Pelaksanaan harus mendapatkan pengawasan secara teknis dilapangan, agar rencana teknis
yang dapat disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung
operasional efektif. Pengwasan Pelaksanaan Lapangan harus dilakukan oleh penyedia jasa
pengawasan (Konsultan Pengawas) yang kompeten, dan dilakukan secara penuh dengan
menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan dilapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas
pekerjaan. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi, dari
segi biaya, mutu dan waktu kegiatan pelaksanaan. Kinerja pengawasan lapangan sangat
ditentukan oleh kuantitas dan intensitas pengawasan yang secara menyeluruh dapat melakukan
kegiatan berdasarkan Kerangka Acuan Kerja yang telah disepakati.
Pada tahap pelaksanaan bangunan dan infrastruktur, secara umum Pelaksanaan pekerjaan
pengawasan fisik di lapangan ditugaskan kepada pihak ketiga, yaitu konsultan pengawas.
Konsultan Pengawas akan melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
Pemborong, yang menyangkut aspek mutu, waktu, dan biaya. Disamping itu juga bertanggung
jawab atas semua kegiatan teknik yang dikerjakan oleh kontraktor selama pelaksanaan
berlangsung.
Secara kontraktual Konsultan Pangawas bertanggung jawab kepada Pengguna Jasa dalam
kegiatan operasionalnya. Konsultan Pengawas akan mendapatkan bantuan bimbingan untuk
menentukan arah pekerjaan pengawasan dari Pengguna Jasa yang terdiri dari Pengelola
Administratif dan Keuangan serta Pengelola Teknik yang dibentuk sebagai pembantu dan
bertanggung jawab kepada Pengguna Jasa.
A. SUPERVISI TEKNIS
Dalam pelaksanaan tugas Supervisi Teknis, Konsultan menjabarkannya dalam bentuk
diagram atau gambar, Secara garis besar, Lingkup Layanan Jasa Konsultansi meliputi hal-
hal sebagai berikut :
Supervisi Teknis
Sertifikasi perkembangan fisik konstruksi dan pembayaran
Pelaporan dan evaluasi proyek
Mempersiapkan serah terima pekerjaan
Merekomendasikan tindak lanjut yang diperlukan daerah
Secara detail, lingkup pekerjaan layanan jasa konsultansi untuk Supervisi Teknis adalah
mencakup hal-hal sebagai berikut :
1. Melaksanakan kegiatan supervisi teknis konstruksi yaitu layanan pengawasan teknis,
pengendalian volume dan pengendalian mutu, sertifikasi perkembangan fisik
konstruksi dan pembayaran, serta pengembangan partisipasi masyarakat.
2. Membantu PPK Fisik dalam melaksanakan kewajibannya dalam mengendalikan
pelaksanaan pekerjaan agar dapat diselesaikan sesuai dengan desain, persyaratan
dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Dokumen Kontrak serta Jadwal
Waktu yang telah ditetapkan.
Pemahaman Konsultan terhadap Pekerjaan Supervisi untuk suatu proyek secara detail
akan diuraikan dalam sub-sub bab berikut ini.
B. PENGENDALIAN TEKNIS
Bertindak untuk dan atas nama Pemberi Tugas, Konsultan Supervisi mengendalikan
pelaksanaan fisik yang dilakukan oleh Kontraktor.
Lingkup pengendalian antara lain meliputi :
1. Aspek mutu hasil pekerjaan
2. Aspek volume pekerjaan
3. Aspek waktu penyelesaian pekerjaan
G. EVALUASI RENCANA
Konsultan Pengawas melakukan evaluasi atas rencana proyek yang akan dilaksanakan
serta menyarankan perubahan / penyempurnaan / penyesuaian rencana yang perlu
dilakukan (bila ada), guna menjamin tercapainya maksud dan tujuan proyek dengan sebaik-
baiknya.
Tiap bidang tersebut di atas ditinjau apakah situasinya mantap, kurang memadai atau
menunjukkan tendensi yang tidak menggembirakan. Dengan mengetahui keadaan dan
situasi masalah dengan benar, maka langkah-langkah yang diambil untuk mengatasinya
akan lebih cepat dan efektif.
Merencana dan membangun adalah suatu aktifitas yang dinamis, dan yang dipengaruhi oleh
bermacam-macam faktor. Karena itu, network / S-Curve Chart yang telah disetujui sebagai
pegangan untuk pelaksanaan harus dicek kembali secara periodik :
1.Apakah waktu yang telah direncanakan telah ditepati.
2.Akan ditepati dalam jangka panjang atau pendek.
3.Nantinya akan ditepati (jangka panjang).
Bila perlu dapat diadakan perubahan baru untuk mengendalikan jalannya proyek seperti yang
dikehendaki.
1. Jarak Waktu Kontrol
Jarak waktu kontrol dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam rentang waktu, yaitu :
a. 1 – 2 minggu untuk aktifitas-aktifitas yang kritis atau yang mendekati kritis.
b. 2 – 4 minggu untuk aktifitas-aktifitas yang tidak kritis.
2. Cara Mengontrol
Dibedakan 3 (tiga) cara mengontrol, yaitu sebagai berikut :
a. Untuk sebuah aktifitas yang akan dimulai
b. Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah dimulai
c. Untuk menguji pekerjaan yang seharusnya sudah selesai
3. METODOLOGI
Didalam pelaksanaan pekerjaan layanan konsultansi, perlu adanya suatu metodologi atau
rencana kerja yang konsepsional, efektif dan efisien sedemikian sehingga setiap aktivitas kerja
terprogram dengan baik dalam rangka mencapai target sukses pekerjaan. Metodologi yang akan
dilaksanakan disesuaikan dengan ketentuan.
Dalam penyusunan rencana kerja antara lain dan tidak terbatas berdasarkan pada :
1. Ruang lingkup pekerjaan
2. Volume pekerjaan
3. Batas waktu
4. Keahlian personil
Meneliti kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan dan kualifikasi kontraktor dalam
melaksanakan pekerjaan sebelumnya
Mempelajari batas awal dan akhir dan proyek yang akan diawasi
Mempelajari kontrak fisik yang memuat nilai kontrak dan jangka waktu pelaksanaan, dll.
Meneliti jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan
Meneliti jenis kontrak, lump sum atau unit price
Memeriksa “time schedule” apakah sesuai dengan waktu kontrak dan tahap pekerjaan
Memeriksa metode pelaksanaan (bila sudah disiapkan oleh kontraktor)
Dan data lain yang diperlukan
1. Rapat rutin mingguan, membahas laporan mingguan dan bulanan, semula chech list
yang telah diisi dan memo-memo, lapangan yang telah dikeluarkan.
2. Mengidentifikasi permasalahan, seperti hasil mutu dan pelaksanaan untuk setiap jenis
pekerjaan, peralatan dan personil kontraktor.
3. Penjelasan teknis untuk menunjang kelancaran pengawasan pekerjaan
4. Melakukan perubahan bentuk/form/isi dari setiap check liast pekerjaan dan jika
diperlukan menambah atau membuat baru sesuai dengan kondisi lapangan.
5. Rencana kerja konsultan dan pembagian tugas secra detail
b. Program Kerja
Aktivitas Program Kerja disusun berdasarkan kombinasi dari tugas konsultan, seleksi staf
dan waktu penugasan staf yang saling berkaitan.
TUGAS URAIAN
I Pendahuluan
II Penempatan dan Pembagian Tugas Personil
III Melakukan koordinasi dengan pihak proyek
IV Melakukan dukungan dengan manajemen proyek dan supervisi teknis
V Pembuatan laporan
Selama tahap pendahuluan, program kerja ini akan disajikan kembali melalui diskusi dengan
semua pihak yang terkait. Diperlukan penentuan kegiatan-kegiatan prioritas untuk
menyesuaikan output yang efektif dan efisien dari penugasan konsultan.
c. Melaksanakan Pengawasan (Supervisi)
e. Pengendalian Mutu
Selama periode kontruksi, Konsultan akan senantiasa memberikan pengawasan,arahan,
bimbingan dan instruksi yang diperlukan oleh Kontraktor guna menjamin bahwa semua
pekerjaan dilaksanakan dengan baik, tepat kualitas.
Pada tahap mobilisasi dan persiapan lapangan, hal-hal yang akan dikoordinasikan oleh
konsultan antara lain :
Field Engineering atau Rekayasa Lapangan adalah kegiatan yang dilakukan di lapngan
untuk mendapatkan data yang lebih teliti terhadap jenis dan volume pekerjaan yang
akan dilaksanakan Field Engineering ini sangat perlu dilakukan, sebab umumnya
perencanaan jalan dilakukan dengan simplified design (perencanaan yang
disederhanakan) atau dilakukan beberapa tahun sebelumnya. Pada saat pelaksanaan
kemudian ada beberapa kondisi yang mungkin berubah, tidak sesuai lagi dengan
kondisi pada saat perencanaan dilakukan.
Bila terdapat perbedaan antara hasil perencanaan lama yang telah dituangkan ke dalam
gambar rencana dengan hasil field engineering, maka perlu dilakukan perubahan desain
(review design). Perubahan desain ini dapat berupa pemambahan tabel perkerasan atau
perubahan segmentasi pelaksanaan, ata bisa juga muncul item pekerjaan baru
disesuaikan dengan kebutuhan di lapngan saat itu. Hasil field engineering ini dituangkan
dalam satu laporan tersendiri untuk selanjutnya diterbitkan addendum kontrak, dan
dijadikan pegangan untuk pekerjan selanjutnya.
Tenaga Ahli Konsultan yang akan ditugaskan telah diseleksi dan direncanakan dengan
seksama, agar memenuhi kebutuhan program dan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Pekerjaan ini akan dipimpin oleh Site Engineer, dan dibantu oleh tenaga-tenaga ahli yang
profesional serta tenaga pendukung lainnya.
Konsultan mengusulkan personil tenaga ahli yang dipilih bedasarkan kualifikasi yang terbaik,
pengalaman dalam proyek yang sama dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Di dalam
Kerangka Acuan Kerja, pilihan kriteria yang diusulkan untuk setiap usulan tim kerja dengan
mempertimbangkan sepenuhnya :
Pendidikan dan latihan
Pengalaman secara umum
Pengalaman yang berhubungan dengan proyek dari setiap personil yang diusulkan.
Sesuai dengan ketentuan dalam kerangka acuan kerja, setelah mempelajari lokasi proyek dan
lingkup pekerjaan yang akan ditangani, Konsultan berkesimpulan personil yang akan dimobilisasi
dalam proyek ini adalah :
1.Site Engineer ( 1 orang )
2.Chief Inspector ( 1 orang )
3.Inpector ( 1 orang )
4.Cad Draftman ( 1 orang )
5.Administrasi ( 1 orang )
6.Pesuruh ( 1 orang)
Penempatan masing-masing personil akan diatur sebagai berikut :
1. Site Engineer
Site Engineer bertangung jawab atas seluruh aspek pengawasan pekerjaan ini.
Dia akan berkantor sehari – hari di direksi konsultan, bersama – sama dengan Ahli Teknik
Sipil, dan tenaga pendukung lainnya (Pengawas Lapangan, Operator Komputer).
2. Tenaga Pendukung
Tenaga pendukung yang terdiri dari Inspektor, Operator Komputer dan administrasi akan
berkantor di Direksi Teknik konsultan, bersama-sama Site Engineer dan personil lainnya.
Tugas/ tanggung jawab Site Engineer adalah tidak terbatas pada urutan dibawah ini :
a. Mengikuti petunjuk-petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan, terutama
sehubungan dengan :
Inspeksi secara teratur ke paket-paket pekerjaan untuk melakukan monitoring
kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan agar dapat direalisasikan
sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang telah ditentukan.
Pengertian yang benar tentang spesifikasi.
Metode pelaksanaan untuk setiap jenis pekerjaan yang disesuaikan dengan
kondisi di lapangan.
3. Tenaga Pendukung
Tenaga pendukung yang terdiri dari Inspektor, Operator Komputer dan administrasi akan
berkantor di Direksi Teknik konsultan, bersama-sama Site Engineer dan personil lainnya
Mempunyai latar belakang pendidikan minimal D3 / SLTA, berpengalaman minimal 2
( dua ) tahun di bidangnya. Mempunyai pengalaman dalam penggunaan Komputer,
membantu team leader dalam pembuatan pelaporan.
Foto Pelaksaan MC.0 di Kampung Bawang Tirto Mulyo Kecamatan Banjar Baru