir - Album Gambar - Album Dokumentasi - Daftar Volume Pekerjaan (BoQ) - Rencana Anggran Biaya (EE) - Dokumen Tender
SELESAI
GAMBAR 4.1
Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan.
IV - 3
LAPORAN PENDAHULUAN
4.2 4.2.1
TAHAP PERSIAPAN Persiapan Personil dan Peralatan Tujuan Menyiapkan sebagai melakukan anggota tim. Menyiapkan personil dan peralatan survei. ruangan aktivitias lengkap yang dengan akan perlengkapannya digunakan bagi untuk seluruh
kantor
proyek
pelaksanaan
proyek
perlengkapan lain yang diperlukan segera setelah mendapatkan Surat Perintah Melaksanakan Pekerjaan. Pengadaan personil dan peralatan survei akan dilakukan sesuai jadual penugasan tenaga ahli dan jadual survei detail. Personil Team Leader Output Sebuah ruangan yang lengkap dengan perlengkapan kantor Tenaga ahli sesuai jadual dan tenaga pendukung lainnya (pendukung teknis dan administrasi) 4.2.2 Peralatan survei.
IV - 4
LAPORAN PENDAHULUAN
Tujuan Untuk mengkonfirmasikan lokasi jalan lingkar yang akan ditangani dan mendapatkan informasi umum mengenai kondisi ruas yang akan disurvei dari data base yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Lhokseumawe. Metodologi Tim akan melakukan diskusi dengan PPTK untuk konfirmasi trase jalan yang didesain dengan melakukan pemberian tanda-tanda tertentu pada peta trase jalan dan sungai yang telah disiapkan sebelumnya. Setelah konsultasi ini selesai, akan dilanjutkan dengan mencari informasi umum lokasi jalan lingkar yang telah disepakati dari data base yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Lhokseumawe. Hal ini dilakukan agar konsultan dapat menyiapkan hal-hal yang diperlukan dalam pelaksanaan survey pendahuluan. Personil Team leader dan tenaga ahli terkait. Output Data ruas jalan lingkar yang akan disurvei; Informasi umum pada ruas jalan yang akan disurvei termasuk laporan-laporan atau hasil perencanaan yang relevan untuk lokasi ini. 4.2.3 Survei Pendahuluan Tujuan Survei pendahuluan ini untuk mendapatkan gambaran utuh daerah perencanaan dan mengidentifikasi karakteristik lapangan, penting dilakukan survei pendahuluan untuk mengenali :
IV - 5
LAPORAN PENDAHULUAN
kondisi lingkungan berkaitan dengan perencanaan teknik akhir, pekerjaan konstruksi dan pelayanan jalan; kondisi tata guna lahan yang ada, kondisi jalan, sistem drainase, utilitas umum, fasilitas umum, dan lain-lain; sistem jaringan jalan yang ada dan sedang direncanakan; fasilitas transportasi yang ada; kondisi lalu lintas yang ada; melakukan pemeriksaan dan konfirmasi terhadap semua informasi yang diperlukan dan dokumen terdahulu secara langsung di lapangan.
Metodologi Jenis kegiatan dan ketentuan teknik survei pendahuluan ini adalah sebagai berikut. 1). Diskusi perencanaan di lapangan ; Mendiskusikannya dan membuat usulan perencanaan di lapangan bagian demi bagian, membuat sketsa dilengkapi catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda di lapangan berupa patok serta dilengkapi foto-foto penting dan identitasnya masing-masing yang akan difinalkan di kantor sebagai bahan penyusunan laporan setelah kembali. 2). Reconnaissance survei geometri i) Menentukan awal proyek dan akhir proyek yang tepat untuk mendapatkan overlaping yang baik dan memenuhi syarat geometri. Pada titik awal dan titik akhir pekerjaan, pengambilan data dilakukan sejauh 200 m sebelum titik awal dan 200 m setelah titik akhir pekerjaan. ii) Mengidentifikasi medan secara stationing/urutan jarak dengan tabelaris. mengelompokkan kondisi : medan datar, perbukitan, pegunungan / bukit curam dalam bentuk
IV - 6
LAPORAN PENDAHULUAN
iii) Mengidentifikasi atau memperkirakan penerapan desain geometri dengan (alinyemen melakukan horisontal maupun vertikal) secara pengukuran-pengukuran
sederhana dan membuat sketsa desain alinyemen horisontal maupun vertikal secara khusus untuk lokasilokasi yang dianggap sulit untuk memastikan trase yang iv) Di dipilih akan dapat memenuhi desain persyaratan alinyemen geometri. dalam penarikan perkiraan horizontal dan vertikal akan diperhitungkan dengan cermat sesuai dengan kebutuhan perencanaan untuk lokasi-lokasi : galian / timbunan, bangunan pelengkap jalan, gorong-gorong dan jembatan (oprit jembatan), persimpangan yang bisa terlihat dengan dibuatnya sketsa-sketsa serta tabelaris di lapangan dari identifikasi kondisi lapangan secara stasioning dari awal sampai akhir proyek. v) Di lapangan diberi tanda berupa patok atau tanda khusus sepanjang daerah rencana dengan interval 50 m untuk memudahkan tim pengukuran. vi) Pembuatan foto-foto penting untuk pelaporan dan panduan dalam melakukan survei detail selanjutnya. 3). Reconnaissance survei topografi. i) Menentukan akhir proyek ii) Mengamati kondisi topografi iii) Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan pengukuran khusus serta, morpologi dan lokasi yang perlu dilakukan perpanjangan koridor. iv) Membuat rencana kerja untuk survei detail pengukuran. v) Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi / titik yang akan dijadikan referensi. awal dan akhir pengukuran serta pemasangan patok beton Bench Mark (BM) di awal dan
IV - 7
LAPORAN PENDAHULUAN
4). Reconnaissance survei geoteknik dan geologi. i) Mengamati bantuan. ii) Memberikan rekomendasi berkaitan dengan rencana jembatan yang akan dipilih yang berada pada ruas jalan rencana. iii) Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus (rawan longsor, dll). iv) Mencatat lokasi yang akan dilakukan penyelidikan tanah. v) Membuat rencana kerja untuk tim survei detail. secara visual kondisi lapangan yang berkaitan dengan karakteristik dan sifat tanah dan
5). Reconnaissance survei bangunan pelengkap jalan. i) Untuk perencanaan jalan baru perlu dicatat data lokasi / Sta. perkiraan lokasinya apa sudah sesuai dengan geometri dengan rencana jenis konstruksi dan dimensi yang diperlukan. ii) Untuk lokasi yang sudah ada eksisting perlu dibuatkan inventarisasinya diperlukan. iii) Untuk lokasi yang ada aliran airnya perlu dicatat tinggi muka air normal, muka air banjir tertinggi yang pernah terjadi serta adanya tanda-tanda / gejala erosi yang dilengkapi dengan sketsa lokasi, morfologi serta karakter aliran sungai. iv) Membuat sketsa dan foto-foto beserta catatan-catatan khusus serta saran-saran yang berguna untuk dijadikan panduan dalam pengambilan data untuk perencanaan pada waktu melakukan survei detail nanti dan pengaruhnya terhadap keamanan / kestabilan. dengan lengkap, jenis konstruksi, dimensi, kondisi serta mengusulkan penanganan yang
IV - 8
LAPORAN PENDAHULUAN
6). Reconnaissance survei hidrologi / hidrolika dan hidrooceanografi. i) ii) Mengumpulkan pasang surut Mengumpulkan informasi sumber perolehan data curah hujan. iii) Menganalisa awal luas daerah tangkapan (catchment area). iv) Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan sehubungan dengan bentuk dan kemiringan yang akan mempengaruhi pola aliran. v) Mengamati karakter aliran sungai / morfologi yang mungkin berpengaruh terhadap konstruksi dan saransaran yang diperlukan untuk menjadi pertimbangan dalam perencanaan berikut. vi) Mengamati tata guna lahan. vii) Menginventarisasi awal bangunan drainase eksisting. viii) Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting. informasi sumber perolehan data
Personil Team Leader dan seluruh tenaga ahli yang terlibat Output Laporan Pendahuluan 4.2.4 Tahap Pengumpulan Data Pengadaan data dan survei lapangan merupakan faktor yang sangat menentukan dalam pengadaan data dan proses desain. Survei lapangan yang perlu dilakukan adalah : 1). Pengumpulan dan evaluasi data sekunder 2). Survei topografi 3). Foto udara (optional)
IV - 9
LAPORAN PENDAHULUAN
4). Survei lalu-lintas : Traffic counting, OD survei (optional), survei beban gandar. 5). Penyelidkan geoteknik, material, dan tanah 6). Survei hidrologi dan hidro-oceanografi 7). Survei jaringan dan inventarisasi jalan 8). Survei utilitas umum 9). Survei lingkungan (optional) a. Pengumpulan dan Evaluasi Data Sekunder Tujuan Mempersiapkan dan mengumpulkan data awal, menetapkan desain sementara dari data awal untuk dipakai sebagai panduan survei pendahuluan, menetapkan ruas jalan yang akan disurvei. Ruang Lingkup Data sekunder yang perlu diperiksa kelengkapan dan
validasinya (dalam daerah koridor rencana jalan), meliputi : 1) Laporan / perencanaan awal Laporan studi terdahulu Preliminary terdahulu Rencana pengembangan jaringan jalan Rencana pengembangan tata guna lahan RTRW dan RTDK kota / kabupaten 2) Publikasi / data statistik Statistik Indonesia, BPS (Badan Pusat Statistik) Indikator Ekonomi, BPS versi terakhir Statistik keuangan Pemda setempat, BPS versi terakhir Data penduduk setempat, BPS versi terakhir design atau konsep desain
IV - 10
LAPORAN PENDAHULUAN
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) provinsi / kabupaten / kota setempat, BPS versi terakhir Data tata guna lahan di sekitar koridor jalan 3) Peta dan data lainnya Peta geografi Peta geologi, terbaru : skala 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000 Peta topografi : skala 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000 atau yang lebih besar Peta sumber material Peta rupa bumi Peta jaringan jalan terbaru Data transportasi dan lalu lintas, membuat estimasi panjang jalan, jumlah dan panjang jembatan, data kelas / fungsi dan status jalan yang terpengaruh, data volume lalu-lintas minimal 5 tahun terakhir dari koridor ruas jalan yang mewakili, data pertumbuhan lalu-lintas minimal 5 tahun terakhir dari koridor ruas jalan yang mewakili, data vehicle damage factor yang dianggap mewakili
Data geologi, geoteknik Data hidrologi : data curah hujan minimal 10 tahun terakhir, data stasiun penakar hujan yang mempengaruhi, data tata guna tanah Data lingkungan Data utilitas dan fasilitas umum Data bangunan, daerah suaka, situs purbakala (jika ada)
IV - 11
LAPORAN PENDAHULUAN
Data harga satuan (material, peralatan, upah) Metodologi Masing-masing tenaga ahli secara bersama-sama maupun sendiri melakukan kunjungan/survei ke lokasi dan instansi yang berhubungan dengan data yang diharapkan diperoleh. List data yang diharapkan diperoleh untuk dan rencana
perolehannya
disusun
sebelumnya
menghindari
terlewatnya data yang harus diambil pada saat survei, juga untuk menghindarkan adanya perolehan data ganda antara tenaga ahli satu dengan yang lain. Evaluasi dan analisis data akan dilakukan oleh setiap tenaga ahli studi. Team Leader akan merangkum seluruh data yang diperoleh dan membuat kesimpulan dari hasil evaluasi dan analisis data ini. Personil Team Leader, dan beberapa tenaga ahli terkait. Output File list data, hasil analisis data sekunder dan rencana kerja survei lapangan. dan pada gilirannya akan didiskusikan bersama mengingat fungsinya yang saling terkait satu dan lain bidang
b. Pengumpulan Data Primer 1. Survey Topografi Tujuan Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini
IV - 12
LAPORAN PENDAHULUAN
permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan di dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta topografi, yang akan digunakan untuk perencanaan geometri jalan, plan dan profil. Metodologi Komponen utama pengukuran topografi meliputi : memeriksa kelayakan dan melengkapi peta topografi yang telah ada sesuai kebutuhan menyusun titik referensi lapangan yang memadai untuk pemasangan patok koordinat dan ketinggian yang akurat. melakukan pemetaan topografi lengkap dengan skala 1 : 1000 ( 1 : 500 untuk jembatan atau susun ). Peta topografi tersebut simpang
menjelaskan kondisi dan situasi daerah sisi kiri dan kanan as jalan selebar tidak kurang dari 75 m dari as jalan rencana, 500 m pada daerah potongan jembatan atau simpang susun dengan referensi pada suatu sistem grid yang dapat diterima melakukan survei elevasi permukaan sepanjang garis tengah alinyemen jalan dan jalan akses, dengan survei rinci pada lokasi simpang susun, drainase, jembatan, simpang sebidang, dan lainlain pematokan rinci (staking out) di lapangan untuk referensi pelaksanaan konstruksi pembuatan peta topografi sepanjang jalan dan jalan eksisting Plan skala 1 : 1.000 akan memperlihatkan seluruh informasi-informasi jalan akses, penting yang ada pada / daerah tidak pengaruh pada kedua sisi jalan atau kedua sisi centerline seperti bangunan permanen permanen, fasilitas umum (Puskesmas, SPBU, dsb), sungai
IV - 13
LAPORAN PENDAHULUAN
(lebar, dalam, MAB dsb), jaringan jalan, jalan kereta api, tata guna tanah (sawah, ladang, permukiman dsb), jaringan listrik tegangan tinggi, utilitas bawah tanah (PLN, Telepon, PAM, Gas dan lain sebagainya), batas ROW yang telah ada dan sebagainya. Kondisi terrain diperlihatkan dengan garis kontur interval 1 (satu) meter. Apabila kondisi terrain sangat datar maka tambahan garis kontur (interval 0,5 m) dan elevasi titik juga perlu diperlihatkan pada peta. Peta topografi juga mencakup Daerah Manfaat Jalan, Daerah Milik Jalan, dan Daerah Pengawasan Jalan sesuai dengan ketentuan UU No. 38/2004 tentang Jalan dan PP No. 15/2005 tentang jalan. Data lapangan yang sifatnya permanen digambarkan pada peta topografi seperti berikut ini : batas lajur dan bahu jalan; bangunan pelengkap; batas selokan, gorong-gorong; batas ROW; posisi dan dimensi : jembatan gorong-gorong, talang air tiang : SUTET, SUTT, TM, TR, PJU, Telepon saluran : pipa gas, pipa air minum, pipa minyak
Personil Team Leader, Tenaga Ahli Hignway Engineer, dan Surveior Output Data ukur, laporan topografi, gambar situasi, gambar Potongan melintang dan memanjang rencana jalan. 2. Penyelidikan Geoteknik dan Material
IV - 14
LAPORAN PENDAHULUAN
untuk mendapatkan data lengkap sebagai penunjang analisis dan perencanaan pondasi, slope stability, settlement, perbaikan tanah dasar, perkerasan, ketersediaan material konstruksi dll. Metodologi a. Penyelidikan geoteknik 1). Untuk daerah tanah lembek pada daerah jalan. - Melaksanakan pengujian dengan sondir dan bor tangan - Pengambilan contoh tanah tak terganggu untuk penelitian settlement, stabilitas dan kuat geser tanah dasar - Verifikasi ketinggian muka air tanah - Pengujian - Menentukan Laboratorium metode untuk stabilisasi evaluasi yang karakteristik tanah memadai untuk timbunan - Kajian terhadap tipe konstruksi khususnya badan jalan - Lokasi dan ketebalan tanah lembek harus ditunjukkan secara jelas pada peta 2). Untuk daerah tanah biasa pada daerah jalan - Melaksanakan pemboran dangkal dengan bor tangan dan pemboran dalam dengan mesin terutama pada daerah galian, SPT, dan pengambilan untuk contoh tanah tak terganggu - Pengujian menyelidiki untuk stabilitas evaluasi
IV - 15
LAPORAN PENDAHULUAN
3). Untuk jembatan dan bangunan struktur lainnya - Melaksanakan dan pemboran dalam dengan tak mesin dan SPT (Standard Penetration Test) pengambilan contoh tanah terganggu (Undisturbed soil sampling) untuk pengujian laboratorium - Melaksanakan sondir ringan (2,5 ton) sampai kedalaman tanah keras - Mengevaluasi karakteristik dan daya dukung tanah utama 4). Untuk daerah labil (daerah patahan) - Penyelidikan longsoran - Penyelidikan pergerakan tanah - Penyelidikan kestabilan lereng - Pengaruh timbunan dan galian terhadap tanah asli b. Penyelidikan material konstruksi Lingkup pekerjaan dan tujuan penyelidikan dasar untuk menentukan jenis pondasi jembatan dan bangunan struktur
material konstruksi termasuk lokasi quarry adalah : 1) menyelidiki lokasi, jalur pengangkutan dan volume tersedia 2) memetakan lokasi quarry yang potensial dapat digunakan sesuai kebutuhan pekerjaan. c. Pengujian tanah/material di lapangan dan laboratorium Lingkup pekerjaan dan tujuan pengujian tanah / material adalah : potensial material konstruksi yang
IV - 16
LAPORAN PENDAHULUAN
a) melaksanakan semua jenis pengujian lapangan yang dibutuhkan untuk mengetahui mutu dan sifat subgrade atau material konstruksi. b) menganalisa semua hasil pengujian dan menyusun rekomendasinya Kegiatan dan ketentuan teknis penyelidikan
geoteknik meliputi : i) Pengambilan contoh tanah dari sumuran uji ii) Pengambilan contoh tanah tak terganggu iii) Pemboran tangan iv) Sondir (Pneutrometer Static) Personil Team Leader, Tenaga Ahli Soil dan Material Engineer, dan Surveyor Output Laporan Penyelidikan Tanah 3. Survei Hidrologi dan Hidrolika Tujuan Mengumpulkan data hidrologi dan karakter / perilaku aliran air pada bangunan air yang ada di sekitar rencana jalan, guna keperluan analisa hidrologi, penentuan debit banjir rencana dan elevasi muka air banjir sebagai dasar perencanaan jalan & jembatan (plan & profile), drainase dan bangunan pangaman terhadap gerusan atau pengarah arus yang diperlukan. Metodologi Jenis kegiatan dan ketentuan teknis pekerjaan survei hidrologi dan hidrolika meliputi :
IV - 17
LAPORAN PENDAHULUAN
- mengumpulkan data curah hujan harian maksimum (mm/hr) paling sedikit dalam jangka 10 tahun pada daerah tangkapan (catchment area) atau pada daerah yang berpengaruh terhadap lokasi pekerjaan, data tersebut diperoleh dari Badan Meteorologi dan Geofisika dan/atau instansi terkait di kota terdekat dari lokasi perencanaan. - melengkapi dengan peta topografi skala 1:25.000 untuk penentuan catchment area - menentukan Daerah Aliran Sungai, kemiringan relatif dan aliran sungai - menganalisa debit banjir maksimum pada sungai yang ada serta pada rencana side ditch ataupun gorong-gorong di sepanjang rencana jalan - menentukan tinggi muka air banjir dan mengusulkan posisi elevasi jalan, serta posisi dan bentang minimum jembatan - menentukan dimensi dan sistem drainase di sepanjang jalan - evaluasi sistem pembuangan air jalan eksisting - melakukan analisis awal pola aliran air pada daerah rencana untuk memberikan masukan dalam proses perencanaan yang aman. - melakukan analisis awal bangunan pengaman jalan terhadap gerusan samping atau horisontal dan vertikal. Personil Team Leader, Tenaga Ahli Highway Engineer, dan Surveyor Output Data hidrologi dan Hidro-Oceanografi 4. Survei Jaringan Jalan dan Inventarisasi Jalan
IV - 18
LAPORAN PENDAHULUAN
Tujuan Melaksanakan survei jaringan jalan untuk teridentifikasi kebutuhan akses jalan dan lainnya bagi keperluan desain, mendapatkan data secara umum mengenai jaringan jalan yang terdapat pada ruas jalan yang ditinjau atau perencanaan. Metodologi Pemeriksaan dilakukan dengan mencatat kondisi ratarata setiap 200 m. Untuk kondisi tertentu yang memerlukan data yang lebih rapat dan cermat, interval jarak diperpendek dan dilakukan dengan ground survei. Data yang diperoleh/diperlukan dari pemeriksaan ini adalah : a. peran / fungsi jalan; b. lebar perkerasan yang ada dalam meter; c. jenis bahan perkerasan yang ada; d. pemanfaatan ruang jalan; e. kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada seperti saluran samping, gorong-gorong, bahu, jarak pagar/bangunan/tebing ke pinggir perkerasan; f. kondisi terain jalan sekitar rencana jalan yang terpengaruh, turunan; g. lokasi awal dan akhir pemeriksaan sesuai dengan lokasi yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya; h. data yang diperoleh dicatat di dalam format inventarisasi jalan (Highway Geometric Inventory), per 200 meter; misal masuk/keluar rencana overpass/ underpass berupa flat / tanjakan / ruas jalan yang terpengaruh dalam
IV - 19
LAPORAN PENDAHULUAN
i.
membuat foto dokumentasi inventarisasi geometri jalan minimal 1 buah foto per 200 meter. Foto ditempel pada format yang standar dengan mencantumkan hal-hal yang diperlukan seperti nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan foto dan tinggi petugas yang memegang nomor Sta.
Personil Team Leader, Tenaga Ahli Hignway Engineer, dan Surveior Output Data Jaringan Jalan dan Data Inventarisasi Jalan 5. Survei Utilitas Umum Tujuan Melaksanakan survei utilitas umum secara rinci di lapangan Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait untuk membahas kebutuhan relokasi utilitas umum, termasuk prosedur penanganannya. Metodologi Informasi yang diperlukan dalam survei utilitas ini meliputi : a. jenis, letak, dimensi dan elevasi dari utilitas yang ada disuatu ruas jalan. Hal ini penting terutama untuk perencanaan dan menghindarkan terjadinya kerusakan utilitas lain pada saat dilakukan penggalian/penimbunan; b. struktur RUMAJA: badan jalan, bahu jalan, median, trotoar, saluran tepi, saluran melintang (goronggorong), saluran irigasi. Hal ini untuk mendapatkan
IV - 20
LAPORAN PENDAHULUAN
kualitas timbunan atau penutupan galian yang minimal sama dengan kondisi semula. Personil Team Leader, Tenaga Ahli Hignway Engineer, dan Surveior Output Data Jaringan Jalan dan Data Inventarisasi Jalan 6. Survei Lingkungan Tujuan Survei ini dilakukan untuk memverifikasi hasil studi AMDAL dan sebagai bahan masukan bagi penyusunan rencana teknik. Metodologi Konsultan melakukan survei di daerah koridor rencana jalan untuk mengetahui kondisi lingkungan. Survei tersebut terutama dilakukan untuk komponen lingkungan yang diperkirakan terkena dampak kegiatan proyek. Selain itu dilakukan inventarisasi terhadap sarana dan prasarana umum yang terkena proyek jalan tol tersebut. Kondisi optional : jika hasil survei lingkungan pada tahap studi sebelumnya masih dapat digunakan untuk kajian lingkungan pada tahap Detailed Engineering Design (DED), maka survey ini tidak perlu dilakukan lagi pada tahap DED. Personil Team Leader, Tenaga Ahli Highway Engineer, dan Surveyor Output
IV - 21
LAPORAN PENDAHULUAN
Data Jaringan Jalan dan Data Inventarisasi Jalan 4.2.5 Tahap Analisis Data Tujuan Analisis data dilakukan bertujuan untuk pengolahan data data lapangan yang akan digunakan dalam proses perencanaan. Ruang Lingkup Kegiatan analisis data, meliputi : 1. analisis data topografi; 2. analisis data penyelidikan geologi dan geoteknik, dan 3. analisis data hidrologi dan hidro-oceanografi. Personil Team Leader, Tenaga Ahli Highway Engineer, dan Surveyor Output
4.2.6
Tahap Perencanaan Rinci (Detail Engineering) Ketentuan Umum 1) Perencanaan berdasarkan pada suatu prosedur yang memberikan jaminan keamanan dan dampak lingkungan pada tingkat yang wajar, dan kekuatan yang dapat diterima untuk mencapai suatu tingkat kemampulayanan selama umur rencana. 2) Perencanaan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan dalam kriteria desain, meliputi kriteria desain geometri jalan, perkerasan jalan, struktur, geoteknik, drainase, bangunan pendukung, penerangan jalan, rambu,
IV - 22
LAPORAN PENDAHULUAN
marka jalan dan lampu isyarat, utilitas umum, perlengkapan jalan, landscape, tempat istirahat dan pelayanan. Ruang Lingkup a). Definitive Plan i. Membuat penampang melintang secara rinci untuk perhitungan kuantitas dan lain-lain misalnya perencanaan timbunan, galian, perencanaan overpass, on/off ramp, struktur perkerasan, batas ROW minimum yang dibutuhkan dan lainnya, untuk kepentingan pembebasan tanah ii. Dalam menentukan definitive plan, perlu diperhatikan kondisi sebagai berikut : Lahan sudah ada (P2T sudah membebaskan tanah), Pelaksanaan pembebasan tanah bersamaan saat dilakukan oleh P2T dan tahap perencanaan oleh Konsultan Perencana, Pembebasan tanah belum ada pada tahap perencanaan. b). Geometri jalan i. Merencanakan meliputi : : rencana alinyemen horizontal; rencana overpass dan underpass; rencana semua saluran, simpang sebidang termasuk elevasinya; rencana denah simpang sebidang, simpang susun, putaran, ramp masuk / keluar, manajemen lalu lintas dll, dan rencana pelebaran jalan. ii. Merencanakan alinyemen vertikal (profile), meliputi : rencana elevasi jalan, jembatan dan desain alinyemen vertical; alinyemen horizontal (plan), yang
IV - 23
LAPORAN PENDAHULUAN
analisis rencana elevasi akhir permukaan jalan (finish grade) terhadap permukaan tanah asli (existing ground level) di dalam dan di luar koridor jalan lingkar, dan rencana elevasi yang diperlukan untuk underpass / overpass. c). Pemilihan simpang susun i. Tinjauan bentuk dan karakteristik simpang susun, faktorfaktor yang dipertimbangkan adalah : Topografi medan, Proyeksi dan karakter lalu-lintas, Lahan yang tersedia, Dampak terhadap daerah sekitarnya serta lingkungan keseluruhan, Perkembangan ekonomi, Kendala-kendala segi pembiayaan ii. Tinjauan lebih fungsi lalu-lintas, lokasi simpang susun : Menyediakan kemungkinan dengan persimpangan tak sebidang pada pertemuan dua atau Mempermudah perpindahan kendaraan dari satu jalan ke jalan lainnya iii. Pemilihan simpang susun ditentukan memperhatikan : Jarak tempuh, Dekat dengan pusat kegiatan, Pertumbuhan tata guna lahan, Bentuk simpang susun yang direncanakan, Pengaruh terhadap lingkungan. d). Geoteknik Geoteknik Jalan i. ii. iii. Analisa tanah dasar / subgrade sebagai pondasi / badan jalan Analisa / perencanaan timbunan / galian, lereng atau kemiringan talud Analisa mekanika tanah / soil properties lain yang diperlukan untuk perencanaan jalan Geoteknik Jembatan i. Analisa / perencanaan pondasi jembatan
IV - 24
LAPORAN PENDAHULUAN
ii.
Analisa mekanika tanah / soil properties lain yang diperlukan untuk perencanaan jembatan
e). Perkerasan Jalan i. ii. iii. Analisa pemilihan jenis perkerasan Analisa pemilihan material konstruksi perkerasan Analisa / perencanaan tebal perkerasan
f). Struktur (jembatan) i. ii. Analisa / perencanaan Interchange dan Junction Analisa / perencanaan jembatan, underpass, overpass
h). Drainase i. ii. Analisis hidrologi dan hidrolika yang terkait dengan perencanaan drainase jalan Analisa dan rekomendasi kemungkinan terjadinya banjir, pengembangan penggunaan lahan yang pesat di sekitar koridor jalan iii. iv. Analisa dan rekomendasi struktur atau bangunan pengendali banjir (bila diperlukan) Pendekatan perencanaan yang meminimalisir pembuangan air permukaan dengan memperbesar infiltrasi untuk reduksi surface runoff pada lokasi-lokasi yang memungkinkan dan bila diperlukan v. Penggambaran fasilitas drainase, side ditch, inletoutlet, dan lain-lain berdasarkan atas perhitungan hidrologi. i). Bangunan fasilitas i. ii. iii. Analisa / perencanaan jalan masuk
IV - 25
LAPORAN PENDAHULUAN
j). Perlengkapan jalan : Penerangan jalan, Rambu, marka dan lampu isyarat, Pagar pengaman, patok pengarah dll Analisa / perencanaan marka jalan Analisa / perencanaan rambu-rambu lalu-lintas di jalan - perencanaan sistem manajemen lalu lintas - perencanaan denah lokasi marka jalan, pagar pengaman, patok pengarah pagar, lampu penerang, dan rambu-rambu lalu lintas lainnya Analisa / perencanaan isyarat lalu-lintas. - rekomendasi tata letak simpang, tata letak lalu lintas dan rincian fasenya jika diperlukan - mempersiapkan spesifikasi lampu penerangan / lalu lintas yang digunakan bila diperlukan k). Landscape i. Perencanaan lansekap dengan mempertimbangkan : kesesuaian estetika, dalam geometris jalan, fungsional tanaman dan kesesuaian penggunaan daerah
setempat yang cocok dengan habitatnya serta disukai burung, kesesuaian dengan persyaratan dan petunjuk teknis yang ada ii. Lansekap jalan disesuaikan dengan ketentuan geometrik jalan dan diperuntukkan terutama bagi kenyamanan pemakai jalan serta diusahakan untuk menciptakan lingkungan jalan yang indah, serasi, memenuhi fungsi keamanan serta berwawasan lingkungan l). Metode konstruksi (metode dan jadwal) METODOLOGI A. Geometrik Jalan Standar geometri ini mengacu pada : Undang Undang RI Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan.
IV - 26
LAPORAN PENDAHULUAN
Undang Undang RI No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 Tahun 1985 tentang Jalan. Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan. Standar RSNI Standar Geometri T-4-2004. perencanaan geometrik untuk jalan Jalan Perkotaan (ruas jalan),
perkotaan Maret 1992), Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum. Standar Geometri Persimpangan (sebidang / tidak sebidang) Jalan Perkotaan. Pedoman Teknis No. Pt022002B, Tata Cara Perencanaan Geometri Persimpangan Sebidang. Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Perkotaan, No : 031/T/BM/1999/SK. Nomor : 76/KPTS/Db/1999. Tata Cara Perencanaan Geometri Persimpangan Tidak Sebidang (Flyover / Overpass / Underpass) dan lain-lain. Petunjuk Perencanaan Geometri untuk Jalan Antar Kota, September 1997. Standar Nasional Indonesia (SNI), No. 03-2447-1991, Spesifikasi Trotoar. AASHTO, Tahun 2001, A Policy on Geometric Design of Highways and Streets. B. Ketentuan Umum Geometri jalan harus :
IV - 27
LAPORAN PENDAHULUAN
e) Mempertimbangkan
jalan
pandangan
bebas
pemakai
f)
Alinyemen
horisontal
dan
vertikal
harus
mempertimbangkan aspek kebutuhan teknik dan aspek kebutuhan pemakai jalan yang memadai dan efisien. Pemilihan alternatif alinyemen perlu mempertimbangkan :
IV - 28
LAPORAN PENDAHULUAN
Ruang Lingkup Termasuk dalam penyelesaian tahap ini antara lain : melakukan penggambaran detail; melakukan perhitungan kuantitas pekerjaan; melakukan estimasi biaya proyek; melakukan pembagian paket pekerjaan; dan penyusunan dokumen tender.
Tahapan dilakukan dalam tahapan sebagai berikut. a. Tahap perancangan (draft perencanaan teknik), dan b. Gambar rencana (final design) 4.3.1 Penggambaran Rancangan (Draft Perencanaan Teknik) Hasil dari tahap perencanaan dilanjutkan dengan membuat rancangan (draft) gambar perencanaan dari setiap detail perencanaan dan akan diajukan kepada pengguna jasa untuk diperiksa dan disetujui. Adapun konsep (draft) detail gambar perencanaan dibuat untuk disetujui antara lain meliputi : a. alinemen horizontal (plan) yang digambar di atas peta situsi dengan skala 1 : 500 dengan interval garis tinggi (kontur) setiap 5 meter (diberi angka elevasi dan dilengkapi dengan data yang dibutuhkan) b. alinemen vertikal (profil) digambar dengan skala horizontal 1 : 500 dan skala vertikal 1 : 1000 yang mencakup data yang dibutuhkan c. potongan melintang (cross section) digambar setiap titik STA (interval 50 meter). Pada segmen khusus (tikungan) dibuat dengan interval lebih rapat. d. gambar horizontal potongan 1 : 100 melintang dan skala dibuat vertikal dengan 1: 100 skala dan teknis yang
IV - 29
LAPORAN PENDAHULUAN
tinggi
muka
tanah
asli
dan
tinggi
rencana
jalan/jembatan profil muka tanah asli dan profil/dimensi DAMIJA (ROW) rencana penampang bangunan pelengkap data kemiringan lereng galian/timbunan
e. gambar standar yang mencakup antara lain gambar bangunan pelengkap, drainase, rambu jalan, marka jalan, dan lain sebagainya. f. gambar jembatan g. ketrangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan. Gambar Rencana (Final Design) Gambar rencana lengkap dibuat setelah rancangan perencangan disetujui oleh pengguna jasa dengan memperhatikan koreksi dan saran yang diberikan. Gambar rencana ditampilkan dalam format yang sesuai dengan petunjuk dari pengguna jasa dan/atau instansi yang berkompeten untuk pengesahan dokumen perencanaan. Gambar rencana ditampilkan dalam format A3 untuk dokumen lelang dan Format A1 untuk keperluan kegiatan pelaksanaan konstruksi di lapangan. Gambar rencana terdiri dari urutan sebagai berikut. a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam b. Lembar pengesahan c. Daftar isi d. Daftar simbol (legenda) dan singkatan e. Peta lokasi jembatan yang dilengkapi dengan peta jaringan jalan eksisiting dan petunjuk arah utara mata angin f. Peta lokasi sumber bahan/material (quarry) g. Daftar rangkuman volume pekerjaan h. Grafik gitas penanganan i. Daftar bangunan pelengkap detail bangunan bawah dan bangunan atas
IV - 30
LAPORAN PENDAHULUAN
j. l.
Lay Out Potongan melintang dan denah jembatan dengan skala 1:100
m. Gambar detail dengan skala 1:20, yang mencakup pelat lantai kendaraan, struktur atas, struktur bawah dan pondasi jembatan n. Detail bangunan pelengkap o. Gambar standar 4.3.2 Volume Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya Volume Pekerjaan Penyusunan spesifikasi jenis yang item pekerjaan diuraikan sesuai dengan
digunakan,
perhitungan
volume
pekerjaan
dilakukan secara rinci berdasarkan daftar item pekerjaan yang dibuat sesuai dengan gambar rencana dan tabel perhitungan harus mencakup semua jenis pekerjaan. Analisis Harga Satuan Analisis harga satuan ini menguraikan suatu perhitungan harga satuan bahan dan pekerjaan yang secara teknis dirinci secara detail berdasarkan suatu metode kerja dan asumsi-asumsi yang sesuai dengan yang diuraikan dalam suatu spesifikasi teknik, gambar disain dan komponen harga satuan. Analisis digunakan sebagai suatu konsep dasar perhitungan harga perkiraan sendiri (HPS) atau owners estimate (OE) yang dituangkan sebagai mata pembayaran suatu pekerjaan. Harga satuan pekerjaan terdiri atas biaya langsung dan biaya tidak langsung. Komponen biaya langsung terdiri atas upah, bahan dan alat. Komponen biaya tidak langsung terdiri atas biaya umum atau over head dan keuntungan. Biaya over head dan keuntungan belum termasuk pajak-pajak yang harus dibayar, besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komponen-
IV - 31
LAPORAN PENDAHULUAN
komponen yang diperhitungkan dalam analisis harga satuan ini diperlihatkan pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.
Estimasi Biaya Proyek Estimasi biaya proyek ini dilakukan per paket pekerjaan. Biaya ini merupakan jumlah dari perkalian volume pekerjaan dengan analisis harga satuan pekerjaan berdasarkan harga dasar setempat.
IV - 32
LAPORAN PENDAHULUAN
4.3.3
Spesifikasi Teknis Penyusunan spesifikasi teknik mengacu kepada gambar rencana dan memperhatikan semua aspek pelaksanaan konstruksi serta dapat menjelaskan secara rinci metode dan urutan pelaksanaan termasuk jenis dan mutu material yang digunakan.
4.3.4
Penyiapan Dokumen Lelang Dokumen lelang disusun dalam tatanan format sebagai berikut.: Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Bab VI : Instruksi Kepada Peserta Lelang : Bentuk Penawaran, Informasi Kualifikasi dan : Syarat-syarat Kontrak : Data Kontrak : Spesifikasi : Gambar - gambar
Perjanjian
IV - 33