BAB II
PENURUNAN KONSEP
II-1
Praktikum Perancangan Teknik Industri 2 ATA 2020/2021
II-1
II-13
namun tidak memerlukan proses pabrikasi dengan proses yang sama dengan
yang dilakukan pada proses pabrikasi sesungguhnya. Prototype awal diuji
untuk menentukan apakah produk akan bekerja sesuai dengan yang
direncanakan dan apakah produk memenuhi kebutuhan kepuasan konsumen
utama. Prototype berikutnya dibuat dengan komponen-komponen yang
dibutuhkan pada produksi namun tidak dirakit dengan menggunakan proses
perakitan akhir seperti pada perakitan sesungguhnya. Prototype beta
dievaluasi secara internal dan juga diuji oleh konsumen dengan
menggunakannya secara langsung. Sasaran dari prototype beta adalah untuk
menjawab pertanyaan mengenai kinerja dan keandalan dalam rangka
mengidentifikasi kebutuhan perubahan-perubahan secara teknik untuk produk
akhir.
6. Fase 6. Peluncuran Produk
Fase ini dikenal juga sebagai fase produksi awal. Fase ini produk dibuat
dengan menggunakan sistem produksi yang sesungguhnya. Tujuan dari
produksi awal ini adalah untuk melatih tenaga kerja dalam memecahkan
permasalahan yang mungkin timbul pada proses produksi sesungguhnya.
Produk-produk yang dihasilkan selama produksi awal, akan disesuaikan
dengan keinginan pelanggan dan secara hati-hati dievaluasi untuk
mengidentifikasikan kekurangan-kekurangan yang timbul. Peralihan dari
produksi awal menjadi produksi sesungguhnya berjalan melalui tahap demi
tahap.
karakteristik teknis tersier yaitu jenis pernis. karakteristik teknis sekunder bentuk
terdiri dari karakteristik teknis tersier yaitu jenis bentuk.
Correlation matrix between whats and hows matriks hubungan antara
kebutuhan pelanggan dan karakteristik teknis pada produk. Hubungan atau
korelasi antara kebutuhan pelanggan dan karakteristik teknis pada produk
memiliki 3 simbol yaitu, simbol yang memiliki nilai 9 yang berarti hubungan
antara karateristik teknis dan kebutuhan pelanggan bersifat sangat kuat, simbol
yang memiliki nilai 3 yang berarti hubungan antara karateristik teknis dan
kebutuhan pelanggan bersifat sedang, dan simbol yang memiliki nilai 1 yang
berarti hubungan antara karateristik teknis dan kebutuhan pelanggan bersifat
lemah. Hubungan antara kebutuhan pelanggan produk bersifat tahan lama
dengan karakteristik teknis material berupa jenis kayu memiliki hubungan yang
sangat kuat dengan simbol yang memiliki bobot 9, karena jenis kayu dapat
menentukan ketahanan sebuah produk artinya jika semakin bagus jenis kayunya
maka ketahanan pada pemakaian produknya semakin lama. Hubungan antara
kebutuhan pelanggan produk bersifat tahan lama dengan karakteristik teknis
pelapis berupa jenis pernis memiliki hubungan yang sangat kuat dengan simbol
yang memiliki bobot 9, karena pelapis berupa jenis pernis dapat menentukan
ketahanan sebuah produk artinya jika semakin bagus jenis pernisnya maka
ketahanan produknya semakin lama. Hubungan antara kebutuhan pelanggan
produk bersifat kuat dengan karakteristik teknis material berupa jenis kayu
memiliki hubungan yang sangat kuat dengan simbol yang memiliki bobot 9,
karena jenis kayu dapat menentukan seberapa kuat produk artinya jika semakin
bagus jenis kayunya maka produk memiliki sifat yang kuat. Hubungan antara
kebutuhan pelanggan produk memiliki fitur tambahan dengan karakteristik teknis
dimensi tinggi produk memiliki hubungan yang sangat kuat dengan simbol
yang memiliki bobot 9, karena fitur tambahan mempengaruhi tinggi produk.
Hubungan antara kebutuhan pelanggan produk memiliki fitur tambahan dengan
karakteristik teknis inovasi berupa jenis gantungan memiliki hubungan yang
sangat kuat dengan simbol yang memiliki bobot 9, karena inovasi berupa jenis
gantungan merupakan fitur tambahan pada produk. Hubungan antara kebutuhan
karakteristik tersier panjang dan jenis bentuk diberi nilai 3 dengan simbol
artinya positif, hal tersebut dikarenakan panjang mempengaruhi jenis bentuk
produk rak gelas. Hubungan karakteristik teknis sekunder dimensi dan bentuk
antara karakteristik tersier lebar dan jenis bentuk diberi nilai 3 dengan simbol
artinya positif, hal tersebut dikarenakan lebar mempengaruhi jenis bentuk produk
rak gelas. Hubungan karakteristik teknis sekunder dimensi dan bentuk antara
karakteristik tersier tinggi dan jenis bentuk diberi nilai 3 dengan simbol artinya
positif, hal tersebut dikarenakan tinggi mempengaruhi jenis bentuk produk rak
gelas.
Roof samping diketahui mengenai hubungan antara kebutuhan pelanggan
yang satu dengan kebutuhan pelanggan lainnya. Hubungan tersebut direalisasikan
dengan memberikan nilai menggunakan simbol yang memiliki nilai masing-
masing tertentu untuk menandai hubungan antara kebutuhan pelanggan yang satu
dengan kebutuhan pelanggan lainnya yaitu nilai 9 dengan simbol artinya
hubungan positif kuat, nilai 3 dengan simbol artinya positif, nilai -1 dengan
simbol artinya hubngan negatif, dan nilai -3 dengan simbol artinya
hubungan negatif kuat. Hubungan kebutuhan sekunder durability antara
kebutuhan tersier yaitu produk bersifat tahan lama dan produk bersifat kuat diberi
nilai 9 dengan simbol artinya hubungan positif kuat, hal tersebut dikarenakan
produk bersifat kuat berpengaruh positif terhadap daya tahan produk seperti
produk bersifat tahan lama. Hubungan kebutuhan sekunder performance dan
feature antara kebutuhan tersier yaitu produk bersifat tahan lama dan produk
bersifat kuat diberi nilai 9 dengan simbol artinya hubungan positif kuat, hal
tersebut dikarenakan produk dengan fitur tambahan berpengaruh positif terhadap
produk dengan kapasitas besar. Hubungan kebutuhan sekunder performance
antara kebutuhan tersier yaitu produk bersifat tahan lama dan produk bersifat kuat
diberi nilai 9 dengan simbol artinya hubungan positif kuat, hal tersebut
dikarenakan produk dengan desain simple berpengaruh positif terhadap desain
yang menunjang fungsinya
Organizational difficulty merupakan tingkat kesulitan perusahaan dalam
menjabarkan nilai target dari kebutuhan desain. Ketentuan tingkat kesulitan dalam
kebutuhan pelanggan untuk aspek yang pertama adalah produk yang bersifat tahan
lama, untuk nilai yang didapatkan produk pesaing adalah 3 yang artinya cukup
unggul dan nilai yang didapatkan untuk produk inovasi adalah 5 yang artinya
sangat unggul. Hal ini dikarenakan produk inovasi diberikan pelapis berupa pernis
water based yang bertujuan agar produk memiliki umur pemakaian yang lebih
lama jika dibandingkan dengan produk pesaing yang tidak diberikan pelapis.
Aspek yang kedua adalah produk bersifat kuat, untuk nilai yang didapatkan untuk
produk pesaing adalah 3 yang artinya cukup unggul dan nilai yang didapatkan
untuk produk inovasi adalah 5 yang artinya sangat unggul. Hal ini dikarenakan
produk inovasi menggunakan material kayu jati belanda yang bersifat kuat dan
kokoh jika dibandingkan dengan produk pesaing yang menggunakan kayu
multipleks yang rentan patah. Aspek yang ketiga adalah produk memiliki fitur
tambahan, untuk nilai yang didapatkan untuk produk pesaing adalah 2 yang
artinya tidak unggul dan nilai yang didapatkan untuk produk inovasi adalah 5
yang artinya sangat unggul. Hal ini dikarenakan produk inovasi memiliki fitur
tambahan berupa gantungan gelas bar yang membuat peningkatan pada kinerja
produk dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan jika dibandingkan dengan produk
pesaing yang tidak memiliki fitur tambahan. Aspek yang keempat adalah produk
memiliki desain yang simpel, simpel yang dimaksud adalah sederhana, untuk nilai
yang didapatkan produk pesaing adalah 3 yang artinya cukup unggul dan untuk
nilai yang didapatkan produk inovasi adalah 4 yang artinya unggul. Hal ini
dikarenakan produk inovasi memiliki desain yang simpel yaitu yang sederhana
sesuai dengan kebutuhan pelanggan jika dibandingkan dengan produk pesaing
yang memiliki desain sedikit rumit karna terdapat sekat. Aspek yang kelima
adalah desain produk menunjang fungsi produk, untuk nilai yang didapatkan
produk pesaing adalah 3 yang artinya cukup unggul dan untuk nilai yang
didapatkan produk inovasi adalah 5 yang artinya sangat unggul. Hal ini
dikarenakan produk inovasi memiliki desain yang menunjang fungsi produk jika
dibandingkan dengan produk pesaing. Aspek yang keenam adalah produk
memiliki kapasitas besar, untuk nilai yang didapatkan produk pesaing adalah 3
yang artinya cukup unggul dan untuk nilai yang didapatkan produk inovasi adalah
4 yang artinya unggul. Hal ini dikarenakan walaupun produk inovasi memiliki
ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan produk pesaing, tetapi ukuran
pada produk inovasi lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pelanggan
dibandingkan dengan produk pesaing, ini dikarenakan ukuran pada produk inovasi
telah disesuaikan dengan ukuran antropometri terhadap 30 responden.
Technical assessment merupakan perbandigan produk antara antara
perusahan owner dan perusahaan competitor. Technical assessment didapatkan
dari kesimpulan benchmarking berdasarkan karakteristik teknis. Penilaian
customer assessment memakai skala 1-5 yaitu 1 artinya sangat tidak unggul, 2
artinya tidak unggul, 3 artinya unggul, 4 artinya cukup unggul, dan 5 artinya
sangat unggul. Aspek pertama karakteristik teknis sekunder material berupa
karakteristik tersier kayu, penilaian produk pesaing mendapatkan bobot sebesar 3
yang artinya cukup unggul dan produk inovasi mendapatkan bobot sebesar 5 yang
artinya sangat unggul. Hal ini dikarenakan produk inovasi memakai material kayu
jati belanda yang bersifat kuat, kokoh, serta tahan lama sehingga resiko produk
untuk patah akan sangat minim dibandingkan produk pesaing yang memakai
material kayu multipleks, maka dalam aspek jenis material produk inovasi lebih
unggul dibandingkan dengan produk pesaing. Aspek kedua karakteristik teknis
sekunder dimensi berupa karakteristik tersier panjang, penilaian terhadap produk
pesaing mendapatkan bobot sebesar 3 yang artinya cukup unggul dan produk
inovasi mendapatkan bobot 5 yang artinya sangat unggul. Hal ini dikarenakan
panjang pada produk inovasi disesuaikan dengan antropometri dan disesuaikan
dengan kebutuhan pelanggan dimana dimensi panjang berpengaruh terhadap
bentuk yang sedang dan sederhana, maka dalam aspek dimensi panjang produk
inovasi lebih unggul dibandingkan dengan produk pesaing. Aspek ketiga
karakteristik teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier lebar, penilaian
produk pesaing mendapatkan bobot sebesar 3 yang artinya cukup unggul dan
produk inovasi mendapatkan bobot 5 yang artinya sangat unggul. Hal ini
dikarenakan lebar pada produk inovasi disesuaikan dengan antropometri dan
disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dimana dimensi lebar berpengaruh
terhadap bentuk yang sedang dan sederhana, maka dalam aspek dimensi panjang
importance sebesar 90,0, yang didapat dari nilai karakteristik teknis sekunder
material berupa karakteristik tersier kayu memiliki hubungan yang kuat dengan
kebutuhan sekunder durability berupa karakteristik tersier yaitu produk bersifat
tahan lama yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer importance yang
memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45. Ditambah nilai karakteristik
teknis sekunder material berupa karakteristik tersier kayu memiliki hubungan
yang kuat dengan kebutuhan sekunder durability berupa karakteristik tersier yaitu
produk bersifat kuat yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer importance
yang memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45, kemudian dijumlahkan
keseluruhan hasil yang didapat dan diperoleh total weighted importance sebesar
90,0. Karateristik teknis tersier panjang memiliki nilai weigthed importance
sebesar 105,0, yang didapat dari nilai karakteristik teknis sekunder dimensi berupa
karakteristik tersier panjang memiliki hubungan yang kuat dengan kebutuhan
sekunder performance berupa karakteristik tersier yaitu produk memiliki desain
yang simple yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer importance yang
memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45. Ditambah nilai karakteristik
teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier panjang memiliki hubungan
yang sedang dengan kebutuhan sekunder performance berupa karakteristik tersier
yaitu desain produk menunjang fungsi produk yang memiliki nilai 3 dikalikan
dengan customer importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar
15. Ditambah karakteristik teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier
panjang memiliki hubungan yang kuat dengan kebutuhan sekunder performance
berupa karakteristik tersier yaitu produk memiliki kapasitas besar yang memiliki
nilai 9 dikalikan dengan customer importance yang memiliki nilai 5, dan
didapatkan hasil sebesar 45, kemudian dijumlahkan keseluruhan hasil yang
didapat dan diperoleh total weighted importance sebesar 105,0. Karateristik teknis
tersier lebar memiliki nilai weigthed importance sebesar 105,0, yang didapat dari
nilai karakteristik teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier lebar
memiliki hubungan yang kuat dengan kebutuhan sekunder performance berupa
karakteristik tersier yaitu produk memiliki desain yang simple yang memiliki nilai
9 dikalikan dengan customer importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan
hasil sebesar 45. Ditambah nilai karakteristik teknis sekunder dimensi berupa
karakteristik tersier lebar memiliki hubungan yang sedang dengan kebutuhan
sekunder performance berupa karakteristik tersier yaitu desain produk menunjang
fungsi produk yang memiliki nilai 3 dikalikan dengan customer importance yang
memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 15. Ditambah nilai karakteristik
teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier lebar memiliki hubungan
yang kuat dengan kebutuhan sekunder performance berupa karakteristik tersier
yaitu produk memiliki kapasitas besar yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan
customer importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45,
kemudian dijumlahkan keseluruhan hasil yang didapat dan diperoleh total
weighted importance sebesar 105,0. Karateristik teknis tersier tinggi memiliki
nilai weigthed importance sebesar 90,0, yang didapat dari nilai karakteristik teknis
sekunder dimensi berupa karakteristik tersier tinggi memiliki hubungan yang kuat
dengan kebutuhan sekunder feature berupa karakteristik tersier yaitu produk
memiliki fitur tambahan yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer
importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45. Ditambah nilai
karakteristik teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier tinggi memiliki
hubungan yang sedang dengan kebutuhan sekunder performance berupa
karakteristik tersier yaitu produk memiliki desain yang simple yang memiliki nilai
3 dikalikan dengan customer importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan
hasil sebesar 15. Ditambah nilai karakteristik teknis sekunder dimensi berupa
karakteristik tersier tinggi memiliki hubungan yang sedang dengan kebutuhan
sekunder performance berupa karakteristik tersier yaitu desain produk menunjang
fungsi produk yang memiliki nilai 3 dikalikan dengan customer importance yang
memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 15. Ditambah nilai karakteristik
teknis sekunder dimensi berupa karakteristik tersier tinggi memiliki hubungan
yang sedang dengan kebutuhan sekunder performance berupa karakteristik tersier
yaitu produk memiliki kapasitas besar yang memiliki nilai 3 dikalikan dengan
customer importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 15,
kemudian dijumlahkan keseluruhan hasil yang didapat dan diperoleh total
weighted importance sebesar 90,0. Karateristik teknis tersier gantungan memiliki
nilai weigthed importance sebesar 90,0, yang didapat dari nilai karakteristik teknis
sekunder inovasi berupa karakteristik tersier gantungan memiliki hubungan yang
kuat dengan kebutuhan sekunder feature berupa karakteristik tersier yaitu produk
memiliki fitur tambahan yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer
importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45. Ditambah nilai
karakteristik teknis sekunder inovasi berupa karakteristik tersier gantungan
memiliki hubungan yang kuat dengan kebutuhan sekunder performance berupa
karakteristik tersier yaitu produk memiliki kapasitas besar yang memiliki nilai 9
dikalikan dengan customer importance yang memiliki nilai 5, dan didapatkan
hasil sebesar 45, kemudian dijumlahkan keseluruhan hasil yang didapat dan
diperoleh total weighted importance sebesar 90,0. Karateristik teknis tersier pernis
memiliki nilai weigthed importance sebesar 45,0, yang didapat dari nilai
karakteristik teknis karakteristik teknis sekunder pelapis berupa karakteristik
tersier pernis memiliki hubungan yang kuat dengan kebutuhan kebutuhan
sekunder durability berupa karakteristik tersier yaitu produk bersifat tahan lama
yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer importance yang memiliki nilai
5, dan didapatkan total weighted importance sebesar 45,0. Karakteristik teknis
tersier jenis bentuk memiliki nilai weigthed importance sebesar 75,0, yang didapat
dari nilai karakteristik teknis karakteristik teknis sekunder bentuk berupa
karakteristik tersier jenis bentuk memiliki hubungan yang kuat dengan kebutuhan
sekunder performance berupa karakteristik tersier yaitu produk memiliki desain
yang simple yang memiliki nilai 9 dikalikan dengan customer importance yang
memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 45. Ditambah nilai karakteristik
teknis karakteristik teknis sekunder bentuk berupa karakteristik tersier jenis
bentuk yang memiliki hubungan yang sedang dengan kebutuhan sekunder
performance berupa karakteristik tersier yaitu desain produk menunjang fungsi
produk yang memiliki nilai 3 dikalikan dengan customer importance yang
memiliki nilai 5, dan didapatkan hasil sebesar 15. Ditambah nilai karakteristik
teknis karakteristik teknis sekunder bentuk berupa karakteristik tersier jenis
bentuk yang memiliki hubungan yang sedang dengan kebutuhan sekunder
performance berupa karakteristik tersier yaitu produk memiliki kapasitas besar
yang memiliki nilai 3 dikalikan dengan customer importance yang memiliki nilai
5, dan didapat hasil sebesar 15, kemudian dijumlahkan keseluruhan hasil yang
didapat dan diperoleh total weighted importance sebesar 75,0.
Relative Importance menunjukan tingkat kepetingan suatu kebutuhan
dengan kebutuhan yang lain. Relative Importance memiliki penyajian berupa
diagram batang dengan skala 1 – 100 %. Nilai weighted importance karakteristik
teknis tersier kayu sebesar 90,0, nilai weighted importance karakteristik teknis
tersier panjang sebesar 105,0, nilai weighted importance karakteristik teknis
tersier panjang sebesar 105,0, nilai weighted importance karakteristik teknis
tersier lebar sebesar 105,0, nilai weighted importance karakteristik teknis tersier
tinggi sebesar 90,0, nilai weighted importance karakteristik teknis tersier
gantungan sebesar 90,0, nilai weighted importance karakteristik teknis tersier
pernis sebesar 45,0, nilai weighted importance karakteristik teknis tersier jeis
bentuk sebesar 75,0, dan total nilai weighted importance pada ketujuh
karakteristik teknis tersier sebesar 600. Nilai relatif importance untuk
karakteristik teknis tersier kayu sebesar 15%, hasil tersebut diperoleh berdasarkan
hasil bagi nilai weighted importance sebesar 90,0 dengan total nilai weighted
importance sebesar 600 dikali 100%. Nilai relatif importance untuk karakteristik
teknis tersier panjang sebesar 17,5%, hasil tersebut diperoleh berdasarkan hasil
bagi nilai weighted importance sebesar 105,0 dengan total nilai weighted
importance sebesar 600 dikali 100%. Nilai relatif importance untuk karakteristik
teknis tersier lebar sebesar 17,5%, hasil tersebut diperoleh berdasarkan hasil bagi
nilai weighted importance sebesar 105,0 dengan total nilai weighted importance
sebesar 600 dikali 100%. Nilai relatif importance untuk karakteristik teknis tersier
tinggi sebesar 15%, hasil tersebut diperoleh berdasarkan hasil bagi nilai weighted
importance sebesar 90,0 dengan total nilai weighted importance sebesar 600 dikali
100%. Nilai relatif importance untuk karakteristik teknis tersier gantungan
sebesar 15%, hasil tersebut diperoleh berdasarkan hasil bagi nilai weighted
importance sebesar 90,0 dengan total nilai weighted importance sebesar 600 dikali
100%. Nilai relatif importance untuk karakteristik teknis tersier pernis sebesar
7,5%, hasil tersebut diperoleh berdasarkan hasil bagi nilai weighted importance
sebesar 45,0 dengan total nilai weighted importance sebesar 600 dikali 100%.
Nilai relatif importance untuk karakteristik teknis tersier kayu sebesar 12,5%,
hasil tersebut diperoleh berdasarkan hasil bagi nilai weighted importance sebesar
75,0 dengan total nilai weighted importance sebesar 600 dikali 100%.
Berdasarkan nilai relatif importance yang sudah didapatkan tersebut didapatkan
karakteristik teknis tersier dominan yaitu panjang dan lebar dengan nilai relatif
importance sebesar 17,5% artinya karakteristik tersebut menjadi prioritas utama
menjadi sedikit lebih kecil karna beberapa space dipakai untuk sekat. Pilihan fitur
tambahan yang ketiga yaitu berupa tempat sendok, tempat sendok memiliki
kelebihan memberikan fungsi tambahan pada produk tetapi memiliki kekurangan
berupa tidak menunjang fungsi utama produk. Produk rak gelas dengan kebutuhan
pelanggan produk berbentuk balok memiliki satu cabang alternatif konsep yaitu
berbentuk balok. Hal tersebut dikarenakan produk berbentuk balok memiliki
kelebihan produk terlihat lebih sederhana dan tidak rumit tetapi memiliki
kekurangan yaitu bagi sebagian orang terlihat terlalu monoton. Produk rak gelas
dengan kebutuhan pelanggan produk berukuran besar, memiliki tiga cabang
alternatif konsep yaitu berukuran (35 x 20 x 45) cm, berukuran (40 x 24 x 40) cm,
dan berukuran (42 x 22 x 50) cm. Ukuran pertama (35 x 20 x 45) cm memiliki
kelebihan yaitu tinggi produk yang tergolong lumayan tinggi tetapi memiliki
kekurangan yaitu lebar produk yang tergolong kecil. Ukuran kedua (40 x 24 x 40)
cm memiliki kelebihan yaitu lebar produk yang tergolong besar tetapi memiliki
kekurangan yaitu tinggi produk yang tergolong pendek. Ukuran ketiga (42 x 22 x
50) cm memiliki kelebihan tinggi produk yang tergolong tinggi tetapi memiliki
kekurangan lebar produk yang tergolong cukup kecil.
dan cat anti rayap. Kedua pelapis yang dipilih sama-sama dapat memberikan daya
tahan produk dalam skala yang sama. Pernis memiliki kelebihan melindungi dari
efek cuaca maupun serangga, praktis, warna natural, dan tingkat kilau tinggi tetapi
memiliki kekurangan varian warna terbatas dan tidak begitu bagus untuk finishing
outdoor. Cat anti rayap memiliki kelebihan hasil akhir bisa disesuaikan dan
ekonomis tetapi memiliki kekurangan harus digunakan secara teliti. Cabang kedua
pada identifikasi kebutuhan pelanggan yaitu produk bermaterial kayu, dipilih dua
alternatif dari pohon klasifikasi keseluruhan yaitu kayu multiplex dan kayu jati
belanda. Kayu mahoni tidak dipilih karena banyak tahapan yang dibutuhkan untuk
menjaga kualitas dan sering diserang hama. Kedua material yang dipilih tersebut
sama-sama memiliki sifat kuat dan kokoh. Kayu jati belanda memiliki kelebihan
bobot yang cenderung ringan, warna cerah, harga tergolong murah, dan serat kayu
sangat halus tetapi memiliki kekurangan butuh perawatan yang tergolong ekstra
dan sambungan yang berlebihan dapat membentuk lubang. Kayu multipleks
memiliki kelebihan yaitu bobot yang sangat ringan, mudah dibentuk, warna yang
cerah, dan harga yang murah tetapi memiliki kekurangan serat yang kasar,
permukaan tidak begitu solid, dan ukurannya lumayan tipis.Cabang ketiga pada
identifikasi kebutuhan pelanggan yaitu produk memiliki fitur tambahan, dipilih
dua alternatif dari pohon klasifikasi keseluruhan yaitu gantungan gelas dan sekat.
Tempat sendok tidak dipilih karena tidak menunjang fungsi utama dari produk rak
gelas yaitu membuat gelas lebih terorganisir. Kedua fitur tambahan yang dipilih
tersebut sama-sama menunjang fungsi utama produk. Fitur tambahan berupa
gantungan gelas memiliki kelebihan menunjang fungsi utama produk tetapi
memiliki kekurangan yaitu produk tidak memiliki fungsi tambahan. Fitur
tambahan yang kedua yaitu berupa sekat, sekat memiliki kelebihan membuat gelas
lebih terorganisir saat ditaruh pada produk tetapi memiliki kekurangan berupa
produk menjadi sedikit lebih kecil karna beberapa space dipakai untuk sekat.
Cabang keempat pada identifikasi kebutuhan pelanggan yaitu produk berukuran
besar, dipilih dua alternatif dari pohon klasifikasi keseluruhan yaitu berukuran
(40x24x40) cm dan (42x22x50) cm. Ukuran (35 x 20 x 45) cm tidak dipilih
karena ukuran ini merupakan ukuran terkecil untuk produk rak gelas sementara
yang dibutuhkan adalah produk berukuran besar. Kedua ukuran yang dipilih
tersebut sama-sama memenuhi kebutuhan konsumen terhadap ukuran produk rak
gelas. Ukuran pertama (40 x 24 x 40) cm memiliki kelebihan yaitu lebar produk
yang tergolong besar tetapi memiliki kekurangan yaitu tinggi produk yang
tergolong pendek. Ukuran kedua (42 x 22 x 50) cm memiliki kelebihan tinggi
produk yang tergolong tinggi tetapi memiliki kekurangan lebar produk yang
tergolong cukup kecil.
Produk
Produk bersifat Produk bermaterial Produk memiliki
Konsep berukuran
tahan lama kayu fitur tambahan
besar
A Pernis Jati Belanda Gantungan Gelas (40x24x40) cm
B Pernis Jati Belanda Gantungan Gelas (42x22x50) cm
Produk
Produk bersifat Produk bermaterial Produk memiliki
Konsep berukuran
tahan lama kayu fitur tambahan
besar
L Cat Anti Rayap Jati Belanda Sekat (42x22x50) cm
anti rayap, material kayu multiplex, fitur tambahan berupa penambahan sekat, dan
produk berukuran (42x22x50) cm.