Anda di halaman 1dari 67

PROSES

MANAJEMEN
RISIKO
DEFINISI
SURAT EDARAN MENTERI PUPR
NO.04 TAHUN 2021 TTG PEDOMAN
PELAKSANAAN MANAJEMEN RISIKO

RISIKO
Kemungkinan terjadinya suatu peristiwa atau
kejadian yang dapat mengganggu pencapaian
organisasi PERNYATAAN RISIKO
MANAJEMEN RISIKO Sesuatu yang tidak diharapkan namun
berpotensi terjadi kerugian, pelanggaran,
Suatu proses mengidentifikasi, menilai, mengelola,
dan mengendalikan peristiwa atau situasi potensial kegagalan, serta sesuatu yang diharapkan

untuk memberikan keyakinan memadai tentang namun berpotensi tidak terwujud berupa
peluang tidak dapat dimanfaatkan
pencapaian tujuan organisasi
STRUKTUR
MANAJEMEN RISIKO
TINGKAT KEMENTERIAN Pemilik Risiko : Menteri
Pengelola : SEKJEN

TINGKAT UNIT Pemilik Risiko : Pimpinan


Unor
ORGANISASI (UPR T1)
Pengelola : Sekretaris Unor
• UNIT PEMILIK RISIKO
• UNIT KEPATUHAN
INTERNAL Pemilik Risiko : Pimpinan
TINGKAT UNIT KERJA Es.III Balai
• INSPEKTORAT
ESELON II / UPT (UPR T2) Pengelola : Pejabat yg di
JENDERAL tunjuk

TINGKAT SATKER Pemilik Risiko : Kasatker


Pengelola : Kasatker
DIBAWAH UPT (UPR T-3)
TUGAS UPR : TUGAS PENGELOLA RISIKO :
• Menetapkan register risiko dan rencana respon
risiko berdasarkan sasaran organisasi • Menyusun konsep profil risiko dan rencana
• Melaksanakan,memantau, dan mereviu penerapan respon berdasarkan sasaran organisasi
manajemen risiko • Menyusun konsep laporan penerapan manajemen
risiko dan menyampaikan kepada pimpinan UPR
• Menyusun Laporan Penerapan Manajemen Risiko
• Membantu penyelarasan MR unit dengan Unit
• Mengintegrasikan MR ke dalam pencapaian
pada level yang lebih tinggi dan rendah
kinerja • Mengkoordinasikan dan mengadministrasikan
• Melakukan monitoring dan evaluasi atas proses manajemen risiko di unit
efektifitas Penerapan manajemen risiko

TUGAS INSPEKTORAT JENDERAL:


TUGAS UNIT KEPATUHAN INTERN :

• Melaksanakan reviu atas kepatuhan penyusunan • Melakukan pengawasan intern atas penerapan
register risiko dan rencana respon risiko Manajemen Risiko pada UPR
• Memantau dan mengevaluasi tindak lanjut hasil
• Melaksanakan reviu atas kepatuhan pelaksanaan
pengawasan dan manajemen risiko
rencana respon risiko
• Melakukan evaluasi penerapan manajemen risiko
• Memantau Tindak Lanjut hasil reviu
Tingkat Kementerian, Unor dan secara sampling
• Melaksanakan pengembangan dan pembinaan ke Unit kerja
terkait Manajemen risiko di Unit Organisasi dan • Menyusun pedoman evaluasi penerapan
UPT manajemen risiko tingkat UPR T1, T2 dan T3
• Melakukan evaluasi penerapan MR pada unit kerja • Melakukan dukungan pengembangan manajemen
dan UPT risiko
PROSES MANAJEMEN RISIKO

PERUMUSAN PEMANTAUAN PENCATATAN


LINGKUP PENILAIAN RESPON
DAN DAN
KONTEKS & RISIKO RISIKO TINJAUAN PELAPORAN
KRITERIA

KOMUNIKASI DAN KONSULTASI


PROSES MANAJEMEN RISIKO
(ISO 31000)
1. Menetapkan Konteks, yang 2. Menilai Risiko, yaitu
berfokus pada pemahaman mengidentifikasi risiko,
3. Respon/ Perlakuan Risiko,
dan menyepakati factor- menganalisis risiko dengan
yaitu pengambilan keputusan
factor eksternal & internal mempertimbangkan
untuk memperlakukan risiko
yang akan mempengaruhi penyebab, sumber, & dampak
manajemen risiko risiko, & mengevaluasi risiko

4. Memantau risiko, untuk 5. Membangun proses


mengidentifikasi timbulnya komunikasi dan konsultasi
suatu peristiwa risiko & untuk memastikan arus
mengevaluasi apakah informasi naik, turun, dan
perlakuan risiko memiliki lintas organisasi dalam
dampak yang diinginkan manajemen risiko
BATAS WAKTU PELAKSANAAN
PROSES MANAJEMEN RISIKO
KOMUNIKASI DAN KONSULTASI
Komunikasi : kegiatan penyampaian informasi dengan tujuan meningkatkan kesadaran dan
pemahaman risiko.
Konsultasi : aktivitas untuk mencari informasi dan umpan balik untuk mendukung pengambilan
keputusan

Diskusi Seminar/ sosialisasi/ Media


Rapat Rapat
Kelompok workshop/ Komunikasi
Berkala Insidental bimbingan teknis Lain
Terarah

Dilaksanakan Bertujuan menggali &


Dilaksanakan secara Bertujuan
sewaktu-waktu sesuai menganalisis Seluruh media
periodic (setiap menyampaikan/
kebutuhan informasi terkait risiko
triwulan) & dihadiri menyamakan komunikasi lain
berdasarkan arahan yang melibatkan
oleh Pemilik Risiko & pemahaman antar yang diseoakati
pemilik risiko/ kondisi seluruh pemangku
pejabat satu level seluruh pemangku
mendesak terkait kepentingan suatu dalam UPR
dibawah pemilik risiko kepentingan UPR
risiko UPR
CHECKLIST 2 3
Terdapat Penggalian
Terdapat rapat penyusunan informasi risiko
profil risiko & rencana melibatkan Pejabat UPR
respon yg dipimpin oleh serta pihak yg memiliki
pemilik, pengelola, & pengetahuan &
seluruh UPR pengalaman

Terdapat Kebijakan Terdapat rapat berkala yg


Manajemen Risiko yang membahas realisasi
1 dikomunikasikan kepada respon risiko & 4
internal yg bersangkutan pemantauan risiko
Komunikasi
& Konsultasi

Berdasarkan : Evaluasi Tingkat Efektifitas Penerapan Manajemen Risiko di Kementerian PUPR


(Surat Inspektur Jenderal No. PW 0204-IJ/1686)
PERUMUSAN RUANG LINGKUP

Merupakan Batasan Tugas, Fungsi dan Mandat dimana Manajemen


Risiko Akan Ditetapkan :

01 • Ruang Lingkup Manajemen Risiko Tingkat UPR- Kementerian


adalah Sasaran Strategis (Impact) Kementerian PUPR
• Ruang Lingkup Manajemen Risiko UPR T1 adalah sasaran Program
(Outcome) pada Tingkat Unit Organisasi
• Ruang Lingkup Manajemen Risiko UPR T2 adalah sasaran

PERUMUSAN Kegiatan/Output/Indikator pada Unit Eselon II atau UPT


• Ruang Lingkup Manajemen Risiko UPR T3 merupakan sasaran
LINGKUP, output pada satuan kerja dibawah UPT

KONTEKS, & PERUMUSAN KONTEKS INTERNAL & EKSTERNAL

KRITERIA • Merupakan Proses menentukan batasan, parameter internal dan eksternal yang
dipertimbangkan dalam mengelola risiko organisasi untuk mencapai
tujuan/sasaran organisasi.

02 • Penetapan konteks dapat dapat menggunakan Rencana Strategis, Rencana


Kerja Tahunan, Struktur Organisasi dan Tata Kerja serta Dokumen Isian
Pelaksanaan Anggaran.

• Selain itu dapat ditambahkan dari kegiatan atau tindakan khusus yang
dilakukan untuk mencapai sasaran strategis yang tercantum dalam perjanjian
kinerja, program, kegiatan dan atau paket pekerjaan konstruksi yang
direncanakan/dilaksanakan organisasi dengan mengidentifikasi kebutuhan
pemangku kepentingan terkait
PERUMUSAN • UPR Kementerian
LINGKUP, KONTEKS, SASARAN KEGIATAN BINA KONSTRUKSI Kegiatan utama terkait
pencapaian sasaran
& KRITERIA strategisKementerian.
Kegiatan utama ditentukan oleh
pimpinan UPR Kementerian
melalui FGD bersama UPR T-1 /
kegiatan utama pada progra yg
telah dipilih oleh masing2 UPR

2. UPR T-1 (Eselon I)


Kegiatan utama terkait
pencapaian sasaran program
Eselon I sesuai Renstra. Kegiatan
utama ditentukan oleh Pimpinan
UPR T-1 melalui FGD bersama
UPR T-2

3. UPR T-2 (Eselon 2)


Kegiatan utama terkait
pencapaian kegiatan Unker
sesuai Renstra. Kegiatan utama
ditentukan oleh pimpinan UPR T-
2

4. UPR T-3 (Satker)


Seluruh aktiivitas dikelola
(output) tingkat satker
KOMITMEN RISIKO
• Nama Pemilik Risiko :
• NIP Pemilik Risiko :
• Jabtan Pemilik Risiko :
• Nama Pengelola Risiko :
• NIP Pengelola Risiko :
• Jabatan Pengelola Risiko :
• Periode Penerapan :
DAFTAR PEMANGKU
Keterangan
KEPENTINGAN
• Menyelenggarakan Pembinaan & Pelaksanaan
Pengadaan Barang/ Jasa
• Kepala Balai • Memfasilitasi Pelaksanaan pemilihan penyedia
• Kepala Subbagian Umum & barang/jasa yg dilaksanakan oleh Pokja UKPBJ
Tata Usaha • Melaksanakan persiapan & pelaksanaan pemilihan
penyedia
• Tim Pokja • Mengawasi seluruh tahapan kegiatan pengadaan
• Tim Peneliti barang & jasa
• Tim Pelaksana • Melakukan pendampingan dalam kegiatan
• Staf Admin perencanaan pengadaan & persiapan pengadaan
• Melaksanakan pengelolaan urusan administrasi,
• UKPBJ ketatausahaan, keuangan, perlengkapan & rumah
• PPK Satuan Kerja Pemilik Paket tangga BP2JK
• Kepala Satuan Kerja Pemilik • Memimpin dan mengoordinasikan seluruh kegiatan
Paket PBJ
• Penyedia Jasa • Membantu proses persiapan dokumen
• Mengoordinasikan proses persiapan dokume
• Peserta dalam pelaksanaan PBJ
DIMENSI RISIKO, SEBAB, & DAMPAK
(Tips & Tricks)

PENYEBAB PENYEBAB
RISIKO DAMPAK
INTERNAL EKSTERNAL

1. Dimensi 2. Dimensi 3. Dimensi 4. Dimensi


ü Kualitas Penyebab Internal Penyebab ü Keuangan
ü Kuantitas ü Man Eksternal ü Hukum
ü Waktu ü Money ü Politik ü Reputasi
ü Keamanan ü Machine ü Ekonomi ü Kepatuhan
ü Material ü Sosial Budaya ü HSE
ü Methode ü Teknologi ü Kinerja
ü Ekologi
ü Legal
CHECKLIST

PROSES PERUMUSAN RUANG LINGKUP, KONTEKS, & KRITERIA

Sasaran dlm dokumen


perencanaan, tugas, &
Ruang lingkup fungsi serta inisiatif Kesesuaian
Kesesuaian
& periode strategis UPR dlm daftar
Proses struktur UPR
penerapan struktur organisasi dan pemangku
Perumusan pada formulir
sesuai dengan tata kerja telah kepentingan &
Konteks MR dg surat
pedoman seluruhnya masuk hubungannya
penunjukkan
penerapan MR dalam konteks & dg UPR
memiliki definisi yg
sama

Berdasarkan : Evaluasi Tingkat Efektifitas Penerapan Manajemen Risiko di Kementerian PUPR


(Surat Inspektur Jenderal No. PW 0204-IJ/1686)
Penilaian Risiko
Penilaian risiko dilakukan secara sistematis, berulang, dan kolaboratif, berdasarkan
pengetahuan dan pandangan pemangku kepentingan.
• Identifikasi Risko Mencakup
Pernyataan Risiko, Penyebab,
Maupun Dampak Risiko
• Memperhatikan Risiko Pada
IDENTIFIKASI RISIKO
Setiap Tahapan Kegiatan
Utamayaitu Perencanaan,
Pelaksanaan & Pelaporan
• Pelaksanaan Kegiatan Konstruksi
PENILAIAN RISIKO Agar Memperhatikan Risiko Pada
ADALAH PROSES Setiap Tahapan Sidlacom (Survey,
MENYELURUH Investigation, Design, Land
DARI Acquistion, Contruction,
Operation, And Maintenance

ANALISIS RISIKO
EVALUASI RISIKO
Analisis Risiko dilaksanakan dengan cara
Evaluasi risiko dilakukan dengan menentukan level kemungkinan dan
menentukan prioritas risiko berdasarkan level dampak terjadinya risiko
besaran level risiko berdasarkan kriteria risiko
IDENTIFIKASI RISIKO
Dalam mengidentifikasi risiko diperlukan
informasi yang relevan, memadai dan
mutakhir.
Dilakukan untuk menemukan,
mengenali & menguraikan risiko Dalam mengidentifikasi risiko agar memperhatikan
yang dapat membantu/ risiko pada setiap tahapan kegiatan yaitu,
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan.
menghalangi organisasi dalam Untuk Pelakanaan kegiatan konstruksi agar
mencapai sasaran memperhatikan risiko pada setiap tahapan
SIDLACOM (Survey, Investigation, Land Acquisition,
Construkction, Operation and Maintenance)

Mencakup Pernyataan Risiko, Penyebab maupun


dampak Risiko.
Tahapan Identifikasi Risiko
Identifikasi Risiko dari UPR Identifikasi risiko berdasarkan Identifikasi Risiko berdasarkan Identifikasi Risiko terkait
tingkat lebih tinggi relevan organisasi UPR yang masukan atau register Risiko kegiatan atau paket
untuk ditetapkan sebagai bersangkutan dengan UPR level di bawahnya pekerjaan konstruksi
Risiko sesuai tugas dan mengidentifikasi kejadian, (bottom-up). UPR dapat dilakukan sesuai lingkup
fungsi UPR yang penyebab dan dampak risiko mengusulkan suatu tisiko dan durasi pelaksanaan
bersangkutan (top-down) yang merujuk antara lain: dinaikkan menjadi Risiko pada dengan mekanisme sbb:
UPR yang lebih tinggi apabila
Apabila sasaran organisasi Laporan hasil Dalam hal kegiatan berdurasi
pengawasan/pemeriksaan
Risiko tersebut memerlukan kurang dari 1 tahun, risiko
dan Risiko UPR tingkat lebih koordinasi antar UPR selevel
internal,eksternal dan Aparat diidentifikasi sesuai rencana
tinggi relevan bagi UPR atau tidak dapat ditangani oleh pelaksanaan dalam periode
Penegak Hukum yaitu berkaitan
bersangkutan sesuai tugas UPR tersebut tersebut
dengan informasi kerugian,
dan fungsinya. pelanggaran, kegagalan atau Dalam hal kegiatan berdurasi
Pemilik risiko mengusulkan lebih dari 1 tahun, risiko
kesalahan pada suatu organisasi risiko yang akan dinaikkan diidentifikasi setiap tahun
Sedangkan apabila sasaran Laporan Loss Event Database (LED), kepada Pengelola UPR yang sesuai rencana pelaksanaan
organisasi dan Risiko UPR yaitu dokumen yang berisi catatan lebih tinggi tahunan
tingkat lebih tinggi kejadian kerugian yang pernah
Pengelola UPR yang lebih Risiko atas kegiatan yang
ditetapkan dalam register terjadi di tahun berjalan maupun berdurasi paling sedikit 6
tahun sebelumnya tinggi menyampaikan analisis bulan dituangkan dalam
risiko UPR bersangkutan
Pendapat ahli, yaitu pandangan dari untuk pertimbangan penetapan register risiko UPR
ahli terkait suatu risiko risiko tersebut oleh Pimpinan Risiko yang berdurasi kurang
Data pembanding, yaitu data terkait UPR dari 6 bulan tidak dituangkan
risiko tertentu dari UPR atau Pemilik Risiko menetapkan dalam register risiko UPR,
organisasi lain yang televan diterima atau tidaknya usulan namun harus tetap dikelola
oleh unit pelaksaan kegiatan
Setiap sasaran Organisasi harus tersebut terkait
memiliki minimal 1 risiko
No Kategori Risiko
1 Risiko Keuangan berkaitan dengan kerangka penganggaran, penerimaan negara bukan pajak, dan pengeluaran yang
berkaitan dengan kekayaan negara yang meliputi BMN, kekayaan negara yang dipisahkan, investasi
pemerintah, dan kekayaan negara lainnya.
2 Risiko Reputasi berkaitan dengan persepsi atau tingkat kepercayaan pemangku kepentingan eksternal terhadap
organisasi
3 Risiko berkaitan dengan perbuatan yang mengandung unsur kesengajaan, niat, menguntungkan diri sendiri
Fraud/Kecurangan atau orang lain, penipuan, penyembunyian atau penggelapan, dan penyalahgunaan kepercayaan yang
bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara tidak sah yang berupa uang, barang/harta, jasa, dan
tidak membayar jasa, yang dilakukan oleh satu individu atau lebih di lingkungan organisasi.

4 Risiko Hukum berkaitan dengan tuntutan/gugatan hukum dan upaya hukum lainnya kepada organisasi atau jabatan

5 Risiko Kecelakaan berkaitan dengan cedera dan/atau gangguan kesehatan baik fisik maupun mental yang dialami pegawai
Kerja dalam pelaksanaan tugas kedinasan

6 Risiko Layanan berkaitan dengan simpangan dari standar layanan yang ditetapkan

7 Risiko Kinerja berkaitan dengan tidak tercapainya sasaran atau target kinerja yang ditetapkan dalam kontrak kinerja
atau target kinerja lainnya

1) UPR Kementerian : 5 (lima) Kriteria Risiko


Minimal jumlah kategori 2) UPR T-1 : 4 (empat) Kriteria Risiko
risiko yang diidentifikasi
3) UPR T-2 dan UPR T-3 : 3 (tiga) Kriteria Risiko
CHECKLIST

IDENTIFIKASI RISIKO

1 2 3
Identifikasi Identifikasi risiko
Relevansi pernyataan risiko
sasaran/tugas/fungsi/inisiatif memperhatikan sasaran risiko
peridode Y-1 sebagai risiko
strategis (minimal 1 setiap & risiko UPR tingkat lebih
tahun berjalan
konteks) tinggi & di bawahnya

4 Proses identifikasi kejadian, 5 6


penyebab & dampak merujuk
Laporan hasil Jumlah kategori risiko sesuai Perumusan pernyataan risiko,
pengawasan/pemeriksaan dengan pedoman penerapan penyebab, dampak, serta
internal, eksternal, apparat MR kategori risiko dengan tepat
hukup, LED, pendapat ahli/
data pembanding

Berdasarkan : Evaluasi Tingkat Efektifitas Penerapan Manajemen Risiko di Kementerian PUPR


(Surat Inspektur Jenderal No. PW 0204-IJ/1686)
ANALISIS RISIKO

Tujuan:
Menentukan besaran dan level risiko yaitu dengan cara
menentukan level kemungkinan dan level dampak terjadinya
risiko berdasarkan kriteria risiko, setelah mempertimbangkan
keandalan pengendalian yang ada.
Tahapan Analisis Risiko

1. Menginventarisasi kegiatan pengendalian yang telah


dilaksanakan :
• Kegiatan pengendalian Intern bertujuan menurunkan
besaran risiko dan/ level risiko dalam rangka
pencapaian sasaran organisasi
• Kegiatan pengendalian dapat berupa tata kelole,
standar prosedur operasi, reviu berjenjang, dan
regulasi

2. Menetapkan Kriteria Kemungkinan dan Dampak Risiko 1. LOW TOLERANCE EVENT digunakan untuk suatu
kejadian yang memiliki intensitas sangat rendah dalam
rentang waktu lebih dari 1 (satu) tahun pada satu UPR,
• Kriteria kemungkinan terjadinya risiko menggunakan misalnya: korupsi, krisis ekonomi/keuangan, kecelakaan
pendekatan statistic, frekuensi kejadian per satuan kerja yang berakibat fatal, bencana alam, dan
waktu atau dengan pendapat ahli kebakaran gedung.

• Kriteria kemungkinan terjadinya risiko dibedakan 2. NON LOW TOLERANCE EVENT, menggunakan
berdasarkan jenis kejadian risiko yaitu kejadian risiko persentase (jumlah kemungkinan dibagi dengan total
aktivitas/ transaksi) apabila populasi dapat ditentukan
dengan toleransi rendah (low tolerance) dan kejadian atau menggunakan jumlah frekuensi apabila populasi
risiko yang lebih ditoleransi (non low tolerance) tidak dapat ditentukan.
KRITERIA LEVEL KEM UN GKIN AN
Mengukur peluang terjadinya Teknis Perkiraan
risiko dlm 1th (aproksimasi)

Risiko yg diidentifikasi tdk


memiliki historis terkait Pendapat ahli
frekuensi kejadian risiko
Estimasi Level
Konsesus pemilik,
Kemungkinan Ditentukan sesuai dg kriteria pengelola risiko, &
Risiko kemungkinan risiko pimpinan UPR

6-12bulan, penentuan
Untuk risiko ats sesuai dg kriteria lvl
kegiatan/paket pekerjaan risiko
konstruksi disesuaikan dg
periode pelaksanaan dg >1th, lvl kemungkinan
kriteria lvl kemungkinan diidentifikasi dlm periode
1th
KRITERIA DAMPAK RISIKO

DAMPAK KEUANGAN NEGARA DAMPAK REPUTASI


Berupa tambahan pengeluaran negara Berupa citra/nama baik/wibawa
baik dalam bentuk uang & setara uang, Kementerian PUPR yang
surat berharga, kewajiban, & barang &/ mempengaruhi tingkat
potensi kerugian/ kehilangan kepercayaan masyarakat
penerimaan/aset negara

DAMPAK KECELAKAAN &


DAMPAK HUKUM
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Berupa sanksi Pidana, Perdata &/
Berupa kematian, cidera, &/
Administratif
gangguan kesehatan baik fisik
maupun mental yang dialami dalam
pelaksanaan tugas kedinasan

DAMPAK GANGGUAN LAYANAN DAMPAK PENURUNAN KINERJA


Berupa tidak tercapainya Sasaran/
ORGANISASI
Target Kinerja yang ditetapkan
Berupa simpangan waktu layanan
dari standar layanan yang dalam perjanjian kinerja/ target
kinerja lainnya
ditetapkan
KRITERIA DAMPAK RISIKO

DAMPAK
KEUAN GAN
NEGARA
KRITERIA DAMPAK RISIKO

DAMPAK
REPUTASI
KRITERIA DAMPAK RISIKO

DAMPAK
HUKUM
KRITERIA DAMPAK RISIKO

DAMPAK
KECELAKAAN
& PENYAKIT
KRITERIA DAMPAK RISIKO

DAMPAK
GANGGUAN
LAYANAN
ORGANISASI
KRITERIA DAMPAK RISIKO

DAMPAK
PENURUNAN
KINERJA
CHECKLIST

ANALISIS RISIKO

Penentuan level risiko &


besaran risiko sesuai
1 dengan analisis risiko

ANALISIS Penentuan besaran risiko

RISIKO 2 memperhatikan system


pengendalian

Penyusunan peta risiko


3 memperhatikan level
kemungkinan & dampak

Berdasarkan : Evaluasi Tingkat Efektifitas Penerapan Manajemen Risiko di Kementerian PUPR


(Surat Inspektur Jenderal No. PW 0204-IJ/1686)
Selera Risiko? Toleransi Risiko?
Selera Risiko (Risk Appetite) adalah penetapan faktor risiko pada bidang-bidang Toleransi Risiko (Risk Tolerance) adalah batasan level risiko yang bisa diterima dan
tertentu oleh organisasi/perusahaan à bisa dinyatakan secara kuantitatif dan batas minimum risiko yang diambil atau tidak ditoleransi untuk sebuah hasil yang
kualitatif. kurang à dinyatakan secara kuantitatif.
Jumlah risiko yang diharapkan dapat diambil dalam rangka pencapaian tujuan,
yang juga mencerminkan kultur suatu instansi terhadap risiko, yaitu lebih suka
menghindari risiko (risk averse) atau pengambil risiko (risk taker).
Proses Analisis Risiko:
1. Risiko yg melekat (INHERENT RISK) – UPR
mengukur peluang terjadinya risiko &
mengukur potensi kerugian maksimal jika
risiko terjadi, tanpa mempertimbangkan
pengendalian yg ada.

2. Risiko setelah pengendalian


(CONTROLLED RISK) – UPR mengukur
kemungkinan terjadinya risiko & dampak
maksimal jika risiko terjadi dg
mempertimbangkan pengendalian yg ada.
Jika belum ada/ ada namun tidak dianggap
memadai, mk besaran lvl risiko yg melekat
tidak dpt turun.

3. UPR menentukan besaran lvl risiko


berdasarkan urutan level risiko pada
matriks analisis risiko
MATRIKS ANALISIS RISIKO
PROFIL RISIKO (1)
EVALUASI
RISIKO
Ketentuan pengurutan besaran risiko :
1.Prioritas Risiko diurutkan berdasarkan Besaran Risiko
UPR menyusun peta risiko yang memuat dari yang tertinggi hingga terendah.
hasil penilaian risiko sesuai prioritas 2.Dalam hal terdapat lebih dari satu Risiko yang memiliki
Besaran Risiko yang sama maka prioritas Risiko
ditentukan berdasarkan urutan area dampak risiko dari
yang tertinggi hingga terendah sesuai kriteria dampak
UPR memilih risiko yang memiliki nilai di risiko.
3.Dalam hal terdapat lebih dari satu risiko yang memiliki
atas selera risiko untuk diprioritaskan
Besaran Risiko dan area dampak risiko yang sama maka
dalam rencana respon risiko
prioritas risiko ditentukan berdasarkan urutan prioritas
kategori risiko.
4.Dalam hal terdapat lebih dari satu risiko yang memiliki
Besaran Risiko, area dampak Risiko, dan Kategori Risiko
Prioritas diperoleh dengan mengurutkan
yang sama maka prioritas Risiko ditentukan berdasarkan
nilai dari besaran risiko
penilaian dan keputusan pimpinan UPR.
Aturan Main Assesment Risiko
Tips & Tricks

Peristiwa risiko bukan lawan sasaran Besaran dampak hanya 1 (yg paling penting)

1. Risiko akan terlalu luas 1. Dampak peristiwa risiko mungkin > 1


2. Penyebab terlalu banyak
2. Karena akan diukur besaran dampaknya, maka
pilih dampak yg paling besar/penting
3. Sulit melakukan pengelolaan/mitigasi risiko 3. Dampak kepada pemilik risiko, bukan ke pihak
4. Tingkat risiko tidak akan turun lain.

Penyebab

1. Cari penyebab hakiki, bukan penyebab yg ada di permukaan


2. Usahakan penyebab ada dalam lingkup internal, agar
mudah dikendalikan/mitigasi. Jangan menyalahkan pihak
eksternal terlebih dahulu atas kemungkinan terjadinya
risiko.
3. Penyebab internal dapat dikurangi Kemungkinan &
Dampaknya. Penyebab eksternal hanya dapat dikurangi
Dampaknya.
CHECKLIST

EVALUASI RISIKO

Ketepatan penentuan prioritas risiko dengan tahapan


1 penyusunan prioritas risiko (besaran risiko, area, dampak,
kategori risiko, & keputusan pimpinan

2 Penentuan besaran/ level risiko yg direspon

Keputusan respon risiko untuk risiko yg berada di atas garis


3 toleransi sesuai dengan kewenangan/ persetujuan atasan
langsung Pemilik Risiko/UPR di atasnya

Berdasarkan : Evaluasi Tingkat Efektifitas Penerapan Manajemen Risiko di Kementerian PUPR


(Surat Inspektur Jenderal No. PW 0204-IJ/1686)
RESPON RISIKO
2 4
Mengurangi dampak
Menghindari risiko
risiko

1 3 5
Mengurangi Membagi Risiko
Kemungkinan kepada Menerima risiko
Terjadinya risiko Instansi/Entitas lain
PROFIL RISIKO ( 2 )
PERLAKUAN RISIKO
IMPLEMENTASI
RENCANA
UMUM RENCANA
PERLAKUAN RISIKO
PERLAKUAN RISIKO
1. Proses mengidentifikasi, 1. Rencana perlakuan risiko rinci 1. Pemilik perlakuan risiko: memantau
menyeleksi, dan melaksanakan 2. Tindakan preventif : mengubah gejala keterjadian risiko
tingkat kemungkinan keterjadian
tindakan terhadap risiko risiko 2. Indikator gejala2 keterjadian risiko
2. Perlakuan risiko: mengubah 3. Tindakan responsif: mengubah
tingkat dampak risiko 3. Sumber data gejala keterjadian risiko
kemungkinan, mengubah
dampak, mengubah
4. Tingkat sisa risiko yg ditargetkan sesuai indikator , mengumpulkan,
5. Anggaran & sumberdaya yg mengolah, menyajikan tren keterjadian
kemungkinan & dampak. diperlukan risiko.
6. Analisis manfaat biaya: efektivitas
biaya perlakuan 4. Mekanisme pengambilan keputusan
7. Faktor keberhasilan perlakuan perlakuan risiko
risiko
JENIS PERLAKUAN RISIKO

• Menghindari
• Membagi Risiko • Mengurangi Risiko • Menerima Risiko
Risiko

• Memutuskan untuk tidak • Strategi respon untuk • Meminimalisai • Menerima risiko yang ada
melakukan aktivitas yang menggeser atau kemungkinan terjadinya dengan mempersiapkan
mengandung risiko sama memindahkan risiko risiko, caranya adalah manajemen
sekali. kepada pihak ke-3. dengan menambahkan penanganannya. Misalnya
• Contoh pembelian kontrol tambahan, risiko gempa bumi, risiko
• Karena tingkat ini tidak bisa dihindari
kemungkinan risiko dan asuransi untuk meng- • Contoh nya adalah
cover risiko yang mungkin pemasangan perangkat hanya saja kita bisa
dampak yang besar. melakukan pengelolaan
muncul. firewall untuk
mengurangi risiko di hack risiko ini dengan
• Contoh jaminan, garansi,
atau untuk mengurangi mempersiapkan DRC
outsourcing pekerjaan,
serangan virus. (disaster recovery center).
Aturan Main Perlakuan Risiko
tips and tricks
• Hubungan Penyebab dengan Pengendalian/
1 Mitigasi 3 • Penurunan Kemungkinan

• Penyebab risiko harus dicari yg paling hakiki/akar • Satu tindakan kontrol/mitigasi hanya berpengaruh
masalahnya. Apabila penyebab bukan akar masalah, maka
peristiwa risiko terus akan muncul terhadap penurunan Kemungkinan saja atau Dampak
• Harus ada kaitan yg sangat erat antara penyebab dengan saja.
kontrol/mitigasi. • Tindakan preventif (kebijakan, pedoman, SOP, prosedur,
• Kontrol/mitigasi harus berupa tindakan nyata (bukan training dsb) akan menurunkan Kemungkinan saja.
koordinasi, mendorong, meningkatkan, menyadarkan dsb).

2 • Penurunan Tingkat Risiko 4 • Penurunan Dampak


• Penurunan tingkat risiko harus dilakukan sampai dengan • Satu tindakan kontrol/mitigasi hanya berpengaruh
tingkat toleransi yang ditentukan atau tingkat selera terhadap penurunan Kemungkinan saja atau Dampak
risiko, namun apabila tidak ada lagi alat mitigasi untuk saja.
menurunkan tingkat risiko, maka harus dieskalasi ke pihak • Tindakan responsif (outsourcing, revisi anggaran,
yg lebih tinggi. asuransi dsb) akan menurunkan Dampak saja.

48
CHECKLIST

RESPON RISIKO

1 2 3
Kesesuaian rumusan Kesesuaian rumusan Kelengkapan
inovasi pengendalian inovasi pengendalian informasi dalam
dengan opsi yg dengan kriteria rumusan inovasi
dipilih respon risiko pengendalian

Berdasarkan : Evaluasi Tingkat Efektifitas Penerapan Manajemen Risiko di Kementerian PUPR


(Surat Inspektur Jenderal No. PW 0204-IJ/1686)
PEMANTAUAN DAN TINJAUAN
Pemantauan yang dilakukan oleh UPR dilakukan minimal setiap triwulan, namun
dapat juga dilakukan setiap saat atau sesuai kebutuhan (on going control), yang
terdiri atas:
• UPR memastikan apakah respon risiko berjalan dengan baik tanpa hambatan.
Segera setelah respon risiko selesai dilaksanakan.
• UPR melakukan pemantauan atas keterjadian risiko, mencari penyebab hakiki,
dan menaksir dampak terhadap risiko yang sudah diidentifikasi didalam register
risiko.
• UPR melakukan tinjauan atas risiko baru atau masalah yang belum
teridentifikasi di dalam register risiko dilakukan penilaian risiko sebagai risiko
baru. Hasil tinjauan tersebut diusulkan kepada UKI untuk dilakukan verifikasi.
• UPR melakukan penilaian efektivitas respon risiko atas seluruh risiko yang
teridentifikasi triwulanan.
PEMANTAUAN DAN TINJAUAN
Setiap triwulan UPR melakukan penilaian efektivitas respon risiko atas seluruh risiko yang
teridentifikasi dengan cara:
• Menilai level risiko aktual yang diperoleh dari pemantauan terhadap keterjadian risiko.
• Membandingkan besaran risiko aktual dengan harapan besaran risiko yang direspon.
• Jika besaran risiko aktual lebih besar dari pada harapan besaran resiko yang direspon terhadap
level risiko berarti respon risiko tidak efektif menurunkan level risiko atau respon risiko belum
diimplementasikan, sehingga UPR harus menambah/mengganti pengendalian untuk tahun
berikutnya atau mengimplementasikan kegiatan pengendalian yang belum dijalankan.
• Jika besaran risiko aktual lebih kecil/sama dengan harapan besaran risiko yang direspon
terhadap level risiko berarti respon risiko telah efektif menurunkan level risiko. Respon risiko
yang telah diterapkan menjadi pengendalian untuk proses analisis risiko periode berikutnya.
• Hasil penilaian efektivitas respon risiko dituangkan dalam Laporan Penerapan Manajemen Risiko.
PEMANTAUAN & KAJI ULANG
• Pemantauan • Pengkajian
• Umum
• Observasi : efektivitas MR à rendahnya target • Obyek evaluasi proses MR:
• Pemantauan: pengamatan deliverables; perubahan dukungan/ masalah • Kepatuhan ketentuan pelaksanaan MR
perubahan konteks UPR dalam internal & eksternal
efektivitas pelaksanaan MR • Keefektifan à deviasi target versus
• Observasi indikator risiko aktual setiap proses MR
• Pengkajian: evaluasi hasil • Tren risiko meningkat à tindakan preventif • Perubahan lingkungan: yg
pemantauan atas ketidakwajaran à mempengaruhi efektivitas MR;
• Tindakan responsif à risiko tidak dapat dicegah
analisis akar penyebab & optimalisasi perlakuan risiko yg sudah
• Titik kritis pemantauan:
rekomendasi perbaikan. dijalankan; risiko baru à efek
ü indikator pemantau gejala kterjadian isiko
pemberian perlakuan risiko
à relevan dengan penyebab:
• Kinerja MR:
ü Perolehan data indikator risiko à efisien,
sumber data terkommunikasi/ siap dukung ü Membandingkan status
pasokan data.
portofolio terkini versus capaian
target kinerja
ü Batasan kemungkinan keterjadian risiko
ü Mengukur tingkat maturitas MR
atas/ bawah telah efektif
untuk mengetahui efektivitas
ü Jadwal pemantauan ditetapkan/ penerapan proses MR.
mempertimbangkan beban kerja Pemilik
Perlakuan & kebutuhan akurasi
pemantauan
CHECKLIST

PEMANTAUAN & TINJAUAN


1 2 3
Pemantauan inovasi
pengendalian, pemantauan level Pemantauan inovasi
Realisasi atas inovasi
risiko & tinjauan atas risiko pengendalian memuat realisasi
pengendalian sesuai dengan
baru/ masalah yg belum waktu, hasil pemantauan,
target keluaran
teridentifikasi yg dilakukan hambatan/ kendala pelaksanaan
setiap triwulanan

4 5 6
Daftar pemantauan level risiko Tinjauan atas risiko baru/
Dokumen tinjauan atas risiko
memuat kejadian risiko 1 tahun, masalah yg belum teridentifikasi
baru/ masalah yg belum
lebel risiko actual, seslisih memuat keterjadian risiko baru
teridentifikasi telah terverifikasi
besaran risiko & rekomendasi maupun masalah yg belum
oleh UKI
hasil pemantauan teridentifikasi dalam profil risiko

Berdasarkan : Evaluasi Tingkat Efektifitas Penerapan Manajemen Risiko di Kementerian PUPR


(Surat Inspektur Jenderal No. PW 0204-IJ/1686)
PEMANTAUAN INOVASI PENGENDALIAN
(dilaporkan triwulan setelah penyusunan
profil risiko)
TINJAUAN ATAS RISIKO BARU/ MASALAH YANG BELUM
TERIDENTIFIKASI
(dilaporkan triwulan setelah penyusunan profil risiko)
DAFTAR PEMANTAUAN LEVEL RISIKO
(dilaporkan triwulan setelah penyusunan profil risiko)
PENCATATAN DAN PELAPORAN
Pencatatan pelaporan bertujuan untuk:

1 Meningkatkan aktivitas Manajemen Risiko

Mengkomunikasikan aktivitas Manajemen Risiko dan


hasil keluaran Manajemen Risiko ke internal UPR,
2 UKI/UKI UPT, Inspektorat Jenderal, dan pemangku
kepentingan terkait;

Memberikan informasi dalam mengambil keputusan


3 untuk masalah yang sama di masa depan;
Laporan yang disusun dalam penyelenggaraan Manajemen Risiko adalah:
• UPR menyusun Laporan Penerapan Manajemen Risiko setiap triwulan dan disampaikan kepada tingkat
UPR yang lebih tinggi serta ditembuskan kepada UKI/UKI UPT;
• UKI menyusun Laporan Pemantauan dan Evaluasi Penerapan Manajemen Risiko setiap triwulan dan
disampaikan kepada Pimpinan Unit Organisasi;
• UKI UPT menyusun Laporan Pemantauan dan Evaluasi Penerapan Manajemen Risiko setiap triwulan dan
disampaikan kepada Pimpinan UPT dan ditembuskan kepada UKI;
• Pimpinan Unit Organisasi menyampaikan Laporan Pemantauan Penerapan Manajemen Risiko kepada
Menteri melalui Sekretaris Jenderal dan ditembuskan kepada Inspektur Jenderal;
• Inspektorat Jenderal menyusun Laporan Hasil Evaluasi Penerapan Manajemen Risiko.

Laporan Penerapan Manajemen Risiko ditandatangani oleh Pimpinan UPR, terdiri dari:
• Pemantauan Inovasi Pengendalian;
• Tinjauan Atas Risiko Baru; dan
• Daftar Pemantauan Level Risiko.
PENCATATAN & PELAPORAN PROSES
MANAJEMEN RISIKO

HARUS DATA & INFORMASI YG


UMUM MEMPERHATIKAN DI CATAT
• Tujuan: komunikasi aktivitas MR, informasi • Keperluan manajemen • Tahap komunikasi & konsultasi
pengambil keputusan • Tuntutan hukum, peraturan, • Tahap lingkup, Konteks dan
• Bermanfaat: rekaman MR, bukti hukum,
operasional Kriteria
proses pembelajaran.
• Kemudahan akses informasi • Tahap Asesmen Risiko
• Tingkat kerahasiaan informasi & data • Tahap Perlakuan Risiko
• Masa retensi informasi/data • Tahap Pemantuan & Pengkajian
TAHAP PENCATATAN & • Tahap Pencatatan & Pelaporan

PELAPORAN METODE PENCATATAN


• Pustaka risiko • Pencatatan rutin (plan Vs actual)
• Seluruh data proses MR à pustaka risiko • Pencatatan insidental
• Pelaporan status risiko: risiko aktif, risiko (peningkatan, risiko muncul)
dieskalasi, risiko terjadi, risiko • Minimal triwulanan/insidental
kadaluarsa,/tidak relevan, risiko dihapus, • Otomasi
risiko dipertahankan, risiko ditolak
CHECKLIST

PENCATATAN & PELAPORAN

1 2 3
Laporan MR telah
ditandatangani oleh pimpinan Laporan penerapan MR Laporan penerapan MR telah
UPR & memuat pemantauan disampaikan paling lambat disampaikan kepada pimpinan
inovasi pengendalian, tinjauan 30hari setiap akhir periode UPR diatasnya & ditembuskan
atas risiko baru & daftar pelaporan (triwulan) pada UKI & ITJEN
pemantauan level risiko

Berdasarkan : Evaluasi Tingkat Efektifitas Penerapan Manajemen Risiko di Kementerian PUPR


(Surat Inspektur Jenderal No. PW 0204-IJ/1686)
Ilustrasi
Sederhana
Penerapan
Manajemen Risiko
dalam Kehidupan
Sehari-hari
1 Penetapan Konteks
. a. Penetapan Tujuan/Sasaran: “Ingin tidur dengan nyenyak”
b. Kondisi Internal
1) Status: single
2) Usia: 20 – 40 Tahun
3) Jenis kelamin laki-laki
4)Kondisi kesehatan: sehat
5)Sensitif terhadap suara berisik, nyamuk dan udara panas

c. Kondisi eksternal
1)Tinggal di permukiman padat penduduk
2)Kondisi cuaca: panas
3)Kondisi lingkungan: berisik, bau, banyak selokan
tergenang
2. Penilaian Risiko
2.1. Identifikasi Risiko
a. Risiko banyak nyamuk
1) Banyak selokan tergenang
2) Tempat penampungan air tidak tertutup
3) Banyak baju tergantung di kamar
4) Kamar yang kotor
b. Risiko suhu udara panas
1) Kamar tidak memiliki ventilasi
2) Tidak berfungsinya kipas angin/AC
3) Kamar sempit dan banyak perabotan
c. Risiko Suara berisik
1) Rumah dekat jalanan
2) Tetangga membuat acara keramaian
3) Ada perbaikan rumah tetangga
d. Risiko Sakit Batuk
1) Terserang virus/penyakit
2.2 Analisa Risiko
a. Risiko nyamuk dalam kamar
1)Penyebabnya banyak à frekuensi/tingkat kemungkinan terjadinya banyak nyamuk di kamar sering
2)Sensitif terhadap nyamuk à dampak/tingkat pengaruh terhadap sasaran tinggi
3)Kesimpulan: Level risiko = [frekuensi/tingkat kemungkinan terjadinya ] x [dampak/tingkat pengaruh
terhadap sasaran]= [rengah]x[tinggi] à tinggi
b.Risiko udara panas
1)Penyebabnya sedikit à frekuensi/tingkat kemungkinan terjadinya udara panas jarang
2)Sensitif terhadap udara panas à dampak/tingkat pengaruh terhadap sasaran tinggi
3)Kesimpulan: Level risiko= [rengah]x[tinggi] à sedang

c. Risiko suara berisik


a. Tetangga jarang mengadakan acara keramaian à frekuensi/tingkat kemungkinan terjadinya suara
berisik jarang
b.Sensitif terhadap suara berisik à dampak/tingkat pengaruh terhadap sasaran sedang
c. Kesimpulan: Level risiko= [rengah]x[sedang] à rendah
d.Risiko sakit batuk
1)Kondisi kesehatannya sehat à frekuensi/tingkat kemungkinan terjadinya sakit batuk jarang
2)Sensitif terhadap batuk à dampak/tingkat pengaruh terhadap sasaran rendah
3)Kesimpulan: Level risiko= [rendah]x[rendah] à rendah
2.3. Evaluasi Risiko à Membuat urutan prioritas penanganan risiko
a. Risiko banyak nyamuk di dalam kamar à Prioritas 1
b. Risiko udara panas à Prioritas 2
c. Risiko berisik à Prioritas 3
d. Risiko sakit batuk à Prioritas 4
Selera risiko: menurut orang tersebut, risiko yang harus yang termasuk dalam rencana
penanganan adalah risiko prioritas 1 dan 2
3. Penanganan Risiko
a. Risiko banyak nyamuk
1) Membersihkan selokan
2) Memasang kawat nyamuk
3) Memasang kelambu
4) Tidak menggantung baju di kamar
b. Risiko udara panas
1) Memasang ventilasi kamar
2) Memasang kipas angin/AC
3) Menyingkirkan perabotan yang tidak perlu dari dalam kamar.
4. Pemantauan dan Evaluasi
Kalau ternyata risiko suara berisik dan risiko sakit batuk masih muncul dan
diperkirakan mengganggu sasaran, maka perlu dilakukan mitagasi lagi.
a.Risiko masih ada nyamuk dalam kamar à menggunakan lotion anti nyamuk
b.Masih ada suara berisik à tidur memakai head-set
Prinsipnya mitigasi risiko harus dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan
5. Komunikasi dan Konsultasi

Mengomunikasikan dan mengonsultasikan hasil pelaksanaan manajemen


risiko dalam pencapaian tujuan sasaran kepada pihak-pihak yang
berkepentingan.
Thank you
Pusat Pengembangan Kompetensi Manajemen

Anda mungkin juga menyukai