PERENCANAAN PROYEK
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK II
Puji sukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang berjudul
“PERENCANAAN PROYEK”.
Makalah ini berisikan tentang pengertian perencanaan proyek, manfaat perencanaan proyek,
jenis-jenis manajemen perencanaan proyek, fungsi dan prinsip, serta metode waktu dan biaya
perencanaan proyek.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
meridhai segala usaha kita.
Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Proses perencanaan lebih fokus pada pemilihan sumber daya yang di butuhkan
untuk proyek, serta menyediakan kerangka kerja umum untuk mencapai tujuan yang
diinginkan . sebaliknya, perencanaan proyek lebih berfokus pada mengidentfikasi dan
mengatur tugas individu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap langkah dalam
proyek menggunakan sumber daya yang mengidentifikasi dalam proses perencanaan.
1
7. Menyerasikan dan memadukan beberapa subkegiatan.
8. Mendeteksi hambatan kesulitan yang bakal ditemui.
9. Mengarahkan pada pencapaian tujuan.
Proyek proses manajemen dapat diatur menjadi lima kelompok dari satu atau lebih
proses masing-masing: Memulai proses-otorisasi proyek atau fase. Perencanaan proses-
mendefinisikan dan menyempurnakan tujuan dan memilih yang terbaik dari program
alternatif tindakan untuk mencapai tujuan bahwa proyek ini dilakukan untuk mengatasi.
Pelaksana proses-koordinasi orang dan sumber daya lain untuk melaksanakan rencana
tersebut.
Pada tiap fase dari siklus hidup proyek “lifecycle ” terdiri atas sejumlah aktivitas.
Yang terdiri atas 5 proses yang saling berhubungan, diantaranya :
Pada proses ini proses inisiasi mencakup pengenalan dan fase dari sebuah proyek,
dan beberapa organisasi membuat business case tujuannya adalah menyeleksi dan
2
memulai proyek secara formal. Beberapa outcome dari proses ini yaitu :
Penugasan manajer proyek, identifikasi stakeholder, business case , dokumen
berisikan alasan inisiasi Proyek investasi beserta cost benefit analysis, dan project
charter serta penandatangan.
Proses yang paling banyak membutuhkan waktu dan sumder daya sehingga
manajer proyek membutuhkan kemampuan kepemimpinan untuk mengatasi
tantangan pada saat eksekusi proyek dan selama eksekusi, pembuatan laporan
milestone dapat membantu pada proses pembuatan project manager.
3
akhir produk/layanan, meskipun tidak selesai, proyek harus ditutup secara formal.
Keluaran proyek berupa : laporan akhir proyek, dan persentasi kepada sponsor/
manajemen senior.
C. MANFAAT DAN PROSES PERENCANAAN PROYEK
a. Manfaat Perencanaan Sebagi Berikut :
1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-
perubahan lingkungan
2. Membantu dalam kristalisasi persesuaian dalam masalah-masalah utama,
3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih
jelas,
4. Pemilihan berbagai alternatif terbaik
5. Standar pelaksanaan dan pengawasan
6. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
7. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
8. Alat memudahkan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
9. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami
10. Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti, dan
11. Menghemat waktu, usaha dan dana.
b. Proses Perencanaan
Proses Perencanaan Proyek terdiri dari sebuah proses, Sebuah proses adalah
serangkaian tindakan membawa tentang hasil Proyek proses manajemen
menggambarkan, mengatur, dan menyelesaikan pekerjaan proyek. Proses
manajemen proyek yang berlaku untuk sebagian besar proyek, sebagian besar waktu.
4
pada perusahaan besar), cara yang efektif untuk menugaskan tenaga kerja dan sumber
daya fisik adalah melalui organisasi proyek dengan spsesikasi :
1. Seluruh kegiatan yang diperlukan diselesaikan dalam urutan yang tepat dan
waktu yang tepat.
2. Proyek selesai sesuai budget
3. Proyek memenuhi sasaran kualitas.
4. Tenaga kerja yang ditugaskan dalam proyek mendapat motivasi arahan dan
informasi yang diperlukan dalam pekerjaan mereka.
Pekerjaan‐pekerjaan apa saja yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek harus
5
diuraikan dan didaftar.
Bagaimana pengendaliannya?
6
E. KENDALA-KENDALA DALAM PERENCANAAN PROYEK
Agar rencana yang telah dibuat dapat terlaksana dengan efektif, manajer harus
mampu mengidentifikasikan beberapa kendala potensial dalam perencanaan dan berusaha
mengatasinya. Kendala-kendala tersebut umumnya adalah :
1. Ketidakmampuan membuat Rencana atau Rencana yang tidak cukup Baik. Tentu saja
tidak semua manajer otomatis memiliki kemampuan membuat perencanaan. Faktor
penyebabnya adalah kurangnya pengalaman, pendidikan atau bahkan karena diajari
atau tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana membuat rencana yang benar.
2. Kurangnya Komitmen dalam proses pembuatan rencana. Mengembangkan sebuah
rencana adalah pekerjaan yang membutuhkan pemikiran yang cukup banyak dan
menyita waktu. Kebanyakan manajer beralasan mereka tidak cukup punya waktu
untuk mengikuti proses pembuatan rencana yang cukup panjang, atau bahkan mereka
tidak membuat rencana yang memadai karena sebenarnya mereka takut gagal tidak
mencapai yang mereka targetkan dalam rencana tersebut.
3. Lemahnya informasi. Karena yang menjadi dasar dari sebuah rencana adalah
informasi, maka bagaimanapun canggihnya seorang manajer dalam teknik pembuatan
rencana, namun apabila informasi yang digunakan dalam penyusunan rencana tersebut
kurang memadai (informasi kurang akurat, kurang lengkap, basi), maka rencana
tersebut juga akan kurang bermutu atau bahkan rencana yang gagal.
4. Terlalu berfokus pada masa kini. Kegagalan mempertimbangkan efek jangka panjang
sebuah rencana karena terlalu menekankan pada penanganan persoalan-persoalan
jangka pendek, justru dapat menyebabkan kegagalan organisasi mempersiapkan
masadepan. Seorang manajer seharusnya memiliki gambaran besar dalam benaknya
tentang masa depan dan sasaran-sasaran jangka panjang yang ingin diraih saat
menyusun sebuah rencana.
5. Terlalu mengandalkan diri pada unit/Bagian Perencanaan. Banyak
organisasi/perusahaan yang memiliki bagian perencanaan atau bagian perencanaan
7
dan pengembangan tersendiri. Bagian ini yang melakukan penelitian, studi,
membangun model, percobaan, dll, tapi sesungguhnya tidak mengembangkan
perencanaan itu sendiri. Hasil dari bagian ini hanyalah merupakan alat bantu yang
dapat dimanfaatkan oleh manajer dalam membuat rencana, apalagi menyusun sebuah
rencana organisasi tetaplah tanggung-jawab manajer.
6. Memusatkan perhatian pada faktor-faktor yang dapat dikuasainya. Kebanyakan
manajer hanya berkonsentrasi pada hal-hal yang paling dikuasai dan menghindarkan
diri hal yang kurang dikuasasi karena khawatir dianggap kurang mampu. Misalnya
memusatkan perhatian pada pembuatan gagasan-gagasan dan ide-ide baru, namun
mengabaikan bagaimana cara menjadikan gagasan/ide tersebut teraplikasikan karena
kurang menguasai operasional organisasinya.
Kendala-kendala tersebut pastilah dapat diatasi manakala manajer
menginginkan sebuah rencana berkualitas yang tersusun. Cara termudah dan termurah
tentu saja melalui komunikasi yang efektif dengan karyawan dan melibatkan mereka
dalam penyusunan rencana. Komunikasi yang efektif menjamin manajer memperoleh
informasi yang berkualitas, dan melibatkan karyawan dalam proses pembuatan
rencana akan memperluas dan memperdalam perspektif rencana itu serta mengurangi
resiko kurang ketidak-berhasilan rencana tersebut saat dilaksanakan.
8
menyadari pentingnya unsur waktu.
d) Pegangan dan tolok ukur fungsi pengendalian. Sebaliknya, suatu perencanaan
yang tidak tepat, tidak sistematis dan tidak logis akan segera diikuti oleh
adanya himpang tindih dan kebingungan pengimplementasian.
Selain itu, fungsi perencanaan proyek bermaksud untuk memantau dan mengkaji
apabila perlu mengadakan koreksi agar langkah di atas terbimbing ke arah tujuan yang
telah direncanakan. Adapun Prinsip-Prinsip dari Perencanaan Proyek sebagai berikut :
Planning harus betul-betul membantu tercapainya tujuan manajemen, maka
kemungkina tindakan yang kita lakukan tidak terjadi kekeliruan sehingga tidak
menimbulkan pengorbanan yang lebih besar. Itu hanya dapat terjadi jika kita
memikirkan jauh-jauh sebelumnya tindakan yang akan dilakukan.
Planning harus merupakan kegiatan pertama dari seluruh proses manajemen (primary
activity). Seperti yang telah kita ketahui, perencanaan merupakan syarat mutlak untuk
dapat melaksanakan manajemen yang baik. Karena planning di sini memberikan
pedoman, pegangan dan arah, di mana hal tersebut selalu menjadi kegiatan pertama
untuk dilakukan.
Planning harus mencakup seluruh kegiatan manajemen (pervasivitas). Telah kita
ketahui bersama bahwa perencanaan merupakan fungsi pokok dari manajemen.
Dengan demikian berarti perencanaan harus mencakup seluruh kegiatan manajemen,
yaitu organizing, directing, coordinating, dan controlling.
Dalam sebuah planning harus ada alternatif, baik menyangkut bahan, waktu, tenaga
kerja, biaya dan sebagainya.
Planning harus mempunyai nilai efisensi dan penghematan.
Planning harus melihat faktor-faktor yang urgen saja sehingga harus jelas, terang tidak
bertele-tele.
9
Planning harus mudah disempurnakan, diperbaiki atau disesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang sewaktu-waktu berubah-ubah.
Harus mempunyai strategi untuk dapat diterima oleh semua pihak, agar dapat
terlaksana sebagaimana mestinya.
10
efektif dan efisien.
11
H. METODE PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU
proyek berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Untuk mengetahui terjadinya
penyimpangan secara dini, dapat dipergunakan metode varian dan metode earned value
atau metode nilai hasil. Metode-metode ini dipakai untuk pengendalian terhadap biaya
dan waktu.
• Metode Varian
Yaitu pengendalian biaya proyek dengan melakukan identifikasi varian pada
data pengeluaran biaya pelaksanaan terhadap biaya rencana secara periodik
atau dalam kurun waktu tertentu.
• Metode Nilai Hasil (Earned Value)
Dalam metode ini memakai dasar-dasar asumsi tertentu agar dapat
dikembangkan untuk membuat perkiraan atau proyeksi keadaan masa depan
proyek. Metode ini digunakan untuk :
1. Mengetahui performance proyek dari sisi biaya pada suatu waktu
- apakah pengeluaran biaya > dari rencana.
- apakah pengeluaran biaya < dari rencana.
- apakah pengeluaran biaya = dari rencana.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://projectmedias.blogspot.co.id/2013/09/metode-pengendalian-biaya-dan-waktu.html
https://sites.google.com/site/operasiproduksi/perencanaan-proyek
http://kampussipil.blogspot.co.id/2014/01/fungsi-dan-tujuan-perencanaan-proyek.html
http://whycrew3.blogspot.co.id/2012/10/teori-perencanaan-proyek-suatu.html
http://pyssa4d.blogspot.co.id/2013/04/pertemuan-3-perencanaan-manajemen.html
13