AIR BAKU PAMONA PUSALEMBA DI KAB. POSO & GUMBASA TANAMBULAVA KAB. SIGI
Bagian
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI
E & PROGRAM KERJA
Untuk mencapai kerja yang maksimal dan dapat tercapai kondisi kerja yang
baik, maka diperlukan koordinasi yang baik antara konsultan supervisi dengan
pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan pekerjaan itu, serta hubungan
antara konsultan dengan instansi lainnya yang membantu Pengguna Jasa.
Konsultan sebagai pihak pengawas dan kontraktor sebagai pihak pelaksana,
masing-masing merupakan bagian yang tak terpisahkan di dalam penentuan
lancar tidaknya pelaksanaan pekerjaan. Konsultan harus dapat bekerja sama
sepenuhnya dengan lembaga pemerintah yang lain.
k. Pelaporan, laporan diserahkan tepat waktu dan dibuat secara aturan yang
benar, teliti dan memuat semua catatan kemajuan serta hal-hal lain yang
berkaitan dengan kegiatan.
Bagan alir (flow chart) tentang tugas dan tanggung jawab Konsultan dalam
pelaksanaan pekerjaan secara umum disajikan pada Gambar 1, berikut :
SATKER PJPA
WS. PALU-LARIANG, WS. PARIGI-
POSO, WS. KALUKU-KARAMA
PROV. SULAWESI TENGAH
PPK AIR TANAH & AIR BAKU
1. Persiapan Administrasi
2. Sistem Pengorganisasian
2. Sistem koordinasi.
3. Keterlibatan, maupun.
Konsultan dalam hal ini Kantor Pusat akan selalu melakukan koordinasi
dengan Team Pelaksana, khususnya dengan Team Leader dan personil tenaga
ahli yang telah ditunjuk agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik. Kerangka
kerja dan urutan pekerjaan dibahas bersama, sehingga diharapkan semua
tenaga ahli dapat mengerti dan memahami tugasnya masing-masing.
Koordinasi pekerjaan ini akan dilakukan juga dengan pihak Pengguna Jasa
dan jajaran terkait lainnya agar rencana pelaksanaan pekerjaan berjalan
sesuai dengan tujuan serta selesai sesuai dengan jadwal waktu yang disediakan.
4. Dukungan administratif.
2. Peralatan Kantor
b. Papan tulis;
c. Filling Cabinet;
d. Komputer;
e. Printer;
f. Kalkulator;
i. Survey lapangan
j. Kendaraan transportasi;
m. Kamera digital;
n. Handycam;
Monitoring, evaluasi dan analisa semua aktivitas kegiatan akan dilakukan secara
kontinyu sehingga terjamin ketepatan waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal
yang telah disediakan.
Team Leader akan berkoordinasi dengan Tenaga Ahli dan Tenaga Sub-
Profesional lainnya untuk menentukan jenis dan macam Review Design yang
akan dilakukan.
2. Jika terdapat perbedaan kondisi lapangan dengan data yang terdapat dalam
hasil SID.
a. Pengguna Jasa.
b. Konsultan Supervisi.
c. Kontraktor pelaksana.
a. Hubungan kerja.
c. Mekanisme Kerja.
d. Jalur instruksi.
e. Jalur koordinasi.
f. Jalur komunikasi.
3. Pengumpulan Data.
a. KAK Konsultan;
c. Gambar Kerja;
6) Standar untuk uji bahan : ASTM, JIS, ACI, dan lain-lain untuk
design pekerjaan sipil/gedung dan ASTM, JIS, IEC, SPLN, AWS dan
lain-lain untuk mendesign kelistrikan/permesinan.
d. Melakukan kajian kembali terhadap data dan masukan teknis dari SID
yang pernah dilakukan serta melakukan klarifikasi dengan kondisi
existing untuk dapat mengevaluasi apakah diperlukan modifikasi design
atau tidak.
a. Quality Assurance.
SATKER PJPA
WS. PALU-LARIANG, WS. PARIGI-POSO, WS. KALUKU-KARAMA
PROVINSI SULAWESI TENGAHP
PK AIR TANAH & AIR BAKU
KONTRAK Kegiatan
Pengendalian Mutu
Sistem QA
NILAI
BOBOT
BOBOT
ITEM
(%)
NO. ASPEK SISTEM PENILAIAN MUTU KONSTRUKSI (%)
Bk Bi Mi
Total : 100 %
F GANGGUAN/HAMBATAN DARI LUAR 10%
NKM = Σmi x Bi x Bk
Dimana :
a. Selama Konstruksi
21. Melaporkan kepada Tim Teknis atas setiap persoalan yang timbul
dan potensial sehubungan dengan kontrak dan memberikan
pilihan/alternatif cara penyelesaiannya. Persoalan tersebut dapar
berupa kemungkinan anggaran yang tidak mencukupi,
kemungkinan terlambat, kualitas yang tidak dipenuhi.
3. Tes Material
5. Supervisi Konstruksi
4. Pembuatan/perbaikan jalan/jembatan.
6. Dan lain-lain.
Dalam hal kondisi galian tanah dan menjadikan tanah tidak stabil,
tanah sensitif terhadap oksidasi, maka Kontraktor harus mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk mengamankan lokasi galian
ataupun segera menutup lokasi galian dari pengaruh udara agar
tidak terjadi kerusakan yang berlanjut. Tempat buangan hasil galian
tanah maupun jarak angkut hasil galian tanah harus sesuai dengan
daftar kuantitas dan harga yang tercantum dalam kontrak.
q uIt = C u x N c
Tegangan efektif tanah setelah peningkatan adalah :
Pt = Po + U*dP
Kohesi tanah setelah peningkatan dihitung dengan persamaan :
C = CO + m (Pt - Py)
Dimana:
U = derajat konsolidasi
dP = tegangan akibat beban
q uIt
q uIt =
FK
sehingga tinggi urugan tahap pertama yang diijinkan adalah :
q uIt
h = dapat ditentukan.
√
Dimana :
Rf = ( σ1 – σ3 )ƒ / ( σ1 – σ3 )
ult = konstanta keruntuhan,
k, n = parameter yang berkaitan
dengan Ei.
Modulus unloading-reloading dapat dinyatakan sebagai fungsi
dari a3 seperti berikut ini :
Dimana :
Dimana:
o) Pondasi
c) Pengecoran beton.
5. Konstruksi bronjong.
7. Dan lain-lain.
3. Galian tanah.
a. Elevasi rencana.
q) Pekerjaan Grouting
1. Pekerjaan Chipping
3. Pekerjaan Pouring/Grouting
r) Konstruksi Bronjong
3. Finishes.
Jalur pipa transmisi adalah jalur pipa yang mengalirkan air baku
dari unit Intake menuju instalasi pengolahaan air bersih
(IPA/WTP). Sistem pengaliran air dari sumber ke
instalasi pengolahaan air bersih (WTP) dengan sistem
gravitasi memakai pipa PVC dia.200 mm. Sistem ini
4. Siku-siku baja.
4. Penyetelan.
b. Setelah Konstruksi
6. Administrasi
2. Laporan Pendahuluan.
b) Rencana kerja;
survei penjajakan.
3. Laporan Bulanan.
5. Laporan Akhir.
6. Album Dokumentasi.
4) Proses produksi.
2. Ketentuan lainnya.
Pengertian SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum dalam Pra RK3K ini adalah
sebagai berikut:
3. SMK3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum adalah SMK3 pada sektor jasa
konstruksi yang berhubungan dengan kepentingan umum (masyarakat)
antara lain pekerjaan konstruksi : jalan, jembatan, bangunan gedung
fasilitas umum, sistem penyediaan air minum dan perpipaannya, sistem
pengolahan air limbah dan perpipaannya, drainase, pengolahan sampah,
pengaman pantai, irigasi, bendungan, bendung, waduk, dan lainnya.
7. Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau
sumber-sumber bahaya baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di
dalam air maupun di udara yang berada didalam wilayah kekuasaan hukum
Republik Indonesia.
10. Kategori Risiko K3 berupa tinggi, sedang atau kecil. Jika terjadi perbedaan
pendapat tentang penentuan kategori risiko, harus diambil tingkat risiko yang
lebih tinggi.
14. Manajemen Risiko adalah proses manajemen terhadap risiko yang dimulai
dari kegiatan mengidentifikasi bahaya, menilai tingkat risiko dan
mengendalikan risiko.
15. Pengguna Jasa adalah perseorangan atau badan sebagai pemberi tugas atau
pemilik pekerjaan/proyek yang memerlukan layanan jasa konstruksi.
17. Pejabat Pembuat Komitmen adalah pejabat yang melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja.
18. Penyedia barang/jasa adalah orang perseorangan atau badan yang kegiatan
usahanya menyediakan layanan jasa konstruksi.
20. Jasa Konsultansi adalah layanan jasa keahlian profesional dalam berbagai
bidang yang meliputi jasa perencanaan konstruksi, jasa pengawasan
konstruksi, dan jasa pelayanan profesi lainnya, dalam rangka mencapai
sasaran tertentu yang keluarannya berbentuk piranti lunak yang disusun
secara sistematis berdasarkan kerangka acuan kerja yang ditetapkan Pejabat
Pembuat Komitmen sesuai penugasan Kuasa Pengguna Anggaran.
konstruksi meliputi Pengguna Jasa, Penyedia Jasa dan pihak lain yang
berkepentingan.
24. Audit Internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum oleh Penyedia Jasa
adalah Audit K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang dilakukan oleh
auditor internal Penyedia Jasa.
25. Laporan Audit Internal K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum adalah hasil
audit K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum yang dilakukan oleh auditor
yang berisi fakta yang didapatkan pada saat pelaksanaan Audit K3 Konstruksi
Bidang Pekerjaan Umum.
28. Tenaga Kerja adalah orang yang bekerja di suatu perusahaan dan atau di
tempat kerja.
E.1.7.1. Umum
1. Fasilitas Lapangan.
2. Fasilitas Kantor.
Fasilitas lapangan yang akan disediakan oleh konsultan adalah, sebagai berikut :
2. Kamera.
2. Filling Cabinet.
3. Papan Tulis.
5. Komunikasi kantor.
2. Operator Komputer.
3. Office Boy.
Kegiatan supervisi konstruksi secara garis besar dapat dibagi dalam 4 (empat)
kegiatan utama, yaitu :
Review Design.
Masa Pemeliharaan.
8. Rencana K3.
pekerjaan konstruksi sebagai akibat dari kondisi lokasi yang berbeda, selanjutnya
akan dikeluarkan variasion order. Variation order akan dikeluarkan jika terjadi
perubahan kondisi lokasi dan diperlukan modifikasi design pekerjaan, dan telah
mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa serta sesuai dengan kontrak.
Variation orders akan dicatat dalam format yang telah disisipkan, termasuk :
1. Survey Topografi.
2. Investigasi Geotehnik.
3. Mekanika Tanah.
Metode konstruksi;
Specifikasi, pamphlets dan data untuk semua material dan peralatan yang
disediakan;
Kualitas Pekerjaan;
Keselamatan kerja.
1. Umum
3. Inspection Program
5. Pekerjaan Perbaikan
Pekerjaan yang tidak memenuhi syarat (ditolak) akan terus dimonitor oleh
Konsultan untuk memastikan perbaikan dan kemajuan perbaikannya.
Konsultan mungkin akan mengeluarkan surat peringatan kepada Kontraktor
a) Lokasi Quarry dan borrow area untuk pengadaan bahan material yang
memadai atau sesuai dengan kriteria kualitas yang ada dalam spesifikasi
teknis;
a) Aggregate gradations;
c) Particle shape;
d) Material finer;
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk memberikan layanan kepada
masyarakat semaksimal mungkin, sehingga tidak begitu tertanggu selama
masa pekerjaan konstruksi. Kontraktor perlu membuat menyediakan dan
menjaga garis pembatas, barikade & lampu sesuai dengan spesifikasi.
konstruksi secara rinci. Pada saat rapat ini jadwal konstruksi akan difinalkan
berdasarkan masukan-masukan yang diterima dan kemudian disepakati.
Pada akhir dari tiap bulan berjalan, status terakhir untuk masing-masing
kegiatan akan dicatat dalam Program proyek.
3. Koordinasi
Konsultan akan menilai masalah yang akan datang dari hasil monitor
program kerja. Dari setiap aktivitas yang negative akan dijumpai adanya
deviasi negative dan ini akan diidentifikasi sebagai potensi untuk
memperlambat kemajuan pekerjaan. Konsultan akan mendiskusikan
berbagai jalan keluar dengan Kontraktor, dan membuat rekomendasi untuk
modifikasi Program proyek kepada Pengguna Jasa.
Konsultan akan membuat akan membuat system control biaya untuk seluruh
pekerjaan konstruksi. Sistem ini akan digunakan untuk memastikan efisiensi
dan manajemen biaya yang akurat, termasuk :
2. Pengukuran Kuantitas
3. Variasi Biaya
Jika terjadi adanya variasi biaya perlu dirubah kuantitas kerja dalam BOQ,
isu variation orders atau claim biaya tambahan oleh Kontraktor, informasi
seperti itu perlu dicatat dalam system pengendali baiaya dan memberikan
laporan kepada Pengguna Jasa.
Ketika pekerjaan telah selesai dan telah lulus pengujian, Konsultan akan
mengeluarkan pengambil-alihan sertifikat untuk setiap bagian pekerjaan.
1. Kegiatan Kontrak
2. Claim Management
a. Umum
4) Penyelesaian perselisihan.
b. Penyelesaian Claim
c. Penyelesaian Perselisihan
d. Penyimpanan Catatan
1. Inspeksi Akhir
2. Pengujian Penyelesaian
Batas waktu masa pemeliharaan belum ada informasi, untuk itu diperkirakan
setelah 3 (tiga) bulan dari PHO. Pada masa akhir batas pemeliharaan akan
dilakukan inspeksi lapangan dan pengujian yang akan dilakukan oleh anggota
tim konsultan untuk memastikan bahwa kualitas pekerjaan yang dikerjakan
oleh Kontraktor sudah memenuhi syarat, termasuk struktur dan pengujian
tanah dari pekerjaan civil.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka diperlukan
adanya tahapan-tahapan kegiatan. Hal ini ditujukan untuk mengetahui secara
sistematis substansi dari pekerjaan ini.
1. Persiapan Administrasi.
3. Pengumpulan Data.
6. Review Design.
E.4.4. PEMELIHARAAN
1. Laporan RMK.
2. Laporan Pendahuluan.
3. Laporan Bulanan.
4. Laporan Antara.
5. Laporan Akhir.
I. TENAGA AHLI :
1 Administrasi : To be name
:
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini akan melibatkan tenaga ahli dari beberapa
disiplin ilmu yang seluruhnya akan merupakan satu kesatuan kerja. Dan untuk
menjamin terselenggaranya kelancaran pekerjaan, diperlukan suatu organisasi
kerja dan tata hubungan kerja diantara semua personil/tenaga ahli termasuk
dengan Pengguna Jasa.
Penanggung jawab pekerjaan adalah PPK Air Tanah & Air Baku, sedangkan Tim
Direksi Teknis pekerjaan adalah petugas yang ditunjuk oleh PPK untuk
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
Pihak Konsultan.
PT. INAKKO
Internasional Konsulindo
TENAGA
TENAGA PENDUKUNG
Administrasi
(1 orang)