Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MANAJEMEN PROSES BISNIS:

ANALISIS MANAJEMEN PROYEK


PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK

 DOSEN PENGAMPU:
Yananto Mihadi Putra, SE., M.Si

DISUSUN OLEH
Kelompok 8
Annisa Dhia Gunawan NIM: 43218010008
Dissa Venosa Namira Enza NIM: 43218010011
Rani Arizah Rabbani NIM: 43218010081
Resty Arum Pambayu NIM: 43218010091
Annisa Zuchri Nastiti NIM: 43218010122

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2021
ABSTRAK

Manajemen proyek merupakan suatu tata cara mengorganisir dan mengelola


sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek dari awal sampai
selesainya proyek tersebut. Manajemen proyek dapat diterapkan pada jenis proyek
apapun, dan dipakai secara luas untuk dalam menyelesaikan proyek yang besar
dan kompleks. Fokus utama manajemen proyek adalah pencapaian semua tujuan
akhir proyek dengan segala batasan yang ada, waktu dan dana yang tersedia.
Pada perencanaan pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan berbagai
macam komponen yang terlibat di dalamnya. Satu hal yang harus diperhatikan
atau diutamakan oleh seorang manajer proyek dalam melakukan perencanaan
adalah menghitung, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, resiko yang akan
terjadi dalam proses pengerjaan.

Kata kunci : perencanaan, resiko, manajemen proyek.


PENDAHULUAN

Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu


sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang ke-
semuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus
menerus seiring dengan berjalannya waktu. Agar proses manajemen berjalan
lancar, diperlukan sistem serta struktur organisasi yang solid. Pada organisasi
tersebut, seluruh aktivitasnya haruslah berorientasi pada pencapaian sasaran.
Organisasi tersebut berfungsi sebagai wadah untuk menuangkan konsep, ide-ide
manajemen. Jadi dapat dikatakan bahwa manajemen merupakan suatu rangkaian
tanggung jawab yang berhubungan erat satu sama lainnya.
Proyek merupakan suatu tugas yang perlu dirumuskan untuk mencapai
sasaran yang dinyatakan secara konkrit serta harus diselesaikan dalam suatu
periode tertentu dengan menggunakan tenaga manusia dan alat-alat yang terbatas
dan begitu kompleks sehingga dibutuhkan pengelolaan dan kerjasama yang
berbeda dari yang biasanya digunakan. Manajemen proyek adalah kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber
daya organisasi yang mempergunakan personil untuk ditempatkan pada tugas
tertentu dalam proyek untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu
dengan sumber daya tertentu.
LITERATUR TEORI

Menurut DI Cleland dan Wr. King (1987), proyek merupakan gabungan dari
berbagai sumber daya yang dihimpun dalam organisasi sementara untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya organisasi
yang mempergunakan personil untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam
proyek untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumber daya
tertentu.

A. Manajemen Proyek

Manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan,


mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan
dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan
anggaran yang telah ditetapkan. Suatu pekerjaan rutin biasanya berlangsung
secara kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke proses. Sebagai suatu
proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap suatu
proyek.

Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager


(PM), Proyek Manager bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi
semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan standar kualitas,
biaya dan waktu. Dan tentunya selalu bertanggung jawab untuk selalu
berkomunikasi dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan (user).
Maksudnya manajer harus mampu memberikan contoh teknik, mampu
mengambil keputusan yang tepat, dan pemimpin yang dapat memberikan
informasi berupa laporan kepada atasan.

B. Tujuan Manajemen Proyek

Adapun tujuan-tujuan dari manajemen proyek, berikut penjelasan


mengenai tujuan proyek yang harus diketahui:

1. Menyelesaikan Tepat Waktu


Pada saat menyelesaikan sebuah proyek, waktu merupakan hal yang
sangat dibutuhkan dalam mengerjakanya, salah satu kunci keberhasilan
dalam menjalankan manajemen proyek adalah dengan memberikan
keyakinan terhadap pelanggan terhadap waktu yang sudah ditentukan dalam
menjalankan proyek.

2. Mengelola Resiko

Dalam membangun sebuah proyek pasti tidak lepas dari trial and
error, menyelesaikan proses yang dijalani pada proyek tersebut tentunya
ketika salah atau lalai dalam mengerjakannya, pastinya akan mengganggu
setiap pekerjaan. Namun dengan melakukan manajemen proyek, apa pun
yang dialami, baik kesalahan maupun kelalaian yang terjadi pada pekerjaan,
dapat mengatasinya pada saat resiko itu terjadi.

3. Mengelola Tim

Ketika menjalankan sebuah proyek, kualitas sumber daya manusia


sangatlah dibutuhkan dalam melaksanakan proyek tersebut. Peran
manajemen proyek ialah menggerakkan setiap anggotanya dengan tujuan
agar dapat melakukan perannya dengan baik, dan memiliki kemampuan
dalam mengelola sebuah proyek yang dikerjakan.

4. Membuat Perencanaan yang Tepat

Dalam melakukan sebuah proyek, setiap manajemen proyek pasti


akan mengarahkan pada perencanaan yang baik dan tepat, perencanaan yang
dimaksud adalah melakukan sebuah pekerjaan mencakup seluruh proses
awal hingga akhir dengan memaksimalkan kualitas dan kapabilitas,
sehingga setiap rencana yang sudah dirancang sesuai dengan apa yang
diinginkan.

5. Menjaga Anggaran

Anggaran merupakan kunci dalam membuat sebuah proyek, dengan


mengkaji setiap anggaran, maka akan dicari jumlah anggaran seminimal
mungkin, tetapi dengan anggaran tersebut, manajemen proyek akan
semaksimal mungkin untuk menunjang tercapainya kriteria proyek yang
telah ditentukan di awal.

C. Sasaran Manajemen Proyek

Setiap proyek memiliki tujuan khusus, di dalam proses pencapaian


tujuan tersebut ada tiga constraint yang harus dipenuhi, yang dikenal dengan
Trade-off Triangle atau Triple Constraint. Triple constraint adalah usaha
pencapaian tujuan yang berdasarkan tiga batasan, yaitu:

1. Tepat Biaya
Proyek harus dikerjakan dengan biaya yang tidak melebihi
anggaran, baik biaya tiap item pekerjaan, biaya tiap periode pelaksanaan
maupun biaya total sampai akhir proyek.
2. Tepat Waktu
Proyek harus dikerjakan dengan waktu sesuai dengan jadwal
pelaksanaan proyek (schedule) yang telah direncanakan yang ditunjukan
dalam bentuk prestasi pekerjaan (work progress).
3. Tepat Mutu
Mutu produk atau disebut sebagai kinerja (performance), harus
memenuhi spesifikasi dan kriteria dalam taraf yang disyaratkan oleh
pemilik.
D. Manfaat Manajemen Proyek

Pada awalnya, manajemen proyek diterapkan pada industri konstruksi


yang secara umum metode manajemen proyek digunakan hanya pada proyek
fisik atau nyata. Namun saat ini, semakin banyak pihak yang memanfaatkan
metode manajemen proyek ini untuk proyek non fisik seperti restrukturisasi
organisasi, IT (Information Technology), dan lain-lain. Berikut beberapa
manfaat manajemen proyek, yaitu:

1. Memenuhi kebutuhan dari proyek dan pelanggan


2. Meniadakan “reinventing the wheel” dengan melakukan standarisasi dari
pekerjaan proyek yang repetitif
3. Mengurangi jumlah pekerjaan yang mungkin terlewati
4. Menghilangkan duplikasi pekerjaan
5. Mengendalikan schedule, budget dan sumber daya (resources) proyek
6. Memaksimalkan pemakaian sumber daya (resources)
PEMBAHASAN

Perusahaan ini didirikan dengan nama PT Panganjaya Intikusuma


berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990. berdasarkan
keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan
dalam Akta Risalah Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 Perseroan mengubah
namanya yang semula PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses
Makmur. Pada awalnya, Indofood adalah perusahaan yang bergerak dibidang
pengolahan makanan dan minuman yang didirikan pada tahun 1971.

A. Siklus Hidup Manajemen Proyek PT. Indofood CBP Sukses Makmur


Tbk

1. Fase Inisiasi (initiation)


Adalah untuk mengembangkan rencana dan penilaian risiko tingkat
tinggi (high level plan and risk assessment) untuk proyek yang diusulkan
dan menyiapkan informasi untuk portofolio menilai kelayakan strategis
proyek.

2. Fase Perencanaan (planning)


Adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan yang diinginkan
dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara untuk
mencapai tujuan tersebut. Manajer dalam fungsi perencanaan harus
mengkaji dan mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum
memutuskan karena ini adalah langkah awal yang bisa berpengaruh
secara total dalam perusahaan kedepannya.

a. Menetapkan arah tujuan dan target bisnis


Indofood berupaya untuk menjadi perusahaan yang dapat
memenuhi kebutuhan pangan dengan produk bermutu, berkualitas,
aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan.
Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan
senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, tingkat produksi, dan
teknologi, memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan
lingkungan secara berkelanjutan dan meningkatkan stakeholders’
values secara berkesinambungan.

b. Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut

 Production Planning (PP)/Perencanaan Produksi menggunakan


SAP Indofood
 Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar
kedepannya membuat Enterprise Resource Planning (ERP)
merupakan faktor penting dalam kesuksesan perusahaan.
 Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production
Plans) mereka sehingga akan selalu tersedia segala jenis bumbu
yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instan.
 Harus menjaga agar persediaan di gudang seminimal mungkin.
 Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan
peramalan dan inteligensi bisnis, Indofood mempercayakan SAP
R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advanced Planner and Optimizer
(SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) dan
mySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information
Warehouse (SAP BW).
 IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan.
 iSeries memiliki keamanan, skalability dan efisiensi biaya dalam
mendukung SAP, dan membantu perusahaan Indofood
memaksimalisasi nilai dari solusi SAP.

c. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan

Perusahaan Indofood akan mengoptimalkan sumber daya yang


unggul dengan pemberian pelatihan berdasarkan kebutuhan
kompetensi di setiap jabatan, mulai dari tingkat jabatan operatif yang
bersifat teknis hingga tingkat yang lebih tinggi dan bersifat
kompetensi manajerial dan leadership, membangun kemitraan yang
saling mendukung dan menguntungkan secara strategis dan sinergis.

d. Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan


 Dalam mendukung kesuksesan dan kesinambungan perseroan
perusahaan indofood menempatkan manajemen sumber daya
manusia sebagai salah satu strategi dan kunci utama menuju
kesuksesan kinerja.
 Setiap karyawan memiliki kapasitas untuk berprestasi dan
memberikan kontribusi terbaik demi keberhasilan tidak hanya
perusahaan tetapi juga bangsa.
 Seluruh bagian SDM sangat diperhitungkan pengembangannya,
tujuannya untuk menghasilkan tenaga kerja bertalenta yang
merupakan tenaga ahli yang mengerjakan pekerjaannya dengan
baik dan bertanggung jawab.
3. Fase Pelaksanaan (execution)

Adalah pengaturan sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang
dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana yang sudah diputuskan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

a. Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan prosedur


yang diperlukan
 Tahap Mixing (Pencampuran)
 Tahap Pressing (Pengepresan)
 Tahap Slitting (Pembentukan untaian)
 Tahap Streaming (Pengukusan)
 Tahap Cutting dan Folder (Pemotongan dan pencetakan)
 Tahap Frying (Penggorengan)
 Tahap Cooling (Pendinginan)
 Tahap Packing (Pengemasan)
 Tahap Pemasaran Produk
b. Menetapkan struktur perusahaan dan tugas-tugas

 Manajer Umum (General Manager) yang tugasnya memimpin


mengatur, membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan
untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-
produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga
dan dilaksanakan secara konsisten.
 Manajer Pabrik (Factory Manager) terdiri dari: Supervisor
Produksi, Manajer Teknik, Manajer Gudang, Supervisor PPIC
yang bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan
kegiatan teknik sehingga dapat menjamin kelancaran operasional
mesin produksi dan sarana penunjang.
 Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch
Process Development and Quality Manager) terdiri dari :
Supervisor Pengawasan Mutu Proses, Supervisor Pengawasan
Mutu Bahan Baku/Produk Jadi yang bertugas dan bertanggung
jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan tambahan, produk jadi,
dan bahan pengemas.
 Manajer Keuangan yang bertugas dan bertanggung jawab
merencanakan, menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk
menentukan tujuan yang harus dicapai.
 Manajer Personalia (Branch Personnel Manager) yang bertugas
mengkoordinir, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan
kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi
kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum
 Manajer Pemasaran (Area Sales and Promotion Manager) yang
bertugas mengkoordinir distribusi produk ke daerah pemasaran,
melakukan tugas penjualan dan permintaan produk, menyiapkan
rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan
membuat rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan
dan permintaan produk.
 Purchasing Office yang bertugas untuk mengendalikan aktivitas
pembelian, mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen
dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok
yang telah ditetapkan.

c. Merekrut, Menyeleksi dan Melakukan pelatihan serta pengembangan


tenaga kerja.

4. Fase Pengendalian (controlling)

Adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja dinamis, sehat agar


kinerjanya lebih efektif dan efisien.

a. Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa


bekerja secara efektif dan efisien
 Memberikan imbalan jasa (upah dan gaji) yang layak, dan tepat
waktu kepada karyawan
 Memberikan tugas pekerjaan yang jelas, adil dan sesuai dengan
bidang, keahlian/keterampilan dan kemampuan karyawan
 Memberikan insentif (penghasilan tambahan) berupa honor,
tunjangan, hadiah dan sebagainya kepada karyawan berdasarkan
prestasi dan hasil kerjanya
 Mendorong dan membantu setiap karyawan dalam pengembangan
karir, melalui tugas belajar diklat, penataran, magang dan
sebagainya, yang selanjutnya dilakukan promosi jabatan
b. Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
 Menjalin hubungan baik dengan karyawan
 Menawarkan jenjang karir dan promosi jabatan sebagai stimulasi
untuk memicu kemampuan setiap karyawan mengembangkan diri
demi memajukan perusahaan.
 Mengadakan training untuk karyawan setiap bulan atau dalam
kurun waktu tertentu.
c. Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan
 PT Indofood memberikan kesempatan cabang-cabangnya untuk
mengajukan anggaran setiap 4 bulan ke kantor pusat Jakarta untuk
selanjutnya dianalisis dan ditetapkan oleh perusahaan induk.
 PT Indofood mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan
kapasitas produksi dengan mendirikan pabrik II
 Pihak manajemen telah menetapkan kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja perusahaan yang dilakukan oleh top manajemen
dan organisasi P2K3

5. Fase Penutupan (closing)

Adalah upaya untuk menilai suatu kinerja yang berpatokan kepada


standar yang telah dibuat, juga melakukan perbaikan apabila memang
dibutuhkan.

a) Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar


indikator yang sudah ditetapkan.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. masih memiliki sejumlah


amunisi untuk menopang penguatan kinerja keuangan ke depan. Salah
satunya adalah ekspektasi membaiknya tingkat permintaan pasar
dalam negeri, seiring dukungan kebijakan pemerintah untuk
masyarakat. Sedangkan ruang penopang pertumbuhan penjualan susu
olahan (dairy) perseroan ditopang atas peningkatan populasi produktif
indonesia. Jumlah penduduk Indonesia yang bertumbuh dan besar bisa
menjadi faktor penguat permintaan susu olahan ke depan.Terkait tren
penjualan divisi produk makanan ringan, nutrisi, minuman dan bumbu
olahan tetap kuat ke depan. Pertumbuhan volume penjualan makanan
ringan diharapkan mencapai 18% tahun depan. Sedangkan kenaikan
volume penjualan minuman ringan bisa mencapai 2% pada 2018.

b) Melakukan Klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang


ditemukan
PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. pada produk indomie yang
diproduksi mengandung zat berbahaya dari bahan kosmetik yaitu
methyl parahydroxybenzoate dan benzoic acid (asam benzoat). Kasus
suap dan korupsi yang dilakukan manajemen PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. yang berdomisili di Purwakarta, Jawa Barat.

c) Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang


terjadi. Kasus suap dan korupsi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
sedang diusut oleh KPK.

B. Manfaat Manajemen Proyek PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

1. Mengidentifikasi Fungsi Tanggung Jawab.


2. Meminimalkan Tuntutan Pelaporan Rutin.
3. Mengidentifikasi Batas Waktu Untuk Penjadwalan.
4. Mengidentifikasi Metode Analisa Peramalan.
5. Mengukur Prestasi Terhadap Rencana.
6. Mengidentifikasi Masalah Dini & Tindakan Perbaikan.
7. Meningkatkan Kemampuan Estimasi Untuk Rencana.
8. Mengetahui Jika Sasaran Tidak Dapat Dicapai/Terlampaui

C. Aspek-aspek dalam Manajemen Proyek PT. Indofood CBP Sukses


Makmur Tbk

Dalam manajemen proyek, yang perlu dipertimbangkan agar output


proyek sesuai dengan sasaran dan tujuan yang direncanakan adalah
mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin timbul ketika proyek
dilaksanakan. Beberapa aspek yang dapat diidentifikasi adalah sebagai
berikut:

1. Aspek Keuangan.
2. Aspek Anggaran Biaya.
3. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia.
4. Aspek Manajemen Produksi.
5. Aspek Harga.
6. Aspek Efektifitas dan Efisiensi.
7. Aspek Pemasaran.
8. Aspek Mutu.
9. Aspek Waktu.

D. Isu Mengenai Kegagalan atau Keterlambatan dalam Manajemen


Organisasi Proyek PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Keberhasilan sebuah proyek pasti membutuhkan tenaga dan pikiran yang


tidak sedikit. Seorang manajer proyek dituntut untuk memastikan sebuah
proyek telah berjalan sesuai rencana dan tidak melebar ke arah yang salah.
Tetapi sampai saat ini ternyata masih banyak proyek gagal atau terlambat
yang mana hal tersebut akan memakan biaya yang tidak sedikit. Kesia-siaan
menjadi hasil favorit para manajer proyek yang kerap mengalami
keterlambatan proyek atau kegagalan proyek.

1. Kurangnya Pemantauan

Pelaksanaan proyek biasanya tidak dipantau dengan baik. Ini


memungkinkan proyek tidak berjalan sesuai rencana semula. Pemantauan
sangat penting untuk mengukur kemajuan sampai dimana proyek tersebut
dikerjakan.

2. Komunikasi Yang Lemah

Pelaksanaan proyek tanpa ada komunikasi yang kuat akan menyebabkan


proyek bisa salah dalam pengerjaannya. Misalnya project manager ingin
programmer berkoordinasi dengan analis sistem untuk penggarapan suatu
modul aplikasi. Pada kondisi ini programmer tidak sering melakukan
koordinasi dengan analis. Programmer mengerjakannya sesuai dengan
desain yang telah dikeluarkan oleh analis di awal-awal masa proyek,
tanpa bertanya sedikitpun pada analis tentang desain sistem yang
dibuatnya pada saat penggarapannya.

3. Keterlambatan Tenaga Kerja


Keterlambatan tenaga kerja dalam menyelesaikan proyek adalah salah
satu faktor yang menyebabkan terlambatnya penyelesaian proyek. Sudah
tugas project manager untuk selalu mengingatkan setiap bawahannya
untuk bekerja dengan tepat waktu.

4. Anggaran yang tidak kunjung cair

Pada pelaksanaan proyek, anggaran sudah ditetapkan untuk berbagai


macam kebutuhan pada proyek tersebut. Jika anggaran tersebut tidak
cair, maka akan menghambat proses pengerjaan proyek. Jika proyek
sudah terhambat, maka proyek akan selesai lebih lama dan proyek
menjadi terlambat.

5. Skill yang kurang memadai (inkompetensi teknologi)

Dalam membangun sebuah sistem informasi tentunya dibutuhkan skill


yang memadai. Jika kemampuan developer tidak memadai, maka bisa
saja proses pembangunan sistem akan terhambat atau tidak sesuai kriteria
yang diinginkan oleh pemilik sistem. Kompleksitas sistem bukanlah
merupakan jaminan perbaikan kinerja, bahkan menjadi hambatan jika
tidak didukung oleh kesiapan sumber daya manusia dalam tahapan
implementasinya.

E. Keunggulan Indofood

Strategi yang dipakai oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. adalah


diferensiasi produk dibuktikan dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
memproduksi mie instan dalam bentuk cup. Peluang sebuah perusahaan
untuk menciptakan keunikan dapat dilakukan pada semua aktivitas
perusahaan. Banyak produk menyertakan jasa dan kebanyakan jasa
memasukkan unsur produk, menciptakan keunikan benar-benar hanya
masalah imajinasi. Diferensiasi produk yang dilakukan oleh PT Indofood
Sukses Makmur Tbk. dilakukan untuk memenangkan persaingan hingga
menguasai pangsa pasar. Kepemimpinan biaya rendah dibuktikan dengan
PT Indofood memproduksi mie instan dengan harga yang lebih murah tetapi
dengan menggunakan bahan baku yang sama dengan yang lainnya,
contohnya adalah supermi. Strategi biaya rendah tidak berarti nilai atau
kualitas barang menjadi rendah. Salah satu pemicu strategi biaya rendah
adalah fasilitas yang dimanfaatkan secara efektif. Perusahaan yang
menggunakan strategi biaya rendah memahami hal ini dan memanfaatkan
sumber dayanya secara efektif. Dengan mengidentifikasikan ukuran optimal
perusahaan dapat menyebarkan biaya pada unit-unitnya untuk menurunkan
biaya dan menjadikannya unggul.
Produk hasil olah di Indofood adalah Mie Instan. Dengan Brand yaitu
Indomie, Supermie, Sarimi dan Sakura. Masing-masing Brand mempunyai
karakteristik dan ciri khas yang berbeda-beda. Pada Produk Indomie
memiliki nilai gizi yang paling tertinggi dari semua brand, misalnya dalam
Indomie Mie instan terdapat mineral seperti Zat besi dan Vitamin. Sehingga
harga Indomie adalah Mie Instan dengan harga jual tinggi dan untuk sasaran
pemakaian biasanya pada kalangan masyarakat menengah ke atas. Untuk
Brand Supermie, mempunyai karakteristik seperti terdapat penambahan zat
pelembut sehingga cita rasa Supermi semakin baik. Sarimi adalah produk
ketiga dari Indofood yang memiliki spesifikasi untuk masyarakat kalangan
menengah kebawah sehingga harga sarimi cukup terjangkau dan terakhir
adalah Sakura, seperti sarimi, mie Sakura juga didistribusikan untuk
kalangan menengah ke bawah.

F. Tantangan Indofood
1. Ketatnya persaingan yang dilakukan pesaing dalam hal iklan maupun
inovasi
2. Tidak fokus terhadap satu jenis produk
3. Persaingan harga dengan kompetitor
4. Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif
5. Kompetitor memegang pangsa terbesar
6. Dikenakan pajak penjualan
7. Krisis keuangan dunia
KESIMPULAN

Manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi,


mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek
sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah
ditetapkan. Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager
(PM), Proyek Manager bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua
kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan standar kualitas, biaya dan
waktu. Dan tentunya selalu bertanggung jawab untuk selalu berkomunikasi
dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan (user). Maksudnya manajer harus
mampu memberikan contoh teknik, mampu mengambil keputusan yang tepat, dan
pemimpin yang dapat memberikan informasi berupa laporan kepada atasan. Pada
perencanaan pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan berbagai macam
komponen yang terlibat di dalamnya. Satu hal yang harus diperhatikan atau
diutamakan oleh seorang manajer proyek dalam melakukan perencanaan adalah
menghitung, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, resiko yang akan terjadi
dalam proses pengerjaan.
DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, D., & Ratnasari, A. (2020). Rancang Bangun Sistem Informasi


Manajemen Proyek Berbasis Web Pada PT Seatech Infosys. Jurnal
Sisfokom (Sistem Informasi dan Komputer), 9(3), 365-372.
Firdaus, Alfiyah Manda. (2018). Fungsi-Fungsi Manajemen (PT. Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk). http://alfiyahmandaaa.blogspot.com/2018/10/fungsi-
fungsi-manajemen-pt-indofood-cbp.html
Harmony. (2021). Manajemen Proyek: Pengertian, Tujuan Dan Contohnya.
https://www.harmony.co.id/blog/manajemen-proyek-pengertian-tujuan-dan-
contohnya
Nugroho, A., & Kusumah, L.H. (2021). Analisis Pelaksanaan Quality Control
untuk Mengurangi Defect Produk di Perusahaan Pengolahan Daging Sapi
Wagyu dengan Pendekatan Six Sigma. Jurnal Manajemen Teknologi 20 (1),
56 - 78.
Pahlevi. (2019). Pengertian Manajemen Proyek Adalah, Tujuan, Manfaat dan
Tahapan. https://www.pahlevi.net/pengertian-manajemen-proyek/
Putra, Y. M., (2021). Definisi Konseptual Manajemen Proses Bisnis. Modul
Kuliah Manajemen Proses Bisnis. Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.
Saryanto, S., Purba, H., & Trimarjoko, A. (2020). Improve Quality
Remanufacturing Welding and Machining Process in Indonesia Using Six
Sigma Methods. J. Eur. SysteMes Autom, 53, 377 - 384.
Simanihuruk, Erna Temmerman. (2015). Makalah Manajemen Proyek.
https://www.academia.edu/31514657/MAKALAH_MANAJEMEN_PROY
EK
Vidianto, A. S., & Haji, W. H. (2020). Sistem Informasi Manajemen Proyek
Berbasis Kanban (Studi Kasus: PT. XYZ). Jurnal Teknologi Informasi dan
Ilmu Komputer (JTIIK), 7(2).

Anda mungkin juga menyukai