BAB II
PENURUNAN KONSEP
II-1
II-2
berupa suatu gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja, dan
bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana
suatu produk dapat memuaskan kebutuhan pelanggan. Sebuah produk dapat
memuaskan pelanggan dan dapat sukses dipasaran tergantung pada nilai yang
tinggi untuk ukuran kualitas yang mendasari konsep. Penyusunan konsep
relatif lebih murah dan dapat dilaksanakan dengan cepat, Sebuah produk
dapat memuaskan pelanggan dan dapat sukses dipasaran bergantung pada
nilai tinggi untuk ukuran kualitas yang mendasari konsep. (Irawan, 2017).
Proses penyusunan konsep dimulai dengan serangkaian kebutuhan
pelanggan dan spesifikasi target, serta diakhiri dengan terciptanya beberapa
konsep produk sebagai sebuah pilihan akhir. Penyusunan konsep yang baik
memberi keyakinan kepada tim bahwa seluruh kemungkinan telah digali. Tim
pengembang mungkin saja melakukan kesalahan dalam menurunkan suatu
konsep meliputi:
1. Hanya mempertimbangkan 1 atau 2 alternatif. Pertimbangan dilakukan
oleh anggota yang paling agresif dan percaya diri dalam tim.
2. Kegagalan mempertimbangkan kegunaan konsep yang dipakai oleh
perusahaan lain, baik yang berhubungan maupun tidak dengan produk
yang sedang dikembangkan.
3. Hanya melibatkan 1 atau 2 orang dalam proses, menyebabkan
kurangnya kepercayaan dan tanggung jawab dari anggota tim lainnya.
4. Integrasi yang tidak efektif untuk menemukan solusi parsial yang
menjanjikan.
5. Kesalahan mempertimbangkan seluruh kategori penyelesaian (Ulrich,
2001).
Metode penyusunan konsep merupakan metode yang memecahkan
sebuah masalah kompleks menjadi submasalah yang lebih sederhana. Metode
penyusunan konsep terdiri atas lima tahap yaitu memperjelas masalah,
melakukan pencarian eksternal, melakukan pencarian internal, menggali
secara sistematis dan merefleksikan pada penyelesaian dan proses. Berikut ini
penjelasan untuk masing-masing tahapan metode penyusunan konsep
(Irawan, 2017).
1. Memperjelas masalah
Memperjelas masalah mencakup pengembangan sebuah pengertian
umum dan pemecahan sebuah masalah menjadi submasalah. Membagi
sebuah masalah menjadi sub masalah yang lebih sederhana disebut
dekomposisi masalah. Tujuan dari semua teknik dekomposisi ini adalah untuk
membagi sebuah masalah kompleks menjadi sederhana sehingga dapat
ditangani dengan lebih terfokus. Setelah dekomposisi masalah selesai, tim
memilih submasalah yang paling kritis untuk keberhasilan produk, dan
mungkin paling bermanfaat jika diselesaikan melalui solusi baru atau solusi
yang kreatif (Irawan, 2017).
multipleks
Kayu jati
Material kayu
belanda
mahoni
Pernis
melamin
25 x 25 x 25 cm
35 x 35 x 35 cm
mika
kaca
kayu
plastik
Material kayu
mahoni
Pernis
Cat
25 x 25 x 25 cm
28 x 28 x 28 cm
kayu
kaca
kayu
aluminium