Anda di halaman 1dari 10

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN


PERSEDIAAN PRODUK KURSI JASMINE PADA PT YOUNG
INDUSTRY INDONESIA

Oleh:
ARMANIS SHAUZI
31414667

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2017
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS GUNADARMA

MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN TINGKAT


PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK KURSI JASMINE
PADA PT YOUNG INDUSTRY INDONESIA

PROPOSAL KERJA PRAKTIK

Sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan kerja praktek


Pada jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri
Universitas Gunadarma

Oleh :
ARMANIS SHAUZI
31414667

Depok, Agustus 2017

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing

(Dr. Ir. Hotniar Siringo Ringo, Msc)


I. JUDUL
MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN TINGKAT
PENGENDALIAN PERSEDIAAN PRODUK KURSI
JASMINE PADA PT YOUNG INDUSTRY INDONESIA
II. PERSONALIA
2.1 PELAKSANA : Armanis Shauzi
Mahasiswa semester 6 (enam) jurusan teknik
Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Gunadarma, Depok.
2.2 PEMBIMBING : Dr. Ir. Hotniar Siringo Ringo, Msc
Staf pengajar pada Jurusan Teknik Industri
Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Gunadarma, Depok

III. LATAR BELAKANG


Sejalan dengan laju industri yang terus berkembang di Indonesia, maka
banyak bermunculan perusahaan baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar.
Persediaan dalam suatu perusahaan memiliki peranan penting dalam menunjang
jalannya proses produksi. Apabila persediaan dalam suatu perusahaan dikelola
dengan baik maka proses produksi pun dapat berjalan dengan lancar. Persediaan
itu sendiri merupakan sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya
terhadap pemenuhan permintaan konsumen. Dalam industri manufaktur
persediaan dapat berupa persediaan barang baku, bahan pembantu, bahan dalam
proses serta barang jadi. Persediaan bahan baku merupakan bagian terbesar dalam
penggunaan modal kegiatan produksi suatu perusahaan dan merupakan aktivitas
yang selalu mengalami perubahan setiap saat karena kebutuhan akan permintaan
yang berubah-ubah. Oleh karena itu perusahaan harus dapat megelola persediaan
bahan baku dengan baik.
Perencanaan dan pengendalian persediaan yang baik akan sangat
membantu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Pengendalian
persediaan biasa digunakan perusahaan agar dapat menjaga kelangsungan proses
produksi pada perusahaan tersebut, serta menjaga persediaan produk yang dibuat
dapat memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan. Lebih atau tidaknya
persediaan dalam suatu perusahaan dapat mengakibatkan perusahaan harus
mengeluarkan ongkos lebih jika terjadi penumpukkan persediaan pada
perusahaan. Sebaliknya, apabila persediaan terlalu sedikit juga dapat merugikan
perusahaan karena persediaan bahan baku untuk membuat produk tidak
mencukupi, yang mengakibatkan proses produksi tidak dapat berjalan dengan baik
sehingga perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan pemesanan dari distributor.
Pengendalian tingkat persediaan harus memperhatikan berbagai aspek yang
berkaitan dengan persediaan agar dapar mengoptimalkan kinerja perusahaan dan
menekan biaya yang harus dikeluarkan seminimum mungkin.

IV. IDENTIFIKASI MASALAH


Proses produksi sangatlah bergantung pada ketersediaan bahan baku yang
cukup. Kelebihan atau kekurangan bahan baku dapat menyebabkan biaya yang
dikeluarkan perusahaan menjadi besar sehingga kinerja perusahaan tidak dapat
optimal dan keuntungan perusahaan juga tidak optimal.

V. PEMBATASAN MASALAH
Kerja Praktek dan pengambilan data hanya dilakukan di PT Young
Industry Indonesia di Kawasan Industri Menara Permai Kav. 10A, Jalan Raya
Narogong Km 23, Dayeuh, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820. Data yang
diambil yaitu pada bagian produksi dan inventory. Produk yang diamati pada
penulisan ilmiah ini yaitu mengkaji proses produksi dan persediaan bahan baku
produk kursi jasmine with arm. Waktu yang dibutuhkan untuk pengambilan data
hanya 1 bulan mulai dari tanggal 14 Agustus 2017 sampai dengan 15 September
2017.
VI. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan indentifikasi masalah diatas, maka penulis merumuskan
masalah penulisan ilmiah ini tentang tingkat persediaan bahan baku pembuatan
produk kursi jasmine with arm pada PT Young Industry Indonesia termasuk
metode yang sudah ditetapkan yang dilakukan pada PT Young Industry Indonesia.

VII. TUJUAN KERJA PRAKTEK


Kerja praktek mengenai pengendalian tingkat persediaan bahan baku pada
PT Young Industry Indonesia memiliki tujuan yang ingin dicapai. Tujuan
pelaksanaan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui proses produk produksi pembuatan kursi jenis jasmine with
arm pada PT Young Industry Indonesia.
2. Mengetahui pengendalian tingkat persediaan produk jasmine with arm
yang terdapat pada PT Young Industry Indonesia.

VIII. TINJAUAN PUSTAKA


8.1 Pengertian Persediaan
Persediaan menjadi salah satu faktor produksi yang harus dikelola dengan
benar, karena merupakan aset yang sangat berpengaruh terhadap proses produksi
dibanyak perusahaan. Persediaan merupakan bahan atau barang yang disimpan
untuk tujuan tertentu, antara lain untuk proses produksi, jika berupa bahan mentah
maka akan diproses lebih lanjut, jika berupa komponen maka akan dijual kembali
menjadi barang dagangan. Persediaan merupakan bagian yang terbesar dalam
penggunaan modal kerja perusahaan dan merupakan aktiva yang selalu
mengalami perubahan setiap saat (Siagian, 2005).
Persediaan juga mengalami perputaran yang berbeda-beda, tinggi
rendahnya perputaran akan berpengaruh langsung terhadap besar kecilnya dana
yang dibutuhkan dalam persediaan tersebut. Semakin tinggi perputaran persediaan
berarti semakin pendek waktu yang dibutuhkan dalam persediaan, sehingga
kebutuhan dana relatif lebih kecil. Sebaliknya semakin lamban perputaran
persediaan akan semakin lama waktu yang dibutuhkan dalam persediaan,
sehingga kebutuhan dana untuk persediaan lebih relatif besar (Siagian, 2005).

8.2 Fungsi Persediaan


Fungsi dasar persediaan sebenarnya sangat sederhana, yaitu meningkatkan
keuntungan perusahaan. Persediaan dapat memiliki fungsi penting, menambah
fleksibilitas dari operasi suatu perusahaan. Bagi sebagian perusahaan, kebijakan
persediaan yang aman adalah memiliki persediaan dalam jumlah banyak, tetapi
ternyata hal ini akan menyebabkan tingginya biaya untuk penyimpanan dan
pembelian bahan atau barang yang bersangkutan (Siagian, 2005).
Kelebihan persediaan juga akan menyebabkan banyaknya dana yang
terserap dalam persediaan sehingga tidak efisien. Sebaliknya, bila persediaan
terlalu sedikit akan berisiko kekurangan bahan atau barang. Hal ini akan
mengganggu kelancaran roses produksi, selain itu juga biaya pembelian dan biaya
persediaan juga semakin besar. Selain fungsi dasar persediaan, ada beberapa
fungsi persediaan yang lainnya, yakni (Siagian, 2005):
1. Fungsi pemisahan wilayah, merupakan spesialisasi ekonomis antara unit
pembuatan dan unit distribusi yang dibagikan dalam wilayah-wilayah yang
ditanngani.
2. Fungsi suatu produk yang diproses dan didistribusikan dalam ukuran yang
ekonomis.
3. Fungsi penyeimbang dengan permintaan. Persediaan berfungsi untuk
menyeimbangkan kebutuhan konsumsi dengan produksi, agar kebutuhan
konsumi dapat dipenuhi dengan lancar dari proses produksi yang dilakukan.
Sifat permintaan dapat bersifat stabil atau musiman.
4. Fungsi penyangga. Persediaan memiliki fungsi sebagai penyangga agar proses
produksi berjalan lancar tanpa hambatan. Fungsi penyangga dilaksanakan
dengan menetapkan persediaan pengaman.
8.3 Jenis-Jenis Persediaan
Persediaan menjadi salah satu aset yang paling mahal, pada banyak
perusahaan merepresentasikan sekitar 40% dari total modal yang diinvestasikan,
maka sudah selayaknya persediaan dikelola dengan baik, karena terbukti
manajemen persediaan yang baik dapat mengurangi biaya. Oleh karena itu,
perusahaan harus mencapai keseimbangan antara investasi persediaan dan tingkat
pelayanan konsumen. Secara umum, persediaan dapat dibedakan dalam beberapa
jenis, antara lainsebagai berikut (Siagian, 2005).
1. Persediaan bahan baku atau yang disebut juga persediaan bahan mentah, yaitu
bahn atau barang yang akan diproses lebih lanjut menjadi barang jadi. Bahan
mentah dapat digunakan pada proses produksi untuk pemasok yang berbeda.
Meskipun demikian, yang lebih disukai adalah dengan menghapus variabilitas
pemasok dalam hal mutu, jumlah atau waktu pengiriman sehingga tidak
diperlukan pemisahan. Artinya, pemasok akan memberikan bahan atau barang
yang sama ke setiap pelanggannya.
2. Persediaan barang dalam proses, merupakan perseiaan yang telah mengalami
perubahan, tetapibelum selesai. Persediaan ini ada karena untuk membuat
produk sehingga diperlukan waktu atau siklus waktu. Pengurangan waktu
siklus menyebabkan persediaan barang dalam proses pun berkurang.
3. Persediaan yang berfungsi sebagai penunjang dalam proses operasi atau
produksi agar berjalan lancar. Misalnya, suku cadang untuk pemeliharaan
mesin-mesin, alat-alat kantor seperti kertas, tinta, bolpen.
4. Persediaan barang dagangan, merupakan persediaan yang akan dijual kembali
sebagai barang dagangan. Misalnya, persediaan radio tape pada perusahaan
mobil, radio tape dibeli dari perusahaan lain yang akan dijual kembali
bersamaan engan mobil yang menjadi produk utamanya.
5. Persediaan barang jadi, merupakan persediaan yang diperoleh dari hasil
operasi atau produksi yang sudah selesai dan masih disimpan di gudang
perusahaan. Barang jadi dimasukkan ke dalam persediaan, karena permintaan
konsumen untuk jangka waktu tertentu mungkin tidak diketahui.
8.4 Pengadaan Bahan
Pembelian material yang teratur akan membawa akibat-akibat yang positif.
Oleh karena itu perlu diusahakan agar pembelian dasar yang dibutuhkan tersebut
dapat dibeli secara teratur. Apabila penggunaan bahan dasar di pabrik adalah
dilaksanakan secara teratur, maka pengaturan pembelian bahan akan lebih mudah,
yaitu tinggal mengikuti penggunaan bahan saja (Gitosudarmo, 1985).
Apabila penggunaan bahan tidak teratur maka, metode pembelian bahan
secara teratur harus diikuti dengan usaha penyediaan yang lain untuk menjaga
ketidakteraturan penggunaan tersebut. Usaha tersebut adalah pemeliharaan
persediaan bahan dasar. Pengadaan material secara teratur dan ekonomis akan
dapat dilakukan dengan melaksanakan kebijaksanaan pembelian yang sering
disebut EOQ (Economical Order Quantity). EOQ merupakan jumlah pembelian
yang ekonomis yaitu dengan melakukan pembelian secara teratur sebesar EOQ itu
maka perusahaan akan menanggung biaya-biaya pengadaan bahan yang minimal.
Dalam hal ini besar kecilnya EOQ tersebut dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor
biaya pembelian dan faktor biaya penyimpanan (Gitosudarmo, 1985).

IX. KEGUNAAN PENELITIAN


Kegunaan dari kerja praktek dan penelitian secara umum :
1. Diharapkan laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa
dan pembaca yang ingin mengetahui tentang pengendalian persediaan.
2. Untuk menerapkan hasil studi dan perbandingan antara teori yang
diterima dan dipelajari dengan realitas lingkungan kerja.
Kegunaan dari kerja praktek secara khusus :
1. Dapat mengetahui proses produk produksi pembuatan kursi jenis jasmine
with arm pada PT Young Industry Indonesia.
2. Dapat Mengetahui pengendalian tingkat persediaan produk jasmine with
arm yang terdapat pada PT Young Industry Indonesia.
X. TATA LAKSANA
10.1 WAKTU
Kegiatan kerja praktek akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2017.

10.2 LOKASI
Kawasan Industri Menara Permai Kav. 10A, Jalan Raya Narogong Km 23,
Dayeuh, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820.

XI. METODOLOGI PENELITIAN


Metodologi penulisan merupakan sebuah bagan poroses suatu pekerjaan
dari permulaan hingga pekerjaan tersebut selesai. Adapun flowchart pada
pengumpulan data dalam kegiatan kerja praktek yaitu:

Identifikasi Masalah
 Mengidentifikasi metode pengendalian tingkat persediaan yang digunakan pada PT
Young Industri Indonesia.
 Mengidentifikasi penerapan pengendalian tingkat persediaan pada perusahaan
 Mengidentifikasi kendala biaya apa saja dalam penerapan pengendalian tingkat
persediaan dalam perusahaan

Tujuan
 Mengetahui pengendalian tingkat persediaan bahan baku yang terdapat pada PT Young
Industri Indonesia.
 Mengetahui penggunaan metode pengendalian tingkat persediaan bahan baku yang tepat
agar tidak terjadi kelebihan maupun kekurangan pada bahan baku, sehingga dapat
meningkatkan keuntungan perusahaan.

Pengumpulan Data
 Data proses tingkat persediaan bahan baku dilakukan berdasarkan proses observasi
lapangan dan wawancara dengan karyawan PT Young Industri Indonesia.

Tidak

Data Cukup ?

Ya

Pengolahan Data dan Analisis


 Menghitung tingkat ketersediaan bahan baku pada perusahaan
 Menganalisi metode yang diterapkan dalam persediaan bahan baku diperusahaan

Membuat Kesimpulan Tingkat Persediaan Bahan Baku


 Menyimpulkan Tingkat ketersedaiaan bahan baku yang terdapat pada PT Young Industri
Indonesia.
 Menyimpulkan metode yang diterapkan perusahaan mengenai tingkat ketersediaan
bahan baku

Selesai

Gambar 1 Flowchart Pengumpulan Data


XII. LAPORAN
Laporan pelaksanaan kerja praktek akan disusun dalam bentuk laporan
tertulis, setelah kegiatan selesai dilakukan dengan bimbingan dari dosen
pembimbing.

XIII. DAFTAR PUSTAKA


Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Cetakan
Pertama, Graha Indonesia, Jakarta
Yolanda M. Siagian. 2005. Aplikasi Supply Chain Management. Salam
Dunia Bisnis. Grasindo. Jakarta
Gitosudarmo, Indrio. (2002). Manajemen Keuangan Edisi 4. Yogyakarta:
BPFE

Anda mungkin juga menyukai