PENGAWASAN
PEKERJAAN
Pengawasan Rehabilitasi DI. Malenggang 2
TAHUN ANGGARAN
2023
METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA PENGAWASAN
PENDEKATAN METODOLIGI ,PROGRAM KERJA DAN ORGANISASI
A.1. UMUM
Tugas pokok Konsultan, sesuai ketentuan yang digariskan Kerangka Acuan Kerja,
adalah jasa konsultan Pengawasan Kegiatan Rehabilitasi Bendung Irigasi, dalam
Pekerjaan Pengawasan Rehabilitasi D.I Malenggang 2 Desa Puty, Kecamatan Bua,
Kabupatane Luwu.
1) Fungsi administratif
1. Pengendalian teknis;
2. Pengendalian atas proses koordinasi terkait;
3. Pengendalian administrasi kegiatan;
4. Evaluasi rencana kegiatan;
5. Value engineering; dan
6. Pelaporan.
— Jenis pekerjaan;
— Kuantitas pekerjaan;
— Schedule pelaksanaan;
— Schedule pembayaran.
— 1-2 minggu untuk aktivitas yang kritis atau bisa kurang dari
1 minggu;
2) Cara mengontrol
1. Peralatan laboratorium
2. Penyimpanan bahan/material
3. Cara pengangkutan material yang akan digunakan.
4. Pengujian material yang akan digunakan
5. Pengujian rutin laboratorium selama pelaksanaan
6. Test lapangan
7. Administrasi dan formulir-formulir
Buku direksi
Time schedule
Mco (Mutual Check Awal)
Request dan shop drawing
Laporan mingguan
Record cuaca
Photo dokumentasi
Change order
Addendum
Monthly certificate (MC)
PHO (Provisional Hand Over)
Dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
Di dalam pekerjaan, alat berat, tenaga kerja dan jumlah jam kerja per hari
adalah sangat erat sekali hubungannya dengan waktu pelaksanaan
penyelesaian pekerjaan. Berikut ini dijelaskan bagaimana pengendalian
waktu perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi perpanjangan waktu
yang tidak perlu yang akan memboroskan waktu, tenaga dan biaya.
Demikian juga tenaga kerja, untuk suatu pekerjaan diperlukan tenaga kerja
yang mencukupi, sehingga pekerjaan akan bisa dikerjakan oleh tenaga
kerja sesuai dengan jadwal/waktu yang ditentukan. Bila kondisi pekerjaan
diperkiraan tidak bisa diselesaikan, maka tenaga kerja perlu ditambah atau
kerja dua shift atau kerja lembur/over time. Dengan tenaga kerja yang
cukup dan jam kerja yang cukup/efektif, maka pelaksanaan pekerjaan
diharapkan bisa tepat waktu sesuai yang ditargetkan.
A.1.13. Jumlah Jam Kerja
Penyelesaian suatu pekerjaan sangat tergantung pada jam kerja per hari.
Jumlah jam kerja yang sedikit akan menghasilkan produk yang lebih kecil
dibandingkan bila jam kerja per harinya lebih banyak.
Biaya pekerjaan
Estimated Quantity/Volume Pekerjaan
Harga satuan pekerjaan
Guna pengendalian biaya pelaksanaan pekerjaan, hal-hal pokok yang
perlu diperhatikan antara sebagai berikut :
1) Keselamatan kerja
1. Disiplin kerja :
- Pengendalian pelaksanaan di lapangan secara ketat dan terus
menerus dimonitor dengan perlengkapan komunikasi untuk
dapat saling berhubungan setiap saat dengan cepat.
- Pengendalian waktu dimaksudkan agar penyelesaian pekerjaan
sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Pengendalian waktu ini
disesuaikan dengan tuntutan lapangan yang mencakup seluruh
aspek terkait.
2. Peniadaan kecelakaan fatal :
- Perambuan sesuai dengan standar perambuan.
- Pemasangan pagar pengaman yang juga berfungsi sebagai
penciptaan kerapihan kerja sepanjang daerah pekerjaan (kiri
dan kanan) dan diberi lampu agar mudah terlihat pada malam
hari.
— Astek
— Dan lain-lain.
Value engineering adalah suatu teknik manajemen yang telah teruji yang
menggunakan pendekatan sistematis dan suatu upaya yang diatur
sedemikian rupa untuk menganalisa fungsi suatu item/masalah atau
sistem dengan tujuan untuk memperoleh fungsi yang diminta dengan
biaya kepemilikan total yang paling kecil, tentu saja disesuaikan dengan
persyaratan permintaan penampilan, rahabilitasi, kualitas, teknis, dan
kemudahan untuk pemeliharaan suatu pekerjaan. Program value
engineering, mencari kemampuan manajemen seseorang untuk
mengadakan perubahan yang berarti dengan cara agar dapat menemukan
biaya yang tidak berguna dan menghilangkannya.
— Informasi (investigasi)
— Spekulasi
— Evaluasi
Evaluasi alternatif : Apakah tiap ide dapat berjalan ? Berapa
biayanya ? Apakah tiap ide memenuhi fungsi dasar ? Alternatif
mana yang terbaik ?
— Hari minggu dan hari libur resmi nasional tidak ada jam
maintenance peralatan.
— Jam kerja normal per hari = 7 jam, dan dapat lebih bila
Tahapan Studi;
Tahapan Perencanaan;
Tahapan Pelaksanaan;
Tahapan Operasi dan Pemeliharaan.
Berdasarkan acuan yang telah digariskan dalam Kerangka Acuan/TOR, maka dalam
menyiapkan rencana kegiatan akan dilakukan pendekatan teknis dan metodologi
pengawasan yang optimal, ekonomis, tepat guna dan solusinya dapat diandalkan.
Oleh karena itu dalam melaksanakan pekerjaan ini, pihak konsultan akan
menyajikan pendekatan teknis dan metodologi pengawasan dari masing-masing
kegiatan yang dimulai dari tahap awal hingga penyelesaian akhir pekerjaan.
1. Tahapan Persiapan.
2. Tahapan Koordinasi.
3. Tahapan Pengawasan Lapangan.
4. Tahapan Penyerahan Hasil.
1. Penyelesaian Administrasi
Masalah administrasi yang harus diselesaikan terutama meliputi
administrasi kontrak dan legalitas personil yang akan ditugaskan untuk
melaksanakan pekerjaan ini, baik di lingkungan intern konsultan maupun
untuk berhubungan dengan pihak lain.
A.2.2.1. Tujuan
A.2.2.3. Output
1. Tujuan
Pengawasan pelaksanaan pekerjaan harus disesuaikan dengan
spesifikasi teknis, gambar kerja dan kesepakatan yang telah
disetujui oleh semua pihak.
1. Ruang Lingkup
B. Ruang Lingkup
Pembuatan diagram jaringan (network diagram) dan jadwal
kerja pelaksanaan.
C. Metodologi
Diagram jaringan (network diagram) adalah diagram yang
memberikan permulaan tanggal dini atau lambat dari masing-
masing aktivitas agar dimungkinkan diperoleh jadwal jalur kritis
(critical path). Juga dibuat sub jadwal untuk menunjukkan jadwal
pekerjaan kritis dari keseluruhan jadwal konstruksi.
Di samping pembuatan diagram jaringan, untuk kontrol
terhadap waktu perlu dibuat juga jadwal kerja dalam
pengawasan pelaksanaan konstruksi yang terdiri dari :
1. Output
2. Diagram jaringan (network diagram).
3. Laporan harian, mingguan dan bulanan pelaksanaan
konstruksi aktual.
4. Laporan harian, mingguan dan bulanan kedatangan bahan
bangunan.
5. Laporan harian, mingguan dan bulanan penggunaan tenaga
kerja.
6. Laporan harian, mingguan dan bulanan penggunaan
peralatan.
A. Tujuan
Pengawasan terhadap keadaan arus uang (cash flow) kegiatan
agar dapat memaksimalkan keuangan kegiatan yang ada untuk
mencapai hasil seperti yang diharapkan.
B . Ruang Lingkup
Pengontrolan biaya melalui kurva S yang dikembangkan dari
Bar Chat/Giant Chart.
C. Metodologi
Seperti diketahui, kurva S bertujuan memberikan gambaran
kemajuan pekerjaan dengan waktu yang direfleksikan terhadap
bobot penyerapan biaya.
1. Output
2. Kurva S Aktual yang dibandingkan dengan Kurva S
Rencana.
3. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran
Penyedia Jasa Pemborongan.
4. Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah/Kurang bila
ada perubahan pekerjaan.
A. Tujuan
Tujuan adalah menyerahkan hasil-hasil pekerjaan pengawasan Konsultan
terhadap pelaksanaan konstruksi oleh Penyedia Jasa Pemborongan.
B. Ruang Lingkup
— Mengasistensi kepada Pemimpin Kegiatan atas kebenaran dan
C. Output
Dalam evaluasi gambar kerja, beberapa hal yang dijadikan perhatian adalah :
Papan nama proyek dibuat dari kayu dengan mutu yang baik,
terbuat dari papan dengan ukuran tebal 3 cm, lurus dan diserut
rata. Papan nama proyek dipasang tegak (tidak miring), tinggi sisi
atas papan nama proyek harus sama satu dengan lainnya.
1. Persyaratan
Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor diharuskan untuk
mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi
pembangunan ,Ketidakcocokan yang mungkin terjadi antara
gambar dan keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera
dilaporkan kepada Direksi Pengawas untuk dimintakan
keputusannya.
Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudutnya hanya dilakukan
dengan alat-alat waterpas/theodolit yang ketepatannya dapat
dipertanggungjawabkan.
Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan
lainnya, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi Pengawas.
Agar tujuan dan sasaran pekerjaan dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan,
maka program kerja akan disusun secara sistematis dan dilaksanakan berdasarkan
urutan pekerjaan efektif dan waktu pelaksanaannya. Untuk mendapatkan efektivitas
yang tinggi atas input konsultan, dengan menggunakan sumber daya yang tersedia
secara efisien, dibutuhkan suatu perencanaan dan pelaksanaan sistem layanan
konsultansi yang ketat. Hanya dengan cara ini kualitas maupun kuantitas pekerjaan
dapat dikontrol, seraya menghindari beban pekerjaan puncak yang cukup besar.
Beban puncak dalam pekerjaan memerlukan mobilisasi staf tambahan dan
pengenalan terhadap pekerjaan. Aktivitas yang mengakibatkan berkurangnya
kualitas pekerjaan diupayakan untuk dihindari.
A.4.2. Koordinasi
Dalam rangka menunjang pelaksanaan pekerjaan, konsultan akan melakukan
koordinasi secara rutin dengan Pemimpin Pekerjaan, unsur pekerjaan,
instansi terkait dan koordinasi intern konsultan.
1. Pemimpin Pekerjaan
Koordinasi dengan Pemimpin Pekerjaan perlu dilakukan secara rutin dan
dengan frekwensi yang cukup.
2. Unsur Pekerjaan
Selama waktu pelaksanaan, akan diadakan “Monthly Project Meeting”
antara Konsultan, Penyedia Jasa Pemborongan dan Pemimpin Pekerjaan,
di sini bisa dievaluasi, dimonitor dan dibahas hal-hal antara lain :
— Membahas pekerjaan yang akan dikerjakan, agar tidak terjadi
keragu-raguan atau kesalahan dalam pelaksanaan.
Jasa Pemborongan.
— Kemajuan pekerjaan.
berikutnya.
4. Intern Konsultan
Dalam melaksanakan tugas, team konsultan selain akan melaksanakan
tugasnya sesuai dengan job description, juga perlu ada koordinasi
antara Team Leader dengan stafnya, seperti antara lain dan tidak
terbatas pada :
a) Rapat bulanan antara Team Leader dan staff, membahas :
-. Laporan bulanan.
pekerjaan.
1. Persiapan lapangan
Pada tahap persiapan di lapangan, tim konsultan akan mengawasi
dan mencek aktivitas-aktivitas konstruksi seperti yang dijabarkan
berikut ini
3. Pengawasan mutu
Sebelum memulai aktivitas konstruksi, Penyedia Jasa Pemborongan
akan membuat suatu permohonan tertulis kepada konsultan untuk
prosedur konstruksi dan persetujuan pekerjaan. Konsultan akan :
4. Pengawasan kuantitas
Pengawasan kuantitas (quantity control) akan mengecek bahan-
bahan yang ditempatkan oleh Penyedia Jasa Pemborongan.
Konsultan akan memproses bahan-bahan dan produk fisiknya
berdasarkan atas :
Hasil pengukuran yang memenuhi batas toleransi
Metoda perhitungan.
Lokasi kerja.
Jenis pekerjaan (work item).
Tanggal diselesaikannya pekerjaan.
5. Catatan-catatan teknis
Catatan-catatan akan dikeluarkan/diberikan dari waktu ke waktu,
untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada Penyedia Jasa
Pemborongan guna meningkatkan aspek-aspek pekerjaan fisik,
metode kerja/construction methode dan lain-lain.
A.4.4. Pelaporan
Selama proses pengawasan pelaksanaan pekerjaan dan akhir dari
pelaksanaan pekerjaan, maka konsultan akan membuat laporan, yaitu :
laporan pendahuluan, laporan mingguan, laporan bulanan dan laporan akhir.
1. PPK.
Dalam hal ini Pemimpin Pekerjaan, bertindak sebagai
penanggung jawab pekerjaan dan akan mempunyai peran dalam
hal koordinasi khususnya secara administratif dan teknis.
2. Konsultan
Direktur Perusahaan, bertanggung jawab atas masalah
kontrak, manajemen personil dan pembiayaan pekerjaan
secara keseluruhan.
Spesial Technician, secara umum bertanggung jawab dalam
hal-hal manajerial dan koordinasi Tim maupun koordinasi
terhadap seluruh pekerjaan seperti menyiapkan program
kerja, memberikan arahan dan petunjuk dalam melaksanakan
pekerjaan, memimpin tim dalam setiap diskusi dan koordinasi
dengan Pengguna Jasa, bertanggung jawab terhadap hasil
pekerjaan tim, serta secara khusus bertanggung jawab
terhadap materi yang terkait bidang keahliannya.
Inspektor, akan bertanggung jawab terhadap pekerjaan
bidang ilmunya masing-masing sesuai dengan apa yang
ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan sesuai
dengan kebutuhan masing-masing item pekerjaan. Selain
tenaga ahli, pekerjaan ini juga akan dibantu tenaga
pendukung lainnya, yaitu :
3. Narasumber
Narasumber yang dimaksud dalam pekerjaan ini adalah, pihak-
pihak yang terkait secara langsung maupun tidak langsung yang
dapat memberikan data/ informasi dan masukan yang diperlukan
dalam pelaksanaan pekerjaan.
A.5.2. Penugasan Personil
Uraian tugas dan tangung jawab masing-masing tenaga ahli untuk
pelaksanaan pekerjaan adalah sebagai berikut :
Personal computer,
Meja Gambar,
Printer,
Kamera/ Video Kamera,
Alat komunikasi (telepon dan Fax), serta
Alat tulis kantor (ATK).
Untuk menujang kelancaran dan efektifitas kerja, Konsultan juga sudah
memiliki fasilitas, peralatan dan perlengkapan kantor yang memadai
seperti yang dapat dilihat pada Tabel C.1. Data Peralatan Dan
Perlengkapan Kantor.
Dibuat Oleh
CV. MARGA TIRTA KONSULTAN
AYUB .ST
Direktur