Bab IV
̅ )²
f (X - X
S=
n-1
5
S= = 0,1724 = 0,4152
29
Hasil dari simpangan baku yang diperoleh adalah 0,4152. Hasil tersebut
digunakan untuk menghitung nilai persentil. Persentil yang digunakan pada
pangkal ke tangan adalah persentil 95. Persentil 95 menggambarkan ukuran
manusia yang “terbesar”, maksudnya apabila kita menggunakan ukuran
pangkal ke tangan yang terbesar tetap bisa menyesuaikan ukuran pangkal ke
tangan yang kecil. Menghitung persentil pangkal ke tangan digunakan untuk
mengukur kedalaman dari box kacamata yang ditambahkan dengan ukuran
tubuh dimensi panjang jari 3. Berikut ini adalah perhitungan persentil 95 pada
dimensi tubuh pangkal ke tangan:
̅ + k.S
P95 = X
= 8,103 + (1,645 x 0,4152)
= 8,7860
Hasil perhitungan persentil 95 yang diperoleh sebesar 8,7860. Hasil tersebut
diperoleh dari rata-rata yang ditambahkan dengan perkalian antara k (tabel
nilai persentil 95) dengan S (simpangan baku). Hasil tersebut digunakan untuk
menentukan kedalaman dari box kacamata yang akan ditambahkan dengan
dimensi tubuh panjang jari 3.
2. Panjang jari ke-3
Data dimensi tubuh panjang jari ke-3 digunakan untuk menghitung tinggi
atau kedalaman pada box kacamata yang ditambahkan dengan ukuran
dimensi tubuh pangkal ketangan. Berikut ini adalah perhitungan manual dari
data dimensi panjang jari 3:
a. Mengurutkan data dari yang terkecil sampai terbesar
Tabel 6.3 Tabel Data Terkecil sampai Terbesar
7,2 7,4 7,5 7,5 7,5
7,5 7,6 7,6 7,6 7,6
7,6 7,7 7,7 7,7 7,7
7,8 7,8 8,0 8,1 8,1
8,1 8,3 8,3 8,3 8,3
8,3 8,3 8,4 8,7 8,7
̅ )²
f (X - X
S=
n-1
4,227
S= = 0,1458 = 0,3818
29
Hasil dari simpangan baku yang diperoleh adalah 0,3818. Hasil tersebut
digunakan untuk menghitung nilai persentil. Persentil yang digunakan pada
panjang jari ke-3 adalah persentil 5. Persentil 5 menggambarkan ukuran
manusia yang “kecil”. Persentil 5 digunakan pada panjang jari 3, karena
panjang jari 3 sudah disesuaikan dengan dimensi tubuh pangkal ketangan.
Apabila ukuran pada dimensi tubuh pangkal ketangan ditambahkan dengan
ukuran panjang jari 3, ukuran tersebut sudah besar untuk digunakan pada
ukuran manusia yang lebih besar dan bisa juga disesuaikan oleh ukuran
manusia yang kecil. Berikut ini adalah perhitungan persentil 95 lebar tangan:
Pi = ̅
X + k.S
= 7,89 + ((-1,645) x 0,3817)
= 7,2621
Hasil perhitungan persentil 5 yang diperoleh sebesar 7,2621. Hasil tersebut
diperoleh dari rata-rata yang ditambahkan dengan perkalian antara k (tabel
nilai persentil 5) dengan S (simpangan baku). Hasil tersebut digunakan untuk
menentukan kedalaman dari box kacamata.
3. Lebar Tangan
Data dimensi tubuh lebar tangan digunakan untuk menghitung persentil
yang digunakan untuk menentukan lebar sekat box kacamata yang ditambah
dengan perhitungan persentil tebal tangan. Berikut ini adalah perhitungan
manual dari data dimensi lebar tangan:
a. Mengurutkan data dari yang terkecil sampai terbesar
Tabel 6.5 Tabel Data Terkecil sampai Terbesar
8.0 8.0 8.1 8.1 8.2 8.2
8.2 8.2 8.3 8.3 8.3 8.3
8.3 8.3 8.4 8.4 8.5 8.5
8.6 8.6 8.6 8.6 8.6 8.6
8.7 8.8 9.2 9.3 9.3 9.3
pengkuadratan dari hasil nilai tengah yang dikurang dengan rata-rata, serta f(X-
̅ )² diperoleh dari hasil kali frekuensi dengan pengkuadratan dari hasil nilai
X
̅ )² digunakan untuk
tengah yang dikurang dengan rata-rata. Jumlah nilai f(X-X
menghitung simpangan baku. Berikut ini adalah perhitungan simpangan baku:
̅ )²
f (X - X
S=
n-1
4,743
S= = 0,1636 = 0,4044
29
Hasil dari simpangan baku yang diperoleh adalah 0,4044. Hasil tersebut
digunakan untuk menghitung nilai persentil. Persentil yang digunakan pada
lebar tangan adalah persentil 95. Persentil 95 menggambarkan ukuran manusia
yang “terbesar”, maksudnya apabila kita menggunakan ukuran lebar tangan
yang terbesar tetap bisa menyesuaikan ukuran lebar tangan yang kecil.
Menghitung persentil lebar tangan digunakan untuk mengukur ukuran panjang
dari box kacamata. Berikut ini adalah perhitungan persentil 95 lebar tangan:
̅ + k.S
Pi = X
= 8,47 + (1,645 x 0,4044)
= 9,1352
Hasil perhitungan persentil 95 yang diperoleh sebesar 9,1352. Hasil tersebut
diperoleh dari rata-rata yang ditambahkan dengan perkalian antara k (tabel
nilai persentil 95) dengan S (simpangan baku). Hasil tersebut digunakan untuk
menentukan panjang dari box kacamata.
4. Tebal Tangan
Data dimensi tubuh tebal tangan digunakan untuk menghitung persentil
yang digunakan untuk menentukan panjang box kacamata. Berikut ini adalah
perhitungan manual dari data dimensi tebal tangan:
a. Mengurutkan data dari yang terkecil sampai terbesar
3,2067
S= = 0,1106 = 0,3325
29
Hasil dari simpangan baku yang diperoleh adalah 0,3325. Hasil tersebut
digunakan untuk menghitung nilai persentil. Persentil yang digunakan pada
tebal tangan adalah persentil 95. Persentil 95 menggambarkan ukuran manusia
yang “terbesar”, maksudnya apabila kita menggunakan ukuran tebal tangan
yang terbesar tetap bisa menyesuaikan ukuran tebal tangan yang kecil.
Menghitung persentil lebar tangan digunakan untuk mengukur ukuran lebar
sekat dari box kacamata yang ditambah dengan perhitungan dimensi tubuh
lebar tangan. Berikut ini adalah perhitungan persentil 95 tebal tangan:
̅ + k.S
Pi = X
= 2,9167 + (1,645 x 0,3325)
= 3,4637
Hasil perhitungan persentil 95 yang diperoleh sebesar 3,4637. Hasil tersebut
diperoleh dari rata-rata yang ditambahkan dengan perkalian antara k (tabel
nilai persentil 95) dengan S (simpangan baku). Hasil tersebut digunakan untuk
menentukan lebar sekat dari box kacamata yang ditambah dengan hasil nilai
persentil lebar tangan
C. Dimensi Kesesuaian Produk Berdasarkan Data Antropometri
Dimensi kesesuaian produk merupakan kesesuaian kinerja dan kualitas
produk dengan standar yang diinginkan agar produk dapat digunakan sesuai
dengan kenyamanan konsumen. Kesesuaian dihitung menggunakan data
antopometri. Antropometri yang digunakan adalah pangkal ketangan, lebar
tangan, tebal tangan, dan panjang jari ke-3. Berikut ini merupakan tabel
kesesuaian produk box kacamata:
6.2.3 Perhitungan manual
Perhitungan manual yang digunakan adalah mencari nilai rata – rata dan
nilai simpangan baku. Berikut adakah perhitungan manual untuk masing-
masing dimensi tubuh yang digunakan.