Anda di halaman 1dari 16

Puput & aang

Introduction to Product Design and Development

Keberhasilan ekonomi sebagian perusahaan biasanya tergantung pada kemampuan mereka


untuk mengidentifikasi “kebutuhan pelanggan” dan “seberapa cepat perusahaan membuat sebuah
produk” untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan dapat diproduksi dengan biaya yang lebih
murah.
Produk adalah sesuatu yang bisa dijual oleh suatu perusahaan kepada pelanggannya.
Pengembangan produk adalah serangkaian kegiatan yang diawali oleh adanya persepsi peluang
pasar kemudian memutuskan untuk memproduksi sebuah barang, penjualan dan pengiriman
produk.
Tujuan pengembangan produk adalah untuk menjelaskan suatu metode pengembangan produk
yang jelas dan terperinci yang didalam tahapannya melibatkan fungsi-fungsi pemasaran,
perencanaan, dan manufaktur yang ada pada suatu perusahaan.

 Lima dimensi yang biasa digunakan untuk menilai kinerja dari upaya pengembangan
produk :
1. Product Quality
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan
kebutuhan pelanggan.
2. Product Cost
Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh perusahaan pada volume
penjualan dan harga penjualan tertentu.
3. Development Time
Waktu pengembangan akan menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi,
menunjukkan daya tanggap perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya
akan menentukan kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari
usaha yang dilakukan tim pengembangan.
4. Development Cost
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi
yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
5. Development Capability
Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.

 tiga fungsi yang selalu paling penting bagi proyek pengembangan produk adalah:
a) Marketing
Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan.
Bagian pemasaran juga secara khusus merancang komunikasi antara perusahaan dengan
pelanggan, menetapkan target harga dan merancang peluncuran serta promosi produk.
b) Design
Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik sebuah
produk agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.

1
Puput & aang

c) Manufacturing
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan
system produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini melingkupi pembelian, instalasi,
dan distribusi.
 Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan biaya pengembangan produk:
1. Teknologi yang digunakan
2. Volume produksi tahunan
3. Volume penjualan
4. Harga jual produk
5. Umur penjualan
6. Waktu pengembangan
7. Tim pengembangan

 Tantangan yang mungkin terjadi dalam pengembangan sebuah produk:


1) Trade Offs
Kemungkinan untuk menciptakan produk dengan kualitas yang baik, tetapi dapat
meningkatkan biaya manufaktur. Sehingga perusahaan harus mengetahui, memahami, dan
mengendalikan pertentangan yang mungkin terjadi.
2) Dynamics
Perusahaan harus bisa mengambil keputusan dalam lingkungan yang selalu berubah
(teknologi yang selalu berkembang, selera konsumen yang berubah, kompetitor
meluncurkan produk baru, dan kondisi lingkungan makro ekonomi yang berubah).
3) Details
Permasalahan yang mungkin terjadi menyangkut desain detail seperti mengutamakan sisi
ergonomis atau estetis dan menentukan penggunaan komponen yang tepat.
4) Time Pressure
Setiap kesulitan dapat dengan mudah dikendalikan apabila tersedia cukup waktu, namun
seringkali keputusan dalam proses pengembangan produk harus diambil dengan cepat tanpa
informasi yang lengkap.
5) Economics
Pengembangan, produksi, dan pemasaran produk baru membutuhkan investasi yang besar.
Untuk memperoleh pengembalian yang layak untuk investasi tersebut, produk yang
dihasilkan harus menarik bagi pelanggan dan relatif tidak mahal untuk diproduksi.

 Beberapa atribut intrinsik yang berkontribusi terhadap tantangan pengembangan produk :


a. Creation
roses pengembangan produk dimulai dengan pengumpulan ide dan diakhiri dengan
memproduksi bentuk fisik produk.
b. Satisfaction of societal and individual needs
Semua produk bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dengan beberapa cara.
c. Team diversity
Pengembangan produk yang sukses membutuhkan banyak keahlian dan bakat yang
berbeda-beda. Karena itu tim pengembangan produk terdiri dari banyak individu dengan
beragam keahlian, pengalaman, sudut pandang dan kepribadian.

2
Puput & aang

d. Team spirit
Tim pengembang produk merupakan kelompok yang mempunyai motivasi tinggi dan dapat
bekerja sama.

Development Processes and Organizations


Proses Pengembangan Produk adalah urutan langkah-langkah atau kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk membayangkan, mendesain, dan mengkomersialkan sebuah produk.
 Hal-hal penting yang digunakan dalam proses mengembangkan produk:
a. Quality assurance
Menentukan sistem pengendalian kualitas yang harus dipenuhi didalam pembuatan
produk dari mulai proses awal hingga akhir sehingga didapatkan output produk
dengan kualitas yang terjamin.
b. Coordination
koordinasi yang harus dilakukan antara marketing, design, dan manufacture.
c. Planning
Merencanakan dan melakukan brainstorming untuk menentukan tujuan dari proses
pengembangan produk
d. Management
Mengatur input dan human resource yang terkait dengan proses pengembangan
produk.
e. Improvement
Proses tersebut harus flexible dalam menghadapi perubahan dan kendala

 Enam tahap dari proses pengembangan generik:


0. Planning
Merencanakan dan melakukan brainstorming untuk menentukan tujuan dari proses
pengembangan produk
1. Concept Development
Pada fase ini, kebutuhan pasar target diidentifikasi, alternatif konsep-konsep produk
dibangkitkan dan dievaluasi, dan satu atau lebih konsep dipilih untuk pengembangan dan
percobaan lebih jauh. Perencanaan dituangkan dalam mission statement/kontrak.
2. System Level Design
Mendefinisikan arsitektur produk dan uraian produk menjadi subsistem subsistem serta
komponen-komponen, mendefinisikan gambaran rakitan akhir untuk sistem produksi.
3. Detail Design
Perancangan detail mencakup spesifikasi lengkap dari bentuk, material, dan,
mengidentifikasi seluruh komponen standar yang dibeli dari pemasok, merencanakan proses
dan merancang peralatan untuk tiap komponen yang dibuat dalam sistem produksi.
4. Testing and Refinement
Fase pengujian dan perbaikan melibatkan konstruksi dan evaluasi dari bermacam macam
versi produksi awal produk. Ada dua jenis prototype yaitu:

3
Puput & aang

a. Prototype awal (alpha): dibuat menggunakan komponen dengan bentuk dan jenis
material pada produksi sesungguhnya tapi tidak dengan proses pabrikasinya,
prototype ini dibuat hanya untuk menyesuaikan keinginan konsumen.
b. Prototype beta: dibuat dengan komponen yang dibutuhkan pada produksi namun
tidak dirakit dengan proses perakitan akhir, prototype ini memperhatikan
keseluruhan konsep produk seperti material, cost, dll.
5. Production Ramp-Up
Memproduksi produk dengan terus memperbaiki kekurangan produk sebelumnya melalui
evaluasi dari para konsumen. Contoh: honda crv-new crv-all new crv.

 Concept Development
Proses pengembangan konsep meliputi kegiatan sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi keinginan dan kebutuhan pelanggan
Sasaran kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan konsumen dan
mengkomunikasikannya secara efektif kepada tim pengembangan.
2. Menentukan spesifikasi target
Spesifikasi merupakan terjemahan dari kebutuhan konsumen menjadi kebutuhan secara
teknis.
3. Concept Generation/Penyusunan konsep
Konsep produk adalah sebuah gambaran atau perkiraan mengenai teknologi, prinsip kerja,
dan bentuk produk. Sasaran penyusunan konsep adalah menggali lebih jauh area konsep-
konsep produk yang mungkin sesuai dengan kebutuhan konsumen.
4. Concept Selecting/ Pemilihan dan penyeleksian konsep
Pemilihan konsep merupakan kegiatan dimana berbagai konsep dianalisis secara berturut-
turut, kemudian dieliminasi untuk mengidentifikasi konsep yang paling menjanjikan.
5. Concept Testing/ Pengujian konsep
Melakukan uji coba pada konsep yang telah dipilih dengan membuat prototype sementara.
6. Setting Final Spesification/ Penentuan spesifikasi akhir
Mengatur spesifikasi yang diperlukan untuk menghasilkan konsep akhir
7. Project Planning/ Perencanaan proyek
Pada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadwal pengembangan
secara rinci, menentukan strategi untuk meminimalisasi waktu pengembangan, dan
mengidentifikasi sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan
konsep yang sudah ditentukan.
8. Economic Analysis/ Analisis ekonomi
Melakukan analisis perubahan ekonomi yang mungkin terjadi dari tahap awal hingga akhir.
9. Brenchmarking (menganalisis produk pesaing)
Melakukan perbandingan dengan produk pesaing.
10. Prototyping and modeling/ Pemodelan dan pembuatan prototipe
Membuat prototype yang sebenernya.

 Macam-macam proses pengembangan produk generik :


1. Generic (Market-Pull) Product
Adalah produk yang dibuat sesuai dengan kebutuhan konsumen, dimana perusahaan
mengikuti keinginan konsumen.

4
Puput & aang

2. Technology Push Product


Produk yang dibuat karena adanya peluang di bidang teknologi. Technolgy Push Product
dapat berhasil jika teknologi yang diasumsikan, memberikan kompetitif yang jelas dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan dan teknologi alternatif yang sesuai tidak tersedia atau
sangat sulit untuk digunakan oleh pesaing (inovasi)
3. Platform Products
Produk yang dibuat dengan memperbaharui produk yang sudah ada.
4. Process Intensive Products
Produk yang diproduksi secara massal (besar dan borongan) dan hanya fokus pada satu
komposisi saja.
5. Customized Product
Produk yang dibuat berdasarkan customization dari konsumen
6. High-Risk Product
Produk yang dalam proses produksinya memiliki resiko yang tinggi. Contoh: obat.
7. Quick-Build Product
Produk yang proses produksinya berlangsung dengan cepat. Contoh : software
8. Complex Product
Produk yang proses produksinya sangat komplex dan rumit. contoh :pesawat

 Product Development Process


Flows
a. Generic Product Development
Process : untuk produk generic
(market-pull) product sampai high-
risk product.
b. Spiral Product Development Process
untuk produk jenis quick build
product.
c. Complex System Development Process : untuk produk jenis complex product.

 Product Development Organizations


Organisasi yang dibentuk dengan membuat keterkaitan antar individu :
1. Financial Arrangements
Link yang terbentuk dari adanya project-project yang menggunakan cost/biaya
2. Reporting Relationship
Link yang terbentuk dari adanya tugas-tugas dan laporan. Misalkan atasan dengan bawahan
3. Physical Layout
Link yang terbentuk karena adanya kebiasaan atau kontak fisik

 Keterkaitan Organisasional dapat Dirancang berdasarkan Fungsi, Proyek, atau Keduanya


A. Functional Organization
Organisasi yang dibentuk berdasarkan fungsi-fungsi tertentu misalkan divisi marketing, art,
dll. Organisasi ini dipimpin oleh functional manager
B. Project Organizations
Organisasi yang dibentuk berdasarkan sebuah project misalkan projek pengembamgan
produk. Organisasi ini dipimpin oleh project manager.

5
Puput & aang

C. Matrix Organizations
Organisasi yang dibentuk dari gabungan functional organization dan project organization.
Ada dua macam:
1. Lightweight project matrix organization
Organisasi dimana otoritas project manager lebih kecil dari functional manager
2. Heavyweight project matrix organization
Organisasi dimana otoritas project manager lebih besar dari functional manager.

Opportunity Identification
Opportunity adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan.

 Types of Opportunities
Terdapat dua dimensi yang sangat berguna untuk mengkategorikan peluang yaitu sejauh
mana tim akrab denga solusi yang mungkin untuk dipekerjakan dan sejauh mana tim bisa
akrab dengan solusi kebutuhan. Untuk teknologi
berbasis produk, dimensi ini juga dianggap
sebagai pengetahuan tentang teknologi dan
pengerahuan tentang pasar.
Horizon 1: sebagian besar peluang merupakan
perbaikan, ekstensi, varian, dan pengurangan
biaya dari produk yang ada untuk pasar yang
sudah ada sebelumnya. Tipe ini relatif peluang
dengan resiko yang rendah. Contoh: aqua
dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan
minuman masyarakat.
Horizon 2: kesempatan atau peluang
mendorong perusahaan keluar ke wilayah yang
kurang dikenal sebelumnya, di salah satu atau kedua dimensi pasar atau teknologi. Contoh:
aqua mengeluarkan mizone (masih dalam pasar yang sama tapi menyesuaikan dengan
perkembangan keinginan pasar).
Horizon 3: peluang mewakili upaya untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam beberapa
cara yang baru, untuk mewujudkan tingkat tertinggi ketidakpastian. Contoh: dove
mengeluarkan shampo dan cokelat (berbeda pasar).

 Effective Opportunity Tournaments


Ada tiga dasar untuk meningkatkan mengindentifikasi jumlah peluang yang bagus yaitu:
1. Generate a large number of opportunities
Jika perusahaan menghasilkan lebih banyak peluang (tanpa mengorbankan kualitas rata-rata
perusahaan), makan perusahaan juga akan melihat peluang yang jauh lebih besar lagi.
2. Seek high quality of the opportunities generated
Mengadaptasi metode yang lebih baik untuk menghasilkan peluang dan sumber yang lebih
baik lagi dari peluang yang ada.
3. Create high variance in the quality of opportunities
Memegang kualitas rata-rata dan jumlah peluang konstan, perusahaan akan menghasilkan
hasil yang lebih luar biasa dari sebuah proses yang menujukkan variabilitas yang lebih besar.

6
Puput & aang

 Opportunity Identification Process


1) Establish a Charter
Perusahaan menciptakan produk baru untuk mencapai tujuan seperti meningkatkan
pertumbuhan pendapatan dari pelanggan yang ada, mengisi kekosongan di lini sebuah
produk, atau memasuki segmen pasar baru.
2) Generate and Sense Many Opportunities
Berdasarkan survei dari perusahaan di berbagai industri, sekitar setengah dari peluang
inovasi yang dihasilkan secara internal perusahaan (team) dan sekitar setengahnya lagi
diakui secara eksternal (pelanggan dan sumber lainnya). Menarik peluang dari kemampuan:
- Valuable: untuk menjadi berharga, sumber daya harus memungkinkan perusahaan untuk
mencapai kinerja yang lebih besar dari pesaing atau mengurangi kelemahan relatif terhadap
pesaing.
- Rare: memberikan kompetisi, sumber daya yang berharga harus menjadi langka.
- Inimitable: untuk nilai dan kejarangan untuk bertahan, sumber daya tidak harus mudah
ditiru.
- Non-substtitutable: jika berharga, langka, dan tidak ada bandingannya, sumber daya harus
menyediakan keuntungan yaitu tidak dapat dengan mudah diganti.
3) Screen Opportunities
Tujuan tahap ini adalah untuk menghilangkan peluang yang sangat tidak mungkin untuk
menghasilkan nilai yang maksimal agar nantinya perusahaan dapat memusatkan perhatian
pada peluang yang layak untuk diinvestigasi lebih lanjut.
4) Develop Promising Opportunities
Setelah melakukan skrining peluang, tim harus berinvestasi di tingkat sederhana untuk
mengembangkan beberapa sumber yang mereka miliki.
5) Select Exceptional Opportunities
Setelah beberapa peluang sudah dikembangkan dan diinvestasikan secara sederhana,
ketidakpastian yang cukup harus diselesaikan untuk memilih beberapa peluang luar biasa
yang menjamin investasi yang signifikan dalam pengembangan produk. Salah satu
pendekatan khusus yang digunakan dalam perusahaan yang baru didirikan adalah dengan
metode Real-Win-Worth-it (RWW). Metode ini merangkum 3 pertanyaan yang harus
dijawab saat tahap screening opportunities yaitu:
a. Apakah kesempatan yang ada itu nyata?
b. Dapatkan anda memenangkan kesempatan ini?
c. Apakah finansial perusahaan sesuai dengan kesempatan yang ada?
6) Reflect on the Results and the Process
Beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dalam merenungkan peluang hasil
identidikasi dan prosesnya:
- Berapa banyak peluang yang diidentifikasi yang berasal dari sumber internal vs sumber
eksternal?
- Apakah perusahaan mempertimbangkan beberapa peluang yang ada?
- Apakah piagam inovasi yang ada terlalu fokus?
- Apakah pada akhirnya sebagian besar penyaringan didasarkan pada perkiraan yang terbaik
dari kesuksesan sebuah produk?
- Apakah peluang yag dihasilkan menarik untuk sebuah tim?

7
Puput & aang

Customer Insight and Market Analysis


Market research mengacu pada penggunaan informasi untuk mengidentifikasi dan menentukan
peluang dan masalah yang ada di pasar saat ini. Market research digunakan untuk menghasilkan,
memperbaiki, dan mengevaluasi kegiatan pemasaran yang terkait dalam sebuah perusahaan kecil
atau untuk membantu menentukan strategi pemasaran di masa depan dan perkiraan penjualan
untuk usaha bisnis baru.

 The Role of Market Research


1. Membantu perusahaan dalam mendapatkan informasi yang akurat sehingga dapat
menjelaskan secara objektif kenyataan yang ada di pasar.
2. Merupakan cara yang efektif untuk menentukan produk atau layanan (baru) yang akan laku
dijual di pasaran. Contoh: melakukan survai kebutuhan jenis minuman energi baru, misalnya
Ekstra Joss, Hemaviton, Lipovitan, dll.
3. Merupakan sarana manajemen yang efektif dan efisien. Contoh, untuk memutuskan apakah
harga suatu produk akan dinaikkan atau tidak.
4. Merupakan sarana yang baik secara metodologi dan statistik.
5. Merupakan proses ilmiah yang bersifat netral dan memberikan hasil yang tidak bias/valid.
6. Merupakan sarana mendekatkan perusahaan dengan konsumen atau promosi secara halus.

Pemasaran menggambarkan lingkungan pengusaha dalam sebuah “bawang” yang terdiri dari tiga
derajat yang berbeda dari interaksi:
1. Pasar
Terdiri dari orang-orang atau perusahaan yang bisa mendapatkan keuntungan dari produk
baru , memiliki sarana untuk membelinya dan akan ditawarkan kesempatan untuk
melakukannya. Kebutuhan informasi tentang pasar meliputi:
a. Segmen dan profil pelanggan
b. Produk atau jasa
c. Harga
d. Penjualan dan saluran distribusi

2. Industri

3. Lingkungan Makro
Lingkungan makro sering kali tidak diakui sebagai salah satu kekuatan dari sebuah organisasi.
Faktor-faktor eksternal yang paling sering dikelompokkan sebagai analisis adalah PEST
(Politik, Ekonomis, Sosial, Teknologi).

8
Puput & aang

Business Model Environment

 Empat bidang utama lingkungan model bisnis


1. Market Forces
Masalah utama pelanggan yang berada di area pasar, seperti pertumbuhan atau
pengurangan segmen, biaya peralihan pelanggan, dll.
a. Market Issues
mengidentifikasi isu-isu utama yang mendorong dan mengubah pasar anda dari
pelanggan dan penawaran yang perspektif.
b. Market Segments
mengidentifikasi segmen utama pasar, menjelaskan daya tarik mereka, dan
berusaha untuk menemukan segmen baru.
c. Needs and Demands
menguraikan kebutuhan pasar dan menganalisis seberapa baik pelanggan dilayani.
d. Switching Costs
menjelaskan elemen yang terkait yaitu biaya dengan berpindahnya atau beralihnya
pelanggan ke produk pesaing.
e. Revenue Attractiveness
mengidentifikasi elemen yang berkaitan dengan daya tarik pendapatan dan
kekuatan harga.

2. Industry Forces
Kunci utama dalam bagian ruang perusahaan seperti pesaing, penyedia teknologi yang baru
dan menghilang, dll.
a. Competitors (incumbents)
berkewajiban mengidentifikasi kekuatan dan kekurangan pesaing.
b. New Entrants (Insurgents)
mengidentifikasi para pemain baru dan menentukan apakah mereka bersaing
dengan model bisnis yang sama atau berbeda dari perusahaan anda.
c. Substitute Products and Services
menjelaskan dan menawarkan barang lain yang berpotensial, termasuk dari pasar
atau industri lain.
d. Suppliers and Other Value Chain Actors
menjelaskan rantai nilai yang ada di pasar anda dan tempat-tempat baru serta
pemain baru yang bermunculan.
e. Stakeholders
menentukan aktor utama yag dapat mempengaruhi model organisasi dan bisnis
anda.

3. Key Trends
Tren kunci membentuk arena perusahaan anda, seperti inovasi teknologi, kendala
peraturan, tren sosial, dll.

9
Puput & aang

a. Technology Trends
mengidentifikasi tren teknologi yang bisa meningkatkan dan mengembangkan
model bisnis perusahaan atau bahkan mengancam model bisnis perusahaan.
b. Regulatory Trends
menjelaskan peraturan dan tren peraturan yang dapat mempengaruhi modal bisnis
perusahaan.
c. Societal and Cultural Trends
mengidentifikasi tren masyarakat utama yang dapat mempengaruhi model bisnis
perusahaan.
d. Socio Economic Trends
menguraikan tren sosial ekonomi yang relevan dengan model bisnis perusahaan.

4. Macroeconomic Forces
Tren makro, seperti kondisi pasar global, akses ke sumber daya, komoditas yang tinggi, dll.
a. Global Market Conditions
menguraikan kondisi saat ini secara keseluruhan dari perspektif ekonomi makro.
b. Capital Market
menggambarkan kondisi pasar modal saat ini yang berkaitan dengan kebutuhan
modal perusahaan.
c. Commodities and Other Resources
menyoroti harga saat ini dan tren harga untuk sumber daya yang dibutuhkan untuk
model bisnis perusahaan.
d. Economic Infrastructure
menggambarkan infrastruktur ekonomi pasar dimana bisnis perusahaan anda
beroperasi.

Product Planning
 Four types of product development projects:
a. New product platforms
meliputi usaha pengembangan secara besar-besaran untuk membuat suatu keluarga
produk baru berdasarkan platform yang baru dan sama
b. Derivatives of existing product platform
adalah penerusan dari produk platform yang sudah ada untuk melayani pasar yang telah
dikenal dengan lebih baik dengan tambahan satu atau lebih produk baru.
c. Incremental improvement to existing products
menambahkan atau memodifikasi beberapa fitur dari produk yang telah ada untuk
mempertahankan daya saing dan agar tidak ketinggalan jaman.
d. Fundamentally new products
produk maupun teknologi produk benar-benar berbeda dari yang dulu, dan biasanya
melayani pasar yang baru.

10
Puput & aang

 Product Planning Process

1. Identify Opportunities
- Proses perencanaan dimulai
dengan mengidentifikasi peluang
pengembangan produk .
- Langkah ini dapat dianggap
sebagai kesempatan karena
menyatukan masukan dari
seluruh perusahaan .

2. Evaluate and Prioritize Projects


- Beberapa strategi yang mungkin
dipilih untuk bersaing:
a. Technology leadership
Memimpin dalam peluang teknologi
b. Cost leadership
Memimpin dalam harga pasar
c. Customer focus
fokus terhadap keinginan pelanggan
d. Imitative
Mengikuti pasar yang sudah ada sebelumnya

3. Allocate Resources and Plan Timing


- Sumber daya maupun waktu adalah terbatas, sehingga seringkali tidak mungkin akan cukup
untuk dapat mewujudkan portfolio produk yang diinginkan. Maka dari itu, diperlukan
perencanaan yang baik untuk alokasi sumber daya maupun menjadwalkan aktivitas.
- Alokasi sumber daya: dengan aggregate planning.
- Penjadwalan dilakukan dengan mempertimbangkan:
a. Timing of product introduction (the sooner the better)
b. Technology readiness (apa sudah mantap?)
c. Market readiness (apa pasar siap menerimanya?)
d. Competition (melihat kompetisi yang ada)
- Jika langkah ini selesai dilakukan, hasilnya adalah product plan.

4. Complete Pre -Project Planning


Tulis kembali opportunities menjadi product vision statement. Buat mission statement untuk
menentukan batasan-batasan dan tujuan akhir dari proyek yang akan dilakukan. Mission
statement terdiri dari:
- Brief (one-sentence) description of the product
- Key business goals
- Target market(s) for the product
- Assumptions and constraints that guide the development effort (dari berbagai segi,
misalnya: manufacturing, service, environment)
- Stakeholders

11
Puput & aang

5. Reflect on the Results and the Process


Langkah akhir ini perlu dilakukan untuk menilai kualitas dari proses perencanaan dan
hasilnya Ini juga merupakan perencanaan. Ini juga merupakan “reality check ” yang harus
dilakukan sebelum melangkah ke langkah selanjutnya. Contoh pertanyaan-pertanyaan:
a. Apakah rencana produk mendukung strategi bersaing perusahaan?
b. Apakah rencana produk mengatasi peluang saat paling penting yang dihadapi
perusahaan ?
c. Apakah total sumber daya yang dialokasikan untuk pengembangan produk yang
memadai untuk mengejar perusahaan strategi bersaing ?
d. Apakah sudah memanfaatkan sumber daya yang terbatas yang dianggap seperti
penggunaan platform produk, usaha patungan, dan kemitraan dengan pemasok?
e. Apakah kesempatan mengumpulkan set corong akan menarik dan berbagai peluang
produk?
Identifying Customer Needs
 Developing Customer Needs
1. Gather Customer Information
Tiga metode yang umum digunakan untuk mengumpulkan data mentah dari pelanggan :
a. Interviews
besar kemungkinan untuk mendapatkan banyak informasi dengan cepat, idealnya
wawancara harus dilakukan dengan semua pelanggan.
b. Focus groups
membutuhkan perencanaan, penjadwalan, dan beberapa anggaran. Selain itu juga
membutuhkan moderator yang terampil.
c. Observations
mengamati desain lingkungan yang akan digunakan. Merupakan cara terbaik untuk
memahami pengguna akhir.
2. Translating into Customer Needs
Pedoman untuk menafsirkan data mentah dari segi kebutuhan pelanggan:
a. Mengekspresikan kebutuhan dalam hal apa produk harus dilakukan
b. Mengekspresikan kebutuhan khusus sebagai data mentah
c. Gunakan pikiran positif , bukan negatif , pharsing
d. Mengekspresikan kebutuhan sebagai atribut dari produk
e. Hindari kata-kata harus
3. Organize the needs into a hierarchy
4. Establish the relative importance of needs
5. Reflect on the results and the process
Product/ Service Development
Pengembangan produk baru adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan proses lengkap
untuk membawa produk baru ke pasar.

 Tantangan Pengembangan produk baru dikategorikan dalam 3 hal yaitu:


1. Definisi spesifikasi produk
2. Masalah waktu dan sumber daya
3. Interaksi dari kelompok Pengembangan Produk dengan tim sisa perusahaan

12
Puput & aang

 Alasan sebuah produk bisa gagal:


a. Tidak memenuhi kebutuhan yang nyata atau yang diinginkan konsumen.
b. Terlalu tinggi dari ukuran pasar.
c. Masalah desain
d. Kesalahan dalam menerapkan marketing mix
e. Respon yang kompetitif
f. Biaya pengembangan lebih dari anggaran yang disediakan
g. Memaksakan untuk melakukan penelitian padahal kondisi pemasaran miskin
 Major Stages in New-Product Development Process
1. Idea Generation
Ide berasal dari dua sumber yaitu:
a. Sumber inernal (karyawan perusahaan di semua tingkatan).
b. Sumber eksternal (pelanggan, pesaing, distributor, pemasok, mitra outsourcing)
2. Idea Screening
Menjaga ide-ide bisnis yang bagus lalu membuang ide bisnis yang kurang bagus, kriterianya:
a. Ukuran pasar
b. Daftar harga
c. Pengembangan waktu dan biaya
d. Biaya manufaktur
e. Tingkat pengembalian
3. Concept Development and Testing
a. Membangun deskripsi kerja dan visualisasi dari ide dan konsep produk.
b. Konsep pengujian- uji konsep produk dengan grup pelanggan sasaran.
c. Pilih salah satu yang paling baik.
4. Marketing Strategy Development
5. Business Analysis
Ulasan mengenai penjualan produk, biaya, dan laba proyeksi untuk melihat apakah
perusahaan sudah mencapi tujuan perusahaan.
6. Product Development
a. Mengembangkan konsep prototype menjadi produk fisik.
b. Merupakan lompatan yang besar dalam investasi.
c. Menguji dan menyempurnakan prototipe sampai produk melewati konsumen dan
pengawasan hukum.
7. Test Market
a. Standard Test Market: melakukan kampanye pemasaran penuh di sejumlah kecil
kota perwakilan .
b. Controlled Test Market: Beberapa toko yang sudah setuju untuk membawa produk
baru yang bebas biaya .
c. Simulated Test Market: Tes dalam simulasi lingkungan belanja untuk sampel
konsumen .
8. Commercialization
Peluncuran luas produk akan dilakukan jika hasil tes pasar yang positif.

13
Puput & aang

Product Spesification
Spesifikasi produk adalah deskripsi yang tepat tentang apa yang harus dimiliki oleh sebuah produk.
Spesifikasi terdiri dari:
a. Metrik (rata-rata waktu untuk merakit produk)
b. Nilai (jumlah tertentu yg dapat didapatkan dari sebuah produk)
Sebuah spesifikasi produk dibentuk sekali ketika awal proses pembentukan produk, kemudian
dilanjutkan merancang produk dan hingga produk persis memenuhi spesifikasi. Untuk produk
teknologi intensif, spesifikasi didirikan setidaknya dua kali:
a. spesifikasi target
b. spesifikasi akhir

 Langkah membangun Sasaran Spesifikasi


1. Siapkan daftar metric
a. Metrik harus lengkap
b. Metrik harus bergantung, tidak mandiri
c. Metrik harus praktis
d. Beberapa kebutuhan tidak dapat dengan mudah diterjemahkan ke dalam metrik
kuantitatif
e. Metrik harus mencakup kriteria populer untuk perbandingan di pasar
2. Mengumpulkan informasi benchmarking kompetitif
3. Mengatur ideal dan nilai target marginal diterima
4. Renungkan hasil dan proses

 Setting Spesifikasi Akhir


1. Mengembangkan model teknis produk
Sebuah model teknis produk adalah alat untuk memprediksi nilai-nilai metrik untuk satu
set keputusan desain.
2. Mengembangkan biaya model dari suatu produk
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memastikan bahwa produk tersebut dapat
diproduksi dengan biaya yang sesuai sasaran.
3. Mempertajam spesifikasi, membuat trade-off yang diperlukan
Dapat digunakan untuk mengembangkan spesifikasi final. Satu alat penting untuk
mendukung proses pengambilan keputusan ini adalah peta kompetitif
4. Flow down spesifikasi yang sesuai
5. Renungkan hasil dan proses

Concept Generation
 Langkah-Langkah
1. Memperjelas Masalah
a. Pemahaman
b. Menguraikan masalah yang kompleks menjadi submasalah yang lebih kecil
c. Memfokuskan upaya awal pada subproblem kritis

14
Puput & aang

2. Mencari secara internal (Search Internally)


Petunjuk untuk menghasilkan konsep solusi:
a. membuat analogi
b. Keinginan dan keheranan
c. Gunakan rangsangan terkait
d. Gunakan rangsangan terkait
e. Tetapkan tujuan kuantitatif
f. Gunakan metode galeri
3. Explore Systematically
4. Merefleksikan Hasil dan Proses

Concept Selection
Pemilihan konsep adalah proses mengevaluasi konsep sehubungan dengan kebutuhan pelanggan
dan kriteria lain, membandingkan kekuatan dan kelemahan relatif dari konsep, dan memilih satu
atau lebih konsep untuk lebih lanjut dilakukan penyelidikan, pengujian atau pengembangan.

 Konsep Screening
1. Siapkan matriks pilihan
2. Berilah rate pada konsep
a. Lebih baik dari (+)
b. Sama seperti (0)
c. Lebih buruk dari (-)
3. Urutkan konsep (ranking)
4. Gabungkan dan perbaiki konsep
5. Pilih satu atau lebih konsep

Concept Testing
1. Menentukan Tujuan Konsep Uji
2. Memilih Survei Populasi
Pilih populasi survei yang mencerminkan target
pasar dalam berbagai cara yang mungkinkan.
3. Pilih Format Survey
a. Tatap muka
b. Telepon
c. Postal email
d. Surat elektronik
e. Internet
4. Mengkomunikasikan Konsep
Konsep dapat dikomunikasikan dalam salah satu cara berikut:
a. deskripsi verbal
b. sketsa
c. Foto dan rendering
d. Storyboard

15
Puput & aang

e. Video
f. Simulasi
g. multimedia interaktif
h. Model penampilan fisik
i. prototipe bekerja
5. Mengukur Respon Pelanggan
Skala pembelian-niat yang paling umum digunakan memiliki lima kategori respon:
a. Pasti akan membeli
b. Mungkin akan membeli
c. Mungkin atau tidak mungkin membeli
d. Mungkin tidak akan membeli
e. Pasti tidak akan membeli
6. Merefleksikan Hasil Dan Proses

16

Anda mungkin juga menyukai