Anda di halaman 1dari 6

Setelah mempelajari secara seksama semua bagian dalam sub pembahasan

Kerangka acuan kerja (KAK), konsultan berpendapat bahwa pada prinsifnya


konsultan sudah cukup jelas memahami sasaran kegiatan, lingkup dan cakupan
yang akan dilaksanakan, tujuan dan target yang akan dicapai, serta prodak
yang harus dihasilkan.
1. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
A. LATAR BELAKANG KEGIATAN
Agar pembangunan gedung terlaksana dengan baik dan memenuhi
unsur kekuatan (struktur), kenyamanan pengguna (estetika) dan
ekonomis, maka harus diawali dengan kegiatan perencanaan oleh
penyedia jasa Konsultansi Perencana.

B. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN


Maksud dari kegiatan ini adalah untuk mendapatkan Gambaran
tentang perencanaan Gedung Kantor sesuai dengan estetika bangunan
yang ada.
6
Sedangkan Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil perencanaan
berupa Drawing Engenering Detail dan Rencana Anggaran Biaya
terhadap Bangunan Gedung.

C. SASARAN DAN LINGKUP KEGIATAN


1. Sasaran kegiatan adalah membuat produk perencanaan
Pembangunan Gedung. Adapun lingkup kegiatan mencakup :
a. Melakukan persiapan melalui diskusi dengan pengguna jasa,
mengumpulkan data dan informasi lapangan.
b. Melakukan pekerjaan sipil/struktur, membuat nota desain

BAB II – TANGGAPAN & SARAN TERHADAP KAK 6


perhitungan struktur konstruksi bangunan serta kekuatan
mekanika dan bahan bangunan, menyusun pra rencana,
menyusun rencana anggaran biaya.
c. Melakukan Pekerjaan Arsitektur, difokuskan pada standar
konsepsi arsitektur pada fungsionalis, filosofi, estetika,
sosiocultural, programming, sains lingkungan bangunan,
pengetahuan bahan dan teknis (membangun) bangunan yang
diarahkan terintegrasikan dengan kearifan lokal.
d. Melakukan pekerjaan mekanikal/elektrikal, dengan
memperhatikan efisiensi terhadap penggunaan energi,
fungsional dan aman, kenyamanan serta ekonomis
e. Pekerjaan Utilitas, mencakup kebutuhan air bersih, pengolah air
limbah serta sistem drainasenya.
2. Tahapan – tahapan yang akan dilaksanakan antara lain meliputi :
a. Persiapan Perencanaan termasuk survey, antara lain survei
lapangan mencakup survey topografi dan penyeledikan tanah.
b. Penyusunan Pra Rencana Lanjutan.
c. Pengembangan Rencana Lanjutan.
d. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya Lanjutan.
e. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Lanjutan.
f. Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dll).
g. Persiapan Pelelangan.
6
h. Pelaksanaan Pelelangan.

2. KEGIATAN PERENCANAAN
a. Tahap Konsep perencanaan Teknis
1. Menyiapkan konsep rencana teknis termasuk konsep organisasi,
jumlah dan kualifikasi team rencana, metode pelaksanaan dan
tanggung jawab pada waktu perencanaan.
2. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang,
organiasasi hubungan antar ruang dan menyusun daftar
pekerjaan.

BAB II – TANGGAPAN & SARAN TERHADAP KAK 6


3. Membuat perhitungan volume sementara termasuk estimasi biaya
secara kasar
4. Melaporkan data-data hasil survey di lapangan maupun data-data
lain yang diperoleh dan yang berhubungan dengan pekerjaan
perencanaan, utamanya dafar harga bahan bangunan, daftar
analisa yang masih berlaku dan diberlakukan.

b. Tahap Pra – Rencana Teknis


1. Membuat gambar denah bangunan baik yang telah dilaksanakan
maupun yang akan dilaksanakan.
2. Membuat gambar tampak dan potongan terhadap bangunan yang
akan dilaksanakan berdasarkan perkiraan dana yang ada.
3. Melakukan perhitungan terhadap struktur bangunan utamanya
yang akan dilaksanakan berdasrkan dana yang ada.
4. Membuat garis besar rencana kerja dan syarat-syarat untuk
tahapan bangunan yang akan dilaksanakan.
5. Membuat perhitungan sementara/estimasi biaya yang dituangkan
dalam rencana anggaran biaya sementara.
6. Melakukan konsultasi dengan pihak pemberi kerja dan instansi
teknis tentang target pelaksanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan berdasarkan tingkat kebutuhan/kepantingan.
7. Memberikan masukan/informasi secara lengkap dan jelas kepada
pimpinan kegiatan tentang target pelaksanaan di lapangan 6

berdasarkan estimasi biaya sementara.

c. Tahap Pengembangan Rencana


1. Membuat gambar pengembangan baik yang menyangkut gambar
arsitektur, gambar struktur, gambar mekanikal/elektrikal dan
gambar utilitas bangunan gedung berdasarkan ketersediaan
dana.
2. Membuat uraian rencana dan perhitungan volume secara lengkap
dan lebih terperinci.
3. Membuat estimasi / draft Rencana Anggaran Biaya sementaraS

BAB II – TANGGAPAN & SARAN TERHADAP KAK 6


4. Membuat Dratf rencana kerja dan syarat – syarat yang lebih
lengkap tentang spesifikasi teknis pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.

d. Tahap Rencana Detail


1. Membuat gambar rencana teknis yang mencakup gambar detail
struktur, gambar detail mekanikal/elektrikal, gambar detail utilitas
bangunan dan gambar arsitektur secara lengkap dan jelas.
2. Membuat rencana kerja dan syarat – syarat yang lebih mendetail
dan terperinci.
3. Membuat rencana kegiatan dan volume pekerjaan.
4. Membuat estimasi biaya dan menyusun Rencana Anggaran Biaya
yang lengkap terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dapat dicapai
berdasarkan dana yang ada.

e. Tahap Pelelangan
1. Membantu panitia pelelangan utamanya pada saat memberi
penjelasan pekerjaan / aanwijzing baik di kantor panitia maupun
di lokasi pekerjaan/aanwijzing lapangan.
2. Dokumen tambahan berkenaan dengan hasil aanwijzing terhadap
kekurangan – kekurangan dari rencana kerja maupun dokumen
tambahan lain yang hasilnya dari aanwijzing tersebut.
6
f. Tahap Pengawasan Berkala
1. Melaksanakan pengawasan secara berkala sesuai dengan tingkat
pelaksanaan pekerjaan di lapangan atau berdasarkan keperluan
dan kepentingan.
2. Membuat laporan pengawasan berkala dan dokumen petunjuk
penggunaan keperawatan dan pemeliharaan bangunan.

3. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN


Secara umum penjelasan tanggung jawab perencana yang ada dalam KAK
sudah cukup jelas dalam pelaksanaan kegiatan untuk menghasilkan

BAB II – TANGGAPAN & SARAN TERHADAP KAK 6


produk perencanaan yang diinginkan berdasarkan kriteria dan peraturan
standar perencanaan bangunan gedung yang disyaratkan dengan
memperhatikan batasan – batasan yang diberikan Pengguna Anggaran /
Kuasa pengguna anggaran baik dari segi biaya, waktu pekerjaan dan
mutu bangunan gedung yang direncanakan.

4. LINGKUP KEGIATAN
Bagi konsultan perencana, penjelasan wilayah kerja kegiatan perencanaan
bangunan gedung dan nilai pagu fisik serta lingkup tugas yang harus
dilaksanakan konsultan perencana yang dicantumkan dalam KAK telah
menjelaskan secara jelas tentang program pekerjaan dan ruang lingkup
kegiatan yang dilaksanakan.

5. BIAYA
Pekerjaan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD tahun 2018 dengan
Total HPS sebesar Rp. 265.000.000,- (Dua ratus enam puluh lima juta
rupiah).

6. KRITERIA
Kriteria persyaratan perencanaan bangunan gedung yang dijelaskan dalam
KAK sudah cukup jelas sehingga produk yang dihasilkan konsultan Perencana
sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Pengguna anggaran / kuasa
6
pengguna anggaran dalam hal ini sebagai pemilik pekerjaan.

7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


Bab mengenai jangka waktu pelaksanaan 60 (enam puluh) hari kelender ini
telah memberikan informasi yang cukup bagi pihak konsultan dalam
penyusunan usulan teknis. Informasikan yang disampaikan oleh pihak
pengguna jasa dalam bab ini dapat memberikan pengertian yang cukup bagi
pihak konsultan dalam mengetahui jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
yang akan dilaksanakan nantinya.

BAB II – TANGGAPAN & SARAN TERHADAP KAK 6


8. INFORMASI DAN TENAGA AHLI
Dengan memahami substansi pekerjaan perencanaan yang akan
dilaksanakan akan disadari pula pentingnya profesionalisme sumber daya
manusia selaku perencana. Setelah dilakukan identifikasi kebutuhan tenaga
ahli, baik mengenai jumlah personil maupun spesialis bidang keahlian maka
sangat tepat apabila dalam perencanaan ini disyaratkan penggunaan tenaga
ahli dengan Sertifikat Keahlian. Karena selain penilaian yang dilakukan
berdasarkan pengelaman kerja tenaga ahli, diharapkan pula adanya bukti
legalitas dari lembaga profesional, maupun memberikan penilaian kriteria,
kredibilitas dan profesionalisme tenaga ahli pada bidangnya masing-masing.
Jumlah tenaga ahli yang dibutuhkan sesuai dengan yang diidentifikasikan
dalam KAK, menurut kami telah mencukupi untuk pelaksanaan pekerjaan
perencanaan gedung.

9. KELUARAN
Sebagai bagian dari rangkaian input – proses dan output, sasaran yang
tercantum pada KAK sudah memadai. Artinya komponen keluaran sudah
mengandung unsur proses maupun masukan yang diperlukan dalam
menghasilkan produk yang diinginkan.

BAB II – TANGGAPAN & SARAN TERHADAP KAK 6

Anda mungkin juga menyukai