Manajemen Proyek adalah suatu proses manajemen pada suatu proyek dari awal hingga
akhir proyek agar tujuan proyek tercapai dengan baik, tepat waktu, sesuai mutu yang
disyaratkan dan sesuai biaya yang disediakan. Manajemen Proyek merupakan penerapan
pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik untuk kegiatan proyek agar memenuhi persyaratan
proyek. Dan semua harus dikelola secara ahli untuk memberikan hasil yang tepat waktu, sesuai
memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka
Menurut Budi Santoso (2003) manajemen proyek merupakan sebuah aktivitas untuk
dalam rangka untuk mencapai tujuan tertentu dalam periode tertentu dengan menggunakan
pengendalian dan koordinasi proyek dari awal sampai proyek berakhir dengan tujuan
menjamin pelaksanaan proyek bisa berjalan tepat waktu, tepat biaya dan teat mutu.
Menurut Nicholas (2001) manajemen proyek adalah dimana operasional berulang sehingga
Dengan melihat definisi diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen proyek adalah suatu
keinginan perusahaan.
1. Initiation (permulaan)
Tahapan manajemen proyek yang pertama ialah inisiasi pelaksanaan proyek. Pada
bagian ini, perusahaan biasanya akan mendiskusikan sejumlah aspek, mulai dari
Lalu, tim perlu mempertimbangkan apakah proyek tersebut layak dilaksanakan atau
tidak.
2. Planning (Perencanaan)
perlu membuat perencanaan guna memastikan bahwa proyek dapat terlaksana sesuai
tujuan. Ini merupakan salah satu bagian terpenting dalam tahapan manajemen proyek.
klien.
Hal tersebut meliputi anggaran, waktu, sumber daya, kualitas, keselamatan kerja,
juga hal-hal yang bersifat teknis juga dirancang sedemikian rupa agar bisa
3. Execution (implementasi)
Bagian paling krusial dari suatu manajemen proyek adalah tahap implementasi.
Setelah rancangan proyek disusun serta disetujui oleh manajer dan stakeholder
terkait, maka perusahaan sudah bisa mengeksekusi proyek sesuai dengan kesepakatan
eksternal lainnya.
Pada tahap ini, project manager sangat berperan dalam memastikan seluruh kegiatan
operasional secara berkala supaya implementasinya tetap sesuai rencana dan terhindar
dari kesalahan.
Selain itu, dengan pengawasan, project manager juga dapat meminimalisir atau
bahkan mencegah terjadinya risiko yang berdampak pada hasil akhir dan kesuksesan
proyek.
5. Closure (Penyelesaian)
Tahap terakhir dari manajemen proyek adalah penutupan. Artinya, setelah tujuan
proyek telah terealisasi, maka penggunaan sumber daya pun dihentikan, lalu project
manager akan menyelesaikan perjanjian kontrak dengan pihak-pihak luar yang
terlibat sebelumnya. Bukan cuma itu, pada tahap ini, tim perusahaan juga perlu
diserahkan pada stakeholder.
1. Scoping
2. Planning
waktu, hingga akhirnya dapat menghasilkan produk atau layanan yang sudah
disepakati bersama.
3. Estimating
Estimating adalah kegiatan yang mencangkup perkiraan pada biaya proyek secara
4. Scheduling
mulai dan selesai tiap pekerjaan, durasi penyelesaian yang ideal, dan penanggung
5. Organizing
Organizing adalah kegiatan mengonfirmasi atau memastikan seluruh anggota tim
apakah sudah paham betul terkait peran dan tanggung jawabnya masing-masing dan
6. Directing
7. Controlling
dalam proyek agar berjalan sesuai recana atau tidak menyimpang. Manajer proyek
8. Closing
Closing merupakan kegiatan evaluasi dan penilaian terhadap hasil akhir daari
Tujuan manajemen proyek yang pertama ialah untuk memaksimalkan kualitas dan
didorong agar dapat menjalankan tugasnya secara optimal sehingga proyek bisa
direalisasikan sebaik mungkin. Pasalnya, sumber daya manusia berkualitas akan
2. Megatasi Resiko
Tujuan lain dari penerapan manajemen proyek adalah membantu pengelolaan risiko
tepat. Rancangan tersebut merincikan seluruh operasional dari tahap pertama sampai
klien tidak perlu khawatir karena seluruh rencana pastinya dibuat sesuai dengan
Selain membuat perencanaan yang tepat, manajemen proyek juga bertujuan untuk
menjaga kualitas dan juga integrasi dalam pengimplementasiannya. Artinya, hal ini
sistem, operasional, atau bahkan kinerja tim. Sehingga, efisiensi sumber daya pun
meningkat.
5. Mengatur Anggaran
Tujuan lainnya dari manajemen proyek adalah mengatur anggaran sehingga alokasi
dana dapat dilakukan secara transparan dan seminimal mungkin. Dengan begitu,
proyek tetap bisa terealisasi dengan baik meski hanya menggunakan biaya yang
minim.
pekerjaan. Hal ini tentu tidak terlepas dari seluruh proses pelaksanaan yang dilakukan
secara terstruktur.
Technique (PERT) dan Critical Path Method (CPM). Dua teknik ini di kembangkan pada
tahun 1950-an untuk membantu schedule manager, monitor, control dan proyek
kompleks. Teknik CPM ada terlebih dahulu pada tahun 1957 yang dikembangkan oleh
J.E Kelly of Remington Rand dan M.R Walker untuk membantu pembangunan. PERT
Menurut Tiana Deitina (2011) PERT merupakan teknik manajemen proyek yang
kritis.
pengendalian proyek.
Menurut Stevenson (2015) adalah dua teknik yang paling umum untuk
perencanaan dan koordinasi proyek besar . dengan menggunakan PERT dan CPM
c. Indikasi kegiatan mana yang paling penting untuk penyelesaian proyek secara
tepat waktu.
d. Indikasi berapa lama aktivitas bisa tertunda tanpa menunda proyek keseluruhan.
Perbedaan pokok antara CPM dan PERT ialah bahwa CPM memasukan konsep
biaya dalam proses perencanaan dan pengendalian sedangkan PERT besarnya biaya
berubah-ubah sesuai dengan lamanya waktu dari semua aktivitas yang terdapat dalam
satu proyek. Biasanya metode PERT digunakan untuk penelitian atau pengembangan
Berikut ini terdapat perbedaan CPM dan PERT yang lebih spesifik.
No CPM PERT
peristiwa
Menurt Heizer, Render dan Murson (2016) PERT dan CPM sangat penting karena akan
2. Apa saja aktivitas kritikal dalam proyek yang tidak boleh ditunda dan jika ditunda
3. Aktivitas mana yang tidak merupakan kritikal yang jika terlambat tidak akan
6. Pada waktu tertentu, apakah biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran, kurang
8. Jika proyek ingin dipercepat dalam beberapa waktu, keputusan apa yang bisa