Anda di halaman 1dari 5

Tugas Pengantar Teknik Industri

KAJIAN PUSTAKA
PRODUCT DESIGN AND DEVELOPMENT
Vanessa Gabriela Silitonga - 2310312064

A. Pendahuluan
Produk adalah sesuatu yang dijual oleh suatu perusahaan kepada
pelanggannya. Di zaman modern dan serba otomatisasi ini, produk yang tersebar dan
terdistribusi semakin bervarian dan lengkap. Bahkan, produk yang sama bisa
memiliki persaingan kualitas yang sangat ketat. Daya saing pada produk dapat
dijabarkan dari berbagai perspektif, mulai dari mutu produk baik, harga produk
terjangkau, desain yang menarik, dan pelayanan purna jual yang lebih terjamin.
Industri memerlukan strategi untuk meningkatkan daya saing produk mereka. Salah
satu strategi yang bisa dilakukan adalah product design and development.
Pengembangan dan desain produk adalah serangkaian kegiatan yang dimulai dengan
persepsi peluang pasar dan berakhir pada produksi, penjualan, dan pengiriman suatu
produk. Pengembangan dan proses pendesainan suatu produk memengaruhi
kesuksesan dalam dunia bisnis dan industrial.

B. Tujuan
Pengembangan dan pendesainan produk memiliki tujuan utama sebagai
strategi pengembangan dan pengimplementasian produksi produk yang selalu
menyesuaikan dengan kebutuhan pasar dengan cara menyesuaikan fungsi produk
dengan pasar atau konsumen dan menarik pelanggan dengan desain dari produk
yang telah dibuat. Perlu diingat dengan baik bahwa inti dari pengembangan dan
pendesainan produk adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat sebagai
konsumen. Seluruh tahapan harus menuju kepada keserasian dan kesesuaian produk
di tengah-tengah masyarakat. Dari sudut pandang investor dan pengusaha yang
berorientasi pada hasil keuntungan, pengembangan produk yang sukses akan
menghasilkan produk yang dapat diproduksi dan dijual secara menguntungkan.

C. Tahapan

Product Design and Development Karl-T.-Ulrich Steven-D.-Eppinger Edisi 6 2015

Berdasarkan buku Product Design and Development Edisi 6 (Karl. T Ulrich


dan Steven D. Eppinger, 2015), tahapan dalam pengembangan desain dan produk
terdiri dari enam langkah:

1
● Planning
Fase awal dalam pengembangan dan pendesainan produk yang dimulai
dari fase identifikasi peluang dari empat fungsi, yaitu: marketing,
design, manufacturing, dan other functions. Dalam perencanaan di
fungsi marketing/pemasaran, dilakukan artikulasi pasar peluang dan
penentuan pasar segmen. Lalu, dalam perencanaan di proses
pendesainan, dilakukan pertimbangan produk platform dan arsitektur
produk dan melakukan penilaian produk terhadap kemajuan teknologi.
Selanjutnya, perencanaan dalam manufacturing, dilakukan proses
mengidentifikasi kendala produksi dan menetapkan strategi dan alur
rantai pasokan untuk produksi. Tahapan ini berfungsi untuk
menyediakan tujuan produksi dan mengalokasikan sumber daya untuk
produksi.
● Concept Development
Pada tahapan kedua, dilakukan pemilihan dan pengembangan konsep
untuk pengujian lebih lanjut. Di tahapan ini, industri harus
mengumpulkan kebutuhan-kebutuhan customer, identifikasi produk
pesaing, investigasi kelayakan produk, pengembangan konsep desain
industri, membangun prototipe produk, asesmen biaya yang
dibutuhkan untuk produksi, analisis grafik ekonomi, dan investigasi
masalah hak paten produk.
● System-Level Design
Tahap ketiga mencakup definisi arsitektur produk, dekomposisi produk
menjadi subsistem dan komponen, desain awal komponen-komponen
utama, dan alokasi tanggung jawab desain detail baik sumber daya
internal maupun eksternal. Rencana awal untuk sistem produksi dan
final perakitan biasanya ditentukan selama fase ini juga. Hasil yang
diharapkan dari fase ini biasanya mencakup tata letak geometris
produk, spesifikasi fungsional masing-masing subsistem produk, dan
diagram alur proses awal untuk perakitan akhir proses produksi.
● Detail Design
Tahap keempat ini mencakup spesifikasi lengkap dari geometri, bahan,
dan daya tahan dari semua bagian unik dalam produk dan identifikasi
semua suku cadang standar yang akan dibeli dari pemasok. Rencana
proses ditetapkan dan perkakas dirancang untuk setiap bagian yang
akan dibuat dalam produksi sistem. Keluaran dari fase ini adalah
dokumentasi pengendalian produk, gambar atau file komputer yang
menggambarkan geometri setiap bagian dan peralatan produksinya,
spesifikasi suku cadang yang dibeli, dan rencana proses fabrikasi dan
perakitan produk. Tiga isu penting sebaiknya dipertimbangkan secara
keseluruhan proses pengembangan produk, tetapi yang diselesaikan
dalam tahap desain detail adalah material seleksi, biaya produksi, dan
kinerja yang kuat.

2
● Testing and Refinement
Fase kelima adalah fase pengujian dan penyempurnaan melibatkan
konstruksi dan evaluasi beberapa versi praproduksi produk. Awal (alfa)
prototipe biasanya dibuat dengan suku cadang tujuan produksi—suku
cadang dengan geometri dan sifat material yang sama seperti yang
dimaksudkan untuk versi produksi produk tetapi belum tentu dibuat
dengan proses final. Alfa prototipe diuji untuk menentukan apakah
produk akan berfungsi sesuai desain memenuhi kebutuhan utama
pelanggan. Prototipe yang lebih baru atau kedua (beta) biasanya dibuat
dengan suku cadang yang dipasok oleh proses produksi yang
dimaksudkan, tetapi mungkin juga tidak dirakit menggunakan proses
perakitan akhir yang dimaksudkan. Prototipe beta sangat banyak
dievaluasi secara internal dan biasanya juga diuji oleh pelanggan untuk
digunakan sendiri lingkungan. Tujuan dari prototipe beta biasanya
untuk menjawab pertanyaan tentang kinerja dan keandalan produk.

● Production Ramp-Up
Pada tahap keenam tahap ramp-up produksi, produk dibuat dengan
menggunakan sistem produksi yang dimaksud. Tujuan dari
peningkatan ini adalah untuk melatih tenaga kerja dan untuk mengatasi
masalah yang tersisa dalam proses produksi. Selanjutnya, produk dan
proses produksi dievaluasi untuk mengidentifikasi kekurangan yang
tersisa. Transisi dari peningkatan produksi ke produksi yang sedang
berlangsung biasanya bertahap. Pada titik tertentu dalam transisi ini,
produk tersebut diluncurkan dan tersedia untuk didistribusikan secara
luas. Tinjauan proyek pasca peluncuran mungkin terjadi segera setelah
peluncuran mencakup penilaian proyek dari perspektif komersial dan
teknis dan dimaksudkan untuk mengidentifikasi cara untuk
meningkatkan proses pengembangan untuk proyek-proyek masa
depan.

D. Strategi
Dalam pengembangan produk dan pendesainan, perlu dilakukan
beberapa strategi untuk melancarkan koordinasi proses produksi sehingga
tuntutan pengembangan produk untuk memiliki keunggulan daya saing
terpenuhi. Selain itu, ada beberapa alasan mengapa strategi pengembangan
produk dan pendesainan perlu dilakukan, yaitu:
a) Perubahan selera konsumen
b) Keinginan menekan biaya (efisiensi)
c) Keinginan untuk peningkatan kualitas produk
d) Kemerosotan kinerja industri (penurunan omzet dan berkurangnya
perkembangan pasar/konsumen)
e) Perubahan teknologi yang semakin pesat
f) Daya saing semakin ketat dan pesaing semakin kuat

3
g) Usia produk yang kian pendek
h) Melemahnya bargaining position

Saat melaksanakan strategi pengembangan dan pendesain produk, ada


beberapa pendekatan yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Modifikasi Bauran
Mengubah bauran produk dalam satu lini, misalnya ada produk sabun, deterjen
dan pasta gigi dalam lini toiletries. Lalu produk pasta gigi diganti dengan eau
de toilette.
2. Perluasan Lini
Menambah lini baru misalnya sudah ada lini kaos dan lini jaket, kemudian
diperluas dengan lini kemeja.
3. Produk Komplemen
Strategi untuk meningkatkan daya beli dan daya guna suatu produk, misalnya
produksi casing HP untuk meningkatkan daya jual dan daya guna HP.
4. Diversifikasi
Menciptakan segmen kelas konsumen baru, baik itu lebih tinggi atau lebih
rendah dari kelas konsumen awal.

E. Asesmen
Setelah tahapan dan strategi dilaksanakan, tentu ada penilaian atau
asesmen yang memastikan kualitas terkontrol dan terjaga demi kepuasan
masyarakat konsumen. Berikut ini ada lima dimensi faktor untuk mendasari
asesmen performa dari produk:
1. Kualitas produk: Seberapa bagus kualitas produk dari upaya
pengembangan? Apakah produksi dan pengembangan produk itu
memenuhi kebutuhan pelanggan? Apakah kuat dan dapat diandalkan?
Kualitas produk pada akhirnya tercermin dalam pangsa pasar dan
harga yang bersedia dibayar oleh pelanggan.
2. Biaya produk: Berapa biaya untuk produksi? Apakah biaya ini sudah
termasuk pengeluaran untuk peralatan dan perkakas modal serta biaya
tambahan untuk memproduksi setiap unit produk? Seberapa efisiensi
pemakaian biaya untuk produksi? Biaya produk menentukan berapa
banyak keuntungan yang diperoleh perusahaan untuk volume
penjualan tertentu dan harga jual tertentu.
3. Waktu pengembangan: Seberapa cepat tim menyelesaikan
pengembangan produk upaya? Bagaimana pembagian waktu untuk
proses pengembangan berjalan? Apakah ada hambatan distribusi
pengerjaan di pembagian waktu? Waktu pengembangan menentukan
seberapa responsif perusahaan terhadap persaingan kekuatan dan
perkembangan teknologi, serta seberapa cepat perusahaan menerima
keuntungan ekonomi dari upaya tim.
4. Biaya pengembangan: Berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan
perusahaan untuk pengembangan produk? Bagaimana distribusi biaya

4
untuk pengembangan produk? Biaya pengembangan biasanya
merupakan bagian yang signifikan dari investasi yang diperlukan untuk
mencapai keuntungan
5. Kemampuan pengembangan: Apakah kooperasi antara tim dan
perusahaan lebih mampu mengembangkan produk masa depan sebagai
hasil dari pengalaman mereka dalam proyek pengembangan produk?
Perkembangan kapabilitas merupakan aset yang dapat digunakan
perusahaan untuk mengembangkan produk secara lebih efektif dan
ekonomis di masa depan. Kolaborasi antara tim dan perusahaan dapat
mempermudah sinkronisasi dan produksi produk yang berkualitas.

F. Kesimpulan

Produk merupakan komponen kunci dalam bisnis di era modern ini dan
memerlukan daya saing yang tinggi untuk berhasil dalam pasar yang
kompetitif. Pengembangan dan pendesainan produk adalah strategi penting
dalam meningkatkan daya saing produk dan memenuhi kebutuhan pasar
dengan menggabungkan fungsi produk yang efektif dengan desain yang
menarik. Proses pengembangan produk melibatkan berbagai tahapan, mulai
dari perencanaan hingga produksi, dan setiap tahapan memiliki peran penting
dalam memastikan produk yang sukses. Strategi pengembangan produk
diperlukan untuk mengkoordinasikan proses produksi, menghadapi perubahan
pasar, mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan menjawab persaingan
yang ketat.

Beberapa pendekatan strategi pengembangan produk yang dapat


dilakukan termasuk modifikasi bauran produk, perluasan lini produk,
pengembangan produk komplementer, dan diversifikasi. Asesmen performa
produk penting untuk memastikan kualitas, biaya, waktu pengembangan,
biaya pengembangan, dan kemampuan pengembangan yang optimal, sehingga
memuaskan kebutuhan konsumen. Dengan demikian, pengembangan produk
dan pendesainan merupakan elemen kunci dalam mencapai keberhasilan bisnis
di era modern yang kompetitif dan beragam. Produk yang berkualitas dan
inovatif, yang dikembangkan dengan strategi yang tepat dan dievaluasi secara
cermat, dapat membantu perusahaan mempertahankan daya saingnya di pasar
yang terus berubah.

G. Referensi
Product Design and Development Karl-T.-Ulrich Steven-D.-Eppinger Edisi 6 2015

https://staffnew.uny.ac.id/upload/132319413/pendidikan/Bab+3+DISAIN+DAN+PEN
GEMBANGAN+PRODUK.pdf

Anda mungkin juga menyukai