“Perencanaan Proyek”
Oleh:
KELEMPOK 2
FERI ARDIANSA 202211006
ANDI BATARA SIMPUANG 202211005
FAHRUL RIANSA 202211007
Penyusun
BAB I
Pendahuluan
1.1 latar belakang
Perencanaan dan pelaksanaan suatu proyek konstruksi melibatkan beberapa faktor yang
harus dipertimbangkan dan diperhitungkan yaitu biaya, mutu dan waktu. Faktor waktu berupa
penentuan durasi pekerjaan merupakan faktor yang sangat krusial. Penerapan seluruh kegiatan
yang direncanakan yang sesuai dengan perencanaan merupakan hal yang sangat diharapkan oleh
setiap orang yang bergelut dengan dunia konstruksi. Proses alokasi durasi saat perencanaan
dilakukan pada setiap item pekerjaan sesuai dengan peruntukannya masing- masing. Adapun
jadwal yang dihasilkan dari pengalokasian durasi tersebut dapat bervariasi tergantung pada
perencana dan juga faktor pelaksanaan di lapangan. Metode yang digunakan secara umum dalam
menentukan penjadwalan antara lain adalah cpm (critical path method) dan pdm (precedence
diagram method), yang merupakan metode deterministik. Penjadwalan deterministik
mengasumsikan bahwa durasi pekerjaan diketahui dengan pasti, padahal terdapat banyak
ketidakpastian pada proses pelaksanaan suatu proyek, sesuai dengan karakteristik proyek
konstruksi yaitu unik, dinamis dan cenderung kompleks. Ketidakpastian dalam proyek dapat
dikategorikan sebagai risiko dalam pelaksanaan proyek. Risiko terhadap waktu menjadi hal
penting dalam manajemen risiko. Solusi yang dapat dilakukan terhadap ketidakpastian adalah
dengan menerapkan penjadwalan probabilistik. Salah satu metode probabilistik yang digunakan
adalah simulasi monte carlo. Simulasi ini telah banyak digunakan selama puluhan tahun untuk
mensimulasikan berbagai situasi matematis dan ilmiah. Implementasi simulasi monte carlo
belum mendapat pondasi atau pijakan yang kuat pada dunia manajemen proyek, oleh sebab itu
penelitian dengan simulasi monte carlo perlu dilakukan dengan harapan akan menghasilkan
alternatif dalam penjadwalan / alokasi durasi yang mungkin dapat dipakai dan membantu dalam
pengambilan keputusan dan penanganan risiko. 2 proyek yang ditinjau dalam penelitian ini
adalah proyek pembangunan bendungan multiguna karian yang terletak di provinsi banten.
Proyek ini dilaksanakan selama empat tahun, dimulai dari bulan oktober 2015 sampai oktober
2019 dengan durasi rencana selama 1459 hari kalender..
1.2 Tujuan
Pada tahap perencanaan, tim perencanaan proyek menggunakan perkiraan kasar yang
menjadi dasar pengambilan keputusan.pelaksanaan proyek sebagai titik awalnya. Mereka
mengolah perkiraan ini menjadi spesifikasi terinci atas produk, jadwal rinci, dan anggaran biaya.
Mereka juga mengembangkan sistem pengendalian manajemen dan sistem pengendalian tugas
yang menjadi dasar (atau menerapkan semua ini dari sistem yang pernah digrurakan
sebelumnya), dan sebuah bagan organisasi. Kotak dalam bagan ini lama-kelamaan akan diisi
dengan nama-narna personel yang akan mengelola pekerjaan tersebut. Pada proyek yang tidak
terlalu rumit sekalipuir, ada rencana untuk perencanann, yaitu uraian perencanaan setiap tugas,
siapa yang bertanggung jawab untuk pekerjaan itu, kapan pekerjaan itu harus diselesaikan, serta
hubungan antara tugas-tugas tersebut. Proses perencanaan itu sendiri merupakan sub proyek
dalam keseluruhhn proyek. juga ada sistem pengendalian untuk memastikan bahwa kegiatan
perencanaan dilakukan secara semestinya.
Sifat Perencanaan Proyek
Rencana akhir terdiri atas tiga bagian yang berkaitan: lingkup, jadwal, dan biaya. Bagian
lingkup (scope) menvebutkan spesifikasi setiap paket pekerjaan dan nama dari orang atau unit
organisasi yang bertanggung jawab. Jika proyek adalah salah satu proyek yang memiliki
spesifikasi yang tidak je1as, sebagaimana pada kasus yang terjadi di banyak proyek-proyek
konsultasi, riset dan pengembangan, pernyataarr ini hams ringkas dan umum. Bagian jadwal
(schedule) menyatakan estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap paket
pekerjaan dan hubungan antara paket pekerjaan, yaitu paket pekerjaan yang mana yang harus
diselesaikan sebelum paket pekerjaan yang lain dimulai. Perangkat hubungan-hubungan ini
disebut jaringan pekerjaan. Jaringan pekedaan akan dijelaskan di dalam bagian berikutnya. Biaya
(cost) yang dinyatakan di dalam anggaran proyek, biasanya disebut anggaran pengendalian. Jika
pekerjaan tidak cukup besar, biaya satuan moneter diperlihatkan secara kumpulan dari beberapa
paket pekerjaan. Sumber daya yang akan dipergunakan unhrk masing-masingpaket pekerjaan,
dinyatakan dalam jumlah nonmoneter seperti jumlah hari kerja, atau beton dalam yard kubik.
Struktur Perincianan Kerja
Tim manajemen proyek memulai tugasnya dengan baik sebelum pengeksekusian proyek
sehingga sebuah rencana bisa dibuat Salah satu langkah pbrtamanya adalah membuat secara hati-
hati tujuan dari proyek, kemudian memerinci proyek tersebut ke dalam bagianbagian yang dapat
dikelola. Struktur perincian kerja (work breakdown structure-WES) ini menjelaskan proyek
dengan membaginya ke dalam subkomponen utama (atau tugas), yang kemudian dibagi ke dalam
komponen yang lebih detail lagi, dan akhirnya ke dalam serangkaian aktivitas serta biaya yang
terkait dengannya. Pembagian proyek ke dalam tugas-tugas yang, lebih kecil bisa menjadi sangat
sulit, tetapi hal itu penting bagi pengelolaan proyek dan bagi Penentuan jadwal keberhasilan.
Persyaratan besar bagi orang, pasokan, dan perlengkapan juga diestimasi dalam fase perencanaan
ini.
Struktur perincian kerja umumnya menurun jumlahnya dari alias hingga ke bawah dan .
tersusun seperti di bawah ini.
Tingkat
1. Proyek
2. Tugas utama dalam proyek
3. Subtugas dalam tugas utama
4. Aktivitasaktivitas (atau “paket kerja” ) yang akan diselesaikan
Penentuan Jadwal Proyek
Penentuan jadwal proyek melibatkan pengurutan dan pembagian waktu ke semua aktivitas
proyek Pada tahapan ini, manajer memutuskan berapa lama suatu aktivitas akan memakan waktu
dan menghitung sumber daya yang diperlukan pada masing-masing tahapan produksi. Manajer
juga akan merencanakan jadwal yang berbeda bagi kebutuhan akan personel berdasarkan pada
jenis kemampuan (manajemen, teknik, atau menuangkan beton, misalkan) dan kebutuhan akan
bahan material.
Salah satu pendekatan penentuan jadwal yang popular adalah grafik Gantt. Grafik Gantt
(Gantt chart) merupakan cara yang murah dalam membantu manajer memastikan bahwa
1. aktivitas direncanakan,
2. urutan kinerja didokumentasikan, '
3. waktu aktivitas diestimasi dan dicatat, dan
4. waktu proyek keseluruhan dikembangkan.
Grafik Gantt mudah untuk dipahami. Batang horizontal digambar untuk masing-masing
aktivitas proyek sepanjang periode waktu. Ilustrasi dari sebuah layanan rutin dari sebuah pesawat
penumpang.
jet Delta sepanjang persinggahan selama 40 menit menunjukkan bahwa grafik Gantt juga
bisa digunakan untuk penentuan jadwal operasi yang bersifat repetisi. Dalam kasus ini, grafik
tersebut membantu menunjukkan potensi penundaan.
Pada proyek sederhana, grafik penentuan jadwal seperti ini memungkinkan manajer
untuk mengawasi kemajuan dari masing-masing aktivitas dan untuk menemukan Serta mengatasi
area permasalahan. Grafik Gantt tidak cukup untuk menggambarkan hubungan timbal balik
antara aktivitas dan sumber daya.
PERT dan CPM, teknik jaringan yang banyak digunakan yang akan kita bahas sebentar
lagi, memiliki kemampuan untuk mempertimbangkan hubungan yang lebih diutamakan dan
saling kebergantungan dari aktivitas aktivitas. Pada proyek yang rumit, penentuan jadwal di
mana hampir selalu dikomputerisasi, PERT dan CPM dengan demikian memiliki kelebihan
dibandingkan grafik Gantt yang lebih sederhana. Bahkan pada proyek yang sangat besar, grafik
Gantt bisa digunakan sebagai rangkuman status proyek dan melengkapi pendekatan jaringan
lainnya.
Sebagai kesimpulan, apa pun pendekatan yang diambil oleh manajer proyek, penentuan
jadwal proyek memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.
1. Menunjukan hubungan dari masingmasing aktivitas dengan yang lainnya dan dengan
_; ._ keseluruhan proyek.
2. Mengidentifikasi hubungan yang lebih diutamakan di antara berbagai aktivitas.
3. Mendorong pengaturan waktu realistik dan estimasi biaya untuk masing-masing aktivitas
4. Membantu menjadikan lebih baik penggunaan orang, uang, dan sumber daya materi
dengan mengidentifikasi kemacetan utama dalam proyek.
Pengendalian Proyek
Kendali proyek, seperti kendali sistem manajemen lainnya, melibatkan pengawasan yang
ketat terhadap sumber daya, biaya, kualitas, dari anggaran. Kendali juga berarti menggunakan
sebuah siklus umpan balik (feedback loop) untuk merevisi rencana proyek dan memiliki
kemampuan untuk memindahkan sumber daya ke mana pun mereka paling dibutuhkan. Laporan
dan grafik PERT/CPM yang terkomputerisasi banyak tersedia saat ini dari begitu banyak
perusahaan perangkat lunak yang saling bersaing. Beberapa dari program ini yang terkenal
adalah Primavera (oleh Primavera Systems, Inc. ), MacProject (oleh Apple Computer Corp),
MindView (oleh Match Ware), HP Project (oleh HewlettPackard), Fast Track (oleh AEC
Software), dan Microsoft Project (oleh Microsoft Corp. ), kita akan bahas dalam bab ini.
Program-program ini menghasilkan beragam laporan, termasuk
1) perincian biaya yang detail untuk masing-masing tugas,
2) kurva total program buruh,
3) tabel distribusi biaya,
4) rangkuman biaya dan jam fungsional,
5) peramalan bahan mentah dan pengeluaran,
6) laporan varian,
7) laporan analisis waktu, dan
8) laporan status kerja.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan