Anda di halaman 1dari 25

Enterprise Risk Management

Manajemen Resiko Bisnis


Kelas D

Kelompok 5

Yanri Daya Pandera 1710111144


Rizka Satria Dewi 1710111155
Fitri Arisanti 1710111175
Kelvin Yohannes 1710111270
Definisi Enterprise Risk Management 2

Enterprise risk management adalah . . .


Suatu sistem pengelolaan risiko yang dihadapi oleh
organisasi secara komprehensif untuk tujuan
meningkatkan nilai perusahaan
Elemen Manajemen Resiko . . .

Infrastruktur atau prasarana, yang terdiri


dari prasarana lunak dan keras

Proses Manajemen Risiko.


Prasarana Manajemen Risiko 3

Prasana lunak . . . Aspek yang harus dipikirkan oleh manajer


Mengembangkan Budaya Sadar Risiko

Tujuan budaya sadar risiko adalah agar anggota


lebih berhati- hati dalam pengambilan
keputusan. Jika anggota tersebut sadar akan
risiko, maka organisasi (yang terdiri dari
kumpulan individu) akan menjadi lebih peka
terhadap risiko.

Dukungan Manajemen
Prasana keras
Dapat dituangkan ke dalam pernyataan tertulis Prasarana keras yang perlu disiapkan adalah
Lalu ditunjukkan melalui partisipasi manajemen ruangan perkantoran, komputer, dan prasarana
pada program-program manajemen risiko. fisik lainnya. Prasarana fisik tersebut perlu
dipersiapkan agar pekerjaan manajemen risiko
berjalan sebagaimana mestinya.
Proses Manajemen Risiko 4

PERENCANAAN
PELAKSANAAN PENGENDALIAN
Dimulai dengan menetapkan visi, misi, Meliputi aktivitas operasional yang
dan tujuan, yang berkaitan dengan Meliputi evaluasi secara periodik
berkaitan dengan manajemen risiko.
manajemen risiko. Kemudian pelaksanaan manajemen risiko,
Proses identifikasi dan pengukuran
perencanaan manajemen risiko bisa output pelaporan yang dihasilkan oleh
risiko, kemudian diteruskan dengan
diteruskan dengan penetapan target, manajemen risiko, dan umpan balik
manajemen (pengelolaan) risiko
kebijakan, dan prosedur yang berkaitan (feedback).
merupakan aktivitas operasional yang
dengan manajemen risiko. utama dari manajemen risiko.
5

Manajer risiko bisa juga menampilkan profil


risiko untuk kegiatan tertentu. Sebagai contoh
tabel berikut ini menunjukkan profil risiko
untuk dua proyek A dan B. Risiko dilihat
berdasarkan dimensi keuangan, sosial, dan
politik.
  keuangan sosial politik

Dari tabel tersebut terlihat bahwa proyek Proyek A 1) Tinggi 3) Tinggi 3) Tinggi
A nampaknya mempunyai risiko yang 4) Tinggi

lebih besar dibandingkan dengan proyek


Proyek B 1) Medium 1) Medium 1) Rendah
B. Semua item risiko untuk proyek A 2) Rendah 2) Rendah
mempunyai penilaian risiko yang tinggi.
Sedangkan untuk proyek B, kebanyakan
item risiko dinilai medium atau rendah.
Dengan demikian bisa diambil kesimpulan
bahwa proyek A mempunyai risiko yang
lebih tinggi dibandingkan dengan proyek
B.
6

Model COSO Respons Risiko , manajemen


Lingkungan Internal,
memilih respons resiko dan
menentukan warna dari
mengembangkan satu set
01 organisasi dan melihat cara 05
kegiatan agar risiko sesuai
pandang setiap orang di
dengan toleransi dan risk
dalamnya.
appetite
Penentuan Tujuan, ERM Kegiatan Pengendalian ,
memastikan manajemen Kebijakan dan prosedur yang
mempunyai proses untuk ditetapkan dan
02 06
menetapkan tujuan dan tujuan diimplementasikan untuk
tersebut mendukung misi membantu memastikan respons
perusaahan risiko berjalan dengan efektif.
Identifikasi Kejadian, kejadian Informasi dan komunikasi,
internal dan eksternal informasi diidentifikasi, ditangkap
mempengaruhi pencapaian dan dikomunikasikan dalam
03 07
tujuan perusaan harus bentuk dan waktu yang
diidentifikasi dan dibedakan memungkinkan setiap orang
antara risiko dan oeluang menjalankan tanggung jawabnya
Pengawasan, Keseluruhan proses
Penilaian Risiko, risiko dianalisis
ERM dimonitor dan modifikasi
dengan memperhitungkan terjadi
dilakukan apabila perlu.
04 dan dampaknya sebagai dasar 08
Pengawasan dilakukan secara
bagaimana seharusnya resiko
melekat pada kegiatan
dikelola
manajemen , melalui eveluasi
secara khusus, atau dengan
keduanya.
Model ISO 7

Membedakan kerangka manajemen risiko sendiri, dengan prinsip dan


juga proses manajemen risiko.

Prinsip Kerangka Proses

Menurut ISO, manajemen risiko suatu organisasi hanya dapat


efektif bila mampu menganut prinsip-prinsip bahwa manajemen
risiko
Prinsip . .
o Harus memberi nilai tambah
o Bagian terpadu dari proses organisasi
o Bagian dari proses pengambilan keputusan
o Secara khusus menangani aspek ketidakpastian
o Bersifat sistematik, terstruktur, dan tepat waktu
o berdasarkan pada informasi terbaik yang tersedia
o Khas untuk penggunaannya
o Mempertimbangkan faktor manusia dan budaya
o Harus transparan dan inklusif
o Bersifat dinamis, berulang, dan tanggap terhadap perubahan
o Harus memfasilitasi terjadinya perbaikan dan peningkatan organisas
secara berlanjut.
Proses manajemen risiko menurut ISO 9

Komunikasi dan konsultasi,


komunikasi dan konsultasi di antara para pemangku
01 kepentingan, internal maupun eksternal, yang harus
dilakukan seekstensif mungkin sesuai dengan kebutuhan dan
pada setiap tahapan proses manajemen risiko.
Menentukan konteks

02
Menentukan batasan internal dan eksternal yang akan
dijadikan pertimbangan dalam manajemen risiko,
menentukan lingkup kerja, dan kriteria risiko untuk proses-
proses selanjutnya.
Asesmen risiko
Melakukan identifikasi risiko untuk mendapatkan daftar
03 resiko yang kemudian di analisis agar menjadi masukan
ketika dilakukannya evaluasi dimana risiko di tentukan mana
yang memerlukan perlakuan dan prioritas implementasinya

Perlakuan risiko
04 Upaya menyeleksi pilihan-pilihan yang dapat mengurangi
dampak serta kemungkinan terjadinya risiko, kemudian
menerapkannya.

Monitoring dan review


05 Berupa pemeriksaan biasa atau pengamantan apa yang suda
ada, baik secara berkala atau secara khusus. Kedua bentuk in
harus dilakukan secara terencana.
Menganalisis ERM Perusahaan Menggunakan Kerangka COSO 10

PT. STP menyadari bisnis peternakan ayam yang dijalankannya memiliki beragam risiko, baik risiko yang
tidak bisa dihindari maupun yang dapat dihindari atau diminimalkan. Sebagai contoh risiko inherent
seperti daya beli masyarakat yang berubah-ubah, harga pasaran ayam yang setiap hariberubah-
ubah,persainganhargaayamdengan perusahaanpesaing,kematianayamkarenacuaca, dan ayam yang cacat.
Sedangkan risiko yang bisa dihindari atau diminimalkan seperti kematian ayam karena stress, pencurian
pakan ayam dan DOC, pemalsuan kematian ayam, pelaksanaan penjualanyangtidaksesuaiprosedur.

Langkah-langkah pencegahan menjadi prioritas utama PT. STP untuk berusaha meminimalkan pengaruh
dari risiko yang dimiliki perusahaan.Karenanyamenjalinhubunganbaikyangterbukadengan mitra melalui
pemberian informasi yang berkelanjutan dan mengkomunikasikan setiap kejadian transaksi serta
pelaporan keadaan peternakan mitra untuk perusahaan, merupakan salah satu bentuk strategi dalam
mengurangi risiko bisnis perusahaan. Untuk memastikan risiko dapat diminimalkan sekecil mungkin
perusahaan memiliki kriteria karyawan perlu memiliki kemampuan yang ahli dibidangnya masing-masing
dan untuk mewujudkan dilakukan pelatihan-pelatihan bagi karyawan baik yang masih baru maupun
yangsudahlama. Dengan memiliki karyawan yang berkualitas diharapkan karyawan dapat menjadi
penghalang bagi munculnya risiko. Pemanfaatan teknologi komputer dengan memakai sistem operasional
yang terintegritas di seluruhbagianperusahaanmemudahkan perusahaan terutama bagian keuangan
untuk mengawasi transaksi yang terjadi. Tidak hanya itu saja tindak pencegahan yang dilakukan
perusahaan, tetapi juga kesediaan perusahaan untuk terbuka menerima saran dari karyawan dalam
mendeteksi risiko serta solusinya merupakan keuntungan bagi perusahaan dalam meningkatkan
performance manajemen risiko.
Menganalisis ERM Perusahaan Menggunakan Kerangka COSO 11

PENENTUANTUJUAN. . .

Tujuan Menjadi pemasok ayam hidup siap potong terbesar


di wilayah Surakarta dan sekitarnya
Cara mencapai tujuan Kenaikan penjualan sebesar 40% dari tahun
sebelumnya
Strategi  Penambahan Jumlah produksi ayam
 Peningkatan omzet penjualan per bulan dari
tahun sebelumnya
Produksi  Menambah jumlah mitra baru
 Mencari investor baru yang mau memulai bisnis
peternakan ayam
 Mempromosikan system peternakan ayam
modern (closed house)
Penjualan  Pemberian bonus bagi salesman yang mencapai
target
Identifikasi Risiko 12

Faktor Ref Risiko Kategori

Eksternal A Harga ayam setiap hari berubah Pasar


  B Harga persaingan dengan competitor Pasar
Internal C Bakul bekerjasama dengan marketing, SDM
belum membayar tetapi susah dapat
mengambil ayam

  D Marketing bekerja sama dengan bakul, SDM


dengan memberi diskon untuk keuntungan
bersama

  E Ayam di kandang sakit, membuat harganya Kandang


turun
F Ayam mati ketika proses pengiriman, Kandang
ditanggung sesuai kesepakatan awal
dengan bakul

G Ayam pertumbuhannya cacat, membuat Kandang


harga turun
H Sebagian dari ayam siap panen, oleh Kandang
peternak dilaporkan telah mati padahal
dijual ke luar

I Ayam yang berada di kandang jumlahnya Kandang


tinggal sedikit, sehingga dilakukan kosong
kandang dan harga ayam dibuat turun
13

Identifikasi Risiko

J Ayam mati di kandang, membuat Kandang


perusahaan menanggungnya
(bencana/kandang roboh)

K Ayam mati di kandang, membuat Kandang


perusahaan menanggungnya (karena ayam
sakit)

L Kesalahan mengecek transaksi transfer, Kelalaian Pegawai


karena bakul tidak mencantumkan nama
M Kesalahan input data ke PSB Kelalaian pegawai
  N Kesalahan input data ke BS Kelalaian pegawai
  O Data kandang yang dicatatkan salah Kelalaian pegawai
P Kesalahan input realisasi SPPA Kelalaian pegawai
Q Kesalahn input data P.SSPA Kelalaian pegawai
R Cek paraf persetujuan dari atasan ada yang Kelalaian pegawai
tidak sesuai dengan level jabatan atasan
S Saldo sebelumnya masih ada piutang tetapi Kelalaian pegawai
P.SSPA disetujui kasir
14

Penilaian Risiko
Tabel: Tingkat
Peluang Risiko

Tingkat Peluang Skala Pengukuran Peluang


1 Sangat rendah Hanya terjadi 1 atau 2 kali dalam 1-2 tahun
2 Rendah Terjadi antara 4 bulan hingga 1 tahun
3 Sedang Terjadi antara 2-4 bulan
4 Tinggi Sering terjadi setiap minggu
5 Sangat tinggi Selalu terjadi setiap hari

Tabel: Tingkat
Dampak Risiko

Tingkat Peluang Skala Pengukuran Dampak


1 Sangat rendah Tidak mempengaruhi nilai penjualan
2 Rendah Sedikit mempengaruhi nilai penjualan
3 Sedang Mempengaruhi nilai penjualan
4 Tinggi Sangat mempengaruhi nilai penjualan
5 Sangat tinggi Sangat signifikan mempengaruhi nilai
penjualan
Penilaian Risiko 15

Ref Risiko Kategori Peluang Dampak


A Harga ayam setiap hari berubah Pasar 5 5
B Harga persaingan dengan kompetitor Pasar 5 3
C Bakul bekerjasama dengan marketing, belum membayar tetapi sudah SDM 3 2
dapat mengambil ayam

D Marketing bekerjasama dengan bakul, dengan memberi diskon untuk SDM 2 3


keuntungan bersama

E Ayam di kandang sakit, membuat harganya turun Kandang 4 4

F Ayam mati ketika proses pengiriman, ditanggung sesuai kesepakatan Kandang 3 2


awal dengan bakul

G Ayam pertumbuhannya cacat, membuat harga turun Kandang 1 4

H Sebagian dari ayam siap panen, oleh peternak dilaporkan telah mati Kandang 3 3
padahal dijual ke luar
Penilaian Risiko 16

I Ayan yang berada di kandung jumlahnya tinggal sedikit, Kandang 3 2


sehingga dilakukan kosong kandang dan harga ayam dibuat
turun

J Ayam mati di kandang, membuat perusahaan menanggungnya Kandang 1 5


(bencana/kandang roboh)

K Ayam mati di kandang, membuat perusahaan menanggungnya Kandang 5 1


(karena ayam sakit)

L Kesalahan mengecek transaksi transfer, karena betul tidak Kelalaian pegawai 4 1


mencantumkan nama

M Kesalahan input data ke PSB Kelalaian pegawai 3 1


Penilaian Risiko 17

N Kesalahan input data ke BS Kelalaian pegawai 3 1

O Data kandang yang dicatatkan salah Kelalaian pegawai 4 1

P Kesalahan input data P.SPPA Kelalaian pegawai 4 1

Q Cek paraf persetujuan dari atasan ada yang tidak sesuai dengan Kelalaian pegawai 3 1
level jabatan atasan

R Saldo sebelumnya masih ada piutang tetapi P>SSPA disetujui Kelalaian pegawai 3 1
kasir

S Kesalahan input realisasi SPPA Kelalaian pegawai 4 1


18

5 J       A

4 G     E  

3   D H   B

2     C,F   L,K

1     M,N,R,S L,O,P  
,Q

Dampak 1 2 3 4 5
Peluang

Low Risk Medium Risk High Risk Critical Risk

Tabel: Risk Mapping


Dari hasil risk mapping dapat terlihat risiko yang perlu diwaspadai dan yang kurang diwaspadai
berdasarkan tingkat risiko. Risiko A, B, dan E merupakan risiko dengan tingkat critical risk. Risiko H,
I, J, dan K masuk dalam tingkat high risk. Risiko C, D, F, G, L, M, N, O, P, Q, R, dan S masuk dalam
tingkat medium risk. Gambaran risk mapping ini menunjukan penampilan risiko dalam hal penjualan
dan risiko tersebut perlu mendapat perhatian lebih terutama untuk tingkat critical risk dan high risk.
Risk Activity 19

Risk Response Ref Risiko Keterangan


Reduction C Pihak salesmen bekerja sama dengan bakul agar ayam di kandang dapat keluar
walaupun pihak bakul belum bayar. Pencegahan dilakukan dengan melakukan
konfirmasi cek kartu kandang antara peternak dengan kasir livbird

  D Pihak salesmen bekerjasama dengan bakul agar membagikan bakul diskon penjualan
untuk keuntungan bersama. Pencegahan dilakukan dengan pengecekan data
penjualan yang dibuat oleh admin marketing area oleh branch head. (Cek kelayakan
pemberian diskon)

  E Ayam dikandang sakit, dilakukan dengan melakukan cek perawatan secara teratur ke
peternak oleh teknikal support

  H Peternak melaporkan jika sebagian ayam mati padahal dijual oleh peternak kepada
pihak lain. Pencegahan dilakukan dengan pemberian bonus bagi peternak yang
tingkat kematian ayam dibawah 4%

  K Ayam dikandang ada yang mati karena sakit. Tindakan pencegahan dengan
melakukan cek perawatan secara teratur ke peternak oleh teknikan support.
Risk Activity 20

Acceptance A Harga ayam setiap hari berubah. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak dapat
berbuat apapun

  B Harga persaingan dengan competitor. Perushaan menerima risiko ini karena menganggap
ini sudah hal yang wajar dalam bisnis.

  F Ayam mati dalam pengiriman penjualan. Perusahaan menerima risiko ini karena sebelum
pengiriman sudah melakukan kesepakatan mengenai tanggung jawab dengan bakul.
(setiap ada pengiriman kesepakatan awal dengan bakul bias berbeda-beda)

  G Perumbuhan ayam tidak normal. Perusahaan menerima risiko ini karena ini diluar
kemampuan perusahaan.

  I Dilakukan kosong kandang karena jumlah ayam dikandang tinggal sedikit sehingga
harga diturunkan agar ada yang mau jual. Perusahaan menerima risiko ini karena melihat
tidak masalah untung lebih sedikit tetapi membesarkan DOC lagi.

J Kandang mengalami bencana alam sehingga ayam mati. Perusahaan menerima risiko ini
diluar kemampuan perusahaan.

L Salah cek transaksi. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak menimbulkan kerugian
secara materi
Risk Activity 21

Acceptance M Salah input data PSB. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak menimbulkan
kerugian secara materi

  N Salah input data BS. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak menimbulkan kerugian
secara materi.

  O Salah mencatat data kandang. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak menimbulkan
kerugian secara materi.

  P Salah input realisasi SPPA. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak menimbulkan
kerugian secara materi

  Q Salah input data P.SPPA. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak menimbulkan
kerugian secara materi.

R Cek paraf persetujuan P.SPPA tidak sesuai dengan level jabatan. Perusahaan menerima
risiko ini karena tidak menimbulkan kerugian secara materi.

S Kesalahan persetujuan piutang. Perusahaan menerima risiko ini karena tidak


menimbulkan kerugian secara materi.
22

Control Activity
Kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan
diimplementasikan untuk membantu memastikan respons
risiko berjalan dengan efektif. Setelah menanggulangi risiko
yang ada perusahaan dapat melihat dan memastikan
apakah risiko yang sudah ditanggulangi dan
diimplementasikan di perusahaan kembali dapat berjalan
dengan efektif dan efisien sebagaimana mestinya. Dari
aktifitas pengendalian ini perusahaan dapat melihat
apakah risiko-risiko yang sudah diperbaiki oleh perusahaan
kedepannya akan terjadi lagi dan dapat memperkirakan
risiko-risiko di masa depan.
Informasi dan Komunikasi 23

Risiko terbesar perusahaan yakni di tingkat critical risk merupakan keadaan pasar
yang tidak stabil dan persaingan dengan kompetitor serta tingginya tingkat kejadian
ayam yang sakit. Risiko menghadapi keadaan pasar dan competitor tidak bias dihindari
lagi. Pada risiko yang memiliki tingkat risk high semuanya masuk dalam kategori kandang
seperti pemalsuan pematian ayam oleh peternak. Diberlakukannya kosong kandang dan
ayam mati baik karena sakit ataupun bencana. Artinya masih ada kekurangan dalam
melakukan pengawasan terhadap jalannya kegiatan oprasional kandang terutama pada
aktivitas pemalsuan kematian ayam dan kematian ayam karena sakit.

Sedangkan risiko yang berada pada tingkat


medium terdapat dua kategori risiko yakni karena
disebabkan oleh pelaku tidak baik karyawan dan
kelalaian pegawai. Tindakan pencegahan pada risiko
yang disebabkan karena niat tidak baik pegawai belum
sepenuhnya berjalan baik hal ini dibuktikan dengan
pernah terjadi tindak kecurangan dan perusahaan
mengetahuinya setelah kejadian tersebut terjadi ,tetapi
karena telah digunakannya system computer yang
terintegrasi antar bagian telah membantu perusahaan
dengan menjaga tidak kecurangan sulit untuk tidak
ketahuan.
24

Monitoring

Hasil dari menemukan risiko dan menilai tingkat risiko


merupakan informasi yang berguna bagi manajemen
PT.Sumber Ternak Pratama untuk melihat bahaya dari tiap
risiko yang dimiliki dan membantu pihak manajemen
mengevaluasi kembali aktivitas pengendalian yang telah
terjadi selama ini apakah sudah berjalan sesuai dengan
yang diharapkan.
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai