Anda di halaman 1dari 32

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 ATA 2020/2021

BAB II
PENURUNAN KONSEP

2.1 Landasan Teori


Landasan teori merupakan sekumpulan teori yang digunakan sebagai acuan
dalam pembuatan laporan akhir. Teori–teori yang akan dikemukakan merupakan
dasar-dasar penulis untuk meneliti masalah-masalah yang akan dihadapi penulis.
Landasan teori pada pernurunan konsep berisikan mengenai definisi konsep, fase
proses pengembangan produk, kesalahan-kesalahan tim pengembang dan langkah-
langkah penyusunan konsep
Landasan teori merupakan seperangkat definisi, konsep serta proporsi yang
telah disusun rapi dan juga mempunyai sistemastis yang jelas tentang variabel-
variabel pada sebuah penelitian. Landasan teori tersebut akan dijadikan dasar yang
kuat dalam sebuah penelitian yang akan dilakukan. Pembuatann landasan teori
yang baik pada sebuah penelitian menjadi hal yang sangat pentig karena landasan
teori tersebut akan menjadi sebuah pondasi bagi penelitian.

2.1.1 Definisi Konsep


Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi,
prinsip kerja dan bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat
bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan. Konsep biasanya
diekspresikan sebagai sebuah sketsa atau sebagai sebuah model tiga dimensi
secara garis besar dan seringkali disertai oleh sebuah uraian gambar. Produk dapat
memuaskan pelanggan dan dapat sukses dipasaran bergantung pada nilai yang
tinggi untuk terdapat kualitas yang mendasari konsep. Konsep yang bangus
kadangkala dilaksanakan secara kurang baik pada tahap pengembangan
berikutnya, tetapi sebuah konsep yang buruk jarang dimanipulasi untuk mencapai
sukses yang menggantungkan. Penyusunan konsep relatif murah dan dapat
dilaksanakan dengan cepat jika dibandingkan dengan proses pengembangan
lainnya. Proses penyusunan konsep dimulai dengan serangkaian kebutuhan

II-1
Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 ATA 2020/2021

pelanggan dan target spesifikasi produk dan menghasilkan serangkaian konsep


produk dimana tim akan membuat seleksi akhir. Pendekatan terstruktur dapat
mengurangi kemungkinan masalah yang dapat merugikan perusahaan. Konsep
adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri umum sekelompok objek,
peristiwa atau fenomena lainnya. Berikut ini adalah tiga definisi konsep (Ulrich,
2001).

II-1
II-13

2.1.2 Fase Proses Pengembangan Produk


Berdasarkan proses pengembangan produk dibagi menjadi enam tahapan
fase) pengembangan produk. Berikut ini adalah enam fase pengembangan produk
(Ulrich, 2001).
1. Fase 0. Perencanaan
Fase ini dilakukan kegiatan perencanaan yang sering dirujuk sebagai
’zerofase’. Fase 0 yaitu kegiatan pendahuluan yang meliputi persetujuan
proyek dan proses peluncuran pengembangan produk aktual.
2. Fase 1. Pengembangan Konsep
Fase ini, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif-alternatif konsep
produk dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk
pengembangan dan percobaan pada fase-fase berikutnya.
3. Fase 2. Perancangan Tingkat Sistem
Fase ini mencakup definisi arsitektur produk dan uraian produk menjadi
subsistem-subsistem serta komponen-komponen. Gambaran rakitan akhir
untuk sistem produksi didefinisikan dalam fase ini. Output dari fase 2 ini
mencakup tata letak bentuk produk, spesifikasi secara fungsional dari tiap
subsistem produk, serta diagram aliran proses pendahuluan untuk proses
rakitan akhir (assembly).
4. Fase 3. Perencanaan Rinci
Fase ini mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material dan toleransi-
toleransi dari seluruh komponen unik pada produk dan identifikasi seluruh
komponen standar yang dibeli dari pemasok. Rencana proses dinyatakan dan
peralatan produksi dirancang untuk tiap komponen yang dibuat dalam sistem
produksi. Output dari fase ini adalah pencatatan pengendalian untuk produk,
spesifikasi komponen-komponen yang dibeli, serta rencana proses untuk
pabrikasi dan perakitan produk.
5. Fase 4. Pengujian dan Perbaikan
Fase ini melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam-macam versi
produksi awal produk. Prototype awal dibuat menggunakan komponen-
komponen dengan bentuk dan jenis material pada produksi sesungguhnya,

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-14

namun tidak memerlukan proses pabrikasi dengan proses yang sama dengan
yang dilakukan pada proses pabrikasi sesungguhnya. Prototype awal diuji
untuk menentukan apakah produk akan bekerja sesuai dengan yang
direncanakan dan apakah produk memenuhi kebutuhan kepuasan konsumen
utama. Prototype berikutnya dibuat dengan komponen-komponen yang
dibutuhkan pada produksi namun tidak dirakit dengan menggunakan proses
perakitan akhir seperti pada perakitan sesungguhnya. Prototype beta
dievaluasi secara internal dan juga diuji oleh konsumen dengan
menggunakannya secara langsung. Sasaran dari prototype beta adalah untuk
menjawab pertanyaan mengenai kinerja dan keandalan dalam rangka
mengidentifikasi kebutuhan perubahan-perubahan secara teknik untuk produk
akhir.
6. Fase 6. Peluncuran Produk
Fase ini dikenal juga sebagai fase produksi awal. Fase ini produk dibuat
dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari
produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan
permasalahan yang mungkin timbul pada proses produksi sesungguhnya.
Produk-produk yang dihasilkan selama produksi awal, akan disesuaikan
dengan keinginan pelanggan dan secara hati-hati dievaluasi untuk
mengidentifikasikan kekurangan-kekurangan yang timbul. Peralihan dari
produksi awal menjadi produksi sesungguhnya berjalan melalui tahap demi
tahap.

2.1.3 Kesalahan-Kesalahan Tim Pengembang


Tim pengembang pasti melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak
diinginkan oleh karena itu kesalahan-kesalahan yang bisa dilakukan oleh tim
pengembangan sewaktu menurunkan konsep. Berikut ini adalah kesalahan-
kesalahan yang bisa dilakukan oleh tim pengembangan sewaktu menurunkan
konsep (Ulrich, 2001).

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-15

1. Hanya mempertimbangkan 1 atau 2 alternatif. Pertimbangan ini biasanya


dilakukan oleh anggota yang paling agresif dan percaya diri dalam sebuah
tim.
2. Kegagalan mempertimbangkan kegunaan konsep yang dipakai oleh
perusahaan lain, baik yang berhubungan maupun tidak dengan produk yang
sedang di kembangkan.
3. Hanya melibatkan 1 atau 2 orang dalam proses, menyebabkan kurangnya
kepercayaan dan tanggung jawab dari anggota tim lainnya.
4. Integrasi yang tidak efektif untuk menemukan solusi parsial yang
menjanjikan.
5. Kesalahan mempertimbangkan seluruh kategori penyelesaian.
Penyusunan konsep akan mengurangi kesalahan-kesalahan di atas bila
dilakukan dengan cara mendorong pengumpulan informasi dari banyak
sumber yang terpisah, menuntun tim melalui beberapa usaha penggalian
alternatif, dan dengan menyediakan sebuah mekanisme untuk solusi-solusi
parsial yang terintergrasi. Metode terstruktur juga menyediakan prosedur
bertahap untuk anggota tim yang mungkin kurang berpengalaman dalam
kegiatan perancangan yang intensif dan memperbolehkan mereka untuk
berpartisipasi secara aktif dalam proses (Ulrich, 2001)

2.1.4 Langkah-Langkah Penyusunan Konsep


Metode penyusunan konsep merupakan metode yang memecahkan sebuah
masalah kompleks menjadi submasalah yang lebih sederhana. Metode penyususan
konsep terdiri atas lima tahapan yaitu memperjelas masalah, melakukan pencarian
eksternal, melakukan pencarian internal, menggali secara sistematis dan
merefleksikan pada penyelesaian dan proses. Berikut ini penjelasan untuk masing-
masing tahapan metode penyusunan konsep (Ulrich, 2001).
1. Memperjalas masalah
Memperjelas masalah mencakup pengembangan sebuah pengertian umum
dan pemecahan sebauh masalah manjadi sebuah submasalah. Pernyataan misi
atau proyek, daftar kebutuhan pelanggan, dan spesifikasi produk awal

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-16

merupakan input yang ideal untuk proses penyusunan konsep, meskipun


seringkali bagian-bagian ini masih diperbaiki pada saat tahapan penyusunan
konsep dimulai.
2. Pencarian secara eksternal
Pencarian eksternal bertujuan untuk menemukan pemecahan keseluruhan
masalah dan submasalah yang ditemukan selama langkah memperjelas suatu
masalah. Berikut terdapat lima cara yang baik untuk mengumpulkan
informasi dari sumber eksternal yaitu:
a. Mewawancara pengguna utama.
b. Konsultasi pakar.
c. Mencari paten.
d. Mencari literlatur yang sudah dipublikasi.
e. Analisis (benchmarking) produk terkait.
3. Pencarian secara internal
Pencarian internal merupakan penggunaan pengetahuan dan kreativitas dari
tim dan pribadi untuk mengasilkan konsep solusi. Pencarian bersifat internal
dalam arti semua pemikiran yang timbul dari langkah ini dihasilkan dari ilmu
pengetahuan yang sudah ada dalam tim.
4. Menggali secara sistematis
Penggalian sistematis ditujukan untuk mengarahkan ruang lingkup
kemungkinan dengan mengatur dan mengumpulkan penggalan solusi ini.
Berikut ini terdapat dua alat spesifikasi untuk mengatur kerumitan dan
mengatur pemikiran tim.
a. Pohon Klasifikasi Konsep
Pohon Klasifikasi Konsep digunakan untuk memisahkan keseluruhan
penyelesaian yang mungkin menjadi beberapa kelas yang berada akan
memudahkan perbandingan dan pemakasan. Pohon Klasifikasi
membantu tim membagi beberapa penyelesaian yang mungkin menjadi
kelompok yang independen.
b. Tabel Kombinasi

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-17

Tabel Kombinasi konsep menyediakan sebuah cara untuk


mempertimbangkan kombinasi solusi secara sistematis. Kolom pada
tabel diisi dengan penggalan solusi untuk tiap submasalah yang
diperoleh dari pencarian secara internail dan eksternal.
5. Merefleksikan pada hasil dan proses
Merefleksikan pada penyelesaian dan proses merupakan pengidentifikasian
peluang untuk sebuah perbaikan pada interasi berikutnya atau proyek yang akan
dating. Langkah-langkah refleksi diletakan diakhir namun sebaiknya refleksi
dilakukan pada keseluruhan proses.

2.2 Hasil dan Pembahasan


Hasil dan pembahasan dalam penurunan konsep berisikan mengenai data
penunjang keinginan atau kebutuhan pelanggan menggunakan format matriks
yang disusun dalam suatu bentuk yang sering disebut dengan nama HOQ atau
house of quality, pohon klasifikasi, tabel kombinasi, dan analisis dari setiap
pembahasan tersebut. Berikut merupakan hasil dan pembahasan yang terdapat di
penurunan konsep.

2.2.1 House of Quality


Rumah kualitas atau biasa disebut juga House of quality (HOQ) merupakan
tahap pertama dalam penerapan metodologi QFD. Secara garis besar matriks ini
adalah upaya untuk mengkonversi voice of costumer secara langsung terhadap
persyaratan teknis atau spesifikasi teknis dari produk atau jasa yang dihasilkan.
Perusahaan akan berusaha mencapai persyaratan teknis yang sesuai dengan target
yang telah ditetapkan, House of quality (HOQ) pada penurunan konsep dijadikan
sebagai data penunjang.
Data penunjang tersebut berupa keinginan atau kebutuhan pelanggan
menggunakan format matriks yang disusun dalam suatu bentuk yang sering
disebut House of quality (HOQ) yang berfungsi untuk memudahkan perusahaan
dalam mengetahui konsep produk yang sesuai dengan keinginan atau kebutuhan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-18

konsumen. Berikut merupakan tampilan keinginan atau kebutuhan konsumen


berupa Gambar 2.1 House of quality Produk Rak Gelas.

Gambar 2.1 House of Quality Produk Rak Gelas


Berdasarkan Gambar 2.1 menunjukkan hasil dari House of Quality (HOQ)
house of quality (HOQ) digunakan untuk menjelaskan matriks HOQ. Analisis
tersebut meliputi customer needs, technical characteristics, correlation matrix
between what and hows , direction of improvement , how much , roof atas, roof
samping, customer assessment, technical assessment, organizational difficulty,
weighted importance, dan relative importance. Berikut adalah analisis house of
quality (HOQ).

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-19

Customer needs merupakan daftar kebutuhan pelanggan. Customer needs


dapat dikatakan bahwa setiap produk yang hendak ditawarkan kepada konsumen
harus benar-benar sesuai dengan keinginan dari konsumen. Kebutuhan pelanggan
diidentifikasi berdasarkan hasil kuesioner terbuka dan tertutup dengan bobot
terbesar. Kebutuhan pelanggan memiliki bobot sebesar 5 artinya sangat setuju.
Customer needs memiliki beberapa kebutuan terdiri dari tiga bagian yaitu primer,
sekunder, dan tersier. Kebutuhan primer yaitu produk rak gelas. Kebutuhan
primer tersebut terdiri dari tiga kebutuhan sekunder yaitu performance, durability,
dan features. Kebutuhan sekunder performance terdiri dari beberapa kebutuhan
tersier yaitu produk memiliki desain yang simple dengan bobot sebesar 5 artinya
sangat setuju, desain produk menunjang fungsi produk dengan bobot sebesar 5
artinya sangat setuju, dan produk memiliki kapasitas besar dengan bobot sebesar 5
artinya sangat setuju. Kebutuhan sekunder features terdiri dari beberapa
kebutuhan tersier yaitu produk memiliki fitur tambahan dengan bobot sebesar 5
artinya sangat setuju. Kebutuhan sekunder durability terdiri dari beberapa
kebutuhan tersier yaitu produk bersifat tahan lama dengan bobot sebesar 5 artinya
sangat setuju dan produk bersifat kuat dengan bobot sebesar 5 artinya sangat
setuju.
Technical Characteristics merupakan daftar karakteristik teknis berdasarkan
kebutuhan pelanggan yang memiliki bobot terbesar. Technical characteristics
didapatkan dari hasil kuesioner terbuka dan tertutup. Hasil dari kuesioner
kemudian lebih dispesifikan, sehingga didapat data karakteristik teknis dari
produk rak gelas. karakteristik teknis terdiri dari tiga bagian yaitu primer,
sekunder, dan tersier. karakteristik teknis primer yaitu produk rak gelas.
karakteristik teknis primer terdiri dari karakteristik sekunder yaitu material,
dimensi, inovasi, pelapis, dan bentuk. Karakteristik teknis sekunder material
terdiri dari karakteristik teknis tersier yaitu jenis kayu. karakteristik teknis
sekunder dimensi terdiri dari karakteristik teknis tersier yaitu panjang, lebar dan
tinggi. karakteristik teknis sekunder inovasi terdiri dari karakteristik teknis tersier
yaitu jenis gantungan. karakteristik teknis sekunder pelapis terdiri dari

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-20

karakteristik teknis tersier yaitu jenis pernis. karakteristik teknis sekunder bentuk
terdiri dari karakteristik teknis tersier yaitu jenis bentuk.
Correlation matrix between whats and hows matriks hubungan antara
kebutuhan pelanggan dan karakteristik teknis pada produk. Hubungan atau
korelasi antara kebutuhan pelanggan dan karakteristik teknis pada produk
memiliki 3 simbol yaitu, simbol yang memiliki nilai 9 yang berarti hubungan
antara karateristik teknis dan kebutuhan pelanggan bersifat sangat kuat, simbol
yang memiliki nilai 3 yang berarti hubungan antara karateristik teknis dan
kebutuhan pelanggan bersifat sedang, dan simbol yang memiliki nilai 1 yang
berarti hubungan antara karateristik teknis dan kebutuhan pelanggan bersifat
lemah. Hubungan antara kebutuhan pelanggan produk bersifat tahan lama
dengan karakteristik teknis material berupa jenis kayu memiliki hubungan yang
sangat kuat dengan simbol yang memiliki bobot 9, karena jenis kayu dapat
menentukan ketahanan sebuah produk artinya jika semakin bagus jenis kayunya
maka ketahanan pada pemakaian produknya semakin lama. Hubungan antara
kebutuhan pelanggan produk bersifat tahan lama dengan karakteristik teknis
pelapis berupa jenis pernis memiliki hubungan yang sangat kuat dengan simbol
yang memiliki bobot 9, karena pelapis berupa jenis pernis dapat menentukan
ketahanan sebuah produk artinya jika semakin bagus jenis pernisnya maka
ketahanan produknya semakin lama. Hubungan antara kebutuhan pelanggan
produk bersifat kuat dengan karakteristik teknis material berupa jenis kayu
memiliki hubungan yang sangat kuat dengan simbol yang memiliki bobot 9,
karena jenis kayu dapat menentukan seberapa kuat produk artinya jika semakin
bagus jenis kayunya maka produk memiliki sifat yang kuat. Hubungan antara
kebutuhan pelanggan produk memiliki fitur tambahan dengan karakteristik teknis
dimensi tinggi produk memiliki hubungan yang sangat kuat dengan simbol
yang memiliki bobot 9, karena fitur tambahan mempengaruhi tinggi produk.
Hubungan antara kebutuhan pelanggan produk memiliki fitur tambahan dengan
karakteristik teknis inovasi berupa jenis gantungan memiliki hubungan yang
sangat kuat dengan simbol yang memiliki bobot 9, karena inovasi berupa jenis
gantungan merupakan fitur tambahan pada produk. Hubungan antara kebutuhan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-21

pelanggan produk memiliki desain yang simple dengan karakteristik teknis


dimensi panjang dan lebar memiliki hubungan yang sangat kuat dengan simbol
yang memiliki bobot 9, karena dimensi panjang dan lebar mempengaruhi desain
yang simple. Hubungan antara kebutuhan pelanggan produk memiliki desain
yang simple dengan karakteristik teknis dimensi tinggi memiliki hubungan yang
sedang dengan simbol yang memiliki nilai 3, karena dimensi tinggi tidak terlalu
mempengaruhi desain yang simple. Hubungan antara kebutuhan pelanggan
produk memiliki desain yang simple dengan karakteristik teknis jenis bentuk
memiliki hubungan yang sangat kuat dengan simbol yang memiliki bobot 9,
karena jenis bentuk mempengaruhi desain produk. Hubungan antara kebutuhan
pelanggan desain produk menunjang fungsi produk dengan karakteristik teknis
dimensi panjang, lebar, dan tinggi memiliki hubungan yang sedang dengan simbol
yang memiliki nilai 3, karena dimensi panjang, lebar, dan tinggi tidak terlalu
mempengaruhi fungsi produknya. Hubungan antara kebutuhan pelanggan desain
produk menunjang fungsi produk dengan karakteristik teknis jenis bentuk
memiliki hubungan yang sedang dengan simbol yang memiliki nilai 3, karena
jenis bentuk tidak terlalu mempengaruhi fungsi produknya. Hubungan antara
kebutuhan pelanggan produk memiliki kapasitas besar dengan karakteristik teknis
dimensi panjang dan lebar memiliki hubungan yang sangat kuat dengan simbol
yang memiliki bobot 9, karena dimensi panjang dan lebar mempengaruhi
kapasitas sebuah produk. Hubungan antara kebutuhan pelanggan produk memiliki
kapasitas besar dengan karakteristik teknis dimensi tinggi memiliki hubungan
yang sedang dengan simbol yang memiliki nilai 3, karena dimensi tinggi tidak
terlalu mempengaruhi mempengaruhi kapasitas sebuah produk. Hubungan antara
kebutuhan pelanggan produk memiliki kapasitas besar dengan karakteristik teknis
inovasi berupa jenis gantungan memiliki hubungan yang sangat kuat dengan
simbol yang memiliki bobot 9, karena inovasi berupa jenis gantungan
mempengaruhi kapasitas sebuah produk. Hubungan antara kebutuhan pelanggan
produk memiliki kapasitas besar dengan karakteristik teknis jenis bentuk memiliki
hubungan yang sedang dengan simbol yang memiliki nilai 3, karena jenis
bentuk tidak terlalu mempengaruhi kapasitas sebuah produk.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-22

Direction of improvement menunjukkan peningkatan atau penurunan pada


tingkatan karakteristik seseuai dengan pengembangan yang dilakukan. Dalam
menunjukkan peningkatan atau penurunan pada tingkatan karakteristik digunakan
tanda panah yaitu tanda panah ke atas ( ) artinya jika ditingkatkan maka semakin
baik, tanda panah ke bawah ( ) artinya jika diturunkan maka semakin baik, dan
lingkaran ( ) artinya solusi yang ditentukan sudah baik. Karakteristik sekunder
material yang terdiri dari karakteristik tersier yaitu jenis material diberi direction
of improvement dengan tanda panah ke atas ( ) artinya jika jenis material produk
rak gelas ditingkatkan dengan menggunakan material jenis kayu jati belanda maka
akan semakin baik karena penggunaan jenis material kayu jati belanda produk
bersifat kuat dibandingkan dengan produk pesaing yang memakai material jenis
kayu multipleks. Karakteristik sekunder dimensi yang terdiri dari karakteristik
tersier yaitu panjang diberi direction of improvement dengan tanda panah ke
bawah ( ) artinya dimensi panjang produk rak gelas diturunkan maka akan
semakin baik karena dimensi panjang berdasarkan antropometri lebih kecil dari
produk pesaing. Karakteristik sekunder dimensi yang terdiri dari karakteristik
tersier yaitu lebar diberi direction of improvement dengan tanda panah ke atas ( )
dan lebar artinya jika dimensi lebar dan tinggi pada produk rak gelas ditingkatkan
maka akan semakin baik karena dimensi lebar dan tinggi berdasarkan
antropometri lebih lebar dan lebih tinggi dari produk pesaing. Karakteristik
sekunder inovasi yang terdiri dari karakteristik tersier yaitu gantungan diberi
direction of improvement dengan tanda panah ke atas ( ) artinya jika inovasi pada
produk rak gelas ditingkatkan dengan menambahkan gantungan pada produk
maka akan semakin baik karena penambahan gantungan mempengaruhi kapasitas
pada produk dibanding produk pesaing yanng tidak memiliki inovasi.
Karakteristik sekunder pelapis yang terdiri dari karakteristik tersier yaitu pernis

diberi direction of improvement dengan tanda panah ke atas ( ) artinya jika


pelapis pada produk rak gelas ditingkatkan dengan melapisi produk dengan pernis
jenis water based maka akan semakin baik karena pelapis akan membantu produk
agar tahan lama diabnding produk pesaing yang tidak memakai pelapis.
Karakteristik sekunder bentuk yang terdiri dari karakteristik tersier yaitu jenis

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-23

bentuk diberi direction of improvement dengan tanda panah ke bawah ( ) artinya


jika bentuk produk rak gelas diturunkan dengan memiliki bentuk yang sedang dan
sederhana maka akan semakin baik karena bentuk sedang dan sederhana
mendukung desain yang simple, produk dapat ditempatkan dimana saja, dan
memberi kesan estetik dibandingkan dengan produk pesaing yang cukup rumit
dan banyak sekat.
How much merupakan target perbaikan yang akan dilakukan pada produk
inovasi rak gelas. Karateristik teknis sekunder material berupa karateristik teknis
tersier jenis kayu target perbaikannya adalah menggunakan material kayu jati
belanda. Karateristik teknis sekunder dimensi berupa karateristik teknis tersier
panjang target perbaikannya adalah 42 cm. Karateristik teknis sekunder dimensi
berupa karateristik teknis tersier lebar target perbaikannya adalah 22 cm.
Karateristik teknis sekunder dimensi berupa karateristik teknis tersier tinggi
target perbaikannya adalah 50 cm. Karateristik teknis sekunder inovasi berupa
karateristik teknis tersier gantungan target perbaikannya adalah menambahkan
gantungan pada produk rak gelas berjumlah 1 unit. Karateristik teknis sekunder
pelapis berupa karateristik teknis tersier pernis target perbaikannya adalah
menambahkan pelapis yaitu pernis jenis water based. Karateristik teknis sekunder
bentuk berupa karateristik teknis tersier jenis bentuk target perbaikannya adalah
bentuk yang sedang dan sederhana pada produk rak gelas.
Roof atas menjelaskan mengenai hubungan antara karateristik teknis yang
satu dengan karateristik teknis yang lainnya. Hubungan tersebut direalisasikan
dengan memberikan nilai menggunakan simbol yang memiliki nilai masing-
masing tertentu untuk menandai hubungan antara karateristik teknis yang satu
dengan yang lainnya yaitu nilai 9 dengan simbol artinya hubungan positif kuat,
nilai 3 dengan simbol artinya positif, nilai -1 dengan simbol artinya
hubngan negatif, dan nilai -3 dengan simbol artinya hubungan negatif kuat.
Hubungan karakteristik teknis sekunder dimensi dan inovasi antara karakteristik
tersier tinggi dan gantungan diberi nilai 9 dengan simbol artinya hubungan
positif kuat, hal tersebut dikarenakan tinggi produk rak gelas dipengaruhi
gantungan. Hubungan karakteristik teknis sekunder dimensi dan bentuk antara

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-24

karakteristik tersier panjang dan jenis bentuk diberi nilai 3 dengan simbol
artinya positif, hal tersebut dikarenakan panjang mempengaruhi jenis bentuk
produk rak gelas. Hubungan karakteristik teknis sekunder dimensi dan bentuk
antara karakteristik tersier lebar dan jenis bentuk diberi nilai 3 dengan simbol
artinya positif, hal tersebut dikarenakan lebar mempengaruhi jenis bentuk produk
rak gelas. Hubungan karakteristik teknis sekunder dimensi dan bentuk antara
karakteristik tersier tinggi dan jenis bentuk diberi nilai 3 dengan simbol artinya
positif, hal tersebut dikarenakan tinggi mempengaruhi jenis bentuk produk rak
gelas.
Roof samping diketahui mengenai hubungan antara kebutuhan pelanggan
yang satu dengan kebutuhan pelanggan lainnya. Hubungan tersebut direalisasikan
dengan memberikan nilai menggunakan simbol yang memiliki nilai masing-
masing tertentu untuk menandai hubungan antara kebutuhan pelanggan yang satu
dengan kebutuhan pelanggan lainnya yaitu nilai 9 dengan simbol artinya
hubungan positif kuat, nilai 3 dengan simbol artinya positif, nilai -1 dengan
simbol artinya hubngan negatif, dan nilai -3 dengan simbol artinya
hubungan negatif kuat. Hubungan kebutuhan sekunder durability antara
kebutuhan tersier yaitu produk bersifat tahan lama dan produk bersifat kuat diberi
nilai 9 dengan simbol artinya hubungan positif kuat, hal tersebut dikarenakan
produk bersifat kuat berpengaruh positif terhadap daya tahan produk seperti
produk bersifat tahan lama. Hubungan kebutuhan sekunder performance dan
feature antara kebutuhan tersier yaitu produk bersifat tahan lama dan produk
bersifat kuat diberi nilai 9 dengan simbol artinya hubungan positif kuat, hal
tersebut dikarenakan produk dengan fitur tambahan berpengaruh positif terhadap
produk dengan kapasitas besar. Hubungan kebutuhan sekunder performance
antara kebutuhan tersier yaitu produk bersifat tahan lama dan produk bersifat kuat
diberi nilai 9 dengan simbol artinya hubungan positif kuat, hal tersebut
dikarenakan produk dengan desain simple berpengaruh positif terhadap desain
yang menunjang fungsinya
Organizational difficulty merupakan tingkat kesulitan perusahaan dalam
menjabarkan nilai target dari kebutuhan desain. Ketentuan tingkat kesulitan dalam

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-25

memenuhi karakteristik teknis ditentukan menggunakan skala 1-5 yaitu Skala 1


berarti sangat mudah dalam memenuhi karateristik teknis tersebut. Skala 2 berarti
mudah dalam memenuhi karateristik teknis tersebut. Skala 3 berarti cukup dalam
memenuhi karateristik teknis tersebut. Skala 4 berarti sulit dalam memenuhi
karateristik teknis tersebut. Skala 5 berarti sangat sulit dalam memenuhi
karateristik teknis tersebut. Karateristik teknis sekunder material berupa
karateristik teknis tersier kayu memiliki nilai organizational difficulty sebesar 2
artinya mudah untuk diaplikasikan, hal tersebut dikarenakan tim pengembang
dapat dengan mudah dalam membuat rak gelas dengan menggunakan kayu jati
belanda merupakan jenis kayu yang mudah ditemukan. Karateristik teknis
sekunder dimensi berupa karateristik teknis tersier panjang, tinggi, dan lebar
sebesar (42 x 22 x 50) cm memiliki nilai organizational difficulty sebesar 2
artinya mudah untuk diaplikasikan, hal tersebut dikarenakan tim pengembang
dapat dengan mudah menyesuaikan ukuran yang telah ditentukan dalam membuat
produk. Karateristik teknis sekunder inovasi berupa karateristik teknis tersier
gantungan memiliki nilai organizational difficulty sebesar 2 artinya mudah untuk
diaplikasikan, hal tersebut dikarenakan tim pengembang dapat dengan mudah jika
ingin menambah gantungan pada rak gelas. Karateristik teknis sekunder pelapis
berupa karateristik teknis tersier pernis memiliki nilai organizational difficulty
sebesar 2 artinya mudah untuk diaplikasikan, hal tersebut dikarenakan tim
pengembang dapat dengan mudah jika ingin menambah pelapis berupa pernis
water based pada rak gelas karena jenis pernis tersebut mudah ditemukan di
pasaran. Karateristik teknis sekunder bentuk berupa karateristik teknis tersier jenis
bentuk memiliki nilai organizational difficulty sebesar 2 artinya mudah untuk
diaplikasikan, hal tersebut dikarenakan tim pengembang dapat dengan dalam
membuat bentuk rak gelas yang sedang dan sederhana.
Customer assessment merupakan perbandingan produk antara perusahan
owner dan perusahaan competitor. Customer assessment didapat dari kesimpulan
benchmarking berdasarkan kebutuhan pelanggan. Penilaian customer assessment
memakai skala 1-5 yaitu 1 artinya sangat tidak unggul, 2 artinya tidak unggul, 3
artinya unggul, 4 artinya cukup unggul, dan 5 artinya sangat unggul. Identifikasi

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-26

kebutuhan pelanggan untuk aspek yang pertama adalah produk yang bersifat tahan
lama, untuk nilai yang didapatkan produk pesaing adalah 3 yang artinya cukup
unggul dan nilai yang didapatkan untuk produk inovasi adalah 5 yang artinya
sangat unggul. Hal ini dikarenakan produk inovasi diberikan pelapis berupa pernis
water based yang bertujuan agar produk memiliki umur pemakaian yang lebih
lama jika dibandingkan dengan produk pesaing yang tidak diberikan pelapis.
Aspek yang kedua adalah produk bersifat kuat, untuk nilai yang didapatkan untuk
produk pesaing adalah 3 yang artinya cukup unggul dan nilai yang didapatkan
untuk produk inovasi adalah 5 yang artinya sangat unggul. Hal ini dikarenakan
produk inovasi menggunakan material kayu jati belanda yang bersifat kuat dan
kokoh jika dibandingkan dengan produk pesaing yang menggunakan kayu
multipleks yang rentan patah. Aspek yang ketiga adalah produk memiliki fitur
tambahan, untuk nilai yang didapatkan untuk produk pesaing adalah 2 yang
artinya tidak unggul dan nilai yang didapatkan untuk produk inovasi adalah 5
yang artinya sangat unggul. Hal ini dikarenakan produk inovasi memiliki fitur
tambahan berupa gantungan gelas bar yang membuat peningkatan pada kinerja
produk dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan jika dibandingkan dengan produk
pesaing yang tidak memiliki fitur tambahan. Aspek yang keempat adalah produk
memiliki desain yang simpel, simpel yang dimaksud adalah sederhana, untuk nilai
yang didapatkan produk pesaing adalah 3 yang artinya cukup unggul dan untuk
nilai yang didapatkan produk inovasi adalah 4 yang artinya unggul. Hal ini
dikarenakan produk inovasi memiliki desain yang simpel yaitu yang sederhana
sesuai dengan kebutuhan pelanggan jika dibandingkan dengan produk pesaing
yang memiliki desain sedikit rumit karna terdapat sekat. Aspek yang kelima
adalah desain produk menunjang fungsi produk, untuk nilai yang didapatkan
produk pesaing adalah 3 yang artinya cukup unggul dan untuk nilai yang
didapatkan produk inovasi adalah 5 yang artinya sangat unggul. Hal ini
dikarenakan produk inovasi memiliki desain yang menunjang fungsi produk jika
dibandingkan dengan produk pesaing. Aspek yang keenam adalah produk
memiliki kapasitas besar, untuk nilai yang didapatkan produk pesaing adalah 3
yang artinya cukup unggul dan untuk nilai yang didapatkan produk inovasi adalah

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-27

4 yang artinya unggul. Hal ini dikarenakan walaupun produk inovasi memiliki
ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan produk pesaing, tetapi ukuran
pada produk inovasi lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan
dibandingkan dengan produk pesaing, ini dikarenakan ukuran pada produk inovasi
telah disesuaikan dengan ukuran antropometri terhadap 30 responden.
Technical assessment merupakan perbandigan produk antara antara
perusahan owner dan perusahaan competitor. Technical assessment didapatkan
dari kesimpulan benchmarking berdasarkan karakteristik teknis. Penilaian
customer assessment memakai skala 1-5 yaitu 1 artinya sangat tidak unggul, 2
artinya tidak unggul, 3 artinya unggul, 4 artinya cukup unggul, dan 5 artinya
sangat unggul. Aspek pertama karakteristik teknis sekunder material berupa
karakteristik tersier kayu, penilaian produk pesaing mendapatkan bobot sebesar 3
yang artinya cukup unggul dan produk inovasi mendapatkan bobot sebesar 5 yang
artinya sangat unggul. Hal ini dikarenakan produk inovasi memakai material kayu
jati belanda yang bersifat kuat, kokoh, serta tahan lama sehingga resiko produk
untuk patah akan sangat minim dibandingkan produk pesaing yang memakai
material kayu multipleks, maka dalam aspek jenis material produk inovasi lebih
unggul dibandingkan dengan produk pesaing. Aspek kedua karakteristik teknis
sekunder dimensi berupa karakteristik tersier panjang, penilaian terhadap produk
pesaing mendapatkan bobot sebesar 3 yang artinya cukup unggul dan produk
inovasi mendapatkan bobot 5 yang artinya sangat unggul. Hal ini dikarenakan
panjang pada produk inovasi disesuaikan dengan antropometri dan disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan dimana dimensi panjang berpengaruh terhadap
bentuk yang sedang dan sederhana, maka dalam aspek dimensi panjang produk
inovasi lebih unggul dibandingkan dengan produk pesaing. Aspek ketiga
karakteristik teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier lebar, penilaian
produk pesaing mendapatkan bobot sebesar 3 yang artinya cukup unggul dan
produk inovasi mendapatkan bobot 5 yang artinya sangat unggul. Hal ini
dikarenakan lebar pada produk inovasi disesuaikan dengan antropometri dan
disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dimana dimensi lebar berpengaruh
terhadap bentuk yang sedang dan sederhana, maka dalam aspek dimensi panjang

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-28

produk inovasi lebih unggul dibandingkan dengan produk pesaing. Aspek


keempat karakteristik teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier tinggi,
penilaian produk pesaing mendapatkan bobot sebesar 3 yang artinya cukup unggul
dan produk inovasi mendapatkan bobot 5 yang artinya sangat unggul. . Hal ini
dikarenakan tinggi pada produk inovasi disesuaikan dengan antropometri dan
disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dimana dimensi tinggi berpengaruh
terhadap bentuk yang sedang dan sederhana, maka dalam aspek dimensi panjang
produk inovasi lebih unggul dibandingkan dengan produk pesaing. Aspek kelima
karakteristik teknis sekunder inovasi berupa karakteristik tersier gantungan,
penilaian produk pesaing mendapatkan bobot sebesar 2 yang artinya tidak unggul
dan produk inovasi mendapatkan bobot sebesar 5 yang artinya sangat unggul. Hal
ini dikarenakan produk inovasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen
yaitu produk rak gelas memiliki fitur tambahan jika dibandingkan dengan produk
pesaing yang tidak memiliki fitur tambahan. Fitur tambahan gantungan berfungsi
untuk membuat gelas bar lebih terorganisir sesuai dengan jenis gelas, hal ini
membuat kinerja produk meningkat. Aspek keenam karakteristik teknis sekunder
pelapis berupa karakteristik tersier pernis, penilaian produk pesaing mendapatkan
bobot sebesar 3 yang artinya cukup unggul dan pada produk inovasi mendapatkan
bobot sebesar 5 yang artinya sangat unggul. Hal ini dikarenakan pada produk
inovasi menggunakan pernis sehingga produk akan memiliki umur penggunaan
yang lebih lama jika dibandingkan dengan produk pesaing yang tidak diberikan
pelapis. Aspek ketujuh karakteristik teknis sekunder bentuk berupa karakteristik
tersier jenis bentuk, penilaian produk pesaing mendapatkan bobot sebesar 3 yang
artinya sangat cukup unggul dan produk inovasi mendapatkan bobot sebesar 4
yang artinya unggul. Hal ini dikarenakan pada produk inovasi memiliki bentuk
yang sedang dan sederhana jika dibandingkan dengan produk pesaing yang
memiliki bentuk besar dan bersekat.
Weigthed Importance menunjukan tingkat prioritas karateristik teknis
lainnya. Nilai weighted importance dapat diperoleh dengan mengalikan setiap
baris nilai hubungan antara karakteristik teknis dan kebutuhan pelanggan dengan
customer importance. Karakteristik teknis tersier kayu memiliki nilai weigthed

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-29

importance sebesar 90,0, yang didapat dari nilai karakteristik teknis sekunder
material berupa karakteristik tersier kayu memiliki hubungan yang kuat dengan
kebutuhan sekunder durability berupa karakteristik tersier yaitu produk bersifat
tahan lama yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer importance yang
memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45. Ditambah nilai karakteristik
teknis sekunder material berupa karakteristik tersier kayu memiliki hubungan
yang kuat dengan kebutuhan sekunder durability berupa karakteristik tersier yaitu
produk bersifat kuat yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer importance
yang memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45, kemudian dijumlahkan
keseluruhan hasil yang didapat dan diperoleh total weighted importance sebesar
90,0. Karateristik teknis tersier panjang memiliki nilai weigthed importance
sebesar 105,0, yang didapat dari nilai karakteristik teknis sekunder dimensi berupa
karakteristik tersier panjang memiliki hubungan yang kuat dengan kebutuhan
sekunder performance berupa karakteristik tersier yaitu produk memiliki desain
yang simple yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer importance yang
memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45. Ditambah nilai karakteristik
teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier panjang memiliki hubungan
yang sedang dengan kebutuhan sekunder performance berupa karakteristik tersier
yaitu desain produk menunjang fungsi produk yang memiliki nilai 3 dikalikan
dengan customer importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar
15. Ditambah karakteristik teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier
panjang memiliki hubungan yang kuat dengan kebutuhan sekunder performance
berupa karakteristik tersier yaitu produk memiliki kapasitas besar yang memiliki
nilai 9 dikalikan dengan customer importance yang memiliki nilai 5, dan
didapatkan hasil sebesar 45, kemudian dijumlahkan keseluruhan hasil yang
didapat dan diperoleh total weighted importance sebesar 105,0. Karateristik teknis
tersier lebar memiliki nilai weigthed importance sebesar 105,0, yang didapat dari
nilai karakteristik teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier lebar
memiliki hubungan yang kuat dengan kebutuhan sekunder performance berupa
karakteristik tersier yaitu produk memiliki desain yang simple yang memiliki nilai
9 dikalikan dengan customer importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-30

hasil sebesar 45. Ditambah nilai karakteristik teknis sekunder dimensi berupa
karakteristik tersier lebar memiliki hubungan yang sedang dengan kebutuhan
sekunder performance berupa karakteristik tersier yaitu desain produk menunjang
fungsi produk yang memiliki nilai 3 dikalikan dengan customer importance yang
memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 15. Ditambah nilai karakteristik
teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier lebar memiliki hubungan
yang kuat dengan kebutuhan sekunder performance berupa karakteristik tersier
yaitu produk memiliki kapasitas besar yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan
customer importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45,
kemudian dijumlahkan keseluruhan hasil yang didapat dan diperoleh total
weighted importance sebesar 105,0. Karateristik teknis tersier tinggi memiliki
nilai weigthed importance sebesar 90,0, yang didapat dari nilai karakteristik teknis
sekunder dimensi berupa karakteristik tersier tinggi memiliki hubungan yang kuat
dengan kebutuhan sekunder feature berupa karakteristik tersier yaitu produk
memiliki fitur tambahan yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer
importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45. Ditambah nilai
karakteristik teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier tinggi memiliki
hubungan yang sedang dengan kebutuhan sekunder performance berupa
karakteristik tersier yaitu produk memiliki desain yang simple yang memiliki nilai
3 dikalikan dengan customer importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan
hasil sebesar 15. Ditambah nilai karakteristik teknis sekunder dimensi berupa
karakteristik tersier tinggi memiliki hubungan yang sedang dengan kebutuhan
sekunder performance berupa karakteristik tersier yaitu desain produk menunjang
fungsi produk yang memiliki nilai 3 dikalikan dengan customer importance yang
memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 15. Ditambah nilai karakteristik
teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier tinggi memiliki hubungan
yang sedang dengan kebutuhan sekunder performance berupa karakteristik tersier
yaitu produk memiliki kapasitas besar yang memiliki nilai 3 dikalikan dengan
customer importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 15,
kemudian dijumlahkan keseluruhan hasil yang didapat dan diperoleh total
weighted importance sebesar 90,0. Karateristik teknis tersier gantungan memiliki

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-31

nilai weigthed importance sebesar 90,0, yang didapat dari nilai karakteristik teknis
sekunder inovasi berupa karakteristik tersier gantungan memiliki hubungan yang
kuat dengan kebutuhan sekunder feature berupa karakteristik tersier yaitu produk
memiliki fitur tambahan yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer
importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45. Ditambah nilai
karakteristik teknis sekunder inovasi berupa karakteristik tersier gantungan
memiliki hubungan yang kuat dengan kebutuhan sekunder performance berupa
karakteristik tersier yaitu produk memiliki kapasitas besar yang memiliki nilai 9
dikalikan dengan customer importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan
hasil sebesar 45, kemudian dijumlahkan keseluruhan hasil yang didapat dan
diperoleh total weighted importance sebesar 90,0. Karateristik teknis tersier pernis
memiliki nilai weigthed importance sebesar 45,0, yang didapat dari nilai
karakteristik teknis karakteristik teknis sekunder pelapis berupa karakteristik
tersier pernis memiliki hubungan yang kuat dengan kebutuhan kebutuhan
sekunder durability berupa karakteristik tersier yaitu produk bersifat tahan lama
yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer importance yang memiliki nilai
5, dan didapatkan total weighted importance sebesar 45,0. Karakteristik teknis
tersier jenis bentuk memiliki nilai weigthed importance sebesar 75,0, yang didapat
dari nilai karakteristik teknis karakteristik teknis sekunder bentuk berupa
karakteristik tersier jenis bentuk memiliki hubungan yang kuat dengan kebutuhan
sekunder performance berupa karakteristik tersier yaitu produk memiliki desain
yang simple yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer importance yang
memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45. Ditambah nilai karakteristik
teknis karakteristik teknis sekunder bentuk berupa karakteristik tersier jenis
bentuk yang memiliki hubungan yang sedang dengan kebutuhan sekunder
performance berupa karakteristik tersier yaitu desain produk menunjang fungsi
produk yang memiliki nilai 3 dikalikan dengan customer importance yang
memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 15. Ditambah nilai karakteristik
teknis karakteristik teknis sekunder bentuk berupa karakteristik tersier jenis
bentuk yang memiliki hubungan yang sedang dengan kebutuhan sekunder
performance berupa karakteristik tersier yaitu produk memiliki kapasitas besar

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-32

yang memiliki nilai 3 dikalikan dengan customer importance yang memiliki nilai
5, dan didapat hasil sebesar 15, kemudian dijumlahkan keseluruhan hasil yang
didapat dan diperoleh total weighted importance sebesar 75,0.
Relative Importance menunjukan tingkat kepetingan suatu kebutuhan
dengan kebutuhan yang lain. Relative Importance memiliki penyajian berupa
diagram batang dengan skala 1 – 100 %. Nilai weighted importance karakteristik
teknis tersier kayu sebesar 90,0, nilai weighted importance karakteristik teknis
tersier panjang sebesar 105,0, nilai weighted importance karakteristik teknis
tersier panjang sebesar 105,0, nilai weighted importance karakteristik teknis
tersier lebar sebesar 105,0, nilai weighted importance karakteristik teknis tersier
tinggi sebesar 90,0, nilai weighted importance karakteristik teknis tersier
gantungan sebesar 90,0, nilai weighted importance karakteristik teknis tersier
pernis sebesar 45,0, nilai weighted importance karakteristik teknis tersier jeis
bentuk sebesar 75,0, dan total nilai weighted importance pada ketujuh
karakteristik teknis tersier sebesar 600. Nilai relatif importance untuk
karakteristik teknis tersier kayu sebesar 15%, hasil tersebut diperoleh berdasarkan
hasil bagi nilai weighted importance sebesar 90,0 dengan total nilai weighted
importance sebesar 600 dikali 100%. Nilai relatif importance untuk karakteristik
teknis tersier panjang sebesar 17,5%, hasil tersebut diperoleh berdasarkan hasil
bagi nilai weighted importance sebesar 105,0 dengan total nilai weighted
importance sebesar 600 dikali 100%. Nilai relatif importance untuk karakteristik
teknis tersier lebar sebesar 17,5%, hasil tersebut diperoleh berdasarkan hasil bagi
nilai weighted importance sebesar 105,0 dengan total nilai weighted importance
sebesar 600 dikali 100%. Nilai relatif importance untuk karakteristik teknis tersier
tinggi sebesar 15%, hasil tersebut diperoleh berdasarkan hasil bagi nilai weighted
importance sebesar 90,0 dengan total nilai weighted importance sebesar 600 dikali
100%. Nilai relatif importance untuk karakteristik teknis tersier gantungan
sebesar 15%, hasil tersebut diperoleh berdasarkan hasil bagi nilai weighted
importance sebesar 90,0 dengan total nilai weighted importance sebesar 600 dikali
100%. Nilai relatif importance untuk karakteristik teknis tersier pernis sebesar
7,5%, hasil tersebut diperoleh berdasarkan hasil bagi nilai weighted importance

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-33

sebesar 45,0 dengan total nilai weighted importance sebesar 600 dikali 100%.
Nilai relatif importance untuk karakteristik teknis tersier kayu sebesar 12,5%,
hasil tersebut diperoleh berdasarkan hasil bagi nilai weighted importance sebesar
75,0 dengan total nilai weighted importance sebesar 600 dikali 100%.
Berdasarkan nilai relatif importance yang sudah didapatkan tersebut didapatkan
karakteristik teknis tersier dominan yaitu panjang dan lebar dengan nilai relatif
importance sebesar 17,5% artinya karakteristik tersebut menjadi prioritas utama

2.2.2 Pohon Klasifikasi Keseluruhan


Pohon klasifikasi adalah konsep yang menyediakan dengan cara membagi
solusi-solusi yang mungkin (feasible), menjadi beberapa kategoroi yang
independen satu sama lain. Pada pohon klasifikasi konsep keseluruhan,
memperlihatkan keseluruhan kemungkinan cabang atau alternatif yang akan
digunakan.
Pohon klasifikasi adalah suatu teknik penjabaran variabel kebutuhan
pelanggan menjadi sub pilihan dengan untuk memisahkan keseluruhan
penyelesaian yang mungkin menjadi beberapa kelas yang nantinya akan
memudahkan dalam melakukan perbandingan dan pemangkasan.
Berikut adalah pohon klasifikasi untuk produk rak gelas. Berikut merupakan
gambar dari pohon klasifikasi yang telah dibuat berdasarkan uraian kebutuhan
pelanggan.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-34

Gambar 2.2 Pohon Klasifikasi Konsep Keseluruhan Produk Rak Gelas


Pohon klasifikasi keseluruhan untuk produk rak gelas terdiri atas lima
cabang. Lima cabang tersebut menunjukkan bahwa terdapat lima kebutuhan
pelanggan terhadap produk rak gelas yaitu produk bersifat tahan lama, produk
bermaterial kayu, produk memiliki fitur tambahan, produk berbentuk balok dan
produk berukuran besar. Acuan dalam pembuatan pohon klasifikasi keseluruhan
adalah matriks HOQ produk rak gelas yang dibuat berdasarkan identifikasi
kebutuhan pelanggan.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-35

Kebutuhan pelanggan pada produk rak gelas berdasarkan hasil HOQ


terdapat lima kebutuhan pelanggan. Produk rak gelas dengan kebutuhan
pelanggan produk bersifat tahan lama dipenuhi dengan mengaplikasikan pelapis
pada produk tersebut, pelapis disini memiliki tiga cabang alternatif konsep yaitu
pernis, cat anti rayap, dan cat. Pernis memiliki kelebihan melindungi dari efek
cuaca maupun serangga, praktis, warna natural, dan tingkat kilau tinggi tetapi
memiliki kekurangan tidak begitu bagus untuk finishing outdoor. Cat anti rayap
memiliki kelebihan harga yang ekonomis tetapi memiliki kekurangan harus
digunakan secara teliti. Cat memiliki kelebihan banyak pilihan warna, tahan air,
tidak mudah kotor, dan bau tidak menyengat tetapi memiliki kekurangan waktu
pengerjaan yang lama. Produk rak gelas dengan kebutuhan pelanggan produk
bermaterial kayu memiliki tiga cabang alternatif konsep yaitu bermaterial kayu
mahoni, bermaterial kayu jati belanda, dan bermaterial kayu multiplex.
Penggunaan material kayu pada produk rak gelas karna memiliki sifat kuat dan
kokoh. Material kayu mahoni memiliki kelebihan daya tahan pampang sangat
stabil dan serat sangat halus tetapi memiliki kekurangan butuh proses yang sangat
lama, banyak tahapan yang dibutuhkan untuk menjaga kualitas, dan sering
diserang hama. Material kayu jati belanda memiliki kelebihan bobot yang
cenderung ringan, warna cerah, harga tergolong murah, dan serat kayu sangat
halus tetapi memiliki kekurangan butuh perawatan yang tergolong ekstra dan
sambungan yang berlebihan dapat membentuk lubang. Material kayu multipleks
memiliki kelebihan bobot yang sangat ringan, mudah dibentuk, warna yang cerah,
dan harga yang murah tetapi memiliki kekurangan serat yang kasar, permukaan
tidak begitu solid, dan ukurannya lumayan tipis. Produk rak gelas dengan
kebutuhan pelanggan produk memiliki fitur tambahan memiliki tiga cabang
alternatif konsep yaitu fitur tambahan berupa gantungan gelas, sekat, dan tempat
sendok. Pemilihan fitur tambahan yang pertama yaitu berupa gantungan gelas,
gantungan gelas memiliki kelebihan menunjang fungsi utama produk tetapi
memiliki kekurangan yaitu produk tidak memiliki fungsi tambahan. Pilihan fitur
tambahan yang kedua yaitu berupa sekat, sekat memiliki kelebihan membuat gelas
lebih tersusun saat ditaruh pada produk tetapi memiliki kekurangan berupa produk

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-36

menjadi sedikit lebih kecil karna beberapa space dipakai untuk sekat. Pilihan fitur
tambahan yang ketiga yaitu berupa tempat sendok, tempat sendok memiliki
kelebihan memberikan fungsi tambahan pada produk tetapi memiliki kekurangan
berupa tidak menunjang fungsi utama produk. Produk rak gelas dengan kebutuhan
pelanggan produk berbentuk balok memiliki satu cabang alternatif konsep yaitu
berbentuk balok. Hal tersebut dikarenakan produk berbentuk balok memiliki
kelebihan produk terlihat lebih sederhana dan tidak rumit tetapi memiliki
kekurangan yaitu bagi sebagian orang terlihat terlalu monoton. Produk rak gelas
dengan kebutuhan pelanggan produk berukuran besar, memiliki tiga cabang
alternatif konsep yaitu berukuran (35 x 20 x 45) cm, berukuran (40 x 24 x 40) cm,
dan berukuran (42 x 22 x 50) cm. Ukuran pertama (35 x 20 x 45) cm memiliki
kelebihan yaitu tinggi produk yang tergolong lumayan tinggi tetapi memiliki
kekurangan yaitu lebar produk yang tergolong kecil. Ukuran kedua (40 x 24 x 40)
cm memiliki kelebihan yaitu lebar produk yang tergolong besar tetapi memiliki
kekurangan yaitu tinggi produk yang tergolong pendek. Ukuran ketiga (42 x 22 x
50) cm memiliki kelebihan tinggi produk yang tergolong tinggi tetapi memiliki
kekurangan lebar produk yang tergolong cukup kecil.

2.2.3 Pohon Klasifikasi Terpilih


Pohon klasifikasi adalah konsep yang menyediakan dengan cara membagi
solusi-solusi yang mungkin (feasible), menjadi beberapa kategoroi yang
independen satu sama lain. Pada pohon klasifikasi konsep terpilih,
memperlihatkan hanya alternatif konsep yang sudah dipilih ataau diseleksi.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-37

Gambar 2.3 Pohon Klasifikasi Konsep Terpilih Produk Rak Gelas


Pohon klasifikasi terpilih diambil dari pohon klasifikasi keseluruhan dimana
pada produk rak gelas ini untuk pohon klasifikasi konsep terpilih diambil 4
kebutuhan pelanggan yang akan dicabangkan. Alasan dihilangkan kebutuhan
pelanggan produk berbentuk balok karena produk berbentuk balok hanya
memiliki satu alternatif yaitu balok dimana kebutuhan pelanggan tersebut bersifat
mutlak atau tidak terdapat alternatif lainnya. Pohon klasifikasi konsep terpilih
untuk produk rak gelas memiliki 4 cabang identifikasi kebutuhan pelanggan dan
setiap cabang pada identifikasi kebutuhan pelanggan memiliki masing-masing 2
cabang terpilih. Cabang pertama pada identifikasi kebutuhan pelanggan yaitu
produk bersifat tahan lama, dipilih dua alternatif dari pohon klasifikasi
keseluruhan yaitu pernis dan cat anti rayap. Pelapis cat tidak dipilih dikarenakan
daya tahan yang diberikan tidak sebesar daya tahan yang diberikan oleh pernis

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-38

dan cat anti rayap. Kedua pelapis yang dipilih sama-sama dapat memberikan daya
tahan produk dalam skala yang sama. Pernis memiliki kelebihan melindungi dari
efek cuaca maupun serangga, praktis, warna natural, dan tingkat kilau tinggi tetapi
memiliki kekurangan varian warna terbatas dan tidak begitu bagus untuk finishing
outdoor. Cat anti rayap memiliki kelebihan hasil akhir bisa disesuaikan dan
ekonomis tetapi memiliki kekurangan harus digunakan secara teliti. Cabang kedua
pada identifikasi kebutuhan pelanggan yaitu produk bermaterial kayu, dipilih dua
alternatif dari pohon klasifikasi keseluruhan yaitu kayu multiplex dan kayu jati
belanda. Kayu mahoni tidak dipilih karena banyak tahapan yang dibutuhkan untuk
menjaga kualitas dan sering diserang hama. Kedua material yang dipilih tersebut
sama-sama memiliki sifat kuat dan kokoh. Kayu jati belanda memiliki kelebihan
bobot yang cenderung ringan, warna cerah, harga tergolong murah, dan serat kayu
sangat halus tetapi memiliki kekurangan butuh perawatan yang tergolong ekstra
dan sambungan yang berlebihan dapat membentuk lubang. Kayu multipleks
memiliki kelebihan yaitu bobot yang sangat ringan, mudah dibentuk, warna yang
cerah, dan harga yang murah tetapi memiliki kekurangan serat yang kasar,
permukaan tidak begitu solid, dan ukurannya lumayan tipis.Cabang ketiga pada
identifikasi kebutuhan pelanggan yaitu produk memiliki fitur tambahan, dipilih
dua alternatif dari pohon klasifikasi keseluruhan yaitu gantungan gelas dan sekat.
Tempat sendok tidak dipilih karena tidak menunjang fungsi utama dari produk rak
gelas yaitu membuat gelas lebih terorganisir. Kedua fitur tambahan yang dipilih
tersebut sama-sama menunjang fungsi utama produk. Fitur tambahan berupa
gantungan gelas memiliki kelebihan menunjang fungsi utama produk tetapi
memiliki kekurangan yaitu produk tidak memiliki fungsi tambahan. Fitur
tambahan yang kedua yaitu berupa sekat, sekat memiliki kelebihan membuat gelas
lebih terorganisir saat ditaruh pada produk tetapi memiliki kekurangan berupa
produk menjadi sedikit lebih kecil karna beberapa space dipakai untuk sekat.
Cabang keempat pada identifikasi kebutuhan pelanggan yaitu produk berukuran
besar, dipilih dua alternatif dari pohon klasifikasi keseluruhan yaitu berukuran
(40x24x40) cm dan (42x22x50) cm. Ukuran (35 x 20 x 45) cm tidak dipilih
karena ukuran ini merupakan ukuran terkecil untuk produk rak gelas sementara

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-39

yang dibutuhkan adalah produk berukuran besar. Kedua ukuran yang dipilih
tersebut sama-sama memenuhi kebutuhan konsumen terhadap ukuran produk rak
gelas. Ukuran pertama (40 x 24 x 40) cm memiliki kelebihan yaitu lebar produk
yang tergolong besar tetapi memiliki kekurangan yaitu tinggi produk yang
tergolong pendek. Ukuran kedua (42 x 22 x 50) cm memiliki kelebihan tinggi
produk yang tergolong tinggi tetapi memiliki kekurangan lebar produk yang
tergolong cukup kecil.

2.2.4 Tabel Kombinasi


Tabel kombinasi adalah konsep yang menyediakan cara mempertimbangkan
kombinasi dari solusi-solusi yang ada secara sistematis. Tujuan dari tabel
kombinasi adalah untuk menghasilkan proses berfikir yang kreatif.
Tabel kombinasi juga digunakan untuk mempertimbangkan kombinasi
solusi secara sistematis dan juga uraian dari variabel kebutuhan yang
dikombinasikan dalam bentuk tabel. Berikut adalah Tabel 2.1 tabel kombinasi dari
produk rak gelas.
Tabel 2.1 Tabel Kombinasi Produk Rak Gelas.

Produk
Produk bersifat Produk bermaterial Produk memiliki
Konsep berukuran
tahan lama kayu fitur tambahan
besar
A Pernis Jati Belanda Gantungan Gelas (40x24x40) cm
B Pernis Jati Belanda Gantungan Gelas (42x22x50) cm

C Pernis Jati Belanda Kotak Sendok (40x24x40) cm

D Pernis Jati Belanda Kotak Sendok (42x22x50) cm


E Pernis Multiplex Gantungan Gelas (40x24x40) cm

F Pernis Multiplex Gantungan Gelas (42x22x50) cm

G Pernis Multiplex Sekat (40x24x40) cm

H Pernis Multiplex Sekat (42x22x50) cm

I Cat Anti Rayap Jati Belanda Gantungan Gelas (40x24x40) cm


J Cat Anti Rayap Jati Belanda Gantungan Gelas (42x22x50) cm

K Cat Anti Rayap Jati Belanda Sekat (40x24x40) cm

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-40

Produk
Produk bersifat Produk bermaterial Produk memiliki
Konsep berukuran
tahan lama kayu fitur tambahan
besar
L Cat Anti Rayap Jati Belanda Sekat (42x22x50) cm

M Cat Anti Rayap Multiplex Gantungan Gelas (40x24x40) cm

N Cat Anti Rayap Multiplex Gantungan Gelas (42x22x50) cm

O Cat Anti Rayap Multiplex Sekat (40x24x40) cm


P Cat Anti Rayap Multiplex Sekat (42x22x50) cm

Berdasarkan tabel kombinasi produk rak gelas memiliki 16 macam pilihan


konsep yang dihasilkan dari identifikasi kebutuhan pelanggan. Tabel kombinasi
mengkombinasikan solusi-solusi secara sistematis. Terdapat identifikasi
kebutuhan pelanggan pada produk rak gelas, seperti produk bersifat tahan lama,
produk bermaterial kayu, produk memiliki fitur tambahan dan produk berukuran
besar. Produk rak gelas bersifat tahan lama memiliki 2 macam pilihan yaitu pernis
dan cat anti rayap. Produk rak gelas bermaterial kayu memiliki 2 macam pilihan
yaitu jati belanda dan multiplex. Produk rak gelas memiliki 2 macam pilihan fitur
tambahan yaitu gantungan gelas dan sekat. Produk rak gelas berukuran besar
memiliki 2 macam pilihan yaitu produk yang berukuran (40x24x40) cm dan
produk yang berukuran (42x22x50) cm.
Berdasarkan tabel kombinasi diatas produk rak gelas memiliki 16 macam
pilihan konsep. Konsep yang pertama adalah konsep A, pada konsep A produk
menggunakan pelapis pernis, material kayu jati belanda, fitur tambahan berupa
penambahan gantungan gelas, dan produk berukuran (40x24x40) cm Konsep yang
kedua adalah konsep B, pada konsep B produk menggunakan pelapis pernis,
material kayu jati belanda, fitur tambahan berupa penambahan gantungan gelas,
dan produk berukuran (42x22x50) cm. Konsep yang ketiga adalah konsep C, pada
konsep C produk menggunakan pelapis pernis, material kayu jati belanda, fitur
tambahan berupa penambahan sekat, dan produk berukuran (40x24x40) cm.
Konsep yang keempat adalah konsep D, pada konsep D produk menggunakan
pelapis pernis, material kayu jati belanda, fitur tambahan berupa penambahan
sekat, dan produk berukuran (42x22x50) cm. Konsep yang kelima adalah konsep
E, pada konsep E produk menggunakan pelapis pernis, material kayu multiplex,

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-41

fitur tambahan berupa penambahan gantungan gelas, dan produk berukuran


(40x24x40) cm. Konsep yang keenam adalah konsep F, pada konsep F produk
menggunakan pelapis pernis, material kayu multiplex, fitur tambahan berupa
penambahan gantungan gelas, dan produk berukuran (42x22x50) cm. Konsep
yang ketujuh adalah konsep G, pada konsep G produk menggunakan pelapis
pernis, material kayu multiplex, fitur tambahan berupa penambahan sekat, dan
produk berukuran (40x24x40) cm. Konsep yang kedelapan adalah konsep H, pada
konsep H produk menggunakan pelapis pernis, material kayu multiplex, fitur
tambahan berupa penambahan sekat, dan produk berukuran (42x22x50) cm.
Konsep yang kesembilan adalah konsep I, pada konsep I produk menggunakan
pelapis cat anti rayap, material kayu jati belanda, fitur tambahan berupa
penambahan gantungan gelas, dan produk berukuran (40x24x40) cm. Konsep
yang kesepuluh adalah konsep J, pada konsep J produk menggunakan pelapis cat
anti rayap, material kayu jati belanda, fitur tambahan berupa penambahan
gantungan gelas, dan produk berukuran (42x22x50) cm. Konsep yang kesebelas
adalah konsep K, pada konsep K produk menggunakan pelapis cat anti rayap,
material kayu jati belanda, fitur tambahan berupa penambahan sekat, dan produk
berukuran (40x24x40) cm. Konsep yang kedua belas adalah konsep L, pada
konsep L produk menggunakan pelapis cat anti rayap, material kayu jati belanda,
fitur tambahan berupa penambahan sekat, dan produk berukuran (42x22x50) cm.
Konsep yang ketiga belas adalah konsep M, pada konsep M produk
menggunakan pelapis cat anti rayap, material kayu multiplex, fitur tambahan
berupa penambahan gantungan gelas, dan produk berukuran (40x24x40) cm.
Konsep yang keempat belas adalah konsep N, pada konsep N produk
menggunakan pelapis cat anti rayap, material kayu multiplex, fitur tambahan
berupa penambahan gantungan gelas, dan produk berukuran (42x22x50) cm.
Konsep yang kelima belas adalah konsep O, pada konsep O produk
menggunakan pelapis cat anti rayap, material kayu multiplex, fitur tambahan
berupa penambahan sekat, dan produk berukuran (40x24x40) cm. Konsep yang
keenam belas adalah konsep P, pada konsep P produk menggunakan pelapis cat

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021


II-42

anti rayap, material kayu multiplex, fitur tambahan berupa penambahan sekat, dan
produk berukuran (42x22x50) cm.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 PTA 2020/2021

Anda mungkin juga menyukai