Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK

“Perencanaan Proyek”

Oleh:
KELEMPOK 2
FERI ARDIANSA 202211006
ANDI BATARA SIMPUANG 202211005
FAHRUL RIANSA 202211007

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


STIA AL GAZALI BARRUTAHUN AJARAN
2024
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami rahmat kesehatan
dan kesempatan, sehingga bisa menyusun atau menyelesaikan penyusunan makalah “Teknik
Komunikasi”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Rasda Rais, M.P.yang telah
membimbing penulis dan pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini penulis yakini bahwa jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangannya seperti pepatah yang mengatakan “tak ada gading yang tak retak”, baik isi
maupun penyusunnya. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Barru, 7 April 2024

Penyusun
BAB I
Pendahuluan
1.1 latar belakang
Perencanaan dan pelaksanaan suatu proyek konstruksi melibatkan beberapa faktor yang
harus dipertimbangkan dan diperhitungkan yaitu biaya, mutu dan waktu. Faktor waktu berupa
penentuan durasi pekerjaan merupakan faktor yang sangat krusial. Penerapan seluruh kegiatan
yang direncanakan yang sesuai dengan perencanaan merupakan hal yang sangat diharapkan oleh
setiap orang yang bergelut dengan dunia konstruksi. Proses alokasi durasi saat perencanaan
dilakukan pada setiap item pekerjaan sesuai dengan peruntukannya masing- masing. Adapun
jadwal yang dihasilkan dari pengalokasian durasi tersebut dapat bervariasi tergantung pada
perencana dan juga faktor pelaksanaan di lapangan. Metode yang digunakan secara umum dalam
menentukan penjadwalan antara lain adalah cpm (critical path method) dan pdm (precedence
diagram method), yang merupakan metode deterministik. Penjadwalan deterministik
mengasumsikan bahwa durasi pekerjaan diketahui dengan pasti, padahal terdapat banyak
ketidakpastian pada proses pelaksanaan suatu proyek, sesuai dengan karakteristik proyek
konstruksi yaitu unik, dinamis dan cenderung kompleks. Ketidakpastian dalam proyek dapat
dikategorikan sebagai risiko dalam pelaksanaan proyek. Risiko terhadap waktu menjadi hal
penting dalam manajemen risiko. Solusi yang dapat dilakukan terhadap ketidakpastian adalah
dengan menerapkan penjadwalan probabilistik. Salah satu metode probabilistik yang digunakan
adalah simulasi monte carlo. Simulasi ini telah banyak digunakan selama puluhan tahun untuk
mensimulasikan berbagai situasi matematis dan ilmiah. Implementasi simulasi monte carlo
belum mendapat pondasi atau pijakan yang kuat pada dunia manajemen proyek, oleh sebab itu
penelitian dengan simulasi monte carlo perlu dilakukan dengan harapan akan menghasilkan
alternatif dalam penjadwalan / alokasi durasi yang mungkin dapat dipakai dan membantu dalam
pengambilan keputusan dan penanganan risiko. 2 proyek yang ditinjau dalam penelitian ini
adalah proyek pembangunan bendungan multiguna karian yang terletak di provinsi banten.
Proyek ini dilaksanakan selama empat tahun, dimulai dari bulan oktober 2015 sampai oktober
2019 dengan durasi rencana selama 1459 hari kalender..

1.2 Tujuan

1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Program dan Proyek


2) Untuk mengetahui Perencanaan Proyek.
BAB II
Pembahasan

2.1 MANAJEMEN PROYEK


2.1.1 PENGERTIAN MANAJEMEN PROYEK
Manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi,
mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Suatu pekerjaan rutin
biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke proses. Sebagai suatu
proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap suatu proyek.
Manajemen proyek adalah suatu cara mengelola, mengarahkan, dan mengkoordinasikan
sumber daya (manusia/material)disaat mulainya sebuah proyek hingga akhir untuk mencapai
suatu tujuan, yang dibatasi oleh biaya, waktu, dan kualitas untuk mencapai kepuasan.
Pengelola dalam sebuah proyek disebut sebagai Proyek Manager (PM), Proyek Manager
bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar
sesuai dengan standart kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya selalu bertanggung jawab untuk
selalu berkomunikasi dengan tim, atasan (owner), dan pelanggan (user). Maksudnya manajer
harus mampu memberikan contoh tehnik, mampu mengambil keputusan yang tepat, dan
pemimpin yang dapat memberikan informasi berupa laporan kepada atasan.
2.1.2 TUJUAN MANAJEMEN PROYEK
Suatu proyek pasti mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuan
tersebut,suatu proyek biasanya mempunyai kegiatan yang berlangsung dalam waktu tertentu
dengan hasilakhir tertentu.[5] Proyek dapat dibagi-bagi menjadi sub-sub pekerjaan yang harus
diselesaikan dengan batas waktu tertentu untuk mencapai tujuan proyek secara keseluruhan
dengan tepat waktu. Ciri-ciri Manajemen ProyekMekanisme proyek dalam hubungannya dengan
pengelolaan, organisasi dan sumber dayamempunyai ciri-ciri tertentu sebagai berikut :
1. Memimpin organisasi proyek dan beroperasi secara independen.
2. Pembawa tunggal untuk mencapai satu tujuan proyek.
3. Memerlukan bermacam-macam keahlian dan sumber daya.
4. Bertanggung jawab menyatukan orang-orang dari berbagai fungsi/disiplin yang bekerja.
5. Memfokuskan pada ketepatan waktu dan biaya.
2.1.3 PROSES MANAJEMEN PROYEK
Manajemen proyek adalah suatu proses perencanaan, pengaturan, kepemimpinan, dan
pengendalian dari suatu proyek oleh para anggotanya dengan mengoptimalkan sumber daya
seoptimal mungkin untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan.
Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau didesain,
mungkin menggunakan waktu , ruang , keahlian atau sumber daya lainnya, yang menghasilkan
suatu hasil.
Dengan adanya manajemen proyek maka akan terlihat batasan mengenai tugas,
wewenang dan tanggung jawab dari pihak-pihak yang terlibat dalam proyek baik langsung
maupun tidak langsung, sehingga tidak terjadi adanya tugas dan tanggun jawab secara
bersamaan.
Memulai, Perencanaan, Pelaksana, Pemantauan & pengendalian dan Penutupan.
Dalam membuat proyek harus ada proses perencanaan yaitu untuk menetapkan ruang
lingkup proyek, menyempurnakan tujuan, dan menentukan tindakan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan bahwa proyek ini dilakukan untuk mencapai.
Proses tersebut dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan yang ditetapkan dalam rencana
manajemen proyek untuk memenuhi spesifikasi proyek.
yaitu untuk melacak, review, dan mengatur kemajuan dan kinerja proyek;
mengidentifikasi area di mana perubahan rencana yang diperlukan, dan memulai perubahan yang
sesuai.
Membimbing eksekusi
Proses tersebut dilakukan untuk menyelesaikan semua kegiatan di semua Grup
Manajemen Proyek Proses untuk secara resmi menutup proyek.
Knowledge berperan penting dalam sebuah manajemen proyek terutama dalam
pengawasan grup proses manajemen proyek. Dimana grup proses adalah suatu rencana demi
kelancaraan proyek agar lebih mudah dalam memulai proyek dan tugas knowledge ialah
memonitor segala hal dari berbagai aspek yang terjadi didalam grup proses.
merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati untuk dikerjakan.
Manajer proyek
Kepemimpinan seorang manajer proyek harus ditunjukkan pada semua tahapan proyek,
Manajer proyek mempunyai otoritas dan kebebasan dalam mengatur proyek, Manajer proyek
bersama dengan tim manajemen proyek harus mengkoordinir dan mengarahkan berbagai alat
penghubung teknis dan organisasi yang ada dalam proyek, Manajer proyek bersama dengan
pemberi kuasa menyediakan sumber daya organisasi untuk merancang aktivitas proyek.
Kemampuan konseptual, Kemampuan interpersonal, Kemampuan administrasi,
Kemampuan teknis
Kemampuan teknis melingkupi pengetahuan dan pengalaman dalam hal proyek itu
sendiri, dengan mengetahui prosedur-prosedur dan mekanisme proyek. Kemampuan ini biasanya
didapatkan dari penimbaan ilmu khusus, misalnya Institut Manajemen Proyek
Perencanaan sebuah proyek akan menjadi tidak berguna ketika tidak ada komunikasi
yang efektif antara manajer proyek dengan timnya. Setiap anggota tim harus mengetahui
tanggung jawab mereka.
Manajemen waktu proyek merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang manajer proyek. Manajemen waktu proyek dibutuhkan manajer proyek untuk memantau
dan mengendalikan waktu yang dihabiskan dalam menyelesaikan sebuah proyek.
Yaitu landasan untuk pengambilan keputusan proyek dimasa depan
Yaitu harus mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek dengan menyadari adanya
batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya dan bagaimana mengoptimasikan dan
pengalokasian semua sumber daya dan mengintegrasikannya untuk mencapai tujuan proyek
yang telah ditentukan.
Kontrak tim, Scope statement, Work breakdown structure, Jadwal proyek, dalam bentuk
bagan Gantt dengan semua dependensi dan sumber daya masuk, Sebuah daftar resiko prioritas
(bagian dari sebuah register resiko).
2.1.4 MANFAAT MANAJEMEN PROYEK
1. Mengidentifikasi Fungsi Tanggung Jawab.
2. Meminimalkan Tuntutan Pelaporan Rutin.
3. Mengidentifikasi Batas Waktu Untuk Penjadwalan.
4. Mengidentifikasi Metode Analisa Peramalan.
5. Mengukur Prestasi Terhadap Rencana.
6. Mengidentifikasi Masalah Dini & Tindakan Perbaikan.
7. Meningkatkan Kemampuan Estimasi Untuk Rencana.
8. Mengetahui Jika Sasaran Tidak Dapat Dicapai/Terlampaui

2.1.4 ASPEK-ASPEK DALAM MANAJEMEN PROYEK


Dalam manajemen proyek, yang perlu dipertimbangkan agar output proyek sesuai dengan
sasaran dan tujuan yang direncanakan adalah mengidentifikasi berbagai masalah yang mungkin
timbul ketika proyek dilaksanakan. Beberapa aspek yang dapat diidentifikasi adalah sebagai
berikut :
1. Aspek Keuangan.
2. Aspek Anggaran Biaya.
3. Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia.
4. Aspek Manajemen Produksi.
5. Aspek Harga.
6. Aspek Efektifitas dan Efisiensi.
7. Aspek Pemasaran.
8. Aspek Mutu.
9. Aspek Waktu.

2.2 PERENCANAAN PROYEK


Proyek bisa digambarkan sebagai serangkaian tugas terkait yang ditujukan terhadap
sebuah hasil utama. Dalam beberapa perusahaan sebuah pengorganisasian proyek (project
organization) dikembangkan untuk memastikan program yang ada saat ini tetap berlangsung
dengan lancar dengan basis harian sementara proyek baru selesai dengan berhasil.
Untuk perusahaan-perumahan dengan berbagai proyek besar, seperti sebuah perusahaan
konstruksi, sebuah pengorganisasian proyek merupakan sebuah cara yang efektif melalui
penugasan seseorang dari sumber daya fisik yang diperlukan. Hal itu merupakan sebuah ,
struktur organisasi yang temporer yang didesain untuk mencapai hasil dengan menggunakan .
pakar dari seluruh perusahaan.
Pengorganisasian proyek mungkin dapat berguna ketika memenuhi syarat sebagai
berikut.
1. Tugas pekerjaan bisa dijelaskan dengan sebuah tujuan yang spesifik dan tenggat waktu.
2. Pekerjaan bersifat unik atau tidak umum bagi organisasi yang ada saat ini.
3. Pekerjaan berisikan tugas.-tugas rumit yang saling terkait yang memerlukan kemampuan
khusus.
4. Proyek bersitat sementara, namun penting bagi organisasi.
5. Proyek mempersingkat lini di antara organisasi.

Pada tahap perencanaan, tim perencanaan proyek menggunakan perkiraan kasar yang
menjadi dasar pengambilan keputusan.pelaksanaan proyek sebagai titik awalnya. Mereka
mengolah perkiraan ini menjadi spesifikasi terinci atas produk, jadwal rinci, dan anggaran biaya.
Mereka juga mengembangkan sistem pengendalian manajemen dan sistem pengendalian tugas
yang menjadi dasar (atau menerapkan semua ini dari sistem yang pernah digrurakan
sebelumnya), dan sebuah bagan organisasi. Kotak dalam bagan ini lama-kelamaan akan diisi
dengan nama-narna personel yang akan mengelola pekerjaan tersebut. Pada proyek yang tidak
terlalu rumit sekalipuir, ada rencana untuk perencanann, yaitu uraian perencanaan setiap tugas,
siapa yang bertanggung jawab untuk pekerjaan itu, kapan pekerjaan itu harus diselesaikan, serta
hubungan antara tugas-tugas tersebut. Proses perencanaan itu sendiri merupakan sub proyek
dalam keseluruhhn proyek. juga ada sistem pengendalian untuk memastikan bahwa kegiatan
perencanaan dilakukan secara semestinya.
Sifat Perencanaan Proyek
Rencana akhir terdiri atas tiga bagian yang berkaitan: lingkup, jadwal, dan biaya. Bagian
lingkup (scope) menvebutkan spesifikasi setiap paket pekerjaan dan nama dari orang atau unit
organisasi yang bertanggung jawab. Jika proyek adalah salah satu proyek yang memiliki
spesifikasi yang tidak je1as, sebagaimana pada kasus yang terjadi di banyak proyek-proyek
konsultasi, riset dan pengembangan, pernyataarr ini hams ringkas dan umum. Bagian jadwal
(schedule) menyatakan estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap paket
pekerjaan dan hubungan antara paket pekerjaan, yaitu paket pekerjaan yang mana yang harus
diselesaikan sebelum paket pekerjaan yang lain dimulai. Perangkat hubungan-hubungan ini
disebut jaringan pekerjaan. Jaringan pekedaan akan dijelaskan di dalam bagian berikutnya. Biaya
(cost) yang dinyatakan di dalam anggaran proyek, biasanya disebut anggaran pengendalian. Jika
pekerjaan tidak cukup besar, biaya satuan moneter diperlihatkan secara kumpulan dari beberapa
paket pekerjaan. Sumber daya yang akan dipergunakan unhrk masing-masingpaket pekerjaan,
dinyatakan dalam jumlah nonmoneter seperti jumlah hari kerja, atau beton dalam yard kubik.
Struktur Perincianan Kerja
Tim manajemen proyek memulai tugasnya dengan baik sebelum pengeksekusian proyek
sehingga sebuah rencana bisa dibuat Salah satu langkah pbrtamanya adalah membuat secara hati-
hati tujuan dari proyek, kemudian memerinci proyek tersebut ke dalam bagianbagian yang dapat
dikelola. Struktur perincian kerja (work breakdown structure-WES) ini menjelaskan proyek
dengan membaginya ke dalam subkomponen utama (atau tugas), yang kemudian dibagi ke dalam
komponen yang lebih detail lagi, dan akhirnya ke dalam serangkaian aktivitas serta biaya yang
terkait dengannya. Pembagian proyek ke dalam tugas-tugas yang, lebih kecil bisa menjadi sangat
sulit, tetapi hal itu penting bagi pengelolaan proyek dan bagi Penentuan jadwal keberhasilan.
Persyaratan besar bagi orang, pasokan, dan perlengkapan juga diestimasi dalam fase perencanaan
ini.
Struktur perincian kerja umumnya menurun jumlahnya dari alias hingga ke bawah dan .
tersusun seperti di bawah ini.
Tingkat
1. Proyek
2. Tugas utama dalam proyek
3. Subtugas dalam tugas utama
4. Aktivitasaktivitas (atau “paket kerja” ) yang akan diselesaikan
Penentuan Jadwal Proyek
Penentuan jadwal proyek melibatkan pengurutan dan pembagian waktu ke semua aktivitas
proyek Pada tahapan ini, manajer memutuskan berapa lama suatu aktivitas akan memakan waktu
dan menghitung sumber daya yang diperlukan pada masing-masing tahapan produksi. Manajer
juga akan merencanakan jadwal yang berbeda bagi kebutuhan akan personel berdasarkan pada
jenis kemampuan (manajemen, teknik, atau menuangkan beton, misalkan) dan kebutuhan akan
bahan material.
Salah satu pendekatan penentuan jadwal yang popular adalah grafik Gantt. Grafik Gantt
(Gantt chart) merupakan cara yang murah dalam membantu manajer memastikan bahwa
1. aktivitas direncanakan,
2. urutan kinerja didokumentasikan, '
3. waktu aktivitas diestimasi dan dicatat, dan
4. waktu proyek keseluruhan dikembangkan.

Grafik Gantt mudah untuk dipahami. Batang horizontal digambar untuk masing-masing
aktivitas proyek sepanjang periode waktu. Ilustrasi dari sebuah layanan rutin dari sebuah pesawat
penumpang.
jet Delta sepanjang persinggahan selama 40 menit menunjukkan bahwa grafik Gantt juga
bisa digunakan untuk penentuan jadwal operasi yang bersifat repetisi. Dalam kasus ini, grafik
tersebut membantu menunjukkan potensi penundaan.
Pada proyek sederhana, grafik penentuan jadwal seperti ini memungkinkan manajer
untuk mengawasi kemajuan dari masing-masing aktivitas dan untuk menemukan Serta mengatasi
area permasalahan. Grafik Gantt tidak cukup untuk menggambarkan hubungan timbal balik
antara aktivitas dan sumber daya.
PERT dan CPM, teknik jaringan yang banyak digunakan yang akan kita bahas sebentar
lagi, memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan hubungan yang lebih diutamakan dan
saling kebergantungan dari aktivitas aktivitas. Pada proyek yang rumit, penentuan jadwal di
mana hampir selalu dikomputerisasi, PERT dan CPM dengan demikian memiliki kelebihan
dibandingkan grafik Gantt yang lebih sederhana. Bahkan pada proyek yang sangat besar, grafik
Gantt bisa digunakan sebagai rangkuman status proyek dan melengkapi pendekatan jaringan
lainnya.
Sebagai kesimpulan, apa pun pendekatan yang diambil oleh manajer proyek, penentuan
jadwal proyek memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.
1. Menunjukan hubungan dari masingmasing aktivitas dengan yang lainnya dan dengan
_; ._ keseluruhan proyek.
2. Mengidentifikasi hubungan yang lebih diutamakan di antara berbagai aktivitas.
3. Mendorong pengaturan waktu realistik dan estimasi biaya untuk masing-masing aktivitas
4. Membantu menjadikan lebih baik penggunaan orang, uang, dan sumber daya materi
dengan mengidentifikasi kemacetan utama dalam proyek.
Pengendalian Proyek
Kendali proyek, seperti kendali sistem manajemen lainnya, melibatkan pengawasan yang
ketat terhadap sumber daya, biaya, kualitas, dari anggaran. Kendali juga berarti menggunakan
sebuah siklus umpan balik (feedback loop) untuk merevisi rencana proyek dan memiliki
kemampuan untuk memindahkan sumber daya ke mana pun mereka paling dibutuhkan. Laporan
dan grafik PERT/CPM yang terkomputerisasi banyak tersedia saat ini dari begitu banyak
perusahaan perangkat lunak yang saling bersaing. Beberapa dari program ini yang terkenal
adalah Primavera (oleh Primavera Systems, Inc. ), MacProject (oleh Apple Computer Corp),
MindView (oleh Match Ware), HP Project (oleh HewlettPackard), Fast Track (oleh AEC
Software), dan Microsoft Project (oleh Microsoft Corp. ), kita akan bahas dalam bab ini.
Program-program ini menghasilkan beragam laporan, termasuk
1) perincian biaya yang detail untuk masing-masing tugas,
2) kurva total program buruh,
3) tabel distribusi biaya,
4) rangkuman biaya dan jam fungsional,
5) peramalan bahan mentah dan pengeluaran,
6) laporan varian,
7) laporan analisis waktu, dan
8) laporan status kerja.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi,


mengarahkan, mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Suatu pekerjaan rutin
biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke proses. Sebagai suatu
proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap suatu proyek.
Suatu proyek pasti mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai. Dalam mencapai tujuan
tersebut,suatu proyek biasanya mempunyai kegiatan yang berlangsung dalam waktu tertentu
dengan hasilakhir tertentu. Proyek dapat dibagi-bagi menjadi sub-sub pekerjaan yang harus
diselesaikan dengan batas waktu tertentu untuk mencapai tujuan proyek secara keseluruhan
dengan tepat waktu.
Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang manajer diartikan
sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa yang dia dapat lakukan sendiri.
Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai tujuan organisasi, sedangkan
manajer produksi dan operasilah yang akan menentukan keberhasilan organisasi perusahaan
sebagai produsen yang baik, selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan dalam mencapai
tujuan dan sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer produksi dan operasi, serta
kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan majemen puncak
atau direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh kegiatan bersama perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, Istimawan.1996.Manajemen Proyek dan Konstuksi jilid I,Yogyakarta:Kanisius


Husen, Abrar MT.2009. Manajemen Proyek.Yogyakarta: C.V Andi Offeset
Norton M. Bedford, dkk.1996.Sistem Pengendalian Manajemen.Jakarta: PT Erlangga Edisi
Ke – 5

Anda mungkin juga menyukai