Anda di halaman 1dari 17

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018

BAB VI
ANTROPOMETRI

6.1 Landasan Teori


Landasan teori merupakan teori yang relevan dan digunakan untuk
menjelaskan variabel yang akan diteliti sebagai dasar untuk memberi jawaban
sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan (hipotesis). Teori yang
digunakan bukan sekedar pendapat dari penulis, tetapi teori yang benar-benar
telah teruji kebenarannya. Landasan teori pada antropometri terdiri dari
definisi antropometri, jenis-jenis antropometri, faktor-faktor yang
mempengaruhi antropometri, dan persentil. Berikut adalah landasan teori
pada antropometri.

6.1.1 Definisi Antropometri


Antropometri menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) adalah
satu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik
tubuh manusia ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data
tersebut untuk penanganan masalah desain. Penerapan data antropometri
akan dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan standar deviasi
dari suatu distribusi normal (Nurmianto, 2004).
Antropometri berasal dari kata antropos, yang berarti manusia, dan
metrikos, yang berarti pengukuran. Antropometri merupakan ilmu yang
berhubungan dengan aspek ukuran fisik manusia atau ilmu yang mempelajari
tentang dimensi tubuh manusia meliputi ukuran. Aspek fisik ini tidak hanya
dimensi linear, tetapi juga berupa berat badan. Keilmuan ini melingkupi
metode pengukuran dan permodelan dimensi tubuh manusia, serta teknik
aplikasi untuk perancangan. Roebuck (1995) mendefinisikan antropometri
sebagai “the science of measurement and the art of application that establishes
the physical geometry, mass properties, and strength capabilities of the human
body” (Iridiastadi dan Yassierli, 2014).

VI-1
VI-2

6.1.2 Jenis-Jenis Antropometri


Antropometri dapat dibagi atas antropometri struktural (statis) dan
antropometri fungsional (dinamis). Antropometri statis adalah pengukuran
keadaan dan ciri-ciri fisik manusia dalam posisi diam pada dimensi-dimensi
dasar fisik, meliputi panjang segmen atau bagian tubuh, lingkar bagian tubuh,
massa bagian tubuh, dan sebagainya. Antropometri dinamis adalah
pengukuran keadaan dan ciri-ciri fisik manusia ketika melakukan gerakan-
gerakan yang mungkin terjadi saat bekerja, berkaitan erat dengan dimensi
fungsional, misalnya tinggi duduk, panjang jangkauan, dan lain-lain. Kedua
antropometri tersebut dalam penerapannya tidak dibedakan. Hasil
pengukuran baik pada keadaan statis atau dinamis secara umum disebut data
antropometri (Iridiastadi dan Yassierli, 2014).

6.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Antropometri


Menurut Stevenson (1989) dan Nurmianto (1991) terdapat perbedaan
antara satu populasi dengan populasi yang lain adalah dikarenakan oleh
faktor-faktor. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut (Nurmianto,
2004):
1. Keacakan/ Random
Satu kelompok populasi yang sudah jelas sama kelamin, suku/ bangsa,
kelompok usia dan pekerjaannya, namun masih akan ada perbedaan yang
cukup signifikan antara berbagai macam masyarakat. Distribusi frekuensi
secara statistik dari dimensi kelompok anggota masyarakat jelas dapat
diaproksimasikan dengan menggunakan distribusi normal, yaitu dengan
menggunakan data persentil yamg telah diduga, jika mean (rata-rata) dan
standar deviasinya telah dapat diestimasi.
2. Jenis Kelamin
Terdapat perbedaan yang signifikan antara dimensi tubuh pria dan wanita.
Pria dianggap memiliki dimensi segmen badan lebih panjang daripada

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-3

wanita. Data antropometri untuk kedua jenis kelamin karena hal tersebut
selalu disajikan secara terpisah.
3. Suku Bangsa (Ethnic Variability)
Variasi diantara beberapa kelompok suku bangsa telah menjadi hal yang
tidak kalah penting karena meningkatnya jumlah angka migrasi dari satu
negara ke negara yang lain. Contoh sederhana yaitu meningkatnya jumlah
penduduk yang migrasi dari negara Vietnam ke Australia untuk mengisi
jumlah satuan angkatan kerja (industrial workforce), maka akan
mempengaruhi antropometri secara nasional.
4. Usia
Dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar seiring dengan
bertambahnya usia. Berdasarkan hal tersebut dilakukanlah
pengelompokkan berdasarkan usia. Berikut adalah pengelompokkan
manusia berdasarkan usianya:
a. Balita
b. Anak-anak
c. Remaja
d. Dewasa.
e. Lanjut usia.
Hal ini jelas berpengaruh terutama jika desain diaplikasikan untuk
antropometri anak-anak. Antropometrinya akan cenderung terus
meningkat sampai batas usia dewasa. Manusia menginjak usia dewasa akan
cenderung tidak mengalami pertumbuhan tinggi badan yang disebabkan
oleh berkurangnya elastisitas tulang belakang (intervertebral discs) dan
berkurangnya dinamika gerakan tangan dan kaki.

5. Jenis Pekerjaan
Beberapa jenis pekerjaan tertentu menuntut adanya persyaratan dalam
seleksi karyawannya. Contohnya adalah buruh dermaga/ pelabuhan harus
mempunyai postur tubuh yang relatif lebih besar dibandingkan dengan
karyawan perkantoran pada umumnya.
6. Pakaian

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-4

Hal ini juga merupakan sumber variabilitas yang disebabkan oleh


bervariasinya iklim/ musim yang berbeda dari satu tempat ke tempat yang
lainnya terutama untuk daerah dengan empat musim. Contohnya pada
waktu musim dingin manusia akan memakai pakaian yang relatif lebih tebal
dan ukuran yang relatif lebih besar. Pekerja di pertambangan, pengeboran
lepas pantai, pengecoran logam, bahkan para penerbang dan astronot
harus mempunyai pakaian khusus.
7. Faktor Kehamilan pada Wanita
Faktor ini sudah jelas akan mempunyai pengaruh perbedaan yang berarti
jika dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil. Faktor tersebut
terutama berkaitan dengan analisis perancangan produk (APP) dan analisis
perancangan kerja (APK).
8. Cacat Tubuh Secara Fisik
Suatu perkembangan yang menggembirakan pada dekade terakhir yaitu
diberikannya skala prioritas pada rancang bangun fasilitas akomodasi untuk
para penderita cacat tubuh secara fisik sehingga mereka dapat ikut serta
merasakan kesamaan dalam penggunaan jasa dari hasil ilmu ergonomi
didalam pelayanan untuk masyarakat. Masalah yang sering timbul misalnya
keterbatasan jarak jangkauan, dibutuhkan ruang kaki (knee space) untuk
meja kerja, lorong/ jalur khusus untuk kursi roda, ruang khusus di dalam
lavatory, jalur khusus untuk keluar masuk perkantoran, kampus, hotel,
restoran, super market dan lain-lain.

6.1.4 Tipe Perancangan


Data-data hasil dari pengukuran atau disebut sebagai data antropometri
digunakan sebagai data untuk perancangan peralatan. Mengingat bahwa
keadaan dan ciri fisik dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga berbeda satu
sama lainnya, maka terdapat tiga prinsip dalam pemakaian data tersebut
sebagai berikut (Sutalaksana, 2006).
1. Perancangan berdasarkan individual ekstrim

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-5

Prinsip ini digunakan apabila kita mengharapkan agar fasilitas yang


dirancang tersebut dapat dipakai dengan enak dan nyaman oleh sebagian
besar orang-orang yang akan memakainya (biasanya minimal 95% pemakai).
2. Perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan
Prinsip ini digunakan untuk merancang suatu fasilitas agar fasilitas tersebut
bisa menampung atau bisa dipakai dengan enak dan nyaman oleh semua
orang yang mungkin memerlukan.
3. Perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata pemakainya
Prinsip ini hanya digunakan apabila perancangan berdasarkan harga ekstrim
tidak mungkin dilaksanakan dan tidak layak jika menggunakan prinsip
perancangan fasilitas yang bisa disesuaikan.

6.1.5 Persentil
Persentil menunjukkan jumlah bagian per seratus orang dari suatu
populasi yang memiliki ukuran tubuh tertentu. Suatu persentil
menggambarkan persentase atau ranking dalam data terurut. Terdapat tiga
nilai persentil yang biasa digunakan dalam perancangan, yaitu persentil kecil,
persentil besar, dan persentil tengah. Data antropometri sering diasumsikan
berdistribusi normal, maka dari itu persentil tengah (persentil 50) sama
nilainya dengan nilai rata-rata dari sebuah distribusi. Pemilihan persentil
bergantung pada karakteristik dimensi rancangan. Persentil 5 (atau ditulis P5)
digunakan sebagai nilai persentil kecil dan persentil 95 (atau P95) digunakan
sebagai nilai persentil besar, untuk mengakomodasi 95% dari populasi. Hal ini
didasarkan atas pertimbangan bahwa akan selalu ada sekitar 5% populasi yang
memiliki antropometri yang sangat ekstrim. Pendekatan distribusi normal
dapat digunakan dalam menghitung nilai persentil. Nilai rata-rata (mean) dan
simpangan baku (standard deviation) dari suatu set data yang telah diketahui
akan dengan mudah dapat dihitung besarnya persentil P sebagai berikut
(Iridiastadi dan Yassierli, 2014).

....................................................(6.1)

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-6

Keterangan:
P = nilai persentil yang dihitung

= nilai rata-rata

........................................................(6.2)
K = faktor pengali untuk persentil yang diinginkan
(nilai k dapat dilihat pada Tabel 6.1 yang diperoleh dari nilai z pada
tabel nilai distribusi normal)
s = simpangan baku

.....................................................(6.3)
Tabel 6.1 Faktor Pengali dalam Perhitungan Persentil
Persentil P1 P5 P10 P25 P50 P75 P90 P95
K -2,326 -1,645 -1,282 -0,674 0 +0,674 +1,645 +2,326

6.2 Hasil dan Pembahasan


Hasil dan pembahasan pada antropometri terdiri dari dimensi tubuh dan
tipe perancangan, tabel perhitungan antropometri, dan perhitungan manual.
Berikut hasil dan pembahasan pada antropometri.

6.2.1 Dimensi Tubuh dan Tipe Perancangan


Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisis,
menilai, memperbaiki, dan menyusun suatu sistem, baik sistem fisik maupun
non fisik yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan
informasi yang ada. PT Mitra Pesona membutuhkan data dimensi tubuh
manusia atau antropometri pada perancangan produk tempat majalah agar
rancangan produk tempat majalah dapat sesuai dengan ukuran tubuh manusia
yang akan menggunakannya.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-7

Pembuatan produk tempat majalah membutuhkan empat dimensi tubuh


manusia yang digunakan dalam perancangan produknya yaitu dimensi tubuh
panjang jari ke-3, dimensi tubuh lebar tangan, dimensi tubuh panjang pangkal
tangan, dan dimensi tubuh panjang lengan bawah. PT Mitra Pesona
menggunakan dimensi panjang jari ke-3 untuk mengetahui kedalaman sekat,
dimensi lebar tangan untuk mengetahui jarak antar sekat, dimensi panjang
pangkal tangan untuk mengetahui kedalaman sekat, serta dimensi panjang
lengan bawah untuk mengetahui kedalaman sekat dan mudah tidaknya
seseorang dalam menjangkau majalah pada tempat majalah.
Dimensi tubuh panjang jari ke-3 menggunakan tipe perancangan dengan
persentil 5 (P5) karena P5 digunakan untuk manusia yang memiliki dimensi
tubuh panjang jari ke-3 lebih kecil atau pendek dibandingkan ukuran rata-rata
agar tidak mengalami kesulitan dalam menjangkau saat mengambil majalah
dari kedalaman sekat yang telah dibuat. Bagi manusia yang mempunyai
dimensi tubuh panjang jari ke-3 besar atau panjang, hal tersebut tidak memiliki
pengaruh karena tetap dapat menjangkau saat mengambil majalah dari
kedalaman sekat secara baik.
Dimensi tubuh lebar tangan menggunakan tipe perancangan dengan
persentil 95 (P95) karena P95 digunakan untuk manusia yang memiliki dimensi
tubuh lebar tangan lebih besar dibandingkan ukuran rata-rata agar tidak
mengalami kesulitan dalam menjangkau saat mengambil majalah dari jarak
antar sekat yang telah dibuat. Bagi manusia yang mempunyai dimensi tubuh
lebar tangan kecil, hal tersebut tidak memiliki pengaruh karena tetap dapat
menjangkau saat mengambil majalah dari jarak antar sekat secara baik.
Dimensi tubuh panjang pangkal tangan menggunakan tipe perancangan
dengan persentil kecil (P5) karena P5 digunakan untuk manusia yang memiliki
dimensi tubuh panjang pangkal tangan lebih kecil atau pendek dibandingkan
ukuran rata-rata agar tidak mengalami kesulitan dalam menjangkau saat
mengambil majalah dari kedalaman sekat yang telah dibuat. Bagi manusia

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-8

yang mempunyai dimensi tubuh panjang pangkal tangan besar atau panjang,
hal tersebut tidak memiliki pengaruh karena tetap dapat menjangkau saat
mengambil majalah dari kedalaman sekat secara baik.
Dimensi tubuh panjang lengan bawah menggunakan tipe perancangan
dengan persentil kecil (P5) karena P5 digunakan untuk manusia yang memiliki
dimensi tubuh panjang lengan bawah lebih kecil atau pendek dibandingkan
ukuran rata-rata agar tidak mengalami kesulitan dalam menjangkau saat
mengambil majalah dari kedalaman sekat yang telah dibuat. Bagi manusia
yang mempunyai dimensi tubuh panjang lengan bawah besar atau panjang,
hal tersebut tidak mengalami pengaruh karena tetap dapat menjangkau saat
mengambil majalah dari kedalaman sekat secara baik.

6.2.2 Tabel Perhitungan Antropometri


Tabel perhitungan antropometri digunakan sebagai acuan dalam
perhitungan manual pada pengukuran dimensi tubuh panjang jari ke-3, lebar
tangan, panjang pangkal tangan, dan panjang lengan bawah. Penggunaan
tabel perhitungan antropometri bertujuan untuk mempermudah proses
penginputan data pada perhitungan manual. Berikut adalah perhitungan
untuk mencari nilai persentil dari dimensi tubuh panjang jari ke-3, lebar tangan,
panjang pangkal tangan, dan panjang lengan bawah.

1. Tabel Perhitungan Antropometri Dimensi Tubuh Panjang Jari Ke-3


Tabel perhitungan antropometri dari dimensi tubuh panjang jari ke-3
dibutuhkan untuk mempermudah proses perhitungan manual. Berikut
adalah tabel perhitungan antropometri dimensi tubuh panjang jari ke-3.
Tabel 6.2 Perhitungan Antropometri Dimensi Tubuh Panjang Jari ke-3
Kelas f X f.X (X - (X - 2
f . (X - 2

6,8-7,2 3 7 21 -0,96 0,9216 2,7648


7,3-7,7 10 7,5 75 -0,46 0,2116 2,116
7,8-8,2 8 8 64 0,04 0,0016 0,0128
8,3-8,7 5 8,5 42,5 0,54 0,2916 1,458

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-9

8,8-9,2 3 9 27 1,04 1,0816 3,2448


9,3-9,7 1 9,5 9,5 1,54 2,3716 2,3716
Jumlah 30 239 11,968

2. Tabel Perhitungan Antropometri Dimensi Tubuh Lebar Tangan


Tabel perhitungan antropometri dari dimensi tubuh lebar tangan
dibutuhkan untuk mempermudah proses perhitungan manual. Berikut
adalah tabel perhitungan antropometri dimensi tubuh lebar tangan.
Tabel 6.3 Perhitungan Antropometri Dimensi Tubuh Lebar Tangan
Kelas F X f.X (X - (X - 2
f . (X - 2

6,7-7,2 1 6,95 6,95 -1,22 1,4884 1,4884


7,3-7,8 9 7,55 67,95 -0,62 0,3844 3,4596
7,9-8,4 11 8,15 89,65 -0,02 0,0004 0,0044
8,5-9,0 7 8,75 61,25 0,58 0,3364 2,3548
9,1-9,6 1 9,35 9,35 1,18 1,3924 1,3924
9,7-10,2 1 9,95 9,95 1,78 3,1684 3,1684
Jumlah 30 241,5 11,868

3. Tabel Perhitungan Antropometri Dimensi Tubuh Panjang Pangkal Tangan


Tabel perhitungan antropometri dari dimensi tubuh panjang pangkal
tangan dibutuhkan untuk mempermudah proses perhitungan manual.
Berikut adalah tabel perhitungan antropometri dimensi tubuh panjang
pangkal tangan.
Tabel 6.4 Perhitungan Antropometri Dimensi Tubuh Panjang Pangkal Tangan
Kelas f X f.X (X - (X - 2
f . (X - 2

7,8-8,3 3 8,05 24,15 -1,8 3,24 9,72


8,4-8,9 2 8,65 17,3 -1,2 1,44 2,88
9,0-9,5 5 9,25 46,25 -0,6 0,36 1,8
9,6-10,1 6 9,85 59,1 0 0 0
10,2-10,7 10 10,45 104,5 0,6 0,36 3,6
Tabel 6.4 Perhitungan Antropometri Dimensi Tubuh Panjang Pangkal Tangan (Lanjutan)
Kelas f X f.X (X - (X - 2
f . (X - 2

10,8-11,3 4 11,05 44,2 1,2 1,44 5,76


Jumlah 30 295,5 23,76

4. Tabel Perhitungan Antropometri Dimensi Tubuh Panjang Lengan Bawah


Tabel perhitungan antropometri dari dimensi tubuh panjang lengan bawah
dibutuhkan untuk mempermudah proses perhitungan manual. Berikut

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-10

adalah tabel perhitungan antropometri dimensi tubuh panjang lengan


bawah.
Tabel 6.5 Perhitungan Antropometri Dimensi Tubuh Panjang Lengan Bawah
Kelas F X f.X (X - (X - 2
f . (X - 2

23 – 23,8 2 23,4 46,8 -2,22 4,9284 9,8568


23,9 – 24,7 7 24,3 170,1 -1,32 1,7424 12,1968
24,8 – 25,6 9 25,2 226,8 -0,42 0,1764 1,5876
25,7 – 26,5 4 26,1 104,4 0,48 0,2304 0,9216
26,6 – 27,4 3 27 81 1,38 1,9044 5,7132
27,5 – 28,3 5 27,9 139,5 2,28 5,1984 25,992
Jumlah 30 768,6 56,268

6.2.3 Perhitungan Manual


Perhitungan manual pada antropometri terdiri atas empat perhitungan
dimensi tubuh manusia. Berikut adalah keempat perhitungan manual dimensi
tubuh manusia.
1. Perhitungan Manual Dimensi Tubuh Panjang Jari Ke-3
Nilai dari mean dan standar deviasi perlu dicari untuk mendapatkan nilai
persentil. Persentil yang digunakan pada dimensi tubuh panjang jari ke-3
adalah persentil kecil (P5). Pengaplikasian penetapan dimensi tubuh
panjang jari ke-3 dengan persentil 5 untuk mengetahui kedalaman atau
tinggi sekat minimum pada produk tempat majalah agar dapat
menyesuaikan bagi konsumen yang memiliki dimensi tubuh panjang jari ke-
3 lebih pendek atau kecil dibandingkan ukuran rata-rata. Berikut adalah
perhitungan manual dimensi tubuh panjang jari ke-3.

= 7,966666667 ≈ 7,97

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-11

= 0,642409258 ≈ 0,64

P5 = + (k5 . s)

= 7,97 + (-1,645 . 0,64)


= 7,97 – 1,0528
= 6,9172 ≈ 6,92
Berdasarkan perhitungan manual dimensi tubuh panjang jari ke-3 di atas,
diperoleh nilai rata-rata (mean) yang artinya rata-rata pelanggan memiliki
dimensi panjang jari ke-3 sebesar 7,97 cm, nilai simpangan baku (SD) untuk
mencari nilai persentil sebesar 0,64 cm, dan nilai dari persentil 5% (P5) yang
digunakan sebagai acuan dalam menentukan kedalaman tempat majalah
yaitu sebesar 6,92 cm.
2. Perhitungan Manual Dimensi Tubuh Lebar Tangan
Nilai dari mean dan standar deviasi perlu dicari untuk mendapatkan nilai
persentil. Persentil yang digunakan pada dimensi tubuh lebar tangan adalah
persentil besar (P95). Pengaplikasian penetapan dimensi tubuh lebar tangan
dengan persentil 95 untuk mengetahui lebar antar sekat maksimum pada
produk tempat majalah agar dapat menyesuaikan bagi konsumen yang
memiliki dimensi tubuh lebar tangan lebih besar dibandingkan ukuran rata-
rata. Berikut adalah perhitungan manual dimensi tubuh lebar tangan.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-12

= 8,17

= 0,6397197662 ≈ 0,64

P95 = + (k95 . s)

= 8,17 + (1,645 . 0,64)


= 8,17 + 1,0528
= 9,2228 ≈ 9,22
Berdasarkan perhitungan manual dimensi tubuh lebar tangan di atas,
diperoleh nilai rata-rata (mean) yang artinya rata-rata pelanggan memiliki
dimensi panjang jari lebar tangan sebesar 8,17 cm, nilai simpangan baku
(SD) untuk mencari nilai persentil sebesar 0,64 cm, dan nilai dari persentil
95% (P95) yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan jarak antar
sekat pada tempat majalah yaitu sebesar 9,22 cm.
3. Perhitungan Manual Dimensi Tubuh Panjang Pangkal Tangan
Nilai dari mean dan standar deviasi perlu dicari untuk mendapatkan nilai
persentil. Persentil yang digunakan pada dimensi tubuh panjang pangkal
tangan adalah persentil kecil (P5). Pengaplikasian penetapan dimensi tubuh
panjang pangkal tangan dengan persentil 5 untuk mengetahui kedalaman
atau tinggi sekat minimum pada produk tempat majalah agar dapat
menyesuaikan bagi konsumen yang memiliki dimensi tubuh panjang
pangkal tangan lebih pendek atau kecil dibandingkan ukuran rata-rata.
Berikut adalah perhitungan manual dimensi tubuh panjang pangkal tangan.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-13

= 9,85

= 0,9051576353 ≈ 0,91

P5 = + (k5 . s)

= 9,85 + (-1,645 . 0,91)


= 9,85 – 1,49695
= 8,35305 ≈ 8,36
Berdasarkan perhitungan manual dimensi tubuh panjang pangkal tangan di
atas, diperoleh nilai rata-rata (mean) yang artinya rata-rata pelanggan
memiliki dimensi panjang pangkal tangan sebesar 9,85 cm, nilai simpangan
baku (SD) untuk mencari nilai persentil sebesar 0,91 cm, dan nilai dari
persentil 5% (P5) yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan
kedalaman tempat majalah yaitu sebesar 8,36 cm.
4. Perhitungan Manual Dimensi Tubuh Panjang Lengan Bawah
Nilai dari mean dan standar deviasi perlu dicari untuk mendapatkan nilai
persentil. Persentil yang digunakan pada dimensi tubuh panjang lengan
bawah adalah persentil kecil (P5). Pengaplikasian penetapan dimensi tubuh
panjang lengan bawah dengan persentil 5 untuk mengetahui seberapa

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-14

panjang jangkauan minimum saat mengambil majalah atau paper pada


produk tempat majalah agar dapat menyesuaikan bagi konsumen yang
memiliki dimensi tubuh panjang lengan bawah lebih pendek dibandingkan
ukuran rata-rata. Berikut adalah perhitungan manual dimensi tubuh
panjang lengan bawah.

= 25,62

= 1,3929378529 ≈ 1,39

P5 = + (k5 . s)

= 25,62 + (-1,645 . 1,39)


= 25,62 - 2,28655
= 23,33345 ≈ 23,33
Berdasarkan perhitungan manual dimensi tubuh panjang lengan bawah di
atas, diperoleh nilai rata-rata (mean) yang artinya rata-rata pelanggan
memiliki dimensi panjang lengan bawah sebesar 25,62 cm, nilai simpangan
baku (SD) untuk mencari nilai persentil sebesar 1,39 cm, dan nilai dari
persentil 5% (P5) yang digunakan sebagai acuan dalam menentukan
kedalaman tempat majalah yaitu sebesar 23,33 cm.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-15

5. Dimensi Kesesuaian Produk


Dimensi kesesuaian produk berdasarkan data antropometri digunakan
untuk mengetahui ukuran yang seharusnya diaplikasikan pada produk
tempat majalah sesuai dengan data antropometri dari dimensi tubuh
manusia yang telah ditentukan. Keempat dimensi tubuh kesesuaian produk
yaitu kedalaman sekat kecil, kedalaman sekat tengah, kedalaman sekat
besar, dan jarak antar sekat yang telah diidentifikasikan masing-masing
ditentukan nilai ukurnya dari data antropometri dimensi tubuh manusia
yang sesuai serta mengaplikasikan penggunaan faktor kelonggaran
(allowance) sebesar 5% atau 0,05 untuk memastikan konsumen yang
memiliki tangan berukuran besar cukup saat mengambil majalah atau
berkas-berkas pada produk tempat majalah.
Berdasarkan hasil perhitungan persentil diatas, selanjutnya dapat
digunakan untuk menghitung dimensi kesesuaian produk tempat majalah.
Dimensi kesesuaian produk didapatkan dari ukuran dimensi tubuh berupa
nilai persentil ditambah dengan faktor kelonggaran (allowance). Berikut
adalah perhitungan dimensi kesesuaian produk dan hasil perhitungannya
dalam bentuk tabel.
Tabel 6.6. Dimensi Kesesuaian Produk
Ukuran Dimensi
No. Dimensi Kesesuaian Produk
Kesesuaian Produk
1 Kedalaman sekat depan 15,33 cm
2 Kedalaman sekat tengah 8,41 cm
3 Kedalaman sekat belakang 23,38 cm
4 Jarak antar sekat 9,27 cm

Berdasarkan tabel diatas didapatkan ukuran dimensi kesesuaian produk


dan ukuran dimensi kesesuaian produk. Ukuran dimensi yang sesuai untuk
kedalaman sekat depan adalah sebesar 15,33 cm, ukuran dimensi yang
sesuai untuk kedalaman sekat tengah adalah 8,41 cm, ukuran dimensi yang
sesuai kedalaman sekat belakang adalah 23,38 cm dan ukuran dimensi yang
sesuai untuk jarak antar sekat adalah 9,27 cm. Berikut adalah perhitungan
manual ukuran dimensi kesesuaian produk.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-16

a. Kedalaman sekat depan


Dimensi kesesuaian = Ukuran dimensi tubuh + Allowance
= Panjang jari ke-3 + Panjang pangkal tangan +
Allowance
= 6,92 + 8,36 + 5%
= 6,92 + 8,36 + 0,05
= 15,33 cm
Hasil pengukuran kedalaman sekat depan sebesar 15,33 cm didapatkan
dari ukuran dimensi tubuh berupa panjang jari ke-3 sebesar 6,92 cm dan
panjang pangkal tangan sebesar 8,36 cm ditambah dengan allowance
sebesar 5% atau 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa kedalaman sekat
depan pada produk yang akan dibuat oleh PT Mitra Pesona adalah
sebesar 15,33 cm dan perhitungan tersebut telah disesuaikan dengan
pengukuran antropometri dimensi tubuh responden yang diinginkan.
b. Kedalaman sekat tengah
Dimensi kesesuaian = Ukuran dimensi tubuh + Allowance
= Panjang pangkal tangan + Allowance
= 8,36 + 5%
= 8,36 + 0,05
= 8,41 cm
Hasil pengukuran kedalaman sekat tengah sebesar 8,41 cm didapatkan
dari ukuran dimensi tubuh berupa panjang pangkal tangan sebesar 8,36
cm ditambah dengan allowance sebesar 5% atau 0,05. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kedalaman sekat tengah pada produk yang akan
dibuat oleh PT Mitra Pesona adalah sebesar 8,41 cm dan perhitungan
tersebut telah disesuaikan dengan pengukuran antropometri dimensi
tubuh responden yang diinginkan.
c. Kedalaman sekat belakang
Dimensi kesesuaian = Ukuran dimensi tubuh + Allowance
= Panjang lengan bawah + Allowance
= 23,33 + 5%
= 23,33 + 0,05
= 23,38 cm

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018


VI-17

Hasil pengukuran kedalaman sekat belakang sebesar 23,38 cm


didapatkan dari ukuran dimensi tubuh berupa panjang lengan bawah
sebesar 23,33 cm ditambah dengan allowance sebesar 5% atau 0,05. Hal
tersebut menunjukkan bahwa kedalaman sekat belakang pada produk
yang akan dibuat oleh PT Mitra Pesona adalah sebesar 23,38 cm dan
perhitungan tersebut telah disesuaikan dengan pengukuran
antropometri dimensi tubuh responden yang diinginkan.
d. Jarak antar sekat
Dimensi kesesuaian = Ukuran dimensi tubuh + Allowance
= Lebar tangan + Allowance
= 9,22 + 5%
= 9,22 + 0,05
= 9,27 cm
Hasil pengukuran jarak antar sekat sebesar 9,27 cm didapatkan dari
ukuran dimensi tubuh berupa lebar tangan 9,22 cm ditambah dengan
allowance sebesar 5% atau 0,05. Hal tersebut menunjukkan bahwa jarak
antar sekat pada produk yang akan dibuat oleh PT Mitra Pesona adalah
sebesar 9,27 cm dan perhitungan tersebut telah disesuaikan dengan
pengukuran antropometri dimensi tubuh responden yang diinginkan.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 1 ATA 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai