Anda di halaman 1dari 15

CASH METHOD

MANAJEMEN PROYEK

Dosen Pengampu:
Dr. Ir. PUTRI LYNNA ADELINNA LUTHAN M. Sc

Disusun Oleh:
Benedictus Sitohang (5202550004)
M. Farhan Andika Siregar (5203550010)
Setiyawan Wahid (5203550001)

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL


JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana
semestinya, yang bertujuan untuk penyelesaian salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Proyek. Penulis juga mengucapkan terimakasih yang sebesar- besarnya
Ibu Dr. Ir. Putri Lynna Adelinna Luthan M. Sc selaku dosen mata kuliah
manajemen proyek yang sudah memberikan kepercayaan kepada penulis untuk
menyelesaikan makalah ini. Penulis sangat berharap makalah ini dapatbermanfaat
dalam rangka menambah pengetahuan juga wawasan menyangkut hal hal tentang
manajemen proyek.
Penulis pun menyadari bahwa saat melakukan pembuatan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan penulis
lakukan lagi di masa mendatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun. Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami
oleh semua orang khususnya bagi para pembaca. Penulis mohon maaf yang sebesar
besarnya jika terdapat kata-kata yang kurang berkenan. Terimakasih.

Medan, 02 November 2022

2
KATA PENGANTAR

Halaman Judul................................................................................................... 1

Kata Pengantar .................................................................................................. 2

Daftar Isi............................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 4

a) Latar Belakang Masalah ........................................................................ 4

b) Rumusan Masalah ................................................................................. 4

c) Tujuan ................................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 5

a) Pengertian Manajemen Proyek ............................................................. 5

b) Sasaran Manajemen Proyek .................................................................. 5

c) Tahapan Manajemen Proyek ................................................................. 6

BAB III PEMBAHASAN ................................................................................. 8

a) Gambaran Umum .................................................................................. 8

b) Struktur Organisasi ............................................................................... 9

c) RAB .................................................................................................... 10

d) Kurva S ............................................................................................... 11

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 14

a) Kesimpulan ......................................................................................... 14

b) Saran .................................................................................................... 14

Daftar Pustaka ................................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Manajemen proyek merupakan suatu tata cara mengorganisir dan mengelola
sumber penghasilan yang penting untuk menyelesaikan proyek dari awal sampai
selesainya proyek tersebut. Manajemen proyek dapat diterapkan pada jenis proyek
apapun, dan dipakai secara luas untuk dalam menyelesaikan proyek yang besar dan
kompleks. Fokus utama manajemen proyek adalah pencapaian semua tujuan akhir
proyek dengan segala batasan yang ada, waktu dan dana yang tersedia.
Pada perencanaan pembuatan proyek sebuah sistem, diperlukan berbagai
macam komponen yang terlibat didalamnya. Satu hal yang harus diperhatikan /
diutamakan oleh seorang manajer proyek dalam melakukan perencanaan adalah
menghitung, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, serta resiko yang akanterjadi
dalam proses pengerjaan proyek tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud proyek konstruksi?
2. Apa tujuan dibuatnya manajemen didalam manajemen proyek konstruksi?
3. Bagaimana struktur organisasi dalam suatu proyek

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu manajemen proyek konstruksi dan apa
tujuannya
2. Dapat menyelesaikan permasalahan tentang keterlambatan pengerjaan
proyek
3. Penyelesaian salah satu tugas matakuliah Manajemen Konstruksi

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen Proyek


Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu
sebagai bagian dariorganisasi yang dilibatkan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitas-aktifitas, yang
kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan berlangsung terus
menerus seiring dengan berjalannya waktu. Sedangkan proyek merupakan suatu
tugas yang perlu dirumuskan untuk mencapai sasaran yang dinyatakan secara
kongkrit serta harus diselesaikan dalam suatu periode tertentu dengan
menggunakan tenaga manusia dan alat-alat yang terbatas dan begitu kompleks
sehingga dibutuhkan pengelolaan dan kerjasama yang berbeda dari yang biasanya
digunakan. Jadi Manajemen proyek adalah kegiatan merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumberdaya organisasi yang
mempergunakan personil untuk ditempatkan pada tugas tertentu dalam proyek
untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu tertentu dengan sumberdaya tertentu.

B. Sasaran Manajemen Proyek


Setiap proyek memiliki tujuan khusus, didalam proses pencapaian tujuan
tersebut ada tiga constraint yang harus dipenuhi, yang dikenal dengan Tradeoff
Triangle atau Triple Constraint. Triple constraint adalah usaha pencapaian tujuan
yang berdasarkan tiga batasan, yaitu :

a. Tepat Biaya
Proyek harus dikerjakan dengan biaya yang tidak melebihi anggaran, baik
biaya tiap item pekerjaan, biaya tiap periode pelaksanaan maupun biaya total
sampai akhir proyek.
b. Tepat Waktu
Proyek harus dikerjakan dengan waktu sesuai dengan jadwal pelaksanaan
proyek (schedule) yang telah direncanakan yang ditunjukan dalam bentuk prestasi
pekerjaan (work progress)
c. Tepat Mutu
Mutu produk atau disebut sebagai kinerja (performance), harus memenuhi
spesifikasi dan kriteria dalam taraf yang disyaratkan oleh pemilik.

C. Tahapan Manajemen Proyek

1. Planning (Perencanaan)
Perencanaan merupakan susunan langkah-langkah secara sistematik dan teratur
untuk mencapai tujuan organisasi atau memecahkan masalah tertentu. Perencanaan
juga diartikan sebagai upaya memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia dengan

5
memperhatikan segala keterbatasan guna mencapai tujuan secara efisien dan
efektif. Perencanaan merupakan langkah awal dalam proses manajemen, karena
dengan merencanakan aktivitas organisasi kedepan, maka segala sumber daya
dalam organisasi difokuskan pada pencapaian tujuan organisasi.
Dalam melaksanakan perencanaan ada kegiatan yang harus dilakukan, yaitu
melakukan prakiraan (rencana) kegiatan organisasi dan penganggaran (budgeting).
Prakiraan berfungsi untuk menentukan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
kedepan oleh organisasi sebagai upaya mencapai tujuan organisasi. Dalam
melakukan prakiraan, haruslah selalu memperhatikan tujuan organisasi, sumber
daya organisasi dan juga melakukan suatu analisis organisasi (bisa menggunakan
SWOT) untuk mengetahui potensi internal dan eksternal.

2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian tugas-tugas pada
orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan kompetensi SDM
yang dimiliki. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan
keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan
prasarana untuk menunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi, serta mengatur
mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan program dan
tujuan organisasi. Menurut George R. Terry, tugas pengorganisasian adalah
mengharmonisasikan kelompok orang yang berbeda, mempertemukan macam-
macam kepentingan dan memanfaatkan seluruh kemampuan kesuatu arah tertentu.
Dalam pengorganisasian kegiatan yang dilakukan yakni staffing (penempatan
staf) dan pemaduan segala sumber daya organisasi. Staffing sangat penting dalam
pengorganisasian. Dengan penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat
dalam organisasi, maka kelangsungan aktivitas organisasi tersebut akan terjamin.
Fungsi pemimpin disini adalah mampu menempatkan the right man in the right
place. Pemimpin harus mampu melihat potensi-potensi SDM yang berkualitas dan
bertanggung jawab untuk melaksanakan aktivitas roda organisasi. Setelah
menempatkan orang yang tepat untuk tugas tertentu, maka perlu juga
mengkoordinasikan dan memadukan seluruh potensi SDM tersebut agar bekerja
secara sinergis untuk mencapai tujuan organisasi.

3. Actualling/ Pergerakan
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti
dengan pelaksanaan kerja organisasi yang bertanggung jawab. Untuk itu maka
semua Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai
visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan
rencana kerja yang telah disusun. Setiap pelaku organisasi harus bekerja sesuai
dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM
untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan. Inti
dari Actuating adalah menggerakkan semua anggota kelompok untuk bekerja agar
mencapai tujuan organisasi.
Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti
dengan pelaksanaan kerja organisasi yang bertanggung jawab. Untuk itu maka

6
semua Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai
visi, misi dan program kerja organisasi. Pelaksanaan kerja harus sejalan dengan
rencana kerja yang telah disusun. Setiap pelaku organisasi harus bekerja sesuai
dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM
untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan. Inti
dari Actuating adalah menggerakkan semua anggota kelompok untuk bekerja agar
mencapai tujuan organisasi.

4. Controlling/ Pengawasan
Controlling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program dan
aktivitas organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan
koreksi. Dengan demikian apa yang dilakukan staff dapat diarahkan kejalan yang
tepat dengan maksud pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Inti dari
controlling adalah proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana.

Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan organisasi dan program kerja
maka dibutuhkan pengontrolan, baik dalam bentuk pengawasan, inspeksi hingga
audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang
terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui
penyimpanganpenyimpangan yang terjadi, baik dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera
dilakukan antisipasi, koreksi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi,
kondisi dan perkembangan lingkungan sekitar organisasi

Proses pengawasan sebagai bagian dari pengendalian akan mencatat


perkembangan organisasi kearah tujuan yang diharapkan dan memungkinkan
pemimpin mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk
mengambil tindakan korektif sebelum terlambat. Melalui pengawasan yang efektif,
terhadap aktivitas organisasi, maka upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan
dengan lebih baik

5. Evaluating / Evaluasi
Evaluasi merupakan suatu penilaian terhadap hasil pelaksanaan kegiatan atau
program. Dalam melakukan evaluasi haruslah menyeluruh, mencakup capaian
tujuan kegiatan, kinerja staff, pengetahuan staff, efektifitas dan efesiensi
penganggaran dan proses kegiatan. Sedangkan pelaporan merupakan penyampaian
perkembangan hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang
berkaitan dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pemimpin yang lebih tinggi.

7
BAB III
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Studi

 Nama proyek :Perumahan Grandline


 Lokasi proyek :Pegalongan
 Jenis bangunan : rumah
 Luas tanah bangunan : 12 x 7 m

B. Struktur Organisasi
Didalam pembangunan perumahan yang berlokasi di pegalongan ini, penulis
mendapatkan hasil dari kontraktor proyek bahwa struktur organisasi proyek
tersebut yaitu sebagai berikut:

OWNER

MANAGER PROYEK

SITE MANAGER

DRAFTER COST CONTROL & PELAKSANA


LOGISTIC STRUKTUR

KEUANGAN GUDANG

8
Dalam pengorganisasian proyek pembangunan rumah karyawan ini, pihak
owner memberikan proyek kepada manager proyek untuk dibicarakan selanjutnya
kepada pihak site manager. Kemudian pelaksana struktur akan terjun kelapangan
untuk mendirikan proyek tersebut sesuai gambar dari owner yang telah
disempurnakan oleh drafter. Dalam hal ini, proyek juga memiliki manager
keuangan untuk mengelola keuangan proyek agar berjalan sesuai rencana proyek.

C. Gambar Kerja Proyek

Proyek dibangun dengan panjang 12 m dan lebar 7 m. Proyek yang dibangun


merupakan proyek 2 lantai.

9
D. Work Break Down Structure (WBS)

BANGUNAN RUMAH TINGGAL 2 LANTAI

Pekerjaan Pekerjaan Galian Pekerjaan Pondasi Pek. Pas Dinding


Persiapan & Timbunan & Plesteran

1. Pemasangan 1. Penggalian 1. Pemasangan 1. Pemasangan


Bowplank tanah Batu Belah Batu Merah
2. Pembersihan 2. Pengurugan 2. Pemasangan 2. Plesteran
dan Perataan kembali Batu Kosong
Tanah 3. Pengurugan
dengan
pasir urug

Pekerjaan Pekerjaan Kusen Pekerjaan Atap Pekerjaan


Struktur Beton Pintu & Jendela & Langit Langit Keramik Lantai
& Dinding

1. Membuat sloof beton bertulang 1. Pembuatan


2. Membuat kolom beton Konstruksi Kuda
bertulang kuda
3. Membuat ring balok bertulang 2. Pemasangan
4. Membuat pondasi beton genteng
bertulang 3. Pemasangan
listplank

Pek. Kunci Pekerjaan Pekerjaan Pek. Instalasi Finishing


Dan Kaca Pengecatan Electrical Air

10
E. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


Pekerjaan : Rumah Tinggal
Anggaran Biaya : Rp. 297.633.000,00
KODE HARGA TOTAL HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME
ANALISA SATUAN (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank kayu tahun SNI.A.6.4a 168,00 M' 60.665,00 10.191.720,00
2 Pembersihan lapangan dan perataan SNI.A.6.8 84,00 M² 11.000,00 924.000,00
SUB TOTAL I 11.115.720,00
II PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN
1 Penggalian tanah biasa sedalam 1 m SNI- B.6,1 64,87 M³ 51.000,00 3.308.139,48
2 Pengurugan kembali galian tanah SNI- B.6,9 6,10 M³ 16.997,00 103.728,02
3 Pengurugan dengan Pasir urug SNI - B.6.11 3,24 M³ 164.400,00 531.998,40
SUB TOTAL II 3.943.865,90
III PEKERJAAN PONDASI
1 Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1pc : 3kp : 10ps SNI - C.6.7 23,72 M³ 603.454,20 14.310.916,35
2 Pemasangan 1 m3 batu kosong (anstamping) SNI - C.6.9 8,37 M³ 380.565,00 3.185.329,05
SUB TOTAL III 17.496.245,40
IV PEKERJAAN PASANGAN DINDING DAN PLESTERAN
1 Pas. Batu Merah tb. 1/2 bata 1 PC : 3 Kp : 10 PP SNI - D.6.13 295,72 M² 93.029,00 27.510.535,88
2 Plesteran : 1 PC : 3 Kp : 10 Ps Tebal 1,5 Cm SNI - E.6.10a 591,44 M² 33.268,60 19.676.380,78
SUB TOTAL IV 47.186.916,66
V PEKERJAAN STRUKTUR BETON
1 Membuat Sloof Beton Bertulang Jumlah 9.215.215,68
a. Beton Mutu f' c = 31,2 MPa (K 350), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,48 SNI - G,6.48 2,10 M³ 907.481,00 1.905.710,10
b. Pembesian dengan Besi Beton Ulir SNI - G,6.25a 198,16 Kg 12.401,75 2.457.505,98
c. Pas. Bekisting untuk Sloof SNI - G,6.29 27,93 M² 173.720,00 4.851.999,60
2 Membuat Kolom Beton Bertulang Jumlah 71.868.780,76
a. Beton Mutu f' c = 31,2 MPa (K 350), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,48 SNI - G,6.48 7,58 M³ 907.481,00 6.880.067,20
b. Pembesian dengan Besi Beton Ulir SNI - G,6.25a 2.462,10 Kg 12.401,75 30.534.373,48
c. Pas. Bekisting untuk Kolom SNI - G,6.30 101,09 M² 340.825,00 34.454.340,08
3 Membuat Ring Balok Beton Bertulang Jumlah 30.543.874,43
a. Beton Mutu f' c = 31,2 MPa (K 350), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,48 SNI - G,6.48 4,01 M³ 907.481,00 3.634.461,41
b. Pembesian dengan Besi Beton Ulir SNI - G,6.25a 631,53 Kg 12.401,75 7.832.101,98
c. Pas. Bekisting untuk Balok SNI - G,6.31 53,52 M² 356.452,00 19.077.311,04
4 Membuat Pondasi Beton Bertulang Jumlah 15.371.954,72
a. Beton Mutu f' c = 31,2 MPa (K 350), slump (12 ± 2) cm, w/c = 0,48 SNI - G,6.48 5,30 M³ 907.481,00 4.806.321,57
b. Pembesian dengan Besi Beton Ulir SNI - G,6.25a 195,77 Kg 12.401,75 2.427.915,40
c. Pembuatan bekisting SNI - G,6.32 22,87 M² 355.825,00 8.137.717,75
SUB TOTAL V 128.971.484,48
VI PEKERJAAN KUSEN PINTU DAN JENDELA
1 Pas. Kusen Pintu dan Kusen Jendela Kayu Kruing SNI - F,6,2a 0,85 M³ 10.571.875,00 9.007.237,50
2 Pas. Daun Pintu Panil Kayu Kruing SNI - F.6.5b 13,16 M² 627.437,50 8.258.332,38
3 Upah Pas. Pintu dan Jendela Kaca (Kayu Jati) Up.SNI - F.6.6b 31,40 M² 273.062,50 8.574.162,50
SUB TOTAL VI 25.839.732,38
VII PEKERJAAN ATAP DAN LANGIT LANGIT
1 pas. Konstruksi kuda - kuda kayu kruing SNI - F.6.14c 1,00 M³ 9.419.500,00 9.376.170,30
2 Pas. Konstruksi Gording Kayu Kruing SNI - F.6.16b 0,16 M³ 8.831.500,00 1.368.882,50
3 Pasang Kaso dan Reng untuk Genteng Kayu Kruing SNI - F.6.18a 0,68 M² 96.778,90 65.848,36
4 Pas. Lisplank Kayu Kruing uk. 2 x 20 cm SNI - F.6.29b 0,05 M' 77.814,30 4.201,97
5 Pas. Atap Genteng Beton SNI - H.6.6 9,19 M² 98.150,00 901.753,13
SUB TOTAL VII 11.716.856,26
VIII PEKERJAAN KERAMIK LANTAI DAN DINDING
1 Pas. Lantai Keramik uk. ( 40 x 40 Golongan A ) SNI - L.6,47b 84,83 M² 180.515,00 15.312.184,88
2 Pas. Keramik lantai uk. ( 20 x 20 Golongan A ) SNI - L.6.68c 6,40 M² 182.002,50 1.164.816,00
SUB TOTAL VIII 16.477.000,88
IX PEKERJAAN KUNCI DAN KACA
1 Pas. Kunci SNI - K.6,11 9,00 Bh 154.090,00 1.386.810,00
2 Pas. Engsel Pintu SNI - K.6,5 27,00 Bh 30.317,50 818.572,50
3 Pas. Engsel Jendela SNI - K.6,6 32,00 Bh 23.317,50 746.160,00
4 Pas. Sanggaan Jendela lipat SNI - K.6,9 32,00 Bh 19.317,50 618.160,00
5 Pas. Grendel Pintu LS.1 9,00 Bh 10.000,00 90.000,00
6 Pas. Grendel Jendela LS.2 16,00 Bh 10.000,00 160.000,00
7 Pas. Kaca Tebal 5 mm SNI - K.6,17 18,24 M² 119.752,50 2.184.285,60
SUB TOTAL IX 6.003.988,10
X PEKERJAAN SANITASI
1 Pasangan kran air SNI - J,6,35.a 5,00 Bh 39.037,50 195.187,50
2 Pasangan floor drain KM / WC SNI - J,6,36 4,00 Bh 34.650,00 138.600,00
3 Memasang Kloset Jongkok SNI - J,6,2 2,00 Bh 510.000,00 1.020.000,00
SUB TOTAL X 2.476.535,50
XI PEKERJAAN PENGECATAN
1 Mengecat Kayu (lps plamir,1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup) Sek. Avian SNI -M.6,8 54,72 M² 36.795,00 2.013.569,58
2 Pengecatan Tembok Baru (1 lps plamir, 1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup)SNI
Sek.
- M.6.14b
Catylac 295,72 M² 16.596,50 4.907.916,98
3 Pengecatan Plapond 3 x (sek. Catylac) BOW - K.6+23 51,00 M² 34.521,00 1.760.571,00
SUB TOTAL XI 8.682.057,56
XII PEKERJAAN ELECTRIKAL
1 Pas. Instalasi Titik Cahaya/Lampu LS.8 14,00 Titik 180.000,00 2.520.000,00
2 Pas. Instalasi Stop Kontak LS.9 10,00 Titik 180.000,00 1.800.000,00
3 Pas. Saklar Tunggal LS.10 7,00 Bh 14.000,00 98.000,00
4 Pas. Saklar Ganda LS.11 3,00 Bh 19.000,00 57.000,00
SUB TOTAL XII 4.475.000,00
XIII PEKERJAAN INSTALASI AIR
1 Pasangan pipa PVC diameter 3/4 inci SNI - J,6,26 5,00 Bh 17.964,50 89.822,50
2 Pasang Pipa PVC diameter 3" type AW SNI - J,6,31 10,00 Bh 71.354,25 713.542,50
3 Pasang Pipa PVC diameter 4" type AW SNI - J,6,32 2,00 Bh 115.774,00 231.548,00
4 Accesoris lain (lem pipa, ampelas, dll 10 % pipa) Taksir 1,70 Ls 135.476,00 230.309,20
5 Membuat septictank 1,2 x 2 x 2 m + Peresapan LS.3 1,00 Bh 8.379.303,33 8.379.303,33
SUB TOTAL XIII 9.644.525,53
XIV PEKERJAAN LAIN - LAIN
1 Pasangan paving blok natural BOW-KPU.IV.a 12,00 M² 125.200,00 1.502.400,00
2 Pembersihan lahan setelah selesai pekerjaan LS.5 84,00 M² 25.000,00 2.100.000,00
SUB TOTAL XIV 3.602.400,00

11
F. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan ( Kurva S)

12
D. Solusi Mengatasi Studi Kasus Dalam Proyek
Dalam sebuah proyek, tidak jarang terjadi permasalahan permasalahan yang
akan ditemui. Untuk itu untuk meminimalisir permasalahan yang terjadi, ada
baiknya memperhatikan hal hal berikut:
 Menentukan Penjadwalan Proyek
 Identifikasi Aktivitas (Work Breakdown Structure)
 Penyusunan Urutan Kegiatan
 Perkiraan Kurun Waktu
 Penyusunan Jadwal
 Mengukur dan Membuat Laporan Kemajuan (Monitoring)
 Mengukur dan Mencatat Hasil Kerja
 Mencatat Pemakaian Sumber Daya
 Memeriksa Kualitas
 Mencatat Kinerja dan Produktivitas
 Membandingkan Kemajuan di Lapangan dengan Penjadwalan atau
Analysis (Compare and Determine Effect)
 Membandingkan Secara Berkala Perencanaan Kemajuan Proyek dengan
Kenyataan Di Lapangan
 Menentukan Akibat yang Terjadi pada Tanggal Penyelesaian dan Milestone
Proyek
 Merencanakan penanganan dengan Pembaruan jadwal Proyek (Update
Schedule)

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Manajemen merupakan sebuah proses terpadu dimana individu-individu
sebagai bagian dari organisasi yang dilibatkan untuk merencanakan,
mengorganisasikan, menjalankan dan mengendalikan aktifitas-aktifitas,
yang kesemuanya diarahkan pada sasaran yang telah ditetapkan dan
berlangsung terus menerus seiring dengan berjalannya waktu
2. Ilmu untuk mengelola proyek disebut dengan manajemen proyek. Jadi
manajemen proyek adalah suatu aktivitas penerapan pengetahuan, keahlian,
metodologi dan teknik memanfaatkan sumberdaya untuk mengelola sebuah
proyek untuk memenuhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan.
3. Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen tersebut sesuai
dengan fungsinya masing-masing, maka diperlukan beberapa keahlian
manajemen(managerial skills) yang diperlukan oleh setiap orang yang
terlibat dalam organsasi.

B. Saran
Semua aspek dalam penyusunan schedule dilaksanakan dengan baik, terkontrol
dan terarah dengan membagi setiap aktivitas dan beberapa kegiatan. Sebaiknya,
dalam membuat gambar kerja, diletakkan angka secara spesifik supaya orang
awam yang membaca gambar dapat mudah memahaminya.

14
Daftar Pustaka:
 S. N, “Pengertian Manajemen Proyek dan Contohnya,” 27 Maret 2015.
[Online]. Available:
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertianmanajemen-proyek-dan-
contohnya.html
 Dayat, “Manajemen Proyek,” 9 November 2011. [Online]. Available:
http://masterraider.blogspot.co.id/.
 Y. D, “KNOWLEDGE AREA MANAJEMEN PROYEK,” 20 April 2011.
[Online]. Available:
http://agustinariyanti.blogspot.co.id/2011/04/knowledgearea-manajemen-
proyek.ht

15

Anda mungkin juga menyukai