Anda di halaman 1dari 115

SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI

AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Bagian
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
E & PROGRAM KERJA

E.1. PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI

Tujuan umum dari pekerjaan Pengawasan/Supervisi Konstruksi adalah


melakukan pengawasan pekerjaan konstruksi dan pengendalian proyek
(Project Management) yang dilaksanakan oleh Kontraktor sehingga didapat
hasil kerja yang efisien dan efektif sesuai dengan Dokumen Kontrak baik segi
kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dan dikendalikan dalam waktu dan
biaya yang sudah ditentukan.

Untuk dapat tercapainya hasil pekerjaan seperti yang disyaratkan dalam


Kerangka Acuan Kerja (KAK/TOR), PT. INAKKO Internasional Konsulindo
akan mengerahkan Team Supervisi yang sudah berpengalaman luas bidang
Supervisi Konstruksi.

Layanan pekerjaan juga mencakup supervisi dari semua aspek pelaksanaan


pekerjaan dan menjamin bahwa pekerjaan konstruksi sesuai dengan
spesifikasi teknis dari Pengguna Jasa. Team supervisi akan melakukan
monitoring dan evaluasi secara terus-menerus tentang kemajuan pekerjaan,
inspeksi dan pemeriksaan terhadap seluruh hasil pekerjaan, pengendalian mutu
dan volume pekerjaan serta masalah-masalah yang berkaitan dengan progres
penyelesaian konstruksi, ketepatan waktu pelaksanaan, termasuk progress
pembayaran pekerjaan kepada kontraktor.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E-1


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

E.1.1. PENDEKATAN UMUM

Untuk mencapai kerja yang maksimal dan dapat tercapai kondisi kerja yang
baik, maka diperlukan koordinasi yang baik antara konsultan supervisi dengan
pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan itu, serta hubungan
antara konsultan dengan instansi lainnya yang membantu Pengguna Jasa.
Konsultan sebagai pihak pengawas dan kontraktor sebagai pihak pelaksana,
masing-masing merupakan bagian yang tak terpisahkan di dalam penentuan
lancar tidaknya pelaksanaan pekerjaan. Konsultan harus dapat bekerja sama
sepenuhnya dengan lembaga pemerintah yang lain.

Tugas-tugas yang akan didelegasikan oleh Pemberi Kerja/Pengguna Jasa


adalah berupa tugas-tugas yang berkaitan dengan masalah pengawasan
konstruksi, khususnya yang terkait dengan teknis dan kontrak.

Agar diperoleh hasil pengawasan pekerjaan yang maksimal dalam pekerjaan


Supervisi Pembangunan ini, Team Supervisi akan melaksanakan sistem
pengawasan dan pembagian kerja yang sistematis dan terencana sebagaimana
prinsip-prinsip dalam manajemen konstruksi (Project Management). Untuk itu
pemilihan personil yang berpengalaman dan pengelompokan personil dalam
team merupakan hal yang tak dapat dipisahkan untuk mencapai sasaran
diatas.

Pemahaman atas lingkup supervisi yang akan dilaksanakan sangat mutlak


diperlukan, khususnya sifat jenis pekerjaan dalam kategori Task Concept.
Konsultan bertanggung jawab penuh atas terlaksananya kegiatan sesuai dengan
standar teknis yang diinginkan serta sesuai dengan dokumen yang telah
disiapkan oleh Pihak Pengguna Jasa.

Sebagai tugas/sasaran utama dalam pelaksanaan supervisi adalah mencapai


sasaran yang diinginkan, yakni mencakup :

a. Tercapainya kesesuaian pelaksanaan dan perencanaan,


terlaksananya pembangunan konstruksi yang sesuai dengan perencanaan.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E-2


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

b. Tercapainya Kualitas Pekerjaan, dimana hasil pelaksanaan pekerjaan


sesuai dengan kualitas teknik yang diinginkan.

c. Tercapainya Pemanfaatan Sumber Daya/Fungsi Bangunan yang Optimal,


dalam hal ini bangunan konstruksi yang dibuat sesuai dengan dimensi
yang direncanakan dan dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan.

d. Ada Kesinambungan, tercapainya kesinambungan antara perencanaan


dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

e. Pengendalian Ketepatan Waktu Pelaksanaan, dimana pelaksanaan


pekerjaan sesuai dengan jadwal kontrak yang telah ditetapkan.

f. Pengendalian Biaya Pekerjaan, dimana konsultan supervisi turut


mengendalikan sehingga biaya pekerjaan sesuai dengan kuantitas dan
kualitas bangunan yang dibuat dan secara keseluruhan tidak melampaui
dana yang telah disediakan.

g. Ketepatan Cara Pelaksanaan, dilakukan dengan cara yang tepat.

h. Terjaminnya Keselamatan Kerja, dapat terjaga dengan baik.

i. Hasil Akhir Pelaksanaan, diselesaikan dengan rapi.

j. Diterima Lingkungan, tidak mengganggu lingkungan.

k. Pelaporan, laporan diserahkan tepat waktu dan dibuat secara aturan yang
benar, teliti dan memuat semua catatan kemajuan serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan kegiatan.

l. Penyiapan Dokumen, dalam hal ini mencakup :

1. Menerima dan menyiapkan Berita Acara penyelesaian pekerjaan di


lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.

2. Memeriksa di lapangan dan menyiapkan daftar volume dan nilai


pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.

3. Mempersiapkan Berita Acara kemajuan pekerjaan, penyerahan pertama

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E-3


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

(PHO) dan kedua (FHO).

4. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (as built


drawing) sebelum serah terima pertama.

5. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama dan


menguasai perbaikan pada masa pemeliharaan.

Disamping tugas utama tersebut, konsultan supervisi juga


memeriksa/mengevaluasi BOQ dan estimasi biaya konstruksi, monitoring
kemajuan pekerjaan dan pembayaran, checking as built drawing, dokumentasi
dan pengarsipan administrasi pelaksanaan konstruksi dan lain sebagainya.

Bagan alir (flow chart) tentang tugas dan tanggung jawab Konsultan dalam
pelaksanaan pekerjaan secara umum disajikan pada Gambar 1, berikut :

SATKER PJPA
WS. PALU-LARIANG, WS. PARIGI-
POSO, WS. KALUKU-KARAMA
PROV. SULAWESI TENGAH
PPK AIR TANAH & AIR BAKU

TIM DIREKSI KONSULTAN


TEKNIS SUPERVISI

==== : Jalur Koordinasi KONTRAKTOR


: Jalur Instruksi

Gambar 1 : Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E-4


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

E.1.2. PEKERJAAN PERSIAPAN

Pekerjaan persiapan merupakan tahap awal dari pelaksanaan pekerjaan yang


akan dilakukan oleh Konsultan Supervisi. Pekerjaan ini lebih bersifat intern
Konsultan dan dimaksudkan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang
sekiranya akan dapat mendukung kelancaran pekerjaan.

Pekerjaan persiapan ini diantaranya adalah :

1. Persiapan Administrasi

Persiapan administrasi merupakan kegiatan paling awal dari Konsultan


setelah menerima Surat Perintah Mulai Kerja (SPK)/Kontrak dari
Pengguna Jasa. Persiapan administrasi tersebut mencakup pembuatan
dokumen kontrak, pengurusan surat ijin ke instansi terkait, pembuatan
surat tugas kepada personil yang akan terlibat dalam penanganan
pekerjaan, surat permohonan data dan sebagainya.

Persiapan administrasi tersebut diusahakan dapat diselesaikan sesegera


mungkin sehingga tidak menghambat pelaksanaan pekerjaan berikutnya.

Pekerjaan persiapan ini akan dilaksanakan oleh seorang administrasi teknik


yang telah cukup berpengalaman dalam menangani pekerjaan yang
sejenis, sehingga diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu
yang disediakan untuk itu. Segala sesuatu yang terkait dengan masalah
administrasi tersebut akan selalu di bawah pengawasan Team Leader yang
bertanggung jawab atas penyelesaian seluruh pekerjaan administrasi.

2. Sistem Pengorganisasian

Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan dapat


mencapai target yang diinginkan, maka konsultan akan menyusun
struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan yang mencerminkan :

1. Tugas dan tanggung jawab.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E-5


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

2. Sistem koordinasi.

3. Keterlibatan, maupun.

4. Jalur komunikasi dan lain-lain.

Dibawah pimpinan Team Leader seluruh kegiatan diatur seefektif mungkin


sehingga tercipta team work yang padu dan solid, serta bertanggung jawab
penuh terhadap semua hal yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan
Supervisi Konstruksi.

E.1.3. SISTEM KOORDINASI

Konsultan dalam hal ini Kantor Pusat akan selalu melakukan koordinasi
dengan Team Pelaksana, khususnya dengan Team Leader dan personil tenaga
ahli yang telah ditunjuk agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik. Kerangka
kerja dan urutan pekerjaan dibahas bersama, sehingga diharapkan semua
tenaga ahli dapat mengerti dan memahami tugasnya masing-masing.
Koordinasi pekerjaan ini akan dilakukan juga dengan pihak Pengguna Jasa
dan jajaran terkait lainnya agar rencana pelaksanaan pekerjaan berjalan
sesuai dengan tujuan serta selesai sesuai dengan jadwal waktu yang disediakan.

E.1.3.1. Dukungan Kantor Pusat

Kantor Pusat Konsultan di Jakarta sepenuhnya akan mendukung pelaksanaan


pekerjaan ini dengan menyiapkan:

1. Tenaga ahli Supervisi.

2. Finansial yang memadai.

3. Dukungan peralatan, baik kantor maupun lapangan.

4. Dukungan administratif.

5. Sistem komunikasi, dan lain-lain.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E-6


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

E.1.3.2. Penempatan Tenaga Ahli

Kantor Pusat Konsultan akan berusaha semaksimal mungkin untuk


menugaskan tenaga ahli yang berpengalaman sesuai dengan bidang disiplin
ilmu masing-masing untuk mengawasi, mengkoordinir dan menganalisa semua
aktivitas pekerjaan agar diperoleh standar kualitas yang cukup tinggi.

Untuk penempatan tenaga ahli konsultan melakukan analisa teknis kebutuhan


Man Month untuk masing-masing tenaga ahli untuk tiap item pekerjaan.

E.1.3.3. Dukungan Fasilitas Kerja Dan Peralatan

Untuk memperoleh hasil yang optimal, Konsultan akan menyiapkan fasilitas


kerja sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam Kerangka Acuan
Kerja. Dalam hal untuk meningkatkan kualitas hasil dan efisiensi kerja
apabila dimungkinkan Konsultan akan menambah atau meningkatkan
kualitas/spesifikasi peralatan yang digunakan.

Mengingat komponen perangkat keras dan lunak dalam pekerjaan ini


memegang peranan penting dalam perwujudan hasil yang optimal.

Untuk mendukung terciptanya kerja yang menghasilkan produktifitas yang


tinggi, serta untuk mengaplikasikan dari suatu rencana pekerjaan yang telah
disusun perlu ditunjang adanya peralatan dan sarana yang memadai, baik
perangkat keras maupun perangkat lunak.

Peralatan yang akan disediakan oleh Kantor Pusat dalam pendukung


pelaksanaan tersebut diantaranya :

1. Ruang Kantor, dalam hal ini mencakup :

a. Kantor Engineering, sesuai dengan spesifikasi dalam KAK untuk


mendukung para Tenaga Ahli dalam melaksanakan kegiatan Supervisi.

b. Kantor Lapangan, sesuai dengan spesifikasi dalam KAK untuk

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E-7


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

mendukung pengawas lapangan dalam melaksanakan kegiatan


supervisi lapangan. Kantor Lapangan akan berada sedekat mungkin
dengan lokasi pekerjaan, sehingga memudahkan pengawas lapangan
untuk setiap saat melakukan pengawasan dan monitoring pekerjaan.

2. Peralatan Kantor

a. Meja tulis kantor;

b. Papan tulis;

c. Filling Cabinet;

d. Komputer;

e. Printer;

f. Kalkulator;

g. Perangkat lunak/program komputer untuk pengembangan system


informasi;

h. ATK, dan lain sebagainya.

i. Survey lapangan

j. Kendaraan transportasi;

k. Peralatan survey & pengukuran;

l. Perlengkapan lapangan untuk personil;

m. Kamera digital;

n. Handycam;

o. Roll meter, dan lain sebagainya.

Dukungan peralatan yang disediakan Konsultan tersebut akan disesuaikan


dengan pengadaan peralatan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E-8


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

E.1.3.4. Jadwal dan Ketepatan Waktu Pelaksanaan

Monitoring, evaluasi dan analisa semua aktivitas kegiatan akan dilakukan secara
kontinyu sehingga terjamin ketepatan waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal
yang telah disediakan.

Mengingat pelaksanaan pekerjaan cukup komplek dan harus sudah dapat


diselesaikan dalam waktu relatif terbatas maka diperlukan suatu manajemen
pengelolaan yang cermat dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat
menghambat aktivitas kegiatan. Pengenalan terhadap item-item pekerjaan serta
urut-urutan kerja serta keterkaitan item satu dengan yang lain harus benar-
benar dipahami. Dari hasil evaluasi dan analisa semua aktivitas kegiatan
selanjutnya dituangkan dalan Kegiatan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.

E.1.4. KAJIAN DESIGN (REVIEW DESIGN)

E.1.4.1. Evaluasi Hasil Sid

Berdasarkan hasil peninjauan kondisi lapangan yang dilengkapi dengan catatan


mengenai keadaan lapangan, selanjutnya dibandingkan dengan hasil survey,
investigasi dan design (SID) untuk mengevaluasi apakah terdapat perbedaan
yang cukup signifikan sehingga diperlukan adanya review design terhadap
beberapa konstruksi yang relatif vital.

E.1.4.2. Kajian Ulang (Review Design)

Team Leader akan berkoordinasi dengan Tenaga Ahli dan Tenaga Sub-
Profesional lainnya untuk menentukan jenis dan macam Review Design yang
akan dilakukan.

Team Supervisi akan mengusulkan kegiatan Review Design jika didapatkan


beberapa hal, sebagai berikut :

1. Jika jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan belum ada survey,


investigasi dan designnya.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E-9


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

2. Jika terdapat perbedaan kondisi lapangan dengan data yang terdapat dalam
hasil SID.

3. Jika dipandang perlu dilakukan perubahan type dan konstruksi berdasarkan


pertimbangan teknis dan sepanjang masih tercantum dalam surat perjanjian
kontrak.

4. Jika dipandang konstruksi yang direncanakan mengalami kesulitan dalam


pelaksanaan, review design diperlukan guna dicapai kemudahan
pelaksanaan tanpa mengurangi kualitas dan fungsi bangunan.

5. Jika ternyata di lapangan dijumpai keterbatasan material konstruksi.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam review design apabila tidak


diperlukan lagi adanya survei dan investigasi ulang, meliputi hal-hal sebagai
berikut :

1. Standar/peraturan yang dipakai sebagai acuan;

2. Cara dan metode perhitungan yang digunakan;

3. Rumus-rumus yang digunakan;

4. Persyaratan-persyaratan sebagai batasan yang harus dipenuhi;

5. Penentuan dimensi dan analisa stabilitas struktur;

6. Penggambaran bangunan hasil review design;

7. Perhitungan volume dan biaya pelaksanaan konstruksi;

8. Penyusunan spesifikasi teknis;

9. Usulan Addendum bila perubahan konstruksinya relatif besar.

Tidak menutup kemungkinan bahwa pelaksanaan review design masih


diperlukan survey topografi dan penyelidikan tanah tambahan, agar design yang
dihasilkan sesuai dengan kondisi lapangan terakhir.

Konsultan supervisi dalam mengusulkan review design akan selalu berkonsultasi


dengan tim teknis yang telah ditunjuk.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 10


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Pelaksanaan review design dan penggambaran akan dilaksanakan oleh


Kontraktor dan diperiksa oleh Konsultan dan disertai dengan alasan hasil analisa
selanjutnya diajukan kepada Pengguna Jasa/Tim Teknis untuk mendapat
persetujuan.

E.1.5. SUPERVISI KONSTRUKSI

E.1.5.1. Pekerjaan Pendahuluan

Dalam Pekerjaan Pendahuluan kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi hal-


hal sebagai berikut :

1. Penyusunan Bagan Organisasi Pekerjaan Supervisi.

Bagan organisasi dibuat dimaksudkan agar semua pelaksanaan pekerjaan


dapat berjalan dengan baik karena telah terdifinisi masing-masing tugas,
wewenang dan tanggung jawab antara semua pihak yang terkait.

Secara garis besar, pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan konstruksi


ini adalah:

a. Pengguna Jasa.

b. Konsultan Supervisi.

c. Kontraktor pelaksana.

Bagan Organisasi yang akan diusulkan oleh Konsultan Supervisi dalam


pelaksanaan pekerjaan ini sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 2, akan
mencerminkan:

a. Hubungan kerja.

b. Tugas, wewenang dan tanggung jawab.

c. Mekanisme Kerja.

d. Jalur instruksi.

e. Jalur koordinasi.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 11


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

f. Jalur komunikasi.

Gambar 2 : Bagan Organisasi Supervisi Konstruksi (Task Concept)

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 12


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

 Hubungan Kerja dan Koordinasi dengan Pengguna Jasa :

Team Supervisi akan berada dan berkantor di dekat lokasi


pekerjaan sebagai upaya untuk dapat memonitor secara langsung
dan terus menerus mengenai perkembangan dan kemajuan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor serta mengupayakan
agar segala pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan standard mutu
dan persyaratan/spesifikasi teknis yang ada. Team supervisi akan
membuat laporan kemajuan yang akan disampaikan kepada Pengguna
Jasa yang mencakup aktivitas konsultan sendiri maupun aktivitas
Kontraktor sebagai Pelaksana fisik.

Pekerjaan-pekerjaan ini juga mencakup hal-hal seperti pembuatan


rekayasa lapangan, Contract Change Order, Menganalisa klaim
Kontraktor, memeriksa pengajuan Sertifikasi Pembayaran Bulanan
(Monthly Certificate) lengkap dengan back up datanya, serta
penyiapan Professional Hand Over (PHO) dan Final Hand Over (FHO).

Disamping itu Konsultan Supervisi akan membantu Pemberi


Kerja/Pengguna Jasa dalam menyelesaikan perbedaan pendapat yang
mungkin timbul dengan Kontraktor dan memberikan pendapat yang
diminta atau tidak berdasarkan pertimbangan dan analisa obyektif
terhadap semua tuntutan yang mungkin diajukan oleh Kontraktor.
Koordinasi kegiatan Team Pengawasan Lapangan akan dilaksanakan
oleh Team Supervisi yang dalam hal ini akan diwakili oleh Team
Leader bersama-sama dengan Pengguna Jasa.

 Hubungan Kerja dan Koordinasi dengan Kontraktor :

Hubungan koordinasi dengan kontraktor dilakukan melalui Pengguna


Jasa atau Tim Direksi Teknis yang ditunjuk. Dalam hubungan ini
konsultan adalah berupa “Team Pembantu”, yang berarti Konsultan
bertugas membantu Pengguna Jasa/Tim Teknis untuk melakukan

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 13


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

pengawasan terhadap Kontraktor dan memberikan laporan-laporan &


saran-saran kepada Pengguna Jasa/Tim Teknis mengenai masalah-
masalah yang berkaitan didalam pelaksanaan pekerjaan.

Selain itu konsultan akan membantu Pengguna Jasa/Tim Direksi Teknis


perihal instruksi dan saran-saran kepada Kontraktor mengenai metode
kerja, organisasi pelaksanaan, pemilihan dan penempatan staf/tenaga,
pemilihan dan penempatan peralatan kerja yang digunakan dan
membantu monitoring pelaksanaan kerja, pemilihan bahan/material
konstruksi, dll. Selain itu terhadap masalah-masalah yang diperkirakan
akan timbul didalam pelaksanaan pekerjaan, akan didiskusikan secara
bersama-sama antara konsultan, kontraktor, dan Tim Teknis lapangan.
Konsultan akan memberikan saran, alternatif pemecahan masalah serta
rekomendasi di dalam upaya untuk pengambilan keputusan, dimana
keputusan ini nantinya harus disetujui oleh Pengguna Jasa/Tim Teknis
sebelum dilaksanakan di lapangan.

Periodik meeting, sedikitnya sekali dalam seminggu diadakan bersama-


sama dengan Pengguna Jasa/Tim Teknis dan bilamana perlu dengan
Kontraktor untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja minggu sebelumnya,
serta membuat program kerja minggu berikutnya.

2. Penyusunan Program Kerja.

Tingkat keberhasilan suatu pekerjaan tidak hanya tergantung atas


kemampuan dari para Tenaga Ahli yang menangani, akan tetapi faktor
perencanaan (kerja) akan memegang peranan kunci yang akan menentukan
kelancaran dan kesempurnaan hasil yang akan dicapai. Dengan adanya
rencana kerja diharapkan tidak ada kerancuan dan tumpang tindih
pelaksanaan kegiatan, sehingga dukungan dari masing-masing personil baik
“Team Design” maupun “Team Lapangan” akan memberikan hasil yang
optimal.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 14


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Mengingat pentingnya rencana kerja ini, Team Leader akan memimpin


langsung untuk membicarakan dan mendiskusikan masalah-masalah yang
berkaitan dengan :

a. Jadwal pelaksanaan supervisi pekerjaan;

b. Jadwal penugasan masing-masing personil;

c. Uraian tugas dari masing-masing personil;

d. Hubungan kerja antar personil maupun dengan proyek;

e. Hubungan kerja dengan Kontraktor;

f. Peralatan yang akan dibutuhkan;

g. Dukungan pendanaan, dsb.

3. Pengumpulan Data.

Konsultan Supervisi akan melakukan pengumpulan data dan dokumen


yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan, dalam hal ini yang utama,
adalah :

a. KAK Konsultan;

b. Dokumen Pelelangan dan Dokumen Kontrak Jasa Pemborongan;

c. Gambar Kerja;

d. Spesifikasi Teknik Pelaksanaan Konstruksi;

e. Peraturan-peraturan Departemen Pekerjaan Umum;

f. Jenis material untuk campuran beton;

g. Hasil survey, pengukuran dan penyelidikan tanah, dll.

Disamping itu Konsultan juga akan mengumpulkan pedoman-pedoman dan


standar pelaksanaan bangunan sipil dan bangunan air, khususnya
bangunan Air yang akan mendukung kelancaran dan peningkatan kualitas
pekerjaan.

 Norma, Standar, Pedoman dan Manual yang Digunakan.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 15


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Dalam kegiatan pelaksanaan supervisi konstruksi, kegiatan review


design, termasuk penyiapan construction drawing, Konsultan akan
berpedoman kepada Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM)
yang berlaku di Indonesia, termasuk yang secara khusus tertuang
dalam dokumen kontrak kontraktor.

NSPM yang akan digunakan, antara lain :

1) Peraturan Beton Bertulang Indonesia, PBI N.I-2, untuk mendesign


konstruksi beton.

2) Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton, SK-SNI T-15-1991-


03.

3) Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 51/1993


mengenai Analisis Dampak Lingkungan.

4) Undang-Undang dan peraturan mengenai pajak, pajak penghasilan


(PPh), pajak pertambahan nilai (PPN).

5) FIDIC International Standard Forms dan IEC Manuals masing-


masing untuk pekerjaan Sipil /gedung dan pekerjaan listrik/mesin
untuk syarat-syarat umum dalam kontrak dan dokumen tender.

6) Standar untuk uji bahan : ASTM, JIS, ACI, dan lain-lain untuk
design pekerjaan sipil/gedung dan ASTM, JIS, IEC, SPLN, AWS dan
lain-lain untuk mendesign kelistrikan/permesinan.

4. Peninjauan Kondisi Lapangan.

Pada awal pelaksanaan pekerjaan, konsultan supervisi akan


melaksanakan survey lapangan untuk mengetahui kondisi existing,
rencana konstruksi, rencana bangunan utama. Survey pendahuluan ini,
disebut sebagai Field Engineering atau Rekayasa Lapangan.

Beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Rekayasa Lapangan


oleh team supervisi diantaranya, sebagai berikut :

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 16


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

a. Melakukan identifikasi lapangan jenis-jenis kegiatan yang perlu


dilakukan untuk masing-masing konstruksi disesuaikan dengan hasil
SID.

b. Melakukan inventarisasi masalah-masalah di bangunan existing (jika


ada).

c. Melakukan klarifikasi terhadap kebutuhan konstruksi yang diperlukan.

d. Melakukan kajian kembali terhadap data dan masukan teknis dari SID
yang pernah dilakukan serta melakukan klarifikasi dengan kondisi
existing untuk dapat mengevaluasi apakah diperlukan modifikasi design
atau tidak.

e. Melakukan penajaman rencana kerja konsultan.

Selanjutnya Team Supervisi akan membuat rangkuman evaluasi dengan


menampilkan sket design serta estimasi kuantitas bahan yang diperlukan
untuk konstruksi termasuk estimasi biayanya.

5. Evaluasi hasil SID terdahulu;

6. Membantu review design.

E.1.5.2. Pelaksanaan Supervisi Konstruksi

Team supervisi akan secara kontinyu melakukan supervisi atas pekerjaan-


pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor, dimana seluruh pekerjaan ini
harus sesuai dengan yang disyaratkan di dalam dokumen kontrak pekerjaan
fisik (spesifikasi).

Sebelum pelaksanaan pekerjaan supervisi konstruksi dimulai, Konsultan


Supervisi terlebih dahulu akan membuat suatu pedoman dasar pelaksanaan
konstruksi agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat berjalan lancar dan
sesuai dengan standar mutu yang diinginkan, hal ini mencakup antara lain :

1. Penyusunan Rencana Konstruksi (Construction Plan)

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 17


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Maksud dari penyusunan rencana konstruksi adalah agar pelaksanaan


konstruksi dapat berjalan lancar sesuai dengan schedule yang telah dibuat
yang didukung oleh :

a. Sarana jalan masuk dan jembatan yang memadai (kekuatan, kapasitas


maupun lebar jalan/jembatan) untuk transportasi bahan dan peralatan
konstruksi. Jika diperlukan rencana perbaikan yang dibutuhkan.

b. Terdifinisinya lokasi, kuantitas dan kualitas material konstruksi yang


akan digunakan.

c. Tersedianya peralatan konstruksi yang diperlukan baik itu jenis,


kapasitas maupun jumlahnya.

d. Tersedianya sumber daya manusia (man power) dalam jumlah yang


cukup serta mempunyai skill sebagaimana tuntutan jenis pekerjaan
yang akan ditangani.

e. Terdifinisinya bangunan sementara yang diperlukan.

Rencana Konstruksi ini akan dijabarkan lebih jauh dalam rangka


membuat :

a. Rencana pembuatan bangunan sementara yang diperlukan.

b. Jadwal Pelaksanaan Konstruksi.

c. Jadwal, Jumlah dan Jenis Peralatan yang akan digunakan.

d. Route/rencana jalur pengangkutan material konstruksi.

e. Jadwal, Jumlah dan Kualifikasi Tenaga Kerja yang dibutuhkan.

f. Rencana Alokasi Pemakaian Bahan Konstruksi.

Dengan adanya Rencana Konstruksi ini diharapkan dapat dihindari


berbagai hal mencakup :

a. Terkonsentrasinya puncak kegiatan konstruksi pada satu waktu tertentu.

b. Terjadinya Idle peralatan konstruksi.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 18


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

c. Terlalu padatnya trafik pengangkutan material konstruksi.

d. Dapat dihindari kerusakan jalan kerja serta gangguan terhadap


lingkungan.

e. Kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja dapat direduksi sekecil


mungkin.

f. Dimungkinkan efisiensi biaya pelaksanaan konstruksi.

g. Dan lain sebagainya.

2. Penyusunan Pedoman Kendali Mutu Pekerjaan (Quality Control)

Guna memperoleh mutu yang handal dari pembangunan infrastruktur,


diperlukan langkah-langkah pendekatan terhadap segala aspek yang akan
mempengaruhi tercapainya kehandalan mutu tersebut. Beberapa system
standar yang diperlukan dalam rangka pencapaian kehandalan mutu
konstruksi adalah :

a. Quality Assurance.

b. Quality Control Circle.

c. ISO 9000 & SNI terkait.

d. Total Quality Management.

e. Sistem Mutu menurut spesifikasi teknik.

f. Peraturan-peraturan Departemen Pekerjaan Umum.

g. Dan lain sebagainya.

Sehubungan dengan besarnya cakupan sektor yang harus ditangani dan


ditetapkan indikatornya, dalam hal ini Konsultan akan membatasi pada
pengendalian mutu pekerjaan konstruksi. Diagram penilaian & pencapaian
mutu konstruksi dapat dilihat pada Gambar 3.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 19


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

SATKER PJPA
WS. PALU-LARIANG, WS. PARIGI-POSO, WS. KALUKU-KARAMA
PROVINSI SULAWESI TENGAHP
PK AIR TANAH & AIR BAKU

KONTRAK Kegiatan
Pengendalian Mutu

Spesifikasi & Gambar PRODUKSI


KEGIATAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI
Spesifikasi BERMUTU
Pengendalian Mutu

Sistem QA

Team Penilai Mutu

SISTEM PENILAIAN MUTU KONSTRUKSI

Gambar 3 : Diagram Penilaian dan Pencapaian Mutu

Penerapan system pengendalian mutu konstruksi dilakukan dengan membuat


model sebagai checklist yang memuat semua aspek terkait, seperti tabel di
bawah ini :

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 20


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Tabel 1 : Aspek Penilaian Mutu

NILAI
BOBOT
BOBOT
ITEM
(%)
NO. ASPEK SISTEM PENILAIAN MUTU KONSTRUKSI (%)
Bk Bi Mi

Sistem Manajemen Mutu


a1. Sertifikat ISO 9000 (SNI)

a2. Sistem Perencanaan Manajemen Mutu 20

a3. Sistem Pengarsipan Kontrol Mutu 10

a4. Sistem Keselamatan Kerja 10


a5. Sistem penanganan Pekerjaan yg Tidak Memenuhi 10

a6. Hasil Audit Mutu 25


b1. Alat uji mutu bahan dasar 25

b2. Alat uji mutu percobaan campuran 25

b3. Alat uji mutu bahan jadi 25

b4. Uji tera peralatan laboratorium 25


c1. Petugas inti kontraktor 30

c2. Keterlibatan kantor pusat/cabang 10

c3. Petugas monitoring manajemen mutu 10

c4. Petugas pengendali mutu 20

c5. Operator alat berat 20


c6. Tenaga teknisi lainnya 10
d1. Kelengkapan alat berat 30

d2. Kondisi alat berat 40


d3. Jumlah dan jenis alat berat 30
e1. Dokumen kontrak 30

e2. Gambar Design 25

e3. Spesifikasi Teknik 25

e4. Contract Change Order 10


e5. Addendum 10

Total : 100 %
F GANGGUAN/HAMBATAN DARI LUAR 10%

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 21


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Indikasi penerapan mutu dalam pelaksanaan konstruksi akan diperoleh


dari penilaian kinerja system mutu di atas, yaitu :

NKM = Σmi x Bi x Bk

Dimana :

o NKM dibawah 50 % : kurang baik

o NKM diantara 50 % - 75 % : baik

o NKM diatas 75 % : sangat baik

Pelaksanaan Quality Control dilakukan oleh Team Supervisi yang


dikoordinasi Team Leader, untuk menjamin bahwa mutu dari material
yang dipakai oleh kontraktor memenuhi persyaratan spesifikasi, serta
pelaksanaan konstruksi sesuai dengan prosedur yang dipersyaratkan
sehingga mutu hasil konstruksi sesuai dengan spesifikasi yang diminta.

Lingkup pekerjaan Quality Control termasuk pada hal-hal, sebagai berikut :

a. Mengikuti petunjuk teknis, senantiasa memberikan informasi kepada


Supervisor serta Tim Teknis Pekerjaan tentang kendali mutu.

b. Melakukan supervisi terhadap penyusunan organisasi dan tata letak


dan laboratorium di lapangan milik kontraktor, membantu mobilisasi
pengujian serta menjamin bahwa semua keperluan laboratorium sesuai
dengan persyaratan yang diminta dalam spesifikasi.

c. Melakukan supervisi terhadap pemasangan peralatan pengujian dan


menjamin semua peralatan yang dipakai sudah memenuhi syarat.

d. Melaksanakan supervisi kegiatan harian dari semua pekerjaan yang


harus dilakukan oleh kontraktor untuk kendali mutu dari
material/bahan, kualitas konstruksi ataupun tenaga teknis laboratorium
serta segera memberikan laporan tertulis kepada Tim Teknis Pekerjaan
bila ditemukan penyimpangan dalam prosedur pengujian atau
kekurangan baik untuk material/bahan ataupun tenaga.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 22


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

e. Menganalisa semua data pengujian kendali mutu yang dilakukan


kontraktor, dan merumuskan serta mengirimkan rekomendasi tertulis
untuk dapat menerima/menolak bahan/material, proses pelaksanaan
maupun metode yang dipergunakan untuk dikerjakan.

f. Evaluasi terhadap ketetapan prosedur pekerjaan pengujian yang


dilaksanakan kontraktor, pemilihan sumber material, melaporkan secara
tertulis pada Tim Teknis Pekerjaan bila terdapat kekurangan dalam
prosedur pengujian yang dilaksanakan atau kekurangan dari bahan
atau kualitas tenaga dalam melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pada
paket kontrak tersebut.

g. Memeriksa dan meringkas semua data tentang kendali mutu serta


memberi usulan dalam menerima atau menolak usulan kontraktor
tentang bahan/material konstruksi dan bahan-bahan yang digunakan.

h. Membantu tugas-tugas laboratorium, khususnya dalam penyiapan


laporan kendali mutu yang harus dikirim kepada Tim Teknis.

i. Menyiapkan rencana kerja datail untuk pekerjaan penyelidikan


(investigations) termasuk pengeboran atau sondir bila diperlukan, dan
mengkoordinasikan semua kegiatan Team Supervisi lapangan dalam
melaksanakan rencana kerja di lapangan.

j. Melakukan analisa dan evaluasi terhadap uji lapangan hasil konstruksi


(kualitas beton, kualitas timbunan tanah, dsb).

3. Aktivitas Pelaksanaan Supervisi (Aspek Umum Pengawasan)

Kegiatan supervisi pelaksanaan konstruksi yang akan dilakukan oleh


Konsultan Supervisi, mencakup :

a. Selama Konstruksi

Selama pelaksanaan konstruksi, Konsultan akan melaksanakan aktivitas


supervisi konstruksi pada umumnya mencakup kegiatan-kegiatan :

1. Evaluasi dan kaji ulang terhadap jadwal pelaksanaan konstruksi

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 23


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

yang telah disusun oleh kontraktor, sehingga ketepatan waktu


pelaksanaan dapat dikendalikan.

2. Meneliti dan mengevaluasi semua usulan rencana kerja dan


dokumen-dokumen yang berhubungan dengan implementasi
proyek dan pekerjaan konstruksi yang diserahkan kontraktor untuk
disetujui.

3. Melakukan pengecekan dan evaluasi terhadap aktivitas kontraktor


apakah telah sesuai dengan jadwal dan rencana kerja yang telah
disetujui.

4. Mengoptimasikan volume dan biaya pelaksanaan konstruksi agar


diperoleh biaya pekerjaan yang paling ekonomis.

5. Meneliti gambar konstruksi (shop drawing, working drawing, detail


drawing) dan perhitungan yang disiapkan oleh kontraktor.

6. Menyiapkan format Laporan Harian, Mingguan, Bulanan dan Check


List Pengawasan Pekerjaan, dalam hal ini dapat diterapkan Rencana
Mutu Pekerjaan (RMP) atau disebut juga Rencana Mutu Kontrak
(RMK).

7. Menyediakan formulir (request) untuk pengajuan atas


pelaksanaan setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan.

8. Menetapkan pemeriksaan secara periodik dan cara kerja test bahan


konstruksi dan mengevaluasi hasil tesnya, memberi rekomendasi
persetujuan bahan bangunan yang digunakan sesuai dengan
persyaratan teknis yang telah ditentukan dalam kontrak.

9. Memberikan saran dan persetujuan terhadap jadwal pengadaan dan


jumlah bahan konstruksi yang diusulkan oleh Kontraktor.

10. Memberikan saran atas gudang dan cara-cara penyimpanan bahan


konstruksi untuk menjaga kualitas bahan, diantaranya
penyimpanan semen, besi beton dan sebagainya.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 24


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

11. Menolak bahan/material, peralatan dan tenaga kerja yang tidak


sesuai dengan ketentuan.

12. Meneliti dan menginspeksi kualitas material/bahan dan peralatan


yang dipakai oleh kontraktor.

13. Memeriksa spesifikasi teknis untuk setiap kegiatan pelaksanaan


konstruksi.

14. Mengevaluasi dan meneliti pekerjaan tambah/kurang jika


diperlukan, termasuk pengawasan terhadap tambahan pekerjaan
penyelidikan dan penelitian lapangan.

15. Memberikan pengarahan pada rencana pengadaan dan kuantitas


dari bahan konstruksi.

16. Melakukan inspeksi ke pabrik penyalur bahan konstruksi dan


peralatan jika diperlukan.

17. Menyiapkan laporan inspeksi, test dan aktivitas supervisi.

18. Pengawasan yang teliti dalam pelaksanaan konstruksi.

19. Bersama-sama Pelaksana Fisik (Kontraktor) dan Tim Teknis/yang


mewakili melakukan pengukuran dan menyepakati hasil pekerjaan
sesuai dengan yang tercantum dalam kontrak pelaksanaan fisik.

20. Mencatat semua hasil pengukuran besaran/volume pekerjaan yang


diperlukan untuk pembayaran dengan menggunakan formulir yang
lazim dan disetujui oleh Tim Teknis.

21. Melaporkan kepada Tim Teknis atas setiap persoalan yang timbul
dan potensial sehubungan dengan kontrak dan memberikan
pilihan/alternatif cara penyelesaiannya. Persoalan tersebut dapar
berupa kemungkinan anggaran yang tidak mencukupi,
kemungkinan terlambat, kualitas yang tidak dipenuhi.

22. Menelaah semua tuntutan pembayaran tambahan atau

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 25


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

perpanjangan waktu yang diajukan oleh Kontraktor dan memberi


saran/pendapat kepada Tim Teknis.

23. Terhadap Kontraktor yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai


dengan isi SPK atau Surat Perjanjian Kontrak (SPK) dikenakan
sanksi atau teguran atau peringatan. Sebelum teguran
dikeluarkan, Konsultan membuat surat pemberitahuan/instruksi
kepada Kontraktor dengan sepengetahuan Pengguna Jasa. Apabila
Kontraktor tidak melaksanakan isi surat pemberitahuan/instruksi
dari Konsultan, maka Pengguna Jasa akan mengeluarkan Surat
Teguran I. Apabila Surat Teguran I tidak dilaksanakan oleh
Kontraktor dalam waktu 3 (tiga) hari kerja, maka Konsultan
membuat rekomendasi kepada Pengguna Jasa untuk dikeluarkan
Surat Teguran II.

24. Mengevaluasi usulan dokumen pembayaran bulanan yang diajukan


oleh kontraktor.

25. Melakukan pemeriksaan dan memberikan saran/pendapat atas


pekerjaan Pelaksanaan Fisik yang telah selesai secara lengkap untuk
dapat dinyatakan diterima oleh Tim Teknis, guna menetapkan
dimulainya masa pemeliharaan.

26. Mengadakan telaah dan saran/pendapat penanganan atas


kelainan-kelainan yang mungkin terjadi selama masa pemeliharaan.

27. Memeriksa gambar terlaksana (as-built drawing) kontraktor.

28. On the job training kepada staff proyek dalam pelaksanaan


kegiatan supervisi konstruksi.

29. Menyiapkan sertifikat pembayaran prestasi pekerjaan yang


diperlukan Kontraktor untuk mengajukan permintaan angsuran
pembayaran atas hasil kerja termasuk penyediaan material.
Angsuran ini harus didasarkan pada jumlah yang disetujui dalam
rapat yang diselenggaran setiap akhir bulan antara Konsultan

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 26


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Pengawas, Kontraktor dan Tim Teknis Lapangan. Sertifikat


pembayaran prestasi ini harus diserahkan kepada Tim Teknis
Lapangan untuk pelaksanaan pemeriksaan akhir.

Penjabaran lebih lanjut terhadap pelaksanaan supervisi konstruksi


tersebut diuraikan dalam penjelasan berikut :

1. Evaluasi Jadwal Kerja Kontraktor

Team supervisi akan mengevaluasi rencana kerja (Schedule)


kontraktor untuk disesuaikan terhadap faktor-faktor yang
mempengaruhi seperti waktu yang tersedia, kondisi cuaca,
ketersediaan peralatan, ketersediaan tenaga kerja dan material.
Selain itu urutan-urutan pekerjaan juga harus diperhatikan di
dalam penyusunan rencana kerja yang akan dimintakan
persetujuan ke Pengguna Jasa yang nantinya dapat dipakai sebagai
dasar rencana kerja secara keseluruhan agar dapat diperoleh cara
kerja yang efektif dan efisien.

Jadwal Kerja Kontraktor yang dibuat juga tidak terlepas dari


pedoman dasar yang telah dibuat yakni Rencana Konstruksi
(Construction Plan).

Monitoring terhadap pelaksanaan pekerjaan dan rencana kerja ini


harus terus menerus dilakukan untuk dapat tercapainya jadwal
seperti yang diinginkan. Pada evaluasi jadwal kerja ini dapat
dilakukan revisi-revisi dan perubahan atau pembaharuan apabila
timbul keterlambatan pelaksanaan, untuk dapat dikejar dari sisa
waktu yang telah disediakan.

2. Evaluasi Perhitungan dan Gambar Konstruksi

Team supervisi akan mengevaluasi analisis perhitungan selama


design atau review design, serta gambar rencana konstruksinya
sebelum kontraktor memulai pelaksanaannya. Evaluasi ini dilakukan
agar dalam pelaksanaannya sudah tidak ada kesalahan, baik daftar

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 27


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

keamanan konstruksi, efisiensi biaya maupun kelayakan konstruksi.


Tidak menutup kemungkinan pada tahapan evaluasi ini akan
dilakukan koreksi, revisi modifikasi design, agar didapatkan hasil
yang lebih baik.

Team supervisi akan selalu melakukan koordinasi dengan Tim Teknis


dan Pengguna jasa untuk mendapatkan persetujuan hasil evaluasi.

3. Tes Material

Team supervisi, selain melaksanakan pengawasan pekerjaan


lapangan secara visual, juga akan melakukan pengawasan kualitas
material di laboratorium. Pengawasan ini dimaksudkan agar seluruh
material yang dipakai untuk pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan
seperti yang diuraikan di dalam dokumen kontrak, khususnya
spesifikasi teknik. Teknisi laboratorium beserta Supervisor Konstruksi
akan memonitor pekerjaan-pekerjaan laboratorium seperti analisa
test, gradasi material, test stability, test kompaksi/kepadatan, analisa
formula campuran, soundness test untuk agregat, dan test-test
laboratorium lainnya.

4. Evaluasi Kualitas dan Kuantitas Pekerjaan

Team Leader supervisi akan secara rutin dan terus-menerus


melakukan berkoordinasi dengan anggota team maupun melakukan
pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas pekerjaan yang
dilaksanakan kontraktor.

Dalam pengawasan kualitas pekerjaan, konsultan akan melakukan


checking terhadap metodologi pelaksanaan, kualitas bahan-bahan
dan campuran yang dilakukan, peralatan yang digunakan maupun
kemampuan tenaga kerja.

Untuk beberapa pekerjaan khususnya konsultan akan meminta


kepada kontraktor untuk melakukan test material maupun test

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 28


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

laboratorium untuk mengetahui kekuatan material. Dan selanjutnya


konsultan akan mengevaluasi hasil test laboratorium tersebut.

Sampling kualitas bahan yang telah disetujui hendaknya disimpan di


kantor lapangan Kontraktor untuk digunakan sebagai monitoring
visual atas bahan-bahan konstruksi yang akan digunakan.

Sedangkan untuk pengawasan kuantitas pekerjaan, konsultan


supervisi akan melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Melakukan pemeriksaan kuantitas material;

b) Melakukan pemeriksaan terhadap pengukuran yang dilakukan


baik sebelum maupun sesudah pelaksanaan konstruksi (joint
measurement).

5. Supervisi Konstruksi

Pengawasan merupakan bagian pokok dari program kerja


konsultan yakni berupa monitoring secara kontinyu segala
pekerjaan kontraktor serta hasilnya. Metode pelaksanaan kerja
kontraktor dimonitor agar sesuai dengan persyaratan yang
dikehendaki di dalam spesifikasi, dan apabila terdapat cara
pelaksanaan yang menyimpang dari ketentuan yang ada,
kontraktor harus dapat menjelaskan dan memberikan argumentasi
bahwa metode pekerjaan yang diterapkan tidak akan mengurangi
kualitas pekerjaan. Inspektor ataupun anggota team supervisi
yang lain akan membuat laporan harian mengenai pelaksanaan
konstruksi, tenaga kerja yang ada, peralatan yang dipakai, estimasi
kuantitas hasil pekerjaan dan bilamana perlu konsep dan sket
gambar serta ukuran, serta total kuantitas, kondisi cuaca serta
kondisi lokasi pekerjaan.

Pekerjaan pengawasan akan dilakukan secara teliti dan terkendali


untuk masing- masing item pekerjaan dengan menggunakan
prosedur pengawasan yang lazim digunakan dengan

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 29


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

menggunakan tata cara dan flow chart yang berlaku.


Pengawasan detail akan dilakukan terhadap pekerjaan utama.

Selama kontraktor melaksanakan pekerjaan, team supervisi akan


selalu memonitor mengenai pembuatan profil konstruksi (Uitzet),
pengukuran-pengukuran awal, kualitas material, pemadatan, kadar
air material, gradasi material, pekerjaan shoulder (bahu jalan),
saluran tepi dan lain-lain. Team supervisi akan secara bersama
memonitor, memberikan saran-saran teknis apabila diperlukan dan
tindakan alternatif yang biasa ditempuh apabila terdapat kesulitan-
kesulitan pelaksanaan pekerjaan. Untuk pekerjaan struktur akan
dilakukan monitoring terhadap kestabilannya, pelaksanaan
campuran dan komposisi campuran dan lain- lain.

Hasil pemantauan pekerjaan akan selalu dicatat dalam catatan


Buku Harian Lapangan (BHL) yang dilakukan baik pada saat awal,
selama dan setelah pekerjaan dilaksanakan. Pengukuran kuantitas
hasil pekerjaan akan dilakukan bersama-sama Konsultan,
Kontraktor dan pihak Pengguna Jasa dimana pengukuran ini
dilakukan setelah pekerjaan tersebut dan dapat diterima baik dari
segi hasil pekerjaan (performance) maupun mutu, pelaksanaan
pekerjaan. Prosedur pembayaran yang dilakukan akan mengikuti
ketentuan yang disebutkan didalam dokumen kontrak, terutama
menginduk pada spesifikasi (persyaratan khusus) atau pada buku
dokumen Kontrak fisik. Bagan alir (flow chart) Proses Pengawasan
Pekerjaan disajikan pada Gambar 4. dan Bagan Alir Kerja
Lapangan team supervisi disajikan pada Gambar 5.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 30


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 31


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Gambar 4 : Bagan Alir Proses Pengawasan Pekerjaan

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 32


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Gambar 5 : Bagan Alir Pekerjaan Lapangan

Tahapan dan Prosedur pengawasan dan pelaksanaan supervisi


konstruksi untuk berbagai jenis kegiatan pekerjaan lapangan adalah
sebagai berikut:

a) Pre Construction Meeting

Penyelenggaraan pre construction meeting, dimaksudkan untuk


mempelajari lebih dalam hal-hal yang kurang atau tidak jelas
tentang isi dokumen kontrak beserta kelengkapannya serta
penjelasan dari kontraktor atas Rencana Mutu Pekerjaan (RMP) atau

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 33


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Rencana Mutu Kontrak (RMK) yang dianggap belum jelas. Dengan


demikian keraguan atau beda pendapat dalam penafsiran pasal-
pasal dokumen kontrak dapat dihindari, demikian pula
ketidakjelasan tentang Rencana Mutu Pekerjaan (RMP)/Rencana
Mutu Kontrak (RMK) yang dibuat oleh kontraktor dapat dipahami
sehingga terdapat kesamaan dalam pemahaman. Disamping itu
dalam pertemuan tersebut kontraktor diminta untuk menjelaskan
program kerja pelaksanaan, struktur organisasi kerja di lapangan
dan mekanisme kerja, efisiensi dan efektivitas program kerja yang
telah disusun serta bagian-bagian pekerjaan yang akan
diserahkan kepada sub-kontraktor.

Dalam membuat RMP/RMK kontraktor sekurang-kurangnya


menjelaskan tentang uraian singkat pekerjaan, organisasi
pelaksana kontraktor, rencana kerja pelaksanaan oleh kontraktor
dilengkapi dengan bagan alurnya, standar prosedur dan standar
design yang akan digunakan, inspeksi dan test yang akan
dikerjakan.

b) Pekerjaan Persiapan Kontraktor

Dalam pekerjaan persiapan ini, Konsultan akan melakukan


pengawasan dan pemeriksaan terhadap kegiatan kontraktor
menyangkut :

1. Penyiapan Kantor Lapangan Kontraktor, termasuk system


sanitasi, penerangan, gudang penyimpanan material
konstruksi dan bengkel peralatan.

2. Ruang kerja pengawas (Tim Tekniskeet).

3. Penyiapan papan nama proyek.

4. Penyiapan jalan kerja dan bangunan sementara.

5. Mobilisasi peralatan dan SDM.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 34


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

6. Penyiapan gambar kerja.

7. Pengadaan dan pengujian bahan konstruksi.

c) Pekerjaan Pengukuran Lapangan (Uitzet)

Pekerjaan pengukuran ini dilakukan baik untuk pengukuran ulang


maupun pengukuran tambahan untuk memperoleh gambaran yang
lebih realistis atas keadaan lapangan kondisi terakhir. Sebelum
melaksanakan pengukuran, kontraktor harus mendapat persetujuan
dari Tim Teknis/Pengawas Pekerjaan untuk memulai pekerjaan.

Kontraktor harus memelihara benchmark (BM) yang telah ditunjuk


dan bilamana diperlukan harus membuat penambahan patok-patok
tetap sebagai patok bantu dalam melakukan kegiatan pengukuran.

Kegiatan pengecekan patok benchmark serta kegiatan pengukuran,


termasuk metode perhitungan hasil ukur maupun hasil gambar harus
dilakukan sesuai dengan pedoman atau standar prosedur
pengukuran yang berlaku dan disetujui.

Selanjutnya hasil dari pengukuran ini akan digunakan untuk


pembuatan Gambar Kerja serta pembuatan Mutual Check 0 % (MC-
0).

d) Pembuatan dan Pemeriksaan Gambar Kerja (Shop Drawing,


Working Drawing, Detail Drawing)

Yang dimaksud dengan Gambar Kerja (shop drawing, working


drawing, detail drawing) adalah gambar dari bagian-bagian design
konstruksi yang dibuat lebih jelas dengan skala gambar yang
lebih besar, sehingga dapat memperlihatkan bagian-bagian yang
terkecil, yang harus dikerjakan dan dapat digunakan secara langsung
sebagai tuntunan para tenaga kerja trampil untuk melaksanakan
pekerjaannya.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 35


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Gambar Kerja yang dibuat harus mengikuti ketentuan atau mengacu


pada pedoman membuat gambar teknik yang berlaku (bentuk
simbul-simbul gambar, ukuran huruf dan angka, maupun tanda-
tanda lainnya).

Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan, Gambar Kerja tersebut


harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pengawas
Pekerjaan.

e) Penyiapan Buku Harian Lapangan, Buku Pengawasan

Yang dimaksud dengan Buku Harian Lapangan (BHL) adalah buku


yang disediakan oleh Kontraktor yang digunakan untuk mencatat
kegiatan, peristiwa, kejadian yang menyangkut pelaksanaan
pekerjaan, yang terjadi setiap hari di lapangan pekerjaan.

Yang dimaksud dengan Buku Pengawasan adalah buku yang


disediakan oleh Kontraktor yang digunakan oleh Pengawas
Pekerjaan untuk mencatat kegiatan, peristiwa atau kejadian yang
menyangkut pengawasan pekerjaan yang terjadi setiap hari di
lapangan. Termasuk disini adalah pemberian petunjuk dan
pengarahan dari Konsultan agar pelaksanaan pekerjaan benar- benar
berlangsung sesuai dengan ketentuan dalam kontrak dan dapat
dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan.

Dalam Buku Harian, Kontraktor harus mencatat semua kegiatan,


diantaranya adalah:

1. Penerimaan material konstruksi.

2. Kegiatan pekerjaan konstruksi yang dilakukan.

3. Penggunaan alat-alat kerja.

4. Jumlah tenaga kerja.

5. Progres pekerjaan yang telah dicapai.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 36


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

6. Kejadian-kejadian baik yang mengganggu maupun yang tidak


mengganggu.

7. Keadaan cuaca atau hari hujan.

8. Dan kegiatan lain-lain.

Dalam buku pengawasan, pengawas pekerjaan/konsultan akan


mencatat semua kegiatan atau peristiwa yang berkaitan dengan
pengawasan dan pengendalian pekerjaan, diantaranya adalah:

1. Persetujuan rencana kerja kontaktor yang rinci, metode


pelaksanaan, setting out/uitzet, pekerjaan yang selesai dan
memenuhi persyaratan.

2. Petunjuk atau arahan bagi pelaksana pekerjaan, agar


pelaksanaan pekerjaan atau mutu pekerjaan jangan sampai
menyimpang.

3. Teguran atau peringatan kalau terjadi penyimpangan atau


keterlambatan.

4. Penolakan terhadap bahan material yang akan digunakan


atau hasil kegiatan yang tidak sesuai dengan persyaratan.

Disamping hal tersebut di atas, Konsultan akan menyiapkan format


Laporan harian, mingguan, bulanan maupun checklist Pengawasan
Pekerjaan untuk diisi oleh Kontraktor maupun Pengawas Pekerjaan,
termasuk komentar Konsultan.

f) Monitoring dan Sistem Pelaporan

Monitoring kegiatan Kontraktor merupakan salah satu tugas utama


Konsultan Supervisi agar pekerjaan konstruksi dapat berjalan
sebagaimana ditetapkan dalam kontrak. Monitoring akan dilakukan
diantaranya melalui sistem pelaporan agar berjalan sesuai dengan
ketentuan dan standar isian yang telah ditentukan. Konsultan akan

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 37


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

memberi perhatian khusus terhadap tingkat kecermatan informasi,


ketepatan dan waktu pendistribusian laporan.

Monitoring dan sistem pelaporan laporan ini meliputi :

1. Menyiapkan/menyerahkan laporan bulanan tepat pada


waktunya, teliti dan menunjukan secara fisik dan finansial
kemajuan Kegiatan.

2. Melaporkan dengan segera secara tertulis terhadap semua


kesulitan-kesulitan yang mungkin akan terjadi dalam
pelaksanaan pekerjaan sehubungan dengan kondisi Kegiatan
dalam waktu mendatang dan lain sebagainya yang diperkirakan
dapat menyulitkan/merugikan pelaksanaan pekerjaan. Laporan
ini juga harus memuat usulan pemecahannya terhadap hal-hal
yang dikuatirkan tersebut di atas.

3. Melaporkan secara lengkap dan tertulis serta saran


pemecahanya terhadap hal-hal yang akan menyebabkan
keterlambatan pekerjaan.

4. Selalu membuat catatan harian tentang pekerjaan yang telah


selesai, bahan-bahan/material yang telah dipakai, tenaga kerja
dilapangan, keterlambatan peralatan, keadaan cuaca dan
peristiwa-peristiwa lainnya.

5. Membuat file yang baik sehubungan dengan korespondesi/surat-


menyurat dengan pihak kontraktor, Tim Teknis Pekerjaan,
Pengguna Jasa, Projek Manager dan lain-lainnya.

6. Membuat catatan-catatan dan memfilenya secara baik terhadap


hasil pekerjaan, hasil test material, Sertifikat Pembayaran (Pay
Certificates), pengukuran volume pekerjaan dilapangan, back-up
perhitungan dan As- built drawing.

7. Melaksanakan inspeksi sebelum inspeksi akhir dan membuat

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 38


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

laporan tentang kekurangan-kekurangan/kerusakan hasil


pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan dalam suatu daftar.

8. Menyiapkan laporan penyelesaian pekerjaan untuk Pengguna


Jasa yang memuat masalah yang dihadapi selama pekerjaan
dan penyelesaiannya serta lampiran-lampirannya yang meliputi:
file Change-Order, file As-built Drawing dan file hasil test.

9. Membuat dokumentasi atas pelaksanaan pekerjaan Kontraktor


ataupun atas pelaksanaan kegiatan Konsultan sendiri.

10. Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan kontraktor di lapangan


sesuai dengan pengawasan mutu sesuai dengan RMK
Kontraktor.

11. Membuat laporan kegiatan pengawasan masing-masing tenaga


ahli mengenai tugas dan wewenang, schedule kerja serta
langkah-langkah yang telah diambil.

g) Pekerjaan Sementara atau Darurat

Konsultan supervisi akan melakukan pengawasan dan pengarahan


kepada Kontraktor atas pekerjaan sementara atau darurat yang
dilaksanakan.

Berbagai pekerjaan sementara yang mungkin terjadi diantaranya


adalah:

1. Pekerjaan dewatering atau pengeringan.

2. Pembuatan saluran pengelak.

3. Pembuatan tanggul pengelak/Coverdam.

4. Pembuatan/perbaikan jalan/jembatan.

5. Pembuatan kerangka penyangga atau perancah.

6. Dan lain-lain.

h) Penempatan dan Pengujian Bahan Konstruksi

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 39


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Supervisi yang dilaksanakan Konsultan dalam kegiatan ini adalah


agar Kontraktor dalam menempatkan/menyimpan bahan
konstruksi pada tempat yang memenuhi persyaratan, sebelum
bahan tersebut digunakan yakni aman, tidak mengganggu
lingkungan dekat dengan tempat penggunaan bahan tersebut dan
terlindung dari gangguan hujan dan sebagainya.

Sedangkan pengujian bahan konstruksi dengan cara menerapkan


tata cara dalam standar prosedur pengujian yang telah disepakati.
Bahan yang akan digunakan harus lulus dari pengujian mutu
bahan dan hasil pengujian dicatat dan disimpan dengan baik dan
tertib karena akan menjadi bagian dari bukti pelaksanaan
pekerjaan.

i) Pemeriksaan dan Pemasangan Setting Out (Uitzet)

Konsultan akan melakukan supervisi terhadap pemasangan profil


yang dibuat dari kayu dan papan, disekitar atau dekat dengan
rencana tapak bangunan yang menunjukkan arah sumbu atau trase
dari bangunan yang akan dibangun, dan atau kedudukan elevasi
tertentu sebagai pembanding elevasi bangunan yang akan dibangun,
serta menunjukkan rencana bentuk bangunannya.

Pemasangan setting out/uitzet ini didasarkan pada gambar situasi


dan denah serta gambar potongan dari bangunan yang akan
dibangun. Kontraktor harus selalu memelihara kedudukan setting
out/uitzet yang telah didirikan dan telah disetujui Pengawas
Pekerjaan.

j) Pembersihan dan Pengupasan

Yang dimaksud dengan pembersihan adalah pekerjaan pembersihan


terhadap pohon-pohon, tanam-tanaman, kayu, akar semak belukar,
sampah maupun bahan/kotoran yang lain yang dilakukan di lokasi
rencana konstruksi. Lokasi pembersihan maupun cara dan tempat

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 40


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

pembuangan sesuai dengan gambar kerja atau sesuai dengan


instruksi Tim Teknis Pekerjaan.

Yang dimaksud dengan pengupasan adalah pekerjaan penggalian


tanah permukaan, akar-akar dan material lain sampai kedalaman
yang ditunjukkan dalam gambar kerja atau sesuai dengan petunjuk
Tim Teknis Pekerjaan. Lokasi pembersihan maupun cara dan tempat
pembuangan sesuai dengan gambar kerja atau sesuai dengan
instruksi Tim Teknis Pekerjaan.

k) Pekerjaan Galian Tanah

Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah penggalian tanah yang


berada tidak didalam air, termasuk didalamnya galian tanah untuk
penempatan suatu bangunan.

Yang termasuk pekerjaan galian tanah adalah galian tanah untuk


saluran, galian tanah yang dibentuk, galian tanah untuk rencana
pondasi bangunan, rencana pondasi bendungan, rencana pondasi
spillway, rencana pondasi bangunan pengambilan/intake, dan
rencana peletakan pondasi bangunan yang lain.

Ukuran/dimensi, kedalaman, elevasi maupun kemiringan lereng


galian tanah harus sesuai dengan metode/tahapan kerja, gambar
kerja maupun atas perintah Tim Teknis Pekerjaan.

Kecuali atas perintah Tim Teknis Pekerjaan, kelebihan galian tanah


yang tidak sesuai dengan hal tersebut diatas menjadi tanggung
jawab dan resiko Kontraktor.

Mengingat bahwa galian tanah pondasi pada bendungan mempunyai


volume yang cukup besar serta dengan kedalaman/beda elevasi
yang cukup tinggi, Kontraktor dalam pelaksanaannya harus dengan
hati-hati dan dengan memperhatikan keselamatan dan keamanan
kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 41


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Dalam hal kondisi galian tanah dan menjadikan tanah tidak stabil,
tanah sensitif terhadap oksidasi, maka Kontraktor harus mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk mengamankan lokasi galian
ataupun segera menutup lokasi galian dari pengaruh udara agar
tidak terjadi kerusakan yang berlanjut. Tempat buangan hasil galian
tanah maupun jarak angkut hasil galian tanah harus sesuai dengan
daftar kuantitas dan harga yang tercantum dalam kontrak.

Pengawasan yang dilakukan Konsultan dalam tahap persiapan


mencakup kegiatan :

1. Melakukan pemeriksaan terhadap metode pelaksanaan yang


disiapkan oleh Kontraktor, termasuk urutan dan jenis kegiatan
yang akan dilakukan serta jadwal pelaksanaan pekerjaan.

2. Melakukan pemeriksaan gambar kerja Kontraktor memeriksa


kesiapan peralatan Kontaktor yang akan dipakai untuk menggali,
mengangkut dan membuang hasil galian (excavator, bulldozer,
dumptruck, dll).

3. Melakukan pemeriksaan setting out/uitzet.

4. Memeriksa pekerjaan sementara (jika diperlukan).

5. Memeriksa rencana lokasi tempat pembuangan hasil galian.

Selama pelaksanaan pekerjaan penggalian, Konsultan akan


melakukan supervisi dengan berpedoman atas standar prosedur
yang berlaku mencakup kegiatan:

1. Galian tanah biasa, pasir atau lumpur.

2. Peledakan atau pemecahan batu, termasuk perijinan dari instansi


terkait.

3. Pengambilan dan pengangkutan hasil galian.

4. Pengoperasian masing-masing peralatan yang digunakan.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 42


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

5. Penempatan hasil galian di tempat buangan.

6. Kemajuan pekerjaan yang dilakukan dibandingkan dengan


metode pelaksanaan yang telah disusun dalam tahap persiapan
dan apabila terjadi keterlambatan, Kontraktor diminta untuk
melakukan revisi terhadap jadwal pekerjaan dalam rangka
mengejar keterlambatan yang terjadi.

7. Apabila pekerjaan penggalian dilakukan dengan tenaga manusia,


Konsultan akan mengawasi agar tenaga yang dipekerjakan
memang cukup terampil untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

8. Hasil kerja penggalian harus sesuai dengan gambar kerja seperti


yang telah direncanakan.

9. Apabila pengangkutan hasil galian menggunakan jalan umum,


Konsultan akan selalu mengawasi agar Kontraktor selalu
memelihara jalan umum tersebut dan hasil galian tidak tercecer
di jalan.

10. Melakukan pemeriksaan terhadap Buku Harian Lapangan (BHL)


yang dibuat oleh Kontraktor.

l) Pekerjaan Galian Batuan

Yang dimaksud dengan pekerjaan galian batuan adalah semua


galian batuan keras yang dilaksanakan dengan cara manual,
dengan alat berat maupun dengan cara peledakan.

Yang termasuk pekerjaan galian batuan adalah galian batuan


untuk saluran, galian batuan yang dibentuk, galian batuan untuk
rencana terowongan, rencana pondasi bangunan, rencana
pondasi bendungan, rencana pondasi spillway, rencana pondasi
bangunan pengambilan/intake, dan rencana peletakan pondasi
bangunan yang lain.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 43


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Ukuran/dimensi, kedalaman, elevasi maupun kemiringan lereng


galian batuan harus sesuai dengan metode/tahapan kerja, gambar
kerja maupun atas perintah Tim Teknis Pekerjaan.

Kecuali atas perintah Tim Teknis Pekerjaan, kelebihan galian


batuan yang tidak sesuai dengan hal tersebut di atas menjadi
tanggung jawab dan resiko Kontraktor.

Mengingat bahwa galian batuan pada bendungan mempunyai


volume yang cukup besar serta dengan kedalaman/beda elevasi
yang cukup tinggi, Kontraktor dalam pelaksanaannya harus
dengan hati-hati dan dengan memperhatikan keselamatan dan
keamanan kerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam hal kondisi galian batuan dan menjadikan batuan tidak


stabil, batuan “slaking” sensitif terhadap oksidasi, maka Kontraktor
harus mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mengamankan lokasi galian ataupun segera menutup lokasi galian
dari pengaruh udara agar tidak terjadi kerusakan yang berlanjut.

Dalam hal penggalian batuan harus dilakukan dengan peledakan,


maka Kontraktor harus mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk terlaksananya pekerjaan peledakan.

Langkah-langkah yang diperlukan tersebut diantaranya : perijinan


dari kepolisian ataupun pihak yang berwajib lainnya, keamanan
dan keselamatan pengangkutan bahan peledak baik dari proses
pengadaan atau pengangkutan dilokasi pekerjaan,
penyimpanan/gudang bahan peledak sesuai dengan standar
keamanan dan keselamatan yang berlaku, proses peledakan,
peledakan dan pembersihan setelah peledakan.

Kontraktor dalam melaksanakan peledakan harus berhati-hati agar


peledakan yang terjadi tidak menimbulkan kerusakan yang

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 44


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

berlebihan sehingga menghancurkan dinding-dinding terowongan


ataupun dinding rencana tubuh bendungan.

Tempat buangan hasil galian batuan maupun jarak angkut hasil


galian batuan harus sesuai dengan daftar kuantitas dan harga yang
tercantum dalam kontrak.

m) Pekerjaan Buangan Hasil Galian

Buangan hasil galian harus ditempatkan di tempat buangan (spoil


bank) pada tempat dan jarak yang telah disetujui oleh Tim Teknis.
Material hasil galian harus dapat dipastikan tidak mengandung
bahan berbahaya (B3). Apabila bahan material buangan hasil
galian/pengerukan mengandung bahan berbahaya (B3), maka
metode pembuangan harus sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Hasil pembuangan harus diratakan dan dirapihkan. Apabila
pengengkutan material buangan melewati jalan umum, Kontraktor
harus mendapat ijin dan memelihara jalan umum tersebut seperti
dalam kondisi semula.

n) Pekerjaan Timbunan Tanah

Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah pemilihan jenis bahan


timbunan, pengambilan tanah dari sumbernya (borrow area),
pemindahan/transportasi tanah dari sumbernya ke tempat
penimbunan, pemadatan tanah hingga memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.

Dalam pekerjaan timbunan tanah, Konsultan akan melakukan


supervisi mencakup hal-hal sebagai berikut :

1. Agar kontraktor melaksanakan pekerjaan sesuai dengan


ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam pedoman spesifikasi
teknik, khususnya untuk pekerjaan bidang pengairan yang
berlaku.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 45


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

2. Agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan design/gambar


konstruksinya.

3. Pemadatan yang dilakukan sesuai dengan persyaratan


pemadatan baik tingkat pemadatan maupun tebal masing-
masing lapisan tanah timbunan yang diijinkan ataupun
ketentuan stripping dan clearing sebelum dilakukan pemadatan.

4. Jika diperlukan, dilakukan trial test pemadatan lapangan dengan


menerapkan standar prosedur pemadatan yang berlaku.

5. Uji mutu pemadatan di lapangan maupun di laboratorium.

6. Apabila Kontraktor menggunakan jalan umum untuk


pengangkutan bahan timbunan, Konsultan akan selalu
memonitor penggunaan jalan umum tersebut sehingga tidak
menimbulkan kerusakan dan tidak mengganggu lalu lintas.

Untuk menjaga atau memelihara mutu pekerjaan timbunan tanah,


Konsultan akan melakukan tindakan/petunjuk kepada Kontraktor,
yaitu :

1. Sebelum dilakukan penimbunan tanah perlu dilakukan


pengambilan contoh tanah dari borrow area untuk dilakukan
pengujian mutu bahan timbunan.

2. Agar diperkirakan bahwa volume yang terdapat dalam borrow


area yang disiapkan telah mencukupi sesuai dengan yang
dibutuhkan.

3. Kontraktor agar selalu menjaga mutu bahan timbunan


khususnya kandungan airnya, agar dihindari terkena air hujan
yang berlebihan atau terlalu lama terkena sinar matahari.

4. Apabila pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah dilakukan oleh


tenaga manusia, maka kontraktor harus mempekerjakan tenaga
kerja yang memiliki keterampilan dalam bidang pengambilan,

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 46


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

perataan dan pemadatan timbunan.

5. Apabila pelaksanaan pekerjaan timbunan tanah dilakukan


dengan menggunakan peralatan berat, maka kontraktor agar
menjaga kesiapan peralatan yang digunakan sesuai dengan
manual OP peralatan tersebut.

6. Pemadatan timbunan yang dilakukan didekat bangunan/struktur


harus dilakukan dengan berhati-hati sekali.

 Tahapan Pekerjaan Timbunan:

Untuk melaksanakan pengurugan dilakukan secara bertahap


menggunakan metoda Groud, yaitu :

q uIt = C u x N c
Tegangan efektif tanah setelah peningkatan adalah :

Pt = Po + U*dP
Kohesi tanah setelah peningkatan dihitung dengan persamaan :

C = CO + m (Pt - Py)
Dimana:

quIt = daya dukung batas kohesi tanah pondasi


Cu = undrained
Nc = koefisien daya dukung

Pt = tegangan efektif tanah


Po = tegangan tanah semula

U = derajat konsolidasi
dP = tegangan akibat beban

m = kohesi tanah semula koefisien peningkatan (=


0.30)
Py = tegangan leleh tanah

Apabila faktor keamanan FK, maka :

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 47


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

q uIt
q uIt =
FK
sehingga tinggi urugan tahap pertama yang diijinkan adalah :

q uIt
h = dapat ditentukan.

kemudian dapat dilanjutkan dengan perhitungan tegangan dan


deformasi. kriteria aman terhadap amblasan jika fk > 2.00.

 Tegangan dan Deformasi

Metode elemen hingga (finite element) yang digunakan untuk


model analisis ini berdasarkan pada bentuk elemen segiempat
dengan empat buah titik simpul. Model elemen hingga untuk
bendungan lama dengan dua jenis material yang berbeda yaitu
fondasi dan urugan.

Metodologi yang dipakai dalam analisis ini adalah metode


elemen hingga non linier incremental, dimana pendekatan
tegangan dan regangan tergantung pada perilaku tanah,
terutama pada saat mengalami pertambahan beban. Nilai
modulus untuk setiap elemen tanah dievaluasi kembali
pada setiap adanya pertambahan beban sehubungan dengan
tegangan-regangan dalam elemen dan riwayat tegangan
sebelumnya. Hubungan tegangan regangan elemen tanah
untuk kondisi isotropis dalam regangan bidang dapat
dinyatakan dalam bentuk berikut :

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 48


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Dimana :

∆σx = pertambahan tegangan normal arah x


∆σy = pertambahan tegangan normal arah y
∆τxy = pertambahan tegangan geser
∆εx = pertambahan regangan normal arah x
∆ε y = pertambahan regangan normal arah y
E = Young's modulus
B = Bulk modulus
Hubungan tersebut di atas diberlakukan untuk setiap
elemen dengan menggunakan prinsip Mohr - Coulomb,
sebagai berikut:

Modulus awal dinyatakan dalam tegangan keliling σ3, sebagai


berikut: E1 = K . Pa (σ3/Pa)n

Sedangkan modulus berikutnya (tangent modulus) dinyatakan


dalam σ3 dan derajat tegangan (stress level = SL) sebagai
berikut :

Et = [l - (Rf.. SL)]2 K Pa. (σ3 / Pa) n


SL = ( σ1 – σ3 ) / ( σ1 – σ3 )ƒ dimana:
dimana :

Rf = ( σ1 – σ3 )ƒ / ( σ1 – σ3 )
ult = konstanta keruntuhan,
k, n = parameter yang berkaitan
dengan Ei.
Modulus unloading-reloading dapat dinyatakan sebagai fungsi
dari a3 seperti berikut ini :

Eur = K ur – Pa (σ3 / Pa) n


Dimana :

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 49


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Kur = (1,2 - 3,0 kali K) = parameter modulus untuk E ur


K = parameter modulus untuk Ei
Menurut JM. Duncan & RB. Seed, kondisi yang membahayakan
adalah tensile failure dan shear failure. Tensile failure adalah
kejadian dimana ax atau aY bernilai negatif Shear failure adalah
kejadian dimana stress level dari elemen melebihi 95 % dari
kekuatan gesernya. Kedua ketentuan tersebut di atas akan
dijadikan patokan atau dasar untuk mengkaji kemampuan tanah
fondasi dalam menerima penambahan beban urugan pada
setiap tahap penimbunan.

 Dissipasi Tekanan Pori

Penimbunan tanah di atas fondasi tanah lunak perlu dikontrol


dengan teliti terhadap tekanan air pori secara teliti. Tekanan
air pori dapat mempengaruhi stabilitas lereng bangunan,
karena faktor keamanan mengecil, yang berarti
kecenderungan terjadinya longsoran meningkat.

Secara teoritis konsolidasi tanah berlapis dapat dinyatakan


dengan rumus/persamaan differensial (Scott, 1963) sebagai
berikut :

Dengan menggunakan metoda elemen hingga, persamaan


di atas dapat dinyatakan untuk media berlapis dua, sebagai
berikut :

Dimana :

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 50


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

K 1 dan K 2 = koefisien permeabilitas lapis 1


dan lapis 2

U0t, U1, t dan U3, t = Kelebihan tekanan pori pada


saat t dititik 0,1 dan 3 dari
posisi sistem koordinat.

Dalam hal ini, drainase dianggap berjalan satu arah (keatas)


atau one dimensional consolidation, karena pondasi batuan
dianggap sangat kedap air (impervious layer).

Kemudian analisis dilakukan untuk beban pada setiap


tahap/lapis penimbunan urugan dan merupakan fungsi dari
waktu t.

 Percepatan Waktu Konsolidasi dengan Vertical Drain

Peranan vertical drain sangat berpengaruh pada waktu


pelaksanaan penimbunan urugan diatas tanah lembek.
Perhitungan waktu konsolidasi dengan vertikal drain dilakukan
dengan menggunakan rumus dari Colbond drain (Cx 1000 ),
yaitu:

Dimana:

T = periode waktu konsolidasi (hari)

d = diameter silinder tanah,

D = 1.13 S untuk grid persegi (m)

D = 1.05 S untuk grid segitiga (m)

S = jarak antara dua drain (m)

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 51


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Ch = koefisien konsolidasi horisontal (hari)

D = diameter ekivalen dari drain ( d = 0.5 b ), m.

b = lebar strip (m)

U = derajat konsolidasi rata - rata (%)

Dari hasil analisis dapat digambarkan hubungan antara


penurunan bendungan versus waktu yang diperlukan untuk
mencapai derajat konsolidasi yang diinginkan pada setiap
tahap/lapis penimbunan tanah.

Yang penting diketahui adalah jangka waktu sampai tahap


penimbunan berikutnya, setelah tahap pertama, agar stabilitas
bendungan tetap terjamin. Oleh karena itu, kondisi stabilitas
pada setiap tahap pelaksanaan penimbunan harus dikontrol agar
tidak menimbulkan bahaya longsor.

o) Pondasi

Yang dimaksud dengan pekerjaan pondasi adalah konstruksi


bangunan yang terletak di bagian bawah yang merupakan
bangunan yang menyangga konstruksi diatasnya. Pada umumnya
konstruksi pondasi terletak di bawah permukaan tanah.

Mengingat pada pekerjaan pengairan konstruksi pondasi banyak


yang terletak dibawah permukaan air, maka Konsultan akan
memberi perhatian tersendiri terhadap pembangunan pondasi yang
terletak dibawah air.

Peletakan konstruksi pondasi harus benar-benar memperhatikan


kondisi tanah setempat sesuai dengan hasil penyelidikan geoteknikal
sebelumnya.

Apabila ditemui bahwa kondisi tanah untuk peletakan pondasi


berbeda dengan hasil penyelidikan tanah sebelumnya, Kontraktor

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 52


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

diwajibkan melaporkan kepada Pengawas Pekerjaan dan konsultan


untuk dilakukan tindakan seperlunya.

Bilamana diperlukan, Kontraktor harus membuat bangunan


sementara yang dibutuhkan (misal: dewatering, tanggul sementara,
dll).

Apabila ada penggalian tanah dan atau dewatering, Kontraktor harus


menempatkan hasil galian dan pembuangan air sedemikian rupa
sehingga tidak mengganggu lingkungan setempat.

Dilihat dari bentuk konstruksi pondasi, pada umumnya terdiri dari :


trapezium, plat beton (bentuk T terbalik), tiang pancang, sumuran,
tiang strauss. Sedangkan dari jenis konstruksinya, pada umumnya
terdiri dari : pasangan batu kali, konstruksi beton bertulang,
konstruksi beton siklup.

Untuk menjaga dan memelihara mutu pelaksanaan untuk setiap jenis


konstruksi pondasi, Kontraktor harus melakukan tindakan :

1. Pondasi Pasangan Batu, mengikuti standar prosedur untuk :

a) Pembuatan campuran spesi.

b) Penyusunan pasangan batu.

2. Pondasi Konstruksi Plat Beton Bertulang, sesuai standar prosedur


untuk :

a) Pembuatan campuran beton.

b) Pengadukan campuran beton.

c) Pengecoran beton.

d) Pengujian mutu beton.

e) Pembuatan cetakan beton.

f) Pemasangan besi beton.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 53


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

g) Pembongkaran cetakan beton.

h) Pemeliharaan beton setelah dicor.

3. Pondasi Tiang Pancang Beton, sesuai dengan prosedur untuk :

a) Pembuatan tiang pancang beton bertulang.

b) Pengangkutan tiang pancang beton.

c) Pemancangan tiang pancang beton.

d) Pemasangan atau instalasi peralatan pancang.

e) Penggunaan atau pengoperasian peralatan pancang.

f) Pemotongan sisa tiang pancang.

g) Uji beban tiang pancang.

4. Pondasi Tiang Pancang Strauss Beton, sesuai dengan


prosedur untuk :

a) Pembuatan beton bertulang.

b) Pembuatan sumuran dengan mesin bor.

c) Standar prosedur penggunaan peralatan bor tanah.

5. Pondasi Sumuran, sesuai dengan prosedur untuk :

a) Pembuatan sumuran dalam tanah.

b) Pembuatan dinding sumuran.

c) Pemasangan dinding sumuran ke dalam sumur tanah.

d) Pembuatan dan pengecoran beton siklop.

e) Penggunaan atau pengoperasian peralatan untuk


pengangkatan dan pemasangan dinding sumuran.

p) Pekerjaan Bangunan Konstruksi

Yang dimaksud dengan bangunan konstruksi disini antara lain,


adalah :

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 54


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

1. Konstruksi pasangan batu.

2. Konstruksi beton siklop.

3. Konstruksi tiang pancang.

4. Konstruksi beton bertulang.

5. Konstruksi bronjong.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan bangunan konstruksi,


Konsultan akan memeriksa kesiapan pelaksanaan Kontraktor,
mencakup :

1. Jadwal Pelaksanaan pekerjaan yang lebih rinci.

2. Metode pelaksanaan untuk setiap kegiatan, khususnya kesiapan


penggunanaan peralatan, ketersediaan bahan konstruksi,
ketersediaan tenaga kerja yang terampil agar tercapai hasil yang
optimal.

3. Kesiapan Gambar Kerja yang detail lengkap dengan gambar


penjelasan dari bagian-bagian konstruksi yang akan dikerjakan.

4. Pengambilan sondir di lokasi rencana bangunan konstruksi.

Pengujian sondir test merupakan salah satu pengujian penetrasi


yang bertujuan untuk mengetahui daya dukung tanah pada
setiap lapisan serta mengetahui kedalaman lapisan pendukung
yaitu lapisan tanah keras. Hal ini dimaksudkan agar dalam
mendesain pondasi yang akan digunakan sebagai penyokong
kolom bangunan diatasnya memiliki factor keamanan (safety
factor) yang tinggi sehingga bangunan diatasnya tetap kuat dan
tidak mengalami penurunan atau settlement yang dapat
membahayakan dari sisi keselamatan akan bangunan dan
penghuni didalamnya. Uji Sondir dapat digunakan untuk
mengetahui profil tanah, kepadatan relatif (untuk pasir), kuat
geser tanah, kekakuan tanah, permeabilitas tanah atau koefisien

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 55


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

konsolidasi, kuat geser selimut tiang, dan kapasitas daya dukung


tanah.

5. Kesiapan bangunan sementara (jika diperlukan).

6. Setting out/uitzet, telah dipasang dan telah sesuai dengan posisi


atau elevasi seperti dalam gambar rencana.

7. Dan lain-lain.

Selama pelaksanaan konstruksi, Konsultan akan melakukan supervisi


konstruksi antara lain adalah :

1. Untuk Konstruksi Pasangan Batu

a. Dijaga agar Kontraktor dalam membuat perbandingan


campuran spesi sesuai dengan spesifikasi teknik yang
dipersyaratkan.

b. Ukuran dan pemasangan batu sesuai dengan standar


prosedur yang berlaku dan sesuai dengan gambar kerja
maupun bentuk profil yang disiapkan.

c. Apabila dibuat siaran atau plesteran, campuran spesi untuk


siaran/plesteran sesuai dengan spesifikasi teknik dan
pengerjaannya secara rapih dan bersih.

2. Untuk Konstruksi Beton Bertulang

a. Pembuatan cetakan beton harus memenuhi ketentuan


dalam Gambar Kerja, dari bahan yang telah ditentukan
dan dengan dimensi seperti dalam Gambar Rencana
dan harus dipasang sesuai dengan setting out/uitzet
yang telah disetujui.

b. Apabila harus menggunakan Perancah, maka


konstruksi perancah ini harus cukup kuat.

c. Pemotongan, penyambungan dan pembengkokan besi

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 56


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

beton harus dikerjakan sesuai dengan gambar kerja


pembesian yang telah disetujui.

d. Penyetelan, pemasangan dan pengikatan besi beton


harus dikerjakan secara rapih, sesuai dengan petunjuk
dalam gambar kerja pembesian serta sesuai dengan
standar design pemasangan besi beton yang berlaku.

e. Semen sebagai bahan beton yang akan digunakan


harus berkualitas sesuai dengan persyaratan yang
diminta (Portland Cement).

f. Sebelum digunakan, kontraktor harus menyimpan


semen di gudang yang telah disediakan dan telah
mendapat persetujuan Tim Teknis.

g. Sebelum digunakan, Kontraktor harus dapat


memastikan bahwa semen tersebut masih baik dan
terbebas dari gumpalan-gumpalan semen yang telah
membatu.

h. Penempatan semen di gudang penyimpanan harus


sedemikian rupa sehingga tumpukan semen tidak
menimbulkan kerusakan dan terhindar dari
penyimpanan yang terlalu lama, yang akan
mengurangi kualitas semen.

i. Jika Kontraktor menggunakan bahan pencampur


harus sudah mendapat persetujuan dari Tim Teknis.

j. Volume campuran bahan pencampur harus sesuai


dengan uji kualitas yang telah dilakukan.

k. Kualitas agregat, baik agregat kasar maupun agregat


halus harus sudah sesuai dengan uji kualitas yang
dilakukan.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 57


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

l. Agregat yang akan digunakan harus sudah bersih dan


terbebas dari kotoran yang akan mengurangi kualitas
beton.

m. Pencucian agregat harus dilakukan sebelum digunakan


dan agregat yang akan digunakan sudah harus
mendapat persetujuan dari Tim Teknis.

n. Kontraktor agar selalu menjaga perbandingan


campuran beton sesuai dengan spesifikasi teknik, dan
selalu melakukan test/pengujian campuran beton pada
waktu yang ditentukan dengan menggunakan metode
pengujian seperti yang ditentukan dalam spesifikasi
teknik.

o. Pengangkutan, pengadukan dan pengecoran beton


harus dilakukan dengan secepatnya dan diusahakan
dengan cara yang paling efektif.

p. Apabila harus dilakukan penghentian pengecoran


sebelum cetakan beton terisi penuh harus ditempat
pemberhentian menurut standar yang berlaku.

q. Penggetaran beton harus dilakukan secara merata di


semua bagian dan dengan menggunakan alat
penggetar yang telah disetujui.

r. Kontraktor harus melakukan pemeliharaan setelah


pengecoran beton dilakukan dengan cara selalu
membasahi dengan air.

s. Pembongkaran cetakan beton dan perancah dilakukan


setelah betonnya cukup keras dan cukup umur sesuai
dengan metode pembongkaran yang berlaku.

3. Untuk Konstruksi Beton Pracetak

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 58


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Salah satu keuntungan digunakannya beton pracetak pada


struktur adalah dapat diproduksi secara segmental
sehingga proses pembuatannya dapat dilakukan secara
fabrikasi. Dengan demikian kontrol kualitas material akan
lebih terjamin.

Ada dua proses pekerjaan yang dapat dilaksanakan dalam


pembuatan beton Pracetak, yaitu :

a. Proses pencetakan secara pabrikasi di Industri


Pracetak. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dengan
proses pabrikasi, adalah :

1. Perlunya standar khusus sehingga hasil pracetak


dapat diaplikasikan secara umum dipasaran.

2. Terbatasnya fleksibilitas ukuran yang disediakan


untuk elemen pracetak yang disebabkan karena
harus mengikuti kaidah sistem dimensi satuan yang
disepakati bersama dalam bentuk kelipatan suatu
modul.

3. Dengan cara ini dimungkinkan untuk mencari


produk yang terbaik dari lain pabrik.

b. Proses percetakan di lapangan/lokasi proyek Untuk


proses yang kedua, hal-hal yang perlu untuk
dipertimbangkan, adalah :

1. Proses ini sering dilakukan pada proyek-proyek


lokal.

2. Umur daripada proses produksi percetakan


disesuaikan dengan usia proyek.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 59


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

3. Proses ini lebih disukai bila dimungkinkan untuk


dilaksanakan dikarenakan standarisasi hasil
percetakan disesuaikan dengan keperluan proyek.

Setelah pelaksanaan pengecoran, pada beton pracetak


dilakukan curing untuk menghindari penguapan air semen
secara drastis sehingga mutu beton yang direncanakan
terpenuhi.

Pembukaan bekisting dilakukan setelah kekuatan beton


antara 20 % - 60 % dari kekuatan akhir yang dapat
tercapai, kurang lebih umur 3 - 7 hari pada suhu kamar.

Bagan Alir Pembuatan


Beton Pracetak

Tahapan pelaksanaan pekerjaan beton pracetak:

1. Survey awal lokasi.

Tahap paling awal dari pekerjaan adalah survey lokasi


untuk mendata kondisi existing. Kumpulkan semua data
baik berupa foto, data pengukuran dan kondisi sosial di

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 60


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

lingkungan pekerjaan. Dengan hasil survey ini bisa


direncanakan metode pelaksanaan dan antisipasi dampak
sosialnya.

2. Fabrikasi beton pracetak.

Bila dimensi sudah ditetapkan, beton pracetak ini harus


segera diorder ke pabrik. Semakin cepat pemesanan
dilakukan maka laju pekerjaan akan segera berjalan.

3. Galian tanah.

Penggalian tanah dilakukan dengan menggunakan


excavator/manual. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penggalian adalah :

a. Elevasi rencana.

b. Kebutuhan dump truck untuk membuang tanah.

c. Pembuatan kisdam untuk membendung aliran air.

d. Pengalihan aliran air selama proses galian sampai


pemasangan.

e. Kondisi tanggul, jika terdapat bangunan rumah


penduduk harus dipasang turap, biasanya berupa wf
atau teel sheet pile.

f. Penggalian dilakukan per segmen, misalnya 12 m,


setiap pengerjaan 1 segmen meliputi penggalian
sampai dengan pemasangan beton pracetak.

4. Pekerjaan lantai dasar untuk kedudukan/landasan beton


pracetak.

5. Pemasangan beton pracetak

Pemasangan beton pracetak ini menggunakan crane.


Kapasitas crane yang dibutuhkan kurang lebih setara

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 61


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

dengan 5 x berat sendiri dari beton pracetak yang


diangkat. Jika crane harus berdiri di atas beton pracetak
maka harus dikonsultasikan dulu dengan pihak pabrik
pembuatnya. Biasanya beton pracetak bisa diinjak oleh
crane pada umur 7 hari setelah fabrikasi.

q) Pekerjaan Grouting

Grouting adalah sebuah pekerjaan untuk mengisi celah atau


rongga dalam sebuah struktur. Material yang digunakan untuk
pekerjaan ini adalah material yang tidak memiliki sifat susut
dan bahkan cenderung memiliki karakteristik
expand/mengembang dalam skala kecil biasanya antara 0,5 %
s/d 1,5 %.

Grouting pula sering digunakan sebagai istilah dalam pekerjaan


perbaikan beton yang mengalami keropos, gompal atau pecah.
Jenis material grouting terdapat banyak macam dan jenis,
diantaranya:

1. Cementious Grout atau material grouting berbahan dasar


semen

2. Epoxy Resin Grout atau material grouting berbahan dasar


epoxy resin

3. Polyurethane Grout atau material grouting berbahan dasar


polyurethane

4. dan lain lain

Jenis material dalam lingkup grouting ini pula terdapat jenis


"extra ordinary", misal beton mutu tinggi, beton cepat setting
dan beton untuk bawah air.

Pemilihan bahan sangatlah penting dalam pelaksanaan


pekerjaan grouting ini, dan pemilihan bahan tersebut

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 62


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

diperhitungkan berdasar pada fungsi dan kondisi bidang kerja


serta lokasi, misalnya :

1. Untuk mengisi celah pada base plate pedestal atau celah


beton precast dapat menggunakan material cementious
grout dan metode yang dapat digunakan adalah baik itu
secara langsung di tuang ataupun dengan bantuan pompa
untuk arah/lokasi yang sulit dijangkau.

2. Untuk mengisi celah retakan pada beton diperlukan


material yang memiliki viscositas rendah dengan mutu yang
tinggi yaitu epoxy resin dengan metode injeksi slow and low
pressure.

3. Atau dalam hal perbaikan kebocoran menggunakan material


polyurethane dengan menggunakan metode High Pressure
Injection Grout.

Metode Grouting dilakukan pada beton yang mengalami


spalling, kropos dan kerusakan retak retak dengan kedalaman
retakan yang cukup dalam dan lebar, retakan sampai selebar
20 mm, hingga tulangan tidak terlindungi lagi oleh selimut
beton dan dapat mengakibatkan tulangan mengalami korosi.
Tahapan pelaksanaan pekerjaan grouting adalah, sebagai
berikut :

1. Pekerjaan Chipping

Pekerjaan chipping dimaksudkan untuk mengupas beton


yang sudah mengalami spalling atau crack, chipping
dilakukan hingga ketebalan tertentu, atau sampai tulangan
terlihat dan ada jarak kira-kira satu jari dengan permukaan
beton yang lama. Dalam proposal ini dibuat untuk chipping
pada balok/kolom +/-5 Cm pada bagian sisi-sisinya. Untuk
pelaksanaan chipping dipergunakan Electric Hammer Drill

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 63


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

dengan kapasitas 8 – 10 kg, yang dimaksud untuk


menghindari getaran yang berlebihan. Apabila pelaksanaan
chipping sudah selesai, maka hasil chipping dibersihkan
dengan High Pressure Water Jetting dengan maksud untuk
membersihkan hasil chipping dari sisa-sisa debu dan
sekaligus memberikan penjenuhan terhadap beton existing.

2. Pekerjaan cetakan Micro Concrete

Cetakan micro concrete dibuat bentuknya sesuai dengan


kebutuhan , cetakan tersebut dibuat dari bahan multiplek
lapis film dengan ketebalan 18 mm yang diperkuat dengan
besi siku L. 50.50.5. dan bout dia 10mm. Pekerjaan
pembuatan cetakan micro concrete dilakukan di workshop
dengan menggunakan peralatan : Mesin las listrik, mesin
potong besi dan alat bantu lainnya. Pemasangan cetakan
micro concrete di lapangan dilakukan dengan menggantung
cetakan tersebut menggunakan Dyna Bolt.

3. Pekerjaan Pouring/Grouting

Pekerjaan pouring adalah : pekerjaan pelapisan/pengecoran


beton pada bagian beton yang dikupas untuk
mengembalikan pada dimensi awal dari komponen struktur
saluran. Ketebalan pouring pada pelat bagian bawah adalah
5-10 cm. Persiapan pekerjaan pouring : Sebelum dilakukan
pouring, dilakukan persiapan/instalasi terhadap peralatan
yang digunakan, yaitu : Tabung Sagola, mesin kompresor,
slang Ø 1 ½ inch dan Hand mixer untuk mencampur
material (Renderoc HF Premix) dengan air bersih. Tabung
sagola dihubungkan dengan lubang inlet pada bekisting
oleh slang Ø 1 ½ inch Setelah instalasi siap, maka
dilakukan pencampuran material Renderoc HF Premix

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 64


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

dengan air, pencampuran dilakukan menggunakan


peralatan Hand mixer yang mempunyai paddle mixer
berbentuk spiral, kecepatan pengadukan adalah : 400
sampai 500 putaran permenit. Pengadukan dilakukan pada
ember pengaduk dengan komposisi 30 Kg Renderoc HF
Premix dicampur dengan ± 4,0 liter air bersih selama ± 2–3
menit sampai terlihat material tercampur merata. Kemudian
material yang telah tercampur tersebut dituang kedalam
tabung Sagola untuk selanjutnya dimasukan kedalam
cetakan dengan menggu nakan tekanan compressor
sebesar 2–3 bar sampai merata memenuhi seluruh ruang
didalam cetakan tersebut. Setelah seluruh ruang dalam
cetakan dipenuhi oleh material yang terindikasi dengan
keluarnya material dari lubang outlet, maka tekanan
dihentikan dan slang pada lubang inlet dipotong dan lubang
inlet ditutup dengan mengikat sisa slang yang terpotong
tersebut dan selanjutnya bekisting dibuka setelah waktu
setting dari material terlampaui atau ± 9 jam.

4. Pekerjaan Coating lapisan pelindung.

Setelah bekisting dibuka pada struktur beton, maka


diperlukan coating, untuk melindungi beton baru dari zat-
zat kimia yang merusak konstruksi beton. Untuk itu
digunakan materian Curseal. Pelaksanaan coating dilakukan
dengan menggunakan alat kuas yang langsung
diapliaksikan pada permukaan beton secara merata.

r) Konstruksi Bronjong

1. Pembuatan anyaman kawat bronjong agar supaya


sesuai dengan gambar kerja.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 65


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

2. Penempatan atau pemasangan bronjong kawat ditempat


pekerjaan sesuai dengan profil yang telah dipasang.

3. Pengisian batu dalam bronjong harus dikerjakan secara


efektif dan sesuai dengan spesifikasi teknik.

4. Penutupan dan pengikatan bronjong harus dikerjakan


sesuai dengan standar yang berlaku.

s) Pekerjaan Hidro Mekanikal

Yang dimaksud dengan pekerjaan hidro mekanikal adalah


pekerjaan besi profil atau baja untuk keperluan bangunan air,
termasuk pintu-pintu air.

Untuk pekerjaan besi profil atau baja, Konsultan akan


melakukan supervisi terhadap Kontraktor, meliputi :

1. Bahwa profil yang digunakan harus sesuai dengan standar


besi yang disetujui.

2. Metode pemotongan dan penyambungan profil besi (keeling


atau las) harus dikerjakan sesuai dengan standar yang
berlaku.

3. Penyetelan (montage) kerangka besi harus sesuai dengan


gambar kerja dan spesifikasi teknik yang disetujui.

4. Penempatan dan pemasangan kerangka besi di tempat


yang telah direncanakan harus sesuai dengan kedudukan
setting out/uitzet dan gambar kerja.

5. Kerangka besi yang telah dipasang harus dipelihara sesuai


dengan standar yang berlaku.

6. Bilamana peralatan hidro mekanikal adalah merupakan


produk manufaktur, harus disertakan sertifikasi dari
manufakturingnya.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 66


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

7. Standar prosedur pemasangan peralatan hidromekanikal


harus diikuti, misalnya :

 Pemasangan kerangka pintu air.

 Pemasangan daun pintu air.

 Pemasangan peralatan penggeraknya.

 Pengujian atau pengetesan pintu air.

t) Untuk Pekerjaan Shotcrete

Shotcrete adalah, pada dasarnya, versi dinding beton cast-in-


tempat. Daripada menempatkan beton ke dalam bentuk,
bagaimanapun, campuran segar disemprotkan ke panel dinding
yang telah didirikan dalam bentuk bangunan. Sebuah
nozzleman berlaku konkret dari selang bertekanan untuk
mencakup penguatan dan membangun ketebalan dinding,
membentuk bentuk struktural yang meliputi dinding, lantai,
atap, dan majelis lainnya. Bahan ini juga telah disebut "gunite"
mengacu pada nozzle atau "gun" yang digunakan untuk
menembak material pada bentuk wajah. Setiap permukaan
cocok untuk menerima beton segar dapat digunakan: kayu,
baja, dan polystyrene yang umum. Selesai sering diterapkan
langsung ke beton sementara itu masih basah.

Bagian ini menjelaskan aspek-aspek kunci dari sistem


bangunan shotcrete untuk aplikasi komersial dan residensial,
keuntungan :

1. Variasi Wall System.

2. Instalasi : Koneksi dan Menempatkan Beton.

3. Finishes.

4. Keberlanjutan dan Energi.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 67


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

5. Sumber daya tambahan.

Sistem shotcrete memiliki keunggulan yang sama dengan


semua dinding beton lainnya. Mereka kuat, tahan lama, tahan
terhadap bencana, kebakaran, cetakan, serangga dan hama,
dan memiliki permeabilitas yang rendah, massa termal yang
baik, dan membuat amplop ketat. Meskipun sifat keras dari
shotcrete mirip dengan beton cor-in-tempat konvensional, sifat
dari proses penempatan memberikan manfaat tambahan,
seperti ereksi sangat cepat, terutama pada bentuk-bentuk
kompleks atau bentuk, termasuk dinding melengkung dan
lengkungan. Shotcrete adalah metode bangunan yang efektif
biaya karena kecepatan konstruksi dan peralatan minimal
persyaratan. Sample Gambar Shotcrete.

Gambar Pelaksanaan Shotcrete

u) Untuk Pekerjaan Pipa

Jalur pipa transmisi adalah jalur pipa yang mengalirkan air baku
dari unit Intake menuju instalasi pengolahaan air bersih
(IPA/WTP). Sistem pengaliran air dari sumber ke
instalasi pengolahaan air bersih (WTP) dengan sistem
gravitasi memakai pipa PVC dia.200 mm. Sistem ini

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 68


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

memanfaatkan keadaaan tofografi (beda tinggi muka


tanah) setempat, dalam hal ini jika daerah pelayanan terletak
lebih rendah dari sumber air. Untuk daerah pelayanan yang
mempunyai beda tinggi yang besar ini sistem gravitasi
dapat diterapkan sehingga menjadi lebih ekonomis dan
mudah karena tidak menggunakan sistem perpompaan.

Dalam memasang dan menyetel pipa, perlu diperhatikan


kedudukan pipa tersebut, ukuran-ukuran yang diminta dalam
gambar, gerakan-gerakan akibat pengembangan daan atau
pengerutan akibat temperatur, dan tegangan-tegangan yang
mungkin terjadi akibat pengelasan atau pemuaian akibat panas
pada pipa dan beban-beban yang ditanggung pipa tersebut.

Peralatan yang dipakai dalam pekerjaan pipa, adalah sebagai


berikut :

1. Alat pengangkat (mobile crane, tripot, tackle, block dan lain-


lain).

2. Mesin las lengkap.

3. Alat rata air (waterpass).

4. Siku-siku baja.

5. Alat-alat bantu penyetelan.

6. Mesin las potong.

7. Alat pemotong pipa.

8. Alat pembuat ulir pipa.

9. Alat-alat pertukangan pipa lainnya.

10. Alat penyangga pipa yang dapat diturunkan/dinaikkan, dan

11. Roda pemutar pipa.

Langkah-langkah kerja pekerjaan pipa, yaitu :

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 69


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

1. Langkah persiapan (mengecek/menyiapkan semua peralatan


dan bahan-bahan yang akan dipasang).

2. Membaca gambar kerja.

3. Menyusun rencana kerja & urutan langkah-langkah


pelaksanaan yang paling efisien.

Diprioritaskan bagian-bagian yang mudah dikerjakan


terlebih dahulu, kemudian baru bagian yang sulit.
Bagian yang akanlangsung dihubungkan dengan
bagian lain dilapangan sebaiknya dilaksanakan
dilapangan, dimana penyetelan dapat dilaksanakan
sebaik-baiknya tanpa harus ada paksaan ataupun
pemanasan-pemanasan guna penyetelannya. Bagaimana
juga, jika dilaksanakan secara salah maka
pemanasan dapat mengurangi kekuatan bahan.

4. Penyetelan.

Bagian-bagian pipa dipotong dengan alat potong


pipa atau las potong, sesuai gambar. Penyetelan
merupakan pekerjaan yang sangat penting. Setiap
langkah harus dilaksanakan secara teliti sekali. Pemotongan
bagian-bagian pipa harus tepat sekali dengan
ukuran yang tercantum pada gambar.

b. Setelah Konstruksi

Setelah pelaksanaan pekerjaan konstruksi selesai dikerjakan oleh


Kontraktor, tugas dan tanggung jawab Konsultan Supervisi mencakup
hal-hal, sebagai berikut :

1. Perhitungan Progres Pekerjaan Selesai (MC-100)

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 70


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Evaluasi progress pekerjaan yang terakhir atau MC-100, dilakukan


bersama-sama antara Pihak Proyek, Konsultan maupun Kontraktor
dengan melakukan peninjauan lapangan terlebih dahulu dan
setelah itu dilakukan pembahasan atas progress yang telah dicapai.

Dalam MC-100, hal-hal yang harus diperhatikan, adalah :

1. Kemungkinan adanya kelebihan/kekurangan volume pekerjaan


pada bagian pekerjaan tertentu.

2. Kemungkinan adanya keterlambatan waktu penyelesaian


pekerjaan.

3. Kemungkinan adanya bagian pekerjaan yang belum selesai


100 %, tetapi telah dianggap selesai.

4. Kemungkinan adanya pekerjaan yang telah selesai, tetapi


belum dapat diterima Pengawas Pekerjaan, tetapi telah dihitung
volumenya.

5. Kebersihan dan kerapihan lapangan yang dipersyaratkan belum


terpenuhi.

6. Kemungkinan adanya pembongkaran dan pembersihan


pekerjaan sementara yang belum dilakukan atau diselesaikan.

7. Kemungkinan adanya klaim sub-kontraktor yang belum


diselesaikan oleh Kontraktor.

2. Pemeriksaan As-built Drawings

Setelah pelaksanaan konstruksi selesai dikerjakan, sebagaimana


mestinya kontraktor menyiapkan as-built drawings dari masing-
masing bangunan. Dalam hal ini Konsultan supervisi akan
melakukan pemeriksaan terhadap as-built drawings tersebut agar
benar-benar sesuai dengan kondisi bangunan di lapangan baik itu
mencakup dimensi, posisi, elevasi maupun detail-detail bagian
bangunan lainnya. As-built drawings yang dibuat akan berperanan

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 71


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

cukup penting karena akan dipakai sebagai dasar untuk pembayaran


maupun keperluan dimasa mendatang.

3. Pekerjaan Dalam Masa Pemeliharaan

Yang dimaksud dengan “Pekerjaan dalam masa pemeliharaan“


adalah : kegiatan yang harus dilakukan oleh Kontraktor, selama
masa pemeliharaan yang bertujuan untuk tetap menjaga/memelihara
agar supaya bangunan beserta kelengkapannya yang telah
diserahkan dalam tahap pertama, tetap dalam kondisi yang baik
sesuai dengan yang telah disetujui.

Selama masa ini Konsultan supervisi akan melakukan kegiatan-


kegiatan :

1. Melakukan pemeriksaan untuk semua pekerjaan yang perlu


diperlihara dan dicatat hal-hal yang ada perubahan bentuk,
misalnya retak-retak, penurunan, longsor pengapuran atau
pengecatan yang mengelupas.

2. Membuat catatan-catatan agar Kontraktor melakukan perbaikan


atau penyempurnaan atau penggantian bagian-bagian yang
dianggap mengalami kerusakan atau perubahan atau yang
belum sempurna dan harus diperbaiki selama masa
pemeliharaan.

3. Membantu Pengguna Jasa dalam menyusun dokumen penyerahan


pekerjaan.

4. Sebelum dilakukan penyerahan kedua, kondisi bangunan dan


kelengkapannya harus dalam kondisi masih baik tanpa ada
perubahan atau kerusakan.

4. Penyerahan Pekerjaan Konstruksi (Provisional Hand Over)

Pada akhir pekerjaan konstruksi, maka kontraktor akan


mengajukan permintaan PHO (Provisional Hand Over) kepada

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 72


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Pengguna Jasa, Ketelibatan Team Supervisi dalam hal ini adalah


membantu memberikan penjelasan-penjelasan teknis mengenai
pekerjaan, saran-saran teknis, informasi mengenai test
laboratorium, kuantitas pekerjaan, gambar-gambar design/revisi
design dll. Disamping itu Team Supervisi juga akan membuat
usulan pekerjaan-pekerjaan yang perlu diperbaiki oleh kontraktor
dalam bentuk daftar keruasakan yang masih menjadi tanggung
jawab kontraktor selama periode pemeliharaan atau biasa disebut
“Defect and Defeciacies” dan penyerahan berkas-berkas teknis dan
administrasi kepada Pengguna Jasa.

5. Serah Terima Akhir (FHO) Pekerjaan

Sebagai tahap akhir pelaksanaan konstruksi adalah Serah Terima


Akhir Pekerjaan (FHO) yang akan dilakukan dari Kontraktor kepada
Pengguna Jasa setelah masa pemeliharaan selesai. Sebelum
dilakukan Serah Terima Akhir Pekerjaan (FHO), Konsultan
Supervisi akan menyusun dokumen penyerahan pekerjaan yang
telah sempurna dilaksanakan oleh Kontraktor, termasuk perbaikan-
perbaikan selama masa pemeliharaan.

6. Administrasi

Seperti halnya pekerjaan pengawasan, pekerjaan administrasi harus


diselenggarakan dengan tertib, karena prosedurnya administrasi ini
sangat penting artinya didalam mendapatkan catatan-catatan secara
tertulis mengenai pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Dalam kaitan
ini, Team Supervisi berkewajiban membuat seluruh prosedur
pekerjaan fisik mengikuti dan mempunyai catatan-catatan baik pada
saat pengajuan pekerjaan oleh kontraktor (Request of Work),
catatan-catatan hasil pengawasan pengawasan baik secara visual di
lapangan maupun hasil test laboratorium, termasuk juga
perhitungan quantitas hasil pekerjaan sebagai bahan pembayaran,

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 73


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

dimana catatan-catatan ini harus disimpan dan diarsipkan dengan


tertib. Surat-menyurat dengan Kontraktor baik yang menyangkut
administrasi biasa maupun administrasi teknis akan diselenggarakan
dengan baik dan tertib sesuai dengan ketentuan didalam Dokumen
kontrak. Pengajuan Pembayaran Bulanan (Monthly Certificate) oleh
kontraktor akan dicocokkan dan dipelajari dengan melihat catatan-
catatan harian inspektor lapangan dan hasil pengukuran dan
perhitungan bersama (joint measurement). Diagram alir pengajuan
dana pembayaran oleh kontraktor disajikan pada Gambar 6.

Pembuatan Contract Change Order (perubahan Kontrak) akan


disiapkan dan dibuat sesuai dengan persyaratan dalam spesifikasi
yang dilengkapi alasan-alasan dan argumentasi, dilakukan
perubahan, perhitungan-perhitugan, sket/gambar-gambar, dan
usulan mengenai perpanjangan waktu (apabila diperlukan) yang
berkaitan dengan perubahan tersebut. Seluruh dokumen kontrak,
gambar-gambar hasil survei, gambar design/redesign serta gambar-
gambar kerja dan gambar terlaksana, catatan-catatan hasil
pekerjaan pengawasan, test laboratorium, akan disimpan rapi di
kantor Team Leader dan dapat dilihat apabila diperlukan setiap saat.
Setiap klaim yang diajukan oleh kontraktor, seperti permintaan
perpanjangan waktu pelaksanaan, permintaan pembayaran atas hasil
pekerjaan akan selalu dipelajari dan dichek terhadap hasil monitoring
pekerjaan, serta didiskusi terlebih dahulu sebelum diambil
keputusan. Saran-saran teknis, rekomendasi, serta alternatif-
alternatif terhadap pemecahan setiap masalah yang timbul, akan
selalu diberikan oleh Team supervisi kepada Pengguna Jasa baik
secara lisan maupun tertulis. Semua dokumen administrasi baik
dokumen administrasi biasa maupun administrasi teknis termasuk
kelengkapan-kelengkapannya akan diserahkan kepada Pengguna
Jasa pada akhir dari masa layanan konsultasi pekerjaan Team

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 74


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Supervisi. Bagan Aliran (flow chart) Prosedur Perubahaan Kontrak


(CCO) seperti terlihat pada Gambar 7, sedangkan Flow Chart
Prosedur perpanjangan waktu dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 6 : Bagan Alir Pengajuan Dana Pembayaran

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 75


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Gambar 7 : Bagan Alir Prosedur Perubahan Kontrak (CCO)

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 76


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Gambar 8 : Bagan Alir Prosedur Perpanjangan Waktu

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 77


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

E.1.5.3. Pelaporan, Diskusi & Sosialisasi

Sebagai wujud dalam melaksanakan pekerjaan tersebut di atas,


maka laporan-laporan yang harus dibuat adalah, sebagai berikut :

1. Laporan Rencana Mutu Kontrak (RMK).

Rencana Mutu Kontrak, yang berisi tujuan pekerjaan, lokasi


pekerjaan, survei lapangan, rencana kerja, personil yang akan
terlibat serta daftar simak yang akan dilaksanakan dalam
pelaksanaan pekerjaan.

Rencana Mutu Kontrak merupakan Dokumen Jaminan Mutu


(Quality Assurance) yang berisi rencana tindakan sistematis dan
terencana demi pencapaian tingkat mutu yang diinginkan,
Rencana Mutu Kontrak harus diserahkan selambat-lambatnya: 15
(lima belas) hari kalender sejak SPMK diterbitkan, dan dibuat 3
(tiga) rangkap yang harus disetujui oleh Direksi.

2. Laporan Pendahuluan.

Laporan pendahuluan dibuat sebanyak 3 (tiga) rangkap yang harus


disetujui oleh Direksi, diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima
belas) hari kerja sejak Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
diterbitkan dan sudah mengadakan persiapan, pengumpulan data,
review hasil pengawasan yang terdahulu dari hasil peninjauan
lapangan.

Laporan Pendahuluan memuat :

a) Jadwal kerja secara keseluruhan;

b) Rencana kerja;

c) Hasil peninjauan terhadap studi sebelumnya;

d) Penemuan pokok dan problem teknik yang diperoleh melalui

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 78


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

survei penjajakan.

3. Laporan Bulanan.

Laporan Bulanan, memuat :

a) Informasi kegiatan mobilisasi tenaga, peralatan dan


bahan/material yang akan digunakan.

b) Progress pekerjaan berjalan diserta dengan kurva-s.

c) Permasalahan yang timbul, dan

d) Rencana kegiatan bulan berikutnya yang disusun secara rinci,


jelas & terprogram.

Laporan bulanan pertama harus memuat semua data yang didapat


tentang rencana pelaksanaan pekerjaan serta metode pelaksanaan
dan saran-saran apabila terjadi perubahan penanganan
pelaksanaan pekerjaan berikut perhitungan kembali volume
pekerjaan yang tertuang didalam rekayasa lapangan/Field
Engineering.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya pada hari ke-30


(tiga puluh) hari kalender setiap bulan sebanyak 2 (dua) buku
laporan.

4. Laporan Antara/Sela (Interim Report)

Laporan antara berisikan rangkuman hasil kegiatan pada


pertengahan jangka waktu pelaksanaan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari


setelah pelaksanaan diskusi, sebanyak 3 (tiga) buku.

5. Laporan Akhir.

Laporan Akhir mencakup rangkaian keseluruhan dari hasil kegiatan


pelaksanaan pekerjaan yang telah dilaksanakan, kajian yang
dihasilkan serta kesimpulan dan saran.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 79


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Laporan harus diserahkan sebelum berakhirnya masa kontrak,


sebanyak 3 (tiga) buku.

6. Album Dokumentasi.

Album foto dokumentasi memuat perihal foto-foto pelaksanaan


survei dan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan lingkup pekerjaan,
sebanyak 3 (tiga) buku.

E.1.6. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)

Pada awal pekerjaan, Kontraktor wajib menyiapkan dan mentaati setiap


tahap pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan prosedur Kesehatan dan
Keselamatan Kerja sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
Semua pekerja yang berhak mendapat perlindungaan K3 harus diasuransikan
ke lembaga asuransi yang diakui Pemerintah. Alat medis untuk P3K harus
tersedia di lokasi proyek dengan jumlah yang memadai.

E.1.6.1. Latar Belakang K3

Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan hal yang tidak


terpisahkan dalam sistem ketenagakerjaan dan sumber daya manusia.
Keselamatan dan kesehatan kerja tidak saja sangat penting dalam
meningkatkan jaminan sosial dan kesejahteraan para pekerjanya akan tetapi
jauh dari itu keselamatan dan kesehatan kerja berdampak positif atas
keberlanjutan produktivitas kerjanya. Oleh sebab itu isu keselamatan dan
kesehatan kerja pada saat ini bukan sekedar kewajiban yang harus
diperhatikan oleh para pekerja, akan tetapi juga harus dipenuhi oleh sebuah
sistem pekerjaan. Dengan kata lain pada saat ini keselamatan dan kesehatan
kerja bukan semata sebagai kewajiban, akan tetapi sudah menjadi kebutuhan
bagi setiap para pekerja dan bagi setiap bentuk kegiatan pekerjaan.

Secara singkatnya latar belakang Program K3 ini, adalah :

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 80


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

1. Kegiatan Konstruksi merupakan unsur yang penting dalam pembangunan.

2. Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan


antara lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan.

3. Kegiatan konstruksi harus dikelola dengan memperhatikan standar dan


ketentuan K3 yang berlaku.

E.1.6.2. Maksud, Tujuan & Ruang Lingkup

1. Maksud; Pra rencana K3 Kontrak (Pra-RK3K) ini sebagai acuan bagi


penyelenggaraan sistem manajemen K3 Konstruksi bidang Pekerjaan Umum
yang dapat dilaksanakan secara sistematis, terencana, terpadu dan
terkoordinasi.

2. Tujuan; Pra rencana K3 Kontrak (Pra-RK3K) ini agar semua pemangku


kepentingan mengetahui dan memahami tugas dan kewajibannya dalam
penyelenggaraan sistem manajemen K3 Konstruksi bidang Pekerjaan Umum
khususnya untuk pekerjaan ini, sehingga dapat mencegah terjadinya
kecelakaan kerja konstruksi dan penyakit akibat kerja konstruksi serta
menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman, yang pada akhirnya
akan meningkatkan produktivitas kerja.

3. Ruang Lingkup Pra rencana K3 Kontrak (Pra-RK3K) ini mengatur


penyelenggaraan sistem manajemen K3 konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
bagi pelaksanaan pekerjaan ini dengan seluruh uraian pekerjaannya
semenjak persiapan hingga penyelesaian pekerjaan, yang telah
diperhitungkan sebagai Proyek dengan Resiko Kecelakaan Tinggi.

Ruang lingkup K3 dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di


dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat
kerja dan usaha yang dikerjakan.

2. Aspek perlindungan dalam K3 meliputi :

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 81


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

1) Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian.

2) Peralatan dan bahan yang dipergunakan.

3) Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial.

4) Proses produksi.

5) Karakteristik dan sifat pekerjaan.

6) Teknologi dan metodologi kerja.

3. Penerapan K3 dilaksanakan secara holistik sejak perencanaan hingga


perolehan hasil dari kegiatan industri barang maupun jasa.

4. Semua pihak yang terlibat dalam proses industri/perusahaan ikut


bertanggung jawab atas keberhasilan usaha K3.

E.1.6.3. Peraturan Perundang-Undangan

1. Peraturan perundang undangan yang berlaku, adalah :

UUD 1945 : Undang-undang dasar.

Uu No. 14/1969 : Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja.

Uu No. 1/1970 : Tentang Keselamatan Kerja.

Uu No. 23/1992 : Tentang Kesehatan.

Uu No. 3/1992 : Tentang Jaminan Sosisal Tenaga Kerja .

Uu No. 18/1999 : Tentang Jasa Konstruksi.

Uu No. 13/2003 : Tentang Ketenagakerjaan.

2. Ketentuan lainnya.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No.


Per.02/Men/L980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 82


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Per.01/Men/1981 tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.03/Men/1998 tentang Tata Cara


Pelaporan Dan Pemeriksaan Kecelakaan.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No.


Per.01/Men/1989 tentang Kualifikasi Dan Syarat-Syarat Operator Keran
Angkat.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.Per 04/Men/1987 tentang


Panltla Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Serta Tata Cara
Penunjukkan Ahll Keselamatan Kerja.

Peraturan Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964 tentang Syarat


Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.Kep-186/Men/1999 tentang Unit


Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.:Perm05/Men/1985 tentang Pesawat


Angkat Dan Angkut.

Kep.Menaker No. Kep. 51/Men/1999 tentang Nllal Ambang Batas


Faktor Flslka Dl Tempat Kerja.

Surat Edaran No. Seso1/Men/1997 tentang Nllal Ambang Batas Faktor


Kimia di Udara Lingkungan Kerja.

Surat Edaran Dirjen Binawas No.05/Bw/1997 tentang Penggunaan Alat


Pelindung Diri.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.02/Men/1982 tentang Kualifikasi Juru


Las.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.01/Men/1980 tentang K3 Pada


Konstruksi Bangunan.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.04/Men/1980 tentang Syarat-Syarat


Pemasangan Dan Pemeliharaan Aiat Pemadam Api Ringan.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 83


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

E.1.6.4. Pengertian & Istilah dalam SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan


Umum

Pengertian SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dalam Pra RK3K ini adalah
sebagai berikut:

1. K3 adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan pengertian pemberian


perlindungan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja, yang
berhubungan dengan pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja
konstruksi, proses produksi dan lingkungan sekitar tempat kerja.

2. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah


bagiandari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan,
pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang selamat, aman, efisien
dan produktif.

3. SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum adalah SMK3 pada sektor jasa
konstruksi yang berhubungan dengan kepentingan umum (masyarakat)
antara lain pekerjaan konstruksi : jalan, jembatan, bangunan gedung
fasilitas umum, sistem penyediaan air minum dan perpipaannya, sistem
pengolahan air limbah dan perpipaannya, drainase, pengolahan sampah,
pengaman pantai, irigasi, bendungan, bendung, waduk, dan lainnya.

4. Ahli K3 Konstruksi adalah Ahli K3 yang mempunyai kompetensi khusus di


bidang K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dalam merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi Sistem Manajemen K3 Konstruksi sesuai
pedoman ini di tempat penugasannya yang dibuktikan dengan sertifikat dari
yang berwenang dan sudah berpengalaman sekurang-kurangnya 2 (dua)
tahun dalam pelaksanaan K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang
dibuktikan dengan referensi pengalaman kerja.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 84


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

5. Petugas K3 Konstruksi adalah petugas didalam organisasi Pengguna


Jasa dan atau Organisasi Penyedia Jasa yang telah mengikuti
pelatihan/sosialisasi K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

6. P2K3 (Panitia Pembina K3) adalah badan pembantu di perusahaan dan


tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan
pekerja untuk mengembangkan kerja sama saling pengertian dan partisipasi
efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja. Unsur P2K3
terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Ketua P2K3 adalah pimpinan
puncak organisasi Penyedia Jasa dan Sekretaris P2K3 adalah Ahli K3
Konstruksi.

7. Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau
sumber-sumber bahaya baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di
dalam air maupun di udara yang berada didalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia.

8. Bahaya K3 adalah suatu keadaan yang belum dikendalikan sampai pada


suatu batas yang memadai.

9. Risiko K3 adalah perpaduan antara peluang dan frekuensi terjadinya


peristiwa K3 dengan akibat yang ditimbulkannya dalam kegiatan konstruksi.

10. Kategori Risiko K3 berupa tinggi, sedang atau kecil. Jika terjadi perbedaan
pendapat tentang penentuan kategori risiko, harus diambil tingkat risiko yang
lebih tinggi.

11. Risiko Tinggi mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya


berisiko sangat membahayakan keselamatan umum, harta benda, jiwa
manusia, dan lingkungan serta terganggunya kegiatan konstruksi.

12. Risiko Sedang mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya dapat


berisiko membahayakan keselamatan umum, harta benda dan jiwa manusia
serta terganggunya kegiatan konstruksi.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 85


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

13. Risiko Kecil mencakup pekerjaan konstruksi yang pelaksanaannya tidak


membahayakan keselamatan umum dan harta benda serta terganggunya
kegiatan konstruksi.

14. Manajemen Risiko adalah proses manajemen terhadap risiko yang dimulai
dari kegiatan mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko dan
mengendalikan risiko.

15. Pengguna Jasa adalah perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau
pemilik pekerjaan/proyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi.

16. Satuan Kerja adalah organisasi/lembaga pada Pemerintah yang bertanggung


Jawab kepada Menteri yang menyelenggarakan kegiatan yang dibiayai dari
dana APBN Departemen Pekerjaan Umum.

17. Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja.

18. Penyedia barang/jasa adalah orang perseorangan atau badan yang kegiatan
usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi.

19. Jasa Pemborongan adalah layanan pekerjaan pelaksanaan konstruksi atau


wujud fisik lainnya yang perencanaan teknis dan spesifikasinya ditetapkan
Pejabat Pembuat Komitmen sesuai penugasan Kuasa Pengguna Anggaran
dan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen.

20. Jasa Konsultansi adalah layanan jasa keahlian profesional dalam berbagai
bidang yang meliputi jasa perencanaan konstruksi, jasa pengawasan
konstruksi, dan jasa pelayanan profesi lainnya, dalam rangka mencapai
sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk piranti lunak yang disusun
secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang ditetapkan Pejabat
Pembuat Komitmen sesuai penugasan Kuasa Pengguna Anggaran.

21. Kegiatan Swakelola adalah pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan,


dikerjakan/dilaksanakan, dan diawasi sendiri oleh pengguna jasa.

22. Pemangku Kepentingan adalah pihak-pihak yang berinteraksi dalam kegiatan

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 86


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

konstruksi meliputi Pengguna Jasa, Penyedia Jasa dan pihak lain yang
berkepentingan.

23. Audit Internal K3 Kontruksi Bidang Pekerjaan Umum adalah pemeriksaan


secara sistematik dan independen oleh Auditor K3 Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum dalam kerangka pembinaan untuk memberikan penilaian
terhadap efektifitas penyelenggaraan K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum
di lingkungan kerja.

24. Audit Internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum oleh Penyedia Jasa
adalah Audit K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang dilakukan oleh
auditor internal Penyedia Jasa.

25. Laporan Audit Internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum adalah hasil
audit K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang dilakukan oleh auditor
yang berisi fakta yang didapatkan pada saat pelaksanaan Audit K3 Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum.

26. RK3K (Rencana K3 Kontrak) adalah dokumen rencana penyelenggaraan K3


Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang dibuat oleh Penyedia Jasa dan
disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk selanjutnya dijadikan sebagai sarana
interaksi antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam
penyelenggaraan K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

27. Monitoring dan Evaluasi (MONEV) K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum


adalah kegiatan pemantauan dan penilaian terhadap kinerja Penyelenggaraan
K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang meliputi pengumpulan data,
analisa, penilaian, kesimpulan dan rekomendasi tingkat penerapan K3
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

28. Tenaga Kerja adalah orang yang bekerja di suatu perusahaan dan atau di
tempat kerja.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 87


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

E.1.7. FASILITAS KONSULTAN

E.1.7.1. Umum

Fasilitas yang disediakan konsultan untuk menunjang kelancaran


pelaksanaan supervisi di lapangan meliputi fasilitas-fasilitas, sebagai berikut :

1. Fasilitas Lapangan.

2. Fasilitas Kantor.

3. Staff Penunjang, dan lain-lain.

E.1.7.2. Fasilitas Lapangan

Fasilitas lapangan yang akan disediakan oleh konsultan adalah, sebagai berikut :

1. Sewa kantor/base camp.

2. Kamera.

3. Sewa mobil (2 unit).

4. Sewa motor (2 unit).

5. Peralatan survey, pengukuran, dan lain-lain.

E.1.7.3. Fasilitas Kantor

Untuk fasilitas kantor yang disediakan konsultan, meliputi :

1. Sewa komputer dan printer.

2. Filling Cabinet.

3. Papan Tulis.

4. Meja dan Kursi.

5. Komunikasi kantor.

6. Alat tulis kantor dan bahan habis pakai, dan lain-lain.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 88


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

E.1.7.4. Staff Pendukung

Staff penunjang yang akan disediakan oleh konsultan untuk pelaksanaan


pekerjaan supervisi ini terdiri dari:

1. Tenaga Administrasi dan Keuangan.

2. Operator Komputer.

3. Office Boy.

E.2. PROGRAM KERJA

Rencana kerja sangat diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan


agar pekerjaan tersebut dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu serta
ekonomis.

Dalam menyusun Rencana Kerja didasarkan pada komponen-komponen


proyek, komponen penunjang, dan tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh
Konsultan.

Kegiatan supervisi konstruksi secara garis besar dapat dibagi dalam 4 (empat)
kegiatan utama, yaitu :

Review Design.

Melaksanakan kegiatan supervisi konstruksi, dan

Membantu dalam kegiatan “special instruction”.

Masa Pemeliharaan.

Konsultan akan secara rutin memonitor progress pekerjaan dan menyiapkan


laporan-laporan seperti laporan awal, laporan pertiga bulan, laporan keuangan,
laporan akhir dan Laporan penyelesaian proyek. Konsultan juga akan membuat
rekomendasi-rekomendasi untuk peningkatan pelaksanaan proyek, dan
mengevaluasi kegunaan proyek dan menilai tingkat kesuksesan dari
proyek/evaluasi pekerjaan proyek.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 89


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Secara rinci pelaksanaan pekerjaan supervisi konstruksi diuraikan, di bawah ini.

E.2.1. KEGIATAN PERSIAPAN

Kegiatan Persiapan terdiri dari:

1. Mobilisasi Tim Konsultan dan Membuka Kantor Proyek.

2. Membuat system Prosedur Proyek.

3. Selama masa mobilisasi memberi saran kepada Kontraktor.

4. Rapat Pra Konstruksi.

5. Review dan Menyetujui Rencana Kerja yang disampaikan Kontraktor.

6. Memeriksa Peralatan yang akan digunakan oleh Kontraktor.

7. Rencana Pengelolaan Lalulintas.

8. Rencana K3.

9. Penyiapan Format-format standar.

E.2.2. TAHAP KONSTRUKSI

E.2.2.1. Review Design Rencana Terinci Dan Gambar-Gambar

Gambar-gambar yang ada dalam dokumen kontrak pada dasarnya akan


digunakan sebagai pedoman untuk keperluan konstruksi.

Kontraktor dapat merevisi atau memodifikasi atau menambahkan gambar-


gambar untuk keperluan pekerjaan konstruksi sipil, jika memang diperlukan.
Perbaikan atau modifikasi ini akan diperintahkan oleh Konsultan berdasarkan
temuan-temuan teknis, data design dan hasil survey. Kontraktor akan
menyerahkan gambar revisi konstruksi, dan konsultan akan mereview dan
menyetujuinya.

E.2.2.2. Modifikasi/Review Design

Konsultan akan menjaga sistem untuk setiap perubahan pekerjaan yang


permanen, hal ini akan disampaikan atau dijelaskan pada saat pelaksanaan

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 90


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

pekerjaan konstruksi sebagai akibat dari kondisi lokasi yang berbeda, selanjutnya
akan dikeluarkan variasion order. Variation order akan dikeluarkan jika terjadi
perubahan kondisi lokasi dan diperlukan modifikasi design pekerjaan, dan telah
mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa serta sesuai dengan kontrak.

Konsultan akan memberikan saran secara menyeluruh kepada Pengguna Jasa


setiap variation order, dimana salah satunya akan berakibat pada penambahan
biaya, bersama- sama dengan justifikasinya dan dukungan informasi lainnya,
sehingga Pemeberi Kerja mendapatkan pengetahuan yang cukup tentang
status dan latar belakang permasalahannya.

Pada tahap pertama Konsultan akan membuat modifikasi design berdasarkan


pada kondisi lokasi yang sebenarnya dan mengevaluasi implikasi biayanya dari
setiap perubahan. Selanjutnya Konsultan akan meminta penetapan dari
Kontraktor untuk perubahan pekerjaan dan setelah kesepakatan harga telah
sepakat selanjutnya menyampaikan kepada Pengguna Jasa untuk mendapatkan
pertimbangannya. Setelah mendapatkan persetujuan Konsultan akan
mengeluarkan variasion order kepada Kontraktor.

Variation orders akan dicatat dalam format yang telah disisipkan, termasuk :

perubahan kuantitas pekerjaan;

pekerjaan yang dihilangkan;

perubahan kualitas pekerjaan;

perubahan ketinggian, jalur, posisi, dan dimensi;

pekerjaan tambahan dan;

perubahan waktu kerja.

Dimana diperlukan modifikasi design muncul, survey dan investigasi tambahan


perlu diperlukan sesuai dengan keperluan baik untuk keperluan design dan
perkiraan biaya.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 91


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

E.2.2.3. Survey Dan Investigasi

Jika diperlukan untuk keperluan perubahan design, akan dilakukan survey,


investigasi sesuai keperluan, misalnya :

1. Survey Topografi.

2. Investigasi Geotehnik.

3. Mekanika Tanah.

E.2.2.4. Shop Inspection dan Pengujian

Konsultan akan mereview dan memberikan komen terhadap proposal


program jaminan mutu yang disampaikan oleh Kontraktor. Konsultan akan
memeriksa kemajuan manufacturing, pengujian dan penerimaan di lokasi
berdasarkan jadwal kontrak.

Selama dan setelah manufacturing, akan ditindak lanjuti dengan serangkaian


uji apakah hasilnya sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, beberapa
pemeriksaan antara lain : ketersediaan material, tenaga pelaksana, dan
kinerja peralatan. Pengujian akan meliputi antara lain : inspeksi material dan
pengiujian, memeriksa bengkel kerja, pengujian di lapangan. Konsultan akan
mereview dan menyetujui prosedur pengujian yang diajukan oleh Kontraktor
dengan mempertimbangkan persyaratan yang telah ditetapkan dalam Kontrak.

E.2.2.5. Menyetujui Dokumen yang Diajukan Kontraktor

Berdasarkan pada construction drawings yang telah disetujui oleh Konsultan,


Kontraktor akan menyiapkan working drawings/shop drawings dilengkapi
dengan perhitungan design, antara lain :

Rincian beton bertulang untuk struktur beton;

Shop drawings dan perhitungan design termasuk layout plan dan


construction/erection details;

Concrete lift dan placement drawings;

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 92


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Layout drawings untuk temporary facilities;

Metode konstruksi;

Specifikasi, pamphlets dan data untuk semua material dan peralatan yang
disediakan;

Jadwal pelaksanaan Konstrusi.

Konsultan akan mereview, memberikan komen, dan menyetujui working


drawings/shop drawings, hasil kalkulasi, metode pembangunan, jadwal kerja
dan dokumen lain yang diajukan oleh Kontraktor untuk memastikan :

Sesuai dengan ketentuan dokumen kontrak;

Secara teknis benar dan lengkap;

Adanya kecocokan terhadap semua informasi; dan

Dapat dipercaya dan mudah pemeliharaanya.

Sebagai hasil review oleh Konsultan, Dokumen Kontraktor akan dikembalikan


kepada Kontraktor dengan katagori, sebagai berikut :

Setuju (Kategori 1).

Setuju dengan catatan (Kategori 2).

Tidak Setuju (Kategori 3).

Sebagai informasi (Kategori 4).

E.2.2.6. Supervisi Pekerjaan Konstruksi

Konsultan akan melaksanakan inspeksi dan supervise secara rutin


terhadap semua pekerjaan konstruksi di lapangan, dalam rangka memeriksa
kegiatan-kegiatan Kontraktor, kegiatan meliputi :

Kualitas Pekerjaan;

Sesuai dengan konsep design, drawings, dan specifikasi; prosedur dan


metode Konstruksi; manajemen dan kecakapan kerja; dan

Keselamatan kerja.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 93


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

E.2.2.7. Quality Management

1. Umum

Konsultan akan memberikan prioritas yang tinggi pada quality management


pekerjaan konstruksi. Konsultan akan mereview dan menyetujui program
jaminan mutu yang diusulkan oleh Kontraktor pada tahap awal pelaksanaan
supervise.

Konsultan akan secara hati-hati menyiapkan organisasi tim lapangan,


prosedur kerja, metode dan system pelaporan untuk pengendalian kualitas
untuk memastikan bahwa semua item pekerjaan yang dilaksanakan oleh
Kontraktor benar-benar sesuai dengan persyaratan kontrak.

Konsultan akan berusaha keras untuk membuat yang terbaik untuk


memastikan pekerjaan Kontraktor sesuai dengan apa yang tercantum dalam
kondisi kontrak, spesifikasi dan construction drawings, serta memberikan
instruksi kepada Kontraktor untuk dapat memenuhi persyaratan yang telah
ditetapkan.

2. Uji Bahan Material Konstruksi

Selama masa supervisi, berbagai macam uji akan dilaksanakan terhadap


bahan-bahan konstruksi dan kualitas pekerjaan baik di lokasi kerja maupun
laboratorium.

Persyaratan uji biasanya telah diuraikan dalam spesifikasi teknis di dalam


kontrak. Pengujian harus dilakukan dengan memenuhi standar yang telah
ditetapkan dalam spesifikasi teknis. Konsultan akan mereview proposal
prosedur pengujian yang diajukan oleh Kontraktor, dan memberikan instruksi
untuk modifikasi/perbaikan.

3. Inspection Program

Konsultan akan membuat program inspeksi dan monitoring untuk


pelaksanaan pengendalian kualitas yang memadai. Program ini untuk

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 94


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

memastikan bahwa pelaksanaan inspeksi dan monitoring untuk operasi


Kontraktor dan pekerjaan kontruksi akan berjalan dengan tepat.

Berdasarkan pada hasil inspeksi, Kontraktor jika perlu akan diinstruksikan


untuk memperbaiki pekerjaannya. Konsultan akan membuat segala upaya
mencegah penggunaan waktu untuk kegiatan perbaikan yang diakibatkan
kesalahan Kontraktor.

Konsultan akan selalu memeriksa secara teratur Kontraktor mengenai status


mobilisasi tenaga kerja, peralatan konstruksi dan bahan-bahan, dan
memberikan saran untuk segera melakukan aksi/kegiatan untuk
memperlancar pelaksanaan pekerjaan konstruksi dimana ada indikasi
adanya keterlambatan pencapaian progress.

Konsultan akan meringkaskan semua hasil inspeksi atau supervise dalam


laporan bulanan. Jika ada masalah yang timbul yang diakibatkan oleh
pelaksanaan pekerjaan, Pengguna Jasa akan diberi tahu oleh Konsultan
melalui surat, laporan atau rapat. termasuk semua yang bersangkutan
dengan detail dan rekomendasi untuk penyelesaian masalah.

4. Penerimaan atau Penolakan Pekerjaan

Ketika Kontraktor menyatakan bahwa pekerjaan telah selesai dikerjakan,


Konsultan akan melaksanakan inspeksi untuk menerima pekerjaan
secepatnya. Pekerjaan yang ditolak, yang tidak sesuai dengan persyaratan
kontrak karena kualitasnya jelek, menggunakan bahan material yang jelek,
rusak karena sembrono atau alasan lain, akan ditolak dengan alasannya dan
akan disampaikan secara tertulis kepada Kontraktor. Sebelumnya, Pemberi
Kerja akan diberi tahu bahwa ada pekerjaan yang ditolak.

5. Pekerjaan Perbaikan

Pekerjaan yang tidak memenuhi syarat (ditolak) akan terus dimonitor oleh
Konsultan untuk memastikan perbaikan dan kemajuan perbaikannya.
Konsultan mungkin akan mengeluarkan surat peringatan kepada Kontraktor

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 95


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

bila pekerjaan perbaikan menjadi terlambat yang diakibatkan oleh kelalaian


Kontraktor.

6. Pengendalian Kualitas Pekerjaan Embankment

Konsultan akan meminta kepada Kontraktor untuk menilai dan menguji


kondisi geologi areal galian sebelum memberikan persetujuan untuk memulai
pekerjaan embankment/timbunan.

Mengacu pada pengendalian uji kualitas untuk pekerjaan


embankment/timbunan, tekanan akan diberikan pada :

a) Lokasi Quarry dan borrow area untuk pengadaan bahan material yang
memadai atau sesuai dengan kriteria kualitas yang ada dalam spesifikasi
teknis;

b) Keperluan untuk penimbunan;

c) Practical moisture control method untuk menjaga kandungan


air material embankment sepanjang tahun;

d) Temporary suspension pekerjaan embankment, dinilai dari intensitas


curah hujan;

e) In-situ dan uji laboratorium pada kondisi lembab, compaction


density dari embankment;

f) Sebaran ketebalan material embankment dan metode pelaksanaannya;

g) Peralatan pemadatan dan jumlah pemadatan untuk bahan embankment


dalam rangka untuk mencapai densitas yang ditetapkan.

h) Uji pemadatan di lapangan untuk menetapkan rincian pekerjaan


embankment termasuk penyebaran dan pemadatan.

7. Pengendalian Kualitas Pekerjaan Beton

Program quality control akan dibuat untuk beton bertulang, untuk


memastikan bahwa beton bertulang yang dikerjakan akan memenuhi
persyaratan yang diminta dalam spesifikasi teknis. Program akan mencakup

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 96


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

akan tetapi tidak terbatas pada, produksi agregrat, gradasi, kelembaban,


batching requirements dan perbandingan campuran pada concrete plant,
ketersediaan material, metode metode penyekatan, joint treatment, dan uji
lainnya dan inspeksi di lakukan oleh ahlinya.

Semua uji kualitas akan dilakukan secara keras/sempurna berdasarkan pada


kode dan standar yang biasa dipakai.

Inspeksi dan pengujian akan dilakukan untuk:

a) Aggregate gradations;

b) Aggregate moisture-content determination;

c) Particle shape;

d) Material finer;

e) Concrete plant control;

f) Scales for weigh batching;

g) Volumetric calibration of mixing plant;

h) Testing concrete mixes;

i) Preparation for concrete placement; and

j) Curing, protection, and joint surfaces.

8. Pengujian Kualitas untuk Peralatan Hydro-mechanical

Pengujian kualitas untuk peralatan hydro-mechanical akan digunakan untuk


design, manufacturing, dan pemasangan pintu-pintu. Konsultan akan
memberikan perhatian khusus untuk prosedur pengelasan plat baja di
bengkel kerja, menyambung waterproof seal.

E.2.2.8. Manajemen Keselamatan (K3)

1. Pengendalian Keselamatan Selama Konstruksi

Selama masa konstruksi, Konsultan akan menyuruh kepada Kontraktor


untuk menjaga keselamatan kerja bagi daerah-daerah yang dianggap

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 97


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

berbahaya. Konsultan akan melaksanakan pertemuan membahas mengenai


pengendalian keselamatan secara teratur yang diikuti oleh Kontraktor
(Manajemen Proyek), staff keselamatan kerja, dan staff terkait lainnya.
Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk menetapkan dan memastikan
keefektifan rencana keselamatan kerja yang ada dan untuk melakukan
langkah-langkah lanjutan yang masih diperlukan.

Jika terjadi kecelakaan, penyelesaiannya mengikuti undang-


undang/peraturan pemerintah yang berlaku, dimana bagian keselamatan
kerja akan melaporkannya kepada Konsultan secara lengkap dan terinci dan
merekomendasikan bagaimana agar kecelakaan tidak terulang lagi. Jika
kecelakaan memerlukan pengobatan medis atau perlu di bawa ke rumah
sakit untuk korban perlu dilaporkan kepada Konsultan. Komentar terhadap
keselamatan, termasuk rincian semua laporan kecelakaan, harus
dimasukan dalam Laporan Bulanan.

2. Pengendalian Lalu Lintas Selama Masa Konstruksi

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan layanan kepada
masyarakat semaksimal mungkin, sehingga tidak begitu tertanggu selama
masa pekerjaan konstruksi. Kontraktor perlu membuat menyediakan dan
menjaga garis pembatas, barikade & lampu sesuai dengan spesifikasi.

E.2.2.9. Manajemen Kemajuan Pekerjaan

1. Membuat Program Proyek

Jadwal konstruksi untuk masing-masing kontrak, akan disiapkan oleh


masing-masing Kontraktor dan selanjutnya akan diperiksa oleh konsultan
untuk memastikan bahwa penyelesaian proyek/pekerjaan akan dapat
diselesaikan dalam spesifikasi waktu kontrak.

Selanjutnya Konsultan akan menyiapkan seluruh jadwal konstruksi (Program


Proyek). Berdasarkan pada Program proyek, Konsultan akan mengusulkan
kepada Pengguna Jasa untuk mengadakan rapat umum untuk
memberitahukan kepada masing-masing Kontraktor mengenai jadwal

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 98


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

konstruksi secara rinci. Pada saat rapat ini jadwal konstruksi akan difinalkan
berdasarkan masukan-masukan yang diterima dan kemudian disepakati.

Kontraktor mungkin perlu untuk menyiapkan jadwal kerja untuk masing-


masing jenis pekerjaan secara terpisah untuk pengendalian kemajuan
pekerjaan.

2. Monitoring dan Laporan Kemajuan pekerjaan

Kemajuan pekerjaan konstruksi akan dimonitor secara terus menerus oleh


Konsultan. Pembandingan akan dibuat antara jadwal pekerjaan dengan
actual kemajuan pekerjaan. Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan akan
disiapkan oleh Konsultan akan menguraikan kemajuan pekerjaan masing-
masing paket, menganalisis keterlambatan, mengantisipasi keterlambatan
dan percepatan pekerjaan untuk mengejar keterlambatan. Jika Pengguna
Jasa merasa perlu untuk mengambil aksi, akan ditulis dalam laporan.

Pada akhir dari tiap bulan berjalan, status terakhir untuk masing-masing
kegiatan akan dicatat dalam Program proyek.

Status kemajuan pekerjaan dapat disajikan dalam berbagai variasi,


kebanyakan disajikan dalam :

a) Format tabel yang memperlihatkan rencana tanggal awal/akhir,


actual tanggal awal/akhir, waktu tersisa, persentase penyelesaian.

b) Bar chart: dengan memperlihatkan Jadwal awal, jadwal aktual, dan


critical path.

c) S-curve: yang biasa digunakan untuk menyajikan semua kemajuan


konstruksi.

3. Koordinasi

Untuk menfasilitasi mereview jadwal konstruksi, rapat gabungan akan


dilaksanakan secara teratur. Rapat ini akan dilakukan di lapangan dan diikuti
oleh Pengguna Jasa, Konsultan dan Kontraktor.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 99


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Tujuan rapat koordinasi ini adalah :

a) Untuk memastikan kemajuan pekerjaan yang aktual;

b) Untuk mengidentifikasi keterlambatan pekerjaan dan untuk mencari jalan


keluar untuk mengejar target melalui diskusi, dan

c) Untuk memastikan adanya komunikasi yang terbuka antara


Konsultan dan Kontraktor untuk menghilangkan kendala dan
permasalahan yang ada.

Pertama-tama Konsultan akan mendistribusikan Program Proyek terbaru dan


status laporan kemajuan pekerjaan kepada semua peserta.

4. Analysis dan Rekomendasi Modifikasi Program

Konsultan akan menilai masalah yang akan datang dari hasil monitor
program kerja. Dari setiap aktivitas yang negative akan dijumpai adanya
deviasi negative dan ini akan diidentifikasi sebagai potensi untuk
memperlambat kemajuan pekerjaan. Konsultan akan mendiskusikan
berbagai jalan keluar dengan Kontraktor, dan membuat rekomendasi untuk
modifikasi Program proyek kepada Pengguna Jasa.

Pada kasus dimana perpanjangan waktu diperlukan bagi Kontraktor,


Konsultan akan membuat penilaian dengan menggunakan prosedur
manajemen claim.

Konsultan selanjutnya akan membuat/merevisi Program Proyek


berdasarkan amandement antara Pengguna Jasa, Kontraktor dan Konsultan
dan diserahkan kepada semua peserta.

E.2.2.10. Manajemen Biaya dan Sertifikat Pembayaran

1. Cost Control System

Konsultan akan membuat akan membuat system control biaya untuk seluruh
pekerjaan konstruksi. Sistem ini akan digunakan untuk memastikan efisiensi
dan manajemen biaya yang akurat, termasuk :

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 100


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

a) Pembayaran kepada Kontraktor;

b) Pengendalian Biaya oleh Pengguna Jasa;

c) Perkiraan Cash flow.

2. Pengukuran Kuantitas

Pembayaran pekerjaan civil akan dibuat berdasarkan pada “unit price”,


pencatatan bulanan kemajuan pekerjaan merupakan bagian yang sangat
penting untuk manajemen biaya. Pengukuran akan dilakukan dengan cara
yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis dan BOQ.

Konsultan akan memonitor status pekerjaan dan kuantitas kemajuan


actual, yang ditabelkan dalam statement bulanan yang disampaikan oleh
Kontraktor. Data kuantitas pekerjaan akan disimpan dan diperbaharui dalam
database computer, yang merupakan bagian dari system pengendalian biaya.

3. Variasi Biaya

Jika terjadi adanya variasi biaya perlu dirubah kuantitas kerja dalam BOQ,
isu variation orders atau claim biaya tambahan oleh Kontraktor, informasi
seperti itu perlu dicatat dalam system pengendali baiaya dan memberikan
laporan kepada Pengguna Jasa.

Bagan alir untuk pengendalian kuantitas konstruksidan biaya proyek


disajikan pada Gambar 9, di bawah :

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 101


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Gambar 9 : Bagan Alir Pengendalian Biaya Proyek

4. Dokumen untuk Pembayaran

Sebelum menyerahkan kontrak konstruksi, Konsultan akan berdiskusi dan


menyetujui dengan Pengguna Jasa rincian procedural dan dokumentasi
untuk pembayaran kepada Kontraktor. Form Draft dan format data
computer dari statement bulanan harus diserahkan oleh Kontraktor akan
disiapkan oleh Konsultan sebelum penyerahan kontrak.

5. Sertifikat Pembayaran Kepada Kontraktor

a) Sertifikat Pembayaran Termin

Kontraktor akan menyerahkan statemen bulanan kepada Konsultan


setelah akhir setiap bulan yang menyajikan jumlah hasil pertimbangan
Kontraktor sendiri kemajuan yang dicapai sampai akhir bulan.

Dalam jangka waktu 28 hari setelah menerima statement tersebut


Konsultan akan menyampaikan kepada Pengguna Jasa Termin
Sertifikat Payment sejumlah pembayaran yang ditetapkan kepada
Kontraktor dengan pertimbangan Konsultan dan yang dapat dibayar
berkenaan dengan statement.

b) Mengambil Alih Sertifikat

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 102


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Ketika pekerjaan telah selesai dan telah lulus pengujian, Konsultan akan
mengeluarkan pengambil-alihan sertifikat untuk setiap bagian pekerjaan.

Dalam jangka waktu 84 hari setelah dikeluarkan pengambil-alihan


sertifikat, Kontraktor harus mengeluarkan statement, yang menyatakan
penilaian semua pekerjaan dan claim sampai pada penyelesaian
pekerjaan, Kontraktor harus membuat perkiraan haknya. Konsultan
selanjutnya akan membuat sertifikat pembayaran interim, jika
diperlukan.

Dalam jangka waktu 56 hari setelah mengeluarkan sertifikat pertanggung


jawaban kerusakan, Kontraktor harus membuat draft final statement, jika
draft final statement disetujui atau penyerahan informasi yang diminta
Konsultan, Kontraktor menyerahkan kembali sebagai final statement.

Dalam jangka waktu 28 hari setelah menerima final statement, Konsultan


akan menyerahkan final sertifikat yang menyatakan total kontrak dan
balance antara Kontraktor dan Pengguna Jasa. Pengguna Jasa tidak lagi
akan melayani setiap claim yang diajukan oleh Kontraktor, yang tidak
tercantum dalam final statement.

c) Sertifikat Pertanggung jawaban Kerusakan

Konsultan akan mengeluarkan sertifikat pertanggung jawaban dalam 28


hari setelah tanggal batas akhir periode pertanggungjawaban
kerusakan atau setelah Kontraktor telah menyerahkan semua
dokumen dan lengkap pengujian semua pekerjaan, termasuk
perbaikan semua kerusakan.

d) Pembayaran kepada Kontraktor

Pengguna Jasa akan membayar kepada Kontraktor, jika :

1) Cicilan uang muka dalam 42 hari setelah dikeluarkannya surat


penerimaan atau 21 hari setelah menerima performance security
dari Kontraktor;

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 103


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

2) Sejumlah pembayaran pada setiap sertifikat pembayaran interim


dalam 56 hari setelah Konsultan menerima statement bulanan yang
disampaikan oleh Kontraktor dan dokumen pendukungnya, dan
sejumlah pembayaran sesuai dengan final sertifikat dalam 84
hari setelah Pengguna Jasa menerima sertifikat tersebut.

Bagan alir pembayaran termin bulanan dan pembayaran final


diperlihatkan dalam Gambar 10a & Gambar 10b, di bawah ini.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 104


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Gambar 10a : Bagan Alir Pembayaran

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 105


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Gambar 10b : Bagan Alir Pembayaran

E.2.2.11. Kontrak dan Manajemen Klaim

1. Kegiatan Kontrak

Dalam rangka menjelaskan alur kegiatan kontrak untuk konstruksi


diperlihatkan bagan alir selama kontrak untuk konstruksi.

2. Claim Management

a. Umum

Kontraktor mungkin akan mengeluarkan claim selama konstruksi


berkenaan dengan pertambahan waktu, pembayaran untuk tambahan
pekerjaan. Konsultan berpendapat bahwa claim dan perselisihan oleh
Kontraktor dapat ditangani pada tingkat yang paling minimum, jika
proyek disupervise dengan cara yang effisien dan hubungan yang
harmonis antara Pengguna Jasa, Konsultan dan Kontraktor. Apabila
claim dan perselisihan muncul, kita akan menanganinya dengan cara
sebagai berikut :

1) Penilaian terhadap claim dan data pendukungnya,

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 106


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

2) Menyiapkan dan menilai laporan,

3) Penyelesaian claim, dan

4) Penyelesaian perselisihan.

Proses penyeleseaian secara umum claim dan perselisihan akan


menggunakan pendekatan yang dimuat dalam FIDIC general conditions of
contract, Red Book 1987 dengan amandemennya.

Jika Konsultan menggunakan ketentuan yang ada dalam kondisi kontrak,


Konsultan akan melakukan konsultasi dengan Pengguna Jasa
sebagaimana ditetapkan dalam dokumen kontrak. Sebagai tambahan,
Konsultan akan memberikan saran kepada Pengguna Jasa berdasarkan
pada manajemen kontrak termasuk, jaminan, performance bonds,
asuransi, claims dan perselisihan dan lainnya, etc. tergantung pada
permintaan Pengguna Jasa.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 107


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Gambar 11 : Bagan Prosedur Claim

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 108


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

b. Penyelesaian Claim

Selama penyelesaian claim, Konsultan akan mengadakan konsultasi


dengan Pengguna Jasa dan Kontraktor sebelum membuat keputusan
berdasarkan pada kondisi kontrak untuk penyelesaian claim. Konsultan
akan berusaha keras menyelesaikan masalah dengan cara rasional dan
dapat dipertanggung jawabkan.

c. Penyelesaian Perselisihan

Jika perselisihan timbul, Kontraktor diminta untuk menyerahkan alasan-


alasannya secara tertulis dilengkapi dengan data pendukung dan
diserahkan kepada Konsultan Supervisi.

Konsultan Supervisi akan menilai perselisihan yang timbul secara hati-hati


dan diselesaikan secara baik-baik dengan menilai dan memeriksa semua
data pendukung yang disampaikan oleh Kontraktor kemudian ditetapkan
keputusannya. Jika kontraktor tidak setuju dengan keputusan, maka
perselisihan selanjutnya akan diselesaikan secara hukum antara
Kontraktor dan Pengguna Jasa.

d. Penyimpanan Catatan

Konsultan akan membuat system manajemen dokumen untuk


penyimpanan dokumen yang baik dan mudah emncarinya dan sedapat
mungkin akan menggunakan perangkat computer dengan
mengkatagorikan catatan claim kedalam jenis kontrak, kelompok
pekerjaan, dan jenis claim. Dalam pelaksanaan rapat regular dengan
Pengguna Jasa. Konsultan akan melaporkan potensi item-item yang
kemungkinan akan di claim untuk didiskusikan untuk mencegah sejak
awal, kelonggaran dan penyelesaian secara cepat.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 109


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

E.2.2.12. Inspeksi Akhir Dan Pengujian Penyelesaian Pekerjaan

1. Inspeksi Akhir

Seringkali, ada kecenderungan untuk kemajuan aktivitas Kontraktor agak


sedikit terlambat pada akhir periode konstruksi, dengan hasil pekerjaan
tidak selesai sesuai jadwal. Oleh karena itu Konsultan akan
memerintahkan Kontraktor untuk mengambil langkah-langkah yang efektif
agar hal tersebut di atas dapat dicegah.

Dalam rangka untuk memfasilitasi penyelesaian yang efisien dalam


penmyelesaian pekerjaan konstruksi, Konsultan akan meminta kepada
Kontraktor untuk menyiapkan dan menyerahkan rencana demobilisasi paling
tidak 90 hari sebelum tanggal penyelesaian pekerjaan. Ini akan menetapkan
bagaimana dan kapan masingh-masing bagian akan selesai (personil,
peralatan konstruksi, kantor, gudang, dll). Rencana yang dibuat juga akan
menguraikan rincian penyelesaian pekerjaan administrasi, pelaporan.

Diperkirakan enam minggu sebelum tanggal penyelesaian pekerjaan,


Konsultan akan melaksanakan inspeksi pendahuluan terhadap pekerjaan
Kontraktor. Tim inspeksi pendahuluan akan terdiri dari perwakilan dari
Konsultan dan Kontraktor. Tenaga yang terlibat akan dibagi menjadi dua
kelompok untuk memeriksa kategori utama pekerjaan. Daftar hasil
observasi kekurangan-kekurangan yang ada akan diserahkan kepada
Kontraktor untuk diadakan perbaikan. Konsultan akan memastikan
bahwa Kontraktor akan memperbaiki kekurangan-kekurangan sehingga
sesuai dengan spesifikasi teknis.

Jika Kontraktor telah menyelesaikan pekerjaan konstruksi, Konsultan akan


sesuai dengan petunjuk Pemeberi kerja, melaksanakan final inspeksi untuk
memastikan bahwa semua pekerjaan telah diselesaikan dan sesuai dengan
kondisi kontrak. Pelaksanaan final inspeksi akan direncanakan dan
dikerjakan dengan cara yang sama seperti inspeksi pendahuluan,

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 110


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

bagaimanapun perbaikan terhadap hasil inspeksi pendahuluan akan


mengurangi perbaikan-perbaikan pada final inspeksi.

Kemudian Konsultan akan menyerahkan daftar kekurangan yang ditemukan


pada saat final inspeksi kepada Kontraktor dan meminta untuk segera
mengadakan perbaikan-perbaikan terhadap semua pekerjaan yang
dianggap kurang sempurna dalam jangka waktu secepatnya. Setelah final
inspeksi Konsultan akan membuat rekomendasi kepada Pengguna Jasa
bahwa pekerjaan Kontraktor sudah memadai dan dapat diterima, setelah itu
sertifikat pengambil alihan akan dikeluarkan.

2. Pengujian Penyelesaian

Kontraktor perlu melaksanakan pengujian penyelesaian setelah pekerjaan


diselesaikan. Konsultan akan mereview dan menyetujui Kontraktor untuk
memulai dan prosedur pengujian, dan akan berkoordinasi dan diawasi semua
pengujian berdasarkan standar-standar yang telah ditetapkan.

Konsultan akan mereview laporan pengujian yang disiapkan dan diserahkan


oleh Kontraktor. Dalam melaksanakan pengujian Kontraktor akan meminta
dihadiri oleh Konsultan dan Pengguna Jasa.

E.3. MASA PEMELIHARAAN

E.3.1. Inspeksi Lapangan Dan Pengujian

Batas waktu masa pemeliharaan belum ada informasi, untuk itu diperkirakan
setelah 3 (tiga) bulan dari PHO. Pada masa akhir batas pemeliharaan akan
dilakukan inspeksi lapangan dan pengujian yang akan dilakukan oleh anggota
tim konsultan untuk memastikan bahwa kualitas pekerjaan yang dikerjakan
oleh Kontraktor sudah memenuhi syarat, termasuk struktur dan pengujian
tanah dari pekerjaan civil.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 111


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

E.3.2. Laporan Inspeksi

Setelah inspeksi lapangan dan pengujian, Konsultan akan membuat hasil


Laporan Inspeksi. Laporan ini akan menjelaskan kualitas pekerjasan konstruksi
yang dikerjakan oleh Kontraktor telah yang sesuai dengan spesifikasi teknik.
Konsultan jika diperlukan akan menyarankan untuk beberapa perbaikan yang
diperlukan.

E.4. TAHAPAN PEKERJAAN

Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka diperlukan
adanya tahapan-tahapan kegiatan. Hal ini ditujukan untuk mengetahui secara
sistematis substansi dari pekerjaan ini.

Dalam rangka menangani pelaksanaan tersebut, Konsultan menyusun


tahapan pekerjaan sebagai berikut :

E.4.1. PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Persiapan Administrasi.

2. Mobilisasi Tim Supervisi.

3. Koordinasi, Penempatan Tenaga Ahli, Rapat Pra Konstruksi.

4. Review dan Menyetujui Rencana Kerja yang disampaikan


Kontraktor.

5. Memeriksa Peralatan yang akan digunakan oleh Kontraktor.

6. Rencana K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).

7. Penyiapan Format-format standar.

E.4.2. PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Penyusunan Bagan Organisasi Supervisi.

2. Penyusunan Rencana Kerja.

3. Pengumpulan Data.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 112


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

4. Peninjauan Kondisi Lapangan.

5. Evaluasi Hasil SID Terdahulu.

6. Review Design.

E.4.3. PELAKSANAAN SUPERVISI KONSTRUKSI

E.4.4. PEMELIHARAAN

E.4.5. PELAPORAN DAN DISKUSI

1. Laporan RMK.

2. Laporan Pendahuluan.

3. Laporan Bulanan.

4. Laporan Antara.

5. Laporan Akhir.

6. Album Foto Dokumentasi.

7. Softcopy Laporan-Laporan (Hard Disk External 1 TB).

E.5. ORGANISASI DAN PERSONIL

E.5.1. USULAN PERSONIL PELAKSANA

Berdasarkan lingkup pekerjaan yang tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja


(TOR), pemahaman Konsultan terhadap proyek, serta pendekatan umum
(general approach) yang telah dipaparkan di atas dan metodologi yang akan
digunakan oleh Konsultan untuk melaksanakan proyek ini, maka berikut ini
akan dijelaskan mengenai organisasi pelaksana dan penugasan personil
untuk kegiatan ini.

Seluruh pekerjaan akan dilaksanakan dibawah tanggung jawab langsung


tenaga-tenaga ahli yang sesuai dengan latar belakang pendidikan,
latihan/kursus, pengalaman, wawasan yang berpengetahuan luas dan ahli
dalam melakukan pekerjaan sejenis, serta para tenaga ahli tersebut akan

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 113


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

bertanggung jawab atas hasil pekerjaannya. Untuk penugasan pekerjaan ini,


konsultan mengusulkan personil sebagai berikut :

I. TENAGA AHLI :

1 Team Leader : Fadri Jufri, ST.


2 Ahli Hidrolika/Perpipaan : Sudirman, ST.
:
II. TENAGA SUB PROFESIONAL :

1 Pengawas Lapangan 1 : Septa Uji Kabba, ST.


2 Pengawas Lapangan 2 : Supardi, ST.

III. TENAGA PENDUKUNG :

1 Administrasi : To be name
:

E.5.2. STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN

Agar pelaksanaan pekerjaan dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan


produk yang memadai, diperlukan suatu organisasi yang baik dan rapi
sehingga dapat tergambar tugas, tanggung jawab, wewenang dan hirarki dari
setiap tingkatan manajemen.

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan melibatkan tenaga ahli dari beberapa
disiplin ilmu yang seluruhnya akan merupakan satu kesatuan kerja. Dan untuk
menjamin terselenggaranya kelancaran pekerjaan, diperlukan suatu organisasi
kerja dan tata hubungan kerja diantara semua personil/tenaga ahli termasuk
dengan Pengguna Jasa.

Penanggung jawab pekerjaan adalah PPK Air Tanah & Air Baku, sedangkan Tim
Direksi Teknis pekerjaan adalah petugas yang ditunjuk oleh PPK untuk
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
Pihak Konsultan.

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 114


SUPERVISI KONSTRUKSI PEMBANGUNAN INTAKE & JARINGAN PIPA TRANSMISI
AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI

Penanggung jawab pelaksanaan adalah Direktur Utama Konsultan PT.


INAKKO Internasional Konsulindo dan pelaksana operasionalnya adalah
suatu Team Tenaga Ahli, Tenaga Sub Profesional dan Tenaga Pendukung yang
ditunjuk oleh Pihak Konsultan dengan kualifikasi yang sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja dan dipimpin oleh seorang Ketua Tim.

PT. INAKKO
Internasional Konsulindo

Jalur Koordinasi = DIREKSI


TEAM LEADER PEKERJAAN
Jalur Instruksi = SUB PROFESIONAL
TENAGA AHLI

TENAGA

Ahli 1. Pengawas Lapangan 1


Hidrolika
/Pipa 2. Pengawas Lapangan 2

TENAGA PENDUKUNG

Administrasi
(1 orang)

Gambar 12 : Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan


Supervisi Konstruksi Pembangunan Intake & Jaringan Pipa Transmisi
Air Baku Pamona Pusalemba Di Kab. Poso & Gumbasa Tanambulava
Kab. Sigi Provinsi Sulawesi Tengah

PT. INAKKO Internasional Konsulindo E - 115

Anda mungkin juga menyukai