Makalah
Disusun untuk Memenuhi Tugas Presentasi Mata Kuliah
”Manajemen Proyek”
Disusun oleh:
Assalamu’alaikum wr. wb
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
kepada kita semua hingga pada saat ini, yang mana melalui hal tersebut makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu tanpa halangan yang berarti.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
(allahumma shalli ala Muhammad) yang telah membawa Islam hadir meliputi dan
menerangi kehidupan ini sehingga nikmat ilmu pengetahuan dan syiar Islam dapat kita
rasakan saat ini.
Demikian kami ucapkan terima kasih atas kesediaan para pembaca, semoga
makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua. Aamiin ya rabbal ‘alamin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi...................................................................................................................... ii
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2
C. Tujuan ............................................................................................................... 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai salah satu fungsi dari siklus manajemen proyek, perencanaan
seolah merupakan kompas, penunjuk arah kemana tujuan proyek itu sendiri. Pada
prinsipnya, semua orang melakukan perencanaan dalam setiap aspek hidupnya.
Perencanaan tidak diperlukan hanya jika seseorang atau sesuatu sama sekali tidak
memiliki tujuan apapun.
Perencanaan adalah perumusan tujuan usaha meliputi prosedur, metode, dan
jadwal pelaksanaannya, yang di dalamnya termasuk ramalan tentang kondisi di
masa mendatang dan perkiraan akibat dari rencana terhadap kondisi tersebut.1
Manajemen proyek tentu saja melibatkan perencanaan-perencanaan baik
perencanaan strategis maupun operasional.
Dalam proses pencapaian tujuan, ada tiga hal yang menjadi parameter
keberhasilan suatu proyek, yakni anggaran, jadwal, dan mutu, ketiganya disebut
triple constrait.2 Adanya triple constrait kemudian mewajibkan manajer proyek
untuk membuat suatu perencanaan. Selain itu, perencanaan proyek memberi
manfaat lain seperti mengurangi ketidakpastian, meminimalkan pemborosan, dan
memberikan pengetahuan masa depan untuk sebuah proyek.
Perencanaan memiliki beberapa komponen yang terdiri dari komponen inti
dan komponen pendukung. Komponen inti yakni pengelolaan anggaran, mutu,
jadwal dan lingkup proyek. Sedangkan komponen pendukung terdiri dari
pengelolaan sumber daya manusia, risiko, pengadaan/kontrak, dan komunikasi.
Untuk memudahkan perencanaan, perencanaan dapat diawali dengan
menggunakan kerangka kerja logis. Kerangka kerja logis (logical framework)
merupakan rangkuman proyek yang memiliki beberapa poin pencapaian tujuan
proyek dan memuat hubungan sebab akibat antar indikator dan sasaran kerja.
1
Firman Aji dan Martin Sirait, Perencanaan dan Evalusi: Suatu Sistimuntuk Proyek Pembangunan
(Jakarta: Bumi Aksara, 1990), 13.
2
Imam Soeharto, Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai Operasional, (Jakarta: Erlangga,
1999), 3, diakses pada 15 September 2019, https://www.pdfdrive.com/e-book-manajemen-proyek-
e57846700.html
1
Kerangka kerja logis dapat memberikan gambaran jelas dan singkat tentang proyek.
Pembahasan lebih lanjut tentang perencanaan proyek akan meliputi
pengertian, fungsi, dan tujuan perencanaan proyek, komponen perencanaan proyek
dan kerangka kerja logis (logical framework) dalam perencanaan proyek, yang akan
dijelaskan dalam makalah ini.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian perencanaan proyek?
2. Apa saja fungsi dan tujuan perencanaan proyek?
3. Apa saja komponen perencanaan proyek?
4. Bagaimana kerangka kerja logis (logical framework) dalam proyek?
Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian perencanaan proyek.
2. Untuk menguraikan fungsi dan tujuan perencanaan proyek.
3. Untuk menganalisis komponen perencanaan proyek.
4. Untuk memahami kerangka kerja logis (logical framework) dalam proyek
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perencanaan proyek adalah deskripsi detail dan dari definisi proyek yang
sudah dibuat. Perencanaan proyek biasanya dibuat dalam bentuk dokumen tertulis
dan secara umum berisi: tujuan dan ruang lingkup proyek, waktu pengerjaan atau
jadwal proyek, rencana anggaran biaya proyek, kualitas proyek, sumber daya
proyek, manajemen risiko, perencanaan komunikasi, pengadaan, dan integritas.5
3
Edi Herjanto, Manajemen Operasi Edisi Ketiga (Jakarta: Grasindo, 2007), 353.
4
Robbins dan Coulter, Manajemen Edisi 13 (Jakarta: Erlangga, 2016), 224.
5
Imam Heryanto dan Totok Triwibowo, Manajemen Proyek Berbasis Teknologi Informasi
(Bandung: Informatika, 2016), 58.
6
Aji dan Sirait, Perencanaan dan Evalusi, 13.
7
Joseph Heagney, Fundamentals of Project Management (New York: AMACOM, 2011), 36.
3
Dari beberapa uraian di atas, perencanaan proyek adalah proses penyusunan
strategi, estimasi, batasan, dan anggaran suatu proyek untuk mencapai tujuan yang
ditentukan secara efektif dan efisien. Pentingnya perencanaan dalam manajemen
proyek kemudian memunculkan fakta perencanaan yang buruk akan menghasilkan
hasil yang buruk, begitu pula sebaliknya. Maka dalam fase perencanaan, para
manajer harus memperhitungkan waktu, biaya, beban, dan resiko secara tepat serta
menganut prinsip efisiensi dan efektivitas.
Sebaliknya, suatu perencanaan yang tidak tepat, tidak sistematis, dan tidak
logis akan diikuti oleh tumpeng tindih dan kebingungan dalam implementasinya.
Fungsi perencanaan proyek yang lebih spesifik disebutkan sebagai berikut 9:
8
Soeharto, Manajemen Proyek, 216.
9
Katarzyna Szopik dan Giuseppe Lanfranchi, “The Importance of Planning Project Management –
Theoritical Approach,” Economics and Finance, Vol. 2, No. 1 (2016): 83, diakses pada 17 Desember
2019, http://dx.doi.org/10.12988/ref.2016.61110
4
e. Menjadi peta untuk keseluruhan proyek dari awal hingga akhir.
f. Dasar komunikasi antara manajer proyek dengan stakeholder.
g. Acuan dan referensi untuk permasalahan yang perlu dihadapi saat
pelaksanaan proyek.
10
V. Christanto dan I Made Wiryana, Pengantar Manajemen Proyek Berbasis Internet (Jakarta:
Elex Media Komputindo, 2002), 44.
5
kerangka kerja proses manajemen proyek.11 Perencanaan proyek yang baik,
menghasilakan proyek yang baik.
a. Ruang lingkup
Ruang lingkup sendiri merupakan hal yang sangat penting dan perlu
dibahas dalam perencanaan proyek, agar proyek berjalan dengan baik dan
tidak melewati batasannya. Ruang lingkup ini mejaga agar proyek tidak
mengalami pembengkakan anggaran ataupun keterlambatan waktu selesai.
b. Jadwal proyek
Jadwal adalah salah satu dari triple constrait dalam manajemen
proyek. Jadwal penting karena berpengaruh dengan hampir semua lini
proyek. Keterlambatan jadwal dapat memicu pembengkakan biaya, alokasi
pekerja yang lebih banyak. Maka agar proyek tersebut tetap berjalan
manajer proyek perlu planning yang telah dibahas dan sesuai alurnya.
11
Rob Thomsett, Radical Project Management (Jakarta: Erlangga, 2006), 46.
12
Robbins dan Coulter, Manajemen, 226.
6
d. Prosedur dan mekanisme
Komponen ini sangat penting untuk dibahas, agar proyek bisa
berjalan sesuai alur, tujuan, maupun sistem yang telah ditentukan. Prosedur
dan mekanisme ini berkaitan dengan bagaiman proyek akan dilaksanakan
mulai awal hingga proyek selesai.
e. Pengontrolan
Fungsi manajemen lainnya selain perencanaan adalah
pengontrolan/pengawasan. Selepas melewati fase perencanaan, maka
proyek akan digerakkan menuju fase pelaksanaan dan pengawasan. Dalam
fungsi pengontrolan, manajer memastikan apakah proyek berjalan sesuai
rencana atau tidak.13 Pengontrolan juga memastikan bahwa proyek masih
berada pada jalurnya dan akan sampai ke tujuan.
g. Komunikasi
Hal ini juga penting dibahas terutama hubungan antara manajer dan
tim proyek agar tidak terjadi kesalahfahaman dalam melaksanakan proyek.
Terbuka dalam berkomunikasi adalah keterampilan inti bagi manajer
proyek yang secara efektif memengaruhi kesuksesan proyek. 14 Artinya
tanpa komunikasi yang terjalin, proyek bisa saja tidak berjalan mulus.
13
Meri Williams, The Principles of Project Management (Victoria: Sitepoint, 2008), 188.
14
Meri Williams, The Principles, 92.
7
h. Rencana proyek dasar
Adalah suatu keputusan yang ditelah ditentukan dalam
pembahasan.15
Kerangka kerja logis ini merupakan alat yang cukup sederhana namun
memiliki peran yang kuat. Jika digunakan dengan benar, kerangka kerja logis dapat
membantu kita untuk17:
15
Heryanto dan Triwibowo, Manajemen Proyek, 59.
16
Performance and Effectiveness Department, Tools For Development (Southwales: Department
For International Development 2003), 51 diakses pada 15 September 2019,
www.managingforimpact.org/resource/tools-development-handbook
17
Performance and Effectiveness Department, Tools For Development, 52.
8
c. Menghubungkan kegiatan dan investasi dengan hasil yang diharapkan.
d. Menetapkan indikator kinerja.
e. Mengalokasikan tanggung jawab.
f. Berkomunikasi secara singkat dan jelas dengan semua pemangku
kepentingan (stakeholder).
Kerangka kerja logis biasanya berbentuk tabel matrik 4x4. Agar lebih jelas
mengenai isi dari masing-masing tabel, terlebih dahulu kami sajikan contoh
kerangka kerja logis pada halaman berikutnya.
CONTOH
Program: pengembangan mutu sekolah
Proyek : pengembangan sekolah adiwiyata
Asumsi-asumsi
Indikator dan sasaran Alat/cara/sumber
Ringkasan narasi terpenting
kinerja pembuktian/penjelasan
(faktor eksternal)
Warga sekolah
Masyarakat umum membentuk budaya
Menjadi sekolah adiwiyata
Siswa cinta alam
pertama di daerah X
Tujuan/goals Guru dan staff sekolah Konsistensi dan
Meningkatkan keunggulan
Stakeholder sekolah partisipasi warga
dan mutu sekolah
sekolah maupun pihak
luar
Perilaku warga
Tim pemeriksa sekolah
Sekolah memenuhi salah sekolah tidak merusak
adiwiyata
Hasil/results satu syarat sekolah alam dan Syarat-
Stakeholder sekolah
adiwiyata syarat lain dapat
Wargas sekolah
dipenuhi
Keluaran/outputs Sekolah telah melakukan Waka bagian sarana & Warga sekolah
langkah penghijauan prasarana konsisten merawat
Warga sekolah hasil penghijauan
Sumbangan bibit
Sumbangan bibit pohon
Stakeholder sekolah pohon genap 100 buah
Masukan/inputs 100 buah
Pendidik dan tenaga Kegiatan tanam pohon
Kegiatan/activities Kegiatan tanam pohon di
pendidik sekolah diikuti oleh semua
sekolah
siswa dan guru
9
1. JIKA kita melaksanakan kegiatan/activities DAN asumsinya benar MAKA
kita akan menghasilkan keluaran/outputs.
2. JIKA kita menghasilkan keluaran/outputs DAN asumsinya benar, MAKA
kita akan mencapai hasil/results.
3. JIKA kita mencapai hasil/results DAN asumsinya benar MAKA kita akan
memberikan kontribusi terhadap tujuan/goals.
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Perencanaan proyek adalah proses penyusunan strategi, estimasi, batasan,
dan anggaran suatu proyek untuk mencapai tujuan yang ditentukan secara
efektif dan efisien.
2. Fungsi perencanaan proyek tidak begitu berbeda dengan fungsi
perencanaan pada umumnya. Berdasarkan paparan di atas, fungsi
perencanaan proyek adalah:
a. sebagai dasar tujuan dan pengambilan keputusan untuk
pengembangan proyek;
b. sebagai sarana komunikasi yang perlu diketahui oleh semua pihak;
c. sebagai pedoman bagi manajer proyek dan stakeholder untuk
memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi;
d. sebagai alat untuk menciptakan efektivitas dan efisiensi di segala
aspek.
11
4. Kerangka kerja logis (logical framework) adalah alat sederhana yang
mampu meringkas perencanaan secara singkat dan jelas, sehingga rencana
dapat dikomunikasikan lebih mudah. Biasanya berbentuk tabel matrik 4x4
dan menggunakan logika “jika - dan – kemudian” untuk menghubungkan
antar indikator dalam tabel.
12
DAFTAR PUSTAKA
Aji, Firman, dan Martin Sirait, Perencanaan dan Evalusi: Suatu Sistim
untuk Proyek Pembangunan. Jakarta: Bumi Aksara, 1990.
Christanto, V. dan I Made Wiryana, Pengantar Manajemen Proyek
Berbasis Internet. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002.
Heagney, Joseph. Fundamentals of Project Management. New York:
AMACOM, 2011.
Herjanto, Edi. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo, 2007.
Heryanto, Imam. dan Totok Triwibowo, Manajemen Proyek Berbasis
Teknologi Informasi. Bandung: Informatika, 2016.
Performance and Effectiveness Department, Tools For Development
(Southwales: Department For International Development 2003), 51 diakses pada 15
September 2019, www.managingforimpact.org/resource/tools-development-
handbook
Rob Thomsett, Radical Project Management. Jakarta: Erlangga, 2006.
Robbins, Stephen. dan Mary Coulter, Manajemen Edisi 13. Jakarta:
Erlangga, 2016.
Soeharto, Imam. Manajemen Proyek: Dari Konseptual Sampai
Operasional, (Jakarta: Erlangga, 1999. Diakses pada 15 September 2019,
https://www.pdfdrive.com/e-book-manajemen-proyek-e57846700.html
Szopik, Katarzyna. dan Giuseppe Lanfranchi, “The Importance of Planning
Project Management – Theoritical Approach,” Report on Economics and Finance,
Vol. 2, No. 1 (2016): 83 - 91, diakses pada 17 Desember 2019,
http://dx.doi.org/10.12988/ref.2016.61110
Williams, Meri. The Principles of Project Management. Victoria: Sitepoint,
2008.
13