Anda di halaman 1dari 11

MODUL PERKULIAHAN

Analisis Biaya

Job Order Costing

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

09
Teknik Teknik Industri W161700012 Hayu Kartika, ST, MT

Abstract Kompetensi
Bab ini membahas harga pokok Mahasiswa diharapkan mampu me-
produksi untuk make to order nyusun sebuah laporan keuangan
berupa harga pokok produksi dalam
bentuk job order costing untuk
produksi yang make to order
Metoda pengumpulan biaya produksi bisa dibedakan menjadi dua, yaitu job order costing
(metoda harga pokok pesanan) dan process costing (metoda harga pokok proses).
Adakalanya perusahaan menggunakan kombinasi kedua metoda ini jika perusahaan
berproduksi secara massa dan juga berdasarkan pesanan.
Job Order Costing merupakan pengumpulan biaya produksi yang diterapkan pada pe-
rusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan. Pengumpulan biaya produksi
berdasarkan metoda harga pokok pesanan mempunyai beberapa karakteristik dan ketentuan:
o Harga pokok produk dihitung untuk setiap pesanan.
o Penentuan harga pokok dilakukan setelah produk pesanan yang bersangkutan selesai
dikerjakan.
o Harga pokok per unit produk pesanan dihitung dengan cara membagi harga pokok produk
pesanan tertentu dengan jumlah unit pesanan yang bersangkutan.
o Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk menjadi
biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung (biaya overhead pabrik).
o Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
o Bahan yang diolah dalam proses produksi dipisahkan menjadi “bahan baku” dan “bahan
penolong”.
o Tenaga kerja bagian produksi dibedakan menjadi “tenaga kerja langsung” dan “tenaga
kerja tidak langsung”.
o Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan berdasarkan biaya
sesungguhnya.
o Biaya overhead pabrik dalam penentuan harga pokok produk pesanan dibebankan ber-
dasarkan tarif yang ditentukan di muka, karena biaya overhead pabrik memiliki sifat:
- Ada sebagian biaya overhead yang bersifat tetap, sehingga jika menggunakan biaya
overhead yang sesungguhnya maka pembebanan biaya overhead per unit akan ber-
fluktuasi sesuai fluktuasi volume produksi setiap perioda. Biaya overhead pabrik per
unit lebih besar saat volume produksi rendah, dan sebaliknya. Misal biaya depresiasi
garis lurus untuk mesin.
- Ada sebagian yang frekuensi terjadinya tidak merata tiap bulan. Sehingga jika
menggunakan biaya sesungguhnya maka harga pokok produk akan dibebani biaya
overhead yang lebih besar pada saat terjadinya biaya overhead, dan sebaliknya. Misal
biaya reparasi mesin.
- Ada sebagian yang jumlahnya dapat diketahui pada saat tertentu, misal biaya listrik.
Jika menggunakan biaya sesungguhnya maka harga pokok produk pesanan yang
selesai pada tengah bulan tidak dapat dihitung.
Selanjutnya dibahas serangkaian proses akuntansi dalam pengumpulan biaya
produksi untuk harga pokok berdasarkan pesanan, yaitu akuntansi biaya bahan baku dan

2017 Analisis Biaya Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 Hayu Kartika, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
bahan penolong, akuntansi tenaga kerja, akuntansi biaya overhead pabrik, akuntansi produk
selesai, akuntansi produk dalam proses, dan akuntansi penjualan produk.

Akuntansi Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong

Menyangkut kegiatan pemesanan, pembelian, penyimpanan dan pemakaian bahan. Kegiatan


akuntansi yang diperlukan:

o Pembelian bahan; dicatat ke jurnal berdasarkan faktur pembelian. Menggunakan reken-


ing persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, kas (jika beli tunai) atau utang
dagang (jika beli kredit). jurnal yang diperlukan adalah:
Persediaan bahan baku Rp. XXX

Kas/utang dagang Rp. XXX

Persediaan bahan penolong Rp. XXX

Kas/utang dagang Rp. XXX

Gambar 1. Contoh Kartu Persediaan

Nama persediaan: …………………….

Tang- Pembelian Pemakaian Sisa


gal
Unit Harga/unit Total Unit Harga/unit Total Unit Harga/unit To-
tal

Buku pembantu untuk kartu persediaan adalah buku pencatat pembelian atau
penambahan, pemakaian dan sisa bahan.

o Pemakaian bahan; dicatat berdasarkan bukti pemakaian barang, menggunakan rekening ”Barang
Dalam Proses - Biaya Bahan Baku”, ”Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya”, ”Persediaan Bahan
Baku” dan ”Persediaan Bahan Penolong”. Jurnal yang dibuat adalah:
Barang Dalam Proses-Biaya Bahan Baku Rp. XXX
Persediaan Bahan Baku Rp. XXX

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. XXX


Persediaan Bahan Penolong Rp. XXX

2017 Analisis Biaya Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 Hayu Kartika, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Buku pembantu yang diperlukan untuk mencatat pemakaian bahan baku dan bahan pe-
nolong ini adalah:

o Kartu Persediaan Bahan Baku: untuk mencatat persediaan bahan baku yang
digunakan dalam proses produksi
o Kartu Harga Pokok Pesanan: untuk mencatat biaya produksi yang dibebankan pada
tiap jenis produk pesanan. Dibuat setiap produk.
o Kartu Persediaan Bahan Penolong: mencatat pengurangan kuantitas persediaan
bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi.
o Kartu Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya: mencatat biaya bahan penolong yang
merupakan salah satu elemen biaya overhead pabrik
Kartu Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

Bulan: Agustus 20XX

Jenis Bahan Jumlah

Biaya bahan penolong Rp. 3.250.000,-

Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 3.800.000,-

Biaya listrik Rp. 1.125.000,-

Biaya penyusutan gedung pabrik Rp. 2.250.000,-

Biaya penyueutan mesin pabrik Rp. 1.600.000,-

Biaya asuransi pabrik Rp. 1.750.000,-

Jumlah Rp. 13.775.000,-

Gambar 2. Contoh Kartu Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya

Akuntansi Biaya Tenaga Kerja

Pemakaian jasa tenaga kerja dalam proses produksi meliputi pencatatan waktu kerja atau
satuan produk yang dikerjakan, pembuatan daftar gaji dan upah tenaga kerja, dan
pembayaran gaji dan upah. Akuntansi biaya tenaga kerja yang diperlukan:

o Pengakuan biaya tenaga kerja (saat terutang); berdasarkan bukti pencatatan gaji dan
upah tenaga kerja, dibuat jurnal pengakuan biaya tenaga kerja sbb:
Gaji dan upah Rp. XXX
Utang gaji dan upah Rp. XXX

2017 Analisis Biaya Pusat Bahan Ajar dan eLearning


4 Hayu Kartika, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
o Distribusi biaya tenaga kerja;
Jumlah gaji dan upah yang diakui selanjutnya didistribusikan ke dalam kelompok biaya
sesuai departemen atau bagian fungsional. Jurnalnya:

Barang Dalam Proses-BTKL Rp. XXX

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. XXX

Biaya Pemasaran Rp. XXX

Biaya Administrasi & Umum Rp. XXX

Gaji dan Upah Rp. XXX

o Pembayaran biaya tenaga kerja; saat pembayaran biaya tenaga kerja, berdasarkan
bukti kas keluar, dibuat jurnal sbb:
Utang Gaji dan upah Rp. XXX

Kas Rp. XXX

Buku pembantu yang diperlukan dalam akuntansi distribusi biaya tenaga kerja:

 Kartu harga pokok pesanan: mencatat biaya tenaga kerja langsung untuk setiap jenis
pesanan produk.
 Kartu biaya overhead sesungguhnya; mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung di
Departemen Produksi.
Jika dibutuhkan, dapat ditambahkan buku pembantu untuk biaya pemasaran, dan biaya
administrasi dan umum.

Akuntansi Biaya Overhead Pabrik

Meski biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan tarif ditentukan dimuka, tapi biaya over-
head pabrik yang sesungguhnya tetap dicatat tersendiri, yang selanjutnya setelah produk
yang dipesan selesai dikerjakan, digunakan untuk menghitung selisih antara biaya overhead
pabrik yang dibebankan dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya.

Biaya overhead pabrik meliputi:


o Akuntansi biaya overhead pabrik yang dibebankan; berdasarkan tarif yang ditentukan
dimuka. Pembebanan biaya overhead pabrik ke harga pokok pesanan dihitung berdasar-
kan tarif yang ditentukan di muka dikalikan dengan kapasitas sesungguhnya yang
digunakan untuk mengerjakan setiap produk pesanan. Jurnalnya:
Barang Dalam Proses - Biaya Overhead Pabrik Rp. XXX
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan Rp. XXX
(untuk mencatat pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan tarif yang ditentukan)

2017 Analisis Biaya Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 Hayu Kartika, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Bukti sebagai dasar jurnal diatas adalah bukti memorial yang memuat perhitungan tarif
dan beban biaya overhead pabrik.Jumlah biaya overhead pabrik yang dihitung berdasar-
kan tarif tersebut dicatat dalam rekening “Biaya Overhead Pabrik Dibebankan”. Se-
dangkan rekening ”Barang Dalam Proses - Biaya Overhead Pabrik” digunakan untuk men-
catat pembebanan biaya overhead pabrik tarif ke harga pokok produk yang dipesan. Buku
pembantu yang diperlukan adalah kartu Harga Pokok Pesanan, yaitu untuk mencatat
biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada setiap produk pesanan.

o Akuntansi biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi. Dicatat dalam rekening
“Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya”. Contoh jurnalnya
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. XXX

Persediaan Bahan Penolong Rp. XXX


(untuk mencatat biaya bahan penolong)

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. XXX

Gaji & upah Rp. XXX


(untuk mencatat biaya tenaga kerja tidak langsung)

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. XXX

Akumulasi penyusutan gedung pabrik Rp. XXX

Akumulasi penyusutan mesin pabrik Rp. XXX


(untuk mencatat penyusutan aktiva tetap pabrik)

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. XXX

Persediaan Suku cadang Rp. XXX


(untuk mencatat biaya reparasi & pemeliharaaan aktiva tetap pabrik)

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. XXX

Persediaan Bahan Bangunan Rp. XXX

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. XXX

Kas/Utang Biaya Rp. XXX


(untuk mencatat macam-macam biaya overhead)

o Akuntansi selisih biaya overhead pabrik; mencatat perbedaan biaya overhead pabrik
yang dibebankan berdasarkan tarif dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya.
Jurnalnya
Biaya Overhead Pabrik Yang Dibebankan Rp. XXX
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. XXX

2017 Analisis Biaya Pusat Bahan Ajar dan eLearning


6 Hayu Kartika, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Jika terjadi selisih pembebanan kurang, maka dibuat jurnal:

Selisih Biaya Overhead Pabrik Rp. XXX

Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya Rp. XXX

Akuntansi Biaya Produk Selesai

Untuk mencatat harga pokok produk selesai, Jurnal yang perlu dibuat adalah:
Persediaan Produk Selesai Rp. XXX

BDP – Biaya Bahan Baku Rp.XXX

BDP – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp.XXX

BDP – Biaya Overhead Pabrik Rp.XXX


(untuk mencatat produk pesanan yang telah selesai dikerjakan)

Rekening yang digunakan adalah:

 Persediaan Produk Selesai, yaitu untuk mencatat jumlah biaya produksi dari produk
pesanan yang telah selesai dikerjakan,
 Rekening Barang Dalam Proses, yaitu untuk memindahkan jumlah biaya yang
dibebankan pada produk pesanan yang telah diselesaikan.
Buku pembantu yang diperlukan:

 Kartu persediaan produk selesai, yang digunakan untuk mencatat harga pokok produk
pesanan yang telah diselesaikan.

Akuntansi Biaya Produk Dalam Proses

Tiap akhir perioda (umumnya akhir bulan), biaya produksi atas produk pesanan yang belum
selesai dikerjakan dipindahkan ke rekening Persediaan Produk Dalam Proses, jurnalnya:

Persediaan Produk Dalam Proses Rp. XXX

BDP – Biaya Bahan Baku Rp.XXX

BDP – Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp.XXX

BDP – Biaya Overhead Pabrik Rp.XXX


(untuk mencatat produk pesanan yg belum selesai dikerjakan pada akhir perioda)

Rekening Persediaan Produk Dalam Proses, digunakan untuk mencatat biaya produksi yang
telah digunakan untuk mengerjakan produk yang belum selesai pada akhir perioda.

2017 Analisis Biaya Pusat Bahan Ajar dan eLearning


7 Hayu Kartika, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Akuntansi Biaya Penjualan Produk

Harga pokok produk yang diserahkan kepada pemesan dicatata dalam rekening “Harga
Pokok Penjualan” dan rekening “Persediaan Produk Selesai”. Jurnal untuk mencatat harga
pokok pesanan yang diserahkan kepada pemesan adalah:
Harga Pokok Penjualan Rp. XXX
Persediaan Produk Selesai
Rp. XXX
Sedangkan Jurnal untuk mencatat pendapatan penjualan produk adalah:
Kas/piutang dagang Rp. XXX
Penjualan Rp.XXX
Rekening yang digunakan adalah:
 Kas (untuk penjualan tunai) atau
 Piutang dagang (untuk penjualan kredit)
 Penjualan, untuk mencatat nilai penjualan dari produk yang diserahkan.
Buku pembantu yang diperlukan:
o Kartu persediaan produk selesai, untuk mencatat pengurangan nilai atas persediaan
produk selesai yang diserahkan kepada pemesan.

HARGA POKOK PRODUKSI


PT KENANGA
HARGA POKOK PRODUKSI
PER 31 Desember 20XX
(dalam Juta Rupiah)

BIAYA BAHAN BAKU LANGSUNG


Persediaan awal xxx
Pembelian xxx (+)
Tersedia xxx
Persediaan akhir xxx (-)
Biaya bahan dipakai xxx
BIAYA BURUH LANGSUNG xxx
BIAYA UMUM PABRIK
Gaji buruh tidak langsung xxx
Utilitas: listrik, air, telp. xxx
Pemeliharaan xxx
Penyusutan xxx
Supplies pabrik xxx (+)
TOTAL xxx (+)
JUMLAH BIAYA PRODUKSI xxx
Persediaan awal barang ½ jadi xxx (+)
Jumlah xxx
Persediaan akhir barang ½ jadi xxx (-)
HARGA POKOK PRODUKSI xxx

2017 Analisis Biaya Pusat Bahan Ajar dan eLearning


8 Hayu Kartika, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Contoh:
1. PT. ROSMALA berproduksi atas dasar pesanan para langganannya. Pada bulan Agustus
20XX, telah diterima pesanan sebagai berikut:
Nomor Pesanan Jumlah
P – 24 50 unit
P – 25 80 unit
P – 26 60 unit
Berikut data biaya selama Agustus 20XX:
- Pembelian bahan baku sebanyak 6 ton, dengan harga Rp. 1.500/kg
- Dari bahan baku yang dibeli, dipakai untuk memproduksi pesanan P-24 1.000kg, P-25
2.500kg, dan P-26 1.500kg.
- Biaya tenaga kerja langsung Rp. 9.000.000,- dengan distribusi untuk setiap pesanan: P-
24 20%, P-25 50%, P-26 30%.
- Biaya overhead pabrik yang dibebankan pada tiap pesanan dengan tarif 120% dari Biaya
Tenaga Kerja Langsung.
- Biaya overhead pabrik sesungguhnya pada bulan Agustus 20XX berasal dari:
Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 2.000.000,-
Pemakaian supplies listrik Rp. 3.000.000,-
Biaya listrik pabrik Rp. 1.000.000,-
Penyusutan gedung pabrik Rp. 1.500.000,-
Penyusutan perlengkapan pabrik Rp. 2.000.000,-
Biaya lain-lain Rp. 500.000,-
- Akhir Agustus 20XX, pesanan P-24 dan P-25 telah selesai diproduksi, dan pesanan P-24
diserahkan dengan harga jual per unit Rp. 125.000
Diminta:

1. Membuat jurnal
- Pembelian bahan baku
- Pemakaian bahan baku
- Pembebanan BTKL pada produk
- Pembelian BOP dan mencatat BOP sesungguhnya
- Mencatat persediaan produk dalam proses dan persediaan produk selesai.
- Mencatat penyerahan pesanan yang telah selesai

2. Menghitung:
- Nilai persediaan bahan baku per 31 Agustus 20XX.
- Nilai persediaan produk dalam proses per 31 Agustus 20XX
- Nilai persediaan produk selesai per 31 Agustus 20XX
- Laba kotor atas penjualan selama Agustus 20XX
- Selisih BOP sesungguhnya BOP yang dibebankan
- Harga Pokok Penjualan setiap pesanan

2017 Analisis Biaya Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 Hayu Kartika, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
3. Membuat Laporan Harga Pokok Produksi masing-masing pesanan

Jawab:

1. Jurnal transaksi yang diperlukan PT ROSMALA


Persediaan bahan baku Rp.9.000.000

Utang dagang/kas Rp.9.000.000

Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp.7.500.000

Persediaan bahan baku Rp.7.500.000

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp.9.000.000

Gaji dan upah Rp.9.000.000

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp.10.800.000

biaya overhead pabrik yg dibebankan Rp.10.800.000

Persediaan produk dalam proses Rp.8.190.000

Barang dalam proses-biaya bahan baku Rp.2.250.000

Barang dalam proses-biaya tenaga kerja langsung Rp.2.700.000

Barang dalam proses-biaya overhead pabrik Rp.3.240.000

Piutang dagang/kas Rp.6.250.000

Penjualan Rp.6.250.000

Harga pokok penjualan Rp.5.460.000

Persediaan produk selesai Rp.5.460.000

Nilai persediaan bahan baku per 31 Agustus 20XX = Rp.1.500.000

Nilai persediaan produk dalam proses per 31 Agustus 20XX = Rp.8.190.000

Nilai persediaan produk selesai per 31 Agustus 20XX = Rp.13.650.000

Laba kotor atas penjualan selama Agustus 20XX = Rp.790.000

2017 Analisis Biaya Pusat Bahan Ajar dan eLearning


10 Hayu Kartika, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Tugas:

 Jelaskan karakteristik usaha perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan!


 Jelaskan manfaat informasi harga pokok produksi per pesanan untuk pihak manajemen
 Sebutkan “rekening kontrol” dan “rekening pembantu” yang digunakan dalam akuntansi
biaya!

Daftar Pustaka
- Mardiasmo; “Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok Produksi”; Andi Offset, Yogyakarta, 1994.
- Muslim, E.; “Harga Pokok Produksi, Ikhtisar Rugi Laba, Neraca Dan Penilaian Persediaan”, modul FT UI,
Jakarta, 1993.
- Matz, A., Milton F.U. and Lawrence H.H.; “Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian”; 1992.

2017 Analisis Biaya Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 Hayu Kartika, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai