MODUL PERKULIAHAN
Pemodelan
Sistem
Pengenalan Masalah Sistem
Abstract Kompetensi
Dalam modul ini diperkenalkan berfikir Mahasiswa memahami ruang lingkup
sistem (system thinking), pemodelan pemodelan dan sistem industri.
dan simulasi industri.
Pengenalan Sistem
02
Teknik Teknik Industri W162100020 Jakfat Haekal, ST, MT
Hidup manusia seluruhnya dikelilingi oleh sistem, menjadi bagian dari berbagai sistem dan
terus menciptakan sistem baru. Bumi tempat manusia tinggal merupakan bagian dari sistem
tata surya. Secara sosial pun, kehidupan manusia dipergunakan, dibentuk dan dikendalikan
oleh sistem yaitu sistem sosial. Seperti dalam berkeluarga, bertetangga (dalam bentuk
Rukun Tetangga dan Rukun Warga), bekerja, sekolah, dan berbagai macam kelompok
minat yang terlibat di dalamnya. Tubuh manusia sendiri terdiri dari berbagai sistem yang
saling menunjang dan mendukung keberlangsungan hidupnya. Ada sistem pernafasan,
sistem pencernaan, sistem peredaran darah, dan lain-lain. Manajemen modern saat ini
menggunakan sistem informasi untuk mempermudah integrasi organisasi. Sistem jaminan
kesehatan bagi warga negara, sistem transportasi publik dan masih banyak lainnya. Begitu
banyak sistem di sekitar kita.
Keseluruhan contoh tersebut memiliki persamaan dalam hal kumpulan benda atau obyek
yang terorganisasi. Yang menjadi bahasan dalam perkuliahan ini adalah sistem yang
terorganisir oleh manusia sehingga sistem yang berkaitan dengan alam (natural systems)
tidak disertakan.
Kreativitas berkaitan dengan tersedianya informasi, konsep, dan pengetahuan yang sangat
terbatas atau secara parsial, sepotong-sepotong, tidak utuh, dalam menangani suatu realita
tertentu. Dalam konteks perkuliahan ini kreativitas adalah kemampuan untuk menemukan
hubungan-hubungan baru, meneropong suatu hal dari sudut pandang atau perspektif baru
dari beberapa konsep. Setiap kreasi pasti mencerminkan hubungan-hubungan baru dan
perspektif baru atau kombinasi baru dari sejumlah gagasan, teori, konsep, algoritma,
metode, teknik, produk, proses, warna, bentuk, tekstur, aroma, cita rasa, dan lain-lain.
Kreativitas berkaitan dengan tersedianya informasi. Konsep dan pengetahuan yang sangat
terbatas atau secara parsial, sepotong-sepotong, tidak utuh dalam menangani suatu realita
tertentu.Kreativitas adalah kemampuan untuk merumuskan hubungan hubungan baru,
meneropong suatu hal dari sudut pandang atau perspektif baru dari beberapa konsep.
Contoh :
– Becak motor (paduan dua buah produk yang berbeda menjadi produk baru)
– Permen nano-nano yang memberikan cita rasa asam, manis dan asin
Contoh-ontoh di atas menunjukkan bahwa kreativitas, bersifat spontan, dan tidak dapat
diperhitungkan sebelumnya. Kreativitas merupakan hasil olah mental yang
mendayagunakan wawasan, pengetahuan, imajinasi, logika intuisi, kejadian-kejadian,
kebetulan serta evaluasi yang konstruktif atau lingkungan dan rangsangan-rangsangan
eksternal.
Maksud kreativitas :
– Proses dari perilaku kreatif yang mencakup persepsi, belajar, berfikir dan motivasi.
Proses kreatif berkaitan dengan kemampuan untuk mengubah (transform) atau menemukan
hubungan-hubungan baru yang tidak terduga diantara berbagai informasi.
a. Sensitivitas
b. Sinergi
Adalah perilaku dari totalitas system yang sukar diperkirakan atas dasar perilaku-perilaku
komponennya.
c. Serendipitas
Ketiga elemen ini biasanya terpatri dalam siklus mental dengan psikologis orang-orang
kreatif, yaitu :
2021 Nama Mata Kuliah dari Modul
3 Jakfat Haekal, ST, MT
Biro Bahan Ajar eLearning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
– Memiliki keterampilan analisis dan sintesa
Hambatan kreativitas :
a. Hambatan perceptual, merintangi seseorang untuk memahami hakekat masalah dan atau
informasi yang diperlukan untuk memecahkan persoalan, yang muncul dalam bentuk :
– Kekakuan persepsi
– Memiliki motivasi yang berlebihan untuk mencapai keberhasilan secara cepat (ambisius)
c.Hambatan kultural dan lingkungan, yaitu norma, nilai-nilai, dan keyakinan yang berlaku di
masyarakat serta lingkungan fisik dan sosial yang dekat pada kita
1. Permen Nano-Nano yang memberikan cita rasa asam, manis dan asin.
Masalah Sistem
Ada banyak cara orang mendefinisikan masalah. Berikut diantara definisi-definisi tersebut.
Perbedaan (gap)
Apabila terdapat perbedaan atau kesenjangan antara apa yang seharusnya ada (das
sollen) dan apa yang ada dalam kenyataan (das sein), atau perbedaan
antaraharapan (expect) dan kenyataan (exist), atau perbedaan antara apa yang
diperlukan dan apa yang tersedia, atau perbedaan antara apa yang dirancang dan
kejadian yang sebenarnya, atau perbedaan persepsi antara beberapa orang, atau
perbedaan antara apa yang sudah diketahui dengan apa yang ingin diketahui.
Penyebab Kemerosotan
Variabel-variabel bebas menyebabkan prestasi suatu sistem tidak sesuai dengan
sasaran yang telah ditetapkan.
Salah satu tujuan pemodelan adalah pencapaian tujuan pemecahan masalah, atau untuk
menjawab pertanyaan “apa sebenarnya tujuan dari riset pemecahan masalah?”. Tujuan
pemecahan masalah harus ditulis dengan jelas dan dikomunikasikan kepada pengambil
keputusan. Komunikasi ini perlu dilakukan sebab persetujuan antara analis dengan
pengambil keputusan merupakan faktor yang menunjang keberhasilan.
Pengembangan Model
Tahapan Pengembangan Model
Model merupakan cara sederhana untuk memandang suatu masalah. Ada beberapa kriteria
yang harus dipenuhi dalam memodelkan suatu sistem, antara lain
SISTEM NYATA
Teori, Prinsip, Hukum, Konsep,
Asumsi, Postulat, Pengalaman
dan Lingkup Observasi
Masalah
Pendekatan Sistem
Tujuan Studi
Elemen
Relasi
Atribut
Aktivitas
Status
MODEL KONSEPTUAL
Karakterisasi Sistem
Variabel Sistem
FORMULASI MODEL
Variabel Simbolik
Pengumpulan Data :
Relasi dan Fungsi Penyampelan
Pengukuran
Aksioma
Model Formal
Verifikasi Model
Analisis Model
Solusi Model
PARAMETERISASI
VALIDASI MODEL
IMPLEMENTASI MODEL
Sistem dikenal sebagai konseptualisasi manusia, tidak secara hakiki ada. Hanya pengamat
manusia yang memandang sesuatu sebagai sebuah sistem. Sistem yang sama dapat
didefinisikan secara berbeda oleh orang yang berbeda.
Sistem didefinisikan sebagai suatu kumpulan objek yang saling berkaitan dan saling
bergantungan secara tetap (reguler) untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu
lingkungan yang kompleks.
Ciri suatu sistem ditandai dengan elemen-elemen pembentuknya. Suatu sistem memiliki ciri-
ciri berikut.
1. Entiti
Objek sistem yang menjadi pokok perhatian
2. Atribut
Sifat yang dimiliki oleh entiti.
3. Aktivitas
Proses yang menyebabkan perubahan dalam sistem, yang dapat mengubah atribut,
bahkan entiti.
4. Status
Keadaan entiti dan aktivitas pada saat tertentu atau kumpulan variabel yang penting
untuk menggambarkan sistem pada sembarang waktu, tergantung pada tujuan studi
sistemnya.
5. Kejadian
Peristiwa sesaat yang dapat mengubah variabel status sistem.
Perencanaan
Analisis
Desain
Implementasi
Penggunaan
SDLC sering disebut sebagai pendekatan air terjun (Waterfall approach) karena pekerjaan-
pekerjaan tersebut mengikuti satu pola teratur dan dilaksanakan dari atas ke bawah dan
memiliki aliran satu arah-menuju ke penyelesaian proyek. Ketika sebuah sistem telah
melampaui masa manfaatnya dan harus diganti, satu siklus hidup baru akan dimulai dengan
diawali oleh tahap perencanaan.
Prototyping
Para pengembang selalu melakukan looping kembali dan mengerjakan ulang untuk
mendapatkan sebuah sistem yang dapat memuaskan penggunanya yang proyek-proyek
tersebut cenderung berlanjut hingga berbulan bahkan bertahun yang hampir selalu melebihi
anggarannya. Sebagai tanggapan atas keterbatasan tersebut, para pengembang sistem
memutuskan untuk menerapkan suatu teknik yang telah terbukti efektif dalam pekerjaan lain
yaitu prototype. Prototype adalah satu versi dari sebuah sistem potensial yang memberikan
ide bagi para pengembang dan calon pengguna, bagaimana sistem akan berfungsi dalam
bentuk yang telah selesai. Proses membuat prototype ini disebut prototyping.
Terdapat dua jenis prototype : evolusioner dan persyaratan. Prototype Evolusioner terus
menerus disempurnakan sampai memiliki fungsionalitas yang dibutuhkan pengguna dari
sistem yang baru yang kemudian dilanjutkan produksi. Prototype Persyaratan
dikembangkan sebagai satu cara untuk mendefinisikan persyaratan-persyaratan fungsional
dari sistem baru ketika pengguna tidak mampu mengungkapkan dengan jelas apa yang
mereka inginkan.
2. Membuat satu prototipe, pengembang menggunakan satu alat prototyping atau lebih
untuk membuat prototipe.
1. Daellenbach, H., G., Systems and Decision Making, John Wiley & Sons, England,
1995.
2. Harrel, Gosh, Bowden, Simulation Using Promodel, McGraw Hill, New York, 2004.
3. Bisschop, J., AIMMS Optimization Modelling, Paragon Decision Technology,
Netherland, 1999.
4. Simatupang, Togar, M., Pemodelan Sistem, Nindita, Klaten, 1994.