Anda di halaman 1dari 23

Laporan Kerja 7

Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir


RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

MANAJEMEN PROYEK

2.1. Tinjauan Umum

Dalam proyek struktur gedung bertingkat, dimana kegiatan – kegiatan yang


dihadapi sangat kompleks dengan berbagai macam permasalahan dan resiko yang
sangat besar, maka tata pelaksanaan pembangunan harus dilakukan secara
menyeluruh mulai dari perencanaan hingga pembangunan fisik. Supaya efisiensi
dan efektivitas kerja terpenuhi dengan baik, di dalam pelaksanaan proyek
diperlukan manajemen proyek yang baik, sehingga dapat merencanakan dan
mengendalikan waktu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan sesuai dengan
perjanjian tertulis didalam dokumen kontrak dengan biaya murah dan mutu yang
baik.

Manajemen proyek adalah tata cara atau sistem kerja dari pekerjaan konstruksi
dalam mengelola sumber daya dan dana suatu proyek untuk mencapai tujuan
dengan menggunakan metode - metode dan sistematika tertentu agar tercapai daya
guna dan hasil yang sebesar - besarnya. Tujuan yang dicapai dalam manajemen
proyek antara lain:
1) Tepat waktu.
2) Tepat quantity atau volume pekerjaan.
3) Tepat quality atau standar mutu yang diinginkan.
4) Biaya yang dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan.
Organisasi proyek harus disusun secara sistematis sehingga konsep manajemen
proyek dapat diterapkan dan dijalankan sebaik-baiknya. Adapun keuntungan
dengan adanya organisasi dalam suatu proyek adalah:
1) Pekerjaan dapat direncanakan secara matang.
2) Pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lebih efektif.

7
Laporan Kerja 8
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

3) Pekerjaan yang tumpang tindih dapat dihindari dengan dilaksanakannya


pembagian tugas serta tanggung jawab yang sesuai dengan bidang dan
keahliannya.
4) Meningkatkan efisiensi dari 5M (Man, Money, Material, Machines, Methods)
secara maksimal.
Sebagai suatu proses, manajemen mengenal suatu urutan pelaksanaan yang logis
yang menggambarkan bahwa ada tindakan-tindakan manajemen untuk mencapai
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Secara umum proses tersebut dapat
diuraikan dalam gambar siklus manajemen sebagai berikut:

PLANNING
(PERENCANAAN)

EVALUATING ORGANIZING
(EVALUASI) (PENGORGANISASIAN

CONTROLLING ACTUATING
(PENGENDALIAN) (PELAKSANAAN)
Sumber : Siklus Manajemen Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan
Parkir RSUD DR. MOEWARDI

Gambar 2.1 Siklus Manajemen

Tahapan dalam siklus manajemen di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:


1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan tindakan pengambilan keputusan yang mengandung
data/informasi, asumsi maupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan
dilaksanakan pada masa mendatang. Kegiatan planning secara garis besar
meliputi:
a. Penetapan tujuan yang akan dicapai.
b. Penentuan strategi, kebijaksanaan proyek, prosedur, metode, anggaran, jadwal
dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai kegiatan tersebut.
c. Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek.
Laporan Kerja 9
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

d. Menyiapkan sumber pendanaan.


Manfaat dari fungsi perencanaan di atas adalah sebagai alat pengawas maupun
pengendali kegiatan, atau pedoman pelaksanaan kegiatan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
Yaitu kegiatan yang terjadi setelah ditetapkannya tujuan-tujuan dan penyusunan
perencanaan yang meliputi kegiatan merancang dan mengembangkan suatu
organisasi yang diharapkan akan dapat melaksanakan rencana yang telah
ditetapkan, dimana pengorganisasian ini meliputi :
a. Penentuan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi.
b. Penyusunan Organization Analysis Table (OAT). Organization Analysis Table
merupakan jabaran dari organisasi proyek yang membagi tugas dan tanggung
jawab mnjadi lebih spesifik, dimulai dari pimpinan proyek hingga mandor.

3. Pelaksanaan (Actuating)
Berupa tindakan untuk menyelaraskan seluruh anggota organisasi dalam kegiatan
pelaksanaan, agar seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama dalam
pencapaian tujuan bersama. Tindakan tersebut antara lain :
a. Melaksanakan tugas sesuai dengan yang ada di struktur organisasi
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dengan pihak yang terkait
c. Memberikan pengarahan, dan penugasan
Manfaat dari fungsi pelaksanaan ini adalah terciptanya keseimbangan tugas, hak
dan kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi, dan untuk mendorong
terciptanya efisiensi serta kebersamaan dalam bekerja sama untuk tujuan bersama.

4. Pengendalian (Controlling)
Yaitu pengawasan yang dilakukan agar kuantitas dan kualitas pekerjaan sesuai
dengan yang ditelah direncanakan. Pengawasan tersebut meliputi :
a. Checklist pekerjaan di lapangan
b. Pengambilan tindakan koreksi apabila terdapat penyimpangan di lapangan
Laporan Kerja 10
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

Manfaat dari fungsi pengendalian adalah memperkecil kemungkinan kesalahan


yang terjadi dari segi kuantitas, kualitas, biaya maupun waktu.

5. Evaluasi (Evaluating)
Merupakan kegiatan penilaian secara menyeluruh terhadap suatu pekerjaan.
Dimana evaluasi ini menanyakan apakah pekerjaan yang telah dilaksanakan
sesuai planning. Evaluasi harus dapat menentukan kekurangan apa yang terjadi,
pada tahap mana kekurangan tersebut terjadi dan solusi/keputusan apa yang akan
dilakukan. Di dalam evaluasi ini sangat memungkinkan untuk dilaksanakan
replanning, reorganizing, atau peningkatan kualitas kerja pelaksanaan dan
pengawasan. (Sumber : Prima.2008.Laporan Kerja Praktek ; Endang
Susilowati.2007)

2.2. Pihak-Pihak yang Terkait Dalam Proyek

Pada Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI ini ada beberapa pihak yang saling terkait dan saling
berhubungan, yaitu :
1.Pemilik Proyek
2.Konsultan Perencana
3.Kontraktor Pelaksana
4.Konsultan Pengawas

Hubungan antara pihak yang terkait dalam proyek Pengembangan Hotel


Anugerah Palace dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Pemilik Proyek
RSUD DR. MOEWARDI

Konsultan Perencana Konsultan MK Kontraktor


PT. Shandika PT. Sinar Cerah
PT. Pandu Perkasa
Sempurna

Sub Kontraktor
Laporan Kerja 11
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

: Garis Koordinasi
: Garis Instruksi

Sumber : Manajemen proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI

Gambar 2.2 Skema Hubungan Kerja Pihak-Pihak yang Terkait dalam


Proyek

Keempat pihak tersebut mempunyai hubungan kerja yang diatur dengan


Kontrak atau Surat Perjanjian Kerja. Pada Proyek Pengembangan Hotel
Anugerah Palace selaku pemilik proyek adalah RSUD DR. MOEWARDI,
yang memberikan kuasa kepada PT. Pandu Perkasa selaku Konsultan
Perencana. PT. Sinar Cerah Sempurna selaku Kontraktor dan Konsultan
Pengawas PT. Shandika

2.2.1. Pemilik Proyek


Pemilik Proyek (Owner) adalah perseorangan, badan hukum atau instansi baik
pemerintah maupun swasta yang memberikan pekerjaan serta membiayai seluruh
biaya proyek dalam proses pembangunan suatu proyek. Dalam hal ini yang
bertindak selaku pemilik proyek adalah RSUD DR. MOEWARDI.
Pemilik Proyek (Owner) mempunyai wewenang antara lain :
1) Mempunyai wewenang penuh dalam menentukan dan memilih Konsultan
Perencana, Konsultan Manajemen Konstruksi dan Kontraktor Utama dalam
pembangunan proyek tersebut.
2) Memiliki ide dan gagasan dalam penyediaan areal dan biaya perencanaan,
pengawasan dan pelaksanaan pekerjan serta memiliki kewenangan penuh
Laporan Kerja 12
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

terhadap proyek, berhak menerima atau menolak pekerjaan yang tidak sesuai
dengan gambar rencana.
3) Berhak mencabut tugas Konsultan Perencana, Konsultan Manajemen
Konstruksi dan Kontraktor Utama apabila dipandang ketiga lembaga tersebut
tidak mampu melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan menggantikannya
dengan lembaga lain.

2.2.2. Konsultan Perencana


Dalam proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir RSUD DR.
MOEWARDI ini, menggunakan beberapa konsultan, antara lain:
a. Konsultan Arsitektur
Bertugas sebagai perencana bentuk dan dimensi bangunan. Dalam proyek ini
adalah PT. Pandu Perkasa
b. Konsultan Struktur
Bertugas sebagai perencana struktur bangunan. Dalam proyek ini adalah PT.
Shandika.
Konsultan Perencana bertugas antara lain:
1) Membuat rencana pelaksanaan dan gambar kerja, merencanakan alat dan
bahan yang digunakan serta metode pelaksanaan dan membuat Rencana
Anggaran Biaya proyek (RAB) sesuai ide dan gagasan dari Pemilik Proyek
(Owner), baik untuk perancangan struktur, arsitektur, mekanikal dan elektrikal
berdasarkan peraturan-peraturan dan syarat-syarat kerja yang telah ada di
Indonesia.
2) Merencanakan setiap perubahan rencana dari rencana semula akibat adanya
kendala-kendala fisik di lokasi proyek dan dapat mempertanggungjawabkan
hasil rencana perubahan kepada Pemilik Proyek (Owner).

2.2.3. Konsultan Manajemen Konstruksi


Dalam proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir RSUD DR.
MOEWARDI, Konsultan Manajemen Konstruksi adalah PT. Shandika.
Tugas dan tanggung jawab Konsultan Manajemen Konstruksi antara lain :
Laporan Kerja 13
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

1) Membantu pengawasan dan pengelolaan proyek dalam


mengembangkan sasaran yang akan dicapai dari aspek biaya, waktu, dan mutu
pelaksanaan.
2) Mengontrol dan memberi penilaian untuk kemudian
ditindaklanjuti atas hasil pekerjaan kontraktor pelaksana.
3) Mempelajari dan menerapkan cara, teknik, urutan, dan
prosedur pelaksanaan
4) Mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan
pelaksanaan kontraktor
5) Memeriksa laporan dan hasil pekerjaan Kontraktor
Pelaksana.
6) Memberikan instruksi dan koreksi kepada Kontraktor
Pelaksana apabila terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja.

Team Leader
Ir. Roby Tjahyadi

Construction Manager MK
Ir. EKO SANTOSO

Administrasi
SARNI, S.Sos

Civil Engineer Engineering MEP


Ir. Bambang CH Ir. Eko Santoso

Insp. Structur
YUSSAC R

Sumber : Manajemen proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
Laporan Kerja 14
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Konsultan Manajemen Kontruksi

2.2.4. Kontraktor Pelaksana


Kontraktor Pelaksana adalah pihak yang diserahi tugas untuk melaksanakan
pembangunan proyek oleh pemberi tugas melalui prosedur lelang maupun
ditunjuk secara langsung. Segala pekerjaan yang dilaksanakan harus sesuai
kontrak (Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS) dan gambar kerja (bestek) yang
telah dibuat) dengan biaya sesuai kontrak yang mereka sepakati. Adapun yang
bertindak sebagai Kontraktor pada pembangunan proyek ini adalah PT. SINAR
CERAH SEMPURNA
Tugas dan wewenang Kontraktor Pelaksana antara lain:
1) Menerima sejumlah biaya pelaksanaan pekerjaan dari pemberi tugas sesuai
dengan yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak perjanjian
pemborongan.
2) Membuat / mengerjakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan syarat-
syarat yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak perjanjian pemborong
(gambar kerja, bestek).
3) Membuat dokumen mengenai pekerjaan yang telah dilaksanakan dan
diserahkan kepada pemberi tugas.
4) Mengasuransikan pekerjaan dan kecelakaan kerja bagi tenaga kerja.
5) Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan kemajuan pekerjaan.
6) Melakukan perbaikan atas kerusakan-kerusakan atau kekurang sempurnaan
pekerjaan akibat kelalaian selama pelaksanaan dengan menanggung semua
biayanya.
7) Bertanggung jawab penuh kepada pengawas atau wakil pemilik yang
ditunjuk pemilik untuk melaksanakan proyek.
8) Menyediakan direksikeet, memenuhi kebutuhan materil dan peralatan yang
digunakan selama pelaksanaan pekerjaan.
9) Menyerahkan hasil pekerjaan setelah proyek selesai kepada pemilik dan
melaksanakan pemeliharaan pasca proyek sesuai dengan kontrak.
10) Menghadiri rapat koordinasi proyek.
11) Berkewajiban untuk memberikan laporan hasil pekerjaan kepada pengawas
secara harian, mingguan dan bulanan yang memuat pelaksanaan pekerjaan,
Laporan Kerja 15
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

prestasi kerja yang telah dicapai, jumlah tenaga kerja yang ada, jumlah
bahan bangunan yang masuk dan hal - hal yang menghambat pekerjaan.
Berhak mengajukan permohonan untuk mendapatkan perpanjangan waktu
pelaksanaan kepada pengawas dalam hal keterlambatan pekerjaan yang
diakibatkan oleh hal yang bersifat di luar dugaan dan mempertanggung
jawabkan hasil pekerjaan kepada pemilik proyek (Owner). Struktur
organisasi PT.SINAR CERAH SEMPURNA selaku kontraktor adalah
sebagai berikut :

Koordinator Project
Paulus Sabar S./ Ir. Ajiantoro/ Rachmat Office
Handoyo
Project Manager
Site
Doni Wahyu S

Site Engineer Site Manager Site Administration


Ir. Mujiyanto Farid Nugroho, ST. Santo

Drafter Cost Control


Lusia Hayu,ST. Ir. Mujiyanto
Anan D, ST Administrasi
Quantity Surveyor Supervisor
Surveyor Nurin/Atul Imam W/Eddy S
Quality
K3 & ISO
Control Gudang Chief Mechanic
Krisman/Anggoro Hartoko/Julian/Wahono Logistik

Sumber : Struktur Organisasi PT. SCS proyek Pembangunan Gedung


Keamanan
Rawat Inap Kelas III
dan Parkir RSUD DR. MOEWARDI Yosi/Eko/Iwan/
Gambar 2.4. Struktur Organisasi Kontraktor
Wahyu
Kepala proyek berperan penting dan berhak memberikan perintah secara
langsung pada divisi administrasi dan kontrak serta divisi pelaksana. Sedangkan
divisi pelaksana memberi perintah kepada badan logistik serta bertanggung jawab
atas hasil kerja kepada kepala proyek.

a) Koordinator Project / Pemilik Kontraktor


Koordinator Project merupakan pemilik dari kontraktor. Yang tugasnya
memantau serta menjadi penanggung jawab proyek tersebut.
Laporan Kerja 16
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

b) Kepala Proyek (Project Manager)


Project manager adalah wakil dari perusahaan atau kontraktor utama yang
memimpin suatu proyek dan merupakan pimpinan tertinggi di lapangan dari suatu
proyek, yang dituntut untuk memahami dan menguasai rencana kerja proyek
secara keseluruhan dan mendetail. Selain itu juga harus mampu
mengkoordinasikan seluruh kegiatan bawahannya sehingga dapat dipastikan
pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan dapat berjalan sesuai
program kerja yang direncanakan.
Apabila ada permasalahan pada proyek, misalnya ada keterlambatan
pekerjaan proyek, maka project manager yang berhak memutuskan solusi yang
akan diambil untuk melanjutkan pekerjaan proyek agar proyek dapat berjalan
sesuai dengan rencana awal.
Project manager memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain :
1. Membuat perencanaan proyek.
2. Melaksanakan Kick of Meeting (Rapat Pra Pelaksanaan).
3. Melaksanakan Rapat Tinjauan Manajemen.
4. Mengadakan dan mengembangkan SDM.
5. Memberikan persetujuan gambar.
6. Penanggung jawab pelaksanaan K3L.
7. Mengelola keuangan dan pendanaan proyek.
8. Melaksanakan kegiatan pengarsipan data.
9. Membuat buku laporan akhir pelaksanaan.

c) Site Engineer
Site Engineer merupakan wakil dari Project Manager yang bertugas
membantu Project Manager dalam mengendalikan jalannya proyek di lapangan.
Site Manager bertanggung jawab kepada Project Manager serta mempunyai tugas
dan tanggung jawab antara lain :
1. Membuat jadwal pelaksanaan dengan metode yang telah direncanakan dan
sesuai kondisi lapangan.
Laporan Kerja 17
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

2. Mengontrol pada setiap pelaksanaan proyek.


3. Berkoordinasi pada pihak marketing dan Project Manager untuk membuat
metode dan jadwal yang telah direncanakan.
4. Sebagai problem solve dalam memecahkan masalah-masalah teknis di
lapangan.
5. Selalu berfikir lebih jauh mendahului pelaksanaan.

d) Drafter
Drafter bertanggungjawab terhadap gambar shop drawing dan as build
drawing yang memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain :
1. Membuat schedule shop drawing dan as built drawing.
2. Membuat shop drawing yang efisien dan menguntungkan.
3. Membuat metode kerja yang efektif dan efisien, berkoordinasi dengan Site
Manager dan Site Engineer.
4. Membuat as built drawing.
5. Mengendalikan perubahan gambar.

e) Quality Control
Quality Control memiliki tugas mengawasi seluruh hasil pelaksanaan
pekerjaan proyek. Didalam melaksanakan tugasnya, Quality Control selalu
berhubungan dengan konsultan pengawas. Tugas dari Quality Control antara lain :
1. Pemeriksaan dilapangan, apakah sesuai dengan gambar dan metode kerja
2. Mempelajari penyimpangan yang terjadi untuk mencari solusinya.
3. Membuat laporan penyimpangan dan solusinya.
4. Pengetesan materi besi, beton, dan lain-lain.

f) Quantity Surveyor
Quantity Surveyor memiliki tugas memeriksa perubahan-perubahan yang
terjadi di proyek. Selain itu, mengurus administrasi ke owner. Serta menghitung
pekerjaan tambah atau kurang.

g) Site Manager
Laporan Kerja 18
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

Site manager mempunyai wewenang dan tanggung jawab mengenai


masalah-masalah teknis di lapangan serta mengkoordinasikan pekerjaan-pekerjaan
kepada supervisor. Site manager bertanggungjawab terhadap semua pekerjaan
yang dikerjakan di lapangan dan berkoordinasi dengan engineering.

Site manager berkoordinasi dengan mandor dalam pelaksanaan pekerjaan


proyek agar proyek dapat berjalan sesuai rencana. Site manager berhak menegur
mandor apabila terjadi keterlambatan proyek yang disebabkan oleh pekerja dan
memberikan pengarahan kepada mandor agar proyek dapat mencapai target yang
telah direncanakan.

Site manager memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain :


1. Menerapkan metode dan prosedur sesuai dengan sistem menejemen baik
secara teknis, administrasi dan K-3.
2. Berkoordinasi dengan pihak-pihak luar dalam mendukung pelaksanaan
proyek.
3. Berkoordinasi dengan owner atau MK dalam pelaksanaan proyek.
4. Bertanggung jawab akan pelaksanaan, kegiatan site terutama koordinasi
dengan pihak mandor, waktu dan metode pekerjaan.

h) Pelaksana ( Supervisor )
Pelaksana bertanggung jawab terhadap site manager akan mutu, waktu, dan
biaya. Adapun tugas pelaksana antara lain :
1. Menjalankan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan metode dan K3 yang
benar.
2. Menghitung kebutuhan material.
3. Mengefisienkan pemakaian material dan tenaga kerja.

i) Surveyor
Laporan Kerja 19
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

Surveyor bertanggungjawab kepada project production manager yang


memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain :
1. Membuat schedule pemakaian alat survey dan kalibrasi alat.
2. Bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang berhubungan marking.
3. Melakukan pengukuran dan perataan lahan.
4. Melakukan perawatan/pemeliharaan rutin alat ukur.
5. Membuat daftar alat ukur dan laporan bulanan alat ukur.
6. Melakukan pengendalian alat ukur dan melakukan kalibrasi alat.

j) Site Administrasi
Site Administrasi adalah seseorang atau lebih yang berkedudukan sebagai
pengurusan surat-menyurat, mencatat, dan mengagendakan seluruh proses kerja di
dalam proyek.
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain :
1. Membuat surat, Risalah Rapat, Surat Tugas, dsb.
2. Mengelola Uang Muka Biaya Rumah Tangga.
3. Melakukan pengadaan surat masuk dan surat keluar.
4. Menyiapkan ruang rapat dan perlengkapannya.
5. Menyiapkan data untuk pembayaran Program JAMSOSTEK/DPKL dan
asuransi lainnya.
6. Menyiapkan daftar gaji, lembur pegawai.
k) Logistik
Logistik adalah bagian yang bertugas mengurusi dan mencatat setiap
pemasukan dan pengeluaran barang-barang atau material yang diperlukan proyek
dan memeriksa apakah persediaan barang-barang atau material tersebut masih
cukup atau tidak (kemacetan bahan) yang dapat berakibat terhadap kelancaran
bahan.
Laporan Kerja 20
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

Logistik memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain :


1. Membuat draft PO atau kontrak.
2. Penyimpanan material dan bukti penerimaan material.
3. Menerima bon keluar gudang dan pengecekan kesesuaian material.
4. Melakukan inspeksi (visual, pengukuran, dan spesifikasi) dan identifikasi
material.
5. Membuat purchasing order dan melaksanakan penerimaan barang.
6. Mengatur penyimpanan material di gudang supaya tidak rusak.
7. Menerima dan mencatat kedatangan material.
8. Melakukan monitoring pengadaan dan penerimaan barang serta membuat
rekapitulasi.

l) Keamanan
Inti dari tugas dan wewenang keamanan disini adalah mengurusi segala hal
yang bersangkutan dengan keamanan di sekitar lokasi proyek. Penjelasan tugas
dan tanggung jawab keamanan antara lain :
1. Membuat jadwal piket jaga.
2. Membuat buku daftar isian tamu.
3. Mengisi buku laporan saat serah terima shift.
4. Melakukan koordinasi dengan keamanan setempat.
5. Bertanggung jawab atas masalah-masalah yang keamanan yang terjadi
didalam proyek.

2.3. Koordinasi Proyek


Agar dalam pelaksanaan proyek bisa menjadi optimal, maka diperkukan
koordinasi antar elemen di dalam proyek seperti digambarkan dalam skema di
bawah ini.

Pemilik Proyek ( owner )


Laporan Kerja 21
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

Konsultan Konsultan
Perencana Pengawas

Kontraktor
Pelaksana

Sumber : Manajemen proyek Pengembangan Hotel Anugerah Palace

Keterangan :
: Garis Komando
: Garis Tanggung Jawab
: Garis Koordinasi
Gambar 2.5. Skema Hubungan Kerja Pihak-Pihak yang Terkait dalam Proyek

2.3.1. Owner dengan Kontraktor Utama


Terdapat ikatan kontrak antara Owner dan Kontraktor Utama. Kontraktor Utama
berkewajiban melaksanakan pekerjaan proyek dengan baik dan hasil yang
memuaskan serta harus mampu dipertanggungjawabkan kepada Owner.
Sebaliknya Owner membayar semua biaya pelaksanaan sesuai dengan yang
tertera di dalam dokumen kontrak kepada Kontraktor Utama agar proyek berjalan
lancar sesuai dengan ketentuan yang telah menjadi kesepakatan di antara kedua
belah pihak. Biasanya koordinasi ini dilakukan secara rutin seminggu 1 kali,
terutama jika terdapat perubahan rencana baik bermula dari Owner maupun
sebaliknya.

2.3.2. Owner dengan Konsultan Perencana


Konsultan Perencana ditunjuk oleh Owner dan dipercaya untuk mendesain
bangunan tersebut secara keseluruhan, sehingga Konsultan Perencana wajib
menunjukkan perencanaan bangunan tersebut kepada Owner dan dapat
merencanakan bangunan sesuai yang diinginkan oleh Owner.

2.3.3. Owner dengan Konsultan Pengawas


Terdapat ikatan kontrak antara Owner dan Konsultan Manajemen Konstruksi
(sebagai Konsultan Pengawas juga). Konsultan Manajemen Konstruksi
Laporan Kerja 22
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

berkewajiban memberikan laporan kepada Owner mengenai jalannya proyek


secara keseleruhan secara bertahap, baik untuk pekerjaan yang sudah selesai
sedang berlangsung, ataupun pekerjaan yang belum sempat dilaksanakan.
Sebaliknya Owner berkewajiban untuk memberi imbalan atas jasa yang telah
diberikan oleh konsultan MK, berupa biaya pengawasam kepada konsultan
pengawas.

2.3.4. Kontraktor Pelaksana (Utama) dengan Konsultan Manajemen


Kontraktor Pengawas wajib mengawasi pelaksanaan pekerjaan Kontraktor
Pelaksana agar sesuai syarat perencanaan. Dalam hal ini, Konsultan Pengawas
(sekaligus MK) memiliki kewenangan untuk memberikan perintah kepada
Kontraktor Pelaksana. Konsultan Pengawas melakukan koordinasi agar pekerjaan
berjalan secara lancar.

2.3.5. Konsultan Perencana dengan Konsultan Pengawas


Terdapat garis koordinasi di antara keduanya, dimana Konsultan MK melakukan
pengawasan pelaksanaan pekerjaan untuk menjamin bahwa apa yang
dilaksanakan di lapangan adalah seperti apa yang telah direncanakan oleh
Konsultan Perencana.

2.3.6. Kontraktor Pelaksana (Utama) dengan Konsultan Perencana


Kontraktor Pelaksana wajib melaksanakan pembangunan proyek tersebut dengan
mengacu pada desain rencana yang dibuat oleh Konsultan Perencana, jika
terjadi hal - hal yang akan merubah perencanaan, maka dikonsultasikan kepada
Konsultan Perencana. Sedangkan untuk Sub Kontraktor wajib bertanggung
jawab sepenuhnya kepada Kontraktor Utama.

2.4. Sistem Pelaporan, Administrasi dan Rapat Proyek

2.4.1. Sistem Laporan

a. Laporan Harian
Laporan Kerja 23
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

Laporan harian dibuat setiap hari secara tertulis oleh pihak pelaksana proyek
dalam melakukan tugasnya dan untuk mempertanggungjawabkan terhadap apa
yang telah dilaksanakan serta untuk mengetahui hasil kemajuan pekerjaannya
apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Laporan ini dibuat untuk memberikan
informasi bagi pengawas dan pemberi tugas melalui direksi tentang
perkembangan proyek. Laporan ini ditujukan untuk pihak owner dan sebagai
rekap untuk kontraktor pelaksana.
Laporan harian berisi hal-hal yang meliputi:

 Kejadian penting pada hari tersebut (seperti


kesepakatan tambah/ kurang pekerjaan, perubahan desain, dan lain-lain).
 Kemajuan pekerjaan proyek.
Keadaan cuaca di lokasi proyek.
Situasi dan kondisi yang menyebabkan pekerjaan ditunda atau dihentikan.
Material dan peralatan yang digunakan beserta jumlahnya.
Jumlah tenaga kerja, waktu jam kerja dan hal-hal spesifik lain yang terjadi di
lapangan.

b. Laporan Mingguan
Laporan mingguan merupakan bagian dari laporan kegiatan yang terdiri dari
laporan harian dan dibuat secara teratur setiap minggunya. Laporan mingguan
berisi tentang uraian pekerjaan hari-hari sebelumnya serta kemajuan pekerjaan
yang telah dilaksanakan selama satu minggu. Prosentase kemajuan proyek juga
dapat diketahui melalui laporan mingguan ini. Laporan ini ditujukan untuk pihak
owner dan sebagai rekap untuk kontraktor pelaksana. Adapun gambaran mengenai
laporan mingguan seperti hal-hal antara lain :
 Kemajuan pelaksanaan pekerjaan sampai dengan minggu yang berlalu,
jenis peralatan beserta jumlahnya, jumlah tenaga kerja, dan material yang
digunakan beserta volumenya.
 Jumlah pemakaian dan pemasukan bahan.
 Catatan permasalahan yang ada selama satu minggu pelaksanaan.
Laporan Kerja 24
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

 Hambatan-hambatan yang timbul mengenai tenaga kerja, bahan dan


peralatan serta cara menanganinya.
 Catatan tentang ada tidaknya pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang
dalam pelaksanaan proyek selama satu minggu.
 Instruksi, informasi, serta keputusan yang diperlukan kontraktor untuk minggu
berikutnya dari pihak pemberi tugas.

c. Laporan Bulanan
Laporan bulanan yang dibuat oleh kontraktor dimaksudkan agar penggunaan dana
dan prestasi kerja selama satu bulan dapat dikontrol oleh pemilik proyek sesuai
dengan kesepakatan yang telah disepakati dalam tender proyek. Kemajuan proyek
selama satu bulan juga dapat diketahui melalui laporan bulanan ini. Sebenarnya
laporan ini merupakan akumulasi dari laporan mingguan, foto dokumentasi
sebagai tolak ukur realisasi kemajuan pelaksanaan proyek, dan evaluasi kemajuan
pekerjaan terhadap rencana awal. Laporan ini ditujukan untuk pihak owner dan
sebagai rekap untuk kontraktor pelaksana.

Dalam laporan bulanan yang berisi seluruh kegiatan proyek, baik pelaksanaan
maupun kegiatan-kegiatan penunjangnya terdapat dalam hal-hal antara lain :
 Data umum proyek.
 Master schedule.
 Monthly progress report.
 Permasalahan yang terjadi beserta pemecahannya.
 Kondisi cuaca di proyek selama satu bulan lengkap.
 Foto dokumentasi kemajuan proyek.

2.4.2. Administrasi Proyek


Administrasi proyek membuat laporan keuangan yang berisi tentang:
1. Daftar pembayaran biaya tidak langsung yang dibuat setiap hari dan berisi
tentang pengeluaran uang yang dipergunakan setiap hari.
Laporan Kerja 25
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

2. Bukti kas yang telah dibuat setiap minggu antara lain berisi tentang keadaan
keuangan proyek sampai dengan saat ini.
Laporan keuangan ini dibuat sebulan sekali dan dikirim kepada Kepala Bagian
Administrasi dan Keuangan Kantor Divisi serta Pemilik Proyek.

Administrasi keuangan bertanggung jawab dalam kegiatan pelaksanaan di proyek


bidang administrasi keuangan dan dokumentasi pembayaran, serta menyiapkan
laporan - laporan keuangan dan SDM proyek. Administrasi keuangan memiliki
tugas yang lebih spesifik, antara lain:

1. Pencatatan keluar masuknya uang.


2. Mengurus perlengkapan dan kelancaran tagihan proyek.
3. Membuat dan menyajikan cashflow kepada Kepala Proyek.
4. Membuat Tata Personalia (SDM).
5. Membuat laporan berkala di bidang keuangan dan SDM Proyek.
6. Menyusun Anggaran Pembelanjaan Mingguan (DP) Proyek.
7. Mengurus ijin - ijin yang diperlukan dan hal - hal lain yang ada hubungannya
dengan pihak luar.

2.4.3. Rapat Proyek


Rapat proyek adalah rapat yang diadakan di lokasi proyek untuk membahas segala
sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan proyek. Dan dalam proyek
ini rapat yang diadakan adalah Rapat Koordinasi.

1. Rapat Koordinasi Mingguan


Rapat koordinasi mingguan diadakan dengan dihadiri oleh panitia pembangunan,
Owner, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor Utama. Dalam
rapat ini dibahas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan serta masalah-
masalah teknis yang timbul di lokasi proyek dan perkembangan proyek selama
Laporan Kerja 26
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

satu minggu berjalan serta koordinasi masing-masing unsur proyek yang terlibat
langsung.

2. Rapat Koordinasi Bulanan


Rapat koordinasi bulanan pada dasarnya sama dengan rapat koordinasi mingguan
hanya saja dalam rapat ini dibahas dan ditinjau kembali pelaksanaan, masalah
yang timbul dan perkembangan proyek setiap bulannya.
(Sumber : PT. Sinar Cerah Sempurna)

2.5. Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L)

Dalam hal ini Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan harus direncanakan
dengan baik. Perencanaan mengenai Keselamatan, Kesehatan dan Kerja
Lingkungan berkaitan dengan penyusunan safety plan, pengamanan proyek
(security plan), dan pengelolaan ketertiban serta kebersihan proyek (house
keeping) dengan target zero accident (tidak ada kecelakaan) – (PT Pembangunan
Perumahan,2007 ) :

2.5.1. Safety plan


Safety plan dibuat dengan mengikuti ketentuan-ketentuan maupun arahan yang
dikeluarkan oleh Depnaker selaku instansi yang melakukan kontrol terhadap hal
ini. Safety plan mencakup antara lain penyusunan safety management, identifikasi
bahaya kerja dan penangggulangannya, rencana penempatan alat-alat pengaman
seperti pagar, jaring/net pada tangga dan tepi bangunan, railing, bambu-bambu K3
serta rencana penempatan alat-alatpemadam kebakaran (tabung pemadam api),
gudang bahan peledak, dan lain-lain.

2.5.2. Security Plan


Security Plan mencakup prosedur keluar masuk bahan proyek, prosedur
penerimaan tamu, identifikasi daerah rawan di wilayah sekitar proyek, prosedur
komunikasi di proyek.
Laporan Kerja 27
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

2.5.3. Ketertiban dan kebersihan Proyek (House keeping)


Pengelolaan kebersihan Proyek adalah meliputi penempatan cerobong dan bak
sampah, lokasi penempatan dan jumlah toilet pekerja, pengaturan kantor dan jalan
sementara, gudang, los kerja, barak pekerja, dan lain-lain. Tolok ukur keberhasilan
pengelolaan K3 ini ditandai antara lain dengan produktifitas dan efektivitas serta
tidak terjadinya kecelakaan kerja.

2.6. Tenaga Kerja, Waktu Kerja, dan Upah

2.6.1. Tenaga Kerja


Tenaga kerja merupakan hal yang penting dalam melaksanakan suatu proyek,
karena akan menyangkut biaya dan waktu penyelesaian suatu proyek. Pada
pelaksanaannya, untuk pengadaan tenaga kerja di proyek ini sepenuhnya
disediakan oleh PT. Sinar Cerah Sempurna sendiri sebagai kontraktor pelaksana.
Setelah itu untuk jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan diserahkan kepada setiap
mandor yang akan membawahi para pekerja di lapangan, karena PT. Sinar Cerah
Sempurna hanya memberikan penjelasan tentang besar volume pekerjaan yang
harus dikerjakan PT. Sinar Cerah Sempurna juga melakukan rapat koordinasi
dengan beberapa mandor dan bagian pengawas & pelaksana secara rutin setiap
paginya untuk mengontrol dan mengkoordinasikan progres pekerjaan. Tenaga
kerja yang bekerja pada proyek ini antara lain :

1. Karyawan Tetap
Karyawan tetap merupakan karyawan yang telah ditunjuk oleh pihak kontraktor
(PT. Sinar Cerah Sempurna) untuk melaksanakan proyek ini dan merupakan
karyawan tetap dari kantor divisi.
2. Karyawan Proyek
Karyawan proyek merupakan karyawan yang khusus dikontrak untuk
melaksanakan proyek ini Yang termasuk sebagai karyawan proyek adalah
karyawan-karyawan dalam struktur organisasi proyek selain karyawan tetap,
seperti : Quantity Surveyor, Quality Control, Draftman, Surveyor, Cost Control,
Logistik, Administrasi Umum, dll.
Laporan Kerja 28
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

3. Karyawan Tidak Tetap


Karyawan tidak tetap adalah karyawan yang dipekerjakan untuk jangka waktu
yang singkat, biasanya kontraknya untuk suatu jenis pekerjaan. Yang termasuk
kedalam pekerja tidak tetap adalah mandor, tukang dan pekerja khusus seperti
mekanik dan elektrikal.

2.6.2. Waktu Kerja


Waktu kerja pada proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI ini ditetapkan berdasarkan hari kalender, mulai pukul
08.00 s/d 22.00 dengan waktu istirahat sebanyak 2 kali, yaitu pada pukul 12.00-
13.00, dan pukul 18.00-19.00. Selebihnya ditetapkan sebagai lembur dengan
penjadwalan tertentu.

2.6.3. Upah Kerja


Sistem pembayaran upah pada tenaga kerja yang bekerja pada proyek
Pembangunan Gedung Rawat Inap kelas III dan Parkir RSUD DR. MOEWARDI
ini adalah sebagai berikut :
1. Upah karyawan tetap dibayarkan setiap akhir bulan.
2. Upah mandor dibayarkan setiap 1 minggu melalui bagian keuangan proyek.
3. Upah tenaga kerja dibayarkan setiap 1 minggu melalui mandor.

2.7. Rencana kerja / Time Schedule


Rencana kerja merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kontraktor di dalam
melaksanakan pekerjaan. Dengan adanya rencana kerja akan diperoleh gambaran
secara jelas dan terperinci tentang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan
beserta waktu yang disediakan untuk masing-masing tahapan pekerjaan. Bentuk
rencana kerja yang ada dalam proyek ini meliputi :

2.7.1. Time Schedule


Time Schedule adalah suatu bentuk rencana kerja yang berupa tabel, berisi jenis-
jenis pekerjaan disertai waktu dimulainya sampai dengan berakhirnya setiap jenis
pekerjaan tersebut. Namun demikian, pada umumnya time schedule tidak
Laporan Kerja 29
Proyek Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III dan Parkir
RSUD DR. MOEWARDI
MANAJEMEN PROYEK

memperhatikan masalah biaya hanya menunjukkan ketergantungan antara jenis


pekerjaan yang satu dengan lainnya.

2.7.2. Kurva S
Kurva S merupakan grafik yang menyatakan hubungan antara bobot kumulatif
kemajuan pekerjaan dalam persen dengan waktu pelaksanaan pekerjaan dalam
satuan waktu. Dengan adanya kurva S, dapat diikuti perkembangan kemajuan
pekerjaan setiap saat sehingga dapat diketahui dengan cepat apabila proyek
mengalami keterlambatan/kemunduran. Kurva S juga dapat dipakai untuk menilai
prestasi kerja kontraktor sampai dengan waktu yang ditinjau.

2.7.3. Shop Drawing


Rencana gambar kerja yang telah dibuat terkadang masih perlu dijelaskan dengan
gambar-gambar dan detail-detail agar memudahkan pelaksanaannya dan
menghindari kesalahan serta memperlancar jalannya pekerjaan. Selain untuk
memperjelas gambar kerja terkadang juga dalam pelaksanaan apabila terjadi
perubahan-perubahan dari rencana semula, maka perlu perubahan gambar kerja
yang lebih lengkap yang disetujui oleh perencana dan pengawas.

Anda mungkin juga menyukai