Anda di halaman 1dari 13

TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KERANGKA ACUAN KERJA DAN

PERSONEL/FASILITAS PENDUKUNG DARI PPK

Umum
a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang disajikan sudah cukup jelas dan lengkap sehingga
tidak perlu penjabaran atau penafsiran lebih lanjut.
b. Kegiatan dan tanggung jawab Konsultan Pengawas beserta biaya pengawasan yang
tersirat dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah cukup jelas dan lengkap.
c. Produk Konsultan Pengawas beserta kriteria pelaksanaan pekerjaan yang harus sesuai
dengan persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan cukup jelas dan lengkap.
d. Konsultan menyadari bahwa apa yang tersirat dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), yaitu
pihak pemberi kerja mengharapkan kinerja yang maksimal dari Konsultan
e. Pengawas mulai dari awal pelaksanaan pekerjaan sampai dengan diserah terimakannya
pekerjaan kepada pihak terkait.

Lingkup Pekerjaan
Adapun lingkup pekerjaan pengawasan yang harus ditangani oleh konsultan pengawas
seperti disebutkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) sudah cukup jelas. Lingkup pekerjaan
yang harus dilaksanakan oleh konsultan pengawas adalah berpedoman pada ketentuan yang
berlaku, khususnya gambar rencana (bestek), Rencana Kerja dan Syarat (RKS). Lingkup
pekerjaan pengawasan adalah sebagai berikut :
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk melaksanakan konstruksi yang akan
dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
b. Mengawasi pemakaian bahan, serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan
konstruksi.
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik.
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan
bulanan pekerjaan kontruksi yang dibuat oleh pemborong.
f. Menyusun Berita Acara kemajuan pekerjaan, pekerjaan pemeliharaan, serah terima
pekerjaan pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
g. Meneliti gambar-gambar yang telah dilaksanakan dengan gambar perencanaan (AsBuilt
Drawing) sebelum serah terima pertama.
h. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi
perbaikannya pada masa pemeliharaan dan laporan akhir pekerjaan pengawasan. Bila
dirasa perlu konsultan pengawas dapat melakukan rekayasa lapangan dengan persetujuan
pihak direksi apabila ditinjau dari segi teknik sipil, arsitektur dan estetika bangunan dirasa
perlu untuk dilakukan rekayasa untuk menyesuaikan dengan kondisi lapangan dan dana
yang tersedia.
URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

1. Umum
Dalam pelaksanaan pekerjaan pengawasan, konsultan pengawas akan membantu dan
berkoordinasi sepenuhnya dengan pemberi kerja dalam melaksanakan pekerjaan
pengawasan pada pelaksanaan pekerjaan fisik yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana.
Konsultan akan melaksanakan layanan keahlian pengawasan pelaksanaan konstruksi
dengan penuh tanggung jawab, dengan penerapan teknis yang tepat dan dapat diterima
sesuai dengan kebijakan dan prinsip yang tertuang dalam perjanjian/ kontrak yang telah
disepakati bersama antara pihak-pihak yang terkait.

2. Pengetahuan Tentang Proyek


Dari hasil dan rapat penjelasaan pekerjaan (Aanwijing), dokumen tender serta risalah
penjelasan pekerjaan yang sudah dilakukan, Konsultan pengawas telah memperoleh
gambaran secara garis besar tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Untuk detailnya Konsultan pengawas perlu melakukan survey/peninjauan ke lokasi
pekerjaan untuk melihat apakah desain yang dipakai telah sesuai dengan kebutuhan di
lapangan baik dari segi teknis, estetika dan kondisi sosial masyarakat setempat.

3. Uraian Pendekatan
Dalam pelaksanaan pekerjaan Jasa Konsultan Pengawas Pemeliharaan Gedung
Puskesmas Sidodadi pendekatan yang dilaksanakan konsultan pengawas akan mencakup :
Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah dimaksudkan untuk lebih memahami hal-hal yang ada dan yang akan
timbul selama masa pelaksanaan pekerjaan fisik yang akan diawasi, khususnya yang
berkaitan dengan aspek teknis, ekonomis dan lain sebagainya sehingga akan tercapai tujuan
yang diharapkan sesuai dengan dana yang tersedia.
Dari permasalahan yang ada secara garis besar pendekatan masalah dilakukan sebagai
berikut :
a. Pendekatan Teknis
Pendekatan teknis adalah langkah pendekatan terhadap kondisi konstruksi yang ada (kondisi
existing) serta data penunjang yang merupakan alternatif rencana teknis, guna penyesuaian dan
penyempurnaan rencana kerja konstruksi yang akan diawasi.
Diharapkan dengan pendekatan teknis ini dapat tercapai target fisik yang telah
direncanakan. Adapun pendekatan teknis yang akan dilaksanakan oleh konsultan
pengawas meliputi :
- Memantau dan mengawasi kualitas dan kuantitas pekerjaan yang telah dan sedang
dilaksanakan.
- Mengevaluasi pekerjaan dan personil kontraktor agar jangan sampai menyimpang dari
persyaratan dokumen kontrak.
- Memantau pengadaan personil, bahan dan peralatan kontraktor apakah sudah sesuai
dengan kebutuhan yang disyaratkan.
- Mengadakan rapat-rapat lapangan untuk mengevaluasi hasil pekerjaan yang sudah
dilaksanakan.
- Memeriksa dan mengetahui jadwal pekerjaan dan rencana kerja yang dibuat oleh
kontraktor.
- Memberikan instruksi (persetujuan dan penolakan) pekerjaan secara tertulis.

b. Pendekatan Ekonomis

Setelah diadakan pendekatan teknis, selanjutnya akan dievaluasi dan ditinjau nilai
ekonominya dimana prinsip utamanya adalah “dengan biaya seefisien mungkin didapat hasil
semaksimal mungkin”. Secara umum untuk pelaksanaan pekerjaan dipakai standart teknis
dan spesifikasi yang diberlakukan dan telah disepakati bersama. Dan yang perlu
diperhatikan adalah adanya aspirasi/masukan dari Penguna Jasa sebagai input dari
pemberi tugas yang nantinya akan dijadikan metode dan sasaran kerja yang tepat,
mengingat pekerjaan pengawasan hasilnya harus relevan dengan kondisi yang ada yang
menghasilkan kerja yang optimal sesuai dengan syarat-syarat teknis dan dana yang
tersedia.
4. Uraian Metodologi

Metodologi pekerjaan Tim Pengawasan Teknis dikelompokkan dalam pekerjaan


pekerjaan berikut :

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Pengawasan Peningkatan Jalan Jatikalang-Pawindo,


dapat dibagi dalam beberapa tahapan proses, yaitu :
1. Tahap Persiapan.
2. Tahap Pelaksanaan Pengawasan.
3. Tahap Penyerahan Laporan :
• Laporan Bulanan.
• Laporan Akhir.
Tugas Supervisi secara umum adalah mengawasi kelancaran pekerjaan pembangunanyang
dikerjakan oleh Rekanan/ Kontraktor pelaksana, yang menyangkut kuantitas, kualitas, biaya
dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga wujud akhir Peningkatan Jalan dan
kelengkapannya yang sesuai dengan Dokumen Kontrak Pelaksanaan/ Pemborongan, dan
telah diterima dengan baik oleh Pengguna Jasa/Kuasa Pengguna Anggaran/ Pejabat
Pembuat Komitmen/ Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan dan kelancaran penyelesaian
administrasi yang berhubungan dengan pekerjaan di lapangan, serta penyelesaian
kelengkapan lainnya.

Konsultan Supervisi harus memerinci sendiri kegiatannya dan dalam menjalankan


tugasnya akan mendapatkan pula arahan dari Pengelola Kegiatan secara tertulis agar
fungsi dan tanggung jawab Konsultan Supervisi dapat terlaksana dengan baik, dan
menghasilkan keluaran ( produk ) sebagaimana yang diharapkan. Secara garis besar, uraian
tugas Konsultan Supervisi secara bertahap di lapangan antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan Persiapan
1) Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi/metodologi pelaksanaan
pekerjaan supervisi.
2) Memeriksa Time Schedule, Bar Chart, S-Curve dan Net Work Planning yang
diajukan oleh Rekanan/Kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada
Pengelola Kegiatan untuk mendapatkan persetujuan.
b. Pekerjaan Teknis Supervisi Lapangan
1) Melaksanakan Kegiatan Supervisi secara umum, Supervisi lapangan koordinasi
dan inspeksi kegiatan-kegiatan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun
administrasi teknis yang dilakukan secara terus menerus sampai dengan pekerjaan
diserahkan untuk terakhir kalinya.
2) Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen
bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan
atau di tempat kerja lainnya.
3) Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat,
agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai dengan jadual yang telah ditetapkan.
(jadual harus jelas mengingat waktu pelaksanaan fisik sangat terbatas).
4) Memberikan masukan pendapat teknis tentang penambahan atau pengurangan
pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh
pada ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat
Pembuat komitmen.
5) Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan
penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang dari kontrak,
dapat langsung disampaikan kepada Rekanan/Kontraktor pelaksana, dengan
pemberitahuan secara tertulis kepada Pengelola Kegiatan.

c. Konsultasi
1) Melakukan konsultasi dengan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna
Anggaran/Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk
membahas segala masalah dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan
pembangunan.
2) Mengadakan rapat lapangan apabila diperlukan, dengan Pengguna Jasa/Kuasa
Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pelaksana Kegiatan/Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan; Konsultan Perencana Teknis; Rekanan/ Kontraktor
pelaksana; dan Tim Teknis, dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan
persoalan yang timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat
dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima
masing-masing pihak paling lambat satu minggu kemudian.
3) Mengadakan rapat di luar jadual rutin tersebut apabila dianggap perlu dan karena
ada permasalahan mendesak yang perlu dipecahkan.

d. Pelaporan
1) Memberikan laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis teknologis kepada
Pengguna Jasa/Kuasa Pengguan Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen/Pejabat
Pelaksana Kegiatan atau Pengelola Kegiatan mengenai volume, prosentase dan
nilai bobot bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan Rekanan/Kontraktor
pelaksana.
2) Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata mengenai volume, prosentase dan nilai
bobot bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan Rekanan/Kontraktor
pelaksana dan dibandingkan dengan jadual yang telah disetujui.
3) Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga kerja dan alat
yang digunakan.
4) Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh Rekanan/Kontraktor
pelaksana terutama yang mengakibatkan tambah atau berkurangnya pekerjaan, dan
juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh Rekanan/ Kontraktor
pelaksana (shop drawings).
5) Melaporkan semua kegiatan pengawasan dalam laporan bulanan dan laporan akhir
pekerjaan.
e. Penyiapan/Pemeriksaaan Dokumen Pekerjaan
1) Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
2) Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta penambahan
atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
3) Mempersiapkan formulir laporan mingguan dan bulanan, Berita Acara Kemajuan
Pekerjaan, Berita Acara Penyerahan Pertama dan Kedua serta formulir-formulir
lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.
5. Program Kerja

Konsultan membuat Program Kerja yang disusun dalam rangka efektifitas dan optimalisasi
pelaksanaan pekerjaan antara lain meliputi :
Ruang lingkup dan volume kegiatan ini adalah mencakup rangkaian tahapan kegiatan sebagai
berikut :

1. Kegiatan Persiapan
Pekerjaan Persiapan Meliputi :
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan.

b. Memeriksa Time Schedule/Bar Chart, S-Curve, dan Net Work Planning yang diajukan
oleh kontraktor pelaksana untuk selanjutnya diteruskan kepada pengelola proyek untuk
mendapatkan persetujuan.

2. Kegiatan Pelaksana
a. Mengevaluasi, mengkoordinasi dan mengendalikan program kegiatan konstruksi yang
disusun oleh Kontraktor yang terdiri atas program pencapaian sasaran konstruksi,
program penyediaan dan penggunaan material, program penyediaan dan penggunaan
informasi, program penyediaan dan penggunaan dana.
Pembahasan: Kontraktor mengajukan contoh bahan dari beberapa produk sesuai
ketentuan dalam RKS kepada Konsultan Pengawas Lapangan, Tim Pemeriksa Pekerjaan
dan Pelaksana Kegiatan.
b. Memberikan instruksi-instruksi serta petunjuk-petunjuk yang perlu kepada Kontraktor
dalam pelaksanaan pekerjaan agar benar-benar berlangsung sesuai dengan ketetapan-
ketetapan kontrak.
Pembahasan: Pemberi tugas/Pelaksana Kegiatan dan Konsultan Pengawas Lapangan
berhak mengeluarkan instruksi agar Kontraktor membongkar pekerjaan apa saja yang
telah ditutup untuk diperiksa atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahan – bahan
atau barang – barang baik yang sudah maupun yang belum dimasukkan dalam pekerjaan
atau yang sudah dilaksanakan. Biaya untuk pekerjaan dan sebagainya menjadi beban
kontraktor untuk disempurnakan sesuai dengan dokumen kontrak. Selain itu, Pemberi
Tugas atau Pelaksana Kegiatan dan Konsultan Pengawas Lapangan berhak
mengeluarkan instruksi untuk menyingkirkan dari tempat pekerjaan, pekerjaan –
pekerjaan, bahan – bahan atau barang – barang apa saja yang tidak sesuai dengan
dokumen kontrak.
c. Melakukan inspeksi dan pemeriksaan atas seluruh daerah kerja dan semua instansi yang
mendukung pelaksanaan pekerjaan.
d. Melaksanakan pengecekan terhadap material konstruksi yang diperlukan untuk
memperoleh jaminan bahwa pekerjaan sudah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasinya.
Pembahasan: dalam hal ini Konsultan Pengawas Lapangan harus mengecek, bahan
bangunan/tenaga kerja lokal/setempat yang memenuhi syarat teknis, sesuai dengan
peraturan yang ada (RKS) dan dianjurkan untuk dipergunakan dengan mendapatkan ijin
tertulis dari Konsultan Pengawas, Tim Pemeriksa Pekerjaan (TPP) dan Pelaksana
Kegiatan.
e. Memeriksa rencana kerja Kontraktor sehubungan dengan peralatan-peralatan yang
digunakan, lokasi-lokasi sumber material konstruksi dan menjamin bahwa sifat dan
kontrak dari material tersebut adalah benar-benar memenuhi persyaratan dalam
spesifikasi.
Pembahasan: Kontraktor menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan
yang disediakan menurut dokumen kontrak dalam keadaan baru dansemua hasil
pekerjaan berkualitas baik, bebas dari cacat. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan
standart ini dapat dianggap defectif (rusak).
f. Mengendalikan kegiatan konstruksi dengan melakukan pengawasan pekerjaan meliputi:
Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas serta laju
pencapaian progres pekerjaan.
1. Mengawasi pekerjaan serta produknya, mengawasi ketetapan waktu dan biaya
pekerjaan agar tidak menyimpang dari kontrak.
2. Mengusulkan perubahan-perubahan serta penyesuaian di lapangan untuk
memecahkan persoalan-persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi.
3. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan konstruksi untuk
pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, serta Serah Terima Pertama dan
Kedua pekerjaan konstruksi.
4. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dan membuat laporan
bulanan atas pelaksanaan pekerjaan Pengawasan dengan masukan hasil rapat-rapat
lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat
oleh Kontraktor.
5. Mengkoordinir pembuatan gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as
built drawing) untuk dipersiapkan oleh Kontraktor.
6. Menyusun dan mengevaluasi daftar kekurangan-kekurangan dan cacat-cacat
pekerjaan selama masa pemeliharaan.
7. Membantu Tim Pengelola Teknik dalam penyusunan dokumen yang terdiri dari:
• Menerima dan menyiapkan berita Acara sehubungan dengan penyelesaian
pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan pembayaran angsuran.
• Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran.
• Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara
kemajuan Pekerjaan, Penyerahan Pertama dan Kedua serta formulir-formulir
lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan dokumen pembangunan.

3. Kegiatan pengawasan
a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan kontruksi yang akan dijadikan
dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi
ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan kontruksi;
c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan kontruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju
pencapaian volume/realisasi fisik;
d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang
terjadi selama pekerjaan konstruksi;
e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secaraberkala, membuat laporan mingguan dan
bulananpekerjaan pengawasan, dengan masukan hasilrapat-rapat lapangan, laporan
harian, mingguandan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat olehpelaksana
konstruksi;
f. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shopdrawings) yang diajukan oleh
pelaksana konstruksi;
g. Meneliti gambar-gambar yang sesuai denganpelaksanaan di lapangan (As-Built
Drawings)sebelum serah terima ;
h. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serahterima I, mengawasi perbaikannya pada
masapemeliharaan, dan menyusun laporan akhirpekerjaan pengawasan;
i. Menyusun berita acara persetujuan kemajuanpekerjaan, berita acara pemeliharaan
pekerjaan,dan serah terima pertama dan kedua pelaksanaankonstruksi sebagai
kelengkapan untuk pembayaranangsuran pekerjaan konstruksi;
j. Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen Pendaftaran;
k. Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat Laik
Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat.

Dari uraian-uraian diatas, Konsultan berkeyakinan bahwa pekerjaan akan berjalan lancar
hasil pekerjaan akan lebih baik dan kegiatan akan selesai tepat pada waktunya.
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Bulan Ke-
No Kegiatan BULAN I BULAN II BULAN III BULAN IV BULAN V Keterangan
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan
2 Rencana Kerja Pelaksanaan
3 Pengukuran Lapangan
4 Rapat PCM
5 Rapat Mingguan
6 Pengawasan Harian
7 Penyusunan Laporan Mingguan
8 Penyusunan Laporan Bulanan
9 Meneliti Shop Drawing
10 Meneliti As Built Drawing
11 Check List ST 1
12 Serah Terima Pertama ST.1
13 Serah Terima Kedua ST.2

Keterangan:
1 Cantumkan semua kegiatan, termasuk penyerahan laporan (misalnya laporan pendahuluan, laporan antara, dan laporan akhir), dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan Pejabat Pembuat
Komitmen. Untuk paket pekerjaan yang ditahapkan maka kegiatan seperti penyerahan laporan, dan kegiatan lain yang memerlukan persetujuan dicantumkan secara terpisah berdasarkan
tahapannya
2 Jangka waktu kegiatan dicantumkan dalam bentuk diagram balok.
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
(DAFTAR PERSONEL)
Tenaga Ahli
(Personel Inti)

Nama Tenaga Ahli Lingkup Posisi Uraian Jumlah


Perusahaan
Personel Lokal/Asing Keahlian Diusulkan Pekerjaan Orang/Bulan
Alex CV. PILAR Lokal Ahli Teknik Supervisor -. Memelihara 0.13
Widodo, 17 Bangunan Engineer kemajuan
ST Gedung – pekerjaan menurut
MADYA Time Schedule
-. Melakukan
kontrol dan
koordinasi
terhadap seluruh
staf pelaksana
dalam teknis
pelaksanaan,
khususnya
pekerjaan audit di
lapangan
-. Mengkoordinir
staf tenaga ahli
dan staf
teknik/administrasi
lainnya dalam
pelaksanaan
penyelesaian
pekerjaan audit
konstruksi ini

Tenaga Pendukung
(Personel lainnya)

Nama Tenaga Ahli Lingkup Uraian Jumlah


Perusahaan Posisi Diusulkan
Personel Lokal/Asing Keahlian Pekerjaan Orang/Bulan
Luthfi CV. PILAR Lokal Membuat Inspector/Pengawas - Mengawasi 0.37
Amiruddin, 17 Gambar Lapangan kesesuaian
ST dan pelaksanaan
membantu kontruksi
tugas Team dengan
Leader dokumen
kontrak
- Pengawasan
yang dilakukan
harus sesuai
prosedur yang
diberikan oleh
PPKom
- Hasil akhir dari
kegiatan
Pengawasan
berupa laporan
kegiatan
- Bertanggung
jawab penuh
kepada
Supervisor
Engineer.
JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI
Waktu Pelaksanaan
BULAN I
No. Nama Personel Orang Bulan
Mg. I Mg. 2 Mg. 3 Mg. 4
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Nasional
1 Supervisor Engineer (Alex Widodo, ST) 0,13

2 Inspector/Pengawas Lapangan (Luthfi Amiruddin, ST) 0,37

Sub Total

Waktu Pelaksanaan
BULAN I
No. Nama Personel Orang Bulan
Mg. I Mg. 2 Mg. 3 Mg. 4

1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Asing
1

2
Sub Total
Total
Masukan Penuh- Masukan Paruh-Waktu

Masukan personel dihitung dalam bulan dimulai sejak penugasan.

Anda mungkin juga menyukai