Anda di halaman 1dari 11

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2017/2018

BAB V
MESIN SEKRAP

5.1 pengertian Mesin Sekrap


Perkakas moderen dimulai pada tahun 1775, ketika
penemu dari negara Inggris bernama John Wilkinson membuat
mesin bor horisontal untuk mengerjakan permukaan silinder
dalam. Sekitar tahun 1794, Henry Maudslay membuat mesin
bubut yang pertama. Sesudah itu, Joseph Withworth
mempercepat penggunaan mesin perkakas Wilkinson dan
Maudslay tersebut dengan membuat alat ukur yang memiliki
kecermatan sepersejuta inchi pada tahun 1830. Penemuan
tersebut amat sangat berharga, karena pada saat itu metode
pengukuran yang cermat dibutuhkan untuk produksi massal
komponen-komponen mesin yang mampu tukar
(interchangeable parts). Tujuan untuk membuat komponen
yang mampu tukar pada saat awalnya muncul di Eropa dan USA
pada waktu yang bersamaan. Sistem produksi massal
sebenarnya baru diterapkan pada tahun 1798 yang dirancang
oleh Whitney. Pada waktu itu ia menerima kontrak kerja dengan
pemerintah Amerika Serikat untuk memproduksi senapan
perang sebanyak 10.000 buah, dengan semua komponennya
mampu tukar.
Selama abad ke 19, mesin perkakas standar seperti mesin
bubut, sekrap, planer, gerinda, gergaji, frais, bor, gurdi telah
memiliki ketelitian yang cukup tinggi, dan digunakan pada saat
industrialisasi di Amerika Serikat dan Eropa dimulai. Selama
abad ke 20, mesin perkakas berkembang dan menjadi makin
akurat kemampuan produksinya. Sesudah tahun 1920 mesin

V-1
V-2

perkakas makin khusus penggunaannya. Dari tahun 1930


sampai dengan tahun 1950 mesin perkakas yang lebih besar
tenaganya dan rigid dibuat untuk mengefektifkan penggunaanya
bersamaan dengan tersedianya material alat potong. Selama
tiga dasawarsa terakhir , para ahli teknik telah membuat mesin
perkakas yang memiliki kemampuan dan kepresisian sangat
tinggi dengan digunakannya kontrol komputer, dengan
demikian memungkinkan proses produksi menjadi sangat
ekonomis.

Gambar Penyayatan yang biasa dilakukan pada proses sekrap 5.1.

Proses sekrap pada dasarnya adalah proses pemesinan


yang menggunakan pahat mata potong tunggal dan hanya
melakukan penyayatan berbentuk garis lurus. Dengan adanya
proses pemesinan yang lain , sebenarnya proses sekrap ini
adalah proses yang paling tidak efisien (waktu yang diperlukan
lama) dan kurang efektif (hanya untuk pengerjaan pengasaran).
Proses sekrap ada dua macam yaitu proses sekrap (shaper) dan
Planer. Proses sekrap dilakukan untuk benda kerja yang relatif
kecil, sedang proses planer untuk benda kerja yang besar. Jenis-

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2017/2018


V-3

jenis penyayatan yang bisa dilakukan untuk kedua jenis proses


sekrap (Gambar 5.1) yaitu penyayatan permukaan (facing), alur
(slotting) dan tangga (steps). Proses penyayatan tersebut bisa
dilakukan dalam arah horisontal maupun vertical.

5.2 Jenis-jenis Mesin Sekrap


Mesin sekrap adalah mesin yang relatif sederhana.
Biasanya digunakan dalam ruang alat atau mengerjakan
pemesinan benda kerja yang jumlahnya satu atau dua buah
untuk prototype (benda contoh). Pahat yang digunakan sama
dengan pahat bubut. Proses sekrap tidak terlalu memerlukan
perhatian atau konsentrasi bagi operatornya ketika melakukan
penyayatan. Mesin sekrap yang sering digunakan adalah mesin
sekrap horisontal Selain itu ada mesin sekrap vertikal yang
biasanya dinamakan mesin Slotting atau slotter

A .MESIN SEKRAP HORIZONTAL (SHAPER)


Mesin jenis ini umum dipakai untuk produksi dan
pekerjaan serbagunaterdiri atas rangka dasar dan rangka yang
mendukung lengan horizontal. Bendakerja didukung pada rel
silang sehingga memungkinkan benda kerja untuk digerakkan
ke arah menyilang atau vertikal dengan tangan atau penggerak
daya. Pada mesin ini pahat melakukan gerakan bolak-balik,
sedangkan benda kerjamelakukan gerakan ingsutan. Panjang
langkah maksimum sampai 1.000 mm,cocok untuk benda
pendek dan tidak terlalu berat.

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2017/2018


V-4

Gambar Mesin sekrap horizontal 5.2.

B . MESIN SEKRAP VERTIKAL (SLOTTER)


Mesin Sekrap jenis ini digunakan untuk pemotongan
dalam,menyerut dan bersudut serta untuk pengerjaan
permukaan-permukaanyang sukar dijangkau. Gerakan pahat
dari mesin ininaik turun secara vertikal,sedangkan benda kerja
bisa bergeserke arah memanjang dan melintang. Mesin jenis ini
juga dilengkapidengan meja putar, sehingga dengan mesin ini
bisa dilakukanpengerjaan pembagian bidang yang sama besar.

Gambar Mesin sekrap vertikal ( Slotter) 5.3.

C . MESIN SEKRAP ERETANV(PLANNER)


Mesin Planner digunakan untuk mengerjakan benda kerja
yangpanjang dan besar (berat). Benda kerja dipasang pada
eretanyang melakukan gerak bolak-balik, sedangkan pahat
membuatgerakan ingsutan dan gerak penyetelan. Lebar benda
ditentukanoleh jarak antar tiang – tiang mesin.

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2017/2018


V-5

Gambar Gambar mesin planner 5.4.

5.3 Mekanisme Kerja Mesin Sekrap


Mekanisme yang mengendalikan mesin sekrap ada dua
macam yaitu mekanik dan hidrolik. Pada mekanisme mekanik
digunakan crank mechanism ( Gambar 5.5 a). Pada mekanisme
ini roda gigi utama (bull gear) digerakkan oleh sebuah pinion
yang disambung pada poros motor listrik melalui gear box
dengan empat, delapan, atau lebih variasi kecepatan. RPM dari
roda gigi utama tersebut menjadi langkah per menit ( Strokes
per minute, SPM). Gambar skematik mekanisme dengan sistem
hidrolik dapat dilihat pada Gambar 5.5b.

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2017/2018


V-6

Gambar 5.5. (a) Mekanisme mekanik (crank mechanism) , (b)


mekanisme hidrolik

Mesin dengan mekanisme sistem hidrolik


kecepatansayatnya dapat diukur tanpa bertingkat, tetap sama
sepanjang langkahnya. Padatiap saat dari langkah kerja,
langkahnya dapat dibalikkan sehingga jika mesin macet
lengannya dapat ditarik kembali. Kerugiannya yaitu penyetelen
panjang langkah tidak teliti.

5.4 bagian bagian mesin sekrap

ga
mbar bagian-bagian mesin sekrap 5.6

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2017/2018


V-7

1. Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak
dan tuas pengatur
2. Mejamesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau
penjepit benda kerja. Meja mesin didukung dan
digerakkan oleh eretan lintang dan eretan tegak. Eretan
lintang dapat diatur otomatis
3. Lengan
Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur.
Lengan diikat dengan engkol menggunakan pengikat
lengan. Kedudukan lengan di atas badan dan dijepit
pelindung lengan agar gerakannya lurus
4. Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat.
Dengan memutar roda pemutar maka pahat akan turun
atau naik. Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial.
Eretan pahat terpasang di bagian ujung lengan dengan
ditumpu oleh dua buah mur baut pengikat. Eretan dapat
dimiringkan untuk penyekrapan bidang bersudut atau
miring. Kemiringan eretan dapat dibaca pada pengukur
sudut eretan
5. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah
lengan mesin per menit. Untuk pemakanan tipis dapat
dipercepat. Pengaturan harus pada saat mesin berhenti.
6. Tuas panjang langkah
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat
atau lengan sesuai panjang benda yang disekrap.
Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan atau kiri .
7. Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2017/2018


V-8

mengatur kedudukan pahat terhadap benda kerja.


Pengaturan dapat dilakukan setelah mengendorkan
pengikat lengan.
8. Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang
Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-
pengaturan panjang engkol yang mengubah gerakan putar
mesin pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja. Dengan
demikian meja melakukan gerak ingsutan (feeding)

5.5. Elemen Dasar Proses Sekrap


Elemen pemesinan dapat dihitung dengan rumus-rumus
yang identik dengan elemen pemesinan proses pemesinan yang
lain. Pada proses sekrap gerak makan (f) adalah gerakan pahat
per langkah penyayatan, kecepatan potong adalah kecepatan
potong rata-rata untuk gerak maju dan gerak kembali dengan
perbandingan kecepatan = Vm/Vr. Harga Rs <1.

Gambar Proses sekrap 5.7.

Elemen dasar tersebut adalah :


1. Kecepatan potong rata-rata :

:mm/menit
………….

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2017/2018


V-9

…………………..(5.1)

lt = lv + lw + ln
np = jumlah langkah per menit

2.kecepatan makan:

.
…………………...(5.2)

= gerak makan

jumlah langkah permenit

3. waktu pemotongan:

…………………….(5.3)

w = lebar benda kerja (mm)


vf = kecepatan makan (mm/menit)

4.kecepatan penghasilan totoal:

……………………(5.4)

a = Kedalaman potong (mm)


f = gerak makan (mm/langkah)

Besar kecilnya kecepatan potong tergantung pada jenis


material yang dipotong dan alat yang digunakan dengan ukuran
kecepatan dan pemakananan di bawah ini. Daftar kecepatan
potong dapat dilihat pada tabel (5.1).

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2017/2018


V-10

Tabel Shaper Speeds dan Feeds 5.1

Untuk mencari n dan s dengan tabel, hal – hal yang


harus diketahui terlebih dahulu HSS : High Speed Steel
merupakan medium alloyed high speed steel yang memiliki sifat
machinability dan performance yang baik. Dengan tingkat
kekerasan dan kekuatan yang tinggi serta wear resistance
characteristic yang membuat material tersebut digunakan
dalam skala yang luas sebagai alat potong. Seperti mata bor dan
tap.

Tata cara mencari n dan s adalah sebagai berikut :

1. Setelah kita mengetahui data diatas maka kita harus dapat


memilih tabel yang sesuai. Sebagai contoh kita gunakan
tabel yang berdasarkan standart Jerman dengan material
alat potongnya HSS.
2. Dari tabel tersebut kita cari berdasarkan jenis alat
potongnya, misalnya End Mill Cutter Roughing.
3. Kemudian pada tabel tersebut kita cari kolom yang sesuai
berdasarkan Cs yang telah kita dapatkan. Kemudian kita
cari diameter alat potong sesuai dengan data yang ada.
4. Dari kolom Cs tersebut kita tarik ke bawah, dari diameter
alat potong kita tarik ke kanan. Sehingga akan ketemu
besarnya n dan s pada Cs dan diameter alat potong
tersebut.

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2017/2018


V-11

Laporan Akhir Proses Manufaktur ATA 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai