Anda di halaman 1dari 5

BAB 5 : PROSES KERJA PEMBUATAN PRODUK

A.Produk Barang dan Jasa


Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada suatu pasar agar diperhatikan,
diminta, dibeli, dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan
seseorang.
Selain itu, produk barang biasanya terdapat dimana-mana dan memiliki banyak pilihan karena
dalam proses pembuatannya selalu mengutamakan:

 Selera masyarakat  Kenyamanan dan gaya produk


 Permintaan masyarakat  Kemudahan dan keamanan
 Trend dan perubahan yang terjadi

1. Produk Barang
Identifikasi kebutuhan konsumen meliputi hal-hal berikut:
a. Kebutuhan pokok/utama (primer)
b. Kebutuhan penunjang (sekunder)
c. Kebutuhan pelengkap dan mewah (tersier)
Seorang wirausaha mengklasifikasikan barang berdasarkan pada kebiasaan konsumen,
diantaranya:
a. Barang yang mudah didapat (convenience goods)
b. Barang shopping (shopping goods)
Ciri khusus yang dibuat untuk konsumen agar dapat mudah mengenali, seperti, kualitas,
keunggulan, model dan penampilan dari produk yang dibuat.
2. Produk Jasa
Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain
yang sifat dan bentuknya ditunjukan dengan ciri sebagai berikut:

a. Tidak berwujud (intangibility) c. Berubah-ubah (variability)


b. Tidak dapat dipisahkan d. Daya tahan (perishability)
(inseparability)

Jenis produk yang dapat dibedakan menjadi:\


a. Consumers goods
b. Industrial goods
Jenis produk berdasarkan tujuan pemakaian terdiri atas:

a. Shopping goods c. Speciality goods


b. Convenience goods d. Unsought goods

Secara garis besar ada 5 (lima) kategori utama suatu produk:


a. Produk komoditi, contohnya : beras, garam, korek api kayu
b. Non durable consumers goods, contohnya : rokok, sabun, pasta gigi, dst.
c. Durable/big ticket item consumers goods, contoh: tv, mobil, rumah.
d. One shot deal industries goods, contoh: mesin, traktor, pesawat udara
e. Repeat purchase industrial goods, contoh : chemical, botol plastic.
B. Keunggulan dan Kelemahan Produk Barang dan Jasa
Produk dapat dibuat lebih terjangkau bagi konsumen dengan cara:
1. Memilih dan membuat produk yang bermanfaat, berkualitas dan laku terjual dengan harga
bersaing
2. Membuat desain baru dengan harga terjangkau
3. Membuat produk lebih cepat dan murah
4. Memilih dan menentukan wilayah pemasaran yang lebih menguntungkan
Proses perencanaan produk:

1. Ide produk 5. Testing


2. Seleksi ide produk 6. Desain akhir
3. Desain awal 7. Implementasi
4. Prototype

Dalam penyusunan desain produksi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Jenis produk yang dibuat 4. Waktu yang tersedia


2. Metode pembuatan produk 5. Modal yang tersedia
3. Jumlah tenaga kerja 6. Urutan proses produksi

C.Pemetaan Keberagaman Produk


Salah satu peluang pasar dapat dilihat dengan cara mengamati konsumen, focus
pengamatannya meliputi:
1. Barang dan jasa apa yang paling dibutuhkan?
2. Berapa banyak yang mereka butuhkan?
3. Kualitas mana yang paling tepat?
4. Berapa banyaknya?
Cara dalam merekayasa produk barang dan jasa agar diminati oleh konsumen, diantaranya:
1. Jenis-jenisnya diperbarui
2. Kualitasnya dibeda-bedakan dan ditingkatkan
3. Model dan desainnya bermacam-macam dan dibedakan
4. Kemasan, warna, bentuk, ukuran, standar, merek, dibuat sedemikian rupa sehingga lebih
menarik.
Ada 3 (tiga) fungsi yang selalu penting bagi proyek pengembangan produk, diantaranya:
1. Pemasaran
Fungsi pemasaran adalah menjembatani interaksi antara perusahaan dengan pelanggan.
Peranan lainnya adalah memfasilitasi proses identifikasi peluang produk, pendefinisian
segmen pasar dan identifikasi kebutuhan pelanggan.
2. Perancangan (desain)
Fungsi perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk
agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
3. Manufaktur
Fungsi manufaktur terutama bertanggung jawab untuk merancang dan mengoperasikan
system produksi pada proses produksi produk. Fungsi ini mencakup pembelian, instalasi,
dan distribusi.
Proses pengembangan produk dalam suatu perusahaan umumnya melalui 6 tahapan proses,
yaitu:

a. Fase 0 : Perencanaan produk d. Fase 3 : Perancangan detail


b. Fase 1 : Pengembangan konsep e. Fase 4 : Pengujian dan perbaikan
c. Fase 2 : Perancangan Tingkat system

Langkah-langkah yang perlu dilakukan suatu perusahaan yang akan melakukan aktivitas
produksi, yaitu:

a. Menentukan yang dibutuhkan pasar e. Mensintesis ide-ide


b. Kebijakan perusahaan f. Membuat perencanaan yang detail
c. Strategi bisnis g. Memproduksi
d. Pencarian ide h. Memasarkan

Atribut dari suatu produk yang sukses dikembangkan di pasaran serta membuat konsumen
tertarik untuk membelinya dan bertahan dalam waktu yang lama, yaitu:

a. Biaya d. Mengembangkan teknik produksi


b. Kualitas massal
c. Waktu yang diperlukan

Factor utama seorang wirausaha dalam mengembangkan produk baru agar mampu bertahan
dengan pesaing, yaitu:
1. Unik
2. Focus kepelanggan dan berorientasi pasar
3. Melakukan pekerjaan rumah yang penting
4. Ketajaman dalam mendefinisikan produk yang akan dikembangkan
5. Kesinambungan pelaksanaan
6. Struktur organisasi dan iklim perusahaan
7. Keputusan yang tepat dalam memilih suatu proyek
8. Memasarkan dengan baik produk yang dibuat
9. Keputusan – keputusan yang tepat
10. Meningkatkan kecepatan produksi
11. Mampu mengikuti proses-proses terbaru dengan sistematis
12. Mampu menarik perhatian pasar
13. Berpengalaman dan memiliki kemampuan dasar yang baik
14. Factor lain yang mungkin berpengaruh terhadap produk yang dihasilkan
Berikut ini yangmerupakan strategi atau metode seorang wirausahawan untuk
mengembangkan produk baru:
1. Menentukan berapa tingkat pertumbuhan yang diharapkan
2. Menggali informasi
3. Mencari peluang yang ada
4. Mencari kelebihan dan kekurangan produk
5. Mengeset kriteria sesuai kebutuhan konsumen
6. Menentukan portofolio produk
7. Mengelola portofolio.

D.Proses Pengembangan Produk Baru


Ada 10 proses pengembangan konsep produk baru bagi seorang wirausaha agar produknya
mampu bersaing dan memiliki nilai keunikan dan nilai jual tinggi, yaitu:
1. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Tujuan metode identifikasi kebutuhan pelanggan adalah:
a. Meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap kebutuhan konsumen
b. Mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang tersembunyi dan tidak terucapkan (latent
needs).
c. Menjadi basis untuk menyusun spesifikasi produk
d. Menjamin tidak adanya kebutuhan konsumen penting yang terlupakan
e. Menanamkan pemahaman bersama mengenai kebutuhan konsumen diantara anggota
tim pengembang
2. Penetapan Spesifikasi Target
Proses pembuatan target spesifikasi terdiri dari 3 langkah, yaitu:
a. Menyiapkan daftar metric kebutuhan dengan tingkat kepentingan
b. Mengumpulkan informasi tentang pesaing dan mengkombinasikan dengan tingkat
kepuasan
c. Menetapkan target ideal dan marjinal
3. Penyusunan Konsep
Proses penyusunan konsep terdiri atas 4 langkah, yaitu:
a. Pemaparan masalah dengan diagram fungsi
b. Pencarian eksternal
c. Pencarian internal
d. Penggalian secara sistematis dengan pohon klasifikasi dan table kombinasi
4. Pemilihan Konsep
Pemilihan konsep terdiri atas 2 tahap, yaitu:
a. Penyaringan konsep = tujuan penyaringan konsep adalah mempersempit jumlah
konsep secara cepat dan untuk memperbaiki konsep
b. Penilaian konsep = pada tahap ini, tim memberikan bobot kepentingan relative untuk
setiap kriteria seleksi dan memfokuskan pada hasil perbandingan yang lebih baik
dengan penekanan pada setiap kriteria.
5. Pengujian Konsep
Satu atau lebih konsep diuji untuk mengetahui apakah kebutuhan konsumen telah
terpenuhi, memperkirakan potensi pasar dari produk, dan mengidentifikasi beberapa
kelemahan yang harus diperbaiki selama proses pengembangan selanjutnya.
6. Penentuan Spesifikasi Akhir
Spesifikasi target yang telah ditentukan diawal proses ditinjau kembali setelah proses
dipilih dan diuji. Pada tahap ini, tim harus konsisten dengan nilai-nilai besaran spesifik
yang mencerminkan batasan-batasan pada konsep produk itu sendiri, batasan-batasan
yang diidentifikasi melalui pemodelan secara teknis, serta pilihan antara biaya dan kinerja.
7. Perencanaan Proyek
Pada kegiatan akhir pengembangan konsep ini, tim membuat suatu jadwal pengembangan
secara rinci, menentukan strategi untuk meminimasi waktu pengembangan dan
mengidentfikasi sumber daya yang digunakan untuk menyelesaikan proyek.
8. Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi digunakan untuk memastikan kelanjutan program pengembangan
menyeluruh dan memecahkan tawar-menawar spesifik, misalnya antara biaya manufaktur
dan biaya pengembangan. Analisis ekonomi merupakan salah satu kegiatan dalam tahap
pengembangan.
9. Analisa Produk Pesaing
Pemahaman mengenai produk pesaing adalah penting untuk penentuan posisi produk baru
yang berhasil dan dapat menjadi sumber ide yang kaya untuk rancangan produk dan
proses produksi. Analisis pesaing dilakukan untuk mendukung banyak kegiatan awal
sampai akhir.
10. Pemodelan dan Pembuatan Prototype
Setiap tahapan dalam proses pengembangan konsep melibatkan banyak bentuk model dan
prototype. Hal ini mencakup antara lain model pembuktian konsep yang akan membantu
tim pengembangan dalam menunjukkan kelayakan model “hanya bentuk” yang
ditunjukkan kepada konsumen untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan
model lembar kerja adalah untuk pilihan teknis.

Anda mungkin juga menyukai